laporan bakteri (mpn)

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Standar Air Minum, menurut standar WHO semua sampel tidak boleh mengandung E. coli dan sebaiknya juga bebas dari bakteri coliform. Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik. Metode untuk menduga jumlah bakteri dalam suatu produk, dapat menggunakan metode hitungan mikroskopis, metode hitungan cawan dan penentuan angka paling 1

Upload: syahriadinsyam

Post on 03-Jan-2016

207 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Bakteri (MPN)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Standar Air Minum, menurut standar WHO semua sampel tidak boleh

mengandung E. coli dan sebaiknya juga bebas dari bakteri coliform. Bakteri

coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan

manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik

lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator

adanya pencemaran bakteri patogen.

Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan

jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen.

Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada

mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli

dan Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin

sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik.

Metode untuk menduga jumlah bakteri dalam suatu produk, dapat

menggunakan metode hitungan mikroskopis, metode hitungan cawan dan

penentuan angka paling memungkinkan (MPN). Organisme yang mati maupun

hidup dapat dihitung dengan metode hitungan mikroskopis, akan tetapi pada MPN

hanya organisme hidup yang dapat dihitung. Metode MPN adalah metode untuk

menghitung jumlah mikroba dengan menggunakan medium cair dalam tabung

reaksi yang pada umumnya setiap pengenceran menggunakan 3 atau 5 seri tabung

dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahap pendekatan secara statisitik.

Dalam metode MPN (Most Probable Number) untuk uji kualitas

mikrobiologi air dalam praktikum digunakan kelompok koliform sebagai

indikator.Metode MPN merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan

pertumbuhan koliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah koliform

dalam sampel yang diuji.Uji ini diawali dengan memasukkan 10 ml cairan dari

1

Page 2: Laporan Bakteri (MPN)

sampel ke dalam lauryl tryptose broth, uji awal ini disebut uji duga (presumtive

test).Dalam uji duga, setiap tabung yang menghasilkan gas dalam masa inkubasi

diduga mengandung bakteri koliform.Uji dinyatakan positif bila terlihat gas dalam

tabung Durham.Tabung yang memperlihatkan gas diuji lebih lanjut dengan uji

peneguhan.

Untuk uji selanjutnya dilakukan uji peneguhan untuk meneguhkan bahwa

gas yang terbentuk disebabkan oleh kuman koliform dan bukan disebabkan oleh

kerja sama beberapa spesies sehingga menghasilkan gas. Uji peneguhan

menggunakan BGLB (Briliant Green Bile Lactose Broth) yang diinokulasikan

dengan satu mata ose media yang memperlihatkan hasil positif pada uji duga

1.2 Maksud Praktikum

Untuk mengetahui cemaran bakteri yang terdapat pada sampel

1.3 Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui jumlah bakteri coliform yang terdapat didalam sampel

2

Page 3: Laporan Bakteri (MPN)

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

II. 1 Metode MPN

Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive

test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam

uji tahap pertama, keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah;

masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat fermentatif coliform dalam sampel.

Karena beberapa jenis bakteri selain coliform juga memiliki sifat fermentatif,

diperlukan uji konfirmasi untuk mengetes kembali kebenaran adanya coliform

dengan bantuan medium selektif diferensial. Uji kelengkapan kembali

meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan mendeteksi sifat fermentatif dan

pengamatan mikroskop terhadap ciri-ciri coliform: berbentuk batang, Gram

negatif, tidak-berspora.

Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan

jumlah unit tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk-koloni (colony-forming

unit) dalam sampel. Namun, pada umumnya, nilai MPN juga diartikan sebagai

perkiraan jumlah individu bakteri. Satuan yang digunakan, umumnya per 100 mL

atau per gram. Jadi misalnya terdapat nilai MPN 10/g dalam sebuah sampel air,

artinya dalam sampel air tersebut diperkirakan setidaknya mengandung 10

coliform pada setiap gramnya. Makin kecil nilai MPN, maka air tersebut makin

tinggi kualitasnya, dan makin layak minum.

Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap

nilai MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi

II. 2 Bakteri Coliform.

Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik

lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator

3

Page 4: Laporan Bakteri (MPN)

adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator

pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan

keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah,

cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri

coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform

adalah indikator kualitas air.

Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik.

Banyaknya kontaminan dalam air memerlukan standar tertentu untuk menjamin

kebersihannya. Air yang terkontaminasi oleh bakteri patogen saluran cerna sangat

berbahaya untuk diminum. Hal ini dapat dipastikan dengan penemuan organisme

yang ada dalam tinja manusia atau hewan dan yang tidak pernah terdapat bebas di

alam. Ada beberapa organisme yang termasuk kategori ini, yaitu bakteri coliform

(E. coli), Enterococcus faecalis, Clostridium sp.

Di Indonesia, bakteri indikator air terkontaminasi adalah E. coli.

Terdapatnya bakteri coliform dalam air minum dapat menjadi indikasi

kemungkinan besar adanya organisme patogen lainnya. Bakteri coliform

dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu faecal coliform dan non-faecal coliform. E. coli

adalah bagian dari faecal coliform. Keberadaan E. coli dalam air dapat menjadi

indikator adanya pencemaran air oleh tinja.

E. coli digunakan sebagai indikator pemeriksaan kualitas bakteriologis

secara universal dalam analisis dengan alasan;

a) E. coli secara normal hanya ditemukan di saluran pencernaan

manusia (sebagai flora normal) atau hewan mamalia, atau bahan yang

telah terkontaminasi dengan tinja manusia atau hewan; jarang sekali

ditemukan dalam air dengan kualitas kebersihan yang tinggi,

b) E. coli mudah diperiksa di laboratorium dan sensitivitasnya

tinggi jika pemeriksaan dilakukan dengan benar,

c) Bila dalam air tersebut ditemukan E. coli, maka air tersebut

dianggap berbahaya bagi penggunaan domestik,

d) Ada kemungkinan bakteri enterik patogen yang lain dapat

ditemukan bersama-sama dengan E. coli dalam air tersebut.

4

Page 5: Laporan Bakteri (MPN)

Bakteri pembusuk ini dimasukkan ke dalam golongan bakteri Coliform,

salah satu yang termasuk didalamnya adalah Escherichia coli. Bakteri coliform ini

menghasilkan zat ethionine yang pada penelitian menyebabkan kanker. Bakteri-

bakteri pembusuk ini juga memproduksi bermacam-macam racun seperti Indole,

skatole yang dapat menimbulkan penyakit bila berlebih didalam tubuh .

Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting kualitas

air minum. Kelompok bakteri coliform terdiri atas Eschericia coli, Enterobacter

aerogenes, Citrobacter fruendii, dan bakteri lainnya. Meskipun jenis bakteri ini

tidak menimbulkan penyakit tertentu secara langsung, keberadaannya di dalam air

minum menunjukkan tingkat sanitasi rendah.

Oleh karena itu, air minum harus bebas dari semua jenis coliform.

Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula risiko

kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran manusia

dan hewan.

Salah satu contoh bakteri patogen yang kemungkinan terdapat dalam air

terkontaminasi kotoran manusia atau hewan berdarah panas adalah Shigella, yaitu

mikroba penyebab gejala diare, deman, kram perut, dan muntah-muntah. Jenis

bakteri coliform tertentu, misalnya E coli bersifat patogen dan juga dapat

menyebabkan diare atau diare berdarah, kram perut, mual, dan rasa tidak enak

badan.

5

Page 6: Laporan Bakteri (MPN)

BAB III

METODE KERJA

III. 1 Alat

Alat pembuatan media

1. Lampu spritus

2. Neraca

3. Sendok tanduk

4. Erlenmeyer

5. Asbes dan kaki tiga

6. Batang pengaduk

7. Autoclave

8. Gelas kimia

9. Cawan petri

10. Alumunium

11. Plate

12. Tabung reaksi

Alat penanaman media

1. Pipet volum

2. Lampu spritus

3. Tabung reaksi

4. Rak tabung

III. 2 Bahan

Bahan pembuatan media

1. Media BGBB

2. Media LB

3. Media EMBA

4. Media Mac.conkey

5. Aquadest

6

Page 7: Laporan Bakteri (MPN)

6. Kertas pH

7. Kapas

8. Kertas

9. Alumunium

Bahan teliti

Air kran

III. 3 Cara Kerja

Hari ke I

1. Uji penduga

a. Inkubasi sampel kedalam media LB (Laktosa broth)

b. Tabung yang berisi LB kemudian diberi tabung durham

c. Sampel yang digunakan dibuat menjadi 3 seri perlakuan

d. Seri pertama diambil sebanyak 10 ml dan dimasukkan

dalam 5 tabung reaksi berisi media LB sebanyak 10 ml

e. Seri kedua diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan dalam

tabung berisi LB sebanyak 10 ml

f. Seri ketiga diambil sebanyak 0.1 ml dan dimasukkan dalam

tabung berisi LB sebanyak 10 ml

g. Ketiga seri larutan uji kemudian diinkubasi selama 24 jam

Hari ke II

2. Uji konfirmasi (confirmed test)

a. Amati reaksi yang terjadi pada setiap tabung (gas dan

warna)

b. Ambil 1 ml dari masing-masing kultur yang menunjukkan

hasil positif

c. Inokulasikan pada media BGBB

7

Page 8: Laporan Bakteri (MPN)

d. Sebelum inokulasi pada media BGBB, tabung terlebih

dahulu diisi durham, kemudian inkubasi

Hari ke III

3. Uji pelengkap (completed test)

a. Lakukan pengamatan pada media BGBB yang telah

diinkubasi.

b. Ambil salah satu hasil pada media BGBB lalu ditanam pada

media Mc. Conkay dan EMBA

c. Inkubasi media Mc. Conkay dan EMBA yang telah

ditanami tersebut ke dalam inkubator pada suhu 37ºC

selama 24 jam.

Hari ke IV

a. Lakukan pengamatan pada media Mc. Conkey dan BGBB

yang telah diinkubasi

b. Lakukan penanaman pada media uji biokimia, TSIA, SIM

c. Inkubasi media deret uji biokimia yang telah ditanami

tersebut ke dalam inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam.

BAB IV

8

Page 9: Laporan Bakteri (MPN)

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. I Hasil Pengamatan

Pengamatan Hari Kedua

Pada 5 tabung media LB double yang ditanami terjadi pertumbuhan

di semua tabung yang ditandai dengan adanya kekeruhan dan

gelembung udara dalam tabung durham.

Pada 1 tabung media LB single untuk 1 ml sample terjadi

pertumbuhan bakteri dengan adanya kekeruhan namun tidak ada

gelembung udara dalam tabung durham

9

Page 10: Laporan Bakteri (MPN)

Pada 1 tabung media LB single untuk 0,1 ml sample terjadi

pertumbuhan bakteri dengan adanya kekeruhan namun tidak ada

gelembung udara dalam tabung durham

Pengamatan Hari Ketiga

Pada media BGBB yang berasal dari 5 tabung LB double yang

positif terjadi pertumbuhan pada 3 media BGBB yang ditandai

dengan adanya gelembung udara pada tabung durham.

Pada media BGBB yang berasal dari 1 tabung LB single 1 ml sample

tidak terjadi pertumbuhan.

10

Page 11: Laporan Bakteri (MPN)

Pada media BGBB yang berasal dari 1 tabung LB single 0,1 ml

sample tidak terjadi pertumbuhan.

Pengamatan Hari Keempat

Pada media Mc. Conkay terjadi pertumbuhan dengan ciri-ciri koloni

sedang-besar, merah keruh-merah muda, kuning muda, smooth,

cembung.

Pada media EMBA tidak terjadi pertumbuhan.

Gambar hasil pertumbuhan pada media plate

11

Page 12: Laporan Bakteri (MPN)

Terjadi pertumbuhan pada media TSIA dengan hasil :

Lereng : Asam

Dasar : Asam

H2S : (-)

Gas : (+)

Hasil uji biokimia pada deret gula-gula adalah sebagai berikut:

Glukosa: (+) gas (+) Maltosa: (+) gas (+) Sukrosa: (+) gas (+)

Laktosa: (+) gas (+) Mannitol: (+) gas (+)

Sulfur: (-) Indol:(+) Motility: (+)

MR: (+) VP: (-) SC: (-)

Urea:(-)

12

Page 13: Laporan Bakteri (MPN)

Gambar hasil pertumbuhan pada deret gula-gula.

IV. IIPembahasan

Dari hasil penanaman pada media LB double didapatkan hasil bakteri

yang terdapat pada sample air kran adalah bakteri koliform. Kesimpulan ini

diambil karena adanya gelembung udara yang terdapat pada tabung durham

dalam media LB double yang menjadi ciri khas bakteri koliform yaitu

menghasilkan gas.

13

Page 14: Laporan Bakteri (MPN)

Pada penanaman di media LB single baik yang berisi 1 ml sample

maupun 0,1 ml sample terjadi pertumbuhan namun tidak terdapat gelembung

udara pada tabung durham. Hal ini menandakan bahwa bakteri yang tumbuh

dalam media LB single tersebut bukanlah bakteri koliform karena ciri khas

dari bakteri ini adalah menghasilkan gas.

Selanjutnya pada penanaman di media BGLB didapatkan hasil positif

adanya gelembung gas pada 4 tabung yang ditanami dengan biakan dari LB

double. Hal ini memperkuat penarikan kesimpulan bahwa bakteri yang ada

dalam sample adalah bakteri koliform.

Untuk mengetahui spesies dari bakteri koliform yang ada dalam

sample tersebut, penanaman dilanjutkan ke media Mc. Conkay dan EMBA.

Setelah dilakukannya inkubasi didapatkan pertumbuhan koloni pada

media memiliki ciri-ciri sedang-besar, merah keruh-merah muda, kuning

muda, smooth, cembung. Karena hasil ini masih belum bisa dijadikan

kesimpulan, dilakukanlah penanaman pada deret uji biokimia agar dapat

diketahui species bakteri apa yang tumbuh tersebut.

Hasil uji biokimia yang telah dilakukan menunjukkan bahwa bakteri

yang terdapat dalam sample adalah bakteri Escherichia coli. Kesimpulan ini

diambil berdasarkan hasil uji biokimia pada deret gula-gula yang

menunjukkan hasil positif pada semua deret dan acid-acid serta gas yang (+)

pada TSIA.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

14

Page 15: Laporan Bakteri (MPN)

Dari hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa bakteri

yang ditemukan adalah bakteri Escherichia coli. Hal ini berdasarkan hasil

pewarnaan gram dan ciri-ciri koloni yang tumbuh pada media yang ditanami.

B. Kritik dan Saran

Pada saat melakukan penanaman pada media, diharapkan menggunakan

alat pelindung diri (APD) lengkap agar mengurangi tingkat kontaminasi pada

pemeriksa yang melakukan penanaman.

Setelah melakukan penanaman, diharapkan pada praktikan agar segera

mencuci tangan dengan menggunakan sabun hingga bersih.

DAFTAR PUSTAKA

http://iheartfoods.wordpress.com/category/mpn/

http://ekmon-saurus.blogspot.com/2011/03/metode-mpn-most-probable-number-

15

Page 16: Laporan Bakteri (MPN)

atau.html

http://ekmon-saurus.blogspot.com/2011/03/metode-mpn-most-probable-number-

atau_19.html

16