laporan kasus 1
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS 1
A. Keluhan UtamaKlien mengeluh sakit kepala
B. Riwayat Kesehatan SekarangKlien datang ke RSCM dibawa oleh keluarga karena mengamuk dan bicara meracau sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit. Lima hari sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh sakit kepala sangat berat pada seluruh kepala. Sakit mereda setelah diberikan obat sakit kepala tapi tidak lama kemudian timbul lagi. Mual (+), muntah (-),demam (-), penurunan berat badan dan nafsu makan (+).Pada saat dikaji tingkat kesadaran agitasi, dengan tanda tanda vital : tekanan darah 150/90mmHg, Nadi 96x/menit, Respirasi 22x/menit, Suhu afebris. Kulit ditemukan lesi, hiperpigmentasi berbagai ukuran dari sebesar kancing hingga koin berbatas tegas yang tersebar diseluruh tubuh. GCS E4M5V4 tidak ditemukan rangsang meningeal. Nervus kranial dan ekstermitas tidak terkesan paresis.
C. Riwayat kesehatan DahuluKlien menyangkal penyalahgunaan obat dan promiskuitas. Klien pernah mendapatkan tranfusi sebanyak 2x sepuluh tahun yang lalu.
D. Pengelompokan DataDS :
- Klien mengeluh sakit kepala berat pada seluruh kepalaDO :
- Tingkat kesadaran Regitasi - TD : 150/90 mmHg- Nadi 96x/menit- Nafas 22x/menit- Suhu afebris- Pada kulit ditemui lesi hiperpigmentasi berbagai ukuran dari sebesar kancing
hingga koin, berbatas tegas yang tersebar di seluruh tubuh- GCS E4M5V4- Tidak ditemukan adanya tanda meningeal- Nervus cranial dan ekstermitas tidak terkesan parises- Pemeriksaan darah : Hb 9,2 g/dl, Ht 27%, leukosit 2500/ul, trombosit 125000,
ureum 38 mg/dl, kreatinin 1,2 mg/dl, SGOT 24 U/L, SGPT 29 U/L, albumin 2,4 g/dl, glukosa darah sewaktu 122 mg/dl, LED 40 mm/jam
- Ro Thorax TAK- Ct Scan kepala dengan kontras TAK- Funduskopi ODS papil batas tegas- Analisa cairan otak warna jernih, bekuan (-)- Sel PMN 6 /ul, limfosit 2/ul- None (+), pandi (-), protein 80 mg/dl, glukosa cairan otak 39 mg/dl (glukosa
serum 47%)- Terapi : Amfoterisin B 0,7 mg/kg, flukonazol 4x200mg-
E. Analisa Data
No Data senjang Kemungkinan penyebab / Etiologi Masalah Keperawatan
1 Ds : klien mengeluh sakit kepalaDo : - TD 150/90 mmHg
- Nadi 96x/menit- Klien mengamuk
Faktor predisposisi kuat
Masuknya virus atau bakteri ke jaringan otak
Peradangan otak
Iritasi Korteks serebral
Nyeri kepala
Gangguan rasa nyaman nyeri
2 DO : - Mual (+)- BB menurun- Trombosit
125000/mm3
Nyeri
Merangssang medulla vomiting center
Mual
Intake nutrisi kurang
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
3 DO : - Lesi
hyperpigmentasi berbagai ukuran dari sebesar kancing hingga sebesar koin di seluruh tubuh
- Ht 27%- Leukosit 2500/ul
Invasive bakteri/virus
Mengeluarkan toksin
Sel darah merah rusak
Trombosit turun
Hiperpigmentasi
Gangguan integritas kulit
Gangguan integritas kulit
F. Diagnosa Menurut Prioritas1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d iritasi lapisan otak akibat meningitis2. Gangguan pemenuhuan kebutuhan nutrisi b.d mual 3. Gangguan integritas kulit b.d invasive bakteri/virus
G. Rencana Keperawatan1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d iritasi lapisan otak akibat meningitis
Intervensi :a. Observasi tanda-tanda vitalb. Anjurkan untuk banyak istirahat dengan menciptakan : lingkungan yang nyamanc. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalamd. Hindarkan stimulus yang memperberat nyerie. Atur posisi senyaman mungkin
f. Kolaborasi pemberian analgetik dan antibioticRasional :a. Mengetahui keadaan umum klienb. Membantu proses relaksasi lebih cepatc. Meringankan rasa sakit yang dirasakand. Mencegah rasa sakit timbul dan meminimalisir adanya TIKe. Membuat pasien lebih nyaman f. Pemberian analgetik mengurangi rasa nyeri dan pemberian antibiotic untuk
menghambat adanya penyebaran bakteri serta mempercepat proses penyembuhan2. Gangguan pemenuhuan kebutuhan nutrisi b.d mual
Intervensi :a. Jelaskan pentingnya nutrisi untuk penyembuhanb. Anjurkan pasien untuk makan dalam porsi sedikit tapi sering dan dalam keadaan
hangatc. Sajikan makanan dalam bentuk menarikd. Control makan pasien sesuai diite. Anjurkan pada pasien untuk tidak memakan makanan yang menimbulkan mualf. Timbang berat badan tiap hari Rasional :a. Meningkatkan nafsu makan klien untuk tidak lagi menolak untuk makan walaupun
dalam kondisi mengeluh mual.b. Meminimalisir makanan keluar kembali dan mencegah rasa mual walaupun
makanan sudah dimakan.c. Meningkatkan nafsu makan serta menjadikan pasien tidak merasa bosan dengan
makanan yang disajikand. Menjadikan makanan yang dimakan pasien tidak menimbulkan suatu factor resiko.e. Mencegah makan keluar kembali.f. Mengetahui apakah adanya peningkatan/penurunan BB dalam setiap harinya.
3. Gangguan integritas kulit b.d invasive bakteri/virusIntervensi :a. Ganti posisi pasien di tempat tidur setiap 2 jam sekali ; miring kiri – kanan
terlentang.b. Lakukan massage daerah yang tertekan dan menonjol.c. Berikan bantalan pada daerah yang menonjold. Pelihara kuku pasien jangan sampai panjang dan kotor.e. Pelihara kebersihan kulit dengan meminimalkan kontak dengan urine, keringat.f. Alat tenun perhatikan tetap bersih, kering dan rapih.g. Amati kulit dari penurunan integritas kulit kering, kemerahan, gatal –gatal.h. Beri penjelasan tentang keadaan lingkungan kepada pasien.Rasional :a. Mencegah nyeri kepala yang menyertai perubahan tekanan intracranial dan
meminimalisir terjadinya iritasi pada area yang tertekan.b. Menjadikan pasien tetap ada dalam kondisi merasa rileks.
c. Mengurangi tekanan intracranial dan mencegah adanya iritasi pada area yang tertekan.
d. Mencegah tidak terjadi perpindahan infeksi dari garukan kuku dan tidak mengiritasi kulit.
e. Menjadikan proteksi diri secara dini dari bibit penyakit yang bisa mengiritasi kulit sekitar.
f. Mencegah kulit mengalami tanda-tanda peradangan.g. Menjadikan pencegahan dini dari adanya faktor pemberat TIK.h. Mengurangi diorientasi dan untuk klarifikasi persepsi sensorik yang terganggu.