laporan akhir ptk ipa

Upload: hermanugie

Post on 30-May-2018

318 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    1/104

    LAPORAN AKHIR

    PENELITIAN TINDAKAN KELAS

    MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA

    PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN

    KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS VIII SMP

    NEGERI 1 CIPEUCANG KABUPATEN PANDEGLANG

    Oleh

    ..

    NIP. ..

    Dibiayai oleh

    Swadana Peserta PTK yang diselenggarakan olehForum Ilmiah Guru (FIG) Kabupaten Pandeglang

    Bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

    (LPPM) Untirta Banten

    PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

    DINAS PENDIDIKAN

    SMP NEGERI 1 CIPEUCANG

    2009

    1

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    2/104

    HALAMAN PENGESAHAN

    LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

    1. Judul Penelitian Meningkatkan Motivasi Dan Hasil

    Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui

    Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

    Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1

    Cipeucang Kabupaten Pandeglang

    2. Peneliti

    a. Nama Lenngkap

    b. Jenis Kelamin

    c. Pangkat / Golongan /NIP

    d. Asal Sekolahe. Alamat Rumah

    H. Dadi Mulyadi, S.Pd

    Laki-laki

    Pembina / IV.a /

    SMP Negeri 1 CipeucangJl. Raya Labuan Km 14.

    Kp. Cipeucang Ds.

    Kec. Cipeucang Kab. Pandeglang

    No. Telp / HP.

    3. Lama Penelitian 3 Bulan

    Januari - Maret 2009

    4. Biaya yang diperlukan Swadana

    Diketahui Pandeglang, April 2009

    Kepala SMP Negeri 1 Cipeucang Peneliti

    H. Dadi Mulyadi, S.Pd H. Dadi Mulyadi, S.Pd

    NIP. NIP.

    Diketahui

    Pembimbing, Co Pembimbing

    Drs. H. Sholih, M.Pd Dra. Wahyuni

    NIP. 131656724 NIP. 131959489

    Ketua LPPM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

    Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd.

    NIP. 131411828

    2

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    3/104

    ABSTRAK

    Sejauh ini mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggapsulit oleh sebagian besar siswa, termasuk siswa kelas VIII SMP Negeri 1

    Cipeucang. Hasil belajar yang dicapai siswa pada tahun-tahun sebelumnya selalu

    dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar siswa

    yang dicapai dapat disebabkan oleh motivasi siswa untuk belajar IPA kurang,

    proses pembelajaran atau sarana belajar yang kurang memadai. Salah satu upaya

    untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar yaitu dengan menggunakan model

    pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan

    motivasi dan aktivitas siswa sehingga memudahkan siswa memahami konsep-

    konsep IPA. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus

    dilakukan 2 (dua) kali pertemuan. Pada siklus I menunjukan peningkatan

    prosentase aktivitas siswa, pada pertemuan pertama 36 % dan pertemuan kedua 68

    %. Sedangkan di siklus II pertemuan pertama 72 % dan pertemua kedua 88 %.

    Hasil belajarpun mengalami peningkatan di siklus I ketuntasan belajar 76 %,

    sedangkan disiklus II ketuntasan belajar 84 %, disamping itu tanggapan siswa

    juga positif terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini terlihat dari

    angket yang dijawab siswa yang merasa senang dengan model pembelajaran ini.

    Kata kunci : Motivasi ; Hasil Belajar ; Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.

    3

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    4/104

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    memberikan taufik, dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

    laporan penelitian ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada

    junjunan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan

    para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

    Penelitian ini berjudul Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar

    Mata Pelajaran IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa

    kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang Kabupaten Pandeglang.

    Permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian ini dilandasi oleh

    pengalaman peneliti selama mengajar lebih kurang 25 tahun, ternyata diperoleh

    temuan masih rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

    IPA. Sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar

    siswa, melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

    kooperatif tipe jigsaw.

    Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1

    Cipeucang tahun pelajaran 2008-2009. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya

    peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA konsep Energi dan Usaha

    dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

    Selanjutnya, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih atas segala

    bantuan dan dukungan baik moril maupun spiritual kepada semua pihak sehingga

    laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Ucapan terimakasih dan penghargaan

    peneliti sampaikan terutama kepada :

    4

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    5/104

    1. Bapak Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. Selaku Ketua Lembaga Penelitian

    dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

    Banten.

    2. Bapak Drs. H. Sholih, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang dengan

    sabar memberikan bantuan kepada kami.

    3. Ibu Dra. Wahyuni. Selaku Co. Pembimbing dalam penelitian ini yang telah

    memberikan dorongan selama penelitian ini berlangsung.

    4. Rekan-rekan guru selaku observer, yang telah memberikan bantuan dan

    dorongannya selama penelitian ini berlangsung.

    5. Para siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang tahun pelajaran 2008

    2009 yang penuh kesabaran dan keuletan dalam mengikuti proses

    pembelajaran di kelas.

    Kemudian, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan

    laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna, masih terdapat kekeliruan dan

    kekhilafan dalam menuangkan gagasannya. Segala saran dan kritik konstruktif

    sangat diharapkan untuk perbaikan pada penelitian di masa mendatang.

    Akhirnya, semoga laporan penelitian ini bisa bermanfaat bagi perkembangan

    pendidikan di masa yang akan datang. Amiiin Ya Robbal Alamiin.

    Pandeglang, 6 April 2009

    Peneliti

    5

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    6/104

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Lembar Pengesahan

    Abstrak

    Kata Pengantar i

    Daftar Isi iii

    Daftar Tabel v

    Daftar Lampiran vi

    BAB I. PENDAHULUAN.

    A.Latar Belakang Masalah 1

    B.Identifikasi Masalah 3

    C.Pembatasan dan Rumusan Masalah 3

    D.Tujuan Penelitian 4

    E.Manfaat Hasil Penelitian 4

    BAB II. KAJIAN PUSTAKA

    A. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar 6

    B. Motivasi Belajar 10

    C. Pembelajaran Kooperatif 12

    D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 13

    E. Gambaran Umum Konsep Energi dan Usaha 15

    BAB III. METODE PENELITIAN

    A. Setting Penelitian 17

    B. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas 18

    C. Data dan Teknik Pengumpulan Data 19

    BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Siklus I

    1. Aktivitas Belajar 23

    2. Hasil Belajar 24

    3. Refleksi 26

    6

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    7/104

    B. Siklus II

    1. Aktivitas Belajar 27

    2. Hasil Belajar 28

    3. Motivasi 28

    4. Refleksi 29

    BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan 33

    B. Saran 33

    DAFTAR PUSTAKA 35

    7

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    8/104

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1. Siklus kegiatan penelitian . 18

    Tabel 2. Prosentase Aktivitas Kelas. 29

    Tabel 3. Prosentase Ketuntasan Belajar. 30

    Tabel 4. Skor Nilai Rata-rata Kelas. 30

    Tabel 5. Motivasi Siswa. 31

    8

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    9/104

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran-lampiran

    1. Daftar hadir siswa

    2. Jadwal penelitian

    3. Silabus

    4. RPP

    5. LKS

    6. Lembar observasi kegiatan

    7. Lembar pengamatan

    8. Lembar jurnal harian

    9. Data hasil pretest dan postest

    10. Lembar angket siswa

    11. Soal test siklus I dan siklus II

    12. Foto KBM

    9

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    10/104

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu masalah rutin yang umumnya

    dilaksanakan guru di kelas, bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri akan tetapi

    terkait dengan berbagai faktor dan unsur. Oleh karena itu eksistensi seorang guru

    tidak hanya diukur dari penguasaan materi pelajaran atau menyiapkan perangkat-

    perangkat media yang diperlukan akan tetapi juga kemampuan menciptakan

    kondisi belajar yang kondusif.

    Selama ini perhatian sangat besar ditujukan pada upaya memberikan materi

    sebanyak-banyaknya kepada siswa, sangat jarang diperhatikan perbedaan-

    perbedaan individu dan suasana kelas yang sesungguhnya sangat mempengaruhi

    proses belajar mengajar.

    Berdasar pengamatan di lapangan, proses pembelajaran di sekolah dewasa

    ini kurang meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa. Masih banyak tenaga

    pendidik yang menggunakan tipe konvensional secara monoton dalam kegiatan

    pembelajaran di kelas, sehingga suasana belajar terkesan kaku dan didominasi

    oleh guru. Dalam penyampaian materi biasanya guru menggunakan tipe ceramah

    dimana siswa hanya duduk, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan

    guru dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian suasana

    pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif.

    Proses pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

    menuntut adanya partisifasi aktif dari seluruh siswa. Jadi kegiatan belajar berpusat

    10

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    11/104

    pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator didalamnya agar suasana kelas

    lebih hidup.

    Belajar kooferatif merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan

    pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Belajar

    kooperatif memberikan kesempatan pada siswa untuk saling berinteraksi. Siswa

    yang saling menjelaskan pengertian suatu konsep pada temannya sebenarnya

    sedang mengalami proses belajar yang sangat efektif yang bisa memberikan hasil

    belajar yang jauh lebih maksimal daripada kalau dia mendengarkan penjelasan

    guru.

    Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA yang diperoleh siswa

    kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang, juga diakibatkan dari cara belajar siswa yang

    masih salah. Selama ini siswa belajarnya dengan cara menghafal (rote learning)

    bukan dimengerti atau dipahami sehingga tidak menghasilkan pembelajaran yang

    bermakna (meaningful learning). Berdasarkan pengalaman tahun-tahun

    sebelumnya perolehan skor nilai hasil belajar dari ulangan harian / ulangan blok

    sangat rendah, yaitu berkisar antara 60% sampai dengan 70% di bawah KKM

    (Kriteris Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan. Berarti hanya sekitar 30%

    sampai dengan 40% yang sudah tuntas. Belajar dikatakan tuntas bila siswa telah

    mencapai prestasi belajar atau nilai dengan skor 60. Dengan demikian hasil

    belajar IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang Pandeglang masih

    dianggap rendah.

    Bertolak dari pandangan bahwa belajar adalah mengalami sesuatu,

    prosesnya dapat berupa berbuat, bereaksi, mengalami sesuatu, menghayati

    11

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    12/104

    sesuatu. Mengalami sesuatu berarti menghayati situasi-situasi yang sebenarnya

    dan mereaksi terhadap berbagai aspek situasi itu untuk tujuan-tujuan yang nyata

    bagi siswa. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran diperlukan suatu metode

    pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Maka untuk

    memecahkan permasalahan pembelajaran konsep IPA yang sulit dipahami,

    peneliti akan mencoba memberikan upaya melalui pembelajaran kooperatif

    dengan tipe jigsaw.

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, peneliti dapat

    mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

    1. Situasi belajar siswa akan lebih kondusip dengan menggunakan model

    pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

    2. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membangkitkan motivasi

    belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.

    3. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membangkitkan aktivitas

    belajar siswa.

    4. Motivasi belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajar.

    5. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa.

    C. Pembatasan dan Rumusan Masalah.

    a. Masalah dalam penelitian ini penulis batasi pada :

    12

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    13/104

    1. Proses pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

    motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA khususnya pada konsep

    energi dan usaha.

    2. Proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil

    belajar IPA khususnya pada konsep energi dan usaha.

    b. Dalam penelitian ini penulis memberikan perumusan masalah sebagai

    berikut :

    1. Apakah proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

    motivasi belajar siswa pada mata pelajara IPA khususnya dalam konsep

    energi dan usaha.

    2. Apakah proses kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar

    siswa pada mata pelajaran IPA khususnya dalam konsep energi dan usaha.

    D. Tujuan Penelitian

    Dari permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

    1. Meningkatkan motivasi belajar IPA pada konsep energi dan usaha melalui

    proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII SMP Negeri

    1 Cipeucang.

    2. Meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep energi dan usaha melalui proses

    pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1

    Cipeucang.

    E. Manfaat Hasil Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut :

    13

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    14/104

    1. Bagi guru, kegiatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menciptakan

    situasi belajar mengajar yang efektif dan efisien (suasana belajar yang

    kondusif), mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi dan inovatif serta

    meningkatkan pemahaman guru dalam melakukan tindakan kelas. Sebagai

    upaya untuk mengatasi pembelajaran yang konvensional, dan pada akhirnya

    dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas.

    2. Bagi siswa, kegiatan pembelajaran dengan tipe jigsaw dapat meningkatkan

    motivasi belajar, dan meningkatkan kegairahan belajar, karena bisa menarik

    perhatian siswa dengan anggota kelompoknya yang akan menimbulkan

    suasana belajar partisipatif dan menjadi lebih hidup, maka hasil belajarnya

    pun meningkat.

    3. Bagi sekolah, penelitian ini dapat membantu memperbaiki proses

    pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPA, sehingga sekolah bisa

    memfasilitasi segala keperluan untuk kelancaran proses pembelajaran tersebut.

    14

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    15/104

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar

    Belajar pada dasarnya merupakan peristiwa yang bersifat individual yakni

    terjadinya perubahan tingkah laku sebagai dampak dari pengalaman individu.

    Pengalaman dapat berupa situasi belajar yang sengaja diciptakan oleh orang lain

    atau situasi yang tercipta begitu adanya. Peristiwa belajar yang terjadi karena

    dirancang oleh orang lain di luar diri individu sebagai pebelajar biasa disebut

    proses pembelajaran. Proses ini biasa dirancang oleh guru.

    Istilah belajar berarti suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku pada

    diri individu yang biasanya terjadi setelah adanya interaksi dengan sumber belajar,

    sumber belajar ini dapat berupa buku, lingkungan, guru atau sesama teman.

    Menurut pendapat Nana Sudjana ( 1985 : 5) mengemukakan bahwa : Belajar

    adalah sesuatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri

    seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam

    berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap, dan

    tingkahlaku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain

    yang ada pada individu yang belajar.

    Adapun istilah mengajar adalah menciptakan situasi yang mampu

    merangsang siswa untuk belajar. Hal ini tidak harus berupa proses transformasi

    15

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    16/104

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    17/104

    melibatkan keaktifan mental walaupun dalam banyak hal diperlukan keaktifan

    fisik.

    Setelah berakhirnya proses pembelajaran biasanya diperoleh hasil belajar

    yang merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

    Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.

    Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar (Dimyati, 1999 : 3).

    Sementara itu, Ahmadi (1984 : 35) mengemukakan bahwa hasil belajar

    adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini usaha hasil belajar

    berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap

    mengikuti tes.

    Menurut Sudjana (1999 : 25), hasil belajar pada dasarnya adalah perubahan

    tingkah laku atau keterampilan yang berupa pengetahuan, pemahaman, sikap dan

    aspek lain lewat serangkaian kegiatan membaca, mengamati, mendengar, meniru,

    menulis, dan lain sebagainya, sebagai bentuk pengalaman individu dengan

    lingkungan. Hasil belajar dipengaruhi 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor

    eksternal.

    a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)

    Faktor ini meliputi faktor fisiologis maupun psikologis. Faktor fisiologis

    antara lain: cacat badan, kesehatan dan sebagainya. Faktor psikologis antara

    lain berupa motivasi, minat, reaksi, konsentrasi, organisasi, repetisi,

    komprehensif, dan sebagainya.

    b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa)

    17

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    18/104

    Faktor ini datangnya dari luar diri siswa, faktor ini melipui faktor keluarga,

    sekolah, dan masyarakat. Ketersediaan sarana dan prasarana atau adanya

    laboratorium.

    Hasil belajar dapat digolongkan pada hasil yang bersifat penguasaan sesaat

    dan penguasaan berkelanjutan. Penguasaan sesaat contohnya pengetahuan

    tentang fakta, teori, istilah-istilah, pendapat dan sebagainya. Hasil belajar yang

    bersifat berkelanjutan harus dilakukan terus menerus dalam hampir setiap

    kegiatan belajar. Penguasaan berkelanjutan misalnya keterampilan tertentu dalam

    mengolah suatu produk, menyelesaikan perhitungan dan sebagainya.

    Agar hasil belajar yang dicapai oleh siswa tinggi dan berkualitas, tujuan

    pengajaran yang dicapai juga tinggi, sangat dipengaruhi oleh proses interaksi

    antara guru dan siswa. Interaksi antara guru dan siswa akan baik bila komunikasi

    antara guru dan siswa juga berjalan dengan baik.

    Kemudian untuk mengukur hasil belajar dalam penentuan keberhasilan

    siswa dalam suatu proses pembelajaran yang sering digunakan adalah berupa tes

    hasil belajar. Tes hasil belajar disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes itu

    sendiri, misalnya dalam bentuk pretes dan postes. Pretes adalah tes yang

    diberikan sebelum suatu pelajaran dimulai yang bertujuan untuk mengetahui

    sejauhmana siswa telah menguasai bahan yang akan diberikan. Sedangkan postes

    adalah tes yang diberikan sesudah suatu pelajaran selesai diajarkan, tujuannya

    adalah untuk mengetahui sejauhmana siswa tersebut telah menguasai bahan yang

    telah diajarkan. Perbedaan hasil kedua jenis tes ini akan ditentukan oleh kualitas

    pembelajarannya. Jika proses pembelajaran baik maka pengaruhnya ialah

    18

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    19/104

    terdapat perbedaan yang besar antara postes dengan pretes. Pertanyaan-

    pertanyaan pada pretes harus dibuat sama dengan pertanyaan-pertanyaan pada

    postes, supaya kedua hasil tes ini dapat dibandingkan.

    B. Motivasi Belajar

    Menurut Tita Rosita (1995 : 102) Motivasi adalah dorongan dasar yang

    menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri

    seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan

    dorongan dalam dirinya.

    Agar pembelajaran menjadi lebih berkualitas maka guru harus dapat

    membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, sebab jika tidak ada dorongan

    dalam diri siswa untuk belajar, maka proses pembelajaran tidak akan efektif.

    Siswa yang termotivasi belajar akan berpartisipasi secara aktif dalam pelajaran

    yang berlangsung tanpa rasa terpaksa, tetapi secara sukarela atas inisiatif sendiri.

    Sebagai akibat dari hal ini maka hasil belajar yang dicapai akan lebih lama

    diserap, karena dengan adanya motivasi belajar tersebut maka dorongan dalam

    diri siswa akan terpenuhi; dan siswa akan merasa puas dengan hasil belajar yang

    dirasakan sebagai pemenuhan kebutuhan.

    Dalam kegiatan belajar di kelas ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan

    yaitu: 1) kemana siswa menuju pada akhir kegiatan, 2) bagaimana caranya agar

    siswa tiba pada sasaran yang dituju, 3) bagaimana agar dapat diketahui apakah

    sasaran yang dituju itu sudah tercapai atau belum. Agar melalui ketiga hal tersebut

    guru harus menciptakan kondisi yang dapat merangsang timbulnya motivasi

    belajar siswa.

    19

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    20/104

    Menurut Ratna Wilis Dahar (1985 : 8) Motivasi berfungsi mengikat

    perhatian siswa, menggiatkan semangat belajar, menyediakan kondisi yang

    optimal untuk belajar. Oleh karena itu maka guru harus membangkitkan motivasi

    belajar siswa terlebih dahulu sebelum proses pembelajaran dimulai. Selanjutnya

    Ratna Wilis Dahar (1985 : 8) mengemukakan bahwa Motivasi juga dapat

    berfungsi untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya,

    khususnya untuk menemukan jalan untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini

    diharapkan siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dalam kelompoknya

    mengenai materi pelajaran yang dipelajarinya.

    Berdasarkan penyebab timbulnya, ada dua jenis motivasi; yaitu motivasi

    ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul

    dari luar diri individu, baik yang disebabkan oleh orang lain maupun oleh keadaan

    alam dan lingkungan. Seperti keluarga, masyarakat, sekolah. Motivasi instrinsik

    yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa tekanan dari luar.

    Menurut Ratna Wilis Dahar (1985 : 13) Motivasi instrinsik jauh lebih kuat

    dari pada motivasi ekstrinsik, karena timbulnya motivasi instrinsik ini sepenuhnya

    disadari oleh individu yang terlibat, tanpa desakan atau dorongan apapun.

    Motivasi instrinsik dapat mengubah sikap seseorang dari malas menjadi giat

    belajar. Motivasi ekstrinsik dapat membantu timbulnya motivasi instrinsik, yang

    berpengaruh lebih kuat terhadap keberhasilan belajar.

    Kemungkinan penyebab rendahnya motivasi belajar siswa diantaranya,

    siswa beranggapan bahwa mata pelajaran IPA itu sulit. kemungkinan lainnya

    adalah model pembelajaran yang digunakan masih berorientasi pada guru

    20

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    21/104

    sehingga siswa belum terlibat aktif secara maksimal dalam proses pembelajaran,

    oleh karena itu maka perlu upaya untuk membangkitkan motivasi belajar dan

    meningkatkan kualitas pembelajaran IPA agar hasil pembelajaran menjadi

    bermakna perlu menggunakan pendekatan yang sesuai, antara lain dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning).

    C. Pembelajaran Kooperatif

    Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

    yang mendukung pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kooperatif adalah salah

    satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran

    kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota

    kelompok yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas

    kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan

    saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran

    kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok

    belum menguasai bahan pelajaran.

    Menurut Anita Lie (2004 : 29), Model pembelajaran cooperative learning

    tidak sama dengan sekedar belajar kelompok. Ada unsur-unsur dasar

    pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian

    kelompok yang dilakukan asal-asalan.

    Penerapan pembelajaran kooperatif akan memberikan hasil yang efektif

    kalau memperhatikan dua prinsip inti berikut. Yang pertama adalah adanya saling

    ketergantungan yang positif. Semua anggota dalam kelompok saling bergantung

    kepada anggota lain dalam mencapai tujuan kelompok, misalnya menyelesaikan

    21

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    22/104

    tugas dari guru. Prinsip yang kedua adalah tanggungjawab pribadi (individual

    accountability). Di sini setiap anggota kelompok harus memiliki kontribusi aktif

    dalam bekerja sama.

    D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ( Model Tim Ahli )

    Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran

    kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang

    bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu

    mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw

    didesain untuk meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap

    pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya

    mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan

    dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya . Dengan demikian,

    jigsaw juga dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

    Menurut Anita Lie (2004 : 69), siswa bekerja dengan sesama siswa dalam

    suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah

    informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

    Para anggota dari kelompok yang berbeda dengan topik yang sama bertemu

    untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lian tentang topik

    pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali

    pada kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya apa yang

    telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.

    Langkah-langkah Jigsaw adalah sebagai berikut :

    22

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    23/104

    1. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok. Tiap kelompok beranggotakan

    4 sampai dengan 6 orang. Sebaiknya kelompok terdiri atas siswa dengan

    beragam latar belakang, misalnya dari segi prestasi, jenis kelamin, suku,

    agama, status sosial dan lain-lain. Kelompok ini disebut kelompok asal.

    2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda

    3. Setiap siswa yang mendapat sub topik yang sama berkumpul

    membentuk tim ahli. Tim ahli membahas sub topik masing-masing dan

    menjadi ahli dalam topik itu.

    4. Setelah selesai berdiskusi dalam tim ahli, anggota kembali ke kelompok

    asal masing-masing. Kemudian secara bergantian, tiap siswa yang telah

    menjadi ahli mengajar teman satu tim mereka tentang sub topik yang

    mereka kuasai.

    5. Kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, atau

    membuat rangkuman. Guru bisa juga memberikan tes pada kelompok.

    Tapi pada saat mengerjakan tes siswa tidak boleh bekerja sama.

    Bagan pengelolaan siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

    I

    II

    Keterangan :

    I : Kelompok asal

    23

    A B C D A B C D A B C D A B C D

    A A A A B B B B C C C C D D D D

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    24/104

    II : Kelompok ahli

    E. Gambaran Umum Konsep Energi dan Usaha

    Kompetensi dasar yang harus disampaikan pada konsep energi dan usaha

    yang tercantum dalam standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di

    kelas VIII semester genap adalah : Menjelaskan hubungan bentuk energi

    dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam

    kehidupan sehari-hari.

    Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Energi

    merupakan besaran skalar, energi bersifat kekal yang berarti tidak dapat

    diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat berubah dari bentuk

    energi yang satu ke bentuk yang lain.

    1. Bentuk-bentuk Energi

    Beberapa bentuk energi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,

    antara lain energi kimia, energi kalor, energi bunyi, energi cahaya, energi listrik,

    energi nuklir, dan energi mekanik.

    2. Perubahan energi (Konversi Energi).

    Konversi energi adalah perubahan suatu bentuk energi ke bentuk energi

    lain. Alat atau benda yang melakukan konversi energi disebut converter.

    3. Hukum Kekekalan Energi

    Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya

    dapat berubah bentuk dari energi yang satu ke energi yang lain.

    4. Sumber-sumber Energi.

    24

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    25/104

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    26/104

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa

    Inggris disebut Classroom Action Research ( CAR ). Penelitian ini dimaksudkan

    untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa yang berkaitan

    dengan proses pembelajaran di kelas, khususnya pada pemahaman konsep energi

    dan konsep usaha dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe

    jigsaw . Langkah-langkah yang ditempuh mulai dari perencanaan sampai dengan

    pelaksanaan penelitian akan dijabarkan dalam uraian berikut ini.

    A. Setting Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

    2008-2009 di SMP Negeri 1 Cipeucang mulai dari bulan Januari sampai dengan

    Maret sebanyak 4 kali pertemuan yang dibagi menjadi 2 siklus. Siklus I sebanyak

    2 kali pertemuan dan siklus II sebanyak 2 kali pertemuan. Jumlah jam pelajaran

    IPA dalam satu minggu adalah 4 jam pelajaran dimana satu jam pelajaran

    waktunya 40 menit.

    Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII Perempuan sebanyak 25 siswa

    putri (sesuai dengan Kebijakan Bupati Pandeglang mengenai adanya pemisahan

    kelas laki-laki dan kelas perempuan). Peneliti mengambil subjek siswa kelas

    perempuan mengingat karakteristiknya cenderung lebih pasif dibandingkan kelas

    26

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    27/104

    laki-laki dan berdasarkan dari hasil belajar pada konsep materi sebelumnya masih

    dianggap relatif rendah. .

    B. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas

    Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun tahapan

    yang akan dilakukan dalam PTK ini menggunakan model yang dikembangkan

    oleh Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen (2003:18) bahwa tahap-

    tahap tersebut atau biasa disebut siklus (putaran) terdiri dari empat komponen

    yang meliputi : (a) perencanaan (planning), (b) aksi/tindakan (acting), (c)

    observasi (observing), (d) refleksi (reflecting).

    Prosedur penelitian tindakan kelas ini secara garis besar dapat dilihat

    dalam tabel berikut ini :

    Tabel 1 : Siklus Kegiatan Penelitian

    27

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    28/104

    Siklus

    I

    Perencanaan Merencanakan pembelajaran yang akan

    diterapkan dilaksanakan.

    Menentukan pokok bahasan

    Mengembangkan rencana pelaksanaan

    pembelajaran (RPP).

    Menyiapkan sumber belajar seperti buku

    Mengembangkan format evaluasi

    Tindakan Melaksanakan KBM yang mengacu pada

    rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

    disiapkan.

    Melakukan evaluasi dalam bentuk tes

    kemampuan pemahaman konsep yang

    dipelajari.Pengamatan Melakukan observasi dengan menggunakan

    format observasi

    Refleksi Melakukan evaluasi tindakan yang telah

    dilakukan meliputi efektifitas waktu yang

    telah dilaksanakan.

    Membahas hasil tindakan.

    Memperbaiki pelaksanaan tindakan yang

    telah dilakukan yang belum mencapai

    sasaran.

    Evaluasi tindakan.Indikator

    keberhasilan siklus I Instrument-instrumen yang telah disiapkan

    pada siklus I dapat dilaksanakan semua

    Siswa mampu melaksanakan KBM dengan

    aktifitas yang tinggi.

    Siswa mampu menunjukan bentuk-bentuk

    energi dan contohnya dalam kehidupan

    sehari-hari.

    Siklus

    II

    Perencanaan Identifikasi masalah dan penetapan alternatife

    pemecahan masalah

    Pengembangan program tindakan IITidakan Pelaksanaan program tindakan II

    Pengamatan Pengumpulan data tindakan II

    Refleksi Evaluasi tindakan II

    Indicator

    keberhasilan siklus II Instrument-instrumen yang telah disiapkan

    pada siklus II dapat terlaksanakan semua

    Aktifitas siswa dalam KBM meningkat.

    Motivasi siswa dalam KBM meningkat

    Hampir 100 % pencapaian hasil belajar

    menunjukan peningkatan.

    28

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    29/104

    C. Data dan Teknik Pengumpulan Data

    1. Data

    Sumber data penelitian ini adalah siswa, sedangkan jenis data yang

    didapatkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang

    meliputi :

    Data hasil pretes dan postes

    Hasil observasi terhadap proses Kegiatan Belajar-Mengajar

    Jawaban angket

    Jurnal harian/catatan lapangan

    Foto kegiatan

    2 Teknik Pengumpulan Data

    Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket, pretes, dan postes

    pada tiap siklus dan dilengkapi jurnal harian (catatan harian).

    a. Observasi

    Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama kegiatan

    pembelajaran berlangsung, dari observasi tersebut dapat dilihat peningkatan

    aktivitas belajar yang meliputi frekuensi aktivitas dan peningkatan kerjasama

    antar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

    b. Angket

    Angket digunakan untuk melihat motivasi siswa dari pembelajaran yang

    telah dilakukan, dimana angket adalah merupakan tanggapan dari seluruh siswa

    terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, bermanfaat atau dapat

    dirasakan oleh siswa dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

    29

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    30/104

    c. Jurnal Harian (Catatan Harian)

    Seluruh kegiatan dalam proses pembelajaran tidak semuanya tercantum

    dalam lembar observasi. Oleh karena itu di lengkapi lagi dengan jurnal harian /

    catatan harian yang merupakan alat bantu perekam yang paling sederhana yang

    memuat perilaku khusus siswa maupun permasalahan yang dapat di jadikan

    pertimbangan bagi pelaksanaan langkah-langkah berikutnya.

    d. Foto

    Untuk merekam peristiwa penting seperti aspek kegiatan kelas, aktivitas

    kelas atau untuk memperjelas data dan hasil observasi dari penelitian ini, di

    gunakan foto. Foto ini juga dapat membantu dalam evaluasi tentang data data

    lainnya.

    e. Data Tes Hasil Belajar

    Data tes hasil belajar berupa data kuantitatif yang di peroleh melalui pretes

    sebelum diadakan tindakan pada masing-masing siklus dan postes setelah

    berakhirnya setiap siklus. Hal ini dimaksudkan agar setiap berakhirnya disetiap

    siklus dapat diketahui kemajuan dan perkembangan yang didapat oleh siswa

    melalui pembelajaran pemahaman materi pembelajaran melalui pembelajaran

    kooperatif tipe jigsaw. Data hasil tes tersebut bisa di jadikan acuan, pertimbangan,

    bahan refleksi, untuk merencanakan pelaksanaan pada siklus berikutnya.

    3. Teknik Analisis Data

    30

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    31/104

    Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut :

    a. Data Observasi

    Data obsevasi ini di ambil melalui pengamatan yang dilakukan oleh

    kolaborator sebagai observer, yang dilakukan pada saat berlangsungnya kegiatan

    pembelajaran di kelas. Pengolahannya dengan menggunakan rumus :

    A X 100% , dimana A = Jumlah siswa yang melakukanB kegiatan

    B = Jumlah siswa keseluruhan

    b. Data Angket

    Menganalisis data hasil angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut

    Jumlah responden actual

    X 100 %

    Jumlah seluruh responden

    c. Data Tes Hasil Belajar

    Peneliti menentukan nilai setiap siswa dari hasil pretes dan postes masing-

    masing siklus dengan pemberian nilai skala 100, dimana KKM (Kriteria

    Ketuntasan Minimal) untuk pelajaran IPA adalah 60. Kemudian menentukan

    banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan 60 (siswa yang

    sudah tuntas). Banyaknya siswa yang mendapat nilai 60 di hitung prosentasenya

    dengan menggunakan rumus :

    Jumlah siswa yang tuntas

    X 100 %

    Jumlah seluruh siswa

    31

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    32/104

    Sementara skor nilai rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan skor

    nilai seluruh siswa dibagi dengan jumlah siswa.

    d. Data Jurnal Harian

    Peneliti sebagai orang yang terlibat secara aktif dalam pelaksanaan

    tindakan, dan juga guru lain sebagai observer menyimpulkan dan

    mendeskripsikan kejadian selama penelitian berlangsung baik pada siklus I

    maupun siklus II.

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan hasil implementasi dari

    proses pembelajaran dengan model kooperatif learning tipe jigsaw dalam rangka

    meningkatkan motivasi serta aktivitas siswa dan hasil belajar yang diperoleh

    siswa.

    Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan dua siklus yaitu siklus I dan

    siklus II. Di awal setiap siklus diadakan pretes I dan pretes II, demikian pula

    32

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    33/104

    diakhir setiap siklus diadakan postes yaitu postes I dan postes II setelah proses

    pembelajaran berakhir atau setelah diberi tindakan.

    Hasil penelitian dan beberapa temuan saat pelaksanaan berlangsung

    beserta pembahasannya akan diuraikan pada masing-masing siklus berikut ini :

    A. Siklus I.

    1. Aktivitas Belajar

    Pada pertemuan pertama di siklus I, yaitu hari Senin tanggal 9 Februari

    2009, dilakukan pretes siklus I, setelah melakukan pretes siswa berada pada

    tatanan kelompok masing-masing yang terdiri dari enam kelompok yang

    beranggotakan empat orang setiap kelompok dan satu kelompok terdiri dari lima

    orang, kemudian guru membagikan LKS kepada setiap siswa dalam kelompok

    tersebut, setelah siswa mendapatkan bagian LKS masing-masing siswa bergabung

    dalam kelompok ahli sesuai dengan LKS yang akan dikerjakannya, terbagi dalam

    empat kelompok ahli untuk melakukan diskusi.

    Dalam melaksanakan pembelajaran dengan diskusi di kelompok ahli

    peneliti dibantu oleh observer mengamati beberapa aktivitas siswa, diantaranya

    kerjasama dalam kelompok, bertanya, mengemukakan pendapat pada saat

    berlangsungnya diskusi kelompok dan membuat rangkuman yang ditulis dalam

    buku catatan masing-masing. Pada pertemuan pertama ini belum nampak adanya

    aktivitas siswa yang mencolok, namun siswa lebih cenderung untuk

    memperhatikan penjelasan temannya yang dianggap lebih pandai dari dirinya.

    Berdasar data hasil observasi, diperoleh 7 orang siswa (28 %) yang bekerjasama,

    4 orang siswa (16 %) yang bertanya, 6 orang siswa (24 %) yang mengemukakan

    33

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    34/104

    pendapat dalam diskusi dan 7 orang siswa yang membuat rangkuman. Prosentase

    aktivitas belajar secara keseluruhan diperoleh sebesar 36 %. Data tersebut

    diperoleh melalui lembar observasi kegiatan siswa.

    Pada pertemuan kedua di siklus I yang dilaksanakan pada hari rabu

    tanggal 11 Februari 2009 guru meminta siswa untuk berada pada tatanan

    kelompok asal, kemudian secara bergiliran siswa diminta untuk menjelaskan hasil

    diskusi pada kelompok ahli kepada temannya di kelompok asal. Pada pertemuan

    kedua ini siswa sudah mulai terlihat aktif. Aktivitas kelas pada pertemuan kedua

    ini sudah ada peningkatan dibandingkan pertemuan pertama. Aktivitas kerjasama

    10 orang siswa (40 %), bertanya 8 orang siswa (32 %), aktivitas yang

    mengemukakan pendapat 9 orang siswa (36 %), dan yang membuat rangkuman 12

    orang siswa (48 %). Prosentase aktivitas kelas secara keseluruhan yaitu 68 %.

    Dibadingkan dengan pertemuan pertama, sudah ada peningkatan aktivitas kelas

    sebesar 32 %.

    2. Hasil Belajar.

    Pada awal kegiatan penelitian, sebelum pelaksanaan pembelajaran pada

    pertemuan pertama siklus I, tepatnya hari Senin, 9 Februari 2009 , siswa diberikan

    tes awal berupa pretes I yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal

    sebelum diadakan proses pembelajaran tentang energi dan perubuhannya. Hasil

    pretes I ternyata diperoleh skor nilai rata-rata 44,20 dan prosentase ketuntasan

    belajar sebesar 28 % yaitu hanya 7 orang siswa yang sudah tuntas dari 25 siswa.

    Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep energi dan

    34

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    35/104

    perubahannya secara umum masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang

    telah ditetapkan yaitu 60. Walaupun demikian skor nilai ini masih dianggap wajar,

    karena memang belum diajarkan (belum dilakukan proses pembelajaran di kelas).

    Waktu yang digunakan untuk pretes I adalah 30 menit.

    Berdasarkan hasil pretes I yang diperoleh, yaitu ketuntasan belajar hanya

    28 %, maka dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam melakukan suatu upaya

    untuk meningkatkan pemahaman konsep energi dan perubahannya dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

    Setelah proses pembelajaran yang berlangsung di siklus I, sebanyak 2 kali

    pertemuan maka untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar setelah diberi

    tindakan, siswa diberikan postes I yang dilaksanakan hari Rabu tanggal 11

    Februari 2009. Berdasarkan hasil dari postes I diperoleh skor nilai rata-rata 64,60

    dan prosentase ketuntasan belajar mencapai 76 %, yaitu sebanyak 19 siswa yang

    sudah tuntas, dan hanya 6 orang siswa yang belum tuntas.

    3. Refleksi

    Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi di

    siklus I, bahwa setelah proses pembelajaran yang dilakukan sebanyak 2 kali

    pertemuan ( setelah diberi tindakan ), ternyata penerapan pembelajaran dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw konsep energi dan

    perubahannya memberikan hasil yang cukup memuaskan sesuai dengan target

    yang diharapkan. Hal ini dapat dikatakan adanya peningkatan prosentase aktivitas

    kelas. Secara keseluruhan aktivitas belajar di siklus I meningkat dari 36 %

    35

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    36/104

    menjadi 68 %. Dalam hal ini aktivitas kelas sudah termasuk kategori aktif, karena

    kriteria keaktifan kelas dikatakan cukup apabila proses aktivitas kelas berkisar

    antara 50 75%. Namun ada beberapa jenis aktivitas siswa yang masih dianggap

    rendah, yaitu aktivitas dalam hal aktivitas mengemukakan pendapat. Hasil

    prediksi diperkirakan bahwa siswa masih belum menguasai betul materi pelajaran

    yang sedang dibahas, sehingga timbul rasa tidak percaya diri atau suatu keragu-

    raguan untuk mengemukakan pendapatnya sendiri ataupun menyanggah pendapat

    orang lain. Oleh karena itu nampaknya perlu ada pendekatan guru terhadap siswa

    untuk bisa merangsang atau menumbuhkan rasa percaya diri bagi siswa dengan

    cara belajar yang maksimal dan menjelaskan bahwa hal ini masih sedang taraf

    belajar. Siswa juga perlu dilatih keberanian mentalnya untuk mau mencoba aktif

    dalam hal mengemukakan pendapat, ataupun ada keberanian menyanggah, apabila

    hal itu tidak sesuai dengan konsep yang dia yakini (misalkan dari buku sumber).

    Adapun hasil belajar yang diperoleh melalui postes I, setelah berakhirnya

    pembelajaran pada pertemuan di siklus I, diperoleh skor nilai rata-rata kelas

    sebesar 64,60 dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 76 %. Apabila

    dibandingkan dengan hasil pretes I, terdapat peningkatan nilai rata-rata kelas

    sebesar 20,40 dan peningkatan prosestase ketuntasan belajar sebesar 48 %.

    Peningkatan ini cukup besar dan bisa dikatakan memenuhi kategori berhasil,

    karena siswa yang mencapai nilai diatas 60 (diatas KKM yang telah ditetapkan)

    sudah lebih dari 75%. Dengan demikian bahwa pengaruh proses pembelajaran

    dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw cukup besar sehingga dapat

    meningkatkan motivasi belajar siswa dan pada akhirnya hasil belajarnyapun

    36

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    37/104

    meningkat. Berbeda dengan hasil belajar yang diperoleh sebelumnya selalu

    dibawah target (dibawah KKM) dimana proses pembelajarannya hanya penjelasan

    langsung dari guru melalui papan tulis. Dengan demikian hal ini perlu

    dipertahankan untuk proses pembelajaran pada pertemuan selanjutnya di siklus II.

    B. Siklus II

    1. Aktivitas Belajar

    Pada pertemuan pertama di siklus II, yaitu hari Senin tanggal 16 Februari

    2009 dilanjutkan kembali proses pembelajaran mengenai konsep usaha dan daya.

    Prosentase aktivitas siswa secara keseluruhan meningkat dari pertemuan

    sebelumnya yaitu 68 % menjadi 72 %. Peningkatannya sebesar 4 %. Pada

    pertemuan ini, yang bekerjasama sebanyak 12 orang siswa (48 %), bertanya 9

    orang siswa (36 %), yang mengemukakan pendapat 11 orang siswa (44 %) dan

    yang membuat rangkuman sebanyak 15 orang siswa (60 %).

    Kemudian dilanjutkan dengan petemuan kedua di siklus II, sekaligus

    sebagai pertemuan terakhir dari seluruh aktivitas penelitian ini, yang dilaksanakan

    pada hari Rabu tanggal 18 Februari 2009. Ternyata suasana belajar semakin

    terlihat kondusif, karena hampir seluruhnya siswa terlibat dalam aktivitas

    pembelajaran baik yang bertanya, yang menjawab, yang menyanggah ataupun

    yang mengemukakan pendapat. Hasil yang diperoleh dari lembar observasi

    bahwa yang bekerjasama yaitu sebanyak 13 orang siswa (52 %) yang bertanya

    dan 11 orang siswa (44 %) yang mengemukakan pendapat 12 orang siswa (48 %)

    dan yang membuat rangkuman sebanyak 19 orang siswa (76 %). Prosentase

    aktivitas kelas keseluruhannya mencapai 88 %.

    37

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    38/104

    2. Hasil Belajar

    Pretes II dilakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran di siklus II.

    Konsep yang dipelajari di siklus II ini adalah usaha dan daya. Hasil yang

    diperoleh dari pretes II memberikan skor nilai rata-rata kelas sebesar 50,60 dan

    ketuntasan belajar siswa mencapai 48 %, yaitu 12 orang siswa yang sudah tuntas

    dari 25 orang siswa. Setelah pembelajaran dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan,

    diperoleh hasil dari postes II dengan ketuntasan belajar sebesar 84 % dan nilai rata

    rata sebesar 72,00. Kenaikan dari pretes ke postes sebesar 36 % dan kenaikan

    nilai rata ratanya sebesar 21,40.

    3. Motivasi

    Setelah proses pembelajaran ditempuh sebanyak 4 kali pertemuan mulai

    dari siklus I sampai siklus II, siswa diberikan angket isian untuk mengetahui

    motivasi siswa dalam model pembelajaran tipe jigsaw, karena dengan adanya

    motivasi belajar tersebut akan ada dorongan belajar dalam diri siswa. Dari angket

    yang diberikan pada siswa diantaranya ditanyakan merasa senang kegiatan belajar

    IPA, belajar IPA dengan diskusi kelompok menyenangkan, merasa senang belajar

    dari teman, merasa lebih mudah memahami penjelasan dari teman dan perlunya

    kegiatan seperti yang dilakukan dikembangkan, dengan opsi pilihan setuju, ragu-

    ragu dan tidak setuju.

    Berdasar hasil angket yang diberikan kepada siswa diperoleh hasil siswa

    yang senang dengan kegiatan belajar IPA 19 orang siswa setuju (76 %), 5 orang

    siswa ragu-ragu (20 %) dan 1 orang siswa tidak setuju (4 %), sedangkan belajar

    dengan diskusi kelompok 23 orang siswa setuju (92 %), 2 orang siswa ragu-ragu

    38

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    39/104

    (8 %), yang merasa senang belajar dari penjelasan teman 23 orang siswa setuju

    (92 %), 2 orang siswa ragu-ragu (8 %), yang merasa mudah memahami penjelasan

    teman 20 orang siswa setuju (80 %), 3 orang siswa ragu-ragu (12 %), dan 2 orang

    siswa tidak setuju (8 %), dan yang berpendapat perlu dikembangkan sebanyak 21

    orang siswa setuju (84 %), sedangkan 4 orang siswa ragu-ragu (16 %).

    4. Refleksi

    Setelah proses pembelajaran ditempuh sebanyak 4 kali pertemuan mulai

    dari siklus I sampai siklus II maka berdasarkan analisis data kegiatan siswa

    diperoleh peningkatan aktivitas siswa yang cukup berarti. Untuk lebih jelasnya

    dapat dilihat pada tabel berikut ini :

    Tabel 2 : Prosentase Aktivitas Kelas

    Siklus Siklus I Siklus II

    Pertemuan 1 2 1 2

    Prosen Aktivitas Kelas (%) 36 68 72 88

    Peningkatan prosentase aktivitas kelas ini, ternyata bisa terwujud apabila

    proses pembelajarannya diperbaiki dan disempurnakan.

    Adapun hasil belajar (ketuntasan belajar dan skor nilai rata-rata) yang

    diperoleh setelah proses pembelajaran di siklus I dan siklus II melalui postes I dan

    postes II dapat dilihat pada tabel berikut ini :

    Tabel 3 : Prosentase Ketuntasan Belajar

    Siklus Pretes Postes Perbedaan

    I 28 % 76 % 48 %

    39

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    40/104

    II 48 % 84 % 36 %

    Tabel 4 : Skor Nilai Rata-rata Kelas

    SiklusSkor Nilai Rata-rata

    Pretes

    Skor Nilai Rata-rata

    PostesPerbedaan

    I 44,20 64,60 20,40

    II 50,60 72,00 21,40

    Berdasarkan data tabel tersebut di atas, secara umum dikatakan bahwa

    hasil belajar meningkat. Kenyataan ini bisa dijelaskan bahwa proses pembelajaran

    pada konsep eneri dan perubahannya serta usaha dan daya dengan menggunakan

    model pembelajaran tipe jigsaw menarik bagi siswa, sehingga siswa termotivasi

    untuk mempelajari materi pembelajaran secara sungguh-sungguh dengan belajar

    sendiri disamping memperhatikan penjelasan temannya dan penjelasan guru yang

    memberikan bimbingan dalam diskusi.

    Hal ini juga terlihat dari hasil angket siswa yang dapat dilihat pada tabel

    angket siswa berikut ini :

    Tabel 5 : Motivasi Siswa

    No PernyataanJumlah

    Responden

    Prosentase

    Pernyataan

    Responden

    S RR TS % % %

    1 Saya senang dengan kegiatan belajar IPA 19 5 1 76 20 4

    2Belajar IPA dengan diskusi kelompok

    menyenangkan23 2 - 92 8 -

    3Saya merasa senang belajar dari

    penjelasan teman23 2 - 92 8 -

    4Saya merasa mudah memahami

    penjelasan dari teman20 3 2 80 12 8

    5 Menurut saya kegiatan belajar ini perlu 21 4 - 84 16 -

    40

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    41/104

    dikembangkan

    Jumlah 424 64 12

    Rata-rata Prosentase (%) 85 13 2

    Dari tabel diatas terlihat motivasi yang dimiliki siswa dengan belajar tipe

    jigsaw sangat menyenangkan, maka pembelajaran akan dirasakan lebih efektif dan

    efisien dalam menyampaikan materi pelajaran atau mengajarkannya, sehingga

    tercipta suasana belajar yang kondusif.

    Berdasarkan uraian, bahwa proses pembelajaran konsep energi dan usaha

    dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terdapat

    hubungan antara motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan

    hasil belajar setelah proses pembelajaran dilaksanakan. Jadi bisa dikatakan

    apabila siswa aktif pada saat diskusi membahas materi pembelajaran, baik dalam

    hal bertanya ataupun mengemukakan pendapat, maka berarti siswa sudah

    mengerti dan paham apa yang sedang dipelajarinya, sehingga hasil belajarnya pun

    cukup memuaskan. Dengan demikian apabila pemahaman konsep sudah

    baik/meningkat, maka bisa dipastikan hasil belajarnya pun baik pula / meningkat.

    41

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    42/104

    BAB V

    SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan

    Berdasarkan analisis, temuan dan pembahasan yang diuraikan pada Bab

    IV tentang proses pembelajaran pada konsep energi dan usaha dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dapat disimpulkan

    sebagai berikut :

    1. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

    tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan

    42

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    43/104

    motivasi belajar siswa dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa dan angket

    siswa. Di siklus I dari 36 % menjadi 68 %. Di siklus II dari 72 % menjadi

    88 %. Dan dari hasil angket siswa rata-rata 85 % setuju.

    2. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

    dapat meningkatkan hasil belajar konsep energi dan usaha. Peningkatan

    hasil belajar dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa. Ternyata di siklus

    I ada peningkatan ketuntasan belajar sebesar 48 % , yaitu dari 28 %

    menjadi 76 %. Dan di siklus II meningkat sebesar 36 % , yaitu dari 48 %

    menjadi 84 %.

    B. Saran

    Saran-saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian tindakan kelas ini

    adalah sebagai berikut :

    1. Guru hendaknya mengadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan

    model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, agar siswa lebih termotivasi

    minat belajarnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

    2. Siswa hendaknya lebih bergairah dan lebih termotivasi serta lebih aktif

    dalam berfartisifasi dalam diskusi dengan model pembelajaran kooperatif

    tipe jigsaw.

    3. Sekolah hendaknya lebih membantu menyediakan fasilitas sarana alat dan

    bahan untuk kegiatan proses pembelajaran yang menggunakan model

    pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

    43

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    44/104

    DAFTAR PUSTAKA

    Ahmadi, Abu. (1984),Didaktik Metodik, Semarang, C.V. Toha Putera

    Anita Lie, (2004), Cooperative Learning, Jakarta, Grasindo.

    Dimyati, (1999),Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, P.T. Rineka Cipta.

    Mendiknas, (2006),Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), JakartaPusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.

    Muhibin Syah, (1995),Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru,Bandung, Remaja Rosdakarya

    Ratna Wilis Dahar (1986),Interaksi Belajar Mengajar IPA, Jakarta,

    Universitas Terbuka, Depdikbud

    Rooyakkers, A. (1984), Mengajar dengan Sukses, Bandung, Gramedia.

    44

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    45/104

    Sudjana, N. (1989), Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar

    Mengajar, Bandung, Sinar Baru.

    Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996)Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah di

    Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan ProfesiWidyaiswara. Jakarta : Depdikbud, Dikdasmen.

    Suhardjono, (2006),Laporan Penelitian Sebagai KTI, makalah padapelatihan peningkatan mutu guru dalam pengembangan profesi diPusdiklat Diknas Sawangan, Jakarta, Februari 2006.

    Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi (2006) , Penelitian Tindakan

    Kelas, Jakarta, Bumi Aksara.

    Tita Rosita, (1994), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Universitas Terbuka,

    Depdikbud

    DAFTAR HADIR

    Kelas : VIII. P

    Mata Pelajaran : IPA

    Siklus :

    Pertemuan ke : .

    Tanggal : ..

    No

    UrutNama

    Tanda Tangan

    1 ARIAH 1

    2 ARSAH 2

    3 DEDE KURNIASIH 3

    4 DEDE PARAMITA 4

    5 DEDE SUMIATI 5

    6 DIAN FITRIYANI 6

    7 DIAN ROSMALAYENI 7

    45

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    46/104

    8 IIS WIDIANINGSIH 8

    9 MASRIAH 9

    10 MISPAH 10

    11 MURNI MURTAPIAH 11

    12 MURNISAH 12

    13 NANI NURHAYATI 13

    14 NELI AGUSTIN 14

    15 NENG MURDIAH 15

    16 SAPIAH 16

    17 SAPNAH 17

    18 SARNI SURYANI 1819 SINTA BELA 19

    20 SITI HALIMAH 20

    21 SUPRIAH 21

    22 UUN TRISNAWATI 22

    23 UUN UNDATI 23

    24 YULIAWATI 24

    25 YUNI WAHYUNI 25

    JADUAL PENELITIAN

    No Kegiatan Bulan

    Januari Februari Maret

    I II III IV I II III IV I II III IV

    1 Penyusunan Proposal

    Penelitian

    2 Konsultasi DosenPembimbing

    3 Penyusunan

    instrument,skenario

    pembelajaran, soal

    4 Pelaksanaan

    A. Menyiapkan kelas

    dan perangkat

    pembelajaran

    B. Melaksanakantindakan siklus I

    C. Konsultasi dosen

    pembimbing

    D. Melaksanakan

    tindakan Siklus II

    5 Penyusunan Laporan

    6 Konsultasi dosen

    pembimbing

    46

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    47/104

    47

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    48/104

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    49/104

    SILABUSKelas : VIIIMata Pelajaran : IPASemester : 2 (dua)

    Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

    1

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    50/104

    KompetensiDasar

    Indikator

    MateriPokok/

    Pembelajaran

    Kegiatan Pembelajaran

    Penilaian

    Teknik BentukInstrumen

    ContohInstrumen

    AlokasiWaktu

    SumbeBelajar

    5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya,penjumlahan gaya danpengaruhnya padasuatu bendayang dikenaigaya

    Melukiskan penjumlahan

    gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yangsearah maupunberlawanan.

    Membedakan besar gaya

    gesekan pada berbagaipermukaan yang berbedakekasarannya yaitu padapermukaan benda yanglicin, agak kasar, dankasar

    Menunjukkan beberapa

    contoh adanya gayagesekan yangmenguntungkan dan gayagesekan yang merugikan

    Membandingkan berat dan

    massa suatu benda

    Gaya Memetakan gaya-gaya yang

    ada pada suatu benda

    Menentukan jenis-jenis gaya

    yang bekerja pada suatubenda

    Menghitung resultan gaya

    segaris yang searah Menghitung resultan gaya

    segaris yang berlawananarah

    Melakukan percobaan gaya

    gesek pada permukaan yangkasar dan licin

    Merumuskan adanya gaya

    gesek yang menguntungkandan merugikan dalamkehidupan sehari-hari

    Mencari perbedaan berat danmasa menggunakan alat

    Tes tulis

    Tes unjukkerja

    Tes tulis

    Tes tulis

    Tes uraian

    Uji petik kerjaproduk

    Tes isian

    Tes uraian

    Bila A memiliki gaya 10 N dan B20 N yang arahnya sama,Hitung resultan gayanya ?

    Lakukan percobaan tentanggaya gesek pada permukaan

    licin dan permukaan kasar lalubandingkan hasil dari keduapercobaan tsb.

    Sebutkan contoh gaya gesekyang menguntungkan dan yangmerugikan dalam kehidupansehari-hari.

    Apakah perbedaan berat danmassa suatu benda?

    4 x 40 Bukusiswa,neracalengandanneraca

    pegas,LKS

    5.2 Menerapkan hukum

    Newtonuntukmenjelaskan berbagaiperistiwadalam

    Mendemonstrasikanhukum I Newton

    secara sederhanadan penerapannyadalam kehidupansehari-hari

    Mendemonstrasikan

    hukum II Newton

    HukumNewton

    Melakukan percobaan hukum I,

    II, III Newton dengan

    menggunakan alat-alat.

    Tes unjukkerja

    Tes unjukkerja

    Uji petik kerjaprosedur

    Uji petik kerjaprosedur

    Lakukan percobaan tentangHukum I Newton

    Lakukan percobaan tentanghukum II Newton.

    4x40 Bukusiswa,

    LKS, bukreferensi

    2

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    51/104

    KompetensiDasar

    Indikator

    MateriPokok/

    Pembelajaran

    Kegiatan Pembelajaran

    Penilaian

    Teknik BentukInstrumen

    ContohInstrumen

    AlokasiWaktu

    SumbeBelajar

    5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya,penjumlahan gaya danpengaruhnya padasuatu bendayang dikenaigaya

    Melukiskan penjumlahan

    gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yangsearah maupunberlawanan.

    Membedakan besar gaya

    gesekan pada berbagaipermukaan yang berbedakekasarannya yaitu padapermukaan benda yanglicin, agak kasar, dankasar

    Menunjukkan beberapa

    contoh adanya gayagesekan yangmenguntungkan dan gayagesekan yang merugikan

    Membandingkan berat dan

    massa suatu benda

    Gaya Memetakan gaya-gaya yang

    ada pada suatu benda

    Menentukan jenis-jenis gaya

    yang bekerja pada suatubenda

    Menghitung resultan gaya

    segaris yang searah Menghitung resultan gaya

    segaris yang berlawananarah

    Melakukan percobaan gaya

    gesek pada permukaan yangkasar dan licin

    Merumuskan adanya gaya

    gesek yang menguntungkandan merugikan dalamkehidupan sehari-hari

    Mencari perbedaan berat danmasa menggunakan alat

    Tes tulis

    Tes unjukkerja

    Tes tulis

    Tes tulis

    Tes uraian

    Uji petik kerjaproduk

    Tes isian

    Tes uraian

    Bila A memiliki gaya 10 N dan B20 N yang arahnya sama,Hitung resultan gayanya ?

    Lakukan percobaan tentanggaya gesek pada permukaan

    licin dan permukaan kasar lalubandingkan hasil dari keduapercobaan tsb.

    Sebutkan contoh gaya gesekyang menguntungkan dan yangmerugikan dalam kehidupansehari-hari.

    Apakah perbedaan berat danmassa suatu benda?

    4 x 40 Bukusiswa,neracalengandanneraca

    pegas,LKS

    5.3 Menjelaskan

    hubunganbentukenergi danperubahannya, prinsip

    Menunjukkan bentuk-

    bentuk energi dan

    contohnya dalamkehidupan sehari-hari

    Mengaplikasikan konsep

    energi dan perubahannyadalam kehidupan sehari-

    Energi Studi pustaka untuk

    mendeskripsikan pengertian

    energi dan bentuk-bentuk energi

    Tes lisanTes tulis

    Daftarpertanyaan

    PG

    Tes uraian

    Apakah yang kamu ketahuitentang bentuk-bentuk energi ?

    Jelaskan perbedaan antaraenergi kinetik dan energipotensial.

    8x40 Bukusiswa,

    bukureferensiLKS

    3

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    52/104

    KompetensiDasar

    Indikator

    MateriPokok/

    Pembelajaran

    Kegiatan Pembelajaran

    Penilaian

    Teknik BentukInstrumen

    ContohInstrumen

    AlokasiWaktu

    SumbeBelajar

    5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya,penjumlahan gaya danpengaruhnya padasuatu bendayang dikenaigaya

    Melukiskan penjumlahan

    gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yangsearah maupunberlawanan.

    Membedakan besar gaya

    gesekan pada berbagaipermukaan yang berbedakekasarannya yaitu padapermukaan benda yanglicin, agak kasar, dankasar

    Menunjukkan beberapa

    contoh adanya gayagesekan yangmenguntungkan dan gayagesekan yang merugikan

    Membandingkan berat dan

    massa suatu benda

    Gaya Memetakan gaya-gaya yang

    ada pada suatu benda

    Menentukan jenis-jenis gaya

    yang bekerja pada suatubenda

    Menghitung resultan gaya

    segaris yang searah Menghitung resultan gaya

    segaris yang berlawananarah

    Melakukan percobaan gaya

    gesek pada permukaan yangkasar dan licin

    Merumuskan adanya gaya

    gesek yang menguntungkandan merugikan dalamkehidupan sehari-hari

    Mencari perbedaan berat danmasa menggunakan alat

    Tes tulis

    Tes unjukkerja

    Tes tulis

    Tes tulis

    Tes uraian

    Uji petik kerjaproduk

    Tes isian

    Tes uraian

    Bila A memiliki gaya 10 N dan B20 N yang arahnya sama,Hitung resultan gayanya ?

    Lakukan percobaan tentanggaya gesek pada permukaan

    licin dan permukaan kasar lalubandingkan hasil dari keduapercobaan tsb.

    Sebutkan contoh gaya gesekyang menguntungkan dan yangmerugikan dalam kehidupansehari-hari.

    Apakah perbedaan berat danmassa suatu benda?

    4 x 40 Bukusiswa,neracalengandanneraca

    pegas,LKS

    usaha danenergi

    sertapenerapannya dalamkehidupansehari-hari

    hari

    Membedakan konsep

    energi kinetik dan energipotensial pada suatubenda yang bergerak

    Mengenalkan hukum

    kekekalan energi melalui

    Studi referensi untuk

    membadingkan pengertia energi

    kinetik dan energi pitensial

    Mencari informasi tentang

    hukum kekekalan energi

    Tes tulis

    Tes tulis

    Tes uraian

    Tes uraian

    Jelaskan hukum kekekalanenergi dan berikan contohnya

    dalam kehidupan sehari-hari.

    Apakah perbedaan antaraenergi dan usaha ?

    4

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    53/104

    KompetensiDasar

    Indikator

    MateriPokok/

    Pembelajaran

    Kegiatan Pembelajaran

    Penilaian

    Teknik BentukInstrumen

    ContohInstrumen

    AlokasiWaktu

    SumbeBelajar

    5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya,penjumlahan gaya danpengaruhnya padasuatu bendayang dikenaigaya

    Melukiskan penjumlahan

    gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yangsearah maupunberlawanan.

    Membedakan besar gaya

    gesekan pada berbagaipermukaan yang berbedakekasarannya yaitu padapermukaan benda yanglicin, agak kasar, dankasar

    Menunjukkan beberapa

    contoh adanya gayagesekan yangmenguntungkan dan gayagesekan yang merugikan

    Membandingkan berat dan

    massa suatu benda

    Gaya Memetakan gaya-gaya yang

    ada pada suatu benda

    Menentukan jenis-jenis gaya

    yang bekerja pada suatubenda

    Menghitung resultan gaya

    segaris yang searah Menghitung resultan gaya

    segaris yang berlawananarah

    Melakukan percobaan gaya

    gesek pada permukaan yangkasar dan licin

    Merumuskan adanya gaya

    gesek yang menguntungkandan merugikan dalamkehidupan sehari-hari

    Mencari perbedaan berat danmasa menggunakan alat

    Tes tulis

    Tes unjukkerja

    Tes tulis

    Tes tulis

    Tes uraian

    Uji petik kerjaproduk

    Tes isian

    Tes uraian

    Bila A memiliki gaya 10 N dan B20 N yang arahnya sama,Hitung resultan gayanya ?

    Lakukan percobaan tentanggaya gesek pada permukaan

    licin dan permukaan kasar lalubandingkan hasil dari keduapercobaan tsb.

    Sebutkan contoh gaya gesekyang menguntungkan dan yangmerugikan dalam kehidupansehari-hari.

    Apakah perbedaan berat danmassa suatu benda?

    4 x 40 Bukusiswa,neracalengandanneraca

    pegas,LKS

    contoh dalam kehidupansehari-hari

    Menjelaskan kaitan antara

    energi dan usaha

    Menunjukkan penerapan

    Usaha Studi pustaka untuk menemukan

    hubungan antara daya, usahadan kecepatan

    Tes tulis

    Tes tulis

    PG

    5

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    54/104

    KompetensiDasar

    Indikator

    MateriPokok/

    Pembelajaran

    Kegiatan Pembelajaran

    Penilaian

    Teknik BentukInstrumen

    ContohInstrumen

    AlokasiWaktu

    SumbeBelajar

    5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya,penjumlahan gaya danpengaruhnya padasuatu bendayang dikenaigaya

    Melukiskan penjumlahan

    gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yangsearah maupunberlawanan.

    Membedakan besar gaya

    gesekan pada berbagaipermukaan yang berbedakekasarannya yaitu padapermukaan benda yanglicin, agak kasar, dankasar

    Menunjukkan beberapa

    contoh adanya gayagesekan yangmenguntungkan dan gayagesekan yang merugikan

    Membandingkan berat dan

    massa suatu benda

    Gaya Memetakan gaya-gaya yang

    ada pada suatu benda

    Menentukan jenis-jenis gaya

    yang bekerja pada suatubenda

    Menghitung resultan gaya

    segaris yang searah Menghitung resultan gaya

    segaris yang berlawananarah

    Melakukan percobaan gaya

    gesek pada permukaan yangkasar dan licin

    Merumuskan adanya gaya

    gesek yang menguntungkandan merugikan dalamkehidupan sehari-hari

    Mencari perbedaan berat danmasa menggunakan alat

    Tes tulis

    Tes unjukkerja

    Tes tulis

    Tes tulis

    Tes uraian

    Uji petik kerjaproduk

    Tes isian

    Tes uraian

    Bila A memiliki gaya 10 N dan B20 N yang arahnya sama,Hitung resultan gayanya ?

    Lakukan percobaan tentanggaya gesek pada permukaan

    licin dan permukaan kasar lalubandingkan hasil dari keduapercobaan tsb.

    Sebutkan contoh gaya gesekyang menguntungkan dan yangmerugikan dalam kehidupansehari-hari.

    Apakah perbedaan berat danmassa suatu benda?

    4 x 40 Bukusiswa,neracalengandanneraca

    pegas,LKS

    daya dalam kehidupansehari-hari

    6

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    55/104

    KompetensiDasar

    Indikator

    MateriPokok/

    Pembelajaran

    Kegiatan Pembelajaran

    Penilaian

    Teknik BentukInstrumen

    ContohInstrumen

    AlokasiWaktu

    SumbeBelajar

    5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya,penjumlahan gaya danpengaruhnya padasuatu bendayang dikenaigaya

    Melukiskan penjumlahan

    gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yangsearah maupunberlawanan.

    Membedakan besar gaya

    gesekan pada berbagaipermukaan yang berbedakekasarannya yaitu padapermukaan benda yanglicin, agak kasar, dankasar

    Menunjukkan beberapa

    contoh adanya gayagesekan yangmenguntungkan dan gayagesekan yang merugikan

    Membandingkan berat dan

    massa suatu benda

    Gaya Memetakan gaya-gaya yang

    ada pada suatu benda

    Menentukan jenis-jenis gaya

    yang bekerja pada suatubenda

    Menghitung resultan gaya

    segaris yang searah Menghitung resultan gaya

    segaris yang berlawananarah

    Melakukan percobaan gaya

    gesek pada permukaan yangkasar dan licin

    Merumuskan adanya gaya

    gesek yang menguntungkandan merugikan dalamkehidupan sehari-hari

    Mencari perbedaan berat danmasa menggunakan alat

    Tes tulis

    Tes unjukkerja

    Tes tulis

    Tes tulis

    Tes uraian

    Uji petik kerjaproduk

    Tes isian

    Tes uraian

    Bila A memiliki gaya 10 N dan B20 N yang arahnya sama,Hitung resultan gayanya ?

    Lakukan percobaan tentanggaya gesek pada permukaan

    licin dan permukaan kasar lalubandingkan hasil dari keduapercobaan tsb.

    Sebutkan contoh gaya gesekyang menguntungkan dan yangmerugikan dalam kehidupansehari-hari.

    Apakah perbedaan berat danmassa suatu benda?

    4 x 40 Bukusiswa,neracalengandanneraca

    pegas,LKS

    5.4 Melakukanpercobaantentangpesawatsederhanadanpenerapannya dalam

    Menunjukkan

    penggunaan beberapa

    pesawat sederhana yangsering dijumpai dalamkehidupan sehari-harimisalnya tuas(pengungkit), katroltunggal baik yang tetapmaupun yang bergerak,

    Melakukan percobaan tentang

    pesawat sederhana (Tuas,

    Katrol, bidang miring)

    Tes unjukkerja

    Uji petik kerjaprosedur dan

    produk

    Lakukan percobaan denganmenggunakan alat-alat untuk

    menemukan konsep pesawatsederhana

    6x40 Bukusiswa,

    LKS, Alaalatpraktek

    7

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    56/104

    KompetensiDasar

    Indikator

    MateriPokok/

    Pembelajaran

    Kegiatan Pembelajaran

    Penilaian

    Teknik BentukInstrumen

    ContohInstrumen

    AlokasiWaktu

    SumbeBelajar

    5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya,penjumlahan gaya danpengaruhnya padasuatu bendayang dikenaigaya

    Melukiskan penjumlahan

    gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yangsearah maupunberlawanan.

    Membedakan besar gaya

    gesekan pada berbagaipermukaan yang berbedakekasarannya yaitu padapermukaan benda yanglicin, agak kasar, dankasar

    Menunjukkan beberapa

    contoh adanya gayagesekan yangmenguntungkan dan gayagesekan yang merugikan

    Membandingkan berat dan

    massa suatu benda

    Gaya Memetakan gaya-gaya yang

    ada pada suatu benda

    Menentukan jenis-jenis gaya

    yang bekerja pada suatubenda

    Menghitung resultan gaya

    segaris yang searah Menghitung resultan gaya

    segaris yang berlawananarah

    Melakukan percobaan gaya

    gesek pada permukaan yangkasar dan licin

    Merumuskan adanya gaya

    gesek yang menguntungkandan merugikan dalamkehidupan sehari-hari

    Mencari perbedaan berat danmasa menggunakan alat

    Tes tulis

    Tes unjukkerja

    Tes tulis

    Tes tulis

    Tes uraian

    Uji petik kerjaproduk

    Tes isian

    Tes uraian

    Bila A memiliki gaya 10 N dan B20 N yang arahnya sama,Hitung resultan gayanya ?

    Lakukan percobaan tentanggaya gesek pada permukaan

    licin dan permukaan kasar lalubandingkan hasil dari keduapercobaan tsb.

    Sebutkan contoh gaya gesekyang menguntungkan dan yangmerugikan dalam kehidupansehari-hari.

    Apakah perbedaan berat danmassa suatu benda?

    4 x 40 Bukusiswa,neracalengandanneraca

    pegas,LKS

    5.5 Menyelidikitekananpadabendapadat, cair,dan gassertapenerapan

    Menemukan hubungan

    antara gaya, tekanan, dan

    luas daerah yang dikenaigaya melalui percobaan

    Mengaplikasikan prinsip

    bejana berhubungandalam kehidupan sehari-hari

    Mendeskripsikan hukum

    Melakukan percobaan tentang

    tekanan sampai menemukan

    konsep tekanan Melakukan percobaan bejana

    berhubungan

    Melakukan percobaan tentang

    hukum pascal, hukumArchimides

    Tes unjukkerja

    Tes tulis

    Tes unjukkerja

    Tes tulis

    Uji petik kerjaprosedur dan

    produkTes isian

    Uji petik kerjaprosedur

    Tes Uraian

    Lakukan percobaan untukmenemukan konsep tekanan !

    Sebutkan contoh peristiwadalam kehidupan sehari-hariberdasarkan prinsip bejanaberhubungan.Lakukan percobaan untuk

    8x 40 Bukusiswa,

    LKS, Alaalatpraktiku

    8

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    57/104

    9

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    58/104

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    59/104

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1

    Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama

    Mata Pelajaran : IPA

    Kelas/Semester : VIII / 2

    Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

    Standar Kompetensi 5

    Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

    Kompetensi Dasar 5.3.

    Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan

    energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

    A. Tujuan Pembelajaran

    Melalui kegiatan studi pustaka siswa dapat:

    1. Mendeskripsikan pengertian energi dalam besaran fisika

    2. Menunjukkan bentuk-bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari

    3. Menyebutkan sumber energi dalam dalam kehidupan sehari-hari

    4. Membandingkan sumber energi yang dapat diperbaharui dan yang

    tidak dapat diperbaharui

    5. Membandingkan pengertian energi kinetik dan energi potensial

    Melalui percobaan sederhana rangkaian listrik satu batu dan satu lampu,

    siswa dapat

    6. Menunjukkan perubahan energi yang terjadi

    7. Memberikan contoh perubahan energi dalam bentuk lain

    8. Membedakan antara konversi energi dengan konventer energi

    B. Materi Pembelajaran

    Energi dan Perubahannya

    1

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    60/104

    C. Strategi Pembelajaran

    1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual

    2. Metode : Eksperimen, Diskusi dan Informasi

    3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran

    Kooperatif

    D. Langkah-Langkah Pembelajaran

    Pertemuan Pertama

    1. Pretes

    2. Kegiatan Pendahuluana. Prasarat Pengetahuan

    - Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran minggu

    yang lalu, yaitu gerak dengan pertanyaan;

    a. Apa yang dimaksud dengan gerak?

    b. Motivasi

    - Guru mendemonstrasikan mengangkat meja, lalu bertanya

    mengapa dapat mengangkat meja?

    - Menyampaikan tujuan pembelajaran

    3. Kegiatan Inti

    a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal

    b. Guru membagikan LKS

    c. Menjelaskan tugas yang akan dikerjakan

    d. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok ahli untuk

    mendiskusikan LKS. dengan membaca buku paket IPA

    e. Guru melakukan pembimbingan kerja siswa

    f. Meminta siswa menggaris bawahi kata-kata yang penting,

    kemudian menuliskan dalam buku masing-masing

    4. Kegiatan Penutup

    Menugaskan siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan dan

    membuat rangkuman

    2

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    61/104

    Pertemuan Kedua

    1. Kegiatan Pendahuluan

    a. Prasarat Pengetahuan

    - Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran yang lalu,

    yaitu energi dengan pertanyaan;

    Apa yang dimaksud dengan energi ?

    b. Motivasi

    - Guru mendemonstrasikan benda dijatuhkan, lalu bertanya

    kecepatan benda semakin ke bawah?.

    - Menyampaikan tujuan pembelajaran

    2. Kegiatan Inti

    a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal

    b. Secara bergantian siswa menyampaikan hasil diskusi dalam tim

    ahli kepada temannya di kelompok asal

    c. Melakukan diskusi dalam kelompok asald. Menyediakan waktu kepada kelompok yang meminta bimbingan

    e. Melakukan pengecekan pemahaman siswa dalam pembelajaran

    kooperatif

    3. Kegiatan Penutup

    a. Meminta satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi

    mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain.

    b. Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan pembelajaran

    kooperatif hari ini

    c. Melakukan penilaian pembelajaran untuk mengetahui

    ketercapaian tujuan

    d. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik dalam

    pembelajaran kooperatif.

    4. Mengadakan postes

    3

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    62/104

    E. Alat dan Bahan

    - Batu Baterai - Saklar

    - Lampu Baterai - kabel

    - Bel Listrik

    F. Sumber Belajar

    1. Buku IPA SMP Kelas VIII : Sumarwan , dkk. 2007. Jakarta. Erlangga.

    2. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan

    G. Penilaian

    1. Teknik : Tes tertulis

    2. Bentuk : Tes Pilihan Ganda, Tes uraian.

    3. Instrumen Soal : Soal Pretes dan Postes

    Mengetahui Pandeglang, Februari 2009

    Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA

    H. Dadi Mulyadi, S.Pd H. Dadi Mulyadi,

    S.Pd.

    NIP. 131096300 NIP. 131096300

    4

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    63/104

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2

    Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama

    Mata Pelajaran : IPA

    Kelas/Semester : VIII / 2

    Alokasi Waktu: 4 x 40 menit

    Standar Kompetensi 5

    Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

    Kompetensi Dasar 5.3.

    Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan

    energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

    D. Tujuan Pembelajaran

    Melalui kegiatan studi pustaka siswa dapat:

    .a Menjelaskan pengertian usaha

    .b Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha

    .c Menjelaskan bagaimana benda dikatakan melakukan usaha

    .d Menemukan hubunngan antara gaya dan perpindahan

    .e Memecahkan masalah tentang hubungan antara gaya, usaha dan

    kecepatan

    .f Menunjukan penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari

    E. Materi Pembelajaran

    Usaha dan Daya

    F. Strategi Pembelajaran

    1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual

    2. Metode : Diskusi dan Informasi

    5

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    64/104

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    65/104

    a. Prasarat Pengetahuan

    - Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang hasil diskusi

    pelajaran minggu yang lalu, yaitu usaha dengan pertanyaan;

    Apa yang dimaksud dengan usaha ?

    b. Motivasi

    - Guru mendemonstrasikan mendorong meja, lalu bertanya

    mengapa meja berpindah?.

    - Menyampaikan tujuan pembelajaran

    2. Kegiatan Inti

    a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal

    b. Secara bergantian siswa menyampaikan hasil diskusi dari

    kelompok ahli kepada temannya dikelompok asal

    c. Melakukan diskusi dalam tatanan kelompok asal untuk

    menanggapi hasil diskusi di kelompok ahli

    d. Guru menyediakan waktu kepada kelompok yang meminta

    bimbingane. Melakukan pengecekan pemahaman siswa dalam pembelajaran

    kooperatif

    3. Kegiatan Penutup

    a. Meminta satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi

    mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain.

    b. Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan pembelajaran

    kooperatif hari ini

    c. Melakukan penilaian pembelajaran untuk mengetahui

    ketercapaian tujuan

    d. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik dalam

    pembelajaran kooperatif.

    E. Sumber Belajar

    1. Buku IPA SMP Kelas VIII : Sumarwan , dkk. 2007. Jakarta. Erlangga.

    7

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    66/104

    2. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan

    F. Penilaian

    2. Teknik : Tes tertulis

    2. Bentuk : Tes Pilihan Ganda, Tes uraian.

    3. Instrumen Soal : Soal Pretes dan Postes

    Mengetahui Pandeglang, Februari 2009

    Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA

    H. Dadi Mulyadi, S.Pd H. Dadi Mulyadi, S.Pd.

    NIP. 131096300 NIP. 131096300

    8

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    67/104

    LKS 1

    Diskusikan dengan kelompok pengertian energi dan bentuk-bentuk

    energi, kemudian buatlah rangkuman.

    Isilah pertanyaan dibawah ini.

    Apa yang dimaksud dengan energi (tenaga)

    1. Energi adalah

    ..Satuan energi dinyatakan dalam atau

    2. Macam-macam energi :

    Energi Sumber Energi Contoh

    Energi Bunyi Benda yang bergetar Senar gitar

    Energi .. Makanan ..

    .. .. ..

    .. .

    .

    ..

    3. Energi apa saja yang dihasilkan matahari .. dan

    4. Tuliskan contoh energi yang tidak dapat diperbarui .

    5. Tuliskan contoh energi yang dapat diperbarui

    LKS 2

    9

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    68/104

    1. Lakukan kegiatan dibawah ini.

    Alat dan bahan : - batu baterai, - lampu baterai

    - saklar - kabel

    - bel. listrik

    Cara kerja :

    1. Rangkailah alat seperti gambar.2. Setelah peralatan terpasang, pijitlah saklar,

    3. Apa yang terjadi ? Bagaimana hubungannya dengan perubahan energi

    4. Ganti lampu dengan belajar listrik

    5. Apa yang terjadi ? Bagaimana hubungannya dengan perubahan energi

    6. Buatlah laporan tertulis beserta kesimpulan !

    2. Diskusikan dengan kelompok pengertian perubahan energi, kemudian

    buatlah rangkuman.

    3. Tuliskan pengertian konversi energi dan konventer energi

    4. Tuliskan beberapa contoh perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari

    Energi Menjadi energi Contoh

    Listrik Panas Ketika menyetrika

    .. Kipas angin

    Listrik Generator

    .

    Dst .

    LKS 3

    Diskusikan dengan kelompok pengertian energi kinetik kemudian buatlah

    rangkuman.

    Isilah pertanyaan dibawah ini.

    10

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    69/104

    1. Energi kinetik adalah

    .

    ..

    2. Tuliskan contoh-contoh benda yang memiliki energi kinetik

    .

    3. Selesaikan persoalan berikut !

    Sebuah mobil yang bermassa 1 ton sedang bergerak dengan kecepatan 20

    m/s. Berapakah energi kinetiknya ?.

    Penyelesaian :Diketahui : m = ton = ..Kg

    V = m/s

    Ditanya : Ek = .?

    Jawab : Ek = mV2

    Ek = x Kg x (m/s)2

    Ek = .Joule

    Jadi besarnya energi kinetik mobil tersebut sebesar .. Joule.

    4. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya energi kinetik.

    5. Hitunglah energi kinetik mobil tadi jika massanya 1,5 Ton ?

    LKS 4

    Diskusikan dengan kelompok pengertian energi potensial kemudian buatlah

    rangkuman.

    Isilah pertanyaan dibawah ini.

    11

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    70/104

    1. Energi potensial adalah

    .

    2. Tuliskan contoh-contoh benda yang memiliki energi potensial

    .

    3. Selesaikan persoalan berikut !

    Sebuah kelapa yang bermassa 2 Kg berada di pohonnya setinggi 10 m. Jika

    percepatan grafitasi bumi 9,8 m/s2. Berapakah energi potensial kelapa.

    Diketahui : m = .. KgH = .. m

    g = .. m/s2

    Ditanya : Ep = .?

    Jawab : Ep = m.g.h

    Ep = ..Kg x m/s2 x m

    Ep = .Joule

    Jadi besarnya energi potensial buah kelapa tersebut sebesar . Joule.

    4. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya energi potensial ?.

    5. Hitunglah besarnya energi potensial buah kelapa tadi pada ketinggian 5 m ?

    LKS 1

    Diskusikan dengan kelompok pengertian usaha kemudian buatlah rangkuman.

    Isilah pertanyaan dibawah ini.

    1. Usaha adalah .

    12

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    71/104

    ..

    2. Satuan usaha dalam SI adalah

    3. Jika kamu mendorong meja dan meja berpindah, apakah kamu melakukan

    usaha .

    4. Untuk melakukan usaha perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

    a. Ada . yang menyebabkan

    b. Arah .. harus searah dengan arah .

    5. Selesaikan persoalan berikut :

    Berapa usaha yang dilakukan untuk mendorong peti dengan gaya sebesar 100

    N, jika peti berpindah sejauh 3 meter ?Penyelesaian :

    Diketahui : F = ..

    s = ..

    Ditanya : W = ?

    Jawab : W = F x s

    W = . X

    W = ..joule

    Jadi usaha yang dilakukan sebesar . Joule

    LKS 2

    Diskusikan dengan kelompok pengertian usaha kemudian buatlah rangkuman.

    Isilah pertanyaan dibawah ini.

    1. Usaha adalah .

    13

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    72/104

    .

    2. Usaha bernilai positif, jika searah dengan

    3. Usah bernilai negatife, jika

    4. Usaha bernilai nol, jika

    5. Berapa usaha yang dilakukan oleh anak untuk mengangkat benda yang

    bermassa 5 kg setinggi 2 m, jika percepatan gravitasi 10 N/kg ?

    Penyelesaian :

    Diketahui : m =

    s =

    g = Ditanya : W = .. ?

    Jawab : F = m x g

    F = . x .

    F = N

    W = F x s

    W = . x ..

    W = .. joule

    Jadi usaha yang dilakukan sebesar joule

    LKS 3

    Diskusikan dengan kelompok pengertian usaha kemudian buatlah rangkuman.

    Isilah pertanyaan dibawah ini.

    1. Usaha adalah .

    14

  • 8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA

    73/104

    .

    2. Usaha bersama adalah .

    .

    3. Selesaikan persoalan berikut :

    Adi dan Eri mendorong mobil ke kanan dengan gaya masing-masing 150 N

    dan 200 N bergerak sejauh 6 meter.

    Tentukan : 1. Arah mobil bergerak

    2. Usaha yang dilakukan setiap anak

    3. Usaha yang dilakukan bersama-sama oleh Adi dan Eri.

    Penyelesaian :1. Gaya Adi dan Eri kekanan = . + = .. N

    2. Diketahui : F Adi = N

    F Eri = N

    s = m

    Ditanya : WAdi = ?

    W Eri = ?

    Jawab : W = F x s

    W Adi = .. N x . m

    W Adi = J

    W Eri = .. N x m

    W Eri = J

    3. Usaha bersama = ( W Adi + W Eri )

    = . J + . J = . J

    Jadi mobil bergerak ke , besar usaha Adi dan Eri masing-masing

    .. joule dan .. joule, besar usaha bersama Adi dan Eri

    adalah . Joule.

    LKS 4

    Diskusikan dengan kelompok pengertian daya kemudian buatlah rangkuman.

    Isilah pertanyaan dibawah ini.