krm lo sken 2

Upload: johnrick-fahmy

Post on 01-Mar-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 KRM LO SKEN 2

    1/9

    LO 2

    Penyakit periodontal merupakan penyakit umum dan tersebar luas di masyarakat, bisa

    menyerang anak-anak, orang dewasa maupun orang tua. Salah satu bentuk penyakit periodontal

    adalah keradangan yang menyerang jaringan periodontal, dapat hanya mengenai gingiva yang

    disebut dengan gingivitis atau mengenai jaringan periodontal yang lebih luas (ligamen

    periodontal, sementum dan tulang alveolar) yang disebut dengan periodontitis. Gambaran klinis

    yang membedakan antara gingivitis dan periodontitis adalah ada tidaknya kerusakan jaringan

    periodontal destruktif umumnya dihubungkan dengan keberadaan dan atau meningkatnya jumlah

    bakteri patogen spesifik dan adanya kerusakan tulang.

    aktor penyebab utama periodontitis yaitu plak bakteri. Sifat penyakit periodontal ini

    kurang memberi keluhan rasa sakit, ke!uali jika ada komplikasi yang akut, sehingga seringditemukan dalam keadaan lanjut. "akteri yang paling banyak berperan terhadap timbulnya

    periodontitis adalah bakteri Gram negatif, diantaranya yaitu Porphyromonas gingivalis,

    Actinobacillus actinomycetemcomitans, Prevotella intermedia, dan Bacteriodes forsythus.

    "akteri Gram negatif anaerob ini, mengeluarkan produk-produk diantaranya endotoksin biologi

    aktif atau lipopolisakarida (#PS) yang menyebabkan aktivitas biologis sehingga terjadi

    keradangan yang selanjutnya toksin ini dapat menginduksi kejadian-kejadian seluler di jaringan

    periodontal khususnya pada tulang alveolar. $angsangan ini menjadi sebuah induksi pengaktifan

    fungsi dan aktivitas osteoklas yang meningkat dan penurunan jumlah osteoblas, yang selanjutnya

    akan menyebabkan rusaknya mineral anorganik dari tulang alveolar dan terjadilah resorpsi tulang

    alveolar. %pabila proses resorpsi ini tidak terkendali maka tulang alveolar yang mendukung gigi

    akan berkurang dan menyebabkan gigi goyang dan akibat yang lebih fatal lagi adalah rasa sakit

    dan lepasnya gigi dari soketnya.

    #PS adalah salah satu penyebab terjadinya kelainan periodonsium. "ahan ini merupakan

    struktur utama dinding sel bakteri Gram negatif yang berfungsi untuk integritas struktur bakteri

    dan melindungi bakteri dari sistem pertahanan imun hospes. #PS bersifat endotoksin yang

    menginduksi diproduksinya faktor lokal yaitu sitokin proinflamatori seperti interleukin- &' (#-

    &'), #-&, #-*, tumor necrosis factor-' (+-') dan eikosanoid yaitu prostaglandin (PG).

    Prostaglandin dan sitokin proinflamatori mengakibatkan terjadinya destruksi jaringan

    periodonsium, dengan !ara menstimulasi pembentukan dan peningkatan aktivitas osteoklas serta

    penurunan jumlah dan aktivitas osteoblas.

    +ulang se!ara kontinyu dibentuk oleh osteoblas dan se!ara kontinyu diresorpsi ketika

    osteoklas menjadi aktif. /steoblas dijumpai di permukaan luar tulang dan di rongga-rongga

    tulang. Sejumlah ke!il aktivitas osteoblastik terjadi se!ara kontinyu di semua jaringan tulang

    yang hidup sehingga sedikitnya sejumlah tulang baru dibentuk se!ara konstan.

    0aringan periodontal tersusun dari komponen matriks ekstraseluler yaitu kolagen yang

    berperan dalam proses regenerasi dan kerusakan jaringan. 1olagen interstisial jaringan

  • 7/25/2019 KRM LO SKEN 2

    2/9

    periodontal berfungsi untuk penyembuhan dan pembentukan jaringan baru. 0aringan periodontal

    terdiri atas 2ento gingival jun!tion, sementum, ligamen periodontal dan tulang alveolar.

    +ulang alveolar adalah tulang yang berongga, tepatnya di samping ligamen periodontal.

    #apisan luar terdiri dari compact bone, lapisan tengahspongiosa bone, serta lapisan dasar adalah

    alveolar bone. #apisan luar (compact bone) dan lapisan tengah (spongiosa/ trabecular bone)

    tersusun atas lamela-lamela dengan sistem havers.

    Pada periodontitis, terdapat plak mikroba Gram negatif yang berkolonisasi dalam sulkus

    gingiva (plak subgingiva) dan memi!u respon inflamasi kronis. Sejalan dengan bertambah

    matangnya plak, plak menjadi lebih patogen dan respon inflamasi hostberubah dari keadaan akut

    menjadi keadaan kronis. %pabila terjadi kerusakan jaringan periodontal, akan ditandai dengan

    terdapatnya poket. Semakin dalamnya poket, semakin banyak terdapatnya bakteri subgingiva

    yang matang. 3al ini dikarenakan poket yang dalam terlindungi dari pembersih mekanik

    (penyikatan gigi).

    4eskipun penyakit periodontal diawali oleh kolonisasi bakteri pada permukaan gigi dan

    sulkus gingiva, respon tubuh terhadap infeksi tersebut mempunyai peranan dalam kerusakan

    jaringan ikat dan tulang. Patogenesis penyakit periodontal merupakan suatu proses inflamasi

    yang melibatkan respon imun bawaan (innate immunity) dan imun adaptif 5 didapat (adaptive

    immunity). Sel-sel fagosit, seperti polimorfonuklear neutrofil, monosit, dan makrofag yang

    merupakan sel-sel imun bawaan, memi!u pelepasan mediator-mediator kimia seperti sitokin

    yaitu + dan # yang mengaktifkan berbagai sistem seperti sistem komplemen dan respon fase

    akut.

    Sistem imun adaptif membutuhkan waktu untuk mengenal antigen terlebih dahulu sebelum

    dapat memberikan responnya. Sel-selnya terdiri dari sel-sel limfosit + dan ".Sel makrofag

    sebagai sel %P6 (%ntigen Presenting 6ell) mempunyai molekul 436 klas . 4elalui 436 klas

    , sel " akan menerima antigen, kemudian antigen ini disajikan ke permukaan sel untuk

    mengaktivasi sel + helper. Sel + helper akan menskresikan sitokin yang dapat menstimulasi sel "

    berproliferasi menjadi sel memori, selain itu juga mengaktifkan sel " untuk menghasilkan

    antibodi. 0ika sitokin diproduksi se!ara tidak tepat akan terjadi destruksi atau penyakit progressif.

    Produksi sitokin yang tepat merupakan dasar untuk perkembangan perlindungan imun.

    2ari sekian banyak sitokin yang dihasilkan, sel-sel yang berperan pada penyakit

    periodontal adalah sebagai berikut 7 nterleukin-&, nterleukin-*, +umor ne!rosis fa!tor ', dan

    nterferon- gamma.

    &) nterleukin -& (#-&)

    2ari per!obaan yang dilakukan terhadap manusia dan hewan, ada peranan yang kuat

    dari #-& sebagai mediator stimulasi hilangnya tulang pada penyakit periodontal.#-&

    adalah mediator utama terhadap respon inflamasi yang dihasilkan oleh banyak sel yang

    berbeda, termasuk makrofag, sel-sel endotel, sel-sel ", fibroblas, sel-sel epitel,

    astro!ytes, dan osteoblas. #-& dihasilkan sebagai respon terhadap mikroorganisme,

  • 7/25/2019 KRM LO SKEN 2

    3/9

    bakteri toksin, komponen komplemen atau injuri jaringan. Salah satu aksi terpenting dari

    #-& adalah kemampuannya untuk menginduksi sitokin lain, dan #-& mun!ul sebagai

    bagian jaringan sitokin dengan sifat self-regulating dan self-suppressing.

    Pada awalnya #-& ditemukan sebagai faktor yang bisa menginduksi terjadinya

    demam, sebagai pengontrol limfosit, meningkatkan jumlah sel-sel sumsum tulang dan

    menyebabkan degenerasi komposisi tulang. Sekitar tahun &89:-&89;, #-& ditemukan

    oleh para ahli bahwa sebenarnya terdiri dari dua protein yang terpisah, sekarang disebut

    dengan #-&' dan #-&. #-&' dan #-& merupakan pro-inflamatori sitokin yang terlibat

    dalam pertahanan imun melawan infeksi.

    #-&' dan #-& keduanya dihasilkan oleh makrofag, monosit, dan sel-sel dendrit.

    4ereka dibentuk sebagai bagian penting terhadap respon inflamasi tubuh melawan

    infeksi. Sitokin-sitokin ini meningkatkan ekspresi faktor-faktor adhesi pada sel-sel

    endotel untuk memungkinkan transmigrasinya leukosit-leuko sit, sel-sel yang melawan

    patogen, ke tempat infeksi dan berkumpul di pusat pengatur suhu hipotalamus, dan

    menyebabkan peningkatan suhu tubuh atau demam. 2engan demikian #-& disebut

    endogenous pyrogen. #-& juga penting dalam pengaturan hematopoesis.

    #-& diketahui menstimulasi fibroblas untuk menghasilkan kolagenase. #-& dikenal

    paling berpotensi menginduksi proses demineralisasi tulang dan sinergis dengan tumor

    ne!rosis fa!tor ' dalam menstimulasi resorpsi tulang terutama dalam mengubah matriks

    jaringan ikat. 1adar #-& diketahui meningkat pada gingiva periodontitis dewasa

    dibandingkan dengan individu yang se!ara klinis sehat atau mengalami gingivitis ringan.

    #-& juga meningkat pada periodontitis aktif dibandingkan dengan inflamasi yang stabil.

    ) nterleukin- * ( #- * )#-* merupakan sitokin pleiotropik yang diproduksi oleh banyak tipe sel seperti

    monosit, fibroblas, sel-sel endotel, dan limfosit + dan ". #-* tidak diekspresikan se!ara

    terus-menerus, melainkan banyak diinduksi dan diproduksi sebagai respon terhadap

    sejumlah rangsangan inflamatori seperti #-&, +-', produk-produk bakteri, dan infeksi

    virus. Sitokin ini mempunyai fungsi yang berbeda, meliputi differensiasi dan5atau aktivasi

    makrofag dan sel-sel +, sel-sel pertumbuhan dan differensiasi sel-sel ", stimulasi

    hematopoesis dan differensiasi neural.#-* juga berperan dalam resorpsi tulang. Sitokin ini pertama ditemukan

    menstimulasi pembentukan sel-sel multinukleat yang mirip dengan osteoklas dan

    diketahui berpotensi sebagai stimulator differensiasi osteoklas, resorpsi tulang dan

    menghambat pembentukan tulang. #-* juga diketahui meningkat pada !airan sulkusgingiva pada pasien dengan periodontitis refraktori. Pada penelitian terakhir, diketahui

    bahwa #-* hanya dapat dilihat pada jaringan yang terinflamasi. 2alam penelitian ini

    destruksi tulang atau jaringan ikat se!ara langsung berhubungan dengan kadar #- *. 2iketahui bahwa famili sitokin #-* bisa menstimulasi resorpsi tulang, dalam hal ini

    pengaruh sitokin #- * pada ekspresi $%1# (ligand of re!eptor a!tivator of -

  • 7/25/2019 KRM LO SKEN 2

    4/9

    $%1 (re!eptor a!tivator of - ,

    sebagai sinyal dan sering mempunyai fungsi yang mirip dan terkadang tumpang tindih. ?

    =) +umor e!rosis a!tor-alpha (+-')Penyakit-penyakit inflamasi tulang kronis, seperti rheumatoid arthritis, penyakit

    periodontal, dan aseptik periprosthetik osteolisis, dikarekteristikkan dengan hilangnya

    tulang sekitar jaringan pendukung gigi disebabkan meningkatnya osteoklast ik resorpsi

    tulang. $esorpsi ini banyak diperantarai oleh peningkatan produksi lokal sitokin pro-

    inflamatori seperti +-'.

    +umor ne!rosis fa!tor juga merupakan sitokin multipotensial yang mempunyaiberbagai efek biologik dan diketahui mempunyai efek yang mirip seperti #-&. +-'

    diproduksi terutama oleh makrofag terhadap respon agent seperti lipopolisakkarida.

    +-' dan #-& keduanya diketahui beraksi pada sel-sel endotel untuk meningkatkan

    perlekatan polimorfonuklear neutrofil dan monosit, sehingga membantu untuk

    mengumpulkan sel-sel tersebut masuk ke dalam lokasi inflamasi

    4olekul-molekul +-' menstimulasi resorpsi tulang dengan menginduks i

    proliferasi dan differensiasi progenitor-progenitor osteoklas dan mengaktifkan formasi

    osteoklas se!ara tidak langsung. +-' juga sebagai mediator proses destruksi jaringan

    dengan menstimulasi kolagenase dan degradasi kolagen tipe oleh fibroblas sehingga

    memi!u destruksi jaringan periodonsium.

    /steoklas merupakan sel-sel multinukleat yang dibentuk dengan proses peleburan

    progenitor-progenitor mononuklear di dalam monosit atau makrofag yang diperoleh dari

    !olony-forming units granula!yte-ma!rophage (6@-G4). Suatu penelitian

    mengidentifikasi ada dua !ara pengaktifan osteoklas dalam proses osteoklastogenesis.

    Pertama, diaktifkannya ma!rophage-!olony stimulating fa!tor (4-6S), melalui

    reseptornya !-ms, dan yang kedua diaktifkan oleh $%1# melalui reseptornya, $%1.

    +-', seperti molekul-molekul stimulasi osteoklas lainnya, merangsang produksi

    $%1# oleh sel-sel stroma, dan juga menginduksi sekresi $%1# oleh limfosit +,

    limfosit ", dan sel-sel endotel untuk menginduksi formasi osteoklas se!ara tidak

    langsung. +-' juga menstimulasi produksi 4-6S oleh sel-sel stroma. Osteoclast

    differentiation factor (/2, disebut juga $%1#5+$%65/PG#) menstimulasi

    progenitor-progenitor osteoklas pada monosit5makrofag menjadi osteoklas dengan adanya

    ma!rophage !olony-stimulating fa!tor (4-6S).

    ksposur kronik +-' meningkatkan osteoklastogenesis melalui dua mekanisme

    yang berbeda (Gambar :). +-' pertama kali mempengaruhi osteoklastogenesis pada

    prekusor-prekusor osteoklas di dalam sumsum tulang oleh sel-sel dasar untuk

    berdifferensiasi menjadi !-msA562&&bA5$%1A5- progenitor-progenitor osteoklas

    melalui mekanisme independent $%1#5$%1. Prekusor-prekusor osteoklas ini

  • 7/25/2019 KRM LO SKEN 2

    5/9

    kemudian masuk ke dalam pembuluh darah dan jaringan perifer kemudian

    berdifferensiasi menjadi osteoklas yang matang (mekanisme dependent) berperan

    memper!epat proses resorpsi tulang.

    Sebagai !ontoh, +-' bisa menginduksi berbagai sel, termasuk sel-sel sinovial,

    sel-sel +, dan osteoblas5sel-sel stroma, untuk meningkatkan ekspresi mereka terhadap

    $%1#, yang mengikat $%1 pada permukaan prekusor-prekusor osteoklas dan

    menginduksi differensiasi prekusor-prekusor osteoklas. +-' juga bisa mengikat

    reseptornya pada permukaan prekusor-prekusor osteoklas dan se!ara tidak langsung

    menginduksi differensiasi mereka menjadi osteoklas-osteoklas matang, kemudian

    meningkatkan aksi $%1# yang diinduksi se!ara tidak langsung.

    :) nterferon BGamma (-C)

    -C, merupakan sitokin yang kritis terhadap imun alami dan imun adaptif dalammelawan virus dan infeksi bakteri intraselluler dan untuk mengontrol tumor. kspresi

    -C dihubungkan dengan sejumlah penyakit autoinflamatori dan autoimun. 3al yang

    paling penting dari -C dalam sistem imun adalah kemampuannya untuk menghambat

    replikasi virus se!ara langsung, amun, yang paling terpenting, adalah pengaruh

    immunostimulator dan immunomodulatornya.

    -C berbeda dalam hal biokimia dan biologiknya dibandingkan dengan -'

    dan -, dimana keduanya dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi virus, -C

    dihasilkan selama respon imun berlangsung oleh adanya antigen spesifik sel-sel + dan

    natural killer !ells (sel-sel 1) yang dikumpulkan oleh #-. Pengaruh yang

    ditimbulkannya termasuk mengaktifkan makrofag untuk meningkatkan fagositosis dan

    kemampuan membunuh sel-sel tumor seperti juga mengaktifkan dan meningkatkan

    pertumbuhan sel-sel + sitolit ik dan sel-sel 1.

    6ontoh aktivitas -C adalahDa. 4eningkatkan presentasi antigen oleh makrofag

    b. 4engaktifkan dan meningkatkan aktivitas lisosom di dalam makrofag

    !. 4eningkatkan aktivitas sel +h

    d. 4empengaruhi sel-sel normal untuk meningkatkan ekspresi molekul-molekul 436

    klas

    e. 4empromosikan adhesi dan mengikat leukosit-leukosit yang bermigrasif. 4empromosikan akt ivitas sel 1

    g. 4engaktifkan %P6s dan merangsang differensiasi +h& dengan pengaturan

    transkripsi faktor +.

    -C meregulasi ekspresi antigen 436 klas , dan menginduksi 436 klas dan

    ekspresi reseptor !C pada makrofag dan sel-sel lainnya termasuk sel-sel limfoit, sel-sel

    endotel, sel-sel mast dan fibroblas sehingga -C mempengaruhi kemampuan sel-sel

    tersebut untuk menyajikan antigen. 2engan diaktifkannya 436 klas pada sel-sel

    endotel, sel-sel ini kemudian menjadi peka terhadap aksi sel-sel + sitolit ik spesifik klas

    .

  • 7/25/2019 KRM LO SKEN 2

    6/9

    Se!ara fisiologi pembentukan osteoklas diatur oleh sitokin-sitokin utama

    osteoklastogenik 4-6S dan $%1#. "agaimanapun, kondisi fisiologik yang terjadi,

    seperti selama berlangsungnya inflamasi, infeksi, dan defisiensi estrogen, resorpsi tulang

    se!ara signifikan distimulasi sehubungan dengan penambahan produksi faktor-faktor

    disregulasi pro- dan anti- osteoklastogenik, termasuk -C, yang menjadi pusat

    mediator imun adaptif.

    1ini, diperlihatkan bahwa -C mempengaruhi pembentukan osteoklas melalui

    sasaran langsung pada prekusor-prekusor osteoklas namun tidak langsung menstimulasi

    pembentukan osteoklas. -C menyebabkan resorpsi tulang oleh stimulasi akt ivasi

    antigen bebas sel + dan sel + menskresi faktor-faktor osteoklastogenik $%1# dan +-

    '.Studi tambahan mengungkapkan bahwa sebelum tereksposnya prekusor-prekusor

    osteoklas oleh $%1#, prekusor-prekusor osteoklas se!ara resisten mengahambat

    pengaruh -C dengan menginduksi differensiasi terminal. "agaimanapun, -C se!ara

    fisiologi menginduksi ekspresi 436 klas dan menyajikan antigen. %kibatnya, -C

    memi!u aktivasi sel + dan sel + mensekresi faktor-faktor osteoklastogenik $%1# dan

    +-'.

    %ktivitas pro-osteoklastogenik se!ara tidak langsung ini menjadi langsung

    meningkatkan aktivitas -C pada prekusor-prekusor osteoklas, sehingga memi!u

    terjadinya kehilangan tulang. 1esimpulannya, -C mempunyai dua fungsi, se!ara

    langsung sebagai anti-osteoklastogenik dan se!ara tidak langsung sebagai pro-

    osteoklastogenik.

    "aik sistem imun dan metabolisme tulang akan melibatkan regulasi sitokin dan molekul-

    molekul lainnya dalam jumlah banyak. Saat ini regulasi dari molekul-molekul tersebut dikaitkan

    denganReceptor Activator of uclear !actor "appa B #igand ($%1#),Receptor Activator of

    uclear !actor "appa B ($%1) dan Osteoprotegerin (/PG).

    $acrophage %olony &timulating !actors(4-6S), adalah salah satu sinyal molekul paling

    awal yang diidentifikasi pada perkembangan dan aktivasi osteoklas. Sel-sel prekursor osteoklas

    berasal dari hematopoietic stem cell yang berdiferensiasi menjadi colony forming unit for

    granulocytes and macrophages (6@-G4) mengekspresikan $%1# dengan stimulasi oleh 4-

    6S. 4-6S dihasilkan terutama oleh osteoblas atau sel stromal sumsum tulang dan mengikat

    reseptor pada pre-osteoklas yang disebut !ms anggota dari tyrosine 'inase receptor.$%1#

    adalah mediator kun!i terjadinya pembentukan osteoklas. $%1# merupakan membranebound

    protein adalah anggota dari + (tumor necrosis factor)yang diekspresikan oleh berma!am sel

    seperti osteoblas, fibroblas dan sel limfosit. Pada metabolisme tulang normal, $%1#

    diekspresikan oleh osteoblas. Pada inflamasi, $%1# juga diekspesikan oleh sel imun adaptif

    seperti sel limfosit + dan sel limfosit " yang teraktivasi. kspresi $%1# juga diregulasi oleh

  • 7/25/2019 KRM LO SKEN 2

    7/9

    modulator metabolisme tulang seperti paratiroid hormon, vitamin 2 dan #-&& (nterleu'in**).

    katan $%1# dengan reseptornya yaitu $%1 mengaktifkan osteoklastogenesis.

    /PG adalah inhibitor alami untuk menghambat ikatan $%1# dengan $%1. $eseptor

    $%1 terdapat pada pre-osteoklas maupun pada osteoklas. /PG merupakan pe!ahan dari +

    receptor-li'e molecule dengan bertindak sebagai perangkap dan memblokir ikatan $%1# dan

    $%1 men!egah osteoklastogenesis. /PG diproduksi oleh sel-sel ligamen periodontal, fibroblas

    gingiva dan sel-sel epitel dan ekspresi /PG di modulasi oleh sitokin inflamasi. 3ambatan ikatan

    $%1# dengan $%1 oleh /PG dapat memi!u apoptosis dari osteoklas sehingga menurunkan

    proses resorpsi tulang.

    Prinsip inflamasi yang menyebabkan kehilangan tulang pada periodontitis dan ditambah

    dengan aktivitas osteoklas, tanpa diikuti dengan pembentukan tulang oleh osteoblas. /steoklas

    adalah multisel yang berasal dari monosit atau makrofag dan merupakan sel penting yang

    berperan terhadap resorpsi tulang. /steoklas multinuklear telah menunjukkan resorpsi tulang

    alveolar pada hewan dan manusia akibat penyakit periodontitis. Pembentukan osteoklas didorong

    oleh keberadaan sitokin pada jaringan periodontal yang telah terinflamasi dan terjadi se!ara lokal

    pada daerah permukaan tulang melalui beberapa mekanisme. ibroblas dan limfosit (sel + dan

    sel " yang teraktivasi) akan memproduksi $%1# distimulasi oleh adanya sitokin pro-

    inflamasi. Sitokin ini pula se!ara langsung mengaktifkan monosit berdiferensiasi menjadi

    makrofag dan juga pre-osteoklas untuk selanjutnya menjadi osteoklas matur melalui ikatan

    $%1# dengan $%1.

    aktor yang berpengaruh pada kerusakan tulang adalah bakteri dan host. Produk plak

    bakteri meningkatkan diferensiasi sel progenitor tulang menjadi osteoklas dan merangsang sel

    gingiva untuk mengeluarkan suatu mediator yang memi!u terjadinya hal tersebut. Produk plak

    dan mediator inflamasi untuk menghambat kerja dari osteoblas dan menurunkan jumlah sel-sel

    tersebut.&; 0adi, aktivitas resorpsi tulang meningkat, sedangkan proses pembentukan tulang

    terhambat sehingga terjadilah kehilangan tulang.

    MEKANISME LPS DALAM RESORPSI TULANG ALVEOLAR

    #PS merupakan struktur utama dinding sel bakteri Gram negatif yang berfungsi untuk

    integritas struktur bakteri dan melindungi bakteri dari sistem pertahanan imun host terdiri atas

    lipid %, antigen / dan oligosakarida yang terikat bersama. #ipid % dapat memi!u respon

    inflamasi. #P& binding protein (#"P) adalah reaktan pada fase akut yang disintesis oleh

    hepatosit yang mengkatalase #PS, sehingga #PS dapat terikat pada reseptornya kemudian terikat

    pada membran %luster of +ifferentiation* (62&:). #PS bersifat endotoksin karena #PS

    mengikat reseptor 62&: yang merupakan reseptor permukaan sel pada monosit atau makrofag.

    #PS mampu mengaktivasi sitem imun bawaan dengan menstimulasi -oll#i'e Receptor

  • 7/25/2019 KRM LO SKEN 2

    8/9

    (+#$:) yang merupakan protein pada permukaan sel yang dapat mengenali produk bakteri. #PS

    berpengaruh pada jaringan periodontal seperti makrofag, limfosit, fibroblas dan osteoblas 5

    osteoklas.

    %ktivasi reseptor 62&: mengaktivasi monosit dan sel endotel melalui jalur -#R-

    dependentmenghasilkan molekul 5 sitokin pro-inflamasi seperti #-&, + dan prostaglandin

    (PG) dan #-*. 4olekul-molekul ini kemudian memproduksiplatelet activation factor(P%),

    aminase bioaktif (bradikinin dan histamin) dan prostaglandin. PG dan sitokin pro-inflamasi

    dapat memi!u osteoklastogenesis. /steoklastogenesis akan meningkatkan jumlah osteoklas dan

    akan menurunkan jumlah osteoblas (Gambar &).

    Gambar &. 4ekanisme #PS dalam resorpsi tulang alveolar.

    $%1# dan ma!rophage-!olony stimulating fa!tor (4-6S) merupakan faktor-faktor

    utama yang terlibat dalam differensiasi osteoklas dan $%1# diekspresikan dengan

    diaktifkannya limfosit +. -C memi!u aktivasi sel + dan sel + mensekresi faktor-faktor

    osteoklastogenik $%1# dan +-'. 4eskipun osteoklastogenesis (proses resorpsi tulang) bisa

    diinduksi oleh +-' pada mekanisme dependent dan independent, #-& dan #-* berperan juga

    dalam resorpsi tulang melalui induksi $%1#. $%1#, yang mengikat $%1, merupakan

    salah satumpenginduksi kuat terhadap pembentukan dan aktivitas osteoklas.

    Stimulasi terhadap $%1# bisa dikurangi oleh /PG ( osteoprotegerin ), yang mengikat

    $%1# dan menghambat interaksi antara $%1# dan $%1. $asio ekspresi $%1# dan

    /PG penting dalam inflamasi induksi resorpsi tulang, termasuk periodontitis.

    1etika konsentrasi /PG relatif meningkat daripada ekspresi $%1#, /PG mengikat

    $%1#, menghambatnya untuk mengikat $%1. Pen!egahan berikatannya $%1# dengan

    $%1 mengurangi pembentukan osteoklas dan terhadap osteoklas yang telah ada sebelumnya.

    1etika ekspresi $%1# relatif bertambah daripada /PG, $%1# bersiap untuk mengikat

    $%1 pada prekusor-prekusor osteoklas, mengaktifkan pembentukan osteoklas dan resorpsi

    tulang.

    "erikatannya $%1# pada prekusor-prekusor osteoklas terjadi pada saat sel-sel stem

    hematopoietik berdifferensiasi dari bentuk 6@-G4 (colony forming unit for granulacytes and

    macrophages) menjadi 4-6S (colony forming unit for macrophages). "erikatannya $%1#

  • 7/25/2019 KRM LO SKEN 2

    9/9

    dengan $%1 pada 6@-4 menghadirkan 4-6S menginduksi differensiasi preosteoklas

    menjadi suatu sel multinukleat yang kemudian menjadi osteoklas matang.

    ;