isolasi bakteri

20
Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS 1 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik LAPORAN RESMI ISOLASI BAKTERI DARI SUATU CAMPURAN I. Tujuan I.I Isolasi Bakteri Dari Suatu Campuran Mengisolasi bakteri Escherichia coli atau Bacillus subtilis dari suatu campuran bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis dengan teknik cawan gores dan cawan tuang.

Upload: syafiudin-accen

Post on 06-Dec-2014

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

MIKROBIOLOGI

TRANSCRIPT

Page 1: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

1Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

LAPORAN RESMI

ISOLASI BAKTERI DARI SUATU CAMPURAN

I. Tujuan

I.I Isolasi Bakteri Dari Suatu Campuran

Mengisolasi bakteri Escherichia coli atau Bacillus subtilis dari suatu campuran

bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis dengan teknik cawan gores dan cawan

tuang.

Page 2: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

2Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

II. Pengamatan

II.1 Metode Cawan Gores

Tabel 1. Hasil Pengamatan 24 Jam Metode Cawan Gores

Bentuk koloni jika

dilihat dari:

Pengamatan Petridish

Sektor 0 Sektor 1 Sektor II Sektor III

-Atas Keseluruhan

-Atas Tepi

-Permukaan

Keterangan

Warna :

Diameter :

Kepekatan :

Putih susu

2 mm

Tipis

Putih susu

10 mm

Pekat

Putih susu

5 mm

Pekat

Putih susu

3 mm

Tipis

Page 3: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

3Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Tabel 2. Hasil Pengamatan 48 Jam Metode Cawan Gores

Bentuk koloni jika dilihat dari:

Pengamatan Petridish

Sektor 0 Sektor 1 Sektor II Sektor III

-Atas Keseluruhan

-Atas Tepi

-Permukaan

Keterangan:

-Warna:

-Diameter:

-Kepekatan

Putih susu

3 mm

pekat

Putih susu

13 mm

Pekat

Putih susu

7 mm

Pekat

Putih susu

6 mm

Pekat

Page 4: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

4Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Gambar 1. Hasil Pengamatan Metode Cawan Gores

(a) (b) (c) (d)

Gambar 2. Hasil Pengamatan Isolasi Bakteri Campuran Berdasarkan

Sektor Inokulasi Pada Petridish

(a) Blanko, (b) Sektor 1, (c) Sektor 2, (d) Sektor 3

II.2. Metode Cawan Tuang

Page 5: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

5Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Tabel 3. Hasil Pengamatan 24 Jam Metode Cawan Tuang

Bentuk koloni jika dilihat dari:

Pengamatan

Blanko Petridish I Petridish II Petridish I11

-Atas Keseluruhan

-Atas Tepi

-Permukaan

Keterangan:

-Warna:

-Diameter:

-Kepekatan

-Jumlah Koloni I

-Jumlah Koloni II

Bening

-

-

Putih susu

4 mm

Tipis

Putih susu

6 mm

Pekat

Putih susu

2 mm

Tipis

- >50 <50 -

- 10 - -

Page 6: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

6Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Tabel 4. Hasil Pengamatan 48 Jam Metode Cawan Tuang

Bentuk koloni jika dilihat dari:

Pengamatan

Blanko Petridish I Petridish II Petridish I11

-Atas Keseluruhan

-Atas Tepi

-Permukaan

Keterangan:

-Warna:

-Diameter:

-Kepekatan

-Jumlah Koloni I

-Jumlah Koloni II

Bening

-

-

Putih susu

5 mm

Pekat

Putih susu

15 mm

Pekat

Putih susu

12 mm

Pekat

- >100 >100 >100

- >100 <100 18

Page 7: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

7Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Gambar 3. Hasil pengamatan Metode Cawan Tuang

(Inokulasi Pertama)

Gambar 4. Hasil pengamatan Metode Cawan Tuang

(Inokulasi Kedua)

Gambar 5. Hasil pengamatan Metode Cawan Tuang

(Inokulasi Ketiga)

Page 8: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

8Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

III. Pembahasan

A. Metode Cawan Gores Kuadran/ Sektor (Strike Plate)

Percobaan Isolasi Bakteri dari suatu campuran dengan teknik cawan gores adalah

mengisolasi bakteri Escherichia coli atau Bacillus subtilis dari suatu campuran bakteri

Escherichia coli dan Bacillus subtilis menjadi bakteri tunggal (biakan murni) dengan

teknik cawan gores. Metode ini praktis, hemat biaya dan waktu, hanya membutuhkan

keterampilan. Hasil penggoresan diharapkan tampak seperti gambar di bawah ini.

Gambar 6. Pembagian Kuadran dalam Teknik Strike Plate (Sektor/ Kuadran)

Kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan dalam metode ini antara lain : (1) tidak

memanfaatkan permukaan medium untuk digores sehingga pengenceran kurang optimal,

(2) penggunaan inokulum yang terlalau banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel waktu

Digores (Anonim, 2012).

Percobaan ini dimulai dengan menyiapkan sebuah petridish dan membagi petridish

menjadi 4 sektor yaitu 0,I,II,III dari sisi luar. Sektor 0 adalah sector untuk blanko yaitu

media pembanding antara media tanpa bakteri dan media yang ditumbuhi bakteri untuk

mengetahui adanya kontaminasi selama proses percobaan. Jika media yang digunakan

steril, maka tidak akan ditemukan koloni bakteri pada sektor 0 (warna media adalah

bening). Sedangkan, sektor III adalah Sektor untuk goresan terakhir dimana bakteri akan

dalam keadaan tunggal atau satu jenis (biakan murni). Pembagian petridish dalam

beberapa sector bertujuan untuk menghemat tempat dan sebagai sarana mendapatkan

biakan murni itu sendiri. Tahap selanjutnya adalah mengisi petridish dengan medium

Nutrien Broth (NB) secara merata. Kemudian, membungkus petridish dengan kertas coklat

dan mensterikannya dari mikroba-mikroba yang ada dengan cara memasukkan ke dalam

autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C dan tekanan 15 psia. Autoclave digunakan

untuk mensterilkan alat-alat biotek seperti tip, e-tube, mortar  pestle, dan lain-lain. Selain

Page 9: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

9Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

itu alat ini juga digunakan untuk mensterilkan media,  baik media agar atau pun

media cair dari mikroorganisme yang tidak diinginkan (Anonim,-)

Setelah proses sterilisasi selesai, petridish dibiarkan di dalam incase sehingga

media menjadi padat. Proses percobaan dilakukan di dalam incase dimaksudkan agar

proses percobaan berjalan secara aseptic. Kemudian, Campuran bakteri diinokulasikan

pada medium NB menggunakan kawat oase yang telah padat di dalam petridish secara

estafet dari sektor I ke sektor II dan terakhir ke sektor III dengan metode gores halus media

secara zig-zag. Penggoresan bakteri pada media ke media selanjutnya dilakukan dengan

mengambil goresan terakhir (Inokulum terakhir), jejak terakhir goresan, pada media

sebelumnya karena dimungkinkan goresan terakhir mengandung populasi bakteri yang

lebih sedikit dan mendukung proses isolasi bakteri. Sektor 0 tidak diinokulasikan bakteri

karena fungsinya sebagai sektor blanko. bakteri yang diinokulasikan/ digoreskan adalah

campuran antara Escherichia coli dan Bacillus subtilis. Escherichia coli termasuk dalam

famili Enterobacteraceae yang termasuk gram negatif dan berbentuk batang yang

fermentatif. E.coli hidup dalam jumlah besar di dalam usus manusia,

yaitu membantu sistem pencernaan manusia dan melindunginya dari bakteri patogen

(Sri,2010). Marga Bacillus merupakan bakteri yang berbentuk batang dapat dijumpai di

tanah dan air termasuk pada air laut. Beberapa jenis menghasil enzim straseluler yang

dapat menghidrolisis protein dan polisakarida kompleks. Bacillus spp membentuk

endospora, merupakan gram positif, bergerak dengan adanya flagel peritrikus, dapat

bersifat aerobik atau fakultatif anaerobik serta bersifat katalase positif (Ariani,2000).

Setiap menggunakan kawat ose, harus dipijarkan terlebih dahulu menggunakan api bunsen

sebelum dan sesudah penggunaan. Hal ini bertujuan untuk membunuh bakteri lain yang

ada pada kawat oase. Kemudian kawat ose didiamkan selama 10 detik untuk menurunkan

suhunya. Penurunan suhu bertujuan untuk menghindari bakteri yang diambil dari tabung

biakan campuran mati.

Setelah proses inokulasi selesai, petridish kembali dibungkus dengan kertas coklat

lalu diinkubasi di dalam incubator dalam posisi terbalik pada suhu 300C selama 48 jam.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh koloni bakteri yang

berwarna putih susu. Koloni bakteri ditemukan Pada semua sektor yakni sektor 0, I, II, dan

III. Hal ini terjadi karena ada kemungkinan pada proses inkbubasi peletakan petridish

miring, sehingga terjadi kontaminasi pada sektor 0. Dapat dilihat pada gambar di bawah,

kontaminasi sektor 0 terjadi pada tepi garis perbatasan dengan sektor lainnya.

Page 10: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

10Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Gambar 7. Kontaminasi Bakteri pada Sektor 0

Pada sektor 0, I, II, dan III diambil satu koloni untuk diamati dan didapati

diameternya sebesar 2, 10, 5, dan 3 mm, pada pengamatan setelah 24 jam. Sementara pada

pengamatan setelah 48 jam, diperoleh diameter masing-masing 3, 13, 7, dan 6 mm untuk

sektor 0, I, II, dan III. Dari hasil pengamatan dapat diamati perkembangbiakan bakteri

dengan bertambah luasnya dan kepekatan warna koloni bakteri pada daerah goresan yang

dilakukan pada setiap sektor sehingga lebih memperjelas hasil isolasi, dimana pada sektor I

luasan koloni bakteri lebih luas dibanding pada sektor II (I > II > III)

Berdasarkan pengamatan secara makroskopis, terdapat satu koloni pada sektor III

yang berbentuk bulat kasar, berwarna putih susu dan pekat. Ciri-ciri tersebut sesuai dengan

karakteristik morfologi koloni Bacillus subtilis yang berbentuk batang. Bacillus subtilis

membentuk endospora, merupakan gram positif, bergerak dengan adanya flagel peritrikus,

dapat bersifat aerobik atau fakultatif anaerobik serta bersifat katalase positif. Warna koloni

pada umumnya putih sampai kekuningan atau putih suram, tepi koloni bermacam-macam

namun pada umumnya tidak rata, permukaannya kasar dan tidak berlendir, bahkan ada

yang cenderung kering berbubuk, koloni besar dan tidak mengkilat (Ariani,2000).

B. Metode Cawan Tuang

Percobaan Isolasi Bakteri dari suatu campuran dengan teknik cawan tuang adalah

mengisolasi bakteri Escherichia coli atau Bacillus subtilis dari suatu campuran bakteri

Escherichia coli dan Bacillus subtilis menjadi bakteri tunggal (biakan murni) dengan

teknik cawan tuang. Metode cawan tuang merupakan teknik lain yang dapat digunakan

untuk mendapatkan koloni murni mikroorganisme. Kelemahan metode ini adalah

membutuhkan waktu dan bahan yang lama dan banyak, akan tetapi tidak memerlukan

keterampilan tinggi (Anonim, 2012).

Percobaan ini membutuhkan peralatan berupa 4 petridish dan 4 tabung reaksi yang

berisi media Nutrien Broth (NB), Peralatan tersebut disterilkan di dalam autoclave selama

15 menit pada suhu 1210C dan tekanan 15 psia. Autoclave digunakan untuk mensterilkan

Page 11: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

11Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

alat-alat biotek seperti tip, e-tube, mortar  pestle, dan lain-lain. Selain itu alat ini juga

digunakan untuk mensterilkan media,  baik media agar atau pun media cair dari

mikroorganisme yang tidak diinginkan (Anonim,-)

Setelah itu, semua peralatan tersebut dimasukkan ke dalam incase untuk

melakukan proses inokulasi campuran bateri, antara Escherichia coli dan Bacillus subtilis

ke dalam media NB di dalam tabung reaksi dengan menggunakan kawan oase. Salah satu

media pada tabung reaksi langsung dimasukkan ke dalam petridish tanpa inokulasi bakteri

untuk dijadikan blanko, media pembanding. Pada tabung reaksi I diinokulasikan biakan

campuran Escherichia coli dan Bacillus subtilis menggunakan kawat oase. Kawat oase

harus dipanaskan terlebih dahulu baik sebelum dan sesudah penggunaan sampai berpijar.

Kemudian diamkan kawat oase sejenak sehingga tidak berpijar lagi, dan kawat oase bisa

digunakan. Perlakuan ini diberikan kepada kawat oase sebagai proses sterilisasi kawat oase

dari mikroorganisme yang tidak diinginkan. Selanjutnya, tabung reaksi I diputar

menggunakan telapak tangan agar konsentrasi bakteri dalam media menjadi homogen.

Tahap berikutnya adalah melakukan inokulasi campuran bakteri pada tabung reaksi II

dengan mengambil inokulum pada tabung reaksi I (Proses inokulasi secara estafet). Begitu

pula dengan proses inokulasi pada tabung reaksi ketiga (III). Proses inokulasi secara estafet

ini dilakukan dengan harapan akan terjadi seleksi bakteri secara alami, dimana pada tabung

reaksi III akan didapatkan bakteri tunggal (biakan murni).

Setelah proses inokulasi selesai, bakteri dituangkan ke dalam petridish sesuai

dengan nomor tabung reaksi. Selanjutnya, pembungkusan petridish menggunakan kertas

coklat disertakan kode petridish pada kertas coklat agar tidak tertukar. Lalu, bakteri

diinkubasi pada suhu 300C di dalam incubator selamat 48 Jam.

Pengamatan dilakukan setelah 24 jam dan 48 jam pada tiap-tiap petridish. Dari

percobaan yang dilakukan, diperoleh koloni bakteri pada semua sektor. Pada sektor I,

media agar dipenuhi oleh koloni bakteri yang tersebar merata. Pada sektor II, koloni

bakteri berkurang dan lebih besar. Pada sektor III didapati koloni yang lebih sedikit

dibanding sektor I dan II, koloni lebih kecil dan merata, warnanya pun kurang pekat jika

dibandingkan dengan sektor II.

Pada pengamatan setelah 24 jam, diperoleh diameter untuk sektor I, II, dan III

sebesar 4 mm, 6 mm, dan 2 mm. Sedangkan pada pengamatan setelah 48 jam, diperoleh

diameter untuk sektor I, II, dan III sebesar 5 mm, 15 mm, dan 12 mm.

Page 12: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

12Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Berdasarkan hasil pengamatan, koloni bakteri yang terisolasi adalah

Bacillus subtilis yang merupakan bakteri yang berbentuk batang. Bacillus subtilis

membentuk endospora, dapat bersifat aerobik atau fakultatif anaerobik serta bersifat

katalase positif. Warna koloni pada umumnya putih sampai kekuningan atau putih

suram, tepi koloni bermacam-macam namun pada umumnya tidak rata, permukaannya

kasar dan tidak berlendir, bahkan ada yang cenderung kering berbubuk, koloni besar

dan tidak mengkilat (Ariani,2000).

Page 13: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

13Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Jawaban Pertanyaan

V.I Isolasi Bakteri dari Suatu Campuran

1. Keadaan media pembanding seharusnya steril atau tidak ditumbuhi bakteri, hanya

berupa media agar. Kegunaan media pembanding adalah sebagai pembanding

dengan media yang ditanami bakteri. Sehingga dapat dilakukan identifikasi tingkat

steril sebuah praktikum.

2. Isolasi bateri terjadi pada sektor III yang merupakan estafet ketiga setelah sektor II

dan I. pada sector tersebut seharusnya bakteri tunggal (biakan murni) didapatkan.

3. Ada. Pada media blanko (Sektor 0) metode cawan gores terdapat koloni bateri pada

sisi perbatasan dengan sector II. Hal ini terjadi karena posisi pada saat inkubasi

miring sehingga media agar yang kemungkinan belum 100 % pada bergeser dari

Sektor II ke sektor 0.

4. keunggulan cawan gores : menghemat waktu, menghemat bahan, membutuhkan

alat yang sedikit.

Keunggulan cawan tuang : mikroorganisme tersebar merata ke seluruh media agar

sehingga memudahkan untuk tahap uji selanjutnya (Candra,2006), tidak

membutuhkan keterampilan khusus, dapat digunakan untuk menghitung bakteri.

Kekurangan cawan goers : memerlukan keterampilan yang khusus agar mikroba

terisolasi dengan baik.

Kekurangan cawan tuang : Kelemahan metode ini adalah membutuhkan waktu dan

bahan yang lama dan banyak, akan tetapi tidak memerlukan keterampilan tinggi

(Anonim, 2012).

Page 14: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

14Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

IV. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses Isolasi bakteri terjadi secara sempurna pada sektor III dalam metode cawan

gores yaitu sektor terakhir yang ditanami bakteri. Koloni yang didapat adalah

Bacillus subtilis

2. Proses Isolasi bakteri terjadi secara sempurna pada sektor III dalam metode cawan

tuang yaitu sektor estafet terakhir yang ditanami bakteri. Koloni yang didapat

adalah Bacillus subtilis

1.

Page 15: Isolasi bakteri

Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

15Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Daftar Pustaka

Agung Fitri Kusuma, Sri. 2010. “Escherichia coli”. Fakulttas Farmasi Universitas

Padjadjaran.

Anonim, 2012. “Modul 3 : Teknik Isolasi Bakteri”. Praktikum Mikrobiologi Laut.

Anonim, -. “Sterilisasi dan Autoclave”

Candra, Joddi Iryandi.2006. “SKRIPSI : Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat

dari Produk Bekasam Ikan Bandeng (Chanos chanos)”. Program Studi Teknologi

Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institute Pertanian Bogor.

Harmanti, Ariani.2000.”Pengenalan Bacillus SPP”. Balitbang Lingkungan Laut,

Puslitbang Oseanologi-LIPI, Jakarta.