laporan akhir bakteri
DESCRIPTION
fixTRANSCRIPT
MATERI IV
PENGAMBILAN SAMPEL AIR
I. Tujuan
1. Untuk mengetahui tahap-tahap pengambilan dan pengiriman sampel
air keran, air sumur, dan air dari sumber terbuka (sungai, danau, laut,
dan lain- lain) ke laboratorium
2. Untuk mendapatkan specimen yang paling sesuai dengan keadaan
specimen yang seharusnya, sebelum dilakukan pemeriksaan di
laboratorium.
II. Dasar Teori
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang
bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi
atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari- hari termasuk diantaranya
adalah sanitasi. Untuk konsumsi air minum menurut departemen
kesehtan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak
berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber
alam dapat diminum oleh manusia, terdapat ressiko bahwa air ini telah
tercemar oleh bakteri atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat
dibunuh dengan memasak air hingga 100Oc, banyak zat – zat berbahaya,
terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini. (Anonim, 2014)
Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat
energy atau komponen lain di dalam air. Dalam pengukuran kualitas air
ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah parameter
fisik, kimia, dan parameter biologis. Beberapa parameter fisik yang
digunakan untuk menentukan kualitas air meliputi bau, jumlah zat padat
terlarut, kekeruhan, rasa, suhu, warna, daya hantar listrik. Parameter
kimia meliputi kandungan besi, flourida, kesadahan, klorida, mangan,
natrium, nitrat, nitrit, pH, sulfat, dan kalium. Pemeriksaan air secara
biologis sangat pentinng untuk mengetahui keberadaan mikroorganisme
yang terdapat di dalam air. Berbagai jenis mikroorganisme pathogen
dapat ditemukan dalam system penyediaan air bersih, walaupun dalam
konsentrasi rendah. Analisa mikrobiologi untuk bakteri –bakteri tersebut
dilakukan berdasarkan organism petunjuk. Bakteri – bakteri ini
menunjukkan adanya pencemaran oleh tinja manusia dan hewan. Bila
mikroorganisme petunjuk ini ditemukan dalam contoh air, berarti air
terssebut tercemar oleh tinja serta ada kemungkinan mengandung bakteri
pathogen. Tes dengan mikroorganisme petunjuk merupakan cara yang
paling mudah untuk mmenentukan pencemaran air oleh bakteri pathogen
dan dapat dilakukan secara rutin. (Irwan,2010)
Adapun jenis – jenis sampel air dapat dikelompokkan menjadi tiga ,
antara lain :
1. Sampel sesaat ( grab sample), yaitu sampel yang diambil secara
langsung dari badan air yang sedang dipantau. Sampel ini hanya
menggambarkan karakteristik air pada saat pengambilan sampel.
2. Sampel komposit (composite sample), yaitu sampel campuran dari
beberapa waktu pengamatan. Pengambilan sampel campuran dari
beberapa waktu pengamatan. Pengambilan sampel komposit dapat
dilakukan secara manual ataupun secara otomatis dengan
menggunakan peralatan yang dapat mengambil air pada waktu- waktu
tertentu dan sekaligus dapat mengukur debit air. Pengambilan sampel
secara otomatis hanya dilakukan jika ingin mengetahui gambaran
tentang karakteristik kualitas air secara terus-menerus.
3. Sampel gabungan tempat ( integrated sample), yaitu sampel
gabungan yang diambil secara terpisah dari beberapa tempat, dengan
volume yang sama. (Nyoman Mastra, dkk,2015)
Teknik Pengambilan Sampel
1. Hal – hal yang harus diperhatikan
a. Sampel air yang diambil harus dalam keadaan steril. Hal
ini dimaksudkan agar air yang diambil mengandung
bakteri yang murni berasal dari air tersebut, sehingga
diperlukan teknik-teknik pengambilan sampel air yang
benar.
b. Selang waktu untuk pemeriksaan bakteriologis minimal 1
jam dari pengambilan harus sudah dilakukan
pemeriksaan. Namun dapat dipertahankan lebih lama
asal disimpan dalam lemari pendingin kurang lebih 30
jam.
c. Botol untuk tempat air harus bersih dan steril dan
memiliki mulut lebar, memiliki tutup yang masuk ke
dalam leher dengan diberi kertas pelindung yang
dikaitkan pada sekeliling botol sebelum disterilkan.
Volume botol yang digunakan minimal 150ml dan diisi
dengan air paling sedikit 100ml, sehingga masih ada sisa
ruangan diatas untuk mencampur sampel sebelum
diperiksa.
d. Untuk pengambilan dipegang bagian bawah botol, diisi
dengan sampel air, dan secepatnya ditutup kembali.
e. Pengambilan sampel harus dilakukan secara hati – hati
dan aseptis. (Nyoman Mastra,dkk,2015)
Pengambilan sampel yang telah direncanakan dengan baik akan
mendukung pelaksanaan yang optimal. Dengan demikian pengambilan
sampel merupakan tahap awal yang dilakukan dalam penentuan kualitas
air, yang akan menentukan hasil pekerjaan pada berikutnya. Secara garis
besar prosedur pengambilan sampel terdiri dari perencanaan, persiapan,
pelaksanaan pengambilan sampel serta quality assurance dan quality
control pengambilan sampel. Hal penting bagi pengambil sampel sebelum
ke lapangan adalah menyusun perencanaan dalam suatu dokumen yang
membantu dalam setiap tahapan pengambilan sampel secara jelas dan
sistematik.( Irwan,2010).
III. Alat Bahan
Alat
1. Botol steril ( 4 buah)
2. Spidol (1 buah)
3. Tali (4 buah)
4. Api spiritus (2 buah)
Bahan
1. Kertas label
2. Alkohol 70%
3. Korek api
4. Kapas berlemak
5. Alumumium foil
IV. Cara Kerja
A. Pengambilan Sampel Air Keran (PDAM dan Sumur Bor)
1. Dibersihkan keran dari setiap benda yang menempel dan
mengganggu dengan kain bersih
2. Keran diputar sampai terbuka, sehingga air mengalir secara
maksimal dan dibiarkan air mengalir selama 1-2 menit
3. Mulut keran disterilkan dengan cara membakarnya menggunakan
api Bunsen atau lidi kapas yang dicelupkan dalam alcohol 70%
4. Dibuka tali pengikat dan kertas pembungkus penutup botol,
kemudia fiksasi botol dengan api spritus
5. Air keran ditampung hingga ¾ bagian botol (dengan menyisakan
udara diatasnya) dengan maksud agar air dapat dikocok sebelum
dianalisis
6. Ditutup kembali botol dengan pembungkus tadi secara hati-hati
7. Sekeliling leher botol diikat dengan tali, kemudian pada bagian
botol diberi label
8. Spesimen kemudian dimasukkan ke dalam cold box yang berisi
dry ice dan selanjutnya dibawa ke laboratorium yang dilengkapi
surat pengantar
B. Pengambilan Sampel Air Sumur
1. Dibuka bungkus botol yang telah steril, dibilas kapas dengan
alcohol 70% dan difiksasi mulut botol dengan kapas alcohol dan
api spritus
2. Dengan posisi mulut botol yang menghadap ke atas, ulurkan
botol tersebut ke dalam sumur secara perlahan-lahan. Jangan
sampai botol menyentuh dinding sumur. Dicelupkan seluruh
permukaan botol ke dalam air sumur hingga mencapai dasar
3. Ditarik botol yang telah diisi penuh dengan air secara perlahan-
lahan, dibuang ¼ bagian dari air yang ada di dalam botol tersebut
dan difiksasi kembali dengan api spritus
4. Ditutup kembali botol tersebut, dibungkus dengan kertas steril
tadi dan diikat dengan tali pada bagian leher botol kemudian
diberi label
5. Spesimen yang sudah terkumpul dimasukkan ke dalam cold box
yang berisi dry ice selanjutnya dibawa ke laboratorium yang
dilengkapi surat pengantar
C. Pengambilan Sampel Air Sumber Terbuka (Air Kolam)
1. Dibuka bungkus botol yang telah steril, dibilas kapas dengan
alcohol 70% dan difiksasi mulut botol dengan kapas alcohol dan
api spritus
2. Botol dipegang pada bagian bawah, dicelupkan ke dalam air
dengan leher botol menghadap miring ke bawah, dicelupkan
botol tersebut hingga mencapai kedalaman lebih kurang 20cm
3. Kemudian diangkat botol tersebut dari dalam air dengan mulut
botol menghadap ke atas, bila perlu mulut berhadapan dengan
arah aliran air (melawan arus). Setelah itu, botol yang telah
berisi air ¾ bagian, difiksasi lagi diatas api spritus.
4. Dibungkus kembali botol dengan kertas pembungkus dan diikat
dengan tali pada bagian leher botol tersebut. Kemudian diberi
label
5. Spesimen yang sudah terkumpul dimasukkan ke dalam cold
box yang berisi dry ice selanjutnya dibawa ke laboratorium yang
dilengkapi surat pengantar.
V. Hasil Pengamatan
NO KODE
SAMPEL
PEMILIK PETUGAS TUJUAN
PEMERIKSAAN
TGL /
WAKTU
SUMBER
1 A001 Poltekkes
Denpasar
Teja Px.
Bakteriologis
04/05/15
14.10
wita
Air
Kolam
2 A002 Poltekkes
Denpasar
Wulan Px.
Bakteriologis
04/05/15
14.35
wita
Air
Sumur
Gali
3 A003 Poltekkes
Denpasar
Adi Px.
Bakteriologis
04/05/15
14.48
wita
Air Kran
PDAM
4 A004 Poltekkes
Denpasar
Andini Px.
Bakteriologis
04/05/15
15.02
wita
Air
Sumur
Bor
1. Proses Pengambilan Sampel Air Kran Sumur Bor
1 2
Dibersihkan kran dengan
menggunakan tisu bersih
Diputar sampai kran terbuka,
dibiarkan air mengalir 1-2 menit
3 4
Mulut kran disterilkan dengan cara
di-lidahapikan
Dibuka tali pengikat dan kertas
pembungkus botol, sambil
memegang penutup, air kran
ditampung hingga ¾ bagian botol
5 6
Ditutup botol dengan hati-hati,
kemudian bagian tutupnya
dibungkus dengan kertas steril
Sekeliling botol diikat dengan tali
kemudian pada badan botol diberi
label
2. Proses Pengambilan Sampel Air Sumur Gali
1 2
Proses sterilisasi ember atau timba
air sumur dengan alkohol 96%
Proses fiksasi botol sampel
dengan cara dilidah-apikan
dengan api spiritus
3 4
Proses pengambilan air sumur pada
timba air, diisi air ¾ bagian botol
Sekeliling botol diikat dengan tali
kemudian pada badan botol diberi
label
3. Proses Pengambilan Sampel Air Kolam
1 2
Proses sterilisasi botol sampel air
kolam dengan alkohol 96%
Proses fiksasi botol sampel
dengan cara dilidah-apikan
dengan api spiritus
3 4
Proses pengambilan air kolam, diisi
air ¾ bagian botol
Sekeliling botol diikat dengan tali
kemudian pada badan botol diberi
label
4. Proses Pengambilan Sampel Air Kran PDAM
1 2
Diputar sampai kran terbuka,
dibiarkan air mengalir 1-2 menit
Proses fiksasi botol sampel
dengan cara dilidah-apikan
dengan api spiritus
3 4
Proses pengambilan air kran PDAM,
diisi air ¾ bagian botol
Sekeliling botol diikat dengan tali
kemudian pada badan botol diberi
label
VI. Pembahasan
Pemeriksaan air secara biologis sangat penting untuk
mengetahui keadaan mikroorganisme yang terdapat dalam air.
Berbagai jenis bakteri pathogen dapat ditemukan dalam system
penyediaan air bersih. Walaupun dalam konsentrasi yang rendah.
Untuk mengetahui keadaan air, maka perlu diadakan pemeriksaan
sampel air. Secara garis besar prosedur pengambilan sampel
terdiri dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengambilan
sampel serta Quality Assurance (QA) dan Qualty Control ( QC)
pengambilan sampel.
Pada praktikum kali ini dilakukan pengambilan sampel air
yang berasal dari sumber air berbeda beda di lingkungan Politeknik
Kesehatan Denpasar. Adapun sumber air yang digunakan sebagai
tempat pengambilan sampel anatra lain air kran, air kolam ikan, air
sumur gali, dan air kran yang berasal dari sumur bor. Sebelum
melakukan proses pengambilan sampel perlu diadakannya
perencanaan pengambilan sampel. Hal-hal yang perlu dilakukan
dalam perencanaan pengambilan sampel adalah menentukan
tujuan pengambilan sampel. Melakukan sampling (pengambilan
sampel) tentunya harus memiliki tujuan untuk apa sampel itu
diambil, apakah untuk tujuan pemeriksaan bakterologis atau kimia
dll. Proses pengambilan sampel harus memiliki tujuan yang jelas.
Yang kedua adalah menetukan alat pengambil sampel yang
sesuai, maksudnya adalah alat yang kita pergunakan saat
pengambilan sampel harus lengkap dan sesuai. Misalkan jika kita
mengambil sampel air sumur, tentunya kita memerlukan botol
sampling yang khusus, berbeda dengan botol sampel pada
pengambilan air kran yaitu menggunakan botol sampel yang lebih
sederhana. Ketiga pemilihan teknik sampling dan menentukan
apakah sampling dilakukan secara random/acak. Keempat
menentukan jumlah volume dan wadah sampel dan melakukan
pengamanan terhadap sampel. Setelah tahap perencanaan tahap
selanjutnya yaitu tahap persiapan. Tahap persiapan ini terdiri dari
persiapan petugas/personel yang akan mengambil sampel,
persiapan peralatan pengambil sampel, persiapan bahan pengawet
jika diperlukan. Persiapan personil pengambil sampel sangatlah
untuk diperhatikan. Sampel harus diambil oleh personil yang
mempunyai latar belakang pendidikan yang sesuai, mendapatkan
pelatihan pengambilan sampel dan memiliki pengalaman yang
cukup,. Jika sampel diambil oleh pihak lain yang bukan merupakan
petugas sampling maka pihak laboratorium harus menyediakan
prosedur atau SOP dan hal-hal lain yang diperlukan seperti
peralatan pengambilan sampel dan wadah sampel.
Peralatan yang harus disiapkan sebelum melakukan
pengambilan sampel haruslah lengkap dan tepat terdiri dari alat
pengambil sampel, alat ukur parameter lapangan dan wadah
sampel. Alat pengambil sampel harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut: terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat
sampel sehingga bahan tersebut tidak menyerap zat-zat kimia dari
sampel atau dapat disebut dengan alat pengambil sampel harus
memiliki sifat inert. Adapun persyaratan dari wadah sampel antara
lain : terbuat dari bahan gelas atau plastic polyethylene dapat
ditutup dengan rapat, bersih dan bebas kontaminan.
Pada saat proses pengambilan sampel air kran, langkah
awal yang harus dilakukan adalah membersihkan bagian mulut
kran dengan kain bersih, fungsinya adalah agar mulut kran bersih
dan terbebas dari kotoran dan segala benda yang menempel pada
mulut kran. Selanjutnya kran dibuka maksimal dan di biarkan
mengalir selama 1-2 menit tujuannya adalah untuk membersihkan
pipa yang menjadi saluran air kran tersebut. Kemudian mulut kran
disterilkan dengan cara membakar menggunakan api spiritus/
alcohol 70% yang dibakar. Tujuan sterilisasi ini adalah untuk
menghindari adanya resiko kontaminasi dari mikoorganisme lain.
Pada saat proses sterilisasi ini adapun hal-hal yang harus
diperhatikan yaitu kran yang kita gunakan sebagai tempat
pengambilan sampel terbuat dari bahan apa, jika kran terbuat dari
bahan plastic atau karet maka proses fiksasi tidak dilakukan
dengan menggunakan api spiritus, melainkan menggunakan
isoprophyle alcohol 70% /kapas alcohol 70% saja agar kran
tersebut tidak terbakar atau meleleh. Jika tempat pengambilan
sampel jauh dan box peralatan terbatas penggunaan spiritus terlalu
rumit maka dapat diganti dengan menggunakan sendok makan
yang diisi kapas alcohol 70% kemudian dibakar untuk di fiksasi.
Botol sampel diisi dengan sampel air sebanyak ¾ bagian tujuannya
tidak diisi penuh adalah agar terdapat gas oksigen untuk respirasi
bakteri. Setelah sampel air tertampung di dalam botol mulut botol
sampel difiksasi kembali dan botol ditutup rapat dan diikat dengan
tali dan sampel dimasukkan ke dalam cold box. Tujuannya adalah
agar sampel awet dan untuk mendormansikan bakteri. Sebelum
dimasukkan ke dalam cold box sampel diberi label terlebih dahulu
agar sampel tidak tertukar jika pengambilan sampel dilakukan
secara kolektif. Proses pengambilan sampel air kolam tahap-
tahapnya sama dengan teknik pengambilan sampel air kran tetapi
hanya berbeda pada pada sar pengambilannya dengan craa
memegang bagian bawah botol dan botol dalam posisi miring
dicelupkan kedalam kolam sedalam ± 20 cm dari permukaan agar
sampel yang dambil merupakan sampel yang mewakili jumlah
bakteri yang ada dalam kolam sebenarnya. Sama halnya dengan
pengambilan sampel pada sumur gali pada proses ini
menggunakan botol sampling khusus yang berisi rantai untuk
menurunkan botol sampling ke dalam sumur, hindari menempel
atau menyentuh dinding sumur agar tidak terjadi kontminan.
Selang waktu untuk pemeriksaan bakteriologis minimal 1
jam, karena dalam keadaan waktu tersebut terjadi proses
metabolism sel dan pembelahan bakteri yang mengakibatkan
berubahnya jumlah bakteri yang sebenarny. Tetapi jika
pemeriksaan harus ditunda maka sampel harus disimpan dalam
lemari pendingin kurang lebih 30 jam untuk mendormasikan bakteri
sementara. Untuk parameter mikrobiologis terdapat dua parameter
yang dapat diukur yakni koliform tinja dan koliform total. Air yang
mengandung koliform tinja berarti air tersebut telah tercemar oleh
tinja.
VII. Kesimpulan
Untuk melakukan pemeriksaan air secara bakteriologis
diperlukan tahap-tahap pengambilan air. Tahap awal yang
dilakukan yaitu pengambilan sampel yang akan menentukan hasil
pekerjaan berikutnya. Secara garis besar, prosedur pengambilan
sampel air terdiri dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan
pengambilan sampel serta Quality Asurance (QA) dan Quality
Control (QC) pengambilan sampel. Pada praktikum kali
ini,dilakukan pengambilan sampel air kran, air kolam ikan, air
sumur gali, dan air kran yang berasal dari sumur bor.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Metode Pengambilan Sampel Air. [online]. Tersedia :
http://lifepatch.org/Metode_Pengambilan_Sampel_Air.com. [Diakses
: 05 Mei 2015]
Irwan. 2010. Teknik Pengambilan Sampel Air. [Online]. Tersedia :
http://irwan10.blogspot.com/2010/06/teknik-pengambilan-sampel-
air.html?m=1. [Diakses : 05 Mei 2015]
Tim Dosen Jurusan Analis Kesehatan. 2015. Modul Praktikum Bakteriologi
Semester II. Denpasar : Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes
Denpasar.