laporan akhir ekpd 2010 - lampung - unila

226

Upload: ekpd

Post on 29-Nov-2014

3.244 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

Laporan Akhir EKPD 2010 Provinsi Lampung oleh Tim Universitas Lampung

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA
Page 2: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

i

KATA PENGANTAR

Laporan Akhir Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Lampung ini

disusun dengan maksud agar dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam

kegiatan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah di Provinsi Lampung. Laporan

ini menyajikan Pendahuluan, Tujuan, Sasaran, Keluaran, Metodelogi,Hasil-Hasil

yang telah dicapai, Analisis Relevansi antara RPJMD Lampung terhadap RPJMN

2010-2014 dan Rekomendasi Kebijakan.

Tim Independen Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Lampung

mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bappenas

untuk bekerjasama dalam penyusunan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah

Provinsi Lampungdan diharapkan kerjasama ini berlanjut untuk tahun berikutnya.

Kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan Laporan

Akhir Tim Independen Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Lampung ini

dapat bermanfaat dan menjadi acuan pihak-pihak yang terkait dalam

meningkatkan kinerja pembangunan Provinsi Lampung.

Bandar Lampung, November 2010

Koordinator Tim,

Prof. Dr. Ir. Sugeng P Harianto, M.S. NIP 19580923 198211 1001

Page 3: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

ii

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar ……………………………………………….......... i Daftar Isi ………………………………………………………………. ii Daftar Tabel ...................................................................................... iii Daftar Grafik ..................................................................................... Daftar Gambar ................................................................................. BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang ……………....................................... 1 B. Tujuan dan Sasaran .…………………………………… 3 C. Keluaran ………………..……………………………….. 3

BAB II HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RPJMN 2004-2014 4 A. AGENDA PEMBANGUNAN INDONESIA YANG AMAN

DAN DAMAI …………………………………………………. 4

1. Indikator …………………………………………………. 4 2. Capaian Indikator ………………………………………. 4 3. Rekomendasi …………………………………………… 8

B. AGENDA PEMBANGUNAN INDONESIA YANG ADIL DAN DEMOKRATIS ……………………………………….

9

1. Indikator ………………………………………………… 9 2. Capaian Indikator ……………………………………… 9 3. Rekomendasi ………………………………………….. 14

C. AGENDA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT ……………………………………………………..

14

1. Indikator …………………………………………………. 14 2. Analisis Capaian Indikator ……………………………. 16 2.1 Indeks Pembangunan Manusia ………………….. 16 2.2 Pendidikan …………………………………………. 17 2.3 Kesehatan ………………………………………….. 23 2.4 Keluarga Berencana ………………………………. 29 2.5 Ekonomi Makro …………………………………….. 34 2.6 Investasi …………………………………………….. 44 2.7 Infrastruktur ………………………………………… 48 2.8 Pertanian …………………………………………… 53 2.9 Kehutanan ………………………………………….. 56 2.10 Kelautan …………………………………………… 58 2.11 Kesejahteraan Sosial ……………………………. 60 3. Rekomendasi …………………………………………… 64

D. KESIMPULAN ……………………………………………… 67 BAB III ANALISIS RELEVANSI RPJMD LAMPUNG TERHADAP

RPJMN 2010-2014 68

A. RELEVANSI VISI DAN MISI .……………......................... 68 B. ANALISIS RELEVANSI …………………………………….. 211

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 213 A. KESIMPULAN.……………………………………………. 213 B. REKOMENDASI …………………………………………… 214

LAMPIRAN

Page 4: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman Tabel 1.1 Indikator Kinerja Pembangunan Daerah 2004-2009 Dalam

Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai ...........................

I0

Tabel 1.2.1

Tabel 2.1

Tabel 2.1.1 Indeks Tabel 2.1.2 Tabel 2.1.3

Page 5: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

iv

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman Grafik 2.1.1 Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai

Indikator Indeks Kriminalitas ...................................

I0

Grafik 2.1.2 Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai Indikator Persentase Penyelesaian Kasus Kejahatan Konvensional ..........................................

Grafik 2.1.3 Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai Indikator Persentase Penyelesaian Kasus Kejahatan Transnasional .........................................

Grafik 2.2.1 Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokrasi Indikator Persentase Kasus Korupsi yang Tertangani dibandingkan dengan yang dilaporkan .

Grafik 2.2.2 Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokrasi Indikator Persentase Kabupaten/Kota yang Memiliki Peraturan Daerah Pelayanan Satu Atap ...

Grafik 2.2.3 Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokrasi Indikator Persentase Instansi (SKPD) Provinsi yang memiliki Pelaporan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ..............................................

Grafik 2.2.4 Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokrasi Indikator Gender Development Index (GDI).............

Grafik 2.2.5 Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokrasi Indikator Gender Empowerment Meassurement (GEM) ......................................................................

Grafik 2.3.1 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Indeks Pembangunan Manusia ...............................

Grafik 2.3.2 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Angka Partisipasi Murni (SD/MI) .............................

Grafik 2.3.3 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Angka Partisipasi Kasar (SD/MI) .............................

Grafik 2.3.4 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Angka Melek Aksara 15 tahun keatas .....................

Grafik 2.3.5 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Angka Kematian Bayi (AKB) ...................................

Grafik 2.3.6 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Persentase Penduduk ber-KB (contraceptive prevalence rate) ......................................................

Grafik 2.3.7 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Laju Pertumbuhan Penduduk ..........................................

Grafik 2.3.8 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi ............................................

Grafik 2.3.9 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Pendapatan Per kapita (dalam juta rupiah) .............

Grafik 2.3.10 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Laju Inflasi .......................................................................

Grafik 2.3.11 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Nilai

Page 6: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

v

Realisasi Investasi (PMA) ....................................... Grafik 2.3.12 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Nilai

Realisasi PMDN yang disetujui ...............................

Grafik 2.3.13 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Persentase Panjang Jalan Nasional dalam Kondisi Baik, Sedang dan Buruk .........................................

Grafik 2.3.14 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Persentase Luas Lahan Rehabilitasi dalam Hutan Terhadap Lahan Kritis .............................................

Grafik 2.3.15 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Luas Kawasan Konservasi Laut (juta Ha) ...............

Grafik 2.3.16 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Persentase Penduduk Miskin ..................................

Grafik 2.3.17 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka ..............................

Grafik 2.3.18 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indikator Tingkat Kesejahteraan sosial ..................................

Page 7: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 Kerangka Kinerja Evaluasi Kesesuaian RPJMD Lampung dan RPJMN 2010-2014 ………………..

5

Page 8: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN), kegiatan evaluasi merupakan salah satu dari empat

tahapan perencanaan yang meliputi penyusunan, penetapan, pengendalian perencanaan,

serta evaluasi pelaksanaan perencanaan. Sebagai suatu tahapan perencanaan

pembangunan, evaluasi harus dilakukan secara cermat dan sistematis dengan

mengumpulkan dan menganalisis data serta informasi yang terkait untuk menilai sejauh

mana pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja pembangunan tersebut dilaksanakan.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004 – 2009 telah selesai dilaksanakan. Dalam

kaitan itu, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, maka

pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

berkewajiban melakukan evaluasi untuk melihat sejauh mana hasil pelaksanaan RPJMN

tersebut.

Pada saat ini telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014. Sebagaimana

diketahui, siklus pembangunan jangka menengah lima tahunan secara nasional ternyata

tidak selalu sama dengan siklus pembangunan lima tahunan di daerah. Oleh karena itu,

penetapan RPJMN 2010 – 2014 tidak bersamaan waktunya dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi dan RPJMD Kabupaten.

Kondisi ini menyebabkan prioritas-prioritas dalam RPJMD sangat mungkin tidak selalu

mengacu pada perioritas-perioritas dalam RPJMN 2010 – 2014. Untuk itu perlu dilakukan

evaluasi secara komprehensif tentang relevansi prioritas/program antara RPJMN dan

RPJMD Provinsi.

Pada pelaksanaan evaluasi ini dilakukan dua bentuk evaluasi yang berkaitan dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Yang pertama adalah

Page 9: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

2

evaluasi atas pelaksanaan RPJMN 2004 – 2009 dan yang kedua penilaian keterkaitan

antara RPJMD dengan RPJMN 2010-2014.

Metode yang digunakan dalam evaluasi pelaksanaan RPJMN 2004 – 2009 adalah

evaluasi ex-post untuk melihat efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran) dengan

mengacu pada tiga agenda RPJMN 2004 – 2009 yaitu agenda Aman dan Damai; Adil dan

Demokratis; serta Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. Untuk mengukur kinerja yang

telah dicapai pemerintah atas pelaksanaan ketiga agenda tersebut diperlukan identifikasi

dan analisis indikator pencapaian.

Pada bagian lain, metode yang digunakan dalam evaluasi relevansi RPJMN 2010 – 2014

dengan RPJMD Provinsi adalah membandingkan keterkaitan antara 11 prioritas nasional

dan 3 prioritas lainnya dengan prioritas daerah. Selain itu juga diidentifikasi potensi lokal

dan prioritas daerah yang tidak ada dalam dalam RPJMN 2010 – 2014. Adapun prioritas

nasional dalam RPJMN 2010 – 2014 adalah: 1) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; 2)

Pendidikan; 3) Kesehatan; 4) Penenggulangan Kemiskinan; 5) Ketahanan Pangan; 6)

Infrastruktur; 7) Iklim Investasi dan Iklim Usaha; 8) Energi; 9) Lingkungan Hidup dan

Pengelolaan Bencana; 10) Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca konflik; serta

11) Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi dan 3 prioritas lainnya yaitu 1)

Kesejahteraan Rakyat lainnya, 2) Politik, Hukum dan Keamanan lainnya, 3)

Perekonomian lainnya.

Hasil EKPD tahun 2010 diharapkan dapat memberikan umpan balik pada proses

perencanaan pembangunan di daerah untuk perbaikan kualitas perencanaan di daerah.

Selain itu, hasil evaluasi dapat juga digunakan sebagai dasar bagi pemerintah dalam

mengambil kebijakan pembangunan daerah.

B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan kegiatan ini adalah:

1. Untuk melihat sejauh mana pelaksanaan RPJMN 2004 – 2009 dapat memberikan

kontribusi pada pembangunan di Daerah Lampung;

2. Untuk mengetahui sejauh mana keterkaitan antara prioritas/program (outcome)

dalam RPJMN 2010 – 2014 dengan prioritas/program yang ada dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung.

Page 10: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

3

Sasaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:

1. Tersediannya data/informasi dan penilaian pelaksanaan RPJMN 2004-2009 di

daerah;

2. Tersediannya data/informasi dan penilaian keterkaitan RPJMN 2010-2014 dengan

RPJMD Provinsi Lampung.

C. Hasil yang Diharapkan

Keluaran Evaluasi ini adalah:

1. Tersedianya dokumen evaluasi pencapaian pelaksanaan RPJMN 2004 – 2009

untuk Provinsi Lampung;

2. Tersedianya dokumen evaluasi keterkaitan antara RPJMN 2010 – 2014 dengan

RPJMD Provinsi Lampung.

Page 11: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

4

BAB II HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RPJMN 2004-2009

A. AGENDA PEMBANGUNAN INDONESIA YANG AMAN DAN DAMAI

1. Indikator

Indikator kinerja dalam Agenda Pembangunan Indonesia yang Aman dan Damai

pada Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2010 dapat dilihat

pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Indikator Kinerja Pembangunan Daerah 2004-2009 Dalam Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai

Agenda Pembangunan Indikator Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai

Indeks Kriminalitas1

Persentase penyelesaian kasus kejahatan konvensional Persentase kasus kejahatan trans nasional

2. Analisis Capaian Indikator

Secara normatif dan ideal, Indeks Kriminalitas seharusnya semakin menurun dari

ke tahun. Kondisi Indeks Kriminalitas di Provinsi Lampung disajikan pada Grafik 2.1.1.

Pada tahun 2005 angka Indeks Kriminalitas di Provinsi Lampung mencapai posisi tertinggi

yaitu 86%. Angka indeks tersebut menurun drastis menjadi nihil pada tahun 2006, 2007

dan 2008. Namun, pada grafik tersebut tampak bahwa angka indeks tersebut naik

kembali pada tahun 2009, yaitu mencapai angka 71,98%. Fenomena ini harus dianalisis

dan dicermati, baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, karena akan

memiliki dampak kontraproduktif terhadap pencapaian sasaran program pembangunan.

Fenomena fluktuasi tajam pada Indeks Kriminalitas di Provinsi Lampung sangat

mungkin merupakan resultansi dari pengaruh beberapa aspek, termasuk aspek sosial,

ekonomi, politik, dan keamanan. Salah satu faktor penyebab tingginya indeks kriminalitas

adalah minimnya jumlah aparat penegak hukum dibandingkan dengan populasi

penduduk. Kondisi tersebut diperburuk pula oleh serba terbatasnya sarana dan prasarana

yang dimiliki oleh aparat penegak hukum. Dalam konteks yang lebih makro, penanganan

kasus kriminalitas ini juga terkait erat dengan angka kemiskinan. Pada saat ini angka

kemiskinan di Provinsi Lampung tahun 2009 masih cukup tinggi, yaitu 20.22%. Secara

teoritis, semakin tinggi tingkat kemiskinan maka angka kriminalitas juga akan meningkat.

Page 12: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

5

Selain hal-hal yang diuraikan di atas, indeks kriminalitas juga erat kaitannya

dengan masalah pengangguran. Fenomena krisis ekonomi global tahun 2008 yang

menekan ekonomi domestik menyebabkan beberapa industri (PMDN dan PMA) yang

berbasis tenaga kerja (padat karya) mengalami kebangkrutan sehingga banyak kasus

pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal tersebut berimplikasi kepada meningkatnya

pengangguran, yang pada gilirannya dapat meningkatkan indeks kriminalitas. Maka

dalam konteks ini perlu kebijakan yang lintas sektoral antara berbagai instansi pemerintah

daerah.

Mencermati permasalahan tersebut, maka pemerintah diharapkan terus menerus

berupaya membangun iklim investasi yang lebih mengarah kepada pengembangan

industri yang berpola padat karya, terutama di kawasan perdesaan dan daerah suburban.

Langkah strategis lain yang perlu dipertimbangkan adalah mengembangkan sistem

jaminan sosial jangka pendek bagi tenaga kerja yang kehilangan lapangan kerja.

Tabel 2.1.1 Angka Indeks Kriminalitas di Provinsi Lampung

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Indeks Kriminalitas

0.00 86.00 0.00 0.00 0.00 71.98

Sumber: Polda Lampung 2010

Page 13: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

6

Tabel 2.1.2 Angka Persentase Penyelesaian Kejahatan Konvensional

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Persentase Penyelesaian Kasus Kejahatan Konvensional (%)

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 69.70

Sumber: Polda Lampung 2010

Pada Grafik 2.1.2 dapat dilihat bahwa tahun 2009 persentase penyelesaian kasus

kejahatan konvensional mencapai angka 69,70%. Dari 8.136 kasus kejahatan

konvensional, sebanyak 5.676 dapat berhasil diselesaikan (69.7%). Kejahatan

konensional yang terjadi meliputi pembunuhan (39 kasus), penganiayaan berat (214

kasus), pencurian dengan kekerasan (723 kasus), pencurian dengan pemberatan (1.809

kasus), pencurian kendaraan bermotor (1.538 kasus), senjata tajam (57 kasus), judi (299

kasus), penggelapan (513 kasus), kasus lain-lain (2.944 kasus).

Berdasarkan jenis-jenis kasus kejahatan konvensional yang terjadi, kasus

pencurian kendaraan bermotor merupakan kasus yang cukup menarik. Dengan jumlah

kasus 1.538 pada tahun 2009, berarti setiap hari di Provinsi Lampung terjadi 4.21 kasus

curanmor. Kasus curanmor di Provinsi Lampung ternyata memiliki tingkat penyelesaian

perkara yang paling rendah, yaitu hanya 23.4% (361 kasus dari 1.538 kasus). Fakta

bahwa kasus curanmor di Provinsi Lampung memiliki tingkat penyelesaian perkara paling

Page 14: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

7

rendah hendaknya menjadi salah satu prioritas perhatian institusi yang terkait dengan

aspek hukum dan keamanan. Harus ada upaya khusus untuk meningkatkan kapasitas

aparat penegak hukum, sehingga mampu menguasai, mengatasi, dan menyelesaikan

modus-modus kejahatan curanmor yang semakin berkembang. Sudah saatnya

mempertimbangkan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk mencegah,

mendeteksi, dan mengatasi kasus curanmor di Provinsi Lampung secara sistematis dan

tuntas.

Tabel 2.1.3 Angka Persentase Penyelesaian Kasus Kejahatan Trans Nasional

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Persentase Penyelesaian Kasus Kejahatan Trans Nasional (%)

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 99.60

Sumber: Polda Lampung 2010

Pada Grafik 2.1.3 dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 persentase penyelesaian

kasus kejahatan trans nasional di Provinsi Lampung mencapai angka 99,60%. Hal ini

lebih baik jika dibandingkan dengan penanganan kasus kejahatan konvensional.

Beragam kasus tindak pidana kejahatan trans nasional antara lain perdagangan orang,

kejahatan maya, penyelundupan, narkoba, teror bom, senjata api, dan bahan peledak.

Total kasus pada tahun 2009 mencapaiu 543 kasus dan tertangani sebanyak 541 kasus.

Page 15: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

8

Jumlah kasus kajahatan trans nasional yang tertinggi di Provinsi Lampung adalah

kasus narkoba (92.6%). Fakta bahwa jumlah kasus narkoba merupakan kasus yang

tertinggi harus menjadi perhatian khusus semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan

seluruh lapisan masyarakat (Alim Ulama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh

Pemuda, dll). Kasus narkoba ini sangat berbahaya karena dampak negatifnya yang amat

besar dan luas terutama terhadap kualitas sumberdaya manusia. Jika masalah tersebut

tidak dapat diatasi maka Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang lemah. Upaya-

upaya preventif, kuratif dan defensf perlu dilakukan secara sistematis, komprehenshif dan

berkelanjutan. Penegakan hukum secara tegas perlu diterapkan kepada para pelaku

tindak kejahatan narkoba.

Selain kejahatan konvensional dan kejahatan trans nasional, pada tahun 2009 di

Provinsi Lampung juga terjadi 9 kasus korupsi yang termasuk klasisifikasi kejahatan

merugikan Negara. Dari 9 kasus tersebut hanya 4 kasus (44.4%) yang berhasil

diselesaikan. Angka tersebut termasuk prosentase penyelesaian kasus kejahatan

terendah dalam klasifikasi kejahatan merugikan negara. Hal ini tentu saja harus menjadi

perhatian serius pihak-pihak terkait.

3. Rekomendasi Kebijakan

Dalam kerangka agenda Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai maka

Pemerintah dan Pemerintah Daerah direkomendasikan untuk:

a) Meningkatkan aktivitas ekonomi yang berdampak langsung terhadap pemberdayaan

ekonomi masyarakat, penciptaan lapangan kerja, jaminan sosial tenaga kerja, serta

upaya-upaya lain yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

b) Mendorong peran masyarakat luas dalam upaya penegakan hukum untuk

memberantas kriminalitas, kejahatan konvensional dan kejahatan trans nasional.

Dalam konteks Provinsi Lampung, prioritas khusus perlu diberikan terhadap kasus

kejahatan curanmor, narkoba, dan korupsi.

c) Melakukan berbagai upaya untuk mempercepat reformasi birokrasi yang lebih

diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat (good

governance).

d) Meningkatkan kapasitas aparatur penegak hukum dan sarana prasarana pendukung,

sehingga aparat hukum lebih mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara

efektif. Pada bagian lain perlu juga diupayakan menambah personil aparat penegak

Page 16: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

9

hukum di Lampung, agar proporsi antara jumlah aparat penegak hukum dengan

jumlah penduduk mendekati kondisi idealnya.

B. AGENDA PEMBANGUNAN INDONESIA YANG ADIL DAN DEMOKRATIS

1. Indikator

Indikator dalam Agenda Pembangunan Indonesia yang Adil dan Demokratis

pada Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2010 dapat

dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Indikator Kinerja pembangunan Daerah 2004-2009 Dalam Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis

Agenda Pembangunan Indikator

Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis

Pelayanan Publik Persentase kasus korupsi yang tertangani dibandingkan dengan yang dilaporkan

Persentase kabupaten/kota yang memiliki peraturan daerah pelayanan satu atap Persentase instansi (SKPD) Provinsi yang memiliki pelaporan wajar tanpa pengecualian (WTP) Demokrasi Gender Development Index (GDI) Gender Empowerment Measurement (GEM)

2. Analisis Capaian Indikator

Peralihan fungsi pemerintah dari prinsip to govern (memerintah) ke to service

(melayani) mempunyai beberapa implikasi, yang paling pokok adalah pemerintah di era

globalisasi dituntut untuk dapat memberikan layanan yang prima kepada masyarakat.

Oleh sebab isu korupsi dan pelayan publik yang prima menjadi tema penting dalam setiap

kebijakan pemerintah bahkan cenderung menjadi indikator tolak ukur keberhasilan

kepemimpinan.

Pada bagian lain pemberantasan korupsi merupakan satu agenda penting dalam

kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam konteks Provinsi Lampung,

pada tahun 2004 angka penanganan kasus korupsi mencapai angka 100% berdasarkan

pada laporan yang masuk dan penanganan sebanyak 2 (dua) kasus korupsi pada tahun

2004 berhasil ditangani oleh aparat penegak hukum, pada tahun 2005 jumlah kasus

korupsi yang dilaporkan masuk adalah 1 (satu) kasus korupsi dan berhasil ditangani hal

Page 17: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

10

ini secara kuantitatif menunjukkan tren yang sama pada tahun sebelumnya walaupun

jumlah kasus yang dilaporkan mengalami penurunan sebanyak 1 (satu) kasus korupsi.

Tabel 2.2.1 Jumlah kasus korupsi yang tertangani dibandingkan dengan yang dilaporkan

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Persentase kasus korupsi yang tertangani dibandingkan dengan yang dilaporkan (%)

100.00 100.00 50.00 100.00 75.00 44.40

Sumber: Kejaksaan Tinggi Lampung

Kemudian pada tahun 2006 tren ini mengalami penurunan dari 4 (empat) kasus

korupsi yang dilaporkan aparat penegak hukum hanya menangani 2 (dua) kasus korupsi

saja atau 50% dari kasus korupsi yang dilaporkan, pada tahun berikutnya 2007, jumlah

kasus korupsi yang dilaporkan hanya 3 (tiga) kasus korupsi dan ketiga kasus korupsi

tersebut berhasil ditangani dengan baik oleh aparat penegak hukum atau 100% dari

kasus korupsi yang dilaporkan. Pada tahun 2008 jumlah kasus korupsi yang dilaporkan

mengalami kenaikan menjadi 4 (empat) kasus korupsi dan berhasil ditangani sebanyak 3

(tiga) kasus korupsi oleh aparat penegak hukum atau 75% dari total jumlah kasus korupsi

yang dilaporkan, kemudian pada tahun 2009 tren penanganan kasus korupsi mengalami

penurunan.

Pada tahun 2009 di Lampung tren persentase peanganan kasus korupsi menurun

pada level 44,4 %. Dari sisi penanganan kasus korupsi ini merupakan kinerja yang mesti

Page 18: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

11

ditingkatkan sehingga kasus penanganan korupsi bisa ditingkatkan pada tahun yang akan

datang.

Tabel 2.2.2 Persentase Kabupaten/Kota yang Memiliki Peraturan Daerah

Pelayanan Satu Atap(%)

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Persentase kabupaten/ kota yang memiliki peraturan daerah pelayanan satu atap (%)

0.00 0.00 0.00 0.00 60.00 71.00

Sumber: Kesbang dan Politik Daerah Provinsi Lampung

Merujuk data, perda pelayanan satu atap di Provinsi Lampung mulai diberlakukan

pada tahun 2008 pada tahun itu persentase kepemilikan Perda satu atap Provinsi

mencapai 60% dan pada tahun 2009 tren persentase kepemilikan Perda naik mencapai

71% merujuk pada data hal ini bergerak cukup signifikan semua kabupaten/kota telah

memiliki perda pelayanan satu atap, hanya saja medio tahun 2008 dan 2009 Provinsi

Lampung memiliki 4 (empat) kabupaten baru yaitu Tulang Bawang Barat, Mesuji,

Pesawaran dan Pringsewu keempat kabupaten baru ini belum memiliki perda pelayanan

satu atap. Diharapkan pada tahun 2011 seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Lampung

akan memiliki Perda Pelayanan Satu Atap, hal ini sangat penting karena merupakan

bagian dari kepentingan publik yang mesti difasilitasi.

Walaupun merujuk data dari tahun 2004, 2005, 2006, 2007, ,2008 dan 2009 tidak

pernah ada SKPD Provinsi yang memiliki pelaporan Wajar Tanpa Pengecualian, dalam

Page 19: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

12

konteks ini semua instansi selalu memeroleh predikat pelaporan Wajar Dengan

Pengecualian. Hal ini adalah sebuah kewajaran karena predikat WDP adalah predikat

rata-rata SKPD di Indonesia. Pada bagian lain terdapat hal positif yang telah dilakukan

Pemerintah Provinsi Lampung, beragam upaya agar predikat pelaporan Wajar Tanpa

Pengecualian dapat diperoleh setiap SKPD salah satunya adalah dengan melibatkan

beragam stake holder bagi membenahi administrasi dan manajerial setiap SKPD di

Provinsi Lampung.

Tabel 2.2.3 Jumlah Gender development index Provinsi Lampung

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Gender Development Index 58.04 59.54 60.4 60.7 58.3 57.01

Sumber: BPS (Lampung Dalam Angka)

Data grafik menunjukkan untuk level provinsi Lampung pada tahun 2004, GDI

provinsi Lampung mencapai angka 58,04 pada tahun 2005 GDI mengalami peningkatan

mencapai angka 59,54 pada tahun 2006 GDI kembali mengalami peningkatan mencapai

60,40 pada tahun 2007 GDI Provinsi Lampung kembali naik 0,30 menjadi 60,70 pada

tahun 2008 GDI mengalami penurunan menjadi 58,30 dan pada tahun 2009 GDI kembali

mengalami penurunan mencapai 57,01.

Dari data GDI berdasarkan grafik didapatkan bahwa tingkat GDI provinsi Lampung

terus mengalami peningkatan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007, kemudian

mengalami penurunan pada tahun yang relatif signifikan pada tahun 2008 dan 2009.

Page 20: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

13

Tabel 2.2.4 Jumlah Gender Empowerment Meassurement Provinsi Lampung

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Gender Empowerment Measurement

59.32 60.60 61.40 61.50 66.31 61.50

Sumber: BPS (Lampung Dalam Angka)

Gender Empowerement Messurement adalah tolak ukur yang dipakai untuk

mengukur tingkat pemberdayaan gender dalam masyarakat. Begitupun Gender

Development Index atau GDI, GDM juga merupakan alat ukur yang dipakai oleh Workd

Bank untuk sebagai salah satu bagian mencapai MDGs.

Dalam konteks provinsi Lampung, indeks Gender Empowerement Meassurement

(GEM) terlihat konstan dan tidak ada peningkatan yang cukup signifikan, yaitu pada tahun

2004 indeks mencapai 59,32, pada tahun 2005 mencapai 60,60 kemudian pada tahun

2006 mencapai 61,40 dan mengalami kenaikan menjadi 61,50 pada tahun 2007. Pada

tahun 2008 indeks tersebut naik menjadi 66,31 dan kembali mengalami pada tahun 2009

menjadi 61,50. Jika melihat tren maka indeks terus mengalami kenaikan dari tahun 2004,

2005, 2006 sampai tahun 2007 kemudian mengalami penurunan pada tahun 2008 dan

2009.

Banyak faktor yang menyebabkan menurunnya angka GDI dan GEM di Provinsi

Lampung salah satu yang menjadi faktor adalah pemerintah daerah cenderung hanya

Page 21: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

14

memokuskan kebijakannya pada sektor politik, di Lampung misalkan hampir setiap tahun

terdapat event pilkada, tahun 2005, 2007, 2008 belum lagi event regular pilpres dan pileg

tahun 2009. Sehingga program di sektor policy for gender issues agak terpinggirkan. Oleh

sebab itu diperlukan sebuah intervensi kebijakan yang tepat bagi meningkatkan GDI dan

GEM tersebut.

3. Rekomendasi Kebijakan

a) Perlunya intervensi kebijakan pemerintah untuk meningkatkan Gender Development

Index (GDI) dan Gender Empowerement Meassurement (GEM.)

b) Pemerintah perlu menciptakan satu kebijakan di sektor real yang mikro fokus pada

pemberdayaan perempuan.

c) Perlunya dibuat sebuah strategi kebijakan yang dapat meningkatkan pemahaman

dan kapasitas birokrasi dalam pengelolaan dan penggunaan sumber-sumber

(resources) keuangan dan lainnya.

C. AGENDA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

1. Indikator

Indikator dalam Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat pada Evaluasi

Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2010 dapat dilihat pada

Tabel 2.3

Tabel 2.3 Indikator Kinerja pembangunan Daerah 2004-2009 Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Agenda

Pembangunan Indikator

Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Indeks Pembangunan Manusia Pendidikan Angka partisipasi murni (SD/MI) Angka partisipasi kasar (SD/MI) Rata-rata nilai akhir SMP/MTs Rata-rata nilai akhir sMA/SMK/MA Angka Putus Sekolah SD Angka Putus Sekolah SMP/MTs Angka Putus Sekolah menengah Angka Melek aksara 15 tahun ke atas Persentase jumlah guru yang layak mengajar SMP/MTs Persentase jumlah guru yang layak mengajar sekolah menengah Kesehatan

Page 22: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

15

Umur Harapan Hidup (UHH) Angak Kematian Bayi (AKB) Prevalensi Gizi Buruk (%) Prevalensi Gizi Kurang (%) Persentase Tenaga Kesehatan perpenduduk Keluarga Berencana Persentase penduduk ber-KB (Contraceptive prevalence rate) Laju Pertumbuhan Penduduk Total Fertility Rate (TFR) Ekonomi Makro Laju Pertumbuhan Ekonomi Persentase ekspor terhadap PDRB Persentase Output Manufaktuir terhadap PDRB Pendapatan perkapita (dalam juta rupiah) Laju inflasi Investasi Nilai rencana PMA yang disetujui Nilai Realisasi Investasi PMA Nilai Rencana PMDN yang disetujui Nilai realisasi investasi PMDN Realisasi penyerapan tenaga kerja PMA Infrastruktur % panjang jalan nasional dalam kondisi:

Baik Sedang Buruk

% panjang jalan provinsi dalam kondisi: Baik Sedang Buruk

Pertanian Nilai tukar petani PDRB sektor pertanian Kehutanan Persentase luas lahan rehabiulitasi dalam hutan terhadap lahan kritis Kelautan Jumlah tindak pidana perikanan Luas kawasan konservasi laut (juta Ha) Kesejahteraan Sosial Persentase penduduk miskin Tingkat pengangguran terbuka

Page 23: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

16

2. Analisis Capaian Indikator

2.1 Indeks Pembangunan Manusia

2.1.1 Indikator Indeks pembangunan manusia

Agenda Pembangunan Indikator

Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Indeks Pembangunan Manusia

2.1.2 Capaian Indikator

Tabel 2.3.1 Jumlah Indek Pembangunan Manusia Provinsi Lampung

Indikator  2004  2005  2006  2007  2008  2009 

Indeks Pembangunan Manusia 

68.40 68.80 69.40 69.78 71.85  72.57

Sumber: BPS Lampung

Agenda pembangunan meningkatkan kesejahteraan rakyat bidang indeks

pembangunan manusia menunjukkan kecenderungan yang selalu meningkat secara linier

dari tahun 2004-2009 yaitu dari 68,40 menjadi 72,57. Hal ini berarti upaya peningkatan

mutu sumber daya manusia di Provinsi Lampung untuk menunjang pembangunan selalu

ditingkatkan dari tahun ke tahun. Jika mengacu pada persamaan garis indeks

pembangunan manusia, maka daya kemampua prediksinya sangat tinggi sehingga

upaya-upaya yang dilakukan dapat diyakini akan mencapai sasaran atau target.

Page 24: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

17

Keberhasilan meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi

Lampung ini tidak terlepas dari semakin baiknya Indeks Pembangunan Kesehatan (IPK),

Indeks Pembangunan Pendidikan (IPP) , dan Indeks Ekonomi Pendapatan (IEP):

IPM = IPK + IPP + IEP

Indikator meningkatnya Indeks Pembangunan Kesehatan masyarakat yang

digunakan adalah : Umur harapan hidup meningkat menjadi 70,5 tahun, angka kematian

bayi berkurang menjadi 28 bayi/1000 kelahiran hidup, gizi kurang berkurang menjadi 5 %,

dan meningkatnya persentase tenaga kesehatan per penduduk sebesar 0,025 % (Tabel

2.3.1).

Indikator Indeks Pembangunan Pendidikan yang tetap baik dan semakin baik

meliputi : APM SD/MI lebih dari 90 %, APK SD/MI lebih dari 100%, rata-rata nilai akhir

tingkat SMP meningkat menjadi 6,73, tingkat sekolah menengah meningkat menjadi 6,87,

angka putus sekolah tingkat SD turun menjadi 1,94 %, tingkat SMP turun menjadi 2,74 %,

persentase guru layak mengajar terhadap guru seluruhnya untuk tingkat SMP meningkat

menjadi 96,58 %, dan untuk tingkat SMA meningkat menjadi 77,86 % (Tabel 2.3.5).

Indeks Ekonomi Pendapatan dicirikan dengan semakin meningkatnya pendapatan

per kapita masyarakat. Grafik 2.3.9 menunjukkan bahwa pendapatan perkapita Provinsi

Lampung naik dua kali lipat lebih selama tahun 2004-2009 yakni dari Rp 4,5 juta/kapita

pada tahun 2004 menjadi Rp 10,75 juta per kapita pada tahun 2009.

2.1.3 Rekomendasi

Agar indek pembangunan manusia di Provinsi Lampung dapat dipertahankan

bahkan ditingkatkan, maka kebijakan yang harus diambil oleh Pemerintah Provinsi

Lampung adalah meningkatkan kebijakan yang terkait dengan sektor pendidikan,

kesehatan, dan peningkatan pendapatan masyarakat.

2.2 Pendidikan

2.2.1 Indikator Pendidikan

Agenda Pembangunan Indikator Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Pendidikan Angka partisipasi murni (SD/MI) Angka partisipasi kasar (SD/MI) Rata-rata nilai akhir SMP/MTs Rata-rata nilai akhir SMA/SMK/MA Angka Putus Sekolah SD

Page 25: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

18

Angka Putus Sekolah SMP/MTs Angka Putus Sekolah menengah Angka Melek aksara 15 tahun ke atas Persentase jumlah guru yang layak mengajar SMP/MTs Persentase jumlah guru yang layak mengajar sekolah menengah

2.2.2 Capaian Indikator

Tabel 2.3.2 Angka Partisipasi Murni Tingkat SD

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Pendidikan

Angka Partisipasi Murni Tingkat SD

92.73 91.60 93.94 94.04 94.23 93.98

Sumber: BPS Provinsi Lampung

Page 26: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

19

Tabel 2.3.3 Angka Partisipasi Kasar tingkat SD

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Pendidikan

Angka Partisipasi Kasar Tingkat SD

109.33 106.80 111.55 109.48 106.66 107.73

Sumber: BPS Provinsi Lampung

Page 27: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

20

Tabel 2.3.4 Angka Melek Huruf

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Pendidikan

Angka Melek Huruf (%) 93.10 93.50 93.50 93.47 93.79 93.50

Sumber: BPS Provinsi Lampung

Agenda pembangunan meningkatkan kesejahteraan rakyat bidang pendidikan

dengan indikator angka partisipasi murni, angka partisipasi kasar tingkat SD menunjukkan

trend yang selalu meningkat secara lamban sedangkan angka melek huruf relatif tidak

mengalami peningkatan sehingga program-program keaksaraan masih sangat perlu

ditingkatkan, baik kuantitas maupun kualitasnya dengan lebih mendorong partisipasi

masyarakat.

Angka partisipasi murni tingkat SD dalam 6 tahun terakhir mengalami peningkatan

sebesar rata-rata 0,25 per tahun. Sebaliknya, angka partisipasi kasar tingkat SD dalam 6

tahun terakhir mengalami tren penurunan. Namun, nilai tersebut masih di atas 100%.

Kedua indikator tersebut mencerminkan bahwa pelayanan pendidikan telah diberikan

dengan baik kepada penduduk usia sekolah dasar.

Fluktuasi angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar tingkat SD ini terjadi

karena disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk usia sekolah SD yang secara

signifikan dapat mempengaruhi tingkat pelayanan pendidikan secara kuantitatif. Di

samping itu, pengembangan pendidikan non-formal (Kelompok Belajar Paket A) masih

memerlukan upaya sosialisasi dan peningkatan mutu pengelolaan agar dapat menjadi

jalan keluar pemerataan pendidikan bagi penduduk di luar usia sekolah tingkat SD.

Tabel 2.3.5. indikator pendidikan

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Pendidikan

Angka Partisipasi Murni Tingkat SD

92,73 91,60 93,94 94,04 94,23 93,98

Angka Partisipasi Kasar Tingkat SD

109,33 106,80 111,55 109,48 106,66 107,73

Rata-Rata Nilai Akhir Tingkat SMP

4,80 5,81 5,81 5,81 6,29 6,73

Page 28: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

21

Rata-Rata Nilai Akhir Tingkat Sekolah Menengah

4,12 5,85 6,06 6,06 6,13 6,87

Angka Putus Sekolah Tingkat SD (%)

2,88 1,56 2,29 2,06 2,00 1,94

Angka Putus Sekolah Tingkat SMP (%)

3,30 3,00 2,48 2,91 2,82 2,74

Angka Putus Sekolah Tingkat Sekolah Menengah (%)

2,14 2,21 4,04 3,10 3,75 4,54

Angka Melek Huruf (%) 93,10 93,50 93,50 93,47 93,79 93,50

Persentase Guru Layak Mengajar Terhadap Guru Seluruhnya Tingkat SMP (%)

66,21 66,14 67,00 82,80 89,42 96,58

Persentase Guru Layak Mengajar Terhadap Guru Seluruhnya Tingkat Sekolah Menengah (%)

64,34 68,35 70,48 71,99 74,87 77,86

Rata-rata nilai akhir tingkat SMP dan tingkat sekolah menengah dalam 6 tahun

terakhir menunjukkan tren meningkat. Rata-rata nilai akhir tingkat SMP meningkat rata-

rata 0,39 poin per tahun. Rata-rata nilai akhir tingkat sekolah menengah meningkat rata-

rata 0,55 poin per tahun. Angka tersebut menunjukkan keberhasilan peningkatan mutu

pendidikan yang menjawab tren peningkatan passing grade kelulusan tingkat SMP dan

sekolah menengah.

Nilai akhir sebagai indikator hasil belajar menunjukkan efektivitas proses

pembelajaran secara keseluruhan di mana faktor-faktor sarana prasarana belajar, sumber

belajar, tenaga pendidik, manajemen dan tenaga kependidikan secara simultan

mempengaruhi proses pembelajaran. Data menunjukkan bahwa seluruh faktor

pendukung proses pendidikan sudah cukup efektif mendorong peningkatan hasil

pendidikan. Namun demikian perlu dilakukan upaya pemerataan kualitas faktor-faktor

pendukung agar capaian hasil belajar yang diperoleh dapat lebih ditingkatkan.

Angka putus sekolah tingkat SD dan SMP mengalami penurunan masing-masing

rata-rata 0,19 % dan 0,11 % per tahun. Tren menurun ini lebih disebabkan oleh

peningkatan layanan pendidikan, khususnya dalam memenuhi program wajib belajar 9

tahun. Peningkatan layanan yang didukung oleh peningkatan anggaran pendidikan

Page 29: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

22

mencapai 20 % sebagaimana diamanahkan di dalam Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional dalam praktiknya mampu meningkatkan animo dan kebutuhan masyarakat akan

pendidikan anak-anak.

Keberhasilan program wajib belajar 9 tahun belum secara signifikan

mempengaruhi peningkatan partisipasi pendidikan masyarakat di tingkat sekolah

menengah. Hal ini ditunjukkan oleh tren peningkatan angka putus sekolah tingkat sekolah

menengah dalam 6 tahun terakhir yang meningkat rata-rata 0,48 persen per tahun.

Sebagian penduduk masih memandang anak-anak usia sekolah menengah perlu untuk

memulai usaha atau mulai bekerja guna menunjang perekonomian keluarga. Kondisi ini

merupakan permasalahan kultural di samping masih perlunya meningkatkan pemerataan

layanan pendidikan menengah dan dukungan pembiayaan dari Pemerintah Provinsi

Lampung seperti beasiswa.

Angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas menunjukkan tren

peningkatan rata-rata 0,08 persen per tahun. Hal ini menunjukkan keberhasilan

pendidikan, terutama untuk pendidikan dasar baik melalui pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal. Masih adanya penduduk yang buta aksara lebih disebabkan oleh

jumlah penduduk usia lanjut yang tidak melaksanakan pendidikan dasar baca tulis dan

hitung secara formal. Di samping masih adanya kelompok masyarakat miskin yang belum

terjangkau layanan pendidikan. Pada umumnya kelompok masyarakat ini berdomisili di

wilayah-wilayah terpencil.

Persentase guru layak mengajar terhadap guru seluruhnya tingkat SMP

mengalami tren peningkatan rata-rata 5,87 % per tahun, dan persentase guru layak

mengajar terhadap guru seluruhnya untuk tingkat sekolah menengah mengalami tren

peningkatan rata-rata 2,7 % per tahun. Peningkatan ini disebabkan oleh semakin

meningkatnya jumlah guru yang memenuhi syarat tingkat pendidikan sebagaimana diatur

di dalam standar pendidikan nasional. Program sertifikasi guru juga menjadi faktor yang

menyebabkan peningkatan jumlah guru yang memenuhi syarat kelayakan mengajar.

Page 30: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

23

2.2.3 Rekomendasi

1. Perlu upaya terpadu menekan angka putus sekolah, terutama untuk pendidikan

tingkat menengah melalui peluncuran beasiswa kepada masyarakat tidak mampu,

perluasan dan pemerataan pelayanan pendidikan di seluruh wilayah, serta

peningkatan pengembangan pendidikan non-formal.

2. Program peningkatan mutu guru perlu dipercepat untuk memenuhi kebutuhan

kelayakan guru mengajar secara kualitatif, dan penyebarannya dilakukan

berdasarkan orientasi pemerataan pelayanan pendidikan.

3. Program sertifikasi tenaga pendidik perlu dilanjutkan dan ditingkatkan untuk

mempertahankan dan meningkatkan kualitas profesionalisme guru.

4. Pembangunan dan pengembangan sarana prasarana serta elemen-elemen

penunjang pendidikan lainnya (seperti pengadaan sumber belajar, media

pembelajaran, dan lain-lain) perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas proses

pendidikan.

5. Alokasi dana sebesar minimal 20 persen anggaran belanja daerah perlu

dipertahankan dan ditingkatkan untuk mendukung pembangunan terpadu sektor

pendidikan di segala lini.

2.3. Kesehatan

2.3.1 Indikator Kesehatan

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu bagian dari upaya peningkatan

kualitas sumberdaya manusia, menuju Insan Indonesia yang Cerdas dan Berdaya Saing.

Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator. Pada kurun

waktu tahun 2004 – 2009 indikator kinerja pembangunan kesehatan di Provinsi Lampung

disajikan pada Tabel 2.3.6.

Tabel 2.3.6. Indikator Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2004 – 2009.

Indikator Kesehatan Capaian Tahun

2004 2005 2006 2007 2008 2009 Umur Harapan Hidup (tahun)

67.60 68.00 68.50 69.90 70.10 70.50

Angka Kematian Bayi (per 1.000 kelahiran hidup)

55.00 37.00 29.00 43.00 35.00 28.00

Gizi Buruk (%) 7.20 5.70

Page 31: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

24

Gizi Kurang (%) 10.30 12.10 7.00 11.80 5.60 5.00 Persentase Tenaga Kesehatan per Penduduk (%)

0.011 0.016 0.027 0.022 0.023 0.025

Sasaran pembangunan kesehatan Nasional pada akhir tahun 2009

memprioritaskan pada peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

yang antara lain tercermin dari indikator sebagai berikut:

1. Meningkatnya umur harapan hidup;

2. Menurunnya angka kematian bayi dari 35 menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup;

3. Menurunnya angka kematian Ibu melahirkan dari 307 menjadi 226 per 100.000

kelahiran hidup; dan

4. Menurunnya prevalensi Gizi kurang pada anak balita dari 25,8 persen menjadi 20

persen;

2.3.2 Capaian Indikator

Peningkatan kualitas puskesmas meskipun belum optimal telah dilakukan

terutama pada aspek fisik dengan program rehabilitasi infrastruktur Puskesmas di

berbagai lokasi di Propinsi Lampung. Sampai pada pertengahan 2009, akses terhadap

sarana kesehatan sudah mencapai 3,5 dari angka ideal 5 puskesmas. Peningkatan

kualitas Puskesmas juga dilakukan dengan peningkatan fasilitas rawat inap pada

beberapa Puskesmas sehingga dapat meningkatkan kualitas Puskesmas sebagai sarana

layanan kesehatan masyarakat. Namun peningkatan kualitas ini belum dapat dilakukan

secara menyeluruh terutama pada level puskesmas pembantu di daerah yang relatif

terpencil. Jumlah Puskesmas mencapai jumlah 217 yang 40 diantaranya sebagai

puskesmas rawat inap, sedangkan jumlah puskesmas pembantu mencapai kurang lebih

tiga kali lipat jumlah puskesmas yang ada. Dengan demikian jumlah layanan kesehatan

(yankes) yang berkualitas masih terbatas.

Peningkatan kualitas sarana puskesmas belum dapat diimbangi dengan

peningkatan kualitas tenaga kesehatan terutama tenaga dokter. Kondisi ini belum

termasuk keberadaan dokter tersebut yang tidak selalu di tempat mengingat jangkauan

daerah yang tidak mudah. Tenaga perawat dan bidan desa jumlahnya juga masih belum

memadai terutama untuk mengantisipasi target penurunan angka kematian bayi dan

angka kematian ibu melahirkan. Jumlah dokter spesialis di Propinsi Lampung juga masih

jauh dari angka ideal mengingat hanya sekitar 40% rumah sakit di seluruh Wilayah

Page 32: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

25

Propinsi Lampung yang mempunyai empat dokter spesialis. Hal ini terkendala mengingat

pengangkatan tenaga kesehatan terutama dokter spesialis bukan kewenangan Dinas

Kesehatan.

Jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin telah mulai dilaksanakan dengan

membebaskan biaya pengobatan bagi masyarakat miskin (keluarga miskin-Gakin) di

rumah sakit umum daerah melalui program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi

masyarakat miskin (JPK-MM). Namun pada pelaksanaanya masih terkendala dengan

belum semua keluarga dengan kategori miskin mempunyai kartu gakin yang berfungsi

sebagai jaminan layanan kesehatan bagi penduduk miskin. Akses yang tidak mudah juga

menjadi kendala pemantauan dan implementasi jamkesmas di daerah terpencil seperti di

kabupaten Lampung Barat dan kabupaten Way Kanan. Hal ini juga terlihat dari jumlah

puskesmas yang masih minim pada dua daerah tersebut dibandingkan dengan luas

daerah yang harus dilayani. Kendala jarak dan kesulitan transportasi serta distribusi kartu

miskin yang masih terkendala. Program apotek rakyat dan obat serba seribu masih

terkendala pelaksanaanya di daerah miskin dan terpencil, namun relatif lebih berjalan

dengan baik di daerah perkotaan.

Program gerakan hidup sehat telah dilakukan dengan bentuk penyuluhan dan

pendampingan masyarakat. Kegiatan ini juga banyak melibatkan peran aktif lebaga

swadaya masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan lingkungan dan hidup sehat.

Program ini masih sangat diperlukan dan diperkuat mengingat jenis penyakit yang masih

banyak diderita oleh masyarakat adalah diare, TBC, DBD dan Malaria yang ketiganya

sangat berhubungan dengan kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat.

Kendala utama yang dihadapi dalam pencapaian indikator adalah belum rapinya

basis data kesehatan sehingga relatif sulit dalam melakukan evaluasi capaian indikator

yang telah diagendakan. Anggaran yang terbatas (kurang lebih hanya 3% dari APBD)

menjadikan skala prioritas harus disusun secara cermat agar pencapaian sasaran lebih

efektif dengan dana yang terbatas. Penanganan masalah kesehatan pada penduduk

miskin sangat terkait dengan bidang lain sehingga intervensi yang dilakukan cenderung

tidak dapat dilakukan hanya oleh dinas kesehatan namun harus terpadu dengan program

sektor lain. Kesulitan akses transportasi dan jarak menjadi kendala utama masih belum

idealnya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. Sistem pengangkatan tenaga

kesehatan juga masih dapat lebih diefektifkan terutama pada daerah miskin dan terpencil.

Page 33: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

26

Analisa Indikator

Pada Tabel 2.3.6 tampak jelas bahwa Umur Harapan Hidup (UHH) penduduk

Provinsi Lampung secara konsisten meningkat dari tahun 2004 – 2009. Pada dasarnya

UHH merupakan akumulasi dari berbagai keberhasilan pembangunan di bidang

kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Fenomena peningkatan UHH tentu saja mempunyai

implikasi yang perlu dicermati oleh pemerintah (pusat dan daerah), termasuk penyediaan

layanan kesehatan bagi manula dan fasilitas-fasilitas lainnya yang terkait.

Pada Tabel 2.3.6 tampak bahwa Prevalensi Gizi Buruk dan Prevalensi Gizi Kurang

di Provinsi Lampung pada tahun 2004 – 2009 cenderung semakin menurun. Hal ini

mencerminkan bahwa rangkaian program pembangunan kesehatan di Provinsi Lampung

cukup berhasil dapat berjalan sinergis dengan program pembangunan pada sektor lain,

terutama sektor ketahanan pangan. Keberhasilan penurunan Prevalensi Gizi Buruk dan

Prevalensi Gizi Kurang harus menjadi lesson learned bagi RPJMD berikutnya, sehingga

menjadi lebih efektif.

Prosentase Tenaga Kesehatan per Penduduk di Provinsi Lampung pada kurun

waktu 2004 – 2009 cenderung meningkat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah

daerah untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan bagi

masyarakat. Apabila dicermati, pada Tabel 2.3.6 di atas tampak jelas bahwa peningkatan

persentase tenaga kesehatan per penduduk berdampak pada keberhasilan peningkatan

UHH, penurunan angka kematian bayi, serta penurunan prevalensi gizi buruk dan gizi

kurang.

Page 34: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

27

Grafik 2.3.6 Angka Kematian Bayi dan Tenaga Kesehatan di Provinsi Lampung

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

2004 2005 2006 2007 2008 2009

An

gka

Kem

atia

n B

ayi/

1000

lah

ir

hid

up

0,000

0,005

0,010

0,015

0,020

0,025

0,030

% T

enag

a K

eseh

atan

/Pen

du

du

k

Angka Kematian Bayi (AKB) Prov. Lampung

% Tenaga Kesehatan

Grafik 2.3.5 Angka Kematian Bayi (AKB) Nasional dan Provinsi Lampung

55

37

29

43

35

28

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

2004 2005 2006 2007 2008 2009

An

gka

Kem

atia

n B

ayi/

1000

lah

ir h

idu

p

Angka Kematian Bayi (AKB) Nasional

Angka Kematian Bayi (AKB) Prov. Lampung

Page 35: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

28

Untuk menguraikan efektifitas kinerja pembangunan di sektor kesehatan, berikut

disajikan grafik Angka Kematian Bayi pada setiap 1000 kelahiran hidup dari tahun

2004 sampai dengan 2009.

Pada Grafik 2.3.5 terlihat bahwa di Propinsi Lampung terjadi perubahan yang cukup

signifikan pada Angka Kematian Bayi. Pada kurun waktu tahun 2004 sampai dengan

tahun 2006 jumlah Angka Kematian Bayi menurun, yaitu dari 55 per 1000 kelahiran

hidup menjadi 29 per 1000 kelahiran hidup. Namun, pada tahun 2007 terjadi

peningkatan, yaitu menjadi 43 per 1000 kelahiran hidup, meskipun setelah itu

menurun kembali sampai dengan tahun 2009 menjadi 28 per 1000 kelahiran hidup.

Angka terakhir tersebut mendekati target nasional sebesar 26 per 1000 kelahiran

hidup.

Berdasarkan data yang tersedia, ada fenomena menarik mengenai hubungan antara

Angka Kematian Bayi dengan Prosentase Tenaga Kesehatan yang tersedia.

Hubungan tersebut disajikan pada Grafik 2.3.6, dimana jika grafik Angka Kematian

Bayi yang disandingkan dengan prosentase tenaga kesehatan terhadap jumlah

penduduk di Propinsi Lampung pada setiap tahunnya dari tahun 2004 sampai

dengan tahun 2009. Pada grafik tersebut tampak bahwa Angka Kematian Bayi

sangat erat korelasinya dengan prosentase jumlah tenaga kesehatan. Kenaikan

prosentase jumlah tenaga kesehatan diikuti oleh menurunnya Angka Kematian Bayi,

dan demikian sebaliknya jika prosentase tenaga kesehatan menurun maka Angka

Kematian Bayi cenderung meningkat atau dengan kata lain prosentase tenaga

kesehatan berbanding terbalik dengan Angka Kematian Bayi di Propinsi Lampung.

Pada indikator gizi kurang tampak bahwa angka yang dicapai Propinsi Lampung

sudah jauh lebih baik (5% pada tahun 2009) dibandingkan dengan target nasional

sebesar 20% pada akhir 2009. Pada Tabel 2.3.5 dapat dilihat bahwa pada tahun

2004 indikator gizi kurang sudah dapat ditekan pada angka 10%. Angka indikator

gizi kurang agak meningkat pada tahun 2005 dan 2007, namun angkanya tidak

melebihi 13%, yang berarti masih berada di bawah target nasional pada akhir 2009.

Hal ini menunjukkan bahwa angka kematian bayi tidak hanya ditentukan oleh faktor

asupan gizi, namun juga ditentukan oleh faktor pelayanan kesehatan.

Page 36: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

29

2.3.3 Rekomendasi

Berdasarkan hasil evaluasi pembangunan kesehatan pada RJMD 2004 – 2009

tampak jelas bahwa keberhasilam pembangunan di bidang kesehatan berkontribusi

signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu pada RPJMD

2010 – 2015 Provinsi Lampung, pembangunan bidang kesehatan harus tetap menjadi

salah satu prioritas utama.

Secara khusus program-program pembangunan di bidang kesehatan perlu

diarahkan untuk secara efektif mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan secara

nasional. Perlu pula dicatat bahwa program pembangunan di bidang kesehatan

hendaknya disinergikan dengan pembangunan pada bidang-bidang lain, termasuk bidang

pendidikan, bidang pertanian dan ketahanan pangan, serta pembangunan infrastruktur.

Peningkatan kualitas kesehatan sebaiknya didorong dengan peningkatan rasio

tenaga kesehatan yang sekaligus menggambarkan peningkatan sarana prasarana serta

layanan kesehatan pada masyarakat. Upaya peningkatan status kesehatan juga perlu

diikuti upaya peningkatan bidang terkait misalnya peningkatan pendapatan masyarakat

dan pola hidup sosial yang sehat.

Upaya yang perlu dilakukan dalam meningkatkan capaian indikator Indonesia

Sehat 2010 adalah dengan membangun sistem basis data kesehatan yang efektif untuk

pengambilan keputusan dan perencanaan program ke depan. Peningkatan anggaran

dalam mendukung pelaksanaan program harus dilakukan dengan tanpa

mengesampingkan sumber dana non konvensional. Penanganan masalah kesehatan

secara terpadu dengan program sektor lain menjadi kata kunci yang sangat penting.

Peningkatan akses masyarakat terhadap yankes harus dilakukan dengan menambah

jumlah yankes terutama di wilayah yang rasio yankesnya masih rendah. Sistem

pengangkatan tenaga kesehatan harus lebih diefektifkan dengan berbasis pada

kebutuhan masyarakat terutama untuk daerah miskin dan terpencil.

2.4 Keluarga Berencana

2.4.1 Indikator keluarga Berencana

Saat ini tingkat kesertaan masyarakat dalam program KB di Propinsi Lampung

telah mencapai tingkat yang tinggi dengan aspirasi yang semakin modern. Kesertaan

yang tinggi tersebut menuntut pelayanan yang lebih berkualitas baik sarana, tenaga dan

metoda kontrasepsi yang digunakan. Apabila tuntutan tersebut tidak dapat terpenuhi,

maka dikhawatirkan akan terjadi kejenuhan yang pada akhirnya akan mengendorkan

Page 37: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

30

peran dan kesertaan masyarakat dalam berkeluarga berencana. Oleh karena itu

diperlukan inovasi dan rangsangan baru agar masyarakat mempertahankan, bahkan

meningkatkan peran dan kesertaan mereka dalam upaya-upaya yang mengarah kepada

peningkatan kesejahteraan.

Sasaran nasional sebagaimana ditentukan dalam RPJMN 2004-2009 adalah

Angka Fertilitas Total (TFR) sebesar 2,2 dan Laju Pertambahan Penduduk (LPP) sebesar

1,14 %. Disisi lain komitmen pemerintah kabupaten/kota terhadap program KB nasional

sangat beragam. Untuk itu perlu dilakukan penajaman sasaran sesuai dengan daya

dukung kondisi dan potensi wilayah serta kontribusinya terhadap pencapaian sasaran

nasional. Untuk daerah-daerah prioritas, pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat

menyediakan dukungan baik dalam bentuk kelembagaan, tenaga, sarana dan prasarana

serta anggaran yang memadai. Namun kendala kemampuan pemerintah dalam

membiayai pembangunan masih terbatas sehingga pengalokasiannya perlu didasarkan

pada skala prioritas, baik dalam konteks program maupun wilayah.

2.4.2 Capaian Indikator

Program KB merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah mortalitas ibu

dan anak karena dapat menolong ibu untuk menghindari kehamilan resiko tinggi. Adapun

pelaksanaannya melalui penundaan kehamilan sampai usia 20 tahun atau lebih,

menghentikan kehamilan pada usia lebih dari 35 tahun (usia yang baik untuk melahirkan

dibawah 35 tahun), dan memperkecil jumlah paritas (dua anak lebih baik),

memperpanjang jarak kehamilan satu dengan kehamilan berikutnya minimal dua tahun

(usahakan jangan punya dua balita). Keberhasilan Program KB, menurut BKKBN, dapat

dilihat dari dua indikator yaitu persentase pemakaian kontrasepsi (Contraceptive

Prevalence Rate/CPR) serta rata-rata jumlah anak yang dilahirkan (Total Fertility

Rate/TFR).

Tabel 2.3.7 Capaian Indikator Keluarga Berencana di Propinsi Lampung

Indikator Keluarga Berencana

Capaian Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Contraceptive Prevalence Rate (%)

78.42 80.85 78.69 85.18 87.74 90.37

Pertumbuhan Penduduk (%) 1.70 1.25 1.35 1.08 1.39 1.36 Total Fertility Rate (%) 2.7 2.7 2.7 2.5 2.45 2.43

Page 38: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

31

Pada Tabel 2.3.7 tampak bahwa selama kurun waktu 2004 – 2009 presentase

penduduk ber KB (CPR) di Provinsi Lampung secara signifikan meningkat. Apabila

dicermati lebih lanjut, peningkatan angka CPR tersebut berkorelasi erat dengan laju

penurunan pertumbuhan penduduk. Pencapaian tersebut di atas, tidak lepas dari

dukungan sarana dan prasarana keluarga berencana yang tersedia di Provinsi Lampung.

Jumlah klinik KB di Provinsi Lampung pada tahun 2006 terdiri dari klinik KB pemerintah

814 unit, swasta 64, pelayanan KB Rumah Sakit Pemerintah 11 unit dan swasta 20 unit.

Fenomena yang diperlihatkan oleh data di atas mencerminkan bahwa program

keluarga berencana dapat menjadi instrumen yang efektif untuk mengendalikan jumlah

penduduk. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tingginya laju pertumbuhan

penduduk maka pada RPJMD 2010 – 2015 program keluarga berencana harus menjadi

salah satu prioritas.

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (2007), secara nasional

menunjukan angka CPR pada tahun 2003 sebanyak 60,3%, TFR 2,6 dengan LPP 1,49%

sedangkan pada tahun 2007 CPR sebanyak 61,4% dengan TFR 2,6, LPP 1,28%. Jumlah

akseptor KB baru di Propinsi Lampung pada tahun 2005 sebanyak 194.222 orang dengan

pemakaian kontrasepsi yang paling diminati adalah suntikan sebanyak 92.341 pemakai

(48,34%). Akseptor KB baru yang dicapai pada tahun 2006 (222.310 orang) ternyata

kurang dari target (232.550 orang) yang ditetapkan BKKBN yaitu sekitar 95,59 persen.

Jenis kontrasepsi yang paling diminati oleh akseptor baru masih sama dengan yang

paling diminati pada tahun sebelumnya yaitu suntikan, sebesar 107.454 orang (48,33

persen) kemudian disusul jenis pil, sebanyak 87.074 orang (36,17 persen).

Sebagai ilustrasi kinerja pembangunan keluarga berencana di Provinsi Lampung,

berikut disajikan data kinerja program keluarga berencana di Kota Bandar Lampung.

Pemakai AKDR di Kota Bandar Lampung, sebagai kota terbesar di Propinsi Lampung,

mengalami penurunan dari 5,1% (tahun 2008) menjadi 4.2% (tahun 2009). Di antara tiga

belas kecamatan yang terdapat di Kota Bandar Lampung terdapat dua kecamatan yang

rendah pencapaiannya yaitu Kecamatan Teluk Betung Utara dan Kecamatan Teluk

Betung Selatan.

Page 39: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

32

Analisa Indikator

Untuk menguraikan efektifitas kinerja pembangunan di sektor keluarga berencana,

berikut disajikan grafik CPR dan Pertumbuhan Penduduk dari tahun 2004 sampai dengan

2009.

Grafik 2.3.7 Persentase penduduk ber KB di Provinsi Lampung

50,0

60,0

70,0

80,0

90,0

100,0

110,0

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Per

sen

tase

(%

)

Grafik 2.3.8 Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Lampung

0,5

0,7

0,9

1,1

1,3

1,5

1,7

1,9

2,1

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Per

sen

tase

(%

)

Page 40: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

33

Pada Grafik 2.3.7 nampak bahwa persentase pemakaian kontrasepsi (Contraceptive

Prevalence Rate/CPR) dari tahun 2004 sampai dengan 2006 cenderung stagnan pada

kisaran 80 persen namun mulai tahun 2007 meningkat terus hingga mencapai 90,37 %.

Meskipun angka tersebut masih dibawah target nasional (BKKBN) sebesar 95,59%,

namun tren yang terus meningkat memberikan harapan bahwa pada tahun 2010 paling

tidak dapat menyamai target persentase pemakaian kontrasepsi secara nasional.

2.4.3 Rekomendasi

Berdasarkan pemasalah dan tantangan yang dihadapi, serta kondisi pencapaian

indikator sampai tahun 2009. Maka upaya yang perlu dilakukan di bidang pembangunan

keluarga kecil berkualitas antara lain adalah:

a) Peningkatan advokasi kepada Pemerintah Kabupaten/Kota agar memberikan

prioritas (kelembagaan, tenaga lapangan, sarana/prasarana, dan anggaran)

memadai untuk program KB;

b) Peningkatan konsolidasi dan perumusan strategi tepat dan cermat agar sasaran

dapat tercapai;

c) Penurunan kesenjangan pencapaian program antar Kabupaten/Kota sehingga

sasaran propinsi dapat tercapai dan memberikan kontribusi secara nasional;

d) Pengkajin kembali kebijakan dan strategi operasional dalam rangka pencapaian

sasaran-sasaran KS (Keluarga Sejahtera);

e) Penguatan mekanisme operasional dan pemberdayaan seluruh potensi

masyarakat dalam pelaksanaan program;

f) Pencarian pendekatan dan terobosan baru dalam rangka perluasan sasaran

sesuai segmentasi wilayah dan tingkat fertilisasi;

g) Pencarian terobosan untuk peningkatan pemakaian kontrasepsi secara efektif dan

efisien, serta kesertaan pria dalam pemakaian kontrasepsi;

h) Peningkatan program kesehatan reproduksi remaja yang diarahkan untuk

menurunkan fertilisasi kelompok umur muda (kelompok 15-19);

i) Peningkatan keikutsertaan peserta KB sebagai anggota kelompok UPPKS untuk

meningkatkan ekonomi keluarga;

j) Penguatan program pelembagaan keluarga kecil berkualitas untuk peningkatan

SDM KB di lapangan baik secara kuantitas maupun kualitas, serta memperkuat

jejaring institusi masyarakat.

Page 41: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

34

2.5 Ekonomi Makro

2.5.1 Indikator Ekonomi Makro

Selama tahun 2004 sampai 2008 laju pertumbuhan ekonomi Nasional terus

meningkat dari 4% per tahun pada 2004 menjadi di atas 6% per tahun pada 2008 dan

turun menjadi 4,44% pada tahun 2009 dikarenakan imbas dari krisis keuangan global

yang cukup berdampak pada perekonomian nasional Demikian juga untuk Provinsi

Lampung, laju pertumbuhan ekonominya juga mengalami peningkatan dari 5% per tahun

pada 2004 menjadi 6,80 % pada tahun 2009. Tren pelambatan pertumbuhan ekonomi

dunia dan nasional pada tahun 2009 tidak terlalu berpengaruh besar terhadap kinerja

ekonomi lampung yang terus tumbuh positif dan tahun 2009 mengalami pertumbuhan

ekonomi lebih tinggi dibandingkan tahun 2008. Sektor keuangan, sektor pertanian dan

sektor pengangkutan menjadi penopang pertumbuhan yang terjadi.

Dari sisi permintaan, konsumsi swasta masih mendominasi aktivitas

perekonomian dengan pangsa sebesar 55,59% dan pertumbuhan sebesar 6,2% (yoy),

diikuti dengan pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB) yang berpangsa

13,38% dengan laju pertumbuhan tahunan mencapai 11,54% (yoy). Hal ini menunjukkan

bahwa peran konsumsi swasta dan pembentukan modal tetap bruto memiliki peran yang

penting dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung dari sisi

permintaan (Bank Indonesia, 2010).

Secara umum dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Lampung tahun

2009 mengalami akselerasi dibandingkan tahun 2008. Pulihnya ekonomi makro pasca

krisis ekonomi global mampu mendorong output seluruh sektor secara tahunan. Dari sisi

tekanan harga menjadi berkurang akibat supply komoditas yang memadai. Dari sisi

realisisi penerimaan daerah Provinsi 2009 dapat melebihi target yang telah ditetapkan.

Indikator kesejahteraan masyarakat di 2009 mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang mengalami penurunan dan nilai tukar petani

(NTP) yang mengalami peningkatan.

Keputusan Gubernur Lampung melalui SK Nomor G/681/III.05/HK/2009 tanggal

19 Nopember 2009 telah menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Lampung tahun

2010, sebesar Rp767.500. Mengalami kenaikan sebesar Rp76.500 atau 11,07% dari

UMP Lampung tahun 2009 sebesar Rp691.000. secara langsung akan mendorong

peningkatan konsumsi swasta sebagai sumber pertumbuhan dari sisi permintaan.

Page 42: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

35

2.5.2 Capaian Indikator

Peningkatan konsumsi swasta pada 2009-2010 terjadi karena adanya aktivitas

persiapan Pemilukada, tahun ajaran baru, serta panen komoditas petanian dan

perkebunan. Beberapa prompt indikator peningkatan konsumsi swasta tersebut antara

lain Pemilukada, Nilai Tukar Petani, Konsumsi air dan listrik rumah tangga, hasil survei

konsumen, dan penjualan kendaraan bermotor yang terus mengalami kenaikan dari tahun

ke tahun selama 2004-2009 terutama pada tahun 2009-2010. Indikator pertumbuhan

konsumsi swasta lainnya adalah impor barang konsumsi dan optimisme masyarakat

terhadap kondisi perekonomian. Rata-rata bulanan impor barang konsumsi mengalami

peningkatan sebesar 17,57% (qtq), dari US$ 3,09 juta menjadi US$ 3,64 juta. Begitu juga

dengan hasil survei konsumen Bank Indonesia Bandar Lampung yang menunjukkan

optimisme masyarakat melalui kenaikan indeks keyakinan konsumen (IKK), indeks

kondisi ekonomi saat ini (IKESI), serta indeks ekspektasi konsumen (Bank Indonesia,

2010)

Kegiatan Investasi pada triwulan II-2010 tumbuh sebesar 11,54% (yoy) atau

4,44% (qtq). Data BPMD Provinsi Lampung menunjukkan bahwa realisasi investasi

selama triwulan laporan sebesar Rp 794,9 milyar untuk pembiayaan beberapa bidang

usaha seperti industri kimia dasar organik sebesar Rp 40,58 miliar, industri udang dan

pakan ternak sebesarRp 741,78miliar, dan jasa penunjang pertambangan minyak dan gas

bumi sebesar Rp 12,57 miliar. Ekspor juga mengalami pertumbuhan positif seiring

perkembangan kondisi global yang relatif stabil dan terus berkembang.

Dari sisi penawaran, pertumbuhan PDRB sebesar 5,5% (yoy) pada triwulan II-

2010 didukung oleh pertumbuhan positif dari delapan (8) sektor ekonomi. Pertumbuhan

terbesar terjadi pada Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan dengan

sumbangan pertumbuhan sebesar 3,68%. Perkembangan aktivitas keuangan maupun

maraknya sewa rumah merupakan salah satu penyebabnya. Adapun sektor yang

tumbuh negatif adalah sektor Pertanian akibat faktor cuaca berupa hujan yang terjadi

hampir sepanjang triwulan laporan sehingga mengganggu produksi sektor tersebut.

Sektor pertanian masih mendominasi PDRB Lampung dengan pangsa 35,6%,

namun pertumbuhan tahunannya menurun sebesar 7,2% (yoy). Sektor pertanian ini

sangat rentan dengan perubahan iklim yang ekstrim. Pada tahun 2009-2010 perubahan

iklim yang ekstrim (banjir dan kekeringan serta serangan hama yang eksplosif) telah

Page 43: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

36

menurunkan laju pertumbuhan sektor pertanian, akibatnya pertumbuhan ekonomi Provinsi

Lampung pada tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2009.

Di samping sektor pertanian, penyumbang PDRB dari sisi penawaran adalah

sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan pertumbuhan mencapai 5,4% (yoy) dan

pangsa 15,9%. Fakta tersebut menunjukkan bahwa pengembangan sektor tersebut pada

masa yang akan datang perlu terus ditingkatkan. Fakta menunjukkan bahwa pada tahun

2004-2010 pembangunan sarana dan prasarana perdagangan seperti revitalisasi pasar-

pasar tradisional, pengembangan pasar-pasar modern, pembangunan hotel dan restoran

di Kota Bandar Lampung dan kota-kota lainnya pada tahun 2004-2010 telah mampu

memacu pertumbuhan ekonomi sektor tersebut dan perekonomian Lampung secara

keseluruhan. Fasilitasi dan pelayanan serta insentif fiskal dan moneter perlu ditingkatkan

pada masa yang akan datang guna memacu sektor tersebut.

Gambar 2.3.9 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung

pada tahun 2004 sampai 2009 tumbuh positif dengan tren yang terus meningkat dari 4%

tahun 2005 menjadi lebih dari 6% pada tahun 2009. Secara relatif laju pertumbuhan

ekonomi Provinsi Lampung lebih tinggi dibanding secara relatifkan dengan laju

pertumbuhan ekonomi Nasional (Gambar 2.3.9 dan 2.3.10). Peningkatan laju

pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung disebabkan karena adanya peningkatan yang

pesat dalam aktivitas bidang pertanian, industri pertanian (agroindustri), perdagangan,

hotel dan restoran, transportasi dan komunikasi serta jasa yang selama 2004 sampai

Page 44: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

37

2009 nilainya meningkat lebih dari 100% (Tabel 2.3.8). Hal ini menunjukkan bahwa

pembangunan ekonomi di Lampung sangat berhasil.

Keberhasilan pembangunan di Provinsi Lampung ini juga ditunjukkan oleh pangsa

(share) PDRB Provinsi Lampung dalam PDB Nasional. Tabel 2.3.8 menunjukkan

bahwa pangsa PDRB Provinsi Lampung dalam PDB Nasional selama 2004-2009 terus

mengalami peningkatan dan share tersebut diperkirakan akan terus meningkat di masa

mendatang karena Pemerintah Provinsi Lampung semakin meningkatkan intensitas

pembangunan sektor-sektor tersebut.

Pada awal tahun 2010 Pemerintah Provinsi Lampung telah mencanang Program

Percepatan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan yang dipimpin langsung

oleh Gubernur Lampung, Wakil Gubernur Lampung dan beranggota semua SKPD,

Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang Terap, dan Stakeholder terkait (Perusahaan, BI,

Asosiasi petani, KHTI, KTNA, dll).

Upaya-upaya modernisasi dan peningkatan fasilitas bongkar muat di Pelabuhan

Panjang terus dilakukan untuk menunjang kegiatan ekspor dan impor. Revitalisasi pasar-

pasar tradisional dan sarana perdagangan lain juga dilakukan disertai dengan

pembangunan kepariwisataan daerah. Pengembangan sentra-sentra produksi unggulan

daerah semakin ditingkatkan, begitu juga dengan pengembangan jasa berbankan.

Page 45: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

38

Tabel 2.3.8 Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 (milliar rupiah)

Produk

Domestik Bruto

Indonesia

Produk Domestik

Regional Bruto Lampung

Kontribusi PDRB Lampung

terhadap PDB Nasional

2004 1.656.517 36.016 2,17% 2005 1.750.815 40.907 2,34% 2006 1.847.127 49.119 2,66% 2007 1.964.327 60.922 3,10% 2008 2.082.316 74.490 3,58% 2009 2.176.975 87.758 4,03%

Sumber: BPS Provinsi Lampung (diolah)

Selama periode 2004-2009, kontribusi PDRB Lampung terhadap PDB Nasional

masih relatif kecil yakni sebesar 2,5% - 3,1%. Sumbangan PDRB Lampung ke PDB

nasional yang masih di bawah 4% dan laju pertumbuhan ekonomi yang masih dibawah

petumbuhan nasional perlu menjadi fokus kebijakan pemerintah daerah agar kedepan

Lampung mampu menjadi salah satu kontributor perekonomian nasional karena Provinsi

Lampung memiliki keunggulan geografis yakni dekat dengan Pulau Jawa dan Ibukota

Jakarta sebagai pusat pemerintahan serta ekonomi.

Tabel 2.3.9

Produk Domestik Regional Bruto Lampung Atas Dasar Harga Konstan 2000 (milliar rupiah)

Produk Domestik Regional Bruto Lampung 2004 2005 2006 2007

2008

2009

Lampung 36,016 40,907 49,119 60,922 74.490 87.758Oil & Its Product 1,143 1,500 1,413 1,436 1458 1114 Without Oil & Its Product 34,872 39,407 47,706 59,485 73.032 86.644Agriculture 13,556 15,140 18,167 22,733 28.775 34.794Mining & Quarrying (MQ) 1,684 2,042 2,152 2,190 2.307 1.988 Manufacturing Industries 4,495 5,260 6,147 8,314 9.727 12.050Electricity, Gas & Water Supply 267 292 360 401 442 479 Construction 1,917 1,972 2,650 3,079 2.387 3.742 Trade, Hotel & Restaurant (TH) 5,256 6,150 7,573 8,715 10.158 11.612Transport & Communication 2,240 2,759 3,814 5,095 6.661 8.441 Financial, Ownership&Business 2,537 2,744 2,968 3,665 4.773 5.627 Services (SE) 4,063 4,547 5,288 6,730 8.372 9.026 Sumber: BPS Provinsi Lampung (diolah)

Page 46: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

39

Oleh karena itu prioritas pembangunan di Provinsi Lampung ke depan harus lebih

dititikberatkan kepada peningkatan pembangunan pertanian dalam arti luas berwawasan

agribisnis, khususnya dalam hal pengembangan industri pengolahan hasil-hasil pertanian

(agroindustri) dan perdagangan dan jasa. Pembangunan pertanian harus berwawasan

agribisnis dan berkelanjutan agar pertumbuhan ekonomi juga diikuti oleh pemerataan

pendapatan dan peningkatan lapangan kerja. Secara lebih rinci perkembangan beberapa

indikator ekonomi makro dan investasi Provinsi Lampung tahun 2004-2009 tertera pada

Tabel 2.3.10.

Tabel 2.3.10 Beberapa Indikator Ekonomi Makro Provinsi Lampung 2004-2009

Indikator  2004  2005  2006  2007  2008  2009 

Ekonomi Makro                   

Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 

5,07 4,02 4,98 5,94 6,36  6,80

Persentase Ekspor terhadap PDRB (%) 

35,64 41,47 40,41 39,03 26,18  29,06

Persentase Output Manufaktur Terhadap PDRB (%) 

12,48 12,86 12,51 13,65 14,06  14,48

Pendapatan Perkapita (Juta Rupiah) 

5,10 5,75 6,81 8,36 11,64  11,64

Laju Inflasi (%) :                   

Bandar Lampung  4,10 2,80 0,70 6,58 6,34 6,00

Tabel 2.3.10 menunjukkan bahwa data persentase ekspor terhadap PDRB

menunjukkan trend yang menurun dari 41,47% pada tahun 2005 menjadi 26,18% pada

tahun 2008 kemudian meningkat kembali menjadi 29,6% pada tahun 2009. Hal ini karena

adanya resesi ekonomi global yang terjadi mulai tahun 2006/2007 yang dampaknya

masih dirasakan hingga kini. Di samping itu struktur ekspor Lampung lebih didominasi

oleh produksi pertanian primer seperti kopi, karet, CPO, kakao, dan udang segar yang

harganya sangat fluktuatif dan ditentukan oleh pasar global. Di samping itu tingginya

harga produk pertanian di dalam negeri semakin menekan laju ekspor Provinsi Lampung.

Fenomena menurunnya pangsa ekspor terhadap PDRB Lampung menunjukkan

bahwa daya saing perekonomian Lampung masih perlu ditingkatkan lagi. Penerapan

teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk pertanian

Page 47: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

40

Lampung perlu didorong dan disertai dengan upaya peningkatan produktivitas tenaga

kerja, kebijakan insentif ekspor, pengurangan pajak ekspor serta pengembangan

kelembagaan petani. Dengan demikian daya saing perekonomian Lampung semakin

meningkat.

Dari sudut persentase output manufaktur terhadap PDRB, sejak tahun 2004

hingga 2009 terus mengalami peningkatan. Hal ini berarti bahwa perekonomi Provinsi

Lampung sedang dalam proses transformasi dari pertanian menuju industri.

Transformasi perekonomian Lampung dari agraris menunju industri perlu didorong dan

ditingkatkan lagi agar mampu memberikan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Pengembangan industri pertanian perlu terus ditingkatkan guna meningkatkan pendapat

wilayah dan pendapatan masyarakat.

Dari sisi peningkatan kesejahteraan rakyat yang dilihat dari pendapat perkapita

mempelihatkan trend peningkatan yang signifikan dan terus meningkat dari tahun

ketahun, hal ini memperlihatkan bahwa trend pertumbuhan ekonomi regional Lampung

yang terus tumbuh positif yang diikuti dengan peningkatan pendapatan perkapita

masyarakat. Grafik 2.3.11 menunjukkan bahwa pendapatan perkapita Provinsi Lampung

naik dua kali lipat lebih selama 2004-2009 yakni dari Rp 5,10 juta/kapita pada tahun 2004

menjadi Rp 11,64 juta per kapita tahun 2009. Pendapatan per kapita secara rata-rata

terus tumbuh positif dari tahun ketahun, akan tetapi pendapatan perkapita di Provinsi

Lampung masih berada dibawah pendapatan perkapita secara nasional. Hal ini karena

laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Lampung relatif lebih tinggi dibandingkan dengan

Page 48: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

41

laju pertumbuhan penduduk nasional. Di samping itu migrasi penduduk dari kota-kota

pusat industri di Pulau Jawa ke Daerah Lampung akibat adanya resesi ekonomi menjadi

beban bagi perekonomian Lampung yang masih disominasi oleh sektor pertanian dan

perdesaan yang produktivitasnya masih lebih rendah dibandingkan dengan sektor

industri.

Dinamika sisi penawaran dan permintaan serta interaksi keduanya akan

mempengaruhi tingkat inflasi perekonomian suatu daerah. Perkembangan tingkat inflasi

di Daerah Lampung tertera pada Grafik 2.3.12.

Grafik 2.3.13 menunjukkan bahwa pola umum inflasi di Provinsi Lampung relatif

serupa dengan pola inflasi nasional. Namun, perlu dicermati bahwa selama kurun waktu

2005 dan 2007-2009 laju inflasi di Provinsi Lampung selalu lebih tinggi dibandingkan

dengan laju inflasi pada tingkat Nasional. Hal ini karena Provinsi Lampung merupakan

salah satu dari 10 sentra produksi pertanian di Indonesia yang harga produknya fluktuatif

dan tergantung kepada fluktuasi harga di pasar global dan sangat ditentukan oleh

ketetapan harga oleh Pemerintah. Fluktuasi laju inflasi yang terjadi dalam periode 2004-

2009 dijelaskan sebagaiberikut:

a. Tingkat inflasi yang tinggi pada tahun 2005 disebabkan oleh adanya musim kemarau

panjang yang terjadi pada tahun 2004 yang berdampak kepada menurunnya produksi

pertanian pada tahun 2005. Di samping itu otonomi pengelolaan infrastruktur irigasi

sebagaimana tertuang dalam UU No.7/2004 tentang Sumber Daya Air menyebabkan

Page 49: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

42

minimnya investasi dan pemeliharaan jaringan irigasi mulai dari jaringan primer,

sekunder hingga ke jaringan tersier, kondisi ini menyebabkan produktivitas tanam dan

intensitas tanam menurun sehingga total produksi produk pangan menurun. Pada

tahun 2005 peran Pemerintah ditingkatkan lagi dalam hal investasi dan pemeliharaan

jaringan primer dan sekunder dan sejalan dengan itu curah hujan kembali normal

sehingga produksi pertanian kembali meningkat begitu pula produksi tanaman bahan

makanan pokok penduduk sehingga laju inflasi kembali menurun sampai tahun 2006.

b. Mulai tahun 2007 hingga 2008 terjadi krisis energi. Harga BBM di pasar internasional

melambung tinggi hingga melampaui ambang kritisnya yakni 120 US$/barrel. Hal ini

karena tekanan para spekulan besar untuk memenuhi stok pile mereka guna menjaga

agar kebutuhan energi masa mendatang terjamin. Krisis energi yang berkepanjangan

tersebut mendorong gencarnya upayahan baku Negara maju mengembangkan

energi alternative berbasis produk pertanian terutama Biofuel dan Biodisel. Hal ini

menyebabkan harga TBS Sawit, jagung dan ubikayu meningkat drastis pada tahun

2008. Selain itu krisis financial global di Amerika Serikat telah menyebabkan aliran

valuta asing ke luar semakin besar yang menekan mata uang rupiah sehingga terjadi

imported inflation. Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra produksi sawit

dan padi nasional dan produsen ubikayu terbesar di Indonesia. Kondisi tersebut

menyebabkan inflasi pada tahun 2008 menjadi sangat tinggi dan melampaui inflasi

nasional.

c. Naiknya harga-harga pada tahun 2008 mendorong petani meningkatkan produksi

pertanian, pengenaan pajak ekspor komoditi perkebunan dan CPO serta adanya

upaya perbaikan infrastruktur irigasi dan masuknya produk-produk pertanian impor

(terutama dari Cina) menyebabkan laju inflasi pada tahun 2009 kembali turun.

Page 50: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

43

2.5.3 Rekomendasi

1. Masalah inefisiensi birokrasi pemerintah masih menjadi hal yang paling krusial dalam

pembangunan nasional dan daerah. Masalah utama dalam inefisiensi birokrasi

pemerintah terlihat pada tingkat penyerapan anggaran pemerintah, pada umumnya

penyerapan anggaran lebih banyak terjadi di akhir tahun dengan proyek yang

“sporadis” dan “terpaksa” hanya untuk menghabiskan pagu anggaran. Bila dijadikan

acuan atau indikator per semester, seharusnya penyerapan anggaran sudah lebih

dari 50 % realisasi pada akhir semester pertama, presentasi tersebut merupakan

indikator yang baik untuk mengukur kadar kesehatan APBN dan APBD, hal lain yang

paling mencolok adalah persentasi atau alokasi anggaran untuk belanja rutin serta

Akhir-akhir ini perekonomian Nasional dan Daerah Lampung relative labil dan fluktuatif

serta rentan terhadap gejolak eksternal (pasar global dan iklim). Kondisi ini menyebabkan

tingginya resiko dan ketidak pastian dalam manajemen perekonomian baik di tingkat

nasional maupun daerah. Oleh karena itu perlu dicari upaya-upaya yang tepat dan benar

yang perlu dilakukan Pemerintah dan Pemerintah Daerah agar stabilitas ekonomi nasional

dan daerah terjaga dengan baik. Pada tingkat Pusat koordinasi antar kementerian bidang

ekonomi guna mengantisipasi gejolak inflasi sangat diperlukan dengan didukung andanya

system early worning dari gejolak iklim. Pada tingkat Daerah koordinasi antar SKPD

bidang perekonomian haruslah dilakukan terutama dalam mengevaluasi perkembangan

perekonomian setiap kuartal atau semester guna mengantisipasi permasalahan dan

peluang pada masa mendatang sehingga aktivitas perekonomian dapat dikendalikan

dengan baik.

Pada sisi penawaran, peningkatan produktivitas lahan dan tenaga kerja serta nilai tambah

produk pertanian melalui penerapan IPTEKS berkelanjutan sangat diperlukan untuk

mendukung ketersediaan produk pangan dan produksi barang dan jasa lainnya. Pada sisi

permintaan di samping peningkatan konsumsi masyarakat, peningkatan konsumsi

pemerintah, investasi swasta dan ekspor sangat diperlukan. Pengendalian ketahanan

pangan melalui peningkatan cadangan pangan pemerintah, pemerintah daerah dan

masyarakat perlu dilakukan agar stabilitas harga pangan dan harga-harga umum terjamin.

Page 51: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

44

pegawai dibandingkan dengan belanja pembangunan. Belanja pembangunan

seharusnya mendapatkan porsi yang lebih banyak dari porsi belanja rutin karena

dapat memicu pertumbuhan ekonomi secara umum.

2. Kebijakan dan koordinasi setiap satker yang membawahi bidang ekonomi menjadi

salah satu faktor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi

Lampung agar kebijakan yang telah di tetapkan mampu dijalankan dan

diimplemetasikan dengan baik

3. Mengembangkan kebijakan insentif ekspor produk unggulan Provinsi Lampung

terutama sektor nonmigas. Peningkatan dayasaing produk melalui penerapan

teknologi inovatif yang mengarah kepada peningkatan nilai tambah produk.

4. Permasalahan tekanan harga yang disebabkan adanya interaksi permintaan dan

penawaran seiring pertumbuhan ekonomi yang terjadi haruslah diantisipasi sejak

dini, selain itu ketersedian stock barang di daerah sangat mempengaruhi harga,

tekanan harga yang bersumber dari volatile food diperkirakan masih akan tetap

terjadi seiring dengan terbatasnya stock bahan makanan oleh karena itu kebijakan

pemerintah daerah di bidang cadangan pangan daerah provinsi, kabupaten/kota dan

cadangan pangan masyarakat dalam menjaga kestabilan harga sangat diperlukan.

Komitmen pemerintah dalam menjaga kelancaran pasokan bahan kebutuhan pokok

perlu terus dijaga, selain itu perlu dicermati lebih jauh adanya potensi bencana yang

dapat mengakibatkan gagal panen dan memicu kenaikan harga bahan pokok serta

menjaga kelancaran distribusi bahan makanan, termasuk percepatan layanan

pelabuhan Merak-Bakauheni, menjaga infrastruktur selalu dalam keadaan baik.

5. Perlu dikembangan beberapa Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Baru berbasis

sumberdaya lokal dan pengembangan produk hilir.

2.6 Investasi

2.6.1 Indikator Investasi

Agenda Pembangunan

Indikator

Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Investasi Nilai rencana PMA yang disetujui Nilai Realisasi Investasi PMA Nilai Rencana PMDN yang disetujui Nilai realisasi investasi PMDN Realisasi penyerapan tenaga kerja PMA

Page 52: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

45

2.6.2 Capaian Indikator

Seiring iklim ekonomi global yang semakin membaik, disertai optimisme kalangan

dunia usaha terhadap prospek ekonomi tahun ini, investasi di Lampung pada 2009 masih

mengalami pertumbuhan. Perkembangan investasi (PMDN dan PMA) di Provinsi

Lampung tahun 2004-2009 terlihat pada Tabel 2.3.11

Tabel 2.3.11.

Kinerja investasi di Provinsi Lampung, 2004-2009

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Nilai Realisasi Investasi PMDN (Rp. Milyar)

13,20 1.055,60 607,00 163,80 735,20 549,90

Nilai Persetujuan Rencana Investasi PMDN (Rp.Milyar)

590,70 744,5 5.083,3 1.087,5 532,63 635,90

Nilai Realisasi Investasi PMA (US$ Juta)

23,10 72,20 116,10 124,50 67,00 32,70

Nilai Persetujuan Rencana Investasi PMA (US$ Juta)

265,00 30,40 191,50 251,40 -301,68 362,02

Realisasi penyerapan tenaga kerja PMA

5.632 12.621 7.830 1.204 1.067 -427

Tabel 2.3.11 menunjukkan bahwa nilai persetujuan dan realisasi PMDN di Provinsi

Lampung pada tahun 2004-2009 sangat fluktuatif. Hal ini menunjukkan bahwa animo

masyarakat dalam nenamkan modal di Lampung masih perlu ditingkatkan lagi. Upaya-

upaya di bidang promosi investasi serta pelayanan perizinan usaha perlu ditingkatkan

lagi. Jaminan keamanan dan tersedianya infrastruktur wilayah yang baik dan lancar

sangat membantu dalam upaya meningkatkan realisasi investasi PMDN di Provinsi

Lampung.

Demikian juga dengan kinerja nilai realisasi dan persetujuan PMA di Provinsi

Lampung pada tahun 2004-2009 terlihat sangat fluktuatif. Hal ini menunjukkan bahwa

Provinsi Lampung belum mampu memberikan kepastian bagi upaya penanaman modal

asing. Beberapa faktor yang menjadi kendala dalam upaya meningkatkan nilai investasi

Page 53: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

46

PMA di Provinsi Lampung adalah terbatasnya infrastruktur wilayah seperti sarana dan

prasarana transportasi dan perhubungan, terbatasnya pasokan energi listrik dan air

bersih, serta proses perizinan yang efektif dan efisien. Meski telah ada sistem perizinan

satu pintu namun efektivitas dan efisiensinya masih perlu ditingkatkan lagi.

Fakta menunjukkan bahwa berdasarkan data BPMD Provinsi Lampung, sampai

dengan akhir tahun 2009, investasi yang masuk ke Provinsi Lampung mencapai Rp5,11

triliun yang terdiri dari 14 proyek PMA dan 7 proyek PMDN. Angka investasi yang masuk

tersebut melampaui target investasi Lampung yang sebelumnya ditargetkan hanya

sebesar Rp1,5 triliun. Hampir seluruh kegiatan investasi yang masuk ke Lampung

merupakan industri pengolahan berbasis pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa Lampung

masih menjadi daerah potensial bagi investasi di sektor pertanian.

Promp indikator yang dapat menunjukkan pertumbuhan investasi diantaranya

penjualan semen, kredit investasi Bank Umum, serta impor komoditas bahan baku

penolong. Rata-rata penjualan semen pada triwulan IV-2009 mencapai 100.250 ton,

meningkat 13,69% dibandingkan rata-rata penjualan semen triwulan III-2009 sebesar

88.180 ton. Kredit investasi perbankan di Provinsi Lampung pada posisi Desember 2009

tercatat sebesar Rp2,91 triliun, meningkat sebesar 8,47% (qtq) dan 19,44% (yoy).

Sementara itu, rata-rata impor makanan minuman belum diolah dan sudah diolah untuk

industri masing-masing mengalami peningkatan masingmasing sebesar 20,42% (qtq) dan

2,67% (qtq) (Bank Indonesia, 2010).

Promp indikator lain yang menunjang peningkatan kegiatan investasi tercermin

dalam hasil Liasion dan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia. Dalam

kegiatan Liasion triwulan IV-2009, sebagian besar contact liasion menyatakan melakukan

kegiatan investasi pada triwulan laporan, meskipun mayoritas investasi bukan berupa

investasi fisik, melainkan pemeliharaan rutin. Sementara itu, hasil SKDU triwulan III-2009

menunjukkan bahwa responden memperkirakan kegiatan usaha pada triwulan IV-2009

akan mengalami ekspansi, meskipun dengan optimisme yang berkurang dibandingkan

perkiraan ekspansi usaha pada triwulan sebelumnya. Sebagian besar responden

menyatakan faktor utama dari ekspektasi tersebut adalah meningkatnya permintaan

dalam negeri (Bank Indonesia, 2010).

Page 54: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

47

2.6.2 Rekomendasi

1. Untuk meningkatkan realisasi investasi yang masuk ke Lampung maka perlu

dilakkan upaya-upaya peningkatan promosi dan kesiapan struktur serta infrastruktur

pembangunan, meningkatkan rasa keamanan, meningkatkan sarana transportasi

dan mengatasi masalah inefisiensi birokrasi.

2. ACFTA merupakan kerjasama perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN

dengan CHINA (ACFTA). Dalam lingkup tersebut, disepakati berlakunya tariff bea

impor sebesar 0% untuk komoditas yang diimpor dari China ke Negara-negara

ASEAN. Penerapan ACFTA telah terjadi sejak 1 Januari 2010, dengan Indonesia

sebagai salah satu negara pesertanya. Dalam rangka meminimalisir terjadinya

dampak merugikan ACFTA dikemudian hari, maka penguatan kualitas produk dalam

negeri perlu dilakukan, dengan teknologi yang efisien. Sehingga harga jual dan

kualitas produk lokal dapat bersaing di pasaran.

3. Pemerintah daerah sudah harus sedini mungkin menyiapkan kebijakan yang pro

terhadap investasi baru dan mampu mendorong industri di Lampung untuk dapat

mencapai economic of scale yang semakin baik sehingga dengan sedirinya harga

jual dapat turun sehingga keuntungan industri semakin meningkat yang akan

berdampak kepada kesejahteraan masyarakat dan secara tidak langsung akan

mendorong industri untuk melakukan reinvesment di daerah Lampung dari freecash

flow yang dimiliki.

Page 55: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

48

4. Seyogyanya Pemerintah dan Pemerintah Daerah mengembangkan kawasan industri

perpadu yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana nfrastruktur yang memadai.

2.7 Bidang Infrastruktur

2.7.1 Indikator Bidang Infrastruktur

Tabel 2.3.12

Persentase Panjang Jalan Nasional dan Provinsi Lampung

No Indikator Pendukung

Capaian Tahun (%) 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Persentase panjang jalan Nasional di Prop. Lampung berdasarkan kondisi:

� Baik 25.39 35.79 46.19 50.89 51.53 52.16 � Sedang 25.04 37.80 35.76 33.98 37.51 37.51 � Buruk 49.58 26.41 18.05 15.13 10.95 10.33 Persentase panjang jalan Provinsi di Prop. Lampung dan kabupaten berdasarkan

kondisi: � Baik 26.41 30.78 42.82 48.13 40.90 40.90 � Sedang 39.54 28.90 18.35 20.63 21.20 21.10 � Buruk 34.06 40.33 38.83 31.24 37.90 38.00

Permasalahan yang masih dihadapi pada pembangunan lalu lintas angkutan jalan

sampai dengan tahun 2009, baik prasarana dan sarana moda transportasi jalan terutama

adalah kelaikan prasarana dan sarana jalan, disiplin dan keselamatan lalu lintas di jalan

serta perkembangan armada dan pergerakan angkutan jalan yang terus meningkat yang

tidak sebanding dengan perkembangan panjang dan kapasitas prasarana jalan setiap

tahunnya.

Meningkatnya kondisi dan kualitas prasarana dan sarana dengan menurunkan

tingkat backlog pemeliharaan sebenarnya hanya salah satu dari tujuh sasaran

pembangunan Sektor Transportasi Nasional. Sedangkan outcome yang diharapkan

adalah meningkatnya jumlah dan kualitas pelayanan transportasi, sehingga dapat

mendorong meningkatnya mobilitas dan distribusi nasional dan wilayah; serta

meningkatnya pemerataan dan keadilan pelayanan transportasi baik antar wilayah

Page 56: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

49

maupun antar golongan masyarakat di perkotaan, perdesaan, maupun daerah terpencil

dan perbatasan.

2.7.2 Capaian Indikator Data menunjukkan bahwa pada Tahun 2009, Panjang jalan di propinsi lampung

sepanjang 13.156 km dengan rincian: Jalan nasional ( 1004 km) terdiri dari kondisi

mantap 892 km; baik 602 km; 289 km sedang; 111,9 tidak mantap; 67,8 km rusak ringan;

44.1 km rusak berat. Sedangkan jalan Propinsi sepanjang kurang lebih 2370 km dengan

kondisinya sebagai berikut: 1241 km mantap; 308 km baik; 933 km dalam kondisi sedang;

1128km tidak mantap; 463 km rusak ringan; 664 km rusak berat. Disamping itu yang

masih harus banyak mendapatkan perhatian adalah jalan kabupaten sepanjang 9 782 km

dengan kondisi sebagai berikut: 5 429 km mantap; 2 034 km baik; 3 394 km sedang; 4

353 km tidak mantap 2 481 km rusak ringan; 1 872 km rusak berat.

Infrastruktur jalan dan jembatan Panjang ruas Jalan Nasional di Provinsi Lampung

pada tahun 2004 (SK Menteri Kimpraswil No. 376/KPTS/M/2004) mencapai 1.004,16 km.

Pada tahun 2005 panjang ruas Jalan Nasional mencapai 1.136,11 Km dan Jalan Provinsi

mencapai 2.369,97 Km (SK Mendagri No.55 Tahun 2000), sehingga panjang jalan secara

keseluruhan mencapai 3.506,08 Km. Tingkat kemantapan pelayanan jalan untuk Jalan

Nasional di Provinsi Lampung hingga akhir tahun 2005 berkisar 75,5% dan Jalan Provinsi

60,75%. Pada tahun 2009 kondisi mantap pada jalan Provinsi menjadi (62.00 %); dan

jalan nasional (89,67 %).

Infrastruktur jalan dan jembatan Panjang ruas Jalan Nasional di Provinsi Lampung

pada tahun 2004 (SK Menteri Kimpraswil No. 376/KPTS/M/2004) mencapai 1.004,16 km.

Jalan Provinsi tercatat sepanjang 2.369,97 Km (SK Mendagri No.55 Tahun 2000),

sehingga panjang jalan secara keseluruhan mencapai 3.506,08 Km. Tingkat kemantapan

pelayanan jalan untuk Jalan Nasional di Provinsi Lampung hingga akhir tahun 2005

berkisar 75,5% dan Jalan Provinsi 60,75%. Sedangkan pada tahun 2009 kondisi mantap

pada jalan Provinsi menjadi (62.00 %); dan jalan nasional (89,67 %).

Melihat perkembangan tersebut, relevansi dengan capaian RPJMN secara umum

masih terkendala pada upaya mempertahankan tendensi peningkatan kapasitas dan mutu

kondisi jalan terutama pada jalan Kabupaten dan jalan Propinsi. Sedangkan pada kondisi

jalan Nasional, meskipun cenderung stagnasi setelah tahun 2007, namun peningkatan

Page 57: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

50

prosentase jalan yang mempunyai kondisi mantap masih mengalami kenaikan meskipun

sangat kecil (sekitar 2% selama 3 tahun terakhir).

Selanjutnya dalam upaya mendukung transportasi hasil di bidang industri dan

agroindustri, pemerintah Provinsi Lampung semenjak tahun 2006 telah melakukan

kerjasama dengan pihak swasta melalui peningkatan akses jalan melalui pilot projek pada

ruas jalan yaitu Simpang Penawar – Rawa Jitu; dan Seputih Surabaya – Sadewa dan

pada tahun berikutnya diprogramkan juga untuk ruas-ruas jalan yang strategis. Pada

tahun 2005 rencana pembukaan jalan pada daerah terisolir sudah masuk dalam program

bekerjasama dengan Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus dengan melibatkan TNI

dan masyarakat.

Program untuk mempertahankan dan meningkatkan daya dukung, kapasitas,

maupun dan kualitas pelayanan prasarana jalan telah dilakukan baik dengan dana APBN

maupun dari dana swadaya masyarakat melalui program pemberdayaan di tingkat

kabupaten misalnya dengan Program Gerakan Masyarakat Membangun (GEMA) Tapis

Berseri di Kota Bandar Lampung, Program Jejamo Ngebangun Sai Bumi Nengah

Nyappur di Kabupaten Tulang Bawang, Program Beguwai Jajamo Wawai di Kabupaten

Lampung Tengah, dan Program Gerakan Membangun Beguai Jejama Sai Betik di

Kabupaten Lampung Barat namun program-program tersebut belum mampu mendorong

percepatan distribusi barang dan jasa serta hasil produksi terutama hasil pertanian.

Sampai dengan tahun ini rencana pembangunan jalan tol Babatan – Tegineneng juga

belum terealisasi, sehingga menjadikan penumpukan transportasi kedaraan ke jalan

dalam kota dan mendorong terjadinya kemacetan.

Pembangunan Jalan lintas pantai Timur juga masih belum dapat diselesaikan

sampai dengan tahun 2009 mengingat kendala-kendala teknis di lapangan terutama

masalah pembebasan lahan. prasarana jalan yang baik/hotmix baru menyentuh kawasan

pusat perdagangan, perkotaan, pusat-pusat peme-rintahan dan kawasan-kawasan

industri besar yang berkembang di Lampung. Prasarana transportasi menyentuh wilayah

penghasil kopi, lada dan coklat yang berada di padalaman, sehingga petani membawa

hasil bumi mereka sangat kesulitan. Saat ini mereka “berjuang” sendiri dengan

memanfaatkan “ojek”, sepeda motor yang disewakan sebagai angkutan barang dengan

biaya transportasi yang sangat mahal. Namun demikian usaha keraha peningkatan

koordinasi diantara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memperjelas hak dan

kewajiban dalam penanganan prasarana jalan telah dimulai dilakukan dalam konteks

Page 58: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

51

pelayanan intermoda dan sistem transportasi nasional (Sistranas) mengingat panjang

jalan nasional di Propinsi Lampung terus meningkat dari hanya kurang lebih 800 km pada

tahun 2003 menjadi hampir dua kali lipatnya pada tahun 2008. Namun hal ini tidak diikuti

dengan panjang jalan yang di bangun/rehabilitasi pada jalan kelas dua sampai kelas tiga

yang notabene langsung mendorong peningkatan transportasi hasil pertanian. Namun

dengan pemekaran daerah kabupaten baru diharapkan keterbatasan dana dalam

pembangunan jalan dapat dikurangi.

Tabel 2.3.13 Capaian Indikator Infrastruktur Jalan di Propinsi Lampung

No Indikator Pendukung

Capaian Tahun (%) 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Persentase panjang jalan Nasional di Prop. Lampung berdasarkan kondis:

� Baik 25.39 35.79 46.19 50.89 51.53 52.16 � Sedang 25.04 37.80 35.76 33.98 37.51 37.51 � Buruk 49.58 26.41 18.05 15.13 10.95 10.33 Persentase panjang jalan Provinsi di Prop. Lampung dan kabupaten berdasarkan

kondisi: � Baik 26.41 30.78 42.82 48.13 40.90 40.90 � Sedang 39.54 28.90 18.35 20.63 21.20 21.10 � Buruk 34.06 40.33 38.83 31.24 37.90 38.00

Analisa Indikator

Untuk menguraikan efektifitas kinerja pembangunan di sektor prasarana jalan, berikut

disajikan grafik prosentase kondisi jalan dari tahun 2004 sampai dengan 2009.

Grafik 2.3.14 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Bidang Infrastruktur

y = 5,3078x ‐ 10606

R2 = 0,8376

y = 1,7063x ‐ 3389

R2 = 0,4232

y = ‐7,0156x + 14099

R2 = 0,78250

10

20

30

40

50

60

70

80

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Sumber:BPS Provinsi Lampung

Indikator (%)

Persentase Jalan Nasional  dalam Kondisi  Baik (%)Persentase Jalan Nasional  dalam Kondisi  Sedang (%)Persentase Jalan Nasional  dalam Kondisi  Rusak (%)Linear (Persentase Jalan Nasional  dalam Kondisi  Baik (%))Linear (Persentase Jalan Nasional  dalam Kondisi  Sedang (%))Li (P t J l N i l d l K di i R k (%))

Page 59: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

52

2.7.3 Rekomendasi

Dalam upaya meningkatkan kinerja pembangunan bidang infrastruktur khususnya

sarana jalan di Provinsi Lampung, direkomendasikan sebagai berikut:

1. Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten/Kota perlu

mengalokasikan anggaran yang cukup untuk perbaikan jalan provinsi dan

kabupaten agar mampu meningkatkan kinerja pembangunan daerah.

2. Perlu upaya pencegahan kerusakan jalan melalui peningkatan penegakan

hukum bagi setiap pengguna jalan

3. Meningkatkan peran swasta dan masyarakat serta stakeholder lainnya dalam

pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan di Provinsi Lampung.

Dari Grafik (2.3.14) nampak bahwa terjadi kenaikan signifikan kondisi jalan

yang berkategori baik antara tahun 2004 sampai dengan tahun 2007, namun

cenderung stagnasi setelah tahun 2007 pada capaian sekitar 50%. Hal ini salah

satunya disebabkan oleh LHR jalan Nasional di Propinsi lampung juga terus

mengalami penngkatan sejalan fungsinya sebagai gerbang tarnsportasi darat dari

Pulau Sumatrera ke Pulau Jawa. LHR jalan Nasional di Lampung berkisar antara 1

700 sampai dengan 2 200 kendaraan dengan dominasi oleh truk besar dengan dua

as roda (large truck) sebesar antara 30 % – 45 %. Disamping faktor tingginya curah

hujan yang diakumulasi dengan masih belum sempurnanya fungsi drainase jalan,

faktor LHR jalan harus menjadi perhatian. Untuk itu percepatan pembangunan jalan

tol menjadi prioritas untuk membagi beban jalan Nasional di Propinsi Lampung.

Meskipun kecil namun panjang total jalan Nasional di Propinsi Lampung terjadi

peningkatan dari 1 004.16 km pada tahun 2004 menjadi 1 229.8 km pada tahun

2009. Namun panjang total jalan Propinsi tidak mengalami perubahan. Hal ini relatif

tidak mudah untuk dijadikan indikator, karena total jalan (penambahan jalan propinsi)

bukan semata kondisi fisiknya namun harus ditetapkan berdasarkan SK Menteri

Page 60: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

53

2.8 Pertanian

2.8.1 Indikator Pertanian

Agenda Pembangunan

Indikator

Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Pertanian Nilai tukar petani PDRB sektor pertanian Kehutanan Persentase luas lahan rehabiulitasi dalam hutan terhadap lahan kritis

2.8.2 Capaian Indikator

Nilai Tukar Petani. Provinsi Lampung sudah sejak lama (tahun 1992) dikenal

sebagai Bumi Agribisnis. Pada tahun 2008 angka NTP Provinsi Lampung sebesar

104.83. Pada tahun 2009 angka tersebut naik signifikan menjadi 111.05 (tertinggi di

Indonesia). Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan indeks yang diterima petani

sebesar 1.13% yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kenaikan indeks yang dibayar

(0.18%). Hal ini mencerminkan bahwa program pembangunan pertanian baik melalui

RPJMN dan RPJMD cukup efektif dan saling menunjang dalam meningkatkan

kesejahteraan petani.

Peningkatan PDRB. Pada grafik di atas tampak jelas bahwa rangkaian program

pembangunan nasional dan pembangunan daerah yang dilaksanakan di Provinsi

Lampung selama kurun waktu 5 tahun terakhir (2004 – 2005) secara signifikan telah

berhasil meningkatkan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor Pertanian

atas dasar harga berlaku. Peningkatan PDRB Sektor Pertanian di Provinsi Lampung

pada kurun waktu tersebut cukup fantastis, yaitu dari sekitar Rp 13.56 trilyun pada tahun

2004 menjadi sekitar 33.67 trilyun pada tahun 2009. Data tersebut mencerminkan bahwa

pada kurun waktu tahun 2004 – 2009 terjadi peningkatan nilai PDRB Sektor Pertanian

dengan laju sebesar 23.7% per tahun. Angka laju peningkatan tersebut ternyata lebih

tinggi dari pada angka laju peningkatan PDB nasional atas dasar harga konstan, yaitu

hanya sekitar 9.72%.

Page 61: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

54

Tabel 2.3.12

PDRB sektor pertanian atas dasar harga berlaku (Rp juta)

Indikator  2004  2005  2006  2007  2008  2009 

PDRB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku (Rp. Juta) 

13,555,972  15,139,552 18,166,620 22,732,965 28,773,832  33,665,383

Meningkatnya nilai PDRB Sektor Pertanian tersebut mencerminkan bahwa

rangkaian berbagai upaya pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mendorong

peningkatan kinerja sektor pertanian sangat berhasil. Skim-skim kebijakan pembangunan

yang dikemas oleh pemerintah cukup efektif dan mendapat sambutan positif dari para

pelaku usaha. Kebijakan tersebut dapat terimplementasi secara efektif di lapang, karena

dapat berhasil menekan peluang terjadinya berbagai distorsi.

Beberapa kebijakan pemerintah dengan pola mendistribusikan dana investasi

langsung kepada masyarakat perlu dilanjutkan dan diperluas. Kebijakan-kebijakan

tersebut antara lain Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ketahanan Pangan (KKP), SP3,

Program Usaha Agribisnis Pertanian (PUAP), Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM), dan Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Produktif

(DPM LUEP). Selain itu, perlu pula dicatat bahwa implementasi program-program

tersebut di lapang perlu didampingi dan dikawal oleh unsur perguruan tinggi setempat,

terutama untuk mendampingi dan menyiapkan petani.

Page 62: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

55

Apabila diperhatikan dengan lebih cermat, gambar di atas memperlihatkan

bahwa laju peningkatan yang cepat pada grafik PDRB Sektor Pertanian dalam kurun

waktu tahun 2004 – 2009 ternyata berkorelasi dengan penurunan tingkat

pengangguran terbuka di Provinsi Lampung. Fenomena ini mencerminkan bahwa

pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian tersebut berhasil menciptakan atau mendorong

tumbuhnya lapangan kerja baru di Provinsi Lampung. Hal ini dapat dimaklumi

karena di Provinsi Lampung Sektor Pertanian ternyata mampu menyerap sekitar

55.51% tenaga kerja.

Fakta tersebut di atas seharusnya menjadi informasi berharga baik bagi

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, bahwa Sektor Pertanian harus menjadi

fokus atau prioritas utama pembangunan Provinsi Lampung. Program Revitalisasi

Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK) yang saat ini menjadi salah satu

program unggulan pemerintah dan pemerintah daerah dengan demikian sudah berada

pada jalur yang tepat (on the right track).

Program RPPK di Provinsi Lampung secara khusus didukung penuh oleh

perguruan tinggi pertanian dan lembaga-lembaga riset lingkup pertanian dalam arti

luas yang ada di daerah. Perguruan tinggi dan lembaga-lembaga riset tersebut

secara aktif memasok kebutuhan teknologi siap terap dan bantuan SDM pakar untuk

mendorong peningkatan produktivitas petani.

Sejak tahun 2009 Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Pemerintah

Provinsi Lampung menggagas 2 program berjangka panjang untuk mendukung

program RPPK. Salah satu program adalah Klinik Pertanian Keliling untuk Pelayanan

Prima kepada Petani. Melalui program ini Fakultas Pertanian Unila, bermitra dengan

SKPD terkait, memobiliasi kepakaran dan pelayanan laboratorium untuk memberikan

pelayanan in situ langsung kepada petani di 14 Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung.

Dengan demikian program ini secara efektif mampu meningkatkan akses petani

terhadap informasi ipteks pertanian dan pelayanan prima. Peningkatan akses

tersebut diharapkan secara efektif dapat meningkatkan produktivitas, mutu, nilai, dan

daya saing produk pertanian, yang pada gilirannya dapat mempertahankan bahkan

meningkatkan nilai tukar petani (NTP) Provinsi Lampung yang pada tahun 2010 ini

menempati peringkat tertinggi di Indonesia.

Page 63: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

56

2.8.3 Rekomendasi

Pada RPJMD 2010 – 2015 program Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan

Kehutanan selayaknya menjadi salah satu prioritas pembangunan di Provinsi Lampung.

Komoditas unggulan daerah, termasuk padi, jagung, kedele, singkong, tebu, sawit, kopi,

kakau, karet, ternak, dan ikan harus menjadi perhatian utama para satuan kerja

pemerintah daerah yang terkait. Beberapa hal yang juga perlu dicermati adalah

ketersediaan sarana produksi, kesiapan infrastruktur pertanian, fenomena perubahan

iklim, serta pasca panen dan industri pengolahan hasil.

2.9 Kehutanan

2.9.1 Indikator Kehutanan

Tabel 2.3.15 Indikator Bidang Kehutanan

Agenda Pembangunan

Indikator

Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Kehutanan Persentase luas lahan rehabilitasi dalam hutan terhadap lahan kritis

2.9.2 Capaian Indikator

Page 64: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

57

Grafik di atas menunjukkan bahwa persentase luas lahan rehabilitasi dalam hutan

dari tahun ke tahun terus menurun secara kuadratik menurut persamaan y = -1,1337Ln(x)

+ 2,135, R2 = 0,98.

Persentase luas lahan rehabilitasi dalam hutan pada tahun 2004 mencapai 2,16 % dan

terus turun hingga pada tahun 2009 menjadi 0,2%. penurunan persentase ini terjadi

karena terdapat kesenjangan yang terus melebar antara kemampuan pemerintah

melakukan rehabilitasi dengan kecepatan kerusakan hutan walaupun terdapat

kecenderungan GNRHL meningkat. Artinya kemampuan pemerintah melakukan

rehabilitasi lahan kalah cepat dibandingkan dengan kecepatan kerusakan hutan dan

lahan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu maka persentase rehabilitasi lahan terus

turun.

Data menunjukkan sejak tahun 2003 hingga saat ini, luas lahan rehabilitasi dalam

hutan di Provinsi Lampung cukup luas telah mencapai 87.884 ha. Sementara itu Provinsi

Lampung dengan luas 3.301.545 Ha, mempunyai luas kawasan hutan seluas 1.004.735

Ha atau 30,34 % dari luas Provinsi Lampung . Berdasarkan peruntukannya luas kawasan

hutan Provisi Lampung terdiri dari Taman Nasional, Tahura dan Cagar Alam seluas

462.030 ha atau 13,99 % dengan tingkat kerusakan ± 41,34 %, Hutan Lindung seluas

317.615 ha atau 9,62 % dengan tingkat kerusakan ± 74,86 %, Hutan Produksi Terbatas

seluas 33.358 ha atau 1,01 % dengan tingkat kerusakan ± 86,08 % dan Hutan Produksi

Tetap seluas 191.732 ha atau 5,81 % dengan tingkat kerusakan ± 56,31 % (Sitompul,

2008). Mencermati kondisi yang berkembang saat ini, tampak bahwa kegiatan rehabilitasi

hutan dan lahan yang hanya mengandalkan kegiatan fisik melalui penanaman kembali,

ternyata tidak mampu mengatasi permasalahan yang ada. Oleh karena itu perlu

dikembangkan metode rehabilitasi hutan dan lahan yang lebih komprehensif dan

melibatkan masyarakat dengan memperhatikan aspek sosial dan budayanya, sejak tahap

perencanaan hingga pelaksanaan, pemeliharaan, dan monitoring serta evaluasi. Di sisi

lain, mengingat kondisi hutan yang masih baik semakin menyusut luasnya, maka

program-program pelibatan masyarakat untuk mencegah semakin luasnya perambahan

dan perusakan hutan perlu dilakukan.

Fenomena melebarnnya kesenjangan antara rehabilitasi dan kerusakan hutan di

Provinsi Lampung ini juga menggejala secara nasional. Data menunjukkan secara

nasional pemerintah hanya mampu melakukan rehabilitasi lahan hutan seluas antara

Page 65: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

58

500.000-900.000 ha/tahun, sementara kerusakan hutan mencapai 1,08 juta ha/tahun

(Hutabarat, 2008).

2.9.3 Rekomendasi

Agar persentase luas lahan rehabilitasi dalam hutan dari tahun ke tahun dapat terus

meningkat maka program rehabilitasi perlu ditingkatkan baik kualitas dan kuantaitasnya

dengan melibatkan berbagai stakeholders sektor kehutanan seperti pihak perusahaan,

LSM, dan masyarakat sekitar hutan yang didukung oleh pemerintah daerah ditingkat

Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

2.10 Kelautan

2.10.1 Indikator Tindak Pidana Perikanan

Tindak pidana perikanan yang ditangani Polda Lampung saat ini terbatas pada

kasus Illegal Fishing. Tindak pidana perikanan di Provinsi Lampung baru terjadi pada

tahun 2009, dengan jumlah perkara sebanyak 2 perkara dan yang sudah diselesaikan 1

perkara (50%) (Polda Lampung, 2010). Tindak pidana perikanan yang menjadi kasus dan

ditangani oleh kepolisian di Provinsi Lampung sangat terbatas jumlah dan jenis kasusnya.

Masalah yang ada umumnya adalah penggunaan bahan peledak, sedangkan kasus

pencurian ikan oleh nelayan dari negara lain tidak terjadi, hal ini karena umumnya wilayah

perairan laut Provinsi Lampung lebih sulit dijangkau.

Laju rehabiltasi

Laju Deforestasi

T

Q

± 1,08 juta Ha/th

± 500.000 s/d 900.000 Ha/ Th

(Sumber : Hutabarat, 2008)

Page 66: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

59

2.10.1 Capaian Indikator

Tabel 2.3.16 Indikator Bidang Kelautan

Agenda

Pembangunan Indikator

Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Kelautan Jumlah tindak pidana perikanan Luas kawasan konservasi laut (juta Ha)

Grafik di atas menunjukkan bahwa luas kawasan konservasi laut di Provinsi

Lampung terus meningkat dari tahun ke tahun terus meningkat secara linier menurut

persamaan y =2.330,7 X + 4.672,9 r : 0,99. Hingga saat ini luas kawasan konservasi laut

di Provinsi Lampung yang sudah terealisir baru mencapai 19.124,75 ha. Hal ini cukup

menggembirakan namun belum maksimal.

Provinsi Lampung saat ini memiliki Cagar Alam Laut (G. Krakatau) seluas 13.735 ha, dan

Calon Kawasan Konservasi Laut Daerah (CKKLD) seluas 96.061 ha. Apabila CKKLD

dapat didefinitifkan, maka total luas kawasan konservasi laut Provinsi Lampung seluas

109.796 ha. Merujuk data di atas, maka realisasi luas kawasan konservasi Laut Provinsi

Lampung baru mencapai 17,42 %. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Provinsi

Lampung masih memiliki tugas berat untuk merealisasikannya.

Peningkatan luas kawasan konservasi laut yang telah dicapai saat ini, antara lain

disebabkan oleh:

Page 67: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

60

1. Penegakan hukum yang semakin baik

2. Adanya Program Water Front City

3. Adanya larangan/peraturan yang ketat tentang reklamasi pantai di Teluk Lampung

4. Mengembangkan pengendalian kawasan konservasi laut berbasis kemitraan dengan

seluruh stakeholders.

2.10.3 Rekomendasi

Agar luas kawasan konservasi laut di Provinsi Lampung dapat terus

meningkat, maka berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Provinsi

Lampung adalah menyusun regulasi tentang penetapan Calon Kawasan

Konservasi Laut Daerah (CKKLD) seluas 96.061 ha secara definitif, dan secara

konsisten melaksanakan penegakan peraturan tentang reklamasi pantai, dll.

2.11 Kesejahteraan

2.11.1 Indikator Kesejahteraan

Tabel 2.3.17 Indikator Kesejahteraan Sosial

Agenda Pembangunan

Indikator

Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Kesejahteraan Sosial Persentase penduduk miskin Tingkat pengangguran terbuka

2.11.2 Capaian Indikator

Page 68: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

61

Prosentase Penduduk Miskin. Pada grafik di atas tampak bahwa rangkaian

program pembangunan nasional dan pembangunan daerah yang dilaksanakan di Provinsi

Lampung selama kurun waktu 5 tahun terakhir (2004 – 2009) dapat menurunkan

prosentase penduduk yang termasuk dalam kategori miskin di Provinsi Lampung, dengan

laju penurunan sebesar – 1.78%. Penurunan prosentase penduduk miskin di Provinsi

Lampung pada kurun waktu tersebut sesungguhnya belum cukup signifikan yang

tercermin dari grafik penurunan yang masih relatif landai. Namun apabila dicermati, ada

fenomena menarik, yaitu bahwa percepatan penurunan prosentase penduduk miskin

tersebut baru secara konsisten terjadi sejak tahun 2006, yaitu dengan laju yang lebih

cepat, – 3.87% per tahun.

Pada tahun 2004 prosentase penduduk miskin di Provinsi Lampung sekitar

22.22%, sedangkan lima tahun kemudian (tahun 2009) prosentase penduduk miskin

hanya turun menjadi 20.22%. Dengan kata lain, dalam kurun waktu 5 tahun prosentase

penduduk miskin di Provinsi Lampung hanya turun sebesar 2% saja. Angka laju

penurunan prosentase penduduk miskin di Provinsi Lampung sebesar – 1.78 % per tahun

ternyata masih sedikit lebih cepat dari pada angka laju penurunan prosentase penduduk

miskin tingkat nasional, yang hanya sekitar – 1.76%.

Tingkat Pengangguran Terbuka. Pada grafik di atas tampak pula bahwa

rangkaian program pembangunan nasional dan pembangunan daerah yang dilaksanakan

di Provinsi Lampung selama kurun waktu 5 tahun terakhir (2004 – 2009) dapat

menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Lampung. Namun, penurunan

tingkat pengangguran terbuka tersebut baru secara konsisten terjadi sejak tahun 2005,

Page 69: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

62

yaitu dengan laju penurunan – 12.07% per tahun. Laju penurunan tingkat pengangguran

terbuka di Provinsi Lampung pada kurun waktu tersebut sesungguhnya cukup tinggi,

terutama apabila dibandingkan dengan laju penurunan tingkat pengangguran terbuka

tingkat nasional pada kurun waktu yang sama yaitu hanya sebesar – 8.35% per tahun.

Tabel 2.3.18 Indikator kesejahteraan Sosial

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Kesejahteraan Sosial

Persentase Penduduk Miskin (%)

22.22 21.42 22.77 22.19 20.98 20.22

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

7.38 9.13 7.58 7.15 6.18

Apabila dicermati secara lebih mendalam, pada gambar di atas tampak jelas

bahwa laju peningkatan yang cepat pada grafik PDRB Sektor Pertanian dalam kurun

waktu tahun 2004 – 2009 ternyata belum berimplikasi signifikan terhadap penurunan

prosentase penduduk miskin di Provinsi Lampung. Fenomena ini mencerminkan bahwa

Page 70: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

63

di Provinsi Lampung distribusi hasil peningkatan produksi domestik kepada masyarakat

belum merata, terutama kepada kelompok rakyat miskin. Pemerintah pusat dan

pemerintah daerah harus lebih cermat lagi mengemas program-program pembangunan,

agar lebih berpihak kepada peningkatan akses kelompok rakyat miskin terhadap sumber

daya ekonomi yang ada (kebijakan pro-poor).

Apabila diperhatikan dengan lebih cermat, gambar di atas memperlihatkan bahwa

laju peningkatan yang cepat pada grafik PDRB Sektor Pertanian dalam kurun waktu tahun

2004 – 2009 ternyata berkorelasi dengan penurunan tingkat pengangguran terbuka di

Provinsi Lampung. Fenomena ini mencerminkan bahwa pertumbuhan PDRB Sektor

Pertanian tersebut berhasil menciptakan atau mendorong tumbuhnya lapangan kerja baru

di Provinsi Lampung. Hal ini dapat dimaklumi karena di Provinsi Lampung Sektor

Pertanian ternyata mampu menyerap sekitar 55.51% tenaga kerja. Fakta ini seharusnya

menjadi informasi berharga baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,

bahwa Sektor Pertanian harus menjadi fokus atau prioritas utama pembangunan.

Program Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK) yang saat ini menjadi

program unggulan pemerintah daerah dengan demikian sudah pada jalur yang tepat (on

the right track).

DD

Keberhasilan yang dicapai Provinsi Lampung dalam menurunkan persentase

penduduk miskin dan penurunan tingkat pengangguran terbuka ada korelasi

erat dengan prestasi Provinsi Lampung dalam mendongkrak laju peningkatan

PDRB Sektor Pertanian. Hal ini mencerminkan bahwa Sektor Pertanian

terbukti memiliki kontribusi yang besar dan terkait erat dengan masalah

kemiskinan dan pengangguran. Keberhasilan ini tentu saja berkontribusi

signifikan terhadap pencapaian pembangunan nasional (RPJMN). Dengan

demikian, peningkatan PDRB Sektor Pertanian, yang pada kenyataannya

adalah penyumbang terbesar PDRB Provinsi Lampung, harus terus didorong

pada RPJM 2010 – 2015, yaitu melalui program revitalisasi pertanian dalam

Page 71: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

64

2.11.3 Rekomendasi

Pemerintah Provinsi Lampung selayaknya semakin fokus terhadap salah satu

program unggulannya saat ini, yaitu Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

(RPPK). Melalui program tersebut Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kebupaten

harus secara tepat melakukan intervensi terhadap upaya optimalisasi penggunaan

sumberdaya pertanian secara berkelanjutan. Selain pada sektor finansial, intervensi

yang perlu dilakukan adalah memberikan stimulasi langsung terhadap pengembangan

sektor riil di bidang pertanian, dan revitalisasi infrastruktur pertanian. Hal lain yang perlu

difokuskan adalah mulai menggeser akses dan aktivitas petani kearah proses hilir

berupa industri pengolahan hasil pertanian. Aktivitas pada proses hilir memberikan nilai

tambah tinggi pada produk, sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan

petani.

3. Rekomendasi

Berdasarkan hasil evaluasi Agenda Meningkatkan Kesejahtraan Rakyat di Provinsi

Lampung dapat disampaikan beberapa rekomendasi berikut:

1. Keberhasilan peningkatan IPM di Provinsi Lampung selama RPJMD 2004 – 2009

harus dipertahankan bahkan ditingkatkan lebih lanjut. Upaya tersebut dilakukan

melalui peningkatan program-program pembangunan di bidang pendidikan,

kesehatan, dan pendapatan masyarakat.

2. Keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan di Provinsi Lampung selama

RPJMD 2004 – 2009 harus dipertahankan bahkan ditingkatkan lebih lanjut. Secara

khusus pembangunan di bidang pendidikan pada RPJMD 2010 – 2015 hendaknya

lebih diarahkan pada upaya-upaya: (i) menekan angka putus sekolah pada level

sekolah menengah (SMA atau sederajat) melalui penyediaan beasiswa dan

penyediaan layanan pendidikan menengah non-formal (program Paket C); (ii)

pemerataan pembangunan sarana dan prasarana (infrastruktur) pendidikan; (iii)

penyebaran tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten; (iv)

peningkatan program sertifikasi guru dan dosen; serta (v) mempertahankan alokasi

pendanaan minimal 20% sesuai amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional.

3. Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan di Provinsi Lampung selama RPJMD

2004 – 2009 harus dipertahankan bahkan ditingkatkan lebih lanjut. Secara khusus

Page 72: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

65

pembangunan di bidang kesehatan pada RPJMD 2010 – 2015 hendaknya lebih

diarahkan pada upaya-upaya: (i) peningkatan mutu pelayanan kesehatan; (ii)

akreditasi rumah sakit (pemerintah dan swasta); (iii) pemerataan pembangunan

sarana dan prasarana kesehatan (puskesmas, pustu, posyandu,; (iv) penambahan

jumlah dan pemerataan penyebaran tenaga medis dan tenaga paramedis yang

kompeten; dan (v) meningkatkan alokasi pendanaan, termasuk untuk jamkesmas dan

jaminan kesehatan untuk keluarga miskin (Gakin).

4. Berbagai capaian pembangunan bidang keluarga berencana di Provinsi Lampung

selama RPJMD 2004 – 2009 harus dipertahankan dan ditingkatkan lebih lanjut.

Secara khusus pembangunan di bidang keluarga berencana pada RPJMD 2010 –

2015 sedapat mungkin diarahkan pada: (i) peningkatan angka pengguna alat

kontrasepsi; (ii) pemerataan pembangunan sarana dan prasarana keluarga berencana

(termasuk klinik KB dan pelayanan KB rumah sakit); (iii) penambahan dan

peningkatan penyebaran tenaga penyuluh keluarga berencana; serta (iv)

meningkatkan alokasi pendanaan.

5. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat pada RPJMD 2010 – 2015

perlu dilakukan beberapa hal berikut: (i) meningkatkan efisiensi birokrasi sehingga

terjadi efisiensi dan efektifitas penyerapan anggaran pemerintah; (ii) memperbesar

porsi anggaran belanja pembangunan sehingga memacu laju pertumbuhan ekonomi;

(iii) mengembangkan kebijakan insentif ekspor produk unggulan daerah, terutama

sektor non-migas; (iv) peningkatan daya saing produk melalui penerapan teknologi

inovatif yang mengarah kepada peningkatan nilai tambah produk; dan (v)

pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi baru berbasis sumber daya lokal dan

pengembangan produk hilir bernilai tambah tinggi.

6. Untuk mendorong peningkatan investasi perlu dilakukan upaya-upaya berikut: (i)

promosi investasi PMA dan PMDN; (ii) peningkatan kesiapan struktur dan infrastruktur

pembangunan; (iii) meningkatkan keamanan investasi; (iv) meningkatkan iklim

investasi (perijinan, insentif, dll.); dan pengembangan kawasan/sentra industri

terpadu.

7. Dalam upaya meningkatkan kinerja pembangunan di bidang infrastruktur, khususnya

sarana jalan, Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten/Kota perlu: (i)

mengalokasikan anggaran yang cukup untuk perbaikan jalan provinsi dan kabupaten

agar mampu meningkatkan kinerja pembangunan daerah; (ii) mengupayakan

pencegahan kerusakan jalan melalui peningkatan penegakan hukum bagi setiap

Page 73: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

66

pengguna jalan; (iii) Meningkatkan peran swasta dan masyarakat serta stakeholder

lainnya dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan di Provinsi

Lampung;

8. Keberhasilan Pemerintah Provinsi Lampung dalam mendorong peningkatan nilai

PDRB Sektor Pertanian pada RPJMD 2004 – 2009 harus menjadi salah satu dasar

dalam penetapan prioritas pembangunan pada RPJMD berikutnya. Peningkatan

PDRB Sektor Pertanian yang berkontribusi positif terhadap upaya penurunan jumlah

penduduk miskin dan pengangguran terbuka mencerminkan bahwa Sektor Pertanian

sangat efektif untuk menjadi instrumen pengurangan kemiskinan dan pengangguran.

Dalam kerangka pembangunan Sektor Pertanian dalam arti luas, maka Program

Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK) harus tetap dipertahankan

menjadi program prioritas di Provinsi Lampung. Program tersebut bahkan harus

ditindaklanjuti secara lebih serius oleh pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi

Lampung.

9. Selama RPJMD 2004 – 2009 laju kerusakan hutan selalu lebih tinggi dari pada laju

rehabilitasi lahan dalam hutan. Fenomena ini harus disiasati dengan lebih sistimatis

pada RPJMD 2010 – 2015, yaitu melalui program yang lebih komprehensif dan

terukur serta melibatkan partisipasi aktif seluruh stakeholders (masyarakat sekitar

hutan, perusahaan, LSM, dll.). Pendekatan program pembangunan harus secara

cermat memperhatikan aspek teknologi, ekonomi, sosial dan budaya serta kearifan

lokal yang ada.

10. Keberhasilan pembangunan bidang Kelautan di Provinsi Lampung selama kurun

waktu RPJMD 2004 – 2009 perlu dipertahankan dan ditingkatkan lebih lanjut. Secara

khusus prioritas program pembangunan ke depan perlu diarahkan kepada upaya

peningkatan luas kawasan konservasi laut, antara lain melalui (i) regulasi tentang

penetapan calon kawasan konservasi laut daerah secara definitif; (ii) pengawasan dan

pelaksanaan peraturan reklamasi pantai secara konsisten.

11. Meskipun belum meningkat secara signifikan, keberhasilan pembangunan di bidang

Kesejahteraan Sosial di Provinsi Lampung selama RPJMD 2004 – 2009, yang

tercermin dari penurunan jumlah penduduk miskin dan penurunan angka

pengangguran terbuka, harus dipertahankan dan terus ditingkatkan lebih lanjut. Agar

sasaran dapat dicapai lebih efektif maka program pembangunan di bidang

Kesejahteraan Sosial pada RPJMD berikutnya harus lebih diarahkan kepada

Page 74: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

67

pengembangan usaha ekonomi produktif masyarakat serta meningkatkan akses

penduduk miskin terhadap sumber daya ekonomi lokal.

D. KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan ketiga agenda pembangunan

dalam RPJMN 2004 – 2009 di Provinsi Lampung ditemukan bahwa beberapa

indikator menunjukkan pelaksanaan RPJMN 2004 – 2009 di Provinsi Lampung

berjalan efektif. Efektivitas tersebut terlihat jelas pada indikator peningkatan PDRB,

Income per Capita, PDRB pertanian, NTP, dan IPM, serta berkurangnya kemiskinan

dan pengangguran terbuka.

2. Pada sisi lain, dijumpai adanya beberapa indikator yang mencerminkan bahwa

bahwa pelaksanaan RPJMN 2004 – 2009 di Provinsi Lampung belum optimal.

Beberapa indikator tersebut antara lain fluktuasi nilai ekspor, PMA/PMDN, inflasi, dan

statistik tindak kejahatan. Rendahnya kinerja pada beberapa aspek tersebut dapat

menunjukkan rendahnya efektifitas pelaksanaan RPJMN 2004 – 2009 sehingga

kontribusinya tidak signifikan. Selain itu, rendahnya kinerja yang dicapai dapat pula

disebabkan adanya problem internal di daerah (misalnya aspek regulasi, koordinasi

antar SKPD, kebijakan alokasi anggaran, atau sarana prasarana yang tidak

menunjang).

Page 75: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

 

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

65 

BAB III

ANALISIS RELEVANSI PJMD LAMPUNG DAN RPJMN 2010-2014

A. Relevansi Visi dan Misi

Dinamika pembangunan daerah dan nasional telah sampai pada situasi yang

semakin maju, modern dan global. Segala peluang dan tantangan yang muncul

harus dimanfaatkan sebesar-besar untuk kemajuan bangsa. Peningkatan

kualitas SDM yang kreatif terus dipacu, pengembangan dan penerapan teknologi

maju terus dilakukan, peningkatan jaringan dan hubungan antar bangsa semakin

berkualitas, serta pemanfaatan sumberdaya alam secara berwawasan

lingkungan semakin diperhatikan guna menjamin terwujudnya pembangunan

nasional yang berkelanjutan dan terbangunnya daya saing bangsa.

Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari daerah-daerah otonom yakni

provinsi-provinsi, kabupaten dan kota. Semangat otonomi daerah kini semakin

mewarnai corak pembangunan nasional. Pembangunan daerah merupakan

bagian integral dari pembangunan nasional. Oleh karena itu visi, misi, arah dan

kebijakan pembangunan daerah dan pembangunan nasional haruslah saling

berhubungan, saling mendukung dan saling melengkapi. Kompatibilitas arah dan

strategi pembangunan daerah dan nasional akan menentukan efektifitas dan

efisiensi upaya-upaya dalam mewujudkan tujuan pembangunan yang tercermin

di dalam kemajuan kesejahteraan umum, peningkatan kecerdasan bangsa dan

terwujudkan perdamaian abadi.

Kompatibilitas arah dan strategi pembangunan daerah dan nasional dapat dilihat

antaralain pada dokumen perencanaan pembangunan daerah dan nasional.

Analisis relevansi antara RPJMN dan RPJMD sangatlah peting guna mengetahui

kompatibilitas antara keduanya.

Page 76: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

 

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

66 

Dalam buku Prioritas Pembangunan Nasional dinyatakan bahwa Visi Indonesia

2014 adalah: “TERWUJUDNYA INDONESIA YANG SEJAHTERA,

DEMOKRATIS DAN BERKEADILAN” dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Kesejahteraan Rakyat: terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat

melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan keunggulan daya saing

kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya bangsa.

Tujuan penting ini dikelola melalui kemampuan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

b. Demokrasi: Terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang demokratis,

berbudaya, bermartabat dan menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung

jawab serta Hak Azasi Manusia.

c. Keadilan: Terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, yang dilakukan

oleh seluruh elemen masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati

oleh seluruh bangsa Indonesia.

Selanjutnya visi tersebut diderivasi menjadi beberapa Misi sebagai berikut:

a. Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesi yang Sejahtera

b. Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi, dan

c. Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang

Di dalam dokumen RPJMD Provinsi Lampung dinyatakan bahwa visi Provinsi

Lampung yaitu: “LAMPUNG UNGGUL DAN BERDAYA SAING BERBASIS

EKONOMI KERAKYATAN”, dan visi ini kemudian diderivasi dalam beberapa misi

yaitu:

a. Misi 1: Mengembangkan dan memperkuat ekonomi daerah untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat

b. Misi 2: Meningkatkan daya dukung infrastruktur dalam skala yang tinggi

untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial

c. Misi 3: Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan

sosial.

d. Misi 4: Mengembangkan Masyarakat berbasis IPTEK

e. Misi 5: Mengembangkan Masyarakat agamis, berbudaya, dan

mengembangkan budaya daerah.

Page 77: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

 

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

67 

f. Misi 6: Meningkatkan Pelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup yang

berkelanjutan

g. Misi 7: Menegakkan supremasi hukum untuk menciptakan masyarakat yang

sejahtera dan demokratis.

h. Misi 8: Mewujudkan pemerintah yang bersih, berorientasi kemitraan dengan

masyarakat dan dunia usaha, serta bertatakelola yang baik

Visi dan Misi pada dokumen RPJMN 2010-2014 dan RPJMD Provinsi Lampung

menunjukkan bahwa terdapat relevansi yang tinggi antara Visi dan Misi

Pembangunan Naisonal dengan Visi dan Misi Pembangunan Provinsi Lampung.

Secara lebih rinci analisis analisis relevansi RPJMN 2010-2014 dengan RPJMD

Provinsi Lampung tertera pada Tabel berikut.

Page 78: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

1 1

Otonomi daerah; Penataan otonomi

a

• Penghentian/pembatasan pemekaran wilayah;

Tersedianya perencanaan pembangunan yang baik

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

PRIORITAS 1. REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA

Misi 8. Mewujudkan pemerintah yang bersih, berorientasi kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha, serta bertatakelola yang baik

Tabel 3. RELEVANSI PRIORITAS DAN PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM RPJMN 2010-2014 TERHADAP RPJMD PROVINSI LAMPUNG

Peningkatan Kualitas Pelayananan Birokrasi;

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

68

Page 79: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan dana perimbangan daerah;

Tersedianya aparatur yang berkualitas

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

• Penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah;

Terselenggaranya akuntabilitas anggaran

Program peningkatan disiplin aparatur

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

Regulasi; Terwujudnya koordinasi pembangunan

Program fasilitas pindah/purna tugas PNS

Tidak ada program daerah yang mendukung prioritas/program nasional.

Tidak ada Tidak Relevan

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

69

Page 80: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan di ingkat pusat dan daerh peraturan daerah selambat-lambatnya 2010;

Terjadinya peningkatan sapras dan pelayanan kepada masyarakat

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

70

Page 81: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Sinergi Antara Pusat dan Daerah;

Pembinaan dan pengembangan aparatur

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

• Penetapan dan Penerapan sistem Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

71

Page 82: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Penyelesaian sengketa perbatasan antara Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penghentian/pembatasan pemekaran wilayah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

72

Page 83: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Koordinasi dengan Muspida provinsi dan Muspida Kabupaten/ Kota se Provinsi lampung, instansi vertikal dan SKPD

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung pemerintah dalam Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan di ingkat pusat dan daerah peraturan daerah selambat-lambatnya 2010

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

73

Page 84: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Koordinasi pelaksanaan tugas masing-masing SKPD Lingkup Provinsi Lampung

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung terwujudnya sub prioritas percepatan harmonisasi dan sinkronisasi hubungan pusat dan daerah dalam konteks pelaksanaan otonomi daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

74

Page 85: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang ketertiban bagi aparat yang menangani ketertiban Provinsi, Kabupaten dan Kota

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program Aksi ini sesusi dengan Sub Prioritas Pemerintah pusat menganai Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan di ingkat pusat dan daerah peraturan daerah selambat-lambatnya 2010

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

75

Page 86: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Koordinasi , pendataan, pelaporan dan pembinaan/ pengembangan wilayah tetang dekonsentrasi dan tugas pembantuan di Provinsi Lampung

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

76

Page 87: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Koordinasi bidang kependudukan dan catatan sipil ke Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi dan Kabupaten/Kota

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung terwujudnya sub prioritas percepatan harmonisasi dan sinkronisasi hubungan pusat dan daerah dalam konteks pelaksanaan otonomi daerah dan juga sinergis dengan prioritas pemerintah mengenai penetapan indikator pelayanan publik prima di tingkat provinsi, kabupaten dan kota

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

77

Page 88: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pengembangan data/informasi penyelenggaran pemerintahan umum

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung terwujudnya sub prioritas percepatan harmonisasi dan sinkronisasi hubungan pusat dan daerah dalam konteks pelaksanaan otonomi daerah dan juga sinergis dengan prioritas pemerintah mengenai penetapan indikator pelayanan publik prima di tingkat provinsi, kabupaten dan kota

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

78

Page 89: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan pelayanan Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah

Relevan

Pengembangan wilayah perbatasan

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi ini Relevan dan sejalan dengan PRIORITAS 10 Pemerintah Pusat mengenai : DAERAH TERDEPAN, TERLUAR, TERTINGGAL DAN PASCA KONFLIK

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

79

Page 90: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pengembangan wilayah perbatasan

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi ini Relevan dan sejalan dengan PRIORITAS 10 Pemerintah Pusat mengenai : DAERAH TERDEPAN, TERLUAR, TERTINGGAL DAN PASCA KONFLIK

Relevan

Penyelesaian konflik-konflik pertahanan

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi ini Relevan dan sejalan dengan PRIORITAS 10 Pemerintah Pusat mengenai : DAERAH TERDEPAN, TERLUAR, TERTINGGAL DAN PASCA KONFLIK

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

80

Page 91: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Toponimi Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi ini Relevan dan sejalan dengan PRIORITAS 10 Pemerintah Pusat mengenai : DAERAH TERDEPAN, TERLUAR, TERTINGGAL DAN PASCA KONFLIK

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

81

Page 92: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Penataan Administrasi Kependudukan dan Capil

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung terwujudnya sub prioritas percepatan harmonisasi dan sinkronisasi hubungan pusat dan daerah dalam konteks pelaksanaan otonomi daerah dan juga sinergis dengan prioritas pemerintah mengenai penetapan indikator pelayanan publik prima di tingkat provinsi, kabupaten dan kota

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

82

Page 93: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan peran Gubernur selaku Wakil Pemerintah di Daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

83

Page 94: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan Kerjasama Antara Pemerintah Daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Tidak ada program daerah yang mendukung prioritas/program nasional.

Relevan

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

84

Page 95: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Program Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

Penataan Daerah Otonom

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

85

Page 96: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pengembangan data/informasi pemerintahan

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung terwujudnya sub prioritas percepatan harmonisasi dan sinkronisasi hubungan pusat dan daerah dalam konteks pelaksanaan otonomi daerah dan juga sinergis dengan prioritas pemerintah mengenai penetapan indikator pelayanan publik prima di tingkat provinsi, kabupaten dan kota

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

86

Page 97: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Program peningkatan pengawasan dan akutabilitas Aparatur Negara

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

87

Page 98: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pembinaan dan pengbangan tata pemerintah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

Mengembangkan jaringan teknologi informasi dan pengembangan database pemda

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

88

Page 99: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keungan

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

89

Page 100: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pelaksanaan tertib administrasi terhadap pengelolaan anggaran pembangunan

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Peningkatan Sistem Monitoring dan Evaluasi

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

90

Page 101: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pelaksanaan tertib administrasi terhadap pengelolaan anggaran pembangunan

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

Peningkatan Good Governace melalui Pembentukan dan Penerapa PPK-BLUD pada SKPD/Unit Kerja

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

Program Peningktan Pengelolaan dan Administrasi Pembangunan Daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

91

Page 102: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Tertib administrasi terhadap pengelolan anggaran pembangunan

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

92

Page 103: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan Sistem Monitorong dan Evaluasi

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

Pelayan Administrasi Perkantoran

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

93

Page 104: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Kedinasan Kepala Daerah/wakil kepala Daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

94

Page 105: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pembinaan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/wakil Kepala Daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

95

Page 106: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Kelembagaan Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Tidak Relevan

Ketatalaksanaan Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Tidak Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

96

Page 107: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pendayagunaan Aparatur Pemerintahan Daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung terwujudnya sub prioritas percepatan harmonisasi dan sinkronisasi hubungan pusat dan daerah dalam konteks pelaksanaan otonomi daerah dan juga sinergis dengan prioritas pemerintah mengenai penetapan indikator pelayanan publik prima di tingkat provinsi, kabupaten dan kota

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

97

Page 108: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Analisis dan formasi Jabatan

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan keungan daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

98

Page 109: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

99

Page 110: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan Kualitas SDM Penyuluhaan

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung terwujudnya sub prioritas percepatan harmonisasi dan sinkronisasi hubungan pusat dan daerah dalam konteks pelaksanaan otonomi daerah dan juga sinergis dengan prioritas pemerintah mengenai penetapan indikator pelayanan publik prima di tingkat provinsi, kabupaten dan kota

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

100

Page 111: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan kapasitas Aparatur Pemerintaha desa

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung terwujudnya sub prioritas percepatan harmonisasi dan sinkronisasi hubungan pusat dan daerah dalam konteks pelaksanaan otonomi daerah dan juga sinergis dengan prioritas pemerintah mengenai penetapan indikator pelayanan publik prima di tingkat provinsi, kabupaten dan kota

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

101

Page 112: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Program peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja dalam mencapai tenaga kerja yang berkompetensi untuk menghadapi era globalisasi

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Pengembangan kerjasama dengan pihak ketiga dan pemasaran Rumah Sakit

Tidak ada program daerah yang mendukung prioritas/program nasional.

Tidak Ada Tidak Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

102

Page 113: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan Pengembangan e-government Provinsi almpung

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung terwujudnya sub prioritas percepatan harmonisasi dan sinkronisasi hubungan pusat dan daerah dalam konteks pelaksanaan otonomi daerah dan juga sinergis dengan prioritas pemerintah mengenai penetapan indikator pelayanan publik prima di tingkat provinsi, kabupaten dan kota

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

103

Page 114: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

meningkatkan kemitraan dan partisipasi masyarakat dalm pembangunaan daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Peningkatan keamanan & kenyamanan lingkungan

Tidak ada program daerah yang mendukung prioritas/program nasional.

Tidak Ada Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

104

Page 115: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pemeliharaan ketran-tibmas & pencegahan tindak kriminal

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Pendidikan folmal dan Militer ketertiban Pol. PP

Tidak ada program daerah yang mendukung prioritas/program nasional.

Tidak Ada Tidak Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

105

Page 116: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan Pelayanan koordinator Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

106

Page 117: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan Kerjasama Antara Pemerintah Daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung pemerintah dalam Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan di ingkat pusat dan daerh peraturan daerah selambat-lambatnya 2010

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

107

Page 118: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Kerja Sama Pembangunan

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung pemerintah dalam Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan di ingkat pusat dan daerh peraturan daerah selambat-lambatnya 2010

Relevan

Peningkatan kapasitas kelambagaaan perencanaan pembangunan daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

108

Page 119: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Perencanaan Pembangunan daerah Peningkatan kapsitas kelembagaan perencanaan daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

Peningkatan kapasitas kelembaggaan perencanaan pembangunan daerah

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Pengembangan data informasi

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

109

Page 120: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Penegakan Hukum;

2

• Peningkatan integrasi dan integritas penerapan dan penegakan hukum oleh seluruh lembaga dan aparat hukum

a Relevan

Misi 7. menegakkan supremasi hukum untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan demokratis

Pengembangan demokratisasi masyrakat Lampung

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

110

Page 121: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan kualitas aparat penegak hukum

Peningkatan supermasi hukum

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalamPeningkatan integrasi dan integritas penerapan dan penegakan hukum oleh seluruh lembaga dan aparat hukum

Relevan

Berjalanya proses demokrasi

Penataan Peraturan Perunadang Undang

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

111

Page 122: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Berjalnya pers yang sehat dan dinamis

Program Penigkatan Pelayanan masyarakat di bidang hukum narkoba

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalamPeningkatan integrasi dan integritas penerapan dan penegakan hukum oleh seluruh lembaga dan aparat hukum

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

112

Page 123: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan tramtibmas

Program Pendidikan Politik Masyarakat

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalamPeningkatan integrasi dan integritas penerapan dan penegakan hukum oleh seluruh lembaga dan aparat hukum

Relevan

Data Kependudukan;

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

113

Page 124: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Penetapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan pengembangan Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan aplikasi pertama pada kartu tanda penduduk selambat-lambatnya pada 2011.

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam reformasi birokrasi tata pemerintahan sub prioritas penataan otonomi daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

114

Page 125: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

2 2

• Peningkataan Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan dasar

a • Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

akses dan kualitas pendidikan menjadi sangat penting dalam upaya meningkatkan partisipasi murni pendidikan

Sangat Relevan

• APM pendidikan setingkat SMP

Terciptannya SDM berkualitas (unggul, berdaya saing, sehat,berakhlak mulia, dan

Pendidikan Anak Usia dini

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

upaya mempersiapkan serta meningkatkan kualitas input pendidikan dasar

Sangat Relevan

• Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan setingkat SMA

APK SD=113; SMP = 104 ; SMA=74% APK Paud = 77%

Wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

bagian dari upaya peningkatan angka partisipasi kasar pendidikan dasar

Relevan

Peningkatan Akses dan kualitas Pendidikan

PRIORITAS 2. PENDIDIKAN Misi 3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

115

Page 126: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Pemantapan/ rasionalisasi implementasi BOS,

Kualifikasi S1 bagi guru: TK 40%, SD 50%, SMP 70%, SMA 90%

Pendidikan Menegah • Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

merupakan upaya peningkatan APM pendidikan setingkat

Sangat Relevan

• Penurunan harga buku standar 30-50% selambat-lambatnya 2012 dan

Nilai UN SD = 7,5; SMP = 7,5 ; SMA = 7,5

Pendidikan Non Formal • Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

akses dan kualitas pendidikan menjadi sangat penting dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

116

Page 127: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Penyediaan sambungan inernet ber-content pendidika ke sekolah tingkat menengah selambat-lambatnya 2012 dan terus diperluas ke tingkat sekolah

Buta Aksara 14 s.d. 45 tahun = 2%

Pendidikan Luar Biasa • Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

peningkatan akses dan mutu pendidikan anak-anak yang memerlukan peyananan khusus

Relevan

Akses Pendidikan Tinggi;

Peningkata Mutu pendidikan dan Tenaga Kependidikan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

usaha peningkatan akses dan mutu pendidikan juga sangat penting peningkatan kualitas tenaga kependidikan

Sangat Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

117

Page 128: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Peningkatan APK pendidikan tinggi

Pengembangan dan Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

aksesibelitas informasi sudah menjadi bagian integral dari peningktan mutu pendidikan

Sangat Relevan

Manajemen pelayanan kependidikan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

mencakup pengelolaan dan kualitas

Sangat Relevan

Program Pendidikan Masyarakat

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

mencakup peningkatan peran komite sekolah

Relevan

Metodologi;

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

118

Page 129: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Penetapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to the test) ,

• • Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Masuk pada program manajemen pelayanan pendidikan seperti pengembangan model-model pembelajaran PAKEM

Relevan

Pengelolaan;

• Pemberdayaan peran kepala sekolah sebagai manajer sistem pendidik yang unggul,

• • Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Masuk pada program manajemen pelayanan pendidikan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

119

Page 130: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Revitalisasi peran pengawas sekolah sebagai entitas quality assurance,

• • Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Masuk pada program manajemen pelayanan pendidikan

Relevan

• Mendorong aktivitas peran Komite Sekolah untuk menjamin keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses pembelajaran, dan Dewan Pendidik di tingkat Kabupatan

• • Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

masuk pada program pendidikan masyarakat mendorong peran komite sekolah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

120

Page 131: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Kurikulum;

• Penataamn ulang kurikulum sekolah

• • Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

masuk pada program pelayanan pendidikan dan relevan dengan program nasional

Relevan

Kualitas;

• Peningkatan kualitas guru, pengelolaan dan layanan sekolah

• • Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Masuk pada program aksi peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan termasuk layanan sekolah

Relevan

• Kurikulum;

• Penataan ulang kurikulum sekolah

• • Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Masuk pada program aksi peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan termasuk layanan sekolah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

121

Page 132: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Kualitas;

• Peningkatan kualitas guru, pengelolaan dan layanan sekolah

Peningkata Mutu pendidikan dan Tenaga Kependidikan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Pendidikan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

122

Page 133: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

3 3

Kesehatan Masyarakat;

b

Pelaksanan Program Kesehatan preventif terpadu

• Umur Harapan Hidup (UHH) 71 th

Peningkatan Akses, keterjangkawan dan Kualitas Pelayanan kesehatan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Kesehatan

Relevan

KB; Angka Kematian Ibu (AKI) 118/100.000 Kelahiran Hidup

Upaya kesehatan masyarakat

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Kesehatan

Relevan

• Peningkatan kualitas dan jangkawan layanan KB melalui 23.500 klinik pemerintah dan swasta selama 2010-

• Angka Kematian Bayi (AKB) 29/100.000 Kelahiran Hidup

Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Kesehatan

Relevan

Misi 3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosialPRIORITAS 3 : KESEHATAN

Peningkatan Akses, keterjangakauan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

123

Page 134: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Obat: Prevalensi Kekurangan Gizi pada Balita :

Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Kesehatan

Relevan

• Pemberlakuan Daftar Obat Esensial nasional sebagai dasar pengadaan obat di seluruh iIndonesia dan pembatasan harga obat

ik

• a. Gizi Buruk : < 4%

Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sapras Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Kesehatan

Relevan

Asuransi Kesehatan Nasional:

b. Gizi Kurang : 5,5%

Pemeliharaan sapras Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Kesehatan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

124

Page 135: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Penerapan Asuransi Kesehatan nasional untuk seluruh keluarga miskin dengan cakupan 100% pada 2011 dan diperluas secara bertahap

t k

• Radio dokter : 13/100.000 penduduk

Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Kesehatan

Relevan

Radio bidan : 45/100.000 penduduk

Peningkatan pelayanan kesehatan Anak dan Remaja

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Kesehatan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

125

Page 136: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Tingkat pertumbuhan penduduk = 1%

Peningkatan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Kesehatan

Relevan

c

Tingkat penganguran = 5 - 6%

Pengembangandan Keserasian kebijakan Pemuda

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Prestasi olahraga = 26 Mendali emas

Peningkatan peran serta pemuda

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam prioritas 11 nasional bidang kebudayaan kreatifitas an inovasi teknologi

peningkatan akses dan kualitas kepemudaan dan keolahragaan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

126

Page 137: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

( Peringkat 7 PON )

Peningkatan upaya pertumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Kepemudaan = 500 Kelompok usaha pemuda produktif (KUHPP)

Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba

Tingkat kenaikan Upah Minimum Provinsi Rp. 1.200.000,-

Pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Kesehatan yang termaktub dalam prioritas 11 nasional bidang kebudayaan kreatifitas an inovasi teknologi

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

127

Page 138: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pengiriman transmigrasi keluar Provinsi lampung 400 KK

Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Perempuan mandiri Wirausaha = 8,9% dari jumlah Buta Aksara yang telah dientaskan (18.500 orang)

Peningkatan sarana prasarana olahraga

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Kesehatan yang termaktub dalam prioritas 11 nasional bidang kebudayaan kreatifitas an inovasi teknologi

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

128

Page 139: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Keterwakilan Perempuan dalam Pengembilan Keputusan di Lembaga Politik = 10% Base Line Provinsi 18% atau 14 orang

Program peningkatan penangulangan narkoba, PMS termasuk HIV / AIDS

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional namun pada dasarnya kegiatan ini mendukung pembangunan nasional terutama bidang kesehatan

Tidak Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

129

Page 140: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Program Peningkatan Koordinasi Sumber Daya Pendidikan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Program aksi ini sudah termasuk dalam prioritas 2 bidang pendidikan

Relevan

Program Kepemudaan dan Keolahragaan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam prioritas 11 nasional bidang kebudayaan kreatifitas an inovasi teknologi

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

130

Page 141: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

4 4

Bantuaan Sosial Terpadu:

f Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana perdesaan berbasis masyarakat

• Integrasi program perlindungan sosial berbasis keluarga yang mencakup program Bantuan Langsung Tunai

Terciptannya SDM berkualitas (unggul, berdaya saing, sehat,berakhlak mulia, dan sejahtera):

Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

• Program Aksi sejalan dan mendukung Prioritas Nasional dalam Bidang Penanggulangan Kemiskinan

Relevan

PRIORITAS 4 : PENANGGULANGAN KEMISKINAAN

Misi 3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

131

Page 142: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Bantuan pangan, jaminan sosial bidang kesehatan, beasiswa bagi anak keluarga berpendapatan rendah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Parenting Education mulai 2010 dan program keluarga harapan diperluas menjadi program nasional mulai 2011-2012;

g Pelatihan dan pengembanan community leader dan bantuan modal awal di Kecamatan dan Desa Potensial

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

132

Page 143: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

• Program Aksi sejalan dan mendukung Prioritas Nasional dalam Bidang Penanggulangan Kemiskinan

Relevan

Pemantapan Koordinasi Program Khusus Lintas Sektoral

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

• Program Aksi sejalan dan mendukung Prioritas Nasional dalam Bidang Penanggulangan Kemiskinan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

133

Page 144: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Oprasionalisasi Tim koordinasi Penanggulangan kemiskinan Daerah (TKPKD)

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

• Program Aksi sejalan dan mendukung Prioritas Nasional dalam Bidang Penanggulangan Kemiskinan

Relevan

Fasilitasi program pemberdayaan masyarakat bidang infrasruktur

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

• Program Aksi sejalan dan mendukung Prioritas 6 Nasional dalam Bidang infrastruktur

Relevan

i

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Peningkatan Keberdayaan Masyarakat

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

Program aksi ini sudah termasuk dalam prioritas 2 bidang pendidikan

Pembangunan perdesaan dan pemberdayaan masyarakat desa

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

134

Page 145: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

Program aksi ini sudah termasuk dalam prioritas 7 bidang iklim usaha

Relevan

Pemantapan Koordinasi Program Khusus Lintas Sektoral

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

• Program Aksi sejalan dan mendukung Prioritas Nasional dalam Bidang Penanggulangan Kemiskinan

Relevan

Peningkatan kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

Program ini sudah sesuia dan sejalan dengan prioritas 1 nasional dalam reformasi birokrasi dan tata kelola

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

135

Page 146: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Program Pemberdayaan kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional namun pada dasarnya kegiatan ini mendukung pembangunan nasional

Program pembangunan infrastruktur perdesaan

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

• Program Aksi sejalan dan mendukung Prioritas 6 Nasional dalam Bidang i f t kt

Relevan

Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

Program aksi ini sudah termasuk dalam prioritas 2 bidang pendidikan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

136

Page 147: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Program peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

Program aksi ini sudah termasuk dalam prioritas 2 bidang pendidikan

Relevan

Program Penggelolaan Kekayaan Budaya

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

Relevan

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Program Pengelolaan Keragaman Budaya

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

Relevan

Program pengembangan destinasi pariwisata

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

Relevan

Program aksi ini sudah Relevan

dan sejalan dalam prioritas

10 nasional bidang

kebudayaan kreatifitas dan

Inovasi teknologi

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

137

Page 148: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Program pengembangan kemitraan Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Program Pembinaan penderita HIV/AID

Tim Penanggulangan Kemiskinan:

e

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional namun pada dasarnya kegiatan ini mendukung pembangunan nasional terutama bidang kesejahteraan masyarakat

Program Penangunalangan kemiskinan melalui sektor ekonomi, pendidikan dan kesehatan serta infrastruktur

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

138

Page 149: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Revitalisasi Komite Nasional Penanggulangan Kemiskinan di bawah wakil Presiden

• Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

• Program Aksi sejalan dan mendukung Prioritas Nasional dalam Bidang Penanggulangan Kemiskinan

Relevan

• Pemantapan Koordinasi Program Khusus Lintas Sektoral

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

• Program Aksi sejalan dan mendukung Prioritas Nasional dalam Bidang Penanggulangan Kemiskinan

Relevan

Oprasionalisasi Tim koordinasi Penanggulangan kemiskinan Daerah (TKPKD)

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

• Program Aksi sejalan dan mendukung Prioritas Nasional dalam Bidang Penanggulangan Kemiskinan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

139

Page 150: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Fasilitasi program pemberdayaan masyarakat bidang infrastruktur

• Ada program Pemerintah Daerah yang mendukung sepenuhnya Prioritas/Program Nasional

• Program Aksi sejalan dan mendukung Prioritas Nasional 6 dalam Bidang Infrastruktur

Relevan

d

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Program pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat terpencil dan penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS) lainya

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional namun pada dasarnya kegiatan ini mendukung pembangunan nasional terutama bidang kesejahteraan masyarakat

Peningkatan Kesejahteraan Sosial

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

140

Page 151: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional namun pada dasarnya kegiatan ini mendukung pembangunan nasional terutama bidang kesejahteraan

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Pembinaan anak terlantar

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional namun pada dasarnya kegiatan ini mendukung pembangunan nasional terutama bidang kesejahteraan masyarakat

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

141

Page 152: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional namun pada dasarnya kegiatan ini mendukung pembangunan nasional terutama bidangPrioritas daerah

yang tidak ada di prioritas nasional

Program Pemberdayaan kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional namun pada dasarnya kegiatan ini mendukung pembangunan nasional terutama bidang kesejahteraan masyarakat

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

142

Page 153: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Pengembangan Jaminan Sosial

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional namun pada dasarnya kegiatan ini mendukung pembangunan nasional terutama bidang kesejahteraan masyarakat

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

143

Page 154: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

5 5

Lahan, Pengembangan Kawasan dan Tata Ruang Pertanian:

a

• Penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian,

• Berkembangnya fasilitas dan kondisi keberagaman di masyarakat

•Tidak ada program daerah yang secara spesifik terkait dengan Penataan Regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian

• Program aksi di daerah sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Pangan, namun belum ada yang spesifik pada aspek kepastian hukum atas lahan

Relevan

Revitalisasi Pertanian, Peternakan, dan Perikanan

Misi 1. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat

PRIORITAS 5 : PROGRAM AKSI DIBIDANG PANGAN

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

144

Page 155: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Mengembangkan budaya daerah

Peningkatan ketahanan pangan pertanian

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam bidang pangan

Relevan

Berkembangnya toleransi beragama di masyarakat

Peningkatan produksi hasil pertanian

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam bidang pangan

Relevan

• Pengembangan areal pertanian baru seluas 2 juta hektar, penertiban serta optimalisasi penggunaan lahan terlantar;

• Terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui pengenalan kesenian dan kekayaan budaya.

Peningkatan penerapan teknologi pertanian (Peningkatan Kesejahteran Petani)

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam bidang pangan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

145

Page 156: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Infrastruktur: Terciptanya peningkatan kreativitas Budaya dan seni pertunjukan untuk meningkatkan/ perbentukan jatidiri.

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

146

Page 157: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Pembangunan dan pemeliharaan sarana transportasi dan angkutan, pengairan, jaringan listrik, serta teknologi kumunikasi dan sistem informasi nasional yang melayani daerah-daerah serta produksi pertanian demi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan pemasaranny

• Terpeliharanya pelestarian dan pengembangan serta apresiasi seni, budaya masyarakat untuk menunjang pembangunan pariwisata dan mendorong pembangunan daerah.

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Program aksi bidang pangan pangan untuk infrastruktur yang tertuang dalam program aksi masing-masing kegiatan di bidang pertanian, perikanan, peternakan, dan kehutanan.

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

147

Page 158: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Penelitian dan Pengembangan:

Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dab kesenian

• Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang pertanian yang mampu menciptakan benih unggul dan hasil penelitian lainnya menuju kualitas dan produktivitas hasil pertanian

• Peningkatan dan Pengembangan Sistem penyelenggaraan Penyuluhan

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam bidang pangan

Relevan

Investasi, Pembiayaan, dan Subsidi:

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

148

Page 159: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• dorongan untuk investasi pangan, pertanian, dan industri perdesaan berbasis produk lokal pelaku usaha dan pemerintah, penyediaan

bi

• Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian (Pengembangan Agribisnis)

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Program aksi bidang pangan untuk pembiayaan dan subsidi yang ditangani oleh instansi terkait

Relevan

Pengembangan dan peningkatan kualitas SDM Petani dan Kelembagaan Tani

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Program aksi bidang pangan untuk pembiayaan dan subsidi yang ditangani oleh instansi terkait

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

149

Page 160: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan kerjasama dan Jejaring Kerjasama penyuluhan dan Agribisnis

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Program aksi bidang pangan untuk pembiayaan dan subsidi yang ditangani oleh instansi terkait

Relevan

Pemberdayaan masyarakat pesisir

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Program aksi bidang pangan untuk pembiayaan dan subsidi yang ditangani oleh instansi terkait

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

150

Page 161: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pangan dan Gizi:

• Peningkatan kualitas gizi dan keanekaragaman pangan melalui peningkatan pola pangan harapan;

• •Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Program aksi bidang pangan

Relevan

Adaptasi Perubahan Iklim:

• Pengambilan langkah-langkah kongkrit terkait adaptasi dan antisipasi sistem pangan dan pertanian terhadap perubahan iklim.

Peningkatan penerapan teknologi peternakan

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Program aksi bidang pangan untuk adaptasi perubahan iklim

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

151

Page 162: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Peningkatan kesejahteraan petani

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Pengembangan budidaya perikanan

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Pengembangan perikanan tangkap

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

• Program aksi sejalan dan mendukung

prioritas pemerintah

dalam Bidang Program aksi

bidang pangan untuk adaptasi perubahan iklim

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

152

Page 163: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Pencegahan dan penenggulangan penyakit ternak

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Pengembangan sistem penyuluhan perikanan

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

• Program aksi sejalan dan mendukung

prioritas pemerintah

dalam Bidang Program aksi

bidang pangan untuk adaptasi perubahan iklim

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

153

Page 164: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan produksi hasil peternakan

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Program aksi bidang pangan untuk adaptasi perubahan iklim

Relevan

Peningkatan pemasaran produksi hasil peternakan

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Program aksi bidang pangan untuk adaptasi perubahan iklim

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

154

Page 165: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan kesejahteran peternak

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Program aksi bidang pangan untuk adaptasi perubahan iklim

Relevan

6 PRIORITAS 6: INFRASTRUKTUR

6

Tanah dan tata ruang :

b Pembangunan kawasan

Misi 2. Miningkatkan daya dukung infrastruktur dalam skala yang tinggi untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

155

Page 166: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Konsolidasi kebijakan penanganan dan pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum secara menyeluruh di bawah satu

Tersusunnya pijakan dan titik tumpu bagi pengembangan infrasuktur masa depan

Perencanaan Tata Ruang

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur Program aksi Tanah dan tata Ruang

Relevan

Tersedianya lokasi lahan pengembangan kawasan strategis dan khusus

pembangunan Kawasan khusus

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur Program aksi Tanah dan tata Ruang

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

156

Page 167: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

c pembangunan Kawasan Perdesaan

Perkembangannya pembangunan indrastruktur perdesaan dan daerah terisolasi/terpencilBerkembangnya pemanfataan IT

Pembangunan infrastruktur Perdesaan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur Program aksi Tanah dan tata Ruang

Relevan

Perhubungan :

a Pembangunan dan peningkatan infrastruktur berorientasi masa depan

Adanya antisipasi dan pengelolaan bencana

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

157

Page 168: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Pembanguanan jaringan prasarana dan penyediaan sarana trasportasi antarmoda dan antarpulau yang terintegrasi Relevan dengan Sistem Trasportasi Nasional dan Cetak Biru Transportasi Multimoda dan penurunan tingkat kecelakaan transportasi sehingga pada 2014 lebih kecil dari

• Pembangunan dan pengembangan Kota Baru Lampung

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur Program aksi Tanah dan tata Ruang

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

158

Page 169: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Fasilitasi pembangunan Jembatan Selat Sunda

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur Program aksi Perhubungan

Relevan

Pemantapan dan pengembangan infrastruktur wilayah (Jalan Tol, KA, Bandara, Pelabuhan, Kawasan Siger, Jalan, dan Jembatan)

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur Program aksi Perhubungan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

159

Page 170: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pengendalian banjir:

Pembangunan / rehabilitasi jalan dan jembatan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur Program aksi Perhubungan

Relevan

• Penyelesaian pembangunan prasarana pengendalian banjir

• Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur Program aksi Perhubungan

Relevan

Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur Program aksi Perhubungan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

160

Page 171: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Pembangunan sarana dan prasarana Pemda

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur Program aksi Perhubungan

Relevan

Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur Program aksi Perhubungan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

161

Page 172: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur Program aksi Perhubungan

Relevan

Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur

Relevan

Program Pendidikan Non Formal

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur Program aksi Perhubungan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

162

Page 173: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pengendalian dan Pengemanan Lalu Lintas

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur Program aksi Perhubungan

Relevan

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitasi LLAJ

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur

Relevan

Pengembangan pos dan Telekomunikasi serta Meteorologi dan geofisika

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

163

Page 174: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Antisipasi dan Pengendalian Keadaan Rescue

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur

Relevan

Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainya

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Bidang Infrastruktur terutama progam pengendalian banjir

Relevan

Transportasi perkotaan :

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

164

Page 175: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Perbaikan sistem dan jaringan trasportasi di 4 kota besar (Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan)

Tidak ada program daerah yang mendukung prioritas/program nasional.

Program ini hanya diperuntukkan 4 kota besar yang ada yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan

7 PRIORITAS 7 : IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA

7

Kepastian hukum :

a

• Reformasi regulasi secara bertahap di tingkat nasional dan daerah

Pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,2 - 7%

Peningkatan promosi dan kerjasama investasi

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Misi 1. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat

Pengembangan investasi untuk mendukung peningkatan ekonomi daerah

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

165

Page 176: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Tingkat inflasi rata-rata 6 (+ - 1)

Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Pertumbuhan pertanian rata-rata 3% -5%

Peningkatan Kesempatan Kerja, investasi dan Ekspor

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Perumbuhan industri non migas 4,5% - 7%

Koordinasi Pengembangan ekonomi

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

166

Page 177: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Investasi rill rata-rata 15 - 5%

Mempertahanakan daya dukung infrasuktur dan peningkatan pengelolaan energi

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Ekspor non Migas rata-rata 15% - 20%

Pemantapan koordinasi Program Khusus Lintas Sektoral

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Pertumbuhan PAD rata-rata 15% - 205

Program Kerjasama Pembangunan Daerah

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

167

Page 178: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Tingkat Pengangguran rata-rata 4%

Perencanaan Pembangunan Ekonomi

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

c Reindustrialisasi

Nilai Tukar Petani rata-rata > 110

Peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Pengembangan industri kecil dan menengah

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

168

Page 179: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan kemampuan teknologi industri

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Pengembangan sentra industri potensial

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

d

Penciptaan iklim UMKM yang kondusif

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

relevan

Pengembangan Kelembagaan ekonomi Rakyat

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

169

Page 180: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UMKM

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Kebijakan Ketenagakerjaan :

j

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Misi 3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan,

Pengendalian Kependudukan dan Pengembangan ketenagakerjaan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

170

Page 181: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Tingkat penganguran = 5 - 6%

Penataan administrasi kependudukan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Sikronisasi Kebijakan ketenagakerjaan dan iklimusaha dalamrangka memperluas penciptaan lapangan kerja.

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

171

Page 182: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Perlindungan pengembangan Lembaga Tenaga Kerja

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Program peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja dalam mencapai tenaga kerja yang berkompetensi untuk menghadapi era globalisasi

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

172

Page 183: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

8 PRIORITAS 8 : ENERGI

Energi alternatif :

8

b

• Peningkatan pemenfaatan energi terbarukan termasuk energi alternatif geothermal sehingga mencapai 2.000 MW pada 2012

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Program pengembangan pemasaran pariwisata

Program pengembangan pariwisata memberikan konstribusi yang besar untuk pembangunan walaupun tidak termasuk dalam prioritas nasional

Tidak Relevan

• Hasil ikutserta dan turunan minyak bumi/gas:

Prioritas daerah yang tidak ada di prioritas nasional

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Program pengembangan pariwisata memberikan konstribusi yang besar untuk pembangunan walaupun tidak termasuk dalam prioritas nasional

Tidak Relevan

Pengembangan potensi ekonomi non agri dan energi

Misi 1. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

173

Page 184: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Revitalisasi industri pengolahan hasil ikutan/turunan minyak bumi dan gas sebagai bahan baku industri tekstil, pupuk dan industri hilir lainya;

• Program Kemitraan •Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi belum ada yang sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam revitalisasi industri pengolahan hasil ikutan/turunan minyak bumi

tidak Relevan

Konversi menuju penggunaan gas:

Program Penyediaan dan pengelolaan air baku

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi belum ada yang sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam peningkatan pemetaan energi terbarukan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

174

Page 185: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Perluasan program konversi minyak tanah ke gas sehingga mencakup 42 juta Kepala Keluarga pada 2010;

• Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam perluasan konversi minyak tanah ke gas didaerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

175

Page 186: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Penggunaan gas alam sebagai bahan bakar angkutan umum prerkotaan di Palembang, Surabaya, dan Denpasar.

• Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

• Tidak Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi belum ada yang sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam penggunaan gas alam sebagai sumber bahan bakar karena program tersebut baru akan diterapkan ditiga provinsi yaitu, palembang, surabaya dan denpasar

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

176

Page 187: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Program Peningkatan Pendapatan daerah dari Hasil Pertambangan dan Energi

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi belum ada yang sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam peningkatan pemetaan energi terbarukan

Relevan

Program Penelitian dan Pengembangan Sumber Potensi dan Pemanfaatan Energi Terbarukan dan Energi Alternatif

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi belum ada yang sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam peningkatan pemetaan energi terbarukan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

177

Page 188: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Program Pendidikan Masyarakat

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi belum ada yang sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam peningkatan pemetaan energi terbarukan

Relevan

Pembinaan dan pengembangan ketenagalistrikan

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi belum ada yang sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam peningkatan pemetaan energi terbarukan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

178

Page 189: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pengembangan Energi Daerah

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi belum ada yang sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam peningkatan pemetaan energi terbarukan

Relevan

9 9

Perubahan iklim:

a Peningkatan kualitas lingkungan hidup

Misi 6. meningkatkan Pelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan

PRIORITAS 9 : LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

179

Page 190: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan keberdayaan pengelolaan lahan gambut,

Penurunan angka pencemaran lingkungan

Pengendalian pencenaran dan penanganan perusakan Lingkungan Hidup

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam lingkungan hidup dan pengelolaan bencana dengan diterapkannya pemantauan kualitas lingkungan, pola pengawasan pelaksanaan kebijakan lingkungan hidup, koordinasi dalam penyusunan AMDAL, dan sudah mulainya melibatkan peran serta masyarakat dalam pengendalian dan pengelolaan lingkungan

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

180

Page 191: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan hasil rehabilitasi seluas 500,000 ha per tahun,

Terpeliharanyaan dan konservasi

Perlindungan dan konservasi sumber daya alam

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam lingkungan hidup dan pengelolaan bencana dengan adanya upaya pengelolaan sumber daya alam oleh daerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

181

Page 192: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Penekanan laju deforestasi secara sungguh-sungguh

Terehabilitasinya hutan dan kawasan Mangrove

Pengendalian banjir • Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam lingkungan hidup dan pengelolaan bencana dengan dilaksanakannya program pengembangan dan pengelolaan daerah rawa, rehabiltasi daerah bantaran sungai dan reklamasi pantai dan sudah dibentuknya dewan SDA didaerah

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

182

Page 193: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Tersedianya konsep antisipasi terhadap Global Warming

Program lingkungan Sehat Perumahan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam lingkungan hidup dan pengelolaan bencana dengan diupayakannya sanitasi lingkungan masyarakat dan pembangunan sumur resapan

Relevan

Program perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

183

Page 194: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

Relevan

Perencanaan dan pengembangan hutan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

184

Page 195: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Peningkatan dan Penegakan Supremasi Hukum Bidang Lingkungan hidup

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Program pengembangan pemasaran pariwisata

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Pengembangan, Pengelolaan dan konservasi Sungai, Danau dan SDA lainya

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

Relevan

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

185

Page 196: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Program pengembangan destinasi pariwisata

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Program kemitraan • Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Pengembangan Penerapan & Pembangunan Teknologi Tepat guna Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

186

Page 197: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Program Pendidikan Masyarakat

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Perencanaan Wilayah dan Sumber Daya Alam

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

• b

Perencanaan Wilayah dan Sumber Daya Alam

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

Perbaikan pengaturan dan pengelolaan sumber daya air

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

187

Page 198: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Pengendalian Kerusakan Lingkungan :

g

• Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam lingkungan hidup dan pengelolaan bencana terutama dalam penurunan beban pencemaran lingkungan

Relevan

Program Penanggulangan bencana alam dan perlindungan masyarakat

Penurunan beban pencemaran lingkungan melalui pengawasan ketaatan pengendalian pencemaran air limbah dan emisi di 680 kegiatan industri dan jasa pada

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

188

Page 199: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Rehabilitasi pasca bencana

• Program aksi ini belum ada di program prioritas nasional sehingga program rehabilitasi pasca bencana baru menjadi program daerah

Relevan

Sistem Peringataan Dini :

2010 dan terus berlanjut;

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

189

Page 200: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Penjaminan berjalanya fungsi Sistem Peringatan Dini Tsunami (TEWS) dan Sistem Peringatan Dini Cuaca (MEWS) mulai 2010 dan seterusnya, serta Sistem peringatan Dini Iklim (CEWS) pada 2013;

• Tidak Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi belum sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam penjaminan berjalannya fungsi sistem peringatan dini tsunami

Penanggulangan bencana:

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

190

Page 201: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Peningkatan kemampuan penanggulangan bencana

• Tidak Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

• Program aksi belum sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam peningkatan kemampuan penanggulangan bencana

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

191

Page 202: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

10 Secara teknis Prioritas 10 Pemerintah Pusat tidak termaktib dalam misi ke-7 Provinsi hal ini dimungkinkan oleh karena dalam konteks kewenangan PriorItas Ke-10 yang tekait erat dengan hubungan luar negeri, pertahanan dan keamanan masuk dalam kategori kewenangan pemerintah pusat, walaupun ada beberapa

k iKebijakan : b Pengembangan Kamtibmas

PRIORITAS 10 : DAERAH TERDEPAN, TERLUAR, TERTINGGAL DAN PASCA KONFLIK

Misi 7. menegakkan supremasi hukum untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan demokratis

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

192

Page 203: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• • Peningkatan kualitas aparat penegak hukum

Pemeliharaan kantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

• Tidak ada program daerah yang mendukung prioritas/program nasional.

Tidak Ada (Dalam konteks ini terlihat bahwa tidak ada program di daerah yang mendukung terhadap pelaksanaan prioritas ke-10 secara detail dan terinci karena secara geografis lampung tidak masuk dalam kategori border

Relevan

Berjalanya proses demokrasi

Program pendidikan kader Perlindungan Masyarakat

• Tidak ada program daerah yang mendukung prioritas/program nasional.

Tidak Ada tidak Relevan

Pelaksanaan kebijakan khusus dalam bidang infrastruktur dan pendukung kesejahteraan lainya

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

193

Page 204: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Berjalnya pers yang sehat dan dinamis

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program ini secara teknis berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan pemerintah yang terkait dengan menjaga pulau-pulau terluar NKRI

Relevan

Peningkatan tramtibmas

Program Analisis konflik • Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

• Program Peningkatan Penanganan konflik

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

Program ini Relevan dengan Prioritas 10: Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggaldan Pasca Konflik

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

194

Page 205: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program ini Relevan dengan Prioritas 10: Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggaldan Pasca Konflik (Penanggulangan Bencana Alam masuk dalam kategori kebijakan khusus dalam bidang infrastruktur dan pendukung lainnya)

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

195

Page 206: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pembinaan dan pengawasan Bidang pertambangan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Program ini Relevan dengan Prioritas 10: Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggaldan Pasca Konflik (Penanggulangan Bencana Alam masuk dalam kategori kebijakan khusus dalam bidang infrastruktur dan pendukung lainnya)

Relevan

Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

RelevanProgram ini Relevan dengan Prioritas 10: Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggaldan Pasca Konflik (Penanggulangan Bencana Alam masuk dalam kategori kebijakan khusus dalam bidang infrastruktur

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

196

Page 207: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Peningkatan Keamanan Kenyamanan Lingkungan

• Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional.

Relevan

Keutuhan wilayah:

dan pendukung lainnya)

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

197

Page 208: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• penyelesian pemetaan wilayah perbatasan RI denga Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Filipina pada 2010;

• Tidak ada program daerah yang mendukung prioritas/program nasional.

KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT, dan secara teknis provinsi tidak mempunyai wewenang penuh melaksanakan beragam program akan tetapi dalam Misi ke-8 Provinsi dan Program Aksi ke-16 Provinsi mempunya program aksi mengenai pengembangan wilayah perbatasan

tidak Relevan

Daerah tertinggal:

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

198

Page 209: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Pengentasan paling lambat 2014.

• Tidak ada program daerah yang mendukung prioritas/program nasional.

KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT, akan tetapi provinsi mempunyai peran dalam distribusi bagi pelaksanaan priorotas nasional percepatan pembangunan di daerah tertinggal

tidak Relevan

11 11

Perawatan: a

PRIORITAS 11 : KEBUDAYAAN KREATIFITAS, DAN INOVASI TEKNOLOGI

Peningkatan akses dan kualitas berkehidupan keagamaan

Misi 5 . Mengembangkan Masyarakat agamis, berbudaya, dan mengembangkan budaya daerah

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

199

Page 210: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Penetapan dan pembentukan pengelolaan terpadu untuk pengelolaan cagar budaya,

• Berkembangnya fasilitas dan kondisi keberagaman di masyarakat

Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Keagamaan

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi termasuk bagian dari upaya terpadu dalam pengelolaan

Relevan

• Revitalisasi museum dan perpustakaan di seluruh Indonesia ditargetkan sebelum Oktober 2011;

Mengembangkan budaya daerah

Program Pengembangan, Pembinaan, Kreativitas Seni Budaya dan Aliran Kepercayaan

Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

200

Page 211: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Berkembangnya toleransi beragama di masyarakat

Program Pembinaan dan Pemasarakatan Pengunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Lampung.

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi

Relevan

Sarana: b Pengembangan Budaya Daerah

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

201

Page 212: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya di kota besar dan ibu kota kabupaten selambat-lambatnya Oktober 2012

Terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui pengenalan kesenian dan kekayaan budaya.

Program pengembangan nilai budaya

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Sangat Relevan

Terciptanya peningkatan kreativitas Budaya dan seni pertunjukan untuk meningkatkan/ perbentukan jatidiri.

Program Pengelolaan Keragaman Budaya

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

Relevan

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi dan budaya daerah merupakan bagian dari budaya nasional yang sangat perlu dikelola sebagai asset nasional

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

202

Page 213: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Terpeliharanya pelestarian dan pengembangan serta apresiasi seni, budaya masyarakat untuk menunjang pembangunan pariwisata dan mendorong pembangunan daerah.

Program Pengelolaan Kekayaan budaya

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

203

Page 214: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dab kesenian daerah untuk mewarnai dan mendorong pembangunan pariwisata khususnya dan pembangunan daerah umumnya.

Program Pengelolaan Keragaman Budaya

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi

Relevan

Program Pengelolaan Kekayaan budaya

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

204

Page 215: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Kebijakan : k

• Peningkatan perhatian dan kesejahteraan pemerintah dalam program-program seni budaya yang diinisilasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi terhadap kemajemukan budaya;

Penyediaan database perencanaan bidang sosial budaya

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi dan perlu diketahui terlebih dahulu seni dan budaya yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, kemudian tersedianya data base yg dapat digunakan sebagai dasar pelestarian dan perencanaan pengembangnnya

Sangat Relevan

Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya

Misi 3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

205

Page 216: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Penelitian dan pengembangan kebijakan bidang sosial budaya

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi

Sangat Relevan

Koordinasi Pelaksanaan Program Bidang Sosbud

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi

Sangat Relevan

Perencanaan bidang sosial budaya

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi

Sangat Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

206

Page 217: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan bidang sosial budaya

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi

Sangat Relevan

Inovasi teknologi:

a

Misi 4. Mengembangkan Masyarakat berbasis IPTEK

Pembangkitan Kesadaran, penemuan, penguasaan dan pemanfaatan ipteks

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

207

Page 218: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

• Peningkatan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif yang mencakup pengelolaan sumber daya maritim menuju ketahanan energi, pangan, dan antisipasi

Meningkatnya pemanfaatan IPTEK oleh kelompok masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan

Pembangkitan kesadaran Ipteks

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi

Relevan

Pengembangan riset teknologi tepat guna berbasis keunggulan lokal

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

208

Page 219: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

pengembangan Budaya Baca dan pembinaan Perpustakaan

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi

Relevan

Program peningkatan kualitas pelayanan informasi

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

209

Page 220: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

No Analisa Kualitatif *)

Penjelasan terhadap

Relevansi

Prioritas Pembangunan

Program Aksi

Sasaran Program Aksi

RPJM 2010-2014 RPJMD Provinsi Lampung (tahun 2010-2014)

Prioritas Pembangunan

Program Penyelamatan dan Pelestariaan Dokumen/ Arsip Daerah

•Ada program daerah yang mendukung sepenuhnya prioritas/program nasional

•Program aksi sejalan dan mendukung prioritas pemerintah dalam kebudayaan, kreatifitas dan inovasi

Relevan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

210

Page 221: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010  

211

B. Analisis Relevansi

Secara umum antara RPJMN 2010-2014 dengan RPJMD 2010-2014

Provinsi Lampung memiliki derajat relevansi yang sangat tinggi. PRIORITAS 1:

REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA pada RPJMN 2010-2014 sangat

relevan dengan Misi ke- 8 Provinsi yaitu Mewujudkan pemerintah yang bersih,

berorientasi kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha, serta bertatakelola

yang baik

PRIORITAS 2. PENDIDIKAN relevan dengan Misi 3. Meningkatkan

kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan social. PRIORITAS 3 :

KESEHATAN relevan dengan Misi 3. Meningkatkan kualitas pendidikan,

kesehatan, dan kesejahteraan sosial

PRIORITAS 4 : PENANGGULANGAN KEMISKINAAN relevan dengan

Misi 3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.

PRIORITAS 5 : PROGRAM AKSI DIBIDANG PANGAN relevan dengan Misi 1.

Mengembangkan dan memperkuat ekonomi daerah untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat

PRIORITAS 6 : INFRASTRUKTUR relevan dengan Misi 2. Miningkatkan

daya dukung infrastruktur dalam skala yang tinggi untuk mendukung

pengembangan ekonomi dan pelayanan social. PRIORITAS 7 : IKLIM

INVESTASI DAN IKLIM USAHA relevan dengan Misi 1. Mengembangkan dan

memperkuat ekonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

PRIORITAS 8 : ENERGI relevan dengan Misi 1. Mengembangkan dan

memperkuat ekonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

PRIORITAS 9 : LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA relevan

dengan Misi 6. meningkatkan Pelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup

yang berkelanjutan

PRIORITAS 10 : DAERAH TERDEPAN, TERLUAR, TERTINGGAL DAN

PASCA KONFLIK relevan dengan Misi 7. menegakkan supremasi hukum untuk

menciptakan masyarakat yang sejahtera dan demokratis. PRIORITAS 11 :

KEBUDAYAAN KREATIFITAS, DAN INOVASI TEKNOLOGI relevan dengan Misi

5 . Mengembangkan Masyarakat agamis, berbudaya, dan mengembangkan

budaya daerah.

Page 222: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010  

212

Beberapa analisis dalam perbandingan matrik menggambakan bahwa

tingka keseuaiang itu relative lebih dominan dibandingkan dengan program aksi

yang tidak relevan, jika dua indicator dalam program aksi RPJMN 2010-2014 dan

RPJMD 2010-2014 Provinsi Lampung, yang dikajikdan tolak ukur maka secara

umum hal ini menggambarkan bahwa secara teknis RPJMD 2010-2014 Provinsi

Lampung tidak mempunyai masalah yang serius.

Walaupun pada beberapa hal dalam RPJMN belum dapat di-cover dalam

rencana aksi RPJMD 2010-2014 Provinsi Lampung karena itu merupakan bagian

dari kewenangan pemerintah pusat, seperti pada point pertahanan dan

keamanan dan hubungan luar negeri.

Secara umum prioritas nasional dalam RPJMN 2010-2014 telah

termaktub dalam misi Pemerintah Provinsi, hal ini terlihat ketika poses

penyandingan dokumen dilakukan lebih dari 90% (Sembilan puluh persen)

prioritas nasional dapat terakomodasi dalam misi Pemerintah Provinsi. Dan

sekitar 10% (sepuluh persen) merupakan kewenangan Pemerintah Pusat yang

dalam konteks ini pemerintah Provinsi hanya berwenang untuk mendukung

Prioritas Nasional tersebut.

Hanya saja dalam RPJMD 2010-2014 Provinsi Lampung terdapat

beberapa satuan kerja yang belum menyertakan program aksi dan ini menjadi

catatan tersendiri dalam yang perlu dibenahi dalam kaitannya dengan RPJMD

2010-2014 Provinsi Lampung.

Sebaiknya RPJMD 2010-2014 Provinsi Lampung dibuat didasrakan pada

karakteristik dan focus pembangunan Lampung yang secara umum berdasarkan

pada sektor pertanian, dan kemudian menjadikan ketersedian sarana pendukung

distribusi hasil pertanian menjadi fokus perhatian Pemerintah Daerah.

Page 223: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

 

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

 

213

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah (EKPD) di Provinsi Lampung

telah dilaksanakan dengan mengikuti panduan yang disediakan oleh

Bappenas. Berdasarkan hasil evaluasi menyeluruh terhadap ketiga agenda

pembangunan nasional (yaitu mewujudkan Indonesia yang aman dan damai,

mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis, dan meningkatkan

kesejahteraan rakyat) dengan menggunakan indikator-indikator yang telah

ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan

RPJMN 2004 – 2009 di Provinsi Lampung mampu secara efektif memberikan

kontribusi yang nyata pada pembangunan daerah.

Secara khusus terdapat beberapa indikator yang menonjol dari sisi

efektifitas dan relevansi RPJMN terhadap pembangunan daerah, sebagai

berikut:

a) Indikator-indikator yang menunjukkan bahwa pelaksanaan RPJMN 2004

– 2009 di Provinsi Lampung berjalan efektif antara lain indikator

peningkatan PDRB, Income per Capita, PDRB pertanian, NTP, dan IPM,

serta berkurangnya kemiskinan dan pengangguran terbuka.

b) Indikator-indikator yang mencerminkan bahwa bahwa pelaksanaan

RPJMN 2004 – 2009 di Provinsi Lampung belum optimal antara lain

adalah fluktuasi nilai ekspor, PMA/PMDN, inflasi, dan statistik tindak

kejahatan.

c) Sebagian besar program aksi yang tertuang pada RPJMD 2010 – 2015

Provinsi Lampung memiliki tingkat relevansi yang tinggi terhadap program

aksi yang ada di RPJMN 2010 – 2014.

Page 224: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

 

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

 

214

2. Rekomendasi

Berdasarkan hasil evaluasi, analisis pencapaian indikator, dan

pembahasan yang dilakukan dapat disampaikan beberapa

rekomendasi berikut:

a) Penyusunan dokumen RPJMD hendaknya secara konsisten mengacu

kepada kepada dokumen RPJMN, sehingga dicapai relevansi yang tinggi

antara ke dua dokumen tersebut. Selain itu, perlu pula dipertimbangkan

agar periodisasi dokumen RPJMN dan RPJMD dapat disamakan.

b) Perlu dilakukan upaya yang lebih sistematis dan terukur untuk menekan

munculnya disparitas pembangunan antar wilayah, termasuk

pengembangan sarana dan prasarana kebutuhan dasar (pendidikan,

kesehatan, pemukiman) dan infrastruktur ekonomi. Secara khusus, perlu

diupayakan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru

berbasis sumber daya lokal di kawasan perdesaan.

c) Program pembangunan pada RPJMN dan RPJMD harus dikemas

sedemikian rupa sehingga lebih berpihak kepada masyarakat miskin (pro

poor). Kepada masyarakat ekonomi lemah perlu dikembangkan skema

insentif ekonomi khusus dan kebijakan peningkatan akses terhadap

usaha ekonomi produktif.

d) Pembangunan sektor pertanian harus tetap mendapat prioritas utama,

mengingat bahwa berdasarkan hasil evaluasi RPJMN 2004 – 2009 sektor

ini telah memperlihatkan kontribusi yang sangat signifikan dalam

peningkatan perolehan PDRB, penyediaan lapangan kerja baru, dan

peningkatan pendapatan petani (NTP). Selain itu, ke depan sektor ini

selain mengemban misi membangun ketahanan dan kedaulatan pangan,

juga mulai mengemban misi penting untuk mewujudkan ketahanan dan

kedaulatan energi nasional.

e) Membuka akses masyarakat terhadap sumber daya ekonomi, teknologi,

dan pengembangan produk hilir yang bernilai tambah tinggi. Upaya ini

diharapkan secara bertahap dan sistematis dapat berhasil meningkatkan

kemampuan masyarakat untuk menghasilkan produk yang berdaya saing

tinggi di level internasional (ekspor).

Page 225: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA

Laporan Akhir

 

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Lampung Kerjasama antara Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Universitas Lampung Tahun 2010

 

215

f) Menegakkan keadilan dan supremasi hukum, serta meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehidupan berbangsa dan

bernegara yang semakin maju dan berkembang.

g) Meningkatkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam

pembangunan.

Page 226: Laporan Akhir EKPD 2010 - Lampung - UNILA