laporan akhir program ipteks bagi …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · laporan akhir...

28
i LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) IbM LIMBAH CAIR HOME INDUSTRI KACANG KACE Oleh I Gusti Ayu Tri Agustiana, S.Pd., M.Pd. NIDN: 0028088402 (Ketua) Dr. I Nyoman Tika, M.Si NIDN: 0001126302 (Anggota) Ni Wayan Martiningsih, S.Si,M.Sc NIDN: 0007038601 (Anggota) Dibiayai oleh : Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksnaan Penugasan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor :126/UN48.15/LPM/2015 tanggal 5 Maret 2015 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA OKTOBER 2015

Upload: lecong

Post on 30-Jan-2018

238 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

(IbM)

IbM LIMBAH CAIR HOME INDUSTRI KACANG KACE

Oleh

I Gusti Ayu Tri Agustiana, S.Pd., M.Pd. NIDN: 0028088402 (Ketua)

Dr. I Nyoman Tika, M.Si NIDN: 0001126302 (Anggota)

Ni Wayan Martiningsih, S.Si,M.Sc NIDN: 0007038601 (Anggota)

Dibiayai oleh :

Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksnaan

Penugasan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor :126/UN48.15/LPM/2015

tanggal 5 Maret 2015

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

OKTOBER 2015

Page 2: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

ii

Page 3: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

iii

Page 4: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

iv

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul …………………………………………………………………… i

Halaman Pengesahan …………………………………………………………….. ii

Daftar Isi ………………………………………………………………………….. iii

Ringkasan ………………………………………………………………................. iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi ………………………………………………… 1

1.2 Permasalahan Mitra ……………………………………………. 4

1.3 Solusi yang Ditawarkan ………………………………………... 5

BAB II TARGET LUARAN

2.1 Target Luaran…………………………………………………… 6

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Masyarakat dan Kelompok Sasaran ……………………………. 7

3.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan …………………………………. 7

3.3 Metode Observasi dan Wawancara ……………………………. 8

3.4 Metode Penyuluhan dan Pelatihan ……………………………. 8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 12

4.1 Kerja yang telah dilaksanakan ………………………………… 12

4.2 Kerja yang akan dilakukan …………………………………… 13

BAB V Kesimpulan ……………………………………………………….. 15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 15

Page 5: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

v

IbM Limbah Cair Home Industri Kacang Kace

Ringkasan

Tujuan kegiatan IbM ini adalah (1) untuk mentransfer teknik pengolahan limbah cair

kepada home industri kacang kace di Desa Nyanglan Klungkung, (2) memperkenalkan teknik

pengolahan limbah cair menjadi pupuk organik cair, (3) mentransfer teknik produksi biogas

dengan mengkonversi limbah cair menjadi biogas, (4) meningkatkan harmonisasi masyarakat,

(5) membangun jaringan pemasaran pupuk cair kepada petani yang memerlukan. IbM ini

menggunakan dua mitra, yaitu, mitra I UD. Dewa-Dewi, yang memproduksi kacang kace dan

Mitra II adalah UD. Mahaputra, yang bergerak dalam bidang produk pertanian dan peternakan

(bibit, pupuk), kedua mitra berlokasi di Desa Nyanglan Kecamatan Banjarangkan Klungkung.

Kedua mitra ini berjarak 125 Km dari Undiksha Singaraja ke arah Tenggara. Metode yang

digunakan adalah metode PALS (Participatory Action Learning System), dengan tahap-tahap

pelaksanaan sebagai berikut: (1) Tahap persiapan, yaitu memberikan penjelasan awal kegiatan

IbM kepada kedua mitra di masing-masing lokasi. Penjelasan itu adalah mengenai tujuan, target

yang hendak dicapai dari program ini. Tahap pelaksanaan, yaitu dengan pendampingan dan

workshop Mitra I dan II, didampingi dengan transfer teknologi pengolahan limbah cair menjadi

pupuk cair. Transfer teknologi pembuatan biogas dan pengolahan limbah menjadi makanan lele

dan itik, Tahap pendampingan, selama 2-3 bulan, selanjutnya masuk ketahap diseminasi produk,

pada semua pengusaha dan masyarakat luas yang lain di Desa Nyanglan Kecamatan

Banjarangkan Klungkung. Sehingga menghasilkan harmoni sosial antara petani dan industri

pengolahan kacang kace. Dalam diseminasi itu, nara sumber adalah mitra 1 dan 2. Tahap

evaluasi kegiatan, yaitu tahap akhir untuk melihat dampak dan capaian program IbM, sebagai

bahan masukkan kepada Pemda, DIKTI dan Undiksha, Dalam kegiatan IbM ini, berlangsung

selama 8 bulan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan P2M ini adalah (1) Kegiatan P2M dalam

bentuk IbM ini telah berlangsung dengan baik, dan mitra telah mendapat pengalaman langsung

dalam teknologi produksi pengolahan limbah cair home Industry Kacang kace. (2) P2M ini

telah mampu memberikan sistem pengolahn limbah cair menjadi pupuk organik cair dan sistem

penampungan dengan membuat instaasi pengolahn yang bersifat aerob dengan penambahan

efektif mikroorganisme, sehingga dapat mengurangi bahu.(3) Limbah ini, menurunkan

kandungan BOD dan COD dan zat padat larut, sehingga aman untuk produksi lele. Pada kolam

percobaan lele tumbuh baik pada limbah yang telah melalui proses aerobik. (4) Pengolahan

limbah cair telah dilakukan menjadi pupuk organik cair. (5) Jenis pupuk yang dihasilkan berupa

pupuk cair yang cocok untuk lahan bersifat asam, Bas dan netral, serta lahan kritis. (6) Kualitas

pupuk organik cair dapat ditentukan dengan rasio N/P masing-masing pupuk organik cair adalah

: 12,6 ; 8,7 dan 10,4. (7) Setelah kegiatan transfer teknologi, terjadi respon masyarakat sasaran

adalah 86 % sangat membantu, 12% membantu, dan 3 kurang membantu dan 1% biasa saja.

Kata kunci: Kacang kace, biogas, pupuk cair , limbah cair,

Page 6: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Limbah cair dari industri rumahan (Home industri) kacang kace di desa Nyanglan

Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung Bali kerap menimbulkan masalah (Bali Post,

23 Nopember 2013). Masalah yang muncul adalah berawal dari limbah cair yang dibuang ke

badan sungai, sehingga menimbulkan pencemaran sungai. Pencemaran ditunjukkan oleh bau

busuk, warna air yang kehitam-hitman, dan menyebabkan banyak ikan-ikan mati.

Bau busuk yang ditebarkan memang sangat terasa, begitu kita memasuki tepi sungai Yeh

Bubuh, sungai yang melintasi kawasan industri kacang kace tersebut. Selain itu, petani kalau

membajak sawah kerap muncul gatal-gatal, kulit mengelupas dan bentol-bentol. Kondisi ini

sangat meresahkan masyarakat sekitarnya, terutama petani. Dari laporan beberapa petani, pernah

terjadi kasus banyak itik-itik dan hewan ternak mereka yang mati ketika mengkonsumsi air

sungai yang tercemar ini. Akibat kejadian ini, pengusaha kacang kace kerap dituding sebagai

biang kerok pencemaran, sehingga masyarakat kerap mengadukan kepada pihak yang berwajib

untuk segera menghukum dan menutup usaha kacang kace di Desa Nyanglan ini.

Pemerintah selaku pihak berwajib, serba dilematis, sebab industri kacang kace ini

menyerap banyak tenaga kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Kacang kace ini

adalah produk industri kreatif untuk menunjang industri pariwisata Bali. Selama ini pemda

Klungkung melalui Dinas KLHnya hanya menghimbau industri untuk mengolah limbah

sebelum dibuang ke sungai, belum ada solusi lain.

Dilema ini akan terus terjadi, karena kondisi sungai tercemar ini, semakin parah karena

pertumbuhan pengusaha kacang kace ini terus bertumbuh seiring permintaan yang terus

meningkat. Hal ini disebabkan kualitas produk yang dihasilkannya memang bagus, dan tidak

sedikit menjadi produks oleh-oleh antar pulau dan bahkan antar negara (gambar 1). Produksi

yang meningkat juga menghasilkan limbah cair meningkat, sehingga jika tidak dikelola dengan

baik, maka ke depan memang sungai-sungai di sekitarnya menjadi tempat penampungan limbah.

Keasrian kabupaten klungkung khsusnya akan terancam, Bali secara umum akan kena

dampaknya.

Page 7: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

2

Sampai saat ini, paling tidak ada sebanyak 42 KK (data statistik Desa Nyanglan, 2013)

bergerak dalam industri kacang kace ini, sebagian besar tidak memiliki instalasi pengolahan

limbah cair. Meskipun ada, namun tidak bekerja secara optimal (Gambar 2). Beberapa

pengusaha tetap membuang limbahnya ke badan sungai Bubuh (Tukad Bubuh), sehingga

menimbulkan pencemaran yang indemik (Gambar 2).

Gambar 1. Produk Kacang kace Produksi UD Dewa-Dewi Nyanglan Klungkung-Bali

(Doc. Tri Agustana, 2013)

Limbah cair yang jumlahnya sangat banyak merupakan hasil samping pengolahan kacang

kace (Gambar 3). Kacang kace (Bali; kare) direndam dengan air, menurut Ketut Astawa,

pemilik perusahan UD Dewa-dewi, 1 kg kacang kace membutuhkan rata-rata 5 liter air, sehingga

untuk 3-5 ton per minggu, menghabiskan air sebanyak 25 000 liter. Jumlah UKM ini adalah

sebanyak 42, sehingga total limbah yang dikeluarkan sebanyak 1.050.000 liter atau sebanyak

1050 kubik /minggu, atau sebesar 150 kubik /hari masuk ke badan sungai Bubuh. Sungai Bubuh

Page 8: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

3

yang dulunya, digunakan MCK, sudah tidak lagi layak, sehingga solusi pengolahan limbah

harus segera diupayakan.

Limbah cair yang dihasilkan ini, setelah dianalisis ternyata memiliki pH 6, (asam) dan

BOD dan COD yang sangat tinggi, artinya, dalam ekosistem sungai mengurangi oksigen

terlarut, sehingga mengganggu seimbangan ekosistem sungai.

Gambar 2. Bak penampungan yang tidak berfungsi, karena tidak dilakukan pengolahan

limbah, sehingga terbuang ke badan sungai

Gambar 3 Limbah cair dari tempat pengolahan

kacang kace (doc.Tri Agustiana,

2013)

Gambar 4 Limbah terbuang ke badan sungai

Bubuh sehingga menimbulkan

pencemaran lingkungan

Page 9: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

4

Pencemaran lingkungan itu, merembet sampai ke hilir, karena sungai itu digunakan untuk

irigasi dan sumber air bersih bagi masyarakat sekitarnya. Dari indikator pencemaran air sungai

Bubuh adalah bau busuk, warna air kehitaman dan sering menimbulkan gatal-gatal Artinya

pencemaran di hulu, kini telah terasa juga dihilir, kurang lebih 10 sampai 20 Km ke arah pantai

Lepang. Kondisi ini menimbulkan masalah baru bagi lingkungan sekitar seperti (1) masalah

ketegangan warga, karena pencemaran itu menyebabkan banyak air yang tidak dapat digunakan

karena kotor (2) Lingkungan dengan persawahan yang indah, dan air sungai yang jernih sudah

tidak ada lagi, (3) Disharmon sosial dalam iklim masyarakat terusik, yaitu antara desa Nyanglan

dan desa Timuun, Desa AAN, dalam bentuk saling tuduh dan saling curiga yang kerap

menimbulkan ketegangan yang sangat berat, yang sering melibatkan Pemda kabupaten

Klungkung.

Tidak tanggung-tanggung Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menghimbau kepada

pemilik industri agar limbah-limbah tersebut tidak dibuang ke sungai atau pekarangan agar tidak

merusak alam, saran Bupati adalah limbah industri kacang tersebut dibuatkan tempat khusus

penampungan limbah industri supaya limbah-limbah tersebut tidak mencemari lingkungan

(Gambar 5).

Gambar 5. Kunjungan Bupati Klungkung di lokasi pembuangan limbah ke badan Sungai

Bubuh di Desa Nyanglan

Setelah tim penyusun proposal IbM ini, tanggal 12 Desember 2013 terjun ke lapangan

dan mewawancarai beberapa pemilik usaha kacang kace ini didapatkan bahwa mereka ingin

memeiliki instalasi pengolahan limbah cair agar masalah lingkungan dapat diatasi, namun baik

pemda (Bupati) maupun aparat perindustrian dan Dinas Lingkungan Hidup belum bisa

membantu mencarikan jalan keluarnya, karena selama ini, pemerintah hanya sebatas

Page 10: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

5

menyalahkan dan tidak memberikan jalan yang konstruktif, karena keterbatasan keahlian

dibidang pengolahan limbah.

Pemilik usaha, Nengah Astawa misalnya telah melakukan langkah awal dengan inisiatif

sendiri menganalisis air limbah yang dihasilkannya ke Laboratorium lingkungan Di Denpasar.

Hasilnya memang PH, BOD dan COD sangat tinggi, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut. Ia

juga mengajak rekan-rekan pengusaha lain membuat hal serupa. Sehingga tidak terus-menerus

dikambinghitamkan sebagai penyebab pencemaran lingkungan.

Setiap hari, Astawa mengaku melakukan pencucian sekitar 500 kilogram kacang kace

melibatkan 10-15 tenaga kerja. Kacang kace hasil produksinya dijual ke sejumlah pasar, hingga

ke Denpasar dengan harga Rp 24 ribu per kilogramnya.

Untuk pengolahan inilah, kata mereka, mereka belum mampu lakukan karena kekurangan

pengetahuan teknologi untuk pengolahan limbah. Ketika tim pengusul IbM ini berniat

mengusulkan proposal yang berisi transfer teknologi pengolahan limbah, teknologi biogas,

pengolahan limbah paat untuk pakan ternak (lele dan itik) ke DIKTI, mereka sangat antusias

dan berharap bisa segera terealisasi.

Oleh karena itu, pelaksanaan IbM ini sangat berarti bagi para industri kacang kace

rumahan dan dan petani di Desa Nyanglan, yang bersedia sebagai penerima dari hasil olahan

Oleh karena itu, limbah cair dan padat yang dihasilkan oleh industri rumahan kacang kace ini

perlu diolah lebih lanjut. Solusinya adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk organik cair,

kemuian dapat diolah menjadi biogas, serta limbah padatnya sangat berpotensi untuk pakan

ternak (babi, lele dan itik). Program ini sangat penting untuk (1) meningkatkan kualitas air dari

limbah cair industri kacang kace di Desanyanglan Klungkung, sehingga ramah lingkungan, (2)

meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mengkonversi limbah cair menjadi pupuk organik

cair, (3) menekan penggunaan energi fosil, dengan mengkonversi limbah menjadi biogas,

sehingga pengerajin home industri kacang kace mandiri dalam penyediaan energi, (4)

meningkatkan hormanisasi masyarakat, (5) membangun jaringan pemasaran pupuk cair kepada

petani yang memerlukan. Semua itu pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat

dan menimbulkan harmonisasi masyarakat luas.

Page 11: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

6

1.2 Permasalahan Mitra

Beberapa permasalahan yang dihadapi mitra dapat dikelompokkan menjadi beberapa hal,

yatu aspek pengolahan limbah, kekurang mampuan secara teknologi terhaap pengolahan limbah,

ketergantungan energy fosil yang banyak, keempat disharmoni (ketegangan antara pengusaha

dengan lingkungan masyarakat sekitarnya, kelima kurangnya deteksi dini terhadap pencemaran

lingkungan. Permasalahan itu dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Limbah kacang kace dibuang ke badan sungai, sehingga menimbulkan pencemaran

sungai yang ditandai dengan timbulnya bau busuk, warna hitam kecoklatan dan

menimbulakn penykait kulit. Sungai tidak dapat sebagai sumber air yang bersih.

2. Penanganan limbah cair kacang kace yang dihasil dari home industri belum mendapat

penangan yang serius. Pemerinatah baru sebatas menghimabu dan menyarankan,

belum ada tindakan nyata.

3. Pencemaran ini telah lama dikeluhkan warga Desa lain, yaitu desa Timuhun,

Banjarangkan, Klungkung, warga menganggap pemerintah dan dan phiak pengusaha

sangat lamban mengatasi persoalan ini. Bertahun-tahun, persoalan itu belum beres

dan protes warga masih berlangsung hingga saat ini terhadap pengusaha kacang kace

yang sebagian besar berasal dari Desa Nyanglan (di hulu Desa Timuhun). Bahkan,

kemarahan warga Desa Timuhun nyaris mencapai puncak, sehingga menghasilkan

disharmoni masyarakat.

1.3 Tujuan Pelaksanaan Kegiatan IbM

1. Untuk mengolah limbah industri kacang kace menjadi pupuk organik cair.

2. Untuk mengolah limbah buangan untuk menghasilkan biogas.

3. Untuk meningkatkan pendapatan pengusaha.

4. Mengatasi pencemaran lingkungannya.

Page 12: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

7

BAB II

TARGET LUARAN

Luaran yang ditargetkan dari kegiatan IbM Limbah Cair Home Industri Kacang Kace, yaitu

bentuk metode, barang/produk dan artikel ilmiah. Produk yang bisa dihasilkan masyarakat

adalah seperti tabel berikut:

Tabel 2.1 Target Luaran Minyak

No. Produk/Metode Spesifikasi Target -Luaran

1.Metode pembuatan

pupuk cair dari limbah

cair kacang kace

Kemampuan memproduksi

pupuk organik cair yang

standar dengan kadar N/P>

15

85% mitra dapat

menerapkan metode

yang baru.

2.Pupuk organik cair Memiliki standar kualipikasi

kadar N/P> 15100 liter /minggu

3.Metode pembuatan

instalasi BiogasKemampuan produksi

biogas untuk mencukupi

kebutuhan memasak rumah

tangga.

85% mitra menguasi

metode produksi

dengan teknik baru

4.Metode pembuatan

pakan ternak

(pellet lele dan pellet

itik)

Metode yang standar untuk

menghasilkan pellet dengan

kualitas yanag bagus

85% mitra menguasaii

metode produksi

dengan teknik baru

5.Instalasi pengolahan

limbah Instalasi pengolahan limbah

dengan biofilm yang

mampu mengolah limbah

150 kubik per hari

Selama kegiatam IbM

dihasilkan satu instalasi

pengolahan limbah

pada Mitra

6.Demplot lele

Ukuran 5 x 5 x1 meter Selama kegiatan IbM

dihasilkan satu instalasi

pengolahan limbah

pada Mitra

7. Artikel Ilmiah dan populer 1 Artikel ilmiah

majalah Ber ISSN

2 Artikel populer di

majalah/koran ber ISSN

Page 13: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

8

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Masyarakat dan Kelompok Sasaran

Masyarakat dan kelompok sasaran adalah pengusaha mikro dalam bidang pembuatan

kacag kace. Pengolahan kacang kace menjadi makanan olahan ringan dibuat di Desa Nyanglan

kaja dan Kelod. Kedua desa ini secara teritoral berdekatan, namun secara administrastif sangat

jauh berbeda, karena Desa Nyanglan Kaje terletak di Kabupaten Bangli, sedangkan Nyanglan

Kelod terletak di Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung. Kedua Usaha mikro itu, yaitu

UD Dewa-Dewi dan UD Mahkota, keduanya memiliki karakteristik yang menarik dan dapat

membangun hubungan mutualisme yang saling menguntungkan.

Hubungan mutualisme itu dapat dijelaskan sebagai berikut, pertama UD Dewa-Dewi

yang berada di Desa Nyanglan Kelod, sebagai produsen kacang kace, yang memiliki limbah

padat dan cair, sedangkan UD Mahaputra dari Desa yang sama, usaha produk pertanian dan

peternakan, yaitu menjual bibit dan pupuk, serta jual hasil panen pertanian, dan sebagai

distributor pupuk. Hubungan ini terjadi limbah padat dapat diolah seperlunya untuk makanan

itik, dan pupuk organik cair yang dihasilkan dapat digunakan untuk pala wija dan untuk tanaman

padi.

3.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan

3.2.1 Metode Aplikasi Teknologi

Teknologi yang diaplikasisikan dan ditransfer kepada mitra yaitu, (1) teknologi

pengolahan limbah, (2) teknologi pembuatan biogas, (3) teknologi pembuatan pupuk cair, dan

(4) teknologi pemasaran produk (management pemasaran). Keempat teknologi itu ditransfer

menggunakan metode PALS, prinsip dasar dari metode PALS (Participatory Action Learning

System, adalah pelibatan petani anggota kelompoktani, termasuk pengurus kelompok tani dan

mitra IbM dalam proses pembelajaran aktif partisipan dalam program aksi penerapan kepada

mitra, sehingga dapat meningkatkan keterampilan dan teknologi UD Dewa Dewi dan UD

Mahaputra, yaitu dengan cara pengenalan teknologi proses pengolahan limbah menjadi pupuk

organik cair, pengenalan tentang instalasi pengolahan limbah cair dan padat dari limbah

pengolahan kacang kace, memberikan penguatan dari aspek managemen, tata kelola limbah, dan

Page 14: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

9

peningkatan produk sehingga dapat meningkatkan keuntungan usaha. Masalah itu hendak

diberikan solusi dalam

Tabel 3.1 Hubungan Permasalahn dengan Tujuan dan Solusi/Metode Pemecahan

No. Permasalahan Akar

Masalah

Tujuan Solusi/ Metode

yang digunakan

1. Limbah kacang

kace dibuang ke

badan sungai

sehingga

mengendap dani

menyebabkan

bau tak sedap

Pengusaha

belum

memiliki

instalasi

pengolahan

limbah

Untuk memperkenalakan

teknik-tenik pengolhan

limbah.

Ceramah tentang

pentingnya

pengolahan

limbah

2 Belum ada

pengolahan

limbah cair

Pengusaha

belum

memiliki

pengetahuan

tentang

teknik

pengolahan

limbah

1. Membangun instalasi

pengolahan limbah

2. Membangun instalasi

biogas

3. Memperkenalkan teknik

pembuatan pupuk

organik cair.

4. Memperkenalkan

managemen pemasaran

produk

Pendampingan

dan pratek

langsung

3. Munculnya

disharmoni

masyarakat

Masyarakat

salah paham

dan menjurus

pada

destruksi

sosial

Untuk memunculkan

harmoni di masyarakat

Praktek langsung

dengan

menggunakan

model simakrama

yang difasilitasi

Tim pelaksana

IbM Undiksha

3.2.2 Metode Observasi dan Wawancara

Untuk mendapat data yang akurat untuk bahan refleksi dilakukan pengamatan terhadap

UD. Dewa Dewi dan UD Mahaputra dengan metode observasi dan wawancara langsung.

Observasi pertama dilakukan saat penyusunan proposal dan setelah proses pengerjaan IbM ini

berlangsung untuk kedepannya pun jika program telah terlaksana maka akan diadakan observasi

dan wawancara lanjutan terkait untuk memperoleh informasi tindak lanjut kegiatan, yang

dilakukan masyarakat dari hasil observasi.

Page 15: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

10

3.2.3 Metode Penyuluhan dan Pelatihan

Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan di depan adalah

metode diskusi dan praktek (learning by doing). Gabungan kedua metode tersebut diharapkan

mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan khalayak berkaitan dengan teknik produksi

minyak. Keterkaitan antara tujuan dan metode yang dipakai untuk mencapai tujuan dapat dilihat

pada Tabel 3.1 di atas.

3.3 Skema Pelaksanaan

Gambar 6 Skema pelaksanaan IbM

Penjelasan

1. Tahap aplikasi iptek yaitu apalikasi teknik pembuatan biogas, pengolahan limbah,

pemeliharaan dan pembuatan limbah padat untuk pakan ternak (lele dan itik).

2. Pemberdayaan dilakukan untuk UKM mitra, yaitu UD Dewa-Dewi dan UD Mahaputra,

keduanya berlokasi di Desa Nyanglan.

3.4 Partisipasi Mitra

Dalam kegiatan IbM ini partisipasi mitra dapat diuraikan seperti tabel 3.2 berikut:

PEMBERDAYAAN

UKM MITRA

TAHAPAN APLIKASI IPTEK 1. TEKNIK PEMBUATAN BIOGAS

2. TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH

3. TEKNIK PEMELIHARAAN LELE

4. TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH UNTUK PAKAN TERNAK

Permasalahan Mitra1. Pencemaran sungai

oleh Limbah cair

industri k acang kace

2. Belum ada

pengolahan limbah

3. Bahaya disharmoni

sosial masyarakat

Program Aksi

1. Pembuatan instalasi biogas

2. Pembuatan instalasi

pengolahan limbah

3. Sosialisasi pembuatan pelet

dan peternakan lele

4. Diseminasi Ibm Pada industri

rumahaan

Produk

1. Instalasi

Biogas

2. Instalasi

pengolaha

n limbah

cair

3. Demplot

lele

4. Pupuk

organik

cair

Outcome1. Pendapatan

masyarakat

2. Pengurangan

pencemaran

sungai.

3. Kemandirian

energi/pengurang

an penggunaan

energi fosil

Page 16: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

11

Tabel 3.2 Partisipasi Mitra dalam Kegiatan IbM Minyak

Tujuan Solusi/ Metode yang

digunakan

Partisipasi Mitra

Untuk memperkenalkan

teknik-tenik pengolahan

limbah.

Ceramah 1. Kesedian waktu untuk belajar

memahami teori dan pratek

teknik-teknik pengolahan

limbah

2. Menyediakan sarana dan

bahan baku yang dibutuhkan,

tempat/ruang untuk praktek.

5. Membangun instalasi

pengolahan limbah

Pendampingan dan

praktek langsung

1. Kesediaan waktu untuk

mempraktekan untuk

membangun instalasi

pengolahan limbah

6. Membangun instalasi

biogas

Pendampingan dan

praktek langsung

2. Kesediaan membangun

instalasi biogas

7. Membangun pembuatan

pupuk organik cair.

Pendampingan dan

praktek langsung

3. Kesediaan praktek

pengolahan limbah cair

menjadi pupuk organik cair

8. Memperkenalkan

managemen pemasaran

Pendampingan dan

praktek langsung

4. Kesediaan praktek

pengolahan limbah cair

menjadi pupuk organik cair

Page 17: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan

Tahap awal kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah (1) konsultasi antara

tim IbM Undiksha dengan Mitra, tujuannnya adalah merealisasikan kegiatan IbM ini. Kegiatan

ini juga dilakukan kepada mitra dengan memberikan workshop dan gambaran tentang potensi

pengolahan limbah kacang kace yang dapat dilakukan. Oleh karena itu limbah ini sangat baik

untuk diolah menjadi bahan-bahan yang lebih berguna. Kondisi ini seiring dengan perkembangan

teknologi, saat ini pengelolaan lingkungan memungkinkan untuk menjadikan profit/keuntungan

bagi industri kecil lainnya. Misalnya pengolahan limbah organik seperti limbah cair kacang kace,

tinja, kotoran binatang, makanan bekas dan limbah organik lainnya yang diolah menjadi biogas

(bahan bakar alternatif) dan produk sampingan berupa pupuk padat, pupuk cair bahkan energi

listrik. Konsep inilah yang terus diupayakan kepada mitra yang memiliki limbah cair yang sangat

banyak sehingga mencemari lingkungan sungai, bila pembuangan limbahnya tidak diolah secara

baik.

Gambar 1. Limbah Cair yang banyak mengandung bahan organik.

Page 18: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

13

Artinya tidak semua limbah merugikan manusia. Limbah cair pembuatan tahu, misalnya,

bisa disulap menjadi pupuk organik cair yang kaya manfaat. Dipaparkan bahwa limbah cair yang

jumlahnya sangat banyak merupakan hasil samping pengolahan kacang kace (Gambar 3).

Kacang kace (Bali; kare) direndam dengan air, menurut Ketut Astawa, pemilik perusahan UD

Dewa-dewi, 1 kg kacang kace membutuhkan rata-rata 5 liter air, sehingga untuk 3-5 ton per

minggu, menghabiskan air sebanyak 25 000 liter. Jumlah UKM ini adalah sebanyak 42,

sehingga total limbah yang dikeluarkan sebanyak 1.050.000 liter atau sebanyak 1050 kubik

/minggu, atau sebesar 150 kubik/hari masuk ke badan sungai Bubuh. Sungai Bubuh yang

dulunya, digunakan MCK, sudah tidak lagi layak, sehingga solusi pengolahan limbah harus

segera diupayakan.

Proses Aklimasi bak penampungan

• Pembuatan bak

penampungan

penambahan bahan

mikroorganisme aktif

Proses

anaerobik

Gambar 2. Proses Aklamasi yang dilakukan Tim IbM Undiksha terhadap penampungan

limbah cair kacang kace

Oleh karena itu Limbah cair yang dihasilkan ini, perlu diolah karena setelah dianalisis

ternyata memiliki pH 6, (asam) dan BOD dan COD yang sangat tinggi, artinya, dalam

ekosistem sungai mengurangi oksigen terlarut, sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem

sungai. Sebelum dibuang ke badan sungai perlu dilakukan pengolahan limbah dengan

Page 19: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

14

menggunakan mikroorganisme efektif. Dengan tujuan untuk mendegradasi komponen-komponen

organik yang lebih besar menjadi lebih sederhana.

Solusi 1 Program

Aksi 1

Instalasi Penampungan

Gambar 3 Solusi yang ditawarkan pada mitra adalah dengan membuat instalasi

penampungan limbah cair

Diberikan juga arahan berupa pemanfaatan limbah cair untuk pupuk organik cair 95%

lahan pertanian di Indonesia mengandung C-organik kurang dari 1%. (Batas minimum bahan

organik yang dianggap layak untuk lahan pertanian antara 4-5%). Penurunan pH pada lahan

pertanian akibat pemakaian urea dan ZA terus menerus. Fakta di lapangan menunjukkan

rekomendasi temukan urea pada tahun 1970 berkisar 100-150 kg/ha. Saat ini berkisar 300-350

kg/ha. Penggunaan pupuk N-sintetik secara berlebihan juga menurunkan efesiensi P dan K.

Artinya partisipasi masyarakat dan semi berjalan dengan baik kegiatan P2M dalam bentuk IbM

ini telah berlangsung dengan baik, dan mitra telah mendapat pengalaman langsung dalam

teknologi produksi pengolahan limbah cair home Industry Kacang kace. P2M ini telah mampu

memberikan sistem pengolahan limbah cair menjadi pupuk organik cair dan sistem

Page 20: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

15

penampungan dengan membuat instaasi pengolahan yang bersifat aerob dengan penambahan

efektif mikroorganisme, sehingga dapat mengurangi bahu.

Solusi 2

Pembentukan kondisi bak penampungan dengan

anaerobik dengan penambahan mikroorganisme

aktif

Program

Aksi 2

Gambar 3. Pembuatan kondisi anaerob untuk proses degradasi bahan organik yang larut

dalam limbah

Limbah ini setelah diolah dapatmenurunkan kandungan BOD dan COD dan zat padat

larut, sehingga aman untuk produksi lele. Pada kolam percobaan lele tumbuh baik pada limbah

yang telah melalui proses aerobik. Dan dapat diubah menjadi pupuk organik cair. Untuk 60 liter

limbah tahu, saya menambahkan 2 Kg daun serai, 5 Kh temulawak, 20 liter air kelapa, 1 liter

alkohol, dan 2 liter bahan mikroorganisme. Setelah dicampur berbagai bahan itu, calon pupuk

organik cair itu diperam selama minimal 15 hari. Setelah itu ditentukan kandungan rasuo N/P

Seiring dengan kebijakan pemerintah tentang pertanian organik dan gerakan moral yang

menyerukan kembalinya pemakaian bahan-bahan organik seperti untuk pupuk, pestisida dan

lain-lain. Sebagai bahan dasar dalam usaha pertanian, maka kebutuhan bahan organik terutama

pupuk organik menjadi semakin besar. Hal ini sangatlah beralasan karena pemakaian bahan

organik pada usaha pertanian lebih menguntungkan bila ditinjau dari nilai ekonomis, keamanan,

lingkungan dan kesehatan. Akan tetapi kebutuhan pupuk organik yang terus meningkat dari

Page 21: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

16

tahun ke tahun tersebut tidak diimbangi dengan suplay pupuk organik yang mencukupi. Hal ini

dikarenakan sedikitnya produsen atau pengolah pupuk organik yang ada di tanah air. Disamping

itu bisnis pupuk organik ini dinilai kurang menguntungkan oleh produsen pupuk jika dibanding

dengan pupuk kimia.

Solusi 3

Pembuatan pupuk cair

dengan bantuan efektif

mikroorganisme

Pembuatan pupuk cair

dengan berbagai

spesifikasi/jenis untuk

tanah basa, tanah asam

dan netral

Penentuan komposisi

kandungan N/P rasio

Program

aksi 3

Pupuk Cair dari Limbah

Gambar 4. Proses pembuatan pupuk cair

Page 22: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

17

Pengolahan limbah cair telah dilakukan menjadi pupuk organik cair. (2) Jenis pupuk

yang dihasilkan berupa pupuk cair yang cocok untuk lahan bersifat asam, basa dan netral, serta

lahan kritis. Kualitas pupuk organik cair dapat ditentukan dengan rasio N/P masing-masing

pupuk organik cair adalah 12,6 ; 8,7 dan 10,4. Setelah kegiatan transfer teknologi, terjadi respon

masyarakat sasaran adalah 86 % sangat membantu, 12% membantu, dan 3 kurang membantu

dan 1% biasa saja.

Pengolahan limbah

padat

Bahan Pengisi Pupuk Cair

Aksi 4

Dampak Ikutan yang ditimbulkan dari kegiatan IbM ini adalah

Kualitas limbah Sebelum

Penerapan Iptek

(%)

Sesudah

Penerapan Iptek

(%)

Kenaikan (%)

Bahu Merangsang/pek

at

Tidak ada -

Komposisi

kimia

BOD/COD

80/50

30/15 62,5/70

Tampilan 70 90 10

Tingkat

Kejernihan

50 90 80

Kemasan - 85 20

Omset 4 jt/minggu 6 jt/minggu 50

Tabel 1. Kualitas Hasil pengolahan Limbah Home

Industry Kacang Kace

Page 23: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

18

4.2 Pembahasan

Limbah industri kacang kace di Desa Nyanglan ada yang berskala besar maupun skala

rumah tangga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, khususnya lingkungan perairan

sungai. Hal ini dapat dijelaskan banyak sungai di negara berkembang tercemar limbah industry

belum terkelola dengan baik, sehingga menyebabkan kelangkaan air bersih. Berbagi proses telah

diupayakan untuk mengolah air limbah industry agar ramah lingkungan (Azizi et al., 2013).

Salah satu upaya itu adalah dengan proses aerobic. Proses aerobik menggunakan jasa agent

biologis untuk pengolahan limbah air domestik dan telah mampu menawarkan solusi yang

efektif di wilayah dengan kepadatan pemukiman penduduk yang rendah, khususnya di kompleks

perumahan (Z. Li, 2012). Dilihat dari efisiensi proses amat tergantung dengan konsentrasi

biomassa serta tingkat konversi spesifik oleh mikroorganisme (J. Manem and R. Sanderson,

1996). Namun penggunaan system aerobic sangat bergantung pada kondisi lingkungan fisik

limbah. (T. Stephenson, et al., 1993). Selama beberapa dekade terakhir upaya biologis

umumnya didasarkan pada dua prinsip yang berbeda ketahanan pertumbuhan dan jalur

perteumbuhan (T. Stephenson,et al., 1993). Proses aerobic awalnya menggunakan lumpur aktif,

sehingga disebut dengan proses lumpur aktif konvensional. Proses lumpur aktif konvensional

adalah teknologi pertumbuhan ditangguhkan terdiri dari budaya pengayaan konsorsium mikroba

dalam rangka untuk menghilangkan kotoran dan mengubah air limbah menjadi kualitas yang

dapat diterima lingkungan. Dalam sistem ini budaya dipertahankan untuk menjaga usia dan

pengobatan laju reaksi lumpur nyaman.

Penggunaan mikroorganisme adalah menyerap bahan organik untuk tumbuh dan

membentuk gumpalan biomassa. Namun, sistem pertumbuhan melekat yang maju ke proses

biomassa ditangguhkan. Pertumbuhan Terlampir menciptakan biofilm pada media dukungan

untuk menyediakan efisiensi pengobatan yang lebih baik karena akumulasi populasi mikroba

yang tinggi di hadapan luas permukaan bentuk dan ukuran media biomassa pendukung juga

dapat memainkan peran penting dalam desain proses biofilm dalam rangka memenuhi luas

permukaan wajib bagi pertumbuhan mikroba. Mikroorganisme mengeluarkan semacam polimer

alami untuk memfasilitasi adhesi kuat pada pendukung inert matriks untuk pengembangan

biofilm dan biooxidation mekanisme. Banyak penelitian telah menunjukkan efisiensi terlampir

unit proses pertumbuhan dalam pengolahan air limbah, meskipun keuntungan utama dari

Page 24: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

19

praktek-praktek ini jarang dimanfaatkan dalam proses skala penuh karena keterbatasan

mentransfer oksigen ke dalam biofilm tebal. Dalam rangka itu, teknologi biofilm dikemas tidur

memiliki tinggi luas permukaan spesifik dan konsentrasi biomassa tetap mengarah ke volume

yang lebih kecil dari reaktor, sementara teknik biofiltrasi dapat menyebabkan tersedak dan

menyumbat dilema. Demikian pula, reaktor biofilm bergerak yang tergabung dengan keuntungan

dari lumpur aktif konvensional dan praktek tetap. Dengan demikian, secara signifikan penting

untuk mengatasi beberapa keterbatasan jelas dan mengevaluasi kinerja sistem biologis di mana

teknologi yang paling cocok yang tersedia untuk pengolahan air limbah perumahan di tempat.

Penelitian komparatif juga bisa menyebabkan berbagi pengetahuan seleksi yang tepat dan

operasi teknik pengobatan, khususnya di negara-negara berkembang.

4.3 Respon Masyarakat Sasaran

Kegiatan ini berkaitan dengan transfer teknologi kepada masyarakat. Masyarakat

biasanya memiliki system nilai yang sulit ditembus, sehingga bisa jadi melakukan resistensi pada

difusi teknologi. Pada kegiatan ini, menunjukkan bahwa respon masyarakat terhadap kegiatan ini

sangat antusias data diperoleh berdasarkan observasi dan wawancara dengan respon petani

adalah 86 % sangat membantu, 10% cukup membantu dan 3 % biasa saja dan 1 % kurang.

Artinya masyarakat sasaran sangat antusias terhadap kegiatan transfer teknologi ini, sehingga

perlu dilanjutkan.

Respon Masyarakat Sasaran Terhadap Kegiatan IbM

Pengolahan Limbah Cair Home Industry Undiksha

86%

10%

3%

1%

Sangat Membantu

Membantu

Kurang Membantu

Tidak ada sama sekali

Page 25: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

20

BAB V

PENUTUP

1. Kegiatan P2M dalam bentuk IbM ini telah berlangsung dengan baik, dan mitra telah

mendapat pengalaman langsung dalam teknologi produksi pengolahan limbah cair home

industry kacang kace.

2. P2M ini telah mampu memberikan sistem pengolahn limbah cair menjadi pupuk organik

cair dan sistem penampungan dengan membuat instalasi pengolahan yang bersifat aerob

dengan penambahan efektif mikroorganisme, sehingga dapat mengurangi bahu.

3. Limbah ini, menurunkan kandungan BOD dan COD dan zat padat larut, sehingga aman

untuk produksi lele. Pada kolam percobaan lele tumbuh baik pada limbah yang telah

melalui proses aerobik.

4. Pengolahan limbah cair telah dilakukan menjadi pupuk organik cair.

5. Jenis pupuk yang dihasilkan berupa pupuk cair yang cocok untuk lahan bersifat asam,

basa dan netral, serta lahan kritis.

6. Kualitas pupuk organik cair dapat ditentukan dengan rasio N/P masing-masing pupuk

organik cair adalah : 12,6 ; 8,7 dan 10,4.

7. Setelah kegiatan transfer teknologi, terjadi respon masyarakat sasaran adalah 86 % sangat

membantu, 12% membantu , dan 3 kurang membantu dan 1% biasa saja

Daftar Pustaka

1) Alaerts, G dan Santika, S.S. 1987. Metode Penelitian Air. Surabaya: Usaha Nasional.

2) Bali post, 08 Januari 2011, Buang Limbah ke Sungai, KLH Peringatkan Pengusaha

Kacang Kace

3) Buckle, K. A., Edwards, R. A, Fleet, G. H., Wootton, M. 1987. Ilmu Pangan. Cetakan

kedua. Jakarta: Universitas Indonesia.

4) Clark, J.1989. Coastal Ecosystems Ecological

5) Consoderations for Management of the Coastal zone. NOCE. Washington, D.C.

6) Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

7) Hadi, A. 2005. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan. Jakarta:

PT.Gramedia Pustaka Umum.

Page 26: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

21

8) Kristanto, P. 2002. Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi.

9) Lakitan, B., Halimi, E. S., Silaban, A., Diem, C. D., Ihsan, D., Setiabudidaya, D.,

Djambak, S., Priadi, D. P., Rostartina, E., Tahyudin, D. 1998. Metodologi

Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Sriwijaya.

10)Pescod, M.B. 1973. Investigation of Rational Effluent andStream for Tropical Countries.

Bangkok.

11)Ariasih, M S Mahendra dan I G Mahardika, Studi Tingkat Pencemaran Air Pencucian

Kacang Koro (Vigna Unguiculata L) Di Saluran Irigasi Timuhun Desa Nyanglan

Kabupaten Klungkung, ECOTROPHIC 3 (2) : 104-109 ISSN: 1907-5626

12)Peraturan Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Lingkungan dan

Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup.

13)Repun, I. N. 2006. Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya

Pemantauan Lingkungan Kegiatan Pembuatan Kacang Kace. Klungkung: UD. Dewa

Dewi.

14)Soemarwoto, O. 1986. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. Jakarta:

Rajawali.

15)Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: Universitas Indonesia.

16)Sastrawijaya, A. T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

17)Somantri. 2007. Mengenal Plasma Nutfah Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian Indonesia. Available

from:URL:http:/www.Biogen on line/kacang/ artikel 1.htm.

18)Wardhana, W. A. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi.

19)Zulkarnaen. 2005. ”Kajian Kualitas Air Sungai Kuantan Ditinjau dari Parameter Fisika,

Kimia dan Biologi di Kota Kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi

Riau” (tesis).Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Page 27: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

22

Lampiran : Foto Kegiatan

Mitra IbM Limbah Cair Home

Industry Kacang Kace

Monev

Page 28: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/...2014.pdf · LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ... (Doc. Tri Agustana, ... Kunjungan Bupati Klungkung

Filename: @[email protected]

Directory: C:\Windows\system32

Template:

C:\Users\toshiba\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Norm

al.dotm

Title:

Subject:

Author: User

Keywords:

Comments:

Creation Date: 10/11/2015 17:01:00

Change Number: 5

Last Saved On: 10/11/2015 18:47:00

Last Saved By: toshiba

Total Editing Time: 105 Minutes

Last Printed On: 10/11/2015 18:48:00

As of Last Complete Printing

Number of Pages: 27

Number of Words: 5,222 (approx.)

Number of Characters: 29,767 (approx.)