laporan blok 7 skenario c
DESCRIPTION
ewdedefdddsaTRANSCRIPT
LAPORAN TUTORIAL
SKENARIO BLOK
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Tutor :
Dra. Lusia H
1. A
2. B
3. C
PENDIDIKAN DOKTER UMUM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………
KEGIATAN TUTORIAL ……………………………………………………
SKENARIO……………………………………………………………………...
KLARIFIKASI ISTILAH…………………………………………………….
IDENTIFIKASI MASALAH………………………………………………..
ANALISIS MASALAH……………………………………………………….
HIPOTESIS…………………………………………………………………….
RESTRUKTURISASI / KERANGKA KONSEP…………………………...
LEARNING ISSUE ……………………………………………………………
KESIMPULAN…………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan
Tutorial Skenario C Blok 7” sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring
salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa
mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan syukur, hormat,
dan terimakasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah merahmati kami dengan kelancaran diskusi tutorial,
2. Dra. Lusia H. selaku tutor kelompok 3
3. teman-teman sejawat FK Unsri,
4. semua pihak yang telah membantu kami.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan
kepada semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini
bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT. Amin.
Palembang, 19 Maret 2015
Kelompok 3
KEGIATAN TUTORIAL
Tutor : Dra. Lusia H
Moderator : Al Ahda Adawiyah
Sekretaris Meja 1 : Bianca Dwinta Daryanto
Sekretaris Meja 2 : Annisa Mutia H.
Pelaksanaan : 16 Maret 2015 – 20 Maret 2015
Peraturan selama tutorial :
1. Sebelum nyampaikan pendapat harus mengacungkan tangan
2. Alat komunikasi dan gadget hanya boleh digunakan untuk keperluan diskusi, namun dalam mode
silent dan tidak mengganggu berlangsungnya diskusi
3. Minum diperbolehkan, namun tidak untuk makan
4. Bila ingin izin keluar, diharapkan melalui moderator
SKENARIO C BLOK 7
A, seorang pemuda berusia 20 tahun, melakukan pendakian gunung bersama teman-temannya
sesama anggota mahasiswa pencinta alam. Karena merasa masih muda, sehat dan sudah biasa
melakukan pendakian, A mendaki dengan cepat tanpa berhenti untuk penyesuaian fisiologis
tubuh.
Ketika telah mencapai ketinggian 2200m, A tiba-tiba merasakan sakit kepala hebat, disertai
dengan rasa lemah sekujur tubuh, dyspnea, drowsiness, dizziness, nausea dan vomitus.
Oleh teman-temannya, A dengan segera di papah turun gunung, dan dibawa ke Puskesmas di
kaki gunung. Dokter puskesmas segera memeriksa A dan memberikan oxygen.
Dokter mengatakan A mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) karena aklimatisasi yang
tidak adekwat
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Dypsnea : perasaan sulit nafas yang biasanya terjadi ketika kita melakukan akifitas
fisik berat
2. Drowsinnes : keadaan mengantuk yang berlebihan
3. Nausea : sensasi tidak menyenangkan pada epigastrium dan abdomen dengan
keenderungan untuk muntah
4. Vomitus : bahan yang dimuntahkan
5. Dizzines : perasaan terhadap ruang yang terganggu, sensasai terombang ambing dan
perasaan terhadap kepala pusing dan tidak keseimbangan
6. Aklimatisasi : penyesuaian diri dengan iklim lingkungan kondisi dan suasana baru
7. Acute Mountain Sickness : sindrom klinis yang berkaitan dengan ketinggian dikenal dua
bentuk yakni HAPE (High Altitude Pulmonary Edemea) dan HACE (High Altitude Cerebral
Edema) terjadi akibat keadaan mendadak akibat ketinggian yang lebih dari 8000 kaki
8. Oksigen : unsur kimia dengan nomer atom 8, menyusun sekitar 20% udara
atomesfer merupakan unsur penting dalam pernafasan bagi hewan dan tumbuhan, dan
diperlukan untuk mendukung pembakaran
9. Adekwat : Memadai
10. Fisiologis Tubuh : ilmu pengetahuan yang mempelajari fungsi organisme hidup dan bagian
bagiannya juga mempelajari faktor dan proses fisika serta kimia yang terlibat
IDENTIFIKASI MASALAH1. Karena merasa masih muda, sehat dan sudah biasa melakukan pendakian, A mendaki
dengan cepat tanpa berhenti untuk menyesuaikan fisiologis tubuh (*)
2. Ketika telah mencapai ketinggian sekitar 2200m, A tiba-tiba merasakan sakit kepala
hebat, disertai denhan rasa lemah sekujur tubuh, dypsnea, drowsiness, dizziniess, nausea
dan vomitus (**)
3. Oleh teman-temannya, A dengan segera di papah turun gunung, dan dibawa ke
Puskesmas di kaki gunung. Dokter puskesmas segera memeriksa A dan memberikan
oxygen (*)
4. Dokter mengatakan A mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) karena aklimatisasi
yang tidak adekwat (***)
ANALISIS MASALAH
1. Karena merasa masih muda, sehat dan sudah biasa melakukan pendakian, A mendaki
dengan cepat tanpa berhenti untuk menyesuaikan fisiologis tubuh (Kalimat 2)
a. Apa efek saat tubuh dipaksa mendaki dengan cepat tanpa berhenti?
Jawab :
b. Bagaimana perubahan tekanan parsial oksigen saat di ketinggian? (Cari
normalnya)
Jawab :
c. Bagaimana perubahan tekanan barometer di saat ketinggian?
Jawab :
2. Ketika telah mencapai ketinggian sekitar 2200m, A tiba-tiba merasakan sakit kepala hebat,
disertai dengan rasa lemah sekujur tubuh, dypsnea, drowsiness, dizziniess, nausea dan
vomitus (Kalimat 3)
a. Bagaimana perbedaan lingkungan pada keadaan tinggi dan rendah?
Jawab :
b. Apa saja bentuk penyesuaian fisiologis tubuh pada saat di ketinggian?
Jawab :
c. Apa hubungan keluhan di kasus dengan AMS?
Jawab :
d. Bagaimana fisiologis sistem respirasi (fungsi traktus respiratori normal?)
Jawab :
e. Mekanisme dypsnea pada kasus?
Jawab :
f. Mekanisme drowsiness pada kasus?
Jawab :
g. Mekanisme nausea pada kasus?
Jawab :
h. Mekanisme vomitus pada kasus?
Jawab :
3. Oleh teman-temannya, A dengan segera di papah turun gunung, dan dibawa ke Puskesmas
di kaki gunung. Dokter puskesmas segera memeriksa A dan memberikan oxygen (Kalimat
4 & 5) (*)
a. Apa pertolongan pertama pada kasus?
Jawab :
b. Apa hubungan pemberian oksigen pada kasus?
Jawab :
4. Dokter mengatakan A mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) karena aklimatisasi
yang tidak adekwat (Kalimat 6) (***)
a. Bagaimana patogenesis Acute Mountain Sickness (AMS)?
Jawab :
b. Apa komplikasi Acute Mountain Sickness (AMS)?
Jawab :
c. Bagaimana tatalaksana Acute Mountain Sickness (AMS)?
Jawab :
d. Bagaimana mencegah terjadinya Acute Mountain Sickness (AMS)?
Jawab :
e. Apa pentingnya aklimatisasai pada pendaki?
Jawab :
HIPOTESISA, seorang mahasiswa berusia 20 tahun mendaki gunung menderita Acute
Mountain Sickness karena aklimatisasi yang tidak adekwat.
KETERKAITAN ANTAR MASALAH
Pemuda 20thn pendaki gunung
Mendaki dengan cepat tanpa henti
Timbul gejala penyakit
Dokter memberi oksigen
AMS
LEARNING ISSUE
1. Proses ventilasi
2. Fungsi traktus respirasi normal
3. Fungsi difusi gas
4. Transpor gas ke perifer
5. Pengaruh tekanan barometer terhadap oksigen uptake di
paru-paru
6. Fisiologi pernafasan pada ketinggian
7. Memahami problem High Atltitude Medicine
8. Essensial diagnosis dari Altitude Illness (Bagaimana
diagnosis)
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA