laporan akhir pengabdian pada masyarakat...

35
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PEMBUATAN LOTION BAGI KELOMPOK WANITA TANI TUNAS MEKAR DESA SEPANG OLEH Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si NIP. 196804171995011001 Drs. I Wayan Suja, M.Si NIP. 196703201993031002 Ni Made Wiratini, M.Sc NIP. 198306272006042002 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha Sesuai dengan SPK No. 162/UN48.15/LPM/2015 Tanggal 3 Maret Tahun 20015 JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2015

Upload: doanthuy

Post on 09-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN PEMBUATAN LOTION BAGI KELOMPOK

WANITA TANI TUNAS MEKAR DESA SEPANG

OLEH

Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si

NIP. 196804171995011001

Drs. I Wayan Suja, M.Si

NIP. 196703201993031002

Ni Made Wiratini, M.Sc

NIP. 198306272006042002

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

Sesuai dengan SPK No. 162/UN48.15/LPM/2015

Tanggal 3 Maret Tahun 20015

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2015

Page 2: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan
Page 3: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan
Page 4: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang

Hyang Widhi Wasa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan akhir

Pengabdian Kepada Masyarakat skim Penerapan IPTEKS yang berjudul Pelatihan

Pembuatan Lotion Bagi Kelompok Wanita Tani Tunas Mekar Desa Sepang dapat

diselesaikan tepat pada waktunya.

Pelatihan pembuatan hand body bagi kelompok-kelompok usaha kecil penggiat

produk kesehatan sangat perlu diupayakan dalam rangka menumbuh kembangkan

ekonomi kreatif yang dapat menambah pendapatan keluarga. Hand body merupakan

salah satu produk kosmetik yang sangat banyak digunakan oleh masyarakat untuk

menjaga kelembutan dan kesehatan kulit. Namun, pada kenyataannya masih banyak

produk-produk kosmetik yang beredar di masyarakat tidak memenuhi standar mutu

bahkan dapat membahayakan konsumen karena beberapa diantaranya menggunakan

bahan-bahan kimia terlarang sebagai pencampur ataupun sebagai pengawet. Untuk itu,

tingkat kesadaran penggiat produk kecantikan sangat perlu ditingkatkan melalui

kegiatan pelatihan pembuatan produk-produk kecantikan kulit dengan menggunakan

bahan-bahan lokal sebagai bahan pendukung. Melalui program pengabdian masyarakat

ini, kami mencoba melakukan terobosan pelatihan pembuatan hand body lotion yang

dipadukan dengan bahan alami berupa rumput laut dan susu kambing sebagai fase

pendukung. Rumput laut yang kaya akan karagenan serta susu kambing yang kaya

dengan vitamin serta mineral esensial mampu menambah kualitas produk hand body.

Dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini, tim pelaksana

kegiatan mendapatkan dukungan dana dari pemerintah melalui dana DIPA Undiksha

serta dukungan dari kelompok wanita tani tunas mekar desa Sepang. Untuk itu, melalui

kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Pemerintah melalui Universitas Pendidikan Ganesha yang telah mendanai

kegiatan pengabdian yang dilakukan,

2. Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha dan

Staf atas pembinaan dan layanan administrasi dalam pelaksanaan program ini.

3. Ketua kelompok tani Tunas Mekar Desa Sepang beserta seluruh anggotanya atas

partisipasinya secara aktif mengikuti pelatihan.

Penulis menyadari bahwa laboran ini masíh jauh dari sempurna yang disebabkan

oleh berbagai keterbatasan yang penulis miliki. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat

konstruktif Sangay penulis harapkan demi kesempurnaan tulisan ini. Akhir kata semoga

tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.

Singaraja, 7 Oktober 2015

Tim pelaksana,

iii

Page 5: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul………………………………………………………………........ i

Halaman Pengesahan ……………………………………………………............. ii

Kata Pengantar........................................................................................................ iii

Daftar Isi................................................................................................................. iv

Daftar Tabel............................................................................................................ v

Daftar Gambar........................................................................................................ vi

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Analisis Situasi……………………………………………..................... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah …………………………….......... 3

1.3 Tujuan Kegiatan....................................................................................... 4

1.4 Manfaat Kegiatan..................................................................................... 5

BAB II METODE PELAKSANAAN.................................................................... 6

2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan.............................................................. 6

2.2 Tahapan Pelaksanaan............................................................................... 6

2.3 Alat dan Bahan yang Digunakan……………………………………….. 7

2.4 Pembuatan Hand Body Lotion ................................................................. 7

2.5 Analisis Kualitas Hand Body Lotion……………………………………. 8

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 9

3.1 Hasil Kegiatan ........................................................................................ 9

3.1.1 Sosialisasi Penggunaan Bahan Alami untuk Lotion........................ 9

3.1.2 Pelatihan Keterampilan Pembuatan Hand Body Lotion

Menggunakan Campuran Ekstrak Rumput laut............................... 11

3.2 Pembahasan ............................................................................................. 18

BAB IV PENUTUP................................................................................................ 21

4.1 Simpulan................................................................................................... 21

4.2 Saran ….................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 18

LAMPIRAN

1. Absensi Peserta kegiatan………………………………………………….. 19

2. Foto-Foto Kegiatan………………………………………………………. 20

3. Denah Lokasi kegiatan................................................................................. 28

iv

Page 6: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Tahapan Pemecahan Masalah dan Sasarannya 6

Tabel 2 Komposisi bahan pembuatan hand body lotion 11

v

Page 7: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kambing Peranakan Etawah bantuan dari Pemprop Bali 2011 1

Gambar 2 Produk sabun yang dipadukan susu kambing dan bahan lokal

sebagai hasil karya kelompok wanita tani Tunas Mekar Desa

Sepang

2

Gambar 3 Pengisian daftar hadir peserta pelatihan pembuatan hand body

lotion

11

Gambar 4. Pengadukan fase air 12

Gambar 5 Pengadukan fase minyak 12

Gambar 6 Proses penambahan fase minyak ke dalam pase air 13

Gambar 7 Penambahan bahan lokal (rumput laut) pada campuran fase

minyak dan fase air.

13

Gambar 8 Rumput laut yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam

pembuatan hand body lotion

14

Gambar 9 Pengeluaran hand body dari wadah 12

Gambar 10 Pengecekan kematangan hand body lotion 12

Gambar 11 Penambahan bahan pewangi pada handbody lotion 13

Gambar 12 Analisis sensori dari hand body lotion 16

Gambar 13 Pengujian lapangan pH hand body lotion menggunakan Indikator

Universal.

17

Gambar 14 Kemasan hand body lotion 18

vi

Page 8: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Desa Sepang terdiri dari 4 dusun, yaitu dusun Kerobokan, Kembang Rejasa,

Belulang dan dusun Sepang. Desa ini berada pada ketinggian sekitar 700-900 meter di

atas permukaan laut, berhawa sejuk serta memiliki panorama alam yang khas sebagai

kawasan perkebunan. Mayoritas masyarakat di desa Sepang bermatapencaharian

sebagai petani, hal ini didukung oleh kondisi alam desa yang hijau, subur, sejuk dan

berbukit bahkan telah dikembangkan menjadi salah satu objek wisata agro yang ada di

Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng. Untuk menunjang potensi objek wisata

agro, masyarakat di desa Sepang dibina oleh dinas perkebunan Kabupaten Buleleng

mengembangkan pertanian yang bersinergi dengan ternak di bawah naungan Kelompok

Tani Eka Manik Merta. Usaha tani yang dikembangkan meliputi usaha tanaman

industri seperti kopi dan kakao yang disinergikan dengan ternak kambing. Salah satu

kelompok tani penggiat pembuatan produk-produk dari susu kambing adalah Kelompok

Wanita Tani Tunas Mekar yang berlokasi di dusun Belulang. Pada tahun 2011,

pemerintah propinsi Bali melalui program sistem pertanian terintegrasi (SIMANTRI)

memberikan bantuan berupa kambing Peranakan Etawah(PE) sebanyak 44 ekor untuk

dikembangkan sebagai penghasil susu kambing perah.

Gambar 1.Kambing Peranakan Etawah bantuan dari Pemprop Bali 2011. (Doc.

Sastrawidana, 2014)

1

Page 9: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Dari bantuan kambing PE tersebut, telah dihasilkan susu perah yang selanjutnya

diolah menjadi dua produk unggulan yaitu susu kambing segar dan sabun untuk

kelembutan kulit. Beberapa produk sabun yang telah dibuat dan dipasarkan diantaranya

sabun padat yang dipadukan dengan bahan-bahan lokal lainnya seperti lemak coklat,

minyak sereh, ekstrak pepaya dan Minyak VCO. Pemerahan susu kambing dilakukan

setiap pagi hari dengan jumlah susu hasil perahan mencapai sekitar 50 liter per hari dari

55 ekor kambing (11 ekor kambing peliharaan sendiri dan 44 ekor kambing bantuan

Simantri).

Gambar 2. Produk sabun yang dipadukan susu kambing dan bahan lokal sebagai hasil

karya kelompok wanita tani Tunas Mekar Desa Sepang (Doc. Sastrawidana,

2014)

2

Page 10: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Pada tahun 2014, melalui program IbM, kelompok wanita tani ini juga telah

diberi pelatihan pembuatan sabun cair dan diberi bantuan mesin mixer berkapasitas 100

liter untuk menunjang proses pembuatan sabun cair. Dari usaha yang dijalankan oleh

kelompok wanita tani Tunas Mekar, tampaknya terus mengalami kemajuan. Hal ini

terbukti, susu segar maupun sabun mandi padat dan cair yang dibuatnya cukup banyak

diminati terutama oleh salon-salon kecantikan. Untuk menghasilkan sabun sebanyak 40

PCs, bahan yang digunakan digunakan diantaranya satu liter minyak kelapa, 500 mL

susu kambing, 280 gran Sodium hidroksida dan 500 mL ekstrak pepaya. Dalam satu

bulan, jumlah sabun padat yang mampu diproduksi mencapai 2200 PCs dengan harga

Rp. 7500 (tanpa kemasan) dan Rp. 15.000 (dengan kemasan). Per PCs. Dengan

demikian, dari hasil penjualan sabun padat diperoleh keuntungan kasar sebesar 17,5-

20,5 juta. Melalui program IbM 2014, kelompok wanita tani Tunas Mekar didorong

untuk melakukan promosi ke masyarakat umum lewat keikutsertaannya pada pameran

produk industri kecil serangkaian menyambut HUT kota Singaraja yang ke 410 dan

HUT RI ke 69.

Untuk memperkaya produk-produk bernilai ekonomis dari olahan susu kambing,

kelompok tani Tunas Mekar bersama tim pelaksana P2M berencana mengembangkan

produk skim lotion dari susu kambing yang dikombinasikan dengan bahan lokal lainnya.

Pada dasarnya, anggota kelompok tani menyambut baik inovasi ini, namun beberapa

permasalahan yang dijadapi adalah anggota kelompok wanita tani belum memahami

proses pembuatan skim lotion dari susu kambing. Untuk menindaklanjuti permasalahan

ini, tim pelaksana P2M DIPA tahun2015 berencana melalukan kegiatan program

pelatihan pembuatan berbagai produk skim lotion menggunakan susu kambing

yang dipadukan dengan bahan lokal lainnya. Melalui program pelatihan ini nantinya

dihasilkan produk-produk kesehatan/kecantikan ramah lingkungan yang tersedia bagi

masyarakat luas dan meningkatnya keterampilan anggota tani dalam pembuatan skim

lotion. Dampak lanjutannya adalah meningkatnya pendapatan anggota kelompok tani

yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi terhadap pokok permasalahan yang dihadapi mitra dalam usaha

olahan susu kambing diantaranya (1) Pengetahuan anggota kelompok wanita tani masih

3

Page 11: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

kurang dalam hal pengembangan produk berbahan dasar susu kambing. Hal ini terlihat

pada jenis produk masih terbatas pada susu segar dan sabun. Pada hal, masih banyak

produk inovatif yang bisa dibuat dari susu kambing. (2) Kurangnya keterampilan

anggota kelompok tani dalam membuat berbagai macam produk olahan dari susu

kambing, dan (3) Kurangnya pengetahun terhadap bahan-bahan lokal yang bisa

dimanfaatkan dalam pembuatan produk olahan susu kambing. Berdasarkan identifikasi

terhadap masalahan yang dihadapi kelompok wanita tani Tunas Mekar yang disepakati

untuk dipecahkan antara lain:

1. Pengetahuan anggota kelompok wanita tani Tunas Mekar dalam

mengembangkan produk-produk berbahan dasar susu kambing masih relatif

kurang. Hal ini terlihat dari jenis produk yang telah berhasil dibuat dari susu

kambing. Sampai saat ini, terbatas pada susu segar dan beberapa jenis sabun

padat dan cair. Pada hal, masih tersedia banyak peluang produk yang bisa

dikembangkan dengan menggunakan susu kambing, yang salah satunya adalah

skim lotion yang dipadukan dengan bahan lokal lainnya (bengkuang, lidah

buaya, adas). Untuk memecahkan persoalah ini, pengusul progran akan

memberikan wawasan melalui informasi dan diskusi ke mitra program tentang

produk-produk kesehatan berbahan dasar susu kambing dan pemanfaatan serta

fungsi bahan-bahan lokal sebagai bahan aktif dalam pembuatan skim lotion dari

susu kambing.

2. Anggota kelompok wanita tani Tunas Mekar belum memiliki keterampilan

dalam membuat skim lotion dari susu kambing yang dipadukan dengan bahan

lokal lainnya. Untuk mengatasi permasalah ini, akan diprogramkan pelatihan

membuat skim lotion dari susu kambing yang dipadukan dengan bahan lokal

seperti bengkuang, adas dan lidah buaya.

1.3 Tujuan Kegiatan

Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh khalayak

sasaran yaitu anggota kelompok wanita tani Tunas Mekar, maka terdapat dua tujuan

utama yang ingin dicapai dalam program pengabdian pada masyarakat skim penerapan

IPTEK ini yaitu

4

Page 12: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

(1) meningkatkan pengetahuan dan wawasan mitra terhadap pemanfaatan dan fungsi

bahan lokal untuk pengembangan inovatif dari olahan susu kambing. Hal ini

ditempuh melalui pemberian informasi dan diskusi tentang pengembangan

produk-produk berbahan dasar susu serta memperkenalkan tanaman-tanaman

lokal potensial sebagai bahan aktif dalam pembuatan produk lotion.

(2) Meningkatkan keterampilan dalam membuat skim lotion dari susu kambing yang

dipadukan dengan bahan lokal. Hal ini ditempuh melalui pelatihan tentang

pembuatan skim lotion yang dipadukan dengan bahan lokal seperti adas, lidah

buaya, bengkuang dan bahan lokal lainnya yang murah dan mudah diperoleh.

Dengan pelatihan ini, mitra program dituntut sampai mampu menghasilkan

produk berupa skim lotion yang dipadukan dengan bahan lokal.

1.4 Manfaat Kegiatan

Program pengabdian pada masyarakat tentang pelatihan pembuatan skim lotion

sangat bermanfaat bagi mitra program yaitu kelompok wanita tani Tunas Mekar dan

bagi masyarakat luas utamanya bagi pengguna produk skim lotion. Beberapa manfaat

bagi anggota KWT Tunas Mekar diantaranya

(1) Ceramah/informasi dan diskusi tentang potensi pengembangan produk berbahan

dasar susu kambing bermanfaat bagi mitra untuk meningkatkan wawasan dalam

rangka mengembangkan usaha susu kambingnya.

(2) Ceramah/informasi dan diskusi tentang sumber daya alam lokal yang murah dan

mudah diperoleh tetapi potensial digunakan sebagai bahan aktif ramah

lingkungan dalam pembuatan skim lotion bermanfaat bagi mitra untuk

meningkatkan pendapatan usaha mitra

(3) Pelatihan dalam pembuatan salah produk olahan susu kambing yaitu skim lotion,

bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan mitra dalam membuat skim lotion

dan dapat mengembangkan usaha olahan susu kambingnya secara berkelanjutan.

Salah satu manfaat yang diharapkan dirasakan oleh masyarakat luas terutama pengguna

lotion adalah tersedianya produk lotion yang aman bagi kesehatan

5

Page 13: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan pelatihan pembuatan hand body lotion yang dipadukan dengan bahan

lokal yaitu rumput laut dilaksanakan di kelompok wanita tani Tunas mekar Desa Sepang

kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng. Waktu pelaksanaan selama 7 bulan yaitu

bulan Maret sampai September 2015.

2.2 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat skim penerapan IPTEKS

dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap 1 tentang peningkatan wawasan dan

pengetahuan mitra terhadap pemanfaatan dan fungsi bahan lokal dalam pengembangan

inovatif dari olahan susu kambing melalui pemberian informasi dan diskusi, tahap 2

tentang peningkatan keterampilan mitra dalam membuat hand body lotion dari susu

kambing yang dipadukan dengan bahan lokal (rumput laut) melalui pelatihan, dan

tahap 3 uji hand body hasil produksi yang meliputi uji pH dan uji sensori dengan

parameter berupa uji warna, kekentalan, homogenitas, kesan lembab, dan rasa lengket.

Uji sensori ini melibatkan seluruh anggota pelatihan yaitu 16 orang.

Secara lebih detail, tahapan pemecahan masalah yang ditempuh disesuaikan

dengan masalah yang dialami oleh mitra disajikan pada Tabel 1.

Table 1. Tahapan Pemecahan Masalah dan Sasarannya

Tahapan Pemecahan Masalah Sasaran dan Tujuan

Diskusi dan Informasi dengan anggota

KWT Tunas Mekar tentang jenis tanaman

dan fungsi bahan-bahan lokal sebagai

bahan aktif dalam pembuatan hand body

lotion

Sebanyak 16 anggota KWT Tunas mekar

dengan tujuan untuk meningkatkan

pengetahuannya tentang bahan local

yang bias dimanfaatkan sebagai

pendukung dalam pembuatan hand body

lotion.

Pelatihan membuat hand body lotion dari

susu kambing yang dipadukan dengan

bahan lokal rumput laut

lokal lainnya.

2 anggota kelompok wanita tani Tunas

Mekar penggiat home industri

kecantikan. Tujuan meningkatkan

keterampilan dan dihasilkannya produk

hand body lotion menggunakan bahan

local berupa rumput laut

Analisis kualitas hand body lotion hasil Hand body lotion diminati oleh

6

Page 14: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

produksi. Parameter uji meliputi keasaman

dan uji sensori (warna, kekentalan,

homogenitas, kesan lembab, dan rasa

lengket)

konsumen.

2.3 Alat dan Bahan yang Digunakan

Peralatan pokok yang digunakan untuk membuat paket handbody lotion terdiri dari

mixer yang dilengkapi pengaturan suhu, timbangan digital, blender dan pengaduk.

Sedangkan bahan yang diperlukan untuk membuat hand body lotion skala 25 kg

meliputi fasa minyak dan fasa air yang dipadukan dengan rumput laut. Komposisi fasa

minyaknya terdiri dari Cethyl alcohol 482 g, Stearic acid 125 g, Paraffin oil 723 g, Em.

Delta 964 g, Nipagin 48 g, Nipasol 24 dan BHT 4 g. sedangkan faseaair terdiri dari

Gliserin 602 g, TEA 42g, Sorbitol 361 g, TiO2 g, Akuades 20,238 g, Fragrance 60 g

dan rumput laut 1205 g (4,8%). Rumput lau yang digunakan adalah berupa ekstrak

dibuat dengan cara merebus rumput laut dengan air panas yang selanjutnya dihancurkan

dengan cara diblender sehingga diperoleh berupa adonan menyerupai bubur berwarna

putih.

2.4 Pembuatan Hand Body Lotion

Pembuatan hand body lotion dilakukan melalui empat tapan yaitu pembuatan fase

air, pembuatan fase minyak, pencampuran fasa minyak dan fasa air dan penambahan

bahan lokal berupa ekstrak rumput laut serta pewangi. Pembuatan fasa air dengan cara

mencampurkan bahan-bahan pembuat fasa air pada wadah berupa tabung yang terbuat

dari stainless steel dilengkapi dengan pengaduk dan pengaturan suhu. Suhu

pencampuran diatur secara perlahan-lahan dan dibuat konstan pada suhu 70oC.

Pembuatan fasa minyak dilakukan dengan mencampurkan bahan-bahan pembuat fasa

minyak juga menggunakan wadah yang dilengkapi dengan pengaduk dan pengaturan

suhu. Suhu pencampuran dinaikkan secara perlahan-lahan dan dibuat konstan pada suhu

70oC. Pada saat fasa air dan fase minyak sama-sama mencapai suhu 70

oC, langkah

selanjutnya mencampurkan kedua fasa tersebut dengan cara menambahkan fasa minyak

sedikit demi sedikit ke dalam fasa air sambil tetap dilakukan pengadukan. Penambahan

bahan lokal berupa ekstrak rumput laut dilakukan kira kira setelah 5 menit proses

pencampuran antara fasa minyak dengan fasa air. Proses pencampuran ini tetap

berlangsung pada suhu 70oC sambil dilakukan pengadukan. Sebelum hand body

7

Page 15: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

tersebut betul-betul matang, dilakukan penambahan pewangi yang ditujukan untuk

memberi aroma dengan harapan menambah daya tarik konsumen.

2.5 Analisis Kualitas Hand Body Lotion

Analisis kualitas hand body lotion hasil produksi dilakukan melalui uji pH dan uji

sensori. Uji pH dilakukan dengan cara melarutkan sebanyak 1 mL hand body lotion

hasil produksi dalam 9 mL air, kemudian diukur pHnya pada skala lapang

menggunakan kertas indicator universal yang dilanjutkan dengan pengujian pH

dilaboratorium menggunakan alat pH meter. Uji sensori atau uji hedonik bertujuan

untuk mengevaluasi daya terima panelis terhadap produk yang dihasilkan. Parameter uji

sensori meliputi warna, kekentalan, homogenitas, kesan lembab, dan rasa lengket. Skala

penilain pada uji sensori ini mengikuti Carpenter et al. (2000) yaitu dengan skala

hedonik 1-9 dimana: (1) amat sangat tidak suka; (2) sangat tidak suka; (3) tidak suka;

(4) agak tidak suka; (5) normal; (6) agak suka; (7) suka; (8) sangat suka; (9) amat sangat

suka. Uji sensori yang dilakukan melibatkan 16 orang panelis dari peserta pelatihan

pembuatan hand body lotion di KWT Tunas Mekar Desa Sepang.

8

Page 16: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Pelaksanaan Program pengabdian kepada masyarakat Penerapan IPTEKS

dengan judul pelatihan pembuatan skim lotion bagi kelompok wanita tani Tunas mekar

Desa Sepang berlangsung selama 7 bulan dengan rincian kegiatan meliputi informasi

dan diskusi ke mitra program tentang produk-produk kesehatan berbahan dasar susu

kambing dan pemanfaatan serta fungsi bahan-bahan lokal sebagai bahan aktif dalam

pembuatan skim lotion dari susu kambing, pelatihan membuat skim lotion dari susu

kambing yang dipadukan dengan bahan lokal berupa rumput laut, dan analisis kualitas

hand body lotion hasil kegiatan.

3.1.1 Sosialisasi Penggunaan Bahan Alami untuk Lotion

Kegiatan diskusi dan informasi tentang pemanfaatan bahan-bahan alami yang

dapat digunakan sebagai bahan pendukung dalam pembuatan lotion khususnya hand

body lotion dilakukan secara terpadu bersamaan dengan kegiatan pelatihan pembuatan

hand body lotion yang dipadukan dengan ekstrak rumput laut. Dalam diskusi dan

informasi tersebut, ketua tim pelaksana kegiatan memberikan informasi kepada 16 orang

peserta tentang bahan-bahan lokal yang potensial untuk dijadikan bahan tambahan

dalam pembuatan kosmetik termasuk hand body lotion. Beberapa bahan lokal tersebut

seperti susu kambing, VCO, bengkoang, lidah buaya, minyak zaitun, ekstrak kunyit,

tomat, jeruk lemon, dan alpukat. Semua bahan herbal tersebut mengandung vitamin dan

mineral yang dapat berpungsi untuk melembutkan dan melembabkan kulit serta

menangkal radikal bebas akibat sinar UV pada sinar matahari. Purwati (2010) membuat

VCO dari santan kelapa segar dengan metode fermentasi. dengan Lactobacillus

fermentum dan Saccharomycess cereviseae. VCO ini mengandung asam laurat 51%,

kaprilat 8.9%, kaprat 7% disamping itu juga mengandung omega 3 (4%), 6 dan 9 serta

vitamin A, D, E,K dan tiga jenis phytohormon dalam jumlah yang cukup tinggi. Dengan

kandungan asam laurat dan vitamin E yang tinggi pada VCO menjadikan VCO sebgai

antioksidan, mencegah penuaan dini, serta mudah diserap dan memberikan tekstur yang

lembut dan halus pada kulit. Bengkoang merupakan salah satu komoditas hortikultura

yang banyak diminati oleh masyarakat sebagai bahan konsumsi. Bengkoang banyak

mengandung antioksidan vitamin C (20 mg/100 g), flavonoid, dan saponin yang

9

Page 17: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

berfungsi untuk mencegah kerusakan kulit akibat radikal bebas. Bengkuang juga

mengandung senyawa fenolik yang dapat menghambat proses pembentukan melanin

(pigmentasi) akibat sinar UV (Majalah kesehatan, 2011). Susu kambing mengandung

asam betha hidroksil alami berfungsi sebagai feeling yang mengkikis kotoran dan sel

kulit mati serta mampu meningkatkan kecerahan kulit hingga terlihat lebih halus dan

tidak bersisik. Disamping itu, susu kambing juga mengandung protein berguna sebagai

suplai nutrisi yang berfungsi melembabkan sekaligus melapisi permukaan kulit agar

lebih halus dan kenyal.

Rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput

laut terdiri dari : air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat

kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput laut

juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan

makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral

seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino, vitamin dan mineral

rumput laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman darat. Kandungan

mineral pada lumpur laut dapat membersihkan kulit dengan seksama (deep-cleansing),

mengangkat sel-sel kulit mati, dan melawan infeksi tanpa menyebabkan iritasi pada

kulit.

Pada mulanya, kegiatan sosialisasi/ceramah serta pelatihan pembuatan handbody

lotion ini melibatkan ibu-ibu kelompok wanita tani Tunas Mekar. Namun, ibu-ibu

anggota KWT Tunas Mekar menugaskan anak-anaknya untuk mewakilinya. Hal ini

dengan pertimbangan dari ketua kelompoknya yaitu Ibu Mawini yang menyatakan anak-

anak remaja Dusun Belulang sangat tertarik untuk mengikuti pelatihan ini dan biasanya

pada pelatihan-pelatihan serupa yang melibatkan KWT juga kebanyakan anak-anaknya

yang mewakili orang tuanya. Disamping ketertarikannya, anak-anak remaja peserta

pelatihan kebanyakan masih duduk dibangku SMA sehingga lebih mudah menangkap

informasi-informasi saat diskusi berlangsung. Jumlah peserta yang mengkuti pelatihan

sebanyak 16 orang (nama-nama peserta pelatihan terlampir).

10

Page 18: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Gambar 3. Pengisian daftar hadir peserta pelatihan pembuatan hand body lotion

3.1.2 Pelatihan Keterampilan Pembuatan Hand Body Lotion menggunakan

Campuran Ekstrak Rumput laut

Pada pelatihan pembuatan hand body lotion dibuat paket hand body skala 25 kg

dengan bahan-bahan yang diperlukan dalah fase minyak dan fase air serta bahan lokal.

Berupa rumput laut. Komposisi ketiga bahan tersebut adalah disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi bahan pembuatan hand body lotion skala 25 kg

Fase minyak Jumlah (gram) Fase air Jumlah (gram)

Cethyl alcohol 482 Gliserin 602

Stearic acid 125 TEA 42

Paraffin oil 723 Sorbitol 361

Em. delta 964 TiO2 120

Nipagin 48 Akuades 20,238

Nipasol 24 Fragrance 60

BHT 4 Bahan lokal(rumput laut) 1205

11

Page 19: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Proses pembuatannya dimuai dari pengadukan fase air yang terdiri dari gliserin,

sorbitol, air dan TEA) ditempatkan dalam wadah yang dilengkapi dengan pengadukan

dan pengaturan suhu. Suhu pencampuran diatur meningkat mencapai suhu 65-70oC yang

dapat dilihat pada monitor.

Gambar 4. Pengadukan fase air

Pada wadah lain juga dilakukan pencampuran fase minyak yang terdiri dari cethyl

alcohol, asam stearat, paraffin oil, emullium delta, nipagin dan nipasol. Campuran fase

minyak ini juga dikondisikan pada suhu 65-70oC.

Foto 5. Pengadukan fase minyak

12

Page 20: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Pada saat fase air dan fase minyak sama-sama mencapai suhu 65-70oC, selanjutnya

kedua fase tersebut dicampurkan dengan cara menambahkan fase minyak secara sedikit

demi sedikit ke dalam fase air sambil tetap dilakukan pengadukan.

Foto 6. Proses penambahan fase minyak ke dalam pase air

Foto 7. Penambahan bahan lokal (rumput laut) pada campuran fase minyak dan

fase air.

13

Page 21: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Penambahan bahan local seperti rumput laut dilakukan kira kira setelah 5 menit

proses pencampuran antara fase minyak dengan fase air. Proses pencampuran ini tetap

berlangsung pada suhu 65-70oC sambil dilakukan pengadukan. Rumput laut yang

digunakan adalah rumput laut merah, namun setelah diekstrak dengan cara merebus

dalam air dan diblender nantinya diperoleh adonan seperti bubur berwarna putih.

Foto 8. Rumput laut yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan hand

body lotion

14

Page 22: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Setelah pencampuran berlangsung kurang lebih selama 1 jam, maka handbody sudah

terasa kental, maka untuk memastikannya dilakukan dengan memindahkannya ke dalam

wadah lain.

Foto 9. Pengeluaran hand body dari wadah

Pemindahan handbody dari wadah besar ke wadah yang lebih kecil hanya ditujukan

untuk mengecek kematangan handbody tersebut. Salah satu indikator yang digunakan

adalah kenampakan handbody sudah terasa kental.

Foto 10. Pengecekan kematangan hand body lotion

15

Page 23: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Sebelum hand body tersebut betu-betul matang, dilakukan penambahan pewangi yang

ditujukan untuk menambah aroma dari hand body lotion dengan harapan menambah

daya tarik konsumen.

Foto 11. Penambahan bahan pewangi pada handbody lotion.

Foto 12. Analisis sensori dari hand body lotion

16

2

Page 24: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Sebelum dikemas, hand body lotion hasil produksi dievaluasi kembali dengan

melakukan analisis sensori. Uji sensori ini untuk mengevaluasi daya terima panelis

terhadap produk yang dihasilkan. Parameter yang diuji meliputi warna, kekentalan,

homogenitas, kesan lembab, dan rasa lengket. Hasil uji sensori dengan melibatkan 16

orang panelis menunjukkan penerimaan panelis terhadap hand body lotion berada pada

katagori agak suka sampai suka (skala hedonik 5-7). Hand body lotion berwarna putih,

tidak terlalu kental, penampakan homogen serta terasa lembab dan agak lengket ketika

dioleskan di kulit sehingga memberikan kesan yang positif bagi panelis.

Uji pH atau keasaman hand body lotion hasil produksi juga dilakukan untuk

melihat tingkat keasaman produk agar tidak terlalu berbeda jauh dengan tingkat

keasaman tubuh manusia. Pada umumnya pH dari kulit manusia sekitar 5,5 (Iswari &

Latifah, 2007). Kosmetik yang mempunyai tingkat keasaman yang terlalu jauh dengan

keasaman tubuh akan berpotensi mengiritasi kulit. Hasil uji lapang terhadap pH hand

body lotion menggunakan kertas indikator universal diperoleh pH sebesar 7, namun

analisis pH lebih lanjut di laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia menggunakan alat pH

meter diperoleh pH sebesar 7,3 dimana nilai pH pada produk hand body ini masih dalam

kisaran pH yang dipersyaratkan dalam SNI 16-4952-1998 untuk lotion bayi dengan

kisaran pH 4,0 hingga pH 7,5, SNI 16- 4399-1996 untuk sediaan Tabir Surya dengan

kisaran pH 4,5 hingga pH 8,0.

Gambar 13. Pengujian lapangan pH hand body lotion menggunakan Indikator Universal.

(a) Campuran 1 mL hand body dan 9 mL air suling, (b) Warna kertas

indikator sebelum dicelupkan ke sample uji, (c) warna kertas indikator

setelah dicelupkan dalam sampel uji, dan (d) kertas indikator universal

17

2

(a)

(b) (c) (d)

Page 25: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Tahap selanjutnya, hand body hasil produksi dikemas dalam wadah plastik atau jerigen

maupun dikemas dalam botol ukuran tertentu.

Gambar 14. Kemasan hand body lotion

3.2 Pembahasan

Kulit yang lembut dan sehat merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi

manusia sehingga tidaklah mengherankan semua usaha dilakukan untuk memperoleh

kulit yang sehat, mulai dari kebiasaan hidup yang teratur, berolah raga, diet yang

seimbang, istirahat yang cukup, sampai memakai bahan yang berpungsi sebagai

pelembut kulit dan anti penuaan dini. Salah satu dari bahan pelembut kulit yang sering

digunakan adalah hand body lotion. Fungsi utama dari hand & body lotion adalah

menjaga kelembaban kulit. Pemakaian hand & body lotion setelah mandi akan

mengganti kelembaban yang hilang sekaligus membantu menjaga kelembaban kulit

sepanjang hari. Dengan berkembangnya tuntutan dan kebutuhan manusia, pungsi hand

body lotion juga semakin bertambah yaitu disamping sebagai pelembut juga digunakan

sebagai pemutih, mencegah penuaan dini dan anti nyamuk. Hal ini dapat dilakukan

dengan cara menambahkan bahan-bahan alami yang mengandung bahan yang dapat

berpungsi sebagai pemutih, mencegah penuaan dini dan anti nyamuk. Hand body lotion

yang dibuat dengan mencampurkan ekstrak bengkoang sebagai salah satu contoh hand

body yang berpungsi sebagai pelembut dan pemutih.

Pada pelatihan di kelompok wanita tani Tunas Mekar desa Sepang, Anggota

kelompok tani dilatih membuat hand body yang dipadukan dengan susu kambing dan

18

2

Page 26: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

rumput laut. Susu kambing mengandung vitamin, mineral, elektrolit, unsur kimiawi,

enzim, protein, dan asam lemak yang mudah dimanfaatkan untuk kesehatan kulit. Setiap

100 gram susu kambing mengandung 3-4% protein, 4-7% lemak, 4,5% karbohidrat, 134

gram kalsium dan 111 g fosfor. Komposisi kimiawi susu kambing etawa mengandung

protein, lemak, karbohidrat, kalori, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium,

vitamin A,B1 (IU), B2 (mg), B6, B12, C, D, E, Niacin, V, Asam Pantotenant, Kolin dan

Inositol. Adanya protein, lemak dan vitamin pada susu kambing sangat berguna untuk

memberikan nutrisi bagi kulit. Rumput laut merupakan sumber daya hayati yang banyak

tumbuh liar dan juga di budidayakan di pesisir laut. Di dalam rumput laut mengandung

banyak sekali nutrisi dan vitamin yang berperan penting untuk kesehatan kulit dan tubuh,

seperti Vitamin A, B1, B2. B3, B12, C, D, E, F, K, kandungan mineral, dan asam lemak.

Karena kandungan vitaminnya yang komplit, membuat rumput laut dijadikan sebagai

bahan-bahan untuk pembuatan suplemen, dan produk kosmetik. Kandungan vitamin dan

mineral yang terdapat dalam rumput laut dapat berperan sebagai antioksidan yang dapat

menjaga kesehatan kulit dari bahaya radikal bebas, seperti mencegah terjadinya penuaan

dini, dan timbulnya flek hitam di wajah.

Berdasarkan kandungan nutrisi pada susu kambing dan rumput laut ini, bila

dijadikan sebagai bahan pendukung pada pembuatan hand body lotion akan mampu

memberikan berbagai macam pungsi dari hand body tersebut seperti sebagai pelembut

dan mencegah penuaan dini.

Rumput laut digunakan sebagai bahan pendukung dalam pembuatan hand body

lotion karena didasarkan pada kandungan nutrisi rumput laut yang terdiri dari : air

(27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu

(22,25%) enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) serta makro

mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium dan mikro mineral seperti zat

besi, magnesium dan natrium. Mineral-mineral pada rumput laut dapat membersihkan

kulit dengan seksama (deep-cleansing), mengangkat sel-sel kulit mati, dan melawan

infeksi tanpa menyebabkan iritasi pada kulit. Sedangkan Vitamin C mampu berpungsi

sebagai antioksidan yang mencegah serangan radikal bebas dan mencegah penuaan dini.

karaginan pada rumput laut juga berfungsi sebagai pelembab dan pelembut kulit

sehingga sangat cocok digunakan sebagai bahan pendukung pada hand body lotion.

Namun penggunaan campuran rumput laut dalam pembuatan lotion masih perlu

19

2

Page 27: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

diformulasikan lebih jauh untuk mendapatkan formulasi yang tepat sehingga mampu

menghasilkan lotion yang memenuhi standar kosmetik. Purwaningsih, et al.(2014),

melaporkan bahwa formula lotion terbaik pada penambahan karagenan sebesar 1,5%

dengan nilai pH 7,62; stabilitas emulsi 100%; penyusutan berat sebesar 3,72% dan

karakteristik sensori berada pada katagori agak suka sampai suka.

Analisis terhadap kualitas hand body lotion sangat perlu dilakukan guna menjamin

keamanan dan kesehatan konsumen. Hand body lotion hasil pelatihan hanya dilakukan

uji keasaman dan uji sensori dengan parameter uji meliputi warna, homogenitas,

kelembaban dan rasa lengket.Nilai keasaman (pH) merupakan salah satu parameter

penting dari suatu produk kosmetik. pH suatu produk kosmetik sebaiknya mendekati pH

dari dari kulit, yaitu sekitar 5,5 (Iswari & Latifah, 2007). Kosmetik yang mempunyai

tingkat keasaman yang terlalu jauh dengan keasaman tubuh akan berpotensi mengiritasi

kulit. Hasil uji pH pada hand body lotion adalah sebesar 7,3, nilai pH pada produk hand

body ini masih dalam kisaran pH yang dipersyaratkan dalam SNI 16-4952-1998 untuk

lotion bayi dengan kisaran pH 4,0 hingga pH 7,5, SNI 16- 4399-1996 untuk sediaan

Tabir Surya dengan kisaran pH 4,5 hingga pH 8,0.

Uji sensori merupakan penilaian suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca

indera. Uji sensori ini untuk mengevaluasi daya terima panelis terhadap produk yang

dihasilkan. Parameter yang diuji meliputi warna, kekentalan, homogenitas, kesan

lembab, dan rasa lengket. Hasil uji sensori dengan melibatkan 16 orang panelis

menunjukkan penerimaan panelis terhadap hand body lotion berada pada katagori agak

suka sampai suka (skala hedonik 5-7). Hand body lotion berwarna putih, tidak terlalu

kental, penampakan homogen serta terasa lembab dan agak lengket ketika dioleskan di

kulit sehingga memberikan kesan yang positif bagi panelis.

20

2

Page 28: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan tahapan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian pada

masyarakat Penerapan IPTEKS terhadap kelompok wanita tani Tunas Mekar dalam

pelatihan pembuatan hand body lotion dipadukan dengan bahan pendukung rumput laut,

maka simpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut.

1) Anggota kelompok tani telah berhasil membuat handbody lotion dengan

memadukannya dengan bahan lokal berupa ekstrak rumput laut.

2) Pemanfaatan rumput laut dalam pembuatan hand body lotion menghasilkan hand

body dengan karakteristik pH sebesar 7,3 dengan penerimaan panelis pada

katagori agak suka sampai suka (skala hedonik 5-7) dengan parameter uji meliputi

warna, kekentalan, homogenitas, kesan lembab, dan rasa lengket.

4.2 Saran

Kegiatan pelatihan di Kelompok Wanita Tani Tunas Mekar telah berhasil

membuat membuat handbody lotion dengan menambahkan bahan lokal berupa rumput

laut. Namun produk handbody hasil pelatihan belum dilakukan pengujian terhadap

kualitasnya. Untuk itu, perlu dilakukan pengujian kualitas dan keamanan dari hand body

ini sebelum disebarluaskan dipasaran. Disamping itu, banyak bahan-bahan alami selain

rumput laut bisa dimanfaatkan sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan kualitas

handbody lotion maka perlu dilakukan inovasi variasi pembuatan handbody lotion yang

dipadukan dengan bahan-bahan lokal.

21

2

Page 29: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

DAFTAR PUSTAKA

Iswari, R. dan F. Latifah. 2007. Buku pegangan ilmu pengetahuan kosmetik. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Majalah Kesehatan, 2011. Herbal Alami untuk Kesehatan Kulit. http://majalah

kesehatan.com. diakses tanggal 1 oktober 2015.

Purwati, E. 2010. Molecular Characterization of Lactic Acid Bacteria Isolated From

Blondo (Waste of Virgin Coconut Oil) Biscuit Which Potential to Prevent

Pathogen. Presentation of 2nd International Conference on Chemical,

Biological and Environmental Engineering. Egypt, Kairo.

Purwaningsih, S., Salamah, E., & Budiarti, T.A. 2014. Jurnal Akuatika. 5(1) : 55-62.

Schmitt, W.H. 1996. Skin care products. Cosmetic and Toiletries Industry. London.

Blackie academic and professional.

Yunilawati,R., Yemirta & Komalasari, Y. 2011. Penggunaan Emulsifier Steril Alkohol

Etoksilat Derivat Minyak Kelapa Sawit pada Produk Lotion dan Krim. Jurnal

Kimia dan Kemasan. 33(1) : 83-89.

22

2

Page 30: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Lampiran 1. Absensi Peserta Kegiatan

23

2

Page 31: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Lampiran 2. Foto-Foto Hasil Kegiatan

Foto 1. Pencampuran Bahan pada Pembuatan Fase Minyak

Foto 2. Perebusan dan Pembersihan Rumput Laut

24

Page 32: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Foto 3. Pencampuran Bahan pada pembuatan Fase Air

Foto 4. Pencampuran Fase Minyak dan Fase Air

25

Page 33: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Foto 5. Produk Handbody Lotion Hasil Pelatihan

Foto 6. Pemberian Pewangi pada Produk Handbody Lotion

26

5

Page 34: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Foto 7. Uji kekentalan Produk Handbody Lotion

Foto 8. Hand body Lotion dalam Kemasan Botol

27

Page 35: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196804171995011001...laporan akhir pengabdian pada masyarakat penerapan ipteks pelatihan

Lampiran 3. Denah Lokasi Kegiatan

U

T

S

B

Undiksha

Singaraja

Kota Seririt

Kecamatan

Gerokgak

Kantor

Kecamatan

Busungbiu

Kota Pupuan

Jl. Raya Gilimanuk - Denpasar

Desa Antosari

Desa Bunut

Bolong

Kota Surabrata

Desa Pucak Sari

Desa Sepang

Dusun Belulang

Lokasi

Mitra

28