skenario c blok 25 fix

81
Skenario C Blok 25 Dr. Ani adalah dokter pelayanan primer yang baru saja 6 bulan ditempatkan di Puskesmas Sako Palembang. Selama satu minggu terakhir didapatkan 5 orang anak yang didiagnosis Demam Berdarah dan dirujuk ke rumah sakit terdekat. Dr. Ani langsung memutuskan untuk melakukan penyuluhan di kantor Kecamatan Sako yang diikuti oleh 15 orang ibu PKK dan 5 orang perangkat kecamatan. Penyuluhan tersebut berisi pengetahuan dasar tentang Demam Berdarah seperti daur hidup dan bentuk nyamuk Aedes aegypti. Dr. Ani juga membagikan stiker bertuliskan 3M seperti yang terlihat di bawah ini untuk ditempelkan di rumah setiap warga yang mengikuti penyuluhan tersebut. Satu bulan kemudian, warga yang didiagnosis dengan Demam Berdarah bertambah menjadi 15 orang dan 1 orang anak meninggal. Identifikasi pasien yang terdiagnosis Demam Berdarah: Klarifikasi Istilah 1. Pelayanan primer : Pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan 1

Upload: prass-ekasetia-poetra

Post on 19-Jan-2016

108 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario C Blok 25 Fix

Skenario C Blok 25

Dr. Ani adalah dokter pelayanan primer yang baru saja 6 bulan ditempatkan di Puskesmas Sako Palembang. Selama satu minggu terakhir didapatkan 5 orang anak yang didiagnosis Demam Berdarah dan dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Dr. Ani langsung memutuskan untuk melakukan penyuluhan di kantor Kecamatan Sako yang diikuti oleh 15 orang ibu PKK dan 5 orang perangkat kecamatan. Penyuluhan tersebut berisi pengetahuan dasar tentang Demam Berdarah seperti daur hidup dan bentuk nyamuk Aedes aegypti. Dr. Ani juga membagikan stiker bertuliskan 3M seperti yang terlihat di bawah ini untuk ditempelkan di rumah setiap warga yang mengikuti penyuluhan tersebut.

Satu bulan kemudian, warga yang didiagnosis dengan Demam Berdarah bertambah menjadi 15 orang dan 1 orang anak meninggal.

Identifikasi pasien yang terdiagnosis Demam Berdarah:

Klarifikasi Istilah

1. Pelayanan primer :Pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah, dan social yang dapat diterima secara umum baik individu maupun keluarga dalam masyarakat

2. PuskesmasUnit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja

3. Demam berdarah : penyakit virus di daerah tropis dengan infeksi erupsi demam ditularkan oleh nyamuk aedes,

dan ditandai dengan nyeri hebat pada kepala, mata, otot, dan sendi, sakit tenggorok, beringus,

1

Page 2: Skenario C Blok 25 Fix

serta kadang kadang disertai erupsi kulit dan bengkak nyeri pada bagian yang terkena

4. Rumah sakitSuatu fasilitas yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang melayani kesehatan jangka

pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostic, terapeutik, dan rehabilitative untuk orang orang yang menderita sakit, cedera, dan melahirkan

5. PenyuluhanProses atau cara yang dilakukan seseorang untuk memberikan informasi kepada orang lain

yang belum tahu menjadi tahu, yang sudah tahu menjadi lebih tahu

6. KecamatanPembagian wilayah administrative di Indonesia dibawah kabupaten atau kota terdiri dari desa

desa dan kelurahan

7. PKK : pembinaan kesejahteraan keluarga, suatu gerakan pembangunan yang tumbuh dari bawah

dikelola oleh dari dan untuk masyarakat demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera

8. Aedes aegypti vektor dari yellow fever dan dengue

Identifikasi Masalah

1. Dr. Ani adalah dokter pelayanan primer di Puskesmas Sako Palembang selama satu minggu terakhir didapatkan 5 orang anak yang didiagnosis Demam Berdarah dan dirujuk ke rumah sakit terdekat.2. Satu bulan setelah usaha penyuluhan dan pembagian stiker 3M warga yang didiagnosis

dengan Demam Berdarah bertambah menjadi 15 orang dan 1 orang anak meninggal.3. Identifikasi pasien

Analisis Masalah

1. Apa tugas dokter pelayanan primer?

Tugas Dokter Keluarga (layanan primer):

1. Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan bermutu guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan, 2. Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat, 

2

Page 3: Skenario C Blok 25 Fix

3. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan sakit, 4. Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya, 5. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan,

pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi, 6. Menangani penyakit akut dan kronik, 7. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS, 8. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di

RS, 9. Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan, 10. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya, 11. Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien, 12. Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar, 13. Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu

kedokteran keluarga secara khusus.

2. SOP dan kompetensi dokter pelayanan primer dalam menangani kasus DB?

Pengertian Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus yang sebelumnya telah terinfeksi oleh virus Dengeu dari penderita DBD lainnya terutama menyerang anak-anak, ditandai dengan panas tinggi, perdarahan dan dapat menimbulkan kematian. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit yang dapat menimbulkan wabah.

Tujuan 1. Menurunkan angka insidens kasus DBD sebesar 1/100.000

penduduk di daerah endemis.2. Tercapainya angka bebas jentik ( ABJ ) > 95 %.3. Tercapai nya angka kematian DBD / CFR < 1 %.4. Daerah KLB DBD < 5 %.

Kebijakan 1. Meningkatkan prilaku hidup bersih sehat dan kemandirian

terhadap P2DBD.2. Meningkatkan perlindungan Kesehatan masyarakat terhadap

penyakit DBD.3. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program DBD.4. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

3

Page 4: Skenario C Blok 25 Fix

Prosedur 1. Penemuan suspek penderita DBD baik aktif dan pasive di unit pelayanan kesehatan dengan gejala tidak ada tanda kedaruratan dilakukan uji Tourniquet dan dilakukan pemeriksaan laboratorium atau RDT.

2. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit ≤ 100.000/µl, penderita di rujuk ke Rumah Sakit.

3. Selanjutnya dilakukan Penyelidikan Epidemiologi di wilayah penderita dan apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu.

4. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit > 100.000/µl,penderita tidak perlu di rujuk cukup dilakukan kontrol dan tetap dilakukan Penyelidikan Epidemiologi di wilayah penderita apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu.

5. Dan jika hasil negatif maka akan diberikan pengobatan sesuai simptomatis.

6. Jika ditemukan penderita dengan tanda kedaruratan atau penderita dari Rumah Sakit, PE dilaksanakan berdasarkan laporan dari RS ( S0 dan hasil laboratorium )

7. Apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu.

Unit terkait 1. Dinas Kesehatan.2. Rumah Sakit3. UPTD Kesehatan/Puskesmas.4. Pustu.5. Poskesdes/Polindes.

3. Bagaimana cara merujuk pasien dari pelayanan kesehatan primer ke sekunder?Sistem rujukan dari dokter layanan primer ke rumah sakit merupakan sistem layanan

berjenjang. Sejak diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh pemerintah, peran puskesmas, klinik, dan dokter keluarga menjadi lebih optimal dalam melayani masyarakat. Dengan adanya sistem rujukan berjenjang, kini masyarakat tak perlu buru-buru ke rumah sakit untuk berobat. Cukup datangi puskesmas, klinik, atau dokter keluarga yang ditunjuk BPJS Kesehatan. Sistem rujukan berjenjang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik, baik secara vertikal maupun horizontal, yang wajib dilaksanakan oleh peserta jaminan kesehatan dan seluruh fasilitas kesehatan. Sehingga, pasien dapat berobat ke fasilitas kesehatan sesuai dengan indikasi medis. Tata Cara Pelaksanaan Sistem Rujukan Berjenjang

4

Page 5: Skenario C Blok 25 Fix

Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan medis. Pada pelayanan kesehatan tingkat pertama, paiesn dapat berobat ke fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, klinik, atau dokter keluarga yang tercantum pada kartu peserta BPJS Kesehatan Pasien.Apabila Pasien memerlukan pelayanan lanjutan oleh dokter spesialis, maka Pasien dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat kedua atau fasilitas kesehatan sekunder. Pelayanan kesehatan di tingkat ini hanya bisa diberikan jika Pasien mendapat rujukan dari fasilitas primer.Rujukan ini hanya diberikan jika pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik dan fasilitas kesehatan primer yang ditunjuk untuk melayani Pasien, tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan Pasien karena keterbatasan fasilitas, pelayanan, dan atau ketenagaan.Jika penyakit Pasien masih belum dapat tertangani di fasilitas kesehatan sekunder, maka Pasien dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tersier. Di sini, Pasien akan mendapatkan penanganan dari dokter sub-spesialis yang menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan sub-spesialistik.

Pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan primer dapat dirujuk langsung ke fasilitas kesehatan tersier, namun hanya untuk kasus yang sudah ditegakkan diagnosis dan rencana terapinya, merupakan pelayanan berulang, dan hanya tersedia di fasilitas kesehatan tersier.Penjelasan tentang Sistem Rujukan Berjenjang Horizontal dan Vertika

Pelayanan rujukan bisa dilakukan secara horizontal maupun vertikal. Rujukan horizontal adalah rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan jika perujuk (fasilitas kesehatan) tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan, dan atau ketenagaan yang sifatnya sementara atau menetap.Sedangkan rujukan vertikal adalah rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan, dapat dilakukan dari tingkat pelayanan yang lebih rendah ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi, atau sebaliknya.

4. Epidemiologi DB di Palembang atau SumSel?Di Indonesia jumlah kasus DBD yang dilaporkan mulai meningkat pada tahun 2004 danmencapai dataran tinggi antara 2007 dan 2009. Sedangkan Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam empat tahun terakhir mengalami penurunan, pada 2007 mencapai 3.487 kasus dan pada 2010 tinggal sekitar 990 kasus. Setiap tahun jumlah kasus DBD di Sumsel mengalami penurunan, hal ini terbukti pada 2007 lalu jumlah kasus DBD di Sumsel mencapai 3.487 kasus, dengan 13 kasus kematian (CFR,04%), tapi pada 2008 menurun menjadi 2.360 kasus DBD dengan jumlah kematian 10 orang (CFR,0,42%). Di tahun 2009 jumlah kasus DBD menurun hingga 1.854 kasus dengan 6 kematian (CFR,0,32%) dan hingga Oktober 2010 ini kasus DBD turun drastis menjadi hanya 990 dengan tiga orang meninggal dunia (CFR, 0,32%).Di Palembang, meski pada tahun 2010 ada 97 kelurahan  dari total 107 kelurahan yang ada di Palembang  berstatus endemik DBD, dinas kesehatan menyatakan, jumlah warga Palembang yang menderita DBD terus menurun setiap tahun. Jumlah penderita DBD di Palembang pada tahun 2009 menurun cukup tajam jika dibandingkan tahun sebelumnya.

5

Page 6: Skenario C Blok 25 Fix

Tahun 2008 jumlah penderita DBD sebanyak 1.581 orang, berkurang menjadi 468 orang tahun 2009. Jumlah warga penderita DBD yang meninggal dunia juga berkurang. Jika pada tahun 2008 ada 7 penderita DBD meninggal dunia, tahun 2009 korban meninggal dunia turun menjadi 2 orang. Sejak awal 2011 hingga akhir Maret, tercatat ada sekitar 102 orang yang menderita DBD.

5. Etiologi DB di Palembang atau SumSel?Kemungkinan etiologi DBD diseluruh daerah adalah sama. Sehingga kemungkinan besar

etiologi DBD di Palembang adalah sama dengan etiologi DBD sama dengan etiologi DBD secara umum. Berdasarkan tatalaksana DBD Depkes, etiologi dan cara penularan DBD adalah sebagai berikut:Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan virus dengue yang

termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae, dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu ; DEN-1, DEN2, DEN-3, DEN-4. Infeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe yang bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap serotipe lain sangat kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap serotipe lain tersebut. Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat terinfeksi oleh 3 atau 4 serotipe selama hidupnya. Keempat serotipe virus dengue dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Di Indonesia, pengamatan virus dengue yang dilakukan sejak tahun 1975 di beberapa rumah sakit menunjukkan bahwa keempat serotipe ditemukan dan bersirkulasi sepanjang tahun. Serotipe DEN-3 merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukkan manifestasi klinik yang berat.

Cara PenularanTerdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus dengue, yaitu

manusia, virus, dan vektor perantara. Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes albopictus, Aedes polynesiensis dan beberapa spesies yang lain dapat juga menularkan virus ini, namun merupakan vektor yang kurang berperan. Nyamuk Aedes tersebut dapat mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. Kemudian virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8-10 hari (extrinsic incubation period) sebelum dapat ditularkan kembali kepada manusia pada saat gigitan berikutnya. Virus dalam tubuh nyamuk betina dapat ditularkan kepada telurnya (transovanan transmission), namun perannya dalam penularan virus tidak penting. Sekali virus dapat masuk dan berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, nyamuk tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya (infektif). Di tubuh manusia, virus memerlukan waktu masa tunas 46 hari (intrinsic incubation period) sebelum menimbulkan penyakit. Penularan dari manusia kepada nyamuk hanya dapat terjadi bila nyamuk menggigit manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul.

6

Page 7: Skenario C Blok 25 Fix

6. Gejala DB

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditandai dengan:1. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus selama 2 –

7 hari;2. Manifestasi perdarahan (petekie, purpura, perdarahan konjungtiva, epistaksis, ekimosis,

perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hematuri) termasuk uji Tourniquet (Rumple Leede) positif;3. Trombositopeni (jumlah trombosit 100.000/•l);4. Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit • 20%);5. Disertai dengan atau tanpa pembesaran hati (hepatomegali)

Gambaran klinik1. Masa inkubasi biasanya berkisar antara 4 – 7 hari2. Demam  tinggi yang mendadak, terus menerus berlangsung 2 – 7 hari. Panas dapat turun

pada hari ke-3 yang kemudian naik lagi, dan pada hari ke-6 atau ke-7 panas mendadak turun.3. Tanda-tanda perdarahan Perdarahan ini terjadi di semua organ. Bentuk perdarahan dapat hanya berupa uji

Tourniquet (Rumple Leede) positif atau dalam bentuk satu atau lebih manifestasi perdarahan sebagai berikut: Petekie, Purpura, Ekimosis, Perdarahan konjungtiva, Epistaksis, Pendarahan gusi, Hematemesis, Melena dan Hematuri. Petekie sering sulit dibedakan dengan bekas gigitan nyamuk. Untuk membedakannya regangkan kulit, jika hilang maka bukan petekie. Uji

Tourniquet positif sebagai tanda perdarahan ringan, dapat dinilai sebagai presumptif test (dugaan keras) oleh karena uji Tourniquet positif pada hari-hari pertama demam terdapat pada sebagian besar penderita DBD. Namun uji Tourniquet positif dapat juga dijumpai pada penyakit virus lain (campak, demam chikungunya), infeksi bakteri (Typhus abdominalis) dan lain-lain. Uji Tourniquet dinyatakan positif, jika terdapat 10 atau lebih petekie pada seluas 1 inci persegi (2,5×2,5 cm) di lengan bawah bagian depan (volar) dekat lipat siku (fossa cubiti)

4. Pembesaran hati (hepatomegali) Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit Pembesaran hati tidak sejajar dengan beratnya penyakit Nyeri tekan sering ditemukan tanpa disertai ikterus.

5. Renjatan (syok) Kulit teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari tangan dan kaki Penderita menjadi gelisah Sianosis di sekitar mulut

7

Page 8: Skenario C Blok 25 Fix

Nadi cepat, lemah, kecil sampai tak teraba Tekanan nadi menurun, sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang.

6. Trombositopeni Jumlah trombosit 100.000/•l biasanya ditemukan diantara hari ke 3 – 7 sakit Pemeriksaan trombosit perlu diulang sampai terbukti bag. Hemokonsentrasi

(peningkatan hematokrit) Peningkatnya nilai hematokrit (Ht) menggambarakan hemokonsentrasi selalu

dijumpai pada DBD, merupakan indikator yang peka terjadinya perembesan plasma, sehingga dilakukan pemeriksaan hematokrit secara berkala. Pada umumnya penurunan trombosit mendahului peningkatan hematokrit.

Hemokonsentrasi dengan peningkatan hematokrit > 20% (misalnya 35% menjadi 42%: 35/100 x 42 = 7, 35+7=42), mencerminkan peningkatan permeabilitas kapiler dan perembesan plasma. Perlu mendapat perhatian, bahwa nilai hematokrit dipengaruhi oleh penggantian cairan atau perdarahan. Penurunan nilai hematokrit  >20% setelah pemberian cairan yang adekuat, nilai Ht diasumsikan sesuai nilai setelah pemberian cairan.

7. Gejala klinik lain Gejala klinik lain yang dapat menyertai penderita DBD ialah nyeri otot,

anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare atau konstipasi, dan kejang Pada beberapa kasus terjadi hiperpireksia disertai kejang dan penurunan

kesadaran sehingga sering di diagnosis sebagai ensefalitisKeluhan sakit perut yang hebat sering kali timbul mendahului perdarahan gastrointestinal dan

renjatan

7. Cara penularan DB di Palembang atau SumSel?Virus dengue ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang infektif karena hanya nyamuk betina yang menghisap darah. Nyamuk aedes aegypti betina menyimpan virus dengue di  dalam telurnya. Menghisap darah untuk memperoleh asupan protein antara lain prostaglandin, yang diperlukan untuk bertelur. Infeksi virus dalam tubuh nyamuk dapat menyebabkan perubahan perilaku pada peningkatan kompetensi vektor, yaitu kemampuan nyamuk menyebarkan virus.virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8 -10 hari sebelum dapat ditularkan kembali kepada manusia. Di tubuh manusia, virus memerlukan waktu tunas 46 hari periode sebelum menimbulkan penyakit. Penularan dari manusia kepada nyamuk hanya dapat terjadi bila nyamuk menggigit manusia yang sedang mengalami viremia yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul. Jika ditinjau dari aspek topografi, daratan Kota Palembang terletak hanya sekitar delapan meter dari permukaan air laut. Jika hal tersebut ditelaah dari sisi biologis dan medis, lokasi topografi seperti ini merupakan tempat ideal untuk mendukung proses

8

Page 9: Skenario C Blok 25 Fix

perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti atau nyamuk pembawa penyakit DBD. Di Kota Palembang hampir 87 % masyarakat menggunakan air yang berasal dari PDAM sehingga pendistribusian air ke seluruh wilayah tidak sama, ada jadwal pendistribusian pada pagi hari ada juga sore/malam hari yang baru bisa dialirkan air. Apalagi jika terkendala operasional PDAM maupun terjadinya kebocoran pipa mengakibatkan pendistribusian terkadang macet/kurang lancer begitu juga pada daerah-daerah dengan ketinggian tertentu. Kondisi ini menyebabkan masyarakat banyak yang menampung air bersih ke dalam bak mandi, drum, tempayan, jerigen maupun bak penampungan air lainnya sehingga dapat berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

8. Siklus hidup aedes aegypti

Aedes seperti juga serangga lainnya yang termasuk ordo diptera, mengalami metamorfosis lengkap. Stadium-stadiumnya terdiri dari telur, larva (Jentik), pupa (kepompong) dan nyamuk dewasa. Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan dari telur menjadi dewasa di laboratorium yang bersuhu 270C dankelembaban udaranya 80%, kurang lebih 10 hari. Waktu 10 hari tersebut juga diperkirakan untuk keperluan pertumbuhan Ae.aegypti dari telur sampai dewasadi alam bebas. Adapun stadium telur, larva, pupa sampai menjadi nyamuk dewasa adalah sebagai berikut : a. Telur Telur Aedes berukuran kecil (± 50 mikron), berwarna hitam, sepintas lalu, tampak bulat

panjang dan berbentuk jorong (oval) menyerupai torpedo. dibawah mikroskop, pada dinding luar (exochorion) telur nyamuk ini, tampak adanya garis-garis yang membentuk gambaran menyerupai sarang lebah. Di alam bebas telur nyamuk ini diletakan satu per satu menempel pada dinding wadah / tempat perindukan terlihat sedikit diatas permukaan air. Di dalam

9

Page 10: Skenario C Blok 25 Fix

laboratorium, terlihat jelas telur telur ini diletakan menempel pada kertas saring yang tidak terendam air sampai batas setinggi 2-4 cm diatas permukaan air. Di dalam laboratorium telur menetas dalam waktu 1-2 hari, sedangkan di alam bebas untuk penetasan telur diperlukan waktu yang kurang lebih sama atau dapat lebih lama bergantung pada keadaan yang mempengaruhi air di wadah/ tempat perindukan. Apabila wadah air yang berisi telur mengering, telur bisa tahan selama beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan. Ketika wadah air itu berisi air lagi dan menutupi seluruh bagian telur , telur itu akan menetas menjadi jentik. b. Larva Setelah telur menetas tumbuh menjadi larva yang disebut larva stadium I (instar I). Kemudian

larva stadium I ini melakukan 3 kali pengelupasan kulit (ecdysis atau moulting)., berturut-turut menjadi larva stadium 2,3 dan larva stadium 4. larva stadium akhir ini lalu melakukan pengelupasan kulit dan berubah bentuk menjadi stadium pupa. Larva stadium 4 berukuran 7 X 4 mm, mempunyai pelana yang terbuka , bulu sifon satu pasang dan gigi sisir yang berduri lateral. Dalam air di wadah, larva Aedes bergerak sangat lincah dan aktif,dengan memperlihatkan gerakan-gerakan naik ke permukaan air dan turun ke dasar wadah secara berulang-ulang. Larva Ae.aegypti dapat hidup di wadah yang mengandung air ber pH 5,8 – 8,6. Jentik dalam kondisi yang sesuai akan berkembang dalam waktu 6-8 hari dan kemudian berubah menjadi pupa (kepompong).c. Pupa Pupa nyamuk berbentuk seperti koma. Kepala dan dadanya bersatu dilengkapi sepasang

terompet pernapasan. Stadium pupa ini adalah stadium tak makan. Jika terganggu dia akan bergerak naik turun di dalam wadah air. Dalam waktu lebih kurang dua hari, dari pupa akan muncul nyamuk dewasa. Jadi, total siklus dapat diselesaikan dalam waktu 9-12 hari. d. Nyamuk dewasa Nyamuk setelah muncul dari kepompong akan mencari pasangan untuk mengadakan

perkawinan. Setelah kawin, nyamuk siap mencari darah untuk perkembangan telur demi keturunannya. Nyamuk jantan setelah kawin akan istirahat, dia tidak menghisap darah tetapi cairan tumbuhan sedangkan nyamuk betina menggigit dan menghisap darah orang.

9. Pencegahan DBNyamuk Aedes Aegypti tersebar luas baik di rumah-rumah maupun di tempat-tempat umum,

maka untuk memberantas penyakit DBD diperlukan peran serta masyarakat khususnya dalam memberantas nyamuk penularnya, guna mencegah dan membatasi penyebaran penyakit. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :1. LingkunganAdanya interaksi antara manusia dengan lingkungan menyebabkan manusia menjadi lebih

mudah terpapar baik secara langsung maupun tak langsung dengan nyamuk Aedes Aegypti. Gaya hidup masyarakat akan menciptakan keadaan lingkungan yang sesuai dengannya dan akan menimbulkan penyakit yang sesuai pula dengan gaya hidupnya tadi. Pada penyakit DBD ini air

10

Page 11: Skenario C Blok 25 Fix

pun mempunyai peranan penting yaitu sebagai sarang nyamuk penyebar penyakit. angka kejadian kasus penyakit DBD meningkat mulai bulan november dan mengalami puncak tertinggi pada bulan februari seiring dengan meningkatnya tinggi curah hujan pada bulan november sampai dengan bulan april.  perbedaan bulan antara peningkatan kasus penyakit DBD dengan tinggi curah hujan disebabkan karena nyamuk aedes aegypti memerlukan lingkungan hidup yang ideal untuk berkembang biak. Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia dan perbaikan desain rumah.

2. BiologisMelaksanakan pengendalian lingkungan yang bertujuan mengurangi   atau menghilangkan vektor

antara lain denganmenggunakan ikan pemakan jentik (ikan kepala timah, ikan adu/ikan cupang) dan bakteri.

3. KimiawiPengendalian ini menggunakan bahan bahan kimia, antara lain dengan cara: Pengasapan/ Fogging massal, 2 siklus berjarak satu minggu. (dengan menggunakan

malathion dan fenthion ). Abatisasi, memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan

air.

4. PendidikanMemberikan penyuluhan kesehatan, agar masyarakat benar-benar mengerti apa penyakit DBD

itu, dan menyadari betapa pentingnya pencegahan penyakit DBD. Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan mengkombinasikan cara-cara diatas yang disebut dengan “3M Plus” yaitu menutup, menguras dan menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala, dll sesuai dengan kondisi setempat.

10. Tatalaksana DB di pelayanan primerBerdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012, kompetensi dokter umum

dalam menangani Demam Dengue, DHF adalah 4A, yaitu bisa mendianosis dan menatalaksana hingga tuntas termasuk segala komplikasinya.Berdasarkan buku Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas tahun 2007, tatalksana DBD

diantaranya adalah:Penatalaksanaan demam berdarah dengue (pada anak) adalah:Pertama-tama ditentukan terlebih dahulu:

11

Page 12: Skenario C Blok 25 Fix

a. Adakah tanda kegawatdaruratan, yaitu tanda syok (gelisah, nafas cepat, bibir biru, tangan dan kaku dungun, kulit lembab), mutah terus-menerus, kejang, kesadaran menurun, muntah darah, tinja darah, maka pasien perlu dirawat/dirujuk.b. Apabila tidak dijumpai tanda kedaruratan, periksa uji Tourniquet dan hitung trombosit.1. Bila uji Tourniquet positif dan jumlah trombosit <100.000/ml penderita dirawat/dirujuk2. Bila uji Tourniquet negatif dengan trombosit >100.000/ml atau normal, pasien boleh

pulang dengan pesan untuk datang kembali setiap hari sampai suhu turun. Pasien dianjurkan minum banyak, seperti air te, susu, sirup, oralit, jus buah, dan lain-lain. Berikan obat antipiretik golongan parasetamol jangan golongan salisilat. Apabila selama di rumah demam tidak turun pada hari sakit ketiga, evaluasi tanda klinis adakah tanda-tanda syok, yaitu anak menjadi gelisah, ujung kaki/tangan dingin, sakit perut, tinja hitam, kencing berkurang; bila perlu periksa Hb, Ht dan trombosit. Apabila terdapat tanda syok atau terdapat peningkatan Ht dan/atau penurunan trombosit, segera rujuk ke rumah sakit.

Penatalaksanaan demam berdarah dengue (pada dewasa)

Pasien yang dicurigai menderita DBD dengan hasil Hb, Ht dan trombosit dalam batas normal dapat dipulangkan dengan anjuran kembali kontrol dalam waktu 24 jam berikutnya atau bila keadaan pasien memburuk agar segera kembali ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. Sedangkan pada kasus yang meragukan indikasi rawatnya, maka untuk sementara pasien tetap diobservasi dengan anjuran minum yang banyak, serta diberikan infus ringer laktat sebanyak 500cc dalam 4 jam. Setelah itu dilakukan pemeriksaan ulang Hb,Ht, dan Trombosit. Pasien dirujuk ke rumah sakit apabila didapatkan hasil sebagai berikuta. Hb, Ht dalam batas normal dengan jumlah trombosit <100.000/ml ataub. Hb, Ht yang meningkat dengan jumlah trombosit<150.000/ml

Penatalaksanaan penderita demam berdarah dengue dengan syok (DSS)

a. Segera beri infus ringer laktat, atau beri NaCl 0,9%, 10-20 ml/kgBB secepatnya (diberikan dalam bentuk bolus selama 30 menit) dan oksigen 2-4 liter/menit. Untuk DSS berat (DBD derajat IV, nadi tidak teraba dan tensi tidak terukur) diberikan ringer laktat 20 ml/kgBB bersama koloid. Bila syok mulai teratasijumlah cairan dikurangi menjadi 10 ml/kgBB/jam.b. Untuk pemantauan dan penanganan lebih lanjut, sebaiknya penderita dirujuk ke rumah

sakit terdekat

Secara umum pasien DBD derajat I danII dapat dirawat di Puskesmas, rumah sakit kelas D,C dan pada ruang rawat sehari di rumah sakit kelas B danA.Derajat I : Demam dengan uji bendung positif.Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit atau perdarahan lain.

Tatalaksana DBD fase demam bersifatsimtomatik dansuportif yaitu pemberian cairan oral untuk mencegah dehidrasi. Apabila cairan oral tidak dapat diberikan oleh karena tidak mau

12

Page 13: Skenario C Blok 25 Fix

minum, muntah atau nyeri perut yang berlebihan, maka cairan intravena rumatan perlu diberikan. Antipiretik kadang-kadang diperlukan, tetapi perlu diperhatikan bahwa antipiretik tidak dapat mengurangi lama demam pada DBD. Parasetamoi direkomendasikan untuk pemberian atau dapat disederhanakan seperti tertera pada Tabel 1. Rasa haus dan keadaan dehidrasi dapat timbul sebagai akibat demam tinggi, anoreksia danmuntah. Jenis minuman yang dianjurkan adalah jus buah, air teh manis, sirup, susu, serta larutan oralit. Pasien perlu diberikan minum 50 ml/kg BB dalam 4-6 jam pertama. Setelah keadaan dehidrasi dapat diatasi anak diberikan cairan rumatan 80-100 ml/kg BB dalam 24 jam berikutnya. Bayi yang masih minum asi, tetap harus diberikan disamping larutan oralit. Bila terjadi kejang demam, disamping antipiretik diberikan antikonvulsif selama demam dan rujuk.

11. Apa itu promosi kesehatan dan apa saja bentuk serta media promosi kesehatan

Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi. Biasanya alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan photo dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu :

• Alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran

• Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran

Alat peraga yang digunakan secara baik memberikan keuntungan-keuntungan :

• Dapat menghindari salah pengertian/pemahaman atau salah tafsir. Dengan contoh yang telah disebutkan pada bagian atas dapat dilihat bahwa salah tafsir atau salah pengertian tentang bentuk plengsengan dapat dihindari.

• Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap.

• Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang mengesankan.

• Dapat menarik serta memusatkan perhatian.

• Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.

Alat-alat peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar :1. Benda asli, yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati.

13

Page 14: Skenario C Blok 25 Fix

Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah serta cepat dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. Tetapi alat peraga ini kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke mana-mana sebagai alat bantu mengajar.Termasuk dalam macam alat peraga ini antara lain :• Benda sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di atas tinja, dsb• Spesimen, yaitu benda sesungguhnya yang telah diawetkan seperti cacing dalam botol

pengawet, dll• Sample yaitu contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dll

2. Benda tiruan, yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya.Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan. Hal ini

dikarena menggunakan benda asli tidak memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dll. Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain-lain.

3. Gambar/Media grafis, seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll.PosterAdalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-kata.

Kata-kata dalam poster harus jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman, dan lain-lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar atau photo.Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi orang banyak, memberikan pesan singkat. Karena

itu cara pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya berisikan satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak.LeafletLeaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat,padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa yang disajikan

secara berlipat.Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentan suatu masalah, misalnya

deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare dan penecegahannya, dan lain-lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuan pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD, pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di photo copy.

4. Gambar alat optik. seperti photo, slide, film, dllPhotoSebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan dalam bentuk :a. Album, yaitu merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan suatu cerita,

kegiatan dan lain-lain. Dikumpulkan dalam sebuah album. Album ini bisa dibawa dan

14

Page 15: Skenario C Blok 25 Fix

ditunjukan kepada masyarakat sesuai dengan topik yang sedang di diskusikan. Misalnya album photo yang berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk merubah kebiasaan BABnya menjadi di jamban dengan CLTS sampai mendapat pengakuan resmi dari Bupati.b. Dokumentasi lepasan. Yaitu photo-photo yang berdiri sendiri dan tidak disimpan dalam

bentuk album. Menggambarkan satu pokok persoalan atau titik perhatian. Photo inidigunakan biasanya untuk bahan brosur, leaflet, dllSlideSlide pada umumnya digunakan dengan sasaran kelompok atau grup. Slide ini sangat effektif

untuk membahas suatu topic tertentu, dan peserta dapat mencermati setiap materi dengan cara seksama, karena slide sifatnya dapat diulang-ulang.FilmFilm lebih kearah sasaran secara masal, sifatnya menghibur namun bernuansa edikatif.

12. Bagaimana peranan komunikasi massa dan komunitas dalam promosi kesehatan di masyarakat

Komunikasi Kesehatan menjadi semakin populer dalam upaya promosi kesehatan selama 20 tahun terakhir. Apabila digunakan secara tepat, komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap, persepsi, kesadaran, pengetahuan dan norma sosial yang kesemuanya berperan sebagai precursor dapa perubahan prilaku. Komunikasi kesehatan sangat efektif dalam mempengaruhi prilaku karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan kesehatan, komunikasi massa, dan pemasaran untuk mengembangkan dan menyampaikan promosi kesehatan  dan pesan pencegahan –pencegahan.Komunikasi kesehatan juga dapat mencerminkan bagaimana persoalan kesehatan diterima oleh audiens tertentu. Contoh, NCI mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai seni dan teknik menyampaikan informasi, mempengaruhi, dan memotivasi individu, institusi, dan audiens public tentang pentingnya persoalan kesehatan. The Centers of Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai suatu ilmu dan sebagai penggunaan strategi komunikasi untuk menyampaikan informasi dan mempengaruhi keputusan individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan kesehatan. Walau begitu, masih ada orang yang membicarakan konsep tersebut dengan menekankan berbagai bentuk aplikasinya , termasuk advokasi media, komunikasi resiko, pendidikan hiburan, materi cetak, dan komunikasi interaktif.Ada dua perspektif utama yang diambil ketika mempertimbangkan komunikasi kesehatan dalam praktik promosi kesehatan saat ini. Beberapa praktisi memandang komunikasi massa sebagai proses menyeluruh yang membingkai penerapan intervensi promosi kesehatan. Praktisi ini memandang komunikasi kesehatan sebagai strategi atau aktifitas sempit seperti publikasi informasi atau sejenis komunikasi. Antar personal yang mungkin berlangsung antara pendidik kesehatan dan kliennya. Kedua pemikiran itu menyebabkan komunikasi kesehatan rentan terhadap penafsiran yang luas dan kesalah pahaman.Jadi, komunikasi kesehatan diperlukan di bidang kesehatan karena komunikasi dalam kesehatan merupakan kunci pencapaian peningkatan tarap atau tingkat kesehatan

15

Page 16: Skenario C Blok 25 Fix

masyarakat. Sejauh ini komunikasi senantiasa berkembang seiring berkembangnya dunia teknologi komunikasi. Komunikasi yang dulunya biasa dilakukan dengan penyuluhan yang secara langsung berhadapan dengan masyarakat dan dilakukan dengan media audio/radio sekarang lebih popular dengan penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media internet maupun media cetak dan elektronik. Tidak hanya bernilai praktis namun mempunyai nilai ekonomis dan tampilannya lebih menarik. Media yang berkembang tersebut sangat membantu dalam ketercapaian komunikasi kesehatan karena tercapai atau tidaknya komunikasi kesehatan lebih dikarenakan penggunaan media informasi yang tepat, pesan yang sistematis dan mudah dimengerti.

13. Apakah promosi kesehatan pada kasus sudah tepat? Bagaimana seharusnya?

Promosi kesehatan yang dilakukan oleh dr. Ani kurang baik, hal ini dapat kita lihat dari hal berikut:Faktor kegagalan

1. Metode promosi kesehatanMetode yang dilakukan dr. Ani adalah penyuluhan. Metode ini cukup efektif jika tersedia

tempat dan waktu serta suasana yang kondusif agar peserta dapat mendengarkan secara aktif. Pada metode ini peserta hanya mendengar sehingga materi yang terserap tidak maksimal terlebih jika penyuluhan yang dilakukan hanya sekali kemungkinan peserta untuk lupa lebih besar. Saran yang dapat diberikan adalah saat penyuluhan dapat diberikan contoh atau pembagian pamphlet yang berisi gambar untuk mengingatkan kembali peserta tentang apa yang sudah dijelaskan saat penyuluhan. Evaluasi dari penyuluhan itu sendiri penting dilakukan agar program pemberantasan demam berdarah berhasil. Stiker hanya ditempel di rumah-rumah warga tidak disertai di tempat-tempat umum seperti

sekolah, wc umum, kantor kecamatan, dll.2. Tim pelaksana penyuluhan

Penyuluhan kesehatan sebaiknya dilakukan oleh tenaga kesehatan dan pembantu tenaga kesehatan. Pada kasus ini, hanya 1 orang dokter yang ikut dalam penyuluhan. Jika hanya 1 dokter yang hadir cenderung kurang menarik perhatian masyarakat untuk datang ke penyuluhan tersebut. Ditambah lagi dokter Ani baru 6 bulan di Puskesmas tersebut , apabila ditambah dokter lain/ tenaga kesehatan yang lebih lama (lebih dikenal) masyarakat di desa Sako. Tidak ada alat peraga / alat bantu pada penyuluhan sebaiknya diberikan alat bantu/ alat peraga

seperti leaflet yang berisi materi ataupun alat peraga lain.

3. Sasaran penyuluhanSasaran yang dituju pada saat penyuluhan yang diadakan dr. Ani dan kader serta pemuka

masyarakat sudah benar, yaitu warga kecamatan Sako, Palembang. Hanya saja, dr. Ani perlu meninjau kembali sumber dari penyakit yang terlihat dari identifikasi pasien yaitu di SMP A. dr.

16

Page 17: Skenario C Blok 25 Fix

Ani perlu mengadakan penyuluhan di sekolah-sekolah terutama SMP A sebagai upaya pemberantasan DB4. Materi penyuluhanMateri yang diberikan sudah baik namun perlu ditambahkan beberapa hal yaitu;a. Pengetahuan dasar DB: Apa itu Demam Berdarah Penyebab dan cara penularan Demam Berdarah Gejala-gejala demam berdarah Tindakan awal jika warga menemukan gejala-gejala demam berdarahb. Habitat nyamuk aedes aegyptic. Program pemberantasan Demam Berdarah 3M beserta penjelasan Penggunaan Iwak tempalo Pembagian Abate Cara mendeteksi jentik nyamuk dengan senter Pemberdayaan pemakaian autan dan obat nyamuk Penggunaan kelambu Bekerjasama dengan pemda dan dinkes untuk fogging berkala5. Membagikan striker bertulis 3M untuk ditempelkan di rumah setiap warga yang ikut

penyuluhan.Striker yang dibagikan belum memnuhi persyratan striker yang baik sebagai media promosi

kesehatan. Pada striker hanya dituliskan 3M, yakni mengubur, menguras , dan menutup. Sebaiknya dijelaskan mengubur apa, menguras apa , dan menutup apa .Jadi masyarakat tahu bahwa Menguras bak atau tempat penampungan air, menutup bak dan mengubur benda atau barang yang sudah tidak terpakai. Lebih bagus lagi jika ditambahkan gambar dan diberi warna yang menarik perhatian masyarakat untuk membacanya. Materi di striker sebaiknya adalah 3m plus yakni ditambah dengan menjaga kebersihan

lingkungan dan memberantas rantai pertmbuhan nyamuk aedes aegypti yang menyebarkan virus seperti memelihara ikan tempalo di bak untuk memakan jentik nyamuk, memberi bubuk abate pada kolam, serta melakukan penyemprotan atau fogging.

14. Cara melakukan penyuluhan kesehatan yang baik? (Komunikasi massa dan komunitas)Melakukan Persiapan :a. Persiapan TempatLokasi dimana akan dilakukan penyuluhan, dimana penentuan tempat ini harus disusuaikan

dengan jumlah orang atau warga yang akan diberi penyuluhan.b. MateriBahan yang akan diberikan dalam penyuluhan, agar dalam pelaksanaan penyuluhan  dapat

berjalan dengan lancar.c. Media

17

Page 18: Skenario C Blok 25 Fix

Yang dimaksud media pendidikan adalah alat bantu pendidikan. Disebut media pendidikan karena alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan kesehatan bagi masyarakat.

Berdasar fungsinya sebagai penyalur pesan, dibagi menjadi 3 yaitu :1. Media cetako Booklet adalah suatu media menyampaikan pesan kesehatan dan bentuk buku, baik

tulisan maupun gambar.o Leaflet, suatu media menyampaikan pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat,

dapat berupa kalimat atau gambar.o Flyer/selebaran ialah seperti leaflet tetapi tidak dilipat

o Flipchart/ lembar balik : suatu media menyampaikan pesan kesehatan dalam bentuk

lembar balik, bentuk buku berisi gambar peragaan dan dibaliknya berisi kalimat sebagai pesan atau informasi berkaitan dengan gambar tersebut.o Poster adalah bentuk media cetak berisi pesan-pesan/ informasi kesehatan yang biasa

ditempel ditembok-tembok, ditempat umum atau kendaraan umum.

2. Media elektroniko TV , Radio

o Video

o Slide dan lain-lain.

3. Media papan/papan tulisPapan tulis biasanya ditempel ditempat umum atau kelas.

Metode Pelaksanaana) Ceramah – DiskusiCeramah adalah salah satu cara dalam penyuluhan kesehatan dimana kita menerangkan atau

menjelaskan sesuatu dengan lisan disertai dengan tanya jawab (diskusi) kepada sekelompok pendengar, serta dibantu oleh beberapa alat peraga yang dianggap perlu.Ciri-ciri ceramah : Ada sekelompok pendengar yang sudah dipersiapkan Ada suatu ide yang akan disampaikan dengan lisan (uraian lisan) Ada kesempatan bertanya bagi pendengar, yang harus dijawab oleh penceramah. Ada alat-alat peraga yang dipakai untuk menjelaskan sesuatu yang sudah dijelaskan.

b) DemonstrasiAdalah suatu cara penyajian pengertian atau ide yang dipersiapkan dengan teliti untuk

memperlihatkan bagaimana cara menjelaskan suatu prosedur. Cara penyajian ini disertai dengan

18

Page 19: Skenario C Blok 25 Fix

penjelasan-penjelasan lisan atau dengan menggunakan alat peraga dan tanya jawab. Dalam demonstrasi pelatih menunjukkan, mempragakan dalam mengerjakan sesuatu hal atau kegiatan.Catatan : dalam demonstrasi, pelatih mengerjakan dulu kemudian diikuti oleh peserta, dan

dalam memperagakan contoh atau bahan, pelatih diharapkan berdiri lebih dekat dengan peserta.

c) SimulasiAdalah suatu metode untuk menyiapkan situasi yang nyata dalam kelas dimana peserta

melakukan suatu kegiatan dalam keadaan yang mirip keadaan sesungguhnya.Misalnya : peserta bertindak sebagai seorang kader dalam rangka memberikan penyuluhan

perorangan kepada ibu balita, ibu hamil.

o Bermain Peran

Bermain peran adalah bentuk sederhana dimana peserta memerankan suatu tokoh tertentu dan berbuat seperti dalam kenyataan. Karena tidak ada skenario maka mereka terpaksa berbuat sesuai dengan pendapatnya. Peserta kemudian mencoba mengambil makna sandiwara untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

o Curah Pendapat

Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya pada permulaan pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah kemudian tiap peserta memberikan jawaban atau tanggapan (cara pendapat). Tanggapan ditampung dengan ditulis pada papan tulis atau flipchart. Sebelumnya tidak boleh diberi komentar apapun oleh siapapun, baru setelah semua memberikan komentar tiap anggota dapat mengomentari akhirnya terjadilah diskusi.

Sasaran  dan Target1. Sasaran : Cakupan  area warga yang akan diberi penyuluhan2. Target : misalnya ibu hamil atau lansia

Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat.

Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik).[1]

Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan

19

Page 20: Skenario C Blok 25 Fix

serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat.

Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak.

Ciri – ciri komunikasi massa

1. Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media) yang jelas.

2. Komunikator memiliki keahlian tertentu

3. Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana

4. Khalayak yang dituju heterogen dan anonim

5. Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan

6. Ada pengaruh yang dikehendaki

7. Dalam konteks sosial terjadi saling memengaruhi antara media dan kondisi masyarakat serta sebaliknya.

8. Hubungan antara komunikator (biasanya media massa) dan komunikan (pemirsanya) tidak bersifat pribadi.

15. Tujuan, sasaran, dan indicator keberhasilan dari penyuluhan kesehatan

Tujuan penyuluhan kesehatan yang paling pokok menurut Effendy(2001, pp. 233-234) adalah:

a. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga, danmasyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat danlingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkanderajat kesehatan yang optimalb. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, dankelompok dan masyarakat yang

sesuai dengan konsep hidup sehatbaik fisik, mental, dan sosial sehingga dapat menurunkan angkakesakitan dan kematianc. Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubahperilaku perseorangan

dan atau masyarakat dalam bidangkesehatan

Sasaran penyuluhan kesehatan menurut Effendy(2001, pp. 234-235) mencakup individu,keluarga, kelompok dan masyarakat.Indikator keberhasilan dari penyuluhan yaituterjadinya perubahan sikap dan perilaku

dariindividu, keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat untuk dapat menanamkan prinsip–prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari–hari untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (Effendy, 2001, p.235).

INDIKATOR KEBERHASILAN PENYULUHAN KESEHATAN

20

Page 21: Skenario C Blok 25 Fix

Indikator input : Adanya organisasi/ lembaga khusus promosi kesehatan. Pemenuhan standar tenaga profesional di kabupaten/ kota. Pemenuhan standar sarana promosi kesehatan di kabupaten/ kota.Indikator proses : Adanya kebijakan sektor yang mendukung pengembangan perilaku dan lingkungan sehat

(minimal 3 per sektor). Frekuensi informasi melalui media massa (TV: 5 kali/mgg; Radio: 1 kali/hr; Koran : 2

kali/mgg). Jumlah kelompok potensial yang bergerak bidang kesehatan di kabupaten/kota (5

kelompok per kecamatan). Indikator output : Perorangan: perbaikan persentase faktor perilaku berisiko : 80% Berkurangnya angka kesakitan dan kematian dari penyakit tersebut Persentase tatanan keluarga sehat (PHBS) : 65 %

16. Syarat melakukan penyuluhan kesehatan

Syarat terlaksananya penyuluhan meliputi, harus terdapat orang atau masyarakat yang ingin disosialisasikan, ada orang (nakes atau bukan) yang memberikan sosialisasi, lokasi yang baik, dana yang cukup, komunikasi masa yang baik, metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di masyarakat serta media yang menarik dan harus memiliki visi dan misi atau tujuan yang jelas dalam penyelenggaraan penyuluhan kesehatan tersebut.

Menurut Effendy, faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah :

1) Tingkat Pendidikan.Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang

diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.

2) Tingkat Sosial EkonomiSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam menerima

informasi baru.

3) Adat IstiadatPengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal yang tidak dapat

diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

21

Page 22: Skenario C Blok 25 Fix

4) Kepercayaan Masyarakat Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang – orang yang sudah

mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi.

5) Ketersediaan Waktu di MasyarakatWaktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat untuk

menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan

17. Interpretasi dan tatalaksana untuk daerah yang terkena (SMP A)Dari hasil analisis disimpulkan bahwa Kecamatan Sako mengalami KLB-DBD. KLB-

DBD adalah peningkatan kejadian kesakitan 2 kali atau lebih jumlah kasus DBD dalam suatu wilayah, dalam kurun waktu 1 Minggu/1 bulan dibandingkan dengan minggu/bulan sebelumnya atau bulan yang sama pada tahun lalu.

Empat anak penderita DBD berasal dari SMP A sedangkan satu anak belum sekolah. Anak yang belum sekolah berada di jalan yang sama dengan salah satu anak SMP A sehingga permasalahan yang terjadi adalah di SMP A dan jalan A.

Dalam menghadapi KLB-DBD, bagian/unit perawatan fungsional (UPF) di Rumah Sakit yang merawat pasien DBD (Ilmu Kesehatan Anak danPenyakit Dalam) harus membentuk tim/satuan tugas penanggulangan KLB-DBD. Setiap tim terdiri dari koordinator pelayanan medik, tenaga profesi/spesialis, dan kepala keperawatan. Tim KLB-DBD tersebut akan bergabung satu sama lain dibawah koordinasi wakil direktur pelayanan medik rumah sakit, sehingga terbentuk Tim/Satuan Tugas Penanggulangan KLB-DBD rumah sakit. Yang berwenang menentukan KLB di Rumah Sakit adalah Direktur Rumah Sakit.

A. Ruang Rawat Sesuai dengan manifestasi danderajat penyakit DBD bervariasi dari yang ringan

sampai berat, maka penyediaan ruang rawat apabila memungkinkan dapat dibagi menurut kebutuhan. 1. Ruang Rawat Sehari (RRS atau ODC = one day care); ruang ini dibuat untuk

menampung pasien rawat jalan yang memerlukan tindakan atau observasi 24 jam (rehydration centre). Di RRS dapat dirawat pasien tersangka D BD atau DBD derajat I. Disediakan 10 tempat tidur untuk RRS.

2. Ruang Rawat Bangsal; merupakan ruang rawat bangsal pada umumnya, untuk merawat DBD derajat II dan III.

3. Ruang Rawat Peralihan (intermediate ward =IW), diperuntukkan pasien yang memerlukan monitor ketat, tetapi belum memerlukan tindakan intensif; jadi merupakan ruang peralihan antara ruang rawat intensif dengan ruang rawat bangsal. Selain di ruang rawat bangsal, pasien DBD derajat III dapat dirawat diruang rawat peralihan. Ruang Rawat Intensif, merupakan ruang rawat dengan

22

Page 23: Skenario C Blok 25 Fix

sarana yang lengkap untuk mengatasi keadaan kegawatan. Untuk SSD berat dengan komplikasi seharusnya dirawat di ruang rawat intensif.

B. Tempat Tidur

Diperlukan tambahan tempat tidur, dapat dipinjam dari ruang lain atau memakai tempat tidur darurat yang dapat dikoordinasikan dengan bagian rumah tangga rumah sakit.

C. Tenaga Tambahan tenaga meliputi:

1. Tenaga perawat, perlu tambahan dari bagian lain atau dari staf pendidikan. 2. Tenaga dokter, diperlukan tenaga tambahan dokterjaga danpoliklinik. Untuk

rumah sakit kelas 8 danC dapat menjalin kerjasama dengan Puskesmas yang berada di sekitarnya, sehingga tenaga medik dapat saling membantu. Untuk rumah sakit kelas A dapat ditambah dengan tenaga dokter muda dandokter peserta pendidikan spesialis.

3. Tenaga laboran, harus siap selama 24 jam.

D. Pencegahan dan Penanggulangan1. Rajin membersihkan tempat bersarangnya nyamuk. Caranya menguras, menutup,

mengubur barang bekas yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk.2. Pengasapan foging biasanya akan dilakukan oleh tim-tim yang dikerahkan oleh

pemerintah atau Dinas Kesehatan setempat. Untuk penyemprotan lokasi yang telah terjangkit DBD baiknya lakukan penyemprotan radius 100 meter dari tempat tinggal penderita DBD positif atau ada 1 penderita DBD meninggal.

3. Menaburkan obat abatisasi atau bubuk abate ke bak mandi atau tempat penampungan air. Cara penaburannya juga perlu diketahui, yakni dengan cara memasukkan bubuk abate ke dalam kain atau bercak. Lalu ikat erat dan celupkan ke dalam bak atau drum penampungan air.

4. Tidur dengan kelambu

Learning Issue

PROMOSI KESEHATANKeadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh perorangan,

akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Sebelum berbicara lebih luas lagi, berikut akan dijelaskan beberapa definisi sehat itu sendiri, antara lain :

23

Page 24: Skenario C Blok 25 Fix

1. Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya (Perkin,1938).2. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental, dan sosial yang tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja (WHO,1947 dan UU Pokok Kesehatan No.9 tahun 1960)3. Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dipunyainya (WHO,1957)4. Sehat adalah keadaan di mana seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan atau tidak terdapat tpasien-tpasien penyakit atau kelainan (White,1977)5. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. (UU Kesehatan No.23 tahun 1992) Sejalan dengan definisi diatas, menurut H.L. Bloem (1974) bahwa status kesehatan dipengaruhi oleh faktor biologik, faktor perilaku, faktor lingkungan, dan faktor pelayanan kesehatan. Faktor biologik adalah merupakan faktor yang berasal dari individu itu sendiri yang disebut juga dengan faktor keturunan. Faktor keturunan ini, misalnya pada penyakit alergi, kelainan jiwa, dan beberapa jenis penyakit kelainan darah.

Disamping definisi sehat, maka harus dikenal pula istilah penyakit. Definisi penyakit cukup beragam, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :1. Penyakit adalah kegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat

terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbullah gangguan pada fungsi atau struktur dari bagian, organ, atau sistem tubuh (Gold Medical-Dictionary).

2. Penyakit adalah suatu keadaan dimana proses kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu perjalanannya (Van Dale’s Groot Woordenboek der Nederlandse Tall).

3. Penyakit bukan hanya merupakan kelainan yang dapat dilihat dari luar, tetapi juga suatu gangguan keteraturan fungsi-fungsi dalam tubuh (Arrest Hof te Amsterdam).

Jadi dapatlah disimpulkan bahwa penyakit merupakan suatu keadaan di mana terdapat suatu gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada dalam keadaan yang tidak normal. Penyakit adalah keadaan yang bersifat obyektif, sedangkan rasa sakit adalah keadaan yang bersifat subyektif. Dengan demikian dapat lebih dipahami bahwa pengertian penyakit tidak sama dengan rasa sakit.

Menurut Gordon dan Le Richt tahun 1950, timbul atau tidaknya penyakit pada manusia dapat dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu :1. Pejamu (Host), yaitu semua faktor yang terdapat dalam diri manusia yang dapat

mempengaruhi timbulnya suatu penyakit. Faktor tersebut diantaranya faktor keturunan, mekanisme imun/pertahanan tubuh, umur, jenis kelamin, ras, status perkawinan, pekerjaan, dan kebiasaan hidup.

24

Page 25: Skenario C Blok 25 Fix

2. Bibit penyakit (Agent), adalah suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Elemen yang dimaksud secara sederhana dapat dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu :

* Golongan nutrien, yaitu zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melangsungkan fungsi kehidupannya. Apabila seeorang mengalami kekurangan atau kelebihan dari zat gizi tersebut maka akan timbullah penyakit-penyakit tertentu yang dapat membahayakan tubuh.* Golongan kimia, adalah berbagai zat kimia yang ditemukan di alam (exogenous chemical

substance) dan zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh (endogenous chemical substance). Jika tubuh terkena atau terpapar zat kimia tertentu misalnya, logam berat, gas beracun, atau debu, akan dapat menimbulkan beberapa penyakit tertentu.* Golongan fisik, seperti suhu yang terlalu tinggi atau rendah, suara yang terlalu bising,

kelembaban udara, tekanan udara, radiasi, atau trauma mekanis yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.* Golongan mekanik, sering digolongkan kedalam golongan fisik, namun sesungguhnya

golongan ini lebih banyak ditemukan unsur campur tangan manusia di dalamnya, misalnya kecelakaan lalu lintas, pukulan akibat perkelahian, dan lain-lain.* Golongan biologik, bisa berupa jasad renik atau mikroorganisme maupun bukan jasad renik

yang dapat berasal dari tumbuhan (flora) atau hewan (fauna).

Empat golongan yang pertama sering disederhanakan sebagai golongan abiotik, sedangkan golongan terakhir sering disebut sebagai golongan biotik. Apabila penyebab penyakit yang tergolong dalam kategori biotik, maka penyakit yang akan ditimbulkannya akan disebut sebagai penyakit infeksi yang dapat bersifat menular maupun tidak menular.3. Lingkungan (Environment), yaitu merupakan agregat dari seluruh kondisi dan

pengaruh- pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisasi. Peran lingkungan adalah sebagai reservoir. Secara umum lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Lingkungan fisik adalah lingkungan alamiah yang terdapat di sekitar manusia, sedangkan lingkungan non fisik adalah lingkungan yang munculakibat adanya interaksi antar manusia.

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu kurangSetiap tahap perjalanan penyakit dapat menjadi awal bagi tahapan selanjutnya. Untuk

mencegah berjalannya penyakit ke tahapan yang lebih lanjut lagi, diperlukan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi usaha-usaha berikut ini :1. Pendekatan holistik yang melaksanakan pelayanan kesehatan untuk semua aspek kehidupan

pasien yang meliputi jasmani, mental, dan sosial.2. Melihat faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap penyakitnya, yaitu lingkungan

keluarga, lingkungan fisik, dan lingkungan sosial.3. Memberikan pelayanan berdasarkan 5 tingkat pencegahan penyakit (five level of prevention)

dari Leavell & Clark, 1953 sesuai dengan pemanfaatannya, yaitu:

25

Page 26: Skenario C Blok 25 Fix

a. Promosi Kesehatan (health promotion). Pada tingkat ini dilakukan tindakan umum untuk menjaga keseimbangan proses bibit penyakit-pejamu-lingkungan, sehingga dapat menguntungkan manusia dengan cara meningkatkan daya tahan manusia dan memperbaiki lingkungan. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat. Misalnya, promosi kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), kesehatan olahraga, dan lain sebagainya.b. Perlindungan khusus (special protection), yaitu tindakan yang masih dimaksudkan untuk

mencegah penyakit, menghentikan proses interaksi bibit penyakit pejamu-lingkungan dalam tahap prepatogenesis, tetapi sudah terarah pada penyakit tertentu. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat tetapi memiliki risiko terkena penyakit tertentu. Misalmya, Pemberian Imunisasi, Keluarga Berencana (KB)c. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), merupakan

tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat.

d. Pembatasan cacat (disability limitation), dimana dilakukan penatalaksanaan terapi yang adekuat pada pasien penyakit yang telah lanjut untuk mencegah penyakit menjadi lebih berat, menyembuhkan pasien serat mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan yang akan timbul.

e. Rehabilitasi (rehabilitation). Tindakan ini dimaksudkan untuk mengembalikan pasien ke masyarakat agar mereka dapat hidup dan bekerja secara wajar, atau agar tidak menjadi beban orang lain.

4. Pelayanan rujukan

SEJARAH SINGKAT PROMOSI KESEHATANIstilah Health Promotion (Promosi Kesehatan) sebenarnya sudah mulai dicetuskan

setidaknya pada era tahun 1986, ketika diselenggarakannya konfrensi Internasional pertama tentang Health Promotion di Ottawa, Canada pada tahun 1965. Pada waktu itu dicanangkan ”the Ottawa Charter”, yang didalamnya memuat definisi serta prinsip-prinsip dasar Health Promotion. Namun istilah tersebut pada waktu itu di Indonesia belum terlalu populer seperti sekarang. Pada masa itu, istilah yang cukup terkenal hanyalah penyuluhan kesehatan, dan disamping itu pula muncul dan populer istilah-istilah lain seperti KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi), Social Marketing (Pemasaran Sosial), Mobilisasi Sosial dan lain sebagainya.Suatu ketika pada tahun 1994, Dr.Ilona Kickbush yang pada saat itu sebagai Direktur Health Promotion WHO Headquarter Geneva datang melakukan kunjungan ke Indonesia. Sebagai seorang direktur baru ia telah berkunjung kebeberapa negara termasuk Indonesia salah satunya. Pada waktu itu pula Kepala Pusat Penyuluhan Kesehatan Depkes juga baru diangkat, yaitu Drs. Dachroni, MPH., yang menggantikan Dr.IB Mantra yang telah memasuki masa purna bakti (pensiun). Dalam kunjungannya tersebut Dr.Ilona Kickbush mengadakan pertemuan dengan pimpinan Depkes pada waktu itu baik pertemuan internal penyuluhan kesehatan maupun eksternal dengan lintas program dan lintas sektor, termasuk

26

Page 27: Skenario C Blok 25 Fix

FKM UI, bahkan sempat pula Kickbush mengadakan kunjungan lapangan ke Bandung.Dari serangkaian pertemuan yang telah dilakukan serta perbincangan selama kunjungan lapangan ke Bandung, Indonesiabanyak belajar tentang Health Promotion (Promosi Kesehatan). Barangkali karena sangat terkesan dengan kunjungannya ke Indonesia kemudian ia menyampaikan suatu usulan. Usulan itu diterima oleh pimpinan Depkes pada saat itu Prof. Dr. Suyudi. Kunjungan Dr. Ilona Kickbush itu kemudian ditindaklanjuti dengan kunjungan pejabat Health Promotion WHO Geneva lainnya, yaitu Dr.Desmonal O Byrne, sampai beberapa kali, untuk mematangkan persiapan konfrensi jakarta. Sejak itu khususnya Pusat Penyuluhan Kesehatan Depkes berupaya mengembangkan konsep promosi kesehatan tersebut serta aplikasinya di Indonesia.Dengan demikian penggunaan istilah promosi kesehatan di indonesia tersebut dipicu oleh perkembangan dunia Internasional. Nama unit Health Education di WHO baik di Hoodquarter, Genevamaupun di SEARO, India juga sudah berubah menjadi unit Health Promotion. Nama organisasi profesi Internasional juga mengalami perubahan menjadi International Union For Health Promotion and Education (IUHPE). Istilah promosi kesehatan tersebut juga ternyata sesuai dengan perkembangan pembangunan kesehatan di Indonesiasendiri, yang mengacu pada paradigma sehat.

DEFINISI PROMOSI KESEHATANPromosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang

mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni, yakni praktisi atau aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang bagi program-program kesehatan lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan penyakit menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu ditunjang serta didukung oleh adanya promosi kesehatan.Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat. Dalam hal ini organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi mengenai promosi kesehatan :

“ Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and improve, their health. To reach a state of complete physical, mental, and social, well-being, an individual or group must be able to identify and realize aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment “. (Ottawa Charter,1986).Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi Kesehatan adalah proses

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).

27

Page 28: Skenario C Blok 25 Fix

Selanjutnya, Australian Health Foundation merumuskan batasan lain pada promosi kesehatan sebagai berikut :“ Health promotion is programs are design to bring about “change”within people, organization, communities, and their environment ”.

Artinya bahwa promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya.

Dengan demikian bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson,1998). Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosial budaya setempat. Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan fisik termasuk kebijakan dan peraturan perundangan.

RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATANSecara sederhana ruang lingkup promosi kesehatan diantaranya sebagai berikut :

1. Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan (health education) yang penekanannya pada perubahan/perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan.2. Promosi kesehatan mencakup pemasaran sosial (social marketing), yang penekanannya pada pengenalan produk/jasa melalui kampanye.3. Promosi kesehatan adalah upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang tekanannya pada penyebaran informasi.4. Promosi kesehatan merupakan upaya peningkatan (promotif) yang penekanannya pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.5. Promosi kesehatan mencakup upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu upaya untuk mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agar mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan (melalui upaya legislasi atau pembuatan peraturan, dukungan suasana dan lain-lain di berbagai bidang /sektor, sesuai keadaan).6. Promosi kesehatan adalah juga pengorganisasian masyarakat (community organization), pengembangan masyarakat (community development), penggerakan masyarakat (social mobilization), pemberdayaan masyarakat (community empowerment), dll.

Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Menurut Prof.Dr. Soekidjo Notoadmodjo, ruang lingkup promosi kesehatan dapat dilihat dari 2 dimensi yaitu: a).dimensi aspek pelayanan kesehatan, danb).dimensi tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan.1. Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek KesehatanSecara umum bahwa kesehatan masyarakat itu mencakup 4 aspekpokok, yakni: promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Sedangkan ahli lainnya membagi menjadi dua aspek, yakni :a. Aspek promotif dengan sasaran kelompok orang sehat, danb. Aspek preventif (pencegahan) dan kuratif (penyembuhan) dengan sasaran kelompok orang yang memiliki resiko tinggi terhadap penyakit dan kelompok yang sakit.

28

Page 29: Skenario C Blok 25 Fix

Dengan demikian maka ruang lingkup promosi kesehatan di kelompok menjadi dua yaitu :a. Pendidikan kesehatan pada aspek promotif.b. Pendidikan kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan.

2. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan

Ruang lingkup promosi kesehatan ini dikelompokkan menjadi :a. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga).b. Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah.c. Pendidikan kesehatan di tempat kerja.d. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum.e. Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan.

3. Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat PelayananPada ruang lingkup tingkat pelayanan kesehatan promosi kesehatan dapat dilakukan

berdasarkan lima tingkat pencegahan (five level of prevention) dari Leavel and Clark.a. Promosi Kesehatan.b. Perlindungan khusus (specific protection).c. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment).d. Pembatasan

cacat (disability limitation)e. Rehabilitasi (rehabilitation).

VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATANPerhatian utama dalam promosi kesehatan adalah mengetahui visi serta misi yang jelas.

Dalam konteks promosi kesehatan “ Visi “ merupakan sesuatu atau apa yang ingin dicapai dalam promosi kesehatan sebagai salah satu bentuk penunjang program-program kesehatan lainnya. Tentunya akan mudah dipahami bahwa visi dari promosi kesehatan tidak akan terlepas dari koridor Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 serta organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization).

Adapun visi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut :1. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.2. Pendidikan kesehatan disemua program kesehatan, baik pemberantasan penyakit menular,

sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan lainnya dan bermuara pada kemampuan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu, kelompok, maupun masyarakat.Dalam mencapai visi dari promosi kesehatan diperlukan adanya suatu upaya yang harus

dilakukan dan lebih dikenal dengan istilah “ Misi ”. Misi promosi kesehatan merupakan upaya yang harus dilakukan dan mempunyai keterkaitan dalam pencapaian suatu visi.

Secara umum Misi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut :1. Advokasi (Advocation)

29

Page 30: Skenario C Blok 25 Fix

Advokasi merupakan perangkat kegiatan yang terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isyu kebijakan yang spesifik. Dalam hal ini kegiatan advokasi merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi para pembuat keputusan (decission maker) agar dapat mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu mendapat dukungan melalui kebijakan atau keputusan-keputusan.2. Menjembatani (Mediate)Kegiatan pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya suatu kerjasama dengan

program lain di lingkungan kesehatan, maupun lintas sektor yang terkait. Untuk itu perlu adanya suatu jembatan dan menjalin suatu kemitraan (partnership) dengan berbagai program dan sektor-sektor yang memiliki kaitannya dengan kesehatan. Karenanya masalah kesehatan tidak hanya dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah kesehatan tersebut. Oleh karena itu promosi kesehatan memiliki peran yang penting dalam mewujudkan kerjasama atau kemitraan ini.3. Kemampuan/Keterampilan (Enable)Masyarakat diberikan suatu keterampilan agar mereka mampu dan memelihara serta

meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Adapun tujuan dari pemberian keterampilan kepada masyarakat adalah dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga sehingga diharapkan dengan peningkatan ekonomi keluarga, maka kemapuan dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan keluarga akan meningkat.

STRATEGI PROMOSI KESEHATANStrategi merupakan cara untuk mencapai/mewujudkan visi dan misi pendidikan/promosi

kesehatan tersebut secara efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam promosi kesehatan :1. Strategi Global (Global Strategy)* Advokasi (advocacy)* Dukungan sosial (social support)* Pemberdayaan masyarakat

(empowerment)2. Strategi Promosi Kesehatan Berdasarkan Piagam Ottawa (OttawaCharter)Konfrensi

internasional promosi kesehatan di Ottawa-Canada tahun 1986 telah menghasilkan Piagam Ottawa (Ottawa Charter), dan salah satunya adalah rumusan strategi promosi kesehatan yang telah dikelompokkan menjadi lima bagian diantaranya :* Kebijakan berwawasan kesehatan (healthy public policy).* Lingkungan yang medukung

(supportive environment)* Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health service).* Keterampilan individu (personal skill).* Gerakan masyarakat (community action).*

SASARAN PROMOSI KESEHATANBerdasarklan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi dalam tiga kelompok

sasaran, yaitu :1. Sasaran Primer (primary target)Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, Ibu hamil dan menyusui anak untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) serta anak sekolah untuk

30

Page 31: Skenario C Blok 25 Fix

kesehatan remaja dan lain sebagianya. Sasaran promosi ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empowerment).2. Sasaran Sekunder (secondary target)Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah

tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh penting dalam kegiatan promosi kesehatan, dengan harapan setelah diberikan promosi kesehatan maka masyarakat tersebut akan dapat kembali memberikan atau kembali menyampaikan promosi kesehatan pada lingkungan masyarakat sekitarnya.Tokoh masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan diharapkan pula agar dapat menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk masyarakat sekitarnya.3. Sasaran Tersier (tertiary target)Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi

kesehatan adalah pembuat keputusan (decission maker) atau penentu kebijakan (policy maker). Hal ini dilakukan dengan suatu harapan agar kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan memiliki efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy)

STRATEGI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)Ditinjau dari prinsip-prinsip yang dapat dipelajari dalam promosi kesehatan, pada

pertengahan tahun 1995 dikembangkanlah strategi atau upaya peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sebagai suatu bentuk operasional setidaknya merupakan embrio promosi kesehatan di Indonesia. Strategi tersebut dikembangkan dalam pertemuan baik internal, pusat penyuluhan kesehatan maupun eksternal secara lintas program dan lintas sektor, termasuk dengan organisasi profesi, FKM UI dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).

Adapun beberapa hal yang disarikan tentang pokok-pokok promosi kesehatan (health promotion) atau PHBS yang merupakan embrio promosi kesehatan di Indonesia ini adalah bahwa:1. Promosi Kesehatan (Health Promotion), yang diberi definisi: Proses pemberdayaan

masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (the process of enabling people to control over and improve their health), lebih luas dari Pendidikan atau Penyuluhan Kesehatan. Promosi Kesehatan meliputi Pendidikan/ Penyuluhan Kesehatan, dan di pihak lain Penyuluh/Pendidikan Kesehatan merupakan bagian penting (core) dari Promosi Kesehatan.2. Pendidikan/Penyuluhan Kesehatan (dapat dikatakan) menekankan pada upaya perubahan

atau perbaikan perilaku kesehatan. Promosi Kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku di bidang kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain yang sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.3. Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai

perpaduan dari upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif. Promosi Kesehatan juga merupakan upaya untuk menjajakan, memasarkan atau menjual yang bersifat persuasif, karena sesungguhnya “kesehatan” merupakan “sesuatu” yang sangat layak jual, karena sangat perlu dan dibutuhkan setiap orang dan masyarakat.

31

Page 32: Skenario C Blok 25 Fix

4. Pendidikan/penyuluhan kesehatan menekankan pada pendekatan edukatif, sedangkan pada promosi kesehatan, selain tetap menekankan pentingnya pendekatan edukatif yang banyak dilakukan pada tingkat masyarakat di strata primer (di promosi kesehatan selanjutnya digunakan istilah gerakan pemberdayaan masyarakat), perlu dibarengi atau didahului dengan upaya advokasi, terutama untuk strata tertier (yaitu para pembuat keputusan atau kebijakan) dan bina suasana (social support), khususnya untuk strata sekunder (yaitu mereka yang dikategorikan sebagai para pembuat opini). Maka dikenalah strategi ABG, yaitu Advokasi, Bina Suasana dan Gerakan/pemberdayaan Masyarakat.5. Pada pendidikan/penyuluhan kesehatan, masalah diangkat dari apa yang ditemui atau

dikenali masyarakat (yaitu masalah kesehatan atau masalah apa saja yang dirasa penting/perlu diatasi oleh masyarakat); Pada PHBS, masyarakat diharapkan dapat mengenali perilaku hidup sehat, yang ditpasieni dengan sekitar 10 perilaku sehat (health oriented). Masyarakat diajak untuk mengidentifikasi apa dan bagaimana hidup bersih dan sehat, kemudian mengenali keadaan diri dan lingkungannya serta mengukurnya seberapa sehatkah diri dan lingkungannya itu. Pendekatan ini kemudian searah dengan paradigma sehat, yang salah satu dari tiga pilar utamanya adalah perilaku hidup sehat.

6. Pada pendidikan/penyuluhan kesehatan yang menonjol adalah pendekatan di masyarakat (melalui pendekatan edukatif), sedangkan pada PHBS/promosi kesehatan dikembangkan adanya 5 tatanan: yaitu di rumah/tempat tinggal (where we live), di sekolah (where we learn), di tempat kerja (where we work), di tempat-tempat umum (where we play and do everything) dan di sarana kesehatan (where we get health services). Dari sini dikembangkan kriteria rumah sehat, sekolah sehat, tempat kerja sehat, tempat umum sehat, dan lain-lain yang mengarah pada kawasan sehat seperti : desa sehat, kota sehat, kabupaten sehat, sampai ke Indonesia Sehat.

7. Pada promosi kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan lagi, yang dilpasiensi oleh kesamaan (equity), keterbukaan (transparancy) dan saling memberi manfaat (mutual benefit). Kemitraan ini dikembangkan antara pemerintah dengan masyarakat termasuk swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat, juga secara lintas program dan lintas sektor.

8. Sebagaimana pada Pendidikan dan Penyuluhan, Promosi Kesehatan sebenarnya juga lebih menekankan pada proses atau upaya, dengan tanpa mengecilkan arti hasil apalagi dampak kegiatan. Jadi sebenarnya sangat susah untuk mengukur hasil kegiatan, yaitu perubahan atau peningkatan perilaku individu dan masyarakat. Yang lebih sesuai untuk diukur: adalah mutu dan frekwensi kegiatan seperti: advokasi, bina suasana, gerakan sehat masyarakat, dan lain-lain. Karena dituntut untuk dapat mengukur hasil kegiatannya, maka promosi kesehatan mengaitkan hasil kegiatan tersebut pada jumlah tatanan sehat, seperti: rumah sehat, sekolah sehat, tempat kerja sehat, dan seterusnya.

MEDIA PROMOSI KESEHATAN

32

Page 33: Skenario C Blok 25 Fix

PengertianMedia atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk

promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi.

KegunaanBiasanya alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan

photo dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu : Alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran

Alat peraga yang digunakan secara baik memberikan keuntungan-keuntungan : Dapat menghindari salah pengertian/pemahaman atau salah tafsir. Dengan contoh yang

telah disebutkan pada bagian atas dapat dilihat bahwa salah tafsir atau salah pengertian tentang bentuk plengsengan dapat dihindari. Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap. Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang mengesankan. Dapat menarik serta memusatkan perhatian. Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.

Jenis / Macam MediaAlat-alat peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar :1. Benda asli, yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati.Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah serta cepat dikenal, mempunyai bentuk

serta ukuran yang tepat. Tetapi alat peraga ini kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke mana-mana sebagai alat bantu mengajar. Termasuk dalam macam alat peraga ini antara lain : Benda sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di atas tinja, dsb Spesimen, yaitu benda sesungguhnya yang telah diawetkan seperti cacing dalam botol

pengawet, dll Sample yaitu contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dll

2. Benda tiruan, yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya.Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan. Hal ini

dikarena menggunakan benda asli tidak memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dll. Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain-lain.

3. Gambar/Media grafis, seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll. Poster

33

Page 34: Skenario C Blok 25 Fix

Adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan sedikit katakata. Kata-kata dalam poster harus jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman, dan lain-lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar atau photo. Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi orang banyak, memberikan pesan singkat. Karena itu cara pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya berisikan satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak. LeafletLeaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat,

padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentan suatu masalah, misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare dan penecegahannya, dan lain-lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuanpertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD, pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di photo copy.

4. Gambar alat optik. seperti photo, slide, film, dll PhotoSebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan dalam bentuk :a. Album, yaitu merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan suatu cerita,

kegiatan dan lain-lain. Dikumpulkan dalam sebuah album. Album ini bisa dibawa dan ditunjukan kepada masyarakat sesuai dengan topik yang sedang di diskusikan. Misalnya album photo yang berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk merubah kebiasaan BABnya menjadi di jamban dengan CLTS sampai mendapat pengakuan resmi dari Bupati. b. Dokumentasi lepasan. Yaitu photo-photo yang berdiri sendiri dan tidak disimpan dalam

bentuk album. Menggambarkan satu pokok persoalan atau titik perhatian. Photo ini digunakan biasanya untuk bahan brosur, leaflet, dll

SlideSlide pada umumnya digunakan dengan sasaran kelompok atau grup. Slide ini sangat effektif

untuk membahas suatu topic tertentu, dan peserta dapat mencermati setiap materi dengan cara seksama, karena slide sifatnya dapat diulang-ulang

FilmFilm lebih kearah sasaran secara masal, sifatnya menghibur namun bernuansaedukatif.

34

Page 35: Skenario C Blok 25 Fix

KOMUNIKASI KESEHATAN

Komunikasi kesehatan adalah :

1. Studi yang mempelajari bagaimana cara menggunakan strategi komunikasi utk menyebarluaskan informasi kesehatan yang dpt mempengaruhi individu dan komunitas agar mereka dapat membuat keputusan yang tepat berkaitan dgn pengelolaan kesehatan.2. Studi yang menekankan peranan teori komunikasi yang dpt digunakan dalam penelitian

dan praktek yang berkaitan dgn promosi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.3. Proses utk mengembangkan atau membagi pesan kesehata kepada audiens ttt dgn maksud

mempengaruhi pengetahuan, sikap dan keyakinan mereka tg pilihan perilaku hidup sehat.4. Seni dan tehnik penyebarluasan informasi keshayan yang bermaksud mempengaruhi dan

memotivasi individu, mendorong lahirnya lembaga atau institusi baik sebagai peraturan ataupun sebagai organisasi dikalangan audiens yang mengatur perhatian terhadap kesehatan.

Komunikasi kesehatan meliputi informasi ttg pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijaksanaan pemeliharaan kesehatan, regulasi bisnis dalam bidang kesehatan, yang sejauh mungkin mengubah dan membaharui kualitas individu dalam suatu komunitas atau masyarakat dgn mempertimbangkan aspek ilmu pengetahuan dan etika.

5. Proses kemitraan antara para partisipan berdasarkan dialoh dua arah yang didalamnya ada suasana interaktif, ada pertrukaran gagasan, ada kesepakatan mengenai kesatuan gagasan mengenai kesehatan, juga merupakan tehnik dari pengirim dan penerima utk memperoleh informasi mengenai kesehatan yang seimbang demi memperbaharui pemahaman bersama.

Dari berbagai definisi dpt disimpulkan bahwa komunikasi kesehatan meliputi unsur 2 :

1. Proses komunikasi manusia ( human communication ) demi mengatasi masalah kesehatan.2. Komunikasi yang sama dgn komunikasi pada umumnya, yaitu ada komunikator

kesehatan, komunikan, pesan, media, efek, ada konteks komunikan kesehatan.3. Beroperasi pada level atau konteks komunikasi antar personal, kelompok, organisasi,

publik dan komunikasi masa.4. Belajar memanfaatkan strategi komunikasi.5. Belajar ttg peranan teori komunikasi dalam penelitian dan praktek yang berkaitan dgn

promosi klesehatan dan pemeliharaan kesehatan.6. Penyebar luasan informasi ttg kesehatan.

35

Page 36: Skenario C Blok 25 Fix

7. Keterpengaruhan dari individu dan komunitas dalam pembuatan keputusan yang berkaitan dgn kesehatan.8. Pemanfaatan media dan tehnologi komunikasi dan tehnologi informasi dalam

penyebarluasan informasi kesehatan.9. Pengubahan kondisi yang kondusif yang memungkinkan tumbuhnya kesehatan manusia

dan lingkungannya.10. Variasi interaksi dalam kerja kesehatan misalnya komunikasi dgn pasien diklinik, sslf

help groups, mailings,hotlines, kampanye media massa hingga penciptaan peristiwa.11. Pendidikan kesehatan.12. Pendekatan yang menekankan usaha perubahan perilaku audiens agar mereka tanggap

terhadap masalah ttt dalam suatu waktu ttt.13. Seni dan tehnik utk menyebarluaskan informasi.14. Proses kemitraan dgn partisipan berdasarkan dialoh dua arah.

Cakupan komunikasi kesehatan.

Banyak sekali teori, modal dan perspektif mengenai komunikasi kesehatan. Namun semua model teoritik maupun praktis itu meliputi :

1. Komunikasi persuasif dan komunikasi yang berdampak pada perubahan perilaku kesehatan.2. Faktor2 psikologis individual yang mempengaruhi persepsi terhadap mkesehatan.: Stimulus ( objek persepsi ) > sense organ dan pemaknaan stimulus ( respons ). Bagaimana mengorganisir stimulus >berdasarkan aturan, skemata dan label. Interpretasi dan evaluasi berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan lain2 Memory dan Recall.

3. Pendidkan kesehatan ( health education ) yang bertujuan

Memperkenalkan perilaku hidup sehat melalui informasi dan pendidkan kepada individu dgn menggunakan aktivitas material maupun terstruktur. Cakupan pendidikan kesehatan meliputi :

Jenis pendidikan profesional dibidang kesehatan (kurikulum dll ). Penjenjangan pendidikan profesi. Pelatihan profesional ( jenis, jenjang dan kurikulum) Pendidikan masyarakat ( informal ).

36

Page 37: Skenario C Blok 25 Fix

S d m pendidik. D l l .4. Pemasaran sosial yang bertujuan utk memperkenalkan

Atau mengubah perilaku positif melalui prinsip2 pemasaran dng mengintervensi informasi kesehatan yang bermanfaat bagi komunitas.

5. Penyebarluasan informasi kesehatan melalai media

( sosialisasi , informasi, pendidikan, hiburan, opini, pemberitaan dll )

6. Advokasi, pendampingan melalui mkomunitas, kelompok atau media massa yang bertujuan utk memperkenalkan : Kebijakan. Peraturan. Program 2 utk memperbaharui kesehatan.7. Resiko komunikasi bertujuan utk menyebar luaskan informasi yang benar mengenai

resiko yang dihadapi oleh masyarakat terhadap informasi mengenai kesehatan termasuk dampak penggunaan informasi yang salah mengenai kesehatan, dan mengusulkan cara2 utk mengatasi kesalahan informasi.8. Komunikasi dgn pasien meliputi informasi utk seorang individu misalnya informasi yang

berkaitan dgn kondisi kesehatan individu, bagaimana memaksimalkan perawatan, pemberian terapi, atau penyampaian pendekatan alternatif, termasuk dalam tema ini adalah bagaimana melayani pasien secara komunikatif.9. I8nformasimkesehatan utk para konsumen ---- satu aktivitas komunikasi yang ditujukan

kepada para individu- konsumen demi membantu individu utk memahami kesehatan individu, bagaimana individu membuat keputusan yang berkaitan dgn kesehatan individu, kesehatan keluarga, misalnya berhubungan dgn penyedia jasa kesehatan, asuransi kesehatan atau asp;ek pemeliharaan kesehatan jangka panjang.10. Merancang health entertain atau hiburan yang didalamnya mengandung informasi

kesehatan, yang meliputi pilihan jenis hiburan yang dijadikan sebagai event utk mengomunikasikan tema2 mengenai kesehatan individu maupun keshatan masyarakat.11. Komunikasi kesehatan yang interaktif yakni komunikasi kesehatan yang dilakukan

melalui media intreaktif shg terjadinya dan diskusi antara sumber dgn penerima melalui media massa.12. Strategi komunikasi yang menjadi desain pilihan : Komunikasi kesehatan. Pesan2 kesehatan. Media kesehatan. Komunikasi keshatan ( audiens – sasaran komunikasi) Mereduksi hambatan komunikasi.

37

Page 38: Skenario C Blok 25 Fix

Menentukan atau memilih konteks komunikasi kesehatan d l l .

Tujuan komunikasi kesehatan.

1. Tujuan strategis pada umumnya program2 yang berkaitan dgn komunikasi kesehatan yang dirancang dalam

bentuk paket acara atau paket modul dpt berfungsi utk :

1. Relay information, meneruskan informasi kesehatan dari suatu sumber kpd pihak lain secara berangkai ( hunting ).2. Enable informed decision making – memberikan informasi akurat utk memungkinkan

pengambilan keputusan.3. Promote peer information exchange and emotional support – mendukung pertukaran

pertama dan mendukung secara emosional pertukaran informasi kesehatan.4. Promote healthy behavior – informasi utk memperkenalkan perilaku hidup sehat.5. Promote self care – memperkenalkan pemeliharaan kesehatan diri sendiri.6. Manage demand for health services- memenuhi permintaan layanan kesehatan.

2. Tujuan praktis secara praktis tujuan khusus komunikasi kesehatan itu meningkatkan kualitas sumber daya

manusia melalui beberapa usaha pendidikan dan pelatihan agar dapat :

1. Meningkatkan pengetahuan yang mencakup : Prinsip2 dan proses komunikasi manusia . Menjadi komunikator – yang memiliki etos, patos ,logos kredibilitas dll. Menyusun pesan verbal dan non verbal dalam komunikasi mkehatan. Memilih media yang sesuai dgn konteks komunikasi kesehatan. Menentukan segmen komunikasi yang sesuai dgn konteks komunikasi kesehatan. Mengelola umpan balik atau dampak pesan kesehatan yang sesuai dgn kehendak

komunikator dan komunikan. Mengelola hambatan2 dalam komunikasi kesehatan. Mengenal dan mengelola konteks komunikasi kesehatan. Prinsip 2 riset.

2. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan

38

Page 39: Skenario C Blok 25 Fix

Berkomunikasi efektif. Praktis berbicara, berpidato, memimpin rapat, dialog, diskusi, negosiasi, menyelesaikan konflik, menulis, membaca, wawancara, menjawab pertanyaan, argumentasi dll.

3. Membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi.

·         berkomunikasi yang menyenangkan, empati.·         berkomunikasi dgn kepercayaan pada diri.·         menciptakan kepercayaan publik dan pemberdayaan publik.·         membuat pertukaran gagasan dan informasi makin menyenangkaqn.·         memberikan apresiasi terhadap terbentuknya komunikasi yang baik.

Manfaat mempelajari komunikasi kesehatan1. Memahami interaksi antara kesehatan dgn perilaku individu .

2. Meningkatkan kesadaran kita ttg isu keehatan. Ini berkaitan dgn level penyelenggaraan komunikasi kesehatan yakni pada level :

·         komunikasi antar personal ( antara dua atau tiga orang partisipan komunikasi kesehatan )·         kelompok kecil atau komunitas sosial maupun kulturak.·         organisasi massa.

3. Sebagai tindak lanjut dari kesadaran tsb kita dpt melakukan strategi intervensi pada tingkat komunitas.4. Menghadapi disparitas pemeliharaan kesehatan antar etnik atau antar ras dalam suatu

masyarakat.5. Menampilkan ilustrasi ketrampilan, menggambarkan berbagai jenis ketrampilan utk

memelihara kesehatan pencegahan, advokasi atau sistem layanan kesehatan kepada masyarakat.6. Menjawab permintaan terhadap layanan kesehatan, tujuan kita mempelajari komunikasi

kesehatan agar kita dapat mengetahui in formasi ttg kesehatan, layanan kesehatan dll.7. Memperkuat infrastruktur kesehatan masyarakat dimasa yang akan datang.8. Memperbaharui peranan para profesional dibidang kesehatan masyarakat.9. Memperbaharui kepustakaan ttg komunikasi kesehatan dengan memberikan informasi

kesehatan.

Peranan komunikator dalam komunikasi kesehatan.

Peranan utama komunikator adalah persuasi.

39

Page 40: Skenario C Blok 25 Fix

Aktivitas komunikasi manusia, termasuk komunikasi kesehatan pada semua level komunikasi yakni antar personal, kelompok, organisasi, publik maupun massa mempunyai tujuan komunikasi yang relatif sama yaitu mempengaruhi sifat penerima, misalnya pihak sasaran yang mengubah persepsi dan sikap mereka sesuai dgn kehendak pengirim informasi.Kalau kita katakan bahwa sumber, pengirim, komunikator adalah pihak yang memprakarsai

komunikasi, maka peranan utama komunikator adalah untuk mempengaruhi yang dalam bahasa psikologi komunikasi disebut persuasi.

Pengertian persuasi.1.      Suatu kemauan yang disadari dari seorang komunikator Untuk memodifikasi pikiran dan tindakan komunikan melalui manipulasi motif dari

komunikan agar komunikan dapat berubah pikiran dan tindakan sebagaimana yang dikehendaki oleh sumber.2.      Seni yang digunakan oleh komunikator utk mempengaruhi Komunikan, dan3.      Proses utk mengubah sikap, kepercayaan, pendapat atauPerilaku komunikan.Jenis jenis persuasi.Seorang komunikator dapat melakukan persuasi dgn baik jika memanfaatkan 2 (dua) taktik

untuk mencapai tujuannya yaitu :1.      Taktik intensify, dimana komunikator melakukan Intensify atau meningkatkan kualitas dan kuatitas pesan yang ingin menghasilkan pengaruh

tertentu.2.      Taktik downplay, yakni tehnik utk menurunkan kualitas Atau kuantitas pesan yang ingin menghasilkan pengaruh Tertentu.

Intensity

Repetition Assotiation Composition

pesan ------à perubahan sikap.

Downplay

Ommission Diversion Confusion

40

Page 41: Skenario C Blok 25 Fix

Repetisi ( pengulangan ) ---- merupakan taktik dari komunikator untuk mengungkapkan pesan dengan menyebutkan pesan berulang ulang kali agar audmenganggap pesan itu penting sehingga mudah diingat( contoh : saya ingatkan sekali lagi cuci tangan, cuci tangan, cuci tangan, cuci tangan sebelum

makan ).

Asosiasi adalah taktik dari komunikator untuk mengungkapkan pesan secara tidak langsung sehingga pesan itu hanya dapat dipahami jika dihubungkan dengan :1.      Seseorang atau event.2.      Sesuatu yang disukai atau tidak disukai. Dan,3.      Dengan audiens tertentu (contoh ingat yah kasus 100 orang anak sd kuanpoi yang harus

dirawat di rsud itu gara2 minum susu kadaluarsa (event) > isi pesan jangan membeli susu yang sudah kadaluarsa.

Komposisi.Komposisi merupakan taktik dari komunikator untuk mengungkapkan suatu pesan melalui

komposisi bahasa, diksi, bias vokal atau visual dan lain2 ( contoh: iklan susu dancow > aku dan kau suka dancow> catatan : kata dan mengingatkan kita pada kata “ dan “ kata cow pada kata “ kau “) atau orang lebih mudah ingat kata yang salah: termorex atau termos es ?

Omisi adalah taktik sederhana menyampaikan pesan yang kritis demi menghindari ( menutupi ) kekurangan atau kelemahan dari apa yang diinformasikan. Kadang2 ada yang menyebut omisi sebagai eufemisme, misakan menghaluskan suatu pernyataan yang tyerkandung dalam informasi sehingga mambuat orang yang mendengar tidak tersinggung.( contoh ibu2 ingat yah, waktu masak sayur pakai garam yodium untuk mencegah gondok >

komunikator tidak mau membuat para ibu dikampung tersinggung karena sebagian besar orang dewasa dari kampung itu menderita gondok indemik.

Diversi.Merupakan taktik untuk menyatakan keburukan kita atau menyatakan kebaikan dari orang kita.

( contoh : kebiasaan buruk dari ibu2 kita di rt 12 ini suka gosip waktu menunggu anak2 ditimbang diposyandu, coba belajar dari ibu2 di rt 17, ibu2 mereka diajari cara masak bubur kacang ijo sambil menunggu anak2 ditimbang.

Konfusi.Adalah taktik untuk menyatakan sesuatu dengan jargon, atau menyampaikan informasi secara

kelewat detail atau yang kontradiktif sehingga membingungkan orang lain, bahkan menyampaikan sesuatu dengan logikayang salah.( anak sehat – remaja sehat – pemuda sehat – tosgsa sehat >

41

Page 42: Skenario C Blok 25 Fix

Jargon ; kalau mau anak demam berdarah dan mati di ugd maka biarkanlah dia bermain dengan kaleng2 kosong yang ada dihalaman rumah > kontradiktif dan logika yang salah..

Peranan komunikator berdasarkan retorika.Menurut aris toteles perbedaan cara berpikir dan bertindak itu dapat dipersatukan melalui

retorika yang dalam prakteknya tergantung dari bagaimana menerapkan jenis kemampuan utk mengungkapkan pendapat, yaitu : ethos, pathos dan logos.

1. Etos.

Kata aristoteles jika anda adalah komunikan maka anda akan dipengaruhi oleh seorang pembicara hanya karena dia menampilkan diri sebagai seorang yang dilihat dan dirasakan audiens sebagai orang ( sumber, pengirim, komunikator) yang :

Inteligence – komunikator yang tampil sebagai seorang yang pandai, atau cakap, percaya diri, mengetahui fakta, berbicara yang jelas, berdiri atau duduk dengan postur tubuh yang menunjukan orang cakap. Karakter – komunikator yang tampil dengan karakter yang jujur, adil, memiliki

reputasi sehingga kita merasa orang itu berkata benar dan jujur. Goodwill – audiens juga lebih percaya kepada komunikator yang menunjukan

kemauan baik, pernyataan yang pasti, kontak mata, gerakan yang meyakinkan, ada kesan melindungi kita.

dengan demikian aristoteles itu menekankan aspek reputasi yang tergambar dari komunikasi sebagai berikut :

Seorang pribadi yang mengesankanpribadi yang jujur, mampu mengantar dan mengatur pembicaraan, terlatih, mempunyai keahlian dan berpengalaman. Seorang pribadi yang ketika sedang berbicara mampu menggunakan bahasa isyarat,

memainkan kontak mata dan mel;antunkan suara secara bervariasi.

2. Pathos.

Pathos berkaitan dengan emosi, artinya bagaimana seorang komunikator mampu menampilkan daya tarik emosional sehingga mampu membangkitkan perasaan komunikan. Kemampuan itu ditunjukan oleh manipulasi :·         making and calming – anger > mampu membuat komunikan merasa sejuk dan marah.·         love – hate > mampu membuat komunikan mencintai dan membenci.·         fear – confidence > mampu membuat komunikan merasa takut atau membangkitkan

kepercayaan diri.

42

Page 43: Skenario C Blok 25 Fix

·         shame – shamelessness > mampu membuat komunikan merasa malu atau membangkitkan keberanian.·         indignation- envy > mampu membangkitkan rasa berkuasa atau kehilangan

kekuasaan/pengruh.·         admiration – envy > mampu membangkitkan semangat kerja atau mendorong orang lain

bekerja keras atau tidak bekerja keras.

3. Logos.

Berkaitan dengan kemampuan komunikator yang secara intelek ( cerdik atau pandai ) mengatakan sesuatu secara Rasional dan argumentatif, misalnya menyampaikan informasi dengan data statistik

memberikan contoh2 dengan kesaksian.Logos meliputi :·         invention – kemampuan menyampaikan sebuah informasi yang menampilkan hukum2

logika (masuk akal).·         arrangement – kemampuan menyampaikan sebuah topik informasi secara sederhana

sesuai posisi komunikator.·         style – kemampuan menampilkan gaya berbicara yang menyenangkan komunikan.·         memory – kemampuan menampilkan informasi dengan gambaran sesuatu informasi

yang diingat dan informasi itu berkaitan dengan apa yang anda ucapkan.·         delivery – kemampuan berbicara efektif.

Prinsip umum kredibilitas komunikator.Beberapa prinsip yakni : daya tarik, motif, kesamaan, dapat dipercayai, kepakaran dan keaslian

pesan.

1. Daya tarik.misalnya tertarik karena sama suku, sama agama, hjobi yang sama atau komunikator tampil dengan pakaian dan asesoris yang menawan. Daya tarik sosiologis antropologis.

Audiens tertarik pd komunikator karena mereka mempunyai status sosial yang sama contoh ibu hamil istri prajurid akan lebih suka jika istri komandan menjadi komunikator ketika menerangkan 4 sehat 5 sempurna.para ulama dalam menyampaikan program jumat bersih.mahasiswa fkm asal konawe akan lebih mudah menjelaskan tujuan kegiatan bakti sosial dokonawe dari pada mahasiswa fkm asal buton.karena ada persamaan kultur ( daya tarik antropologis ).·         daya tarik psikologis.antara lain:1.      Daya tarik fisik.2.      Kesamaan.3.      Keyakinan dan kepercayaan.

43

Page 44: Skenario C Blok 25 Fix

4.      Sikap.5.      Kemampuan utk dibandingkan misalnya dalam sikap, kepribadian dan lain2.6.      Derajad perbedaan.7.      Kedekatan lokasi geografis.8.      Kedekatan personal.

·         daya tarik fisik. Misalnya orang yang bertubuh tinggi, tegap dan besar lebih disukai dari yang bertubuh pendek apalagi kurus.Wanita mungkin lebih senang dgn komunikator pria dan sebaliknya.

2. Faktor dinamis.contoh audiens

Akan lebih mudah menerima pesan dari komunikator yang tampil dengan dinamika tinggi ( dalam komunikasi disebut faktor movement ) artinya audiens lebih mudah menerima informasi dari komunikaror yang tampil energik,aktif dan hidup dan menampilkan fisik yang berdaya tahan tinggi.

3. Motif.faktor motif atau alasan pendorong komunikasi turut menentukan persuasi atau berpengaruh terhadap penerimaan pesan oleh audiens.audiens lebih suka menerima informasi dari komunikator yang secara terus terang terbuka jujur menyatakan maksud berkomunikasi.

4. Kesamaan.kesamaan atau similarity merupakan salah satu faktor yang memudahkan penerimaan pesan oleh audiens. orang lebih tertarik pada komunikator yang mempunyai

banyak kesamaan dgn dia misalnya minat, hobi, pilihan politik,asal sekolah, asal suku bangsa,dan lain lain.

5. Dapat dipercayai.6. Kepakaran.contoh orang lebih percaya informasi ttg kesehatan masyarakat dari sarjana

kesehatan masyarakat

7. Keaslian sumber pesan.

Masalah keaslian sumber pesan atau originate the message sangat menentukan tingkat penerimaan audiens.contoh orang lebih percaya informasi ilmiah kesehatan yang bersumber dari jurnal kesehatan dari pada dari surat kabar.

Dimensi dan type kredibilitas komunikator.

Dimensi kredibilitas.

44

Page 45: Skenario C Blok 25 Fix

1. Compotence. Kemampuan komunikator yang diperlihatkan melalui kewenangan ( pangkat, jabatan, kepakaran ) dia tas suatu obyek yang sedang dipercakapkan.2. Character, yang diperlihatkan oleh moral komunikator.3. Intention, motif atau maksud yang mendorong komunikator mengatakan sesuatu.4. Personality, yakni pesan kedekatan (proximity) antara komunikan dan

komunikator.kesamaan psikologis, sosiologis, antropologis sering mempengaruhi rasa kedekatan antara komunikan dgn komunikator.5. Dynamics, yakni dinamika yang diperlihatkan oleh seorang komunikator.6. Charisma, kualitas individu yang ditunjukan powerful language, social sensitivity dan

attractivennes.7. Authority, komunikator yang memegang kekuasaan atau wewenang ttt lebih dipercayai

komunikan dari pada yang tidak mempunyai kekuasaan atau wewenang.8. Compliance, komunikan lebih mudah mengadopsi perilaku komunikator krn hubungan

diantara dua pihak diiming imingi oleh hukuman atau ganjaran.9. Internalization, komunikan lebih mudah menerima suatu pesan yang direkomendasikan

komunikator krn informasi itu searah dgn nilai atau sikap komunikan.10. Identification, komunikan juga lebih mudah menerima suatu pesan yang

direkomendasikan komunikator krn informasi itu merupakan identifikasi diri/pribadi komunikator.11. Expertise, kepakaran yang melekat pada seorang komunikator, krn kepakaran dalam

subyek yang dipercakapkan atau yang dinformasikan akan memudahkan komunikan percaya kpd komunikator.12. Trustworthiness, hal yang dpt dipercayai merupakan penilaian komunikan terhadap

komunikator.artinya audiens lebih mudah menerima pesan dari komunikator yang dipercayai.13. Good will, audiens lebih mudah menerima pesan dari komunikasi yang menurut dia

mempunyai kebaikan ttt.14. Emotional intelligence, kecerdasan emosional, yakni tampilan emosi sesuai dgn konteks

ttt, komunikator sangat mempengaruhi penerimaan pesan oleh audiens.

Daniel goleman ( pakar kecerdasan emosional ) mengemukaan 5 karakteristik kecerdasan emosional sbb :

1. Self awareness, suatu kesadaran seseorang atas emosi yang dia miliki, dan kesadaran itu dpt membuat seseorang bisa mengartikulasikan emosinya setepat tindakannya.2. Managing emotions, bagaimana menggambarkan emosi secara tepat sesuai dgn

lingkungan (level) komunikasi atau konteks komunikasi.3. Motivating your self, bagaimana mengelola emosi dan menjadikan emosi sebagai faktor

pendorong utk mencapai sesuatu yang dicita citakan.4. Recognizing emotions in others, bagaimana seseorang mengakui emosi orang lain, ini

merupakan sikap empati atau memasuki perasaan orang lain.

45

Page 46: Skenario C Blok 25 Fix

5. Handling relationships, bagaimana seseorang menangani emosinya dalam relasi dgn orang lain.

Tipe kredibilitas.De vito mengemukakan bahwa ada tiga tipe kredibilitas komunikator yaitu :

1. Initial credibility, yakni inisial yang menunjukan status atau posisi seseorang, misalnya jabatan, pangkat, gelar2 akademik atau kebangsawanan dll.2. Derived credibility, yakni sesuatu yang mengesankan bagi komunikan tatkala komunikasi

sedang berlangsung misalnya ttg kemampuan intelektual, moral komunikator, ttg kompotensi hingga ke kemampuan utk mengekspresikan kata2 melalui bahasa isyarat (non verbal )3. Terminal credibility, yakni hasil yang diperoleh akibat dua tipe kredibilitas terdahulu

( initial and derived) tingkat keterpengaruhan.

Mengelola pesan dalam komunikasi kesehatan.Hakekat pesan yakni :1.      Isi (content) pesan (message) merupakan basis dari pengaruh komunikator (juga media),

inilah yang paling utk dipelajari.2.      Isi pesan dirancang secara cermat oleh perancang, produser, penulis,editor utk

mempengaruhi audiens.3.      Isi pesan tidak selalu terikat pada hal yang benar tetapi juga pada isu yang tidak benar.4.      Studi ttg isi pesan mendorong kita utk meramalkan dampak terhadap audiens.

Yang dimaksud dgn content/isi informasi (pesan) kesehatan :1.      Content/isi adalah kelengkapan jumlah (kuantitas) dan kualitas informasi verbal dan

visual mengenai kesehatan yang didistribusikan oleh komunikator atau media.2.      Jumlah/kuantitas isi itu merujuk pada jumlah waktu yang digunakan dalam detik, menit,

jam utk memuat berita, film dan lain2. Atau jumlah kolom surat kabar/majalah yang memuat berita, opini, gambar, cerpen, berita daerah, kolom, feature, dalam satu kali terbitan.3.      Kualitatif merujuk pada mutu,kualitas isi, penampilan faktual, pemerolehan berita, daya

guna sebuah berita, fakta, keabsahan, metode dan tehnik pengolahan. Penting utk diperhatikan hal2 berikut ini:·         prominence/important – pesan yang mau disampaikan itu merupakan sesuatu yang

menonjol dan penting.·         human interest – pesan yang mau disampaikan itu mengandung daya tarik kemanusiaan.Mother teresa dari kalkuta.·         conflict/controversy – pesan yang mau disampaikan itu mengandung konflik,

kontraversial, aneh.Tak ada satu laki2pun disultra yang tahu ttg cara menghindari aids.

46

Page 47: Skenario C Blok 25 Fix

·         the unusual – pesan yang disampaikan itu merupakan peristiwa yang jarang terjadi,tidak lazim.Kisah sang dukun yang menolong persalinan bu dokter puskesmas.·         timeliness – pesan yang disampaikan itu merupakan peristiwa sesuai dgn waktunya

(aktual)20 anak mengidap penyakit aneh di ladongi meninggal dunia.·         proximity – pesan yang disampaikan itu merupakan yang dekat secara

sosiologi/antropologi atau psikologis dgn audiens.Para perawat di konawe demonstrasi gara2 pemecatan terhadap perawat diunaaha

Karakteristik kualitas informasi secara teoritis :1.      Isi pesan merefleksikan realitas sosial dgn sedikit bahkan tanpa distorsi.2.      Isi pesan dipengaruhi oleh efek nol = realitas sosial, jadi bagaimana pekerjaan

komunikator (media) mensosialisasikan dan bersikap atas realitas sosial.3.      Isi dipengaruhi pleh kerja komunikator yang rutin (media rutin) atau rutinitas organisasi

komonikator, komunikasi antar pekerja media perusahaan.4.      Isi dipengaruhi oleh gerakan institusi sosial.5.      Isi adalah fungsi dari posisi ideologis dan pengolahan untuk mendukung status quo.6.      Apakah sebuah berita itu objektif?objektivitas ditentukan oleh sejauh mana media

menggambarkan realitas, bandingkan antara media reality dengan social reality. Inilah tugas sosiologi media, yakni sejauh mana keadaan sosial mempengaruhi pesan/isi media itu sendiri.

Kategori fungsi – isi pesan.1.      Fungsi mengawasi lingkungan, memperingatkan ancaman dan bahaya ttg dunia

disekeliling kita , memperingatkan bahaya penyakit menular, bahasa hiv/aids dll.2.      Fungsi korelasi, melalui tajuk dan propaganda sehingga membuat audiens

menghubungkan peringatan tsb dgn pengawasan lingkungan diatas.3.      Transmisi, isi mengalihkan norma masyarakat dalam pelbagai cara.4.      Hiburan, manusia normal berpikir bahwa mereka butuh hiburan, santai, humor. Isi pesan

bisa dirancang sedemikian rupa utk menampilkan juga aspek hiburan agan audiens menikmati.

Apakah isi pesan merefleksikan realitas ?1.      Isi pesan memanipulasi realitas.2.      Manipulasi isi yang ditampilkan secara visual versus verbal.

Morris (1977) dalam liliweri (2004) membagi pesan non verbal sbb :1.      Kinesik adalah pesan non verbal yang diimplementasikan dalam bahasa isyarat tubuh

atau anggota tubuh.2.      Proksemik yaitu bahasa non verbal yang ditunjukan oleh ruang dan jarak antara individu

dgn orang lain waktu berkomunikasi atau antara individu dgn obyek.Proksemik dibagi atas proksemik jarak,proksemik ruang dan proksemik waktu.

47

Page 48: Skenario C Blok 25 Fix

Proksemik jarak.Proksemik jarak merupakan bahasa jarak merupakan bahasa jarak sebagai simbol komunikasi

yang paling sensitif. Jarak antara orang dpt digolongkan sebagai jarak sahabat intim, jarak sahabat asal kenal(say hello), atau jarak romantis. Umumnya jarak fisik kita dgn orang lain menun jukan pula kedekatan fisik dan sosial dgn lawan bicara misalnya jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik.makin dekat jarak fisik seseorang dgn badan kita m aka dia dianggap makin dekat secara psikologis maupun sosial dgn kita dan sebaliknya.

Proksemik ruang.Makna terhadapnya yakni :1.      Ukuran ruang.2.      Hawa atau udara dalam ruang.3.      Warna.4.      Pencahayaan.5.      Jangkauan ruang.

Memahami dan memakai pesan verbal dalam komunikasi kesehatan.Dalam komunikasi verbal artinya pesan2 disampaikan dlm bentuk verbal berupa kata2 yang

diucapkan(vokal), dfitulis (visual).1.      Penggunaan bahasa secara pragmatis.Seorang komunikator kesehatan hendaklah memperhatikan kebiasaan dan kepraktisan bahasa

dikalangan ibu2 desa yang berkunjung dipuskesmas, bapak2 nelayan dipantai, para gadis dipasar umum, orang2 yang berada dalam perjalanan dll.2.      Ingat variasi berbahasa Dalam komunikasi kesehatan, apalagi dalam situasi antar budaya, hendaklah kita

memperhatikan beberapa variasi berbahasa yang bersumber pada :·         dialek.masing2 daerah mempunyai dialek utk menerangkan kata atau istilah lokal.·         aksen. Menunjukan kehasan tekanan dalam ucapan bahasa lisan.·         jargon. Adalah sebuah unit kata2 atau istilah yang dipertukarkan oleh mereka yang sama

profesi atau pengalamannya.contoh istilah sks hanya dimengerti dikalangan dosen dan mahasiswa·         argot. Adalah bahasa khusus yang digunakan suatu kelompok ttt utk mendifinisikan

batas2 kelompok mereka dgn orang lain.dikalangan anak2 sering menggunakan bahasa khusus yang hanya dimengerti dikalangan mereka.contoh: kapan saya bisa datang kerumah kamu.? (kaken saken biken daken keken ruken kaken?).3.      Berbahasa pada saat yang tepat.Menurut ohoiwutun anda hrs memperhatikan :

48

Page 49: Skenario C Blok 25 Fix

Kapan orang berbicara. Misalnya orang jawa dan orang sunda mengenal kebiasaan kapan orang berbicara, misalnya yang lebih muda mendengarkan lebih banyak dari pada orang tua, yang tua omong lebih banyak dari yang muda. Apa yang dikatakan. Misalnya dgn strategi bertanya atau bercerita. Kecepatan dan jedah berbicara. Ialah pengaturan kendali berbicara menyangkut tingkat

kecepatan dan istrahat sejenak dalam berkomunikasi antara 2 pihak. Hal memperhatikan. Dalam berkomunikasi memperhatikan adalah melihat bukan sekedar

memperhatikan. Gaya kaku atau puitis. Ohoiwatun menulis jika anda membandingkan bahasa indonesia

yang digunakan pada awal berdirinya negara ini dgn gaya yang dipakai dewasa ini berbeda. Bahasa indonesia tahun 1950- an lebih kaku. Gaya bahasa sekarang lebih dinamis, lebih banyak kata. Bahasa tidak langsung. Biasanya tidak langsung didahului oleh basa basi dan bahasa

simbolik.

4.      Struktur pesan.Ditunjukan dgn :

Pola penyimpulan (tersirat atau tersurat). Pola urutan argumentasi (mana yang lebih dahulu). Argumentasi (g disenangi atau tidak disenangi), pola obyektivitas (satu sisi atau dua

sisi).

5.      Gaya pesan (bahasa).Gaya pesan merupakan variasi linguistik dalam penyampaian pesan dgn :

Pengulangan. Mudah dimengerti. Perbendaharaan kata. Kemampuan menggunakan gaya bahasa.

Komunikator juga diharapkan mempunyai kemampuan utk menggunakan gaya bahasa (use stylistic devices) misalnya :·         simile – menerangkan suatu informasi dgn kata bagai atau seperti – tingkah laku

penderita rabies bagai anjing kelaparan yang ganas dan sangar.·         metafora – pemakaian kata atau kelompok kata bukan dgn arti yang sebenarnya

melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan – pemuda adalah tulang punggung bangsa, aliran uang dalam bisnis adalah darah segar bagi tubuh perusahaan.·         personifikasi – perumpamaan atau perlambangan benda mati sebagai orang atau manusia

– hati2 rahasia bisnis yang kita bicarakan ini disaksikan oleh dinding2 yang mengelilingi kita,

49

Page 50: Skenario C Blok 25 Fix

kecepatan berpikir anda sama dgn anda mengendarai sepeda, sedangkan kecepatan berpikir dia sama seperti dia mengendarai mobil balap.·         hiperbola – ucapan (ungkapan, pernyataan) kiasan yang dibesarbesarkan (berlebihan)

yang dimaksudkan utk memperoleh efek ttt, - jumlah yang dimiliki orang kaya itu tak akan habis memberikan makan penduduk desa ini selama tujuh turunan.·         repetitif – pengulangan, mengulang ulang kata atau kalimat utk menunjukan betapa

pentingnya suatu gagasan – jgn lupa mencuci dgn surf pakai jeruk nipis, surf pakai jeruk nipis, surf pakai jeruk nipis, surf pakai jeruk nipis …..·         antitesis.- memberikan kontras terhadap 2 idea – jurang antara kaya dan miskin sama

dgn langit dan bumi.·         humor. Melontarkan humor secara tepat.Ada beberapa tips menyampaikan humor yang baik dalam pergaulan sbb :·         kenali pendengar.·         perhatikansituasi.·         kuasai bahan humor.·         hindari humor yang sensitif.·         jangan berlebihan.6.      Daya tarik pesan.Yang dimaksud dengan daya tarik pesan (message appeals) mengacu pada motif2 psikologi

yang dikandung pesan yakni :·         rasional emosional.·         fear appeals (daya tarik ketakutan)·         reward appeals (daya tarik ganjaran.Rasional emosional.Rasional adalah rancangan pesan yang menjelaskan suatu informasi secara rasional sesuai dgn

syarat2 yang seharusnya. Misalnya syarat ilmum kesehatan dll. Contoh karena penyakit ini disebabkan oleh virus maka tdk bisa diobati.penyakit ini akan sembuh sendiri yang dalam istilah medis disebut self limited disease ujar aman.menurut dia yang bisa dilakukan terhadap penyakit ini adalah melakukan pengobatan sesuai dgn gejalah2 penyakit atau simthomatis. Misalnya ketika penderita mengalami batuk diberi obat batuk dsbnya.Emosional adalah rancangan pesan yang menjelaskan suatu informasi secara emosional

sehingga menggugah emosi audiens. Contoh merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Jika bapak tetap merokok berarti bapak membunuh diri. Itukan kasihan anak2 dan istri apalagi kalau bapak jadi impoten, maka rumah tangga bapak bakal tdk bahagia.Fear appeals (daya tarik ketakutan)Misalnya bagaimana hubungan pembantu dgn anak2 ketika orang tua tdk berada dirumah. Hal

ini akan mendorong para orang tua sibuk utk meluangkan waktu lebih banyak utk anak2nya.Reward appeals (daya tarik ganjaran).Misalnya pasta gigimembertikan iming2 bagi pembeli dgn hadiah jutaan rupiah setelah

mengumpulkan sejumlah bungkus tertentu. Jadi orang dipersuasi utk membeli produk bukan

50

Page 51: Skenario C Blok 25 Fix

Metode dan media penyuluhan kurang efektifMateri kurang lengkapBelum ada rencana pembinaan dan pemberantasan

Stiker kurang baikBentuk promosi hanya berupa penyuluhan dan pembagian stikerNakes, sasaran, dan tujuan kurang

Gagal

Korban semakin

bertambah

Dr. Ani melakukan promosi kesehatan

5 korban DBD di Kecamatan Sako

karena dia butuh produk tsb tetapi krn dia ingin mendapatkan hadiah karena membeli produk itu.

Kerangka Konsep

51

Page 52: Skenario C Blok 25 Fix

Kesimpulan

Adanya peningkatan jumlah penderita DB di Kecamatan Sako Palembang akibat promosi kesehatan yang kurang efektif dilihat dari metode yang kurang baik, sasaran yang tidak menyeluruh, materi yang kurang lengkap, dan belum dilaksanakan pemberdayaan dan rencana pembinaan masyarakat untuk pemberantasan demam berdarah

Daftar Pustaka

Anonim. 2001. Bab II.pdf, (Online), (http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=5753, diakses 27 Mei 2014)

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Tanpa Tahun). Tatalaksana DBD, (Online), (http://www.depkes.go.id/downloads/Tata%20Laksana%20DBD.pdf, diakses 27 Mei 2014)

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Effendy. 2001. Alat Peraga Dalam Penyuluhan Kesehatan. Jakarta: Grafindo.

Reiskiaddin, Laode. 2012. Komunikasi Kesehatan, (Online), (http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/10/komunikasi-kesehatan.html, diakses 27 Mei 2014)

Info Sumsel, kasus DBD Sumsel Menurun (http://www.infosumsel.com/main/read/38/kasus-dbd-sumsel-menurun diakses pada tanggal 26 Mei 2014)

Seputar Indonesia, 27 November, 2010. Sumsel Sukses Tekan Kasus DBD. (online) (http://www.seputarindonesia.com/edisicetak/content/view/366611/ diakses pada tanggal 26 Mei 2014)

52

Page 53: Skenario C Blok 25 Fix

Suroso. T. Hadinegoro SR, Wuryadi S, Sumanjuntak G, Umar AI, Pitoyo PD, et.al. Penyakit Demam Berdarah Dengue dan Demam Berdarah Dengue. WHO dan Depkes. RI, Jakarta 2000

Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan, Dalam Pencapaian PHBS, Jakarta 2008

Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Panduan Pelatihan Komunikasi PerubahanPerilaku, Untuk KIBBLA, Jakarta 2008

Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pengembangan Media Promosi Kesehatan, Jakarta 2004

Genis, Ginanjar. 2007. Apa yang Dokter Anda Tidak Katakan Tentang Demam Berdarah. Yogyakarta : PT. Mizan Publika.

53