4. laporan praktikum teknik isolasi bakteri

27
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JURUSAN GIZI NILAI NAMA : BETY HASWANTI NO. MAHASISWA : P07131111055 SEMESTER : 3 (TIGA) TANDA TANGAN : I. Acara Praktikum : Teknik Isolasi Bakteri II. Sub Acara Praktikum : A. Teknik Goresan B. Teknik Taburan C. Teknik Usap D. Bakteri Udara III. Tujuan Praktikum : A. Mengetahui teknik isolasi bakteri. B. Mempelajari morfologi koloni yang tumbuh dalam kultur murni hasil isolasi. IV. Hari, Tanggal : A. Sterilisasi alat : Selasa, 9 Oktober 2012 B. Isolasi bakteri : Kamis, 11 Oktober 2012

Upload: marcelinus-hery

Post on 05-Aug-2015

2.507 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN GIZI

NILAI NAMA : BETY HASWANTI

NO. MAHASISWA : P07131111055

SEMESTER : 3 (TIGA)

TANDA TANGAN :

I. Acara Praktikum : Teknik Isolasi Bakteri

II. Sub Acara Praktikum :

A. Teknik Goresan

B. Teknik Taburan

C. Teknik Usap

D. Bakteri Udara

III. Tujuan Praktikum :

A. Mengetahui teknik isolasi bakteri.

B. Mempelajari morfologi koloni yang tumbuh dalam kultur murni hasil isolasi.

IV. Hari, Tanggal :

A. Sterilisasi alat : Selasa, 9 Oktober 2012

B. Isolasi bakteri : Kamis, 11 Oktober 2012

C. Pengamatan koloni bakteri : Senin, 15 Oktober 2012

V. Dasar Teori :

Dalam mempelajari mikrobia tidak bisa dilakukan secara kasat mata.

Sedangkan dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disana masih

terdapat bakteri dalam jumlah besar dan juga bermacam-macam jenisnya. Selain itu,

di alam  mikrobia pada umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan

Page 2: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

terlepas dari spesies yang lain. Mikrobia lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni

dan bersama-sama dengan mikrobia yang lain(Seiler, 2000). Oleh karena itu, dalam

mempelajarinya, bakteri harus diambil dari alam lalu diisolasikan dalam suatu biakan

murni. Biakan murni adalah biakan yang hanya berisi 1 jenis bakteri(Pelczar et

al.,1988).

Untuk mempelajari sifat karakteristik mikrobia, baik morfologi, pertumbuhan

maupun fisiologinya, maka masing-masing jenis mikrobia harus dipisahkan satu

dengan lainnya dalam suatu kultur yang disebut kultur murni, yaitu suatu biakan yang

terdiri dari sel-sel yang terdiri dari satu spesies atau satu galur mikrobia. Sehingga

untuk tujuan ini maka media yang digunakan untuk penanaman harus steril, dan tidak

terkontaminasi oleh jenis-jenis mikrobia lain tumbuh di dalamnya. Dalam kegiatan ini

langkah demi langkah cara memindahkan biakan murni harus dengan teknik aseptis.

A. Teknik Aseptis dalam Inokulasi

Untuk memindahkan sel-sel mikrobia dari satu medium ke medium yang

lain, baik bertujuan untuk peremjaan mikrobia(subculturing), maupun

memisahkan jenis tertentu dari jenis yang lain (isolasi), digunakan ose yang

sebelumnya harus dipijarkan agar ujung dari ose untuk sementara steril karena

mikrobia akan mati dengan pemijaran.

Dalam pemindahan kultur, kedua tabung(suspensi biakan murni dan

tabung media baru) dipegang dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan sambil

memegang ose yang sudah dipijarkan(sementara menjadi dingin), membuka tutup

kapas dengan menjepit diantara jari-jari. Jangan meletakkan tutup kapas diatas

meja, hal ini akan menyebabkan kontaminasi pada medium. Dalam beberapa detik

dengan didekatkan (±10 cm) pijaran api, pindahkan ose yang sudah dicelupkan

pada suspensi biakan murni ke tabung media penanaman yang baru. Setelah

selesai dekatkan kedua mulut tabung diatas pijaran api dan segera tutup kembali

kedua tabung. Demikian teknik aseptis selalu lakukan untuk teknik penanaman

yang lain seperti goresan dan taburan di dalam plate.

B. Teknik Isolasi

Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau

lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh

biakan yang murni.

Ada beberapa cara inokulasi yang bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat

dari mikrobia, antara lain :

Page 3: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

1. Tusukan(Stab), yaitu untuk melihat sifat aerob dan anaerob mikrobia (pada

media tabung tegak).

2. Gores (Streak), yaitu untuk melihat sifat pertumbuhan dan morfologi koloni

mikrobia, teknik ini ada beberapa cara, antara lain :

a. Streak pada tabung miring

b. Streak plate, yaitu goresan pada medium plate

3. Tuang (Pour plate), yaitu untu mengetahui morfologi dan jumlah koloni pada

perhitungan jumlah bakteri dengan metode pengenceran.

4. Tabur (Spread plate), yaitu untuk mengetahui morfologi koloni bakteri.

5. Bakteri udara

Metode pemaparan pada udara terbuka adalah metode untuk mengisolasi

bakteri udara. Metode ini sangat simpel, yaitu dengan memaparkan medium

pada udara terbuka, dengan harapan ada bakteri yang menempel dan kemudian

akan tumbuh menjadi koloni.

VI. Alat dan Bahan :

A. Alat :

1. Petridish

2. Tabung reaksi

3. Jarum ose

4. Bunsen

5. Oven

6. Autoklaf

7. Kertas payung (coklat)

B. Bahan :

1. Nutrien Agar

2. Suspensi bakteri E.coli

3. Suspensi bakteri Bacilus sp

4. Rambut yang dikeramas

dan tidak dikeramas

5. Kuku

6. Kapas

7. Aquades steril

Page 4: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

VII. Cara Kerja :

A. Persiapan

1. Sterilisasi Petridish

a. Menyiapkan petridish yang akan disterilkan

b. Membungkus peridish dengan kertas coklat(payung)

c. Memasukkan petridish yang telah dibungkus dalam oven pada suhu 180º C

selama 120 menit

2. Pembuatan Media (Nutrien Agar/NA)

a. Menimbang NA bubuk lalu mencampurnya dengan aquades

b. Memanaskan larutan NA sampai medidih

c. Menuangkan larutan NA kedalam tabung reaksi dan ditutup dengan kapas

d. Mensterilkan tabung reaksi yang sudah berisi media dalam autoklaf pada

suhu 121ºC, tekanan 1 atm selama 15 menit

B. Teknik Isolasi

1. Teknik Goresan

a. Mencairkan NA pada penangas air

b. Menuangkan NA yang masih cair suam-suam kuku kedalam petridish

secara aseptis

c. Membiarkan media sampai dingin dan padat/mengeras (dibalik tidak

rusak/bergerak)

d. Mengambil 1 ose bakteri secara aseptis kemudian menggoreskan pada

permukaan agar secara goresan lurus dan goresan zig-zag

e. Memberi label pada petridish agar tidak tertukar

f. Membuat kontrol terhadap media yang digunakan

g. Membalik lalu membungkus petridish dengan kertas payung(coklat)

h. Membiarkan petridish dalam suhu ruang selama 4 hari

i. Mengamati pertumbuhan koloni pada permukaan media

2. Teknik taburan

a. Teknik Tabur 1

1) Mencairkan NA pada penangas air

2) Mengambil 1 ose suspensi bakteri lalu mencelupkan pada media agar

yang masih cair suam-suam kuku secara aseptis

3) Menuangkan media kedalam petridish secara aseptis

Page 5: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

4) Membiarkan media sampai dingin dan padat/mengeras (dibalik tidak

rusak/bergerak)

5) Memberi label pada petridish agar tidak tertukar

6) Membuat kontrol terhadap media yang digunakan

7) Membalik lalu membungkus petridish dengan kertas payung(coklat)

8) Membiarkan petridish dalam suhu ruang selama 4 hari

9) Mengamati pertumbuhan koloni pada permukaan media

b. Teknik tabur 2

1) Mencairkan NA pada penangas air

2) Mengambil 1 ose suspensi bakteri lalu dimasukkan ke dalam petridish

secara aseptis

3) Menuangkan media yang masih cair suam-suam kuku kedalam

petridish secara aseptis

4) Membiarkan media sampai dingin dan padat/mengeras (dibalik tidak

rusak/bergerak)

5) Memberi label pada petridish agar tidak tertukar

6) Membuat kontrol terhadap media yang digunakan

7) Membalik lalu membungkus petridish dengan kertas payung(coklat)

8) Membiarkan petridish dalam suhu ruang selama 4 hari

9) Mengamati pertumbuhan koloni pada permukaan media

3. Teknik usap

a. Mencairkan NA pada penangas air

b. Menyiapkan sampel kuku, rambut yang dikeramas dan rambut yang tidak

dikeramas

c. Memasukkan sampel tersebut (kuku atau rambut yang dikeramas atau

rambut yang tidak dikeramas) ke dalam aquades yang steril

d. Menuangkan media yang masih cair suam-suam kuku kedalam petridish

secara aseptis

e. Membiarkan media sampai dingin dan padat/mengeras (dibalik tidak

rusak/bergerak)

f. Mengusapkan hasil rendaman sampel tersebut (kuku atau rambut yang

dicuci atau rambut yang tidak dicuci) pada permukaan media agar dengan

ose secara aseptis

g. Memberi label pada petridish agar tidak tertukar

Page 6: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

h. Membalik lalu membungkus petridish dengan kertas payung(coklat)

i. Membiarkan petridish dalam suhu ruang selama 4 hari

j. Mengamati pertumbuhan koloni pada permukaan media

C. Bakteri udara

1. Mencairkan NA pada penangas air

2. Menuangkan NA yang masih cair suam-suam kuku kedalam petridish secara

aseptis

3. Membiarkan media sampai dingin dan padat/mengeras (dibalik tidak

rusak/bergerak)

4. Memberi label pada petridish agar tidak tertukar

5. Memaparkan media pada udara bebas selama 5 menit dan 10 menit di lima

tempat berbeda yaitu kelas, kantin, jalan, tempat parkir dan perpustakaan

6. Menutup kembali petridish setelah selesai pemaparan selama 5 menit dan 10

menit

7. Membalik lalu membungkus petridish dengan kertas payung(coklat)

8. Membiarkan petridish dalam suhu ruang selama 4 hari

9. Mengamati pertumbuhan koloni pada permukaan media

Page 7: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

VIII. Hasil Praktikum dan Pembahasan

A. Hasil praktikum

No urut

Perlakuaan

Mikro Gambar Pengmatan Ket

1 Goresan lurus

E. coli Sepanjang goresan

Media rata,media terluka terdapan kontaminan

26 Goresan lurus

E. coli -Sepanjang goresan-ada titik di luar goresan

Ada kontaminan bakteri media terluka media rata

2 Goresan lurus

B.subtilis -sepanjang goresan-ada goresan yang patah-ada titik di luar garisan

-media rata-ada satu goresan yang luka,ada kontaminan jamur dan bakteri

27 Goresan lurus

B.subtilis -di luar goresan-menyebar-ada titik di luar goresan

-media rata -media terluka-ada kontaminana bakteri

3 Goresan lurus

Kontrol Terdapat kontaminan

-Bakteri (kuning) warna hitam putih-tidak terluka,tidak rata

28 Goresan lurus

Kontrol Kontaminan Terdapat jamur putih.-rata dan tdk terluka

Page 8: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

4 Goresan zigzag

E.coli Sepanjang goresan,di luar dan terkotaminana

-Terkontaminasi bakteri orange-media rata,tidak ada luka

29 Goresan zigzag

E.coli Sepanjang goresan,di luar dan terkotaminana

-Terkontaminasi bakteri krem-media rusak,ada luka

5 Goresan zigzag

B.subtilis Sepanjang goresan,di luar dan terkotaminana

-Terkontaminasi bakteri krem-media rata,tdk ada luka

30 Goresan zigzag

B.subtilis Sepanjang goresan,di luar dan terkotaminana

-Terkontaminasi bakteri krem-media rata,tdk ada luka-goresan tidak berbentuk zigzag

6 Goresan zigzag

Kontrol terkotaminana -Kontaminasi jamur(krem)-media rata

31 Goresan zigzag

Kontrol terkotaminana -Kontaminasi jamur(krem)-media rata

Page 9: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

7 Taburan cara 1

E.coli -Tdk terkontaminan-pertumbuhan media rata

Ada kontaminan warna kuning

32 Taburan cara 1

E.coli Pertumbuhan merata

Ada kontaminan warna kuning

8 Taburan cara 1

B.subtilis -Pertumbuhan merata-tdk ada kontaminan

Media rata

33 Taburan cara 1

B.subtilis -Pertumbuhan merata-tdk ada kontaminan

Media rata

9 Taburan cara 1

Kontrol -tdk ada pertumbuhan

Media rata

34 Taburan cara 1

Kontrol -tdk ada pertumbuhan

Media rata

10 Taburan cara 2

E.coli -seluruh permukaan

-terkontaminan

Page 10: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

35 Taburan cara 2

E.coli -kontaminan -1 titik koloni berwarna krem

11 Taburan cara 2

B.subtilis -Koloni menyebar –tdak rata

Tdk ada kontaminan

36 Taburan cara 2

B.subtilis -Koloni menyebar –tdak rata

Tdk ada kontaminan

12 Taburan cara 2

Kontrol Tidak ada Tidak ada kontaminan

37 Taburan cara 2

Kontrol Tidak ada Tidak ada kontaminan

Page 11: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

13 Teknik usap

Rambut habis di cuci

Tumbuh jamur dan bakteri

Jamur berwarna hijau,bakteri berwarna putih

50 Teknik usap

Rambut habis dicuci

14 Teknik usap

Rambut tdk di keramas

Tdk terkontaminasi

Bersih dan tidak ada mikroba

39 Teknik usap

Rambut tdk di keramas

Tdk terkontaminasi

Bersih dan tidak ada mikroba

15 Teknik usap

Kuku Tumbuh beberapa bakteri

Bakteri merah lebih besar drpda yg putih

40 Teknik usap

Kuku Tumbuh beberapa bakteri

Bakteri wrna putih,bntuk blat agak besar,ada yg kecil dan tdk ada jamur

Page 12: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

16 Teknik udara dikls(R.lebih sepi)

Ditemukan jamur dan bakteri

-Tdk terlalu banyak terbntuk bulat,lonjong-Media rata

41 Teknik udara dikls (R.lebih sepi)

Ditemukan jamur dan bakteri

-Tdk terlalu banyak terbntuk bulat,lonjong

17 Teknik udara dikls (R.lebih sepi)

Ditemukan jamur dan bakteri

-Bakteri lebih banyak dibandingkn dgn jamur bntuk bulat dan tdak beraturan-media rata

42 Teknik udara dikls (R.lebih sepi)

Ditemukan jamur dan bakteri

-Bakteri lebih banyak dibandingkn dgn jamur bntuk bulat dan tdak beraturan-media rata

18 Bakteri udara di kantin 5’

Bakteri udara

Terdapat bermacam2 bakteri ada hitam,kuning,orange,putih dan ada bercak2 putih,melebar hampir ½ petridish

Terkontaminasi bakteri

43 Bakteri udara di kantin 5’

Bakteri udara

Terdapat macam2 bakteri dan jamur-ada 3 jenis jamur hitam,hitam bintik2,putih,sedangkan bakterinya ada yg hitam,putih,kekuningan

Terkontaminasi bakteri dan jamur

19 Kantin 10’ Bakeri Udara

Terkontaminasi -Terdapat jamur hitam,putih,hijau,-bakteri krem,kuning putih

Page 13: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

44 Kantin 10’ Bakteri Udara

Terkontaminasi -Terdapat jamur putih,hitam-bakteri krem,putih,kuning.

20 Jalan 5’ Bakteri Udara

Jamur dan bakteri tumbuh tidak sebanyan pd perlakuan 10’

-Terdapat koloni yg berwarna orange dan putih bentuk bulat kecil-jamur berwarna krem

45 Jalan 5’ Bakteri Udara

Jamur dan bakteri tumbuh tidak sebanyak pd perlakuan 10’

-Terdapat koloni yg berwarna orange dan putih bentuk bulat kecil

21 Jalan 10’ Bakteri Udara

Banyak tumbuh jamur dan bakteri

-terdapat bermacam2 bakteri-terdapat bakteri berwarna orange dan kuning dgn bentuk bulat kecil-bakteri warna putih dan bentuk bulat kecil

46 Jalan 10’ Bakteri Udara

Banyak tumbuh jamur dan bakteri

terdapat bermacam2 bakteri-terdapat bakteri berwarna orange,merah dan kuning dgn bentuk bulat kecil-bakteri warna putih dan bentuk bulat kecil

22 Parkiran 5’ Bakteri udara

-penyebaran tdk merata-terdapat pertumbuhan bakteri berwarna orange,kuning,p

-media yg digunakan rata-terdapat kontaminan jamur dan bakteri

Page 14: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

utih dan jamur berwarna putih

47 Parkiran 5’ Bakteri udara

-penyebaran tdk merata-terdapat pertumbuhan bakteri berwarna orange,kuning,putih dan jamur berwarna putih

-media yg digunakan rata-terdapat kontaminan jamur dan bakteri

23 Parkiran 10’

Bakteri udara

-Penyebaran tdk rata-ada yg di pinggir dan di tengah

-media yg digunakan rata-terdapat kontaminan jamur dan bakteri

48 Parkiran 10’

Bakteri udara

-Penyebaran tdk rata-ada yg di pinggir dan di tengah

-media yg digunakan rata-terdapat kontaminan jamur dan bakteri

24 Bakteri udara perpus 5’

Bakteri udara

-bakteri ada 2 warna orange dan kuningada yg sudah tumbu banyak dan ada yg baru sedikit

Tdk ada jamur

49 Bakteri udara perpus 5’

Bakteri udara

bakteri ada 2 warna orange dan putih ,ada yg putih di tengah hitam

Tdk ada jamur

25 Bakteri udara perpus 10’

Bakteri udara

Ada pertumbuhan jamur

Ada 2 koloni jamur berwarna hitam berserabut bentuknya ada yg besar dan kecil

Page 15: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

50 Bakteri udara perpus 10’

Bakteri udara

Ada pertumbuhan bakteri

Ada 1 koloni bakteri berwarna orange, Ada 2 koloni bakteri berwarna krem dan orange

B. PembahasanLaporan praktikum mikrobiologi kali ini yang berjudul teknik isolasi bakteri

bertujuan untuk mengetahui teknik isolasi bakteri dan mempelajari morfologi koloni

yang tumbuh dalam kultur murni hasil isolasi. Adapun teknik isolasi yang dilakukan

pada praktikum kali ini antara lain teknik goresan, teknik taburan, teknik usap dan

pemaparan bakteri udara. Sebelum melakukan tahap isolasi bakteri, saya melakukan

tahap persiapan. Antara lain penyeterilan alat dan pembuatan Nutrien Agar.

Penyeterilan alat, penyeterilan petridish dengan menggunakan oven bersuhu

180º C selama 120 menit yang sebelumnya petridish dibungkus terlebih dahulu

dengan kertas payung (coklat). Selanjutnya pembuatan nutrien agar yaitu pembuatan

media untuk penanaman bakteri atau jamur. Adapun langkah yang ditempuh sebagai

berikut , yang pertama saya lakukan yaitu menimbang NA bubuk lalu mencampurnya

dengan aquades, selanjutnya memanaskan larutan NA sampai medidih lalu

menuangkannya kedalam tabung reaksi dan ditutup kapas dan yang terakhir

disterilkan dengan autoklaf.

Teknik isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau

lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh

biakan yang murni. Teknik isolasi yang dipraktikan dalam praktikum kali ini antara

lain teknik goresan, teknik taburan, teknik usap dan pemaparan bakteri udara.

Teknik goresan menggunakan jarum ose dan menggoreskannya ke permukaan

medium agar dengan pola lurus dan zig-zag dengan harapan pada ujung goresan,

hanya sel-sel bakteri tunggal yang terlepas dari ose dan menempel ke medium. Teknik

goresan menggunakan dua suspensi bakteri yaitu E.coli dan B.subtilis.

Dari hasil praktikum teknik goresan pola lurus dengan bakteri E.coli dengan hasil

praktikum terdapat sel-sel bakteri terdapat di sepanjang goresan dan ada titik di salah

satu hasil paktikum seorang praktikan tetapi keadaan media kedua hasil sama-sama

medianya tidak rata dan ada juga yang rusak, serta terdapat kontaminan. Hal ini

mungkin dikarenakan ketika menggoreskan suspensi bakteri dengan ose tidak hati-

hati sehingga membuat luka pada media, terdapat kontaminan mungkin dikarenakan

Page 16: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

saat memindahkan suspensi bakteri kuang aseptis sehingga terdapat mikrobia yang

masuk mengkontaminasi media.

Sedangkan untuk teknik goresan lurus dengan suspensi bakteri B.subtilis, dengan hasil

praktikan yang pertama yaitu terdapat sel-sel bakteri di sepanjang goresan tetapi ada

goresan yang patah dan ada titik dilluar goresan. Dan keadaan medianya rata terdapat

luka dan terdapat kontaminan seperti jamur. Sedangkan hasil praktikan yang satu sel-

sel bakterinya menyebar tidak sesuai pola lurus, terdapat kontaminan dan medianya

juga ada yang rusak. Hal ini dikarenakan pada saat pemindahan suspensi bakteri

kurang hati-hati sehingga melukai media.

Sedangkan untuk hasil kontrolnya, terdapat kontaminan dan medianya rusak. Hal ini

mungkin dikarenakan proses pembuatan media atau penuangan agar kurang aseptis

sehingga dapat terkontaminasi dari lingkungan.

Selanjutnya teknik goresan zig-zag dengan suspensi bakteri E.coli terdapat

kontaminasi medianya pun ada yang rusak dan tidak rata. Untuk teknik goresan zig-

zag dengan suspensi bakteri B.subtilis juga sama terdapat kontaminan dan medianya

ada yang rusak dan tidak rata. Dan untuk kontrolnya semua terkontaminasi oleh jamur

berwarna krem.

Teknik tabur bertujuan untuk mengamati morfologi bakteri. Masih

menggunakan suspensi bakteri E.coli dan B.subtilis. Dalam pratikum ini terdapat 2

macam teknik taburan. Teknik tabur 1 yaitu dengan cara memasukkan suspensi

bakteri kke dalam medi agar, selanjutnya media dituang ke petridish. Hasilnya

keseluruhan dengan suspensi E.coli da B.subtilis pertumbhannya merata dan media

masih rata. Dan bagian dengan suspensi E.coli terdapat kontaminan. Untuk kontrol

tabuan 1 hasilnya tidak ada pertumbuhan dan media rata.

Sedangkan teknik tabur 2 dengan cara mengusapkan bakteri E.coli atau B.subtilis

terlebih dahulu kedalam petridish kemudian menuangkan media. Dengan cara ini

didapatkan hasil pada E.coli terdapat kontaminan, mungkin dikarenakan pada saat

pemindahan suspensi bakteri kurang aseptis, sehingga dengan mudah terkontaminasi.

Untuk hasil dengan suspensi bakteri B.subtilis, semua koloni tersebar merata dan

tidak terdapat kontaminan. Dan pada kontrolnya sudah bagus, tidak ada pertumbuhan

dan tidak ada kontaminan, sudah sesuai teori.

Teknik usap adalah teknik dengan cara megusapkan suspensi rendaman

sampel yang diamati kedalam media agar. Adapun alat yang digunakan untuk teknik

usap adalah jarum ose, lampu spirtus, petridish, tabung reaksi. Yang pertama kali saya

Page 17: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

lakukan adalah mengambil sampel (saat itu saya rambut tidak keramas) kemudian

memasukkan secara aseptis kedalam aquades steril. Sambil menunggu saya membuat

media, dengan cara menuangkan agar kedalam petridish secara aseptis. Kemudian

saya menunggu sampai media tersebut benar-benar padat/mengeras, sehingga ketika

dibalik tidak berubah tempat. Selanjutnya saya mengusapkan 1 ose suspensi

rendaman sampel di atas permukaan media secara aseptis. Dan setelah itu saya

mebalik dan membungkusnya kembali untuk disimpan dalam suhu ruang selama 4

hari. Tujuan dari membalikkan petridish sebelum akhirnya dibungkus adalah untuk

mencegah terjadinya tetesan air pada permukaan agar dari hasil kondensasi uap air.

Hasil yang saya peroleh tidak terjadi pertumbuhan apapun pada sampel rambut tidak

keramas, sedangkan pada smpel rambut keramas justru ditemukan jamuuuur berwarna

hijau dan bakteri berwarna putih. Hal ini mungki disebabkan pada saat pemindahan

sampel kurang aseptis, sehingga media terkontaminasi. Untuk sampel dengan kuku

hasilnya tumbuh beberapa bakteri ada yang merah dan putih.

Bakteri udara, teknik ini dilakukan dengan cara memaparkan media pada

tempat tertentu dengan waktu tertentu. Pada praktikum kali ini digunakan lima

tempat, kelas, kantin, jalan, parkian dan perpustakaan. Dengan waktu masing-masing

5 dan 10 menit. Dari keseluruhan yang terdapat bakteri paling banyak adalah di jalan

dan kantin, hal ini disebabkan karena di tempat seperti itu lebih banyak aktivitas

orang-orang, pada kurun waktu 10 menit terdapat bakteri lebih banyak dibandingkan

waktu 5 menit. Sedangkan bakteri yang paling sedikit di kelas, dikarenakan pada saat

praktikum di kelas dalam keadaan sepi, tidak banyak aktivitas orang.

IX. Kesimpulan :

Dari hasil praktikum Mikrobiologi Teknik Isolasi dapat disimpulkan :

A. Ada beberapa teknik isolasi bakteri antara lain teknik goresan, teknik taburan, teknik

usap dan bakteri udara.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi teknik isolasi bakteri diantaranya kesterilan alat,

pemindahan suspensi aseptis atau tidak, sikap praktikan (berbicara saat praktikum).

C. Kesterilan alat sangat berpengaruh terhadap hasil isolasi.

Page 18: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

DAFTAR PUSTAKA

Ismail, Elza dkk.2005.Paduan Praktikum Mikrobiologi Pangan.Yogyakarta:

Departemen Kesehataan RI Politeknik Kesehatan Yogyakarta Jurusan Gizi

http://diago46owner.blogspot.com/2011/11/isolasi-bakteri.html diunduh tanggal 16 Oktober

2012

http://monruw.wordpress.com/2011/06/18/isolasi-bakteri/ diunduh tanggal 16 Oktober 2012

http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-4-isolasi-mikroorganisme.html diunduh tanggal 16 Oktober 2012

http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/2/44b8fb36fde927ccf11ad2f96896a4787852c62f.pdf diunduh tanggal 16 Oktober 2012

http://deethebiokidz.blogspot.com/2010/12/teknik-isolasi-bakteri.html diunduh tanggal 16 Oktober 2012

Yogyakarta, Oktober 2012

Page 19: 4. Laporan Praktikum Teknik Isolasi Bakteri

Dosen pengampu Praktikan

( ) (Bety Haswanti)