lapkas varicela

13
KASUS Nama : An. D Usia : 4 tahun Alamat : Menteng Atas Agama : Islam Jenis Kelamin :Laki-laki Keluhan Utama Bintik-bintik kecil kemerahan berisi cairan sejak 2 hari lalu. Keluhan Tambahan Tidak ada keluhan. Riwayat Penyakit sekarang Os datang ke Puskesmas menteng atas untuk berobat ke BP umum dengan keluhan bintik-bintik di seluruh badan sejak 2 hari yang lalu. Bintik pertama kali muncul di muka kemudian menjalar ke kepala lalu ke seluruh tubuh dan tangan OS. Bintik diawali dengan warna kemerahan lalu berubah menjadi bintik yang berisi cairan. Bintik terasa gatal tapi tidak nyeri. OS juga mengeluhkan kepala yang terasa pusing.Tidak ada demam,tidak ada mual muntah, OS tidak mengeluhkan adanya batuk ataupun pilek. BABdan BAK tidak ada kelainan. Os tidak mengalami penurunan berat badan ataupun nyeri pada bagian tubuh lain. Riwayat penyakit dahulu Tidak ada riwayat penyakit ini sebelumnya. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Kakak dari OS yang berusia 8 tahun baru saja sembuh dari penyakit varicella satu minggu yang lalu. RIWAYAT ALERGI

Upload: nirwanfathur

Post on 18-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lapkas

TRANSCRIPT

KASUS

Nama : An. D Usia : 4 tahun Alamat : Menteng Atas Agama : Islam Jenis Kelamin :Laki-laki

Keluhan Utama Bintik-bintik kecil kemerahan berisi cairan sejak 2 hari lalu.

Keluhan Tambahan Tidak ada keluhan.

Riwayat Penyakit sekarangOs datang ke Puskesmas menteng atas untuk berobat ke BP umum dengan keluhan bintik-bintik di seluruh badan sejak 2 hari yang lalu. Bintik pertama kali muncul di muka kemudian menjalar ke kepala lalu ke seluruh tubuh dan tangan OS. Bintik diawali dengan warna kemerahan lalu berubah menjadi bintik yang berisi cairan. Bintik terasa gatal tapi tidak nyeri. OS juga mengeluhkan kepala yang terasa pusing.Tidak ada demam,tidak ada mual muntah, OS tidak mengeluhkan adanya batuk ataupun pilek. BABdan BAK tidak ada kelainan. Os tidak mengalami penurunan berat badan ataupun nyeri pada bagian tubuh lain.

Riwayat penyakit dahulu Tidak ada riwayat penyakit ini sebelumnya.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Kakak dari OS yang berusia 8 tahun baru saja sembuh dari penyakit varicella satu minggu yang lalu.

RIWAYAT ALERGI Alergi obat dan makanan disangkal.

RIWAYAT IMUNISASIRiwayat Imunisasi disangkal.

KEBIASAAN Sebelum sakit OS selalu mandi sehari dua kali.

RIWAYAT PENGOBATAN Belum pernah diobati.

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum: Sakit sedang, penderita tampak lemah dan sesekali menggaruk badannya. Kesadaran: Compos Mentis Status Gizi: Baik Vital sign: BB : 18 Kg. N : 96/menit RR: tidak dilakukan Suhu : tidak dilakukan STATUS GENERALIS Kepala Rambut Warna: Hitam Distribusi: Merata Wajah Simetris Edema: tidak ditemukan Vesikel: ditemukan adanya vesikel di bagian wajah OS. Mata Diameter Pupil: 3mm Refleks pupil: +/ + isokor Konjungtiva: Anemis -/- Sklera Ikterus: tidak ditemukan Hiperemis: tidak ditemukan Palpebra Superior: Edema -/- Inferior: Edema -/- Hidung Deviasi septum : tidak ditemukan Sekret : tidak ditemukan Tanda Radang : tidak ditemukan Massa : tidak ditemukan Mulut Bibir : Mukosa basah, tidak sianosis - Lidah : Kotor ( - ), tepi hiperemis ( - ), tremor ( - ) - Tonsil : Tenang, TI TI - Mukosa faring : Tidak hiperemis Leher Simetris Pembesaran KGB: tidak ditemukan Pembesaran tiroid: tidak ditemukan Thorax Paru-paru Inspeksi Bentuk dan pergerakan : Simetris Tipe pernafasan: Thoracoabdominal Retraksi: Tidak ditemukan. Penggunaan otot bantu nafas: Tidak ditemukan. Massa: tidak ditemukan Palpasi Nyeri tekan: tidak ditemukan Krepitasi: tidak ditemukan Vokal fremitus: Kedua lapang paru sama Perkusi Hipersonor (D/S) Auskultasi: Wheezing : Tidak ditemukan mengi/wheezing. Ronkhi: tidak ditemukan Jantung Inspeksi Ictus Cordis: tidak terlihat Palpasi Ictus Cordis: teraba ICS V midclavicula sinistra Perkusi Batas jantung Kanan: Linea sternalis ICS IV Kiri: Linea midclavicula ICS V Auskultasi Bunyi jantung I / II: Tunggal Murmur : tidak ditemukan Gallop tidak ditemukan Ekstrimitas: ditemukan adanya vesikel pada ekstrimitas atas dan bawah. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan serologi seperti: Indirect Fluorescent Antibody (IFA) Fluorescent Antibody to Membrane Antigen (FAMA) Neutralization Test (NT) Radioimmunoassay (RIA).

DIAGNOSA akhir Varicella.

DIAGNOSIS BANDING Herpes simplex Herpes zooster

PROGNOSIS VaricellaQuo ad vitam: ad bonam Quo ad functionam: dubia ad bonam Quo ad sanationam: ad bonam

Penatalaksanaan Non-farmakologi Minum obat teratur dan kontrol Tidak menggaruk badan atau bagian tubuh yang ada vesikelnya. Potong kuku untuk melindungi terhadap garukan, yang dapat menimbulkan infeksi pada vesikel yang pecah.Farmakologi Paracetamol 3 x 1 Acyclovir Lotion Kalamin atau anti histamin

TINJAUAN PUSTAKAVARICELLA

Definisi: Varicella, atau yang dikenal juga sebagai Chicken pox atau Cacar Air, adalah infeksi virus yang menyebabkan rash seperti blister (vesikel) pada permukaan kulit dan membran mukosa. Penyakit yang sangat menular ini disebabkan oleh virus bernama Varicella Zooster Virus (VZV). . Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebarkan secara aerogen. Penyakit ini punya gejala yang khas, muncul biasanya di tubuh bagian tengah dulu, kemudian ke kepala dan tangan serta kaki. Keluhannya mula-mula timbul gatal dan muncul gelembung kecil-kecil seperti jerawat yang disebut vesikel. Bila tidak sampai pecah, kelainan kulit ini dapat sembuh sempurna tanpa bekas.Pada beberapa anak bisa mengalami demam, nyeri perut, atau perasaan tidak enak dengan vesikel pada kulit mereka. Gejala ini umumnya berakhir sekitar 3 hingga 5 hari, dan demam berkisar antara 38,3oC hingga 39,4oC. Anak yang lebih muda sering mengalami vesikel yang lebih sedikit dibanding anak yang lebih tua atau orang dewasa. Secara umum, varicella adalah penyakit ringan, tetapi dapat mematikan pada penderita leukemia atau penyakit lain yang melemahkan sistem immun.ETIOLOGI Infeksi varicella disebabkan oleh varicella-zoster virus (VZV), yang merupakan kelompok virus herpes berukuran 140-200 , berinti DNA. VZV menyebar dari ingus hidung dan cairan pada vesikel varicella. Varicella sangat menular, dan 90% dari orang yang daya tahannya lemah akan tertular bila mereka terekspos. Epidemi lebih sering pada akhir musim dingin dan awal musim semi, timbul separuhnya pada anak-anak berusia 5 9 tahun.Normalnya, varicella merupakan penyakit ringan, tetapi dapat menimbulkan komplikasi yang serius, termasuk pneumonia, encephalitis, dan infeksi bakteri serius pada vesikel varicella.Setelah menyebabkan serangan varicella, VZV tinggal dalam tubuh. Tetapi dormant yang tinggal dalam sel saraf dapat aktif kembali disaat mendatang untuk menyebabkan shingles/herpes zoster.PatofisiologiVaricella primer disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang merupakan herpes virus. Penyebaran dapat melalui sekresi lendir pernafasan ke saluran nafas, ataupun kontak dengan kulit penderita langsung.Infeksi paling awal terjadi pada konjungtiva atau mukosa saluran pernafasan bagian atas . Virus bereplikasi di kelenjar getah bening selama 24 hari dan disertai dengan penyebaran virus melalui darah setelah 46 hari inokulasi. Virus akan bereplikasi di hati, limpa, dan organ lainnnya. Penyebaran virus kedua melalui darah akan berakhir di kulit setelah 1416 hari pemaparan virus, dan menyebabkan kelainan kulit. Beberapa kondisi berat yang mungkin terjadi adalah infeksi di otak, hati dan paru-paru.Masa inkubasi virus selama 1021 hari, penderita dapat menularkan sejak 12 hari sebelum kelainan kulit timbul sampai lesi kulit mengering (56 hari dari awal lesi kulit pertama timbul ). Walaupun imunitas akan terbentuk setelah infeksi ini, dari beberapa laporan ditemukan adanya infeksi kembali dari virus yang sama.Manifestasi KlinisInkubasi : Berlangsung selama 10-14 hari Prodromal: Terjadi pada hari 1 hingga hari ke 3. Berupa nyeri perut, sakit kepala, anoreksia, batuk dan coryza, sakit tenggorokan, perasaan lemah (malaise). Kadang-kadang terdapat kelainan scarlatinaform atau morbiliform Erupsi (rash): Pada anak yang sehat terdapat sekitar 250-500 lesi.Dimulai dengan gejala-gejala sistemik ringan diikuti dengan munculnya makula-makula merah (seperti embun di atas mahkota mawar merah) yang kemudian dengan cepat berubah menjadi vesikel kecil dengan tepi yang eritema, berisi cairan jernih, tidak memperlihatkan cekungan di tengah (unumbilicated). Kemudian menjadi pustula, dan terakhir menjadi krusta. Isi vesikel berubah menjadi keruh dalam 24 jam.Biasanya vesikel menjadi kering sebelum isinya menjadi keruh.Dalam 3-4 hari erupsi tersebar. Ruam pada umumnya muncul di kepala dan telinga, kemudian menyebar secara sentrifugal ke wajah, leher, badan dan ekstremitas.Erupsi ini disertai perasaan gatal. Pada suatu saat terdapat bermacam-macam stadium erupsi; ini merupakan tanda khas penyakit varisela. Vesikel tidak hanya terdapat di kulit melainkan juga di selaput lendir mulut, dan beberapa terlihat di orofaring. Konvalescen:Lesi biasanya pecah membentuk krusta setelah 6 hari (2-12 hari) dan sembuh sempurna dalam 16 hari (7-34 hari). Erupsi yang berkepanjangan atau lamanya pembentukan krusta dan penyembuhan dapat terjadi pada imunitas seluler yang tidak cocok.Gejala KlinisTimbulnya penderita cacar air biasanya disertai dengan adanya infeksi pada orang-orang disekitarnya, bahkan pada satu daerah. Perlu di ketahui pula status imunisasi pada anak tersebut, atau cacar air sebelumnya. Gejala yang mungkin timbul berupa Demam Kelemahan tubuh Mual Nyeri kepala Lesi kulit yang berbentuk bentolan berisi air, sangat gatal, yang biasanya berawal dari badan dan menyebar keluar (muka, kepala, anggota gerak). Lesi dapat juga terjadi di tenggorokanDiagnosis bandingBeberapa penyakit mempunyai ruam yang sama dengan varisela antara lain (William, 2002; Mehta, 2006): Small pox/ cacar (ruam terkonsentrasi pada ekstremitas dan muncul pada fase yang sama) Infeksi coxsackie virus (lebih sedikit ruam dan tidak menyebabkan krusta) Impetigo (lebih sedikit ruam, tidak ada vesikel klasik, pewarnaan gram positif, respon terhadap agen antimikroba, lesi perioral atau periferal) Papular urtikaria (riwayat gigitan serangga, ruam nonvesikuler) Skabies (tidak ada vesikel yang khas) Parapsoaris (jarang terjadi pada anak di bawah 10 tahun, kronik atau rekuren, sering terdapat riwayat varisella sebelumnya) Ricketsialpox (bekas gigitan kutu, ruam yang lebih kecil, tidak berkrusta) dermatitis herpetiformis (urtikaria kronis, pigmentasi residual) Dermatitis kontak Infeksi enterovirus Infeksi Herpes Simplex VirusPenatalaksanaanPasien harus diisolasikan dari orang lain, begitu juga untuk kebutuhan sehari-harinya. Pemberian obat-obatan untuk mengurangi gejala seperti gatal (antihistamin-difenhidramin), demam (parasetamol) diperlukan agar mengurangi tingkat berat penyakit. Pemberian obat antivirus berupa acyclovir per oral direkomendasikan dalam 48 jam awal pasien mengeluh gejala cacar air. Pemberian acyclovir per vena di rekomendasikan pada pasien dengan komplikasi berat, gangguan sistem imunitas dan bayi. Pemberian varicella-zooster immuno globulin (VZIG) diberikan kurang dari 96 jam setelah terpapar, yaitu pada : Wanita dengan kehamilan Anak dengan gangguan sistem pertahanan tubuh Bayi baru lahir dengan ibu tertular varicella dalam 5 hari sebelum melahirkan atau 48 jam setelah melahirkan. Bayi prematur usia 28 minggu atau lebih muda dengan orangtua tanpa riwayat cacar air sebelumnya.PEMERIKSAAN FISIKDiagnosis ditegakkan dengan melihat lesi kulit yang khas, berupa : Lesi klasik berupa air mata berbentuk oval dengan kemerahan pada kulit bagian dasarnya. Lesi kulit timbul pada tubuh dan wajah, dengan diawali bentola kemerahan yang membesar selama 12 14 hari menjadi besar, berair, berisi nanah dan kering. Lesi biasanya terletak pada sentral tubuh atau anggota gerak bagian proksimal (lengan, paha) dan menyebar ke bawahnya tetapi tidak terlalu banyak. Lesi yang terdapat diseluruh tubuh terdiri atas lesi kulit yang tidak seragam (berbeda stadium erupsinya). Benjolan berair dapat timbul di mukosa (mulut, penis, vagina) membentuk luka yang tidak dalam. Suhu tubuh pasien akan meningkat sampai 39,5 C selama 3 6 hari setelah terbentuknya lesi kulit. Benjolan dapat berdarah. Penyebaran ke kulit lainnya dalam bentuk pengaktifan kembali. Dapat disertai dengan nyeri hati (perut atas kanan), dan disertai badan menjadi kuning. Pemeriksaan terhadap fungsi nafas, saraf pusat, sendi dan tulang karena memungkinkan terjadi infeksi pada organ-organ tersebut.Pemeriksaan PenunjangLaboratoriumPemeriksaan laboratorium tidak dibutuhkan untuk diagnosis karena varisela dapat terlihat dari gejala klinis. Kebanyakan pada anak-anak dengan varisela terjadi leukopeni pada 3 hari pertama, kemudian diikuti dengan leukositosis. Leukositosis mengindikasikan adanya infeksi bakteri sekunder, tetapi tidak selalu. Kebanyakan pada anak-anak dengan infeksi bakteri sekunder tidak terjadi leukositosis.Pemeriksaan serologi digunakan untuk mengkonfirmasi infeksi yang lalu untuk menentukan status kerentanan pasien. Hal ini berguna untuk menentukan terapi pencegahan pada dewasa yang terekspos dengan varisela. Identifikasi virus varisela zoster secara cepat diindikasikan pada kasus yang parah atau penyakit belum jelas yang membutuhkan pengobatan antiviral dengan cepat. Metode yang paling spesifik yang digunakan adalah Indirect Fluorescent Antibody (IFA), Fluorescent Antibody to Membrane Antigen (FAMA), Neutralization Test (NT), dan Radioimmunoassay (RIA). Tes serologis tidak diperlukan pada anak, karena infeksi pertama memberikan imunitas yang pasti pada anak.RadiologiFoto toraks : Anak-anak dengan suhu yang tinggi dan gangguan respirasi seharusnya dilakukan foto toraks untuk mengkonfirmasi atau menyingkirkan adanya pneumonia.PROGNOSISPrognosis untuk penderita cacar air tanpa adanya komplikasi sangat baik. Pada penderita dengan infeksi paru angka kematian hingga 10% pada penderita tanpa gangguan sistem pertahanan tubuh, dan angka kematian hingga 30% pada penderita dengan gangguan sistem pertahanan tubuh.Komplikasi Resiko komplikasi varisela bervariasi berdasarkan umur. Komplikasi jarang terjadi pada anak-anak yang sehat, namun sering mengenai orang-orang dewasa di atas 15 tahun dan bayi di bawah 1 tahun (CDC, 2005). Infeksi Bakteri Sekunder. Varisela menyebabkan pasien lebih mudah menderita infeksi bakteri sekunder. Komplikasi pada CNS (sistem saraf pusat) Pneumonia. Pneumonia biasa terjadi pada penderita yang imunocompremised, wanita hamil, atau dewasa dan sering menjadi fatal. Batuk, dyspnea, tacyphnea, rales, dan sianosis muncul 3-4 hari setelah onset dari ruam. Herpes zoster. Merupakan komplikasi yang lambat terjadi pada varisela, yaitu beberapa bulan sampai tahun setelah infeksi primer. Terjadi pada 15% pasien varisela. Disebabkan oleh adanya virus yang menetap di ganglion sensoris. Gejalanya rash vesikular unilateral, terbatas pada 1-3 dermatom. Rash ini menimbulkan rasa nyeri pada anak-anak yang lebih tua dan dewasa. Otitis media (5%) HepatitisHepatitis berat dengan manifestasi klinis jarang terjadi pada anak-anak sehat dengan varisela. GlomerulonefritisHaemorrhagic varicella