laporan 1 tumbang 256

36
7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256 http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 1/36 1. Tahapan tumbuh kembang anak a. Pengertian dan Pertumbuhan Perkembangan Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif, yang mengacu pada jumlah, besar, serta luas yang bersifat konkret yang  biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses kematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam  perjalanan waktu tertentu. Hasil pertumbuhan berupa bertambahnya ukuran kuantitatif dari fisik anak seperti tinggi dan berat badan, kekuatan, ataupun proporsi sehingga secara ringkas pertumbuhan adalah proses  perubahan dan kematangan fisik yang menyangkut perubahan ukuran atau  perbandingan (Soetjaningsih, 2!"#. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti perkembangan terletak  pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ fisiologis. Proses perkembangan akan berlangsung sepanjang kehidupan manusia, sedangkan proses pertumbuhan seringkali akan berhenti jika seseorang telah mencapai kematangan fisik (Soetjaningsih, 2!"#. b. Perkembangan Fisik Perkembangan fisik merupakan hal yang bersifat tampak dan dapat mudah dilihat dengan kasat mata. Perkembangan fisik meliputi  bertambahnya berat badan, tinggi badan, tumbuhnya gigi pada anak dll (Soetjaningsih, 2!"#. Pertumbuhan selama awal masa anak-anak berlangsung lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan masa bayi. $wal masa anak- anak merupakan masa pertumbuhan yang relatif seimbang meskipun terdapat perbedaan musim (Soetjaningsih, 2!"#. %ayi usia sampai dengan ! bulan biasanya bayi lebih banyak tidur , di saat yang bersamaan indera pendengaran mulai berkembang, indera

Upload: miqdarmoch

Post on 18-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 1/36

1. Tahapan tumbuh kembang anak 

a. Pengertian dan Pertumbuhan Perkembangan

Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif,

yang mengacu pada jumlah, besar, serta luas yang bersifat konkret yang

 biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan

merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses

kematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam

 perjalanan waktu tertentu. Hasil pertumbuhan berupa bertambahnya

ukuran kuantitatif dari fisik anak seperti tinggi dan berat badan, kekuatan,

ataupun proporsi sehingga secara ringkas pertumbuhan adalah proses

 perubahan dan kematangan fisik yang menyangkut perubahan ukuran atau

 perbandingan (Soetjaningsih, 2!"#.

Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang

mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah dan bukan pada

organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti perkembangan terletak 

 pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada

kemampuan organ fisiologis. Proses perkembangan akan berlangsung

sepanjang kehidupan manusia, sedangkan proses pertumbuhan seringkali

akan berhenti jika seseorang telah mencapai kematangan fisik 

(Soetjaningsih, 2!"#.

b. Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik merupakan hal yang bersifat tampak dan dapat

mudah dilihat dengan kasat mata. Perkembangan fisik meliputi

 bertambahnya berat badan, tinggi badan, tumbuhnya gigi pada anak dll

(Soetjaningsih, 2!"#.

Pertumbuhan selama awal masa anak-anak berlangsung lambat

dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan masa bayi. $wal masa anak-

anak merupakan masa pertumbuhan yang relatif seimbang meskipun

terdapat perbedaan musim (Soetjaningsih, 2!"#.

%ayi usia sampai dengan ! bulan biasanya bayi lebih banyak tidur ,

di saat yang bersamaan indera pendengaran mulai berkembang, indera

Page 2: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 2/36

 perasa,penyentuh dan indera penglihatan. &i saat usia 2 bulan 'ereka

akan mulai melihat warna dan mengembangkan berbagai suara. &an

mereka juga sudah mulai bermain menggunakan otot, dan mata lebih

 banyak berkedipnya. umbuh kembang %ayi terjadi di tahapan yang

 berbeda beda pada setiap anak. %eberapa anak akan tampak lebih maju

dan mulai merangkak lebih awal dari bayi lain, tapi rata-rata seorang bayi

duduk dimulai pada usia sekitar ) bulan dan merangkak dimulai sekitar 

usia sembilan bulan (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada usia ! tahun, gigi pada anak mulai muncul, namun masih terbatas

 pada gigi seri. Selanjutnya otot-otot atau tulang sudah mulai keras, anak 

sudah mampu berjalan. Pada akhir usia * tahun, seorang anak memilliki

tinggi * kaki. %erat badannya kira-kira !" +g. namun tentunya terdapat

 perbedaan berat badan antara anak satu dengan yang lainnya, hal ini bisa

dikarenakan faktor keturunan, efek pemberian nutrisi, pemberian

imunisasi secara teratur pada masanya dan faktor lain yang dimiliki anak 

dalam riwayat hidupnya (Soetjaningsih, 2!"#.

$nak laki-laki akan lebih berat dan lebih tinggi dari pada anak 

 perempuan, namun hal ini juga bisa berbeda karena bergantung pada

 perawatan dan kecenderungan partumbuhan anak. &alam usia ini otot-otot

anak menjadi lebih kuat dan tulang-tulang mulai tumbuh menjadi besar 

dan keras dari pada sebelumnya. takpun telah berkembang sekitar "

dari berat otak usia dewasa (Soetjaningsih, 2!"#.

Tabel 1.1. Pertumbuhan dan perkembangan

Aspek Pertumbuhan

inggi Pertambahan tinggi badan setiap tahunnya kira-kira * inci,

 pada usia ) tahun kira-kira tinggi anak rata-rata /),) inci

%erat Pertumbuhan berat badan setiap tahunnya kira-kira *-" pon

Page 3: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 3/36

Perbandingan

tubuh

Perbandingan tubuh sangat berubah dan penampilan bayi

tidak tampak lagi. 0ajah tetap kecil namun dagu tampak 

lebih jelas, dan leher lebih memanjang. 1umpalan pada

 bagian-bagian

tubuh berangsur-angsur berkurang dan tubuh cenderung

 berbentuk kerucut. &engan perut yang ratatidak buncit,

dada yang lebih bidang dan rata, bahu lebih luas dan lebih

 persegi. 3engan dan kaki lebih panjang dan lurus. angan

dan kaki tumbuh lebih besar 

Postur tubuh Perbedaan postur tubuh untuk pertama kali tampak lebih jelas dalam awal kanak-kanak. $da yang posturnya gemuk,

lembek atau endomorfik, ada juga yang kuat berotot atau

disebut sebagai mesomorfik , dan ada juga yang relatif kurus

atau eksomorfik.

ulang dan

tot

ingkat pengerasan otot ber4ariasi, pada bagian-bagian

tubuh mengikuti hukum perkembangan arah. tot menjadi

lebih besar, lebih kuat dan lebih berat. Sehingga anak 

tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah

3emak $nak-anak yang cenderung bertubuh endomorfik   lebih

 banyak jaringan lemaknya dari pada jaringan otot.

Sedangkana anka yang cenderung tumbuh mesomorfik 

mempunyai jaringan otot lebih banyak dari pada jaringan

lemak. &an yang bertubuh ektomorfik mempunyai otot-otot

yang kecil dan sedikit jaringan lemak 

Page 4: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 4/36

1igi %ayi usia ! tahun biasanya tumbuh gigi seri yaitu di bagian

depan atas dan bawah. Selama / ) bulan pertama dari masa

awal anak-anak, empat gigi bayi yang terakhir-geraham

 belakang-muncul. Selama satu setengah tahun terakhir gigi

 bayi mulai tanggal dan digantikan oleh gigi tetap. 5ang

mula-mula lepas yaitu gigi bayi yang pertama kali tumbuh,

atau gigi seri. %ila masa awal anak-anak berakhir umumnya

 bayi memiliki satudua gigi tetap di depan dan beberapa

celah dimana gigi tetap akan muncul.

a. 6 (Soetjaningsih,

2!"#.

Sekalipun perkembangan-perkembangan anak masa awal anak-

anak ini bisa diramalkan tetapi terdapat perbedaan indi4idual dalam semua

aspek perkembangan fisik. 'isal anak dengan kecerdasan tinggi, maka

tumbuh kembangnya akan cenderung lebih cepat dibandingkan dengan

anak dengan kecerdasan sedang atau dibawah rata-rata, dan gigi

sementaranya akan lebih cepat tanggal. $nak dari kelompok sosial

ekonomi tinggi cenderung memperoleh gi7i dan perawatan yang lebih baik 

sebelum dan sesudah kelahirannya. leh karena itu, perkembangan tinggi,

 berat, dan otot-otot badan cenderung lebih baik (Soetjaningsih, 2!"#.

c. Perkembangan motorik 

Perkembangan motorik merupakan perkembangan kontrol

 pergerakan koordinasi akti4itas saraf pusat, saraf tepi, dan otot. +ontrol

 pergerakan ini muncul dari perkembangan refleks-refleks yang dimulai

sejak lahir. $nak menjadi tidak berdaya sampai perkembangan ini muncul

(Soetjaningsih, 2!"#

Perkembangan motorik mencerminkan mielinisasi pada traktus

kortikospinal, traktus piramidal, dan traktus kortikobulbar. raktus

 piramidal berawal dari kortek motorik dan pre motorik, selanjutnya

terhubung ke basal ganglia, melewati medula oblongata, dan turun ke

Page 5: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 5/36

 bagian lateral medula spinalis. 'ielin sangat penting untuk kecepatan

 peng hantaran rangsangan melalui sel saraf. 'ielinisasi terjadi kira-kira

 pada umur kehamilan *2 minggu dengan kemajuan yang cepat sampai

umur 2 tahun, selanjutnya proses ini melambat sampai umur !2 tahun.

Proses tersebut menyebabkan penghambatan sistem subkortikal, termasuk 

refleks primitif, dan meningkatkan perkembangan respons postural dan

 postur berdiri, berjalan, dan kontrol motorik halus (Soetjaningsih, 2!"#

%eberapa refleks primitif akan menghilang sebelum kontrol gerakan

dapat dilakukan. 8ontoh, tonic neck reflex akan menghilang sebelum

gerakan manipulasi bimanual bisa dikerjakan (abel !.!#. 'aturasi saraf 

tulang belakang dan korteks serebri menyebabkan gerakan in4olunter 

digantikan oleh gerakan 4olunter. Perkembangan tersebut tidak semata-

mata disebabkan oleh maturasi korteks serebri saja, melainkan diperlukan

latihan untuk menyempurnakannya. Postur sempurna dan kontrol otot

yang baik serta gerakan anggota badan memerlukan latihan (Soetjaningsih.

2!"#.

 +ontrol postur dipengaruhi oleh gra4itasi. Perkembangan motorik 

 pada bayi terjadi secara proksimodistal. Pergerakan pertama dimulai pada

kepala, badan, dan pinggul. Proses ini sejalan dengan proses mielinasi

 pada saraf pusat dan saraf perifer +ontrol kepala merupakan kontrol yang

 pertama dan merupakan tahap perkembangan paling penting

(Soetjaningsih, 2!"#

Tabel 1.2 Refleks primitif pada anak 

9efleks:mur saat

muncul

:mur saat

menghil

ang

 Rooting  3ahir * bulan

'oro 3ahir  "-)

 bulan

Page 6: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 6/36

 Palmar 

 grap3ahir ) bulan

Tonic

neck 3ahir  ;-!

 bulan

 Adductor 

 spread of 

knee jerk 

3ahir -<

 bulan

3andau!

 bulan

2/ bulan

(Soetjaningsih, 2!"#

Perkembangan motorik dibagi menjadi dua, yaitu perkembangan

motorik dan kasar motorik halus. Perkembangan motorik kasar melibatkan

otot-otot besar, meliputi perkembangan gerakan badan, anggota badan,

keseimbangan, dan pergera Perkembangan motorik halus, adalah

koordinasi halus yang melibatkan otot-otot besar yang dipengaruhi oleh

matangnya fungsi motorik, fungsi 4isual yang akurat, dan kemampuan

intelek non4erbal (Soetjaningsih, 2!"#.

  Pada saat lahir, adaptasi gerakan berperan lingkungan. 1erakan

 janin akan membantu dalam memposisikan janin saat berada di dalam

kandungan, tetapi setelah lahir gerakan-gerakan tersebut memerankan

 peran baru. 1erakan tungkai maju mundur menjadi refleks melangkah.

=leksi jari tangan dan jari kaki menjadi gerakan genggaman palmar dan

 plantar bayi baru lahir (Soetjaningsih, 2!"#

  Pergerakan sejak lahir sampai usia ) sampai ; minggu adalah

menggeliat dengan amplitudo dan kecepatan ringan sampai sedang.

1erakan menggeliat berkembang menjadi gerakan gelisah, gerakan kecil

 pada leher, badan, dan anggota gerak pada bayi sadar. 1erakan gelisah

menetap sampai umur 2 minggu (Soetjaningsih, 2!"#

Page 7: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 7/36

Prinsip Perkembangan Motorik 

%eberapa penelitian longitudinal dilakukan pada sekelompok bayi

dan anak-anak yang diteliti dalam periode tertentu untuk melihat kapan

tepatnya tingkah laku muncul dan menghilang dan apakah tingkah laku

tersebut sama untuk anak lain yang umurnya sama. &ari penelitian

tersebut, didapatkan lima prinsip penting perkembangan antara lain>

!. Perkembangan motorik tergantung pada maturasi saraf dan otot.

Perkembangan akti4itas motorik yang berbeda, sejalan dengan

 perkembangan area sistem saraf yang berbeda. +arena pusat saraf 

 perifer yang terletak di medula spinalis lebih dulu berkembang pada

saat lahir daripada saraf pusat yang terletak di otak. Pada saat lahir,

refleks lebih dulu muncul daripada gerakan 4olunter. 9efleks tersebut

 berguna untuk mempertahankan hidup, seperti refleks mengisap,

menelan, berkedip, refleks tendon patela, dan knee jerk. 8erebellum

atau otak kecil yang berfungsi mengontrol keseimbangan, berkembang

cepat pada satu tahun pertama. tak besar atau serebri, khususnya

lobus frontal, berfungsi mengontrol gerak keterampilan (Soetjaningsih,

2!"#.

2. %elajar keterampilan motorik tidak bisa terjadi sampai anak siap secara

matang idak ada gunanya mencoba mengajarkan gerakan

keterampilan anak sebelum sistem saraf d otot berkembang dengan

 baik (Soetjaningsih, 2!"#.

*. Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diprediksi.

Perkembangan motorik mengikuti arah hukum perkembangan. $rah

 perkembangan anak dari gerakan menyeluruh menuju ke akti4itas yangspesifik (Soetjaningsih, 2!"#.

/. Pola perkembangan motorik dapat ditentukan.

$nak akan belajar duduk sebelum belajar berjalan dan tidak mungkin

arahnya dibalik (Soetjaningsih, 2!"#.

". +ecepatan perkembangan motorik berbeda untuk setiap indi4idu.

Perkembangan motorik mengikuti suatu pola yang sama, tetapi umur 

untuk mencapai tahap-tahap perkembangan tersebut berbeda untuk 

Page 8: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 8/36

setiap indi4idu. 8ontoh, umur pencapaian anak untuk bisa duduk 

sendiri, berbeda-beda untuk setiap anak (Soetjaningsih, 2!"#.

 Milestone perkembangan motorik kasar (Gross Motor)

Perkembangan motorik kasar merupakan aspek perkembangan

lokomosi (gerakan# dan postur (posisi tubuh# +ira-kira pada umur ) bulan,

refleks primitif secara progresif ditekan dan semakin menghilang.

Selanjutnya, refleks ini dihambat oleh jalur kortikal yang lebih tinggi,

sehingga muncul gerakan-gerakan yang bertujuan. 'unculnya

 perkembangan yang bertujuan dapat diperkirakan. 9angkaian

 perkembangan tersebut sejalan dengan menghilangnya refleks primitif 

yang digantikan oleh refleks postural sebagai perlindungan bagi bayi.

'enetapnya refleks primitif menunjukkan adanya gangguan

 perkembangan susunan saraf pusat (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada awal abad ke 2, 1esell, seorang peneliti dalam bidang untuk 

menandai mengemukakan bahwa keahlian spesifik atau milestone

digunakan kemajuan perkembangan anak. :mur ketika milestone

 perkembangan itu teriadi bisa juga membantu diagnosis perkembangan

anak, dengan menentukan apakah anak mengalami eterlambatan

keterampilan motorik sesuai umurnya (Soetjaningsih, 2!"#.

$kan tetapi, milestone perkembangan tersebut dapat terjadi pada

menyelesaikan beda.  Milestone  tersebut mencerminkan rata-rata umur 

anak dapat telah dila keterampilan tersebut.

%eberapa penelitian mengenai milestone  perkembangan telah

dilakukan dalam sampe? populasi yang besar, di antaranya oleh 1esell

dkk., !;/ dkk, yang dilakukan pada bayi-bayi di $merika :tara?

selanjutnya diperbarui oleh 8apute dkk,!;<". 0H juga telah melakukan

 penelitian melalui  Multicentre Growth Reference Group  tahun 2",

dengan mengambil sampel dari %ra7il, 1hana, @ndia, Aorwegia, man,

dan $merika Serikat. &alam diskusinya, dinyatakan bahwa umur 

milestone dasarkan pada umur rata-rata (Soetjaningsih, 2!"#.

Page 9: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 9/36

Prechtl (!;</# menyatakan bahwa, pada umur 2 bulan pertama

kehidupan, gerakan yi didominasi oleh gerakan menggeliat. Pada suatu

rangkaian perubahan, bayi mene alami kemajuan pada pergerakan kepala

minimal sampai mengangkat kepala dan dada bada umur / bulan

(Soetjaningsih, 2!"#.

Pada saat bayi baru lahir, bayi tidak mempunyai kontrol kepala.

Sendi-sendi bera dalam posisi fleksi. Pada posisi terlentang, bayi tidur 

dengan posisi tungkai fleksi. 1erakan menendang secara bertahap

 bertambah kuat(Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur 2 bulan, pada posisi tengkurap, bayi dapat mengangkat

kepala (/"B# dan dada. Pada posisi terlentang, bayi mampu menoleh

sendiri ke sisi kanan atau kiri. Secara bertahap bahu, pinggul dan tungkai

 bergerak berurutan. +epala tegak saat didudukkan rata-rata dicapai pada

umur 2 bulan (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur * bulan, tonus dan kekuatan meluas ke bahu dan lengan

atas, sehingga bayi dapat menggangkat kepala dan badan bagian atas lebih

tinggi dengan ditopang oleh siku. Sebelum umur * bulan, kepala jatuh ke

 belakang (head drop# saat kedua lengan ditarik dari terlentang ke posisi

duduk, tetapi setelah umur * bulan hal itu tidak terjadi lagi karena otot-otot

leher sudah mampu menopang kepala. Pada umur * bulan, seluruh lengan

 bergerak saat dirangsang dengan stimulus. Pada umur yang lebih tua, akan

terlihat gerakan simetris pada kedua lengan. Pada umur ini juga, bayi

mulai bermain dengan jari jemarinya (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur / bulan pada posisi tengkurap, bayi mampu mengangkat

kepala setinggi ;. Pada posisi duduk, kepala sudah tegak dengan kontrolkepala sudah baik, kepala mampu bergerak ke segala arah dan mata

terfiksasi dan fokus ke semua arah. Pada posisi tengkurap kekuatan

menyebar ke badan bawah selanjutnya bayi dapat menopang dengan

lengan lurus. Pada umur *-/ bulan bayi sudah mampu untuk tengkurap dan

tengadah sendiri. 9ata-rata pada umur / bulan asimetric tonic neck reflex

menghilang. (Soetjaningsih, 2!"#.

Page 10: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 10/36

+ira-kira pada umur " bulan, kekutan menyebar ke bokong.

%ersamaan dengan menghilangnya refleC primiti4e, terpacu perkembangan

kemampuan duduk. Pada " bulan bayi bisa duduk dengan disokong. %ila

 bayi dipegang berdiri tegak dengan telapak kaki menyentuh permukaan

keras, tungkai dapat menahan berat tubuh meskipun minimal

(Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur ) bulan bila didudukkan di lantai, bayi bisa duduk sendiri

tanpa disokong punggung masih membungkuk. %ayi mampu berguling

sebagai akti4itas yang di tetapi dari sehingga untuk mencapai benda

dengan jarak dekat, bayi dapat berguling-guling. +ontrol kepala bayi

muncul lebih dulu pada posisi tengkurap, sehingga bayi lebih dahulu

 berguling dari posisi tengkurap daripada berguling dari posisi terlentang.

Dika bayi tidak mengangkat kepala, bayi tidak akan bisa berguling

(Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur bulan, bayi mampu bergerak sendiri dari posisi

 berbaring ke posisi duduk. &engan menyebarnya kekuatan tonus dan

kekuatan otot ke arah kaudal, bayi (sikap dmengembangkan kemampuan

untuk tegak di atas kedua tangan (uadruped!. Dika dipegang, bayi mampu

menahan berat badannya pada kedua kakinya sambil melompat-lompat

(Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur < bulan, muncullah pergerakan bolak-balik dan bayi

mulai merangkak &elapan puluh dua persen bayi melalui tahap

merangkak. Selanjutnya, dengan bertambah kuatnya otot-otot badan

 bagian bawah, bokong, dan otot tungkai atas yang ditunjang kekuatan otot

lengan dan bahu, bayi mulai berdiri dari posisi duduk atau posisimerangkak (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada bulan umur ; bulan, anak pertama kali melangkah dengan

 berpegangan dan menyusuri meja. Pada awalnya, anak berpegangan

dengan kedua tangannya, selanjutnya bayi hanya berpegangan dengan satu

tangan. Pada umur ini, bayi juga telah mampu duduk sendiri dari posisi

 berbaring(Soetjaningsih, 2!"#.

Page 11: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 11/36

Pada umur ! bulan, kebanyakan bayi merangkak dengan gerakan

lengan dan tungkai bergantian? lengan bergerak sesaat mendahului

tungkai(Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur !! bulan, bayi bisa berdiri tanpa dibantu dan melangkah

!-2 langkah Pada umur !2 bulan, bayi mulai dapat melangkah tanpa

 berpegangan. 9entang umur er4ariasi. &ari suatu penelitian di @nggris,

anak bisa anak untuk bisa berjalan-sendiri b berjalan pada rentang usia

antara !2 sampai !/ bulan. Sekitar ; anak di @nggris mampu berjalan )

langkah tanpa bantuan pada umur !< bulan dan anak langsung bisa berdiri

dari posisi jongkok ke berdiri. Pada awalnya, anak berjalan dengan siku

terangkat gkatkan keseimbangan. Saat berjalan, tubuh sedikit berotasi ke

samping untuk menin pada pinggul, pergelangan kaki dan tumit. +etika

 jalan sudah semakin baik, lengan akan turun dan berada di samping badan

(Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur !/ bulan, anak mulai bisa berjalan mundur. :mur !"

 bulan merupakan puncak perkembangan motorik kasar dini, yakni saat

anak mulai berlari. %erlari tidak hanya sekedar berjalan cepat. Saat berlari,

satu tungkai ke depan dan tungkai yang lain merentang ke belakang, dan

sesaat berada di udara dengan kedua kaki melayang serta langkah

merentang sangat lebar. +ebanyakan anak dapat berjalan dengan gaya

 jalan dewasa dan berlari dengan mantap sebelum akhir tahun ketiga. %ila

anak berjalan dengan ujung jari (menjinjit# menetap, kemungkinan disertai

 pula keterlambatan perkembangan lainnya, khususnya bicara dan bahasa

(Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur !< bulan, anak bisa berdiri dengan satu kaki. Pada umur !;-2 bulan, anak bisa loncat dengan satu kaki (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur 2 tahun, anak mampu meloncat dengan kedua kaki

dengan lengan ke belakang. $nak mulai bisa menggerak-gerakkan anggota

gerak dengan gerak an di kaku. Pada umur 2-* tahun, anak bisa jalan naik 

tangga sendiri, bisa bermain dan menendang bola kecil (Soetjaningsih,

2!"#.

Page 12: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 12/36

Pada umur * tahun anak mampu meloncat dengan kedua kaki dan ke

depan. telah mampu berdiri sesaat pada satu kaki, pada ujung jari kedua

$nak juga kaki (menjinjit# dan berjalan pada garis lurus (Soetjaningsih,

2!"#.

Pada umur *," tahun, kebanyakan anak bisa lompat-lompat

(hopping# dengan satu kakinya untuk *-) lompatan. Dumlah langkah dan

kecepatan lompatan meningkat sesuai umur. $nak mampu memutar 

tubuhnya dengan menggerak-gerakkan anggota gerak (Soetjaningsih,

2!"#.

Pada umur / tahun, anak bisa berjalan mengikuti lingkaran, dan bisa

menjaga keseimbangan dengan satu kaki berada di depan kaki yang lain

untuk waktu <-! detik Pada umur / tahun, gerakan menangkap

diantisipasi dengan lengan terbuka dengan sedikit fleksi pada siku dan

kaki bersama-sama (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur " sampai ) tahun, anak anak mampu memainkan lompat

tali (skipping yang merupakan 4ariasi yang kompleks dari melompat-

lompat (Soetjaningsih, 2!"#.

:mur ) tahun, anak bisa menjaga keseimbangan pada satu tungkai

dan satu kaki pada ujung jari. Pada umur ini, ketika menangkap bola, anak 

melakukan gerakan ke depan ke arah bola dengan satu kaki di depan kaki

yang lainnya, lengan membengkok untuk menangkap bola dengan kedua

tangan (Soetjaningsih, 2!"#.

9ed =lag adalah batasan umur pencapaian tahap perkembangan anak 

yang meng khawatirkan jika pada umur tersebut anak belum mampu

mencapai tahap perkembangan tersebut. %atas umur ini dapat dipakaiuntuk memprediksi adanya kelainan pada anak bila tangan mengepal

menetap pada umur * bulan atau primitif menetap sampai ; kemungkinan

anak refleks bulan, mengalami kelainan neuromotorik (Soetjaningsih,

2!"#.

 Millestone perkembangan motorik halus (Fine Motor)

Page 13: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 13/36

+emajuan perkembangan motorik halus, khususnya ekstremitas atas,

 berlangsung ke arah proksimodistal, dimulai dari bahu menuju ke arah

distal sampai jari. +emampuan motorik halus dipengaruhi oleh matangnya

fungsi motorik, dan koordinasi neuromuskular yang baik, fungsi 4isual

yang akurat, dan kemampuan intelek non4erbal (Soetjaningsih, 2!"#.

+eterampilan motorik halus merupakan koordinasi halus pada otot-

otot kecil yang memainkan suatu peran utama. Suatu keterampilan menulis

huruf EaE merupakan serangkaian beratus-ratus koordinasi saraf-otot.

Pergerakan terampil adalah proses yang sangat kompleks (Soetjaningsih,

2!"#.

Fariasi perkembangan motorik halus mencerminkan kemauan dan

kesempatan indi4idu untuk belajar. $nak yang jarang menggunakan

krayon, akan mengalami keterlambatan pada perkembangan memegang

 pensil (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada bayi baru lahir, grasp palmar refleC terjadi untuk mengepal

ketika suatu objek menyentuh telapak tangan. Perkembangan motorik 

halus pertama yang dengan mudah dapat dikenali dan merupakan

 perkembangan sangat penting adalah kemampuan mengepalkan tangan

(Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur 2 bulan, kepalan bayi mulai berkurang, jari-jari bisa

terbuka secara spontan. %ila pada umur / bulan (red flag# tangan bayi

masih mengepal, ini merupakan indikasi bahwa bayi mengalami disfungsi

neuromotorik. Pada umur * bulan, bayi dapat menggapai mainan yang

digerakkan, dan dapat menggapai ke arah objek yang tiba-tiba dijauhkan

dari pandangannya (Soetjaningsih, 2!"#.Pada umur *-/ bulam, jika sebuah objek ditempatkan ditangan, objek 

tersebut dipegang dengan * jari dari daerah ulnar dan selanjutnya jari

tangan yang lain akan ikut menggenggam (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur " bulan, bayi bisa memegang sebuah objek dan

membawanya ke arah garis tengah tubuhnya. Sebuah objek didekatkan ke

telapak tangan, jari-jari fleksi bersama-sama dan menggeggam objek. Pada

Page 14: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 14/36

umur *-) bulan, bayi mampu meraih benda-benda yang berada dalam

 jangkauannya dan mampu memegang pensil (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur ) bulan, bayi mampu memindahkan objek melewati garis

tengah tubuhnya dan mampu memindahkan objek dari tangan satu ke

tangan lainnya. Pada umur ) bulan bayi juga mampu meraih dan

mengambil benda dengan baik, tanpa disertai gerakan stimultan pada

tangan yang lain. %ayi juga mampu memasukkan balok ke dalam gelas

tapi tidak dapat mengambil kembali (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur )- bulan, bayi mampu menjempit dengan baik 

menggunakan jari telunjuk dan ibu jari (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur < bulan, bayi mampu mengambil kubus yang diberikan

kepadanya selanjutnya memindahkan benda yang dipegangnya ke tangan

yang lainnya. Pada umur <-; bulan, bayi mampu memungut 2 benda,

masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang bersamaan

(Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur ; bulan, bila sebuah kubus ditempatkan di bawah gelas,

 bayi mampu menemukannya dengan mengangkat gelas tersebut

(Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur !-!2 bulan, bayi mampu mengambil kubus dari dalam

gelas. %ayi juga mampu menggenggam erat pensil dan mengulurkan

lengan atau mencondongkan badan untuk meraih mainan yang diinginkan.

Pada umur ! bulan, bayi mampu menjepit benda. benda kecil, seperti

manik-manik atau makanan kecil (Soetjaningsih, 2!"#.

Skala 8apute menyatakan bahwa anak rata-rata bisa memegang

krayon yang besar dan membuat coretan pada umur !2 bulan.Perkembangan memegang pensil diawali dengan genggaman pertama yang

menggunakan seluruh tangan memegamg pensil dan pegangan sering

mengarah keluar (outward!, dan lengan yang menggerakkan pensil (tangan

hanya memegang pensil. 1enggaman kedua adalah genggaman dengan

menggunakan seluruh tangan (whole hand# menggengam ke depan

(forward grasp!. $nak mulai memperhatikan bahwa dengan melakukan

ekstensi jari telunjuk pensil lebih mudah dikontrol, dan pergelangan

Page 15: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 15/36

tangan bergerak tersendiri tanpa disertai gerakan lengan. Pada akhirnya,

 pensil dapat dipegang seperti pegangan pensil oleh orang dewasa dengan

 posisi lengan di atas meja (genggaman d"namic tripod" #ar # yang terjadi

 pada umur !< bulan sampai tahun (Soetjaningsih, 2!"#.

:mur !/ bulan anak mampu menempatkan satu di atas yang lain.

kubus ingginya tumpukan kubus meningkat sesuai dengan meningkatnya

kontrol manipulatif tetapi bukan suatu peningkatan pada perkembangan

keterampilan (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur !" bulan, anak bisa mencoret-coret. Pada umur !" bulan,

anak mampu menumpuk 2 kubus, dan berlanjut menumpuk * kubus pada

umur 2! bulan (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur !< bulan, anak mampu memasukkan ! kubus ke dalam

gelas. :mur !< bulan, anak pertama kali melempar bola(Soetjaningsih,

2!"#.

Pada umur 2/ bulan, anak dapat memegang pensil dan menirukan

sebuah coretan $nak mampu menyusun empat deretan kubus secara

hori7ontal. $nak juga mampu menumpuk / buah kubus dan memungut

 benda-benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk (menjimpit#. Pada

umur 2/ bulan, anak mencoba melipat kertas dan mampu melipat kertas

menjadi sebuah lipatan pada umur 2," tahun Pada umur * bulan, anak 

 bisa menggambar coretan hori7ontal dan 4ertikal yang spesifik 

(Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur * tahun, anak mampu menumpuk < buah kubus, anak bisa

membuat jembatan dengan * kubus. Pada umur * tahun ini, anak mampu

menggambar sebuah lingkaran dan mulai menggambar manusia(Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur / tahun, anak mampu membuat gambar sebuah persegi

empat. $nak bisa membuat gerbang dengan " kubus (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada umur tahun, anak mampu menggambar belah ketupat 4ertikal.

Pada umur ; tahun, anak dapat menggambar silinder. Pada umur !2 tahun,

anak dapat menggambar kubus tiga dimensi (Soetjaningsih, 2!"#.

Page 16: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 16/36

Perkembangan motorik berkaitan erat dengan perkembangan fisik 

anak. karena kecerdasan motorik anak, dipengaruhi oleh aspek 

 perkembangan yang lainnya, terutama dengan kekuatan fisiknya. 'otorik 

merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan

yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan  spinal cord .

Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. 'otorik kasar 

adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian

 besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak 

itu sendiri. 8ontohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun

tangga dan sebagainya. (Soetjaningsih, 2!"#.

Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-

otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh

kesempatan untuk belajar dan berlatih. 'isalnya, kemampuan

memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok,

menggunting, menulis dan sebagainya. +edua kemampuan tersebut sangat

 penting agar anak bisa berkembang dengan optimal. (Soetjaningsih, 2!"#.

Tabel 1.3. Perkembangan motorik sesuai umur

sia!umur "emampuan motorik #timulasi

-* bulan 'engangkat kepala /" dan

menggerakan kepala ke kekanan G 

kiri ,melihat wajah orang,

terkejut,tersenyum

'emperkenalkan

 berbagai suara dan

 benda berwarna

mencolok ,membolak 

 balikan badan

,melatih memegang

mainan

Page 17: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 17/36

*-) bulan engkurap, mengangkat kepala ;

,menggenggam pensil ,meraih

 benda yang dekat ,memegang

tangan sendiri ,melihat benda G 

 benda kecil (detil benda#, duduk 

'elihat wajah di

cermin , membantu

tengkurap ,duduk 

,dan membalikan

 badan

)-; bulan &uduk, belajar berdiri ,mereangkak 

,memindahkan benda dari satu

tangan ke tangan yang lain ,

meraup benda- benda kecil , tepuk 

tangan , makan kue sendiri

'engajak salaman

dan tepuk tangan ,

 bernyanyi pok ame

ame melatih duduk 

dan berdiri ,

memberikan biskuit

 bayi

;-!2 bulan 'engangkat badan untuk berdiri ,

 berdiri dengan berpegangan kursi,

 berjalan dengan di bantu, meraih

 benda ,memasukan benda ke mulut

,mengeksplorasi lingkungan

'emasukan biji G 

 bijian ke dalam

wadah ,minum dari

gelas

,menggelindingkan

 bola , melatih

 berjalan

!2-!<

 bulan

%erdiri tanpa berpegangan ,

membungkuk untuk menganbil

mainan , berjalan mundur "

langkah ,menaiki tangga ,

menumpuk 2 kubus ,memasukan

kubus kedalam kotak , memegang

alat tulis walaupun belum tepat

'emberikan mainan

kubus untuk di

tumpuk dan pu77le

sederhana ,

memasukan dan

mengeluarkan benda-

 benda dalm wadah

,mencoret Gcoret

kertas

Page 18: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 18/36

!< G 2/

 bulan

%erjalan dengan stabil ,tepuk 

tangan , melambai , menumpuk /

kubus , mengambil benda kecil

menggunakan jempol dan

telunjuk , memegang alat tulis ,

melempar dan menggelindingkan

 bola ,belajar makan dan minum

sendiri

'enggambar garis

,melempar bola ,

menaiki tangga ,

melatih memakai

celana dan baju

sendiri , melatih

makan dan minum

sendiri

2/- *)

 bulan

'enaiki tangga , menendang bola

kecil , mencoret Gcoret ,melepas

 pakaian sendiri , makan sendiri

%ermain bola,

menggambar 

 bebas ,melatih

 berpakaian dan

makan minum sendiri

(Soetjaningsih, 2!"#.

d. Perkembangan bahasa

%ahasa adalah segala bentuk komunikasi dimana pikiran dan

 perasaan manusia disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada

orang lain. %ahasa merupakan alat komunikasi untuk menjalin

 pertemanan, dan belajar banyak hal di sekitarnya. 'elalui komunikasi

anak akan akan mampu membentuk dan membangun suatu pemahaman

 pengetahuan baru tentang berbagai hal. Hal ini menunjang kepercayaan

diri anak dalam memasuki lingkungan yang baru (0iguna dan Aoorhana,

2!#. &engan kata lain, %ahasa sangat berperan dalam perkembangan

anak. %ahasa dapat menfasilitasi komunikasi interpersonal, membantu

mengorganisasikan pikiran, dan membantu dalam mempelajari sesuatu.

Perkembangan dari kemampuan berkomunikasi merupakan sesuatu hal

yang penting dalam rangka pembelajaran bahasa. (Soetjaningsih, 2!"#.

+omponen-komponen dalam berbahasa yaitu >

Page 19: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 19/36

a. Phonolog$ menggambarkan sistem bunyi pada bahasa. Phonems

merupakan unit bunyi yang membentuk kata

 b. #emantik mempelajari arti dari kata-kata dan kalimat

c. %rammar menggambarkan struktur bahasa, sintaks (serangkaian

aturan grammar yang mengarahkan bagaimana kata-kata dapat

terbentuk menjadi kalimat#, morfem (unit bahasa terkecil yang

mengandung arti#

d. Pragmatik yaitu terdiri dari aturan bagaimana berbahasa yang tepat

dalam konteks sosial (misal kita menggunakan bahasa yang simpel bila

 berbicara dengan anak-anak# (Soetjaningsih, 2!"#.

Seperti yang dijelaskan pada bab terdahulu, Fygotsky juga

memberikan pernyataan penting dalam perkembangan bahasa pada

manusia, yaitu bahasa dan fikiran berkembangan secara sendiri-sendiri,

namun pada akhirnya menyatu. $nak-anak belajar berbicara karena

mereka harus berkomunikasi dengan orang lain, membuat kontak sosial,

serta mempengaruhi indi4idu-indi4idu di sekelilingnya. Secara bertahap,

mulai usia pra-sekolah, anak-anak akan membuat transisi dari external 

 speech yang merupakan pembicaraan anak pada orang lain ke inner 

 speech. $nner speech merupakan pembicaraan anak pada diri sendiri akan

menjadi pemikirannya. $nak-anak terlihat menguasai pengetahuan dan

kesadaran akan dirinya. 'asa transisi ke external speech adalah

egocentric speech. @ni bertujuan untuk membuat kontak sosial dengan

mengekspresikan pemikiran-pemikirannya yang pada akhirnya dapat

menuju external    speech. $nak-anak belajar berkomunikasi dan

membentuk pikiran serta membiasakan mengatur fungsi-fungsiintelektualnya. (Soetjaningsih, 2!"#.

&engan mempelajari bahasa kita dapat berrkomunikasi dalam

konteks sosial. :ntuk itu anak-anak harus belajar pragmatiks atau aturan

yang tepat dalam pengguanaan bahasa yang berkenaan dengan situasi

sosial yang dihadapinya. $nak-anak harus dapat mengirim pesan-pesan

yang ingin disampaikannya kepada orang lain sebaik ia mendapat dan

mengerti pembicaraan orang lain. $nak-anak mengembangkan

Page 20: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 20/36

kemampuan bahasa dengan melalui petunjuk khusus dan melalui obser4asi

dan mengenal orang lain berbicara. $nak-anak tumbuh dan berkembang

tidak hanya belajar bagaimana berfikir dan berperasaan yang tepat melalui

 pemlihan kata-kata yang sopan, namun mereka juga belajar bagaimana

mengekpresikan emosi seperrti marah yang tepat, sehingga tidak 

memberikan respon penolakan dari lingkungan .+emampuan anak-anak 

untuk mengenali pesan-pesan yang langsung kepada mereka meningkat

sesuai dengan pertambahan umur dan kematangan organ-organ fisiknya.

(Soetjaningsih, 2!"#.

Tabel 1.&. Milestone dan red flag perkembangan bahasa

:S@$ +I'$'P:$A

*)-/<

 bulan

a# 'enggunakan pertanyaan Jyatidak, kalimat bertanya,

kalimat negatif dan kalimat perintah

 b# 'enggunakan clausa untuk penekanan pada kalimat yang

dimaksud

c# 'engkoordinasikan kalimat-kalimat dengan menggunakan

 preposisi

d# +osa kata sekitar ! kata

/<-"

 bulan

a# 'enggunakan aturan prakmatik dalam berkomunikasi

 b# 'enggunakan kata-kata humor dan perumpamaan

" tahun a# 'enggunakan komplek sintaksis

 b# +osa kata mencapai !/.

c# Perkembangan kesadaran metalinguistik (kesadaran akan

 belajar mengenai fungsi bahasa yang benar#

(Soetjaningsih, 2!"#.

Page 21: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 21/36

Proses berbahasa ditentukan oleh matangnya perkembangan

 bagian-bagian mulut, kontrol dari saluran nafas bagian atas, lidah,

 pergerakan bibir dan pengaturan mekanisme pernafasan. Satu hal yang

memegang peranan penting adalah berkembangnya alat pendengaran dan

 penglihatan yang normal. $danya peningkatan perkembangan sistem

syaraf pada anak, maka akan meningkat pula kemampuan anak dalam

mengekspresikan bahasa. (Soetjaningsih, 2!"#.

Pemahaman anak usia ini kadang-kadang melampaui kemampuan

 bicara mereka. Pada usia / tahun, anak-anak meningkatkan kemampuan

 berbicaranya tentang sesuatu yang tidak ada secara fisik, yaitu mereka

meningkatkan penguasaan karakteristik bahasa yang dikenal sebagai

displacement . Salah satu cara displacement adalah dalam permainan pura-

 pura. Sebagai contoh, ketika anak menganggap meja di sekolah sebagai

mobil, dan ia berkata, J$ku sedang menyopir mobil. sambil diikuti

gerakan mendorong meja kesana kemari. (Soetjaningsih, 2!"#.

%anyak para ahli permainan melihat tahun-tahun prasekolah

sebagai Jusia emas permainan simbolispura-pura yang bersifat dramatisatau sosiodrama Denis permainan ini seringkali nampak pada usia kurang

lebih !< bulan dan mencapai puncak pada usia /-" tahun, kemudian

menurun secara berangsur-angsur. Pada tahun-tahun awal sekolah dasar,

minat anakanak seringkali beralih ke  games atau jenis permainan

elektronik. (Soetjaningsih, 2!"#.

Perkembangan kognitif dan bahasa anak-anak tidak berkembang

dalam situasi sosial yang hampa. 'enurut pandangan Fygotsky (Santrock,

!;;"#, bahasa dan pemikiran pada mulanya berkembang sendiri-sendiri,

tetapi pada akhirnya bersatu. $da dua prinsip yang mempengaruhi

 penyatuan-penyatuan pemikiran dan bahasa. Pertama, semua fungsi mental

memiliki asal usul eksternal atau sosial. $nak-anak harus menggunakan

 bahasa dan mengkomunikasikannya kepada orang lain sebelum mereka

 berfokus ke dalam proses-proses mental mereka sendiri. +edua, anak-anak 

harus berkomunikasi secara eksternal dan mengunakan bahasa selama

Page 22: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 22/36

 periode waktu yang lama sebelum transisi dari kemampuan berbicara

secara eksternal ke internal berlangsung (Soetjaningsih, 2!"#.

Perkembangan berbahasa anak juga terlihat ketika anak juga mulai

dapat merespon pada pertanyaan mengenai kuantitas. 'isalnya, J%erapa

 banyakK, J%erapa panjangK serta dapat menjawab telepon dan mencari

orang yang dicari penelepon. &ari berkembangnya bahasa ini sangat

 berhubungan juga perkembangan kemampuan yang lain yaitu kemampuan

emosi dan sosialnya. $danya kemampuan berbahasa, maka anak dapat

meningkatkan rasa percaya diri dalam berkomunikasi dengan teman

sebaya. +eterlibatan yang semakin besar dengan teman sepermainan

menunjukkan peningkatan pesat kemampuannya bersosialisasi dan melatih

mereka untuk mengasah kemampuan atau keterampilan berbahasa mereka.

+emampuan berbicara dan berbahasa anak biasanya didapat dari hasil

imitasi terhadap kemampuan orang-orang dewasa yang ada di sekitarnya

dalam berbicara. Dika orang dewasa di lingkungannya terbiasa berbicara

dengan susunan kalimat lengkap dan tata bahasa yang baik, maka anak 

akan memiliki kemampuan berbahasa yang baik pula (Soetjaningsih,

2!"#.

Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu> periode

 prelinguistik (-! tahun# dan 3inguistik (!-" tahun#. 'ulai periode

linguistic inilah mulai hasrat anak mengucapkan kata-kata yang pertama,

yang merupakan saat paling menakjubkan bagi orang tua. Periode

linguistic terbagi dalam tiga fase besar, yaitu >

a. =ase Holofrase (satu kata#

Pada fase ini anak mempergunakan satu kata menyatakan pikiran

yang kompleks, baik yang berupa keinginan, perasaan atau temuannya

tanpa perbedaan yang jelas. 'isalnya kata duduk, bagi anak dapat

 berarti Jsaya mau duduk, atau kursi tempat duduk, dapat juga

diartikan Jmama sedang duduk. rang tua baru dapat mengerti dan

memahami apa yang dimaksudkan oleh anak tersebut, apabila kita tahu

dalam konteks apa kata tersebut di ucapkan, sambil mengamati mimic

Page 23: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 23/36

gerak serta bahasa tubuh lainnya. pada umumnya kata pertama yang

diucapkan oleh anak adalah kata benda, setelah beberapa waktu

 barulah disusul dengan kata kerja. (Soetjaningsih, 2!"#.

 b. =ase lebih dari satu kata

=ase dua kata muncul pada anak berusia sekitar !< bulan. Pada fase

ini anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua

kata. +alimat tersebut kadang-kadang terdiri dari pokok kalimat dan

 predikat, kadang-kadang pokok kalimat dengan obyek dengan tata

 bahasa yang tidak benar. Setelah dua kata, munculah kalimat dengan

tiga kata, diikuti oleh empat kata dan seterusnya. Pada periode ini

 bahasa yang digunakan oleh anak tidak lagi egoisentris, dari dan untuk 

dirinya sendiri. mulailah mengadakan komunikasi dengan orang lain

secara lancar. rang tua mulai melakukan tanya jawab dengan anak 

secara sederhana. $nak pun mulai dapat bercerita dengan

kalimatkalimatnya sendiri yang sederhana (Soetjaningsih, 2!"#.

c. =ase diferensiasi

Periode terkahir dari masa balita yang berlangsung antara usia 2."-" tahun. +eterampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan

 berkembang pesat. &alam berbicara anak bukan saja menambah

kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai mampu

mengucapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya, terutama dalam

 pemakaian kata benda dan kata kerja. $nak telah mampu

mempergunakan kata ganti orang Jsaya untuk menyebutkan dirinya,

mampu mempergunakan kata dalam bentuk jamak, awalan, akhiran,

dan berkomunikasi lebih lancar lagi dengan lingkungan. $nak mulai

dapat mengkritik, bertanya, menjawab, memerintah, memberitahu, dan

 bentuk-bentuk kalimat lain yang umum satu pembicaraan Jgaya

dewasa (Soetjaningsih, 2!"#.

%ahasa merupakan suatu bentuk komunikasi baik lisan, tertulis,

maupun isyarat, yang berdasarkan pada suatu sistem dari simbol-simbol.

Perkembangan bahasa dimulai sejak lahirnya seseorang ke dunia. Hingga

Page 24: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 24/36

usia ) bulan, bayi berbahasa dengan cara berteriak, bercicit, menggeram,

 bersorak, dll. Semua itu merupakan awal dari produksi huruf-huruf 4okal

(a, i, u, e, dan o# (Soetjaningsih, 2!"#.

+emudian dari usia ) hingga ! bulan, seorang bayi menghasilkan

suara yang lebih rumit disebut #a##ling  (ocehan, celoteh#. $walnya bayi

mempraktikkan huruf-huruf 4okal secara lebih sempurna, dimulai dengan

 bersuara dengan bibir membentuk huruf o, huruf 4okal belakang (oo, oh,

ah...#. Setelah itu mengeluarkan huruf 4okal depan yang bibirnya tetap

datar (ee, eh, ay...#. +onsonan pertama yang keluar adalah h, m, dan b,

yang bisa dikombinasikan dengan huruf 4okal untuk membuat sebuah

suku kata. Sesudah itu, mereka menambahkan p, w, t, d, n, f dan 4. %aru

kemudian menambahkan huruf k, g, dan ng. Sedangkan bunyi yang paling

terakhir di ucapkan adalah konsonan l dan r (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada usia ! hingga !," tahun disebut sebagai tahapan satu kata. Setiap

kata yang terucap mewakili satu kalimat dengan sendirinya. Seorang anak 

 bisa menghasilkan * atau / kata, dan dapat memahami *-/ kata. Selain

itu, ada beberapa anak yang memahami bahkan menggunakan sebanyak <

kata. $dapun beberapa kata umum yang merupakan kosakata awal dari

mayoritas anak adalah mama, dadd", dogg", milk, cookie, doll, car, hi,

#"e%#"e, dan no (Soetjaningsih, 2!"#.

Sedangkan pada usia !," hingga 2 tahun, anak sudah dapat merangkai

dua kata. %erikut ini beberapa contoh yang menunjukkan ragam fungsi

gramatikal menggunakan dua kata.

a# @dentifikasi> J3ihat anjing

 b# 3okasi> J%uku sanac# +etiadaaan> JSemua hilang

d# +epemilikan> JPermenku

e# Pertanyaan> J%ola manaK

8ontoh-contoh di atas diambil dari anak-anak yang bahasa ibunya

adalah bahasa @nggris, Derman, 9usia, =inlandia, urki, atau Samoa.

:capan-ucapan di atas bersifat sangat ringkas, menghilangkan banyak 

gramatikal dalam pembicaraan. +ombinasi kata-kata anak memiliki

Page 25: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 25/36

kualitas ekonomis dan bersifat telegrafis. Pembicaraan telegrafis artinya

 penggunaan kata-kata pendek dan singkat tanpa ada tanda-tanda

gramaatikal seperti kata penghubung, kata kerja bantu, dll (Soetjaningsih,

2!"#.

Pada usia * tahun, anak banyak mengucapkan bahasa yang tidak 

 beraturan. 'isalnya, kata &$ go%ed'  sebagai pengganti J $ went' dan

&foots' sebagai pengganti &feet'. Pada usia ini anak bisa berbicara dalam

kalimat dengan empat kata dan mungkin juga mempunyai !

 perbendaharaan kosakata (Soetjaningsih, 2!"#.

Pada usia / tahun, anak mulai mengajukan berbagai macam pertanyaan

(where, what, who, wh", when!. $nak dapat merangkai kalimat dalam lima

kata, dan mungkin mempunyai !" kata dalam kosakata mereka.

Sedangkan pada usia lima tahun anak dapat membuat kalimat enam kata,

dan menggunakan sebanyak 2 kata. $nak usia empat tahun belajar 

mengubah percakapan sesuai situasi. 8ontohnya, seorang anak berusia

empat tahun akan membedakan cara bicaranya terhadap anak berusia dua

tahun dibandingkan dengan ketika berbicara dengan teman sebayanya.

$nak juga akan lebih sopan bila berbicara dengan orang dewasa

(Soetjaningsih, 2!"#.

e. Perkembangan Personal

Pada awal kehidupannya, mula-mula seorang anak masih

 bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. &engan

semakin meningkatnya kemampuan melakukan gerakan motorik dan

 berbicara, anak terdorong untuk melakukan sendiri berbagai hal. rang tua

harus melatih usaha kemandirian anak? mula-mula dalam hal pemenuhan

kebutuhan anak sehari-hari, seperti makan, minum, buang air kecil dan

 besar, berpakaian dan lain-lain. Selanjutnya kemampuannya ditingkatkan

dalam hal kebersihan, kesehatan, dan kerapihan (@gan, 2!/#.

Page 26: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 26/36

Perkembangan personal meliputi berbagai kemampuan yang

dikelompokkan sebagai kebiasaan (ha#it #, kepribadian, watak, dan emosi.

Semuanya mengalami perkembangan (@gan, 2!/#.

"ebiasaan (Habit)

+ebiasaan dibagi menjadi kebiasaan makan, tidur, dan kontrol

sfingter.

a. 'emberi makan ( feeding # dan makan (eating #

Saat lahir, terdapat suatu reaksi berantai mencari-menghisap-

menelan, tetapi pada umur / minggu reaksi ini menjadi sebuah

rutinitas. Pada umur 2< minggu, bayi bisa mengunyah dan

mengeksplorasi segala sesuatu kedalam mulutnya. Pada / minggu,

 bayi bisa menggigit, mengunyah, dan menelan. Pada hari ulang tahun

 pertama, bayi bisa makan sendiri sepotong kue ulang tahun dan ditelan

dengan secangkir susu yang dipegang dengan kedua tangan. Pada

umur !< bulan, anak bisa makan sendiri dengan sendok, walaupun

sering terbalik. Pada umur * tahun, anak bisa makan dengan baik 

dengan menggunakan sendok dan garpu? dan mungkin menggunakan

 pisau untuk memotong makanan. $nak dapat menuangkan cairan dari

teko tanpa menumpahkannya. %ila ada kebiasaan menggunakan

sumpit, anak dapat menggunakan sumpit mulai umur * tahun (@gan,

2!/#.

 b. idur 

idur adalah suatu tingkah laku yang dapat berubah dan

 berkembang. Pada saat lahir, bayi akan tidur jika kenyang. Pada umur 

/ minggu, bayi terbangun tanpa menangis. Sekitar *" bayi 2<

minggu tidur terus-menerus selama ) jam saat malam. Pada pagi hari,

kebanyakan bayi bermain dengan diam-diam dan mempunyai waktu

terjaga pada siang hari saat mereka ingin berpartisipasi pada akti4itas

keluarga. Pada / minggu, 2 bayi tertidur sepanjang malam.

Page 27: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 27/36

+ebanyakan terbangun lebih awal dan bermain sendiri, tetapi sisanya

 bangun terlambat. Pada !"-!< bulan, tidur malam merupakan ritual

dan waktu yang nyaman, tetapi masalah tidur mulai muncul.

+ebanyakan anak tidur sepanjang malam tetapi beberapa terbangun

dan membutuhkan belaian. Sekitar 2 anak-anak yang berumur !"-

!< bulan terbangun pada malam hari (@gan, 2!/#.

c. +ontrol sfingter 

=ungsi ekskresi adalah suatu gabungan antara reaksi 4olunteer dan

in4olunter dan dipengaruhi oleh kondisi sosial. Pada saat lahir, buang

air kecil dan besar merupakan akti4itas refleC. Secara bertahap,

mekanisme in4olunter berubah menjadi mekanisme control 4olunter,

yaitu suatu kontrol yang tidak hanya karena pembelajaran dan

kebiasaan melainkan mengalami perkembangan. Perubahan fisik dan

tingkah laku ekskresi terjadi sebagai perubahan pada frekuensi, waktu,

 postur, persepsi, dan perilaku. Pencapaian kontrol buang air besar dan

kecil tidak simultan, tetapi proses perkembangannya sama (@gan,

2!/#.

!# +ontrol buang air besar. Pada saat lahir, pengosongan kolon adalah

suatu refleC, tetapi pada umur / minggu bayi terbangun saat malam

ketika merasakan gerakan usus. Pada !) minggu, buang air besar 

 biasanya berlangsung setelah makan. Pada !< bulan, anak meminta

 pot. 'uncul dua pola? anak dengan e4akuasi teraur (regular#

setelah makan dan anak dengan e4akuasi tidak teratur (ireguler#.

$nak dengan e4akuasi tidak teratur, dalam perkembangannya,

kemungkinan mengalami suatu keterlambatan perkembangan. Pada

umur 2 tahun anak sudah dapat membedakan antara fungsi buang

air besar dan kecil. Pada 2," tahun anak sudah mampu

menyampaikan keinginan untuk pergi ke toilet (@gan, 2!/#.

2# +ontrol buang air kecil. 'eskipun pola buang air kecil meniru pola

 buang air besar, proses maturasinya memerlukan waktu yang lebih

Page 28: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 28/36

lama. Pada saat lahir, akti4itas buang air kecil merupakan suatu

refleks. Setelah umur / bulan, bayi akan menangis bila popoknya

 basah. $nak kadang-kadang bisa bilang pada saat kencing,

mengikuti peningkatan keterampilan bahasanya. Pada umur !<

 bulan, anak mampu membedakan buang air besar dan buang air 

kecil. +ebanyakan popok anak basah di malam hari, karena pada

tahap ini relaksasi lebih dominan daripada kontraksi. +ontrol

kencing pada siang hari didapat pada usia 2 tahun (@gan, 2!/#.

a %erpakaian

Pada umur 2< minggu, tidak menyukai segala sesuatu yang ditaruh

diatas kepalanya. Pada ulang tahun pertama, sudah mengetahui bahwa

topinya terletak di kepala. Pada umur !< bulan, anak bisa melepas

celana, kaos kaki, sepatu dan bisa membuka menutup resleting dan

kancing baju yang besar. Pada umur * tahun, anak mulai berpakaian

dan suka mencoba berpakaian sendiri. Pada umur / tahun anak merasa

nyaman memakai pakaian. Pada umur " tahun kebanyakan anak bisa

melepas dan memakai pakaiannya sendiri (@gan, 2!/#.

"epribadian ( Personality'

+epribadian adalah aspek yang unik pada setiap indi4idu, dan

 berbeda sejak lahir. +epribadian mempunyai struktur yang menarik untuk 

suatu keadaan menyenangkan dari insting dasar. =reud menjelaskan

insting dasar menurut psikoseksual dan Irickson menjelaskan berdasarkan

fase psikososial (@gan, 2!/#.

Selain itu terdapat teori biologi, yaitu tipe kepribadian berdasarkan

 bentuk tubuh atau etnik tertentu yang diwariskan. Para ahli mempercyai

 bahwa kepribadian dipengaruhi oleh banyak faktor yang sangat kompleks.

Dika ini benar tindakan memperkuat tingkah laku tersebut bisa mengubah

subjek tertentu, dan dapat diterapkan sebagai terapi praktis untuk 

memperoleh perubahan pada tingkah laku (@gan, 2!/#.

Page 29: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 29/36

atak (Temprament '

&efinisi yang tepat untuk watak masih kontro4ersial, tetapi

umumnya watak mencerminkan karateristik gaya emosional anak danrespons tingkah laku terhadap berbagai situasi. @ni ditentukan oleh faktor 

genetik dan dimodifikasi oleh faktor lingkungan. erdapat Sembilan sifat

yang menentukan apakah anak akan mempunyai watak Jmudah, Jsulit,

atau Jlambat untuk menjadi hangat>

!# ingkat akti4itas, proporsi dari periode akti4itas ke periode tanpa

akti4itas

2# +emampuan adaptasi untuk berubah

*# Suasana hati positif atau negatif 

/# @ntensitas respons emosional

"# @rama fungsi biologi

)# Persistensi terhadap lingkungan

# +emampuan mengalihkan perhatian

<# Pendekatan dalam melawan atau menolak situasi baru

;# %atas stimulasi yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah respons

(@gan, 2!/#.

f . Perkembangan "ognitif 

'enurut Piaget, perkembangan kognitif pada hakikatnya adalah

 perkembangan penalaran logis (deelopment of a#ilit" to reason

logocall"!. %aginya, makna berpikir dalam proses mental jauh lebih

 penting daripada sekedar mengerti. Pengaruh perkembangan bahasa pada

kognitif cukup signifikan. erlebih lagi dengan bertambahnya usia,

kegiatan menulis dan membaca merupakan bagian penting dari

Page 30: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 30/36

 perkembangan kognitif. &engan kata lain, bahasa merupakan salah satu

alat 4ital untuk kegiatan kognitif (Soetjaningsih, 2!"#.

Selain itu, Piaget juga berpendapat bahwa indi4idu mengalami empat

tahap perkembangan, yaitu sensorimotor, praoperasional, operasional

konkrit, dan operasional formal. $nak usia !-/ tahun termasuk dalam

tahap sensori motor dan tahap praoperasional (Soetjaningsih, 2!"#.

a. Perkembangan "ognitif Anak sia 1 ) 2 Tahun (12 ) 2& bulan

Sewaktu lahir, berat otak anak sekitar 2 berat otak orang

dewasa. Pada usia 2 tahun, berat otak anak sudah mencapai ; dari

 berat otak orang dewasa (sekitar !2 gram#. Hal ini menunjukkan

 bahwa pada usia ini, masa perkembangan otak sangat pesat.

Pertumbuhan ini memberikan implikasi terhadap kecerdasan anak 

(Soetjaningsih, 2!"#.

Pada usia ! G 2 tahun, anak memiliki rasa ingin tahu yang

sangat besar. Pada usia ini, anak mengembangkan rasa

keingintahuannya melalui beberapa hal berikut ini >

!. %elajar melalui pengamatan mengamati

'ulai usia !* bulan, anak sudah mulai mengamati hal-hal di

sekitarnya. %anyak Jkeajaiban di sekitarnya mendorong rasa ingin

tahu anak. $nak kemudian melakukan hal-hal yang sering

dianggap bermain, padahal anak sedang mencari tahu apa yang

akan terjadi kemudian setelah anak melakukan suatu hal sebagai

 pemuas rasa ingin tahunya. Pada usia !; bulan, anak sudah dapat

mengamati lingkungannya lebih detail dan menyadari hal-hal yang

tidak semestinya terjadi berdasarkan pengalamannya(Soetjaningsih, 2!"#.

2. 'eniru orang tua

$nak belajar dari lingkungan sekitarnya. Sekitar usia ! bulan,

anak sudah mulai mengembangkan kemampuan mengamati

menjadi meniru. Hal yang ditirunya adalah hal-hal yang umumnya

dilakukan orangtua. Pada usia !; bulan, anak sudah banyak dapat

meniru perilaku orangtua (Soetjaningsih, 2!"#.

Page 31: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 31/36

*. %elajar konsentrasi

Pada usia !/ bulan, anak sudah mengarahkan daya pikirnya

terhadap suatu benda. Hal ini dapat dilihat pada ketekunan anak 

dengan satu mainan atau satu situasi. +emampuan anak untuk 

 berkonsentrasi tergantung pada keadaan atau daya tarik berbagai

hal yang ada di sekelilingnya. +emampuan anak untuk 

 berkonsentrasi pada usia ini adalah sekitar ! menit (Soetjaningsih,

2!"#.

/. 'engenal anggota badan

Pada usia sekitar !" bulan, anak sudah dapat diajarkan untuk 

mengucapkan kata-kata. $nak-anak akan merasa sangat senang

 jika orangtua mengajarkan kata-kata yang bernamakan anggota

tubuhnya sambil menunjukkan anggota tubuhnya (Soetjaningsih,

2!"#.

". 'emahami bentuk, kedalaman, ruang dan waktu

Pada tahun kedua, anak sudah memiliki kemampuan untuk 

memahami berbagai hal. 'elalui pengamatannya, anak 

menemukan adanya bentuk, tinggi atau rendah benda (kedalaman#

dan membedakan kesempatan berdasarkan tempat (ruang # dan

waktu. Pemahaman ini mulai tampak pada usia !< G 2/ bulan

(Soetjaningsih, 2!"#.

). 'ulai mampu berimajinasi

+emampuan berimajinasi atau membentuk citra abstrak 

 berkembang mulai usia !< bulan. $nak sudah mulai menampakkan

kemampuan untuk memikirkan benda yang tidak dilihatnya(Soetjaningsih, 2!"#.

. 'ampu berpikir antisipatif

+emampuan ini mulai tampak pada anak usia 2! G 2* bulan. $nak 

tidak sekedar mengimajinasikan benda yang tidak ada di

hadapannya, lebih jauh lagi dia mulai dapat mengantisipasi

dampak yang akan terjadi pada hal yang dilakukannya

(Soetjaningsih, 2!"#.

Page 32: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 32/36

<. 'emahami kalimat yang terdiri dari beberapa kata

Pada usia !2 G ! bulan, anak sudah dapat memahami kalimat yang

terdiri atas rangkaian beberapa kata. Selain itu, anak juga sudah

dapat mengembangkan komunikasi dengan menggunakan gerakan

tubuh, tangisan dan mimik wajah. Pada usia !* bulan, anak sudah

mulai dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti Jmama atau

Jpapa. Pada usia ! bulan, umumnya anak sudah dapat

mengucapkan kata ganti diri dan merangkainya dengan beberapa

kata sederhana dan mengutarakan pesan-pesan seperti> J $dik mau

susu. (Soetjaningsih, 2!"#.

8epat menangkap kata-kata baru.

Pada usia !< G 2* bulan, anak mengalami perkembangan yang

 pesat dalam mengucapkan kata-kata. Perbendaharaan kata anak-

anak pada usia ini mencapai " kata. Selain itu, anak sudah mulai

sadar bahwa setiap benda memiliki nama sehingga hal ini

mendorongnya untuk melancarkan kemampuan bahasanya dan

 belajar kata-kata baru lebih cepat (Soetjaningsih, 2!"#.

a Perkembangan "ognitif Anak sia 2 ) 3 Tahun (2& ) 3* +ulan'

+emampuan kognitif anak usia 2 G * tahun semakin kompleks.

Perkembangan anak usia 2 G * tahun ditandai dengan beberapa tahap

kemampuan yang dapat dicapai anak, yaitu sebagai berikut >

!. %erpikir simbolik 

$nak usia 2 tahunan memiliki kemampuan untuk menggunakan

simbol berupa kata-kata, gambaran mental atau aksi yang mewakili

sesuatu. Salah satu bentuk lain dari berpikir simbolik adalah

fantasi, sesuatu yang dapat digunakan anak ketika bermain.

'endekati usia ketiga, kemampuan anak semakin kompleks,

dimana anak sudah mulai menggunakan obyek subtitusi dari benda

sesungguhnya. 'isalnya anak menyusun bantal- bantal sehingga

menyerupai mobil dan dianggapnya sebagai mobil balap

(Soetjaningsih, 2!"#.

Page 33: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 33/36

2. 'engelompokkan, mengurut dan menghitung.

Pada tahun ketiganya, anak sudah dapat mengelompokkan

mainannya berdasarkan bentuk, misalnya membedakan kelompok 

mainan mobil-mobilan dengan boneka binatang. Selain

mengelompokkan, anak juga mampu menyusun balok sesuai

urutan besarnya dan mengetahui perbedaan antara satu dengan

 beberapa (kemampuan menghitung# (Soetjaningsih, 2!"#.

*. 'eningkatnya kemampuan mengingat

+emampuan mengingat anak akan meningkat pada usia < bulan

hingga * tahun. Sekitar usia 2 tahun, anak dapat mengingat

kembali kejadian-kejadian menyenangkan yang terjadi beberapa

 bulan sebelumnya. 'ereka juga dapat memahami dan mengingat

dua perintah sederhana yang disampaikan bersama-sama.

'emasuki usia 2," hingga * tahun, anak mampu menyebutkan

kembali kata-kata yang terdapat pada satu atau dua lagu pengantar 

tidur (Soetjaningsih, 2!"#.

/. %erkembangnya pemahaman konsep

+etika mencapai usia !< bulan, anak memahami waktu untuk 

 pertama kalinya yaitu pemahaman Jsebelum dan Jsesudah.

Selanjutnya pemahaman Jhari ini. Pada usia 2," tahun, anak mulai

memahami pengertian Jbesok, disusul dengan Jkemarin dan

 pengertian hari-hari selama seminggu di usia * tahun

(Soetjaningsih, 2!"#.

". Puncak perkembangan bicara dan bahasa

Pada usia sekitar *) bulan, perbendaharaan kata anak dapatmencapai ! kata dengan < kata-kata tersebut dapat

dipahaminya. Pada usia ini biasanya anak mulai banyak berbicara

mengenai orang-orang di sekelilingnya, terutama ayah, ibu dan

anggota keluarga lainnya (Soetjaningsih, 2!"#.

g. Tahap Perkembangan #ensoris

Page 34: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 34/36

ahap sensoris motorik Piaget berlangsung dari kelahiran hingga

kira-kira usia 2 tahun. Selama masa ini perkembangan mental dipengaruhi

oleh kemajuan yang besar pada kemampuan bayi untuk 

mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan-

gerakan dan tindakan-tindakan fisik G oleh karena itu, namanya sensorik-

motorik (Soetjaningsih, 2!"#.

ahapan-tahapan Piaget, perkembangan subtahap sensoris motorik adalah>

(!# reflek sederhana

(2# kebiasaan-kebiasaan sederhana dan reaksi sirkuler primer

(*# reaksi sirkuler sekunder.

(/# koordinasi reaksi sirkuler.

("# reaksi sirkuler tersier, pencarian dan keingin tahuan.

()# internalisasi skema.

9eflek sederhana (simple refleCe# ialah subtahap sensoris motorik 

 pertama Piaget, yang terjadi pada bulan pertama setelah kelahiran. Pada

subtahap ini, alat dasar 9eaksi sirkuler sekunder (secondary sircular 

reaction# ialai subtahap sensorik-motorik ketiga Piaget, yang berkembang

antara usia / dan < bulan. Pada subtahap ini, bayi semakin berorientasi

atau berfokus pada benda di dunia, yang bergerak dengan keasyikan

dengan diri sendiri dalam interaksi sensoris-motorik (Soetjaningsih, 2!"#.

+oordinasi reaksi sirkuler sekunder (coordination of secondery

sirculer reaction# ialah subtahap sensorik-motorik keempat Piaget, yang

 berkembang antara usia < dan !2 bulan. Pada subtahap ini, beberapa

 perubahan yang signifikan berlangsung yang meliputi koordinasi skema

dan kesengajaan (Soetjaningsih, 2!"#.9eaksi sirkuler tersier, kesenangan atas suatu yang baru, dan

keingin tahuan (tertiary circular reaction, no4elty and curiosity# ialah

subtahap sensoris-motorik kelima Piaget yang berkembang antara usia !2

dan !< bulan. Pada subtahap ini bayi semakin tergugah minatnya oleh

 berbagai hal yang ada pada benda-benda itu dan oleh banyak hal yang

dapat mereka lakukan pada benda-benda itu (Soetjaningsih, 2!"#.

h. Tahap Perkembangan #osial,-mosional

Page 35: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 35/36

Imosi adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu. Sifat dan

intensitas emosi biasanya terkait erat dengan akti4itas kognitif (berpikir#

manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi. Imosi adalah hasil reaksi

kognitif terhadap situasi spesifik. Imosilah yang seringkali menghambat

orang tidak melakukan perubahan. $da perasaan takut dengan yang akan

terjadi, ada rasa cemas, ada rasa khwatir, ada pula rasa marah karena

adanya perubahan (Soetjaningsih, 2!"#.

:sia G * bulan>

a# 'ampu menerima stimulasi

 b# 'enunjukkan minat dan rasa ingin tahu

c# ersenyum kepada orang lain

:sia * G ) bulan>

a# %ayi dapat mengantisipasi hal yang akan terjadi dan kecewa apabila

tidak terjadi

 b# Sering tersenyum, bersuara, dan tertawa

c# 'ulai berinteraksi dua arah antara bayi dan pengasuh

:sia ) G ; bulan

a# %ayi bermain Lsocial gamesM dan berusaha mendapatkan response dari

orang lain

 b# LberbicaraM dan menyentuh bayi lain agar mereka brespons

c# Ikspresi emosi lebih beragam à senang, takut, marah, terkeju

:sia ; G !2 bulan

a# Semakin lekat dengan pengasuh

 b# 'enunjukkan rasa takut terhadap orang asing

c# 3ebih jelas dalam mengkomunikasikan emosi

:sia !2 G !< bulan>

a# 'engeksplorasi lingkungan dengan orang yang dekat secara emosional

 b# $pabila telah menguasai lingkungan, anak merasa lebih percaya diri

Page 36: Laporan 1 TUMBANG 256

7/23/2019 Laporan 1 TUMBANG 256

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-1-tumbang-256 36/36

:sia !< G *) bulan>

a# Semakin khawatir berpisah dari pengasuh

 b# Simpati? timbul kadang-kadang sebelum * tahun. Semakin banyak 

kontak bermain, maka akan semakin cepat simpai berkembang

(Soetjaningsih, 2!"#.

i. Perkembangan Moral

Perkembangan moral adalah perubahan penalaran, perasaan, dan

 perilaku tentang standar benar dan salah. Perkembangan moral memiliki

dimensi intrapersonal dan interpersonal (Soetjaningsih, 2!"#.

+ohenberg menjabarkan enam tahap perkembangan moral dalam tiga

le4el umum secra terperinci. 3e4el @ disebut sebagai moralitas

 prakon4ensional, le4el @@ disebut sebagai moralitas kon4ensional, dan le4el

@@@ disebut dengan moralitas pascakon4ensional. &i dalam buku tersebut

tidak disebutkan secara spesifik mengenai usia anak pada masing-masing

le4el tersebut. Hanya saja penulis beranggapan bahwasanya usia !-/ tahun

termasuk dalam kategori moralitas prakon4ensional (Soetjaningsih, 2!"#.

'oralitas prakon4ensional adalah tingkat terendah dari penalaran

moral, moralitas ini terdiri dari dua tahap, yaitu>

a# ahap @, moralitas hetronom. Pada tahap ini moral terkait dengan

 punishment  (hukuman#. 8ontohnya, anak berpikir bahwa dirinya harus

 patuh karena takut pada hukuman terhadap perilaku melanggar 

(Soetjaningsih, 2!"#.

b)ahap @@, indi4idualisme, tujuan instrumental, dan pertukaran. &alam

tahap ini anak cenderung memikirkan kepentingan dirinya sendiri.

Sesuatu yang benar adalah melibatkan sesuatu yang setara. $nak 

 berpikir bahwa jika mereka baik terhadap orang lain, maka orang lain

harus baik terhadap mereka (Soetjaningsih, 2!"#.