laporan akhir ipteks bagi masyarakat (i...

Download LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196711151993031001_2… · lokakarya, simposium, seminar, diklat, penelitian tindakan kelas, referensi,

If you can't read please download the document

Upload: truongtuyen

Post on 06-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN AKHIR

    IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

    IbM PELATIHAN PENGISIAN KONTEN SISTEM MGMP

    MODEL ASINKRONUS KABUPATEN BULELENG

    Tahun ke I dari rencana 1 tahun

    Ketua/Anggota Tim

    Drs. I Nyoman Sukajaya, M.T. NIDN: 0015116701 Dr. I Wayan Puja Astawa, S.Pd., M.Stat.Sci. NIDN 0016016903 Kadek Yota Ernanda Aryanto, S.Kom. M.T. NIDN 0024037804

    Dibiayai oleh: Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada masyarakat

    Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    Sesuai dengan surat perjanjian pelaksanaan penugasan Program pengabdian kepada masyarakat

    Nomor : 124/UN48.15/LPM/2015

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

    Nopember 2015

  • iii

    RINGKASAN

    IbM PELATIHAN PENGISIAN KONTEN SISTEM MGMP

    MODEL ASINKRONUS KABUPATEN BULELENG

    Oleh:

    I Nyoman Sukajaya, I Wayan Puja Astawa, K.Y.E Aryanto [email protected], [email protected], [email protected],

    Program"IbM Pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP Model Asinkronus Kabupaten Buleleng" dilaksanakan untuk meneruskan upaya pemberdayaan MGMP di Kabupaten Buleleng yang telah diawali melalui program IbM tahun 2014 oleh Sukajaya dkk. Urgensi pelaksanaan pelatihan adalah: pengembangan keprofesian guru dalam jabatan mutlak dibutuhkan, pengembangan keprofesian di era kekinian peluang nya kecil dilakukan dalam bentuk tatap muka langsung, sistem untuk memfasilitasi pengembangan keprofesian di era kekinian sudah dibangun, serta pengetahuan dan keterampilan guru terkait pengoperasian sistem untuk menunjang pengembangan keprofesian masih kurang.

    Fokus kegiatan adalah pelatihan mengoperasikan sistem yang sudah dikembangkan bagi anggota MGMP sehingga sistem dapat memberikan manfaat yang optimal dalam menun-jang pengembangan keprofesian anggota. Kurikulum pelatihan meliputi: keterampilan mendaftar menjadi anggota, edit profil anggota, login akses ke sistem, browsing informasi, membuat folder resources, mengunggah materi ke folder resources dalam format teks maupun video, membuat topik diskusi, melibatkan diri dalam diskusi, dan berdiskusi dalam modus sinkronus memakai fasilitas Chat.

    Luaran kegiatan adalah jasa transfer pengetahuan dan keterampilan pengoperasian sistem MGMP dalam menunjang pengembangan keprofesian guru. Hasil pelatihan menun-jukkan bahwa capaian peserta sudah memenuhi kompetensi kurikulum. Peserta sudah terampil mendaftar menjadi anggota, mengedit profil, login akses ke sistem, browsing informasi, membuat folder resources, mengunggah materi ke folder resources dalam format teks maupun video, membuat topik diskusi, melibatkan diri dalam diskusi, dan berdiskusi dalam modus sinkronus memakai fasilitas Chat. Total anggota yang mendaftar menjadi member sebanyak 73 orang. Jumlah ini melampaui total peserta yang ikut dalam pelatihan yakni 40 orang. Peserta juga merespon positif penyelenggaraan pelatihan yang terkait waktu, penguasaan materi oleh Tim pelatih, kelugasan bahasa penyajian maupun modul, dan alat bantu presentasi. Peserta pelatihan sudah membuat konsensus tetap mempraktikkan keterampilan yang diperoleh meskipun tugas-tugas rutin mereka sudah cukup banyak. Kata Kunci: Pelatihan pengisian konten, Sistem MGMP, Model Asinkronus

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • iv

    PRAKATA

    Penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah me-

    limpahkan berkah-Nya sehingga penulisan laporan akhir program: "IbM Pelatihan Pengi-

    sian Konten Sistem MGMP Model Asinkronus Kabupaten Buleleng" dapat diselesaikan

    tepat waktu.

    Program IbM ini menyasar guru-guru matematika SMP dan SMA anggota MGMP di

    Kabupaten Buleleng. Pelaksanaan program bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan

    meningkatkan keterampilan guru-guru mengoperasikan sistem MGMP yang sudah diba-

    ngun. Program dikemas dalam bentuk pelatihan yang dilaksanakan secara berbimbing

    maupun mandiri. Pelatihan berbimbing dilaksanakan selama tiga hari kegiatan di Labora-

    torium Komputer UPT Puskom Undiksha dan pelatihan mandiri dilakukan selama sisa

    waktu dari jadwal pelaksanaan program di masing-masing sekolah.

    Sampai waktu disusunnya laporan akhir ini, keseluruhan tahapan program yang diren-

    canakan sudah terlaksana dengan baik. Keberhasilan dalam pelaksanaan program adalah

    berkat adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu; penulis menyampaikan teri-

    ma kasih kepada:

    1. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Dikti yang telah

    menetapkan program ini sebagai penerima hibah untuk tahun pendanaan 2015,

    2. Ketua LP2M Universitas Pendidikan Ganesha atas persetujuan untuk melaksanakan

    program IbM,

    3. MGMP Matematika SMP dan SMA Kabupaten Buleleng sebagai mitra kerja yang

    telah bekerja sama dengan baik demi keberhasilan pelaksanaan program,

    4. guru-guru matematika SMP dan SMA sebagai anggota MGMP yang juga telah berpar-

    tisipasi aktif dalam pelaksanaan program pelatihan,

    5. pimpinan beserta staf UPT Puskom Undiksha yang telah mengijinkan pemanfaatan

    laboratorium komputer untuk melaksanakan pelatihan, serta

    6. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang juga telah membantu

    pelaksanaan program IbM ini.

    Tim sudah melakukan yang terbaik di masing-masing tahapan program. Namun sekira-

    nya masih ada kekurangan dalam pelaksanaan; penulis dengan senang hati menerima

    masukan untuk perbaikan pelaksanaan ke depan.

    Singaraja, 1 Nopember 2015

    Tim Pelaksana IbM

  • v

    DAFTAR ISI

    HALAMAN PENGESAHAN . ii

    RINGKASAN .. iii

    PRAKATA iv

    DAFTAR ISI ..... v

    DAFTAR TABEL .. vi

    DAFTAR GAMBAR . vii

    BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 A. Analisis Situasi 1 B. Permasalahan Mitra . 3 C. Justifikasi Penentuan Program . 4

    BAB 2 TARGET LUARAN ... 6 A. Target Luaran Kegiatan ... 6

    BAB 3 METODE PELAKSANAAN . 7 A. Model Pelaksanaan Program IbM 7 B. Prosedur Pelaksanaan Program IbM 7

    BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 10 A. Profil LPM Undiksha .. 10 B. Organisasi Tim Pelaksanaan Program IbM . 11

    BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN .. 13 A. Hasil Pelaksanaan Program .. 13 B. Respon Peserta Pelatihan .. 18 C. Pembahasan .. 20

    BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN .... 22 A. Simpulan 22 B. Saran .. 22

    DAFTAR PUSTAKA . 23

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • vi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Rekapitulasi Kondisi MGMP di Kabupaten Buleleng . 2

    Tabel 2 Rekapitulasi Pelaksanaan Dharma Pengabdian P2M Dosen Undiksha

    tahun 2011-2013 .. 11

    Tabel 3 Organisasi Tim Pelaksana IbM Pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP

    Model Asinkronus Kabupaten Buleleng . 12

    Tabel 4 Respon Peserta Terhadap Penyelenggaraan Pelatihan .. 19

  • vii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Peta Program Pemberdayaan MGMP Kabupaten Buleleng ... 5

    Gambar 2 Total anggota yang telah terdaftar menjadi member ... 13

    Gambar 3 Sebagian topik forum yang dibuat oleh member 14

    Gambar 4 Diskusi di salah satu topik forum 14

    Gambar 5 Diskusi di salah satu topik forum lainnya ... 15

    Gambar 6 Mengunggah video ke sistem MGMP 15

    Gambar 7 Forum post dari salah satu member . 16

    Gambar 8 Keberhasilan membuat Folder resources 16

    Gambar 9 Isi folder bank Soal Ujian Nasional 17

    Gambar 10 Edit profil member . 17

    Gambar 11 Salah satu Session Chatting . 18

  • 1

    BAB 1 PENDAHULUAN

    A. Analisis Situasi

    Kegiatan pelatihan dalam jabatan mutlak dibutuhkan untuk memutakhirkan pengeta-

    huan dan keterampilan guru-guru sehingga mampu mengelola pembelajaran dengan baik.

    Bentuk-bentuk kegiatan yang diagendakan pemerintah untuk menunjang terlaksananya

    pelatihan dalam jabatan diantaranya adalah kegiatan organisasi profesi-KKG, MGMP,

    MGBS, dan PGRI secara terprogram dan berkelanjutan. Dalam praktiknya, kegiatan orga-

    nisasi profesi dilaksanakan melalui pertemuan-pertemuan bersama anggota organisasi di

    suatu tempat dan waktu tertentu pada satu wilayah kabupaten / kota / kecamatan / sanggar /

    gugus sekolah. Anggota organisasi meliputi guru-guru mata pelajaran di SMP, SMA dan

    SMK negeri dan swasta baik yang berstatus PNS maupun guru yayasan.

    Kegiatan MGMP memiliki tujuan sangat mulia, yang diantaranya adalah: (1) mening-

    katkan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga dapat

    menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan; (2) mendiskusikan per-

    masalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan

    menemukan alternatif solusi pemecahannya sesuai dengan karakteristik mata pelajaran

    masing-masing, guru, kondisi sekolah, dan lingkungannya; (3) membantu guru memper-

    oleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan kegiatan ilmu pengetahuan dan

    teknologi, kegiatan kurikulum, metodologi, dan sistem pengujian yang sesuai dengan mata

    pelajaran yang bersangkutan; serta (4) saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil

    lokakarya, simposium, seminar, diklat, penelitian tindakan kelas, referensi, dan lain-lain

    kegiatan profesional yang dibahas bersama-sama (widodo, 2012).

    Langkah nyata yang dipikir mampu memberdayakan kegiatan MGMP oleh widodo

    adalah: (1) mempertahankan keberlangsungan diskusi terkait permasalahan guru-guru

    dalam melaksanakan tugas profesinya, (2) mengupayakan ketersediaan informasi secara

    lengkap dan mutakhir yang dapat diakses setiap saat oleh para guru, dan (3) menyelengga-

    rakan pembinaan rutin dari dinas atau lembaga terkait.

    Langkah nyata yang terpikirkan untuk memberdayakan kegiatan MGMP dalam kese-

    hariannya belum dapat terwujud karena berbagai alasan. Diskusi dengan ketua MGMP

    Matematika SMP maupun SMA Kabupaten Buleleng serta pengalaman pengusul ketika

    mendampingi kegiatan MGMP matematika SMA di tahun 2010 dan tahun 2014 menyirat-

  • 2

    kan bahwa pelaksanaan kegiatan MGMP menemui banyak kendala. Kendala-kendala ter-

    sebut terangkum pada rekapitulasi kondisi MGMP di Tabel 1.

    Tabel 1. Rekapitulasi Kondisi MGMP di Kabupaten Buleleng

    No Uraian Program Realisasi 1 Anggota Organisasi profesi 9 kecamatan di Kab. Buleleng 9 kecamatan di Kab. Buleleng 2 Lingkup Kegiatan 6 kegiatan 3 kegiatan 3 Frekuensi Kegiatan / bulan 1 dalam sebulan 1 dalam satu semester 4 Target Kehadiran 100 % 60% 5 Capaian 100 % 50% 6 Pagu Kegiatan Teralokasi secara pasti Tidak ada alokasi khusus

    Solusi untuk mempertahankan keberlangsungan diskusi terkait permasalahan guru-

    guru dalam melaksanakan tugas profesinya sudah dilakukan oleh Sukajaya dkk., melalui

    program IbM tahun pendanaan 2014. Solusi yang diberikan berupa pengembangan sistem

    MGMP model asinkronus untuk: (1) mendukung kelancaran komunikasi, (2) media berdis-

    kusi, (3) wadah memublikasikan pengetahuan terbaru di bidang profesi guru, dan (4) kebu-

    tuhan lain yang mendukung peningkatan profesi guru.

    Secara teknis, lalu lintas informasi di sistem MGMP diatur oleh administrator guna

    mendukung kelancaran, ketepatan, kebenaran, dan legalitas informasi yang tersedia. Peng-

    unggahan informasi penting lazimnya juga dilakukan oleh administrator. Seiring dengan

    disadarinya bahwa informasi adanya tersebar maka sumber informasi tidak lagi dibatasi

    dari administrator saja. Namun demikian; informasi yang disajikan mesti dapat dipertang-

    gungjawabkan kebenaran dan keabsahannya. Sistem seperti ini mendukung kelengkapan

    ketersediaan informasi, serta informasi yang tersedia semakin mutakhir. Sistem ini pula

    yang diacu dalam pembangunan sistem MGMP kabupaten buleleng melalui program IbM

    2014. Guna mewujudkan ketersediaan informasi yang mutakhir dan lengkap, anggota

    organisasi profesi seyogyanya tidak berperilaku hanya sebagai pengunduh informasi dari

    sistem. Anggota dituntut terlibat aktif dalam mengunggah buah pemikiran sendiri, penge-

    tahuan yang didapat melalui hasil berselancar di jaringan informasi global atau pengeta-

    huan yang didapat melalui kegiatan pelatihan, seminar, bimtek maupun kegiatan sejenis

    lainnya. Dengan terlibat mengunggah pengetahuan atau informasi yang dimiliki masing-

    masing anggota organisasi profesi diharapkan tidak hanya meningkatkan kuantitas infor-

    masi tetapi juga berdampak pada meningkatnya kreativitas dan budaya berbagi di kalangan

    anggota.

    Sayangnya, perilaku yang diharapkan dari anggota organisasi MGMP untuk terlibat

    aktif dalam mengunggah informasi yang dimiliki belum terealisir. Konfirmasi yang dila-

  • 3

    kukan ke anggota memberikan masukan bahwa ketidakmunculan perilaku itu bukan

    semata-mata karena tidak ada inisiatif dari anggota, tetapi lebih dikarenakan mereka belum

    memiliki pengetahuan dan keterampilan mengunggah informasi ke sistem. Tentu kondisi

    ini tidak menguntungkan bagi percepatan perolehan informasi yang dibutuhkan dalam

    peningkatan profesi anggota organisasi. Untuk menjembatani kepemilikan pengetahuan

    dan keterampilan melengkapi konten sistem di kalangan guru-guru anggota organisasi

    profesi MGMP maka dipikir perlu memberikan pelatihan ke mereka. Berdasarkan rasional

    tersebut, penting dilakukan kegiatan "IbM Pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP

    Model Asinkronus Kabupaten Buleleng".

    B. Permasalahan Mitra

    Indikator bahwa sistem informasi memiliki operasional yang efektif adalah terjadinya

    aliran informasi dari pemberi ke pengguna yang diwujudkan melalui tingginya frekuensi

    akses informasi ke sistem. Tingginya frekuensi akses informasi umumnya dipicu oleh

    ketersediaan informasi mutakhir dan bermanfaat bagi pengguna. Sudah tentu pencapaian

    indikator ini peluangnya menjadi kecil tatkala mengandalkan sumber informasi hanya dari

    satu atau dua orang anggota organisasi tertentu saja. Informasi yang ditunggu lazimnya

    adalah dari administrator yang ditugaskan mengelola sistem.

    Kondisi "sumber informasi terbatas" ternyata juga muncul dalam pengelolaan sistem

    MGMP model asinkronus kabupaten Buleleng. Sistem yang sudah dibangun melalui prog-

    ram IbM tahun 2014 belum sepenuhnya efektif dimanfaatkan. Frekuensi akses pengunjung

    ke sistem masih rendah karena alasan sedikit dan kurang beragam informasi mutakhir yang

    tersedia di sistem. Anggota profesi cenderung memanfaatkan sistem untuk mengunduh

    informasi. Ketika ditanya alasan mengapa mereka tidak memosisikan diri sebagai peng-

    unggah informasi, diperoleh jawaban bahwa mitra belum memiliki pengetahuan dan kete-

    rampilan untuk aktivitas tersebut. Kondisi ini tentu tidak mendukung upaya merealisasikan

    pemikiran menjadikan sistem MGMP sebagai sumber informasi yang lengkap dan muta-

    khir. Fakta ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena tanpa didukung kepemilikan

    pengetahuan dan keterampilan memanfaatkan sistem secara baik akan memosisikan sistem

    yang telah dikembangkan tidak mampu memberikan kontribusi maksimal pada pemberda-

    yaan MGMP melalui sistem MGMP online model asinkronus. Permasalahan mitra inilah

    yang dicarikan solusinya melalui pelatihan pengisian konten sistem MGMP model asin-

    kronus kabupaten buleleng.

  • 4

    C. Justifikasi Penentuan Program

    Dalam subbab permasalahan mitra disiratkan bahwa permasalahan utama mitra adalah

    komunikasi antar anggota organisasi MGMP matematika kabupaten Buleleng belum efek-

    tif. Satu program penanggulangan telah dilakukan yakni membangun sistem informasi

    MGMP model asinkronus dan pelatihan singkat pengoperasiannya melalui program IbM

    2014. Keterbatasan alokasi waktu dan anggaran menjadi alasan mengapa program di tahun

    2014 belum mampu mencakup kegiatan transfer pengetahuan dan keterampilan mengelola

    sistem guna mewujudkan sistem menjadi sistem komunikasi yang efektif. Sebagai dam-

    paknya, anggota organisasi MGMP memanfaatkan sistem yang telah ada hanya untuk

    mengakses informasi, belum dibarengi dengan kegiatan menggunakan sistem sebagai

    sarana saling bertukar informasi, mengunggah ide / gagasan dan permasalahan, maupun

    untuk memublikasikan karya-karya yang potensi dijadikan inspirasi bagi anggota yang

    lain.

    Profil anggota MGMP matematika Kabupaten Buleleng mayoritas menunjukkan diri

    mereka belum memperoleh pendidikan / pelatihan pengelolaan informasi di sistem baik

    dalam rentang pendidikan pra-jabatan maupun dalam jabatan. Meskipun pengetahuan dan

    keterampilan tersebut bukanlah tugas pokok mereka namun sangat menunjang pengem-

    bangan keprofesian. Di samping itu; perolehan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan

    informasi yang secara teknis diwujudkan melalui pelatihan pengisian konten ke sistem

    MGMP juga bertujuan mewujudkan kesinambungan menyelesaikan keterbatasan dalam

    memberdayakan MGMP secara tuntas yang tahapan-nya telah didahului melalui kegiatan

    IbM tahun 2014 oleh Sukajaya dan kawan-kawan.

    Dasar pertimbangan lain yang digunakan dalam justifikasi program adalah mengab-

    dikan sumber daya Undiksha dalam memenuhi kebutuhan sekolah / masyarakat mewujud-

    kan peningkatan kualitas pembelajaran melalui pendidikan / pelatihan pemanfaatan

    teknologi informasi yang diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran. Kebutuhan ini

    sudah sangat potensi dipenuhi dengan tersedianya sumber ahli yang dimiliki Undiksha

    untuk dilibatkan dalam pemenuhan kebutuhan seperti yang ditunjukkan pada Bab 4

    Kelayakan Perguruan Tinggi.

    Secara garis besar peta program yang dirancang untuk membantu merealisasikan

    pemberdayaan MGMP Kabupaten Buleleng ditunjukkan di Gambar 1.

  • 5

    Gambar 1. Peta Program Pemberdayaan MGMP Kabupaten Buleleng

    Keterangan: program 1 sudah terwujud melalui program IbM 2014 program 2 yang diusulkan sebagai program IbM 2015 program 3 usulan tahun berikutnya.

  • 6

    BAB 2 TARGET LUARAN

    A. Target Luaran Kegiatan

    Luaran program IbM Pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP Model Asinkronus

    Kabupaten Buleleng adalah jasa transfer pengetahuan dan keterampilan pengelolaan

    konten sistem MGMP Kabupaten Buleleng. Luaran di bidang pengetahuan dan keteram-

    pilan sumber daya organisasi profesi merupakan investasi jangka panjang pada individu

    anggota profesi. Luaran yang dimaksud adalah:

    1. wawasan terkait pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media

    komunikasi dalam upaya peningkatan profesionalitas guru,

    2. pengetahuan dan keterampilan pengelolaan konten sistem sehingga informasi tersedia

    semakin lengkap dan mutakhir.

    Luaran program selain yang berupa jasa meliputi luaran dalam bentuk:

    1. kurikulum pelatihan pengisian konten MGMP Kabupaten Buleleng,

    2. modul pelatihan pengisian konten MGMP Kabupaten Buleleng,

    3. instrumen evaluasi pelaksanaan pelatihan pengisian konten MGMP Kabupaten

    Buleleng,

    4. laporan kegiatan pengabdian,

    5. artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional, dan

    6. poster kegiatan.

  • 7

    BAB 3 METODE PELAKSANAAN

    A. Model Pelaksanaan Program IbM

    Model yang digunakan pada pelaksanaan program Ipteks Bagi Masyarakat, khususnya

    untuk menjembatani efektifnya komunikasi, perolehan pengetahuan dan keterampilan yang

    menunjang peningkatan profesionalitas organisasi profesi guru adalah seperti berikut.

    a. Model partisipatory rural appraisal (PRA). Model ini dikembangkan oleh Robert

    Chambers yang merupakan cara yang digunakan dalam melakukan pengkajian /

    penilaian untuk memahami keadaan atau kondisi desa / wilayah / lokalitas tertentu

    dengan melibatkan partisipasi masyarakat(Participatory RURAL APPRAISAL

    (PRA), n.d.). Model PRA atau yang sering juga disebut pendekatan, mencakup

    sebelas prinsip. Detail sebelas prinsip tersebut selengkapnya disajikan di

    http://id.shvoong.com/humanities/1947728-participatory-rural-appraisal-pra.

    b. Model Transfer Teknologi (TT). Model TT dilakukan guna diperolehnya pengeta-

    huan dan keterampilan terkait prinsip-prinsip penerapan teknologi oleh mitra atau

    kelompok masyarakat (dalam hal ini adalah masyarakat sekolah). Melalui model ini

    mitra dilibatkan tidak hanya mampu menggunakan teknologi yang ada tetapi juga

    mampu mengaplikasikan teknologi untuk peningkatan produktivitas.

    B. Prosedur Kegiatan Program IbM

    Prosedur kegiatan program IbM yang diusulkan dalam usulan ini meliputi tahapan: (1)

    persiapan, (2) pelaksanaan, (3) pemantauan, (4) evaluasi, dan (5) penyusunan laporan kegi-

    atan. Perincian kegiatan di masing-masing tahapan diuraikan seperti berikut.

    1. Persiapan

    Pada tahapan persiapan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

    a. sosialisasi program IbM ke lembaga mitra,

    b. pengumpulan persoalan yang dihadapi organisasi mitra,

    c. klasifikasi persoalan organisasi mitra dan pencocokan dengan potensi yang ada

    pada institusi yang akan menjadi pendamping organisasi mitra,

    d. penyusunan skala prioritas program dengan mendasarkan pada peluang untuk

    diimplementasikan, dan ketersediaan sumber daya dari tim pendamping,

    e. penyusunan rencana kerja dan instrumen pelaksanaan program,

    f. penetapan tim pelaksana dan uraian kerja sesuai kepakaran yang dimiliki,

    g. diskusi / pembekalan tim terkait dengan pelaksanaan teknis.

  • 8

    2. Pelaksanaan

    Tahap pelaksanaan program meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

    a. penyusunan kurikulum pelatihan pengisian konten sistem MGMP Kabupaten

    Buleleng,

    b. penetapan jadwal pelaksanaan kegiatan pelatihan,

    c. penyusunan modul pelatihan pengisian konten sistem MGMP Kabupaten Bule-

    leng,

    d. penyusunan instrumen evaluasi pelaksanaan pelatihan pengisian konten MGMP

    Kabupaten Buleleng, dan

    e. pelaksanaan pelatihan pengisian konten MGMP Kabupaten Buleleng.

    3. Pemantauan

    Pemantauan dilakukan pada masing-masing kegiatan tahap pelaksanaan. Lingkup

    pemantauan yang dilakukan meliputi:

    1. status kegiatan, yakni mengetahui apakah kegiatan sudah terlaksana atau belum,

    2. persentase pelaksanaan kegiatan,

    3. keterlibatan tim pelaksana sesuai dengan uraian kerja yang sudah ditetapkan, dan

    4. pemenuhan sumber daya yang dibutuhkan pada tahap pelaksanaan.

    4. Evaluasi

    Pelaksanaan evaluasi memiliki dua tujuan yaitu: (a) umpan balik untuk perbaikan

    dini tahap pelaksanaan dan (b) umpan balik untuk program berikutnya. Ada dua

    modus pelaksanaan evaluasi, yakni evaluasi selama pelaksanaan program dan evaluasi

    di akhir pelaksanaan program. Modus pertama bertujuan untuk melakukan perbaikan

    dini dan modus kedua untuk perbaikan program berikutnya.

    Sebagai pedoman dalam pelaksanaan evaluasi akhir pelaksanaan program,

    ditetapkan target pencapaian program, yakni teratasinya kendala yang ditemui anggota

    organisasi profesi dalam operasional pengembangan keprofesian. Lebih spesifik target

    capaiannya meliputi:

    a. Anggota organisasi profesi yang terlibat dalam pelatihan pengisian konten sistem

    MGMP mencapai 85% dari keseluruhan anggota dengan porsi kehadiran minimal

    75% dari total jam kegiatan.

  • 9

    b. Peserta pelatihan mampu menyerap minimal 85% dari keseluruhan materi pelatihan

    yang diprogramkan.

    c. Peserta pelatihan sekurang-kurangnya dapat mengelola dua tipe arsip di sistem

    MGMP model asinkronus.

    5. Penyusunan Laporan Kegiatan

    Laporan kegiatan program ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan

    IbM kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan secara garis besar mencakup

    uraian pelaksanaan program, capaian dari target yang ditetapkan, hambatan-hambatan

    dalam pelaksanaan, dan solusi yang dilakukan dalam mengatasi hambatan. Isi laporan

    kegiatan didasarkan pada data yang dikumpulkan melalui tahapan evaluasi program

    IbM.

  • 10

    BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

    A. Profil LPM Undiksha

    Sebagai salah satu lembaga di Universitas Pendidikan Ganesha, LPM memiliki tugas

    menyelenggarakan salah satu tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masya-

    rakat dengan tugas pokok dan fungsi:

    1. tugas pokok: menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat

    dan ikut mengusahakan serta mengendalikan administrasi sumber daya yang diper-

    lukan,

    2. fungsi:

    a. pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi, dan / atau kesenian (Ipteks);

    b. peningkatan relevansi program Universitas Pendidikan Ganesha sesuai dengan

    kebutuhan masyarakat;

    c. pelaksanaan pemberian bantuan kepada masyarakat untuk melaksanakan pemba-

    ngunan;

    d. pelaksanaan pengembangan pola dan konsepsi pembangunan nasional, wilayah,

    dan / atau daerah;

    e. pelaksanaan urusan tata usaha Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat.

    Dalam mengemban tugasnya; LPM Undiksha mengemban visi menjadi lembaga yang

    mampu mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan

    Undang-Undang Dasar 1945, melalui pemerataan kesempatan memanfaatkan hasil-hasil

    penelitian, hasil pendidikan di perguruan tinggi, maupun hasil pengembangan Ilmu Penge-

    tahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) bagi masyarakat luas.

    Bentuk dan pola pengabdian yang dilaksanakan LPM Undiksha disesuaikan dengan

    visi dan perluasan mandat utamanya sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan dan

    juga bidang non kependidikan. Untuk saat ini, bentuk / pola kegiatan pengabdian kepada

    masyarakat Undiksha tetap mengambil khalayak sasaran di sekolah dan luar sekolah /

    masyarakat umum, kelompok, komunitas maupun lembaga yang berada di perkotaan

    maupun pedesaan. Menyadari bahwa pengabdian sebagai salah satu dharma pokok

    pendidikan tinggi, maka strategi pengembangan pengabdian kepada masyarakat yang akan

    dikembangkan ke depan adalah: (1) melaksanakan P2M berdasarkan azas manfaat bagi

    masyarakat, (2) Peningkatan penyuluhan dan pelayanan teknis dan konsultasi bagi

    masyarakat pada berbagai bidang; (3) kerjasama simetris kemitraan dengan berbagai pihak

  • 11

    terkait, (4) pendayagunaan secara optimal aset Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha)

    yang bersifat strategis, baik dilihat dari segi lokasi maupun operasional.

    LPM Undiksha memiliki tujuan: (1) meningkatkan pemenuhan berbagai kebutuhan

    sekolah dan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan

    pendidikan, penyuluhan dan pembinaan secara partisipatif, dan (2) mempercepat proses

    peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sasaran dari LPM adalah: (1)

    masyarakat sekolah, yang didalamnya termasuk siswa, guru, dan pegawai administrasi

    sekolah, dan (2) masyarakat, yaitu masyarakat yang memiliki latar belakang sosial demo-

    grafis, ekonomis, pendidikan yang berbeda; kader-kader pembangunan di desa / kelurahan

    sasaran; anggota masyarakat potensial di desa sasaran, maupun lembaga/organisasi, serta

    badan dan dinas pemerintah maupun non pemerintah.

    Rekapitulasi pelaksanaan dharma pengabdian Undiksha dalam tiga tahun terakhir

    dilihat dari jenis skim dan sumber pendanaannya disajikan pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Rekapitulasi Pelaksanaan Dharma Pengabdian P2M Undiksha Tahun 2011-2013*)

    No Jenis P2M Th.2011 Th.2012 Th.2013 Sumber Dana

    Jumlah Dosen Jumlah Dosen Jumlah Dosen

    1 DIPA 40 160 25 90 73 243 DIPA, PEMDA 2 Hi-Link - - 1 7 - - DP2M DIKTI 3 IbM 9 36 12 42 11 33 DP2M DIKTI 4 IbW 4 30 4 30 5 36 DP2M DIKTI 5 IbIKK 1 5 3 12 2 12 DP2M DIKTI 6 IbK - - 1 8 1 8 DP2M DIKTI 7 KKN-PPM - - 1 4 1 3 DP2M DIKTI 8 PM-PMP - - 5 22 - - DP2M DIKTI

    *)Dikutif dari Profil LPM Undiksha di www.lpm.undiksha.ac.id

    B. Organisasi Tim Pelaksana Program IbM

    Organisasi tim pelaksana program IbM tertera pada Tabel 3. Pelaksanaan program

    melibatkan tiga orang dosen Undiksha, dua orang dengan kualifikasi keahlian teknik

    informatika dan satu orang dengan kualifikasi keahlian pendidikan matematika.

    Ketua pelaksana memiliki multi disiplin keilmuan (pendidikan matematika dan teknik

    informatika) yang potensial memetakan peluang pemanfaatan TIK dalam peningkatan kua-

    litas profesionalisme guru melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

    seperti dilampirkan pada biodata ketua pelaksana. Anggota pengabdian 1 dan 2 berturut-

    turut adalah tenaga profesional di bidang pendidikan matematika dan teknik informatika.

    Kedua anggota pengabdian juga sudah berpengalaman melakukan kegiatan penelitian

  • 12

    maupun pengabdian kepada masyarakat yang sangat potensial menunjang keberhasilan

    pelaksanaan pengabdian yang diusulkan melalui program IbM ini.

    Tabel 3. Organisasi Tim Pelaksana IbM Pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP

    Model Asinkronus Kabupaten Buleleng.

    No Jabatan / Tugas Nama Instansi 1 Ketua Pelaksana Drs. I Nyoman Sukajaya, M.T. Jur. Pendidikan Matematika,

    FMIPA Undiksha 2 Pelaksana bidang Pelatihan I Wayan Puja Astawa, S.Pd. M.Stat.Sci. Jur. Pendidikan Matematika,

    FMIPA-Undiksha 3 Pelaksana bidang Pelatihan Kadek Yota Ernanda Aryanto, S.Kom.

    M.T. Jurusan Pendididkan Teknik Informatika, FTK-Undiksha

    Uraian tugas masing-masing jabatan/tugas tim pelaksana program IbM dipaparkan

    sebagai berikut.

    1. Ketua Pelaksana Program IbM

    Ketua pelaksana memiliki tugas:

    a. mempertanggungjawabkan seluruh pelaksanaan program,

    b. pengelola keseluruhan program pengabdian, yang mencakup perencanaan, pelaksa-

    naan, pemantauan dan evaluasi,

    c. fasilitator dengan organisasi mitra,

    d. sebagai ketua penyusun kurikulum pelatihan,

    e. evaluator pelaksanaan program pelatihan,

    f. ketua penyusun laporan dan pertanggungjawaban keuangan kepada lembaga terkait.

    g. ketua penyusun artikel ilmiah untuk diterbitkan di jurnal nasional,

    h. ketua perancang poster kegiatan pengabdian.

    2. Pelaksana Bidang Pelatihan

    Pelaksana bidang pelatihan memiliki uraian tugas:

    a. di bawah koordinasi ketua; terlibat dalam penyusunan kurikulum pelatihan,

    b. menetapkan jadwal pelaksanaan program pelatihan,

    c. menyusun modul untuk program pelatihan pengisian konten sistem MGMP,

    d. tim evaluator pelaksanaan program pelatihan,

    e. tim penyusun laporan pertanggungjawaban tahapan pelaksanaan program.

    f. tim penyusun artikel ilmiah untuk diterbitkan di jurnal nasional, dan

    g. tim perancang poster kegiatan pengabdian.

  • 13

    BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

    Di Bab ini dipaparkan Hasil dari pelaksanaan program, respon peserta terhadap

    program dan pembahasan terkait hasil dan respon peserta.

    A. Hasil Pelaksanaan Program

    Paradigma kegiatan P2M adalah bersifat problem solving, komprehensif, bermakna,

    tuntas, dan berkelanjutan. Untuk tujuan jangka panjang; paradigma berkelanjutan menjadi

    poin penting karena mewakili penerimaan mitra terhadap program dan perubahan perilaku

    positif yang ditunjukkan mitra setelah mengikuti pelatihan. Di "IbM Pelatihan Pengisian

    Konten Sistem MGMP Model Asinkronus Kabupaten Buleleng"; peserta menerima pelak-

    sanaan program dengan sangat baik. Kondisi ini ditunjukkan dengan banyaknya anggota

    yang mendaftar menjadi member. Tujuh puluh tiga (73) anggota MGMP mendaftar ke

    sistem (lihat Gambar 2). Angka ini melebihi total 40 orang anggota yang terlibat dalam

    kegiatan pelatihan. Penambahan anggota terjadi melalui kegiatan mandiri, memanfaatkan

    modul yang diunggah di situs MGMP. Sekaligus kondisi ini menunjukkan anggota sudah

    memiliki keterampilan mendaftarkan diri menjadi member.

    Gambar 2. Total anggota yang telah terdaftar menjadi member

  • 14

    Selain kemampuan mendaftar menjadi peserta, pengetahuan dan keterampilan anggota

    MGMP mengoperasikan fitur sistem MGMP juga meningkat. Member sudah mampu

    mengunggah topik diskusi (Gambar 3) dan terlibat diskusi dalam suatu topik (Gambar 4

    dan 5).

    Gambar 3. Sebagian topik forum yang dibuat oleh member

    Gambar 4. Diskusi di salah satu topik forum

    Beberapa topik diskusi anggota MGMP

  • 15

    Gambar 5. Diskusi di salah satu topik forum lainnya

    Pengetahuan dan keterampilan lain yang juga mampu ditunjukkan peserta pelatihan

    yang telah menjadi member adalah mengunggah video ke sistem MGMP (Gambar 6).

    Gambar 6. Mengunggah video ke sistem MGMP

  • 16

    Member juga mampu mengirim pesan (Gambar 7), membuat folder resources (gambar 8),

    dan mengunggah materi ke folder resources (Gambar 9). Kemampuan lainnya yang juga

    sudah dimiliki anggota adalah memperbarui profil (Gambar 10) dan melakukan chatting

    (Gambar 11).

    Gambar 7. Forum post dari salah satu member

    Gambar 8. Keberhasilan membuat Folder resources

    Folder resources atau

  • 17

    Gambar 9. Isi folder bank Soal Ujian Nasional

    Gambar 10. Edit profile member

    Isi folder BANK SOAL Soal ujian Nasional

    Edit profile

  • 18

    Gambar 11. Salah satu Session Chatting

    B. Respon Peserta Pelatihan

    Respon peserta terkait pelaksanaan program dikumpulkan menggunakan kuesioner. Isi

    kuesioner secara umum fokus ke tiga aspek yakni: efektifitas kegiatan pelatihan dalam me-

    nunjang pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), efektifitas penyelenggaraan

    program, dan komitmen peserta mempraktikkan hasil pelatihan.

    Terkait efektifitas kegiatan pelatihan dikumpulkan informasi: (a) apakah kegiatan

    menunjang PKB, (b) jika menunjang, bagaimana program tersebut menunjang PKB, (c)

    apakah cakupan materi pelatihan sudah memadai, dan (d) keyakinan anggota memiliki

    konsensus mengimplementasikan materi pelatihan dalam menunjang PKB.

    Efektifitas penyelenggaraan pelatihan diukur berdasarkan: (a) kecukupan waktu pela-

    tihan, (b) penguasaan materi oleh Tim pelatih, (c) kelugasan bahasa penyajian dan modul,

    dan (d) dukungan alat bantu presentasi dalam pelaksanaan pelatihan.

    Respon lain yang juga didata dari peserta adalah komitmen untuk terus memprak-

    tikkan keterampilan yang telah diperoleh selama pelatihan ketika pelatihan telah berakhir.

    Respon ini akan menjadi indikator terjadi tidaknya perubahan perilaku peserta sebelum dan

    sesudah dilaksanakannya kegiatan pelatihan.

  • 19

    Respon peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan ditunjukkan di Tabel 4.

    Tabel 4. Respon Peserta Terhadap Penyelenggaraan Pelatihan

    NO URAIAN Respon

    1 Kegiatan pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP Model Asinkronus Kabupaten Buleleng menunjang pe-ngembangan keprofesian berkelanjut-an.

    Ya 26

    Tidak 0

    2 Jika Ya; menurut pertimbangan Ibu / Bapak bagaimana kegiatan pelatihan ini menunjang pengembangan kepro-fesian berkelanjutan di kalangan guru-guru?

    Pengetahuan/keterampilan guru-guru dalam menga-plikasikan TI kembali disegarkan

    12

    Guru paham/terampil memanfaatkan perkembangan TI untuk menunjang kualitas pembelajaran

    16

    Guru paham/terampil memanfaatkan perkembangan TI untuk memutakhirkan penguasaan materi

    7

    Hal Lainnya 0 3 Jika Tidak; menurut pertimbangan Ibu

    / Bapak mengapa kegiatan pelatihan ini tidak menunjang pengembangan keprofesian berkelanjutan di kalangan guru-guru?

    Yakin tidak diaplikasikan dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan di kalangan guru-guru.

    0

    Materinya bukan merupakan materi yang dibutuhkan dalam pengembangan keprofesian guru.

    0

    Terbatasnya waktu guru mengembangkan profesi melalui pengetahuan / keterampilan yang dilatihkan.

    5

    Ada alternatif pengembangan profesi yang lebih cocok dengan kondisi kekinian guru-guru

    0

    Hal lainnya 0

    4 Jika Ibu/Bapak meyakini bahwa kegi-atan pelatihan ini menunjang pengem-bangan keprofesian berkelanjutan, apakah cakupan materi yang diberikan sudah memadai?

    Sudah 21

    Belum 5

    5 Jika Ibu/Bapak memilih Belum, sesi apa yang perlu ditambahkan?

    6 Kami para guru yakin mampu mengimplementasikan pengetahuan / keterampilan yang telah dilatihkan dalam menunjang peningkatan keprofesian guru.

    Sangat setuju 6 Setuju 20 Ragu-ragu 0 Tidak setuju 0 Sangat tidak setuju 0

    7 Kami belum memahami bagaimana pengetahuan / keterampilan yang dilatihkan menunjang program keprofesian berkelanjutan di kalangan guru-guru.

    Sangat setuju 0 Setuju 0 Ragu-ragu 3 Tidak setuju 20 Sangat tidak setuju 1

    8 Alokasi waktu penyelenggaraan kegi-atan pelatihan?

    Sudah memadai 16 Belum memadai 8

    9 Penguasaan tim pelatih terhadap mate-ri pelatihan?

    Sangat memadai 21 Memadai 4

  • 20

    Cukup memadai 0 Tidak memadai 1 Sangat tidak memadai 0

    10 Penyajian oleh tim pelatih memudah-kan guru-guru memahami / memprak-tikkan materi pelatihan.

    Sangat setuju 13 Setuju 13 Ragu-ragu 0 Tidak setuju 0 Sangat tidak setuju 0

    11 Modul pelatihan yang digunakan dalam kegiatan pelatihan disajikan secara ter-struktur serta bahasa-nya lugas.

    Sangat setuju 9 Setuju 17 Ragu-ragu 0 Tidak setuju 0 Sangat tidak setuju 0

    12 Penyajian materi didukung alat bantu presentasi yang memadai serta memu-dahkan guru-guru dalam memahami / mempraktikkan materi sajian

    Sangat setuju 16 Setuju 10 Ragu-ragu 0 Tidak setuju 0 Sangat tidak setuju 0

    13 Kami yakin tidak akan mengimple-mentasikan pengetahuan/keterampilan yang diperoleh karena waktu kami tersita untuk mengerjakan tugas-tugas administratif lainnya.

    Sangat setuju 0 Setuju 1 Ragu-ragu 4 Tidak setuju 16 Sangat tidak setuju 3

    14 Pandangan Ibu/Bapak terkait kegiatan pelatihan ini:

    Tidak bermanfaat bagi pengembangan profesi. 0 Sesungguhnya bermanfaat tetapi ada tugas-tugas administratif lainnya yang lebih penting bagi pe-ngembangan karir sehingga kami menunda pengim-plementasiannya.

    11

    Hal lainnya 10 15 Saran / masukan Disertakan di lampiran 5.

    C. Pembahasan

    Dari paparan hasil di dua subbab sebelumnya terlihat bahwa peserta pada dasarnya

    sudah memperoleh pengetahuan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk mengope-

    rasikan sistem MGMP untuk mendukung PKB dalam jabatan. Pengetahuan dan keteram-

    pilan yang telah diperoleh meliputi: kemampuan mendaftar menjadi member, login ke

    sistem MGMP, membuat folder resources, mengunggah materi ke folder resources, meng-

    unggah topik diskusi, berpartisipasi dalam diskusi, mengunggah video ke folder, dan ber-

    diskusi secara online melalui fitur Chat. Hal positif yang juga ditunjukkan di hasil pengab-

    dian adalah total member yang terdaftar sebanyak 73 orang dan melebihi total peserta yang

  • 21

    terlibat dalam pelatihan yakni 40 orang. Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem MGMP

    memang dibutuhkan guna menunjang PKB dalam jabatan. Total pendaftar yang melebihi

    peserta pelatihan memang diupayakan melalui pengunggahan modul ke sistem MGMP dan

    diijinkan diunduh oleh semua pengunjung.

    Respon peserta sejalan dengan paparan hasil. Dari total peserta yang terlibat pelatihan,

    keseluruhan peserta menanggapi bahwa pelatihan ini yakin memberi manfaat bagi PKB

    dalam jabatan (Gambar 12). Peserta juga merespon bahwa kegiatan pelatihan memberi pe-

    ngetahuan/keterampilan memanfaatkan teknologi informasi untuk perbaikan kualitas pem-

    belajaran maupun pemutakhiran materi. Cakupan materi juga dinilai sudah memadai. Dari

    kedua kondisi ini, peserta memiliki keyakinan mampu mengimplementasikan materi pela-

    tihan dalam meningkatkan keprofesian guru.

    Di sisi pelaksanaan, peserta merespon waktu pelaksanaan, penguasaan materi dari tim

    pelatih, kelugasan bahasa dalam penyajian maupun modul, dan dukungan alat bantu pre-

    sentasi sudah memadai. Khusus untuk komponen waktu; sebagian peserta mengusulkan

    supaya waktu pelatihan ditambah. Peserta menilai masih ada pengetahuan dan keterampil-

    an lain terkait pengoperasian sistem MGMP yang dibutuhkan untuk menunjang PKB

    dalam jabatan. Kebutuhan ini diakomodir dalam bentuk kegiatan mandiri yakni tetap

    memberikan waktu ke peserta untuk berdiskusi secara asinkronus maupun sinkronus.

    Dikaitkan dengan banyaknya tugas-tugas rutin anggota MGMP yang bersifat akademis

    maupun non akademis serta wajib dikerjakan; mayoritas peserta tidak setuju menjadikan-

    nya alasan tidak mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sete-

    lah kegiatan pelatihan berakhir. Sebagian kecil peserta masih memiliki kekhawatiran terha-

    dap tidak tersedianya cukup waktu untuk mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan

    yang telah diperoleh di sela-sela tugas rutin di sekolah. Kondisi ini seyogyanya mendapat

    perhatian dari pengambil kebijakan sehingga ke depan tersedia cukup waktu bagi guru

    untuk terus memutakhirkan pengetahuan dan keterampilan-nya dalam bentuk PKB dalam

    jabatan.

  • 22

    BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan

    Pelatihan pengisian konten sistem MGMP model asinkronus Kabupaten Buleleng

    yang dilaksanakan sebagai program IbM pendanaan tahun 2015 berjalan sesuai agenda.

    Tim telah melaksanakan keseluruhan tahapan program dengan baik sampai dengan waktu

    penyusunan laporan akhir. Selama kegiatan pelatihan, peserta memperoleh pengetahuan

    dan keterampilan: mendaftar menjadi member, login ke sistem MGMP, membuat folder

    resources, mengunggah materi ke folder resources, mengunggah topik diskusi, berpar-

    tisipasi dalam diskusi, mengunggah video ke folder, dan berdiskusi secara online melalui

    fitur Chat. Hasil positif yang juga disimpulkan sebagai dampak pelaksanaan pelatihan ada-

    lah jumlah member yang terdaftar sebanyak 73 orang yang melebihi total peserta yang

    terlibat dalam kegiatan yakni 40 orang.

    Peserta merespon positif penyelenggaraan pelatihan khususnya terkait waktu, pengua-

    saan materi dari Tim pelatih, kelugasan bahasa penyajian maupun modul, dan dukungan

    alat bantu presentasi. Realitas bahwa tugas-tugas akademik dan administratif yang wajib

    dipenuhi oleh guru cukup banyak; mereka memunculkan konsensus untuk tidak menja-

    dikannya alasan tidak mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah didapat

    setelah kegiatan pelatihan berakhir.

    B. Saran

    Pihak-pihak yang kompeten seyogyanya mendukung terwujudnya pengembangan

    keprofesian guru dalam bentuk pendidikan maupun pelatihan. Dari pihak dosen; salah satu

    cara yang dapat dilakukan untuk pengembangan keprofesian guru adalah mengabdikan

    pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui riset yang berkelanjutan. Bentuk-

    bentuk pengabdian yang dikerjakan seyogyanya juga menyelesaikan permasalahan keki-

    nian yang dialami oleh guru dan keberlanjutan dampaknya dirasakan untuk jangka pan-

    jang.

  • 23

    DAFTAR PUSTAKA

    Republik Indonesia, 2005, UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

    Republik Indonesia, 2013, Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi IX, Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

    _______, http://www.bulelengkab.go.id/index.php/instansi-detail/51/Dinas-Pendidikan/, diakses tanggal 12 Mei 2013.

    Ketua LPM Undiksha, 2013, Rekapitulasi Data Pelaksanaan P2M Tahun 2012-2014 Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas pendidikan Ganesha, diakses dari www.lpm.undiksha.ac.id diakses tanggal 07 April 2014.

    Ketut Rindjin, 2007, Peningkatan Profesionalisme Guru, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA Edisi Khusus Tahun XXXX Mei 2007.

    Robert Chambers, 1994, Participatory Rural Appraisal (PRA): Analysis of Experience, World Development Vol 22 No 9 pp 1253-1268.

    Sukajaya dkk., 2014, IbM Musyawarah Guru Mata Pelajaran Model Asinkronus Kabupa-ten Buleleng, Laporan P2M.

    Trisno Widodo, 2012, Memberdayakan MGMP, http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/ 15/memberdayakan-mgmp-457462.html diakses tanggal 4 Maret 2014.

  • LAMPIRAN-LAMPIRAN

    1. Kurikulum pelatihan pengisian Konten Sistem MGMP Model Asinkronus

    Kabupaten Buleleng

    2. Kuesioner evaluasi pelaksanaan pelatihan

    3. Modul pelatihan.

    4. Rekapitulasi Respon peserta pelatihan

    5. Saran / Masukan dari peserta pelatihan

    6. Dokumentasi kegiatan pelatihan

  • LAMPIRAN 1

    KURIKULUM PELATIHAN PENGISIAN KONTEN SISTEM MGMP MODEL ASINKRONUS KABUPATEN BULELENG

    NO ITEM KETERANGAN

    1 Latar Belakang - Program keprofesian berkelanjutan lebih efektif dilakukan melalui program-program dalam jabatan

    - Program keprofesian berkelanjutan yang sudah lama dilakukan melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tidak efektif lagi diimplementasikan dalam masa kekinian seiring bertambahnya beban anggota organisasi profesi.

    - Sistem MGMP model asinkronus Kabupaten Buleleng sudah dibangun melalui program yang sama di tahun 2014

    - Belum memadainya pengetahuan / keterampilan yang dimiliki guru-guru anggota organisasi profesi dalam memanfaatkan sistem guna menunjang program keprofesian berkelanjutan.

    - Perguruan Tinggi (Undiksha) memiliki sumberdaya potensial untuk meningkatkan pengetahuan dan melatih keterampilan anggota organisasi MGMP Kabupaten Buleleng.

    2 Tujuan Meningkatkan pengetahuan / keterampilan anggota organisasi MGMP memaksimalkan penggunaan sistem MGMP model asinkronus Kabupaten Buleleng dalam menunjang pengembangan keprofesian berkelanjutan

    3 Kompetensi - Memahami fitur-fitur yang tersedia di sistem MGMP model asinkronus Kabupaten Buleleng

    - Terampil memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia di sistem MGMP model asinkronus kabupaten Buleleng dalam menunjang pengembangan kepro-fesian berkelanjutan

    4 Peserta - Guru-guru matematika SMP dan SMA Kabupaten Buleleng yang terga-bung ke MGMP Kabupaten Buleleng

    5 Materi Program 1. Teknologi Informasi Asinkronus Bagi MGMP Se-Kabupaten Buleleng 2. Mendaftar menjadi anggota dan proses Login di sistem MGMP 3. Mengisi dan Edit profil member di sistem MGMP 4. Browsing informasi di sistem MGMP 5. Membuat Section di halaman web MGMP 6. Mengunggah arsip untuk dibaca langsung di halaman web MGMP 7. Mengunggah arsip untuk dibagi 8. Forum Diskusi

    a. Menambah Forum Diskusi b. Menambahkan Topik Diskusi ke Forum c. Terlibat dalam diskusi

    9. Chatting a. Membuat ruang Chat b. Memasuki dan mengikuti chat

    10.Pengumpulan Tugas berupa Berkas a. Membuat Assigment b. Mengumpul berkas peserta c. Melihat berkas yang telah dikumpul serta memberikan feedback

    Kegiatan berbimbing Kegiatan mandiri

  • LAMPIRAN 2

    KUESIONER EVALUASI PENYELENGGARAAN PELATIHAN

    - Kuisioner ini dikerjakan tanpa mencantumkan nama responden - Berikan masukan dengan mencentang atau menuliskan masukan pada tempat yang

    disediakan!

    A. MANFAAT KEGIATAN PELATIHAN DALAM MENUNJANG PROGRAM KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

    1. Kegiatan pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP Model Asinkronus Kabupaten Buleleng menunjang pengembangan keprofesian berkelanjutan.

    Ya Tidak

    2. Jika Ya; menurut pertimbangan Ibu/Bapak bagaimana kegiatan pelatihan ini menunjang pengembangan keprofesian berkelanjutan di kalangan guru-guru? *)

    Pengetahuan/keterampilan guru-guru dalam mengaplikasikan TI kembali tersegarkan Guru paham/terampil memanfaatkan perkembangan TI untuk menunjang kualitas pembelajaran Guru paham/terampil memanfaatkan perkembangan TI untuk memutakhirkan penguasaan materi Hal lainnya

    ..

    ..

    3. Jika Tidak; menurut pertimbangan Ibu/Bapak mengapa kegiatan pelatihan ini tidak menunjang pengembangan keprofesian berkelanjutan di kalangan guru-guru? *)

    Yakin tidak diaplikasikan dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan di kalangan guru-guru. Materinya bukan merupakan materi yang dibutuhkan dalam pengembangan keprofesian guru. Terbatasnya waktu guru mengembangkan profesi melalui pengetahuan/keterampilan yang

    dilatihkan.

    Ada alternatif pengembangan profesi yang lebih cocok dengan kondisi kekinian guru-guru Hal lainnya

    ..

    ..

    4. Jika Ibu/Bapak meyakini bahwa kegiatan pelatihan ini menunjang pengembangan keprofesian berkelanjutan, apakah cakupan materi yang diberikan sudah memadai?

    Sudah Belum

    5. Jika Ibu/Bapak memilih Belum, sesi apa yang perlu ditambahkan?

    ..

    ..

    6. Kami para guru yakin mampu mengimplementasikan pengetahuan/keterampilan yang telah dilatihkan dalam menunjang peningkatan keprofesian guru.

    Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

  • 7. Kami belum memahami bagaimana pengetahuan/keterampilan yang dilatihkan menunjang program keprofesian berkelanjutan di kalangan guru-guru.

    Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

    B. EFEKTIFITAS PENYELENGGARAAN KEGIATAN PELATIHAN

    8. Alokasi waktu penyelenggaraan kegiatan pelatihan?

    Sudah memadai Belum memadai

    9. Penguasaan tim pelatih terhadap materi pelatihan ?

    Sangat memadai Memadai Cukup memadai Tidak memadai Sangat tidak memadai

    10. Penyajian oleh tim pelatih memudahkan guru-guru memahami/mempraktikkan materi pelatihan.

    Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

    11. Modul pelatihan yang digunakan dalam kegiatan pelatihan disajikan secara terstruktur serta bahasanya lugas.

    Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

    12. Penyajian materi didukung alat bantu presentasi yang memadai serta memudahkan guru-guru dalam memahami/ mempraktikan materi sajian

    Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

    C. DUKUNGAN LINGKUNGAN

    13. Kami yakin tidak akan mengimplementasikan pengetahuan/keterampilan yang diperoleh karena waktu kami tersita untuk mengerjakan tugas-tugas administratif lainnya.

    Sangat setuju setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

    14. Pandangan Ibu/Bapak terkait kegiatan pelatihan ini: *)

    Tidak bermanfaat bagi pengembangan profesi. Sesungguhnya bermanfaat tetapi ada tugas-tugas administratif lainnya yang lebih penting bagi

    pengembangan karir sehingga kami menunda pengimplementasiannya.

    Hal lainnya ..

    ..

    D. Saran/Masukan

    15.

    Catatan: *) pilihan boleh lebih dari satu

  • LAMPIRAN 3

    MODUL PELATIHAN

  • LAMPIRAN 4

    REKAPITULASI RESPON PESERTA PELATIHAN

  • LAMPIRAN 5

    SARAN / MASUKAN DARI PESERTA PELATIHAN *)

    NO SARAN / MASUKAN

    1

    2

    3

  • 4

    5

    6

  • 7

    *) disajikan sebagian (7) saran / masukan dari keseluruhan saran / masukan peserta.

  • LAMPIRAN 6

    DOKUMENTASI KEGIATAN PELATIHAN

    Pembukaan pelatihan oleh Ketua LPM Undiksha

    Penyajian materi oleh Tim pelatih Sesi pemaparan materi oleh Tim pelatih

    Sesi pemaparan materi disertai praktikum Pembimbingan peserta oleh Tim pelatih

  • Pembimbingan peserta oleh Tim pelatih Praktik berdiskusi di section diskusi

    Praktik mengunggah video ke sistem MGMP Praktik memanfaatkan fasilitas Chatting

    Membalas pesan Chatting oleh Tim pelatih Penutupan kegiatan dalam bentuk foto bersama