laporan akhir ipteks bagi masyarakat (i...
TRANSCRIPT
-
LAPORAN AKHIR
IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
IbM PELATIHAN PENGISIAN KONTEN SISTEM MGMP
MODEL ASINKRONUS KABUPATEN BULELENG
Tahun ke I dari rencana 1 tahun
Ketua/Anggota Tim
Drs. I Nyoman Sukajaya, M.T. NIDN: 0015116701 Dr. I Wayan Puja Astawa, S.Pd., M.Stat.Sci. NIDN 0016016903 Kadek Yota Ernanda Aryanto, S.Kom. M.T. NIDN 0024037804
Dibiayai oleh: Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sesuai dengan surat perjanjian pelaksanaan penugasan Program pengabdian kepada masyarakat
Nomor : 124/UN48.15/LPM/2015
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Nopember 2015
-
iii
RINGKASAN
IbM PELATIHAN PENGISIAN KONTEN SISTEM MGMP
MODEL ASINKRONUS KABUPATEN BULELENG
Oleh:
I Nyoman Sukajaya, I Wayan Puja Astawa, K.Y.E Aryanto [email protected], [email protected], [email protected],
Program"IbM Pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP Model Asinkronus Kabupaten Buleleng" dilaksanakan untuk meneruskan upaya pemberdayaan MGMP di Kabupaten Buleleng yang telah diawali melalui program IbM tahun 2014 oleh Sukajaya dkk. Urgensi pelaksanaan pelatihan adalah: pengembangan keprofesian guru dalam jabatan mutlak dibutuhkan, pengembangan keprofesian di era kekinian peluang nya kecil dilakukan dalam bentuk tatap muka langsung, sistem untuk memfasilitasi pengembangan keprofesian di era kekinian sudah dibangun, serta pengetahuan dan keterampilan guru terkait pengoperasian sistem untuk menunjang pengembangan keprofesian masih kurang.
Fokus kegiatan adalah pelatihan mengoperasikan sistem yang sudah dikembangkan bagi anggota MGMP sehingga sistem dapat memberikan manfaat yang optimal dalam menun-jang pengembangan keprofesian anggota. Kurikulum pelatihan meliputi: keterampilan mendaftar menjadi anggota, edit profil anggota, login akses ke sistem, browsing informasi, membuat folder resources, mengunggah materi ke folder resources dalam format teks maupun video, membuat topik diskusi, melibatkan diri dalam diskusi, dan berdiskusi dalam modus sinkronus memakai fasilitas Chat.
Luaran kegiatan adalah jasa transfer pengetahuan dan keterampilan pengoperasian sistem MGMP dalam menunjang pengembangan keprofesian guru. Hasil pelatihan menun-jukkan bahwa capaian peserta sudah memenuhi kompetensi kurikulum. Peserta sudah terampil mendaftar menjadi anggota, mengedit profil, login akses ke sistem, browsing informasi, membuat folder resources, mengunggah materi ke folder resources dalam format teks maupun video, membuat topik diskusi, melibatkan diri dalam diskusi, dan berdiskusi dalam modus sinkronus memakai fasilitas Chat. Total anggota yang mendaftar menjadi member sebanyak 73 orang. Jumlah ini melampaui total peserta yang ikut dalam pelatihan yakni 40 orang. Peserta juga merespon positif penyelenggaraan pelatihan yang terkait waktu, penguasaan materi oleh Tim pelatih, kelugasan bahasa penyajian maupun modul, dan alat bantu presentasi. Peserta pelatihan sudah membuat konsensus tetap mempraktikkan keterampilan yang diperoleh meskipun tugas-tugas rutin mereka sudah cukup banyak. Kata Kunci: Pelatihan pengisian konten, Sistem MGMP, Model Asinkronus
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
-
iv
PRAKATA
Penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah me-
limpahkan berkah-Nya sehingga penulisan laporan akhir program: "IbM Pelatihan Pengi-
sian Konten Sistem MGMP Model Asinkronus Kabupaten Buleleng" dapat diselesaikan
tepat waktu.
Program IbM ini menyasar guru-guru matematika SMP dan SMA anggota MGMP di
Kabupaten Buleleng. Pelaksanaan program bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan
meningkatkan keterampilan guru-guru mengoperasikan sistem MGMP yang sudah diba-
ngun. Program dikemas dalam bentuk pelatihan yang dilaksanakan secara berbimbing
maupun mandiri. Pelatihan berbimbing dilaksanakan selama tiga hari kegiatan di Labora-
torium Komputer UPT Puskom Undiksha dan pelatihan mandiri dilakukan selama sisa
waktu dari jadwal pelaksanaan program di masing-masing sekolah.
Sampai waktu disusunnya laporan akhir ini, keseluruhan tahapan program yang diren-
canakan sudah terlaksana dengan baik. Keberhasilan dalam pelaksanaan program adalah
berkat adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu; penulis menyampaikan teri-
ma kasih kepada:
1. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Dikti yang telah
menetapkan program ini sebagai penerima hibah untuk tahun pendanaan 2015,
2. Ketua LP2M Universitas Pendidikan Ganesha atas persetujuan untuk melaksanakan
program IbM,
3. MGMP Matematika SMP dan SMA Kabupaten Buleleng sebagai mitra kerja yang
telah bekerja sama dengan baik demi keberhasilan pelaksanaan program,
4. guru-guru matematika SMP dan SMA sebagai anggota MGMP yang juga telah berpar-
tisipasi aktif dalam pelaksanaan program pelatihan,
5. pimpinan beserta staf UPT Puskom Undiksha yang telah mengijinkan pemanfaatan
laboratorium komputer untuk melaksanakan pelatihan, serta
6. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang juga telah membantu
pelaksanaan program IbM ini.
Tim sudah melakukan yang terbaik di masing-masing tahapan program. Namun sekira-
nya masih ada kekurangan dalam pelaksanaan; penulis dengan senang hati menerima
masukan untuk perbaikan pelaksanaan ke depan.
Singaraja, 1 Nopember 2015
Tim Pelaksana IbM
-
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN . ii
RINGKASAN .. iii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI ..... v
DAFTAR TABEL .. vi
DAFTAR GAMBAR . vii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 A. Analisis Situasi 1 B. Permasalahan Mitra . 3 C. Justifikasi Penentuan Program . 4
BAB 2 TARGET LUARAN ... 6 A. Target Luaran Kegiatan ... 6
BAB 3 METODE PELAKSANAAN . 7 A. Model Pelaksanaan Program IbM 7 B. Prosedur Pelaksanaan Program IbM 7
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 10 A. Profil LPM Undiksha .. 10 B. Organisasi Tim Pelaksanaan Program IbM . 11
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN .. 13 A. Hasil Pelaksanaan Program .. 13 B. Respon Peserta Pelatihan .. 18 C. Pembahasan .. 20
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN .... 22 A. Simpulan 22 B. Saran .. 22
DAFTAR PUSTAKA . 23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Rekapitulasi Kondisi MGMP di Kabupaten Buleleng . 2
Tabel 2 Rekapitulasi Pelaksanaan Dharma Pengabdian P2M Dosen Undiksha
tahun 2011-2013 .. 11
Tabel 3 Organisasi Tim Pelaksana IbM Pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP
Model Asinkronus Kabupaten Buleleng . 12
Tabel 4 Respon Peserta Terhadap Penyelenggaraan Pelatihan .. 19
-
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Program Pemberdayaan MGMP Kabupaten Buleleng ... 5
Gambar 2 Total anggota yang telah terdaftar menjadi member ... 13
Gambar 3 Sebagian topik forum yang dibuat oleh member 14
Gambar 4 Diskusi di salah satu topik forum 14
Gambar 5 Diskusi di salah satu topik forum lainnya ... 15
Gambar 6 Mengunggah video ke sistem MGMP 15
Gambar 7 Forum post dari salah satu member . 16
Gambar 8 Keberhasilan membuat Folder resources 16
Gambar 9 Isi folder bank Soal Ujian Nasional 17
Gambar 10 Edit profil member . 17
Gambar 11 Salah satu Session Chatting . 18
-
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Kegiatan pelatihan dalam jabatan mutlak dibutuhkan untuk memutakhirkan pengeta-
huan dan keterampilan guru-guru sehingga mampu mengelola pembelajaran dengan baik.
Bentuk-bentuk kegiatan yang diagendakan pemerintah untuk menunjang terlaksananya
pelatihan dalam jabatan diantaranya adalah kegiatan organisasi profesi-KKG, MGMP,
MGBS, dan PGRI secara terprogram dan berkelanjutan. Dalam praktiknya, kegiatan orga-
nisasi profesi dilaksanakan melalui pertemuan-pertemuan bersama anggota organisasi di
suatu tempat dan waktu tertentu pada satu wilayah kabupaten / kota / kecamatan / sanggar /
gugus sekolah. Anggota organisasi meliputi guru-guru mata pelajaran di SMP, SMA dan
SMK negeri dan swasta baik yang berstatus PNS maupun guru yayasan.
Kegiatan MGMP memiliki tujuan sangat mulia, yang diantaranya adalah: (1) mening-
katkan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga dapat
menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan; (2) mendiskusikan per-
masalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan
menemukan alternatif solusi pemecahannya sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
masing-masing, guru, kondisi sekolah, dan lingkungannya; (3) membantu guru memper-
oleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan kegiatan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kegiatan kurikulum, metodologi, dan sistem pengujian yang sesuai dengan mata
pelajaran yang bersangkutan; serta (4) saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil
lokakarya, simposium, seminar, diklat, penelitian tindakan kelas, referensi, dan lain-lain
kegiatan profesional yang dibahas bersama-sama (widodo, 2012).
Langkah nyata yang dipikir mampu memberdayakan kegiatan MGMP oleh widodo
adalah: (1) mempertahankan keberlangsungan diskusi terkait permasalahan guru-guru
dalam melaksanakan tugas profesinya, (2) mengupayakan ketersediaan informasi secara
lengkap dan mutakhir yang dapat diakses setiap saat oleh para guru, dan (3) menyelengga-
rakan pembinaan rutin dari dinas atau lembaga terkait.
Langkah nyata yang terpikirkan untuk memberdayakan kegiatan MGMP dalam kese-
hariannya belum dapat terwujud karena berbagai alasan. Diskusi dengan ketua MGMP
Matematika SMP maupun SMA Kabupaten Buleleng serta pengalaman pengusul ketika
mendampingi kegiatan MGMP matematika SMA di tahun 2010 dan tahun 2014 menyirat-
-
2
kan bahwa pelaksanaan kegiatan MGMP menemui banyak kendala. Kendala-kendala ter-
sebut terangkum pada rekapitulasi kondisi MGMP di Tabel 1.
Tabel 1. Rekapitulasi Kondisi MGMP di Kabupaten Buleleng
No Uraian Program Realisasi 1 Anggota Organisasi profesi 9 kecamatan di Kab. Buleleng 9 kecamatan di Kab. Buleleng 2 Lingkup Kegiatan 6 kegiatan 3 kegiatan 3 Frekuensi Kegiatan / bulan 1 dalam sebulan 1 dalam satu semester 4 Target Kehadiran 100 % 60% 5 Capaian 100 % 50% 6 Pagu Kegiatan Teralokasi secara pasti Tidak ada alokasi khusus
Solusi untuk mempertahankan keberlangsungan diskusi terkait permasalahan guru-
guru dalam melaksanakan tugas profesinya sudah dilakukan oleh Sukajaya dkk., melalui
program IbM tahun pendanaan 2014. Solusi yang diberikan berupa pengembangan sistem
MGMP model asinkronus untuk: (1) mendukung kelancaran komunikasi, (2) media berdis-
kusi, (3) wadah memublikasikan pengetahuan terbaru di bidang profesi guru, dan (4) kebu-
tuhan lain yang mendukung peningkatan profesi guru.
Secara teknis, lalu lintas informasi di sistem MGMP diatur oleh administrator guna
mendukung kelancaran, ketepatan, kebenaran, dan legalitas informasi yang tersedia. Peng-
unggahan informasi penting lazimnya juga dilakukan oleh administrator. Seiring dengan
disadarinya bahwa informasi adanya tersebar maka sumber informasi tidak lagi dibatasi
dari administrator saja. Namun demikian; informasi yang disajikan mesti dapat dipertang-
gungjawabkan kebenaran dan keabsahannya. Sistem seperti ini mendukung kelengkapan
ketersediaan informasi, serta informasi yang tersedia semakin mutakhir. Sistem ini pula
yang diacu dalam pembangunan sistem MGMP kabupaten buleleng melalui program IbM
2014. Guna mewujudkan ketersediaan informasi yang mutakhir dan lengkap, anggota
organisasi profesi seyogyanya tidak berperilaku hanya sebagai pengunduh informasi dari
sistem. Anggota dituntut terlibat aktif dalam mengunggah buah pemikiran sendiri, penge-
tahuan yang didapat melalui hasil berselancar di jaringan informasi global atau pengeta-
huan yang didapat melalui kegiatan pelatihan, seminar, bimtek maupun kegiatan sejenis
lainnya. Dengan terlibat mengunggah pengetahuan atau informasi yang dimiliki masing-
masing anggota organisasi profesi diharapkan tidak hanya meningkatkan kuantitas infor-
masi tetapi juga berdampak pada meningkatnya kreativitas dan budaya berbagi di kalangan
anggota.
Sayangnya, perilaku yang diharapkan dari anggota organisasi MGMP untuk terlibat
aktif dalam mengunggah informasi yang dimiliki belum terealisir. Konfirmasi yang dila-
-
3
kukan ke anggota memberikan masukan bahwa ketidakmunculan perilaku itu bukan
semata-mata karena tidak ada inisiatif dari anggota, tetapi lebih dikarenakan mereka belum
memiliki pengetahuan dan keterampilan mengunggah informasi ke sistem. Tentu kondisi
ini tidak menguntungkan bagi percepatan perolehan informasi yang dibutuhkan dalam
peningkatan profesi anggota organisasi. Untuk menjembatani kepemilikan pengetahuan
dan keterampilan melengkapi konten sistem di kalangan guru-guru anggota organisasi
profesi MGMP maka dipikir perlu memberikan pelatihan ke mereka. Berdasarkan rasional
tersebut, penting dilakukan kegiatan "IbM Pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP
Model Asinkronus Kabupaten Buleleng".
B. Permasalahan Mitra
Indikator bahwa sistem informasi memiliki operasional yang efektif adalah terjadinya
aliran informasi dari pemberi ke pengguna yang diwujudkan melalui tingginya frekuensi
akses informasi ke sistem. Tingginya frekuensi akses informasi umumnya dipicu oleh
ketersediaan informasi mutakhir dan bermanfaat bagi pengguna. Sudah tentu pencapaian
indikator ini peluangnya menjadi kecil tatkala mengandalkan sumber informasi hanya dari
satu atau dua orang anggota organisasi tertentu saja. Informasi yang ditunggu lazimnya
adalah dari administrator yang ditugaskan mengelola sistem.
Kondisi "sumber informasi terbatas" ternyata juga muncul dalam pengelolaan sistem
MGMP model asinkronus kabupaten Buleleng. Sistem yang sudah dibangun melalui prog-
ram IbM tahun 2014 belum sepenuhnya efektif dimanfaatkan. Frekuensi akses pengunjung
ke sistem masih rendah karena alasan sedikit dan kurang beragam informasi mutakhir yang
tersedia di sistem. Anggota profesi cenderung memanfaatkan sistem untuk mengunduh
informasi. Ketika ditanya alasan mengapa mereka tidak memosisikan diri sebagai peng-
unggah informasi, diperoleh jawaban bahwa mitra belum memiliki pengetahuan dan kete-
rampilan untuk aktivitas tersebut. Kondisi ini tentu tidak mendukung upaya merealisasikan
pemikiran menjadikan sistem MGMP sebagai sumber informasi yang lengkap dan muta-
khir. Fakta ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena tanpa didukung kepemilikan
pengetahuan dan keterampilan memanfaatkan sistem secara baik akan memosisikan sistem
yang telah dikembangkan tidak mampu memberikan kontribusi maksimal pada pemberda-
yaan MGMP melalui sistem MGMP online model asinkronus. Permasalahan mitra inilah
yang dicarikan solusinya melalui pelatihan pengisian konten sistem MGMP model asin-
kronus kabupaten buleleng.
-
4
C. Justifikasi Penentuan Program
Dalam subbab permasalahan mitra disiratkan bahwa permasalahan utama mitra adalah
komunikasi antar anggota organisasi MGMP matematika kabupaten Buleleng belum efek-
tif. Satu program penanggulangan telah dilakukan yakni membangun sistem informasi
MGMP model asinkronus dan pelatihan singkat pengoperasiannya melalui program IbM
2014. Keterbatasan alokasi waktu dan anggaran menjadi alasan mengapa program di tahun
2014 belum mampu mencakup kegiatan transfer pengetahuan dan keterampilan mengelola
sistem guna mewujudkan sistem menjadi sistem komunikasi yang efektif. Sebagai dam-
paknya, anggota organisasi MGMP memanfaatkan sistem yang telah ada hanya untuk
mengakses informasi, belum dibarengi dengan kegiatan menggunakan sistem sebagai
sarana saling bertukar informasi, mengunggah ide / gagasan dan permasalahan, maupun
untuk memublikasikan karya-karya yang potensi dijadikan inspirasi bagi anggota yang
lain.
Profil anggota MGMP matematika Kabupaten Buleleng mayoritas menunjukkan diri
mereka belum memperoleh pendidikan / pelatihan pengelolaan informasi di sistem baik
dalam rentang pendidikan pra-jabatan maupun dalam jabatan. Meskipun pengetahuan dan
keterampilan tersebut bukanlah tugas pokok mereka namun sangat menunjang pengem-
bangan keprofesian. Di samping itu; perolehan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan
informasi yang secara teknis diwujudkan melalui pelatihan pengisian konten ke sistem
MGMP juga bertujuan mewujudkan kesinambungan menyelesaikan keterbatasan dalam
memberdayakan MGMP secara tuntas yang tahapan-nya telah didahului melalui kegiatan
IbM tahun 2014 oleh Sukajaya dan kawan-kawan.
Dasar pertimbangan lain yang digunakan dalam justifikasi program adalah mengab-
dikan sumber daya Undiksha dalam memenuhi kebutuhan sekolah / masyarakat mewujud-
kan peningkatan kualitas pembelajaran melalui pendidikan / pelatihan pemanfaatan
teknologi informasi yang diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran. Kebutuhan ini
sudah sangat potensi dipenuhi dengan tersedianya sumber ahli yang dimiliki Undiksha
untuk dilibatkan dalam pemenuhan kebutuhan seperti yang ditunjukkan pada Bab 4
Kelayakan Perguruan Tinggi.
Secara garis besar peta program yang dirancang untuk membantu merealisasikan
pemberdayaan MGMP Kabupaten Buleleng ditunjukkan di Gambar 1.
-
5
Gambar 1. Peta Program Pemberdayaan MGMP Kabupaten Buleleng
Keterangan: program 1 sudah terwujud melalui program IbM 2014 program 2 yang diusulkan sebagai program IbM 2015 program 3 usulan tahun berikutnya.
-
6
BAB 2 TARGET LUARAN
A. Target Luaran Kegiatan
Luaran program IbM Pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP Model Asinkronus
Kabupaten Buleleng adalah jasa transfer pengetahuan dan keterampilan pengelolaan
konten sistem MGMP Kabupaten Buleleng. Luaran di bidang pengetahuan dan keteram-
pilan sumber daya organisasi profesi merupakan investasi jangka panjang pada individu
anggota profesi. Luaran yang dimaksud adalah:
1. wawasan terkait pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media
komunikasi dalam upaya peningkatan profesionalitas guru,
2. pengetahuan dan keterampilan pengelolaan konten sistem sehingga informasi tersedia
semakin lengkap dan mutakhir.
Luaran program selain yang berupa jasa meliputi luaran dalam bentuk:
1. kurikulum pelatihan pengisian konten MGMP Kabupaten Buleleng,
2. modul pelatihan pengisian konten MGMP Kabupaten Buleleng,
3. instrumen evaluasi pelaksanaan pelatihan pengisian konten MGMP Kabupaten
Buleleng,
4. laporan kegiatan pengabdian,
5. artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional, dan
6. poster kegiatan.
-
7
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
A. Model Pelaksanaan Program IbM
Model yang digunakan pada pelaksanaan program Ipteks Bagi Masyarakat, khususnya
untuk menjembatani efektifnya komunikasi, perolehan pengetahuan dan keterampilan yang
menunjang peningkatan profesionalitas organisasi profesi guru adalah seperti berikut.
a. Model partisipatory rural appraisal (PRA). Model ini dikembangkan oleh Robert
Chambers yang merupakan cara yang digunakan dalam melakukan pengkajian /
penilaian untuk memahami keadaan atau kondisi desa / wilayah / lokalitas tertentu
dengan melibatkan partisipasi masyarakat(Participatory RURAL APPRAISAL
(PRA), n.d.). Model PRA atau yang sering juga disebut pendekatan, mencakup
sebelas prinsip. Detail sebelas prinsip tersebut selengkapnya disajikan di
http://id.shvoong.com/humanities/1947728-participatory-rural-appraisal-pra.
b. Model Transfer Teknologi (TT). Model TT dilakukan guna diperolehnya pengeta-
huan dan keterampilan terkait prinsip-prinsip penerapan teknologi oleh mitra atau
kelompok masyarakat (dalam hal ini adalah masyarakat sekolah). Melalui model ini
mitra dilibatkan tidak hanya mampu menggunakan teknologi yang ada tetapi juga
mampu mengaplikasikan teknologi untuk peningkatan produktivitas.
B. Prosedur Kegiatan Program IbM
Prosedur kegiatan program IbM yang diusulkan dalam usulan ini meliputi tahapan: (1)
persiapan, (2) pelaksanaan, (3) pemantauan, (4) evaluasi, dan (5) penyusunan laporan kegi-
atan. Perincian kegiatan di masing-masing tahapan diuraikan seperti berikut.
1. Persiapan
Pada tahapan persiapan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. sosialisasi program IbM ke lembaga mitra,
b. pengumpulan persoalan yang dihadapi organisasi mitra,
c. klasifikasi persoalan organisasi mitra dan pencocokan dengan potensi yang ada
pada institusi yang akan menjadi pendamping organisasi mitra,
d. penyusunan skala prioritas program dengan mendasarkan pada peluang untuk
diimplementasikan, dan ketersediaan sumber daya dari tim pendamping,
e. penyusunan rencana kerja dan instrumen pelaksanaan program,
f. penetapan tim pelaksana dan uraian kerja sesuai kepakaran yang dimiliki,
g. diskusi / pembekalan tim terkait dengan pelaksanaan teknis.
-
8
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan program meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. penyusunan kurikulum pelatihan pengisian konten sistem MGMP Kabupaten
Buleleng,
b. penetapan jadwal pelaksanaan kegiatan pelatihan,
c. penyusunan modul pelatihan pengisian konten sistem MGMP Kabupaten Bule-
leng,
d. penyusunan instrumen evaluasi pelaksanaan pelatihan pengisian konten MGMP
Kabupaten Buleleng, dan
e. pelaksanaan pelatihan pengisian konten MGMP Kabupaten Buleleng.
3. Pemantauan
Pemantauan dilakukan pada masing-masing kegiatan tahap pelaksanaan. Lingkup
pemantauan yang dilakukan meliputi:
1. status kegiatan, yakni mengetahui apakah kegiatan sudah terlaksana atau belum,
2. persentase pelaksanaan kegiatan,
3. keterlibatan tim pelaksana sesuai dengan uraian kerja yang sudah ditetapkan, dan
4. pemenuhan sumber daya yang dibutuhkan pada tahap pelaksanaan.
4. Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi memiliki dua tujuan yaitu: (a) umpan balik untuk perbaikan
dini tahap pelaksanaan dan (b) umpan balik untuk program berikutnya. Ada dua
modus pelaksanaan evaluasi, yakni evaluasi selama pelaksanaan program dan evaluasi
di akhir pelaksanaan program. Modus pertama bertujuan untuk melakukan perbaikan
dini dan modus kedua untuk perbaikan program berikutnya.
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan evaluasi akhir pelaksanaan program,
ditetapkan target pencapaian program, yakni teratasinya kendala yang ditemui anggota
organisasi profesi dalam operasional pengembangan keprofesian. Lebih spesifik target
capaiannya meliputi:
a. Anggota organisasi profesi yang terlibat dalam pelatihan pengisian konten sistem
MGMP mencapai 85% dari keseluruhan anggota dengan porsi kehadiran minimal
75% dari total jam kegiatan.
-
9
b. Peserta pelatihan mampu menyerap minimal 85% dari keseluruhan materi pelatihan
yang diprogramkan.
c. Peserta pelatihan sekurang-kurangnya dapat mengelola dua tipe arsip di sistem
MGMP model asinkronus.
5. Penyusunan Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan program ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
IbM kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan secara garis besar mencakup
uraian pelaksanaan program, capaian dari target yang ditetapkan, hambatan-hambatan
dalam pelaksanaan, dan solusi yang dilakukan dalam mengatasi hambatan. Isi laporan
kegiatan didasarkan pada data yang dikumpulkan melalui tahapan evaluasi program
IbM.
-
10
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
A. Profil LPM Undiksha
Sebagai salah satu lembaga di Universitas Pendidikan Ganesha, LPM memiliki tugas
menyelenggarakan salah satu tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masya-
rakat dengan tugas pokok dan fungsi:
1. tugas pokok: menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dan ikut mengusahakan serta mengendalikan administrasi sumber daya yang diper-
lukan,
2. fungsi:
a. pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi, dan / atau kesenian (Ipteks);
b. peningkatan relevansi program Universitas Pendidikan Ganesha sesuai dengan
kebutuhan masyarakat;
c. pelaksanaan pemberian bantuan kepada masyarakat untuk melaksanakan pemba-
ngunan;
d. pelaksanaan pengembangan pola dan konsepsi pembangunan nasional, wilayah,
dan / atau daerah;
e. pelaksanaan urusan tata usaha Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat.
Dalam mengemban tugasnya; LPM Undiksha mengemban visi menjadi lembaga yang
mampu mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, melalui pemerataan kesempatan memanfaatkan hasil-hasil
penelitian, hasil pendidikan di perguruan tinggi, maupun hasil pengembangan Ilmu Penge-
tahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) bagi masyarakat luas.
Bentuk dan pola pengabdian yang dilaksanakan LPM Undiksha disesuaikan dengan
visi dan perluasan mandat utamanya sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan dan
juga bidang non kependidikan. Untuk saat ini, bentuk / pola kegiatan pengabdian kepada
masyarakat Undiksha tetap mengambil khalayak sasaran di sekolah dan luar sekolah /
masyarakat umum, kelompok, komunitas maupun lembaga yang berada di perkotaan
maupun pedesaan. Menyadari bahwa pengabdian sebagai salah satu dharma pokok
pendidikan tinggi, maka strategi pengembangan pengabdian kepada masyarakat yang akan
dikembangkan ke depan adalah: (1) melaksanakan P2M berdasarkan azas manfaat bagi
masyarakat, (2) Peningkatan penyuluhan dan pelayanan teknis dan konsultasi bagi
masyarakat pada berbagai bidang; (3) kerjasama simetris kemitraan dengan berbagai pihak
-
11
terkait, (4) pendayagunaan secara optimal aset Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha)
yang bersifat strategis, baik dilihat dari segi lokasi maupun operasional.
LPM Undiksha memiliki tujuan: (1) meningkatkan pemenuhan berbagai kebutuhan
sekolah dan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan
pendidikan, penyuluhan dan pembinaan secara partisipatif, dan (2) mempercepat proses
peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sasaran dari LPM adalah: (1)
masyarakat sekolah, yang didalamnya termasuk siswa, guru, dan pegawai administrasi
sekolah, dan (2) masyarakat, yaitu masyarakat yang memiliki latar belakang sosial demo-
grafis, ekonomis, pendidikan yang berbeda; kader-kader pembangunan di desa / kelurahan
sasaran; anggota masyarakat potensial di desa sasaran, maupun lembaga/organisasi, serta
badan dan dinas pemerintah maupun non pemerintah.
Rekapitulasi pelaksanaan dharma pengabdian Undiksha dalam tiga tahun terakhir
dilihat dari jenis skim dan sumber pendanaannya disajikan pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Rekapitulasi Pelaksanaan Dharma Pengabdian P2M Undiksha Tahun 2011-2013*)
No Jenis P2M Th.2011 Th.2012 Th.2013 Sumber Dana
Jumlah Dosen Jumlah Dosen Jumlah Dosen
1 DIPA 40 160 25 90 73 243 DIPA, PEMDA 2 Hi-Link - - 1 7 - - DP2M DIKTI 3 IbM 9 36 12 42 11 33 DP2M DIKTI 4 IbW 4 30 4 30 5 36 DP2M DIKTI 5 IbIKK 1 5 3 12 2 12 DP2M DIKTI 6 IbK - - 1 8 1 8 DP2M DIKTI 7 KKN-PPM - - 1 4 1 3 DP2M DIKTI 8 PM-PMP - - 5 22 - - DP2M DIKTI
*)Dikutif dari Profil LPM Undiksha di www.lpm.undiksha.ac.id
B. Organisasi Tim Pelaksana Program IbM
Organisasi tim pelaksana program IbM tertera pada Tabel 3. Pelaksanaan program
melibatkan tiga orang dosen Undiksha, dua orang dengan kualifikasi keahlian teknik
informatika dan satu orang dengan kualifikasi keahlian pendidikan matematika.
Ketua pelaksana memiliki multi disiplin keilmuan (pendidikan matematika dan teknik
informatika) yang potensial memetakan peluang pemanfaatan TIK dalam peningkatan kua-
litas profesionalisme guru melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
seperti dilampirkan pada biodata ketua pelaksana. Anggota pengabdian 1 dan 2 berturut-
turut adalah tenaga profesional di bidang pendidikan matematika dan teknik informatika.
Kedua anggota pengabdian juga sudah berpengalaman melakukan kegiatan penelitian
-
12
maupun pengabdian kepada masyarakat yang sangat potensial menunjang keberhasilan
pelaksanaan pengabdian yang diusulkan melalui program IbM ini.
Tabel 3. Organisasi Tim Pelaksana IbM Pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP
Model Asinkronus Kabupaten Buleleng.
No Jabatan / Tugas Nama Instansi 1 Ketua Pelaksana Drs. I Nyoman Sukajaya, M.T. Jur. Pendidikan Matematika,
FMIPA Undiksha 2 Pelaksana bidang Pelatihan I Wayan Puja Astawa, S.Pd. M.Stat.Sci. Jur. Pendidikan Matematika,
FMIPA-Undiksha 3 Pelaksana bidang Pelatihan Kadek Yota Ernanda Aryanto, S.Kom.
M.T. Jurusan Pendididkan Teknik Informatika, FTK-Undiksha
Uraian tugas masing-masing jabatan/tugas tim pelaksana program IbM dipaparkan
sebagai berikut.
1. Ketua Pelaksana Program IbM
Ketua pelaksana memiliki tugas:
a. mempertanggungjawabkan seluruh pelaksanaan program,
b. pengelola keseluruhan program pengabdian, yang mencakup perencanaan, pelaksa-
naan, pemantauan dan evaluasi,
c. fasilitator dengan organisasi mitra,
d. sebagai ketua penyusun kurikulum pelatihan,
e. evaluator pelaksanaan program pelatihan,
f. ketua penyusun laporan dan pertanggungjawaban keuangan kepada lembaga terkait.
g. ketua penyusun artikel ilmiah untuk diterbitkan di jurnal nasional,
h. ketua perancang poster kegiatan pengabdian.
2. Pelaksana Bidang Pelatihan
Pelaksana bidang pelatihan memiliki uraian tugas:
a. di bawah koordinasi ketua; terlibat dalam penyusunan kurikulum pelatihan,
b. menetapkan jadwal pelaksanaan program pelatihan,
c. menyusun modul untuk program pelatihan pengisian konten sistem MGMP,
d. tim evaluator pelaksanaan program pelatihan,
e. tim penyusun laporan pertanggungjawaban tahapan pelaksanaan program.
f. tim penyusun artikel ilmiah untuk diterbitkan di jurnal nasional, dan
g. tim perancang poster kegiatan pengabdian.
-
13
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Di Bab ini dipaparkan Hasil dari pelaksanaan program, respon peserta terhadap
program dan pembahasan terkait hasil dan respon peserta.
A. Hasil Pelaksanaan Program
Paradigma kegiatan P2M adalah bersifat problem solving, komprehensif, bermakna,
tuntas, dan berkelanjutan. Untuk tujuan jangka panjang; paradigma berkelanjutan menjadi
poin penting karena mewakili penerimaan mitra terhadap program dan perubahan perilaku
positif yang ditunjukkan mitra setelah mengikuti pelatihan. Di "IbM Pelatihan Pengisian
Konten Sistem MGMP Model Asinkronus Kabupaten Buleleng"; peserta menerima pelak-
sanaan program dengan sangat baik. Kondisi ini ditunjukkan dengan banyaknya anggota
yang mendaftar menjadi member. Tujuh puluh tiga (73) anggota MGMP mendaftar ke
sistem (lihat Gambar 2). Angka ini melebihi total 40 orang anggota yang terlibat dalam
kegiatan pelatihan. Penambahan anggota terjadi melalui kegiatan mandiri, memanfaatkan
modul yang diunggah di situs MGMP. Sekaligus kondisi ini menunjukkan anggota sudah
memiliki keterampilan mendaftarkan diri menjadi member.
Gambar 2. Total anggota yang telah terdaftar menjadi member
-
14
Selain kemampuan mendaftar menjadi peserta, pengetahuan dan keterampilan anggota
MGMP mengoperasikan fitur sistem MGMP juga meningkat. Member sudah mampu
mengunggah topik diskusi (Gambar 3) dan terlibat diskusi dalam suatu topik (Gambar 4
dan 5).
Gambar 3. Sebagian topik forum yang dibuat oleh member
Gambar 4. Diskusi di salah satu topik forum
Beberapa topik diskusi anggota MGMP
-
15
Gambar 5. Diskusi di salah satu topik forum lainnya
Pengetahuan dan keterampilan lain yang juga mampu ditunjukkan peserta pelatihan
yang telah menjadi member adalah mengunggah video ke sistem MGMP (Gambar 6).
Gambar 6. Mengunggah video ke sistem MGMP
-
16
Member juga mampu mengirim pesan (Gambar 7), membuat folder resources (gambar 8),
dan mengunggah materi ke folder resources (Gambar 9). Kemampuan lainnya yang juga
sudah dimiliki anggota adalah memperbarui profil (Gambar 10) dan melakukan chatting
(Gambar 11).
Gambar 7. Forum post dari salah satu member
Gambar 8. Keberhasilan membuat Folder resources
Folder resources atau
-
17
Gambar 9. Isi folder bank Soal Ujian Nasional
Gambar 10. Edit profile member
Isi folder BANK SOAL Soal ujian Nasional
Edit profile
-
18
Gambar 11. Salah satu Session Chatting
B. Respon Peserta Pelatihan
Respon peserta terkait pelaksanaan program dikumpulkan menggunakan kuesioner. Isi
kuesioner secara umum fokus ke tiga aspek yakni: efektifitas kegiatan pelatihan dalam me-
nunjang pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), efektifitas penyelenggaraan
program, dan komitmen peserta mempraktikkan hasil pelatihan.
Terkait efektifitas kegiatan pelatihan dikumpulkan informasi: (a) apakah kegiatan
menunjang PKB, (b) jika menunjang, bagaimana program tersebut menunjang PKB, (c)
apakah cakupan materi pelatihan sudah memadai, dan (d) keyakinan anggota memiliki
konsensus mengimplementasikan materi pelatihan dalam menunjang PKB.
Efektifitas penyelenggaraan pelatihan diukur berdasarkan: (a) kecukupan waktu pela-
tihan, (b) penguasaan materi oleh Tim pelatih, (c) kelugasan bahasa penyajian dan modul,
dan (d) dukungan alat bantu presentasi dalam pelaksanaan pelatihan.
Respon lain yang juga didata dari peserta adalah komitmen untuk terus memprak-
tikkan keterampilan yang telah diperoleh selama pelatihan ketika pelatihan telah berakhir.
Respon ini akan menjadi indikator terjadi tidaknya perubahan perilaku peserta sebelum dan
sesudah dilaksanakannya kegiatan pelatihan.
-
19
Respon peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan ditunjukkan di Tabel 4.
Tabel 4. Respon Peserta Terhadap Penyelenggaraan Pelatihan
NO URAIAN Respon
1 Kegiatan pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP Model Asinkronus Kabupaten Buleleng menunjang pe-ngembangan keprofesian berkelanjut-an.
Ya 26
Tidak 0
2 Jika Ya; menurut pertimbangan Ibu / Bapak bagaimana kegiatan pelatihan ini menunjang pengembangan kepro-fesian berkelanjutan di kalangan guru-guru?
Pengetahuan/keterampilan guru-guru dalam menga-plikasikan TI kembali disegarkan
12
Guru paham/terampil memanfaatkan perkembangan TI untuk menunjang kualitas pembelajaran
16
Guru paham/terampil memanfaatkan perkembangan TI untuk memutakhirkan penguasaan materi
7
Hal Lainnya 0 3 Jika Tidak; menurut pertimbangan Ibu
/ Bapak mengapa kegiatan pelatihan ini tidak menunjang pengembangan keprofesian berkelanjutan di kalangan guru-guru?
Yakin tidak diaplikasikan dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan di kalangan guru-guru.
0
Materinya bukan merupakan materi yang dibutuhkan dalam pengembangan keprofesian guru.
0
Terbatasnya waktu guru mengembangkan profesi melalui pengetahuan / keterampilan yang dilatihkan.
5
Ada alternatif pengembangan profesi yang lebih cocok dengan kondisi kekinian guru-guru
0
Hal lainnya 0
4 Jika Ibu/Bapak meyakini bahwa kegi-atan pelatihan ini menunjang pengem-bangan keprofesian berkelanjutan, apakah cakupan materi yang diberikan sudah memadai?
Sudah 21
Belum 5
5 Jika Ibu/Bapak memilih Belum, sesi apa yang perlu ditambahkan?
6 Kami para guru yakin mampu mengimplementasikan pengetahuan / keterampilan yang telah dilatihkan dalam menunjang peningkatan keprofesian guru.
Sangat setuju 6 Setuju 20 Ragu-ragu 0 Tidak setuju 0 Sangat tidak setuju 0
7 Kami belum memahami bagaimana pengetahuan / keterampilan yang dilatihkan menunjang program keprofesian berkelanjutan di kalangan guru-guru.
Sangat setuju 0 Setuju 0 Ragu-ragu 3 Tidak setuju 20 Sangat tidak setuju 1
8 Alokasi waktu penyelenggaraan kegi-atan pelatihan?
Sudah memadai 16 Belum memadai 8
9 Penguasaan tim pelatih terhadap mate-ri pelatihan?
Sangat memadai 21 Memadai 4
-
20
Cukup memadai 0 Tidak memadai 1 Sangat tidak memadai 0
10 Penyajian oleh tim pelatih memudah-kan guru-guru memahami / memprak-tikkan materi pelatihan.
Sangat setuju 13 Setuju 13 Ragu-ragu 0 Tidak setuju 0 Sangat tidak setuju 0
11 Modul pelatihan yang digunakan dalam kegiatan pelatihan disajikan secara ter-struktur serta bahasa-nya lugas.
Sangat setuju 9 Setuju 17 Ragu-ragu 0 Tidak setuju 0 Sangat tidak setuju 0
12 Penyajian materi didukung alat bantu presentasi yang memadai serta memu-dahkan guru-guru dalam memahami / mempraktikkan materi sajian
Sangat setuju 16 Setuju 10 Ragu-ragu 0 Tidak setuju 0 Sangat tidak setuju 0
13 Kami yakin tidak akan mengimple-mentasikan pengetahuan/keterampilan yang diperoleh karena waktu kami tersita untuk mengerjakan tugas-tugas administratif lainnya.
Sangat setuju 0 Setuju 1 Ragu-ragu 4 Tidak setuju 16 Sangat tidak setuju 3
14 Pandangan Ibu/Bapak terkait kegiatan pelatihan ini:
Tidak bermanfaat bagi pengembangan profesi. 0 Sesungguhnya bermanfaat tetapi ada tugas-tugas administratif lainnya yang lebih penting bagi pe-ngembangan karir sehingga kami menunda pengim-plementasiannya.
11
Hal lainnya 10 15 Saran / masukan Disertakan di lampiran 5.
C. Pembahasan
Dari paparan hasil di dua subbab sebelumnya terlihat bahwa peserta pada dasarnya
sudah memperoleh pengetahuan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk mengope-
rasikan sistem MGMP untuk mendukung PKB dalam jabatan. Pengetahuan dan keteram-
pilan yang telah diperoleh meliputi: kemampuan mendaftar menjadi member, login ke
sistem MGMP, membuat folder resources, mengunggah materi ke folder resources, meng-
unggah topik diskusi, berpartisipasi dalam diskusi, mengunggah video ke folder, dan ber-
diskusi secara online melalui fitur Chat. Hal positif yang juga ditunjukkan di hasil pengab-
dian adalah total member yang terdaftar sebanyak 73 orang dan melebihi total peserta yang
-
21
terlibat dalam pelatihan yakni 40 orang. Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem MGMP
memang dibutuhkan guna menunjang PKB dalam jabatan. Total pendaftar yang melebihi
peserta pelatihan memang diupayakan melalui pengunggahan modul ke sistem MGMP dan
diijinkan diunduh oleh semua pengunjung.
Respon peserta sejalan dengan paparan hasil. Dari total peserta yang terlibat pelatihan,
keseluruhan peserta menanggapi bahwa pelatihan ini yakin memberi manfaat bagi PKB
dalam jabatan (Gambar 12). Peserta juga merespon bahwa kegiatan pelatihan memberi pe-
ngetahuan/keterampilan memanfaatkan teknologi informasi untuk perbaikan kualitas pem-
belajaran maupun pemutakhiran materi. Cakupan materi juga dinilai sudah memadai. Dari
kedua kondisi ini, peserta memiliki keyakinan mampu mengimplementasikan materi pela-
tihan dalam meningkatkan keprofesian guru.
Di sisi pelaksanaan, peserta merespon waktu pelaksanaan, penguasaan materi dari tim
pelatih, kelugasan bahasa dalam penyajian maupun modul, dan dukungan alat bantu pre-
sentasi sudah memadai. Khusus untuk komponen waktu; sebagian peserta mengusulkan
supaya waktu pelatihan ditambah. Peserta menilai masih ada pengetahuan dan keterampil-
an lain terkait pengoperasian sistem MGMP yang dibutuhkan untuk menunjang PKB
dalam jabatan. Kebutuhan ini diakomodir dalam bentuk kegiatan mandiri yakni tetap
memberikan waktu ke peserta untuk berdiskusi secara asinkronus maupun sinkronus.
Dikaitkan dengan banyaknya tugas-tugas rutin anggota MGMP yang bersifat akademis
maupun non akademis serta wajib dikerjakan; mayoritas peserta tidak setuju menjadikan-
nya alasan tidak mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sete-
lah kegiatan pelatihan berakhir. Sebagian kecil peserta masih memiliki kekhawatiran terha-
dap tidak tersedianya cukup waktu untuk mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan
yang telah diperoleh di sela-sela tugas rutin di sekolah. Kondisi ini seyogyanya mendapat
perhatian dari pengambil kebijakan sehingga ke depan tersedia cukup waktu bagi guru
untuk terus memutakhirkan pengetahuan dan keterampilan-nya dalam bentuk PKB dalam
jabatan.
-
22
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pelatihan pengisian konten sistem MGMP model asinkronus Kabupaten Buleleng
yang dilaksanakan sebagai program IbM pendanaan tahun 2015 berjalan sesuai agenda.
Tim telah melaksanakan keseluruhan tahapan program dengan baik sampai dengan waktu
penyusunan laporan akhir. Selama kegiatan pelatihan, peserta memperoleh pengetahuan
dan keterampilan: mendaftar menjadi member, login ke sistem MGMP, membuat folder
resources, mengunggah materi ke folder resources, mengunggah topik diskusi, berpar-
tisipasi dalam diskusi, mengunggah video ke folder, dan berdiskusi secara online melalui
fitur Chat. Hasil positif yang juga disimpulkan sebagai dampak pelaksanaan pelatihan ada-
lah jumlah member yang terdaftar sebanyak 73 orang yang melebihi total peserta yang
terlibat dalam kegiatan yakni 40 orang.
Peserta merespon positif penyelenggaraan pelatihan khususnya terkait waktu, pengua-
saan materi dari Tim pelatih, kelugasan bahasa penyajian maupun modul, dan dukungan
alat bantu presentasi. Realitas bahwa tugas-tugas akademik dan administratif yang wajib
dipenuhi oleh guru cukup banyak; mereka memunculkan konsensus untuk tidak menja-
dikannya alasan tidak mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah didapat
setelah kegiatan pelatihan berakhir.
B. Saran
Pihak-pihak yang kompeten seyogyanya mendukung terwujudnya pengembangan
keprofesian guru dalam bentuk pendidikan maupun pelatihan. Dari pihak dosen; salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk pengembangan keprofesian guru adalah mengabdikan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui riset yang berkelanjutan. Bentuk-
bentuk pengabdian yang dikerjakan seyogyanya juga menyelesaikan permasalahan keki-
nian yang dialami oleh guru dan keberlanjutan dampaknya dirasakan untuk jangka pan-
jang.
-
23
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia, 2005, UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Republik Indonesia, 2013, Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi IX, Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
_______, http://www.bulelengkab.go.id/index.php/instansi-detail/51/Dinas-Pendidikan/, diakses tanggal 12 Mei 2013.
Ketua LPM Undiksha, 2013, Rekapitulasi Data Pelaksanaan P2M Tahun 2012-2014 Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas pendidikan Ganesha, diakses dari www.lpm.undiksha.ac.id diakses tanggal 07 April 2014.
Ketut Rindjin, 2007, Peningkatan Profesionalisme Guru, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA Edisi Khusus Tahun XXXX Mei 2007.
Robert Chambers, 1994, Participatory Rural Appraisal (PRA): Analysis of Experience, World Development Vol 22 No 9 pp 1253-1268.
Sukajaya dkk., 2014, IbM Musyawarah Guru Mata Pelajaran Model Asinkronus Kabupa-ten Buleleng, Laporan P2M.
Trisno Widodo, 2012, Memberdayakan MGMP, http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/ 15/memberdayakan-mgmp-457462.html diakses tanggal 4 Maret 2014.
-
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Kurikulum pelatihan pengisian Konten Sistem MGMP Model Asinkronus
Kabupaten Buleleng
2. Kuesioner evaluasi pelaksanaan pelatihan
3. Modul pelatihan.
4. Rekapitulasi Respon peserta pelatihan
5. Saran / Masukan dari peserta pelatihan
6. Dokumentasi kegiatan pelatihan
-
LAMPIRAN 1
KURIKULUM PELATIHAN PENGISIAN KONTEN SISTEM MGMP MODEL ASINKRONUS KABUPATEN BULELENG
NO ITEM KETERANGAN
1 Latar Belakang - Program keprofesian berkelanjutan lebih efektif dilakukan melalui program-program dalam jabatan
- Program keprofesian berkelanjutan yang sudah lama dilakukan melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tidak efektif lagi diimplementasikan dalam masa kekinian seiring bertambahnya beban anggota organisasi profesi.
- Sistem MGMP model asinkronus Kabupaten Buleleng sudah dibangun melalui program yang sama di tahun 2014
- Belum memadainya pengetahuan / keterampilan yang dimiliki guru-guru anggota organisasi profesi dalam memanfaatkan sistem guna menunjang program keprofesian berkelanjutan.
- Perguruan Tinggi (Undiksha) memiliki sumberdaya potensial untuk meningkatkan pengetahuan dan melatih keterampilan anggota organisasi MGMP Kabupaten Buleleng.
2 Tujuan Meningkatkan pengetahuan / keterampilan anggota organisasi MGMP memaksimalkan penggunaan sistem MGMP model asinkronus Kabupaten Buleleng dalam menunjang pengembangan keprofesian berkelanjutan
3 Kompetensi - Memahami fitur-fitur yang tersedia di sistem MGMP model asinkronus Kabupaten Buleleng
- Terampil memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia di sistem MGMP model asinkronus kabupaten Buleleng dalam menunjang pengembangan kepro-fesian berkelanjutan
4 Peserta - Guru-guru matematika SMP dan SMA Kabupaten Buleleng yang terga-bung ke MGMP Kabupaten Buleleng
5 Materi Program 1. Teknologi Informasi Asinkronus Bagi MGMP Se-Kabupaten Buleleng 2. Mendaftar menjadi anggota dan proses Login di sistem MGMP 3. Mengisi dan Edit profil member di sistem MGMP 4. Browsing informasi di sistem MGMP 5. Membuat Section di halaman web MGMP 6. Mengunggah arsip untuk dibaca langsung di halaman web MGMP 7. Mengunggah arsip untuk dibagi 8. Forum Diskusi
a. Menambah Forum Diskusi b. Menambahkan Topik Diskusi ke Forum c. Terlibat dalam diskusi
9. Chatting a. Membuat ruang Chat b. Memasuki dan mengikuti chat
10.Pengumpulan Tugas berupa Berkas a. Membuat Assigment b. Mengumpul berkas peserta c. Melihat berkas yang telah dikumpul serta memberikan feedback
Kegiatan berbimbing Kegiatan mandiri
-
LAMPIRAN 2
KUESIONER EVALUASI PENYELENGGARAAN PELATIHAN
- Kuisioner ini dikerjakan tanpa mencantumkan nama responden - Berikan masukan dengan mencentang atau menuliskan masukan pada tempat yang
disediakan!
A. MANFAAT KEGIATAN PELATIHAN DALAM MENUNJANG PROGRAM KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
1. Kegiatan pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP Model Asinkronus Kabupaten Buleleng menunjang pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Ya Tidak
2. Jika Ya; menurut pertimbangan Ibu/Bapak bagaimana kegiatan pelatihan ini menunjang pengembangan keprofesian berkelanjutan di kalangan guru-guru? *)
Pengetahuan/keterampilan guru-guru dalam mengaplikasikan TI kembali tersegarkan Guru paham/terampil memanfaatkan perkembangan TI untuk menunjang kualitas pembelajaran Guru paham/terampil memanfaatkan perkembangan TI untuk memutakhirkan penguasaan materi Hal lainnya
..
..
3. Jika Tidak; menurut pertimbangan Ibu/Bapak mengapa kegiatan pelatihan ini tidak menunjang pengembangan keprofesian berkelanjutan di kalangan guru-guru? *)
Yakin tidak diaplikasikan dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan di kalangan guru-guru. Materinya bukan merupakan materi yang dibutuhkan dalam pengembangan keprofesian guru. Terbatasnya waktu guru mengembangkan profesi melalui pengetahuan/keterampilan yang
dilatihkan.
Ada alternatif pengembangan profesi yang lebih cocok dengan kondisi kekinian guru-guru Hal lainnya
..
..
4. Jika Ibu/Bapak meyakini bahwa kegiatan pelatihan ini menunjang pengembangan keprofesian berkelanjutan, apakah cakupan materi yang diberikan sudah memadai?
Sudah Belum
5. Jika Ibu/Bapak memilih Belum, sesi apa yang perlu ditambahkan?
..
..
6. Kami para guru yakin mampu mengimplementasikan pengetahuan/keterampilan yang telah dilatihkan dalam menunjang peningkatan keprofesian guru.
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
-
7. Kami belum memahami bagaimana pengetahuan/keterampilan yang dilatihkan menunjang program keprofesian berkelanjutan di kalangan guru-guru.
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
B. EFEKTIFITAS PENYELENGGARAAN KEGIATAN PELATIHAN
8. Alokasi waktu penyelenggaraan kegiatan pelatihan?
Sudah memadai Belum memadai
9. Penguasaan tim pelatih terhadap materi pelatihan ?
Sangat memadai Memadai Cukup memadai Tidak memadai Sangat tidak memadai
10. Penyajian oleh tim pelatih memudahkan guru-guru memahami/mempraktikkan materi pelatihan.
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
11. Modul pelatihan yang digunakan dalam kegiatan pelatihan disajikan secara terstruktur serta bahasanya lugas.
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
12. Penyajian materi didukung alat bantu presentasi yang memadai serta memudahkan guru-guru dalam memahami/ mempraktikan materi sajian
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
C. DUKUNGAN LINGKUNGAN
13. Kami yakin tidak akan mengimplementasikan pengetahuan/keterampilan yang diperoleh karena waktu kami tersita untuk mengerjakan tugas-tugas administratif lainnya.
Sangat setuju setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
14. Pandangan Ibu/Bapak terkait kegiatan pelatihan ini: *)
Tidak bermanfaat bagi pengembangan profesi. Sesungguhnya bermanfaat tetapi ada tugas-tugas administratif lainnya yang lebih penting bagi
pengembangan karir sehingga kami menunda pengimplementasiannya.
Hal lainnya ..
..
D. Saran/Masukan
15.
Catatan: *) pilihan boleh lebih dari satu
-
LAMPIRAN 3
MODUL PELATIHAN
-
LAMPIRAN 4
REKAPITULASI RESPON PESERTA PELATIHAN
-
LAMPIRAN 5
SARAN / MASUKAN DARI PESERTA PELATIHAN *)
NO SARAN / MASUKAN
1
2
3
-
4
5
6
-
7
*) disajikan sebagian (7) saran / masukan dari keseluruhan saran / masukan peserta.
-
LAMPIRAN 6
DOKUMENTASI KEGIATAN PELATIHAN
Pembukaan pelatihan oleh Ketua LPM Undiksha
Penyajian materi oleh Tim pelatih Sesi pemaparan materi oleh Tim pelatih
Sesi pemaparan materi disertai praktikum Pembimbingan peserta oleh Tim pelatih
-
Pembimbingan peserta oleh Tim pelatih Praktik berdiskusi di section diskusi
Praktik mengunggah video ke sistem MGMP Praktik memanfaatkan fasilitas Chatting
Membalas pesan Chatting oleh Tim pelatih Penutupan kegiatan dalam bentuk foto bersama