laporan karya-nanda-109003315.pdf

Upload: mesumaru

Post on 02-Mar-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    1/28

    LAPORAN KARYA

    IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

    RUANG TERBUKA HIJAU KOTA MEDAN

    OLEH:

    RINANDA PURBA

    109003315

    PROGRAM PASCA SARJANA

    INSTITUT SENI INDONESIA PADANG PANJANG

    2015-2016

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    2/28

    i | P a g e

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI........................................................................................................................ i

    BAB I.................................................................................................................................. 1

    PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1

    1.1. LATAR BELAKANG........................................................................................ 1

    1.2. RUMUSAN MASALAH.................................................................................... 2

    1.3. TUJUAN PERANCANGAN.............................................................................. 31.4. MANFAAT PERANCANGAN.......................................................................... 3

    BAB II................................................................................................................................. 4

    KAJIAN TEORI................................................................................................................. 4

    2.1. TEORI PERANCANGAN.................................................................................. 4

    2.2. TEORI IKLAN................................................................................................... 4

    2.3. TEORI LAYANAN............................................................................................ 5

    2.4. TEORI MASYARAKAT.................................................................................... 5

    2.5. TEORI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT.................................................. 6

    2.6. TEORI RUANG.................................................................................................. 7

    2.7. TEORI TERBUKA............................................................................................. 7

    2.8. TEORI HIJAU.................................................................................................... 8

    2.9. TEORI RUANG TERBUKA HIJAU................................................................. 8

    2.10. TEORI KOTA MEDAN............................................................................... 11

    BAB III............................................................................................................................. 13

    METODE PERANCANGAN........................................................................................... 13

    3.1. RUANG LINGKUP PERANCANGAN........................................................... 13

    3.2. METODE PENGUMPULAN DATA............................................................... 14

    2.3. METODE PERANCANGAN........................................................................... 15

    BAB IV............................................................................................................................. 17

    KONSEP PERANCANGAN............................................................................................ 17

    4.1. STRATEGI PERANCANGAN............................................................................. 17

    4.2. KONSEP KREATIF.............................................................................................. 18

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    3/28

    ii | P a g e

    4.3. STRATEGI KREATIF.......................................................................................... 19

    a. Isi Pesan............................................................................................................ 20

    b. Bentuk Pesan..................................................................................................... 20

    4.4. MEDIA PLANNING............................................................................................. 21

    a. Strategi Media................................................................................................... 21

    BAB V.............................................................................................................................. 23

    VISUALISASI.................................................................................................................. 23

    5.1. SKETSA ILUSTRASI........................................................................................... 23

    5.2. LAYOUT............................................................................................................... 24

    DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 25

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    4/28

    1 | P a g e

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.LATAR BELAKANG

    Kota yang merupakan pusat dari aktivitas manusia, kian hari kini semakin

    mengalami penurunan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas

    manusia maupun faktor alamiah. Menurunnya kualitas lingkungan diperkotaan

    menyebabkan tidak terjaganya iklim mikro dikarenakan kurangnya ruang terbuka

    hijau di perkotaan yang berdampak pada kenyamanan masyarakat yang berada di

    kota tersebut.

    Ekonomi serta moderenisasi menjadi salah satu pemicu meningkatnya

    pembangunan fisik kota dengan mengorbankan areal pertanian, persawaha, dan

    lapangan hijau sebagai lokasi perluasan kota mengakibatkan berkurangnya Ruang

    Terbuka Hijau Kota (RTHK) dan menurunnya kualitas lingkungan hidup sehingga

    menyebabkan perubahan ekosistem alami. Martopo dkk, 1995 mengungkapkan,

    keberadaan dari vegetasi yang berada di RTHK dapat mempengaruhi kondisi

    atmosfer setempat, mampu merubah suhu dan kelembaban udara.

    Tumbuhan hijau mempunyai peran yang sangat besar dalam

    mengendalikan kadar CO2 atmosfer. Penyusutan jumlah tanaman hijau berarti juga

    penyusutan jumlah CO2 yang dapat diserap oleh tanaman hijau tersebut. Hal ini

    akan menyebabkan tingginya kadar CO2 dalam atmosfer. Setiap jam, satu hektar

    daun-daun tumbuhan hijau mampu menyerap 8 (delapan) kilogram CO2 yang

    terdapat dalam atmosfer. Jumlah ini setara dengan CO2 yang dihembuskan

    melalui pernafasan oleh kurang lebih 200 orang dalam waktu bersamaan

    (Mukhlis, 2009).

    CO2 diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis, tetapi

    jika jumlah CO2 di udara terlalu banyak, CO2 tersebut akan naik ke

    atmosfer dan menghalangi pemancaran panas dari bumi sehingga panas

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    5/28

    2 | P a g e

    dipantulkan kembali ke bumi. Akibatnya, bumi menjadi sangat panas.

    Peristiwa ini disebut efek rumah kaca (pemanasan global). Pemanasan

    global ini dapat mengakibatkan bahaya kekeringan yang hebat yang

    mengganggu kehidupan manusia dan mencairnya lapisan es di daerah

    kutub. Gas karbon dioksida ini berasal dari asap pabrik, pembakaran

    sampah, kebakaran hutan, dan asap kendaraan bermotor. Selain itu, jika kadar CO2 di

    udara terlalu tinggi, akan menjadi racun bagi manusia, dan hewan ketika dihirup.

    Kota medan, merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dengan luas

    wilayah 71.680,68KM2 dengan jumlah penduduk 13.326.307 Jiwa yang didapat dari data

    Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara tahun 2013.

    Laju pembangunan fisik kota medan yang cepat, termasuk pembangunan lokasi

    bisnis, perumahan, perhotelan dan sebagainya menjadi pemicu meningkatnya suhu di

    Kota Medan adalah berkurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Medan

    tahun 2013 hanya mencapai 9%. Salah satu penyebab berkurangnya RTH di kota

    Medan adalah karena alih fungsi lahan. Banyak sekali areal pertanian maupun

    lahan terbuka yang beralih fungsi dengan dibangunnya areal perumahan, industri,

    perkantoran dan sebagainya. Oleh karenanya semakin hari suhu udara di kota

    Medan semakin meningkat dan menyebabkan ketidaknyamanan serta bahaya

    kepada masyarakat kota itu sendiri.

    1.2.RUMUSAN MASALAH

    Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang

    menjadi rumusan masalah dalam penelitian dan perancangan karya ini adalah:

    1. Bagaimana kondisi iklim mikro yang meliputi suhu udara dan kelembaban

    udara di daerah ruang terbuka hijau kota Medan?

    2.

    Bagaimana dampak dari memanasnya suhu udara yang dikarenakan oleh

    semakin berkurangnya ruang terbuka hijau di kota Medan?

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    6/28

    3 | P a g e

    1.3.TUJUAN PERANCANGAN

    Bertitik tolak dari perumusan masalah, adapun yang menjadi tujuan yang

    hendak dicapai dalam perancangan iklan layanan masyarakat ini adalah untuk :

    1.

    Mengingatkan masyarakat akan pentingnya ruang terbuka hijau bagi iklim

    mikro di kota medan.

    2. Mengingatkan masyarakat akan bahaya yang menanti apabila ruang terbuka

    hijau di kota Medan semakin berkurang.

    1.4.MANFAAT PERANCANGAN

    Adapun manfaat yang diharapkan dari perancangan karya iklan layanan

    masyarakat ini adalah:

    1. Sebagai masukan bagi Pemerintah Kota Medan dalam menyusun tata kota

    agar memperhatikan aspek ruang terbuka hijau agar tercipta kota Medan yang

    sejuk dan nyaman.

    2. Sebagai sajian informasi bagi seluruh masyarakat kota medan tentang

    penyebab meningkatnya suhu udara yaitu salah satunya karena kurangnya

    ruang terbuka hijau.

    3. Sebagai media penyampai aspirasi dan gagasan perancang terhadap kondisi

    iklim mikro kota medan saat ini.

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    7/28

    4 | P a g e

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    2.1.TEORI PERANCANGAN

    Menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh

    Jogiyanto (2005:196), Perancangan adalah penggambaran, perencanaan, dan

    pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari

    satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

    Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu.

    (Kamus Bahasa Indonesia, 1988, h: 927).

    Perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif

    pemecahan masalah (Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005).

    2.2.TEORI IKLAN

    Iklan adalah komunikasi nonpersonal informasi biasanya dibayar dan

    biasanya persuasif di alam tentang produk, jasa atau ide oleh sponsor

    diidentifikasi melalui berbagai media (Courtland L. Bovee, 1992, hal 7).

    Iklan adalah berita atau pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai

    agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan (Kamus Besar Bahasa

    Indonesia).

    Menurut Kotler & Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan

    (2007:244) Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi

    gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar.

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    8/28

    5 | P a g e

    2.3.TEORI LAYANAN

    Istilah layanan berasal dari kata layan yang artinya menolong

    menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan

    melayani. Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan

    secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan

    dengan kehidupan manusia (Sinambela, 2010:3). Pelayanan adalah proses

    pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung (Moenir,

    2006:16-17). Membicarakan layanan berarti membicarakan suatu proses

    kegiatan yang konotasinya lebih kepada hal yang abstrak (Intangible).

    Pelayanan adalah merupakan suatu proses, proses tersebut menghasilkan

    suatu produk yang berupa layanan, yang kemudian diberikan kepada

    pelanggan.

    Beberapa pakar yang memberikan pengertian mengenai layanan

    diantaranya adalah Moenir (Harbani Pasolong, 2007:128). Harbani Pasolong

    (2007:4), layanan pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai aktivitasseseorang, sekelompok dan/atau organisasi baik langsung maupun tidak

    langsung untuk memenuhi kebutuhan.

    2.4.TEORI MASYARAKAT

    Istilah masyarakat merupakan terjemahan dan kata society (Inggris).

    Sedangkan istilah society berasal dan societas (Latin) yang berarti kawan.

    Pengertian masyarakat adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam

    wilayah yang sama, relatif independen dan orang orang di luar wilayah itu, dan

    memiliki budaya yang relatif sama. (Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm,

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    9/28

    6 | P a g e

    1998). Definisi Masyarakat adalah orang orang yang berinteraksi dalam sebuah

    wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama. (John J. Macionis, 1997).

    2.5.TEORI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

    Menurut Crompton dan Lamb (dalam Kasali, 1993) memberikan definisi atau

    pengertian iklan layanan masyarakat sebagai suatu pengumuman atau

    pemberitahuan yang bersifat non komersial yang mempromosikan program-

    program kegiatan, layanan pemerintah, layanan organisasi non-bisnis dan

    pemberitahuan-pemberitahuan lainnya tentang layanan kebutuhan masyarakat di

    luar ramalan cuaca dan pemberitahuan yang bersifat komersial.

    Biasanya pesan iklan layanan masyarakat ini berupa ajakan atau himbauan

    kepada masyarakat untuk melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau

    mengubah suatu kebiasaan atau perilaku masyarakat.

    Menurut Ad Council (dalam Kasali, 1992, p.202) menjelaskan criteria yang

    dipakai untuk menentukan suatu kampanye pelayanan masyarakat adalah:

    1. Non komersial

    2. Tidak bersifat keagamaan

    3.

    Non-politik

    4. Berwawasan nasional

    5. Diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat

    6.

    Diajukan oleh organisasi yang telah diakui atau diterima

    7. Dapat diiklankan

    8. Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi.

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    10/28

    7 | P a g e

    2.6.TEORI RUANG

    Seseorang dalam kehidupannya sehari hari membutuhkan ruang untuk

    melakukan kegiatan. Seperti misalnya ruang untuk makan, ruang untuk berjalan,

    ruang untuk bekerja, dll. Sehingga secara fungsona, ruang dapat diartikan sebagai

    tempat, wilayah, ataupun wadah yang dapat menampung sesuatu atau bisa juga

    diartikan bahwa ruang merupakan wadah seseorang atau banyak orang untuk

    melakukan kegiatan.

    Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfer,

    tempat hidup tumbuh - tumbuhan, hewan dan manusia (Ayadinata, 1992).

    Menurut Samadi, Ruang merupakan tempat bagi komponen - komponen

    lingkungan hidup dalam melakukan setiap proses, yaitu saling mempengaruhi

    (interaksi), saling berhubungan (interelasi), dan saling ketergantungan

    (interdependensi).

    Dalam UU No 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, disebutkan

    bahwasannya Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan

    ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tepat

    manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara

    kelangsungan hidupnya.

    Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ruang adalah sela - sela

    antara dua (deret) tiang atau sela - sela antara empat tiang (di bawah kolong

    rumah).

    2.7.

    TEORI TERBUKA

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbuka berarti tidak sengaja dibuka,

    tidak tertutup, tersingkap , tidak terbatas pada orang tertentu saja dan tidak

    dirahasiakan.

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    11/28

    8 | P a g e

    2.8.TEORI HIJAU

    Hijau merupakan salah satu dari warna sekunder hasil penggabungan antara

    Kuning dan Biru, dan merupakan komplemen dari magenta.Hijau menyejukan,

    dan warna yang banyak dijumpai pada daun-daun ini bermanfaat untuk

    mengurangistres.

    Hijau memiliki arti : Simbol Alam, Kesejukan, keberuntungan, dan

    kesehatan. Warna Hijau melambangkan alam, kehidupan, dan simbol kesuburan.

    Selain itu warna hijau juga dapat diartikan dengan adanya suatu keinginan,ketabahan dalam menghadapi masalah, kepribadian keras, berkuasa.

    Warna ini mempunyai sifat : menyegarkan, membangkitkan energi, memberi efek

    menenangkan, menyejukkan, menyeimbangkan emosi, meningkatkan rasa

    bangga, rasa bahagia, dan perasaan percaya diri. Nuansa hijau dapat meredam

    stres, memberi rasa aman dan perlindungan.

    2.9.TEORI RUANG TERBUKA HIJAU

    Ruang terbuka adalah ruang yang bisa diakses oleh masyarakat baik secara

    langsung dalam kurun waktu terbatas maupun secara tidak langsung dalam kurun

    waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, ruang

    terbuka hijau seperti taman kota, hutan dan sebagainya

    (Hakim dan Utomo, 2004)..

    Ruang Terbuka Hijau kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open

    spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi

    guna mendukung manfaat langsung atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH

    dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan

    wilayah perkotaan tersebut (Dep. Pekerjaan Umum, 2008).

    https://id.wikipedia.org/wiki/Magentahttps://id.wikipedia.org/wiki/Streshttps://id.wikipedia.org/wiki/Streshttps://id.wikipedia.org/wiki/Magenta
  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    12/28

    9 | P a g e

    Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan bobot kealamiannya, bentuk

    RTH dapat diklasifikasi menjadi (a) bentuk RTH alami (habitat liar/alami,

    kawasan lindung) dan (b) bentuk RTH non alami atau RTH binaan (pertanian

    kota, pertamanan kota, lapangan olah raga, pemakaman; berdasarkan sifat dan

    karakter ekologisnya diklasifikasi menjadi (a) bentuk RTH kawasan (areal), dan

    (b) bentuk RTH jalur (koridor); berdasarkan penggunaan lahan atau kawasan

    fungsionalnya diklasifikasi menjadi (a) RTH kawasan perdagangan, (b) RTH

    kawasan perindustrian, (c) RTH kawasan permukiman, (d) RTH kawasan

    pertanian, dan (e) RTH kawasan-kawasan khusus, seperti pemakaman,olah raga,

    alamiah(Dep. Pekerjaan Umum, 2008).

    Status kepemilikan RTH diklasifikasikan menjadi RTH publik, yaitu RTH

    yang berlokasi pada lahan-lahan publik atau lahan yang dimiliki oleh pemerintah

    dan RTH privat atau non publik, yaitu RTH yang berlokasipada lahan-lahan milik

    pribadi (Dep. Pekerjaan Umum, 2008).

    Berdasarkan kepada fungsi utama RTH dapat dibagi menjadi:

    1.

    Pertanian perkotaan, fungsi utamanya adalah untuk mendapatkan hasilnya

    untuk konsumsi yang disebut dengan hasil pertanian kota seperti hasil

    hortikultura.

    2. Taman kota, mempunyai fungsi utama untuk keindahan dan interaksi sosial.

    3.

    Hutan kota, mempunyai fungsi utama untuk peningkatan kualitas lingkungan

    (Irwan, 2007).

    Berdasarkan Undang-Undang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1

    tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan pada

    Pasal 6 jenis RTHKP meliputi :

    a. Taman Kota.

    b. Taman Wisata Alam.

    c.

    Taman Rekreasi.

    d. Taman Lingkungan Perumahan Dan Permukiman.

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    13/28

    10 | P a g e

    e. Taman Lingkungan Perkantoran Dan Gedung Komersial.

    f. Taman Hutan Raya.

    g. Hutan Kota.

    h.

    Hutan Lindung.

    i. Bentang Alam Seperti Gunung, Bukit, Lereng Dan Lembah.

    j. Cagar Alam.

    k.

    Kebun Raya.

    l. Kebun Binatang.

    m. Pemakaman Umum.

    n.

    Lapangan Olah Raga.

    o.

    Lapangan Upacara.

    p. Parkir Terbuka.

    q.

    Lahan Pertanian Perkotaan.

    r. Jalur Dibawah Tegangan Tinggi (SUTT Dan SUTET).

    s. Sempadan Sungai, Pantai, Bangunan, Situ Dan Rawa.

    t. Jalur Pengaman Jalan, Median Jalan, Rel Kereta Api, Pipa Gas Dan

    Pedestrian.

    Tujuan, Peranan dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau Departemen Dalam Negeri

    Republik Indonesia mengeluarkan instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14

    Tahun 1988 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Wilayah Perkotaan,

    dengan tujuan sebagai berikut :

    a. Meningkatkan lingkungan hidup perkotaan yang nyaman, segar, indah, bersih

    dan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan

    b.

    Menciptakan keserasian lingkungan alam dan lingkungan binaan yang

    berguna untuk kepentingan masyarakat (Hakim dan Utomo, 2004).

    Peranan RTH bagi pengembangan kota adalah sebagai berikut :

    a.

    Alat pengukur iklim amplitude (klimatologis). Penghijauan memperkecil

    amplitude variasi yang lebih besar dari kondisi udarapanas ke kondisi udara

    sejuk.

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    14/28

    11 | P a g e

    b. Penyaring Udara Kotor (Protektif). Penghijauan Dapat Mencegah Terjadinya

    Pencemaran Udara Yang Berlebihan Oleh Adanya Asap Kendaraan, Asap

    Buangan Industri Dan Gas Beracun Lainnya.

    c.

    Sebagai Tempat Hidup Satwa. Pohon Peneduh Tepi Jalan Sebagai Tempat

    Hidup Satwa Burung/Unggas.

    d. Sebagai Penunjang Keindahan (Estetika). Tanaman Ini Memiliki Bentuk

    Teksur Dan Warna Yang Menarik.

    e. Mempertinggi Kualitas Ruang Kehidupan Lingkungan. Ditinjau Dari Sudut

    Planologi, Penghijauan Berfungsi Sebagai Pengikat Dan Pemersatu Elemen-

    Elemen (Bangunan) Yang Ada Disekelilingnya. Dengan Demikian, Dapat

    Tercipta Lingkungan Yang Kompak Dan Serasi (Hakim Dan Utomo, 2004).

    Adapun manfaat RTH diwilayah perkotaan antara lain sebagai berikut :

    a. Memberikan kesegaran, kenyamanan dan keindahan lingku ngan sebagai

    paru-paru kota.

    b. Memberikan lingkungan yang bersih dan sehat bagi penduduk kota.

    c. Memberikan hasil produksi berpa kayu, daun, bunga dan buah.

    d.

    Sebagai tempat hidup satwa dan plasma nutfah.e. Sebagai resapan air guna menjaga keseimbangan tata air dalam tanah,

    mengurangi aliran air permukaan, menangkap dan menyimpan air, menjaga

    keseimbangan tanah agar kesuburan tanah tetap terjamin.

    f. Sirkulasi udara dalam kota.

    g. Sebagai tempat sarana dan prasarana kegiatan rekreasi (Hakim dan Utomo,

    2004).

    2.10. TEORI KOTA MEDAN

    Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dengan luas

    wilayah 71.680,68KM2 dengan jumlah penduduk 13.326.307 Jiwa yang didapat

    dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara tahun 2013. Mayoritas

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    15/28

    12 | P a g e

    Penduduk Kota Medan adalah suku Batak. Suku ini adalah salah satu suku yang

    cukup besar di Indonesia.

    Kota Medan terletak di bagian utara Pulau Sumatera. Posisi koordinatnya

    adalah 335LU dan 9840BT. Kota Medan berbatasan dengan Selat Malaka di

    sebelah utara dan Kabupaten Deli Serdang di sebelah barat, timur, dan utara.

    Medan Sumatera menjadi tempat yang strategis sebab berada di jalur

    pelayaran Selat Malaka. Dengan demikian, kota ini menjadi pintu gerbang

    kegiatan ekonomi domestik dan mancanegara yang melalui Selat Malaka. Selain

    itu, Medan juga berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan juga beberapa

    daerah kaya sumber daya alam, mempengaruhi kemampuan Medan dalam hal

    ekonomi sehingga memiliki hubungan kerjasama yang saling memperkuat dengan

    daerah sekitarnya.

    http://www.gosumatra.com/kota-medan/http://www.gosumatra.com/kota-medan/
  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    16/28

    13 | P a g e

    BAB III

    METODE PERANCANGAN

    Berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh, maka agar tahapan dan

    proses perancangan Iklan Layanan Masyarakat tentang pentingnya Ruang

    Terbuka Hijau Kota Medan ini lebih mudah dan sistematis, maka diperlukan

    penyusunan metode, strategi, struktur dalam perancangan yang akan digarap.

    3.1.RUANG LINGKUP PERANCANGAN

    Agar pembahasan dalam perancangan ini tidak meluas dan agar tidak

    mengurangi tujuan yang ingin dicapai, maka perlu adanya pembatas ruang lingkup

    di dalam perancangan Iklan Layanan Masyarakat tentang Ruang Terbuka Hijau

    Kota Medan. Ruang lingkup perancangan dibatas pada pencarian data seputar

    kondisi Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kota Medan, kampanye sosial,

    sosiologi masyarakat dan letak geografis yang berada di Kota Medan. Kegiatan

    perancangan nantinya meliputi proses perancangan poster dan iklan persuasif,

    pemilihan media pendukung dan penyajian yang informatif serta dieksekusi

    dengan sebaik-baiknya,

    Target utama dalam perancangan ini adalah masyarakat, dimana di dalam

    masyarakat tersebut target audience yang dituju adalah sebagai berikut:

    1. Demografi

    Usia 7-50 tahun

    Terdiri dari:

    Anak-anak

    Remaja

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    17/28

    14 | P a g e

    Orang dewasa

    Orang tua

    Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan

    2. Geografi

    Lokasi sasaran yang dituju dalam perancangan ini adalah Kota Medan.

    3. Psikografi

    Secara psikografi, target audience yang dituju adalah masyarakat yang

    gemar membaca baik itu yang terdiri dari anak-anak, remaja, orang dewasa

    maupun orang tua yang tinggal di Kota Medan.

    Sasaran target merancangan ini mengarah pada daerah-daerah

    pengembangan kota, mulai dari pusat kota hingga pinggiran kota yang sedang

    diadakan pembangunan apartemen dan perumahan elit serta pabrik.

    3.2.

    METODE PENGUMPULAN DATA

    1. Data Verbal

    Melakukan wawancara dengan bertanya kepada beberapa narasumber.

    Dengan melakukan metode wawancara terstruktur dan wawancara tidak

    terstruktur. Data yang diperoleh berkaitan dengan informasi seputar Ruang

    Terbuka Hijau Kota Medan. Hal-hal yang akan diwawancarai sepertipengetahuan masyarakat tentang perlunya ruang terbuka hijau dan dampak

    apa yang akan terjadi akibat menurunnya jumlah lokasi terbuka hijau di

    Kota Medan.

    Observasi yang dilakukan adalah dengan terjun langsung kelapangan

    mengunjungi tempat-tempat lokasi pembangunan kota untuk mendapatkan

    data dan informasi yang diperlukan dalam perancangan.

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    18/28

    15 | P a g e

    2. Data Visual

    Mencari sumber informasi berupa foto, dokumentasi dan data tentang

    ruang terbuka hijau di kota Medan. Selain itu, proses dokumentasi juga

    langsung menuju ke lapangan di mana tempat-tempat lokasi pembangunan

    kota.

    3. Website

    Selain dokumentasi, pengambilan data visual serta data lainnya juga

    berasal dari data yang ada di website demi keperluan perancangan.

    2.3.METODE PERANCANGAN

    Dalam perancangan ini nantinya setelah pengumpulan data selesai, makan

    akan dilakukan pengamatan pada poster atau iklan dengan tema yang sama, yang

    telah lama disosialisasikan kepada masyarakat. Perancangan dimulai dengan

    brainstorming kemudian dispesifikasikan data tersebut menjadi cabang berupa

    fraktal umum dan fraktal khusus. Dengan menggunakan pengolahan data tersebut,

    maka akan menghasilkan beberapa bayangan visual berupa foto, layout, ilustrasi

    dan warna.

    Dalam perancangan kampanye sisial ini setelah data dilengkapi, kemudian

    dilanjutkan dengan sketsa dasar dengan beberapa alternatif di dalamnya, lalu

    diseleksi kemudian dilanjutkan dengan menggunakan software grafis dan

    diaplikasikan ke kertas, sampai pada akhirnya tercipta final desain yang

    diaplikasikan ke dalam media utama maupun media pendukung.

    Akan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan menghambat

    perancangan ini, maka perlu suatu analisis yang mendalam baik itu internal

    maupun eksternal, sehingga nantinya sasaran perancangan ini dapat teranalisis.

    Metode analisis data yang digunakan dalam pemecahan masalah perancangan ini

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    19/28

    16 | P a g e

    adalah dengan menggunakan metode 5W+1H yang akan membahas mengenai

    spesifikasi perancangan karya,

    What : perncangan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Ruang

    Terbuka Hijau Kota Medan.

    Where : Kota Medan

    When : Saat ini

    Who : Target sasaran adalah masyarakat Kota Medan

    Why : Karena belum adanya Iklan Layanan Masyarakat

    tentang pentingnya Ruang Terbuka Hijau Kota di

    Medan dengan baik.

    How : Dalam hal ini perancang akan membuat iklan layanan

    masyarakat dalam bentuk: poster, iklan persuasif dan

    ambient media.

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    20/28

    17 | P a g e

    BAB IV

    KONSEP PERANCANGAN

    4.1. STRATEGI PERANCANGAN

    Strategi yang akan digunakan dalam perancanggan Iklan Layanan

    Masyarakat ini adalah dengan cara mengumpulkan data, baik data verbal maupun

    data visual yang nantinya data-data tersebut akan dianalisis dan

    diimplementasikan pada media iklan yang nantinya digunakan. Perancangan

    dilanjutkan dengan brainstorming terhadap data dan permasalahan yang ada

    sehingga menghasilkan beberapa alternatif sketsa ilustrasi, layout yang tepat serta

    pemilihan warna yang dapat membantu penyampaian pesan.

    Setelah Proses di atas, maka dilanjutkan dengan penyeleksian alternatif

    sketsa ilustrasi menjadi satu sketsa terpilih yang kemudian diubah kedalam bentuk

    digital menggunakan software grafis dan diaplikasikan ke media utama dan media

    pendukung sampai tercipta final desain, dan yang terahir media utama yang dalam

    hal ini adalah poster akan ditempatkan dibeberapa tempat yang strategis sehingga

    dapat dilihat oleh seluruh lapisan masyarakat kota medan.

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    21/28

    18 | P a g e

    4.2. KONSEP KREATIF

    Konsep kreatif merupakan sebuah tema, ide pokok atau gagasan unik yang

    akan diangkat dan dikemas menjadi sebuah produk komunikasi visual. Secara

    garis besar konsep kreatif merupakan titik awal yang sangat penting untuk

    menemukan berbagai gagasan baru dan belum pernah ada sebelumnya, agar apa

    yang akan dikomunikasikan mempunyai sebuah karakteristik atau pembeda.

    Untuk Iklan layanan masyarakat Ruang Terbuka Hijau Kota Medan, ide

    besar yang akan dijadikan sebagai pijakan dalam perancangan tersebut adalah

    sebagi berikut:

    1.

    Paru-paru

    Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan

    berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang

    bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara

    dengankarbon dioksida daridarah.

    Dari organ pernapasan makhluk hidup itu dikaitkan dengan organ

    pernapasan dunia pada umumnya dan kota pada khususnya untuk dapat

    meregenerasi kadar CO2 yang ada di udara yang diakibatkan oleh asap

    kendaraan, pabrik dan rumah tangga menjadi O2 sehingga dapat dihirup

    oleh manusia.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Organ_%28anatomi%29https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernapasanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_peredaran_darahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Vertebratahttps://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttps://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttps://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Vertebratahttps://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_peredaran_darahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernapasanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organ_%28anatomi%29
  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    22/28

    19 | P a g e

    2. Keseimbangan

    Konsep ilustrasi yang akan diterapkan pada poster nantinya adalah

    keseimbangan antara gedung perkotaan dengan ruang terbuka hijau yang

    dalam hal ini akan diwakilkan dengan pohon.

    Ide diatas akan diwujudkan ke dalam bentuk visual yang menarik agar bisa

    menarik perhatian target audience, dan diaplikasikan ke dalam beberapa media

    publikasi, seperti poster atau spanduk.

    4.3. STRATEGI KREATIF

    Secara umum, strategi kreatif merupakan rangkaian kegiatan untuk

    merumuskan bentuk, isi, serta strategi penyampaian pesan (verbal dan visual),

    sebelum masuk ke tahap pengerjaan atau eksekusi sebuah produk komunikasi

    visual.

    Dalam strategi kreatif, semua hal yang berkaitan dengan ide dan konsep

    perancangan ILM Ruang Terbuka Hijau Kota Medan, akan diracik menjadi

    sebuah pesan yang menarik dan menancap ke hati dan benak target audience.

    Adapun yang harus ditentukan dalam perancangan ILM Ruang Terbuka

    Hijau Kota Medan adalah sebagai berikut:

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    23/28

    20 | P a g e

    a. Isi Pesan

    Pesan dalam ILM ini bertujuan untuk mempersuasi target audience

    agar mengetahui dampak dari minimnya Ruang Terbuka Hijau di Kota

    Medan bagi kestabilan suhu udara maupun pernapasan bagi manusia.

    b. Bentuk Pesan

    1. Pesan Verbal

    Pesan Verbal merupakan pesan berupa teks atau kata-kata, yang

    tujuannya adalah sebagai pendukung yang memperjelas pesan visual.

    Melalui pesan verbal inilah iklan bisa lebih efektif untuk berkomunikasi

    dengan target audience agar tujuan Iklan dapat tercapai.

    Pesan pada ILM menyatakan dengan tegas agar masyarakat tetap

    menjaga keseimbangan jumlah ruang terbuka hijau dan bangunan-

    bangunan gedung agar tercipta lingkungan kota yang asri dan sejuk.

    2. Pesan Visual

    Pesan visual pada ILM Ruang Terbuka Hijau Kota Medan

    ditampilkan dengan ilustrasi gambar paru-paru yang berisi ruang terbuka

    hijau pada sisi kiri paru-paru dan bangunan gedung-gedung perkotaan

    pada sisi kanannya.

    Pesan visual yang terdapat dalam ilustrasi tersebut adalah agar kita

    sebagai masyarakat dapat menjaga keseimbangan jumlah ruang terbuka

    hijau kota dengan bangunan-bangunan gedung yang ada di kota. Karna

    hanya pepohonanlah yang dapat menghsilkan Oksigen bukanlah gedung-

    gedung mewah. Dan menyadarkan masyarakat bahwasannya manusia itu

    bernafas memerlukan Oksigen bukan Karbondioksida.

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    24/28

    21 | P a g e

    4.4. MEDIA PLANNING

    Efisiensi penggunaan media dilihat dari sejauh mana media tersebut

    dapat menjangkau sasaran yang tepat, frekuensi yang dibutuhkan dan durasi

    penayangan iklan pada media dengan intensitas yang tinggi.

    Pemilihan media komunikasi yang tepat berdasarkan kekuatan dan

    kelemahan masing-masing media merupakan faktor penting dalam mendukung

    keberhasilan periklanan sehingga tujuan periklanan dapat tercapai dan tidak sia-

    sia. Dalam periklanan, media dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu

    media utama dan media pendukung.

    Dalam perancangan ILM Ruang Terbuka Hijau Kota Medan, media

    utama yang akan digunakan adalah Poster, sedangkan untuk media pendukung

    akan digunakan seperti baju.

    a. Strategi Media

    Strategi media merupakan suatu metode yang diterapkan untuk

    mencapai tujuan media. Dalam strategi media kita mengenal istilah paduan

    media, yang berarti sebuah pertimbangan pemilihan media yang akan

    diaplikasikan dalam kegiatan publikasi.

    Untuk ILM Utamakan Keselamatan Kerja, media utama yang akan

    digunakan sebagai sarana promosi adalah poster. Media ini dirasa sangat

    efektif untuk menyampaikan pesan kepada target audience. Sedangkan

    untuk media pendukung, media publikasi akan dirancang berupa baju.

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    25/28

    22 | P a g e

    Berikut adalah perincian tentang media yang akan dipergunakan

    dalam Iklan Layanan Masyarakat Utamakan Keselamatan Kerja :

    1. Media Utama

    Media utama yang akan digunakan adalah Poster, Poster adalah

    media promosi berupa media cetak. Dari segi ukuran, poster jauh lebih

    kecil bila dibandingkan dengan baliho. Poster biasanya ditempatkan di

    ruang publik yang memungkinkan untuk diperhatikan dalam waktu yang

    cukup lama, seperti di dalam ruangan sebuah gedung, di papan-papan

    pengumuman instansi dan pada ruang publik lainnya.

    Beberapa keunggulan dari media ini antara lain :

    Karena sifatnya yang fkeksibel, maka poster memungkinkan untuk

    ditempel di berbagai ruang publik.

    Kemampuan reproduksinya cukup tinggi.

    Informasi yang ada di dalam poster bisanya lebih akurat dan rinci,

    sehingga masyarakat dapat menangkap informasi dengan lebih

    jelas.

    Sangat mudah untuk diakses

    Menarik perhatian, karena poster memungkinkan penciptaan dan

    eksplorasi desain grafis yang sangat luas.

    2. Media Pendukung

    Selain media utama, dalam perancangan juga di ikut sertakan

    media pendukung, tujuannya adalah sebagai sarana untuk mendukung

    media utama dalam mempromosikan kampanye sosial ini di kota Medan.

    Yaitu baju, mug, pin, dan pintu lift.

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    26/28

    23 | P a g e

    BAB V

    VISUALISASI

    5.1. SKETSA ILUSTRASI

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    27/28

    24 | P a g e

    5.2. LAYOUT

  • 7/26/2019 Laporan Karya-Nanda-109003315.pdf

    28/28

    DAFTAR PUSTAKA

    Badan Pusat Statistik. 2013. Kota Medan. Kota Medan : BPS Kota Medan.

    Martopo, Sugeng & Chafi d Fandeli. 1995. Analisis Mengenai Dampak

    Lingkungan: Prinsip Dasar dan Pemaparannya Dalam Pembangunan.

    Jakarta: Liberty

    Akhadi, Mukhlis, 2009. Ekologi Energi-Mengenali Dampak Lingkungan

    Pemanfaatan Sumber-Sumber Energi.Yogyakarta: Graha ilmu