laporan program ipteks bagi masyarakat...

38
LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) IbM KELOMPOK TANI JERUK Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun Oleh: I Putu Ananda Citra, S.Pd.,M.Sc. NIDN 0018088401 Ketua Pengusul Made Vivi Oviantari, S.Si.,M.Si. NIDN 0005088004 Anggota Pengusul Prof. Dr. Sukadi,M.Pd.,M.Ed. NIDN 0010036302 Anggota Pengusul UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA OKTOBER 2015

Upload: nguyendan

Post on 14-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

LAPORAN

PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

IbM KELOMPOK TANI JERUK

Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun

Oleh:

I Putu Ananda Citra, S.Pd.,M.Sc. NIDN 0018088401 Ketua Pengusul

Made Vivi Oviantari, S.Si.,M.Si. NIDN 0005088004 Anggota Pengusul

Prof. Dr. Sukadi,M.Pd.,M.Ed. NIDN 0010036302 Anggota Pengusul

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

OKTOBER 2015

Page 2: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : IbM Kelompok Tani Jeruk

Pelaksana

Nama Lengkap : I Putu Ananda Citra, S.Pd.,M.Sc.

NIDN : 0018088401

Jabatan Fungsional : Lektor

Program Studi : Pendidikan Geografi

Nomor HP : 081915711969

Alamat Surel : [email protected]

Anggota 1

Nama Lengkap : Made Vivi Oviantari, S.Si.,M.Si.

NIDN : 0005088004

Perguruan Tinggi : UNDIKSHA

Anggota 2

Nama Lengkap : Prof. Dr. Sukadi,M.Pd.,M.Ed.

NIDN : 0010036302

Perguruan Tinggi : UNDIKSHA

Nama Mitra Program IbM (1) : Kelompok Tenun Gunung Agung

Nama Mira Program IbM (2) : Kelompok Tenun Bina Karya

Tahun Pelaksanaan : Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun

Biaya Tahun Berjalan : Rp. 40.000.000,00

Biaya Keseluruhan : Rp. 40.000.000,00

9 Oktober 2015

Page 3: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

RINGKASAN

Desa Bonyoh merupakan desa yang sangat potensial bagi pengembangan pertanian dan peternakan. Hal ini dapat dilihat dari luas wilayah Desa Bonyoh yaitu sluas 534 Ha., yang pemanfaatannya adalah Pemukiman umum: 24 Ha, Ladang/Kebun: 515,00 Ha, Hutan Lindung: 7,00 Ha, Kuburan: 2,00 Ha, dan Bangunan Umum: 8,00 Ha. Saat ini masyarakat Desa Bonyoh mengembangkan pertanian jeruk sebagai primadona.Untuk memajukan usaha pertanian, masyarakat Desa Bonyoh membentuk kelompok tani yang beranggotakan 20 sampai 30 orang.

Program IbM kelompok tani jeruk ini didasari oleh permasalahan yang dialami oleh kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh, yaitu (1) masalah pembibitan. Kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh belum memiliki pemahaman yang memadai tentang cara memilih bibit jeruk yang berkualitas. Bahkan, menurut masyarakat para petani jeruk di Desa Bonyoh bibit yang mereka tanam berasal dari daerah bueleleng (Bondalem, Tejakula dan Julah), (2) Pemupukan. Perawatan tanaman jeruk untuk menghasilkan produksi jeruk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi membutuhkan pemupukan yang memadai. Akan tetapi proses pemupukan pada tanaman jeruk di Desa Bonyoh masih menggunakan pupuk kimian. Padahal kesalahan pada proses pemupukan akan berimplikasi pada kualitas produksi jeruk dan usia tanaman yang tak jarang berujung pada kematian tanaman jeruk, dan (3) Pemasaran. Proses penjualan hasil pertanian jeruk oleh kelompok tani jeruk masih dilakukan dengan pola tradisional, yaitu dengan menjual ke pasar-pasar tradisional atau dengan menjual langsung di kebun kepada pengepul yang datang (borongan)..

Pendekatan yang dipakai dalam memecahkan persoalan yang dihadapi oleh kelompok Tani Jeruk di Desa Bonyoh adalah melalui pendekatan partisipatif, dengan metode pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk kompos dan manajemen pemasaran buah jeruk yang dihasilkan para petani. Keseluruhan proses transfer IPTEK yang telah dilaksanakan dengan pola pendidikan dan pelatihan serta pendampingan yang meliputi: Diklat dan Pendampingan pembuatan pupuk kompos bagi kelompok tani jeruk, Diklat dan Pendampingan manajemen pemasaran buah jeruk bagi kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh.

Kata Kunci: kelompok tani, jeruk

Page 4: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

PRAKATA

Puji syukur dan segala hormat dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Kasih

dan karunia-Nya sehingga laporan kemajuan program pengabdian kepada masyarakat dengan

judul “IbM Kelompok Tani Jeruk di Desa Bonyoh” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat

waktu.

Pada kesempatan yang berbahagia ini ijinkan kami mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya terhadap Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah

mempercayai program ini untuk dibiayai dan Kelompok Tani Jeruk yang telah menjadi mitra

yang sangat baik bagi terlaksananya program ini, dan semua pihak yang telah membantu

pelaksanaan program ini.

Adapun laporan ini sangatlah kurang sempurna secara tata penulisan yang

kemungkinan besar belum dapat mewakili apa yang telah kami lakukan dalam pelaksanaan

program pengabdian kepada masyarakat di Kelompok Tani Jeruk, besar harapan kami

adanya saran dan masukan membangun bagi kesempurnaan laporan ini yang nantinya akan

dikembangkan menjadi laporan akhir.

Tim Penyusun

Page 5: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul i ................................................................................................

Halaman Lembaran Pengesahan ii ..................................................................

Ringkasan iii ........................................................................................................

Prakata iv .............................................................................................................

Daftar Isi v ..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN 1 ...............................................................................

1.1. Analisis Situasi 1 .......................................................................................

1.2. Permasalahan Mitra 2 ...............................................................................

BAB II TARGET DAN LUARAN 4 .................................................................

2.1. Target 4 .....................................................................................................

2.2. Luaran 4 ....................................................................................................

BAB III METODE PELAKSANAAN 5 ..........................................................

3.1. Waktu dan Tempat 5 .................................................................................

3.2. Metode Pelaksanaan 6 .............................................................................

BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 8 ........................................

4.1. Kualifikasi Tim Pelaksana Kegiatan 8 ......................................................

4.2. Pembagian Tugas Tim Pelaksana Kegiatan 9 ...........................................

Page 6: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

BAB V HASIL YANG DICAPAI 10 ...................................................................

5.1. Pelatihan dan Pendapingan Pembuatan Pupuk Kompos 11 ......................

5.2. Pelatihan dan Pendampingan Manajemen Pemasaran 11 ..........................

BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 13 ........................................

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 14 ......................................................

DAFTAR PUSTAKA 15 ......................................................................................

LAMPIRAN 16 ....................................................................................................

Page 7: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

BAB I

PENDAHULUAN

1. Analisis Situasi

Desa Bonyoh terletak pada ketinggian 770 sampai 895 meter di atas permukaan air

laut, dengan curah hujan rata-rata 2043 mm/tahun, dan suhu udara rata-rata 200C sampai

260C,  dengan luas wilayah Desa Bonyoh adalah 534 Ha., yang pemanfaatannya adalah

Pemukiman umum: 24 Ha, Ladang/Kebun: 515,00 Ha, Hutan Lindung: 7,00 Ha, Kuburan:

2,00 Ha, dan Bangunan Umum: 8,00 Ha. Dengan julmlah penduduk 1.138 Jiwa atau 255 KK,

yang terdiri dari Laki-laki: 531 Jiwa dan Perempuan: 607 Jiwa. Adapun batas-batas desa

adalah sebagai berikut. Sebelah Utara : Bayung Gede, sebelah Selatan: Desa Apuh, sebelah

Barat: Desa Abuan, sebelah Timur: Desa Sekaan. Sementara orbitasi desa dengan pusat

adalah: Ke Ibu Kota Kecamatan Kintamani: 7 Km, Ke Ibu Kota Kabupaten Bangli: 27 Km,

Ke Ibu Kota Propinsi Bali: 74 Km. Mata pencaharian masyarakat Desa Bonyoh adalah 83%

bermata pencaharian pertani, 3% pedagang, 2% Pegawai Negeri Sipil dan 3% pengerajin dan

6% buruh bangunan, 3% lain-lain (Monografi Desa Bonyoh, 2012). Dari jumlah penduduk

tersebut, 69,83% merupakan angkatan kerja produktif. Ini menunjukkan bahwa potensi

sumberdaya manusia yang ada di Desa Bonyoh sangat menjanjikan. Namun, pendapatan

masyarakat masih rendah (rata-rata pendapatan penduduk Rp. 536.000,-), padahal potensi

yang dapat dikembangkan sangat banyak, seperti: pertanian, peternakan, kerajinan/industri

rumah tangga dan agrowisata. Untuk memajukan usaha pertanian, masyarakat Desa Bonyoh

membentuk kelompok tani yang beranggotakan 20 sampai 30 orang. Di samping bertani,

anggota kelompok tani di Desa Bonyoh juga memelihara ternak, seperti sapi, babi dan ayam

sebagai kegiatan sambilan. Rata-rata mereka memeilihara sapi 4 sampai 6 ekor, babi 1

sampai 2 ekor dan ayam induk 3 sampai 7 ekor. Sapi selain dipelihara untuk dijual dan

digunakan untuk membantu membajak ladang juga dipelihara untuk menghasilkan pupuk

kandang yang digunakan untuk menyuburkan tanah ladang pertanian. Setiap tahunnya tiap 2

ekor sapi yang dipelihara petani menghasilkan 8 sampai 12 ton pupuk kandang. Jika dirata-

ratakan anggota kelompok tani di Desa Bonyoh menghasilkan 10 ton pupuk kandang setiap

tahunnya (Data Statistik Desa Bonyoh Tahun 2012). Kebutuhan pupuk yang sangat banyak

ini sangatt menyulitkan para petani jeruk di Desa Bonyoh.

Page 8: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

Anggota kelompok tani di desa Bonyoh Kecamatan Kintamani rata-rata memelihara

tanah 1,5 sampai 2 hektar. Tanah ini terdiri dari tanah milik dan tanah Ayahan Desa Adat.

Tanah Ayahan Desa adalah tanah yang diberikan oleh desa adat kepada masyarakat dengan

kewajiban membayar urunan (iuran) setiap ada pembangunan pura (tempat suci agama

Hindu) dan upacara adat di desa adat (Dwijendra, 2009: 87). Semua lahan pertanian anggota

kelompok tani di Desa Bonyoh adalah lahan kering dengan klasifikasi tanah lempung atau

tanah kuning yang lebih banyak kandungan pasirnya. Tanah lempung sangat mudah untuk

diolah, karena terdiri dari lapisan tanah kuning dan tanah pasir yang sangat gembur (Daljoni,

1983:65). Secara umum tanah anggota kelompok tani Desa Bonyoh adalah tanah datar yang

disekat-sekat dengan pematang yang berisi rumput gajah bogor untuk pakan ternak sapi.

Untuk mempermudah mengolah lahan pertaniannya para petani menggunakan tenaga sapi

sebagai alat untuk membajak.

Jenis tanaman yang dikembangkan di wilayah Desa Bonyoh adalah, ketala rambat,

cabe lombok, cabe bali, jagung, beras gaga, bawang, kentang, kubis, tomat dan aneka sayuran

lainnya yang ditanam secara musiman. Sedangkan untuk tanaman umur panjangnya

masyarakat mengembangkan tanaman jeruk dan kopi serta tanaman pisang sebagai tanaman

penyela di sisi-sisi pematang ladang. Walapun beraneka jenis tanaman dikembangkan di Desa

Bonyoh, tanaman jeruk merupakan primadona yang dirawat dan dikembangkan secara

khusus oleh kelompok-kelompok tani yang ada di Desa Bonyoh. Bahkan tanaman kopi yang

telah berbuah kini ditebang untuk dijadikan sebagai kebun jeruk. Hal ini disebabkan karena

tanaman jeruk dapat menghasilkan untung yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan

tanaman lainnya. Untuk satu pohon jeruk yang sudah berusia empat tahun ke-atas biasanya

menghasilkan buah 10 sampai 25 kg pertahunnya. Jika musim panen biasanya petani

menjual jeruknya dengan harga Rp. 5000/kg. Sehingga per pohonnya petani bisa

menghasilkan uang Rp 50.000 sampai dengan Rp. 125.000 dari jeruk yang mereka tanam.

Untuk menjual hasil pertaniannya para petani membawanya kepasar-pasar tradisional yang

ada di sekitar wilayah Kecamatan Kitamani atau diberikan kepada para pedagang yang

langsung datang ke desa-desa mereka untuk membeli jeruknya secara borongan. Pembelian

ini bisa dilakukan ketika jeruk sudah dipetik maupun masih di ladang.

Saat ini di Desa Bonyoh terdapat 8 (delapan) kelompok tani jeruk, yang

memfokuskan diri untuk mengembangkan tanaman jeruk. Masing-masing kelompok ada

Page 9: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

yang beranggotakan 5 sampai 7 orang. Setiap sebulan sekali, kelompok tani ini mengadakan

sangkep (musyawarah) untuk membicarakan berbagai hal yang berkaitan dengan persoalan

pertanian, khususnya tanaman jeruk. Para anggota kelompok tani ini juga memelihara rata-

rata 1500 sampai 2000 pohon tanaman jeruk. Untuk memelihara tanaman jeruk yang mereka

pelihara secara ekstra, kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh hanya menggunakan pupuk

kandang, khususnya kotoran sapi untuk menyuburkan tanahnya. Hal ini disebabkan

pengalaman pahit yang pernah dialami petani ketika mereka menggunakan pupuk kimia dan

pupuk kandang ayam untuk menyuburkan tanaman jeruknya ketika jeruk berjaya di daerah

Kintamani termasuk di Desa Bonyoh pada tahun 1990 an. Penggunaan pupuk kimia dan

pupuk kandang ayam menyebabkan perkembangan tanaman jeruk yang luar bisa cepatnya,

bahkan diusia dua tahunan sudah menghasilkan buah. Tentu hal ini sangat menggembirakan

bagi para petani yang memang haus akan hasil pertanian, khususnya jeruk. Namun kondisi ini

tidak berlangsung lama, karena setelah dua kali jeruknya berbuah daunnya mulai menguning,

buahnya layu, dan akhirnya mati. Menurut pegawai pertanian daerah hal ini disebabkan

karena penyakit CVPD, yaitu penyakit jeruk yang sulit (hampir tidak mungkin ditanggulangi)

seperti di daerah Buleleng. Namun penjelasan pegawai pertanian ini seketika terbantahkan

karena: (1) tidak semua jeruk yang ada di Desa Bonyoh mati, ada beberapa jeruk yang tidak

dipelihara dengan baik masih bisa bertahan hidup, (2) beberapa area tanaman jeruk di desa-

desa tetangga (luar Desa Bonyoh) masih hidup dan menghasilkan dengan baik. Kondisi inilah

yang membuat para petani di Desa Bonyoh membentuk kelompok tani jeruk untuk

mendiskusikan (bertukar pengalaman) seputar pertanian jeruk dan mencoba kembali

mengembangkan tanaman jeruk.

Berdasarkan pengalaman tersebut kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh mencoba

kembali untuk mengembangkan tanaman jeruk di tahun 2009. Sebagai permulaan mereka

hanya menanam antara 100 sampai 200 pohon jeruk. Hal dilakukan oleh petani untuk

mengurangi resiko kerugian yang terlalu besar, mengingat biaya pembibitan, penanaman dan

perawatan jeruk sangat tinggi. Tetapi pola yang merka gunakan berbeda dari pemeliharaan

jeruk sebelumnya, adapun perbedaannya sebagai berikut:

No Pola Lama Pola Baru

Page 10: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

Dengan perubahan pola pembibitan, pemerliharaan, pemupukan sampai pada pemetikan

membuat tanaman jeruk yang dikembangkan oleh kelompok tani di Desa Bonyoh mencapai

hasil sesuai yang diharapkan oleh para petani, bahkan mampu bertahan dengan baik.

Berhasilnya kembali tanaman jeruk yang dikembangkan para petani pada proses uji coba,

menemukan 3 kesimpulan yang signifikan, yaitu: (1) matinya tanaman jeruk yang mereka

kembangkan di tahun 1990-an bukan disebabkan karena penyakit CVPD, namun

disebabkan karena pola pemupukan yang operdosis, (2) penggunaan pupuk kimia dan

pupuk kandang ayam yang berlebihan dapat menyebabkan menurunnya kualitas tanah

(PH tanah), (3) untuk menjaga tingkat kesuburan tanah diperlukan pupuk kandang

sapi dan pupuk organik yang sangat cocok dengan tanaman jeruk.

!

Keberhasilan ini membuat para kelompok tani di Desa Bonyoh melakukan

penanaman bibit jeruk secara besar-besaran ditanah ladang mereka. Bahkan sudah jarang ada

tanah yang kosong atau tidak terisi tanaman jeruk. Hal ini juga diidukung oleh Pemerintah

Kabupaten Bangli melalui Dinas Pertanian dengan memberikan bantuan pembibitan tanaman

1 Pembibitan dilakukan ditempat lain (membeli bibit di daerah Tejakula, Julah dan Bondalem Kabupaten Buleleng)

Pembibitan dilakukan di desa sendiri dengan mengabil bibit yang ada di Desa Bonyoh (mata tempel, seling, tanah)

2 Pola perawatan di fokuskan pada tanah saja dengan mengabaikan daun dan batang

Perawatan diusahakan menyeimbangkan antara tanah, daun dan batang termasuk buah

3 Pemupukan dilakukan dengan pupuk kimia dan pupuk kandang ayam petelor untuk menggenjot tanaman jeruk.

Pemupukan dilakukan dengan pupuk kandang sapi dan pupuk organik serta sangat anti dengan pupuk kimia

4 Tanah dieksplorasi untuk menghasilkan buah jeruk sebanyak-banyaknya dengan mengabaikan keberlanjutan tingkat kesuburan tanah

Kesuburan tanah diutamakan dengan tetap berorientasi pada produksi yang berkelanjutan

5 Pemetikan dilakukan sesuai dengan kehendak pembeli

Pemetikan dilakukan pada saat buah jeruk siap dipetik

Page 11: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

jeruk pada 8 kelompok tani di Desa Bonyoh ini. Penanaman jeruk yang dilakukan secara

beras-besaran pada awalnya tidak menjadi persoalan sampai pada proses penanaman. Metode

perawatan baru yang dikembangkan masyarakat penamanan jeruk ini akhirnya mengalami

permasalahan yang sangat fundamental berkaitan dengan pemupukan dan ketersediaan pupuk

kandang sapi dan organik yang digunakan untuk mensuport tanaman jeruk mereka (Andoko,

2006: 7). Untuk satu buah tanaman jeruk yang baru ditanam sampai dengan usia tiga tahun

menghabiskan pupuk sebanyak 30 kg pupuk kandang. Sedangkan untuk jeruk yang sudah

berusia di atas tiga tahun menghabiskan pupuk 30 kg setiap tahunnya. Sehingga secara umum

petani di Desa Bonyoh yang memelihara tanaman jeruk antara 1000 sampai 2000 pohon

kekurangan pupuk kandang 20 sampai 40 ton pupuk kandang. Pemupukan biasanya

dilakukan dua kali setiap tahunnya. Semakin meningkatnya kebutuhan pupuk ini membuat

kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh kesulitan untuk mengembangkan tanaman jeruknya.

Jika kebutuhan pupuk kandang ini tidak terpenuhi dengan baik, secara otomatis akan

menghambat perkembangan dan menurunkan produksi buah jeruk.

Saat ini buah jeruk percobaan (proyek percontohan Kabupaten Bangli) yang

dihasilkan oleh kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh menghasilkan buah antara 10 sampai

25 kg perpohonnya. Hasil pertanian jeruk ini, selain dapat meningkatkan pendapatan anggota

kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh juga berimplikasi pada peningkatan kebutuhan tenaga

kerja pada sektor pertanian yang didatangkan dari desa lainnya yang ada di wilayah

Kecamatan Kintamani. Keberhasilan tanaman jeruk juga dapat meningkatkan perputaran roda

ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat di wilayah Kecamatan Kintamani. Saat ini hasil

pertanian jeruk selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan lokal Bali (industri pariwisata

dan sarana sembahyangan) juga dikirim ke-daerah luar Bali seperti Jawa, Sumatera dan

Lombok. Di sisi lain jumlah pemesanan semakin meningkat dari tahun-ketahun. Peningkatan

jumlah ini diikuti dengan meningkatnya tuntutan kualitas produksi buah jeruk yang mesti

disediakan. Kondisi ini merupakan peluang emas bagi kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh

dan kelompok tani di desa-desa lainnya yang ada di wilayah Kecamatan Kintamani dalam

mengoptimalkan potensi pertaniannya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

Namun kelangkaan pupuk kandang akan mempersulit peningkatan produksi buah tanaman

jeruk yang dikembangkan oleh kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh. Jika kondisi ini terus

terjadi, sudah pasti akan menyebabkan semakin lemahnya roda perekonomian masyarakat

Page 12: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

dan menurunnya pendapatan masyarakat. Untuk itu diperlukan upaya yang serius dan

terstruktur baik dari pemerintah mapun dari masyarakat sendiri dalam mengatasi berbagai

persoalan kelangkaan pupuk kandang dalam mengembangkan produksi pertanian, khususnya

produksi buah jeruk yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap kelompok tani

jeruk di Desa Bonyoh, ada beberapa permasalahan esensial, yaitu:

1. Pembibitan. Sebelum menentukan untuk menanam jeruk yang paling utama adalah

menentukan bibit jeruk yang berkualitas dan tahan terhadap penyakit. Jika kualitas bibit

jeruk tidak memenuhi kriteria tersebut akan berimplikasi pada kualitas pohon, buah dan

usia tanaman jeruk. Oleh karena itu, pemilihan bibit, mulai dari biji bibit, tanahan yang

digunakan untuk mengembangkan bibit, dan mata tempel yang akan digunakan untuk

menyambung seling mesti diperhitungkan sesuai dengan kriteria. Akan tetapi, kelompok

tani jeruk di Desa Bonyoh belum memiliki pemahaman yang memadai tentang cara

memilih bibit jeruk yang berkualitas. Bahkan, menurut masyarakat para petani jeruk di

Desa Bonyoh bibit yang mereka tanam berasal dari daerah bueleleng (Bondalem,

Tejakula dan Julah). Para petani tidak mengetahui jenis bibit yang mereka beli. Sehingga

tak jarang bibit yang mereka tanam akan menghasilkan spesies jeruk dengan jenis yang

berbeda. Sedangkan pengembangan bibit jeruk di Desa Bonyoh belum mampu mereka

kembangkan secara baik, hal ini disebabkan karena pengetahuan dan pemahaman mereka

yang masih kurang tentang pemilihan biji bibit jeruk, penempelan, pemilihan mata

tempel yang berkualitas dan cara perawatan pembibitan.

2. Penggemburan Tanah. Mengingat luasnya areal pertanian yang digarap oleh kelompok

tani jeruk di Desa Bonyoh yaitu antara 1,5 Hekta sampai 2 Hektar membuat para petani

harus mengolah lahan pertanian dengan menggunakan tenaga sapi. Hal ini dimungkinkan

karena setiap masyarakat di Desa Bonyoh memang memelihara 2 sampai 4 ekor sapi.

Akan tetapi yang menjadi persoalan dalam penggemburan tanah dengan alat bajak ini

adalah kelangkaan bahan alat bajak yang digunakan untuk mengolah lahan pertanian.

Kelangkaan bahan alat bajak ini disebabkan karena sudah semakin gundulnya hutan

rakyat yang ada di wilayah Desa Bonyoh. Walapun ada kayu yang tumbuh kadang-

Page 13: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

kadang tidak sesuai dengan kriteria alat bajak yang ideal (kuat, tidak mudah lapuk dan

ringan), sehingga para petani harus menunggu sampai memperoleh bahan alat bajak yang

tepat dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Sedangkan hutan desa

yang masih tersisa sedikit di masing-masing desa sudah dilarang untuk ditebang secara

liar, karena dikawatirkan akan menyebabkan tanah longsor dan menurunnya debit air. Di

samping itu, penggunaan hutan rakyat sebagai lahan pencarian bahan alat bajak juga

tidak akan memberikan konstrubusi yang berlanjut (terus menerus), karena jenis kayu

yang dibutuhkan adalah jenis kayu yang biasanya jarang tumbuh di hutan desa serta kayu

yang berbentuk seperti siku atau huruf L juga sangat jarang tumbuh.

3. Pemupukan. Perawatan tanaman jeruk untuk menghasilkan produksi jeruk yang

berkualitas dan berdaya saing tinggi membutuhkan pemupukan yang memadai. Akan

tetapi proses pemupukan pada tanaman jeruk mesti dilakukan sesuai dengan kebutuhan

tanaman dan kebutuhan tanah. Kesalahan pada proses pemupukan akan berimplikasi

pada kualitas produksi jeruk dan usia tanaman yang tak jarang berujung pada kematian

tanaman jeruk. Hal ini sudah pernah terjadi di tahun 1999 dimana semua tanaman jeruk

di Desa Bonyoh dan desa-desa lainnya di wilayak Kecamatan Kintamani mati akibat

kelebihan pupuk kimia (Sutanto, 2002: 42). Bahkan produksi buah jeruk yang dihasilkan

dari penggunaan pupuk kimia tidak bertahan lama setelah dipetik atau mudah

membusuk. Sehingga sangat rentan bila dikirim keluar daerah yang memakan waktu

berhari-hari. Berkenaan dengan itu, pola pemeliharaan tanaman jeruk saat ini diupayakan

dengan pupuk kandang buatan sendiri atau dengan pupuk organik yang ramah

lingkungan. Akan tetapi dengan semakin banyaknya pohon jeruk maka terjadi

kelangkaan pupuk kandang sapi yang digunakan untuk memelihara kesuburan tanah dan

mensupport tanaman jeruk. Kelangkaan pupuk kandang ini disebabkan karena

penanaman jeruk yang dilakukan secara besar-besaran oleh para petani jeruk yang ada di

Desa Bonyoh. Penanaman besar-besaran dihampir semua ladang pertanian menyusul

suksesnya percobaan tanaman jeruk oleh kelompok tani membuat sapi yang dipelihara

kewalahan menyediakan pupuk kandang (kotoran). Kekurangan ini sudah diupayakan

dengan cara membuang sisa-sisa pakan ternak kedalam kadang sapi, bahkan dengan

sengaja mencarikan hijauan untuk mempercepat produksi pupuk kandang. Namun cara

ini masih membuat para petani kekurangan pupuk kandang, mengingat tanaman jeruk

Page 14: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

yang mereka pelihara berjumlah ratusan sampai ribuan pohon. Kekurangan pupuk

kandang ini membuat petani kawatir akan keberlanjutan tanaman jeruk yang mera

pelihara, termasuk keberlanjutan produksinya. Di sisi lain, kelompok tani jeruk di Desa

Bonyoh belum memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam membuat

dan mengembangkan pupuk organik yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman

jeruk. Dari sisi ketersediaan bahan baku pupuk organik sangat memadai, seperti hijauan,

skam, urin sapi, serbuk gergaji kayu dan dedak yang dihasilkan dari proses pertanian

yang mereka lakukan. Sementara penggunaan pupuk kimia sudah divonis akan

menyebabkan tersedotnya PH tanah yang pada akhirnya membuat tanah menjadi kering

dan menyebabkan kematian pada jeruk yang mereka tanaman. Menurut petani kegagalan

tanaman jeruk di tahun 1990 an disebabkan karena penggunaan pupuk kimia yang terlalu

berlebihan. Secara kasat mata tanaman jeruk yang diberikan pupuk kimian memang

cepat besar dan cepat berbuah, namun efek negatifnya adalah berkurangnya PH tanah

yang menyebabkan tanaman jeruk menjadi mati. Mereka juga sudah memiliki proposisi,

bahwa setelah penggunaan pupuk kimia akan sulit mengembalikan tingkat kesuburan

tanah, sehingga penggunaan pupuk kandang, khsusunya pupuk kandang sapi atau pupuk

organik merupakan pilihan yang rasional untuk keberlanjutan tanaman jeruk mereka. Hal

ini mereka buktikan setelah jeruk petani di Desa Bonyoh mati di tahun 1997, tanah lebih

kering, kesuburan tanah berkurang, sayuran yang ditanam tidak sesubur sebelumnya dan

boros dengan pupuk. Selain itu, penggunaan pupuk kandang juga dinilai sangat cocok

dengan tanaman jeruk. Hal ini disebabkan karena pupuk kandang sapi meresap secara

berlahan-lahan sesuai dengan kemapuan tanaman jeruk untuk menyerapnya. Sehingga

tanaman berkembang lebih alamiah tanpa adanya paksaan, yang menyebabkan tanaman

jeruk lebih kuat dan tahan lama. Demikian juga dengan tanah yang diberikan pupuk

kandang sapi, tingkat kesuburannya akan lebih lama jika dibandingkan dengan pupuk

kimia, walaupun penyerapannya secara berlahan-lahan. Sementara penggunaan pupuk

kandang sapi yang dibeli dari daerah lain seperti karangasem dan gianyar dinilai tidak

tepat. Hal ini menurut para petani disebabkan karena: (1) pupuk kandang yang dibeli dari

daerah lain biasanya menggunakan karbit atau pupuk kimia untuk menghancurkan hijaun

yang dicampur pada pupuk kandang mereka, (2) pupuk kandang yang dibeli dari daerah

lain biasanya lebih banyak hijauannya dibandingkan dengan kotoran sapinya, dan (3)

Page 15: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

harga pupuk kandang yang didatangkan dari daerah lain relatif mahal. Setelah dipasang

pupuk kandang sapi yang didatangkan dari daerah lain biasanya akan membeku seperti

batu, yang disinyalir lebih banyak kandungan tanah sawahnya. Kalau didatangkan dari

daerah pegunungan pupuk kandangnya lebih banyak hijauannya, yang proses

penghancurannya menggunakan karbit untuk mempercepat produksi pupuk kandang.

Sementara penggunaan pupuk organik yang dijual dipasaran dinilai sangat mahal dan

sulit terjangkau. Pupuk organik yang beratnya 50 Kg harganya mencapai Rp. 100.000

sampai Rp. 150.000 dan kasiatnya sangat kecil. Bahkan para petani menilai gulma atau

rumput yang ada diladang jika dipotong dan dibiarkan lebih berkasiat dibandingkan

pupuk organik yang dibeli. Kondisi inilah yang menyebabkan mereka berkeyakinan,

bahwa penggunaan pupuk kandang sapi yang diproduksi sendiri merupakan upaya untuk

tetap mempertahankan keberlanjutan tanaman jeruk dan meningkatkan kualitas produksi

jeruk yang dipelihara. Secara ekonomis penggunaan pupuk kandang sapi dapat

meringankan kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh, karena setiap kepala keluarga di Desa

Bonyoh sudah memelihara sapi diladang pertanian mereka sebanyak empat ekor sampai

enam ekor sapi atau dua sampai empat pasang sapi. Untuk setiap satu ekor sapi biasanya

menghasilkan pupuk kandang sebanyak dua ton pupuk kandang, sehingga setiap

tahunnya para petani menghasilkan delapan sampai sepuluh ton pupuk kandang sapi.

Namun pupuk kandang ini baru mencukupi pemupukan tanaman jeruk sebanyak 200

sampai 300 pohon. Sementara jeruk yang mereka tanam dan pelihara rata-rata 1000

sampai 2000 pohon. Proses pemupukan tanaman jeruk biasanya dilakukan sebanyak dua

kali dalam setahunnya. Sehingga anggota kelompok tani jeruk yang ada di Desa Bonyoh

sangat membutuhkan teknologi pertanian yang mampu meningkatkan produksi pupuk

yang digunakan untuk mensuport tanaman jeruk yang telah mereka tanam.

4. Penanggulangan hama. Hama merupakan salah satu persoalan yang sangat menyulitkan

bagi para petani yang sebagian besar tidak memahami tentang hama. Ada berbagai jenis

hama yang menyerang tanaman jeruk yang menyebabkan gagal panen, seperti ulat porot,

kutu dompol, lalat buah, belalang sangit, embun tepung, antrak buah, deplodia basah dan

deplodia kering. Berbagai jenis hama ini sebenanya sudah dicaba ditanggulangi dengan

berbagai macam obat-obatan terutama dengan obat-obatan yang berbahan kimia

(peptisida). Biasanya obat-obatan kimia yang baru akan sangat manjur dalam jangka

Page 16: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

waktu tiga sampai enam bulan, setelah itu kembali tidak berfungsi efektif dan harus

dibelikan jenis obat-obatan kimia yang lebih bagus kualitas dan harganya juga lebih

mahal. Kondisi ini sangat menyulitkan kelompok tani jeruk yang ada di Desa Bonyoh

dalam pembiayaan perawatan tanaman jeruk yang semakin tinggi. Sementara pelatihan

dan penyuluhan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bangli berkaitan dengan menggunaan

obat-obatan yang bersifat organik dan ramah lingkungan belum pernah diberikan.

Sehingga obat-obatan dengan zat kimia merupakan satu-satunya pilihan yang sampai

saat ini dinilai efektif digunakan, walapun harus mengeluarkan biaya yang sangat tinggi.

5. Pengemasan produk atau packing. Hasil kebun jeruk kelompok tani jeruk di Desa

Bonyoh dijual secara glondongan atau apa adanya sebagaimana tampak dipohon jeruk.

Para petani belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan

pengemasan produk jeruk yang dihasilkan sehingga lebih menarik dan meningkatkan

nilai ekonomis hasil kebun jeruknya. Biasanya para petani menjual jeruknya pada para

pengepul dengan cara borongan dengan melihat langsung yang ada dipohon. Tidak ada

polesan sama sakali, bahkan jeruk yang dijual dengan cara borongan dipohon akan

sangat menguntungkan para pengepul, karena hanya menggunakan tapsiran pembeli

yang biasanya jauh lebih rendah dari hasil yang sebenarnya. Jika para petani memiliki

kemampuan dan keterampilan dalam mengemas hasil kebun jeruknya sebagaimana

jeruk-jeruk yang didatangkan dari negara lain diyakini harga jual jeruk para petani yang

ada di desa Bonyoh akan lebih bersaing. Terlebih jeruk Kintamani yang sudah memiliki

nama dengan rasa campuran antara kecut dan manis akan mampu bersaing dengan hasil-

hasil produk jeruk lainnya yang dikemas secara higenis.

6. Pemasaran. Proses penjualan hasil pertanian jeruk oleh kelompok tani jeruk masih

dilakukan dengan pola tradisional, yaitu dengan menjual ke pasar-pasar tradisional atau

dengan menjual langsung di kebun kepada pengepul yang datang (borongan). Penjualan

jeruk ke pasar tradisional yang ada di sekitar wilayah Kecamatan Kintamani biasanya

ditentukan secara borongan berdasarkan tempat yang digunakan atau tidak berdasarkan

bobot jeruk (/Kg). Kondisi ini sangat merugikan kelompok tani jeruk, mengingat

penjualan kepasar tradisional membuat mereka menjadi “terpaksa harus menjual hasil

pertaniannya” walaupun pluktuasi harga sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena buah

jeruk yang sudah terlanjur dipetik dari pohonnya tak mungkin dapat dikembalikan lagi.

Page 17: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

Jika di bawa pulang kembali selain menambah biaya transportasi juga tak jarang

menyebabkan barang menjadi busuk dan rusak. Sedangkan proses penjualan jeruk yang

langsung datang ke desa dengan sistem borongan biasanya dilakukan saat jeruk belum

siap untuk dipetik. Penjualan ini dilakukan karena para petani yang ada di Desa Bonyoh

tidak memungkinkan memelihara tanaman mereka tanpa adanya modal yang memadai

dan tanpa terpenuhinya kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu ada dua cara yang

mungkin ditempuh, yaitu : (1) menjual hasil pertaniannya dalam sekala kecil ke pasar-

pasar tradisional, sehingga kebutuhan dapur dan keluarga dapat terpenuhi. Model ini

membuat para petani tidak mempunyai uang lebih karena sudah terus menerus digunakan

dan harga hasil buah jeruknya yang sangat murah, dan (2) melakukan penjualan buah

jeruk secara borongan. Penjualan model ini dilakukan sebelum buah jeruk matang dan

sudah dilakukan peminjalam uang terlebih dahulu kepasa saudagar (penjualan sistem

ijon). Sehingga harga buah jeruk yang dijual secara borongan akan sangat merugikan

petani jika dilakukan sebelum buah jeruk matang. Karena perkiraan buah jeruk saat

masih muda akan sangat berbeda dengan buah jeruk yang sudah matang.

7. Pengolahan pasca panen. Pada saat musim panen jeruk akan sangat berlimpah dan

harganya cenderung anjlok, karena terjadi panen besar-besaran hampir disemua wilayah

Indonesia. Pada kondisi yang demikian para petani jeruk yang ada di Desa Bonyoh “mau

tidak mau” akan menjual hasil kebunnya dengan harga yang paling rendah sekalipun,

dibandingkan rusak dan terbuang begitu saja dikebun. Kondisi ini sering sekali

dimanfaatkan oleh para pembeli atau para saudagar untuk “mengerjai” petani jeruk.

Biasanya para saudagar akan besepakat untuk menawar jeruk para petani dengan harga

yang paling rendah (harga dasar). Sehingga mau tidak mau, jika sudah waktunya untuk

dipetik para petani akan melepas jeruknya, diandingkan rontok dan terbuang begitu saja

di kebun. Di sisi lain para petani tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk

mengelah buah jeruk untuk menjadi produk lain yang biasa tahan lama.

3. Tujuan Kegiatan

Page 18: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan sebagaimana dipaparkan di atas, maka

tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah :

1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani jeruk di Desa

Bonyoh Kecamatan Kintamani dalam membuat pupuk kompos untuk tanaman jeruk;

2. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani jeruk di Desa

Bonyoh Kecamatan Kintamani dalam menggunakan pupuk kompos untuk tanaman

jeruk yang mereka rawat;

3. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani jeruk di Desa

Bonyoh Kecamatan Kintamani untuk melakukan manajemen pemasaran jeruk yang

dihasilkan.

4. Manfaat Kegiatan

Adapun target yang ingin dicapai dari pelaksanaan program pengabdian pada

masyarakat Kelompok Tani Jeruk di Desa Bonyoh tertuang dalam Tabel 1.

Tabel 1. Target Luaran Program Pengabdian Masyarakat Kelompok Tani Jeruk

Luaran dari pelaksanaan program pengabdian pada masyarakat Tani Jeruk di Desa

Bonyoh adalah:

No Produk Spesifikasi Target

1 Peningkatan pengetahuan dan

keterampilan Tani Jeruk dalam

membuat pupuk kompos

Kemampuan membuat pupuk kompos ramah lingkungan

Pupuk Kompos

2 Peningkatan wawasan dan

keterampilan Tani Jeruk dalam

menggunakan popok kompos

untuk tanaman jeruk

Kemampuan menggunakan pupuk kompos ramah lingkungan

Kesuburan tanahaman jeruk yang dipelihara

3 Peningkatan pengetahuan dan

keterampilan Tani Jeruk dalam

melakukan manajemen pemasaran

Proses pemasaran dilakukan dengan berbagai media termasuk media sosial

Brosur yang bisa diunggah di internet

Page 19: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

1. Pupuk kompos ramah lingkungan

2. Artikel ilmiah yang siap di publikasikan

BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1. Waktu dan Tempat

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, dimulai

dari 03 Mei sampai dengan 28 Nopember 2015. Pengabdian masyarakat ini dimulai dengan

melakukan pengurusan ijin ke Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bangli, negosisasi

waktu pelaksanaan, pelatihan pembuatan pupuk kompos, pendampingan pembuatan pupuk

kompos, pelatihan penggunaan pupuk kompos pada tanaman jeruk, pelatihan manajemen

pemasaran buah jeruk, pendampingan manajemen pemasaran buah jeruk, dan evaluasi

kegiatan. Tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Desa Bonyoh

Kecamatan Kintamnai, Kabupaten Bangli dengan kelompok sasaran kelompok tani jeruk.

Lokasi Mitra :

Kelompok Tani Jeruk Desa Bonyoh Kecamatan

Kintamani

Page 20: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

2.2. Metode Pelaksanaan

Mengingat kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh mitra sebagai mana yang

digambarkan di atas, maka disepakati beberapa persoalan prioritas yang akan diatasi melalui

kegiatan iptek bagi masyarakat ini, yaitu masalah pembibitan, pupuk dan pengolahan pasca

panen. Berdasarkan pada permasalahan prioritas tersebut, maka solusi yang ditawarkan

melalui iptek bagi masyarakat (IbM) ini adalah:

1. Pelatihan pembuatan pupuk bio-kompos. Pembuatan pupuk bio-kompos ramah

lingkungan ini akan diberikan oleh pakar pertanian (Dosen Jurusan Pertanian

Universitas Udayana dan Dosen Jurusan Kimia Undiksha). Pelatihan pembuatan pupuk

bio-kompos dinilai dapat menyelesaikan persoalan kelompok tani jeruk di Desa

Bonyoh secara komperhensif, tepat guna dan berkelanjutan dalam kaitannya dengen

mengatasi masalah pupuk. Pelatihan pembuatan pupuk bio-kompos ini akan dimulai

dengan (1) penyajian materi tentang perbedaan antara pupuk bio-kompos dengan pupuk

kimia, keunggulan penggunaan pupuk bio-kompos, bahan-bahan yang digunakan untuk

membuat pupuk bio-kompos, cara membuat pupuk bio-kompos (takaran tiap bahan,

cara mencampur bahan, permentasi, waktu permentasi dan pengadukan), cara

penggunaan pupuk bio-kompos dan takarannya untuk jeruk, (2) pelatihan dan

pendampingan pembuatan pupuk bio-kompos (penentuan bahan, takaran bahan,

pencampuran bahan, permentasi, waktu permentasi dan pengadukan), (3) praktek

pembuatan pupuk bio-kompos secara mandiri, dan (4) aplikasi pupuk bio-kompos pada

tanaman jeruk. Pada akhir tiap-tiap tahapan pelatihan dan pendampingan ini akan

dilakukan evaluasi dan refleksi untuk mengevaluasi proses-proses yang telah dilalui

oleh semua peserta pelatihan, sehingga bisa dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap

hal-hal yang masih dinggap kurang serta mengetahui kebermanfaatan pelatihan dan

pendampingan bagi para anggota kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh. Pelatihan dan

pendampingan pembuatan pupuk biokompos ini dilakukan dengan cara: (a)

menampung kotoran sapi dan urin sapi yang baru ke-dalam tower yang ditaruh di

Page 21: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

belakang kandang sapi, (b) mencampur kotoran sapi, urin sapi dengan hijauan, skam,

serbuk gergaji kayu dan EM4 sesuai dengan takaran, (c) melakukan permentasi

campuran kotoran sapi, urin sapi, hijauan, skam, serbuk gergaji kayu, molase, microba

campuran, dan EM4 selama tiga minggu (dilakukan pengadukan setiap hari), dan (d)

melaksanakan pemupukan jeruk dengan pupuk biokompos yang telah dibuat. Adapu

keunggulan dari pupuk biokompos ini adalah: tidak banyak menghabiskan biaya,

karena sebagain besar dimiliki oleh para petani, tidak banyak menghabiskan bahan

baku, khususnya kotoran sapi, memudahkan petani dalam melakukan pemupukan,

karena bobot pupuk biokompos sangat ringan dan memiliki manfaat yang hampir sama

dengan pupuk kandang sapi.

2. Pelatihan teknik pemasaran produk. Pelatihan teknik pemasaran produk akan

diberikan oleh pakar ekonomi Undiksha (Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi

Undiksha). Pelatihan pemasaran produk akan dimulai dengan memberikan materi

tentang strategi pemasaran produk, strategi pemilihan tempat pemasaran produk sampai

pada strategi kerjasama dengan para pemilik toko atau supermarket. Selama ini

kelompom tani jeruk di Desa Bonyoh hanya memasarkan hasil tanaman jeruknya pada

pasar-pasar tradisional atau menjualnya kepada para pengepul yang datang ke Desa.

Seiring dengan peningkatan hasil dan peminat buah jeruk, tampaknya strategi promosi

dan pemasaran melalui supermarket akan lebih meningkatkan nilai ekonomis buah

jeruk yang dihasilkan oleh para petani. Paket pelatihan packing dengan promosi dan

pemasaran melalui minimarket atau supermarket akan sangat sejalan, karena

pengemasan barang yang baik akan membuat mini market atau supermarket yang

diajak kerjasama akan lebih tertarik.

Untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan yang telah dilakukan, maka akan

dilakukan evaluasi minimal 3 (tiga) kali, yaitu evaluasi proses, evaluasi akhir, dan evaluasi

tindak lanjut. Kegiatan evaluasi ini akan melibatkan tutor/pakar dari Undiksha Singaraja.

Kriteria dan indikator pencapaian tujuan dan tolak ukur yang digunakan untuk menjastifikasi

tingkat keberhasilan kegiatan dapat diuraikan pada tabel berikut (halaman berikut) :

Tabel 3.1. Kriteria Keberhasilan Pelatihan Kelompok Tani Jeruk

Page 22: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

No Jenis Data Sumber Data

Indikator Kriteria Keberhasilan

Instrumen

1. P e n g e t a h u a n d a n k e t r a m p i l a n m e m b u d i -dayakan bibit, m e l a k u k a n v e g e t a s i , memilih mata t empe l yang berkualitas dan m e m e l i h a r a bibit

Kelompok t a n i jeruk

Pengetahuan d a n keterampilan k e l o m p o k tani jeruk

Terjadi perubahan pengetahuan dan k e t r a m p i l a n membudidayakan bibit , melakukan vegetasi, memilih mata tempel yang b e r k u a l i t a s d a n memelihara bibit

P e d o m a n o b s e r v a s i d a n wawacara

2. P e n g e t a h u a n d a n ke te rampi lan m e m b u a t pupuk kompos bio-organik dan c a r a penggunaannya pada tanaman jeruk

Kelompok t a n i jeruk

Pengetahuan d a n keterampilan kelompok tani jeruk

Terjadi perubahan pengetahuan dan k e t e r a m p i l a n m e m b u a t p u p u k kompos bio-organik d a n c a r a penggunaannya pada tanaman jeruk

P e d o m a n o b s e r v a s i d a n wawacara

3. K o n d i s i tanaman jeruk yang di pupuk dengan pupuk bio-kompos

Tanaman j e r u k a n g g o t a kelompok tani

P e r u b a h a n k u a l i t a s tanaman jeruk (akar, daun d a n b u a h jeruk)

Akar lebih banyak, daun lebih hijau, buah lebih besar dan pertumbuhan lebih cepat

P e d o m a n observasi

4. P e n g e t a h u a n d a n ke te rampi lan m e n g e m a s produks hasil kebun jeruk

Kelompok t a n i jeruk

Pengetahuan d a n keterampilan kelompok tani jeruk

Terjadi perubahan pengetahuan dan k e t e r a m p i l a n mengemas produks hasil kebun jeruk

P e d o m a n o b s e r v a s i d a n wawacara

5 P e n g e t a h u a n d a n ke te rampi lan teknik promosi dan pemasaran h a s i l k e b u n jeruk

Kelompok t a n i jeruk

Pengetahuan d a n keterampilan k e l o m p o k tani jeruk

Terjadi perubahan pengetahuan dan keterampilan teknik p r o m o s i d a n pemasa ran has i l kebun jeruk

P e d o m a n o b s e r v a s i d a n wawacara

Page 23: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

Pada kegiatan pelatihan IbM ini kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh Kecamatan Kintamani

akan dilibatkan dari awal sampai akhir kegiatan. Kelompok tani akan dilibatkan dalam

merencanakan program, penjadwalan kegiatan, penyediaan bahan, khususnya bahan baku

kotoran sapi, hijauan, dedak dan urin sapi, buah jeruk, tanaman jeruk, ikut serta dalam

pelatihan sampai pada tahap uji coba produk pelatihan. Pelibatan masyarakat secara penuh ini

diharapkan dapat memberikan seperangkat pengatahun dan keterampilan yang lengkap

kepada para petani dalam membuat dan mengembangkan bibit, pupuk bio-kompos,

mengemas hasil kebun jeruk dan melakukan pemasaran. Sehingga hasil akhir dari pelatihan

ini bagai kelompok tani jeruk adalah keterampilan membuat bibit, membuat pupuk

biokompos, mengemas produk hasil kebun jeruk dan melakukan pemasaran serta cara

pengembangannya.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat “IbM Tani Jeruk di Desa Bonyoh”

pada Kelompok Tani Jeruk dilaksanakan dari bulan Mei sampai pada bulan Oktober 2015 yang

telah dilaksanakan secara tuntas yaitu: Pelatihan dan Pendampingan pembuatan pupuk

kompos serta pelatihan dan pendampingan aplikasi pupuk kompos pada tanaman jeruk sesuai

usia tanaman jeruk dan pelatihan manajemen pemasaran buah jeruk.

Pada tahap awal pelaksanaan program dilaksanakan kegiatan berupa perencanaan

disain dan kegiatan diklat, persiapan tutor, persiapan alat dan bahan, dan sosialisasi dan

koordinasi dengan peserta dan narasumber. Kegiatan diklat dilaksanakan bersama antara tim

pengusul dengan kelompok Tani Jeruk yang didasarkan pada analisis situasi yang dibuat

berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok Tani Jeruk. Rencana kegiatan ini

dilaksanakan pada bulan Mei dan awal Oktober 2015 yang juga melibatkan peran serta aktif

peserta program pengabdian kepada masyarakat untuk membuat skala prioritas program yang

dilaksanakan. Perencanaan ini berjalan dengan sangat baik berkat peranan aktif tim

pelaksana dan peserta yang menjadi mitra program pengabdian masyarakat ini.

Page 24: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

Pada tahap berikutnya adalah mempersiapkan tutor atau pakar yang menguasai

bidang-bidang yang akan dilatihkan kepada para peserta. Persiapan tutor dan instruktur

dilaksanakan pada awal kegiatan untuk mematangkan kembali program – program yang akan

dilaksanakan kepada mitra, sehingga terjadi sinergi yang baik dalam kegiatan ini. Persiapan

tutor dan instruktur ini meliputi: pembuatan materi pelatihan secara terstruktur, baik dalam

bentuk bahan cetak mapun media powerpoin, mencetak dan memperbanyak materi pelatihan

untuk Pelatihan dan Pendampingan pembuatan pembuatan pupuk bio-komos, pelatihan dan

pendampingan aplikasi pupuk bio-kompos pada tanaman jeruk dan pelatihan dan

pendampingan manajemen pemasaran hasil produksi jeruk.

Setelah semua tim pakar siap, tahap berikutnya adalah melakukan negosiasi dan

musyawarah untuk menentukan waktu dan tempat kegiatan yang dalam hal ini melibatkan

kelompok Tani Jeruk di desa Bonyoh. Hal ini dilaksanakan untuk mendapatkan kesepakatan

waktu dalam pelaksanaan program, sehingga program pelatihan dan pendampingan

pembuatan pupuk kompos, penggunaan pupuk kompos pada tanaman jeruk serta pelatihan

dan pendampingan manajemen pemasaran buah jeruk dapat berjalan sesuai rencana.

3.1. Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Pupuk Bio-Kompos

Secara prinsip pendidikan dan pelatihan serta pendampingan pembuatan pupuk bio-

kompos yang diberikan kepada kelompok tani jeruk merupakan proses pengolahan bahan

yang tersedia di areal pertanian untuk diolah menjadi pupuk bio-kompos dengan teknik

permentasi. Selama ini sebenarnya para petani telah memiliki ide untuk membuat pupuk

kompos untuk mengurang penggunaan pupuk kimia dan meminimalisasi resiko dampak

penggunaan pupuk kimia, namun namun belum dapat direalisasikan karena berbagai factor,

termasuk masalah pengetahuan para petani tentang pupuk kompos yang masih sangat minim.

Berdasarkan pada kondisi tersebut, maka tim pakar dari Dinas Pertanian dan Perkebunan

Kabupaten Bangli dengan fasilitator dari pelaksana IbM memberikan pelatihan dan

pendampingan secara detail kepada kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh, sehingga mampu

membuat pupuk bio-kompos secara mandiri. Pelatihan dan Pendampingan pembuatan

pupuk bio-kompos dilaksanakan pada tanggal 26 Mei sampai 29 Juni 2015, bertempat di

Balai kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Page 25: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

Pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk kompos dimulai dari pengenalan

konsep pupuk kompos. Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sisa-sisa mahluk hidup

baik hewan maupun tumbuhan yang dibusukkan oleh organisme pengurai. Organisme

pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Kompos

berfungsi sebagai sumber hara dan media tumbuh bagi tanaman. Pupuk Kompos merupakan

proses penguaraian dan pelapukan dari sisa-sisa bahan organik dengan bantuan dari

mikroorganisme dalam kondisi yang lingkungan yang lembab, hangat dan aerobik atau

aneorobik. Proses pembuatan kompos sebenarnya meniru proses terbentuknya humus di

alam. Namun dengan cara merekayasa kondisi lingkungan, Kompos dapat dipercepat proses

pembuatannya, yaitu hanya dalam jangka waktu 30-90 hati. Waktu ini melebihi kecepatan

terbentuknya humus secara alami. Oleh karena tu, kompos selalu tersedia sewaktu-waktu

diperlukan tanpa harus menunggu bertahun-tahun lamanya. Dilihat dari proses pembuatannya

terdapat dua macam cara membuat kompos, yaitu melalui proses aerob (dengan udara) dan

anaerob (tanpa udara). Kedua metode ini menghasilkan kompos yang sama baiknya hanya

saja bentuk fisiknya agak sedikit berbeda.

Proses pembuatan kompos aerob sebaiknya dilakukan di tempat terbuka dengan

sirkulasi udara yang baik. Karakter dan jenis bahan baku yang cocok untuk pengomposan

aerob adalah material organik yang mempunyai perbandingan unsur karbon (C) dan nitrogen

(N) kecil (dibawah 30:1), kadar air 40-50% dan pH sekitar 6-8. Contohnya adalah hijauan

leguminosa, jerami, gedebong pisang dan kotoran unggas. Apabila kekurangan bahan yang

megandung karbon, bisa ditambahkan arang sekam padi ke dalam adonan pupuk. Cara

membuat kompos aerob memakan waktu 40-50 hari. Perlu ketelatenan lebih untuk membuat

kompos dengan metode ini. Kita harus mengontrol dengan seksama suhu dan kelembaban

kompos saat proses pengomposan berlangsung. Secara berkala, tumpukan kompos harus

dibalik untuk menyetabilkan suhu dan kelembabannya. Proses dan cara membuat kompos

aerob adalah sebagai berikut:

1. Siapkan lahan seluas 10 meter persegi untuk tempat pengomposan. Lebih baik apabila

tempat pengomposan diberi peneduh untuk menghindari hujan.

2. Buat bak atau kotak persegi empat dari papan kayu dengan lebar 1 meter dan panjang

1,5 meter. Pilih papan kayu yang memiliki lebar 30-40 cm.

Page 26: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

3. Siapkan material organik dari sisa-sisa tanaman, bisa juga dicampur dengan kotoran

ternak. Cacah bahan organik tersebut hingga menjadi potongan-potongan kecil.

Semakin kecil potongan bahan organik semakin baik. Namun jangan sampai terlalu

halus, agar aerasi bisa berlangsung sempurna saat pengomposan berlangsung.

4. Masukan bahan organik yang sudah dicacah ke dalam bak kayu, kemudidan padatkan.

Isi seluruh bak kayu hingga penuh.

5. Siram bahan baku kompos yang sudah tersusun dalam kotak kayu untuk memberikan

kelembaban. Untuk mempercepat proses pengomposan bisa ditambahkan starter

mikroorganisme pembusuk ke dalam tumpukan kompos tersebut. Setelah itu, naikkan

bak papan ke atas kemudian tambahkan lagi bahan-bahan lain. Lakukan terus hingga

ketinggian kompos sekitar 1,5 meter.

6. Setelah 24 jam, suhu tumpukan kompos akan naik hingga 65oC, biarkan keadaan yang

panas ini hingga 2-4 hari. Fungsinya untuk membunuh bakteri patogen, jamur dan

gulma. Perlu diperhatikan, proses pembiaran jangan sampai lebih dari 4 hari. Karena

berpotensi membunuh mikroorganisme pengurai kompos. Apabila mikroorganisme

dekomposer ikut mati, kompos akan lebih lama matangnya.

7. Setelah hari ke-4, turunkan suhu untuk mencegah kematian mikroorganisme

dekomposer. Jaga suhu optimum pengomposan pada kisaran 45-60oC dan kelembaban

pada 40-50%. Cara menjaga suhu adalah dengan membolak-balik kompos, sedangkan

untuk menjaga kelembaban siram kompos dengan air. Pada kondisi ini penguapan

relatif tinggi, untuk mencegahnya kita bisa menutup tumpukan kompos dengan terpal

plastik, sekaligus juga melindungi kompos dari siraman air hujan.

8. Cara membalik kompos sebaiknya dilakukan dengan metode berikut. Angkat bak

kayu, lepaskan dari tumpukan kompos. Lalu letakan persis disamping tumpukan

kompos. Kemudian pindahkan bagian kompos yang paling atas kedalam bak kayu

tersebut sambil diaduk. Lakukan seperti mengisi kompos di tahap awal. Lakukan terus

hingga seluruh tumpuka kompos berpindah kesampingnya. Dengan begitu, semua

kompos dipastikan sudah terbalik semua. Proses pembalikan sebaiknya dilakukan

setiap 3 hari sekali sampai proses pengomposan selesai. Atau balik apabila suhu dan

kelembaban melebihi batas yang ditentukan.

Page 27: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

9. Apabila suhu sudah stabil dibawah 45oC, warna kompos hitam kecoklatan dan

volume menyusut hingga 50% hentikan proses pembalikan. Selanjutnya adalah proses

pematangan selama 14 hari.

10. Secara teoritis, proses pengomposan selesai setelah 40-50 hari. Namun kenyataannya

bisa lebih cepat atau lebih lambat tergantung dari keadaan dekomposer dan bahan

baku kompos. Pupuk kompos yang telah matang dicirikan dengan warnanya yang

hitam kecoklatan, teksturnya gembur, tidak berbau.

11. Untuk memperbaiki penampilan (apabila pupuk kompos hendak dijual) dan agar bisa

disimpan lama, sebaiknya kompos diayak dan di kemas dalam karung. Simpan pupuk

kompos di tempat kering dan teduh.

Sedangkan cara membuat kompos dengan metode anaerob biasanya memerlukan

inokulan mikroorganisme (starter) untuk mempercepat proses pengomposannya. Inokulan

terdiri dari mikroorganisme pilihan yang bisa menguraikan bahan organik dengan cepat,

seperti efektif mikroorganime (EM4). Di pasaran terdapat juga jenis inokulan dari berbagai

merek seperti superbio, probio, dll. Apabila tidak tersedia dana yang cukup, kita juga bisa

membuat sendiri inokulan efektif mikroorganisme. Bahan baku yang digunakan sebaiknya

material organik yang mempunyai perbandingan C dan N tinggi (lebih dari 30:1). Beberapa

diantaranya adalah serbuk gergaji, sekam padi dan kotoran kambing. Waktu yang diperlukan

untuk membuat kompos dengan metode anaerob bisa 10-80 hari, tergantung pada efektifitas

dekomposer dan bahan baku yang digunakan. Suhu optimal selama proses pengomposan

berkisar 35-45oC dengan tingkat kelembaban 30-40%. Berikut tahapan cara membuat

kompos dengan proses anaerob.

1. Siapkan bahan organik yang akan dikomposkan. Sebaiknya pilih bahan yang lunak

terdiri dari limbah tanaman atau hewan. Bahan yang bisa digunakan antara lain,

hijauan tanaman, ampas tahu, limbah organik rumah tangga, kotoran ayam, kotoran

kambing, dll. Rajang bahan tersebut hingga halus, semakin halus semakin baik.

2. Siapkan dekomposer (EM4) sebagai starter. Caranya, campurkan 1 cc EM4 dengan 1

liter air dan 1 gram gula. Kemudian diamkan selama 24 jam.

3. Ambil terpal plastik sebagai alas, simpan bahan organik yang sudah dirajang halus di

atas terpal. Campurkan serbuk gergaji pada bahan tersebut untuk menambah nilai

Page 28: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

perbandingan C dan N. Kemudian semprotkan larutan EM4 yang telah diencerkan

tadi. Aduk sampai merata, jaga kelembaban pada kisaran 30-40%, apabila kurang

lembab bisa disemprotkan air.

4. Siapkan tong plastik yang kedap udara. Masukan bahan organik yang sudah dicampur

tadi. Kemudian tutup rapat-rapat dan diamkan hingga 3-4 hari untuk menjalani proses

fermentasi. Suhu pengomposan pada saat fermentasi akan berkisar 35-45oC.

5. Setelah empat hari cek kematangan kompos. Pupuk kompos yang matang dicirikan

dengan baunya yang harum seperti bau tape.

Pupuk organik yang terbuat dari sisa-sisa limbah pertanian memiliki manfaat yang luar biasa

bagi tumbuh-tumbuhan dan tanah. Adapun manfaat pupuk kompos adalah :

1. Manfaat Kompos Bagi Tanah. Manfaat kompos yang utama pada tanah yaitu untuk

memperbaiki kondisi fisik tanah dibandingkan untuk menyediakan unsur hara,

walaupun dalam kompos unsur hara sudah ada tetapi jumlahnya sedikit. Pupuk

kompos berperan dalam menjaga fungsi tanah agar unsur hara dalam tanah mudah

dimanfaatkan oleh tanaman. Cara terbaik memanfaatkan kompos adalah

mengembalikan kompos tersebut pada tanaman yang bersangkutan. Sebagai contoh,

daun-daunan dan ranting pohon mangga yang gugut di tanah dikembalikan lagi ke

pohon mangga dengan cara ditimbun dalam tanah dekat pohon mangga agar menjadi

kompos dan dapat dimanfaatkan. Dengan cara ini saja tidaklah cukup untuk

menyediakan unsur hara bagi pohon mangga. Untuk itu perlu masukkan lain yang

lebih banyak dengan cara memanfaatkan kotoran hewan, sampah dapur atau pun

bahan-bahan organik lainnya dari luar yang diproses menjadi kompos.

2. Manfaat Kompos Bagi Tanaman. Kompos sangat bermanfaat bagi proses

pertumbuhan tanaman. Kompos tidak hanya mensuplai unsur hara bagi tanaman,

selain itu kompos juga memperbaiki struktur tanah kering dan ladang serta menjaga

fungsi tanah, sehingga suatu tanaman dapat tumbuh dengan baik.

3. Manfaat kompos menyediakan unsur hara bagi tanaman. Unsur hara yang diperlukan

oleh tanaman dibagi menjadi tiga golongan. Unsur hara makro primer yaitu unsur

hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak seperti Nitrogen (N), Pospo (P) dan

Kalium (K). Unsur hara makro sekunder yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam

jumlah kecil, seperti belerang (S), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Unsur hara

Page 29: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, seperti besi (Fe),

tembaga (Cu), seng (Zn), klor (Cl), boron (B), mangan (Mn) dan molibdenum (Mo).

Kompos yang sudah jadi dapat digunakan untuk memupuk tanaman, dimana

mengandung sebagian besar unsur hara makro primer, makro sekunder dan unsur hara

mikro yang sangat dibutuhkan tanaman.

4. Manfaat kompos memperbaiki struktur tanah. Tanah yang baik adalah tanah yang

remah atau granuler yang mempunyai tata ruang udara yang baik sehingga aliran

udara dan air dapat masuk dengan baik. Tanah yang buruk ialah apabila butir-butir

tanah tidak melekat satu sama lain (tanah pasir) atau saling melekat (tanah liat).

Kompos merupakan perekat pada butir-butir tanah dan mampu menjadi penyeimbang

tingkat kerekatan pada tanah. Kehadiran kompos pada tanah juga menjadi daya tarik

bagi mikroorganisme untuk melakukan aktivitas pada tanah. Dengan demikian tanah

yang pada mulanya keras dan sulit ditembus air maupun udara, kini dapat menjadi

gembur kembali akibat aktivitas mikroorganisme.

5. Manfaat kompos dapat meningkatkan Kapasitas Tukar Kation. Kapasitas tukar kation

(KTK) adalah sifat kimia yang berkaitan erat dengan kesuburan tanah. Tanah dengan

KTK tinggi jauh lebih mampu menyediakan unsur hara daripada tanah KTK rendah.

Pupuk kompos dapat menyediakan KTK dalam jumlah yang lebih tinggi

dibandingkan dengan pupuk organik.

6. Manfaat kompos meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air. Tanah yang

bercampur dengan bahan organik seperti kompos mempunyai pori-pori dengan daya

rekat yang lebih baik, sehingga kompos mampu mengikat serta menahan ketersediaan

air di dalam tanah. Erosi air secara langsung dapat ditahan dengan adanya kompos

pada tanah.

7. Manfaat kompos meningkatkan aktivitas biologi tanah. Pada kompos terdapat

mikroorganisme yang menguntungkan tanaman. Dalam tanah, Kompos akan

membantu kehidupan mikroorganisme. Selain berisi bakteri dan jamur pengurai,

keberadaan kompos akan membuat tanah menjadi sejuk tidak terlalu lembab dan tidak

terlalu kering. Keadaan seperti itu sangat disenangi oleh mikroorganisme. Dalam hal

ini misalnya, cacing tanah lebih senang tinggal di tanah dengan kadar organik tinggi

Page 30: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

daripada tanah yang keras atau berpasir. Cacing tanah dapat menyediakan pupuk

alami berupa kascing yang bermanfaat bagi tanaman.

8. Manfaat kompos meningkatkan pH pada tanah asam. Unsur hara dalam tanah lebih

mudah diserap oleh tanaman pada kondisi pH tanah yang netral, yaitu 7. Pada nilai

pH ini, unsur hara menjadi mudah larut di dalam air. Semakin asam kondisi tanah

(semakin rendah pH) maka jumlah ion Al (alumunium) dan Mn (Mangan) dalam

tanah semakin meningkat. Jumlah Al dan Mn yang terlalu banyak akan bersifat racun

bagi tanaman. Kondisi tanah yang asam dapat dinetralkan kembali dengan

pengapuran. Pemberian kompos ternyata membantu peningkatan pH tanah.

9. Manfaat kompos menyediakan unsur mikro bagi tanaman. Tidak hanya unsur makro

saja yang disediakan oleh kompos untuk tanaman, tetapi juga unsur mikro. Unsur-

unsur itu antara lain Zn, Mn, Cu, Fe dan Mo.

Setelah diberikan pengertian tentang pupuk kompos dan manfaatnya bagi tanaman dan tanah,

baru dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan pupuk kompos ramah lingkungan berbahan

limbah pertanian. Proses pelatihan berjalan lancar, karena kelompok tani sangat antosias

untuk mengikuti pelatihan dan mengikuti apa yang disampaikan instruktur. Produk yang

dihasilkan dalam pelatihan dan pendampingan ini adalah berupa pupuk bio-kompos ramah

lingkungan yang dapat diaplikasikan pada tanaman jeruk. Berdasarkan pada pelatihan dan

pendampingan pembuatan pupuk bio-kompos tersebut hampir semua petani jeruk mampu

memahaminya dengan baik. Dengan demikian Pelatihan dan Pendampingan pembuatan

pupuk bio-kompos pada kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh ini tidak mengalami kendala

apapun, bahkan para petani jeruk dan masyarakat sangat kooperatif dalam pelaksanaan

pelatihan dari awal sampai akhir.

3.2. Pelatihan dan Pendampingan Aplikasi Pupuk Bio-Kompos dan Manajemen Pemasaran

Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 20 Mei sampai pada tanggal 29 September

2015, dengan peserta anggota kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh. Kegiatan diawali dengan

pelatihan dan pendampingan penggunaan pupuk bio-kompos pada tanaman jeruk seuai

dengan kebutuhan jeruk, kemudian dilanjutkan dengan manajemen pemarasan buah jeruk.

Secara biologis kebutuhan tumbuhan berbeda-beda sesuai dengan usia tanaman dan besarnya

tanaman jeruk. Penggunaan pupuk kompos pada tanaman jeruk sangat baik bila dipasang

Page 31: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

sesuai dengan ukuran daun jeruk atau pemupukan yang dilakukan ditempatkan dibawah dauh

jeruk. Pemupukan dapat dilakukan dengan cara ditanam atau dengan cara ditaruh saja di atas

tanah. Pemupukan dimusim penghujan sangat bagus bila dilakukan dengan menauh saja di

atas tanah, karena zat-zat yang ada pada pupuk kompos akan terlarut dengan air hujan. Ngkan

dimusim kemarau pemupukan sangat baik dilakukan dengan cara ditanam, sehingga cepat

terserap oleh tanaman jeruk. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar karena respon yang

bagus dari peserta terhadap materi yang diberikan oleh pakar. Bahkan para petani telah

melakukan aplikasi secara bertahap terhadap tanaman jeruk yang mereka miliki. Kegiatan ini

diharapkan mampu meningkatkan kualitas tanaman jeruk dan meningkatkan pendapatan

masyarakat Desa Bonyoh seiring dengan kualitas produksi buah jeruknya.

Sedangkan proses pelatihan dan pendampingan manajemen pemasaran produks buah

jeruk yang dihasikan para petani diawali dengan proses pemberian materi tentang hakekat

manajemen pemasaran dan strategi pemasaran. Hakekat manajemen pemasaran dapat

dipahami dari konsep pasar dan pemasaran. Pasar secara umum yaitu tempat pembeli dan

penjual bertemu, berfungsi tertentu, barang dan jasa tersedia untuk dijual, serta terjadi

perpindahan hak ilik. Pendapat lain mengemukakan, jumlah seluruh permintaan barang dan

jasa oleh pembeli-pembeli potensia. Sedangkan menurut Philip kotler, pasar terdiri atas

semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu, mau dan

mampu dalam pertukaran barang dan jasa”. Sedangkan pemasaran adalah sistem keseluruhan

kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,

mendidtribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada

maupun pembeli potensial”.

Berdasarkan pada pengertian di atas, maka manajemen pemasaran

menurut Philip Kotler ;” adalah proses perencanaan produk, penentuan harga, promosi, dan

distribusi dari barang dan jasa untuk menciptakan barang pertukaran dengan kelompok

sasaran dengan memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi”. Sedangkan menurut W.J

Stanton, yaitu sistem keseuruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan

produk, menentukan harga, mempromosikan, mendidtribusikan barang dan jasa yang dapat

memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Adapun tujuan

organisasi pemasaran (1) memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, (2) menciptakan

Page 32: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

barang dan jasa berkualitas, (3) memperoleh kepercayaan dari konsumen, (4) memuaskan

konsumen, (5) meningkatkan volume penjualan, (6) mendapatkan laba maksimal, (7)

menyejahterakan pihak manajerial dan operasional perusahaan, (8) menyelaraskan

kelangsungan hidup perusahaan dan konsumen, dan (9) memelihara lingkungan fisik dan

Psikis perusahaan dan sekitarnya. Berdasarkan pada pengertian manajemen pemasaran

sebagaimana diuraikan di atas, maka sistem pemasaran dapat dikelompokkan sebagai

berikut: (1) Sistem pemasaran dengan saluran vertikal. Pada sistem ini produsen, glosir, dan

pengecer bertindak dalam satu keterpaduan. Tujuan dari sistem pemasaran dengan saluran

vertikal : (a) mengendalikan prilaku saluran; dan (b) mencegah perselisihan antara anggota

saluran, (2) Sistem pemasaran dengan saluran horizontal. Sistem ini memiliki kerjasama

antara dua atau lebih perusahaan yang bergabug untuk memanfaatkan peluang pemasaran

yang muncul, dan (3) Sistem pemasaran dengan saluran ganda. Sistem ini beberapa gaya

pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen di gabungkan, kemudian dari

belakang dipimping secara sentral.

Adapun tahapan-tahapan manajemen pemasaran perusahaan termasuk usaha kecil

dalam meningkatkan penjualn adalah : (1) riset pemasaran adalah nama yang dipergunakan

untuk menggambarkan segala jenis riset, kecuali studi teknis dan keinsinyuran, yang

dilakukan agar perusahaan dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk oprasi

pemasarannya. Komponen lain dari riset pemasaran adalah riset atau evaluasi produk. Riset

tersebut berusaha menemukan macam produk mana dibutuhkan oleh konsumen tertentu pada

daerah pemasaran, geografis atau cabang industri tertentu. Riset tersebut menyelidiki produk

mana di beli konsumen, mengapa mereka membelinya, siapa pembeli produk-produk

tertentu, serta bagaimana cara mereka mempergunakannya. Riset distribusi merupakan salah

satu komponen lain yang menyelidiki cara distribusi barang atau jasa yang paling baik dan

efisien. Tujuan akhir dari riset adalah memberikan pelayanan kepada konsumen sebaik

mungkin, dengan biaya serendah mungkin, (2) Penjualan dan Distribusi. Operasi penjualan

termasuk ramalan penjualan serta perencanaan penjualan merupakan bagian yang terpenting

dari operasi pemasaran perusahaan serta keseluruhan, tidak ada perusahaan.banyak

perusahaan yang memproduksikan barang-barang demi kepuasan mereka, untuk mencapai

standar yang mereka tetapkan, tanpa mengindahkan kebutuhan konsumen. Didalam operasi

pemasaran staf bagian penjualan mempunyai peranan penting didalam menyumbangkan

Page 33: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

pemikiran untuk menyusun ramalan penjualan dan rencana oprasional. Bila penjualan

digambarkan sebagai fungsi penentu perusahaan, maka distribusi fisik hasil produksi dapat

digambarkan sebagai tempat berpijak perusahaan, (3) Kegiatan Promosi. Yang termasuk

kedalam kegiatan promosi yaitu periklanan, promosi penjualan dan kegiatan hubungan

masyarakat (humas). Periklanan merupakan kegiatan yang paling dikenal diantara ketiga

kegiatan promosional. Periklanan diartikan sebagai bentuk kegiatan promosional yang

dibayar atau dijadikan sponsor yang dapat terkenal. Tujuan pokok periklanan adalah memberi

tahu konsumen potensial, perihal adanya barang di pasar, meyakinkan mereka untuk membeli

dan mengingatkan mereka selalu akan adanya barang tadi di pasar. Promosi penjualan

bertujuan mencapai peningkatan penjualan secara cepat, dengan konsekuensi bahwa tanpa

usaha memelihara kegiatan yang mahal biayanya itu, peningkatan penjualan tdak dapat

bertahan lama. Hubungan masyarakat merupakan semua kegiatan promosional lainnya yang

membantu perusahaan mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan atau produknya

dihadapan masyarakat atau konsumen, (4) Kegiatan Pemasaran yang Lain. Kegiatan

pemasaran yang lain adalah kanvasing, perencanaan produk, penetapan harga dan

perencanaan laba. Tugan pertama kanvasing yaitu meragsang kebutuhan dan pembelian

konsumen atas produk perusahaan. Kanvasing juga mempunyai rencana sendiri seperti:

pengemasan, perencanaan produk, penetapan harga dan perencanaan laba.

Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga

tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan

kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah

menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik,

mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta

mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan

pelanggan. Proses pemasaran buah jeruk dapat dilakukan secara tradisional mapun secara

modern. Secara tradisional proses pemasaran buah jeruk dapat dilakukan dengan cara

menjualnya ditempat dan mambawanya kepasar-pasar tradisional yang ada di sekitar wilayah

pertanian. Selain itu proses pemasaran tradisional juga dapat dilakukan dengan membawa

buah jeruk ke pasar-pasar jeruk yang ada di daerah Propinsi Bali. Sedangkan proses

pemasaran modern dapat dilakukan dengan media masa dan media elektronik, termasuk

media sosial yang saat ini sedang trens dan digemari oleh masyarakat secara umum.

Page 34: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada rencana program dan hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan

program “IbM Kelompok Tani Jeruk di Desa Bonyoh” dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk bio-kompos, terlaksana

dengan baik, karena adanya motivasi dan partisipasi yang sangat efektif dari semua

anggota kelompok tani jeruk di Desa Bonyoh. Hal ini dapat dilihat dari wawasan dan

pengetahuan para petani jeruk yang sebelumnya tidak memiliki kemampuan yang

memadai dalam membuat pupuk bio-kompos, bahkan mereka juga belum memiliki

kemampuan yang memadai tentang manfaat pupuk bio-kompos. Namun setelah

pelatihan anggota kelompok tani jeruk mampu membuat pupuk bio-kompos secara

mandiri sesuai dengan pelatihan yang diberikan oleh pakar.

2. Pelatihan dan pendampingan aplikasi pupuk bio-kompos pada tanaman jeruk dapat

mencapai hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini dapat dilihat dari proses

pendampingan dan evaluasi yang dilakukan. Hasil pendampingan menunjukkan para

anggota petani jeruk telah mampu mengaplikasikan produks pupuk bio-kompos

dengan baik sesuai kebutuhan dan usia tanaman jeruk. Bahkan para petani di Desa

Bonyoh telah mampu melakukan inovasi yang cukup baik, karena tidak saja membuat

menggunakan pupuk kompos untuk tanaman jeruk akan tetapi juga untuk tanaman

lainnya. Demikian juga untuk pelatihan manajemen pemasaran telah mampu

Page 35: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

memberikan wawasan dan pengetahuan sesuai dengan tujuan pelaksanaan pengabdian

masyarakat ini.

6.2. Saran

Berdasarkan pada pelatihan dan pendampingan yang dilakukan terhadap kelompok

tani jeruk di Desa Bonyoh yang sedemikian antosias dalam mengikuti pelatihan, tampaknya

dibutuhkan pelatihan dan pendampingan yang bersifat kontinyu untuk mendukung

pengembangan pertanian jeruk di Desa Bonyoh dan desa-desa lainnya yang ada di wilayah

Kecamatan Kintamani yang menghasilkan jeruk.

DAFTAR PUSTAKA

Andoko, Agus. (2006) Budidaya Padi Secara Organik. Jakarta: Penebar Swadaya Andiana. (2013). Mendesain Teknologi Tepat Gunadan Transfer Informasi untuk Memenuhi

Kebutuhan Pasar. (Makalah). Diakses pada tanggal 17 April 2013 di yusufandriana.com/category/teknologi-tepat-guna/.

Data Statistik Desa Bonyoh Tahun 2012. Daljoni. (1983). Manusia Penghuni Bumi (Bunga Rampai Geografi Sosial). Bandung:

Alumni. Dwijendra, Acwin. (2009). Arsitektur dan Kebudayaan Bali Kuno (Berdasarkan Kajian

Desa-Desa Tradisional di Bali). Denpasar: Udayana University Press Kalavinan. (2012). Learning From The Farmers Using Participatory Rural Apprai sial Tools:

to Investigate, Analyze and Evaluate. New York: Lambert. Kurana. (2008). Sukses Mengembangkan Wirausaha. Jakarta: Grasindo. Laporan P2M Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2012 Purwendro, Setyo. (2009) Mengelola Sampah: Untuk Pupuk dan Pestisida Organik. Jakarta:

Penebar Swadaya Sutanto, Rachman. (2002) Penerapan Pertanian Organik (Pemasyarakatan dan

Pengembangannya). Yogyakarta: Kanisius Schwartz. (2009) Berpikir dan Berjiwa Besar. Jakarta: Grasindo

Page 36: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan

Lampiran 01. Dokumentasi Kegiatan Pembuatan Pupuk Kompos

Page 37: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan
Page 38: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198408182008121001_2… · dan peternakan. Hal ini dapat ... babi dan ayam sebagai kegiatan sambilan