laporan hasil baseline survei keanekaragaman jenis …€¦ · bab 2 metode indentifikasi flora dan...
TRANSCRIPT
-
2016
LAPORAN HASIL BASELINE SURVEI KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA DAN FAUNA DI HUTAN KOTA SEPINGGAN BALIKPAPAN
PT. PERTAMINA (PERSERO) DPPU SEPINGGAN
-
1
DAFTAR ISI 1
BAB 1 PENDAHULUAN 2
1.1 Tujuan 2
1.2 Habitat dan Flora 2
1.3 Identifikasi Floran dan Fauna 3
BAB 2 METODE INDENTIFIKASI FLORA DAN FAUNA 4
2.1 Alat dan Bahan 4
2.2 Cara Kerja 4
BAB 3 PEMBAHASAN 5
3.1 Hasil Pengamatan Flora 5
3.2 Letak Flora di Hutan Kota Sepinggan 9
3.3 Hasil Pengamatan Fauna 10
3.4 Perhitungan Indeks 12
BAB 4 KESIMPULAN 13
BIOGRAFI PENULIS 14
-
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Kebutuhan masyarakat urban atau perkotaan akan hutan kota semakin hari makin
terasa perlu untuk menunjang keberlangsungan kehidupan yang harmonis dengan
lingkungan yang alami. Aspek ekologi tercermin dari kebutuhan masyarakat akan
kesegaran udara dan daerah resapan air yang sangat penting untuk menunjang kehidupan
di suatu pemukiman. Hutan Kota Sepinggan sebagai hutan kota yang diperuntukkan
khusus untuk kegiatan pendidikan konservasi alam dan sarana olahraga masyarakat,
memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang kehidupan masyarakat yang ada di
sekitarnya.
Menjadi keniscayaan kalau keberadaan Hutan kota sepinggan perlu dipertahankan
untuk menjaga tata air atau hidrologis masyarakat sekitarnya, sehingga di saat musim
keringpun ketersediaan air masih memadai untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Begitu pun di musim penghujan, air masih bisa diserap dengan baik oleh Hutan Kota
Sepinggan sehingga kemungkinan banjir atau longsor menjadi kecil.
Eksplorasi flora dan fauna di Hutan Kota Sepinggan ini sebenarnya merespon
argumentasi yang logis untuk pengembangan area dengan basis ekologis yang kuat.
Selama melakukan kegiatan ini, dari segi flora dan fauna yang ada beserta unsur
penyusun ekosistem yang abiotis, Hutan Kota Sepinggan merupakan hutan yang sangat
penting keberadaannya bagi masyarakat, apalagi dengan peruntukan pendidikan
konservasi alam. Hasil dari kegiatan eksplorasi ini merupakan bahan yang bisa digunakan
untuk membuat program pendidikan konservasi alam. Oleh karena itu diperlukan
identifikasi dan inventarisir kekayaan hayati flora dan fauna yang ada di hutan kota
Sepinggan Balikpapan.
1.2. Habitat dan Flora
Vegetasi dalam terminologi yang paling umum berkaitan dengan kehidupan
tumbuh-tumbuhan atau dunia tanaman. Sementara, habitat dimaknai sebagai sebuah
tempat tinggal yang khas bagi organisme tertentu. Dalam kaitan keduanya, vegetasi
mendapat tempat yang penting terutama untuk menjaga iklim mikro di dalamnya,
sehingga habitat dapat lebih nyaman didiami tumbuhan itu sendiri, hewan, manusia, atau
bentuk kehidupan lain di permukaan bumi.
-
3
Dalam pengertian yang lebih sempit, vegetasi selalu diidentikkan dengan hutan
belantara. Tetapi perlahan-lahan nilai itu mulai berkembang sejak pembangunan berbasis
ekonomi di wilayah perkotaan telah memberikan pengaruh, sekurang-kurangnya
terhadap kenyamanan hidup masyarakat perkotaan. Vegetasi atau kumpulan tetumbuhan
itu menjadi salah satu bagian penting pembangunan kota yang lambat laun juga
mempertimbangkan ekologi kawasan. Bahkan saking mendesaknya, pemerintah sebuah
kota mewajibkan agar memiliki ruang terbuka hijau setidaknya 30% dari total luas kota.
Bentuknya bisa bermacam-macam, dapat berupa hutan kota, jalur hijau, dan lain-lain.
Harapannya, kehadiran hutan kota atau sejenisnya sebagai ruang terbuka hijau dapat
mereduksi kebisingan kota, menyerap debu atau polusi kenderaan bermotor, meskipun
kita harus menyadari bahwa mungkin mereka akan tumbuh menjadi kerdil, menyerap
polusi dan akhirnya keracunan.
Berbicara hutan kota memang tidak akan pernah habis terkait dengan nilai guna
dan peranannya bagi masyarakat perkotaan. Hanya saja sukar memberi nominal terhitung
perihal fungsi hutan kota itu, maka tak heran jika segelintir orang saja dari sekian banyak
etnis di wilayah perkotaan yang memberi nilai lebih terhadap hutan di dalam kota itu.
1.3. Identifikasi Flora dan Fauna
Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa, dan untuk ini
tidak terlepas dari nama latin. Identifikasi tumbuhan dan satwa adalah menentukan nama
yang benar dan tempatnya yang tepat dalam klasifikasi. Melakukan identifikasi tumbuhan
dan satwa berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas suatu tumbuhan dan satwa
yang dalam hal ini tidak lain daripada menentukan namanya yang benar dan tempatnya
yang tepat dalam sistem klasifikasi. Tumbuhan dan satwa yang akan diidentifikasi ini
sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, sehingga tinggal menentukan nama yang
tepat dalam klasifikasi.
-
4
BAB 2
METODE IDENTIFIKASI FLORA DAN FAUNA
2.1. Alat dan Bahan
Keterangan Flora Fauna
Alat 1. GPS
2. Label
3. Alat tulis
4. Teropong
5. Kamera
1. Alat tulis
2. Teropong
3. Kamera
Bahan 1. Tumbuhan di sekitar
Hutan Kota
Sepinggan
1. Satwa yang ada di
sekitar hutan Kota
Sepinggan
2.2.Cara Kerja
Keterangan Flora Fauna
Cara Kerja 1. Identifikasi langsung setiap
jenis tumbuhan yang ada
dengan mencatat sesuai
klasifikasi.
2. Pemberian label yang
berisikan nama ilmiah dan
family setiap tumbuhan.
3. Pengambilan titik koordinat
pohon dengna menggunakan
GPS.
4. Pengambilan foto.
1. Identifikasi langsung
setiap satwa dengan cara
melihat langsung,
mendengar suara atau
bunyi, jejak, sarang
maupun kotoran.
2. Bertanya pada
masyarakat setempat
yang sudah lama tinggal
di sekitar Hutan Kota
Sepinggan.
-
5
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan Flora
Berikut merupakan tabel hasil pengamatan nama-nama tanaman yang ada di Hutan
Kota Sepinggan.
Tabel 1. Nama Tanaman di Hutan Kota Sepinggan
NO NAMA ILMIAH FAMILY NAMA LOKAL JUMLAH
1. Artocarpus communis Moraceae Sukun 2
2. Dimocarpus longan Sapindaceae Kelengkeng 1
3. Arenga pinnata Arecaceae Aren 2
4. Areca catechu Arecaceae Pinang 16
5. Vitex pinnata Verbenaceae Laban 7
6. Ficus sp Moraceae Beringin 1
7. Fordia splendidissima Fabaceae Parang-parang 8
8. Fragraea sp Gentianaceae Tembesu 6
9. Clidemia hirta Melastomataceae Bulu babi 35
10. Hevea brasiliensis Euphorbiaceae Karet 7
11. Eurycoma longifolia Simaroubaceae Pasak bumi 1
12. Gnetum gnemon Gnetaceae Melinjo 7
13. Sandoricum koetjape Meliaceae Kecapi 6
14. Mangifera sp Anacardiaceae Mangga 8
15. Rhodomyrtus tomentosa Myrtaceae Karamunting 27
16. Vatica rassak Dipterocarpaceae Resak 1
17. Artocarpus heterophyllus Moraceae Nangka 23
18. Acacia sp Fabaceae Akasia 36
19. Artocarpus integer Moraceae Cempedak 11
20. Alpinia malaccensis Zingiberaceae Laos hutan 9
21. Parkia speciosa Fabaceae Petai 30
22. Cacas nucifera Arecaceae Kelapa 3
23. Musa paradisiaca Musaceae Pisang 21
Di hutan kota sepinggan telah terindetifikasi kurang lebih 23 jenis tumbuhan yang terdiri
dari tumbuhan asli maupun tumbuhan yang ditanam. Tumbuhan asli seperti pasak bumi
(eurycoma longifolia), Resak (vatica rassak), Beringin (Ficus sp), Akasia (Acacia sp) dan
tanaman perdu seperti Parang-Parang (Fordia splendidissima), Tembesu (Fragraea sp).
Sedangkan tumbuhan yang ditanam seperti Tanjung (Mimusops elengi), Melinjo (Gnetum
gnemon) dan lain-lain.
-
6
(gambar 1. Fordia splendidissima)
(gambar 2. Eurycoma longifolia)
-
7
(gambar 3. Gnetum gnemon)
(gambar 4. Areca catechu)
-
8
(gambar 5. Hevea brasiliensis)
-
9
(gambar 6. Ficus sp)
3.2. Letak Flora di Hutan Kota Sepinggan
Tabel 2. Letak Titik Koordinat GPS Tanaman di Hutan Kota Sepinggan
NO NAMA ILMIAH TITIK KOORDINAT GPS
1. Vitex pinnata S 010 15. 474’
E 1160 54.450’
2. Eurycoma longifolia S 010 15. 469’
E 1160 54.453’
3. Gnetum gnemon S 010 15. 467’
E 1160 54.458’
4. Ficus sp S 010 15. 467’
E 1160 54.450’
5. Rodhomyrtus tomentosa S 010 15. 452’
E 1160 54.461’
6. Vatica rassak S 010 15. 446’
E 1160 54.465’
7. Hevea brasiliensis S 010 15. 470’
E 1160 54.456’
8. Artocarpus heterophyllus S 010 15. 479’
E 1160 54.451’
9. Fordia splendidissima S 010 15. 475’
E 1160 54.452’
10. Fragraea sp S 010 15. 476’
E 1160 54.456’
11. Clidemia hirta S 010 15. 477’
E 1160 54.453’
12. Arenga pinnata S 010 15. 479’
E 1160 54.439’
13. Areca catechu S 010 15. 474’
E 1160 54.443’
14. Mangifera indica S 010 15. 449’
E 1160 54.468’
15. Artocarpus communis S 010 15. 485’
E 1160 54.434’
16. Acacia sp S 010 15. 474’
E 1160 54.450’
-
10
3.3. Hasil Pengamatan Fauna
Berikut merupakan tabel hasil pengamatan Fauna yang ada di Hutan Kota Sepinggan
Tabel 3. Nama Satwa di Hutan Kota Sepinggan
NO NAMA ILMIAH FAMILY NAMA LOKAL JUMLAH
1. Tupaia minor Tupaiidae Tupai kecil 1
2. Callosciurrus notatus Sciuridae Bajing 1
3. Paradoxurus hermaphroditus Paradoxurinae Musang 1
4. Appias libythea Nymphalidae Kupu-kupu 9
5. Neurothemis sp Aeshindae Capung 6
6. Apis andreniformis Apidae Lebah 4
7. Phyton reticulatus Pythonidae Ular phyton 1
8. Hymenoptera sp Formicidae Semut Banyak
9. Oxya chinensis Acrididae Belalang hijau 1
10. Gryllus sp Gryllidae Jangkrik 3
11. idem idem Burung -
a.idem a.idem a. Burung Madu -
*Anthreptes singalensis *Trochilidae *Wulung 1
*Cinnyris jugularis *Trochilidae *Sriganti 1
b.Pycnonotus aurigaster b.Pycnonotidae b. Cucak Kutilang 4
c.Alophoixus bres c. Pycnonotidae c. Karuang 3
12. Coptotermes Coptotermitinae Rayap Banyak
Di hutan kota sepinggan telah terindetifikasi 12 lebih jenis satwa seperti Musang (paradoxurus hermaphroditus), Tupai Kecil (tupaia minor), beberapa jenis burung dan satwa lainnya.
(gambar 7. Neurothemis sp )
-
11
(gambar 8. Orthotomus ruficeps )
(Gambar 9. Tupaia minor )
-
12
(Gambar 10. Sarang burung di pohon mangga)
3.4. Perhitungan Indeks
Dalam pembuatan laporan baseline ini dilakukan penghitungan indeks keanekaragaman
hayati diawal sebelum dilakukan intervensi melalui program. Adapun perhitungan indeks yang
dilakukan dengan menggunakan perhitungan Shannon-Wiener Index (H’). Pada perhitungan
awal ini Shannon-Wiener Index dari hutan kota Sepinggan adalah sebesar 2,708 (tahun 2016).
Tabel 4. Perhitungan Absolut tahun 2016
No Nama Ilmiah Nama Lokal Observed n P i P i 2
1. Artocarpus communis Sukun 2
0,007
0,000
2. Dimocarpus longan Kelengkeng 1
0,004
0,000
3. Arenga pinnata Aren 2
0,007
0,000
4. Areca catechu Pinang 16
0,060
0,004
-
13
5. Vitex pinnata Laban 7
0,026
0,001
6. Ficus sp Beringin 1
0,004
0,000
7. Fordia splendidissima Parang-parang 8
0,030
0,001
8. Fragraea sp Tembesu 6
0,022
0,001
9. Clidemia hirta Bulu babi 35
0,131
0,017
10. Hevea brasiliensis Karet 7
0,026
0,001
11. Eurycoma longifolia Pasak bumi 1
0,004
0,000
12. Gnetum gnemon Melinjo 7
0,026
0,001
13. Sandoricum koetjape Kecapi 6 0,022 0,001
14. Mangifera sp Mangga 8
0,030
0,001
15. Rhodomyrtus tomentosa Karamunting 27 0,101 0,010
16. Vatica rassak Resak 1
0,004
0,000
17. Artocarpus heterophyllus Nangka 23
0,086
0,007
18. Acacia sp Akasia 36 0,134 0,018
19. Artocarpus integer Cempedak 11 0,041 0,002
20. Alpinia malaccensis Laos hutan 9 0,034 0,001
21. Parkia speciosa Petai 30 0,112 0,013
22. Cacas nucifera Kelapa 3 0,011 0,000
23. Musa paradisiaca Pisang 21 0,078 0,006
Total number of species (S) 23
Total number of individuals (N) 268
Natural log of species (In S) 3,135
Natural log of individuals (In N) 5,591
Margalef’s index (M) 3,935 M = (S – 1 ) / In N
Simpson’s index (1/D) 12,079 D = 1/ (P i 2)
Shannon-Wiener index (H’) 2,708 H’ = - Pi In (Pi)
Pielou’s index (J) 0,864 J = H’ / H max = H’ /In S
For more information on diversity indices, read section
16.2.1 in Begon et al. (2006) Ecology, p. 471
There is a useful online diversity calculator at
http://www.changbioscience.com/genetics/shannon.html
-
14
BAB 4
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Di penghujung pengamatan, kurang lebih ditemukan 23 jenis tanaman dan 12 lebih
jenis satwa.
Akasia dan tumbuhan yang ditanami menjadi jenis flora yang paling mendominasi
di Hutan Kota Sepinggan.
Burung menjadi jenis Satwa yang paling mendominasi di Hutan Kota Sepinggan.
Salah satu tanaman endemik yang ditemukan di Hutan Kota adalah Pasak Bumi.
Shannon-Wiener Index dari hutan kota Sepinggan adalah sebesar 2,708 (tahun
2016).
-
15
BIOGRAFI PENULIS
Antos Padmawidjaja
Antos Padmawidjaja menempuh pendidikan Sarjananya pada tahun 1991 di
Universitas Mulawarman Fakultas Kehutanan. Antos Padmawidjaja yang
kesehariannya bertugas sebagai Direktur Eksekutif Yayasan PEDULI
Balikpapan, merupakan Organisasi Non Pemerintah yang konsern dalam isu-
isu lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan sosial ekonomi.
Antos Padmawidjaja memiliki pengalaman sebagai berikut :
1. Tahun 2015 - sekarang Tahun 2013 - 2014
Inisiasi awal pembentukan Kelompok Kerja Hutan Kota Pendidikan Telagasari Balikpapan dan Kelompok Wanita Pelestari Mangrove Kelurahan Kampung Baru Kabupaten Pebajam Paser Utara bekerjasama dengan Yayasan KEHATI Indonesia Jakarta
Pendampingan Peserta Lomba CGH (Clean Green and Healthy) tingkat Kota Balikpapan bersama dengan lima lembaga lain bekerjasama dengan DLH Kota Balikpapan sampai dengan saat ini
Pelatihan Pengenalan dan Pemanfaatan Tanaman Berkhasiat Obat di Hutan Kota Pendidikan Telagasari, bekerjasama dengan Yayasan KEHATI dan P3EK kemenLHK
Pelatihan Pengenalan Jenis Tumbuhan dan Satwa di HKPTs
Pendampingan terhadap sekolah-sekolah ADIWIYATA Kota Balikpapan sampai dengan saat ini
Pendampingan Masyarakat Kelurahan Gunung Bahagia untuk Proyek Percontohan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga bekerjasama dengan JICA
Studi Sanitasi Kota Balikpapan pada 18 Kelurahan di Kota Balikpapan bekerjasama dengan WORLD BANK dan Bappeda Kota Balikpapan
Sosialisasi progfram ECO Pesantren di Pondok-pondok pesantren Kota Balikpapan bekerjasama dengan BLH dan DKPP Kota Balikpapan
Pelatihan Pembuatan Kertas Daur Ulang Bagi Penyandang cacat di Kota Balikpapan bekerjasama dengan Chevron Indonesia Company
Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan alternatif dari sampah organik dan Pelatihan Pembuatan Kertas Daur Ulang bagi Dinas Kebersihan dan BLH Sekalimantan Timur bekerjasama dengan Pusat Pengelolaan Ekoregion Kalimantan Kementerian Lingkungan Hidup
2. Tahun 2000 - sekarang Program Pengelolaan Dana Bergulir bagi Kelompok-kelompok Usaha Mikro dan Perempuan di Balikpapan untuk 20 kelompok, kerja sama dengan Yayasan PKM Jakarta, Total Indonesie E&P dan Canada Fund (Program lanjutan dari YBML)
3. Tahun 2008 - sekarang Program Pendampingan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di beberapa kelurahan di Balikpapan
Program “Children Save the Earth” untuk beberapa sekolah di Balikpapan
Nara sumber untuk pelatihan pengelolaan sampah berbasis masyarakat bekerjasama dengan BLH Kabupaten Bulungan Kaltim
4 Tahun 2011 - 2013 Pendampigan KSU Surya Pantuan Untuk Program Listrik Tenaga Surya Desa Muara Pantuan Kecamatan Anggana KUKAR bekerjasama dengan Total E&P Indonesie
-
16
Fasilitator tingkat Kota Pemberdayaan Masyarakat untuk Pembangunan Rumah 3 R di dua Lokasi (Kelurahan Batu Ampar dan Kelurahan Sepinggan ) kerjasama Direktorat PLP Kementrian PU Republik Indonesia
Pendampingan sekolah-sekolah Pertamina Sobat Borneo (21 Sekolah di Kota Balikpapan) dalam pengelolaan lingkungan di Sekolah Kerjasama dengan PT Pertamina RU V Balikpapan
5 Tahun 2010 - 2013 Bersama dengan Pemerintah Kota Balikpapan dan JICA (Pemerintah Jepang) mendorong Program Pengomposan Sampah Berbasis Masyarakat untuk mengurangi timbulan sampah yang sampai ke TPA sebesar 20 %.
Bekerjasama dengan Pemerintah Kota Balikpapan melakukan Study tentang Pemulung di Balikpapan untuk mendapatkan Profil pemulung Balikpapan dan peran pemulung dalam pengurangan sampah Kota Balikpapan.
Pengelolaan Hutan kota Telagasari Balikpapan Berbasis Partisipasi warga bekerjasama dengan Badan lingkungan Hidup Kota Blikpapan dan Chevron Indoneia Company
6. Tahun 2009 - 2010 Pendampingan pembentukan Lembaga Keuangan Mikro bagi Kelompok Usaha Bersama dari Kementrian Sosial RI sebanyak 10 Kelompok di Kecamatan balikpapan Tengah Kota Balikpapan
Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di seluruh wilayah di Balikpapan, kerja sama dengan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Balikpapan, Pertamina RU V, dan Total E&P Indonesie
7. Tahun 2009 - 2010 Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga bagi kader perempuan di Kabupaten Bulungan Kaltim, kerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kab. Bulungan
8. Tahun 2009 Perancangan & pembuatan model-model tong komposter skala keluarga untuk seluruh RT di Balikpapan, kerja sama dengan Kantor Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Balikpapan.
9. Tahun 2007 - 2014 Sebagai nara sumber pada seminar-seminar tentang Pengelolaan Persampahan Berbasis Partisipasi Warga di Tingkat Regional dan Nasional.
10. Tahun 2006 - 2010 Program Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Skala Kawasan di Kel. Prapatan dan Telaga Sari bekerja sama dengan Chevron Ind. Company, Pertamina UP V dan DKPP Kota Balikpapan.
Program Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Skala RT di Kel. Penajam – PPU dan Desa Sebuntal – Marangkayu, kerja sama dengan Chevron Ind. Company
11. Tahun 2007 Mewakili Kalimantan Timur untuk Teknologi Tepat Guna untuk perancangan dan pembuatan model tong komposter jenis Aerob type 2 di Pontianak, Kalimantan Barat.
Sosialisasi & Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga untuk kelurahan & kecamatan di wilayah Balikpapan, kerja sama dengan Harian Metro Balikpapan/ Kaltim Post.
12. Tahun 2003 - 2005 Program Percontohan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Skala RT di Prapatan Dalam, Balikpapan; kerja sama dengan Unocal Indonesia Co.
13. Tahun 2005 Studi Penjajakan Potensi Hutan Kota di 21 Kawasan Balikpapan, kerja sama dengan Unocal Ind. Company dan BAPEDALDA Kota Balikpapan.
14. 15.
Tahun 2003 Tahun 1998 – 2002 (KELOMPOK PEDULI)
Studi Penjajakan Potensi Hutan Kota Telaga Sari – Balikpapan, kerja sama dengan Unocal Ind. Company.
Program BLUE BAG (Daur Ulang Sampah Kertas dari kantor-kantor dan Sekolah di Balikpapan)
-
17
Abdul Rochim
Abdul Rochim menyelesaikan pendidikan di SMK N 3 Balikpapan pada tahun
1999. Abdul Rochim yang kesehariannya bertugas sebagai Kepala Bidang
Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Yayasan PEDULI Balikpapan,
merupakan Organisasi Non Pemerintah yang konsern dalam isu-isu lingkungan,
pemberdayaan masyarakat dan sosial ekonomi.
Abdul Rochim memiliki pengalaman sebagai berikut :
1. Tahun 2015 - sekarang Pedampingan pengelolaan hutan mangrove di kelurahan Kampung Baru Penajam
2. Tahun 2008 - sekarang Pendampingan pengelolaan hutan kota pendidikan telagasari (HKPTS) Balikpapan
3. Tahun 2008 – 2009 Pengelolaan sampah berbasis masyarakat, kerjasama anatara Pertamina, Chevron dan Pemerintah Kota Balikpapan