laporan akhir program ipteks bagi...

53
i LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) JUDUL IbM Kelompok Pemungut Sampah Rumah Tangga di Desa Mas Tahun ke1 dari rencana 1 tahun Ni Made Wiratini, S.Pd., M.Sc., NIDN 0027068301 Dr. Siti Maryam, M.Kes. NIDN 0021026202 Ni Nyoman Sri Witari, S.Sn., M.Ds. NIDN 0004057406 Universitas Pendidikan Ganesha Nopember 2015

Upload: lydang

Post on 24-Apr-2018

236 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

(IbM)

JUDUL

IbM Kelompok Pemungut Sampah Rumah Tangga di Desa Mas

Tahun ke1 dari rencana 1 tahun

Ni Made Wiratini, S.Pd., M.Sc., NIDN 0027068301

Dr. Siti Maryam, M.Kes. NIDN 0021026202

Ni Nyoman Sri Witari, S.Sn., M.Ds. NIDN 0004057406

Universitas Pendidikan Ganesha

Nopember 2015

Page 2: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

ii

Page 3: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

iii

RINGKASAN

IbM Kelompok Pemungut Sampah Rumah Tangga di Desa Mas memiliki tujuan dan

target: mampu meningkatkan produktifitas dan kualitas kompos kelompok pemungut sampah

rumah tangga, kelompok pemungut sampah rumah tangga dapat mengintegrasikan kotoran

ternak dalam pembuatan kompos dan dapat memanfaatkan gas metana yang dihasilkan, dapat

menciptakan desain berbasis barang bekas bernilai seni, dan dapat memasarkan produk yang

dihasilkan. Mitra dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah: Ni Nyoman

Tinggen dari Kelompok Pemungut Sampah Rumah Tangga Sumber Lestari sebagai mitra 1,

dan Ni Ketut Suasti dari Kelompok Kelompok Pemungut Sampah Rumah Tangga Bumi sari

sebagai mitra 2. Usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan target program IbM ini,

mitra diberi pelatihan dan pendampingan selama kegiatan ini berlangsung. Pelatihan yang

diberikan kepada mitra adalah: 1) cara meningkatkan produktifitas kompos, kualitas kompos,

dan memberi bantuan mesin pencacah sampah, 2) cara mengintegrasikan kotoran hewan

dalam pembuatan kompos, 3) cara penampungan gas metana dari pembuatan kompos dan

memberi bantuan alat pembuat gas, dan alat penampung gas metana, 4) cara menggunakan

gas metana, 5) cara membuat disain dari barang bekas, 6) cara memasarkan produk.

Luaran yang dihasilkan dari program IbM meliputi dua aspek, asapek produksi dan

aspek manajemen. Dari aspek produksi mitra diharapkan: 1) dapat meningkat produktifitas

dan kualitas minimal 25% dari produktifitas semula, 2) dapat menghasilkan disain barang

bekas minimal 2 jenis disain baru, dan 3) dapat memanfaatkan gas metana yang dihasilkan

dari proses pengomposan. Dari aspek manajemen mitra diharapkan dapat memasarkan

produk. Disamping itu, luaran IbM ini adalah publikasi nasional dalam bentuk artikel.

Hasil yang dicapai mitra telah mampu memisahkan sampah berdasarkan karakteristik

sampah, mitra telah mampu membuat kompos dengan kualitas tinggi dalam waktu lebih cepat

dari semula, dan mitra telah mampu membuat biogas dengan menggunakan kotoran babi,

sampah, dan mikrobia, mitra telah mampu membuat kerajinan dari sampah, serta mampu

memasarkan produk yang dihasilkan.

Kata-kata kunci: pemungut sampah rumah tangga, Desa Mas

Page 4: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

iv

PRAKATA

Puji syukur kehadapan Hyang Widhi Wasa karena berkat rakhmatNya, IbM dapat

terlaksana sesuai rencana. IbM yang berjudul “IbM Kelompok Pemungut Sampah Rumah

Tangga di Desa Mas” merupakan upaya untuk memberdayakan kelompok pemungut sampah

di Desa Mas agar produk yang dihasilkan lebih berkualitas yang dapat dapat dipasarka lebih

luas.

IbM terlaksana atas dukungan beberapa pihak. Untuk itu pada kesempatan ini

pelaksana mengucapkan terimakasih setulus-tulusnya kepada.

a. Dirjen Dikti yang telah mendanai penelitian ini

b. Ketua Lembaga Pengabdian pada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha

yang telah mengusulkan proposal ini ke Dikti sehingga program ini dapat

terlaksana

c. Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA yang telah memfasilitasi alat dan

instrumen

d. Semua pihak yang tidak tersebutkan namanya yang telah menyukseskan IbM ini

Akhirnya kami berharap semoga laporan kemajuan ini dapat bermanfaat. Saran dan kritik juga

kami sangat harapkan untuk kesempurnaan laporan ini.

Singaraja, 8 Nopember 2015

Tim Pelaksana

Page 5: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

v

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN SAMPUL ...................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................... ii

RINGKASAN ...................................................... Iii

PRAKATA ...................................................... iv

DAFTAR ISI ...................................................... V

DAFTAR TABEL ...................................................... Vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................... Vii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................... viii

BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................... 1

1.1 Analisis Situasi ...................................................... 1

1.2 Permasalahan Mitra ...................................................... 5

1.3 Justifikasi Persoalan Prioritas Mitra ...................................................... 5

BAB 2. TARGET LUARAN ...................................................... 8

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ...................................................... 9

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ...................................................... 12

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 13

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ...................................................... 18

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ...................................................... 20

LAMPIRAN ...................................................... 21

Page 6: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

vi

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Target luaran program pengabdian pada

masyarakat ...................................................... 8

Tabel 3.1 Rencana pemecahan masalah ...................................................... 9

Page 7: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

vii

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1.1 Alat kelompok pemungut sampah rumah tangga .................................... 1

Gambar 1.2 Jenis sampah yang dijual oleh kelompok

pemungut sampah rumah tangga .................................... 1

Gambar 1.3 Mekanisme pengolahan sampah .................................... 3

Gambar 1.4 Kotoran ternak belum termanfaatkan .................................... 3

Gambar 1.5 Kompos hasil kelompok pengumpul sampah ruah

tangga .................................... 4

Gambar 5.1 Pelatihan cara pengelompokan sampah .................................... 13

Gambar 5.2 Mitra mengamati mikrobia (a), pembuatan

kompos tanpa mikrobia (b), pembuatan kompos

dengan mikrobia dan kotoran sapi (c,d),

pembukusan untuk fermentasi (e)

.................................... 14

Gambar 5.3 Mitra diberi wawasan cara membuat biogas

dengan bantuan mikrobia .................................... 14

Gambar 5.4 Proses pembuatan biogaas .................................... 15

Gambar 5.5 Mitra diberi bantuan gerinda (a) dan bor listrik

(b) serta dilatih cara penggunaannya .................................... 15

Gambar 5.6 Mitra latihan mendisain dan membuat kerajinan

dari aneka sampah .................................... 15

Gambar 5.7 Pemasaran produk mitra .................................... 16

Gambar 5.8 Pendampingan .................................... 16

Gambar 5.9 Produk mitra setelah mengikuti program IbM .................................... 17

Page 8: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

viii

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1. Instrumen ...................................................... 21

Lampiran 2 Personalia tenaga pelaksana beserta

kualifikasinya ...................................................... 22

Lampiran 3 HKI dan publikasi ...................................................... 36

Page 9: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasai

Kelompok pengumpul sampah rumah tangga terdapat di Banjar Tegalbingin Desa Mas

Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar. Kelompok pengumpul sampah rumah tangga tersebut adalah

kelompok Pemungut Sampah Rumah Tangga Bumi Sari memiliki anggota 10 orang dan kelompok

Pemungut Sampah Rumah Tangga Sumber Lestari memiliki anggota 8 orang. Aset total kedua

kelompok Pemungut Sampah Rumah Tangga tersebut Rp. 4.000.000. Aset tersebut berupa gerobak

sampah, sekop cangkul, serok, sapu, dan ember (Gambar 1.1)

Gambar 1.1 Aset kelompok pemungut sampah rumah tangga (dokumen Wiratini, 2014)

Sumber pendapatan utama ke dua kelompok tersebut dari rekening sampah yang dipungut di

setiap rumah tangga, dan hasil penjualan barang bekas (kaleng, kardus dan kertas). Kelompok

Pemungut Sampah Rumah Tangga Bumi Sari memiliki pelanggan rumah tangga 75 kepala keluarga

per Desember 2013 dan kelompok pemungut sampah rumah tangga Sumber Lestari memiliki

pelanggan 50 kepala keluarga per Desember 2013. Biaya pemungutan sampah setiap kepala keluarga

Rp. 15.000 per bulan. Sampah dipungut setiap 2 hari sekali pada jam 07.00-10.00 atau pukul 16.00-

19.00. Berdasarkan hasil pemungutan sampah tersebut diperoleh pendapatan tambahan dari penjualan

barang bekas (keleng, kardus dan kertas) rata-rata Rp. 50.000-100.000 per bulan (Gambar 1.2).

Gambar 1.2. Jenis sampah yang dapat dijual oleh kelompok pemungut sampah rumah tangga

(dokumen Wiratini 2014)

Page 10: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

2

Pendapatan tambahan juga diperoleh apabila ada warga yang mengadakan upacara sehingga sampah

yang dihasilkan melebihi volume sampah rumah tangga rata-rata. Pendapatan tersebut antara Rp.

30.000-50.000/pungut.

Mekanisme pengelolaan sampah yang dilakukan ke dua kelompok pemungut sampah tersebut

adalah pengambilan sampah di rumah tangga, ditampung sementara untuk dipilih sampah yang bisa

dijual dan sebagian diolah menjadi kompos, kemudian di bawa ketempat pembuangan akhir sampah

(Gambar 3). Pengelolaan sampah tersebut mengeluarkan biaya Rp.750.000/per bulan. Apabila

dikalkulasi pengeluaran dan penghasilan kelompok pengumpul sampah, maka diperoleh keuntunngan

bersih Rp. 375.000-400.000/bulan.

Volume sampah yang dihasilkan setiap rumah tangga rata-rata 5-10 kg/hari. Jenis sampah

rumah tangga dikumpulkan oleh ke dua kelompok pengumpul sampah tersebut rata-rata 8-10 %

plastik, 88-90 % organic, 1-2 % logam. Berdasarkan jenis sampah tersebut, kelompok pengumpul

sampah mengolah sampah organik menjadi kompos, dengan harapan kompos yang dihasilkan dapat

dijual, sehingga menambah penghasilan mereka. Akan tetapi, kompos yang dihasilkan membutuhkan

waktu lama (2-3 bulan) dan kurang laku dipasaran. Dampak lama pengomposan tersebut, sampah

organik sangat banyak menumpuk dan memenuhi lahan penampungan sampah sementara. Mengatasi

hal tersebut, terpaksa sampah dibakar. Disisi lain, mereka juga ingin mengolah kaleng, kardus, dan

lainnya untuk menjadi barang jadi yang dapat dipasarkan. Akan tetapi mereka tidak memiliki

keterampilan untuk mengolahnya. Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok pemungut sampah

rumah tangga tersebut tidak terlepas dari pendidikan mereka, yaitu 2% SMP dan 98% SMA. Tawaran

untuk memungut sampat rumah tangga terus berdatangan di kedua kelompok, akan tetapi tetapi

terbentur dengan jumlah gerobak dan luas penampungan sementara sampah yang terbatas.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini direncanakan bermitra dengan dua orang, yaitu 1 orang (

Ni Nyoman Tinggen sebagai mitra 1) dari kelompok Pemungut Sampah Rumah Tangga Sumber

Lestari dan 1 orang (Ni Ketut Suasti sebagai mitra 2) dari kelompok Pemungut Sampah Rumah

Tangga Bumi Sari berlokasi di Banjar Tegalbingin Desa Mas Kecamatan Ubud. Mitra 1 memiliki aset

Rp 1750.000, sedangkan mitra 2 memiliki aset Rp 2.250.000. Selain sebagai pemungut sampah rumah

tangga, kedua mitra juga memelihara babi, sapi, dan ayam. Kotoran babi dan sapi sering menjadi

permasalahan mitra (Gambar 4), karena volume kotoran hewan-hewan tersebut berbau dan berlimpah,

sehingga mencemari lingkungan.

Page 11: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

3

Gambar 1. 3. Mekasnisme pengelolaan sampah: sampah rumah tangga (a), dikumpulkan dan dipilah

(b), diolah menjadi kompos (c), dibakar (d), dan dibawa ke tempat pembuangan akhir (e) (dokumen

Wiratini, 2014)

Gambar 1.4 Kotoran ternak belum termanfaatkan (dokumen Wiratini, 2014)

Rencana lingkup kegiatan yang telah disepakati oleh kedua mitra meliputi 2 aspek, yaitu: aspek

produksi dan aspek manajemen hasil produksi.

1) Aspek produksi meliputi:

a) Pemilahan dan pemilihan sampah di awal (tempat penampungan sampah di masing-masing rumah

tangga). Selama ini pemilahan dan pemilihan jenis sampah dilakukan ditempat penampungan sampah

sementara. Efeknya tempat penampungan sampah sementara cepat penuh dan kurang teratur.

Akibatnya pelayanan pemungutan sampah rumah tangga harus tertunda. Penundaan pemungutan

sampah tersebut menurunkan kualitas pelayanan terhadap konsumen.

a b

c d e

Page 12: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

4

b) Peningkatan jumlah produksi kompos dengan memperpendek waktu pengomposan. Pengomposan

yang dilakukan oleh kelompok pengumpul sampah rumah tangga memerlukan waktu 2- 3 bulan dan

menghasilkan kompos rata-rata 5- 7 kg.

c) Peningkatan kualitas kompos. Kompos yang dihasilkan oleh ke dua mitra memiliki ciri-ciri berbau

busuk, lengket, dan terdapat bagian sampah yang masih utuh (Gambar 1.5a).

Gambar 1.5 Kompos hasil kelompok pengumpul sampah rumah tangga. Kompos masih mengandung

bahan yang belum terurai, lengket, berbau (a), kemasan kompos tidak berlabel (b) (dokumen Wiratini,

2014)

Kompos yang baik memiliki cirri-ciri fisik: tidak berbau, tidak lengket, hitam dan renyah. Sedangkan

komposisi dasar kimia kompos yang baik adalah kadar C/N sebesar10-20 (Gaur, 1980). Jika

dibandingkan kualitas kompos hasil produksi ke dua mitra dengan ciri kompos yang baik, maka

kompos yang dihasilkan ke dua mitra masih jauh dari kualitas yang diharapkan. Setelah ditelusuri cara

pembuatan kompos oleh ke dua mitra, ternyata ukuran sampah organik sebagai bahan dasar kompos

masih berukuran besar dan proses pengomposan kurang sempurna (kurang tertutup). Seharusnya,

sampah yang digunakan untuk kompos dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil dan ditutup

secara rapat sehingga mikroba pengurai dapat mengurai sampah secara sempurna. Disamping itu,

mitra juga kurang memperhatikan kondisi pada saat pengomposan, seperti pH, kelembaban,

temperature, perbandingan sampah dengan kotoran.

d) Memanfaatkan limbah kotoran babi, sapi, dan ayam dalam pembuatan kompos. Kotoran babi, sapi,

dan ayam telah menjadi sumber pencemar lingkungan di sekitar tempat tinggal mitra, karena bau

kotoran yang menyebar, dan tempat pembuangan kotoran yang terbatas.

e) Meningkatan nilai ekonomis sampah kardus, kaleng bekas, dan plastik minuman mineral. Sampah

kardus, kaleng bekas, dan plastik minuman mineral dijual dengan harga yang murah. Kaleng bekas

dijual dengan harga Rp. 100 per biji, kardus Rp 800/ kg, dan plastik minuman mineral Rp 1000/ kg.

Apabila barang bekas diolah menjadi barang jadi seperti: serok sampah, harganya mencapai Rp.

15.000/biji, parutan kelapa kaleng Rp 10.000/biji, terompet kardus bekas 15.000/biji, dan bunga hiasan

Rp 2.500/ biji. dan sebagainya.

2) Kegiatan aspek manajemen meliputi: peningkatan jumlah produksi dan kualitas kompos;

membuat desain yang menarik sampah kardus, kaleng bekas, dan plastik minuman mineral;

a b

Bagian

kompos

belum

terurai

sempurn

a

Kemasan

kompos

kurang

menarik

Page 13: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

5

peningkatan kualitas kemasan kompos; peningkatan pemasaran kompos dan hasil olahan sampah

kardus, kaleng bekas dan plastik minumam mineral; serta peningkatan kualitas pelayanan tepat waktu

untuk konsumen dan memperluas wilayah pelayanan. Kompos dikemas dalam kantong plastik tanpa

identitas, komposisi dan manfaat kompos. Kemasan kompos tersebut kurang menarik perhatian

konsumen (Gambar 1.5b). Disamping itu upaya pengolahan sampah kardus, kaleng bekas, dan plastiki

minuman mineral menjadi barang jadi belum terlihat dari kedua kelompok pengumpul sampah rumah

tangga. Mitra menyampaikan terkadang terjadi keterlambatan pemungutan sampah di rumah tangga

akibat kerusakan gerobak yang dimiliki.

Terdapat beberapa keluhan yang terungkap hasil wawancara tim pengusul, antara lain: 1)

sampah hanya dapat diolah menjadi kompos saja, 2) produktivitas dan kualitas kompos rendah, 3)

kotoran babi, sapi, dan ayam belum dapat dimanfaatkan dan mencemari lingkungan tempat tinggal

(berbau), 4) belum mampu mendisain sampah plastik, kaleng, dan kardus menjadi barang bernilai

ekonomi lebih, 5) kemasan produk kurang menarik, 6) kualitas dan kuantitas pelayanan masih rendah,

dan 7) belum mampu memasarkan produk. Harapan kedua mitra adalah mampu meningkatkan

produktivitas dengan kualitas baik dan dapat meningkatkan pemasaran produk. Dengan demikian mitra

berharap kesejahteraan dapat meningkat.

1.2 Permasalahan Mitra

Mitra memiliki permasalahan pokok dan disepakati dengan tim pengabdian masyarakat untuk

dicarikan jalan keluar, antara lain: 1) belum mampu mengelola sampah secara efisien, 2) kurang

pengetahuan cara membuat kompos yang memenuhi standar, 3) kotoran ternak (babi, sapi, dan ayam)

belum termanfaatkan dan menjadi pencemar lingkungan, 4) kurang pengetahuan untuk mengolah

sampah plastic, kaleng dan kardus menjadi barang yang bernilai ekonomi, 5) kualitas dan kuantitas

pelayanan kurang, dan 6) kurang mampu memasarkan produk.

1.3 Justifikasi Persoalan Prioritas Mitra

Justifikasi pengusul bersama mitra dalam menentukan persoalan prioritas yang telah disepakati

untuk diselesaikan selama pelaksanaan program IbM dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pemilihan dan pemilihan sampah dilakukan ditempat penampungan sampah sementara. Cara

pengelolaan tersebut membutuhkan waktu 3-7 hari dan memenuhi tempat penampungan sampah

sementara. Dampaknya, pemungutan sampah di tempat konsumen menjadi tertunda pula sampai

3-5 hari dari rencana pemungutan sampah 2 hari sekali. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka

diberi pelatihan cara mengelola sampah dengan mengelompokkan sampah rumah tangga

langsung ditempat penampungan sampah pertama (rumah tangga), seperti kelompok sampah

organic, non organic, dan plastik ditempatkan pada tempatnya secara terpisah (Ayu Artiningsih,

Page 14: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

6

2008). Sampah organic dimasukkan ke dalam mesin pencacah sampah menjadi begian-bagian

yang lebih kecil untuk diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah plastic, logam, dan kardus

yang dapat diolah menjadi barang jadi dikelompokkan dan langsung menjadi stok bahan baku

kerajinan.

b. Kompos yang dihasilkan oleh ke dua mitra pengumpul sampah memiliki ciri-ciri berbau,

terdapat bagian sampah yang belum busuk, dan lengket. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses

pengomposan kurang baik dilihat dari pemilihan bahan baku dan jenis mikrobia yang digunakan

(Rohendi, 2005). Bahan baku kompos yang digunakan berukuran besar dan tempat pemeraman

kurang tertutup. Disamping itu, mikrobia yang digunakan pada proses pembusukan kurang

unggul, kurang memperhatikan pH, kelembaban, suhu, perbandingan bahan yang digunakan

dalam proses pengomposan sehingga pengomposan memerlukan waktu yang lama (2-3 bulan).

Kompos yang baik tidak lengket dan telah sempurna pembusukan dengan indikasi tidak ada

panas pada kompos yang dihasilkan (Isroi, 2009). Untuk mengatasi masalah tersebut, mitra

diberi bantuan mesin pencacah kompos dan cara membuat kompos dengan menggunakan

teknologi efektif mikroorganisme sehingga menghasilkan kompos yang berkualitas tinggi.

c. Kotoran ternak (babi, sapi, dan ayam) sebagai sumber pencemar udara karena bau kurang sedap

dan mengotori lingkungan sekitarnya. Apabila hal ini dibiarkan, maka menjadi sumber penyakit

bagi lingkungan disekitarnya. Untuk mengatasi hal tersebut, maka kotoran-kotoran diolah

menjadi pupuk kandang dan dijadikan bahan kompos, sehingga memperkaya unsur hara kompos.

Dengan demikian kualitas kompos akan meningkat.

d. Gas hasil pengomposan tidak dimanfaatkan (terbuang). Padahal gas pengomposan menghasilkan

60% metana (kpgsja, 2013). Gas metana tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar. Untuk

mengatasi hal tersebut mitra dilatih untuk merancang alat membuat kompos secara anaerob dan

cara menampung gas metana serta diberi alat penampung gas metana dan cara

memanfaatkannya.

e. Sampah plastik, kaleng dan kardus dijual langsung sebelum diolah. Sampah plastik dari

minuman kaleng dijual Rp 1000/ kg, kaleng dijual Rp 100/biji, dan kardus dijual Rp 800/kg.

Penjualan langsung jenis sampah tersebut kurang menguntungkan bagi para mitra. Untuk

mengatasi hal tersebut, mitra dilatih mendisain barang bekas menjadi kerajinan tangan yang

memiliki nilai ekonomi lebih.

f. Pelayanan pengambilan sampah rumah tangga dijadwalkan 2 hari sekali molor menjadi 4-5 hari.

Ketertundaan pengambilan sampah tersebut akibat dari keterbatasan jumlah penampung

sementara sampah dan jumlah gerobak pengangkut sampah yang terbatas (tidak ada cadangan

Page 15: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

7

jika gerobak sampah ada yang rusak). Dampaknya adalah konsumen kurang puas dan menunda

pembayaran rekening sampah ketika ditagih mitra. Disisi lain, banyak pesanan di wilayah yang

berbeda agar sampah rumah tangga diangkut juga. Mengatasi permasalahan tersebut, mitra diberi

bantuan gerobak dan diberi pelatihan tentang cara melayani konsumen.

g. Kemasan kompos yang dihasilkan mitra tidak berlabel, tidak berisi komposisi, dan manfaat.

Kemasan produk seperti itu kurang menarik konsumen. Cara mengatasi masalah terebut adalah

dengan melatih mitra memberi identitas yang jelas pada produk yang dihasilkan dan melatih

management pemasaran.

h. Kompos tidak laku dipasaran. Mitra sangat susah memasarkan kompos yang dihasilkan. Cara

mengatasi adalahmengadakan promosi dan melatih management pemasaran

Page 16: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

8

BAB 2

TARGET DAN LUARAN

Luaran yang ditargetkan adalah dalam bentuk metode, barang/produk dan artikel ilmiah. Secara

garis besar luaran dari kegiatan pengabdian masyarakat IbM ini disajikan pada Tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1. Target Luaran Program Pengabdian Pada Masyarakat

No Kegiatan Target luaran

Kagiatan pada aspek produksi

1 Pelatihan pengelompokan sampah

dari sumber pertama

1. Sampah terkelompokkan menjadi sampah organik, non

organik, dan plasitk ditempat masing-masing

2 Pelatihan peningkatkan jumlah

produksi kompos

1. Mesin pencacah sampah

2. Pembuatan kompos menggunakan teknologi efektif

organisme

3. Produksi meningkat minimal 25% perhari dari semula

3 Pengintegrasian kotoran ternak

dalam pembuatan kompos

1. Kotoran ternak tidak menjadi sumber pencemar

lingkungan

2. Kotoran ternak dapat dijadikan kompos

4 Pelatihan membuat kompos

berkualitas tinggi

1. Mitra dapat menghasilkan kompos: warna hitam, tidak

lengket, rasio C/N=10-20 (Gaur, 1980)

5 Pelatihan cara penampungan gas

metana pada proses pengomposan

1. Alat pengalir gas metana dan alat penampung gas

methana

2. Mitra dapat menampung gas metana

3. Mitra dapat memanfaatkan gas metana untuk memasak

6 Pelatihan mendisain kardus, kaleng

bekas, plastik minumam mineral

menjadi krajinan tangan

1. Mampu menghasilkan jenis kerajinan minimal 2 jenis

2. Produknya dapat dipasarkan

Kegitan pada aspek managemen

7 Pelatihan cara mengkemas produk

yang menarik

1. kompos yang dihasilkan memiliki kemasan dengan

identitas yang jelas, seperti nama kompos, komposisi,

manfaat dan dosis penggunaan

2. kerajinan dari kardus, kaleng bekas, dan plastik

minimal terjual Rp. 5000 per biji

8 Pelatihan tentang managemen

pemasaran

1. harga kompos per sak Rp. 25.000

2. kompos terjual 25 sak per bulan

3. kerajinan dari kardus, kaleng bekas, dan plastik

minimal terjual 50 biji/bulan

Page 17: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

9

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

Mengatasi permasalahan kelompok pengumpul sampah rumah tangga di Desa Mas Kecamatan

Ubud harus secara efisien, efektif, dan terpadu agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan

keberlanjutan usaha yang telah dirintis mitra. Metode pendekatan yang akan dilakukan berdasarkan

kesepakatan dengan mitra adalah: 1) pelatihan peningkatan jumlah produksi, 2) pelatihan mendisain

barang bekas menjadi bernilai ekonomi tinggi, 3) pelatihan cara mengkemas produk agar menarik, dan

4) pelatihan managemen pemasaran.

Berdasarkan hasil diskusi pengusul program dengan mitra dari kedua kelompok pengumpul

sampah rumah tangga telah disepakati rencana kegiatan yang akan dilakukan dan menunjukkan solusi

terhadap permasalahan mitra. Kesepakatan mitra tersebut bersedia melaksanakan program yang telah

disusun telampir dalam surat kesediaan mitra kelompok pengumpul sampah rumah tangga, seperti

terlampir dalam lampiran 4. Secara detail, beberapa metode pendekatan yang ditawarkan sebagai

solusi untuk mengatasi permasalahan yang mitra disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Rencana Pemecahan Masalah

Permasalahan Akar masalah

Metode Pendekatan yang

ditawarkan untuk pemecahan

masalah

Aspek produksi

Biaya dan waktu

pengelolaan banyak

1. Sampah belum terkelompokkan dari

sumber pertama

2. Pengolahan sampah masih manual

1. Memberi pelatihan cara

mengelola sampah agar

terpisahkan dari sumber

pertama dengan

mengelompokkan jenis

sampah

2. Memberi bantuan mesin

pencacah sampah

Jumlah produksi

kompos sangat

sedikit , waktu

sangat lama, dan

kualitas kompos

rendah

1. Mitra memotong bahan baku secara

manual/tangan

2. Mitra belum menggunakan mesin untuk

mempercepat hasil produksi.

3. Mitra tidak menggunakan teknologi

EM dalam pengomposan

4. Mitra tidak memperhatikan efek pH,

kelembaban, temperatur, komposisi

dalam proses pembuatan kompos

1. Memberikan pelatihan

kepada mitra tentang cara

meningkatkan produksi

2. Memberi bantuan mesin

pencacah sampah

3. Memberi bantuan EM

unggul dalam

pengomposan

4. Pelatihan cara membuat

kompos yang cepat dengan

menggunakan mesin dan

EM unggul

Page 18: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

10

Kotoran ternak

(babi, sapi, ayam)

sebagai pencemar

lingkungan

1. Mitra tidak bisa mengolah kotoran

menjadi produk yang bermanfaat

1. Pelatihan

mengintegrasikan kotoran

ternak dalam pembuatan

kompos

Gas metana hasil

pengomposan

terbuang

1. Mitra tidak mengetahui jenis gas yang

dihasilkan dari pengomposan dapat

dimanfaatkan

2. Mitra tidak mengetahui cara

menampung gas methana hasil

pengomposan

3. Mitra tidak mengetahui cara

menggunakan gas methana

1. Memberi pelatihan cara

menampung gas metana

dan pemanfaatannya

2. Memberi alat pengalir dan

penampung gas metana

3. Mitra dilatih cara

memanfaatkan gas

methana

Kardus, kaleng

bekas, plastik

minuman mineral

belum diolah (harga

masih rendah)

1. Mitra tidak memiliki pengetahuan

tentang cara mengolah kardus, kaleng

bekas, plastik minuman mineral menjadi

kerajinan tangan yang artistik

1. Pelatihan cara mendisain

Kardus, kaleng bekas,

plastik minuman mineral

menjadi produk yang

artistik

Hasil kerajinan

kurang laku

dipasaran

1. Produk-produk yang dihasilkan belum

dikemas dengan identitas yang jelas

2. Mitra kurang kreatif mendisain dengan

desain baru

3. Mitra kurang pengetahuan mendesain

dengan desain baru

1. Memberi pelatihan cara

mengkemas produk

menjadi produk yang

artistik, dan komonikatif

2. Memberikan pelatihan cara

mendisain kerajinan barang

bekas

Aspek Manajemen

Kompos belum

dapat menembus

pasar

1. Kemasan kurang menarik

2. Pemasaran kurang gencar

1. Memberi pelatihan cara

mengkemas produk

menjadi produk yang

artistik, dan komonikatif

2. Pelatihan tentang

managemen pemasaran

Untuk merealisasi metode yang ditawarkan, maka prosedur kerja yang akan dilakukan

berdasarkan kesepakatan mitra dengan tim pengusul program didominasi praktek dibandingkan

ceramah dan meliputi 2 aspek, yaitu aspek produksi dan aspek manajemen pemasaran. Prosedur kerja

pada aspek produksi meliputi: 1) pemberian wawasan kepada mitra melalui ceramah dan diskusi

tentang cara meningkatkan produksi, 2) praktek cara menggunakan mesin pencacah sampah, 3)

pengintegrasian kotoran ternak dalam pembuatan kompos, 4) pemberian wawasan kepada mitra

melalui ceramah dan diskusi tentang cara membuat disain kerajinan dari barang bekas, 5) praktek cara

Page 19: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

11

menampung gas metana dan pemanfaatannya, 6) praktek membuat disain barang bekas, 7) pemberian

wawasan kepada mitra melalui ceramah dan diskusi tentang faktor-faktor penyebab kualitas kompos

kurang baik, dan 8) praktek membuat kompos berkualitas tinggi. Sedangkan prosedur kerja pada aspek

managemen pemasaran meliputi: 1) pemberian wawasan kepada mitra melalui ceramah dan diskusi

tentang pentingnya kemasan produk agar laku di pasar dan 2) praktek cara memasarkan produk.

Partisipasi mitra dalam pelaksanaan program yang telah disepakati dengan tim pengusul

program adalah mitra siap mengikuti program seacara penuh, seperti terlampir dalam lampiran 4.

Sebagai wujud partisipasi mitra dalam program ini, mitra siap menyediakan bahan baku, tempat dan

alat-alat dasar. Luaran yang dihasilkan dari program IbM meliputi dua aspek, aspek produksi dan

aspek manajemen. Dari aspek produksi mitra diharapkan: 1) dapat meningkat produktifitas dan

kualitas minimal 25% dari produktifitas semula, dan 2) dapat menghasilkan disain kerajinan barang

bekas minimal 2 jenis disain baru. Sedangkan aspek manajemen mitra diharapkan: 1) dapat

memasarkan produk, dan 2) omset penjualan produk meningkat minimal 15%.

Page 20: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

12

BAB 4

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPM) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha)

memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalin hubungan yang sinergi dengan lingkungan masyarakat.

Peran Undiksha menjalin mitra dengan masyarakat melalui pengabdian masyarakat baik pada bidang

pendidikan maupun non kependidikan. Pada tahun 2013 terdapat 91 judul didanai di LPM Undiksha.

Sumber-sumber dana tersebut dari DIPA dan kompetisi di DP2M dikti. Prestasi LPM Undiksha dalam

meraih dana P2M di DP2M Dikti sangat menakjubkan. Terbukti LPM Undiksha telah berhasil

memenangkan di DP2 M Dikti pada skim: IbiKK, IbK, Ibm, IbW, dan KKN-PMP.

Judul P2M yang didanai dari DIPA adalah 71 judul, terdiri dari judul bidang pendidikan dan

judul non kependidikan. Sedangkan judul yang berhasil didanai dari skim IbiKK, IbK, Ibm, IbW, dan

KKN-PMP masing-masing 2, 1, 11, 5, dan 1. Dana P2M yang berhasil dihimpun adalah Rp

532.500.000 dari DIPA, Rp 1.324.000.000 dari DP2M Dikti, Rp 565.000.000 dari dana pendamping

Pemerintah daerah, dan Rp 150.000.000 dari dana pendamping DIPA Undiksha (LPM Undiksha,

2014).

Untuk mensukseskan program IbM yang diusulkan, diperlukan tim pelaksana kegitan dari

berbagai disiplin ilmu untuk memecahkan masalah mitra. Disiplin ilmu yang diperlukan adalah

teknologi pengolahan sampah, managemen peningkatan produksi, dan managemen pemasaran produk.

Ketua pelaksana program, adalah Ni Wiratini, S.Pd., M.Sc. adalah dosen Jurusan Pendidikan Kimia

yang menggeluti ilmu kimia dan bertugas melatih mitra cara agar kompos yang dihasilkan cepat dan

berkualitas tinggi serta menganalisis kadar/komposisi kompos yang dihasilkan oleh mitra. Dr. Siti

maryam, M. Kes. Sebagai anggota 1 adalah dosen Jurusan Pendidikan Kimia yang menggeluti tentang

mikroba untuk pengembangbiakan mikroba kompos yang unggul. Anggota 1 bertugas melatih kondisi

yang diperlukan mikroba agar dapat berkerja secara maksimal. Ni Nyoman Sri Witari, S.Sn., M.Ds

sebagai anggota 2 adalah dosen Jurusan Pendidikan Seni Rupa yang menggeluti desain kerajinan

tangan, bertugas memberi pelatihan tentang cara membuat desain baru kerajinan tangan yang bernilai

tinggi, dan laku dipasaran.

Page 21: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

13

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil IbM

Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan IbM ini adalah: mitra dilatih untuk mengelompokkan

sampah, mitra dilatih cara membuat kompos dari sampah organic, kotoran ternak, molase, dan

mikrobia; mitra dilatih untuk membuat biogas dari sampah organic dan kotoran ternak, mitra dilatih

memanfaatkan biogas, mitra diberi bantuan kerajinan, seperti: alat gerinda, alat bor, mitra dilatih

membuat kerajinan dari sampah, dilatih cara mendisain, dilatih cara memasarkan, dan pendampingan

terhadap permasalahan mitra.

5.1.1 Pelatihan Cara Pengelompokan Sampah

Pelatihan pengelompokkan sampah difokuskan pada cara pengelompokkan sampah organic,

plastic, dan anorganik. Pengelompokkan dilakukan sejak awal penampungan dikonsumen I agar lebih

efektif dan efisien dari sisi waktu. Suasana pelatihan sangat hangat, banyak diskusi dilakukan. Hal ini

menunjukkan keseriuasan para peserta dalam melakukan pelatihan. Kegiatan pengelompokan sampah

ditampilkan dalam Gambar 5.1

Gambar 5.1 Pelatihan cara pengelompokan sampah

5.1.2 Pelatihan Cara Membuat Kompos

Pelatihan membuat kompos menggunakan bahan organic, kotoran ternak dan mikrobia.

Kegiatan dimulai dengan pemberian bantuan mikrobia, alat pencacah sampah, dan pembuatan kompos.

Kompos dibuat denganmemotong bahan /sampah menjadi kecil, kemudian material dicampur secara

merata. Campuran tersebut kemudian dibasahi agak lembab dan ditutup secara merata. Kegiatan

pelatihan membuat kompos dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Page 22: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

14

a b c

d f

Gambar 5.2 Mitra mengamati mikrobia (a), pembuatan kompos tanpa mikrobia (b), dengan mikrobia

dan kotoran sapi (c,d), pembukusan untuk fermentasi (f)

5.1.3 Pelatihan Membuat Biogas

Pembuatan biogas menggunakan kotoran babi digabungkan dengan sampah dan ditambahkan

mikrobia untuk mempercepat proses pembusukan/fermentasi. Langkah yang dilakukan adalah mitra

diberi wawasan tentang cara pembuatan biogas dari kotoran babi, kemudian praktek membuat biogas.

Gambar kegiatan pembuatan biogas dapat dilihat pada Gambar 5.3 dan Gambar 5.4.

Gambar 5.3 Mitra diberi wawasan cara membuat biogas dengan bantuan mikrobia

Page 23: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

15

Gambar 5.4 Proses pembuat biogas: kotoran babi (a) dialirkan ke bak penampungan dicampur sampah

(b) kemudian ditutup (c)

5.1.4 Mitra diberi bantuan alat kerajinan

Pemanfaatan sampah menjadi barang bernilai ekonomi diperlukan beberapa alat. Karena jenis

sampah yang dipungut ada yang keras dan ada yang lunak. Jenis sampah yang keras, seperti

tempurung kelapa dan bekas tangkai es krim, serta tutup botol minuman. Untuk itu, mitra diberi

bantuan gerinda dan bor. Mitra juga dilatih untuk menggunakan ke-2 alat tersebut.

Gambar 5.5 Mitra diberi bantuan gerinda (a) dan bor listrik (b) serta dilatih cara penggunaannya

5.1.5 Pelatihan mendisain dan membuat barang kerajinan dari sampah

Pelatihan membuat barang kerajinan dari sampah terdiri dari tiga kategori, yaitu dari sampah

batok kelapa, sampah bekas tangkai es krim dan bekas tutup botol. Mitra sangat bersemangat berlatih

membuat kerajinan dari sampah.

Gambar 5.6 Mitra latihan mendisain dan membuat barang kerajinan dari aneka sampah

a b

Page 24: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

16

5.1.6 Pemasaran produk mitra

Mitra telah mampu menghasilkan kerajinan dari sampah. Kebanyakan kerajinan yang

dihasilkan mitra adalah kerajinan dari tempurung kelapa. Ha ini terjadi karena jenis sampah tempurung

yang banyak terkumpul. Disamping itu, jenis kerajinan dari sampah tempurung kelapa banyak yang

laku dipasarkan karena disainnya banyak disukai oleh konsumen.

Gambar 5.7 Pemasaran produk mitra

5.1.7 Pendampingan

Pendampingan mitra bertujuan untuk mengetahui permasalahan mitra dalam menerapkan

teknologi yang telah diberikan. Disamping itu, pendampingan juga bertujuan untuk mengevaluasi

keberhasilan program yang telah dilaksanakan. Kekhawatiran mitra adalah penjiplakan disain yang

telah dibuat. Untuk itu mitra disarankan terus berkreasi untuk membuat disain baru sehingga produk

yang dihasilkan tidak menoton dan pembeli semakin tertarik dengan produk yang dihasilkan.

Gambar 5.8 Pendampingan mitra

5.2 Pembahasan

Program IbM sangat dirasakan manfaat oleh mitra. Mitra telah merasakan penambahan

keterampilan yang dimiliki dari hanya pemungut sampah menjadi penghasil kompos, kerajinan tangan

dari sampah, dan dapat memanfaatkat kotoran menjadi biogas. Akan tetapi mitra kelihatan sangat

Page 25: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

17

tertarik pada pembuatan kompos dan kerjinan dari sampah. Produk-produk tersebut sangat dirasakan

oleh mitra untuk menyuburkan tanaman padi mereka. Kompos yang dihasilkan mitra telah mengurangi

biaya produksi padi mitra dan telah menambah uang saku mitra dengan penjualan barang kerajinan

dari sampah, khususnya dari tempurung kelapa.

Bantuan alat kerajinan, seperti mesin gerinda, bor listrik, dan mesin dynamo untuk

pengamplasan produk telah membantu mitra untuk mempercepat produksi dan mempercantik produk-

produk mitra. Salah satu contoh produk mitra di sajikan pada Gambar 5.9.

Gambar 5.9 Produk mitra setelah mengikuti program IbM

Jenis produk seperti Gambar 5.9 sangat diminati oleh konsumen. Disain yang artistic, harga yang

murah penyebab produk mitra ini diminati. Permasalahan kedepan mitra ditantang untuk memperluas

pemasaran produk yang dihasilkan menjadi lebih luas.

Page 26: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

18

BAB 6

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Program IbM yang telah dilaksanakan sangat dirasakan oleh mitra. Peningkatan pendapatan

mitra sudah semakin dirasakan. Walaupun demikian, pendampingan terus dilakukan untuk dapat lebih

mensejahterakan anggota mitra yang lain dan semakin meningkatkan pengetahuan dalam mengelola

sampah. Mitra sangat berharap terdapat keberlanjutan program ini sehingga pengelolaan sampah

menjadi suatu industri yang lebih besar. Hal ini ini tentu sangat beralasan ditengah-tengah permasalahn

sampah yang semakin marak dan hasil pengolahannya semakin dirasakan manfaatnya.

Page 27: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

19

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Program kegiatan IbM sangat dirasakan manfaatnya oleh mitra. Mitra telah mampu mengelola

sampah menjadi kompos, kerajinan yang bernilai ekonomi, dan produk yang dihasilkan mitra telah

telah diterima oleh konsumen dengan baik. Peluang pasar telah dilihat oleh mitra, sehingga mitra

semakin tertarik mengelola sampah.

7.2 Saran

Kegiatan IbM ini sangat dirasakan manfaatnya oleh mitra, sehingga mitra sangat

mengharapkan kegiatan ini berkelanjutan. Untuk itu memenuhi keinginan mitra, maka diperlukan dana

operasional yang lebih tinggi dan pencairan dana lebih cepat.

Page 28: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

20

DAFTAR PUSTAKA

Ayu Artiningsih Ni Komang. 2008. Peran serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah

Tangga (Studi Kasus di Sampangan dan Jombang Kota Semarang. Tesis. Pascasarjana

Universitas Diponogoro.

Gaur, D.C. 1980. Present Status of Composting and Agricultural Aspect. In : Hesse, P.R. (ed)

Improving Soil fertility Through Organic Recycling, Compost Technology. FAO Og United

Nation. New Delhi.

Isroi. 2009. Hasil Analisa Kompos Jerami dan Nilai Haranya. http:isroi.wordpress.com. Dikunjungi 2

Desember 2010.

Kpgsja. 2013. Pemanfaatan Limbah Kotoran Ternak Babi menjadi Energi Biogas. Kupang: kpgs.

LPM Undiksha. 2014. Statistic LPM tahun 2014. www.lpm/undiksha.ac.id

Rohendi, E. 2005. Lokakarya Sehari Pengelolaan Sampah Pasar DKI Jakarta. Prosedding: Bogor, 17

Februari 205 Borobudur Wordpress.

Toharisman, A. 1991. Potensi dan Pemanfaatan Limbah Industri Gula sebagai Sumber Organik

Tanah

Warasfarm. 2012. Manfaat Pupuk Organik bagi Pertanian. http.warasfarm.wordpress. diunduh 1

Januari 2013.

Page 29: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

21

LAMPIRAN

1. Instrumen

Gambar Mesin pencacah sampah untuk mitra

A B

Gambar Produk kompos belum dikemas (B) dan sudah dikemas (B)

Gambar alat bor listrik dan mitra menggunakan gerinda

Page 30: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

22

2. Personalia tenaga pelaksana beserta kualifikasinya

1. BIODATA KETUA PELAKSANA

A. IDENTITAS DIRI

1 Nama lengkap (dengan gelar ) Ni Made Wiratini, S.Pd., M.Sc

2 Jenis Kelamin P

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 198306272006042002

5 NIDN 0027068301

6 Tempat dan Tanggal Lahir Lelateng, 27 Juni 19834.

7 E-mail [email protected], dan

[email protected]

8 Nomor Telepon/HP 085237465122

9 Alamat Kantor Jl. Udayana No. 11 Singaraja Bali 81117

10 Nomor Telepon/Faks Tel. 0362-25072; Fax. 0362-25335

11 Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 25 orang; S-2 = - orang; S-3 = - orang

11 Mata Kuliah yang Diampu 1. Kimia Fisika I

2. Physical Chemistry I

3. Kimia Fisika II

4. Physical Chemistry II

5. Kimia Fisika III

6. Physical Chemistry III

7. Praktikum Kimia Fisika

8. Practical of Physical Chemistry

9. Basic Chemistry

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

S1 S2

Nama Perguruan Tinggi IKIP N Singaraja UGM

Bidang Ilmu Pendidikan Kimia Ilmu Kimia

Tahun Masuk –Lulus 2001-2005 2008-2010

Judul

Skripsi/Thesis/Disertasi

Penggunaan sekam padi sebagai

adsorben untuk menurunkan kadar

ion logam besi pada air

Karakterisasi dan Uji

Aktivitas Katalis

Ni/Zeolit Alam pada

Hidrorengkah Metil Ester

Minyak Sawit (MEPO)

Nama Pembimbing

/Promotor

Dr.rer.nat I Wayan Karyasa, S.Pd.,

M.Sc

Dr. Triyono, S.U

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

Page 31: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

23

No Tahun Judul

Pendanaan

Dana Jumlah

(juta Rp)

1 2010

Penggunaan Lipase Termostabil Isolat

Banyuwedang untuk Biosensor dalam

Penentuan Gliserida pada Serum Darah

HB tahap III 35

2 2011

Penggunaan Lipase Termostabil Isolat

Banyuwedang untuk Biosensor dalam

Penentuan Gliserida pada Serum Darah

HB tahap IV 35

3 2011

Degradasi Pencemar Organik dalam Lindi

dengan Proses Oksidasi Lanjut

DIPA

UNDIKSHA

(Lanjut)

15

4 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Bilingual

Concurrent Approach berbasis TIK untuk

Meningkatkan Penguasaan Konsep Kimia

Rintisan SMA Bertaraf Internasional

Hibah PGBI

25

5 2013

Pemanfaatan Ekstrak Pigmen Rumput Laut

Lokal Nusa Penida sebagai pewarna alami

Untuk Meningkatkan Mutu Dan Keamanan

Produk Pangan Tradisional

DIPA FMIPA

Undiksha 5

6 2013

Disain Reaktor Elektrooksidasi Berbasis

Potensi Lingkungan Untuk Mendegradasi

Limbah Organik Lindi Di Tempat

Pembuangan Sampah

HB Tahap I

(Desentralisasi) 65

7 2014

Disain Reaktor Elektrooksidasi Berbasis

Potensi Lingkungan Untuk Mendegradasi

Limbah Organik Lindi Di Tempat

Pembuangan Sampah

HB Tahap II

(Desentralisasi) 27

Page 32: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

24

8 2014

Kinetika Reaksi Degradasi Lindi Tpa

Bengkala Dengan Teknik Elektrooksidasi

Menggunakan Elektroda Karbon Dan Air Laut

Buleleng

DIPA

Undiksha 7

9 2015

Pengembangan Sel Elektrokimia Berbasis

Potensi Lingkungan Lokal untuk Pengolahan

Limbah Tekstil

HB Tahap I

(desentralisasi) 62,5

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jumlah

(Juta Rp)

1 2010

Pembuatan Karya Pengembangan Profesi

Pendukung Portofolio Sertifikasi guru dalam

Jabatan bagi Guru-Guru Sains di Kabupaten

Klungkung

DIPA

Undiksha 5

2 2010

Pelatihan Merancang Praktikum Kimia

dengan Memanfaatkan Potensi Lingkungan

bagi Guru Sains SMP di Kecamatan

Kintamani

DIPA

Undiksha 5

3 2011

Peningkatan Pemahaman Ibu-Ibu PKK

Banjar Tegal Bingin Desa Mas Kecamatan

Ubud Terhadap Zat Aditif Makanan

DIPA

Undiksha 5

4 2012 Pelatihan Pembelajaran Inovatif bagi Guru-

guru di SMP Negeri 2 Kubu

DIPA

Undiksha 5

5 2013

Pelatihan Membuat Kompos dari Limbah

Pertanian Di Subak Telaga Desa Mas

Kecamatan Ubud

DIPA

Undiksha 7,5

6 2014 Pelatihan Membuat Kompos dari Limbah DIPA 9

Page 33: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

25

Pertanian Di Subak Anakan Desa Mas

Kecamatan Ubud

Undiksha

7 2014 IbM Kelompok Perajin Kayu di Desa Mas DP2M

Dikti 41,5

8 2015 IbM Kelompok Pemungut Sampah Rumah

Tangga di Desa Mas

DP2M

Dikti 47,5

9 2015

Pelatihan Membuat Kompos dan Kerajinan

Tangan dari Sampah Rumah Tangga untuk

Kelompok Pemungut Sampah Di Banjar

Tegalbingin Desa Mas Kecamatan Ubud

DIPA

Undiksha 9,2

E. Penulisan Artikel Ilmiah dalam jurnal 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Volume Nama Jurnal

1

2011

Hidrorengkah metal ester minyak

sawit dengan katalis NZ,NZA, dan

Ni/NZA

Vol 9,No. 2 Jurnal IKA

UNDIKSHA

2

2011

Penggunaan Lipase Termostabil Isolat

Banyuwedang untuk Biosensor dalam

Penentuan Gliserida pada Serum

Darah

Vol. 5, No. 2 Jurnal Penelitian

dan

Pengembangan &

humaniora

3

2011

Peningkatan Pemahaman Ibu-ibu

PKK Banjar Tegalbingin Desa mas

Kecamatan Ubud terhadap Zat Aditif

Makanan

Edisi Juli Jurnal Pengabdian

kepada

Masyarakat

Widya Laksana

Pemberdaya-an

Masyarakat

menuju

peningkatan

Kualitas Sumber

Daya Manusia

Page 34: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

26

4

2011

Pemanfaatan Potensi Lingkungan

Lokal dalam Membuat prosedur

Praktikum Kontekstual

Jilid 44, No

1-3 April

Jurnal Pendidikan

dan Pengajaran

5

2012

Membangun Penguasaan Konsep IPA

Kelas V SD melalui Laboratorium

berbasis Lingkungan

Vol.10, No.1

Maret

Jurnal IKA

Undiksha

6

2014

Degradasi Zat Warna Remazol Yellow

FG dan Limbah

Tekstil Buatan dengan Teknik

Elektrooksidasi

Volume 2

Tahun 2014

e-Journal Kimia

Visvitalis

Universitas

Pendidikan

Ganesha

Jurusan

Pendidikan Kimia

7

2014

Isoterm Adsorpsi Cu2+

oleh Biomassa

Rumput Laut Eucheuma Spinosum

Volume 2

Nomor 1

Tahun 2014

e-Journal Kimia

Visvitalis

Universitas

Pendidikan

Ganesha

Jurusan

Pendidikan Kimia

F. Pengalaman Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir

No.

Nama

Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1 Seminar Nasional

Kimia dan

Pendidikan Kimia

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Katalis

Ni/Zeolit Alam pada Hidrorengkah

Metil Ester Minyak Sawit (MEPO)

13 Maret 2010,

Jurusan Pendidikan

Kimia Universitas

Sebelas Maret Solo

2 Seminar Nasional Perombakan zat warna diazo remazol

black 5 dengan teknik elektrooksidasi

menggunakan larutan NaCl

29 Oktober 2011,

Fakultas MIPA

UNDIKSHA

Singaraja

3 Seminar Nasional Preparasi dan Karakterisasi Katalis

2%N/NZA, 5%Ni/NZA, dan

30 Nopember 2012

Fakultas MIPA

Page 35: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

27

8%Ni/NZA UNDIKSHA

Singaraja

4 Seminar

internasional

(ICCS)

Effectively Volume of Sea Water

Buleleng in Degradation Landfill

Leachate at Bengkala Waste Rubbish by

Electrooxidation Technique

22-23 Oktober 2013,

UII Yogyakarta

5 Senari I Efektivitas Voltase Pada Degradasi

Lindi Di Tempat Pembuangan Sampah

(TPS) Bengkala dengan Tehnik

Elektrooksidasi

21-22 Nopember

2013 Lemlit

Undiksha

6 Seminar Nasional Kinetika Degradasi Lindi TPA

Bengkala dengan Teknik

Elektrooksidasi

11 Oktober 2014

FMIPA Universitas

Pendidikan Ganesha

7 Seminar Nasional

Riset Inovatif

(SeNaRI) ke-2

Stabilitas Batang Karbon Batere sebagai

Elektroda dalam Mendegradasi Lindi

dengan Teknik Elektrodasi

21-22 Nopember

2014 Lemlit

Undiksha

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

1 Physical Chemistry 2012 72 Jurdik Kimia

FMIPA Undiksha

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian

dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

pengajuan Hibah tahun anggaran 2016.

Singaraja, 8 Oktober 2015

Pengusul,

Ni Made Wiratini,S.Pd., M.Sc.

NIP. 198306272006042002

Page 36: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

28

Biodata anggota 1

A. IDENTITAS DIRI

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Siti Maryam, M.Kes

2. Jenis Kelamin P

3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19620221 198601 2 001

5 NIDN 0021026202

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP (0362) 21167/081 936 660 280

8 Tempat dan Tanggal Lahir Klungkung, 21 Februari 1962

9 Alamat Kantor Jalan Udayana Singaraja

10 Nomor Telepon/Fax (0362) 25702/ (0362) 25735.

11 Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 200 orang; S-2 = - orang; S-3 = - orang

12 Mata Kuliah yang diampu 1. Biokimia I

2. Biokimia II

3. Praktikum Biokimia

4. Teknologi Pangan

5. Kimia Lingkungan

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Program: S1 S2 S3

2. Nama PT FKIP UNUD UNAIR UNUD

3. Bidang Ilmu Pendidikan

Kimia

Biokimia

Kesehatan

Biomedik

4. Tahun Masuk 1980 1994 2007

5. Tahun Lulus 1985 1997 2011

6. Judul Skripsi/

Tesis/Disertasi

Perbedaan

kadar protein

pada ampas

tahu yang

digiling dengan

mesin dan

Pengaruh lama

fermentasi dan

konsentrasi

inokulum

terhadap kadar

asam fitat, mutu

Suplementasi Tempe

Kedelai Meningkat kan

Kapasitas Antiok sidan

Darah dan Menurunkan

Kadar 8 OhdG serta

kerusa kan Jaringan Kulit

Page 37: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

29

tradisional organoleptik

dan PER tempe

kedelai

Pada Tikus Yang

Teradiasi Sinar UV

7. Nama Pembimbing/

Promotor

Drs. Abdul

Latif Nusu dan

Dra. Frieda

Nurlita

Dr. Retno

Handajani dan

Prof.dr. Sri

Oetari P

Prof.Dr.dr.A.A.G.Sudewa

J, Sp.PK(K) dan Prof.dr

Agus Bagiada Sp.BIOK

serta Prof.Drh.Nyoman

Mantik Astawa, PhD

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Terakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

1 2009 Investigasi Keterampilan Berpikir

Kritis Mahasiswa Tentang Konsep

Kesetimbangan Kimia

Fundamental 33,75

2 2009 Pengembangan Buklet Edukatif

Tematik (BET) Bermuatan Materi

Untuk Memberikan Pendidikan

Kesehatan di SD (Th ke 1)

Hibah

Bersaing

40

3 2009 Analisis Kuantitatif komponen

Bioaktif Pada Tempe yang

Difermentasi dengan Menggunakan

Inokulum campuran (Rhizopus

oligosporus dan Rhizopus oryzae) dan

inokulum tradisional

DIPA 5

4 2010 Pengembangan Buklet Edukatif

Tematik (BET) Bermuatan Materi

Untuk Memberikan Pendidikan

Kesehatan di SD (Th ke 2)

Hibah

Bersaing

40

5 2010 Suplementasi Tempe kedelai Terhadap

Kadar MDA Pada Tikus Terpapar

Sinar Ultraviolet

DIPA 10

Page 38: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

30

6 2012 Pengaruh Tempe Kedelai Terhadap

Fungsi Dan Immunohistokimia Hati

Tikus Dalam Kondisi Stres Oksidatif

Biaya Sendiri

7 2013 Analisis Pemanfaatan Pigmen Yang

Dihasilkan Oleh Jamur Sebagai Bahan

Pewarna Tekstil Alami Ramah

Lingkungan

Pundamental 40

8 2013 Pemanfaatan Bakteri Lokal Teramobil

Pada Batu Vulkanis Untuk

Bioremidiasi Air Limbah Tekstil

Srbagai Upaya Pelestarian Lingkungan

Stranas 80

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Artikel Ilmiah Sumberdana Jml (Juta Rp)

1 2009

Peningkatan Profesionalisme Guru

SMP Negeri3 Kintamani Melalui

Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas

DIPA

Undiksha

5

2 2011

Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah

Bagi Guru Guru Kimia di Kabupaten

Gianyar

DIPA

Undiksha

5

3 2011

Peningkatan Pemahaman Ibu Ibu

PKK Banjar Tegalbingin Desa Mas

Kecamatan Ubud Terhadap Zat Aditif

Makanan

DIPA

Undiksha 5

4 2013

Peningkatan Pengetahuan Ibi Ibu

PKK Kelurahan Kampung Bugis

Terhadap Masalah Gizi Lansia

Sebagai Upaya Hidup Sehat

DIPA

Undiksha

5

5 2013

Pelatihan Membuat Kompos dari

Limbah Pertanian Di Subak Telaga

Desa Mas Kecamatan Ubud

DIPA

Undiksha 7,5

6 2014 Pelatihan Membuat Kompos dari DIPA 9

Page 39: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

31

Limbah Pertanian Di Subak Anakan

Desa Mas Kecamatan Ubud

Undiksha

E. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/

Nomor

Nama Jurnal

1 2009 Analisis Kebutuhan dalam

Pengembangan BET untuk Pendidikan

Kesehatan

No 3 Jilid 42

Oktober 2009

Jurnal

Pendidikan

dan

Pengajaran

ISSN 0215 –

8250

2 2010 Investigasi Keterampilan Berpikir

Kritis Mahasisa Pada Tofik

Kesetimbangan Kimia

Nomor 1

Volume 4

April 2010

Jurnal

Penelitian dan

Pengembanga

n Pendidikan

ISSN 1979-

7095

3 2010 Efisiensi Perombakan Remazol Black

Menggunakan Enzim Lignonilitik dari

Jamur Polyporus Sp yang di produksi

dengan Metode SF dan SSF

No 1 Volume

4 April 2010

Jurnal Peneli

tian dan Pe

ngembangan

Sain dan

Humaniora

ISSN 1979-

7095

4 2010 Pendidikan Kesehatan Melalui

Pembela jaran Tematik Bertema

Kesehatan di SD

No 2 Volume

43 April 2010

Jurnal

Pendidikan

dan

Pengajaran

ISSN 0215 –

8250

Page 40: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

32

5 2011 Tempe reduce DNA damage In Rat

Irradiated With Ultraviolet Ray

Volume 1

tahun 2011

E Jurnal

Biomedik

UNUD

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian

dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

pengajuan Hibah tahun 2016.

Singaraja, 28 Oktobr 2015

Dr. Siti Maryam, M.Kes

NIP 196202211986012001

Page 41: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

33

Biodata anggota 2

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ni Nyoman Sri Witari, S.Sn., M.Ds.

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19740504 200604 2 001

5 NIDN 0004057406

6 Tempat dan Tanggal Lahir Bungaya, 4Mei 1974

7 E-mail [email protected]

8 Nomor Telepon/HP (0362) 26642/081 558392325

9 Alamat Kantor Jl. Achmad Yani No. 67 Singaraja Bali

10 Nomor Telepon/Faks (0362) 22570

11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 5 orang; S-2 = - orang; S-3 = - orang

12 Mata Kuliah yang Diampu

1. Dasar-dasar dwimatra

2. Tipografi

3. Desain komunikasi visual

4. Seni grafis

5. Gambar tradisi nusantara

6. Ict

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama PT UniversitasUdayana

Denpasar

InstitutTeknologi

Bandung – Bandung,

Jabar

Bidang Ilmu Desain Grafis Desain

Tahun Masuk 1992 2010

Tahun Lulus 1997 2012

Page 42: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

34

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Peranan Kartun Panji Koming

pada Harian Kompas sebagai

Media Komunikasi Visual

Tokoh Wayang Kulit

Sangut Dan Delem

SebagaiKartun Editorial

Di HarianBali post

Nama

Pembimbing/Promotor

1. Drs. I Nyoman Nirma

2. Drs. I Nengah Sudika Negara

1. Dr. PriyantoSunarto

2. Triyadi Guntur, M.Sn.

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jumlah(Juta

Rp.)

3. 2010

Desain Kartografi Untuk Memadukan Data

Sumber Air yang dapat Dimanfaatkan

Masyarakat Kabupaten Buleleng

-DIPA

Undiksha 10

4. 2013

Analisis Wacana Kartun Sangut Delem

Sebagai Media Penanaman Nilai-Nilai

Karakter Pada Masyarakat Bali

DIPA

Fakultas

3

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Artikel Ilmiah Sumberdana Jml (Juta Rp)

1 2009

Pelatihan Pemanfaatan Limbah

Kemasan Plastik di Kelurahan

Kampung Kajanan Kecamatan

Buleleng, Kabupaten Buleleng

DIPA

Undiksha

5

2 2009

Pelatihan bagi Masyarakat Desa Musi

dalam Pembuatan Nata De Coco baik

sebagai bahan pangan maupun

membran dari limbah air kelapa

DIPA

Undiksha

5

3 2012

Workshop pendidikan karakter

melalui pembelajaran seni rupa SD di

FBS,

Undiksha

5

Page 43: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

35

Kecamatan Buleleng

4 2014 IbM Kelompok Perajin Kayu di Desa

Mas

DP2M

Dikti 50

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor

1 2011

Desain Kartografi Untuk Memadukan

Data Sumber Air yang dapat

Dimanfaatkan Masyarakat Kabupaten

Buleleng

Jurnal Penelitian

dan

Pengembangan

Sains &

Humaniora

(JPPSH)

Undiksha

5/2

2 2012

Pengaruh Tokoh Panakawan Sangut

Dan Delem Terhadap Pemahaman

Pembaca Kartun Editorial Sangut

Delem di Harian Bali Post.

Jurnal Prasi ,

FBS Undiksha 8/13

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung

jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan

kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

pengajuan Hibah tahun 2016.

Singaraja, 20 Oktober 2015

Ni Nyoman Sri Witari, S.Sn., M.Ds.

NIP. 19740504 200604 2 001

Page 44: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

36

3.HKI dan publikasi

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMUNGUT SAMPAH RUMAH TANGGA

MELAUI IBM

Ni Made Wiratini1)

, Siti Maryam2)

, Ni Nyoman Sriwitari3)

1,2)Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA

3)Jurusan Desain Grafis FBS

Universitas Pendidikan Ganesha

Email: [email protected]

Abstrak Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan para pemungut sampah di Desa Mas melalui

program IbM. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode diskusi dan praktek. Kegiatan ini

dilakukan di dua kelompok pemungut sampah di Desa Mas. Hasil yang dicapai adalah kelompok

pemungut sampah telah mampu membuat kompos, membuat kerajinan dari sampah, telah mampu

memasarkan produk yang dihasilkan.

Kata-kata kunci: Keterampilan, pemungut sampah, IbM.

Abstract

This activity aims to improve the skills of the garbage collector in the village of Mas through IbM

program. To achieve these objectives is used the method of discussion and practice. This activity is

carried out in two groups of garbage collectors in the village of Mas. The results achieved are a group

of garbage collectors have been able to make compost, making handicrafts from waste, has been able

to market the product.

Key words: Skills, garbage collectors, IbM.

1. PENDAHULUAN

Kelompok pengumpul sampah rumah tangga terdapat di Banjar Tegalbingin Desa Mas

Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar. Kelompok pengumpul sampah rumah tangga tersebut adalah

kelompok Pemungut Sampah Rumah Tangga Bumi Sari memiliki anggota 10 orang dan kelompok

Pemungut Sampah Rumah Tangga Sumber Lestari memiliki anggota 8 orang. Aset total kedua

kelompok Pemungut Sampah Rumah Tangga tersebut Rp. 4.000.000. Aset tersebut berupa gerobak

sampah, sekop cangkul, serok, sapu, dan ember.

Sumber pendapatan utama ke dua kelompok tersebut dari rekening sampah yang dipungut di

setiap rumah tangga, dan hasil penjualan barang bekas (kaleng, kardus dan kertas). Kelompok

Pemungut Sampah Rumah Tangga Bumi Sari memiliki pelanggan rumah tangga 75 kepala keluarga

per Desember 2013 dan kelompok pemungut sampah rumah tangga Sumber Lestari memiliki

pelanggan 50 kepala keluarga per Desember 2013. Biaya pemungutan sampah setiap kepala keluarga

Rp. 15.000 per bulan. Sampah dipungut setiap 2 hari sekali pada jam 07.00-10.00 atau pukul 16.00-

Page 45: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

37

19.00. Berdasarkan hasil pemungutan sampah tersebut diperoleh pendapatan tambahan dari penjualan

barang bekas (keleng, kardus dan kertas) rata-rata Rp. 50.000-100.000 per bulan. Pendapatan

tambahan juga diperoleh apabila ada warga yang mengadakan upacara sehingga sampah yang

dihasilkan melebihi volume sampah rumah tangga rata-rata. Pendapatan tersebut antara Rp. 30.000-

50.000/pungut.

Mekanisme pengelolaan sampah yang dilakukan ke dua kelompok pemungut sampah tersebut

adalah pengambilan sampah di rumah tangga, ditampung sementara untuk dipilih sampah yang bisa

dijual dan sebagian diolah menjadi kompos, kemudian di bawa ketempat pembuangan akhir sampah

Pengelolaan sampah tersebut mengeluarkan biaya Rp.750.000/per bulan. Apabila dikalkulasi

pengeluaran dan penghasilan kelompok pengumpul sampah, maka diperoleh keuntunngan bersih Rp.

375.000-400.000/bulan.

Volume sampah yang dihasilkan setiap rumah tangga rata-rata 5-10 kg/hari. Jenis sampah

rumah tangga dikumpulkan oleh ke dua kelompok pengumpul sampah tersebut rata-rata 8-10 %

plastik, 88-90 % organic, 1-2 % logam. Berdasarkan jenis sampah tersebut, kelompok pengumpul

sampah mengolah sampah organik menjadi kompos, dengan harapan kompos yang dihasilkan dapat

dijual, sehingga menambah penghasilan mereka. Akan tetapi, kompos yang dihasilkan membutuhkan

waktu lama (2-3 bulan) dan kurang laku dipasaran. Dampak lama pengomposan tersebut, sampah

organik sangat banyak menumpuk dan memenuhi lahan penampungan sampah sementara. Mengatasi

hal tersebut, terpaksa sampah dibakar. Disisi lain, mereka juga ingin mengolah kaleng, kardus, dan

lainnya untuk menjadi barang jadi yang dapat dipasarkan. Akan tetapi mereka tidak memiliki

keterampilan untuk mengolahnya. Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok pemungut sampah

rumah tangga tersebut tidak terlepas dari pendidikan mereka, yaitu 2% SMP dan 98% SMA. Tawaran

untuk memungut sampat rumah tangga terus berdatangan di kedua kelompok, akan tetapi tetapi

terbentur dengan jumlah gerobak dan luas penampungan sementara sampah yang terbatas.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini direncanakan bermitra dengan dua orang, yaitu 1 orang (

Ni Nyoman Tinggen sebagai mitra 1) dari kelompok Pemungut Sampah Rumah Tangga Sumber

Lestari dan 1 orang (Ni Ketut Suasti sebagai mitra 2) dari kelompok Pemungut Sampah Rumah

Tangga Bumi Sari berlokasi di Banjar Tegalbingin Desa Mas Kecamatan Ubud. Mitra 1 memiliki aset

Rp 1750.000, sedangkan mitra 2 memiliki aset Rp 2.250.000. Selain sebagai pemungut sampah rumah

tangga, kedua mitra juga memelihara babi, sapi, dan ayam. Kotoran babi dan sapi sering menjadi

permasalahan mitra, karena volume kotoran hewan-hewan tersebut berbau dan berlimpah, sehingga

mencemari lingkungan.

Page 46: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

38

Rencana lingkup kegiatan yang telah disepakati oleh kedua mitra meliputi 2 aspek, yaitu: aspek

produksi dan aspek manajemen hasil produksi. Aspek produksi meliputi: a) Pemilahan dan pemilihan

sampah di awal (tempat penampungan sampah di masing-masing rumah tangga). Selama ini pemilahan

dan pemilihan jenis sampah dilakukan ditempat penampungan sampah sementara. Efeknya tempat

penampungan sampah sementara cepat penuh dan kurang teratur. Akibatnya pelayanan pemungutan

sampah rumah tangga harus tertunda. Penundaan pemungutan sampah tersebut menurunkan kualitas

pelayanan terhadap konsumen. b) Peningkatan jumlah produksi kompos dengan memperpendek waktu

pengomposan. Pengomposan yang dilakukan oleh kelompok pengumpul sampah rumah tangga

memerlukan waktu 2- 3 bulan dan menghasilkan kompos rata-rata 5- 7 kg. c) Peningkatan kualitas

kompos. Kompos yang dihasilkan oleh ke dua mitra memiliki ciri-ciri berbau busuk, lengket, dan

terdapat bagian sampah yang masih utuh.

Kompos yang baik memiliki cirri-ciri fisik: tidak berbau, tidak lengket, hitam dan renyah.

Sedangkan komposisi dasar kimia kompos yang baik adalah kadar C/N sebesar10-20 (Gaur, 1980).

Jika dibandingkan kualitas kompos hasil produksi ke dua mitra dengan ciri kompos yang baik, maka

kompos yang dihasilkan ke dua mitra masih jauh dari kualitas yang diharapkan. Setelah ditelusuri cara

pembuatan kompos oleh ke dua mitra, ternyata ukuran sampah organik sebagai bahan dasar kompos

masih berukuran besar dan proses pengomposan kurang sempurna (kurang tertutup). Seharusnya,

sampah yang digunakan untuk kompos dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil dan ditutup

secara rapat sehingga mikroba pengurai dapat mengurai sampah secara sempurna. Disamping itu,

mitra juga kurang memperhatikan kondisi pada saat pengomposan, seperti pH, kelembaban,

temperature, perbandingan sampah dengan kotoran.

Terdapat beberapa keluhan yang terungkap hasil wawancara tim pengusul, antara lain: 1)

sampah hanya dapat diolah menjadi kompos saja, 2) produktivitas dan kualitas kompos rendah, 3)

kotoran babi, sapi, dan ayam belum dapat dimanfaatkan dan mencemari lingkungan tempat tinggal

(berbau), 4) belum mampu mendisain sampah plastik, kaleng, dan kardus menjadi barang bernilai

ekonomi lebih, 5) kemasan produk kurang menarik, 6) kualitas dan kuantitas pelayanan masih rendah,

dan 7) belum mampu memasarkan produk. Harapan kedua mitra adalah mampu meningkatkan

produktivitas dengan kualitas baik dan dapat meningkatkan pemasaran produk. Dengan demikian mitra

berharap kesejahteraan dapat meningkat.

2. METODE PELAKSANAAN

Mengatasi permasalahan kelompok pengumpul sampah rumah tangga di Desa Mas Kecamatan

Ubud harus secara efisien, efektif, dan terpadu agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan

keberlanjutan usaha yang telah dirintis mitra. Metode pendekatan yang akan dilakukan berdasarkan

Page 47: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

39

kesepakatan dengan mitra adalah: 1) pelatihan peningkatan jumlah produksi, 2) pelatihan mendisain

barang bekas menjadi bernilai ekonomi tinggi, 3) pelatihan cara mengkemas produk agar menarik, dan

4) pelatihan managemen pemasaran.

Secara detail, beberapa metode pendekatan yang ditawarkan sebagai solusi untuk mengatasi

permasalahan yang mitra disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Rencana Pemecahan Masalah

Permasalahan Akar masalah

Metode Pendekatan yang

ditawarkan untuk pemecahan

masalah

Aspek produksi

Biaya dan waktu

pengelolaan banyak

3. Sampah belum terkelompokkan dari

sumber pertama

4. Pengolahan sampah masih manual

3. Memberi pelatihan cara

mengelola sampah agar

terpisahkan dari sumber

pertama dengan

mengelompokkan jenis

sampah

4. Memberi bantuan mesin

pencacah sampah

Jumlah produksi

kompos sangat

sedikit , waktu

sangat lama, dan

kualitas kompos

rendah

5. Mitra memotong bahan baku secara

manual/tangan

6. Mitra belum menggunakan mesin untuk

mempercepat hasil produksi.

7. Mitra tidak menggunakan teknologi

EM dalam pengomposan

8. Mitra tidak memperhatikan efek pH,

kelembaban, temperatur, komposisi

dalam proses pembuatan kompos

1. Memberikan pelatihan

kepada mitra tentang cara

meningkatkan produksi

2. Memberi bantuan mesin

pencacah sampah

3. Memberi bantuan EM

unggul dalam

pengomposan

4. Pelatihan cara membuat

kompos yang cepat dengan

menggunakan mesin dan

EM unggul

Kotoran ternak

(babi, sapi, ayam)

sebagai pencemar

lingkungan

2. Mitra tidak bisa mengolah kotoran

menjadi produk yang bermanfaat

2. Pelatihan

mengintegrasikan kotoran

ternak dalam pembuatan

kompos

Gas metana hasil

pengomposan

terbuang

4. Mitra tidak mengetahui jenis gas yang

dihasilkan dari pengomposan dapat

dimanfaatkan

5. Mitra tidak mengetahui cara

menampung gas methana hasil

pengomposan

6. Mitra tidak mengetahui cara

menggunakan gas methana

4. Memberi pelatihan cara

menampung gas metana

dan pemanfaatannya

5. Memberi alat pengalir dan

penampung gas metana

6. Mitra dilatih cara

memanfaatkan gas

methana

Page 48: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

40

Kardus, kaleng

bekas, plastik

minuman mineral

belum diolah (harga

masih rendah)

2. Mitra tidak memiliki pengetahuan

tentang cara mengolah kardus, kaleng

bekas, plastik minuman mineral menjadi

kerajinan tangan yang artistik

2. Pelatihan cara mendisain

Kardus, kaleng bekas,

plastik minuman mineral

menjadi produk yang

artistik

Hasil kerajinan

kurang laku

dipasaran

4. Produk-produk yang dihasilkan belum

dikemas dengan identitas yang jelas

5. Mitra kurang kreatif mendisain dengan

desain baru

6. Mitra kurang pengetahuan mendesain

dengan desain baru

3. Memberi pelatihan cara

mengkemas produk

menjadi produk yang

artistik, dan komonikatif

4. Memberikan pelatihan cara

mendisain kerajinan barang

bekas

Aspek Manajemen

Kompos belum

dapat menembus

pasar

3. Kemasan kurang menarik

4. Pemasaran kurang gencar

3. Memberi pelatihan cara

mengkemas produk

menjadi produk yang

artistik, dan komonikatif

4. Pelatihan tentang

managemen pemasaran

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil IbM

Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan IbM ini adalah: mitra dilatih untuk mengelompokkan

sampah, mitra dilatih cara membuat kompos dari sampah organic, kotoran ternak, molase, dan

mikrobia; mitra dilatih untuk membuat biogas dari sampah organic dan kotoran ternak, mitra dilatih

memanfaatkan biogas, mitra diberi bantuan kerajinan, seperti: alat gerinda, alat bor, mitra dilatih

membuat kerajinan dari sampah, dilatih cara mendisain, dilatih cara memasarkan, dan pendampingan

terhadap permasalahan mitra.

3.1.1 Pelatihan Cara Pengelompokan Sampah

Pelatihan pengelompokkan sampah difokuskan pada cara pengelompokkan sampah organic,

plastic, dan anorganik. Pengelompokkan dilakukan sejak awal penampungan dikonsumen I agar lebih

efektif dan efisien dari sisi waktu. Suasana pelatihan sangat hangat, banyak diskusi dilakukan. Hal ini

menunjukkan keseriuasan para peserta dalam melakukan pelatihan. Kegiatan pengelompokan sampah

ditampilkan dalam Gambar 3.1

Page 49: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

41

Gambar 3.1 Pelatihan cara pengelompokan sampah

3.1.2 Pelatihan Cara Membuat Kompos

Pelatihan membuat kompos menggunakan bahan organic, kotoran ternak dan mikrobia.

Kegiatan dimulai dengan pemberian bantuan mikrobia, alat pencacah sampah, dan pembuatan kompos.

Kompos dibuat denganmemotong bahan /sampah menjadi kecil, kemudian material dicampur secara

merata. Campuran tersebut kemudian dibasahi agak lembab dan ditutup secara merata. Kegiatan

pelatihan membuat kompos dapat dilihat pada Gambar 3.2.

a b c

d f

Gambar 3.2 Mitra mengamati mikrobia (a), pembuatan kompos tanpa mikrobia (b), dengan mikrobia

dan kotoran sapi (c,d), pembukusan untuk fermentasi (f)

Page 50: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

42

3.1.3 Pelatihan Membuat Biogas

Pembuatan biogas menggunakan kotoran babi digabungkan dengan sampah dan ditambahkan

mikrobia untuk mempercepat proses pembusukan/fermentasi. Langkah yang dilakukan adalah mitra

diberi wawasan tentang cara pembuatan biogas dari kotoran babi, kemudian praktek membuat biogas.

Gambar kegiatan pembuatan biogas dapat dilihat pada Gambar 3.3 dan Gambar 3.4.

Gambar 3.3 Mitra diberi wawasan cara membuat biogas dengan bantuan mikrobia

Gambar 3.4 Proses pembuat biogas: kotoran babi (a) dialirkan ke bak penampungan dicampur sampah

(b) kemudian ditutup (c)

3.1.4 Mitra diberi bantuan alat kerajinan

Pemanfaatan sampah menjadi barang bernilai ekonomi diperlukan beberapa alat. Karena jenis

sampah yang dipungut ada yang keras dan ada yang lunak. Jenis sampah yang keras, seperti

tempurung kelapa dan bekas tangkai es krim, serta tutup botol minuman. Untuk itu, mitra diberi

bantuan gerinda dan bor. Mitra juga dilatih untuk menggunakan ke-2 alat tersebut.

Gambar 3.5 Mitra diberi bantuan gerinda (a) dan bor listrik (b) serta dilatih cara penggunaannya

a b

Page 51: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

43

3.1.5 Pelatihan mendisain dan membuat barang kerajinan dari sampah

Pelatihan membuat barang kerajinan dari sampah terdiri dari tiga kategori, yaitu dari sampah

batok kelapa, sampah bekas tangkai es krim dan bekas tutup botol. Mitra sangat bersemangat berlatih

membuat kerajinan dari sampah.

Gambar 3.6 Mitra latihan medisain dan membuat barang kerajinan dari aneka sampah

3.1.6 Pemasaran produk mitra

Mitra telah mampu menghasilkan kerajinan dari sampah. Kebanyakan kerajinan yang

dihasilkan mitra adalah kerajinan dari tempurung kelapa. Ha ini terjadi karena jenis sampah tempurung

yang banyak terkumpul. Disamping itu, jenis kerajinan dari sampah tempurung kelapa banyak yang

laku dipasarkan karena disainnya banyak disukai oleh konsumen.

Gambar 3.7 Pemasaran produk mitra

3.1.7 Pendampingan

Pendampingan mitra bertujuan untuk mengetahui permasalahan mitra dalam menerapkan

teknologi yang telah diberikan. Disamping itu, pendampingan juga bertujuan untuk mengevaluasi

keberhasilan program yang telah dilaksanakan. Kekhawatiran mitra adalah penjiplakan disain yang

telah dibuat. Untuk itu mitra disarankan terus berkreasi untuk membuat disain baru sehingga produk

yang dihasilkan tidak menoton dan pembeli semakin tertarik dengan produk yang dihasilkan.

Page 52: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

44

Gambar 5.8 Pendampingan mitra

3.2 Pembahasan

Program IbM sangat dirasakan manfaat oleh mitra. Mitra telah merasakan penambahan

keterampilan yang dimiliki dari hanya pemungut sampah menjadi penghasil kompos, kerajinan tangan

dari sampah, dan dapat memanfaatkat kotoran menjadi biogas. Akan tetapi mitra kelihatan sangat

tertarik pada pembuatan kompos dan kerjinan dari sampah. Produk-produk tersebut sangat dirasakan

oleh mitra untuk menyuburkan tanaman padi mereka. Kompos yang dihasilkan mitra telah mengurangi

biaya produksi padi mitra dan telah menambah uang saku mitra dengan penjualan barang kerajinan

dari sampah, khususnya dari tempurung kelapa.

Bantuan alat kerajinan, seperti mesin gerinda, bor listrik, dan mesin dynamo untuk

pengamplasan produk telah membantu mitra untuk mempercepat produksi dan mempercantik produk-

produk mitra. Salah satu contoh produk mitra di sajikan pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Produk mitra yang dihasilkan setelah mengikuti program IbM

Jenis produk seperti Gambar 3.9 sangat diminati oleh konsumen. Disain yang artistic, harga yang

murah penyebab produk mitra ini diminati. Permasalahan kedepan mitra ditantang untuk memperluas

pemasaran produk yang dihasilkan menjadi lebih luas.

4. Simpulan

Program kegiatan IbM sangat dirasakan manfaatnya oleh mitra. Mitra telah mampu mengelola

sampah menjadi kompos, kerajinan yang bernilai ekonomi, dan produk yang dihasilkan mitra telah

Page 53: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198306272006042002_2014.pdfyang telah mengusulkan proposal ini ke ... sampah mengolah sampah organik

45

telah diterima oleh konsumen dengan baik. Peluang pasar telah dilihat oleh mitra, sehingga mitra

semakin tertarik mengelola sampah.

7. Saran

Kegiatan IbM ini sangat dirasakan manfaatnya oleh mitra, sehingga mitra sangat

mengharapkan kegiatan ini berkelanjutan. Untuk itu memenuhi keinginan mitra, maka diperlukan dana

operasional yang lebih tinggi dan pencairan dana lebih cepat.

DAFTAR PUSTAKA

Ayu Artiningsih Ni Komang. 2008. Peran serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah

Tangga (Studi Kasus di Sampangan dan Jombang Kota Semarang. Tesis. Pascasarjana

Universitas Diponogoro.

Gaur, D.C. 1980. Present Status of Composting and Agricultural Aspect. In : Hesse, P.R. (ed)

Improving Soil fertility Through Organic Recycling, Compost Technology. FAO Og United

Nation. New Delhi.

Isroi. 2009. Hasil Analisa Kompos Jerami dan Nilai Haranya. http:isroi.wordpress.com. Dikunjungi 2

Desember 2010.

Kpgsja. 2013. Pemanfaatan Limbah Kotoran Ternak Babi menjadi Energi Biogas. Kupang: kpgs.

LPM Undiksha. 2014. Statistic LPM tahun 2014. www.lpm/undiksha.ac.id

Rohendi, E. 2005. Lokakarya Sehari Pengelolaan Sampah Pasar DKI Jakarta. Prosedding: Bogor, 17

Februari 205 Borobudur Wordpress.

Toharisman, A. 1991. Potensi dan Pemanfaatan Limbah Industri Gula sebagai Sumber Organik

Tanah

Warasfarm. 2012. Manfaat Pupuk Organik bagi Pertanian. http.warasfarm.wordpress. diunduh 1

Januari 2013.