laporan akhir ekpd 2010 - jawa tengah - undip

196

Upload: ekpd

Post on 30-Jun-2015

1.220 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

Laporan Akhir EKPD 2010 Provinsi Jawa Tengah oleh Tim Universitas Diponegoro

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip
Page 2: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

ii ii

KATA PENGANTAR

Evaluasi kinerja pembangunan adalah salah satu fungsi penting yang tidak terpisahkan dari keseluruhan siklus manajemen pembangunan nasional. Saat ini RPJMN 2004-2009 telah selesai dilaksanakan sehingga sudah saatnya dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pembangunan nasional selama 5 tahun (2004-2009) tersebut baik secara sektoral maupun regional.

Evaluasi RPJMN 2004-2009 menurut daerah yang dilakukan oleh Tim Independen difokuskan pada evaluasi pelaksanaan RPJMN 2004-2009 di daerah dan evaluasi terhadap relevansi RPJMD Provinsi dengan RPJMN 2010-2014 khususnya untuk melihat apakah RPJMD telah mengacu pada RPJMN sesuai ketentuan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Sesuai dengan ketetapan Permendagri No. 28 Tahun 2010 tentang Penyelerasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), maka di dalam melakukan evaluasi Tim Independen tidak hanya melihat pada RPJMD dan RPJMN, tetapi juga Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk menelaah lebih dalam apakah RPJMD dan RKPD mengacu pada RPJMN. Evaluasi kinerja pembangunan Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan oleh Tim Independen dengan tujuan memberikan masukan terhadap penyusunan rencana pembangunan yang akan datang mendasarkan pada berbagai kebijakan tersebut di atas.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Bappenas yang untuk keempatkalinya memberikan kepercayaan kepada Tim Independen Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan di Jawa Tengah. Secara khusus, ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Bappeda Provinsi Jawa Tengah yang telah bersedia membantu menyediakan berbagai data yang kami butuhkan, juga intansi terkait yang terlibat dalam pelaksanaan Focus Group Discusión (FGD). Kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan penulisan laporan akhir ini. Semoga hasil evaluasi yang kami lakukan bermanfaat dalam menentukan arah pembangunan Jawa Tengah di masa yang akan datang.

Semarang, Nopember 2010

Rektor,

Prof. Dr. Susilo Wibowo, MS.Med., Sp.And.

Page 3: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

iii iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vi

BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 3 B. TUJUAN DAN SASARAN 3 C. KELUARAN 3

BAB II HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RPJMN 2004-2009 5 A. AGENDA PEMBANGUNAN INDONESIA YANG AMAN DAN

DAMAI 5 1. Indikator 5 2. Analisis Pencapaian Indikator 5 3. Rekomendasi Kebijakan 10 B. AGENDA PEMBANGUNAN INDONESIA YANG ADIL DAN

DEKOMKRATIS 10 1. Indikator 10 2. Analisis Pencapaian Indikator 10 3. Rekomendasi Kebijakan 19 C. AGENDA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT 20 1. Indikator 20 2. Analisis Pencapaian Indikator 23 3. Rekomendasi Kebijakan 76 D. KESIMPULAN 78 1. Agenda Pembangunan Pertama: Mewujudkan Indonesia

yang Aman dan Damai 78 2. Agenda Pembangunan Kedua: Mewujudkan Indonesia

yang Adil dan Demokratis 79 3. Agenda Pembangunan Ketiga: Meningkatkan

Kesejahteraan Rakyat 82

BAB III RELEVANSI RPJMN 2010-2014 DENGAN RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH 2008-2013 94

A. PENGANTAR 94 B. PRIORITAS DAN PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN

NASIONAL 94 1. Program Nasional Yang Mendapat Dukungan Penuh Pada

Program Daerah 158 2. Program Nasional Yang Tidak Mendapat Dukungan

Program Daerah 161 3. Program Daerah Yang Tidak Menjadi Prioritas Nasional

163

Page 4: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

iv iv

C. REKOMENDASI 168 1. Rekomendasi Terhadap RPJMD Provinsi 168 2. Rekomendasi Terhadap RPJMN 178

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 182 A. KESIMPULAN 182 1. Analisis Indikator 182 2. Analisis Relevansi 183 B. REKOMENDASI 184 1. Rekomendasi Analisis Indikator 184 2. Rekomendasi Analisis Relevansi 187

LAMPIRAN

Page 5: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

v v

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah Untuk Agenda Pembangunan Indonesia Yang Aman Dan Damai 5

TABEL 2.2. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk Agenda Pembangunan Indonesia yang Adil dan Demokratis 11

TABEL 2.3. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk Agenda Pembangunan Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat 21

TABEL 3.1. Prioritas dan Program Aksi Pembangunan Nasional 95TABEL 3.2. Program Dalam RPJMN 2010-2014 Yang Mendapatkan

Dukungan Program Pada RPJMD Jawa Tengah 2008-2013 158TABEL 3.3. Program Dalam RPJMN 2010-2014 Yang Tidak Mendapatkan

Dukungan Program Pada RPJMD Jawa Tengah 2008-2013 161TABEL 3.4. Program Dalam RPJMD Jawa Tengah 2008-2013 Yang Tidak

Terdapat Di Dalam RPJMN 2010-2014 163

Page 6: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

vi vi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1. Indeks Kriminalitas di Provinsi Jawa Tengah 6GAMBAR 2.2. Persentase Penyelesaian Kasus Kejahatan Konvensional di

Provinsi Jawa Tengah 7GAMBAR 2.3. Persentase Penyelesaian Kasus Kejahatan Transnasional di

Provinsi Jawa Tengah 8GAMBAR 2.4. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

untuk Agenda Pembangunan Indonesia yang Aman dan Damai 9

GAMBAR 2.5. Persentase Kasus Korupsi yang Tertangani Dibandingkan dengan yang Dilaporkan di Provinsi Jawa Tengah 12

GAMBAR 2.6. Persentase Kabupaten/Kota yang Memiliki Peraturan Daerah Pelayanan Satu Atap di Provinsi Jawa Tengah 13

GAMBAR 2.7. Persentase Pelaporan Kabupaten/Kota Wajar dengan Pengecualian di Provinsi Jawa Tengah 14

GAMBAR 2.8. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah Untuk Sub Agenda Pelayanan Publik 15

GAMBAR 2.9. Gender Development Index (GDI) di Provinsi Jawa Tengah 16GAMBAR 2.10. Gender Empowerment Measurement (GEM) di Provinsi Jawa

Tengah 17GAMBAR 2.11. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Demokrasi 18GAMBAR 2.12. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jawa Tengah 23GAMBAR 2.13. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Indeks Pembangunan Manusia 24GAMBAR 2.14. Angka Partisipasi Murni (SD/MI) di Provinsi Jawa Tengah 26GAMBAR 2.15. Angka Partisipasi Kasar (SD/MI) di Provinsi Jawa Tengah 26GAMBAR 2.16. Rata-rata Nilai Akhir (SMP/MTs) di Provinsi Jawa Tengah 27GAMBAR 2.17. Rata-rata Nilai Akhir (SMA/SMK/MA) di Provinsi Jawa Tengah 28GAMBAR 2.18. Angka Putus Sekolah SD di Provinsi Jawa Tengah 29GAMBAR 2.19. Angka Putus Sekolah SMP/MTs di Provinsi Jawa Tengah 30GAMBAR 2.20. Angka Putus Sekolah Menengah di Provinsi Jawa Tengah 31GAMBAR 2.21. Angka Melek Aksara 15 Tahun ke atas di Provinsi Jawa

Tengah 32GAMBAR 2.22. Persentase Guru Layak Mengajar SMP/MTs di Provinsi Jawa

Tengah 33GAMBAR 2.23. Persentase Guru Layak Mengajar Sekolah Menengah di

Provinsi Jawa Tengah 34GAMBAR 2.24. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Pendidikan (1) 35GAMBAR 2.25. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Pendidikan (2) 36GAMBAR 2.26. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Pendidikan (3) 37GAMBAR 2.27. Umur Harapan Hidup (UHH) di Provinsi Jawa Tengah 38GAMBAR 2.28. Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah 39GAMBAR 2.29. Prevalensi Gizi Buruk di Provinsi Jawa Tengah 40GAMBAR 2.30. Prevalensi Gizi Kurang di Provinsi Jawa Tengah 41GAMBAR 2.31. Persentase Tenaga Kesehatan perpenduduk di Provinsi Jawa 42

Page 7: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

vii vii

Tengah GAMBAR 2.32. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Kesehatan 43GAMBAR 2.33. Persentase Penduduk ber-KB di Provinsi Jawa Tengah 44GAMBAR 2.34. Persentase Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Jawa

Tengah 45GAMBAR 2.35. Total Fertility Rate (TFR) di Provinsi Jawa Tengah 46GAMBAR 2.36. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Keluarga Berencana 47GAMBAR 2.37. Laju Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah 48GAMBAR 2.38 Persentase Ekspor terhadap PDRB di Provinsi Jawa Tengah 49GAMBAR 2.39 Persentase Output Manufaktur terhadap PDRB di Provinsi

Jawa Tengah 50GAMBAR 2.40. Pendapatan per kapita di Provinsi Jawa Tengah 51GAMBAR 2.41. Laju Inflasi di Provinsi Jawa Tengah 52GAMBAR 2.42. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Ekonomi Makro 53GAMBAR 2.43. Nilai Rencana PMA yang Disetujui di Provinsi Jawa Tengah 54GAMBAR 2.44. Nilai Realisasi Investasi PMA di Provinsi Jawa Tengah 55GAMBAR 2.45. Nilai Rencana PMDN yang Disetujui di Provinsi Jawa Tengah 56GAMBAR 2.46. Nilai Realisasi Investasi PMDN di Provinsi Jawa Tengah 57GAMBAR 2.47. Realisasi Penyerapan Tenaga Kerja PMA di Provinsi Jawa

Tengah 58GAMBAR 2.48. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Investasi 59GAMBAR 2.49. Panjang Jalan Nasional di Provinsi Jawa Tengah 60GAMBAR 2.50. Panjang Jalan Provinsi dan Kabupaten di Provinsi Jawa

Tengah 62GAMBAR 2.51. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Infrastruktur 64GAMBAR 2.52. Nilai Tukar Petani (NTP) per tahun di Provinsi Jawa Tengah 65GAMBAR 2.53. PDRB Sektor Pertanian di Provinsi Jawa Tengah 66GAMBAR 2.54. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Pertanian 67GAMBAR 2.55. Persentase Luas Lahan Rehabilitasi dalam Hutan terhadap

Lahan Kritis di Provinsi Jawa Tengah 68GAMBAR 2.56. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Kehutanan 69GAMBAR 2.57. Jumlah Tindak Pidana Perikanan di Provinsi Jawa Tengah 70GAMBAR 2.58. Luas Kawasan Konservasi Laut di Provinsi Jawa Tengah 71GAMBAR 2.59. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Kelautan 72GAMBAR 2.60. Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Jawa Tengah 73GAMBAR 2.61. Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Tengah 74GAMBAR 2.62. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Kesejahteraan Sosial 75

Page 8: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN), kegiatan evaluasi merupakan salah satu dari

empat tahapan perencanaan pembangunan yang meliputi penyusunan, penetapan,

pengendalian perencanaan serta evaluasi pelaksanaan perencanaan. Sebagai

suatu tahapan perencanaan pembangunan, evaluasi harus dilakukan secara

sistematis dengan mengumpulkan dan menganalisis data serta informasi untuk

menilai sejauh mana pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan

tersebut dilaksanakan.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004-2009 telah selesai dilaksanakan.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, pemerintah

(Bappenas) berkewajiban untuk melakukan evaluasi untuk melihat sejauh mana

pelaksanan RPJMN tersebut.

Saat ini telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010–2014.

Siklus pembangunan jangka menengah lima tahun secara nasional tidak selalu

sama dengan siklus pembangunan 5 tahun di daerah. Sehingga penetapan RPJMN

2010-2014 ini tidak bersamaan waktunya dengan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi (Jawa Tengah). Hal ini menyebabkan

prioritas-prioritas dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah (yang memiliki tahun berlaku

sejak 2008-2013) tidak selalu mengacu pada prioritas-prioritas RPJMN 2010-2014.

Untuk itu perlu dilakukan evaluasi relevansi prioritas/program antara RPJMN

dengan RPJMD Provinsi Jawa Tengah.

Di dalam pelaksanaan evaluasi ini, dilakukan dua bentuk evaluasi yang

berkaitan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Yang pertama adalah evaluasi atas pelaksanaan RPJMN 2004-2009 di Provinsi

Jawa Tengah berbasis pada indikator kinerja dan yang kedua penilaian keterkaitan

Page 9: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

2

antara RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2008-2013 dengan RPJMN 2010-2014

berbasis pada prioritas pembangunan.

Metode yang digunakan dalam evaluasi pelaksanaan RPJMN 2004-2009

adalah Evaluasi ex-post untuk melihat efektivitas (hasil dan dampak terhadap

sasaran) dengan mengacu pada tiga agenda RPJMN 2004-2009 yaitu agenda

Aman dan Damai; Adil dan Demokratis; serta Meningkatkan Kesejahteraan

Rakyat.

Untuk mengukur kinerja yang telah dicapai pemerintah atas pelaksanaan

ketiga agenda tersebut, diperlukan identifikasi dan analisis indikator pencapaian.

Sedangkan metode yang digunakan dalam evaluasi relevansi RPJMD Provinsi

dengan RPJMN 2010-2014 adalah membandingkan keterkaitan 11 prioritas

nasional dan 3 prioritas lainnya dengan prioritas daerah. Selain itu juga

mengidentifikasi potensi lokal dan prioritas daerah yang tidak ada dalam RPJMN

2010-2014. Adapun prioritas nasional dalam RPJMN 2010-2014 adalah 1)

Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, 2) Pendidikan, 3) Kesehatan, 4)

Penanggulangan Kemiskinan, 5) Ketahanan Pangan, 6) Infrastruktur, 7) Iklim

Investasi dan Iklim Usaha, 8) Energi, 9) Lingkungan Hidup dan Pengelolaan

Bencana, 10) Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-konflik, 11)

Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi dan 3 prioritas lainnya yaitu 1)

Kesejahteraan Rakyat lainnya, 2) Politik, Hukum, dan Keamanan lainnya, 3)

Perekonomian lainnya.

Hasil dari EKPD 2010 diharapkan dapat memberikan umpan balik pada

perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah untuk perbaikan kualitas

perencanaan di daerah, misalnya dengan penyesuaian atas dokumen Rencana

Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah pada tahun-tahun

berikutnya (2011-2013). Selain itu, hasil evaluasi dapat digunakan sebagai dasar

bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan pembangunan daerah, khususnya

yang tepat untuk diterapkan di Provinsi Jawa Tengah.

Pelaksanaan EKPD dilakukan secara eksternal untuk memperoleh masukan

yang lebih independen terhadap pelaksanaan RPJMN di daerah. Berdasarkan hal

tersebut, Bappenas cq. Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan melaksanakan

kegiatan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah (EKPD) yang bekerja sama

dengan 33 Perguruan Tinggi selaku evaluator eksternal dan dibantu oleh

stakeholders daerah. Pada pelaksanaan EKPD di Provinsi Jawa Tengah, Bappenas

Page 10: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

3

telah menunjuk Tim Independen dari Universitas Diponegoro, dalam hal ini

ditugaskan pada Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP).

B. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan kegiatan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah (EKPD) Tahun 2010

di Provinsi Jawa Tengah adalah:

1. Untuk melihat sejauh mana pelaksanaan RPJMN 2004-2009 dapat

memberikan kontribusi pada pembangunan di Provinsi Jawa Tengah;

2. Untuk mengetahui sejauh mana keterkaitan prioritas/program (outcome)

dalam RPJMN 2010-2014 dengan prioritas/program yang ada dalam RPJMD

Provinsi Jawa Tengah 2008-2013.

Sasaran yang diharapkan dari kegiatan Evaluasi Kinerja Pembangunan

Daerah (EKPD) Tahun 2010 di Provinsi Jawa Tengah meliputi:

1. Tersedianya data/informasi dan penilaian pelaksanaan RPJMN 2004-2009 di

Provinsi Jawa Tengah;

2. Tersedianya data/informasi dan penilaian keterkaitan RPJMD Provinsi Jawa

Tengah 2008-2013 dengan RPJMN 2010-2014.

C. KELUARAN

Hasil yang diharapkan dari Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 adalah:

1. Tersedianya dokumen evaluasi pencapaian pelaksanaan RPJMN 2004-2009

di Provinsi Jawa Tengah;

2. Tersedianya dokumen evaluasi keterkaitan RPJMD Provinsi Jawa Tengah

2008-2013 dengan RPJMN 2010-2014.

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010,

diperoleh melalui tahapan sebagai berikut:

1. Evaluasi Pencapaian Pelaksanaan RPJMN 2004-2009 di Provinsi Jawa

Tengah, terdiri atas 4 (empat) tahapan, yaitu:

a. Mengidentifikasi dan melengkapi data tabel indikator,

b. Pemilihan data yang dijadikan fokus analisis,

Page 11: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

4

c. Menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif (how and why),

d. Menyusun rekomendasi berdasarkan agenda pembangunan.

2. Evaluasi Keterkaitan RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2008-2013 dengan

RPJMN 2010-2014, terdiri atas 4 (empat) tahapan, yaitu:

a. Mengumpulkan dan mempelajari dokumen RPJMN dan RPJMD,

b. Menyandingkan prioritas/program daerah dengan prioritas

pembangunan nasional,

c. Menganalisis prioritas/program daerah yang mendukung pencapaian

target prioritas pembangunan nasional,

d. Menyusun rekomendasi kebijakan untuk penyempurnaan RPJMD dan

RPJMN.

Penarikan kesimpulan pada jenis evaluasi yang pertama (Evaluasi

Pelaksanaan RPJMN 2004-2009 di Provinsi Jawa Tengah), menggunakan

kategorisasi tingkat capaian, hal ini dirasakan perlu untuk dilakukan untuk

mempertajam hasil analisis dan mempertegas rekomendasi yang dirumuskan. Cara

penyusunan kategorinya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Penentuan nilai rata-rata untuk setiap indikator,

2. Penentuan posisi nilai tahunan (atas, sama, bawah) dibandingkan nilai rata-

rata indikator,

3. Penentuan kesimpulan kategori indikator berdasarkan perbandingan dominasi

posisi nilai tahunan (di atas : di bawah); ada 3 tipe sebaran data tahunan: a)

Tipe Pertama: sangat baik (6:0 dan 5:1), baik (4:2), cukup baik (3:3), kurang

baik (2:4), dan tidak baik (1:5 dan 0:6); b Tipe Kedua: sangat baik (5:0), baik

(4:1), cukup baik (3:2 dan 2:3), kurang baik (1:4), dan tidak baik (0:5); c) Tipe

Ketiga: sangat baik (4:0), baik (3:1), cukup baik (2:2), kurang baik (1:3), dan

tidak baik (0:4). Perbedaan tipe dapat terjadi karena ditemukannya kesamaan

nilai tahunan dengan nilai rata-rata.

4. Penentuan kesimpulan kategori sub agenda atau agenda pembangunan

didasarkan pada nilai skor perolehan kategori indikator, yaitu: a) sangat baik

(skor 5), b) baik (skor 4), cukup baik (skor 3), kurang baik (skor 2), dan tidak

baik (skor 1); yang dijumlahkan, kemudian di rata-rata.

5. Nilai rata-rata sub agenda atau agenda pembangunan kemudian

dikategorisasi sebagaimana pada nomor 4 di atas.

Page 12: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

5

BAB II

HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RPJMN 2004-2009

A. AGENDA PEMBANGUNAN INDONESIA YANG AMAN DAN DAMAI

1. Indikator

Indikator kinerja pembangunan daerah yang digunakan untuk mengukur

kinerja pelaksanaan agenda pembangunan Indonesia yang aman dan damai

di Provinsi Jawa Tengah adalah: 1) Indeks Kriminalitas, 2) Persentase

Penyelesaian Kasus Kejahatan Konvensional, dan 3) Persentase

Penyelesaian Kasus Kejahatan Transnasional. Kondisi data untuk setiap

indikator kinerja tersebut selama kurun waktu 2004-2009 di Provinsi Jawa

Tengah tampak pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk

Agenda Pembangunan Indonesia yang Aman dan Damai

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber a. Indeks

Kriminalitas 65,21 54,97 62,74 66,13 67,35 67,91 Polda

Jateng b. Persentase

Penyelesaian Kasus Kejahatan Konvensional

64,30 20,60 72,10 76,10 70,50 65,20 Polda Jateng

c. Persentase Penyelesaian Kasus Kejahatan Transnasional

97,10 106 107,10 113,40 96,70 79,80 Polda Jateng

Selanjutnya pada bagian berikut ini akan disajikan analisis untuk setiap

indikator dan diakhiri dengan analisis gabungan indikator, sebagai berikut:

2. Analisis Pencapaian Indikator

Indeks Kriminalitas

Kondisi kriminalitas di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun

terakhir (2004-2009) cenderung menunjukan kondisi yang stabil, yaitu aman,

Page 13: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

6

tertib, dan terkendali, dengan angka indeks kriminalitas berkisar pada angka

sebesar 54% sampai dengan 67%. Apabila dilihat dari sisi fokus

kecenderungan indeks kriminalitas selama lima tahun terakhir (2004-2009),

tampak bahwa pada tahun 2005, Provinsi Jawa Tengah memiliki indeks

kriminalitas yang terendah, yang disebabkan oleh: 1) adanya peningkatan

partisipasi masyarakat terhadap kepedulian Pam Swakarsa dan upaya-upaya

pencegahan yang diprakarsai oleh para Babinkamtibmas; 2) intensitas operasi

khusus mandiri kewilayahan yang digalakkan dan digelarkan ke seluruh

jajaran Provinsi Jawa Tengah sehingga berdampak sosiologis.

Gambar 2.1.

Indeks Kriminalitas di Provinsi Jawa Tengah

Untuk kondisi pada tahun-tahun berikutnya cenderung mengalami

peningkatan – walaupun relatif kecil – sampai dengan tahun 2009, yang

disebabkan oleh: 1) adanya permasalahan lapangan kerja atau tenaga kerja

yang tidak tertampung serta adanya PHK di berbagai perusahaan; 2) faktor-

faktor kriminalogin dalam aspek-aspek kehidupan masyarakat yang pada

situasi tertentu dapat berkembang menjadi police hazard; 3) banyak faktor

kriminalogin yang berada di luar jangkauan seperti masalah pengangguran,

lapangan pekerjaan, kemiskinan, drop out dan lain-lain; 4) partisipasi

masyarakat menurun, kurang aktif memberi informasi dan kecenderungan

bahwa hokum identik dengan figur aparat, enggan melapor sehingga hal

tersebut dapat mempersulit operasional. Pada tahun 2008 indeks kriminalitas

di Provinsi Jawa Tengah mencapai angka 67,35%, kemudian pada tahun

Page 14: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

7

2009 mencapai angka 67,91%, sehingga dibandingkan indeks kriminalitas

pada tahun 2008 maka indeks kriminalitas pada tahun 2009 mengalami

peningkatan sebesar 0,56%.

Persentase Penyelesaian Kasus Kejahatan Konvensional

Gambar 2.2.

Persentase Penyelesaian Kasus Kejahatan Konvensional

di Provinsi Jawa Tengah

Salah satu indikator penentu terciptanya Indonesia yang aman dan

damai adalah efektifnya langkah-langkah yang dilakukan dalam penegakan

hukum. Hal ini dapat ditunjukan dengan penyelesaian kasus-kasus kejahatan,

baik konvensional maupun transnasional. Untuk kondisi di Provinsi Jawa

Tengah, ternyata dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) persentase

penyelesaian kasus kejahatan konvensional cenderung menunjukan kondisi

yang fluktuatif, dimana tahun 2005 ditemukan persentase yang terendah,

yang disebabkan oleh: 1) kemampuan SDM belum memadai; 2) tingkat

kemampuan personil belum mencapai plafon yang ditargetkan; 3)

keterbatasan sarana, materiil atau logistik yang tersedia, baik kuantitas

maupun kualitas, kemudian meningkat lagi secara drastis pada tahun 2006

dan mencapai puncaknya tahun 2008, yang disebabkan oleh: 1) peran

anggota semakin baik dalam upaya mengungkap kejahatan dan

penyelesaiannya; 2) meningkatnya kesadaran hukum masyarakat dan peran

serta aktif memberikan informasi kepada Polda; 3) koordinasi antarfungsi dan

Page 15: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

8

antarinstansi cukup baik dan sinergi. Pada tahun 2008 persentase

penyelesaian kasus kejahatan konvensional di Provinsi Jawa Tengah

mencapai angka 70,5%, kemudian pada tahun 2009 mencapai 65,2%,

sehingga dibandingkan persentase penyelesaian kasus kejahatan

konvensional pada tahun 2008 maka terjadi penurunan persentase

penyelesaian kasus kejahatan konvensional di Provinsi Jawa Tengah yaitu

sebesar 5,3%.

Persentase Penyelesaian Kasus Kejahatan Transnasional

Gambar 2.3.

Persentase Penyelesaian Kasus Kejahatan Transnasional

di Provinsi Jawa Tengah

Kejahatan transnasional yang sekarang ini marak di berbagai belahan

dunia, ternyata juga ditemukan di Provinsi Jawa Tengah, terutama dalam

bentuk kejahatan uang palsu, narkoba, terorisme, penyelundupan senjata api,

perdagangan wanita atau anak, money laundry, dan cyber crime. Hal ini

menunjukan bahwa Provinsi Jawa Tengah telah menjadi salah satu area

tujuan kejahatan transnasional. Persentase penyelesaian kasus kejahatan

transnasional di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-

2009) cenderung memiliki grafik yang stabil, berkisar antara 79% sampai

dengan 113%, dimana tahun 2007 menjadi puncak tertinggi (113,4%), yang

disebabkan oleh: 1) diadakannya gelar operasi mandiri kewilayahan (operasi

antic dengan sasaran narkoba, operasi hutan lestari dengan sasaran illegal

loging, operasi bunga dengan sasaran perdagangan atau penyelundupan

Page 16: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

9

wanita dan anak); 2) peran serta masyarakat lebih aktif dan berhasil guna

untuk mengungkap kejahatan transnasional. Pada tahun 2008 persentase

penyelesaian kasus kejahatan transnasional mencapai 96,7%, kemudian pada

tahun 2009 mencapai 79,8%, sehingga dibandingkan pada tahun 2008

persentase penyelesaian kasus kejahatan transnasional pada tahun 2009

mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 16,9%.

Analisis Gabungan Agenda Pembangunan Mewujudkan Indonesia yang

Aman dan Damai

Gambar 2.4.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk

Agenda Pembangunan Indonesia yang Aman dan Damai

Pada tahapan analisis gabungan untuk agenda Indonesia yang aman

dan damai, pada kasus Jawa Tengah, dapat disimpulkan adanya kondisi

keamanan dan ketertiban yang cukup baik. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

telah berhasil mengadakan berbagai program terkait dengan hukum dan

kamtibmas selama beberapa tahun terakhir. Keberhasilan ini menentukan

dalam tercapainya angka indeks kriminalitas di Provinsi Jawa Tengah yang

relatif stabil, yaitu pada kisaran 65,21% sampai dengan 67,91%.

Kondisi stabilitas daerah yang kondusif ini, diperkuat dengan

keberhasilan Provinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan penegakan hukum,

antara lain penegakan hukum untuk kejahatan konvensional maupun

kejahatan transnasional. Hal menarik yang ditemukan terkait dengan kondisi

Page 17: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

10

indikator ini adalah, adanya kesesuaian kondisi persentase penyelesaian

kasus kejahatan konvensional dengan kondisi indeks kriminalitas (seperti

yang tampak pada Gambar 2.4.). Artinya, secara data dapat disimpulkan

bahwa semakin baik penegakan hukum maka akan semakin baik angka

indeks kriminalitasnya.

3. Rekomendasi Kebijakan

Dalam rangka pencapaian misi agenda Indonesia yang aman dan

damai, perlu terus diupayakan untuk penciptaan stabilitas daerah yang

kondusif bagi pelaksanaan pembangunan. Beberapa langkah strategis yang

diremokendasikan untuk mewujudkan Provinsi Jawa Tengah yang aman dan

damai antara lain: 1) peningkatan sinkronisasi, harmonisasi produk-produk

hukum pusat dan daerah, pengembangan kapasitas kelembagaan hukum

dan kualitas aparatur hukum, serta peningkatan kesadaran masyarakat dalam

rangka meningkatkan kepastian hukum: 2) peningkatan kesadaran dan

pengembangan budaya masyarakat maupun aparat dalam memahami

prinsip-prinsip dasar hukum dan HAM melalui pemasyarakatan dan

pendidikan hukum dan HAM; 3) peningkatan kondisi keamanan dan ketertiban

melalui upaya menjaga kerukunan sosial kemasyarakatan yang

diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi wilayah, penduduk, dan

sosial masyarakat dengan mengutamakan penegakan hukum dan HAM.

B. AGENDA PEMBANGUNAN INDONESIA YANG ADIL DAN DEMOKRATIS

1. Indikator

Indikator kinerja pembangunan daerah yang digunakan untuk mengukur

kinerja pelaksanaan agenda pembangunan Indonesia yang adil dan

demokratis di Provinsi Jawa Tengah, dikelompokan ke dalam 2 (dua) sub

agenda (tampak pada Tabel 2.2. di bawah), yaitu: 1) Pelayanan Publik, yang

kinerjanya diukur dengan indikator: a) Persentase kasus korupsi yang

tertangani dibandingkan dengan yang dilaporkan, b) Persentase

kabupaten/kota yang memiliki peraturan daerah pelayanan satu atap, dan c)

Persentase pelaporan kabupaten/kota Wajar dengan pengecualian; dan 2)

Demokrasi, dengan indikator kinerja: a) Gender Development Index (GDI)

Page 18: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

11

dan b) Gender Empowerment Measurement (GEM). Kondisi data indikator

pada setiap sub agenda tersebut selama kurun waktu 2004-2009 di Provinsi

Jawa Tengah tampak pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.2.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk

Agenda Pembangunan Indonesia yang Adil dan Demokratis

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber 1. PELAYANAN

PUBLIK

a. Persentase kasus korupsi yang tertangani dibandingkan dengan yang dilaporkan

77,2 87,5 81,4 14,2 42,80 42,80 Polda Jateng

b. Persentase kabupaten/kota yang memiliki peraturan daerah satu atap

14,29 28,57 82,86 94,29 100,00 100,00 Biro Orpeg Setda Prov.

Jateng

c. Persentase pelaporan kabupaten/kota Wajar dengan Pengecualian

100,00 94,29 97,14 88,57 85,71 100,00 BPK – RI Perwakilan

Jat eng

2. DEMOKRASI a. Gender

Development Index (GDI)

59,80 60,80 63,70 64,28 65,66 66,61 BP3AKB Prov.

Jateng b. Gender

Empowerment Measurement (GEM)

56,50 56,90 59,30 59,70 59,76 61,23 BP3AKB Prov.

Jateng

Selanjutnya pada bagian berikut ini akan disajikan analisis untuk setiap

indikator dan diakhiri dengan analisis gabungan indikator, dengan

menggunakan grafik garis, khususnya ditekankan pada kondisi yang melatar

belakangi terjadinya fluktuasi pada titik-titik fokus pengamatan.

Page 19: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

12

2. Analisis Pencapaian Indikator

PELAYANAN PUBLIK

Persentase Kasus Korupsi Yang Tertangani Dibandingkan Dengan Yang

Dilaporkan

Gambar 2.5.

Persentase Kasus Korupsi yang Tertangani Dibandingkan

dengan yang Dilaporkan di Provinsi Jawa Tengah

Korupsi merupakan salah satu penyakit birokrasi yang paling ditekankan

pemberantasannya dalam RPJMN 2004-2009 dalam rangka mewujudkan

Indonesia yang adil dan demokratis. Penanganan kasus korupsi juga menjadi

prioritas penting pembangunan di Provinsi Jawa Tengah. Persentase kasus

korupsi yang tertangani dibandingkan dengan yang dilaporkan di Provinsi

Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung

menunjukan kondisi yang fluktuatif, dimana tahun 2007 ditemukan persentase

yang terendah. Pada tahun 2008 persentase kasus korupsi yang tertangani

dibandingkan dengan yang dilaporkan di Provinsi Jawa Tengah mencapai

angka 42,80% dan pada tahun 2009 angka tersebut tidak berubah atau tetap.

Page 20: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

13

Persentase Kabupaten/Kota yang Memiliki Peraturan Daerah Pelayanan

Satu Atap

Gambar 2.6.

Persentase Kabupaten/Kota yang Memiliki Peraturan Daerah

Pelayanan Satu Atap di Provinsi Jawa Tengah

Salah satu tugas pemerintah daerah adalah melayani masyarakat, untuk

mempermudah serta untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat

maka pemerintah daerah menggunakan prinsip pelayanan satu atap yang

dirangkum dalam peraturan daerah pelayanan satu atap. Persentase

kabupaten/kota yang memiliki peraturan daerah pelayanan satu atap di

Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009)

menunjukan kecenderungan yang fluktuatif, dimana persentase tertinggi pada

tahun 2006 yang disebabkan oleh adanya regulasi Permendagri 24/2006 yang

mengatur tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(PPTSP). Pada tahun 2008 persentase kabupaten/kota yang memiliki

peraturan daerah pelayanan satu atap di Provinsi Jawa Tengah telah

mencapai angka 100% dan pada tahun 2009 angka tersebut tidak mengalami

perubahan atau tetap. Hal ini dikarenakan adanya regulasi tentang

kelembagaan yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah dan adanya Keputusan Presiden Nomor 27

Tahun 2009 tentang PPTSP bidang penanaman modal.

Keseriusan pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk meningkatkan

pelayanan kepada publik didukung dengan adanya program-program

Page 21: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

14

pembangunan sebagai berikut: 1) pengembangan sistem dan peningkatan

kualitas pelayanan publik melalui peningkatan sarana prasarana aparatur

dan kompetensi sesuai dengan kewenangan berdasarkan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) pada bidang pelayanan dasar; 2)

pengembangan sistem dan peningkatan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan yang efektif dan efisien sesuai prinsip-prinsip good

governance melalui peningkatan akuntabilitas, transparansi, kesetaraan dan

keadilan, serta partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah; dan 3) peningkatan pelaksanaan otonomi daerah.

Persentase Pelaporan Kabupaten/Kota Wajar dengan Pengecualian

Gambar 2.7.

Persentase Pelaporan Kabupaten/Kota Wajar

dengan Pengecualian di Provinsi Jawa Tengah

Salah satu indikator dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan

demokratis adalah persentase pelaporan Kabupaten/Kota Wajar dengan

Pengecualian, hal ini dilakukan untuk membersihkan Provinsi Jawa Tengah

dari kegiatan-kegiatan yang merugikan rakyat. Persentase pelaporan

Kabupaten/Kota Wajar dengan Pengecualian di Provinsi Jawa Tengah dalam

6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) menunjukan kondisi yang cukup tinggi,

yaitu berkisar antara 85% hingga 100%, dimana tahun 2005 dan 2006

menjadi titik tertinggi (97,22%), yang disebabkan oleh belum diberlakukannya

standar akuntansi pemerintah. Tahun 2008 menjadi titik terendah, yang

disebabkan adanya 4 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)

Page 22: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

15

mendapat opini disclaimer. Pemberlakuan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Pengelolaan Keuangan

Daerah berdampak bagi pemerintah daerah untuk menata ulang sistem

keuangan sampai dengan pelaporannya. Pada tahun 2008 Persentase

pelaporan kabupaten/kota wajar dengan pengecualian di Provinsi Jawa

Tengah mencapai angka 85,71% kemudian pada tahun 2009 mencapai angka

100%. Sehingga dibandingkan persentase pelaporan kabupaten/kota Wajar

dengan Pengecualian pada tahun 2008 maka persentase pelaporan

kabupaten/kota Wajar dengan Pengecualian pada tahun 2009 mengalami

peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 14,29%.

Analisis Gabungan Sub Agenda Pelayanan Publik

Gambar 2.8.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Pelayanan Publik

Pada tahapan analisis gabungan untuk sub pelayanan publik, pada

kasus Jawa Tengah, dapat disimpulkan adanya pelayanan publik yang cukup

baik. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah berhasil mengadakan berbagai

Page 23: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

16

program terkait dengan pelayanan publik beberapa tahun terakhir.

Keberhasilan ini menentukan dalam tercapainya persentase pelaporan

Kabupaten/Kota Wajar dengan Pengeculian yang cukup tinggi di Provinsi

Jawa Tengah, yaitu pada kisaran 85% sampai dengan 100%. Pelayanan

publik yang cukup baik sampai sekarang semua Kabupaten/Kota di Provinsi

Jawa Tengah telah memiliki Perda OSS (100%).

DEMOKRASI

Gender Development Index (GDI)

Gambar 2.9.

Gender Development Index (GDI) di Provinsi Jawa Tengah

Pengarusutamaan gender beberapa tahun terakhir menjadi agenda

penting sebagai salah satu indikator terwujudnya kehidupan yang adil dan

demokratis, seiring dengan adanya target-target dalam MDG’S. Gender

Development Index (GDI) di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun

terakhir (2004-2009) menunjukan angka yang stabil dan cenderung meningkat

setiap tahunnya, dimana pada tahun 2005 GDI naik menjadi 60,80% dari

tahun 2004 sebesar 59,80%, kemudian pada tahun 2006 naik menjadi

63,70%, pada tahun 2007 naik menjadi 64,28%. Pada tahun 2008 GDI di

Provinsi Jawa Tengah mencapai angka 64,66%, kemudian pada tahun 2009

mencapai angka 66.61%, sehingga dibandingkan GDI pada tahun 2008 maka

GDI pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 1,95%.

Page 24: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

17

Gender Empowerment Measurement (GEM)

Gambar 2.10.

Gender Empowerment Measurement (GEM) di Provinsi Jawa Tengah

Salah satu indikator pengarusutamaan gender yang dianggap

mempunyai sumbangan besar terhadap kehidupan yang adil dan demokratis

adalah Gender Empowerment Measurement (GEM). Gender Empowerment

Measurement (GEM) di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir

(2004-2009) menunjukan kondisi yang stabil dan cenderung mengalami

peningkatan setiap tahunnya, dimana pada tahun 2005 GEM naik menjadi

56,90% dari tahun 2004 yang sebesar 56,50%, kemudian pada tahun 2006

naik menjadi 59,30%, pada tahun 2007 naik menjadi 59,70%. Pada tahun

2008 GEM Provinsi Jawa Tengah mencapai angka 59,76%, kemudian pada

tahun 2009 mencapai angka 61,23%, sehingga dibandingkan GEM pada

tahun 2008 maka GEM pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar

1,47%. Peningkatan persentase GEM pada lima tahun terakhir ditandai

dengan meningkatnya keterlibatan perempuan dalam pengambilan

keputusan. Keterlibatan tersebut ditunjukkan adanya peningkatan

keterwakilan perempuan di parlemen. Hasil Pemilu 2009, persentase

perempuan di parlemen sebanyak 23,90%. Indikator lain yang menunjang

meningkatnya GEM adalah meningkatnya jumlah perempuan dalam Eselon II

yang pada tahun 2007 tercatat 9 orang, juga terlibatnya perempuan dalam

berbagai jabatan publik, seperti pengurus BPD, kepala sekolah, lurah, dan

camat.

Page 25: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

18

Analisis Gabungan Sub Agenda Demokrasi

Gambar 2.11.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Demokrasi

Berdasarkan data tersebut di atas, pada tahun 2006 terjadi peningkatan

Gender Development Index (GDI) sebesar 60,80% yang disebabkan adanya

peningkatan Gender Empowerment Measurement (GEM). Tahun 2008 GDI

kembali mengalami peningkatan menjadi 64,66% karena adanya prioritas

pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun

2008-2013 yang menitikberatkan pada pengembangan dan peningkatan

pemberdayaan perempuan melalui kesetaraan dan keadilan gender dalam

berbagai bidang kehidupan serta perlindungan anak dan remaja sesuai

dengan norma-norma agama dan falsafah Pancasila serta peraturan

perundangan. Hal ini juga didukung dengan adanya program-program

pembangunan yang menitikberatkan pada: 1) keserasian kebijakan

peningkatan kualitas anak dan perempuan; 2) penguatan kelembagaan

pengarusutamaan gender dan anak; 3) peningkatan kualitas hidup dan

perlindungan perempuan dan anak; 4) peningkatan peran serta anak dan

kesetaraan gender dalam pembangunan.

Page 26: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

19

3. Rekomendasi Kebijakan

Dalam rangka pencapaian misi agenda mewujudkan Indonesia yang adil

dan demokratis, perlu terus diupayakan peningkatan pelayanan publik dan

demokrasi di Provinsi Jawa Tengah demi tercapainya tujuan pembangunan.

Beberapa langkah strategis yang diremokendasikan untuk mewujudkan

Provinsi Jawa Tengah yang aman dan damai antara lain:

a. Peningkatan sinkronisasi, harmonisasi produk-produk hukum pusat dan

daerah, pengembangan kapasitas kelembagaan hukum dan kualitas

aparatur hukum, serta peningkatan kesadaran masyarakat dalam

rangka meningkatkan kepastian hukum;

b. Peningkatan kualitas dan budaya kerja aparatur dalam rangka

menunjang tata pengelolaan pemerintahan yang baik;

c. Pengembangan dan peningkatan proses demokratisasi, politik, dan

penegakan hukum serta HAM melalui peningkatan partisipasi dan

pendidikan politik rakyat serta profesionalisme aparat dan penegak

hukum;

d. Peningkatan kesadaran dan pengembangan budaya masyarakat

maupun aparat dalam memahami prinsip-prinsip dasar hukum dan

HAM melalui pemasyarakatan dan pendidikan hukum dan HAM;

e. Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas pelayanan publik

melalui peningkatan sarana prasarana aparatur dan kompetensi

sesuai dengan kewenangan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal

(SPM) pada bidang pelayanan dasar;

f. Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan yang efektif dan efisien sesuai prinsip-prinsip good

governance melalui peningkatan akuntabilitas, transparansi, kesetaraan

dan keadilan, serta partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah; dalam kerangka peningkatan pelaksanaan

otonomi daerah;

g. Pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perempuan melalui

kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan

serta perlindungan anak dan remaja sesuai dengan norma-norma

agama dan falsafah Pancasila serta peraturan perundangan; disertai

dengan keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan

Page 27: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

20

perempuan; penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan

anak; peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan

anak; dan peningkatan peran serta anak dan kesetaraan gender dalam

pembangunan.

C. AGENDA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

1. Indikator

Indikator kinerja pembangunan daerah yang digunakan untuk mengukur

kinerja pelaksanaan agenda meningkatkan kesejahteraan rakyat di Provinsi

Jawa Tengah, dikelompokan ke dalam 11 (sebelas) sub agenda, yaitu: 1)

Indeks Pembangunan Manusia; 2) Pendidikan, yang diukur dengan

indikator: a) Angka Partisipasi Murni SD/MI, b) Angka Partisipasi Kasar SD/MI,

c) Rata-rata Nilai Akhir SMP/MTs, d) Rata-rata Nilai Akhir SMA/SMK/MA, e)

Angka Putus Sekolah SD, f) Angka Putus Sekolah SMP/MTs, g) Angka Putus

Sekolah Menengah, h) Angka Melek Aksara 15 Tahun ke Atas, i) Persentase

Jumlah Guru Layak Mengajar SMP/MTs, dan j) Persentase Jumlah Guru

Layak Mengajar Sekolah Menengah; 3) Kesehatan, dengan indikator: a)

Umur Harapan Hidup (UHH), b) Angka Kematian Bayi (AKB), c) Prevalensi

Gizi Buruk, d) Prevalensi Gizi Kurang, dan e) Persentase Tenaga Kesehatan

per Penduduk; 4) Keluarga Berencana, dengan indikator: a) Persentase

Penduduk ber-KB, b) Persentase Laju Pertumbuhan Penduduk, dan c) Total

Fertility Rate (TFR); 5) Ekonomi Makro, yang mencakup indikator: a) Laju

Pertumbuhan Ekonomi, b) Persentase Ekspor terhadap PDRB, c) Persentase

Output Manufaktur terhadap PDRB, d) Pendapatan per Kapita, dan e) Laju

Inflasi; 6) Investasi, mencakup indikator: a) Nilai Rencana PMA yang

Disetujui, b) Nilai Realisasi Investasi PMA, c) Nilai Rencana PMDN yang

Disetujui, d) Nilai Realisasi Investasi PMDN, dan e) Realisasi Penyerapan

Tenaga Kerja PMA; 7) Infrastruktur, yang mencakup indikator: a) Panjang

Jalan Nasional Berdasarkan Kondisi Baik, Sedang, dan Buruk, dan b) Panjang

Jalan Provinsi Berdasarkan Kondisi Baik, Sedang, dan Buruk, 8) Pertanian,

yang mencakup indikator: a) Nilai Tukar Petani (NTP) dan b) PDRB Sektor

Pertanian; 9) Kehutanan, yang mencakup indikator: Persentase Luas Lahan

Rehabilitasi dalam Hutan terhadap Lahan Kritis; 10) Kelautan, yang

mencakup indikator: a) Jumlah Tindak Pidana Perikanan dan b) Luas

Page 28: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

21

Kawasan Konservasi Laut; dan 11) Kesejahteraan Sosial, yang mencakup

indikator: a) Persentase Penduduk Miskin dan b) Tingkat Pengangguran

Terbuka. Indikator kinerja pembangunan daerah untuk agenda pembangunan

meningkatkan kesejahteraan rakyatpada setiap sub agenda tersebut selama

2004-2009 di Provinsi Jawa Tengah tampak pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.3

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk Agenda

Pembangunan Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 20091. IPM 68,90 69,80 70,25 70,92 71,60 72,10 2. PENDIDIKAN a. Angka Partisipasi

Murni (SD/MI) 90,67 89,72 89,98 92,21 92,77 92,96

b. Angka Partisipasi Kasar (SD/MI)

103,56 104,87 105,25 108,01 108,03 108,09

c. Rata-rata nilai akhir (SMP/MTs)

5,12 5,86 6,37 6,29 6,00 6,22

d. Rata-rata nilai akhir (SMA/SMK/MA)

5,44 5,46 7,33 7,22 7,06 6,89

e. Angka Putus Sekolah SD

0,33 0,31 0,24 0,24 0,23 0,22

f. Angka Putus Sekolah SMP/MTs

1,01 1,20 0,91 0,91 0,90 0,64

g. Angka Putus Sekolah Menengah

1,09 1,18 1,23 1,12 1,10 0,77

h. Angka melek aksara 15 tahun keatas

86,70 87,40 88,24 88,62 89,24 89,46

i. Persentase jumlah guru yang layak mengajar SMP/MTs

72,00 73,00 79,87 81,66 81,75 82,80

j. Persentase jumlah guru yang layak mengajar Sekolah Menengah

64,39 65,15 67,46 75,13 75,21 78,74

3. KESEHATAN a. Umur Harapan

Hidup (UHH) 69,70 70,60 70,80 70,90 71,10 71,25

b. Angka Kematian Bayi (AKB)

14,23 23,71 11,03 10,48 9,27 10,25

c. Prevalensi Gizi buruk (%)

1,88 1,88 1,78 4,00 4,00 4,00

d. Prevalensi Gizi kurang (%)

15,13 15,13 13,54 12,00 12,00 12,00

e. Persentase tenaga kesehatan perpenduduk

13,22 13,67 14,03 14,08 14,00 -

4. KELUARGA BERENCANA

a. Persentase penduduk ber-KB

77,65 78,26 77,26 88,42 78,09 78,32

b. Persentase laju 0,80 -1,29 0,63 0,63 0,67 0,37

Page 29: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

22

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009pertumbuhan penduduk

c. Total Fertility Rate (TFR)

2,18 2,18 2,10 2,30 2,30 2,30

5. EKONOMI MAKRO

a. Laju Pertumbuhan ekonomi

5,13 5,35 5,33 5,59 5,46 4,71

b. Persentase ekspor terhadap PDRB

55,56 49,47 42,94 46,79 49,74 46,07

c. Persentase output Manufaktur terhadap PDRB

32,64 33,71 32,85 33,14 33,08 31,45

d. Pendapatan per kapita (dalam juta rupiah)

5.220.326,86

6.275.651,39

7.538.997,91

8.281.309,54

9.522.019,88

10.228.762,636

e. Laju Inflasi 5,76 15,97 6,53 6,24 9,55 3,22 6. INVESTASI a. Nilai Rencana

PMA yang disetujui

3.086.867,96 610.432,00 142.388,82 374.233,50 1.934.813,78 467,655,15

b. Nilai Realisasi Investasi PMA

504.630,00 550.512,44 381.668,71 317.165,10 39.488,86 9.604,14

c. Nilai Rencana PMDN yang sietujui

5.680.617,36 1.912.678,00 3.821.468,58 1.306.994,53 2.578.988,46 1.017.467,10

d. NIlai Realisasi Investasi PMDN

1.900.000,00 5.756.775,87 5.067.314,48 1.191.875,23 1.336.340,57 1.342.795,38

e. Realisasi penyerapan tenaga kerja PMA

8889 8162 20443 26336 13341 23,557,60

7. INFRA-STRUKTUR

a. Panjang jalan nasional berdasarkan kondisi dalam persen

Baik 78,11 69,90 81,09 78,25 82,96 81,84 Sedang 18,08 24,99 15,80 16,52 12,83 13,53 Buruk 3,80 5,10 3,10 5,21 4,19 4,62

b. Panjang jalan provinsi dan kabupaten berdasarkan kondisi dalam persen

Baik 64,81 62,85 58,09 67,36 77,55 84,09 Sedang 24,39 24,98 24,36 17,95 15,22 13,34

Buruk 10,78 12,15 17,53 14,68 7,21 2,57 8. PERTANIAN a. Nilai tukar petani

per tahun 91,42 91,89 96,65 103,12 99,77 98,57

b. PDRB sektor pertanian (harga konstan)

5,33 4,61 3,60 2,78 5,09 4,38

9. KEHUTANAN a. Persentase Luas

lahan rehabilitasi dalam hutan

- 2,68 2,69 9,30 3,14 1,55

Page 30: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

23

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009terhadap lahan kritis

10.

KELAUTAN

a. Jumlah tindak pidana perikanan

33.00 32.00 17.00 9.00 3.00 14.00

b. Luas kawasan konservasi laut

- - 110.117 110.117 110.117 122.09

11.

KESEJAHTERAAN SOSIAL

a. Persentase penduduk miskin

21,11 20,49 22,19 20,43 19,23 17,72

b. Tingkat pengangguran terbuka

6,44 8,51 8,20 8,10 7,12 7,28

Sumber lihat lampiran

2. Analisis Pencapaian Indikator

INDEKS PEMBANGUNAN INDONESIA (IPM)

Gambar 2.12.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jawa Tengah

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi salah satu tolak ukur

keberhasilan suatu negara dalam menyejahterakan masyarakatnya. IPM

mengukur capaian pembangunan manusia berdasarkan jumlah komponen

dasar kualitas hidup. IPM dihitung berdasarkan data yang dapat

menggambarkan empat komponen yaitu Umur Harapan Hidup, angka melek

huruf, rata-rata lama sekolah, serta pengeluaran per kapita sebagai

pendekatan pendapatan. Kondisi IPM di Provinsi Jawa Tengah menunjukan

Page 31: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

24

kondisi yang stabil, dimana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi

Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) mengalami

kecenderungan naik setiap tahun. Pada tahun 2005 IPM naik menjadi 69,80%

dibandingkan tahun 2004 sebesar 68,90%, kemudian pada tahun 2006 naik

menjadi 70,25% dan pada tahun 2007 naik menjadi 70,92%. Pada tahun 2008

IPM di Provinsi Jawa Tengah mencapai angka 71,60%, kemudian pada tahun

2009 mencapai angka 72,10%, sehingga dibandingkan IPM pada tahun 2008

maka IPM pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 0,50%.

Analisis Gabungan Sub Agenda Indeks Pembangunan Manusia

Gambar 2.13.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Indeks Pembangunan Manusia

Dapat dilihat bahwa IPM di Provinsi Jawa Tengah disebutkan hingga

tahun 2009 3 (tiga) indikator utama IPM mengalami perbaikan yaitu angka

melek aksara 15 tahun ke atas mencapai 89,31%, rata-rata lama sekolah

mencapai 6,86 tahun; dan angka harapan hidup yang meningkat dimana

angka harapan hidup laki-laki sebesar 69,2 tahun sedangkan angka harapan

hidup perempuan mencapai 73,11 tahun.

Pada tahun 2008 dan 2009, Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

mengalami peningkatan hingga mencapai angka 72,10%. Peningkatan IPM

didukung adanya prioritas pembangunan yang terdapat dalam RPJMD

Provinsi Jawa Tengah tahun 2008-2013 yang menitikberatkan pada

Page 32: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

25

peningkatan pemerataan akses dan mutu pendidikan dengan menitikberatkan

pada pendidikan dasar, pendidikan menengah dan peningkatan relevansi

kurikulum pendidikan dengan perkembangan Ipteks serta jenjang pendidikan

yang lebih tinggi dengan didukung pangsa pasar kerja dan

sarana/prasarana yang memadai, tanpa diskriminasi usia, peningkatan

pemerataan, jangkauan, dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dan

pelayanan kesehatan perseorangan/rujukan yang didukung oleh

persebaran sarana prasarana, pengembangan profesionalisme dan

kompetensi tenaga kesehatan yang memadai dan berkualitas, serta

mampu menjangkau masyarakat miskin melalui jaminan pemeliharaan

kesehatan masyarakat. Prioritas pembangunan tersebut dijabarkan dalam

berbagai program pembangunan yang menitikberatkan pada: a) program

pendidikan dasar, b) pendidikan berkelanjutan, c) pendidikan formal dan non

formal, d) pencegahan dan penanggulangan penyakit, e) perbaikan gizi

masyarakat, f) akses pelayanan kesehatan masyarakat, g) pengembangan

lingkungan sehat, h) pencegahan dan penanggulangan penyakit, i) farmasi

dan perbekalan kesehatan, j) promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat.

PENDIDIKAN

Angka Partisipasi Murni (SD/MI)

Salah satu indikator keberhasilan pendidikan di suatu daerah adalah

Angka Partisipasi Murni baik di tingkat dasar maupun menengah. Angka

Partisipasi Murni (APM) SD/MI di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam)

tahun terakhir (2004-2009) bersifat fluktuatif dan cenderung stabil dengan

angka partisipasi murni berkisar antara 89% hingga 92%. Apabila dilihat dari

sisi fokus kecenderungan (2004-2009) tampak bahwa pada tahun 2005,

Provinsi Jawa Tengah memiliki APM yang terendah. Pada tahun 2008 APM

SD/MI di Provinsi Jawa Tengah mencapai angka 92,77%, kemudian pada

tahun 2009 mencapai angka 92,96%, sehingga dibandingkan APM SD/MI

pada tahun 2008 maka APM SD/MI pada tahun 2009 mengalami peningkatan

sebesar 0,19%.

Page 33: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

26

Gambar 2.14.

Angka Partisipasi Murni (SD/MI) di Provinsi Jawa Tengah

Peningkatan APM SD/MI di Provinsi Jawa Tengah cukup stabil karena

adanya program-program pembangunan yang mendukung pembangunan

daerah di sektor pendidikan melalui peningkatan pemerataan akses dan

mutu pendidikan dengan menitikberatkan pada pendidikan dasar -

pendidikan menengah dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan

dengan perkembangan Iptek serta jenjang pendidikan yang lebih tinggi

dengan didukung pangsa pasar kerja dan sarana/prasarana yang

memadai, tanpa diskriminasi usia, kelompok dan jenis kelamin.

Angka Partisipasi Kasar (SD/MI)

Page 34: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

27

Gambar 2.15.

Angka Partisipasi Kasar (SD/MI) di Provinsi Jawa Tengah

Indikator lain untuk mengukur keberhasilan pendidikan di suatu daerah

adalah Angka Partisipasi Kasar baik di tingkat dasar maupun menengah.

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI di Provinsi Jawa Tengah dalam 6

(enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung stabil, dengan peningkatan

APK SD/MI setiap tahunnya. Pada tahun 2005 APK naik menjadi 104.87%

dari tahun 2004 yang sebesar 103,56%, kemudian pada tahun 2006 naik

menjadi 105,25%, pada tahun 2007 naik menjadi 108,01%. Pada tahun 2008

APK SD/MI di Provinsi Jawa Tengah mencapai angka 10,.03%, kemudian

pada tahun 2009 mencapai angka 108,09%, sehingga dibandingkan APK

SD/MI pada tahun 2008 maka APK SD/MI pada tahun 2009 mengalami

peningkatan sebesar 0,06%.

Rata-rata Nilai Akhir (SMP/MTs)

Rata-rata nilai akhir SMP/MTs menjadi salah satu indikator keberhasilan

penyelenggaraan pendidikan dasar di suatu daerah. Rata-rata nilai akhir

(SMP/MTs) di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-

2009) cenderung stabil berkisar pada angka 5 hingga 6. Apabila dilihat dari

sisi fokus kecenderungan rata-rata nilai akhir SMP/MTs selama lima tahun

terakhir (2004-2009), tampak bahwa pada tahun 2006 menunjukan titik

tertinggi (6,37), sedangkan pada tahun 2008 menunjukan titik terendah (6,00).

Page 35: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

28

Gambar 2.16.

Rata-rata Nilai Akhir (SMP/MTs) di Provinsi Jawa Tengah

Pada tahun 2008 rata-rata nilai akhir SMP/MTs di Provinsi Jawa Tengah

mencapai nilai 6,00, kemudian pada tahun 2009 mencapai nilai 6,22,

sehingga dibandingkan rata-rata nilai akhir SMP/MTs pada tahun 2008 maka

rata-rata nilai akhir (SMP/MTs) pada tahun 2009 mengalami peningkatan

sebesar 0,22 point.

Rata-rata Nilai Akhir (SMA/SMK/MA)

Gambar 2.17.

Rata-rata Nilai Akhir (SMA/SMK/MA) di Provinsi Jawa Tengah

Nilai akhir SMA/SMK/MA menjadi salah satu indikator keberhasilan

penyelenggaraan pendidikan menengah di suatu daerah adalah rata-rata nilai

akhir (SMA/SMK/MA) di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir

(2004-2009) cenderung fluktuatif, dimana pada tahun 2006 menjadi titik

tertinggi (7,33). Pada tahun 2008 rata-rata nilai akhir SMA/SMK/MA di Provinsi

Jawa Tengah mencapai nilai 7,06, kemudian pada tahun 2009 mencapai nilai

6,89, sehingga dibandingkan rata-rata nilai akhir SMA/SMK/MA pada tahun

2008 maka rata-rata nilai akhir pada tahun 2009 mengalami penurunan

sebesar 0,17 poin.

Page 36: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

29

Angka Putus Sekolah SD

Gambar 2.18.

Angka Putus Sekolah SD di Provinsi Jawa Tengah

Tingginya angka putus sekolah adalah indikasi masih kurang meratanya

pendidikan di kalangan masyarakat. Semakin tinggi angka putus sekolah

menandakan bahwa daerah tersebut tidak berhasil melaksanakan

pemerataan pendidikan di daerahnya. Angka Putus Sekolah SD di Provinsi

Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif

dan cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya sehingga dapat

dikatakan bahwa Provinsi Jawa Tengah telah mampu melaksanakan

pemerataan pendidikan. Angka putus sekolah SD pada tahun 2005 turun

menjadi 0,31% dari tahun 2004 yang sebesar 0,33%, kemudian pada tahun

2006 turun menjadi 0,24% dan angka tersebut tidak berubah pada tahun

2007. Pada tahun 2008 Angka Putus Sekolah SD di Provinsi Jawa Tengah

mencapai angka 0,23%, kemudian pada tahun 2009 mencapai angka 0,22%,

sehingga dibandingkan Angka Putus Sekolah SD pada tahun 2008 maka

Angka Putus Sekolah pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar

0,01%.

Angka Putus Sekolah SMP/MTs

Angka Putus Sekolah SMP/MTs di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam)

tahun terakhir (2004-2009) cenderung membaik.

Page 37: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

30

Gambar 2.19.

Angka Putus Sekolah SMP/MTs di Provinsi Jawa Tengah

Apabila dilihat dari fokus kecenderungan, angka putus sekolah

SMP/MTs pada tahun 2005 menunjukan titik tertinggi (1,20%), dan pada

tahun 2006 menunjukan titik terendah (0,91%). Pada tahun 2008 Angka Putus

Sekolah SMP/MTs di Provinsi Jawa Tengah mencapai angka 0,90%,

kemudian pada tahun 2009 mencapai angka 0,64%, sehingga dibandingkan

Angka Putus Sekolah SMP/MTs pada tahun 2008 maka Angka Putus Sekolah

SMP/MTs pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 0,26%.

Page 38: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

31

Angka Putus Sekolah Menengah

Gambar 2.20.

Angka Putus Sekolah Menengah di Provinsi Jawa Tengah

Angka Putus Sekolah Menengah di Provinsi Jawa Tengah dalam 6

(enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif. Apabila dilihat dari

fokus kecenderungan angka putus sekolah menengah selama lima tahun,

maka pada tahun 2006 angka putus sekolah menengah menunjukan titik

tertinggi (1,23%), dan pada tahun 2008 menunjukan titik terendah (1,10%).

Pada tahun 2008 Angka Putus Sekolah Menengah di Provinsi Jawa Tengah

mencapai angka 1,10%, kemudian pada tahun 2009 mencapai angka 0,77%,

sehingga dibandingkan Angka Putus Sekolah SD pada tahun 2008 maka

Angka Putus Sekolah pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar

1,1%.

Page 39: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

32

Angka Melek Aksara 15 tahun ke atas

Gambar 2.21.

Angka Melek Aksara 15 Tahun ke atas di Provinsi Jawa Tengah

Angka melek aksara 15 tahun ke atas menjadi salah satu indikator

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) disamping angka harapan hidup,

pendidikan, dan standar hidup. Angka melek aksara 15 tahun ke atas di

Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung

stabil dan meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2005 angka melek aksara

15 tahun ke atas naik menjadi 87,40% dibandingkan tahun 2004 yang sebesar

86,70%, kemudian pada tahun 2006 naik menjadi 88,24% dan pada tahun

2007 naik menjadi 88,62%. Pada tahun 2008 angka melek aksara 15 tahun ke

atas di Provinsi Jawa Tengah mencapai angka 89,24%, kemudian pada tahun

2009 mencapai angka 89,46%, sehingga dibandingkan angka melek aksara

15 tahun ke atas pada tahun 2008 maka angka melek aksara 15 tahun ke

atas pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 0,22%, yang

disebabkan karena adanya pola regular untuk menuntaskan buta aksara yang

bekerjasama dengan lembaga dan organisasi sosial kemasyarakatan (Aisyah,

NU, BKOW, LMDH) dan melalui pola percepatan yang mendayagunakan

mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik penuntasan

buta aksara dan pada tahun 2008 menunjukan titik terendah.

Page 40: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

33

Persentase Jumlah Guru yang Layak Mengajar SMP/MTs

Gambar 2.22.

Persentase Guru Layak Mengajar SMP/MTs di Provinsi Jawa Tengah

Jumlah guru layak mengajar menentukan sejauhmana pendidikan yang

akan diterima oleh anak didiknya. Persentase jumlah guru layak mengajar

SMP/MTs di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-

2009) mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2005 persentase

jumlah guru layak mengajar SMP/MTs naik menjadi 73% dari tahun 2004

yang sebesar 72%, kemudian pada tahun 2006 naik menjadi 79.87% dan naik

kembali pada tahun 2007 yaitu sebesar 81,66%. Pada tahun 2008 persentase

jumlah guru layak mengajar SMP/MTs di Provinsi Jawa Tengah mencapai

angka 81,75%, kemudian pada tahun 2009 mencapai angka 82,80%,

sehingga dibandingkan persentase jumlah guru layak mengajar SMP/MTs

pada tahun 2008 maka persentase jumlah guru layak mengajar SMP/MTs

pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 1,05%.

Persentase Jumlah Guru Layak Mengajar Sekolah Menengah

Jumlah guru layak mengajar menentukan sejauhmana pendidikan yang

akan diterima oleh anak didiknya. Persentase jumlah guru layak mengajar

sekolah menengah di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir

(2004-2009) mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2005

persentase jumlah guru layak mengajar sekolah menengah naik menjadi

Page 41: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

34

65,15% dari tahun 2004 yang sebesar 64,39%, kemudian pada tahun 2006

naik menjadi 67,46% dan naik kembali pada tahun 2007 yaitu sebesar

75,13%.

Gambar 2.23.

Persentase Guru Layak Mengajar Sekolah Menengah

di Provinsi Jawa Tengah

Pada tahun 2008 persentase jumlah guru layak mengajar sekolah

menengah di Provinsi Jawa Tengah mencapai angka 75,21%, kemudian pada

tahun 2009 mencapai angka 78,74%, sehingga dibandingkan persentase

jumlah guru layak mengajar sekolah menengah pada tahun 2008 maka

persentase jumlah guru layak mengajar sekolah menengah pada tahun 2009

mengalami peningkatan sebesar 3,53%.

Page 42: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

35

Analisis Gabungan Sub Agenda Pendidikan (1)

   

Gambar 2.24.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Pendidikan (1)

Pada tahapan analisis gabungan untuk sub agenda pendidikan APM

SD/MI dan angka putus sekolah SD untuk kasus di Provinsi Jawa Tengah,

dapat disimpulkan kondisi yang dicapai sudah cukup stabil, akan tetapi belum

memenuhi target dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang mensyaratkan

kondisi APM SD/MI 98% dan angka putus sekolah SD 0,12%. Kondisi yang

cukup stabil ini dapat dilihat dari kondisi APM SD/MI yang bergerak di antara

89%-92% dan angka putus sekolah SD yang bergerak di angka 0,22%-0,33%.

Hal menarik yang ditemukan terkait dengan kondisi indikator ini adalah,

adanya kesesuaian kondisi APM SD/MI dan angka putus sekolah SD pada

tahun 2007 ke 2008, dimana pada tahun 2007 menuju tahun 2008 APM

SD/MI mengalami peningkatan dan angka putus sekolah SD mengalami

penurunan (seperti yang tampak pada Grafik 2.24). Artinya, secara data dapat

disimpulkan bahwa semakin meningkatnya APM SD/MI maka semakin

menurun angka putus sekolah SD, karena semakin tinggi nilai APM SD/MI

maka semakin rendah angka putus sekolah SD sehingga program Wajib

Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dapat tercapai.

Page 43: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

36

Analisis Gabungan Sub Agenda Pendidikan (2)

Gambar 2.25. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Pendidikan (2)

Pada tahapan analisis gabungan untuk sub agenda pendidikan dilihat

dari persentase guru layak mengajar SMP/MTs dan rata-rata nilai akhir

SMP/MTs untuk kasus di Provinsi Jawa Tengah, dapat disimpulkan kondisi

yang dicapai cenderung fluktuaktif dan belum memenuhi target dari

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang mensyaratkan rata-rata nilai akhir

SMP/MTs mencapai 6,28. Kondisi yang fluktuatif ini dapat dilihat dari rata-rata

nilai akhir SMP/MTs yang bergerak di antara 5,12-6,37 dan persentase guru

layak mengajar SMP/MTs yang bergerak di angka 72,00%-82,80%

Hal menarik yang ditemukan terkait dengan kondisi indikator ini adalah,

adanya kesesuaian kondisi persentase guru layak mengajar SMP/MTs

dengan rata-rata nilai akhir SMP/MTs pada tahun 2004 ke 2005 dan pada

tahun 2008 menuju 2009 yaitu kedua indikator ini mengalami peningkatan

(seperti yang tampak pada Grafik 2.25). Artinya, secara data dapat

disimpulkan bahwa semakin meningkatnya persentase guru layak mengajar

SMP/MTs maka semakin meningkat pula rata-rata nilai akhir SMP/MTs.

Page 44: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

37

Analisis Gabungan Sub Agenda Pendidikan (3)

Analisis Gabungan untuk Sub Agenda Pendidikan

5,44 5,46 7,33 7,22 7,06 6,89

64,39 65,1567,46

75,13 75,2178,74

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Tahun

Per

sent

ase Persentase jumlah guru yang

layak mengajar SekolahMenengah

Rata-rata nilai akhir(SMA/SMK/MA)

Gambar 2.26.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Pendidikan (3)

Pada tahapan analisis gabungan untuk sub agenda pendidikan dilihat

dari persentase guru layak mengajar sekolah menengah dan rata-rata nilai

akhir SMA/SMK/MA untuk kasus di Provinsi Jawa Tengah, dapat disimpulkan

kondisi yang dicapai cenderung fluktuaktif. Kondisi yang fluktuatif ini dapat

dilihat dari rata-rata nilai akhir SMA/SMK/MA yang bergerak di antara 5,44-

7,33 dan persentase guru layak mengajar sekolah menengah yang bergerak

di angka 64,39%-78.74%.

Hal menarik yang ditemukan terkait dengan kondisi indikator ini adalah,

adanya kesesuaian kondisi persentase guru layak mengajar sekolah

menengah dengan rata-rata nilai akhir SMA/SMK/MA pada tahun 2004 ke

2006 mengalami peningkatan (seperti yang tampak pada Grafik 2.26). Artinya,

secara data dapat disimpulkan bahwa semakin meningkatnya persentase

guru layak mengajar sekolah menengah maka semakin meningkat pula rata-

rata nilai akhir SMA/SMK/MA.

Page 45: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

38

KESEHATAN

Umur Harapan Hidup (UHH)

Gambar 2.27.

Umur Harapan Hidup (UHH) di Provinsi Jawa Tengah

Umur harapan hidup menjadi salah satu indikator Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) disamping melek huruf, pendidikan, dan standar hidup. Umur

Harapan Hidup (UHH) di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir

(2004-2009) menunjukan kondisi yang cenderung fluktuatif dan naik setiap

tahunnya. Pada tahun 2005 umur harapan hidup naik menjadi 70,60 tahun

dari tahun 2004 yang sebesar 69,70 tahun, kemudian pada tahun 2006 naik

menjadi 70,80 tahun dan naik kembali pada tahun 2007 yaitu sebesar 70,90

tahun. Pada tahun 2008, UHH di Provinsi Jawa Tengah mencapai angka

71,10 tahun, kemudian pada tahun 2009 mencapai 71,25 tahun, sehingga

dibandingkan UHH pada tahun 2008 maka UHH pada tahun 2009 mengalami

peningkatan sebesar 0,25 tahun.

Page 46: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

39

Angka Kematian Bayi (AKB)

Gambar 2.28.

Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah

Angka kematian bayi menjadi salah satu indikator dalam sub agenda

kesehatan yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi

Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif.

Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-2009)

angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah menunjukan titik tertinggi pada

tahun 2005 (23,71%), dan menunjukan titik terendah pada tahun 2006

(11,03%). Pada tahun 2008 Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa

Tengah mencapai angka 9,27%, kemudian pada tahun 2009 mencapai

10,25%, sehingga dibandingkan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun

2008 maka Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2009 mengalami

peningkatan sebesar 0,98%.

Page 47: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

40

Prevalensi Gizi Buruk

 

Gambar 2.29.

Prevalensi Gizi Buruk di Provinsi Jawa Tengah

Prevalensi gizi buruk menjadi salah satu indikator dalam sub agenda

kesehatan yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Prevalensi gizi buruk di Provinsi Jawa

Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif.

Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-2009),

dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 prevalensi gizi buruk di Provinsi Jawa

Tengah mencapai titik tertinggi (4,00%), yang disebabkan oleh belum

mantapnya kemampuan keluarga dalam menyediakan makanan bergizi

seimbang. Pada tahun 2008 prevalensi gizi buruk di Provinsi Jawa Tengah

mencapai angka 4,00%, kemudian pada tahun 2009 mencapai 4,00%,

sehingga dibandingkan prevalensi gizi buruk pada tahun 2008 maka

prevalensi gizi buruk pada tahun 2009 kondisinya stabil/tetap.

Page 48: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

41

Prevalensi Gizi Kurang

Gambar 2.30.

Prevalensi Gizi Kurang di Provinsi Jawa Tengah

Prevalensi gizi kurang menjadi salah satu indikator dalam sub agenda

kesehatan yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Prevalensi gizi kurang di Provinsi Jawa

Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif.

Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-2009),

tampak bahwa pada tahun 2007 menunjukan titik terendah (12,00%), yang

disebabkan oleh adanya revitalisasi posyandu. Pada tahun 2008 dan

tahun2009 prevalensi gizi kurang di Provinsi Jawa Tengah mencapai angka

yang stabil yaitu mencapai nilai 12,00%.

Page 49: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

42

Persentase Tenaga Kesehatan Perpenduduk

Gambar 2.31.

Persentase Tenaga Kesehatan perpenduduk di Provinsi Jawa Tengah

Persentase tenaga kesehatan perpenduduk menjadi salah satu

indikator dalam sub agenda kesehatan yang menjadi salah satu agenda

pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Persentase tenaga

kesehatan perpenduduk di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun

terakhir (2004-2009) cenderung stabil, yaitu berkisar pada angka 0,13%-

0,14%.

Page 50: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

43

Analisis Gabungan Sub Agenda Kesehatan

Gambar 2.32.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Kesehatan

Berdasarkan data diatas angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah

dalam dua tahun 2008-2009 mengalami peningkatan yaitu dari 9,27% menjadi

10,25% hal ini didukung dengan masih tetapnya angka prevalensi gizi buruk

pada tahun 2008-2009 yaitu 4,00% serta diikuti pula dengan stabilnya angka

prevalensi gizi kurang pada tahun 2008-2009 di angka 12,00%.

Akan tetapi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengupayakan

berbagai strategi dalam prioritas pembangunan yang terdapat dalam RPJMD

Provinsi Jawa Tengah tahun 2008-2013 yaitu program peningkatan

pemerataan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dan

pelayanan perseorangan/rujukan yang didukung oleh persebaran sarana dan

prasarana pengembangan profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan

yang memadai dan berkualitas serta mampu menjangkau masyarakat miskin

serta kewenangan urusan wajib yaitu pencegahan dan penanggulangan

penyakit penurunan prevalensi gizi kurang dan prevalensi gizi buruk didukung

oleh program bantuan pangan, jaminan sosial bidang kesehatan bagi anak

keluarga berpendapatan rendah dengan meningkatkan kualitas dan

ketahanan keluarga menuju keluarga kecil bahagia dan program peningkatan

Page 51: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

44

ketahanan pangan melalui pengembangan ketersediaan cadangan pangan

masyarakat, daerah dan perbaikan distribusi pangan.

KELUARGA BERENCANA

Persentase Penduduk ber-KB

Gambar 2.33.

Persentase Penduduk ber-KB di Provinsi Jawa Tengah

Persentase penduduk ber-KB menjadi salah satu indikator dalam sub

agenda keluarga berencana yang menjadi salah satu agenda pembangunan

untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Persentase penduduk ber-KB di

Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung

fluktuatif. Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-

2009), tampak bahwa pada tahun 2007 persentase penduduk ber-KB di

Provinsi Jawa Tengah menunjukan titik tertinggi (88,42%), dan pada tahun

2006 menunjukan titik terendah (77,26%), yang disebabkan karena masih

minimnya tenaga penyuluh KB di Provinsi Jawa Tengah, idealnya satu orang

penyuluh KB melayani hanya dua desa, akan tetapi yang terjadi di Provinsi

Jawa Tengah satu orang penyuluh KB melayani empat desa. Pada tahun

2008 persentase penduduk ber-KB di Provinsi Jawa Tengah mencapai angka

78,09%, kemudian pada tahun 2009 mencapai 78,32%, sehingga

dibandingkan persentase penduduk ber-KB pada tahun 2008 maka

persentase penduduk ber-KB pada tahun 2009 mengalami peningkatan

sebesar 0,23%.

Page 52: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

45

Persentase Laju Pertumbuhan Penduduk

 

Gambar 2.34.

Persentase Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Jawa Tengah

Persentase laju pertumbuhan penduduk menjadi salah satu indikator

dalam sub agenda keluarga berencana yang menjadi salah satu agenda

pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Persentase laju

pertumbuhan penduduk di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun

terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif. Apabila dilihat dari fokus

kecenderungan selama lima tahun (2004-2009), tampak bahwa pada tahun

2008 persentase laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Jawa Tengah

menunjukan titik tertinggi (0,67%), dan pada tahun 2005 menunjukan titik

terendah (-1,29%). Pada tahun 2006 persentase laju pertumbuhan penduduk

di Provinsi Jawa Tengah mencapai angka 0,63%, kemudian pada tahun 2008

naik mencapai titik tertinggi yaitu 0,67% dan pada tahun 2009 kembali turun

menjadi 0,37%. sehingga dibandingkan persentase laju pertumbuhan

penduduk pada tahun 2008 maka persentase laju pertumbuhan penduduk

pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 0,30%.

Total Fertility Rate (TFR)

Total Fertility Rate (TFR) menjadi salah satu indikator dalam sub agenda

keluarga berencana yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk

Page 53: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

46

meningkatkan kesejahteraan rakyat. TFR di Provinsi Jawa Tengah dalam 6

(enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif.

Gambar 2.35.

Total Fertility Rate (TFR) di Provinsi Jawa Tengah

Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-

2009), tampak bahwa pada tahun 2007 TFR di Provinsi Jawa Tengah

menunjukan titik tertinggi (2,3%), dan pada tahun 2006 menunjukan titik

terendah (2,1%). Pada tahun 2007 TFR di Provinsi Jawa Tengah mencapai

angka 2,3%, kemudian pada tahun 2008 dan 2009 tidak mengalami

perubahan yaitu pada angka 2,3%.

Page 54: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

47

Analisis Gabungan Sub Agenda Keluarga Berencana

 

Gambar 2.36.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Keluarga Berencana

Pada tahun 2005 persentase penduduk ber-KB mengalami

peningkatan dari 77,65% menjadi 78,26% hal ini menyebabkan persentase laju

pertumbuhan penduduk pada tahun 2005 mengalami penurunan dari 0,8%

menjadi -1,29%. Kondisi ini didukung dengan adanya otonomi daerah yang

diikuti dengan P3GD yang pada akhirnya urusan KB diserahkan ke

kabupaten/kota sehingga terjadi pergeseran program KB yang sentralistik

menjadi desentralistik.

Kondisi tersebut diatas didukung pula dengan adanya prioritas

pembangunan yang terdapat dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun

2008-2013 yaitu program peningkatan pengembangan sistem pengendalian

laju pertumbuhan penduduk dan pengaturan persebarannya melalui fasilitas

program KB dan transmigrasi didukung pula dengan program pelayanan

keluarga berencana dan program pembinaan peranserta masyarakat dalam

pelayan KB mandiri.

Page 55: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

48

EKONOMI MAKRO

Laju Pertumbuhan Ekonomi

Gambar 2.37.

Laju Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah

Laju pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator dalam sub

agenda ekonomi makro yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi

Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif.

Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-2009),

tampak bahwa pada tahun 2007 laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa

Tengah menunjukan titik tertinggi (5,33%), dan pada tahun 2008 menunjukan

titik terendah (5,46%). Pada tahun 2008 laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi

Jawa Tengah mencapai angka 5.46%, kemudian pada tahun 2009 mencapai

4,71%, sehingga dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008

maka laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 mengalami penurunan

sebesar 0,75%.

Page 56: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

49

Persentase Ekspor terhadap PDRB

Gambar 2.38.

Persentase Ekspor terhadap PDRB di Provinsi Jawa Tengah

Persentase ekspor terhadap PDRB menjadi salah satu indikator dalam

sub agenda ekonomi makro yang menjadi salah satu agenda pembangunan

untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Persentase ekspor terhadap PDRB

di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009)

cenderung fluktuatif. Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima

tahun (2004-2009), tampak bahwa pada tahun 2008 persentase ekspor

terhadap PDRB di Provinsi Jawa Tengah menunjukan titik tertinggi (49,74%),

dan pada tahun 2006 menunjukan titik terendah (42,94%). Pada tahun 2008

persentase ekspor terhadap PDRB di Provinsi Jawa Tengah mencapai angka

49,74%, kemudian pada tahun 2009 mencapai 46,07%, sehingga

dibandingkan persentase ekspor terhadap PDRB pada tahun 2008 maka

persentase ekspor terhadap PDRB pada tahun 2009 mengalami penurunan

sebesar 3,67%.

Persentase Output Manufaktur terhadap PDRB

Persentase output manufaktur terhadap PDRB menjadi salah satu

indikator dalam sub agenda ekonomi makro yang menjadi salah satu agenda

pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Persentase output

Page 57: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

50

manufaktur terhadap PDRB di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun

terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif.

Gambar 2.39.

Persentase Output Manufaktur terhadap PDRB di Provinsi Jawa Tengah

Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-

2009), tampak bahwa pada tahun 2005 persentase output manufaktur

terhadap PDRB di Provinsi Jawa Tengah menunjukan titik tertinggi (33,71%),

dan pada tahun 2006 menunjukan titik terendah (32,85%). Pada tahun 2008

persentase output manufaktur terhadap PDRB di Provinsi Jawa Tengah

mencapai angka 33,08%, kemudian pada tahun 2009 mencapai 31,45%,

sehingga dibandingkan persentase output manufaktur terhadap PDRB pada

tahun 2008 maka persentase output manufaktur terhadap PDRB pada tahun

2009 mengalami penurunan sebesar 1,63%.

Page 58: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

51

Pendapatan per kapita

Gambar 2.40.

Pendapatan per kapita di Provinsi Jawa Tengah

Pendapatan per kapita menjadi salah satu indikator dalam sub agenda

ekonomi makro yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pendapatan per kapita di Provinsi Jawa

Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2005 pendapatan per kapita naik

menjadi 6.275.651,39 juta rupiah dari tahun 2004 yang sebesar 5.220.326,86

juta rupiah, kemudian pada tahun 2006 naik menjadi 7.538.997,91juta rupiah,

pada tahun 2007 naik menjadi 8.281.309,54juta rupiah. Pada tahun 2008

pendapatan per kapita di Provinsi Jawa Tengah mencapai angka

9.522.019,88 juta rupiah, kemudian pada tahun 2009 mencapai angka

10.228.762,63 juta rupiah, sehingga dibandingkan pendapatan per kapita

pada tahun 2008 maka pendapatan per kapita pada tahun 2009 mengalami

peningkatan sebesar 706.742,75 juta rupiah.

Page 59: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

52

Laju Inflasi

Gambar 2.41.

Laju Inflasi di Provinsi Jawa Tengah

Laju inflasi menjadi salah satu indikator dalam sub agenda ekonomi

makro yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat. Laju inflasi di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam)

tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif. Apabila dilihat dari fokus

kecenderungan selama lima tahun (2004-2009), tampak bahwa pada tahun

2005 dan 2008 laju inflasi di Provinsi Jawa Tengah menunjukan titik tertinggi

yaitu 15,91% (2005) dan 9,55% (2008), dan pada tahun 2006 menunjukan titik

terendah (6,53%). Pada tahun 2008 laju inflasi di Provinsi Jawa Tengah

mencapai angka 9,55%, kemudian pada tahun 2009 mencapai 3,22%,

sehingga dibandingkan laju inflasi pada tahun 2008 maka laju inflasi pada

tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 6,33%.

Page 60: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

53

Analisis Gabungan Sub Agenda Ekonomi Makro

Gambar 2.42.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Ekonomi Makro

Berdasarkan data tersebut di atas, pada tahun 2006 terjadi penurunan

laju pertumbuhan ekonomi menjadi sebesar 5,33% disebabkan oleh

menurunnya persentase output manufaktur terhadap PDRB yang mencapai

32,85%. Pada tahun 2008 dan 2009, laju pertumbuhan ekonomi kembali

mengalami penurunan yaitu mencapai angka 5,46%, hal ini disebabkan

karena menurunnya persentase output manufaktur terhadap PDRB, lemahnya

peran UMKM dalam pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan berorientasi

ekspor, kurangnya daya saing produk unggulan daerah, masih lambatnya

pengembangan investasi dan akses pasar di Provinsi Jawa Tengah.

Page 61: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

54

INVESTASI

Nilai Rencana PMA yang Disetujui

 

Gambar 2.43.

Nilai Rencana PMA yang Disetujui di Provinsi Jawa Tengah

Nilai rencana PMA yang disetujui menjadi salah satu indikator dalam

sub agenda investasi yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Nilai rencana PMA yang disetujui di

Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung

fluktuatif. Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-

2009), tampak bahwa pada tahun 2008 nilai rencana PMA yang disetujui di

Provinsi Jawa Tengah menunjukan titik tertinggi yaitu 1.934.813,78 ribu US$,

dan pada tahun 2006 menunjukan titik terendah (142.388,82 ribu US$). Pada

tahun 2008 nilai rencana PMA yang disetujui di Provinsi Jawa Tengah

mencapai 1.934.813,78 ribu US$, kemudian pada tahun 2009 mencapai

467.655,15 ribu US $.

Page 62: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

55

Nilai Realisasi Investasi PMA

Gambar 2.44.

Nilai Realisasi Investasi PMA di Provinsi Jawa Tengah

Nilai realisasi investasi PMA menjadi salah satu indikator dalam sub

agenda investasi yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Nilai realisasi investasi PMA di Provinsi

Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif.

Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-2009),

tampak bahwa pada tahun 2005 nilai realisasi investasi PMA di Provinsi Jawa

Tengah menunjukan titik tertinggi yaitu 550.512,44 ribu US$, dan pada tahun

2008 menunjukan titik terendah (39.488,86 US$). Pada tahun 2008 nilai

realisasi investasi PMA yang disetujui di Provinsi Jawa Tengah mencapai

39.488,86 ribu US$, kemudian pada tahun 2009 mencapai 9.604,14 ribu US$.

Page 63: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

56

Nilai Rencana PMDN yang Disetujui

Gambar 2.45.

Nilai Rencana PMDN yang Disetujui di Provinsi Jawa Tengah

Nilai rencana PMDN yang disetujui menjadi salah satu indikator dalam

sub agenda investasi yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat Nilai rencana PMDN yang disetujui di

Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung

fluktuatif. Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-

2009), tampak bahwa pada tahun 2006 dan 2008 nilai rencana PMDN yang

disetujui di Provinsi Jawa Tengah menunjukan titik tertinggi yaitu 3.831.468,58

juta rupiah (2006) dan 2.578.988,46 juta rupiah (2008), sedangkan pada tahun

2005 dan 2007 menunjukan titik terendah yaitu 1.912.678,00 juta rupiah

(2005) dan 1.306.994,53 juta rupiah (2007). Pada tahun 2008 nilai rencana

PMDN yang disetujui di Provinsi Jawa Tengah mencapai 2.578.988,46 juta

rupiah, kemudian pada tahun 2009 mencapai 1.017.467,10 juta rupiah.

Page 64: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

57

Nilai Realisasi Investasi PMDN

Gambar 2.46.

Nilai Realisasi Investasi PMDN di Provinsi Jawa Tengah

Nilai realisasi investasi PMDN menjadi salah satu indikator dalam sub

agenda investasi yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Nilai realisasi investasi PMDN di Provinsi

Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif.

Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-2009),

tampak bahwa pada tahun 2005 nilai realisasi investasi PMDN di Provinsi

Jawa Tengah menunjukan titik tertinggi yaitu 5.756.775,87 juta rupiah,

sedangkan pada tahun 2007 menunjukan titik terendah yaitu 1.191.875,23

juta rupiah (2005). Pada tahun 2008 nilai realisasi investasi PMDN yang

disetujui di Provinsi Jawa Tengah mencapai 1.336.340,57 juta rupiah,

kemudian pada tahun 2009 mencapai 1.342.795,38 juta rupiah.

Page 65: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

58

Realisasi Penyerapan Tenaga Kerja PMA

Gambar 2.47.

Realisasi Penyerapan Tenaga Kerja PMA di Provinsi Jawa Tengah

Realisasi penyerapan tenaga kerja PMA menjadi salah satu indikator

dalam sub agenda investasi yang menjadi salah satu agenda pembangunan

untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Realisasi penyerapan tenaga kerja

PMA di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009)

cenderung fluktuatif. Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima

tahun (2004-2009), tampak bahwa pada tahun 2007 realisasi penyerapan

tenaga kerja PMA di Provinsi Jawa Tengah menunjukan titik tertinggi yaitu

26.336 orang, sedangkan pada tahun 2008 menunjukan titik terendah yaitu

13.341 orang. Pada tahun 2008 realisasi penyerapan tenaga kerja PMA di

Provinsi Jawa Tengah mencapai 13.341 orang, kemudian pada tahun 2009

mencapai 23.557,60 orang, sehingga dibandingkan realisasi penyerapan

tenaga kerja PMA pada tahun 2008 maka realisasi penyerapan tenaga kerja

PMA pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 10.216,6 orang.

Page 66: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

59

Analisis Gabungan Sub Agenda Investasi

Gambar 2.48.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Investasi

Nilai rencana PMA yang disetujui dan nilai realisasi investasi PMA pada

tahun 2006 di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya dikarenakan terjadinya peningkatan laju inflasi pada tahun 2006

sebesar 10,13% hal ini juga berdampak pada menurunnya Nilai realisasi

investasi PMDN pada tahun Rp. 2006 389461,39. Pada tahun 2008-2009

persentase Nilai realisasi PMA dan Nilai realisasi PMDN mengalami kenaikan

hal ini disebabkan karena terjadi penurunan persentase laju inflasi pada tahun

yang 2008 sebesar 9,55% menjadi 3,33% di tahun 2009.

Peningkatan iklim investasi ini juga didukung dengan adanya prioritas

pembangunan yang terdapat dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun

2008-2013 yaitu program Peningkatan dan pengembangan peran UMKM,

peningkatan dan pengembangan struktur perekonomian daerah didukung pula

dengan program pengembangan potensi dan produk unggulan daerah yang

berorientasi ekspor dan memiliki daya saing tinggi didukung sektor hulu dan

hilir serta dengan adanya program pengembangan sistem dan peningkatan

kualitas pelayanan publik dan program peningkatan kondisi keamanan dan

ketertiban melalui upaya menjaga kerukunan sosial. Selain itu, Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah juga memiliki program Peningkatan dan pengembangan

Page 67: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

60

investasi dan akses pasar untuk mendorong pertumbuhan sektor riil serta

akselerasi kinerja ekonomi daerah dalam rangka memperlas kesempatan kerja

dan penanggulangan kemiskinan.

INFRASTRUKTUR

Panjang Jalan Nasional

Gambar 2.49.

Panjang Jalan Nasional di Provinsi Jawa Tengah

Panjang jalan nasional dalam kondisi baik menjadi salah satu indikator

dalam sub agenda infrastruktur yang menjadi salah satu agenda

pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Panjang jalan

nasional dalam kondisi baik di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun

terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif. Apabila dilihat dari fokus

kecenderungan selama lima tahun (2004-2009), tampak bahwa pada tahun

2006 dan 2008 panjang jalan nasional dalam kondisi baik di Provinsi Jawa

Tengah menunjukan titik tertinggi yaitu 81,09% (2006) dan 82,96% (2008) dan

pada tahun 2005 dan 2007 menunjukan titik terendah yaitu 69.90% (2005)

dan 78,25% (2007). Pada tahun 2008 panjang jalan nasional dalam kondisi

baik di Provinsi Jawa Tengah mencapai 82,96%, kemudian pada tahun 2009

mencapai 81,84%, sehingga dibandingkan pada tahun 2008 maka panjang

jalan nasional dalam kondisi baik pada tahun 2009 mengalami penurunan

sebesar 1,12%.

Page 68: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

61

Panjang jalan nasional dalam kondisi sedang menjadi salah satu

indikator dalam sub agenda infrastruktur yang menjadi salah satu agenda

pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Panjang jalan

nasional dalam kondisi sedang di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam)

tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif. Apabila dilihat dari fokus

kecenderungan selama lima tahun (2004-2009), tampak bahwa pada tahun

2005 panjang jalan nasional dalam kondisi sedang di Provinsi Jawa Tengah

menunjukan titik tertinggi (24,99%), dan pada tahun 2008 menunjukan titik

terendah (12,83%). Pada tahun 2008 panjang jalan nasional dalam kondisi

sedang di Provinsi Jawa Tengah mencapai 12,83%, kemudian pada tahun

2009 mencapai 13,53%, sehingga dibandingkan pada tahun 2008 maka

panjang jalan nasional dalam kondisi sedang pada tahun 2009 mengalami

peningkatan sebesar 0,7%.

Panjang jalan nasional dalam kondisi buruk menjadi salah satu indikator

dalam sub agenda infrastruktur yang menjadi salah satu agenda

pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Panjang jalan

nasional dalam kondisi buruk di Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun

terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif. Apabila dilihat dari fokus

kecenderungan selama lima tahun (2004-2009), tampak bahwa panjang jalan

nasional dalam kondisi sedang pada tahun 2005 dan 2007 yaitu 5,10% (2005)

dan 5,21% (2007) di Provinsi Jawa Tengah menunjukan titik tertinggi, dan

pada tahun 2006 dan 2008 menunjukan titik terendah yaitu 3,10% (2006) dan

4,19% (2008). Pada tahun 2008 panjang jalan nasional dalam kondisi buruk di

Provinsi Jawa Tengah mencapai 4,19%, kemudian pada tahun 2009

mencapai 4,62%, sehingga dibandingkan pada tahun 2008 maka panjang

jalan nasional dalam kondisi buruk pada tahun 2009 mengalami peningkatan

sebesar 0,43%.

Page 69: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

62

Panjang Jalan Provinsi dan Kabupaten

Gambar 2.50.

Panjang Jalan Provinsi dan Kabupaten

di Provinsi Jawa Tengah

Panjang jalan provinsi dan kabupaten dalam kondisi baik menjadi salah

satu indikator dalam sub agenda infrastruktur yang menjadi salah satu agenda

pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Panjang jalan

provinsi dan kabupaten dalam kondisi baik di Provinsi Jawa Tengah dalam 6

(enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif. Apabila dilihat dari

fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-2009), tampak bahwa panjang

provinsi dan kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2006 menunjukan titik

terendah (58,09%). Pada tahun 2008 panjang jalan provinsi dan kabupaten

dalam kondisi baik di Provinsi Jawa Tengah mencapai 77,55%, kemudian

pada tahun 2009 mencapai 84,09%, sehingga dibandingkan pada tahun 2008

maka panjang jalan provinsi dan kabupaten dalam kondisi baik pada tahun

2009 mengalami peningkatan sebesar 6,54%.

Panjang jalan provinsi dan kabupaten dalam kondisi sedang menjadi

salah satu indikator dalam sub agenda infrastruktur yang menjadi salah satu

agenda pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Panjang

jalan provinsi dan kabupaten dalam kondisi sedang di Provinsi Jawa Tengah

dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif. Apabila

dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-2009), tampak

Page 70: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

63

bahwa panjang provinsi dan kabupaten dalam kondisi sedang pada tahun

2008 menunjukan titik terendah (15,22%). Pada tahun 2008 panjang jalan

provinsi dan kabupaten dalam kondisi sedang di Provinsi Jawa Tengah

mencapai 15,22%, kemudian pada tahun 2009 mencapai 13,34%, sehingga

dibandingkan pada tahun 2008 maka panjang jalan provinsi dan kabupaten

dalam kondisi sedang pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar

1,88%.

Panjang jalan provinsi dan kabupaten dalam kondisi buruk menjadi

salah satu indikator dalam sub agenda infrastruktur yang menjadi salah satu

agenda pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Panjang

jalan provinsi dan kabupaten dalam kondisi buruk di Provinsi Jawa Tengah

dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif. Apabila

dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-2009), tampak

bahwa panjang provinsi dan kabupaten dalam kondisi buruk pada tahun 2006

menunjukan titik tertinggi (17,53%), dan pada tahun 2008 menunjukan titik

terendah (7,21%). Pada tahun 2008 panjang jalan provinsi dan kabupaten

dalam kondisi buruk di Provinsi Jawa Tengah mencapai 7,21%, kemudian

pada tahun 2009 mencapai 2,57%, sehingga dibandingkan pada tahun 2008

maka panjang jalan provinsi dan kabupaten dalam kondisi buruk pada tahun

2009 mengalami penurunan sebesar 4,64%.

Page 71: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

64

Analisis Gabungan Sub Agenda Infrastruktur

Gambar 2.51.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Infrastruktur

Pada tahapan analisis gabungan untuk sub agenda infrastruktur dengan

indikator kondisi jalan nasional, pada kasus Jawa Tengah, dapat disimpulkan

bahwa kondisi jalan nasional dalam keadaan baik cenderung fluktuatif.

Berdasarkan data tersebut di atas, pada tahun 2005 terjadi penurunan

panjang jalan nasional dalam kondisi baik yaitu menjadi sebesar 69,90%, hal

ini dikarenakan prioritas Pemerintah Pusat untuk meningkatkan jalan nasional

di provinsi-provinsi pemekaran, tetapi panjang jalan nasional dalam kondisi

baik di Provinsi Jawa Tengah tetap dipelihara dan dijaga dengan baik.

Pada tahapan analisis gabungan untuk sub agenda infrastruktur dengan

indikator kondisi jalan provinsi dan kabupaten pada kasus Jawa Tengah,

dapat disimpulkan bahwa kondisi jalan provinsi dan kabupaten dalam

keadaan baik cenderung fluktuatif. Berdasarkan data tersebut di atas, pada

tahun 2005 terjadi peningkatan panjang jalan provinsi dan kabupaten dalam

kondisi baik yaitu menjadi sebesar 62,85%.

Peningkatan panjang jalan provinsi dan kabupaten dalam kondisi baik

ini juga didukung dengan adanya prioritas pembangunan yang terdapat dalam

RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2008-2013 yaitu: 1) Peningkatan

penyediaan fasilitas umum prasarana dan sarana transportasi melalui

pembangunan jalan dan jembatan, peningkatan jalan dan penggantian

Page 72: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

65

jembatan, pemeliharaan jalan dan jembatan untuk meningkatkan

aksesibilitas wilayah serta pengembangan jaringan transportasi antar

wilayah yang mengutamakan pelayanan transportasi yang terjangkau; 2)

pembangunan jalan dan jembatan; 3) rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan

jembatan; 4) peningkatan jalan dan penggantian jembatan; 5) peningkatan

sarana dan prasarana kebinamargaan; 6) pengembangan perhubungan darat.

PERTANIAN

Nilai Tukar Petani (NTP) per tahun di Provinsi Jawa Tengah

Gambar 2.52.

Nilai Tukar Petani (NTP) per tahun di Provinsi Jawa Tengah

Nilai Tukar Petani (NTP) per tahun menjadi salah satu indikator dalam

sub agenda pertanian yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Nilai Tukar Petani (NTP) per tahun di

Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung

fluktuatif. Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-

2009), tampak bahwa pada tahun 2007 menunjukan titik tertinggi (103,12%)

dan pada tahun 2008 menunjukan titik terendah (99,77%). Pada tahun 2008

Nilai Tukar Petani (NTP) per tahun mencapai 99,77%, kemudian pada tahun

2009 mencapai angka 98,57%, sehingga dibandingkan tahun 2008 maka Nilai

Tukar Petani (NTP) per tahun pada tahun 2009 mengalami penurunan

sebesar 1,20%.

Page 73: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

66

PDRB Sektor Pertanian

PDRB sektor pertanian menjadi salah satu indikator dalam sub agenda

pertanian yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat. PDRB sektor pertanian di Provinsi Jawa Tengah dalam

6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif.

Gambar 2.53.

PDRB Sektor Pertanian di Provinsi Jawa Tengah

Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-

2009), tampak bahwa PDRB sektor pertanian pada tahun 2008 menunjukan

titik tertinggi (5,09%). Pada tahun 2008 PDRB sektor pertanian di Provinsi

Jawa Tengah mencapai 5,09%, kemudian pada tahun 2009 mencapai 4,38%,

sehingga dibandingkan pada tahun 2008 maka PDRB sektor pertanian pada

tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 0,71%.

Analisis Gabungan Sub Agenda Pertanian

Pada tahapan analisis gabungan untuk sub agenda pertanian pada

kasus Jawa Tengah cenderung fluktuatif. Berdasarkan data tersebut diatas,

pada tahun 2009 terjadi penurunan PDRB sektor pertanian (berdasarkan

harga konstan) yaitu dari 5,09% menjadi sebesar 4,38% disebabkan oleh

penurunan nilai tukar petani pada tahun 2009 yaitu dari 99,77% menjadi

98,57%. Hal ini menjadi bukti bahwa semakin menurunnya nilai tukar petani

maka semakin turun pula PDRB sektor pertanian.

Page 74: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

67

Gambar 2.54.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Pertanian

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan beberapa upaya

untuk meningkatkan pembangunan sektor pertanian dengan beberapa

program sebagai berikut: 1) peningkatan dan pengembangan produk dan

produktivitas pertanian, perikanan, kelautan, dan kehutanan yang

bertumpu pada sistem agribisnis guna mempertahankan swasembada dan

ketahanan pangan; 2) peningkatan kualitas dan diversifikasi produk,

pemanfaatan teknologi tepat guna, dan peningkatan sarana prasarana

pendukung pengolah hasil pertanian, Kelautan dan Perikanan dan kehutanan;

3) pengembangan agribisnis; 4) pengembangan dan pengelolaan jaringan

irigasi, rawa serta jaringan pengairan lainnya; 5) peningkatan kesejahteraan

petani.

Page 75: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

68

KEHUTANAN

Persentase Luas Lahan Rehabilitasi dalam Hutan terhadap Lahan Kritis

Gambar 2.55.

Persentase Luas Lahan Rehabilitasi dalam Hutan terhadap Lahan Kritis

di Provinsi Jawa Tengah

Persentase luas lahan rehabilitasi dalam hutan terhadap lahan kritis

menjadi indikator dalam sub agenda kehutanan yang menjadi salah satu

agenda pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Persentase

luas lahan rehabilitasi dalam hutan terhadap lahan kritis di Provinsi Jawa

Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung fluktuatif.

Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-2009),

tampak bahwa persentase luas lahan rehabilitasi dalam hutan terhadap lahan

kritis pada tahun 2007 menunjukan titik tertinggi (9,30%). Pada tahun 2008

persentase luas lahan rehabilitasi dalam hutan terhadap lahan kritis di

Provinsi Jawa Tengah mencapai 3,14%, kemudian pada tahun 2009

mencapai 1,55%, sehingga dibandingkan pada tahun 2008 maka persentase

luas lahan rehabilitasi dalam hutan terhadap lahan kritis pada tahun 2009

mengalami penurunan sebesar 1,59%.

Page 76: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

69

Analisis Gabungan Sub Agenda Kehutanan

Gambar 2.56.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Kehutanan

Pada tahapan analisis gabungan untuk sub agenda kehutanan di

Provinsi Jawa Tengah, dapat disimpulkan adanya kondisi kehutanan yang

kurang baik. Hal menarik yang ditemukan terkait dengan kondisi indikator ini

adalah, adanya kesesuaian kondisi persentase luar lahan rehabilitasi dalam

hutan dengan dalam hutan terhadap lahan kritis, dimana pada tahun 2006

persentase luas lahan rehabilitasi dalam dan luar hutan mengalami

peningkatan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan beberapa

upaya untuk meningkatkan persentase luas lahan rehabilitasi dalam hutan

terhadap lahan kritis dengan beberapa program sebagai berikut: 1) pemulihan

daya dukung lingkungan melalui pengembangan kelembagaan, kawasan

pesisir dan laut, rehabilitasi lahan kritis, dan terlantar terpadu; 2) rehabilitasi

hutan dan lahan; 3) rehabilitasi, perlindungan, dan konservasi hutan.

KELAUTAN

Jumlah Tindak Pidana Perikanan

Jumlah tindak pidana perikanan menjadi salah satu indikator dalam sub

agenda kelautan yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk

Page 77: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

70

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Jumlah tindak pidana perikanan di

Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung

fluktuatif.

Gambar 2.57.

Jumlah Tindak Pidana Perikanan di Provinsi Jawa Tengah

Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-

2009), tampak bahwa jumlah tindak pidana perikanan sejak tahun 2005

hingga tahun 2008 menunjukan penurunan, pada tahun 2005 Jumlah tindak

pidana perikanan menurun menjadi 32 tindak pidana dibandingkan tahun

2004 yang sebesar 33 tindak pidana, kemudian pada tahun 2006 menurun

drastis menjadi 17 tindak pidana, pada tahun 2007 kembali turun menjadi 9

tindak pidana, dan puncak penurunan jumlah tindak pidana perikanan pada

tahun 2008 yaitu menjadi 3 tindak pidana, hal ini disebabkan karena adanya :

1) satuan pengawas; 2) adanya kerjasama aparat POLRI, TNI – AL, PPNS

(Penyidik Pegawai Negeri Sipil) dari Dinas Kelautan dan Perikanan, 3) adanya

patroli gabungan di Pantura 1 bulan 2 kali. Pada tahun 2008 jumlah tindak

pidana perikanan di Provinsi Jawa Tengah mencapai 3 tindak pidana,

kemudian pada tahun 2009 naik mencapai 14 tindak pidana, sehingga

dibandingkan pada tahun 2008 maka jumlah tindak pidana perikanan pada

tahun 2009 mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 11 tindak

pidana, yang disebabkan karena adanya : 1) resesi ekonomi; 2) naiknya harga

BBM sehingga mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan pokok

Page 78: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

71

masyarakat sehingga banyak masyarakat yang melakukan penangkapan ikan

dengan alat tangkap illegal.

Luas Kawasan Konservasi Laut

Gambar 2.58.

Luas Kawasan Konservasi Laut di Provinsi Jawa Tengah

Luas kawasan konservasi laut menjadi indikator dalam sub agenda

kelautan yang menjadi salah satu agenda pembangunan untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat. Luas kawasan konservasi laut di Provinsi Jawa Tengah

dalam 4 (lima) tahun terakhir (2006-2009) cenderung stabil dan meningkat

pada tahun 2009. Hal ini tampak dari luas kawasan konservasi laut pada

tahun 2006 hingga tahun 2008 yang menunjukan titik yang stabil yaitu

110,117%. Pada tahun 2008 luas kawasan konservasi laut di Provinsi Jawa

Tengah mencapai 110,117%, kemudian pada tahun 2009 mencapai

122,092%, sehingga dibandingkan pada tahun 2008 maka luas kawasan

konservasi laut pada tahun 2009 mengalami peningkatan yang cukup

signifikan yaitu sebesar 11,975%, yang disebabkan karena adanya 1) UU 27

Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil; 2)

adanya PP 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan; 3) adanya

Permen Kelautan dan Perikanan RI No. 16/Men/208 tentang Perencanaan

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil; 4) adanya program

sosialisasi pemanfaatan terumbu karang; 5) program penanaman bakau; 6)

program penanaman mangrove di pesisir; 7) sosialisasi pembuatan terumbu

Page 79: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

72

karang buatan; 8) sosialisasi cangkok karang; 9) konservasi sumber daya

alam di Pantura (Brebes, Pemalang, Pekalongan), Pati, Rembang dan Pantai

Selatan (Kebumen dan Purworejo).

Analisis Gabungan Sub Agenda Kelautan

Gambar 2.59.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Kelautan

Pada tahapan analisis gabungan untuk sub agenda kelautan di

Provinsi Jawa Tengah, dapat disimpulkan adanya kondisi yang kurang baik.

Pada tahun 2004 dan 2005 untuk luas kawasan konservasi laut Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah tidak melakukan kegiatan apapun untuk menjaga

maupun untuk memperluas kawasan konservasi laut. Masih lemahnya kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menjaga kondisi kelautannya

disebabkan karena masih banyak prioritas-prioritas pembangunan yang lebih

penting, meskipun agenda kelautan juga menjadi pekerjaan rumah yang harus

segera dibenahi. Akan tetapi, meskipun Provinsi Jawa Tengah tidak

menjadikan sub agenda kelautan menjadi prioritas, tetapi Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kondisi

kelautan agar tetap terkendali dan kondusif.

Page 80: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

73

KESEJAHTERAAN SOSIAL

Persentase Penduduk Miskin

Persentase penduduk miskin menjadi salah satu indikator dalam sub

agenda kesejahteraan sosial yang menjadi salah satu agenda pembangunan

untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Persentase penduduk miskin di

Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung

fluktuatif.

Gambar 2.60.

Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Jawa Tengah

Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-

2009), tampak bahwa persentase penduduk miskin pada tahun 2006

menunjukan titik tertinggi (22,19%), yang disebabkan karena kenaikan harga

Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 1 September 2005 yang kemudian memacu

kenaikan harga-harga barang kebutuhan lainnya sedangkan pada tahun 2005

menunjukan titik terendah (20,49%). Pada tahun 2008 persentase penduduk

miskin di Provinsi Jawa Tengah mencapai 19.23%, kemudian pada tahun

2009 mencapai 17,72% sehingga dibandingkan pada tahun 2008 maka

persentase penduduk miskin pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar

1,51% karena pada bulan Maret 2009 masih masuk periode panen raya dan

adanya penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak 3 kali

(tanggal 1 Desember 2008, 15 Desember 2008, dan 15 Januari 2009).

Page 81: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

74

Tingkat Pengangguran Terbuka

Gambar 2.61.

Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Tengah

Tingkat pengangguran terbuka menjadi salah satu indikator dalam sub

agenda kesejahteraan sosial yang menjadi salah satu agenda pembangunan

untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tingkat pengangguran terbuka di

Provinsi Jawa Tengah dalam 6 (enam) tahun terakhir (2004-2009) cenderung

fluktuatif. Apabila dilihat dari fokus kecenderungan selama lima tahun (2004-

2009), tampak bahwa tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2005

menunjukan titik tertinggi (8,51%). Pada tahun 2008 tingkat pengangguran

terbuka di Provinsi Jawa Tengah mencapai 7,12%, kemudian pada tahun

2009 mencapai 7,28% sehingga dibandingkan pada tahun 2008 maka tingkat

pengangguran terbuka pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar

0,16%.

Page 82: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

75

Analisis Gabungan Sub Agenda Kesejahteraan Sosial

Gambar 2.62.

Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Untuk Sub Agenda Kesejahteraan Sosial

Pada tahapan analisis gabungan untuk sub agenda kesejahteraan sosial

pada kasus Jawa Tengah cenderung fluktuatif. Berdasarkan data tersebut

diatas, pada tahun 2006 hingga tahun 2008 terjadi disebabkan penurunan

persentase penduduk miskin yaitu dari 22,19% (2006) menjadi 20,43 di tahun

2007 kemudian pada tahun 2008 turun kembali menjadi 19,23% yang

disebabkan oleh penurunan tingkat pengangguran terbuka dari tahun 2006

hingga tahun 2008 yaitu dari 8,20% pada tahun 2006 menjadi 8,10% di tahun

2007 dan turun kembali di tahun 2008 menjadi 7,12%. Hal ini menjadi bukti

bahwa semakin turunnya tingkat pengangguran terbuka maka semakin

menurun juga persentase penduduk miskin.

Penurunan persentase penduduk miskin dan pengangguran terbuka

juga didukung dengan adanya prioritas pembangunan yang terdapat dalam

RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2008-2013 yaitu: 1) Peningkatan dan

pengembangan investasi dan akses pasar untuk mendorong pertumbuhan

sektor rill serta akselerasi kinerja ekonomi daerah dalam rangka

memperluas kesempatan kerja dan penanggulangan kemiskinan; 2)

Peningkatan kualitas dan profesionalitas penanganan Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan penanganan penduduk usia

Page 83: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

76

lanjut melalui peningkatan partisipasi sosial dan kesetiakawanan sosial

masyarakat serta peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya

aparatur pelaksana.

3. Rekomendasi Kebijakan

Dalam rangka pencapaian misi agenda Indonesia untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat maka perlu terus diupayakan program-program

pembangunan di Provinsi Jawa Tengah yang mendukung perwujudan agenda

tersebut. Beberapa langkah strategis yang diremokendasikan untuk

mewujudkan Provinsi Jawa Tengah yang berorientasi pada peningkatan

kesejahteraan rakyat antara lain :

a. Peningkatan pemerataan akses dan mutu pendidikan dengan

menitikberatkan pada pendidikan dasar - pendidikan menengah dan

peningkatan relevansi kurikulum pendidikan dengan perkembangan

Iptek serta jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan didukung

pangsa pasar kerja dan sarana/prasarana yang memadai, tanpa

diskriminasi usia, kelompok dan jenis kelamin; disertai dengan

perbaikan manajemen pelayanan pendidikan, dan peningkatan kualitas

tenaga pendidik dan kependidikan;

b. Peningkatan pemerataan, jangkauan, dan mutu pelayanan kesehatan

masyarakat dan pelayanan kesehatan perseorangan/rujukan yang

didukung oleh persebaran sarana prasarana, pengembangan

profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan yang memadai

dan berkualitas, serta mampu menjangkau masyarakat miskin melalui

jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat; disertai dengan

Pencegahan dan penanggulangan penyakit; perbaikan Sumberdaya

kesehatan; Perbaikan gizi masyarakat; Akses pelayanan kesehatan

masyarakat; Pencegahan dan penanggulangan penyakit; Farmasi dan

perbekalan kesehatan; Promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat;

c. Peningkatan dan pengembangan sistem pengendalian laju pertumbuhan

penduduk dan pengaturan persebarannya melalui fasilitasi program KB

dan transmigrasi; disertai dengan perbaikan Pelayanan keluarga

berencana; Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB

Mandiri; Pengembangan model operasional BKB – Posyandu – PAUD;

Page 84: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

77

d. Peningkatan dan pengembangan peran UMKM dalam pemenuhan

kebutuhan pasar domestik dan berorientasi ekspor, serta

pengembangan kewirausahaan untuk mendorong daya saing;

e. Peningkatan dan pengembangan struktur perekonomian daerah

melalui pengembangan potensi dan produk unggulan daerah yang

berorientasi ekspor dan memiliki daya saing tinggi yang didukung sektor

hulu dan hilir;

f. Peningkatan dan pengembangan investasi dan akses pasar untuk

mendorong pertumbuhan sektor rill serta akselerasi kinerja ekonomi

daerah dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan

penanggulangan kemiskinan; disertai dengan Peningkatan promosi dan

kerjasama investasi; Peningkatan iklim dan realisasi investasi;

g. Peningkatan penyediaan fasilitas umum prasarana dan sarana

transportasi melalui pembangunan jalan dan jembatan, peningkatan

jalan dan penggantian jembatan, pemeliharaan jalan dan jembatan

untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah serta pengembangan

jaringan transportasi antar wilayah yang mengutamakan pelayanan

transportasi yang terjangkau; antara lain Pembangunan jalan dan

jembatan; Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan; Peningkatan

jalan dan penggantian jembatan; Peningkatan sarana dan prasarana

Kebinamargaan; Pengembangan perhubungan darat;

h. Peningkatan dan pengembangan produk dan produktivitas

pertanian, perikanan, kelautan, dan kehutanan yang bertumpu pada

sistem agribisnis guna mempertahankan swasembada dan ketahanan

pangan;

i. Peningkatan kualitas dan diversifikasi produk, pemanfaatan

teknologi tepat guna, dan peningkatan sarana prasarana pendukung

pengolah hasil pertanian, Kelautan dan Perikanan dan kehutanan;

disertai dengan Pengembangan agribisnis; Pengembangan dan

pengelolaan jaringan irigasi, rawa serta jaringan pengairan lainnya;

Peningkatan kesejahteraan petani;

j. Pemulihan daya dukung lingkungan melalui pengembangan

kelembagaan, kawasan pesisir dan laut, rehabilitasi lahan kritis, dan

terlantar terpadu; disertai dengan Rehabilitasi hutan dan lahan;

Rehabilitasi, perlindungan, dan konservasi hutan;

Page 85: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

78

k. Peningkatan dan pengembangan investasi dan akses pasar untuk

mendorong pertumbuhan sektor rill serta akselerasi kinerja ekonomi

daerah dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan

penanggulangan kemiskinan;

l. Peningkatan kualitas dan profesionalitas penanganan Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan penanganan penduduk

usia lanjut melalui peningkatan partisipasi sosial dan

kesetiakawanan sosial masyarakat serta peningkatan kapasitas

kelembagaan dan sumber daya aparatur pelaksana.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan pada penyajian data dan analisis yang telah dilakukan, maka

berikut ini disimpulkan beberapa hal pokok terkait dengan sejauhmana pelaksanaan

RPJMN 2004-2009 dengan agenda pembangunan : 1) Mewujudkan Indonesia yang

Aman dan Damai; 2) Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis, serta 3)

Agenda Pembangunan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat yang ditinjau dari

pelaksanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah:

1. Agenda Pembangunan Pertama: Mewujudkan Indonesia yang Aman dan

Damai

a. Indeks Kriminalitas

Kondisi kriminalitas di Provinsi Jawa Tengah – yang ditunjukan

dengan nilai indeks kriminalitas – selama tahun 2004-2009 dinyatakan

masih kurang baik, hal ini diperkuat dengan data nilai indeks

kriminalitas Provinsi Jawa Tengah pada 4 (empat) titik tahun

pengamatan yang berada di atas nilai rata-rata indeks kriminalitas dalam

lima tahun (2004-2009), yaitu 64,05.

Page 86: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

79

b. Persentase Penyelesaian Kasus Kejahatan Konvensional

Penyelesaian kasus kejahatan konvensional di Provinsi Jawa

Tengah selama tahun 2004-2009 dapat dinyatakan sangat baik, yang

ditunjukan dengan kondisi 6 (enam) titik tahun pengamatan yang lebih

tinggi di atas nilai rata-rata persentase penyelesaian kasus kejahatan

konvensional dalam lima tahun (2004-2009), yaitu 61,47%.

c. Persentase Penyelesaian Kasus Kejahatan Transnasional

Penyelesaian kasus kejahatan transnasional di Provinsi Jawa

Tengah selama kurun waktu lima tahun (2004-2009) dinyatakan cukup

baik, yang ditunjukan dengan seimbangnya jumlah titik tahun

pengamatan (yaitu masing-masing tiga titik tahun), antara yang di atas

rata dengan yang di bawah rata-rata persentase penyelesaian kasus

kejahatan transnasional, yaitu 100,02%.

Berdasarkan pada kondisi per indikator di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah dalam rangka

pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda Pembangunan Nasional yang

Pertama, yaitu Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai dinyatakan

cukup baik (skor 3,33). Kondisi demikian dapat terjadi karena sudah cukup

baiknya sinergitas kerjasama antar lembaga dan aparat penegakan hukum di

Jawa Tengah, yang sangat mendukung dalam penciptaan kondisi keamanan

dan kedamaian di Provinsi Jawa Tengah. Namun, mengingat besarnya

dinamika dan tantangan akibat adanya perubahan diberbagai sektor, maka

pada masa yang akan datang perlu lebih ditingkatkan efektivitas kerjasama

lintas instansi penegak hukum ini untuk lebih menjamin terciptanya situasi

yang aman dan damai di Jawa Tengah.

2. Agenda Pembangunan Kedua: Mewujudkan Indonesia yang Adil dan

Demokratis

a. Sub Agenda Pelayanan Publik

1) Persentase Jumlah Kasus Korupsi yang Tertangani Dibandingkan

dengan yang Dilaporkan

Penanganan kasus korupsi di Provinsi Jawa Tengah selama

tahun 2004-2009 dinyatakan cukup baik, yang ditunjukan dengan

Page 87: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

80

seimbangnya jumlah titik tahun pengamatan (yaitu masing-masing

tiga titik tahun), antara yang di atas rata dengan yang di bawah

rata-rata persentase jumlah kasus korupsi yang tertangani

dibandingkan dengan yang dilaporkan relatif menurun, yaitu

57,65%.

2) Persentase Jumlah Kabupaten/ Kota yang Memiliki Peraturan

Daerah Pelayanan Satu Atap

Penataan kelembagaan pelayanan terpadu yang dinyatakan

dengan Peraturan Daerah pada setiap Kabupaten/ Kota selama

kurun waktu lima tahun yang lalu (2004-2009) di Jawa Tengah

dinyatakan baik, hal ini ditunjukan dengan kondisi 4 (empat) titik

tahun pengamatan yang lebih tinggi di atas nilai rata-rata

persentase jumlah Kabupaten/ Kota yang memiliki peraturan

daerah pelayanan satu atap di Provinsi Jawa Tengah, yaitu

70,00%. Prestasi ini sejalan dengan komitmen Gubernur Jawa

Tengah untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai “Provinsi OSS”.

3) Persentase Pelaporan Kabupaten/ Kota Wajar dengan

Pengecualian

Pemenuhan kewajiban pelaporan keuangan secara tertib

menjadi tuntutan bagi setiap pemerintah daerah Kabupaten/ Kota,

selama tahun 2004-2009, pelaporan Kabupaten/ Kota wajar

dengan pengecualian untuk kondisi di Provinsi Jawa Tengah

selama tahun 2004-2009 dinyatakan cukup baik, ini ditunjukan

dengan jumlah titik tahun pengamatan yang lebih tinggi (3 titik

tahun) dibandingkan 2 titik tahun yang lebih rendah, dan 1 titik

tahun yang sama dengan nilai rata-rata persentase pelaporan

Kabupaten/ Kota wajar dengan pengecualian, yaitu 94,29%.

Berdasarkan pada kondisi per indikator di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda

Pembangunan Nasional yang Kedua, yaitu Mewujudkan Indonesia yang

Adil dan Demokratis, khususnya pada Sub Agenda Pelayanan Publik,

dinyatakan cukup baik (skor 3,33). Kondisi demikian dapat terjadi

karena sudah cukup baiknya langkah-langkah reformasi birokrasi di

Page 88: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

81

Jawa Tengah. Reformasi birokrasi dilakukan pada semua lini, terutama

terkait dengan aspek kewenangan, kelembagaan, aparatur, dan lain-

sebagainya. Langkah reformasi yang konkrit ini ikut menekan tingkat

penyalahgunaan wewenang yang berakibat pada kemungkinan

terjadinya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), menuju terciptanya

tata kelola pemerintahan yang baik.

b. Sub Agenda Demokrasi

1) Gender Development Index (GDI)

Pengembangan demokratisasi di Jawa Tengah dinyatakan

sudah baik, dilihat dari indikator Gender Development Index

(GDI), dimana terdapat 4 titik tahun pengamatan yang lebih tinggi

dari nilai rata-rata GDI di Jawa Tengah, yaitu sebesar 63,31%.

Perhatian pada pembangunan gender di Jawa Tengah ternyata

cukup efektif, terutama dilihat dari sisi demokratisasi, misalnya

terjadi peningkatan dalam jumlah wanita yang terjun dalam

pemerintahan, partisipasi wanita di legislatif, dan lain-lain.

2) Gender Empowerment Measurement (GEM)

Selanjutnya, apabila dilihat dari angka Gender

Empowerment Measurement (GEM), Jawa Tengah juga

menunjukan kondisi yang sudah baik. Demokratisasi menjadi

basis utama dalam penciptaan situasi yang berkeadilan, apalagi

bila dilihat dari sisi gender, yaitu golongan dalam masyarakat yang

selama ini masih termarginalkan. Kondisi baik ditunjukan dengan 4

titik tahun pengamatan yang berada di atas nilai rata-rata GEM di

Jawa Tengah, yaitu 58,90%.

Berdasarkan pada kondisi per indikator di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda

Pembangunan Nasional yang Kedua, yaitu Mewujudkan Indonesia yang

Adil dan Demokratis, khususnya pada Sub Agenda Demokrasi,

dinyatakan baik (skor 4). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah

menempatkan dimensi gender sebagai salah satu prioritas

pembangunan daerah dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2008-2013,

hal ini sejalan dengan isu global perhatian pada aspek

Page 89: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

82

pengarusutamaan gender dalam Millenium Development Goal’s

(MDG’s). Prioritas ini tentunya berdampak pada peningkatan berbagai

indikator pembangunan gender dan demokrasi, seperti GDI dan GEM

dalam lima tahun terakhir.

Berdasarkan pada kondisi per indikator di kedua Sub Agenda, maka

dapat disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda Pembangunan

Nasional yang Kedua, yaitu Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis

dinyatakan baik (skor 3,65). Kondisi demikian dapat terjadi karena sudah

baiknya langkah-langkah yang ditempuh oleh Provinsi Jawa Tengah dalam

perbaikan kinerja birokrasi (internal) dan pengembangan demokratisasi lokal

(eksternal). Penyelenggaraan reformasi birokrasi di berbagai aspek

pemerintahan memegang peranan yang sangat penting bagi terciptanya

kondisi daerah yang semakin baik, terutama dari sisi kapasitas pemerintahan

daerah, termasuk jajaran aparatur dan sistem politiknya.

3. Agenda Pembangunan Ketiga: Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

a. Sub Agenda Indeks Pembangunan Manusia

Indeks pembangunan manusia di Provinsi Jawa Tengah selama

kurun waktu lima tahun (2004-2009) dinyatakan cukup baik (skor 3,0),

yang ditunjukan dengan seimbangnya jumlah titik tahun pengamatan

(yaitu masing-masing tiga titik tahun), antara yang di atas rata dengan

yang di bawah rata-rata IPM, yaitu 70,60%.

Secara keseluruhan sub agenda Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) di Provinsi Jawa Tengah dilihat dari indikator rata-rata lama

sekolah, persentase melek aksara 15 tahun ke atas, dan umur harapan

hidup maka dapat disimpulkan bahwa IPM di Provinsi Jawa Tengah

sudah berjalan baik.

b. Sub Agenda Pendidikan

1) Angka Partisipasi Murni (SD/MI)

Angka Partisipasi Murni (SD/MI) di Provinsi Jawa Tengah

selama kurun waktu lima tahun (2004-2009) dinyatakan cukup

baik, yang ditunjukan dengan seimbangnya jumlah titik tahun

Page 90: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

83

pengamatan (yaitu masing-masing tiga titik tahun), antara yang di

atas rata dengan yang di bawah rata-rata APM SD/MI, yaitu

91,39%.

2) Angka Partisipasi Kasar (SD/MI)

Angka Partisipasi Kasar (SD/MI) di Provinsi Jawa Tengah

selama kurun waktu lima tahun (2004-2009) dinyatakan cukup

baik, yang ditunjukan dengan seimbangnya jumlah titik tahun

pengamatan (yaitu masing-masing tiga titik tahun), antara yang di

atas rata dengan yang di bawah rata-rata Angka Partisipasi Kasar

(SD/MI) 106,30%.

3) Rata-rata Nilai Akhir (SMP/MTS)

Rata-rata nilai akhir (SMP/MTS) di Provinsi Jawa Tengah

selama tahun 2004-2009 dinyatakan baik, yang ditunjukan dengan

kondisi 4 (empat) titik tahun pengamatan yang lebih tinggi di atas

nilai rata-rata dari indikator rata-rata nilai akhir SMP/MTs dalam

lima tahun (2004-2009), yaitu 5.98.

4) Rata-rata Nilai Akhir (SMA/SMK/MA)

Rata-rata nilai akhir (SMA/SMK/MA) selama tahun 2004-

2009 dinyatakan baik, yang ditunjukan dengan kondisi 4 (empat)

titik tahun pengamatan yang berada di atas nilai rata-rata dari

indikator rata-rata nilai akhir SMA/SMK/MA dalam lima tahun

(2004-2009), yaitu 6,57%.

5) Angka Putus Sekolah SD

Kondisi Angka putus sekolah SD di Provinsi Jawa Tengah

selama tahun 2004-2009 dinyatakan baik, yang ditunjukan dengan

kondisi 4 (empat) titik tahun pengamatan yang berada di bawah

rata-rata angka putus sekolah SD dalam lima tahun (2004-2009),

yaitu 0,26%.

6) Angka Putus Sekolah SMP/MTs

Angka putus sekolah SMP/MTs di Provinsi Jawa Tengah

selama tahun 2004-2009 dinyatakan baik, yang ditunjukan dengan

kondisi 4 (empat) titik tahun pengamatan yang berada di bawah

rata-rata angka putus sekolah SMP/MTs, yaitu 0,93%.

Page 91: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

84

7) Angka Putus Sekolah Menengah

Angka putus sekolah menengah di Provinsi Jawa Tengah

selama tahun 2004-2009 dapat dinyatakan tidak baik, yang

ditunjukan dengan kondisi 6 (enam) titik tahun pengamatan yang

lebih tinggi di atas nilai rata-rata angka putus sekolah menengah

dalam lima tahun (2004-2009), yaitu 1,08%.

8) Angka Melek Aksara 15 tahun ke atas

Angka melek aksara 15 tahun ke atas di Provinsi Jawa

Tengah selama kurun waktu lima tahun (2004-2009) dinyatakan

cukup baik, yang ditunjukan dengan seimbangnya jumlah titik

tahun pengamatan (yaitu masing-masing tiga titik tahun), antara

yang di atas rata dengan yang di bawah rata-rata angka melek

aksara 15 tahun ke atas yaitu 88,28%.

9) Persentase Jumlah Guru Layak Mengajar SMP/MTs

Persentase jumlah guru layak mengajar SMP/MTs selama

tahun 2004-2009 dinyatakan baik, yang ditunjukan dengan kondisi

4 (empat) titik tahun pengamatan yang berada di atas nilai rata-

rata persentase jumlah guru layak mengajar SMP/MTs, yaitu

78,51%.

10) Persentase Jumlah Guru Layak Mengajat Sekolah Menengah

Persentase jumlah guru layak mengajat sekolah menengah

di Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu lima tahun (2004-

2009) dinyatakan cukup baik, yang ditunjukan dengan

seimbangnya jumlah titik tahun pengamatan (yaitu masing-masing

tiga titik tahun), antara yang di atas rata dengan yang di bawah

rata-rata Angka melek aksara 15 tahun ke atas yaitu 71,01%

Berdasarkan pada kondisi per indikator di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda

Pembangunan Nasional yang Ketiga, yaitu Meningkatkan Kesejahteraan

Rakyat, khususnya pada Sub Agenda Pendidikan, dinyatakan cukup

baik (skor 3,3). Kondisi demikian dapat terjadi karena sudah cukup

baiknya kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

Page 92: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

85

c. Sub Agenda Kesehatan

1) Umur Harapan Hidup (UHH)

Umur Harapan Hidup (UHH) di Provinsi Jawa Tengah

selama tahun 2004-2009 dinyatakan cukup baik, yang ditunjukan

dengan seimbangnya jumlah titik tahun pengamatan (yaitu

masing-masing tiga titik tahun), antara yang di atas nilai rata-rata

dengan yang di bawah nilai rata-rata umur harapan hidup, yaitu

70,73 tahun.

2) Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka kematian bayi selama tahun 2004-2009 dinyatakan

baik, yang ditunjukan dengan kondisi 4 (empat) titik tahun

pengamatan yang berada di bawah nilai rata-rata angka kematian

bayi, yaitu 13,16%.

3) Prevalensi Gizi Buruk

Prevalensi gizi buruk selama tahun 2004-2009 dinyatakan

cukup baik, yang ditunjukan dengan seimbangnya jumlah titik

tahun pengamatan (yaitu masing-masing tiga titik tahun), antara

yang di atas nilai rata-rata dengan yang di bawah nilai rata-rata

prevalensi gizi buruk, yaitu 2,92%.

4) Prevalensi Gizi Kurang

Prevalensi gizi kurang di Provinsi Jawa Tengah selama

kurun waktu lima tahun (2004-2009) dinyatakan cukup baik, yang

ditunjukan dengan seimbangnya jumlah titik tahun pengamatan

(yaitu masing-masing tiga titik tahun), antara yang di atas nilai

rata-rata dengan yang di bawah nilai rata-rata prevalensi gizi

kurang, yaitu 13,30%.

5) Persentase Tenaga Kesehatan perpenduduk

Persentase tenaga kesehatan perpenduduk di Provinsi Jawa

Tengah selama tahun 2004-2009 dinyatakan sangat baik, yang

ditunjukan dengan kondisi 6 (enam) titik tahun pengamatan yang

di atas nilai rata-rata persentase tenaga kesehatan perpenduduk,

yaitu 0,13%.

Page 93: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

86

Berdasarkan pada kondisi per indikator di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda

Pembangunan Nasional yang Ketiga, yaitu Meningkatkan Kesejahteraan

Rakyat, khususnya pada Sub Agenda Kesehatan, dinyatakan baik

(skor 3,6). Kondisi demikian dapat terjadi karena sudah semakin

baiknya perhatian dan keseriusan dari Pemerintah Jawa Tengah untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan adanya jaminan kesehatan

yang memadai untuk masyarakat Jawa Tengah.

d. Sub Agenda Keluarga Berencana

1) Persentase Penduduk ber-KB

Persentase penduduk ber-KB di Provinsi Jawa Tengah

selama tahun 2004-2009 dinyatakan tidak baik, yang ditunjukan

dengan kondisi 6 (enam) titik tahun pengamatan yang berada di

bawah nilai rata-rata persentase penduduk ber-KB, yaitu 79,67%.

2) Persentase Laju Pertumbuhan Penduduk

Persentase laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Jawa

Tengah selama tahun 2004-2009 dinyatakan tidak baik, hal ini

ditunjukan dengan kondisi 6 (enam) titik tahun pengamatan yang

berada di atas nilai rata-rata persentase laju pertumbuhan

penduduk dalam lima tahun (2004-2009), yaitu 0,38%.

3) Total Fertility Rate (TFR)

Persentase Total Fertility Rate (TFR) di Provinsi Jawa

Tengah selama tahun 2004-2009 dinyatakan baik, yang

ditunjukan dengan kondisi 4 (empat) titik tahun pengamatan yang

berada di bawah nilai rata-rata Total Fertility Rate (TFR), yaitu

2,19%.

Berdasarkan pada kondisi per indikator di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda

Pembangunan Nasional yang Ketiga, yaitu Meningkatkan Kesejahteraan

Rakyat, khususnya pada Sub Agenda Keluarga Berencana, dinyatakan

cukup baik (skor 2,5). Kondisi demikian dapat terjadi karena sudah

Page 94: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

87

semakin baiknya perhatian dan keseriusan dari Pemerintah Jawa

Tengah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara

menekan laju pertumbuhan penduduk melalui Program KB sehingga

tidak terjadi ledakan penduduk yang akan berakibat pada kehidupan

perekonomian di Provinsi Jawa Tengah.

e. Sub Agenda Ekonomi Makro

1) Laju Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi selama tahun 2004-2009

dinyatakan baik, yang ditunjukan dengan kondisi 4 (empat) titik

tahun pengamatan yang berada di atas nilai rata-rata laju

pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun (2004-2009), yaitu 5,26%.

2) Persentase Ekspor terhadap PDRB

Persentase ekspor terhadap PDRB di Provinsi Jawa Tengah

selama kurun waktu lima tahun (2004-2009) dinyatakan cukup

baik, yang ditunjukan dengan seimbangnya jumlah titik tahun

pengamatan (yaitu masing-masing tiga titik tahun), antara yang di

atas rata dengan yang di bawah rata-rata persentase ekspor

terhadap PDRB yaitu 48,43%.

3) Persentase Output Manufaktur terhadap PDRB

Persentase output manufaktur terhadap PDRB di Provinsi

Jawa Tengah selama kurun waktu lima tahun (2004-2009)

dinyatakan cukup baik, yang ditunjukan dengan seimbangnya

jumlah titik tahun pengamatan (yaitu masing-masing tiga titik

tahun), antara yang di atas rata dengan yang di bawah rata-rata

Persentase output manufaktur terhadap PDRB 32,81%.

4) Pendapatan per kapita

Pendapatan per kapita di Provinsi Jawa Tengah selama

kurun waktu lima tahun (2004-2009) dinyatakan cukup baik, yang

ditunjukan dengan seimbangnya jumlah titik tahun pengamatan

(yaitu masing-masing tiga titik tahun), antara yang di atas rata

dengan yang di bawah rata-rata pendapatan per kapita yaitu

7.844.511,368 juta rupiah.

Page 95: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

88

5) Laju Inflasi

Laju inflasi di Provinsi Jawa Tengah selama tahun 2004-

2009 dapat dinyatakan baik, yang ditunjukan dengan

seimbangnya jumlah titik tahun pengamatan (yaitu masing-masing

tiga titik tahun), antara yang di atas rata dengan yang di bawah

rata-rata laju inflasi dalam lima tahun (2004-2009), yaitu 7,88%.

Berdasarkan pada kondisi per indikator di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda

Pembangunan Nasional yang Ketiga, yaitu Meningkatkan Kesejahteraan

Rakyat, khususnya pada Sub Agenda Ekonomi Makro, dinyatakan

cukup baik (skor 3,4). Kondisi demikian dapat terjadi karena sudah

semakin membaiknya pemasukan-pemasukan dari sektor ekspor dan

manufaktur sehingga semakin meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi,

hal ini juga didukung dengan semakin membaiknya laju inflasi di

Provinsi Jawa Tengah yang berakibat semakin membaiknya kondisi

ekonomi makro di Provinsi Jawa Tengah.

f. Sub Agenda Investasi

1) Nilai Rencana PMA yang Disetujui

Nilai rencana PMA yang disetujui di Provinsi Jawa Tengah

selama tahun 2004-2009 dinyatakan masih kurang baik, yang

ditunjukan dengan kondisi 4 (empat) titik tahun pengamatan yang

berada di bawah nilai rata-rata dari indikator nilai rencana PMA

yang disetujui dalam lima tahun (2004-2009), yaitu 110.2731,868

ribu US$.

2) Nilai Realisasi Investasi PMA

Nilai realisasi investasi PMA di Provinsi Jawa Tengah

selama tahun 2004-2009 dapat dinyatakan sangat baik, yang

ditunjukan dengan kondisi 6 (enam) titik tahun pengamatan yang

lebih tinggi di atas nilai rata-rata dari indikator nilai realisasi

investasi PMA dalam lima tahun (2004-2009), yaitu 300.511,5417

ribu US$.

Page 96: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

89

3) Nilai Rencana PMDN yang Disetujui

Nilai rencana PMDN yang disetujui selama tahun 2004-2009

dinyatakan masih kurang baik, yang ditunjukan dengan kondisi 4

(empat) titik tahun pengamatan yang berada di bawah nilai rata-

rata dari indikator nilai rencana PMDN yang disetujui dalam lima

tahun (2004-2009), yaitu 2.719.702,338 juta rupiah.

4) Nilai Realisasi Investasi PMDN

Nilai realisasi PMDN selama tahun 2004-2009 dinyatakan

masih kurang baik, yang ditunjukan dengan kondisi 4 (empat) titik

tahun pengamatan yang berada di bawah nilai rata-rata dari

indikator nilai rencana PMDN yang disetujui dalam lima tahun

(2004-2009), yaitu 2.719.702,338 juta rupiah.

5) Realisasi Penyerapan Tenaga Kerja PMA

Realisasi penyerapan tenaga kerja PMA di Provinsi Jawa

Tengah selama kurun waktu lima tahun (2004-2009) dinyatakan

cukup baik, yang ditunjukan dengan seimbangnya jumlah titik

tahun pengamatan (yaitu masing-masing tiga titik tahun), antara

yang di atas rata dengan yang di bawah rata-rata realisasi

penyerapan tenaga kerja PMA yaitu 16.788,1 tenaga kerja.

Berdasarkan pada kondisi per indikator di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda

Pembangunan Nasional yang Ketiga, yaitu Meningkatkan Kesejahteraan

Rakyat, khususnya pada Sub Agenda Investasi, dinyatakan cukup baik

(skor 2,8). Kondisi demikian dapat terjadi karena masih belum

kondusifnya iklim usaha dan investasi di Provinsi Jawa Tengah, hal ini

juga dipengaruhi karena resesi ekonomi yang sedang melanda dunia

sehingga banyak negara-negara asing tidak berani berinvestasi dan

menanamkan modal di luar negara mereka.

g. Sub Agenda Infrastruktur

1) Panjang Jalan Nasional

Panjang jalan nasional di Provinsi Jawa Tengah selama

kurun waktu lima tahun (2004 – 2009) dinyatakan cukup baik,

Page 97: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

90

yang ditunjukan dengan seimbangnya jumlah titik tahun

pengamatan dari panjang jalan nasional dalam kondisi baik,

sedang, maupun buruk di Provinsi Jawa Tengah.

2) Panjang Jalan Provinsi dan Kabupaten

Panjang jalan provinsi dan kabupaten di Provinsi Jawa

Tengah selama tahun 2004 – 2009 dinyatakan cukup baik, yang

ditunjukan dengan seimbangnya jumlah titik tahun pengamatan

dari panjang jalan provinsi dan kabupaten dalam kondisi baik,

sedang, maupun buruk di Provinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan pada kondisi per indikator di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda

Pembangunan Nasional yang Ketiga, yaitu Meningkatkan Kesejahteraan

Rakyat, khususnya pada Sub Agenda Infrastruktur, dinyatakan cukup

baik (skor 2,6). Kondisi demikian dapat terjadi karena adanya prioritas

program pembangunan di Provinsi Jawa Tengah yang mendukung

stabilnya kondisi infrastruktur jalan nasional maupun jalan provinsi dan

kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang antara lain: peningkatan

penyediaan fasilitas umum prasarana dan sarana transportasi melalui

pembangunan jalan dan jembatan, peningkatan jalan dan penggantian

jembatan, pemeliharaan jalan dan jembatan untuk meningkatkan

aksesibilitas wilayah serta pengembangan jaringan transportasi antar

wilayah yang mengutamakan pelayanan transportasi yang terjangkau;

antara lain pembangunan jalan dan jembatan; rehabilitasi /

pemeliharaan jalan dan jembatan; peningkatan jalan dan penggantian

jembatan; peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan;

pengembangan perhubungan darat

h. Sub Agenda Pertanian

1) Nilai Tukar Petani (NTP) per tahun

Nilai tukar petani per tahun di Provinsi Jawa Tengah selama

kurun waktu lima tahun (2004-2009) dinyatakan baik, yang

ditunjukan dengan seimbangnya jumlah titik tahun pengamatan

(yaitu masing-masing tiga titik tahun), antara yang di atas rata

Page 98: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

91

dengan yang di bawah rata-rata Nilai tukar petani per tahun yaitu

96,90%.

2) PDRB Sektor Pertanian

PDRB sektor pertanian di Provinsi Jawa Tengah selama

kurun waktu lima tahun (2004-2009) dinyatakan baik, yang

ditunjukan dengan kondisi 4 (empat) titik tahun pengamatan yang

lebih tinggi di atas nilai rata-rata dari PDRB sektor pertanian yaitu

4,30%.

Berdasarkan pada kondisi per indikator di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda

Pembangunan Nasional yang Ketiga, yaitu Meningkatkan Kesejahteraan

Rakyat, khususnya pada Sub Agenda Pertanian, dinyatakan baik (skor

3,5). Kondisi demikian dapat terjadi karena semangat dan kerja keras

dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan semboyannya “Bali

Ndeso Bangun Ndeso”, dengan semboyan ini Provinsi Jawa Tengah

memajukan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat dari sektor

pertanian.

i. Sub Agenda Kehutanan

Persentase luas lahan rehabilitasi dalam hutan terhadap lahan

kritis selama tahun 2004-2009 di Provinsi Jawa Tengah dinyatakan

masih kurang baik, yang ditunjukan dengan kondisi pada 4 (empat) titik

tahun pengamatan yang berada di bawah nilai rata-rata persentase luas

lahan rehabilitasi dalam hutan terhadap lahan kritis dalam lima tahun

(2004-2009), yaitu 3,87%.

j. Sub Agenda Kelautan

1) Jumlah Tindak Pidana Perikanan

Jumlah Tindak Pidana Perikanan di Provinsi Jawa Tengah

selama tahun 2004-2009 dinyatakan baik, yang ditunjukan dengan

kondisi 4 (empat) titik tahun pengamatan yang berada di bawah

nilai rata-rata jumlah tindak pidana perikanan dalam lima tahun

(2004-2009), yaitu 18,00 jumlah tindak pidana perikanan.

Page 99: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

92

2) Luas Kawasaan Konservasi Laut

Luas kawasaan konservasi laut di Provinsi Jawa Tengah

selama tahun 2006-2009 dinyatakan kurang baik, yang ditunjukan

dengan kondisi 3 (tiga) titik tahun pengamatan yang berada di

bawah nilai rata-rata persentase luas kawasaan konservasi laut

dalam lima tahun (2004-2009), yaitu 113,11%.

Berdasarkan pada kondisi per indikator di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda

Pembangunan Nasional yang Ketiga, yaitu Meningkatkan Kesejahteraan

Rakyat, khususnya pada Sub Agenda Kelautan, dinyatakan kurang

baik (skor 2,5). Kondisi demikian dapat terjadi karena masih

terbatasnya kemampuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk

mengkoordinasi dan menggalakkan program-program yang dapat

menyelamatkan wilayah laut di Provinsi Jawa Tengah.

k. Sub Agenda Kesejahteraan Sosial

1) Persentase Penduduk Miskin

Persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah

selama tahun 2004-2009 dinyatakan masih kurang baik, yang

ditunjukan dengan kondisi 4 (empat) titik tahun pengamatan yang

berada di atas nilai rata-rata persentase penduduk miskin dalam

lima tahun (2004-2009), yaitu 20,20%.

2) Tingkat Pengangguran Terbuka

Tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Jawa Tengah

selama tahun 2004-2009 dinyatakan baik, yang ditunjukan dengan

kondisi 4 (empat) titik tahun pengamatan yang berada di bawah

nilai rata-rata persentase tingkat pengangguran terbuka dalam

lima tahun (2004-2009), yaitu 7,61%.

Berdasarkan pada kondisi per indikator di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda

Pembangunan Nasional yang Ketiga, yaitu Meningkatkan Kesejahteraan

Rakyat, khususnya pada Sub Agenda Kesejahteraan Sosial, dinyatakan

Page 100: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

93

cukup baik (skor 3). Kondisi demikian dapat terjadi karena sudah

semakin baiknya perhatian dan keseriusan dari Pemerintah Jawa

Tengah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Berdasarkan pada kondisi per indikator di sebelas Sub Agenda, maka

dapat disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda Pembangunan

Nasional yang Ketiga, yaitu Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat dinyatakan

cukup baik (skor 2,70). Kondisi demikian dapat terjadi karena sudah baiknya

langkah-langkah yang ditempuh oleh Provinsi Jawa Tengah dalam perbaikan

kinerja di bidang kesejahteraan rakyat, karena semboyan “Bali Ndeso Bangun

Ndeso” bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Page 101: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

94

BAB III

RELEVANSI RPJMN 2010-2014

DENGAN RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH 2008-2013

A. PENGANTAR

Analisis Relevansi RPJMN 2010-2014 dengan RPJMD 2008-2013 Jawa

Tengah dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu meliputi tahapan: (1) Identifikasi

dokumen RPJMN 2010-2014, (2). Identifikasi dokumen RPJMD Jawa Tengah

Tahun 2008-2013, (3), identifikasi prioritas/program nasional, (4) identifikasi

prioritas/program daerah, (5) analisis relevansi dan penjelasan serta penyusunan

rekomendasi. Kolom-kolom analisis yang termuat dalam matriks program aksi,

meliputi: (1) Prioritas dan Program Aksi dari RPJMN 2010-2014, (2) Prioritas

Pembangunan dan Program pada RPJMD 2008-2013 Jawa Tengah, beserta (3)

analisis kualitatif dan (4) penjelasannya.

Setelah upaya penyandingan dapat diidentifikasi jumlah dan persentase

program nasional yang mendapat dukungan daerah, program nasional yang tidak

mendapat dukungan daerah, bahkan program daerah yang tidak menjadi prioritas

nasional.

B. PRIORITAS DAN PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN NASIONAL

Berikut merupakan kolom tabel prioritas dan program aksi pembangunan

nasional yang diambil dari RPJMN 2010-2014, beserta prioritas dan program di

Propinsi Jawa yang diambil dari RPJMD 2008-2013. Dari kesemua prioritas dan

program-program yang telah di susun tersebut untuk selanjutnya di analisis setiap

prioritas dan programnya, apakah prioritas yang ada di RPJMD 2008-2013 Jawa

Tengah telah sesuai atau mengacu dengan RPJMN 2010-2014. Analisis dilakukan

dengan cara menyandingkan setiap prioritas nasional dengan prioritas di daerah,

begitu pula dengan program nasional disandingkan dengan program di daerah.

Setelah disandingkan kemudian dilihat relevansi diantara keduanya yaitu antara

RPJMN 2010-2014 dengan RPJMD 2008-2013 Jawa Tengah.

Page 102: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

95

TABEL 3.1

PRIORITAS DAN PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN NASIONAL

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program1 PRIORITAS 1.

REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA

Ada, yaitu pada : PRIORITAS 3 :

MEWUJUDKAN KEHIDUPAN POLITIK DAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE), DEMOKRATIS, DAN BERTANGGUNG JAWAB, DIDUKUNG OLEH KOMPETENSI DAN PROFESIONALITAS APARATUR, BEBAS DARI PRAKTEK KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME (KKN), SERTA PENGEMBANGAN JEJARING,

PRIORITAS 6 : MEWUJUDKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG SEJAHTERA, AMAN, DAMAI DAN BERSATU DALAM WADAH NEGARA

Page 103: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

96

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramKESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI), DIDUKUNG DENGAN KEPASTIAN HUKUM DAN PENEGAKAN HAM SERTA KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER

Kewenangan Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Kewenangan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil

Otonomi Daerah Penataan otonomi daerah melalui

Penghentian/pembatasan pemekaran wilayah;

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Tidak terdapat Program di daerah yang mendukung program aksi nasional ”Penghentian/pembatasan pemekaran wilayah” namun terdapat pada Program pembangunan daerah pada kewenangan urusan wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Page 104: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

97

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramPersandian yaitu pada program peningkatan pelaksanaan otonomi daerah yang mendekati untuk mendukung program nasional ini

Peningkatan Pelaksanaan Otonomi Daerah

Peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah

Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien sesuai prinsip-prinsip good governance melalui peningkatan akuntabilitas, transparansi, kesetaraan dan keadilan, serta partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

Pengembangan dan peningkatan kualitas sistem perencanaan serta implementasi yang berorientasi pada pemanfaatan sumber daya pembangunan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, tanpa diskriminasi

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional l

Program daerah yang mendukung program/aksi nasional ”Peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah” ada pada Prioritas Pembangunan daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah pada prioritas governance dan Pengembangan dan peningkatan kualitas sistem perencanaan dan Implementasi, serta di dukung dengan adanya sumber lain yaitu pada program pembangunan daerah yaitu pada program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dan peningkatan pengelolaan aset daerah, serta pada Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa

Page 105: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

98

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Peningkatan pengelolaan Aset Daerah

Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa

Penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

Meski tidak tercantum dalam RPJMD, namun pada kenyataannya di Propinsi Jawa Tengah sudah memiliki panitia pengawas, Komisi pemilihan umum untuk pelaksanaan pemilihan kepala daerah guna mendukung program/aksi nasional ”penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah”

Regulasi Percepatan

harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan di tingkat pusat dan daerah peraturan daerah selambat-lambatnya 2011

Peningkatan sinkronisasi, harmonisasi produk-produk hukum pusat dan daerah, pengembangan kapasitas kelembagaan hukum dan kualitas aparatur hukum, serta peningkatan kesadaran masyarakat dalam rangka meningkatkan kepastian hukum

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Pada program/aksi nasional “Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan di tingkat pusat dan daerah peraturan daerah selambat-lambatnya 2011” di dukung dengan program-program di daerah yang terdapat di dalam Prioritas Pembangunan daerah Rencana Pembangunan

Page 106: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

99

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program Jangka Menengah Daerah

pada prioritas ke 6 yaitu mengenai Peningkatan sinkronisasi, harmonisasi produk-produk hukum pusat dan daerah, pengembangan kapasitas kelembagaan hukum dan kualitas aparatur hukum, serta peningkatan kesadaran masyarakat serta di dukung dengan adanya kewenangan urusan wajib pada program prioritas penataan perundang-undangan

Penataan Peraturan Perundang-undangan

Sinergi Antara Pusat dan Daerah

Penetapan dan penerapan sistem Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan sarana prasarana aparatur dan kompetensi sesuai dengan kewenangan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada bidang pelayanan dasar

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Pada program/aksi nasional ” Penetapan dan penerapan sistem Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah” di dukung adanya program daerah pada Prioritas Pembangunan daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah pada program Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas pelayanan publik dan di dukung dengan adanya program peningkatan kerjasama pemerintah daerah

Page 107: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

100

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program Peningkatan

Kerjasama Pemerintah Daerah.

Penegakan Hukum Peningkatan integrasi

dan integritas penerapan dan penegakan hukum oleh seluruh lembaga dan aparat hukum

Peningkatan sinkronisasi, harmonisasi produk-produk hukum pusat dan daerah, pengembangan kapasitas kelembagaan hukum dan kualitas aparatur hukum, serta peningkatan kesadaran masyarakat dalam rangka meningkatkan kepastian hukum

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Pada program/aksi nasional “Peningkatan integrasi dan integritas penerapan dan penegakan hukum oleh seluruh lembaga dan aparat hukum” di dukung dengan program-program di daerah yang terdapat di dalam Prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yaitu Peningkatan sinkronisasi, harmonisasi produk-produk hukum pusat dan daerah, pengembangan kapasitas kelembagaan hukum dan kualitas aparatur hukum, serta peningkatan kesadaran masyarakat

Data Kependudukan Penetapan Nomor

Induk Kependudukan (NIK) dan pengembangan Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan aplikasi pertama pada kartu tanda penduduk selambat-lambatnya pada 2011

- ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Meski tidak terdapat pada prioritas pembangunan di daerah pada prioritas pembangunan daerah jangka panjang, namun pada program penataan administrasi kependudukan dalam kewenangan urusan daerah mendukung program aksi nasional ” Penetapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan pengembangan Sistem

Page 108: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

101

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramInformasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan aplikasi pertama pada kartu tanda penduduk selambat-lambatnya pada 2011” yang menunjukkan bahwa di propinsi Jawa Tengah mendukung keberhasilan program nasional mengenai kependudukan

Penataan Administrasi Kependudukan

Dari berbagai program prioritas yang ada di Jawa Tengah dukungan propinsi Jawa Tengah terhadap prioritas nasional ”REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA dapat disimpulkan berdasarkan adanya prioritas di daerah yang mendukung setiap program/aksi nasional, meskipun dalam program/aksi nasional Penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah, di dalam prioritas daerah tidak ditemukan namun pada kenyataannya di Propnsi Jawa sudah terdapat berbagai peraturan dan komisi pemilihan umum untuk mendukung keberhasilan pemilihan kepala daerah. Dari 7 program, yang sesuai dengan yang ada di Jawa Tengah sebanak 4, dan 3 diantaranya tidak ada.

2 PRIORITAS 2. PENDIDIKAN Ada, yaitu pada : PRIORITAS 1:

MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN MASYARAKAT YANG BERKUALITAS, BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, CERDAS, SEHAT, SERTA BERBUDAYA

Kewenangan Urusan Wajib Pendidikan

Peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan

Peningkatan pemerataan akses dan mutu

ADA program daerah yang mendukung

Pada program/aksi nasional “Peningkatan Angka Partisipasi Murni

Page 109: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

102

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programdasar pendidikan dengan

menitikberatkan pada pendidikan dasar - pendidikan menengah dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan dengan perkembangan Iptek serta jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan didukung pangsa pasar kerja dan sarana/prasarana yang memadai, tanpa diskriminasi usia, kelompok dan jenis kelamin

sepenuhnya prioritas/ program nasional

(APM) pendidikan dasar, di Jawa Tengah memiliki prioritas program yang serupa yaitu pada prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yaitu pada program Peningkatan pemerataan akses dan mutu pendidikan dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan, serta di dukung adanya program pendidikan dasar dan pendidikan nonformal

Pendidikan Dasar Pendidikan Non

Formal dan Informal.

APM pendidikan setingkat SMP

Peningkatan pemerataan akses dan mutu pendidikan dengan menitikberatkan pada pendidikan dasar - pendidikan menengah dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan dengan perkembangan Iptek serta jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan didukung pangsa pasar kerja dan sarana/prasarana yang memadai, tanpa

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Prioritas program yang ada di daerah mendukung program/aksi nasional, hal tersebut ditunjukkan dengan program di daerah yang sejalan dengan program nasional “APM pendidikan setingkat SMP”, Hal terdapat pada program Peningkatan pemerataan akses dan mutu pendidikan dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan, selain itu juga terdapat pada program pendidikan menengah dan pendidikan nonformal

Page 110: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

103

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programdiskriminasi usia, kelompok dan jenis kelamin

Pendidikan Menengah Pendidikan Non

Formal dan Informal

Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan setingkat SMA

Peningkatan pemerataan akses dan mutu pendidikan dengan menitikberatkan pada pendidikan dasar - pendidikan menengah dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan dengan perkembangan Iptek serta jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan didukung pangsa pasar kerja dan sarana/prasarana yang memadai, tanpa diskriminasi usia, kelompok dan jenis kelamin

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Pada program/aksi nasional ” Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan setingkat SMA” di dukung adanya program di Propinsi Jawa Tengah yaitu Peningkatan pemerataan akses dan mutu pendidikan dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan, dan di dukung adanya Program pendidikan menengah dan pendidikan nonformal

Pendidikan Menengah Pendidikan Non

Formal dan Informal

Pemantapan/rasionalisasi implementasi BOS

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

BOS sudah dilaksankan di Jawa Tengah, meskipun tidak tercantum dalam RPJMD, namun pada kenyataannya BOS sudah dilaksanakan di Jawa Tengah

Page 111: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

104

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program Penurunan harga buku

standar di tingkat sekolah dasar dan menengah sebesar 30-50% selambat-lambatnya 2012 dan

-

TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Penyediaan sambungan internet ber-content pendidikan ke sekolah tingkat menengah selambat-lambatnya 2012 dan terus diperluas ke tingkat sekolah dasar;

Pengembangan kelembagaan dan peningkatan pelayanan perpustakaan sebagai sarana penyebaran informasi, ilmu pengetahuan, hasil penelitian, dan penemuan lainnya kepada masyarakat

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Meskipun tidak sama persis dengan prioritas pembangunan nasional, program nasional “Penyediaan sambungan internet ber-content pendidikan ke sekolah tingkat menengah selambat-lambatnya 2012 dan terus diperluas ke tingkat sekolah dasar”juga menjadi prioritas pembangunan di Jawa Tengah, hal tersebut terdapat pada Prioritas Pembangunan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah pada program Pengembangan kelembagaan dan peningkatan pelayanan perpustakaan

Akses Pendidikan Tinggi Peningkatan APK

pendidikan tinggi - ADA program

daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program Nasional “Peningkatan APK pendidikan tinggi” memperoleh dukungan dengan adanya program fasilitasi pendidikan tinggi di daerah

Page 112: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

105

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program Fasilitasi Pendidikan

Tinggi

Metodologi Penerapan metodologi

pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to the test)

Peningkatan pemerataan akses dan mutu pendidikan dengan menitikberatkan pada pendidikan dasar - pendidikan menengah dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan dengan perkembangan Iptek serta jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan didukung pangsa pasar kerja dan sarana/prasarana yang memadai, tanpa diskriminasi usia, kelompok dan jenis kelamin

Peningkatan kualitas dan penerapan hasil penelitian serta pengembangan Iptek yang berbasis pada peningkatan jejaring penelitian sehingga mampu mendorong berkembangnya teknologi madya di berbagai bidang

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Meskipun tidak sama persis, pada prioritas program di daerah yaitu pada prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, pada program peningkatan pemerataan akses dan mutu pendidikan dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan menunjukkan bahwa program di daerah mendukung program/aksi nasional ” Penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to the test)”

Pengelolaan Pemberdayaan peran

kepala sekolah sebagai manajer

- ADA program daerah yang mendukung

Program nasional “Pemberdayaan peran kepala sekolah sebagai

Page 113: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

106

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programsistem pendidikan yang unggul

sepenuhnya prioritas/ program nasional

manajer system pendidikanyang unggul” memperoleh dukungan dari daerah dengan adanya program manajemen pelayanan pendidikan

Manajemen Pelayanan Pendidikan

Revitalisasi peran pengawas sekolah sebagai entitas quality assurance

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Mendorong aktivasi peran Komite Sekolah untuk menjamin keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses pembelajaran, dan Dewan Pendidikan di tingkat Kabupaten

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional nasional

-

Kurikulum Penataan ulang

kurikulum sekolah Peningkatan

pemerataan akses dan mutu pendidikan dengan menitikberatkan pada pendidikan dasar - pendidikan menengah dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan dengan perkembangan Iptek serta jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Untuk program/aksi nasional ” Penataan ulang kurikulum sekolah ” di dukung sepenuhnya oleh prioritas pembangunan di Jawa Tengah, hal tersebut terdapat pada program peningkatan pemerataan akses dan mutu pendidikan dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan

Page 114: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

107

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programdidukung pangsa pasar kerja dan sarana/prasarana yang memadai, tanpa diskriminasi usia, kelompok dan jenis kelamin

Kualitas Peningkatan kualitas

guru, pengelolaan dan layanan sekolah

Peningkatan pemerataan akses dan mutu pendidikan dengan menitikberatkan pada pendidikan dasar - pendidikan menengah dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan dengan perkembangan Iptek serta jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan didukung pangsa pasar kerja dan sarana/prasarana yang memadai, tanpa diskriminasi usia, kelompok dan jenis kelamin

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Meskipun tidak sama persis, namun di dalam prioritas pembangunan daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah juga memiliki program yang mendukung program/aksi nasional ” Peningkatan kualitas guru, pengelolaan dan layanan sekolah ”, yaitu terdapat pada program peningkatan pemerataan akses dan mutu pendidikan dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan, selain itu di dukung adanya program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Manajemen Pelayanan Pendidikan

Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Manajemen Pelayanan Pendidikan

Dari 14 program/aksi nasional, setidaknya terdapat 10 program/aksi nasional yang memperoleh dukungan dari prioritas program yang ada di Propinsi Jawa Tengah, dimana dalam 10 program tersebut di dukung secara penuh maupun hanya termaktub sebagian, namun bisa disimpulkan bahwa pada prioritas pembangunan

Page 115: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

108

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programnasional yaitu PRIORITAS PENDIDIKAN, di dukung prioritas pembangunan dan program di Jawa Tengah, lebih dari 50% dari berbagai program yang terdapat pada prioritas pembangunan nasional PENDIDIKAN,di dukung dengan program-program di Jawa Tengah

3 PRIORITAS 3 : KESEHATAN Ada, yaitu pada : PRIORITAS 1:

MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN MASYARAKAT YANG BERKUALITAS, BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, CERDAS, SEHAT, SERTA BERBUDAYA

Kewenangan Urusan Wajib Kesehatan

Kewenangan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Kesehatan Masyarakat Pelaksanaan Program

Kesehatan Preventif Terpadu

Peningkatan pemerataan, jangkauan, dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perseorangan/rujukan yang didukung oleh persebaran sarana prasarana, pengembangan profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan yang memadai dan

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Terdapat program di daerah yang mendukung program/aksi nasional ” Pelaksanaan Program Kesehatan Preventif Terpadu”, yaitu pada program Peningkatan pemerataan, jangkauan, dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perseorangan/rujukan dan kompetensi tenaga kesehatan yang memadai dan berkualitas, serta

Page 116: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

109

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programberkualitas, serta mampu menjangkau masyarakat miskin melalui jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat

mampu menjangkau masyarakat miskin, selain itu di dukung dengan adanya program pencegahan dan penanggulangan penyakit

Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit

Keluarga Berencana Peningkatan kualitas

dan jangkauan layanan KB melalui 23.500 klinik pemerintah dan swasta selama 2010-2014

Peningkatan dan pengembangan sistem pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan pengaturan persebarannya melalui fasilitasi program KB dan transmigrasi

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Meskipun tidak sama persis, namun program Nasional “Peningkatan kualitas dan jangkauan layanan KB melalui 23.500 klinik pemerintah dan swasta selama 2010-2014” Di dukung oleh Provinsi Jawa Tengah melalui program Peningkatan dan pengembangan sistem pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan pengaturan persebarannya, meskipun tidak sama persis, namun memiliki konten yang sama, selain itu hal tersebut juga termuat di dalam program di jawa tengah, yaitu Pelayanan Keluarga Berencana dan Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB Mandiri

Pelayanan Keluarga Berencana;

Pembinaan peran serta

Page 117: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

110

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programmasyarakat dalam pelayanan KB Mandiri

Obat Pemberlakuan Daftar

Obat Esensial Nasional sebagai dasar pengadaan obat di seluruh Indonesia dan pembatasan harga obat generik bermerek pada 2010

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Asuransi Kesehatan Nasional

Penerapan Asuransi Kesehatan Nasional untuk seluruh keluarga miskin dengan cakupan 100% pada 2011 dan diperluas secara bertahap untuk keluarga Indonesia lainnya antara 2012-2014

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Dari keempat program/aksi nasional, hanya 2 yang di dukung secara penuh (yang ada di Propinsi Jawa Tengah), jadi hanya 50% dukungan yang diberikan Propinsi Jawa Tengah kepada prioritas pembangunan nasional KESEHATAN, sedangkan 2 program/aksi nasional lainnya tidak termuat di dalam program ataupun prioritas di Jawa Tengah

4 PRIORITAS 4 : PENANGGULANGAN KEMISKINAN Ada PRIORITAS 1:

MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN MASYARAKAT YANG BERKUALITAS, BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, CERDAS, SEHAT,

Page 118: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

111

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramSERTA BERBUDAYA

PRIORITAS 6 : MEWUJUDKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG SEJAHTERA, AMAN, DAMAI DAN BERSATU DALAM WADAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI), DIDUKUNG DENGAN KEPASTIAN HUKUM DAN PENEGAKAN HAM SERTA KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER

Kewenangan Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Bantuan Sosial Terpadu Integrasi program

perlindungan sosial berbasis keluarga yang mencakup program Bantuan Langsung Tunai

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

Meskipun tidak termuat di dalam Prioritas Pembangunan Daerah Rencana Jangka Menengah Daerah namun pada kenyataannya bantuan langsung tunai sudah diterapkan di propinsi Jawa Tengah

Bantuan pangan, jaminan sosial bidang

Peningkatan kualitas dan ketahanan

ADA program daerah yang

Meskipun tidak sama persis, namun di dalam

Page 119: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

112

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programkesehatan, beasiswa bagi anak keluarga berpendapatan rendah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Parenting Education mulai 2010 dan program keluarga harapan diperluas menjadi program nasional mulai 2011-2012

keluarga dalam rangka menuju keluarga kecil, bahagia dan sejahtera melalui penyadaran dan penggerakan masyarakat

Peningkatan kualitas dan profesionalitas penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan penanganan penduduk usia lanjut melalui peningkatan partisipasi sosial dan kesetiakawanan sosial masyarakat serta peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya aparatur pelaksana

Pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perempuan melalui kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan serta perlindungan anak dan remaja sesuai dengan norma-norma agama dan falsafah Pancasila serta peraturan perundangan

mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Prioritas Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah mendukung adanya program/aksi nasional ini, yaitu pada program Peningkatan kualitas dan ketahanan keluarga, selain itu juga terdapat dalam program peningkatan kualitas dan profesionalitas penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan penanganan penduduk usia lanjut

Page 120: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

113

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program PNPM Mandiri

Penambahan anggaran PNPM Mandiri

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

Meskipun tidak termuat di dalam RPJMD, namun dalam kenyataannya PNPM mandiri sudah diterapkan di Provinsi Jawa Tengah

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Pelaksanaan penyempurnaan mekanisme penyaluran KUR mulai 2010 dan perluasan cakupan KUR mulai 2011

Penguatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM

Penguatan dan Pengembangan Permodalan dan Jaringan Kemitraan Usaha KSP/USP -Koperasi

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional “Pelaksanaan penyempurnaan mekanisme penyaluran KUR mulai 2010 dan perluasan cakupan KUR mulai 2011” di dukung program yang ada di Jawa Tengah, program-program tersebut meliputi Penguatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM dan Penguatan dan Pengembangan Permodalan dan Jaringan Kemitraan Usaha KSP/USP-Koperasi, meskipun tidak sama persis namun, memiliki esensi yang sama

Tim Penanggulangan Kemiskinan

Revitalisasi Komite Nasional Penanggulangan Kemiskinan di bawah koordinasi Wakil Presiden

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Page 121: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

114

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program Dari kelima program/aksi nasional, namun hanya 2 saja yang memperoleh dukungan dari Propinsi Jwa Tengah, sedangkan 3 program/aksi nasional lain tidak

menjadi program ataupun prioritas di Jawa Tengah, dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk prioritas pembangunan nasional PENANGGULANGAN KEMISKINAN, tidak di dukung program ataupun prioritas pembangunan di Jawa tengah

5 PRIORITAS 5 : PROGRAM AKSI DIBIDANG PANGAN Ada, yaitu pada : PRIORITAS 2:

MEWUJUDKAN PEREKONOMIAN DAERAH YANG BERBASIS PADA POTENSI UNGGULAN DAERAH DENGAN DUKUNGAN REKAYASA TEKNOLOGI DANBERORIENTASI PADA EKONOMI KERAKYATAN

PRIORITAS 4: MEWUJUDKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP YANG OPTIMAL DENGAN TETAP MENJAGA KELESTARIAN FUNGSINYA DALAM MENOPANG KEHIDUPAN (TAMBAHAN)

PRIORITAS 5: MEWUJUDKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRASARANA DAN SARANA YANG MENUNJANG

Page 122: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

115

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramPENGEMBANGAN WILAYAH, PENYEDIAAN PELAYANAN DASAR, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Kewenangan Urusan Wajib Ketahanan Pangan

Kewenangan Urusan Wajib Pekerjaan Umum

Kewenangan Urusan Pilihan Pertanian

Lahan, Pengembangan Kawasan dan Tata Ruang Pertanian

Penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian,

Pengembangan dan peningkatan kualitas penataan ruang melalui peningkatan efektivitas dan peran RTRWP Jawa Tengah dan RTRW Kabupaten/Kota sebagai matra ruang pembangunan daerah, peningkatan dan optimalisasi pemanfaatan ruang, peningkatan konsistensi pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukungnya dan penerapan pengendalian pemanfaatan ruang

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Untuk program/aksi nasional ” Penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian”, memperoleh dukungan dari program atupun prioritas pembangunan di daerah, hal tersebut termuat di dalam program Pengembangan dan peningkatan kualitas penataan ruang, optimalisasi pemanfaatan ruang, peningkatan konsistensi pemanfaatan ruang dan penerapan pengendalian pemanfaatan ruang, selain itu di dukung dengan adanya program

Page 123: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

116

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programterutama pada kawasan lindung dan sawah lestari didukung kelembagaan serta peran serta masyarakat

Pengembangan Agribisnis, yang terdapat pada kewenangan urusan wajib pertanian

Pengembangan Agribisnis

Pengembangan areal pertanian baru seluas 2 juta hektar, penertiban serta optimalisasi penggunaan lahan terlantar

Perbaikan dan peningkatan kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pemulihan daya dukung lingkungan melalui pengembangan kelembagaan, kawasan pesisir dan laut, rehabilitasi lahan kritis dan terlantar secara terpadu yang berbasis ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) serta pengembalian fungsi kawasan lindung

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas pembangunan nasional

Meskipun tidak sama persis, namun pada program/aksi nasional Pengembangan areal pertanian baru seluas 2 juta hektar, penertiban serta optimalisasi penggunaan lahan terlantar, di dukung oleh prioritas pembangunan daerah, yaitu terdapat pada program Perbaikan dan peningkatan kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pemulihan daya dukung lingkungan

Infrastruktur Pembangunan dan

pemeliharaan sarana transportasi dan angkutan, pengairan, jaringan listrik, serta teknologi komunikasi dan sistem informasi nasional yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian demi

Peningkatan penyediaan fasilitas umum prasarana dan sarana transportasi melalui pembangunan jalan dan jembatan, peningkatan jalan dan penggantian jembatan, pemeliharaan jalan dan jembatan untuk meningkatkan

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional ini di dukung secara penuh oleh Propinsi Jawa Tengah, hal tersebut termuat di dalam program Peningkatan penyediaan fasilitas umum prasarana dan sarana transportasi, Pengembangan manajemen pelabuhan dan infrastruktur

Page 124: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

117

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programpeningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan pemasarannya;

aksesibilitas wilayah serta pengembangan jaringan transportasi antar wilayah yang mengutamakan pelayanan transportasi yang terjangkau

Pengembangan manajemen pelabuhan dan infrastruktur penunjang untuk mendorong kelancaran arus barang dan penumpang dengan tidak mengesampingkan pelabuhan yang berada diluar kawasan andalan

Pengembangan dan peningkatan sarana prasarana serta pengelolaan telekomunikasi yang mampu mendukung pertumbuhan perekonomian daerah melalui peningkatan cakupan layanan dan kemudahan akses bagi masyarakat luas, pengembangan kelembagaan dan peraturan-peraturannya terkait dengan keamanan, kerahasiaan, privasi dan integritas informasi serta

penunjang, Pengembangan dan peningkatan sarana prasarana serta pengelolaan telekomunikasi dan Peningkatan rasio elektrifikasi dan kualitas layanan energi listrik kepada masyarakat, selain itu dukungn dan Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa serta jaringan pengairan lainnya

Page 125: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

118

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programpeningkatan peran telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan telematika

Peningkatan rasio elektrifikasi dan kualitas layanan energi listrik kepada masyarakat melalui perluasan cakupan layanan bagi masyarakat perdesaan, serta pemenuhan energi listrik untuk industri yang ada melalui perluasan jaringan distribusi serta penelitian dan pengembangan untuk pemanfaatan sumber listrik alternatif yang aman dan ramah lingkungan

3) Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa serta jaringan pengairan lainnya

Penelitian dan Pengembangan

Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang pertanian yang mampu menciptakan benih unggul dan hasil peneilitian lainnya

Peningkatan dan pengembangan produk dan produktivitas pertanian, perikanan, kelautan, dan kehutanan yang

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Pada program/aksi ” Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang pertanian yang mampu menciptakan benih unggul dan hasil peneilitian lainnya menuju kualitas

Page 126: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

119

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programmenuju kualitas dan produktivitas hasil pertanian nasional yang tinggi;

bertumpu pada sistem agribisnis guna mempertahankan swasembada dan ketahanan pangan

Peningkatan kualitas dan diversifikasi produk, pemanfaatan teknologi tepat guna, dan peningkatan sarana prasarana pendukung pengolah hasil pertanian, Kelautan dan Perikanan dan kehutanan

dan produktivitas hasil pertanian nasional yang tinggi” memperoleh dukungan dari Provinsi di Jawa Tengah yaitu pada Peningkatan dan pengembangan produk dan produktivitas pertanian, perikanan, kelautan, dan kehutanan dan juga Peningkatan kualitas dan diversifikasi produk, pemanfaatan teknologi tepat guna, dan peningkatan sarana prasarana pendukung pengolah hasil pertanian, Kelautan dan Perikanan dan kehutanan, Selain itu di dukung pula dengan adanya program Pengembangan Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan, pada kewenangan urusan wajib di bidang ketahanan pangan

Pengembangan Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan

Investasi, Pembiayaan, dan Subsidi

Dorongan untuk investasi pangan, pertanian, dan industri perdesaan berbasis produk lokal oleh pelaku usaha dan pemerintah, penyediaan

Peningkatan dan pengembangan peran UMKM dalam pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan berorientasi ekspor, serta pengembangan kewirausahaan untuk

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional ” Dorongan untuk investasi pangan, pertanian, dan industri perdesaan berbasis produk lokal oleh pelaku usaha dan pemerintah, penyediaan pembiayaan yang

Page 127: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

120

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programpembiayaan yang terjangkau

mendorong daya saing pengembangan

struktur perekonomian daerah melalui pengembangan potensi dan produk unggulan daerah yang berorientasi ekspor dan memiliki daya saing tinggi yang didukung sektor hulu dan hilir.

terjangkau” di dukung oleh prioritas dan program di Jawa Tengah, yang terdapat pada program Peningkatan dan pengembangan peran UMKM dan Peningkatan dan pengembangan struktur perekonomian daerah, selain itu di dukung oleh program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Peningkatan Kesejahteraan Petani

Pangan dan Gizi Peningkatan kualitas

gizi dan keanekaragaman pangan melalui peningkatan pola pangan harapan

Peningkatan ketahanan pangan melalui pengembangan ketersediaan cadangan pangan masyarakat, daerah, dan perbaikan distribusi pangan

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional di bidang pangan dan gizi ” Peningkatan kualitas gizi dan keanekaragaman pangan melalui peningkatan pola pangan harapan” di dukung sepenuhnya oleh prioritas dan program yang di Jawa Tengah, yaitu pada program Peningkatan ketahanan pangan, dan di dukung dengan adanya program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

Peningkatan Ketahanan Pangan

Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

Adaptasi Perubahan Iklim

Page 128: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

121

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program Pengambilan langkah-

langkah kongkrit terkait adaptasi dan antisipasi sistem pangan dan pertanian terhadap perubahan iklim

Pengembangan dan peningkatan kearifan lokal/tradisional masyarakat, peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan aparatur maupun masyarakat, serta pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna dalam pencegahan bencana dan mewujudkan kelestarian lingkungan hidup

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Meskipun tidak sama persis namun, pada program/aksi nasional ” Pengambilan langkah-langkah kongkrit terkait adaptasi dan antisipasi sistem pangan dan pertanian terhadap perubahan iklim”, memperoleh dukungan dari Propinsi Jawa Tengah, yaitu pada program Pengembangan dan peningkatan kearifan lokal/tradisional masyarakat, peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan aparatur maupun masyarakat, serta pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna, selain itu di dukung dengan program Pengembangan Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan

Pengembangan Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan

Dari berbagai program/aksi nasional yang ada pada prioritas pembangunan nasional PROGRAM AKSI DIBIDANG PANGAN, semua program/aksinya memperoleh dukungan penuh dari prioritas ataupun program yang ada di Propinsi di Jawa Tengah, jadi dapat disimpulkan Propinsi Jawa Tengah mendukung secara penuh prioritas pembangunan nasional ini

6 PRIORITAS 6 : INFRASTRUKTUR Ada, yaitu pada : PRIORITAS 5:

MEWUJUDKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRASARANA DAN SARANA YANG MENUNJANG

Page 129: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

122

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramPENGEMBANGAN WILAYAH, PENYEDIAAN PELAYANAN DASAR, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Kewenangan Urusan Wajib Pekerjaan Umum

Kewenangan Urusan Wajib Penataan Ruang

Kewenangan Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan

Kewenangan Urusan Wajib Perhubungan

Tanah dan tata ruang Konsolidasi kebijakan

penanganan dan pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum secara menyeluruh di bawah satu atap dan pengelolaan tata ruang secara terpadu

Pembangunan dan pengembangan cakupan penerapan penatagunaan pertanahan, pemanfaatan dan pengendalian pertanahan secara merata dan berkeadilan mendasarkan pada RTRW dan peningkatan cakupan pelayanan administrasi pertanahan

dan peningkatan kualitas penataan ruang melalui peningkatan efektivitas

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Pada program/aksi nasional ” Konsolidasi kebijakan penanganan dan pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum secara menyeluruh di bawah satu atap dan pengelolaan tata ruang secara terpadu ” di dukung secara penuh oleh Propinsi Jawa Tengah, yaitu pada program Pembangunan dan pengembangan cakupan penerapan penatagunaan pertanahan, pemanfaatan dan pengendalian pertanahan, Pengembangan dan peningkatan kualitas penataan ruang dan

Page 130: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

123

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programdan peran RTRWP Jawa Tengah dan RTRW Kabupaten/Kota sebagai matra ruang pembangunan daerah, peningkatan dan optimalisasi pemanfaatan ruang, peningkatan konsistensi pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukungnya dan penerapan pengendalian pemanfaatan ruang terutama pada kawasan lindung dan sawah lestari didukung kelembagaan serta peran serta masyarakat

pemerataan dan keserasian pembangunan antar wilayah Pantura-Tengah-Pansela yang mendasarkan karateristik potensi dan kesesuaian dengan RTRW melalui peningkatan kerja sama pembangunan kawasan strategis, peningkatan fungsi perkotaan, percepatan pembangunan perdesaan, dan

Peningkatan pemerataan dan keserasian pembangunan antar wilayah Pantura-Tengah-Pansela, selain itu di dukung dengan adanya program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Tata Ruang

Page 131: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

124

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programpercepatan pembangunan infrastruktur wilayah

Perencanaan Tata Ruang (Kewenangan Urusan Wajib Penataan Ruang)

Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Tata Ruang

Perhubungan: Pembangunan jaringan

prasarana dan penyediaan sarana transportasi antarmoda dan antarpulau yang terintegrasi sesuai dengan Sistem Transportasi Nasional dan Cetak Biru Transportasi Multimoda dan penurunan tingkat kecelakaan transportasi sehingga pada 2014 lebih kecil dari 50% keadaan saat ini;

Peningkatan penyediaan fasilitas umum prasarana dan sarana transportasi melalui pembangunan jalan dan jembatan, peningkatan jalan dan penggantian jembatan, pemeliharaan jalan dan jembatan untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah serta pengembangan jaringan transportasi antar wilayah yang mengutamakan pelayanan transportasi yang terjangkau.

Pengembangan manajemen pelabuhan dan infrastruktur penunjang untuk mendorong kelancaran arus barang dan penumpang dengan tidak

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas pembangunan nasional

Meskipun tidak sama persis, namun program/aksi nasional ini memperoleh dukungan dari Provinsi Jawa Tengah dnegan adanya program-program Peningkatan penyediaan fasilitas umum prasarana dan sarana transportasi, Pengembangan manajemen pelabuhan dan infrastruktur penunjang dan Pengembangan dan peningkatan sarana prasarana bandara dan fasilitas penunjang, Selain itu di dukung dengan adanya program-program lain yang meliputi Pembangunan Jalan dan Jembatan, Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan,

Page 132: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

125

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programmengesampingkan pelabuhan yang berada diluar kawasan andalan.

Pengembangan dan peningkatan sarana prasarana bandara dan fasilitas penunjang untuk melayani penerbangan domestik maupun internasional dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kenyamanan penerbangan.

Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, Peningkatan prasarana dan sarana perkotaan dan perdesaan dan kewenangan urusan wajib Perhubungan, yang meliputi Pengembangan Perhubungan Darat, Pengembangan Perhubungan Laut Darat dan Pengembangan Perhubungan Udara Darat

Pembangunan Jalan dan Jembatan

Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan

Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

Peningkatan prasarana dan sarana perkotaan dan perdesaan

Pengembangan Perhubungan Darat

Pengembangan Perhubungan Laut

Pengembangan Perhubungan Udara

Pengendalian banjir:

Page 133: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

126

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program Penyelesaian

pembangunan prasarana pengendalian banjir

Pengembangan dan peningkatan fungsi sarana prasarana sumberdaya air untuk mendukung aktivitas produksi, memenuhi kebutuhan air baku, pengendalian banjir dan kekeringan serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air.

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Pada program/aksi nasional ” Penyelesaian pembangunan prasarana pengendalian banjir” memperoleh dukungan secara penuh Propinsi Jawa Tengah, program aksi ini juga merupakan prioritas pembangunan di Jawa Tengah, hal tersebut terdapat pada program Pengembangan dan peningkatan fungsi sarana prasarana sumberdaya air, serta di dukung oleh program-program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan, Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa serta jaringan pengairan lainnya, Penyediaan dan pengelolaan air baku, Pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya dan Pengendalian banjir dan pengamanan pantai dan Peningkatan kinerja pengelolaan air minum dan sanitasi

Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana

Pengembangan dan pengelolaan jaringan

Page 134: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

127

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programirigasi, rawa serta jaringan pengairan lainnya.

Penyediaan dan pengelolaan air baku.

Pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya

Pengendalian banjir dan pengamanan pantai

Peningkatan kinerja pengelolaan air minum dan sanitasi

Transportasi perkotaan Perbaikan sistem dan

jaringan transportasi di 4 kota besar (Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan)

- ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional ini memperoleh dukungan dari Propinsi Jawa Tengah, hal tersebut terdapat pada program Peningkatan prasarana dan sarana perkotaan dan perdesaan.

Peningkatan prasarana dan sarana perkotaan dan perdesaan

Berdasarkan berbagai program/aksi nasional di atas dan dukungan program-program dan prioritas Propinsi Jawa Tengah terhadap program/aksi tersebut, dapat di simpulkan bahwa Propinsi Jawa Tengah mendukung secara penuh prioritas pembangunan nasional INFRASTRUKTUR, hal tersebut di tunjukkan dengan berbagai program dan prioritas yang mendukung program-program/aksi di dalamnya (100%)

7 PRIORITAS 7 : IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA Ada, yaitu pada : PRIORITAS 3:

MEWUJUDKAN KEHIDUPAN POLITIK DAN TATA PEMERINTAHAN

Page 135: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

128

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramYANG BAIK (GOOD GOVERNANCE), DEMOKRATIS, DAN BERTANGGUNG JAWAB, DIDUKUNG OLEH KOMPETENSI DAN PROFESIONALITAS APARATUR, BEBAS DARI PRAKTEK KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME (KKN), SERTA PENGEMBANGAN JEJARING

PRIORITAS 6 : MEWUJUDKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG SEJAHTERA, AMAN, DAMAI DAN BERSATU DALAM WADAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI), DIDUKUNG DENGAN KEPASTIAN HUKUM DAN PENEGAKAN HAM SERTA KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER

Kepastian hukum

Page 136: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

129

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program Reformasi regulasi

secara bertahap di tingkat nasional dan daerah

Peningkatan kualitas dan budaya kerja aparatur dalam rangka menunjang tata pengelolaan pemerintahan yang baik

Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan sarana prasarana aparatur dan kompetensi sesuai dengan kewenangan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada bidang pelayanan dasar

Pengembangan dan peningkatan proses demokratisasi, politik, dan penegakan hukum serta HAM melalui peningkatan partisipasi dan pendidikan politik rakyat serta profesionalisme aparat dan penegak hukum

Kesadaran dan pengembangan budaya masyarakat maupun aparat dalam memahami prinsip-prinsip dasar hukum dan HAM melalui

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional “Reformasi regulasi secara bertahap di tingkat nasional dan daerah” memperoleh dukungan secara penuh dari Propinsi Jawa Tengah, yaitu pada program Peningkatan kualitas dan budaya kerja aparatur, Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas pelayanan publik dan Pengembangan dan peningkatan proses demokratisasi, politik, dan penegakan hukum serta HAM, selain itu juga terdapat dalam prioritas keenam yang mencakup Peningkatan kesadaran dan pengembangan budaya masyarakat maupun aparat dan Peningkatan kondisi keamanan dan ketertiban

Page 137: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

130

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programpemasyarakatan dan pendidikan hukum dan HAM

Peningkatan kondisi keamanan dan ketertiban melalui upaya menjaga kerukunan sosial kemasyarakatan yang diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi wilayah, penduduk, dan sosial masyarakat dengan mengutamakan penegakan hukum dan HAM

Kebijakan ketenagakerjaan

Sinkronisasi kebijakan ketenagakerjaan dan iklim usaha dalam rangka memperluas penciptaan lapangan kerja.

Peningkatan dan pengembangan investasi dan akses pasar untuk mendorong pertumbuhan sektor rill serta akselerasi kinerja ekonomi daerah dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan penanggulangan kemiskinan

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Meskipun tidak sama persis, program/aksi nasional ” Sinkronisasi kebijakan ketenagakerjaan dan iklim usaha dalam rangka memperluas penciptaan lapangan kerja”, memperoleh dukungan dari Provinsi Jawa Tengah yaitu pada program Peningkatan dan pengembangan investasi dan akses pasar

Dari berbagai dukungan yang diberikan Propinsi Jawa Tengah terhadap program/aksi nasional dapat disimpulkan bahwa Propinsi Jawa Tengah mendukung sepenuhnya prioritas pembangunan nasional IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA.

8 PRIORITAS 8 : ENERGI Ada, yaitu pada : PRIORITAS 5:

MEWUJUDKAN

Page 138: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

131

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramKUALITAS DAN KUANTITAS PRASARANA DAN SARANA YANG MENUNJANG PENGEMBANGAN WILAYAH, PENYEDIAAN PELAYANAN DASAR, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Energi alternatif Peningkatan

pemanfaatan energi terbarukan termasuk energi alternatif geothermal sehingga mencapai 2.000 MW pada 2012 dan 5.000 MW pada 2014

Peningkatan rasio elektrifikasi dan kualitas layanan energi listrik kepada masyarakat melalui perluasan cakupan layanan bagi masyarakat perdesaan, serta pemenuhan energi listrik untuk industri yang ada melalui perluasan jaringan distribusi serta penelitian dan pengembangan untuk pemanfaatan sumber listrik alternatif yang aman dan ramah lingkungan

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional yang berkenaan dengan energi alternatif ini memperoleh dukungan dari prioritas pembangunan di Jawa Tengah, meskipun tidak sama persis namun secara esensial sama, hal tersebut termuat pada program Peningkatan rasio elektrifikasi dan kualitas layanan energi listrik kepada masyarakat.

Hasil ikutan dan turunan minyak bumi/gas

Revitalisasi industri pengolah hasil ikutan/turunan minyak bumi dan gas sebagai

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/

Program Nasional ini bersifat padat modal yang memerlukan dana yang cukup besar, sehingga tidak menjadi prioritas di

Page 139: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

132

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programbahan baku industri tekstil, pupuk dan industri hilir lainnya;

program nasional

Jawa Tengah

Konversi menuju penggunaan gas

Perluasan program konversi minyak tanah ke gas sehingga mencakup 42 juta Kepala Keluarga pada 2010;

TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

Jawa Tengah pada tahun 2010 sudah dinyatakan sepenuhnya telah melakukan konversi minyak tanah ke gas. Sehingga meski tidak tercantum dalam RPJMD tetaoui program nasional yang sifatnya mendesak maka tetap di dukung dan dilaksanakan di Jawa Tengah

Penggunaan gas alam sebagai bahan bakar angkutan umum perkotaan di Palembang, Surabaya, dan Denpasar

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

Program Nasional ini sifatnya masih uji coba pada beberapa kota tertentu di Indonesia sehingga belujm menjadi prioritas di Jawa Tengah

Dari keempat program/aksi nasional, namun hanya satu yang meperoleh dukungan dari propinsi Jawa Tengah, sednagkan keempat lainnya tidak memperoleh dukungan

9 PRIORITAS 9 : LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA

Ada, yaitu pada : PRIORITAS 4

MEWUJUDKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP YANG OPTIMAL DENGAN TETAP MENJAGA KELESTARIAN FUNGSINYA DALAM

Page 140: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

133

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramMENOPANG KEHIDUPAN

Kewenangan Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Kewenangan Urusan Pilihan Kehutanan

Perubahan iklim Peningkatan

keberdayaan pengelolaan lahan gambut

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

Di Jawa Tengah tidak ada lahan gambut, sehingga program nasional memang tidak tetap untuk Jawa Tengah

Peningkatan hasil rehabilitasi seluas 500,000 ha per tahun

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

Di Jawa Tengah tidak ada lahan gambut, sehingga program rehabilitasi lahan gambut ditak menjadi prioritas Jawa Tengah

Penekanan laju deforestasi secara sungguh-sungguh

Perbaikan dan peningkatan kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pemulihan daya dukung lingkungan melalui pengembangan kelembagaan, kawasan pesisir dan laut, rehabilitasi lahan kritis dan terlantar secara terpadu yang berbasis ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) serta pengembalian fungsi

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional ini memperoleh dukungan dari propinsi Jawa Tengah, yaitu pada program Perbaikan dan peningkatan kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pemulihan daya dukung lingkungan dan Perbaikan lingkungan hidup di wilayah pedesaan maupun perkotaan, perbaikan tata air / hidrologi dan pelestarian keanekaragaman hayati, Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Rehabilitasi,

Page 141: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

134

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programkawasan lindung.

Perbaikan lingkungan hidup di wilayah pedesaan maupun perkotaan, perbaikan tata air / hidrologi dan pelestarian keanekaragaman hayati dalam rangka perlindungan plasma nuftah

Perlindungan dan Konservasi Hutan, Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Rehabilitasi, Perlindungan dan Konservasi Hutan

Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Pengendalian Kerusakan Lingkungan

Penurunan beban pencemaran lingkungan melalui pengawasan ketaatan pengendalian pencemaran air limbah dan emisi di 680 kegiatan industri dan jasa pada 2010 dan terus berlanjut

Pengendalian beban cemaran lingkungan yang diakibatkan oleh usaha dan atau kegiatan UMKM dan Besar, pertanian, rumah tangga, rumah sakit, hotel, dan transportasi serta pengurangan resiko pencemaran bahan-bahan berbahaya dan beracun (B-3) maupun limbah B-3

Pengembangan dan peningkatan kualitas sistem pengendalian pencemaran dan kerusakan

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi ini memperoleh dukungan dari Propinsi Jawa Tengah, hal tersebut termuat pada program Pengendalian beban cemaran lingkungan dan Pengembangan dan peningkatan kualitas sistem pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan. Program penurunan beban cemaran lingkungan di Jawa Tengah lebih dititik beratkan pada kegiatan di

Page 142: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

135

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programlingkungan melalui peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, penegakan hukum lingkungan dan pengembangan teknologi ramah lingkungan berbasis masyarakat

pertanian, rumah tangga, rumah sakit, hotel dan transportasi, serta melalui peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, sehingga lebih rinci dibandingkan program nasional

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Sistem Peringatan Dini Penjaminan

berjalannya fungsi Sistem Peringatan Dini Tsunami (TEWS) dan Sistem Peringatan Dini Cuaca (MEWS) mulai 2010 dan seterusnya, serta Sistem Peringatan Dini Iklim (CEWS) pada 2013

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/program nasional

-

Penanggulangan bencana

Peningkatan kemampuan penanggulangan bencana

Perbaikan dan peningkatan kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pemulihan daya dukung lingkungan melalui pengembangan kelembagaan, kawasan pesisir dan laut, rehabilitasi lahan kritis dan terlantar

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Pada program/aksi nasional “Peningkatan kemampuan penanggulangan bencana”, memperoleh dukungan penuh dari Propinsi Jawa Tengah, yaitu pada rehabilitasi lahan kritis dan terlantar secara terpadu, Pengembangan dan peningkatan kearifan

Page 143: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

136

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programsecara terpadu yang berbasis ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) serta pengembalian fungsi kawasan lindung.

Pengembangan dan peningkatan kearifan lokal/tradisional masyarakat, peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan aparatur maupun masyarakat, serta pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna dalam pencegahan bencana dan mewujudkan kelestarian lingkungan hidup.

lokal/tradisional masyarakat, peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan aparatur maupun masyarakat, serta pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna yang sejalan dengan program/aksi nasional, Pengembangan Jasa Lingkungan Kawasan-Kawasan Konservasi Laut dan Hutan, Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam, Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dan Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan LH

Pengembangan Jasa Lingkungan Kawasan-Kawasan Konservasi Laut dan Hutan

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Page 144: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

137

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program Pengembangan

Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan LH

Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Rehabilitasi, Perlindungan dan Konservasi Hutan

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Dari 6 program/aksi nasional, hanya 3 diantaranya yang memperoleh dukungan dari propinsi Jawa Tengah, sedang yang lainnya tidak memperoleh dukungan baik berupa program maupun prioritas dari Propinsi Jawa Tengah, jadi dapat disimpulkan untuk prioritas pembangunan nasional LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA, hanya memperoleh dukungan dari Propinsi Jawa Tengah sebesar 50%

10 PRIORITAS 10 : DAERAH TERDEPEN, TERLUAR, TERTINGGAL DAN PASCA KONFLIK

Ada, yaitu pada : PRIORITAS 5 :

MEWUJUDKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRASARANA DAN SARANA YANG MENUNJANG PENGEMBANGAN WILAYAH, PENYEDIAAN PELAYANAN DASAR, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Page 145: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

138

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program Kewenangan Urusan

Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Kebijakan Pelaksanaan kebijakan

khusus dalam bidang infrastruktur dan pendukung kesejahteraan lainnya

Peningkatan pemerataan dan keserasian pembangunan antar wilayah Pantura-Tengah-Pansela yang mendasarkan karateristik potensi dan kesesuaian dengan RTRW melalui peningkatan kerja sama pembangunan kawasan strategis, peningkatan fungsi perkotaan, percepatan pembangunan perdesaan, dan percepatan pembangunan infrastruktur wilayah

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program aksi/nasional ”Pelaksanaan kebijakan khusus dalam bidang infrastruktur dan pendukung kesejahteraan lainnya” memperoleh dukungan dari Provinsi Jawa Tengah, program tersebut yaitu program percepatan pembangunan pedesaan, dan percepatan pembangunan infrastruktur wilayah.

Keutuhan wilayah Penyelesaian

pemetaan wilayah perbatasan RI dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Filipina pada 2010;

- ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional “Penyelesaian pemetaan wilayah perbatasan RI dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Filipina pada 2010” memperoleh dukungan dari Provinsi Jawa Tengah, meskipun tidak sama persis namun memiliki esensi yang sama, program tersebut meliputi Pengembangan Wawasan

Page 146: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

139

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramKebangsaan dan Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Daerah tertinggal Pengentasan paling

lambat 2014

-

TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Dari dukungan yang diberikan Propinsi Jawa Tengah terhadap program/aksi nasional nampak jelas bahwa Propinsi Jawa Tengah tidak mendukung prioritas pembangunan nasional DAERAH TERDEPEN, TERLUAR , TERTINGGAL DAN PASCA KONFLIK, karena dari 3 program aksi ketiga-tiganya tidak memperoleh dukungan dari Prioritas Pembangunan Daerah Rencana Jangka Panjang, dan hanya satu program/aksi saja yang memperoleh dukungan dari program dalam kewenangan urusan wajib Propinsi Jawa Tengah

11 PRIORITAS 11 : KEBUDAYAAN, KREATIFITAS, DAN INOVASI TEKNOLOGI

Ada, yaitu pada : PRIORITAS 4:

MEWUJUDKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP YANG OPTIMAL DENGAN TETAP MENJAGA KELESTARIAN FUNGSINYA DALAM MENOPANG KEHIDUPAN,

PRIORITAS 5 : MEWUJUDKAN

Page 147: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

140

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramKUALITAS DAN KUANTITAS PRASARANA DAN SARANA YANG MENUNJANG PENGEMBANGAN WILAYAH, PENYEDIAAN PELAYANAN DASAR, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Kewenangan Urusan Wajib Kebudayaan

Kewenangan Urusan Wajib Perpustakaan

Perawatan Penetapan dan

pembentukan pengelolaan terpadu untuk pengelolaan cagar budaya

Pembinaan tradisi dan Pengembangan Nilai Kekayaan dan Keragaman Budaya

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi ” Penetapan dan pembentukan pengelolaan terpadu untuk pengelolaan cagar budaya” memperoleh dukungan dari Provinsi Jawa Tengah yaitu pada program Pembinaan tradisi dan Pengembangan Nilai Kekayaan dan Keragaman Budaya

Revitalisasi museum dan perpustakaan di seluruh Indonesia ditargetkan sebelum Oktober 2011

Pengembangan budaya baca

Pembinaan dan peningkatan kapasitas perpustakaan

Penyelamatan dan pelestarian koleksi perpustakaan.

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi ini memperoleh dukungan dari Provinsi Jawa Tengah yaitu pada program Pengembangan budaya baca, Pembinaan dan peningkatan kapasitas perpustakan dan Penyelamatan dan

Page 148: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

141

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programpelestarian koleksi perpustakaan

Sarana Penyediaan sarana

yang memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya di kota besar dan ibu kota kabupaten selambat-lambatnya Oktober 2012

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Kebijakan Peningkatan perhatian

dan kesertaan pemerintah dalam program-program seni budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi terhadap kemajemukan budaya

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi ” Peningkatan perhatian dan kesertaan pemerintah dalam program-program seni budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi terhadap kemajemukan budaya” memperoleh dukungan dari program di Jawa Tengah yaitu pada program Pembinaan tradisi dan Pengembangan Nilai Kekayaan dan Keragaman Budaya dan Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Pembinaan tradisi dan Pengembangan Nilai Kekayaan dan Keragaman Budaya

Pembinaan Penghayat

Page 149: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

142

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramKepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Inovasi teknologi Peningkatan

keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif yang mencakup pengelolaan sumber daya maritim menuju ketahanan energi, pangan, dan antisipasi perubahan iklim; dan pengembangan penguasaan teknologi dan kreativitas pemuda

Pengembangan dan peningkatan kearifan lokal/tradisional masyarakat, peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan aparatur maupun masyarakat, serta pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna dalam pencegahan bencana dan mewujudkan kelestarian lingkungan hidup

Peningkatan sarana prasarana serta pengelolaan telekomunikasi yang mampu mendukung pertumbuhan perekonomian daerah melalui peningkatan cakupan layanan dan kemudahan akses bagi masyarakat luas, pengembangan kelembagaan dan peraturan-peraturannya terkait dengan keamanan, kerahasiaan, privasi dan integritas informasi serta

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional ini memperoleh dukungan dari prioritas pembangunan di Jawa Tengah, hal tersebut termuat di dalam program di Jawa Tengah yaitu pada program Pengembangan dan peningkatan kearifan lokal/tradisional masyarakat, peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan aparatur maupun masyarakat, serta pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna, selain itu juga termuat di dalam program Peningkatan sarana prasarana serta pengelolaan telekomunikasi dan Peningkatan rasio elektrifikasi dan kualitas layanan energi listrik kepada masyarakat

Page 150: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

143

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programpeningkatan peran telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan telematika

Peningkatan rasio elektrifikasi dan kualitas layanan energi listrik kepada masyarakat melalui perluasan cakupan layanan bagi masyarakat perdesaan, serta pemenuhan energi listrik untuk industri yang ada melalui perluasan jaringan distribusi serta penelitian dan pengembangan untuk pemanfaatan sumber listrik alternatif yang aman dan ramah lingkungan.

Dari berbagai dukungan yang diberikan Propinsi Jawa Tengah, menunjukkan bahwa prioritas pembangunan nasional KEBUDAYAAN, KREATIFITAS, DAN INOVASI TEKNOLOGI, memperoleh dukungan penuh dari prioritas maupun program yang ada di Jawa Tengah, dari kelima program/aksi hanya satu yang tidak memperoleh dukungan dari Prioritas Pembangunan Daerah Rencana Jangka Panjang dan program prioritas daerah

12 PRIORITAS 12 : DI BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

Ada, yaitu pada : PRIORITAS 3:

MEWUJUDKAN KEHIDUPAN POLITIK DAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD

Page 151: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

144

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramGOVERNANCE), DEMOKRATIS, DAN BERTANGGUNG JAWAB, DIDUKUNG OLEH KOMPETENSI DAN PROFESIONALITAS APARATUR, BEBAS DARI PRAKTEK KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME (KKN), SERTA PENGEMBANGAN JEJARING

PRIORITAS 6: MEWUJUDKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG SEJAHTERA, AMAN, DAMAI DAN BERSATU DALAM WADAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI), DIDUKUNG DENGAN KEPASTIAN HUKUM DAN PENEGAKAN HAM SERTA KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER

Pelaksanaan koordinasi terhadap mekanisme prosedur

- TIDAK ADA program daerah yang

-

Page 152: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

145

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programpenanganan terorisme

mendukung prioritas/ program nasional

Pelaksaan program deradikalisasi untuk menangkal terorisme

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Peningkatan peran Republik Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia

Peningkatan kondisi keamanan dan ketertiban melalui upaya menjaga kerukunan sosial kemasyarakatan yang diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi wilayah, penduduk, dan sosial masyarakat dengan mengutamakan penegakan hukum dan HAM

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional “peningkatan peran Republik Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia” ini memperoleh dukungan dari Provinsi Jawa Tengah yaitu pada program Peningkatan kondisi keamanan dan ketertiban

Peningkatan pelayanan dan perlindungan tenaga kerja indonesia (TKI) di luar negeri

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Penguatan dan pemantapan hubungan kelembagaan pencegahan dan pemberantasan korupsi

Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional “penguatan dan pemantapan hubungan kelembagaan pencegahan dan pemberantasan korupsi”, memperoleh dukungan dari Propinsi

Page 153: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

146

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programsesuai prinsip-prinsip good governance melalui peningkatan akuntabilitas, transparansi, kesetaraan dan keadilan, serta partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

Peningkatan kualitas dan budaya kerja aparatur dalam rangka menunjang tata pengelolaan pemerintahan yang baik.

Jawa Tengah, hal tersebut termuat di dalam program Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan Peningkatan kualitas dan budaya kerja aparatur

Pelaksanaan perlindungan saksi dan pelapor

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Pengembalian aset (asset recovery)

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Peningkatan kepastian hukum

Peningkatan sinkronisasi, harmonisasi produk-produk hukum pusat dan daerah, pengembangan kapasitas kelembagaan hukum

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional “peningkatan kepastian hukum”, memperoleh dukungan Provinsi Jawa Tengah , yaitu pada program Peningkatan sinkronisasi, harmonisasi produk-produk hukum

Page 154: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

147

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programdan kualitas aparatur hukum, serta peningkatan kesadaran masyarakat dalam rangka meningkatkan kepastian hukum

pusat dan daerah, pengembangan kapasitas kelembagaan hukum dan kualitas aparatur hukum, serta peningkatan kesadaran masyarakat

Penguatan perlindungan HAM

Peningkatan sinkronisasi, harmonisasi produk-produk hukum pusat dan daerah, pengembangan kapasitas kelembagaan hukum dan kualitas aparatur hukum, serta peningkatan kesadaran masyarakat dalam rangka meningkatkan kepastian hukum

kesadaran dan pengembangan budaya masyarakat maupun aparat dalam memahami prinsip-prinsip dasar hukum dan HAM melalui pemasyarakatan dan pendidikan hukum dan HAM

Peningkatan kondisi keamanan dan ketertiban melalui upaya menjaga kerukunan sosial kemasyarakatan yang diselenggarakan dengan

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional “Penguatan perlindungan HAM” , memperoleh dukungan dari Provinsi Jawa Tengah yaitu pada program Peningkatan sinkronisasi, harmonisasi produk-produk hukum pusat dan daerah, pengembangan kapasitas kelembagaan hukum dan kualitas aparatur hukum, Peningkatan kesadaran dan pengembangan budaya masyarakat maupun aparat dalam memahami prinsip-prinsip dasar hukum dan HAM dan Peningkatan kondisi keamanan dan ketertiban

Page 155: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

148

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programmemperhatikan kondisi wilayah, penduduk, dan sosial masyarakat dengan mengutamakan penegakan hukum dan HAM

Pemberdayaan industri strategis pertahanan

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Dari berbagai dukungan yang diberikan Propinsi Jawa Tengah terhadap program/aksi nasional menunjukkan bahwa Propinsi Jawa Tengah mendukung tapi tidak secara penuh hanya sebesar 60% saja dukungan yang diberikan Propinsi Jawa Tengah, dari 10 program yang memperoleh dukungan sebanyak 6, dan 4 program lain tidak memperoleh dukungan pada prioritas pembangunan nasional DI BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

13 PRIORITAS 13 : PRIORITAS DI BIDANG PEREKONOMIAN

Ada, yaitu pada : PRIORITAS 2 :

MEWUJUDKAN PEREKONOMIAN DAERAH YANG BERBASIS PADA POTENSI UNGGULAN DAERAH DENGAN DUKUNGAN REKAYASA TEKNOLOGI DAN BERORIENTASI PADA EKONOMI KERAKYATAN

Kewenangan Urusan Pilihan Industri

Kewenangan Urusan Pilihan Perdagangan

Pelaksanaan pengembangan industri sesuai dengan

Peningkatan dan pengembangan peran UMKM dalam

ADA program daerah yang mendukung

Pada program/aksi ” pelaksanaan pengembangan industri

Page 156: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

149

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramPeraturan Presiden No.28/2008 tentang Kebijakan Industri Nasional

pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan berorientasi ekspor, serta pengembangan kewirausahaan untuk mendorong daya saing

pengembangan struktur perekonomian daerah melalui pengembangan potensi dan produk unggulan daerah yang berorientasi ekspor dan memiliki daya saing tinggi yang didukung sektor hulu dan hilir.

sepenuhnya prioritas/ program nasional

sesuai dengan Peraturan Presiden No.28/2008 tentang Kebijakan Industri Nasional” ini memperoleh dukungan secara penuh dari Propinsi Jawa Tengah, hal tersebut termuat dalam program Peningkatan dan pengembangan peran UMKM dan Peningkatan dan pengembangan struktur perekonomian daerah, serta di dukung dengan program lainnya yaitu Pengembangan industri kecil dan menengah, Pengembangan sentra/klaster industri potensial, Penataan struktur industri, Peningkatan kemampuan teknologi industri, Peningkatan SDM, pelatihan dan bantuan peralatan industri dan Kewenangan Urusan Pilihan Transmigrasi

Pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) yang berbasis pada sumber daya lokal

sentra/klaster industri potensial

Penataan struktur industri

Peningkatan

Page 157: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

150

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programkemampuan teknologi industri

Peningkatan SDM, pelatihan dan bantuan peralatan industri

Kewenangan Urusan Pilihan Transmigrasi

Peningkatan peran dan kemampuan Republik Indonesia dalam diplomasi perdagangan internasional

Peningkatan dan pengembangan peran UMKM dalam pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan berorientasi ekspor, serta pengembangan kewirausahaan untuk mendorong daya saing.

Peningkatan dan pengembangan struktur perekonomian daerah melalui pengembangan potensi dan produk unggulan daerah yang berorientasi ekspor dan memiliki daya saing tinggi yang didukung sektor hulu dan hilir.

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional ”Peningkatan peran dan kemampuan Republik Indonesia dalam diplomasi perdagangan internasional“ memperoleh dukungan dari Provinsi Jawa Tengah yaitu terdapat pada program Peningkatan dan pengembangan peran UMKM dan Peningkatan dan pengembangan struktur perekonomian daerah, serta di dukung dengan adanya berbagai program yang terdapat dalam kewenangan urusan pilihan, yang meliputi Peningkatan dan Pengembangan Ekspor dan Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional

Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional

Page 158: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

151

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program Peningkatan

pelayanan dan perlindungan tenaga kerja indonesia (TKI) selama proses penyiapan, pemberangkatan, dan kepulangan

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.

Peningkatan upaya pelayanan dan perlindungan tenaga kerja indonesia (TKI) di luar negeri

Program di SKPD dinas Tenaga kerja ada

TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Dari keempat program/aksi nasional, hanya sebayak dua yang memperoleh dukungan penuh dari Propinsi Jawa Tengah, t dapat disimpulkan bahwa Propinsi Jawa Tengan mendukung prioritas pembangunan nasional PRIORITAS DI BIDANG PEREKONOMIAN, namun tidak sepenuhnya, dukungan tersebut hanya sebesar 50% saja

14 PRIORITAS 14 : KESEJAHTERAAN RAKYAT Ada, yaitu pada : PRIORITAS 1 :

MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN MASYARAKAT YANG BERKUALITAS, BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, CERDAS, SEHAT,

Page 159: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

152

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan ProgramSERTA BERBUDAYA

PRIORITAS 5 : MEWUJUDKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRASARANA DAN SARANA YANG MENUNJANG PENGEMBANGAN WILAYAH, PENYEDIAAN PELAYANAN DASAR, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH (TAMBAHAN)

PRIORITAS 6 : MEWUJUDKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG SEJAHTERA, AMAN, DAMAI DAN BERSATU DALAM WADAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI), DIDUKUNG DENGAN KEPASTIAN HUKUM DAN PENEGAKAN HAM SERTA KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER

Kewenangan Urusan Wajib Kepemudaan

Page 160: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

153

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programdan Olah raga

Kewenangan Urusan Pilihan Pariwisata

Pelaksanaan ibadah haji yang tertib dan lancar paling lambat pada 2010

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Peningkatan kerukunan umat beragama melalui pembentukan dan peningkatan efektivitas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)

Pengembangan pemahaman serta peningkatan penghayatan dan pengamalan ajaran agama/kepercayaan melalui pemeliharaan kerukunan hubungan antar umat beragama

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Pada program/aksi ini memperoleh dukungan dari Provinsi Jawa Tengah, yaitu pada program Pengembangan pemahaman serta peningkatan penghayatan dan pengamalan ajaran agama/kepercayaan

Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebesar 20% secara bertahap dalam 5 tahun

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Promosi 10 tujuan pariwisata Indonesia melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif

Pengembangan destinasi pariwisata

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Program/aksi nasional ”promosi 10 tujuan pariwisata Indonesia melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif” memperoleh dukungan dari Provinsi Jawa Tengah, ditunjukkan dengan adanya program Pengembangan destinasi pariwisata

Perbaikan dan Peningkatan ADA program Program/aksi nasional

Page 161: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

154

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programpeningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana pendukung pariwisata

penyediaan fasilitas umum prasarana dan sarana transportasi melalui pembangunan jalan dan jembatan, peningkatan jalan dan penggantian jembatan, pemeliharaan jalan dan jembatan untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah serta pengembangan jaringan transportasi antar wilayah yang mengutamakan pelayanan transportasi yang terjangkau.

Pengembangan manajemen pelabuhan dan infrastruktur penunjang untuk mendorong kelancaran arus barang dan penumpang dengan tidak mengesampingkan pelabuhan yang berada diluar kawasan andalan.

Pengembangan dan peningkatan sarana prasarana bandara dan fasilitas penunjang untuk melayani penerbangan domestik maupun internasional dengan

daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

”perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana pendukung pariwisata” memperoleh dukungan dari Propinsi Jawa Tengah, hal tersebut termuat di dalam program Peningkatan penyediaan fasilitas umum prasarana dan sarana transportasi, Pengembangan manajemen pelabuhan dan infrastruktur penunjang dan Pengembangan dan peningkatan sarana prasarana bandara dan fasilitas penunjang, dan Pengembangan pemasaran pariwisata

Page 162: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

155

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Programtetap memperhatikan keselamatan dan kenyamanan penerbangan.

Pengembangan pemasaran pariwisata

Peningkatan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan hospitality management yang kompetitif di kawasan Asia

- ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/ program nasional

Meski tidak tercantum di dalam Prioritas Pembangunan Daerah Rencana Jangka Panjang, namun dukungan terhadap program/aksi ini terdapat pada kewenangan urusan pilihan Pengembangan kemitraan, yang terdapat di dalam program prioritas daerah

Pengembangan kemitraan

Perumusan kebijakan dan pedoman bagi penerapan pengarusutamaan (mainstreaming) Gender dan Anak (PUG & A) oleh Kementerian dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian lainnya

Pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perempuan melalui kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan serta perlindungan anak dan remaja sesuai dengan norma-norma agama dan falsafah Pancasila serta peraturan perundangan.

ADA program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional l

Prioritas yang terdapat di daerah sangat mendukung program aksi nasional ini, hal tersebut termuat di dalam program Pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perempuan

Pencapaian posisi papan atas pada South East Asia (SEA) Games pada tahun

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung

-

Page 163: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

156

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program2011, peningkatan perolehan medali di Asian Games tahun 2010 dan Olimpiade tahun 2012

prioritas/ program nasional

Peningkatan character building melalui gerakan, revitalisasi dan konsolidasi gerakan kepemudaan

Pengembangan dan peningkatan lembaga kepemudaan dan olahraga untuk meningkatkan kreativitas, ketrampilan, dan kewirausahaan bagi pemuda serta peningkatan prestasi olahraga di Jawa Tengah.

Pada program/aksi “Peningkatan character building melalui gerakan, revitalisasi dan konsolidasi gerakan kepemudaan”, provinsi Jawa Tengah sangat mendukung, hal tersebut termuat di dalam program Pengembangan dan peningkatan lembaga kepemudaan dan olahraga, selain itu di dukung dengan program-program Pengembangan dan pemberdayaan pemuda, Pemberdayaan lembaga/ organisasi kepemudaan, ) Pembibitan, pembinaan dan pemanduan serta pemasyarakatan olah raga dan Pengembangan kapasitas kelembagaan organisasi olah raga

Pengembangan dan pemberdayaan pemuda

Pemberdayaan lembaga/ organisasi kepemudaan

pembinaan dan pemanduan serta pemasyarakatan olah raga

Page 164: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

157

No. RPJM Nasional Tahun 2010-2014 RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 Analisis

Kualitatif Penjelasan terhadap

Analisis Kualitatif Prioritas Pembangunan Program Aksi Prioritas Pembangunan Program Pengembangan

kapasitas kelembagaan organisasi olah raga

Revitalisasi gerakan pramuka

- TIDAK ADA program daerah yang mendukung prioritas/ program nasional

-

Dari dukungan yang diberikan pemerintah Propinsi Jawa Tengah terhadap prioritas pembangunan nasional, nampak jelas bahwa dari kesembilan program/aksi nasional hanya lima yang memperoleh dukungan penuh dari pemerintah Propinsi Jawa Tengah, di dalam RPJMD Jawa Tengah 2008-2013 hanya memiliki 6 prioritas saja, namun di dalam RPJMN 2010-2014 memiliki 14 prioritas nasional, jadi setiap prioritas di dalam RPJMD Jawa Tengah 2008-2013 dimungkinkan mencakup beberapa prioritas di dalam RPJMN 2010-2014. Dari hasil análisis relevansi disimpulkan bahwa Propinsi Jawa Tengah mendukung prioritas pembangunan nasional KESEJAHTERAAN RAKYAT, namun tidak sepenuhnya.

Page 165: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

158158

Secara umum ada 3 kategori relevansi program, yakni: (i) Program nasional

yang mendapat dukungan penuh pada program daerah, (ii) Program nasional yang

tidak mendapat dukungan program daerah, dan (iii). Program daerah yang tidak

menjadi prioritas nasional.

1. Program Nasional Yang Mendapat Dukungan Penuh Pada Program

Daerah

Berikut adalah daftar program aksi nasional yang mendapatkan

dukungan penuh dengan program daerah di Jawa Tengah :

Tabel 3.2

Daftar Program Dalam RPJMN 2010-2014 Yang Mendapatkan Dukungan Program Pada RPJMD Jawa Tengah 2008-2013

NO. NAMA PRIORITAS PROGRAM AKSI

1. PRIORITAS 1 : REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA Otonomi Daerah 1. Peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan

dana perimbangan daerah Regulasi 2. Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan

perundang-undangan di tingkat pusat dan daerah peraturan daerah selambat-lambatnya 2011

Sinergi Antara Pusat dan Daerah

3. Penetapan dan penerapan sistem Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Penegakan Hukum 4. Peningkatan integrasi dan integritas penerapan dan penegakan hukum oleh seluruh lembaga dan aparat hukum

Data Kependudukan 5. Penetapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan pengembangan Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan aplikasi pertama pada kartu tanda penduduk selambat-lambatnya pada 2011

2. PRIORITAS 2 : PENDIDIKAN 6. Peningkatan Angka PartisipasiMurni (APM)

pendidikan dasar 7. APM pendidikan setingkat SM 8. Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan setingkat

SMA 9. Penyediaan sambungan internet ber-content

pendidikan ke sekolah tingkat menengah selambat-lambatnya 2012 dan terus diperluas ke tingkat sekolah dasar

Akses Pendidikan Tinggi

10. Peningkatan APK pendidikan tinggi

Metodologi 11. Penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to the test)

Pengelolaan 12. Pemberdayaan peran kepala sekolah sebagai manajer sistem pendidikan yang unggul

Kurikulum 13. Penataan ulang kurikulum sekolah Kualitas 14. Peningkatan kualitas guru, pengelolaan dan layanan

sekolah 3. PRIORITAS 3 : KESEHATAN Kesehatan Masyarakat 15. Pelaksanaan Program Kesehatan Preventif Terpadu Keluarga Berencana 16. Peningkatan kualitas dan jangkauan layanan KB

Page 166: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

159159

NO. NAMA PRIORITAS PROGRAM AKSI

melalui 23.500 klinik pemerintah dan swasta selama 2010-2014

4. PRIORITAS 4 : PENANGGULANGAN KEMISKINAN Bantuan Sosial

Terpadu 17. Bantuan pangan, jaminan sosial bidang kesehatan,

beasiswa bagi anak keluarga berpendapatan rendah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Parenting Education mulai 2010 dan program keluarga harapan diperluas menjadi program nasional mulai 2011-2012

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

18. Pelaksanaan penyempurnaan mekanisme penyaluran KUR mulai 2010 dan perluasan cakupan KUR mulai 2011

5. PRIORITAS 5 : PROGRAM AKSI DIBIDANG PANGAN Lahan, Pengembangan

Kawasan dan Tata Ruang Pertanian

19. Penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian

20. Pengembangan areal pertanian baru seluas 2 juta hektar, penertiban serta optimalisasi penggunaan lahan terlantar

Infrastruktur 21. Pembangunan dan pemeliharaan sarana transportasi dan angkutan, pengairan, jaringan listrik, serta teknologi komunikasi dan sistem informasi nasional yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian demi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan pemasarannya

Penelitian dan Pengembangan

22. Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang pertanian yang mampu menciptakan benih unggul dan hasil peneilitian lainnya menuju kualitas dan produktivitas hasil pertanian nasional yang tinggi

Investasi, Pembiayaan, dan Subsidi

23. Dorongan untuk investasi pangan, pertanian, dan industri perdesaan berbasis produk lokal oleh pelaku usaha dan pemerintah, penyediaan pembiayaan yang terjangkau

Pangan dan Gizi 24. Peningkatan kualitas gizi dan keanekaragaman pangan melalui peningkatan pola pangan harapan;

Adaptasi Perubahan Iklim

25. Pengambilan langkah-langkah kongkrit terkait adaptasi dan antisipasi sistem pangan dan pertanian terhadap perubahan iklim

6. PRIORITAS 6 : INFRASTRUKTUR Tanah dan Tata Ruang 26. Konsolidasi kebijakan penanganan dan

pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum secara menyeluruh di bawah satu atap dan pengelolaan tata ruang secara terpadu

Perhubungan 27. Pembangunan jaringan prasarana dan penyediaan sarana transportasi antarmoda dan antarpulau yang terintegrasi sesuai dengan Sistem Transportasi Nasional dan Cetak Biru Transportasi Multimoda dan penurunan tingkat kecelakaan transportasi sehingga pada 2014 lebih kecil dari 50% keadaan saat ini

Pengendalian Banjir 28. Penyelesaian pembangunan prasarana pengendalian banjir

Transportasi Perkotaan

29. Perbaikan sistem dan jaringan transportasi di 4 kota besar (Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan)

7. PRIORITAS 7 : IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA Kepastian Hukum 30. Reformasi regulasi secara bertahap di tingkat

nasional dan daerah Kebijakan

Ketenagakerjaan 31. Sinkronisasi kebijakan ketenagakerjaan dan iklim

usaha dalam rangka memperluas penciptaan lapangan kerja.

8. PRIORITAS 8 : ENERGI Energi Alternatif 32. Peningkatan pemanfaatan energi terbarukan

termasuk energi alternatif geothermal sehingga

Page 167: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

160160

NO. NAMA PRIORITAS PROGRAM AKSI

mencapai 2.000 MW pada 2012 dan 5.000 MW pada 2014

9. PRIORITAS 9 : LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA Perubahan Iklim 33. Penekanan laju deforestasi secara sungguh-

sungguh Pengendalian

Kerusakan Lingkungan 34. Penurunan beban pencemaran lingkungan melalui

pengawasan ketaatan pengendalian pencemaran air limbah dan emisi di 680 kegiatan industri dan jasa pada 2010 dan terus berlanjut

Sistem Peringatan Dini Penanggulangan

Bencana 35. Peningkatan kemampuan penanggulangan bencana

10. PRIORITAS 10 : DAERAH TERDEPEN, TERLUAR , TERTINGGAL DAN PASCA KONFLIK

Keutuhan Wilayah: 36. Penyelesaian pemetaan wilayah perbatasan RI dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Filipina pada 2010;

11. PRIORITAS 11 : KEBUDAYAAN, KREATIFITAS, DAN INOVASI TEKNOLOGI Perawatan 37. Penetapan dan pembentukan pengelolaan terpadu

untuk pengelolaan cagar budaya 38. Revitalisasi museum dan perpustakaan di seluruh

Indonesia ditargetkan sebelum Oktober 2011 Kebijakan 39. Peningkatan perhatian dan kesertaan pemerintah

dalam program-program seni budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi terhadap kemajemukan budaya

Inovasi Teknologi 40. Peningkatan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif yang mencakup pengelolaan sumber daya maritim menuju ketahanan energi, pangan, dan antisipasi perubahan iklim; dan pengembangan penguasaan teknologi dan kreativitas pemuda

12. PRIORITAS 12 : DI BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 41. Peningkatan peran Republik Indonesia dalam

mewujudkan perdamaian dunia 42. Penguatan dan pemantapan hubungan

kelembagaan pencegahan dan pemberantasan korupsi

43. Peningkatan kepastian hukum 44. Penguatan perlindungan HAM

13. PRIORITAS 13 : PRIORITAS DI BIDANG PEREKONOMIA 45. Pelaksanaan pengembangan industri sesuai dengan

Peraturan Presiden No.28/2008 tentang Kebijakan Industri Nasional

46. Peningkatan peran dan kemampuan Republik Indonesia dalam diplomasi perdagangan internasional

14. PRIORITAS 14 : KESEJAHTERAAN RAKYAT 47. Peningkatan kerukunan umat beragama melalui

pembentukan dan peningkatan efektivitas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)

48. Promosi 10 tujuan pariwisata Indonesia melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif

49. Perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana pendukung pariwisata

50. Peningkatan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan hospitality management yang kompetitif di kawasan Asia

51. Perumusan kebijakan dan pedoman bagi penerapan pengarusutamaan (mainstreaming) Gender dan Anak (PUG & A) oleh Kementerian dan Lembaga

Page 168: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

161161

NO. NAMA PRIORITAS PROGRAM AKSI

Pemerintah Nonkementerian lainnya 52. Peningkatan character building melalui gerakan,

revitalisasi dan konsolidasi gerakan kepemudaan 53. Perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan

prasarana dan sarana pendukung pariwisata

Ada sebanyak 54 buah program nasional yang tertuang pada RPJMN

yang mendapat dukungan RPJMD Jawa Tengah Tahun 2008-2013.

2. Program Nasional Yang Tidak Mendapat Dukungan Program Daerah

Berikut adalah daftar nama program nasional yang tidak ada dalam

prioritas program daerah Jawa Tengah, yakni:

Tabel 3.3

Daftar Program Dalam RPJMN 2010-2014 Yang Tidak Mendapatkan Dukungan Program Pada RPJMD Jawa Tengah 2008-2013

NO. NAMA PRIORITAS PROGRAM AKSI

1. PRIORITAS 1 : REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA Otonomi Daerah 1. Penghentian/pembatasan pemekaran wilayah 2. Penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala

daerah 2. PRIORITAS 2 : PENDIDIKAN 3. Pemantapan/rasionalisasi implementasi BOS 4. Penurunan harga buku standar di tingkat sekolah

dasar dan menengah sebesar 30-50% selambat-lambatnya 2012

Pengelolaan 5. Revitalisasi peran pengawas sekolah sebagai entitas quality assurance

6. Mendorong aktivasi peran Komite Sekolah untuk menjamin keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses pembelajaran, dan Dewan Pendidikan di tingkat Kabupaten

3. PRIORITAS 3 : KESEHATAN Obat 7. Pemberlakuan Daftar Obat Esensial Nasional

sebagai dasar pengadaan obat di seluruh Indonesia dan pembatasan harga obat generik bermerek pada 2010

Asuransi Kesehatan Nasional

8. Penerapan Asuransi Kesehatan Nasional untuk seluruh keluarga miskin dengan cakupan 100% pada 2011 dan diperluas secara bertahap untuk keluarga Indonesia lainnya antara 2012-2014

4 PRIORITAS 4 : PENANGGULANGAN KEMISKINAN Bantuan Sosial

Terpadu 9. Integrasi program perlindungan sosial berbasis

keluarga yang mencakup program Bantuan Langsung Tunai

PNPM Mandiri 10. Penambahan anggaran PNPM Mandiri Tim Penanggulangan

Kemiskinan 11. Revitalisasi Komite Nasional Penanggulangan

Kemiskinan di bawah koordinasi Wakil Presiden 5 PRIORITAS 5 :

PROGRAM AKSI DIBIDANG PANGAN

-

6 PRIORITAS 6 : INFRASTRUKTUR

-

7 PRIORITAS 7 : IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA

-

Page 169: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

162162

NO. NAMA PRIORITAS PROGRAM AKSI

8 PRIORITAS 8 : ENERGI Hasil Ikutan dan

Turunan Minyak Bumi/Gas

12. Revitalisasi industri pengolah hasil ikutan/turunan minyak bumi dan gas sebagai bahan baku industri tekstil, pupuk dan industri hilir lainnya

Konversi Menuju Penggunaan Gas

13. Perluasan program konversi minyak tanah ke gas sehingga mencakup 42 juta Kepala Keluarga pada 2010

14. Penggunaan gas alam sebagai bahan bakar angkutan umum perkotaan di Palembang, Surabaya, dan Denpasar

9 PRIORITAS 9 : LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA Perubahan iklim 15. Peningkatan keberdayaan pengelolaan lahan

gambut 16. Peningkatan hasil rehabilitasi seluas 500,000 ha

per tahun Sistem Peringatan Dini 17. Penjaminan berjalannya fungsi Sistem Peringatan

Dini Tsunami (TEWS) dan Sistem Peringatan Dini Cuaca (MEWS) mulai 2010 dan seterusnya, serta Sistem Peringatan Dini Iklim (CEWS) pada 2013

10 PRIORITAS 10 : DAERAH TERDEPEN, TERLUAR , TERTINGGAL DAN PASCA KONFLIK

Daerah Tertinggal 18. Pengentasan paling lambat 2014 11 PRIORITAS 11 : KEBUDAYAAN, KREATIFITAS, DAN INOVASI TEKNOLOGI Sarana 19. Penyediaan sarana yang memadai bagi

pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya di kota besar dan ibu kota kabupaten selambat-lambatnya Oktober 2012

12 PRIORITAS 12 : DI BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 20. Pelaksanaan koordinasi terhadap mekanisme

prosedur penanganan terorisme 21. Pelaksaan program deradikalisasi untuk menangkal

terorisme 22. Peningkatan pelayanan dan perlindungan tenaga

kerja indonesia (TKI) di luar negeri 23. Pelaksanaan perlindungan saksi dan pelapor 24. Pengembalian aset (asset recovery) 25. Pemberdayaan industri strategis pertahanan

13 PRIORITAS 13 : PRIORITAS DI BIDANG PEREKONOMIAN 26. Peningkatan pelayanan dan perlindungan tenaga

kerja indonesia (TKI) selama proses penyiapan, pemberangkatan, dan kepulangan

27. Peningkatan upaya pelayanan dan perlindungan tenaga kerja indonesia (TKI) di luar negeri

14 PRIORITAS 14 : KESEJAHTERAAN RAKYAT 28. Pelaksanaan ibadah haji yang tertib dan lancar

paling lambat pada 2010 29. Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan

wisatawan nusantara sebesar 20% secara bertahap dalam 5 tahun

30. Pencapaian posisi papan atas pada South East Asia (SEA) Games pada tahun 2011, peningkatan perolehan medali di Asian Games tahun 2010 dan Olimpiade tahun 2012

31. Revitalisasi gerakan pramuka

Ada 31 program nasional yang tidak mendapatkan dukungan program di

jawa Tengah baik karena penyesuaian kondisi maupun karena memang

belum menjadi prioritas.

Page 170: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

163163

3. Program Daerah Yang Tidak Menjadi Prioritas Nasional

Sementara itu program prioritas daerah dan kewenangan yang tertuang

dalam RPJMD Jawa Tengah Tahun 2008-2013 yang tidak menjadi prioritas

nasional dalam RPJMN adalah:

Tabel 3.4

Daftar Program Dalam RPJMD Jawa Tengah 2008-2013 Yang Tidak Terdapat Di Dalam RPJMN 2010-2014

NO. PRIORITAS PROGRAM/FOKUS

1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia dan Masyarakat yang Berkualitas, Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Cerdas, Sehat, serta Berbudaya

1. Peningkatan kepedulian dan kesadaran penerapan etika dan moral serta nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal, dalam rangka mewujudkan ketahanan keluarga dalam dinamika pergaulan regional, nasional dan internasional untuk memperkuat identitas masyarakat Jawa Tengah.

2. Peningkatan kualitas dan ketahanan keluarga dalam rangka menuju keluarga kecil, bahagia dan sejahtera melalui penyadaran dan penggerakan masyarakat

2. Mewujudkan Kehidupan Politik dan Tata Pemerintahan yang Baik (Good Governance), Demokratis, dan Bertanggung Jawab, Didukung oleh Kompetensi dan Profesionalitas Aparatur, Bebas dari Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), serta Pengembangan Jejaring

3. Pengembangan dan peningkatan kerja sama melalui kemitraan antar pelaku pembangunan pada sektor-sektor unggulan daerah yang mendukung peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi daerah

3. Mewujudkan Kualitas dan Kuantitas Prasarana dan Sarana yang Menunjang Pengembangan Wilayah, Penyediaan Pelayanan Dasar, dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

4. Pemerataan ketersediaan rumah dan prasarana dasar permukimannya (air bersih, sanitasi, dan persampahan), terutama bagi Rumah Tangga Miskin (RTM) di perkotaan maupun perdesaan

 

NO. KEWENANGAN PROGRAM

KEWENANGAN URUSAN WAJIB

1. Pendidikan

1. Pendidikan Anak Usia Dini 2. Pendidikan Non Formal dan Informal 3. Pendidikan Khusus 4. Pendidikan Berkelanjutan

2. Kesehatan 5. Sumberdaya Kesehatan 3. Pekerjaan Umum

6. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan

dan Jembatan 7. Peningkatan Jalan dan Penggantian

Jembatan 8. Penyediaan dan pengelolaan air

baku 9. Pengembangan, pengelolaan dan

konservasi sungai, danau dan sumber Peningkatan prasarana dan

Page 171: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

164164

NO. KEWENANGAN PROGRAM

sarana perkotaan dan perdesaan 10. Peningkatan kinerja pengelolaan air

minum dan sanitasi 11. Pembangunan dan pengelolaan

bangunan gedung serta pengembangan jasa konstruksi, daya air lainnya

4. Perumahan Rakyat 12. Pembangunan perumahan 13. Pemberdayaan komunitas

perumahan 5. Penataan Ruang 14. Perencanaan Tata Ruang

15. Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Tata Ruang

6. Perencanaan Pembangunan

16. Peningkatan Kerjasama Pembangunan

17. Perencanaan Pengembangan Wilayah Perbatasan

18. Perencanaan Pengembangan wilayah Strategis dan cepat tumbuh

19. Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar

20. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah

21. Perencanaan Pembangunan Daerah 22. Perencanaan Pembangunan

Ekonomi 23. Perencanaan Pembangunan Sosial

Budaya 24. Perencanaan Pembangunan

Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam

25. Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana

7. Perhubungan

26. Pengembangan Perhubungan Darat 27. Pengembangan Perhubungan Laut 28. Pengembangan Perhubungan Udara 29. Pos, Telekomunikasi, Metereologi,

dan SAR 8. Lingkungan Hidup

30. Pengendalian Pencemaran dan

Perusakan Lingkungan 31. Pengembangan Jasa Lingkungan

Kawasan-Kawasan Konservasi Laut dan Hutan

32. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

33. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

34. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

35. Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

36. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan LH

9. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

37. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak

38. Peningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

10. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

39. Pelayanan Keluarga Berencana; 40. Peningkatan Kesehatan Reproduksi

Remaja (KRR) 41. Pengembangan model operasional

BKB – Posyandu – PAUD

Page 172: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

165165

NO. KEWENANGAN PROGRAM

42. Promosi Kesehatan Ibu-Bayi dan Anak melalui Kelompok Bina Keluarga dan Bina Balita

11. Sosial

43. Pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya

44. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

45. Pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)

46. Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial

47. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

12. Ketenagakerjaan

48. Peningkatan Kesempatan Kerja; 49. Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas Tenaga Kerja 50. Perlindungan dan Pengembangan

Lembaga Ketenagakerjaan 13. Koperasai dan Usaha Kecil Menengah

51. Penguatan Kapasitas Kelembagaan

Koperasi dan UMKM 52. Pemberdayaan Koperasi dan

UMKM melalui Penguatan dan Pengembangan Diversifikasi Usaha dan Sistem Distribusi/ Jaringan Usaha serta Peningkatan Daya Saing

53. Penguatan dan Pengembangan Permodalan dan Jaringan Kemitraan Usaha KSP/USP-Koperasi

54. Pemberdayaan Koperasi dan UMKM melalui Peningkatan Produktivitas Pemasaran dan Jaringan Usaha

14. Penanaman Modal

55. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi

56. Peningkatan iklim dan realisasi investasi

57. Penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah

15. Kebudayaan 58. Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

16. Kepemudaan dan Olahraga

59. Pembibitan, pembinaan dan pemanduan serta pemasyarakatan olah raga

60. Pengembangan kapasitas kelembagaan organisasi olah raga;

61. Peningkatan sarana prasarana olah raga

17. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

62. Peningkatan Keamanan dan kenyamanan Lingkunga

63. Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

64. Pengembangan Wawasan Kebangsaan

65. Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

66. Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan

67. Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat

Page 173: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

166166

NO. KEWENANGAN PROGRAM

68. Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat

18. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

69. Penyelenggaraan Pemerintahan Umum

70. Peningkatan Pelaksanaan Otonomi Daerah

71. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

72. Peningkatan Kerjasama Pemerintah Daerah

73. Peningkatan pengelolaan Aset Daerah

74. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan Kepala Daerah

75. Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur engawasan

76. Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

77. Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH/WKDH

78. Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa

79. Penyelenggaraan Kepegawaian dan Perangkat Daerah

80. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah Daerah

81. Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur Pemerintah Daerah

19. Ketahanan Pangan 82. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

20. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

83. Fasilitasi pengembangan masyarakat dan desa

84. Peningkatan partisipasi masyarakat 85. Penguatan kelembagaan masyarakat 86. Peningkatan kapasitas aparatur

pemerintahan desa 21. Statistik

87. Pengembangan Data / Informasi /

Statistik Daerah 22. Kearsipan

88. Perbaikan Sistem Administrasi

Kearsipan 89. Penyelamatan dan Pelestarian

Dokumen/ Arsip Daerah 90. Pemasyarakatan kearsipan kepada

masyarakat 91. Peningkatan Kualitas Pelayanan

Informasi 23. Komunikasi dan Informatika

92. Pengembangan Komunikasi,

Informasi dan Media Massa 93. Kerjasama Informasi dengan Mass

Media 94. Pengkajian dan Penelitian Bidang

Informasi dan Komunikasi 95. Fasilitasi Peningkatan SDM bidang

Komunikasi dan Informatika 24. Perpustakaan

96. Pengembangan budaya baca 97. Pembinaan dan peningkatan

kapasitas perpustakaan 98. Penyelamatan dan pelestarian

koleksi perpustakaan KEWENANGAN URUSAN PILIHAN

1. Pertanian 1. Pengembangan Agribisnis; 2. Peningkatan Kesejahteraan Petani;

2. Kehutanan 3. Pembinaan dan Penertiban Industri

Page 174: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

167167

NO. KEWENANGAN PROGRAM

Hasil Hutan 4. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya

Hutan 5. Perencanaan dan Pengembangan

Hutan 6. Rehabilitasi dan Pemulihan

Cadangan Devisa Sumber Daya Alam

7. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

8. Pengelolaan dan Pemanfaatan Kawasan Sumber Daya Hutan

9. Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan

3. Energi dan Sumber Daya Mineral

10. Peningkatan SDM Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

11. Pengembangan Pertambangan dan Air Tanah

12. Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas

13. Pengembangan Mitigasi Bencana Alam dan Geologi

4. Pariwisata 14. Pengembangan pemasaran pariwisata

15. Pengembangan destinasi pariwisata; 16. Pengembangan kemitraan

5. Kelautan dan Perikanan

17. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

18. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

19. Pengembangan Perikanan Tangkap 20. Pengembangan Perikanan Budidaya 21. Optimalisasi Pengolahan dan

Pemasaran Produksi Perikanan 22. Rehabilitasi dan Konservasi

Sumberdaya Kelautan dan Perikanan 6. Perdagangan 23. Peningkatan dan Pengembangan

Ekspor 24. Peningkatan Kerjasama

Perdagangan Internasional 25. Peningkatan Efisiensi Perdagangan

Dalam Negeri 26. Peningkatan Perlindungan

Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

27. Pemberdayaan Usaha Dagang Kecil dan Menengah

7. Industri

28. Pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) yang berbasis pada sumber daya lokal

29. Pengembangan sentra/klaster industri potensial

30. Penataan struktur industri 31. Peningkatan kemampuan teknologi

industri 32. Peningkatan SDM, pelatihan dan

bantuan peralatan industri 8. Transmigrasi 33. Pengembangan wilayah transmigrasi

Ada sebanyak 4 Program Prioritas, 98 buah kewenangan urusan wajib

dan 33 kewenangan dari urusan pilihan yang tidak menjadi prioritas nasional.

Page 175: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

168168

C. REKOMENDASI

1. Rekomendasi Terhadap RPJMD Provinsi

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan di atas, terdapat

beberapa program nasional yang terdapat di dalam RPJMN 2010-2014 yang

tidak terdapat di dalam RPJMD 2008-2013 Jawa Tengah 2010-2014, namun

rekomendasi tidak diberikan untuk penyusunan maupun penyempurnaan

RPJMD 2008-2013 Jawa Tengah, hal tersebut dikarenakan tidak

dimungkinkan untuk merubah RPJMD Jawa Tengah yang sudah ataupun

sedang dilaksanakan, untuk itu rekomendasi diberikan untuk pembuatan

RKPD Jawa Tengah tahun berikutnya dengan mengacu pada Rencana Kerja

Pemerintah (RKP), hal tersebut dilakukan dalam usaha menyelaraskan

RPJMD Jawa Tengah dengan RPJMN, dari semua prioritas dan program

yang terdapat dalam RPJMN 2010-2014, rekomendasi untuk pembuatan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jawa Tengah tahun berikutnya

diberikan berdasarkan hasil analisis relevansi antara prioritas dan program

yang terdapat di dalam RPJMN 2010-2010 dan RPJMD Jawa Tengah 2008-

2013, rekomendasi tersebut meliputi :

a. Prioritas 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

1) Otonomi Daerah, di dalam RPJMD Jawa Tengah 2008-2013

memuat mengenai otonomi daerah, namun di daerah tidak

terdapat program yang berkenaan dengan pemekaran wilayah,

dimana di dalam RPJMN 2010-2014 memuat prgram aksi

tersebut, dalam pelaksanaan otonomi daerah di Jawa Tengah

terdapat kasus dimana beberapa daerahnya mencoba melakukan

pemekaran wilayah, daerah tersebut yaitu Cilacap Barat dan

Banyumas, untuk itu meskipun di Jawa Tengah sudah

dilaksanakan otonomi daerah semenjak 2004, namun belum ada

program yang mengatur mengenai pemekaran wilayah, untuk itu di

dalam pembuatan RKPD selanjutnya hendaknya memuat mengani

hal tersebut guna mewujudkan good governance dalam

pelaksanaan otonomi daerah.

2) Penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah, di

Propinsi Jawa Tengah sudah menerapkan pilkada secara

Page 176: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

169169

demokratis, rakyat berhak memilih calon pemimpin daerahnya

masing-masing, di dalam pelaksanaannya terdapat komisi

pemilihan umum di setiap daerah guna menangani hal tersebut,

namun di dalam RPJMD 2008-2013 tidak terdapat program yang

mengatur hal tersebut, untuk itu hendaknya di dalam pembuatan

RKPD tahun berikutnya memuat mengenai hal tersebut, demi

tercapainya kesuksesan pelaksanan pilkada setiap daerah,

menghindari kecurangan dan perwujudan demokratisasi dalam

propinsi di Jawa Tengah.

b. Prioritas 2 Pendidikan

1) Pemantapan/ rasionalisasi BOS, meskipundalam kenyataannya di

propindi Jawa Tengah sudah melaksanakan BOS, namun di dalam

RPJMD 2008-2013 belum memuat mengenai hal tersebut, demi

tercapainya kesuksesan pelaksanaan BOS, ketepatan sasaran

dan menghindari kecurangan, untuk itu hendaknya dalam

pembuatan RKPD tahun berikutnya memuat mengenai hal

tersebut.

2) Penurunan harga buku standar di tingkat sekolah dasar dan

menengah sebesar 30-50% selambat-lambatnyta 2012, program

ini tidak termuat di dalam RPJMD 2008-2013 Jawa Tengah, dan

belum ada peraturan yang mengaturnya, untuk itu hendaknya di

dalam pembuatan RKPD selanjutnya memuat mengenai hal ini,

hal tersebut guna meningkatkan kualitas pendidikan dengan buku

bacaan yang berkualitas dan murah.

3) Revitalisasi peran pengawas sekolah sebagai entitas quality

assurance, dalam RPJMD 2008-2013 Jawa Tengah tidak memuat

program ini, namun Undang-undang Republik Indonesia Nomor

20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

adalah landasan hukum yang terbaru yang menegaskan

keberadaan pejabat fungsional, institusi pengawas sekolah

semakin bermasalah setelah terjadinya desentralisasi penangan

pendidikan. Institusi ini sering dijadiakn sebagai tempat

pembuangan, tempat parkir, dan tempat menimbun sejumlah

aparatur yang tidak terpakai lagi. Padahal, kualitas sekolah sangat

Page 177: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

170170

erat kaitannya dengan kualitas kepemimpinan kepala sekolah dan

pengawas sekolah adalah orang pertama yang mengawasi kinerja

kepala sekolah untuk itu hendaknya dalam pembuatan RKPD

selanjutnya memuat program ini, demi tercapainya kualitas

pendidikan yang lebih baik.

4) Mendorong aktivasi peran komite sekolah untuk menjamin

keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses pembelajaran,

dan Dewan Pendidikan di tingkat Kabupaten, dalam RPJMD 2008-

2013 Jawa Tengah tidak memuat program ini, Komite sekolah

dibentuk di setiap sekolah sebagai hasil dari SK Menteri No. 202

untuk desentralisasi. Komite diharapkan bekerjasama dengan

kepala sekolah sebagai partner untuk mengembangkan kualitas

sekolah dengan menggunakan konsep manajemen berbasis

sekolah dan masyarakat yang demokratis, transparan, dan

akuntabel untuk itu hendaknya dalam pembuatan RKPD

selanjutnya Pemerintah Propinsi Jawa tengah lebih meningkatkan

peran komite sekolah guna meningkatlan peran keterlibatan

pemangku kepentingan, dan meyakinkan pada masyarakat bahwa

pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua,

guru, masyarakat, dan pemerintah

c. Prioritas 3 Kesehatan

1) Pemberlakuan Daftar Obat Esensial Nasional sebagai dasar

pengadaan obat di seluruh Indonesia dan pembatasan harga obat

generik bermerek pada 2010, dalam RPJMD tidak memuat

program ini untuk, Ketentuan mengenai harga hal ini tercantum di

dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.03.01/Menkes/146

/I/2010 tanggal 27 Januari 2010 tentang Harga Obat Generik,

pemeberlakuan program ini diharapkan dapat meningkatan

kesehatan masyarakat untuk mempercepat pencapaian target

MDGs (Millenium Development Goals) yaitu melalui penetapan

harga eceran tertinggi (HET) Obat Generik, itu hendaknya dalam

pembuatan RKPD tahun berikutnya memuat hal ini, demi

peningkatan kesehatan masyarakat.

Page 178: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

171171

2) Penerapan asuransi kesehatan nasional untuk seluruh keluarga

miskin dengan cakupan 100% pada 2011 dan diperluas secara

bertahap, dalam RPJMD 2008-2013 tidak memuat program yang

berkenaan dengan asuransi kesehatan, hamper sama dengan

program aksi kesehatan sebelumnnya, guna pencapaian MDG’s,

usaha peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya bagi

keluarga miskin diharapkan dnegan adanya jaminan asuransi

kesehatan ini, memperoleh pelayanan kesehatan yang layak,

untuk itu hendaknya dalam pembuatan RKPD tahun berikutnya

untuk memuat program ini.

d. Prioritas 4 Penanggulangan Kemiskinan

1) Integrasi program perlindungan sosial berbasis keluarga yang

mencakup program Bantuan Langsung Tunai, meskipun dalam

kenyataannya Bantuan Langsung Tunai sudah dilaksanakan di

Propinsi Jawa Tengah, namun dalam RPJMD belum memuat

program mengenai hal ini, untuk itu, hendaknya dalam pembuatan

RKPD berikutnya memuat hal yang berkenaan dengan bantuan

langsung tunai, agar dalam pelaksanaanya tepat sasaran,

menghindari kecurangan, sehingga bisa meningkatkan

kesejahteraan masyarakat miskin.

2) Penambahan anggaran PNPM Mandiri, PNPM sudah

dilaksanakan di Jawa Tengah sejak tahun 2008, program ini

memberikan manfaat bagi perkembangan usaha kecil masyarakat

sehingga mampu menyerap angkatan kerja yang ada. Manfaat lain

yang tak kalah penting adalah tumbuhnya kesadaran kritis dan

partisipasi masyarakat ditandai dengan besarnya dana swadaya

masyarakat, besarnya keterlibatan masyarakat dalam bentuk

relawan, program ini diharapkan dapat mengurangi angka

kemiskinan di Jawa Tengah,  meskipun begitu namun dalam

RPJMD 2008-2013 tidak memuat program ini, untuk itu demin

kesuksesan PNPM Mandiri dalam memberantas kemiskinan,

hendaknya dalam pembuatan RKPD tahun depan memuat

program tersebut.

Page 179: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

172172

3) Revitalisasi Komite Nasional Penanggulangan Kemiskinan, di

bawah koordinasi wakil presiden, program ini di pimpin langsung

oleh wakil presiden dan baru luncurkan pada tahun 2010,

sehingga program ini masih tergolong baru karena revitalisasi ini

belum dilaksanakan dalam periode satu tahun, berbagai program

penanggulangan kemiskinan telah dilaksanakan di Propinsi Jawa

Tengah namun, di Jawa tengah tidak terdapat komite

penanggulangan kemiskinan, mengingat program ini masih

tergolong baru, namun demi kesuskesan pemberantasan

kemiskinan di Jawa Tengah selaras dengan program-program

nasional, hendaknya dalam pembuatan RKPD berikutnya memuat

mengenai program ini.

e. Prioritas 5 Energi

1) Revitalisasi industri pengolah hasil ikutan/ turunan minyak bumi

dasn gas sebagai bahan baku industri tekstil, pupuk dan industri

hilir lainnya. Program nasional ini tidak termuat di dalam RPJMD

2008-2013 Jawa Tengah. Kondisi ini di karenakan Propinsi Jawa

Tengah bukan merupakan daerah penghasil minyak bumi maupun

gas. Sebagai masukan untuk pembuatan RKPD tahun berikutnya

sebaiknya memberikan perhatian tersendiri untuk keberadaan

program ini, terutama untuk revitalisasi bahan baku industri kecil,

pupuk dan industri lainnya. Di propinsi Jawa Tengah industri tekstil

maupun garmen berkembang cukup pesat, banyak pabrik-pabrik

baru mulai berdiri, sehingga sangat perlu untuk mengatur hal

tersebut. Dengan adanya revitalisasi industri bisa mencapai tujuan

pembangunan yang diharaplan.

2) Perluasan program konversi minyak tanah ke gas sehingga

mencakup 42 juta Kepala Keluarga pada 2010, program konversi

minyak tanah dan gas, mulai dilaksanakan di Propinsi Jawa

Tengah sejak tahun 2007. Tujuan utama program konversi adalah

mengurangi beban subsisi Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) yang

nilainya mencapai Rp 60 trilyun. Jika implementasi program

konversi tidak diperbaiki, maka bisa dipastikan target

Page 180: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

173173

penghematan tidak akan tercapai dan antrian panjang minyak

tanah akan terus terjadi.namun, dalam RPJMD 2008-2013 Jawa

Tengah belum memuat program ini. Sebagai masukan untuk

pembuatan RKPD tahun berikutnya, hendaknya untuk memuat hal

tersebut, guna mencapai penghematan energi, bagi kelangsungan

hidup masyarakat Indonesia seterusnya.

3) Penggunaan gas alam sebagai bahan bakar angkutan umum

perkotaan di Palembang, Surabaya, dan Denpasar. Program ini

dikhususkan untuk perkotaan di daerah Palembang, Surabaya dan

Denpasar, hal tersebut tidak termuat dalam RPJMD 2008-2013

Jawa Tengah, karena selain Propinsi Jawa tengah bukan

merupakan daerah penghasil gas, juga karena memang program

ini ditujukan untuk daerah lain, sehingga tidak bisa

diimplementasikan di dalam RPJMD Jawa tengah maupun di

dalam RKPD

f. Prioritas 6 Lingkungan Hidup Dan Pengelolaan Bencana

1) Peningkatan keberdayaan pengelolaan lahan gambut, dalam

RPJMD 2008-2013 Jawa Tengah tidak memuat hal ini

dikarenakan Propinsi Jawa Tengah tidak memiliki daerah/ areal

gambut yang bisa diberdayakan, kebanyakan areal gambut

terdapat di daerah luar pulau Jawa. Untuk meberikan rekomendasi

terhadap pembuatan RKPD tahun berikutnya yang berkenaan

dengan program inipun tidak memungkinkan.

2) Peningkatan hasil rehabilitasi seluas 500,000 ha per tahun.

Propinsi Jawa Tengah kaitanya dengan hutan tidak memiliki areal

hutan yang luas dibandingkan dengan di luar pulau Jawa, namun

Propinsi Jawa Tengah sudah melaksanakan rehabilitasi hutan,

terutama semenjak tahun 2000, setelah terjasi reformasi dan

terjadi penjarahan hutan besar-besaran, hasil rehabilitasi hutan

terbesar di capai pada tahun 2007, dan memberikan manfaat yang

cukup besar bagi masyarakatnya. Selain meningkatkan

perekonomian juga mengurangi lahan kritis. Meskipun sudah

dilaksanakan di Jawa tengah namun belum ada program di

RPJMD 2008-2013 Jawa Tengah yang mengatur hal ini.

Page 181: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

174174

Hendaknya dalam pembuatan RKPD tahun berikutnya memuat

program ini kaitanya untuk mensuskeskan pelestarian hidup dan

mengurangi terjadinya bencana, terutama bencana banjir dan

tanah longsor.

3) Penjaminan berjalannya fungsi Sistem Peringatan Dini Tsunami

(TEWS) dan Sistem Peringatan Dini Cuaca (MEWS) mulai 2010

dan seterusnya, serta Sistem Peringatan Dini Iklim (CEWS) pada

2013. Propinsi Jawa Tengah pernah di landa gempa pada tahun

2008, 2009 bahkan 2010, peringatan untuk bencana ini memang

mutlak sangat diperlukan untuk mengurangi bahkan menghindari

jatuhnya korban. RPJMD 2008-2013 tidak memuat hal ini, untuk

itu dengan adanya pengalaman terjadinya gempa melanda Jawa

Tengah, hendaknya dalam pembuatan RKPD tahun berikutnya

memproritaskan program ini untuk menghindari korban dan

mengurangi kerugian.

g. Prioritas 7 Daerah Terdepen, Terluar, Tertinggal Dan Pasca Konfilk

1) Pengentasan paling lambat 2014, hampir sama dengan

sebelumnya, meskipun sudah tergolong maju, namun, di Propinsi

Jawa Tengah masih terdapat beberapa daerah/ wilayah yang

membutuhkan perhatian lebih dalam hal infrastruktur, rekomendasi

juga sama diberikan untuk pembuatan RKPD tahun berikutnya

agar masyarakat Propinsi Jawa Tengah lebih maju.

h. Prioritas 8 Kebudayaan, Kreatifitas, Dan Inovasi Teknologi

1) Penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan,

pendalaman dan pagelaran seni budaya di kota besar dan ibu kota

kabupaten selambat-lambatnya Oktober 2012. Propinsi Jawa

Tengah memiliki peninggalan kebudayaan, seni dan tradisi yang

berlimpah dari berbagai daerah di pelosok Jawa Tengah.

Beberapa diantaranya sudah memperoleh pengakuan dari dunia

internasional, namun sebagian masih belum terawat, belum

banyak promosi. Padahal berbagai peninggalan tersebut

merupakan aset yang menjanjikan bagi dunia pariwisata untuk

meningkatkan pendapatan. Rekomendasi diberikan untuk

Page 182: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

175175

pembuatan RKPD tahun berikutnya karena dalam RPJMD 2008-

2013 tidak memuat hal ini, hendaknya dalam RKPD tahun

berikutnya memiliki program khusus untuk meningkatkan

pengelolaan berbagai peninggalan dan kebudayaan.

i. Prioritas 9 Politik, Hukum Dan Keamanan

1) Pelaksanaan koordinasi terhadap mekanisme prosedur dan

penangannan terorisme, dibeberapa tahun terakhir Propinsi Jawa

Tengah dijadikan ”rumah” bagi teroris, teroris-teroris tersebut

sudah berhasil di tangkap dan diamankan, hal tersebut

mengharuskan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah untuk selalu

sigap dalam pemberantasan terorisme. Meskipun terbukti di

beberapa kota di Jawa Tengah dijadikan sarang teroris, namun

dalam RPJMD 2008-2013 belum memuat program yang

berkenaan dengan terorisme, untuk itu hendaknya dalam

pemnuatan RKPD tahun berikutnya memuat hal program ini,

selalu bertindak cepat, tegas terhadap siapa saja yang berusaha

mengancam keselamatan masyarakat Indonesia khususnya

masyarakat Jawa Tengah.

2) Pelaksanaan program deradikalisasi untuk menangkal terorisme,

hampir sama dengan penjelasan sebelunya, pemberantasan

sangat penting dilakukan di Indonesia, dalam hal ini Propinsi Jawa

Tengah karena sangat mengancam kesatuan bangsa, dan

keselamatan masyarakat Jawa tengah. Diharapkan dalam RKPD

tahun berikutnya memuat program ini.

3) Peningkatan pelayanan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia

(TKI) luar negri. Separuh dari 580 perusahaan penyalur tenaga

kerja di Jawa Tengah dinilai memiliki kinerja yang buruk. Dalam

satu tahun terakhir, banyak di antara mereka yang tidak berhasil

menyalurkan tenaga kerja ke luar negeri, hal tersebut diungkapkan

oleh Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Tengah. Untuk itu dalam

pembuatan RKPD tahun berikutnya hendaknya memuat program

ini untuk menjamin keselamatan pahlawan devisa yang bekerja di

luar negri.

Page 183: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

176176

4) Pelaksanaan Perlindungan Saksi dan Pelapor. Dalam RPJMD

2008-2013 tidak memuat program ini, mengingat pentinganya

terjaminnya kepastian hukum di Propinsi Jawa tengah. Untuk itu,

demi terjaminnya kepastian HAM dan hukum di Propinsi Jawa

Tengah hendaknya RKPD tahun berikutnya memuat program ini.

5) Pengembalian aset (asset recovery), pemberantasan korupsi

difokuskan kepada tiga isu pokok, yaitu pencegahan,

pemberantasan, dan pengembalian aset hasil korupsi (asset

recovery), pemberantasan korupsi tidak hanya terletak pada upaya

pencegahan maupun pemidanaan para koruptor saja, tetapi juga

meliputi tindakan yang dapat mengembalikan ‘kerugian’ keuangan

negara akibat dari kejahatan. Mengingat pentinya program

tersebut guna memberantas korupsi di Jawa Tengah, hendaknya

dalam RKPD tahun berikutnya memuat program ini.

6) Pemberdayaan industri strategis pertahanan. Industri strategis

harus menjadi salah satu sektor yang direvitalisasi, bukan hanya

karena sektor-sektor itu memainkan peran sentral dalam

pembangunan ekonomi negara tetapi juga memberi kontribusi

kepada penguatan daya saing Indonesia dalam produk-produk

industri strategis yang diperdagangkan di tingkat internasional.

Upaya Propinsi Jawa Tengah untuk mendukung hal tersebut

dengan memberdayakan industri strategis pertahanan yang ada di

Propinsi Jawa Tengah. Dalam RPJMD Jawa Tengah 2008-2013

belum memuat program ini. Mengingat pentingnya program ini,

hendaknya dalam RKPD tahun berikutnya memuat hal ini.

j. Prioritas 10 Perekonomian

1) Peningkatan pelayanan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia

(TKI) selama proses penyiapan, pemberangkatan dan

kepulangan.Perlindungan TKI selama bekerja di luar negri

sangatlah penting mengingat terjadinya banyak kasus

penganiayaan, pembunuhan yang dilakukan kepada tenaga

Indonesia yang bekerja di luar negri. Sangatlah wajib bagi

Pemerintah Propinsi Jawa Tengah untuk melindungi warganya

yang sedang bekerja di luar negri. Dalam RPJMD 2008-2013 Jawa

Page 184: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

177177

Tengah tidak memuat program ini. Rekomendasi diberikan untuk

pembuatan RKPD tahun berikutnya untuk memuat program ini.

2) Peningkatan upaya pelayanan dan perlindungan tenaga kerja

Indonesia (TKI) di luar negri. Hampir sama penjelasan dengan

yang di atas, bahwa terjaminnya keselamatan TKI di luar negri

memang harus dilakukan. Wajib kiranya bagi RKPD tahun

berikutnya untuk menyertakan program ini di dalamnya.

k. Prioritas 11 Kesejahteraan Rakyat

1) Pelaksanaan ibadah haji yang tertib dan lancar paling lambat

2010. Sebagian besar masyarakat Propinsi Jawa Tengah adalah

muslim, setiap tahunnya Propinsi Jawa tengah mengirimkan

ribuaan jemaat haji untuk beribadah. Kenyamanan, ketertiban dan

kelancaran harus terjamin, mengingat minat masyarakat di

Propinsi Jawa Tengah untuk beribadah haji cukup besar. Agar

tidak terjadi penindaan keberangkatan, keterlambatan dan

masalah lainnya, sebaiknya pada RKPD tahun berikutnya memuat

program ini karena pada RPJMD 2008-2013 tidak memuat

mengenai pelaksanaan haji.

2) Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan

nusantara sebesar 20% secara bertahap dalam 5 tahun. Propinsi

Jawa Tengah memiliki potensi wisata yang menjanjikan, namun

pada pengelolaanya kurang optimal, kurangnya promosi dan

pengelolaan destinasi wisata menjadikan Jawa Tengah kurang di

kenal dibandingkan daerah lain. Rekomendasi diberikan terhadap

RKPD tahun berikutnya untuk memaksimalkan potensi pariwisata

yang ada sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Propinsi Jawa Tengah.

3) Pencapaian posisi papan atas pada South East Asia (SEA)

Games pada tahun 2011, peningkatan perolehan medali di Asian

Games tahun 2010 dan Olimpiade 2012. Program ini diharapkan

dapat meningkatkan kemampuan penerus bangsa di dalam

bersaing di dunia internasional dan bisa membanggakan

Indonesia, bibit-bibit baru yang berbakat harus disiapkan, dilatih

dan bimbing untuk mempersiapkan pertandingan internasional,

Page 185: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

178178

termasuk dukungan Propinsi Jawa Tengah untuk mensukseskan

program ini. Hendaknya RKPD tahun berikutnya memuat program

ini untuk mengharumkan nama bangsa di mata dunia.

4) Revitalisasi gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka merupakan

wadah pembentukan watak dan karakter kaum muda melalui

berbagai kegiatan, pencanangan Revitalisasi Gerakan Pramuka

oleh Presiden RI di mulai sejak empat tahun lalu, yang pilar

utamanya dengan mengaktifkan kembali gugus depan sebagai

ujung tombak. Pramuka dengan berbagai kegiatannya diharapkan

dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.

Manfaat kepramukaan terrutama bagi kepentingan generasi muda

adalah sebagai wadah pendidikan nonformal mendampingi

pendidikan formal di sekolah. Dewasa ini dirasakan semakin

melunturnya semangat dan rasa kebanggan di kalangan kaum

muda. Hal ini ditandai dengan rendahnya solidaritas sosial,

menipisnya semangat bela negara, dan semakin berkurangnya

pemahaman kaum muda terhadap sejarah dan nilai-nilai budaya

bangsa. Sehingga yang muncul kemudian, akhlak dan pekerti

kaum muda juga mengalami kemunduran, berkurangnya sikap

santun terhadap yang lebih tua, kurang menghargai pendapat

orang lain, egoisme, dan tidak menerima kekalahan. Untuk itu

sangatlah penting kegiatan kepramukaan bagi kaum muda

penerus bangsa. Untuk itu penting adanya program revitalisasi

Pramuka di RKPD tahun berikutnya.

2. Rekomendasi Terhadap RPJMN

Rekomendasi terhadap RPJMN 2010-2014 diberikan juga berdasarkan

hasil analisis yang telah dilakukan antara RPJMD 2008-2013 Jawa Tengah

dengan RPJMN 2010-2014, tidak dimungkinkan untuk merupah RPJMN yang

telah atau sedang dilaksanakan saat ini, untuk menyelaraskan RPJMD dan

RPJMN, hal yang bisa dilakukan adalah memberikan rekomendasi untuk

pembuatan RKP tahun berikutnya, rekomendasi tersebut meliputi :

Page 186: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

179179

a. Sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah (RKP):

1) Peningkatan kepedulian dan kesadaran penerapan etika dan

moral serta nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal, dalam rangka

mewujudkan ketahanan keluarga dalam dinamika pergaulan

regional, nasional dan internasional untuk memperkuat identitas

masyarakat Jawa Tengah. Penting bagi bangsa ini untuk

menerapkan nilai-nilai etika, moral, keagamaan dan budaya bagi

masyarakt dewasa ini, khususnya bagi kaum muda, derasnya arus

informasi dan teknologi yang masuk, membawa perubahan pola

pikir, gaya hidup bahkan mampu menggeser nilai-nilai tradisi

budaya yang lahir berabad-abad yang lalu. Sangatlah tidak

mungkin memfilter ataupun mencegah arus informasi dan

teknologi, untuk menghindari itu semua maka diharapkan pada

RKP tahun berikutnya mencantumkan program yang berkenaan

dengan etika, moral, agama dan budaya yang tentunya bisa

disesuaikan dengan kepercayaan dan daerahnya masin-masing.

2) Peningkatan kualitas dan ketahanan keluarga dalam rangka

menuju keluarga kecil, bahagia dan sejahtera melalui penyadaran

dan penggerakan masyarakat. Dalam hal ini yang perlu digaris

bawahi adalah keluarga kecil, yang berarti tidak perlu memiliki

lebih dari 2 anak untuk menyukseskan KB dan kesejahteraan.

Penting kiranya memberikan kesadaran bagi masyarakat

khususnya bahwa setiap keluarga berhak memperoleh

kesejahteraan. Hal tersebut dilakukan melalui kemauan setiap

keluarga untuk mau bekerja dan berusaha, serta membantu

menyukseskan program-program pemerintah. Sehingga perlu

kiranya dalam RKP tahun berikutnya mencantumkan hal ini untuk

menyadarkan setiap keluarga kecil di Indonesia bahwa mereka

memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan

bangsa ini.

3) Pengembangan dan peningkatan kerja sama melalui kemitraan

antar pelaku pembangunan pada sektor-sektor unggulan daerah

yang mendukung peningkatan daya saing dan pertumbuhan

Page 187: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

180180

ekonomi daerah. Setiap daerah memiliki potensi masing-masing,

keunggulan masing-masing yang berbeda antara satu dengan

yang lainnya. Diharapkan dengan potensi yang dimiliki setiap

daerah mampu memaksimalkan pertumbuhan ekonomi dan

mewujudkan daya saing tersendiri bagi daerah lain. Setiap daerah

berkerja sama dan berkoordinasi antar pelaku pembangunan yaitu

pemerintah, swasta dan masyarakat secara maksimal memajukan

daerahnya masing-masing. Diharapkan dalam RKP tahun

berikutnya memuat program ini, guna menjembatani kemampuan

dan kebutuhan setiap daerah yang berbeda dalam membangun

daerahnya untuk kemudian berkontribusi secara langsung dalam

meningkatkan perekonomian bangsa.

4) Pemerataan ketersediaan rumah dan prasarana dasar

pemukimannya (air bersih, sanitasi dan persampahan), terutama

bagi Rumah Tangga Miskin (RTM) diperkotaan maupun pedesaan.

Masih banyak daerah di Indonesia yang memiliki kualitas air yang

buruk, kekeringan, banjir dan lain-lain. Untuk itu perlu kiranya

pemerintah memfokuskan pada hal tersebut, masih banyak

kawasan kumuh yang memerlukan tempat tinggal dan sarana

yang layak. Diharapkan dalam RKP tahun berikutnya memuat

program ini, dalam rangka mengurangi kemiskinan dan

meningkatkan kesejahteraan rakyat.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam penajaman kebijakan sektor-

sektor tertentu di daerah :

Untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan dan kemampuan

setiap daerah yang berbeda antara satu dengan yang lain, rekomendasi

diberikan untuk pembuatan RKP tahun berikutnya supaya selaras

dengan yang ada di daerah, berdasarkan hasil analisis tabel relevansi

yang telah dilakukan antara RPJMD 2008-2013 Jawa tengah dan

RPJMN 2010-2014, terdapat sektor-sektor kebijakan yang memerlukan

penajaman lebih lanjut dari pemerintah pusat, karena sebagian besar

programnya belum menjangkau kebutuhan setiap daerah dan tidak

termuat di dalam RPJMN 2010-2014. sektor-sektor tersebut meliputi:

Sektor Pendidikan; Sektor Kesehatan; Sektor Pekerjaan Umum; Sektor

Perumahan Rakyat; Sektor Penataan Ruang; Sektor Perencanaan

Page 188: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

181181

Pembangunan; Sektor Perhubungan; Sektor Lingkungan Hidup; Sektor

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Sektor Keluarga

Berencana dan Kelarga Sejahtera; Sektor Sosial; Sektor

Ketenagakerjaan; Sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; Sektor

Penanaman Modal; Sektor Kepemudaan dan Keolahragaan; Sektor

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri; Sektor Otonomi Daerah,

Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Prangakat

Daerah, Kepegawaian dan Persandian; Sektor Ketahanan Pangan;

Sektor Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; Sektor Statistik; Sektor

Kearsipan; Sektor Kominikasi dan Informasi; Sektor Perpustakaan;

Sektor Pertanian; Sektor Kehutanan; Sektor Energi dan Sumber Daya

Mineral; Sektor Pariwisata; Sektor Kelautan dan Perikanan; Sektor

Perdagangan; Sektor Industri; Sektor Transmigrasi.

Page 189: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

182182

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

1. Analisis Indikator

Berdasarkan pada penyajian data dan analisis yang telah dilakukan,

maka berikut ini disimpulkan beberapa hal pokok terkait dengan sejauhmana

pelaksanaan RPJMN 2004-2009 dengan agenda pembangunan: 1)

Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai; 2) Mewujudkan Indonesia

yang Adil dan Demokratis, serta 3) Agenda Pembangunan untuk

Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat yang ditinjau dari pelaksanaan

pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah:

a. Agenda Pembangunan Pertama: Mewujudkan Indonesia yang

Aman dan Damai

Berdasarkan pada kondisi per indikator, maka dapat disimpulkan

bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah dalam

rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada Agenda Pembangunan

Nasional yang Pertama, yaitu Mewujudkan Indonesia yang Aman dan

Damai dinyatakan cukup baik (skor 3,33). Kondisi demikian dapat

terjadi karena sudah cukup baiknya sinergitas kerjasama antar lembaga

dan aparat penegakan hukum di Jawa Tengah, yang sangat mendukung

dalam penciptaan kondisi keamanan dan kedamaian di Provinsi Jawa

Tengah. Namun, mengingat besarnya dinamika dan tantangan akibat

adanya perubahan diberbagai sektor, maka pada masa yang akan

datang perlu lebih ditingkatkan efektivitas kerjasama lintas instansi

penegak hukum ini untuk lebih menjamin terciptanya situasi yang aman

dan damai di Jawa Tengah.

Page 190: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

183183

b. Agenda Pembangunan Kedua: Mewujudkan Indonesia yang Adil

dan Demokratis

Berdasarkan pada kondisi per indikator di kedua Sub Agenda,

maka dapat disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi

Jawa Tengah dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada

Agenda Pembangunan Nasional yang Kedua, yaitu Mewujudkan

Indonesia yang Adil dan Demokratis dinyatakan baik (skor 3,65).

Kondisi demikian dapat terjadi karena sudah baiknya langkah-langkah

yang ditempuh oleh Provinsi Jawa Tengah dalam perbaikan kinerja

birokrasi (internal) dan pengembangan demokratisasi lokal (eksternal).

Penyelenggaraan reformasi birokrasi di berbagai aspek pemerintahan

memegang peranan yang sangat penting bagi terciptanya kondisi

daerah yang semakin baik, terutama dari sisi kapasitas pemerintahan

daerah, termasuk jajaran aparatur dan sistem politiknya.

c. Agenda Pembangunan Ketiga: Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Berdasarkan pada kondisi per indikator di sebelas Sub Agenda,

maka dapat disimpulkan bahwa kinerja pembangunan daerah Provinsi

Jawa Tengah dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada

Agenda Pembangunan Nasional yang Ketiga, yaitu Meningkatkan

Kesejahteraan Rakyat dinyatakan cukup baik (skor 2,98). Kondisi

demikian dapat terjadi karena sudah baiknya langkah-langkah yang

ditempuh oleh Provinsi Jawa Tengah dalam perbaikan kinerja di bidang

kesejahteraan rakyat, karena semboyan “Bali Ndeso Bangun Ndeso”

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

2. Analisis Relevansi

Dari analisis relevansi kebijakan yang tertuang dalam RPJMN RPJMN

2010-2014 dan RPJMD Jawa Tengah Tahun 2008 – 20013 secara umum

dapat ditemukan 3 (tiga) hal penting, yakni :

a. Ada sebanyak 54 buah atau sebesar 63,52% program nasional yang

tertuang dalam RPJMN 2010-2014 yang MENDAPAT DUKUNGAN

penuh dalam RPJMD. Jawa Tengah Tahun 2008-20013.

Page 191: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

184184

b. Ada sebanyak 31 buah atau sebesar 36,47 % program nasional yang

tertuang dalam RPJMN 2010-2014 yang TIDAK ADA dukungan dalam

RPJMD Jawa Tengah Tahun 2008-20013. Program-program nasional ini

tidak ada dukungan daerah karena dua kemungkinan, yakni :

disesuaikan dengan kondisi daerah Jawa Tengah, seperti misalnya

lahan gambut, atau memang karena belum menjadi prioritas, seperti

misalnya pembatasan pemekaran wilayah.

c. Ada sebanyak 4 Program Prioritas, 98 buah kewenangan urusan wajib

dan 33 kewenangan dari urusan pilihan dalam RPJMD Jawa Tengah

Tahun 2008-20013 yang tidak menjadi prioritas nasional dalam RPJMN.

2010-2014 .

B. REKOMENDASI

1. Rekomendasi Analisis Indikator

Dalam rangka pencapaian 3 agenda pembangunan nasional Indonesia,

maka perlu terus diupayakan program-program pembangunan di Provinsi

Jawa Tengah yang mendukung perwujudan agenda tersebut. Beberapa

langkah strategis yang direkomendasikan untuk mewujudkan Provinsi Jawa

Tengah yang berorientasi 3 agenda pembangunan nasional Indonesia,

adalah:

a. Agenda Pembangunan Pertama: Mewujudkan Indonesia yang

Aman dan Damai

Dalam agenda mewujudkan Indonesia yang aman dan damai

terdapat 3 indikator yaitu indeks kriminalitas, persentase penyelesaian

kasus kejahatan konvensional dan kasus kejahatan konvensional. Dari

ketiga indikator tersebut indikator indeks kriminalitas masih berjalan

kurang baik. Oleh karena itu, program yang dapat direkomendasikan

yaitu:

1) peningkatan sinkronisasi, harmonisasi produk-produk hukum

pusat dan daerah, pengembangan kapasitas kelembagaan

hukum dan kualitas aparatur hukum, serta peningkatan kesadaran

masyarakat dalam rangka meningkatkan kepastian hukum;

Page 192: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

185185

2) peningkatan kesadaran dan pengembangan budaya

masyarakat maupun aparat dalam memahami prinsip-prinsip

dasar hukum dan HAM melalui pemasyarakatan dan pendidikan

hukum dan HAM;

3) peningkatan kondisi keamanan dan ketertiban melalui upaya

menjaga kerukunan sosial kemasyarakatan yang

diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi wilayah,

penduduk, dan sosial masyarakat dengan mengutamakan

penegakan hukum dan HAM.

b. Agenda Pembangunan Kedua: Mewujudkan Indonesia yang Adil

dan Demokratis

Dalam rangka lebih meningkatkan kinerja pembangunan dalam

agenda ini, maka direkomendasikan adanya beberapa program sebagai

berikut:

1) Peningkatan kualitas dan budaya kerja aparatur dalam rangka

menunjang tata pengelolaan pemerintahan yang baik;

2) Pengembangan dan peningkatan proses demokratisasi, politik,

dan penegakan hukum serta HAM melalui peningkatan

partisipasi dan pendidikan politik rakyat serta profesionalisme

aparat dan penegak hukum;

3) Peningkatan kesadaran dan pengembangan budaya

masyarakat maupun aparat dalam memahami prinsip-prinsip

dasar hukum dan HAM melalui pemasyarakatan dan pendidikan

hukum dan HAM;

4) pengembangan sistem dan peningkatan kualitas pelayanan

publik melalui peningkatan sarana prasarana aparatur dan

kompetensi sesuai dengan kewenangan berdasarkan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) pada bidang pelayanan dasar;

5) Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas

penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien sesuai

prinsip-prinsip good governance melalui peningkatan

akuntabilitas, transparansi, kesetaraan dan keadilan, serta

partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah;

Page 193: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

186186

6) Pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perempuan

melalui kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai

bidang kehidupan serta perlindungan anak dan remaja sesuai

dengan norma-norma agama dan falsafah Pancasila serta

peraturan perundangan.

c. Agenda Pembangunan Ketiga: Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Berdasarkan pada hasil pengkajian indikator kinerja

pembangunan, maka diberikan beberapa rekomendasi strategis untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat di Provinsi Jawa Tengah, yaitu:

1) Dalam rangka menekan angka putus sekolah menengah di

Provinsi Jawa Tengah, maka diperlukan program: peningkatan

pemerataan akses dan mutu pendidikan dengan

menitikberatkan pada pendidikan dasar - pendidikan menengah

dan peningkatan relevansi kurikulum pendidikan dengan

perkembangan Iptek serta jenjang pendidikan yang lebih tinggi

dengan didukung pangsa pasar kerja dan sarana/prasarana

yang memadai, tanpa diskriminasi usia, kelompok dan jenis

kelamin; peningkatan manajemen pelayanan pendidikan;

peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

2) Untuk memperbaiki kondisi kependudukan (terutama terkait

dengan persentase penduduk ber-KB dan persentase laju

pertumbuhan penduduk), maka direkomendasikan pelaksanaan

program: peningkatan dan pengembangan sistem pengendalian

laju pertumbuhan penduduk dan pengaturan persebarannya

melalui fasilitasi program KB dan transmigrasi; pelayanan keluarga

berencana; pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan

KB Mandiri; pengembangan model operasional BKB – Posyandu –

PAUD.

3) Untuk meningkatkan realisasi penanaman modal di Jawa Tengah,

baik PMA maupun PMDN, direkomendasikan untuk dilakukan:

peningkatan dan pengembangan peran UMKM dalam pemenuhan

kebutuhan pasar domestik dan berorientasi ekspor, serta

pengembangan kewirausahaan untuk mendorong daya saing;

peningkatan dan pengembangan investasi dan akses pasar

untuk mendorong pertumbuhan sektor rill serta akselerasi

Page 194: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

187187

kinerja ekonomi daerah; peningkatan promosi dan kerjasama

investasi; dan peningkatan iklim dan realisasi investasi.

4) Pembangunan kehutanan juga perlu dioptimalkan melalui

pelaksanaan program: Pemulihan daya dukung lingkungan melalui

pengembangan kelembagaan, kawasan pesisir dan laut,

rehabilitasi lahan kritis, dan terlantar terpadu; Rehabilitasi hutan

dan lahan; Rehabilitasi, perlindungan, dan konservasi hutan.

5) Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan perikanan dan

kelautan melalui perluasan kawasan konservasi laut, perlu

dilakukan program-program pembangunan berikut: penanaman

bakau; program penanaman mangrove di pesisir; konservasi

sumber daya alam di Pantai Utara dan Pantai Selatan Provinsi

Jawa Tengah.

6) Dalam rangka mengurangi persentase penduduk miskin, Jawa

Tengah perlu melakukan program-program: Peningkatan dan

pengembangan investasi dan akses pasar untuk mendorong

pertumbuhan sektor rill serta akselerasi kinerja ekonomi

daerah dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan

penanggulangan kemiskinan; Peningkatan kualitas dan

profesionalitas penanganan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan penanganan penduduk usia

lanjut melalui peningkatan partisipasi sosial dan

kesetiakawanan sosial masyarakat serta peningkatan kapasitas

kelembagaan dan sumber daya aparatur pelaksana.

2. Rekomendasi Analisis Relevansi

Rekomendasi terhadap RPJMN 2010-2014 diberikan berdasarkan hasil

analisis yang telah dilakukan antara RPJMD 2008-2013 Jawa Tengah dengan

RPJMN 2010-2014, tidak dimungkinkan untuk merubah RPJMN yang telah

atau sedang dilaksanakan saat ini, untuk menyelaraskan RPJMD dan

RPJMN, hal yang bisa dilakukan adalah memberikan rekomendasi untuk

pembuatan RKP tahun berikutnya.

Rekomendasi terhadap RPJMD Jawa Tengah 2008-2013. Berdasarkan

hasil analisis yang telah dilakukan, terdapat beberapa program nasional yang

terdapat di dalam RPJMN 2010-2014 yang tidak terdapat di dalam RPJMD

Page 195: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip

188188

2008-2013 Jawa Tengah 2010-2014. Rekomendasi tidak diberikan untuk

penyusunan ulang maupun penyempurnaan RPJMD 2008-2013 Jawa

Tengah, hal tersebut dikarenakan tidak dimungkinkan untuk merubah RPJMD

Jawa Tengah yang sudah ataupun sedang dilaksanakan. Rekomendasi

diberikan untuk pembuatan RKPD Jawa Tengah tahun berikutnya dengan

mengacu pada RKP, hal tersebut dilakukan dalam usaha menyelaraskan

RPJMD Jawa Tengah dengan RPJMN, dari semua prioritas dan program

yang terdapat dalam RPJMN 2010-2014, rekomendasi untuk pembuatan

RKPD Jawa Tengah tahun berikutnya diberikan berdasarkan hasil analisis

relevansi antara prioritas dan program yang terdapat di dalam RPJMN 2010-

2014 dan RPJMD Jawa Tengah 2008-2013.

Page 196: Laporan Akhir EKPD 2010 - Jawa Tengah - Undip