morbili ferry
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Morbili Ferry
1/23
i
REFERAT
ILMU KESEHATAN ANAK
MORBILI
Disusun oleh:
M. Ferry Nur Abadi
102011101021
Pembimbing:
dr. H. Ahmad Nuri, S.A
dr. !ebyar Tri Ba"#ara, S.A
dr. Ram$y Syam%a&, S.A
dr. Sara"'a(i )e'i, S.A
Disusun untuk melaksanakan tugas kepaniteraan klinik
ilmu kesehatan anak di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember
FAKULTAS KE)OKTERAN UNI*ERSITAS +EMBER
SMFLAB ILMU KESEHATAN ANAK
RS) )R. SOEBAN)I KABU-ATEN +EMBER
201
i
-
8/10/2019 Morbili Ferry
2/23
ii
)AFTAR ISI
HALAMAN SAM-UL............................................................................ i
)AFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB 1. -EN)AHULUAN....................................................................... 1
BAB 2. TIN+AUAN -USTAKA.............................................................. /
Definisi...................................................................................................... 3
Epidemiologi............................................................................................. 4
Faktor Resiko............................................................................................. 4
Etiologi......................................................................................................
Patofisiologi............................................................................................... !
"anifestasi Klinis...................................................................................... #
Diagnosis................................................................................................... $
Diagnosis %anding..................................................................................... &3
Penatalaksanaan......................................................................................... &
Komplikasi................................................................................................. &'
Prognosis...................................................................................................
Pen(egahan ............................................................................................... &$
BAB /. KESIM-ULAN........................................................................... 20
)AFTAR -USTAKA............................................................................... 21
ii
-
8/10/2019 Morbili Ferry
3/23
-
8/10/2019 Morbili Ferry
4/23
2
*ang sering di-umpai ialah bronkopneumonia /'+250+ gastroenteritis /'+&50+
ensefalitis /!+'50 dan lainlain /'+$50.&
Ke-adian luar biasa (ampak lebih sering ter-adi di daerah pedesaan
terutama daerah *ang sulit di-angkau oleh pela*anan kesehatan+ khususn*a dalam
program imunisasi. Di daerah transmigrasi sering ter-adi 6abah dengan angka
kematian *ang tinggi. Di daerah perkotaan+ kasus (ampak tidak terlihat+ ke(uali
dari laporan rumah sakit. 9al ini tidak berarti bah6a daerah urban terlepas dari
(ampak. Daerah urban *ang padat dan kumuh merupakan daerah ra6an terhadap
pen*akit *ang sangat menular seperti (ampak. Daerah sema(am ini dapat
merupakan sumber ke-adian luar biasa pen*akit (ampak.&
-
8/10/2019 Morbili Ferry
5/23
3
BAB 2. TIN+AUAN -USTAKA
1. )ei&i"i
)ampak adalah pen*akit akut *ang sangat menular+ disebabkan oleh
infeksi ,irus *ang umumn*a men*erang anak. )ampak merniliki ge-ala klinis
khas *aitu terdiri dari 3 stadium *ang masingmasing mempun*ai (iri khusus: /&0
stadium masa tunas berlangsung kirakira &1&2 hari+ /20 stadium prodromal
dengan ge-ala pilek dan batuk *ang meningkat dan ditemukan enantem padamukosa pipi /ber(ak Koplik0+ faring dan peradangan mukosa kon-ungti,a+ dan /30
stadium akhir dengan keluar*a ruam mulai dari belakang telinga men*ebar ke
muka+ badan+ lengan dan kaki. Ruam timbul didahului dengan suhu badan *ang
meningkat+ selan-utn*a ruam men-adi menghitam dan mengelupas.&
ransmisi (ampak ter-adi melalui udara+ kontak langsung maupun melalui
droplet dari penderita saat ge-ala *ang ada minimal bahkan tidak berge-ala.
Penderita masih dapat menularkan pen*akitn*a mulai hari ke' setelah terpa-an
hingga hari setelah ruam mun(ul. %iasan*a seseorang akan mendapat kekebalan
seumur hidup bila telah sekali terinfeksi oleh (ampak.2
)ampak adalah suatu pen*akit akut menular+ ditandai oleh tiga stadium:&
&. Stadium kataral
Ditandai dengan enantem /ber(ak koplik0 pada mukosa bukal dan faring+
demam ringan sampai sedang+ kon-ungti,itis ringan+ kor*8a+ dan batuk.
2. Stadium erupsi
Ditandai dengan ruam makuler *ang mun(ul berturutturut pada leher dan
muka+ tubuh+ lengan dan kaki dan disertai oleh demam tinggi.
3. Stadium kon,alesen
Ditandai dengan hilangn*a ruam sesuai urutan mun(uln*a ruam+ dan ter-adi
hiperpigmentasi.
-
8/10/2019 Morbili Ferry
6/23
4
2. Eidemi%i
Dilaporkan kasus morbili di merika Serikat pada tahun &$41an ter-adi
.111 kasus dan berkurang ratarata #3 kasus dari tahun 211&21&&. Peningkatan
,aksinasi dan kontrol terhadap morbili di merika pada tahun 2111+ telah
menurunkan kasus morbili. Di negara berkembang+ morbili mempengaruhi 31
-uta anak dalam setahun dan men*ebabkan & -uta kematian. "orbili
men*ebabkan &.111!1.111 kasus kebutaan dalam setahun / )hen+ 21&30.
ngka ke-adian (ampak di ndonesia se-ak tahun &$$1 sampai 2112 masih
tinggi sekitar 31114111 per tahun demikian pula frekuensi ter-adin*a ke-adian
luar biasa tampak meningkat dari 23 kali per tahun men-adi &'4. ;amun case
fatality rate telah dapat diturunkan dari +5 men-adi &+25.3
/. Fa#(r Re"i#
&. Jenis kelamin
rang de6asa lebih sering menderita ensefalitis+ hepatitis+ hipokalsemia+
atau pankreatitis setelah menderita morbili. "orbili lebih parah pada orang
de6asa karena ter-adi penurunan imunitas seluler pada usia de6asa.'
3. munosupresi
nak dengan gangguan fungsi makrofag sa-a /misaln*a+ pen*akit
granulomatosa kronis0 tidak memperparah komplikasi dari morbili.
-
8/10/2019 Morbili Ferry
7/23
Penekanan fungsi limfosit+ akibat (a(at ba6aan pada fungsi limfosit +
transplantasi sumsum tulang+ kemoterapi untuk kanker+ atau dosis
imunosupresif steroid+ terkait dengan morbili *ang bertambah berat.#nak
*ang lahir dari ibu terinfeksi 9? lebih rentan morbili daripada anak *ang
lahir dari ibu tidak terinfeksi 9?+ karena penurunan antibodi kepada ba*i
mereka. %a*i *ang terinfeksi 9? *ang tidak memakai terapi antiretro,iral
/R0 akan menurunkan respon terhadap ,aksinasi morbili.#
4. "alnutrisi
nak *ang kekurangan gi8i memiliki gangguan dalam berbagai aspek
sistem kekebalan tubuh+ ekskresi berkepan-angan ,irus morbili+ dan tingkat
kematian morbili lebih tinggi. "orbili berkontribusi men*ebabkan
malnutrisi karena kehilangan protein+ peningkatan kebutuhan metabolik+ dan
penurunan asupan makanan. nak penderita morbili pada a6al kehidupan
memiliki bobot rerata lebih rendah daripada anak seusian*a *ang tidak
menderita morbili.#
. E(i%i
"orbili disebabkan oleh ,irus R; dari famil* paramixoviridae, genus
morbilivirus />rkin+ &$$&0. ?irus ini men*ebar se(ara tidak langsung melalui
batuk dan bersin+ atau langsung melalui kontak langsung dengan (airan lesi
/7olff+ 211#0. Faktor risiko *ang mendukung terinfeksi ,irus morbili adalah
imunodefisiensi+ malnutrisi dan defisiensi ,itamin /)hen+ 21&30.
Pada temperatur kamar selama 3 hari ,irus kehilangan !15 sifat
infektifitasn*a. ?irus tetap aktif minimal 34 -am pada temperatur kamar+ &
minggu di dalam penga6etan beku+ minimal 4 minggu dalam temperatur 3@)+
beberapa hari pada suhu 1@)+ dan tidak aktif pada p9 rendah /Soegeng
Soegi-anto+ 21120.
3. -a(i"i%i
nfeksi ,irus morbili ter-adi selama akhir musim dingin dan musim semi+
infeksi ditularkan melalui udara. Pada a6al infeksi+ ,irus akan memperban*ak diri
-
8/10/2019 Morbili Ferry
8/23
!
di trakea dan sel epitel bronkial / )hen+ 21&30. Setelah 24 hari+ ,irus morbili
menginfeksi -aringan limfatik lokal+ diba6a oleh makrofag paru+ amplifikasi ,irus
morbili pada kelen-ar getah bening regional+ ,irus men*ebar melalui darah ke
berbagai organ sebelum akhirn*a mun(ul ruam. nfeksi ,irus morbili
men*ebabkan penekanan sistem imun+ ditandai dengan penurunan produksi
-
8/10/2019 Morbili Ferry
9/23
'
proses peradangan epitel pada sistem saluran pernafasan diikuti dengan
manifestasi klinis berupa demam tinggi+ anak tampak sakit berat dan tampak suatu
ulsera ke(il pada mukosa pipi *ang disebut ber(ak Koplik+ *ang men-adi tanda
pasti untuk menegakkan diagnosis. Selan-utn*a da*a tahan tubuh menurun
sebagai akibat respons hipersensiti,itas tipe lambat terhadap antigen ,irus+
mun(ul ruam makulopapular pada hari ke&4 sesudah a6al infeksi dan pada saat
itu antibodi humoral dapat dideteksi pada kulit. Ke-adian ini tidak tampak pada
kasus *ang mengalami defisit sel.
Fokus infeksi tidak men*ebar -auh ke pembuluh darah. ?esikel tampak
se(ara mikroskopik di epidermis tetapi ,irus tidak berhasil tumbuh di kulit.
Penelitian dengan imunofluoresens dan histologik menun-ukkan adan*a antigen
(ampak dan diduga ter-adi suatu reaksi rthus. Daerah epitel *ang nekrotik di
nasofaring dan saluran pemafasan memberikan kesempatan infeksi bakteri
sekunder berupa bronkopneumonia+ otitis media dan lainlain. Dalam keadaan
tertentu pneumonia -uga dapat ter-adi+ selain itu (ampak dapat men*ebabkan gi8i
kurang.
abel &. Patogenesis infeksi (ampak tanpa pen*ulit
9ari "anifestasi
1 ?irus (ampak dalam droplet kontak dengan permukaan epitel nasofaring atau
kemungkinan kon-ungti,a
-
8/10/2019 Morbili Ferry
10/23
#
nfeksi pada sel epitel dan multiplikasi ,irus
&2 Pen*ebaran infeksi ke -aringan limfatik regional
23 ?iremia primer 3 "ultiplikasi ,irus (ampak pada epitel saluran nafas di tempat infeksi pertama+
dan pada RES regional maupun daerah *ang -auh
' ?iremia sekunder
'&& "anifestasi pada kulit dan tempat lain *ang ber,irus+ termasuk saluran nafas
&&&4 ?irus pada darah+ saluran nafas dan organ lain
&&' ?iremia berkurang lalu hilang+ ,irus pada organ menghilang
Sumber :Feigin et al.2114.Textbook of Pediatric Infectious Diseases5thedition
4. Ma&ie"(a"i K%i&i"
"asa inkubasi morbili #&2 hari setelah pa-anan dari ,irus morbili. anda
a6al morbili biasan*a adalah demam tinggi /B411(0 4' hari terakhir. Fase
prodomal -uga ditandai mual+ rasa tidak n*aman+ dan trias klasik dari
kon-ungti,itis+ batuk dan (ori8a. Ae-ala prodromal *ang lainn*a termasuk
potofobia+ edema periorbital+ dan mialgia /7olff+ 211#0.
Ruam timbul &' hari setelah onset ge-ala prodromal+ ruam
pertama timbul pada 6a-ah+ leher dan men*ebar ke tubuh . rkin+
&$$&0. %iasan*a lesi satusatu terlihat pada ekstremitas distal dan se-umlah
ke(il lesi dapat ditemukan pada telapak pada 25 15 dari mereka *ang
terinfeksi. Ruam berlangsung selama 3' hari dan kemudian memudar+
kadang berakhir dengan deskuamasi baik. Demam biasan*a selama 2 atau
3 hari setelah timbul ruam+ dan batuk tetap ada selama &1 hari *ang
mungkin sebagai keluhan terakhir *ang timbul /)hen+ 21&30.
%intik koplik *ang biasan*a mun(ul &2 hari sebelum timbul ruam dan
bertahan selama 2 atau 3 hari. 7arna putih kebiruan+ diameter 23mm+ mun(ul
pada mukosa bukal+ kadangkadang pada palatum mole+ kon-ungti,a+ dan mukosa
,agina. %intik Koplik telah dilaporkan seban*ak !15 '15 dari penderita
morbili. Sebuah enanthem -era6at tidak teratur timbul di daerah lain mukosa
bukal. rido(*(litis dari fotofobia+ sakit tenggorokan+ sakit kepala+ sakit perut+ dan
limfadenopati generalisata ringan -uga dapat mun(ul / )hen+ 21&30.
-
8/10/2019 Morbili Ferry
11/23
$
5. )ia&"i"
5.1. A&am&e"i"
namnesa adalah (ara pemeriksaan *ang dilakukan dengan 6a6an(ara
baik langsung pada pasien /autoanamnesis0 atau kepada orang tua atau sumber
lain /aloanamnesis0 misaln*a 6ali atau pengantar.
a. dentitas.
dentitas meliputi nama+ umur+ -enis kelamin+ nama orang tua+ alamat+
umur penndidikan dan peker-aan orang tua+ agama dan suku bangsa.
Sebagaimana disebutkan sebelumn*a+ epidemiologi ke-ang demam lebih ban*ak
ter-adi pada anak lakilaki pada usia ! bulan sampai dengan tahun.&
b. Ri6a*at Pen*akit.
Pada ri6a*at pen*akit perlu ditan*akan keluhan utama dan ri6a*at
per-alanan pen*akit. Keluhan utama adalah keluhan atau ge-ala *ang
men*ebabkan pasien diba6a berobat. Pada ri6a*at per-alanan pen*akit disusun
(erita *ang kronologis+ terin(i+ dan -elas mengenai keadaan kesehatan pasien se-ak
sebelum ada keluhan sampai anak diba6a berobat. %ila pasien mendapat
pengobatan sebelumn*a+ perlu ditan*akan kapan berobat+ kepada siapa+ obat *ang
sudah diberikan+ hasil dari pengobatan tersebut+ dan ri6a*at adan*a reaksi alergi
terhadap obat.&
Pada kasus (ampak+ terdapat demam tinggi terusmenerus 3#+o) atau
lebih disertai batuk+ pilek+ n*eri telan+ mata merah dan silau bila terkena (aha*a
/fotofobia0+ seringkali disertai diare. Pada hari ke 4 demam timbul ruam kulit+
didahului oleh suhu *ang meningkat lebih tinggi dari semula. Pada saat ini anak
bisa mengalami ke-ang demam. Saat ruam timbul+ batuk dan diare dapat
bertambah parah sehingga anak mengalami sesak napas atau dehidrasi. dan*a
kulit kehitaman dan bersisik /hiperpigmentasi0 dapat merupakan tanda
pen*embuhan.2
(. Ri6a*at Kehamilan bu.
Perlu ditan*akan kesehatan ibu selama hamil+ ada atau tidakn*a pen*akit+
serta upa*a apa *ang dilakukan untuk mengatasi pen*akit. Ri6a*at
-
8/10/2019 Morbili Ferry
12/23
&1
mengkonsumsi obatobatan tertentu+ merokok+ minuman keras+ konsumsi
makanan ibu selama hamil.&
d. Ri6a*at Persalinan.
Perlu ditan*akan kapan tanggal lahir pasien+ tempat kelahiran+ siapa *ang
menolong+ (ara persalinan+ keadaan ba*i setelah lahir+ berat badan dan pan-ang
badan ba*i saat lahir+ dan harihari pertama setelah lahir. Perlu -uga ditan*akan
masa kehamilan apakah (ukup bulan atau kurang bulan atau le6at bulan. Dengan
mengetahui informasi *ang lengkap tentang keadaan ibu saat hamil dan ri6a*at
persalinan anak dapat disimpulkan beberapa hal penting termasuk terdapatn*a
asfiksia+ trauma lahir+ infeksi intrapartum+dsb *ang mungkin berhubungan dengan
ri6a*at pen*akit sekarang+ misaln*a ke-ang demam.&
e. Ri6a*at Pertumbuhan dan Perkembangan.
Perlu digali bagaimana status pertumbuhan anak *ang dapat ditelaah dari
kur,a berat badan terhadap umur dan pan-ang badan terhadap umur. Data ini dapat
diperoleh dari K"S atau kartu pemeriksaan kesehatan lainn*a. Status
perkembangan pasien perlu ditelaah se(ara rin(i untuk mengetahui ada tidakn*a
pen*impangan. Pada anak balita perlu ditan*akan perkembangan motorik kasar+
motorik halus+ sosialpersonal+ dan bahasa.&
f. Ri6a*at munisasi.
pakah penderita mendapat imunisasi se(ara lengkap+ rutin+ sesuai -ad6al
*ang diberikan. Perlu -uga ditan*akan adan*a ke-adian ikutan pas(a imunisasi.&
g. Ri6a*at "akanan.
"akanan dinilai dari segi kualitas dan kuantitasn*a.&
h. Ri6a*at Pen*akit Cang Pernah Diderita
Pen*akit *ang pernah diderita anak sebelumn*a perlu diketahui+ karena
mungkin ada hubungann*a dengan pen*akit sekarang+ atau setidakn*a
membantumemberikan informasi untuk penegakan diagnosis dan tat laksana
pen*akitn*a. "isaln*a pada dugaan pen*akit (ampak+ bila orang tua mengatakan
anakn*a pernah sakit (ampak *ang -elas pada beberapa bulan lalu+ maka dugaan
tersebut agakn*a meragukan.&
-
8/10/2019 Morbili Ferry
13/23
&&
i. Ri6a*at Keluarga
Data keluarga pasien perlu diketahui dengan akurat untuk
memperolehgambaran keadaan sosialekonomibuda*a dan kesehatan keluarga
pasien.&
6.2. -emeri#"aa& Fi"i#
Ae-ala klinis ter-adi setelah masa tunas &1&2 hari+ terdiri dari tiga
stadium:
S(adium rdrma%
"anifestasi klinis (ampak biasan*a baru mulai tampak pada stadium
prodromal *ang berlangsung selama 2 hingga 4 hari. %iasan*a terdiri dari
ge-ala klinik khas berupa demam *ang disertai batuk+ pilek+ kon-ungti,itis+
faring merah+ n*eri menelan dan stomatitis. nflamasi kon-ungti,a dan
fotofobia dapat men-adi petun-uk sebelum mun(uln*a ber(ak Koplik
S(adium eru"i
Stadium erupsi ditandai dengan timbuln*a ruam mukopapular *ang
bertahan lama selama ! hari. imbuln*a ruam dimulai dari batas rambut di
belakang telinga+ kemudian men*ebar ke 6a-ah+ leher dan akhirn*a ke
ekstremitas.
S(adium K&7a%e"e&"
Setelah 3 hari+ ruam beangsurangsur menghilang sesuai urutan
timbuln*a. Ruam kulit men-adi kehitaman dan mengelupas *ang akan
menghilang setelah &2 minggu.
5./. -emeri#"aa& -e&u&8a&
-
8/10/2019 Morbili Ferry
14/23
&2
&. es serologi untuk titer morbili spesifik ig" :
erdapat dalam darah pada hari ketiga ruam sampai & bulan setelah
onset
iter serum ig" tetap positif 31!1 hari setelah timbuln*a
pen*akit+ tapi pada beberapa indi,idu dapat tidak terdeteksi setelah
4 minggu onset ruam
9asil positif palsu dapat ter-adi pada pasien dengan pen*akit
rematik+ infeksi par,o,irus %&$ atau infeksi mononukleosis
2. es serologi untuk titer morbili spesifik igA:
Kenaikan lebih dari 4 kali lipat antibodi igA antara serum fase akut
dan kon,alesen menegaskan morbili
Spesimen akut harus diambil pada hari ketu-uh setelah onset ruam
Spesimen kon,alesen harus diambil hari ke &1&4 setelah
pengambilan spesimen akut
Serum akut dan kon,alesen harus diu-i se(ara bersamaan
3. Kultur ,irus : diambil dari s6ab tenggorokan dan hidung+ spesimen urin
Pemeriksaan P)R / )hen+ 21&30.
6. )ia&"i" Ba&di&
Diagnosis banding morbili diantaran*a :
&. )ampak -erman
Pada pen*akit ini tidak ada ber(ak koplik+ tetapi ada pembesaran kelen-ar di
daerah suboksipital+ser,ikal bagian posterior dan belakang telinga Eksantema
subitum. Ruam akan timbul setelah suhu badan turun.
2. nfeksi entero,irus
-
8/10/2019 Morbili Ferry
15/23
&3
Ruam kulit (enderung kurang -elas dibandingkan morbili. Sesuai dengan
dera-at demam dan beratn*a pen*akit.
3. Pen*akit riketsia
Disertai batuk tetapi ruam kulit *ang timbul biasan*a tidak mengenai 6a-ah
*ang khas seperti terlihat pada morbili
4. "eningokoksemia
Disertai ruam kulit *ang mirip dengan morbili+ tetapi biasan*a tidak di-umpai
batuk dan kon-ugti,itis
. Erupsi obat
Ruam kulit tidak disertai batuk dan umumn*a timbul ruam setelah pen*untikan
atau menelan obat
9. -e&yu%i(
a.
-
8/10/2019 Morbili Ferry
16/23
&4
(. Ke-ang demam
Ke-ang dapat timbul pada periode demam+ umurnn*a pada pun(ak demam
saat ruam keluar. Ke-ang dalam ha& ini diklasifikasikan sebagai ke-ang
demam.
d. Ensefalitis
"erupakan pen*uht neurologik *ang paling sering ter-adi+ biasan*a ter-adi
pada hari ke 4' setelah timbuln*a ruam. Ke-adian ensefalitis sekitar &
dalam &.111 kasus (ampak+ dengan mortalitas antara 31415. e r-adin*a
ensefalitis dapat melalui mekanisme irnunologik rnaupun melalui in,asi
langsung ,irus (ampak ke dalam otak. Ae-ala ensefalitis dapat berupa
ke-ang+ letargi+ koma dan iritabel. Keluhan n*eri kepala+ frekuensi nafas
meningkat+ bit(hing+ disorientasi -uga dapat ditemukan. Pemeriksaan
(airanserebrospinal menun-ukkan pleositosis ringan+ dengan predominan sel
mononuklear+ peningkatanprotein ringan+ sedangkan kadar glukosa dalam
batas normal.
e. >titis media
n,asi ,irus ke dalam telinga tengah umumn*a ter-adi pada (ampak.
Aendang telinga biasan*a hiperemis pada fase prodromal dan stadium
erupsi. Jika ter-adi in,asi bakteri pada lapisan sel mukosa *ang rusak karena
in,asi ,irus akan te-adi otitis media purulenta. Dapat pula ter-adi
mastoiditis.
f. Enteritis
%eberapa anak *ang menderita (ampak mengalami muntah dan men(ret
pada fase prodromal. Keadaan ini akibat in,asi ,irus ke dalam sel mukosa
-
8/10/2019 Morbili Ferry
17/23
&
usus. Dapat pula timbul enteropati *ang men*ebabkan kehilangan protein
/protern losing enteropath*0.
g. Kon-ung,itis
Pada hampir semua kasus (ampak ter-adi kon-ungh,itis+ *ang ditandai
dengan adan*a mata merah+ pembengkakan kelopak mata+ lakrimasi dan
fotofobia. Kadangkadang ter-adi infeksi sekunder oleh bakteri. ?irus
(ampak atau antigem*a dapat dideteksi pada lesi kon-ungti,a pada harihari
pertama sakit. Kon-ungti,itis dapat memburuk dengan te r-adin*a hipopiondan panoftalmitis hingga men*ebabkan kebutaan. Dapat pula timbul ulkus
kornea.
10. -e&a(a%a#"aa&
Pasien (ampak tanpa pen*ulit dapat berobat -alan. nak harus diberikan
(ukup (airan dan kalori+ sedangkan pengobatan bersifat simtomatik+ dengan
pemberian antipiretik+ antitusif+ eksektorand+ an antikon,ulsan bila diperlukan.
Sedangkan pada (ampak dengan pen*ulit+ pasien perlu dira6at inap. Di rumah
sakit pasien (ampat dira6at di bangsal isolasi s*stem pernafasan+ diperlukan
perbaikan keadaan umum dengan memperbaiki kebutuhan (airan dan diet *ang
memadai. ?itamin &11.111 = per oral diberikan satu kali+ apabila terdapat
malnutrisi dilan-utkan &11 = tiap hari.pabila terdapat pen*ulit+ maka
dilakukan pengobatan untuk mengatasi pen*ulit *ang timbul+ *aitu :
%ronkopneumonia
Diberikan antibiotik ampisilin &11 mgkg%%hari dalam 4 dosis intra,ena
dikombinasikan dengan kloramfenikol ' mgkg%%hari intra,ena dalam 4
dosis+ sampai ge-ala sesak berkurang dan pasien dapat minum obat per oral.
ntibiotik diberikan sahpai tiga hari demam reda. pabila di(urigai infeksi
spesifik+ maka u-i tuberkulin dilakukan setelah anak sehat kembali /34
minggu kemudian0 oleh karena u-i tuberkulin bisan*a negatif /anergi0 pada
-
8/10/2019 Morbili Ferry
18/23
&!
saat anak menderita (ampak. Aangguan reaksi delayed hipersensitivity
disebabkan oleh sel lirnfosit *ang terganggu fungsin*a.
Enteritis
Pada keadaan berat anak mudah -atuh dalam dehidrasi. Pemberian (airan
intra,ena dapat dipertimbangkan apabila terdapat enteritis dehidrasi.
>titismedia
Seringkali disebabkan oleh karena infeksi sekunder+ sehingga perlu
diberikan antibioti( kotrimoksa8olsulfametok8asol /"P 4 mg
kg%%hari dibagi dalam 2 dosis0
Ensefalopati
Kloramfenikol dosis ' mgkgbbhari dan ampisilin &11 mgkgbbhari
selama '&1 hari
Kortikosteroid: deksametason & mgkgbbhari sebagai dosis a6al
dilan-utkan 1+ mgkgbbhari dibagi 3 dosis sampai kesdaran membaik
/pemberian B hari dilakukan tappering off0.
Kebutuhan (airan dikurangi G kebutuhan serta koreksi terhadap
gangguan elektrolit.
11. Km%i#a"i
?irus morbili menginfeksi beberapa sistem organ dan target epitelial+
retikuloendotelial+ dan sel darah putih+ termasuk monosit+ makrofag+ dan limfosit
/)herr*+ 211#0. Studi patologis pada penderita morbili ditemukan sel raksasa
t*pi(al berinti dari infeksi ,irus morbili melalu saluran pernapasan dan
pen(ernaan dan terutama -aringan limfoid /r(hbald+ 211'0. nfeksi ,irus morbili
men*ebabkan penurunan limfosit )D4+ dimulai sebelum timbuln*a ruam dan
-
8/10/2019 Morbili Ferry
19/23
&'
berlangsung sampai & bulan dan mengakibatkan penekanan hipersensiti,itas tipe
lambat+ hingga mengganggu berbagai sistem organ.
&. Komplikasi pernapasan
&. >titis media. >titis media adalah komplikasi *ang paling sering dilaporkan
di merika Serikat+ ter-adi pada &45 anakanak kurang dari tahun.
>bstruksi dari tuba eusta(hius akibat infeksi bakteri sekunder akan
men*ebabkan radang permukaan epitel / Perr* and 9alse*+ 21&40.
2.
-
8/10/2019 Morbili Ferry
20/23
memiliki perubahan *ang terlihat pada elektroen(ephalograpi+ tetapi
perubahan ini dapat -uga karena demam dan perubahan metabolik.
En(ephalom*elitis post infe(tious /PE0 ter-adi pada &3 per &111 orang *ang
terinfeksi+ biasan*a 3&1 hari setelah onset ruam. PE dimulai dengan onset
demam mendadak kemudian ke-ang+ perubahan status mental+ dan tanda
tanda neurologis multifokal / Perr* and 9alse*+ 21&40.
4. Komplikasi okuler
Kon-ungti,itis dan radang kornea /keratitis0 paling ban*ak ter-adi pada
penderita morbili. Kekurangan ,itamin merupakan predisposisi keratitis+
-aringan parut kornea+ dan kebutaan. "orbili terkait dengan kekurangan
,itamin adalah salah satu pen*ebab paling umum kebutaan *ang ter-adi
pada anakanak di negara berkembang / Perr* and 9alse*+ 21&40.
12. -r&"i"
"orbili tanpa komplikasi dapat sembuh sendiri dalam rentang &1&2 hari.
"ulnutrisi+ imunosupresi dan kondisi kesehatan *ang buruk dapat memperburuk
prognosis pada ban*ak pasien. Pada negara berkembang morbili merupakan
pen*ebab kematian &&15. =sia ter-adi komplikasi tertinggi adalah kurang dari
tahun dan lebih dari 21 tahun /7olff+ 211#0.
1/. -e&:eaha&
Pen(egahan terutama dengan melakukan imunisasi (ampak. munisasi
)ampak di ndonesia termasuk munisasi dasar *ang 6a-ib diberikan terhadap
anak usia $ bulan dengan ulangan saat anak berusia ! tahun dan termasuk ke
dalam program pengembangan imunisasi /PP0. munisasi (ampak dapat pula
diberikan bersama "umps dan Rubela /""R0 pada usia &2& bulan. nak *ang
telah mendapat ""R tidak perlu mendapat imunisasi (ampak ulangan pada usia !
tahun. Pen(egahan dengan (ara isolasi penderita kurang bermakna karena
transmisi telah ter-adi sebelum pen*akit disadari dan didiagnosis sebagai (ampak
/D+ 21140.
-
8/10/2019 Morbili Ferry
21/23
&$
BAB /. KESIM-ULAN
"orbili adalah pen*akit infeksi ,irus akut+ menular+ dan se(ara
epidemiologi merupakan pen*ebab utama dari komplikasi serius dan kematian.
Pneumonia merupakan komplikasi *ang paling berat dan men*ebabkan kematian.
Ensefalitis ter-adi pada & dari setiap &111 anakanak dengan morbili. Kekurangan
,itamin pada anakanak kurang dari tahun+ orang de6asa+ dan orang dengan
gi8i buruk atau immunodefisiensi berisiko tinggi mengalami komplikasi morbili.
Diagnosis morbili ditegakkan dari gambaran klinis+ pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan penun-ang. Komplikasi dari morbili dapat mengenai saluran
pernafasan+ saluran penernaan+ sistem saraf dan komplikasi pada mata.
Pengobatan *ang dilakukan han*a terapi simptomatik.
-
8/10/2019 Morbili Ferry
22/23
21
)AFTAR -USTAKA
&. Soedarmo+ dkk. 211#.Buku Aar Infeksi dan Pediatri Topis ed! "! %adan
Penerbit D. Jakarta: &&$
2. Pud-iati+ dkk. 21&1.Pedoman Pelayanan #edis IDAI $il! %! D. Jakarta:
33
3. Rampengan+ .9. Pen*akit nfeksi ropik pada nak Edisi 2. EA).
Jakarta. 211#I4I'$#'.
4. Aarenne ".+ 211$+ Se differen(es in measles mortalit*+ J Epidemiol+ !32
!42.
. tmar R.kada 9.+ Kobune F.+ 21&1+ Etensi,e l*mphopenia due to apoptosis of
uninfe(ted l*mpho(*tes in a(ute measles patient+ r(h ?irol+ $1$21.
#. Perr* R..+ 9alse* ;..+ 21&4+ he (lini(al signifi(an(e of measles+
&xford ournals,$&$!.
$.
&1. Pusponegoro+ 9ardiono. 211. 'tandar Pelayanan #edis (esehatan Anak
)disi I. D. Jakarta
&&. 7aldo. E.+ ;eelson+ "D. 2111. Ilmu (esehatan Anak *+eelson Textbook
&f Pediatri. Edisi &. Jakarta. EA).
&2. "asns-oer+ dkk. &$$$. (apita 'elekta (edokteran. "edia es(ulapius
Fakultas Kedokteran =ni,ersitas ndonesia. Jakarta.
&3. Rudolf. ". 2112. -udolf.s Pediatrics "%th )dition!=S. he "(Ara6
9ill )ompanies+ n(
&4. Komite "edik RS=P DR. Sard-ito. 'tandar Pelayanan #edis -'/P!D-!
'ardito. &$$$. "edika Fakultas Kedokteran =ni,ersitas Aad-ahmada
Cog-akarta.
-
8/10/2019 Morbili Ferry
23/23