kota mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/renstra-dkp-.pdf · dalam ketentuan perundang-undangan...
TRANSCRIPT
i
K A T A P E N G A N T A R
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Kuasa, karena atas izin dan
rahmat-Nya, sehingga Rencana Strategis (Renstra ) Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram
Tahun 2016 – 2021 ini dapat diselesaikan.
Penyusunan Renstra ini sebagai bentuk dari penjabaran Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram selama 5 (lima) tahun yang mengacu
kepada tugas pokok dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah, serta memberikan kebijakan
umum dan program pembangunan daerah di Bidang Ketahanan Pangan selama lima tahun
kedepan.
Selanjutnya Renstra ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan untuk penyusunan
Rencana Kerja Tahunan (Renja) Organisasi Perangkat Daerah serta disesuaikan dengan
kebijakan Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
Kami yakin dan percaya bahwa dokumen Renstra ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang terkait dengan penyempurnaan dokumen
ini sangat diharapkan sehingga dokumen ini benar-benar dapat dijadikan acuan pelaksanaan
pembangunan di Bidang Ketahanan Pangan.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan Renstra ini.
Mataram, Februari 2017
KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN
KOTA MATARAM
Ir. Hj. TASNIM SASTIANI
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19590714 198508 2 001
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………….………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ii
BAB. 1 PENDAHULUAN …………………………………....................... 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Landasan Hukum ……………………..…................................................ 2
1.3 Maksud dan Tujuan ………………………………………………..…… 4
1.4 Sistematika Penulisan …………..……………………………................. 5
BAB. 2 GAMBARAN PELAYANAN OPD ................................................... 7
2.1 Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ....................... 7
2.2 Sumber Daya OPD ..................................................................................... 10
2.3 Kinerja Pelayanan OPD............................................................................... 11
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ……………… 17
BAB. 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
OPD ......................................................................................................
26
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD
……………………………………………………………………………...
26
3.2 Telaahan, Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih …………………………………….…………….............................
26
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra .............................................................. 28
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)......................................... 30
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis .............................................................. 32
BAB. 4 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 36
4.1 Visi dan Misi Dinas Ketahanan Pangan ......................................................... 36
4.1.1 Visi .................................................................................................... 36
4.1.2 Misi .................................................................................................. 36
4.2. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Dinas Ketahanan Pangan ............. 37
iii
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Ketahanan Pangan .......................................
37
BAB 5. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF .....................
45
5.1 Rencana program dan kegiatan .................................................................. 45
5.2 Indikator Kinerja ......................................................................................... 47
5.3 Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif .............................................. 48
BAB 6. INDIKATOR KINERJA OPD MENGACU KEPADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD .
49
BAB 7. PENUTUP ......................................................................................................... 52
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyusunan Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah ( Resntra – OPD )
Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahu 2016 – 2021 pada dasarnya dilatar
belakangi oleh tekad dan kesungguhan untuk melaksanakan tugas yang ditetapkan
dalam ketentuan perundang-undangan yang ada maupun Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
serta ikut memenuhi tuntutan visi, misi dan agenda pembangunan Walikota Mataram
sebagai acuan adalam penyelenggaraan pembangunan di Kota Mataram.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun
Rencana Pembangunan Daerah secara sistimatis, terarah terpadu dan tanggap terhadap
perubahan, dengan jenjang perencanaan jangka panjang ( 25 tahun) , jangka menengah
( 5 tahun ), maupun jangka pendek ( 1 tahun ). Setiap daerah harus menetapkan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan Dokumen tersebut akan menjadi acuan untuk
penyusunan rencana organisasi perangkat daerah. Renstra OPD Dinas Ketahanan
Pangan Kota Mataram tahun 2016 – 2021 merupakan penjabaran visi, misi dan
program Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram yang akan dilaksanakan dalam periode
5 tahun yaitu untuk tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 menyesuaikan dengan
RPJMD Kota Mataram. Penyusunan Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram
tahu 2016 – 2021 berpedoman pada RPJP Kota Matram Rahun 2005 – 2025 dan RPKMD
Kota Mataram tahun 2016 – 2021 dengan memperhatikan sumberdaya dan potensi
yang dimiliki , faktor keberhasilan , evaluasi pembangunan sert isu strategis yang
berkembang.
Mengingat peran dan fungsi Renstra Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram
sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat maka penyusunan Renstra Dinas
Ketahanan Pangan Kota Mataram dilakukan secara transparan dan partisipatif untuk
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 2
menghasilkan dokumen perencanaan yang berkesinambungan yang nantinya akan
dijabarkan kembali secara lebih teknis di Rencana Kerja ( Renja ).
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota
Mataram tahun 2016 – 2021 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 );
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi
Pangan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republlik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor
4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 2006 Nomor
97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664 );
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 3
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah ( Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817 );
12. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010-2014.
13. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan;
14. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
15. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28
Tahun 2010, Nomor 0199/MPPN/04/2010, Nomor PMK/PMK07/2010 tentang
Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;
16. Peraturan Provinsi Nusa Tenggara barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RJPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
2005-2025;
17. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram.
18. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ) Kota Mataram Tahun 2005-
2025.
19. Peraturan Walikota Kota Mataram Nomor 54 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan
Kota Mataram
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan
Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 ini adalah sebagai penjabaran dari tujuan secara
struktur, sesuatu yang akan dicapai dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 4
atau bulanan. Hal tersebut dituangkan berupa program dan kegiatan beserta besaran
dan tahapan pencapaiannya, serta sebagai perangkat untuk mencapai harmonisasi
perencanaan pembangunan ketahanan pangan secara menyeluruh, terintegrasi, efisien
dan sinergi dengan sektor lain dalam mencapai tujuan pembangunan ketahanan pangan
yang berlangsung selama kurun waktu 1 – 5 tahun kedepan yaitu pada 2016-2021.
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi yang akan atau ingin
dicapai dalam jangka waktu 1 – 5 tahun. Secara spesifik penyusunan Rencana Strategis
Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 ini bertujuan untuk:
1. Memberi arah bagi program dan kegiatan pada Dinas Ketahanan Pangan
Kota Mataram.
2. Sebagai landasan penyusunan RAPBD pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram.
3. Sebagai bahan acuan penilaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram.
4. Sebagai acuan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
( LKIP ) Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Kepada Sekretaris Daerah dan DPRD.
1.4. Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.
Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program prioritas dan
kegiatan pembangunan berdasarkan pagu angggaran kantor yang bersifat indikatif
untuk jangka waktu 5 tahun, sesuai dengan tugas dan fungsi yang berpedoman pada
RPJMD Kota Mataram. Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan
daerah, sebagaimana yang diamanatkan dalam Visi dan Misi Kepala Daerah, Rencana
Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 merupakan
salah satu bagian yang utuh dari manajemen kerja dilingkungan kantor khususnya
dalam menjalankan agenda pembangunan Kota Mataram (RPJPD dan RPJMD).
Dengan menterjemahkan secara strategis, sistematis dan terpadu kedalam tataran
yang lebih teknis, yaitu: tujuan, strategi, kebijakan, program prioritas, kegiatan, serta
tolak ukur kinerja pencapaiannya.
Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram ini disusun sesuai amanat
Undang-Undang Nomor 25 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
yang menyatakan bahwa rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah Daerah,
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 5
yang selanjutnya akan diimplementasikan menjadi Rencana Strategi (Renstra)
Daerah adalah dokumen perencanaan strategis untuk periode 5 ( lima ) tahun.
1.5. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram
Tahun 2016 - 2021 adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Masud dan Tujuan 1.4 Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 1.5 Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN UMUM PENYELENGGARAAN PELAYANAN SKPD KOTA MATARAM
2.1 Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi 2.2 Struktur Organisasi 2.3 Susunan Kepegawaian
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD
3.1 Kondisi Umum 3.2 Isu-isu Strategis
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD KOTA MATARAM 4.1 Visi
4.2 Misi
4.3 Tujuan
4.4 Strategi
4.5 Kebijakan
BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN SUMBER PENDANAAN SKPD KOTA MATARAM BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN SKPD
BAB VII. PENUTUP
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 6
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA MATARAM
2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi
a. Kedudukan
Dengan adanya Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011
tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Walikota
Mataram Nomor 54 Tahun 2016 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Ketahanan Pangan Kota Mataram yang secara resmi bertugas untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat Kota Mataram dalam ketahanan pangan dengan
memanfaatkan potensi lokal yang ada. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah, maka keluarlah Peraturan Walikota
Kota Mataram Nomor 54 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram yang ditetapkan
pada tanggal 21 November 2016.
b. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Dinas merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
c. Fungsi
Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh wali kota terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 7
d. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram adalah
sebagai berikut terdiri dari :
a. Kepala.
b. Sekretariat terdiri terdiri atas:
1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
2) Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang terdiri dari:
1. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, terdiri atas:
1) Seksi Ketersediaan Pangan.
2) Seksi Kerawanan Pangan.
2. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, terdiri atas:
1) Seksi Distribusi Pangan.
2) Seksi Cadangan Pangan.
3. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, terdiri atas:
1) Seksi Konsumsi Pangan.
2) Seksi Keamanan Pangan.
d. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 8
Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIS
SUBBAGIAN PROGRAM DAN
KEUANGAN
SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG KETERSEDIAAN
DAN KERAWANAN
PANGAN
BIDANG
DISTRIBUSI DAN
CADANGAN
PANGAN
BIDANG KONSUMSI DAN
KEAMANAN PANGAN
SEKSI KETERSEDIAAN
PANGAN
SEKSI DISTRIBUSI
PANGAN
SEKSI KERAWANAN
PANGAN
SEKSI KONSUMSI PANGAN
SEKSI KEAMANAN PANGAN
SEKSI CADANGAN
PANGAN
UPT
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 9
2.2. Sumber Daya Organisasi Perangkat Daerah ( OPD )
Dukungan dan komitmen pemerintah untuk melakukan perubahan mendasar
dalam cara pandang terhadap permasalahan yang dihadapi dan upaya untuk
mengatasinya dengan menempatkan pemerintah sebagai fasilator, diamisator dan
regulator merupakan kekuatan utama untuk mencapai keberhasilan pembangunan.
Disamping itu dengan memperioritaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia
baik dari segi ekonomi, pendidikan dan kesehatan sebagai program utama
pembangunan daerah merupakan cara cepat dalam memyelesaikan persoalan
mendasar. Terkait dengan hal tersebut, jumlah aparatur Dinas Ketahanan Pangan Kota
Mataram berdasarkan data dari Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sampai dengan
tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2 - 1 Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon Jabatan
No Uraian Eselon
I
Eselon II Eselon
III
Eselon
IV
Staf Jumlah
1 Kepala Dinas 1 1
2 Sekretariat 1 2 7 10
3 Bid. Ketersediaan dan
Kerawanan Pangan
1 2 2 5
4 Bid. Konsumsi dan
Keamanan Pangan
1 2 2 5
5 Bid. Distribusi dan
Cadangan Pangan
1 2 1 4
Sumber : Subbagian Umum dan Kepegawaian Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram
Jumlah pegawai pada Dinas Ketahanan Pangna Kota Mataram adalah sebanyak 25
orang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil, sedangkan 16 orang berstatus Tenaga
Kontrak/Honor Daerah yang terdiri dari pejaga malam kantor 2 orang, penjaga malam
gudang cadangan pangan 1 orang, Peramusaji 5 orang, sopir 4 orang, cleaning service 4
orang. Sekretariat memiliki jumlah karyawan yang lebih banyak daripada bidang lain,
mengingat beban kerja di sekretariat yang cukup tinggi. Kondisi kepegawaian Dinas
Ketahanan Pangan Kota Mataram berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada
tabel.dibawah ini :
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 10
Tabel 2.2 Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Pendidkan Yang Ditamatkan
No Uraian S2 S1 D3 SLTA SLTP SD Jumlah
1 Kepala Dinas 1 1
2 Sekretariat 9 1 10
3 Bid. Ketersediaan dan Kerawanan
Pangan
1 3 1 4
4 Bid. Konsumsi dan Keamanan
Pangan
4
1 4
5 Bid. Distribusi dan Cadangan
Pangan
4 4
JUMLAH 1 21 2 1
Sumber : Subbagian Umum dan Kepegawaian Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram
Kapasitas dan kapabilitas karyawan berkaitan erat dengan tingkat pendidikan.
Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2.2, tingkat pendidikan karyawan Dinas
Ketahanan Pangan Kota Mataram yang paling banyak adalah pendidikan Strata Satu
( S-1 ) sebanyak 21 orang. Tingkat pendidikan merupakan modal dasar yang penting
dalam peningkatan kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram secara umum.
Kendala dalam ketersediaan sumber daya manusia menjadi isu strategis pada
Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram khususnya mengenai kualitas dan
kuantitasnya.
2.3. Anggaran
Dari sisi anggaran Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram mendapat alokasi
anggaran yang meningkat dari tahun ke tahun, tabel dibawah ini memperlihatkan
jumlah alokasi anggaran 2012 – 2017 beserta serapan anggaranya sebagai berikut :
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 11
Tabel 2.3 Alokasi Anggaran Dinas Ketahanan Pangan 2012 – 2017
No. Tahun Anggaran Jumlah Anggaran (Rp)
1 2012 1.660.092.772
2 2013 1.651.089.091
3 2014 2.579.012.324
4 2015 2.524.080.408
5 2016 1.838.880.874
6 2017 4.131.961.298
Peningkatan alokasi anggaran berbanding lurus dengan serapan anggarannya,
penyerapan anggaran rata-rata diatas 90% dalam penyerapannya. Adapun permasalah
yang ada seringkali disebabkan karena beberapa kegiatan dilaksanakan pada APBD
Perubahan di bulan Oktober sehingga ada keterbatasan waktu dalam melaksanakan
kegiatan dan penyerapan anggarannya. Kecermatan dalam menyusun rencana kegiatan
dan anggaran (RKA) yang menjadi pedoman pelaksanaan program/kegiatan baik dari
sisi anggaran maupun dari indikator kinerja turut menentukan serapan dan alokasi
anggaran yang dibutuhkan.
2.4. Aset, Sarana dan Prasarana
Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram menempati kantor yang berdiri diatas
lahan milik Pemerintah Kotas Mataram yang beralamat di jalan Dr. Soejono Lingkar
selatan. Secara umum kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki dan dipergunakan
dalam mendukung pelaksanaan kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kota dapat dilihat
pada Tabel 2.4 sebagai berikut :
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 12
Tabel 2. 4 Rekapitulasi Sarana dan prasarana Dinas Ketahan Pangan Kota Mataram
sampai dengan Tahun 2017
Rekapitulasi Sarana dan Prasarana
No Nama Barang Banyaknya (unit)
Kondisi Barang
B KB RB
1 Kendaraan roda 4 3 3
2 Kendaraan Roda 2 22 22
3 Kendaraan Roda 3 1 1
4 Mesin Tik 5 5 2
5 Rak Kayu 19 19
6 Filling kabinet besi 6 6 2
7 Filling kayu 7 7
8 Brand Kas 1 1
9 Lemari kaca 1 1
10 Lemari kayu 22 22
11 Kursi Tamu 4 3 1
12 Kursi putar 18 18
13 Kursi lipat 25 25
14 Meja Biro 44 44 1
15 Meja rapat 14 14
17 Meja komputer 7 7
18 Wireless 3 3
19 P.C Unit 1 1
20 Komputer 14 2 1
21 Laptop 10 10
22 printer 16 16
23 Kamera digital 2 2
24 UPS 2 2
25 Lemari Es 1 1
26 Alas beras ( stafel) 10 10
27 Timbangan duduk 1 1
28 Mesin sidik jari 1 1
29 Facsmile 1 1
30 AC unit 6 6
31 AC Split 5 5
32 Kipas Angin 5 5 Sumber Data Kasubag Umum Dan Kepegawaian
Catatan : B = Baik KB = Kurang Baik RB = Rusak Berat
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 13
Lokasi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram yang cukup strategis memudahkan
aksebilitas dari dan menuju kantor Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram, lokasi yang
yang terpisah dari komplek perkantoran Pemerintah Kota Mataram di jalan Pejanggik
dapat memberikan peluang untuk menyelenggarakan kegiatan secara lebih mandiri dan
terfokus.
Demikian juga sarana pendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan yang
tersedia dalam jumlah dan kualitas yang memadai seperti kendaraan dinas maupun
peralatan penunjang pekerjaan (komputer, laptop dll) dengan anggaran untuk
pemeliharaan yang cukup memadai.
Permasalahan dalam pengelolaan barang berkaitan dengan inventarisasi aset
adalah banyaknya barang yang sudah rusak tetapi belum dilakukan penghapusan,
serta tidak tersediaanya tempat penyimpanan yang memadai untuk barang dan
dokumen produk Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram.
2.6. Kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram
Capaian kinerja Dinas Ketahanan pangan dari semenjak berdirinya sampai dengan
tahun 2017 telah melalui lima tahun perjalanan pelaksanaan program dan kegiatan
yang menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Ketahanan Panga . Capaian tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Capaian berdasarkan kinerja keuangan
Tabel 2.5 Capaian berdasarkan Kinerja Keuangan Tahun 2012 – 2017
Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram
No. Tahun Anggaran
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
1 2012 1.660.092.772 1.125.047.602 67,77
2 2013 1.651.089.091 1.494.996.565 90,55
3 2014 2.579.012.324 2.470.619.000 95,80
4 2015 2.524.080.408 2.358.144.298 93,43
5 2016 1.838.880.874 1.817.853.998 98,86
6 2017 4.131.961.298 3.967.048.369 96,01
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 14
Kinerja Dinas Ketahanan Pangan diarahkan pada program Peningkatan
Ketahanan Pangan. Pembangunan Ketahanan pangan terdiri dari 3 (tiga) pilar yaitu
(1) Ketersediaan, (2) Distribusi, dan (3) Pemanfaatan/Konsumsi.
Dinas Ketahanan Pangan mempunyai Standar Pelayanan Minimal (SPM)
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Propinsi dan
Kabupaten/Kota. Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan adalah
ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib
daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal, yang kualitas
pencapaiannya merupakan tolak ukur kinerja pelayanan ketahanan pangan yang
diselenggarakan oleh propinsi dan kabupaten/kota. Dalam hal ketentuan
SPM Bidang Ketahanan Pangan kabupaten/kota ditentukan 4 (empat)
jenis pelayanan dasar dengan 7 (tujuh) indikator dalam target pencapaian
tahun 2015 sebagaimana dapat kita lihat pada tabel berikut
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 15
Tabel 2.6 Capaian Kinerja berdasarkan Indikator Standar Pelayanan Minimal ( SPM )
N
o
JENIS PELAYANAN
DASAR
Capaian Indikator Kinerja
Indikator
2012
2013
2014
2015
TARGET
REALISASI
TARGET
REALISASI
TARGET
REALISASI
TARGET
REALISASI
A
Ketersediaan dan
Cadangan Pangan
1.Ketersediaan Energi dan
Protein Per kapita
2.Penguatan Cadangan Pangan
75
45
139,89 (-61,49)
80
50
148,26 24,97
85
55
171,78 14,26
90
60
155,05 20,00
B
Distribusi dan Akses
Pangan
3.Ketersediaan informasi
pasokan,harga dan akses
Pangan di daerah
4. Stabilitas Harga Dan pasokan
pangan
70
75
70 100
75
80
100 100
80
85
100 100
90
90
100,00
100,00
C
Penganekaragaman dan
Keamanan Pangan
5.Skor Pola Pangan Harapan
(PPH)
6.Pengawasan dan Pembinaan
Keamanan Pangan
75
65
71,90 100
80
70
77,20 100
85
75
80,80 50,00
90
80
82,13
100,00
D Penanganan Rawan
Pangan
7.Penanganan Rawan Pangan 45 N/A 50 100 55 100 60
100,00
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 16
pencapaian target sesuai dengan SPM rata-rata sudah tercapai. Untuk SPM
ketersediaan Energi dan protein perkapita pencapaian telah Ketersediaan Energi dan
Protein Per kapita untuk tahun 2015 sudah melampaui target yaitu sebesar (energi :
2.876,46 K.kal/Kap/Hr) lebih tinggi 476,46 K.kal/Kap/Hr dari anjuran sebesar 2.400
K.kal/Kap/Hr atau sebesar 19,85% dari standar anjuran. Dan (Protein : 119,85
gram/Kap/hari) lebih tinggi 56,85 gram/Kap/hari dari standar anjuran sebesar 63
gram/Kap/hari. Apabila diprosentasekan, ketersediaan protein penduduk di wilayah
Kota Mataram sebesar 90,24 % lebih tinggi dari standar anjuran. Sehingga indikator
Ketersediaan Energi dan Protein tahun 2015 adalah sebesar 155,05%.
Untuk Penguatan cadangan pangan Kota Mataram di tahun 2015 mendapat
alokasi dana dari APBD II sebesar 20 ton beras. Sehingga pada tahun 2015 nilai SPM
untuk indikator Penguatan Cadangan Pangan adalah sebesar 20%. Sementara
ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan daerah adalah sebesar 100 %
dan untuk stabilitas harga dan pasokan pangan adalah 100 %. Untuk perhitungan Skor
pola pangan harapan (PPH) Kota Mataram Tahun 2015, berdasarkan data Susenas
tahun 2014 adalah sebesar 82,13 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai capaian
SPM pada indikator Skor Pola Pangan Harapan Kota Mataram tahun 2015 masih kurang
dari target yaitu sebesar 82,13% kurang 2,87% lebih kecil dari target sebesar 85,00.
Untuk diketahui bahwa penyusunan PPH adalah tahun +1 dari data yang digunakan.
PPH yang disusun pada tahun 2015 merupakan data PPH pada tahun 2014 sehingga
target yang digunakan adalah target 2014. Untuk Pengawasan dan Pembinaan
Keamanan Pangan nilai SPM untuk Kota Mataram adalah sebesar 100%. Untuk
Penanganan Kerawanan Pangan sesuai dengan hasil pertemuan evaluasi pencapaian
SPM tingkat propinsi Nusa Tengggara Barat diambil kesepakatan bahwa data yang
dipakai untuk menentukan apakah suatu daerah termasuk rawan pangan atau tidak
adalah data SKPG, data peta kerawanan pangan dan data jumlah keluarga pra sejahtera.
Kabupaten/Kota dapat menggunakan salah satu atau semua sumber data tersebut
tergantung kesiapan data dari masing-masing Kabupaten/Kota. Untuk Kota Mataram
sampai dengan tahun 2015 masih menggunakan data SKPG yang dibuat setiap bulan
dari hasil pemantauan petugas setiap kecamatan. Dari hasil pemantauan yang dilakukan
didalam laporan SKPG terdapat 3 (tiga) data acuan bagi laporan SKPG. Data tersebut
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 17
adalah Ketersediaan, Akses dan pemanfaatan. Penanganan daerah rawan pangan
indikator pencapaian SPM untuk Kota Mataram adalah 100 %.
2.7. Tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan OPD
Dalam upaya melanjutkan pembangunan ketahanan pangan yang mengarah pada
kemandirian pangan, masih banyak permasalahan yang dihadapi baik dalam aspek
ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, penyediaan cadangan
pangan, penganekaragaman konsumsi pangan, penanganan keamanan pangan,
kelembagaan ketahanan pangan, maupun manajemen ketahanan pangan.
1. Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
Ketahanan pangan pada tataran nasional merupakan kemampuan suatu bangsa
untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan dalam jumlah yang
cukup, mutu yang layak, aman dan halal yang didasarkan pada optimasi
pemanfaatan dan berbasis keragaman sumberdaya yang ada. Terpaut dengan hal
tersebut, maka permasalahan dalam ketersediaan dan kerawanan pangan
dihadapkan pada :
a. Produksi dan kapasitas produksi pangan di Kota Mataram semakin terbatas
karena :
1. berlanjutnya konversi lahan pertanian ke penggunaan nonpertanian,
2. menurunnya kualitas dan kesuburan lahan akibat kerusakan lingkungan,
3. semakin terbatas dan tidak pastinya ketersediaan air,
4. tingginya kerusakan lingkungan akibat perubahan iklim serta bencana alam,
serta kualitas lingkungan dan fungsi perlindungan alamiah semakin berkurang,
5. masih tingginya proporsi kehilangan hasil panen pada proses produksi,
penanganan hasil panen, dan pengelolaan pasca panen yang berdampak pada
penurunan kemampuan penyediaan pangan,
6. tidak terealisasinya harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi,
7. terbatasnya dukungan permodalan dipedesaan/kelurahan,
8. lambatnya penerapan tehnologi akibat kurangnya insentif ekonomi,
9. masih berlanjutnya pemotongan hewan ternak betina produksi sebagai sumber
protein hewani,
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 18
10. adanya gangguan hama dan penyakit pada tanaman dan ternak sehingga
menggangu upaya peningkatan produktivitas.
b. Jumlah permintaan pangan semakin meningkat seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk, pemenuhan kebutuhan bahan baku industri dan penggunaan
c. Hasil analisis ketersediaan pangan belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai
dasar perencanaan dan pelaksanaan program
d. Pengelolaan kelembagaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat belum
berkembang secara optimal.
2. Distribusi dan harga pangan
Ketidakstabilan harga dan rendahnya efisiensi sistem pemasaran hasil-hasil pangan
merupakan kondisi yang kurang kondusif bagi produsen dan konsumen pangan
disebabkan:
1. lemahnya disiplin dan dan penegakan peraturan untuk menjamin sistem
pemasaran yang adil dan bertanggungjawab,
2. terbatasnya fasilitas perangkat keras dan lunak untuk mendukung transparasi
informasi pasar dan
3. Terbatasnya kemampuan teknis institusi dan pelaku pemasaran. Penurunan harga
komoditas pangan pada saat panen raya cenderung merugikan petani, sebaliknya
pada saat tertentu pada musim paceklik dan hari-hari besar harga pangan
meningkat tinggi dan menekan konsumen. Upaya pembinaan distribusi dan harga
pangan melalui pelaksanaan monitoring dan pemantauan harga pangan strategis
belum berjalan secara maksimal dan berkelanjutan, penyediaan hasil analisis, peta
distribusi pangan strategis serta hasil kajian distribusi dan harga pangan yang
akurat masih terbatas dan belum tersedia secara periodik. Sedangkan kerjasama
kelembagaan pemerintah dan kelembagaag masyarakat untuk mendorong
stabilisasi dan distribusi pangan di daerah sentra pangan masih perlu ditingkatkan.
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 19
4. Penganekaragamanan dan Pola Konsumsi Pangan
Kualitas dan kuantitas konsumsi pangan sebagian besar masyarakat masih rendah
yang dicirikan pada pola konsumsi pangan yang belum beragam, bergizi, seimbang
dan aman. Kondisi tersebut tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang
dihadapai dalam pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan menuju pola
konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman antara lain:
1. keterbatasan kemampuan ekonomi dari keluarga,
2. keterbatasan pengetahuan dan kesadaran tentang pangan dan gizi,
3. adanya kecenderungan penurunan proporsi konsumsi pangan berbasis sumber
daya lokal,
4. lambatnya perkembangan, penyebaran, dan penyerapan teknologi pengolahan
pangan lokal untuk meningkatkan kepraktisan dalam pengolahan nilai gizi, nilai
ekonomi, nilai sosial, citra dan daya terima,
5. adanya pengaruh globalisasi industri pangan siap saji yang berbasis bahan impor,
6. adanya pengaruh nilai-nilai budaya kebiasaan makan yang tidak selaras dengan
prinsip konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman. Sampai saat ini
pembinaan penganekaragaman konsumsi pangan yang telah dilakukan masih
belum optimal yang ditandai oleh: 1) keterbatasan dalam memberikan dukungan
program bagi dunia usaha dan asosiasi yang mengembangkan aneka produk
olahan pangan lokal dan 2) kurangnya fasilitasi pemberdayaan ekonomi
masyarakat untuk meningkatkan aksesibilitas pangan yang beragam, bergizi
seimbang dan aman, 3) dukungan sosialisais, promosi dalam penganekaragaman
konsumsi pangan melalui berbagai media masih terbatas dan 4) masih sedikitnya
informasi menu/kuliner berbasis pangan lokal.
5. Keamanan Pangan
Hasil pemantauan dan evaluasi menunjukan bahwa masih banyak permasalahan
yang dihadapi dalam penanganan keamanan pangan antara lain:
1. kurangnya pengetahuan dan keperdulian masyarakat produsen dan konsumen
terhadap pentingnya keamanan pangan terutama pada produk pangan segar;
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 20
2. belum dipahami dan diterapkannya cara-cara budidaya dan produksi pertanian
yang baik dan benar;
3. belum optimalnya kontrol penggunaan pestisida, bahan kimia dan bahan
tambahan pengawet;
4. masih buruk pratek-pratek sanitasi dan higiene dalam produksi,
5. masih rendahnya kesadaran para ritel untuk menjual produk segar yang aman
dan bermutu,
6. belum efektifnya penangana keamanan pangan karena sistem yang
dikembangakan SDM dan pedoman masih terbatas,
7. terbatasnya laboraturium yang telah terakreditasi,
8. merebaknya penyalahgunaan bahan kimia berbahaya untuk pangan segar;
9. standar kemanan pangan untuk sayur dan buah segar impor belum jelas
diterapkan sehingga buah impor yang belum terjamin keamanan pangannya
masih mudah masuk ke dalam negeri;
10. belum ada penerapan saksi yang tegas bagi pelanggar hukum dibidang pangan
segar;
11. koordinasi lintas sektor dan subsektor terkait dengan keamanan pangan belum
optimal.
6. Kelembagaan dan Manajemen Ketahanan Pangan
Kelembagaan dan manajemen ketahanan pangan sebagai aspek non-teknis
merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan pembangunan ketahanan
pangan. Berbagai permasalah yang dihadapi perlu ditanggulangi secara terkoordinasi
antaram lain :
a. Komitmen dan langkah nyata untuk membangun ketahanan pangan
berkelanjutan masih perlu ditingkatkan.
b. Pelaksanaan monitoring dan pemantauan program ketahanan pangan masih
perlu ditingkatkan dan kurang berkelanjutan.
c. Penyediaan hasil analisis peta ketahanan pangan serta hasil kajian ketahanan
pangan yang akurat masih terbatas dan belum tersedia secara periodik.
d. Hasil analisis ketahanan pangan belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai
dasar dasar perencanaan dan pelaksanaan program.
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 21
e. Tersediaan teknologi komunikasi dan informasi yang belum dimanfaatkan secara
optimal dalam mendukung perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
program.
f. Belum optimalnya pemahaman aparatur terhadap Standar Pelayanan Minimal
bidang Ketahanan Pangan.
2.8 Potensi Ketahanan Pangan
Secara umum masih cukup tersedia potensi sumber daya alam dan belum
dimanfaatkan secara optimal untuk peningkatan produksi pangan yang berkelanjutan.
Sedangkan dari kapasitas sumberdaya manusia dan sumberdaya teknologi, memiliki
potensi untuk ditingkatkan untuk mendukung pengembangan ketersediaan dan
distribusi pangan serta perbaikan konsumsi pangan
Disisi lain penguatan kelembagaan ketahanan pangan pemerintah dan masyarakat
berpeluang semakin besar untuk mendorong pencapaian sasaran program
ketahahanan pangan.
1. Ketersediaan Pangan
Dalam upaya peningkatan produksi dan ketersediaan pangan belum seluruh
potensi sumberdaya alam yang terdapat di Kota Mataram dikelola secara optimal.
Terkait dengan penyediaan pangan dan perwujudan ketahanan pangan maka
pengelolaan lahan dan air merupakan sumberdaya alam utama yang perlu
dioptimalkan untuk menghasilkan pangan. Dengan potensi sumberdaya alam yang
beragam dan didukung ketersediaan teknologi memberikan peluang untuk
meningkatkan kapasitas produksi pangan, meningkatkan produktivitas dan efisiensi
usaha serta meningkatkan usaha agribisnis pangan.
Peran pengembangan ilmu dan teknologi inovatif dalam pertanian sangat
penting artinya sebagai sarana untuk mempermudah proses transformasi biomassa
menjadi bahan pangan dan energi terbaru. Perkembangan tehnologi industri,
pengolahan, penympanan dan pasca panen pangan serta transportasi dan
komunikasi yang sangat pesat menjadi penunjang penting untuk pemantapan
ketersediaan pangan, cadangan pangan dan penanganan rawan pangan. Kantor
ketahanan pangan Kota Mataram yang mempunyai tugas melaksanakan
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 22
pengkajian, pengembangan dan koordinasi di bidang pemantapan ketahanan
pangan, memiliki potensi dan peluang untuk mendorong pemantapan ketersediaan
pangan yaitu berperan pada :
a) peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan produksi, ketersediaan dan
penanganan kerawanan pangan, b) penyempurnaan sistem pemantauan produksi
pangan dan ketersediaan pangan untuk mengantipasi rawan pangan, c)
mengembangkan program kemandirian pangan pada daerah rawan pangan serta d)
pengembangan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat.
1. Distribusi Pangan
Fungsi distribusi pangan dilaksanankan oleh pelaku usaha dalam perdagangan dan
jasa pemasaran sedangkan pemerintah berperan memfasilitasi prasarana umum
distribusi serta pengaturan agar proses distribusi pangan terselenggara secara
teratur, adil dan bertanggung jawab. Potensi masyarakat dalam pengembangan
usaha distribusi di bidang jasa, pemasaran, pengangkutan, pengolahan, dan
penyimpanan cukup besar dan sangat bervariasi dari yang bersifat individu berskala
kecil, usaha bersama berbentuk koperasi hingga perusahaan besar dan
multinasional. Peran pemerintah menyempurnakan sistem standarnisasi dan mutu
komoditas pangan, serta melaksanakan perangkat kebijakan yang mampu
memberikan insentif dan lingkungan yang kondusif bagi pelaku pasar, dapat
meningkatkan potensi dan peluang pengembangan usaha distribusi pangan yang
dapat menjamin stabilitas pasokan pangan di seluruh wilayah kota mataram dari
waktu ke waktu. Sehubungan dengan dengan hal tersebut Kantor Ketahanan
Pangan Kota Mataram memiliki potensi dan peluang memantapkan distribusi
pangan yaitu yaitu berperan pada a) peningkatan koordinasi dalam perumusan
kebijakan distribusi pangan, b) penyempurnaan program dan kegiatan dalam
pengembangan sistem distribusi pangan melalui peningkatan pemantauan dan
analisis harga pangan, c) pengembangan kelembagaan distribusi pangan
masyarakat serta peningkatan akses pangan.
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 23
2. Konsumsi dan Keamanan Pangan
Potensi sumberdaya alam sebagai sumber bahan pangan yang besar menjamin
ketersediaan pangan yang beragam di wilayah Kota Mataram sehingga terbuka
peluang untuk pengembangan diversifikasi konsumsi pangan melalui pemanfaatan
pangan lokal dan makanan tradisional untuk memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat. Semakin meningkatnya pengetahuan yang didukung adanya
perkembangan teknologi informatika serta strategi komunikasi publik, memberikan
peluang bagi percepatan proses peningkatan kesadaran terhadap pangan yang
beragam gizi, seimbanga dan aman yang diharapkan dapat mengubah perilaku
konsumsi masyarakat sehingga mencapai status gizi yang baik. Hal ini merupakan
peluang yang tinggi untuk mempercepat proses serta memperluas jangkauan upaya
pendidikan masyarakata untuk meningkatkan kesadaran gizi. Meningkatnya
pembinaan dan pengawasan pada pelaku usaha dibidang pangan terutama UKM
pangan dalam penanganan keamanan pangan diharapkan dapat
meningkatkanpenyediaan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman.
Sementara itu terdapat berbagai kelembagaan di tingkat lokal kecamatan dan
kelurahan dapat menjadi mitra kerja pemerintag maupun lembaga swadaya
masyarakat dalam rangka gerakan penganekaragaman konsumsi pangan seperti
posyandu, Balai Penyuluhan Pertanian, para penyuluh dari berbagai instansi terkait
dan kelembagaan masyarakat (Tim Penggerak PKK, Majelis taklim dan sebagainya ).
Kelembagaan ini dapat berperan aktif dalam mendetektif masalah serta
memfasilitasi upaya-upaya peningkatan kualitas konsumsi pangan dan perbaikan
gizi. Kantor Ketahanan Pangan memiliki tugas dan fungsi mendorong percepatan
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan yaitu berperan pada a)
peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan konsumsi dan kemanan
pangan, b) penyempurnaan program dan kegiatan dalam rangka pengembangan
konsumsi dan keamanan pangan melalui peningkatan pemantauan dan analisis
pola konsumsi pangan, serta c) membina pengembangan kelembagaan di
kelurahan dalam diversifikasi konsumsi pangan, keamanan pangan dan preferensi
pangan masyarakat.
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 24
3. Manajemen ketahanan Pangan
Kemampuan manajemen ketahanan pangan nasional dan daerah merupakan
pendodrong dan penggerak dalam pelaksanaan pemantapan ketahanan pangan
tingkat nasional hingga rumah tangga yang mencakup antara lain :
a. Sekretariat Dewan Ketahan Pangan Kota Mataram besrta jaringan pendukung
ketahanan pangan dan institusi ketahanan pangan yang ada perlu lebih
ditingkatkan kemampuannya untuk memantapkan program ketahanan daerah
dan nasional.
b. Kerjasama dengan swasta dan masyarakat. Paradigmabaru manajemen
pembangunan dan pemerintahan kearah desentralisasi dan partipasi
masyarakat, dapat dijadikan momentum bagi pemantapan ketahanan pangan
yang dimulai pada tngkat rumah tangga. Di sisi lain sebagai dampak positif dari
proses pendidikan masyarakat telah mendodrong tingkat kesadaran masyarakat
terhadap keamanan, mutu, halal, dan gizi pangan serta tumbuhnya kesadaran
masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.
Dukungan informasi yang proaktf akan mendorong peningkatan kerjasama yang
efektif antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam upaya pemantapan
ketahanan pangan.
c. Tersedianya bebagai metode analisis ketahanan pangan seperti Neraca Bahan
Makanan ( NBM), Pola Pangan Harapan (PPH), Food Security and Vurnalibility
Atlas (FSVA), Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG ) untuk membantu
melakukan evaluasi dan melakukan evaluasi dan melakukan kajian yang
komprehensif, meghadapi tantangan pembangunan ketahanan pangan yang
beragam dan global.
d. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan. Pelaksanaan pembangunan
ketahanan pangan terkait dengan perlindungan bagi pelaku usah dan konsumen
yang sbagian besar tergolong masyarakat kecil. Mereka memerlukan adanya
sistem perlindungan yang adil dan bertanggung jawab yang didukung dengan
peraturan dan penegakan hukum yang tegas.
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 25
e. Tuntutan sebagai agen pembangunan dapat melaksanakan pengelolaan
manajemen pembangunan ketahanan pangan secara transparan, produktif,
efektif, efisien dan akuntabel pada setiap fungsi manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan)
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 26
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Ketahanan Pangan Kota Mataram
Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas
Ketahanan Pangan Kota Mataram dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :
1. Kebutuhan pangan masyarakat Kota Mataram yang sebagian besar mengandalkan
pasokan dari luar wilayah kota Mataram
2. Pengetahuan dan kesadaran tentang budidaya tanaman pekarangan masih
rendah
3. Masih ditemukannya penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya pada komoditas
pangan.
4. Tingginya konsumsi beras ( karbohidrat ) sehingga harus ada upaya diversifikasi
pangan. Adanya keterbatasan sumber daya manusia, informasi yang masih
kurang, sumber daya alam yang terbatas dan masih tergantungnya masyarakat
Kota Mataram dengan makanan pokok berasal dari beras sulit untuk
menggantikan sumber karbohidrat dari jenis olahan pangan lain.
5. Tingkat pengolahan hasil masih rendah
Kurangnya sosialisasi cara pengolahan pangan lokal pada masyarakat
berpengaruh terhadap tingkat pengolahan pangan sehingga pengolahan yang ada
saat ini lebih monoton dengan ciri khas daerah masing-masing. Hal tersebut juga
dipengaruhi oleh pemasaran, kemasan yang kurang menarik, daya saing dengan
produk luar serta tingkat higienes yang masih rendah.
6. Integrasi dan sinkronisasi program antar instansi belum optimal
Adanya ego sektoral masing-masing instansi dalam penyusunan dan pelaksanaan
program/kegiatan menyebabkan tumpang tindihnya program/kegiatan pada
masing-masing instansi sehingga pelaksanaan kegiatan tidak optimal
7. Pertambahan jumlah penduduk yang semakin pesat
Dengan pertambahan jumlah penduduk yang semakin pesat setiap tahun
mengakibatkan bertambahnya kebutuhan akan pangan dan sekaligus menuntut
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 27
ketersediaan pangan yang semakin besar sementara luas lahan pertanian semakin
menyempit dan upaya pembukaan lahan pertanian yang baru sangat tidak
memungkinkan.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
A. VISI
Berdasarkan analisis terhadap kondisi umum Kota Mataram saat ini dan
tantangan yang dihadapai lima tahun kedepan dengan memperhitungan modal dasar
yang dimiliki, maka visi pembangunan Kota Mataram Tahun 2016 – 2021 adalah
“ Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya “. Kota Mataram
merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat kota menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Visi tersebut merupakan satu kesatuan konsep
yang memiliki nilai yang tak terpisahkan sebagai pedoaman dalam pencapaian tujuan
masyarakat adil dan makmur. Sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Makna yang terkandung dalam Visi Kota Mataram adalah :
a. Visi Tersebut mengandung arti bahwa Kota Mataram yang ingin diwujudkan dalam
lima tahun kedepan adalah Kota yang memiliki masyarakat maju, religius dan
berbudaya.
b. Maju mengandung makna bahwa dalam lima tahun kedepan terjadi peningkatan
kualitas SDM Kota Mataram yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
termasuk didalamnya seni dan budaya sehingga kemajuan yang dicapai
berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kearifan untuk mewujudkan masyarakat
Gumi Mentaram yang sejahtera. Kemajuan ini dapat diukur berdasarkan perbaikan
angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
c. Religius mengandung makna dalam lima tahun kedepan akan terjadi peningkatan
kualitas masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai KeTuhanan, mengedepankan
kebersamaan serta toleransi yang tinggi antar umat beragama dalam suasana yang
harmonis dalam kerangka penciptaan masyarakat madani. Nilai-nilai religius
menjadi spirit dalam menentukan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 28
d. Berbudaya mengandung makna dalam lima tahun kedepan terjadi peningkatan
kualitas masyarakat yang memiliki keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas
yang saling berterima dalam kemajemukan, menguatan identitas dan karakter
masyarakat yang mandiri, bermoral dan bermartabat melainkan juga pada
berkembangya infrastruktur yang berkarakter kearifan lokal.
B. MISI
Untuk mencapai Visi “ Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan
Berbudaya “, maka Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan lima Misi yaitu :
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat melalui penerapan nilai-nilai
agama dan kearifan lokal dalam rangka mewujudkan masyarakat yang aman, rukun
dan damai
b. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui pemenuhan pelayanan
sosial dasar dan penguasaan iptek dalam rangka mewujudkan daerah yang berdaya
saing
c. Mendorong kemajuan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis
potensi lokal dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera
d. Meningkatkan kelayakan hidup masyarakat melalui penanganan sarana dan
prasaran perkotaan yang berbasis tata ruang dalam rangka mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan
e. Meningkatkan keandalan pelayanan publik melalui reformasi birokrasi dalam
rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance ).
Dinas Ketahanan Pangan tercantum pada Misi ketiga yaitu Mendorong
Kemajuan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Berbasis Potensi Lokal
Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Strategi dan arah kebijakan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan
terkait tugas pokok dan fungsi pelayanan bidang ketahanan pangan sebagaimana yang
telah diidentifikasikan diatas.
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra Provinsi
1. Telaahan Renstra Kementerian Pertanian
Visi Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 29
Perencanaan pembangunan ketahanan pangan tidak hanya pada peningkatan
produktifitas yang tinggi, tetapi apakah peningkatan produksi pangan tersebut
sudah dapat memperbaiki gizi masyarakatnya. Oleh karena itu perencanaan
ketahanan pangan harus bersifat holistik, realistik, kontinyu dan aktual.
Konsekuensinya dalam pembuatan perencanaan pangan bukan hanya hasil saja
yang harus diperhatikan tetapi juga mengenai bagaimana caranya merumuskan
pilar ketersediaan, pilar distribusi dan pilar konsumsi dapat berproses dan berjalan
secara sinergis.
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian mempunyai visi yaitu “Menjadi
Institusi Yang Handal Aspiratif, Dan Inovatif Dalam Pemantapan Ketahanan
Pangan”
Misi Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian
Untuk mencapai visi diatas, Badan Ketahanan Pangan mengemban misi :
a. Peningkatan kualitas pengkajian dan perumusan kebijakan pembangunan
ketahanan pangan
b. Pengembangan dan pemantapan ketahanan pangan masyarakat, daerah dan
nasional
c. Pengembangan kemampuan kelembagaan ketahanan pangan daerah
d. Peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan dan pengembangan
ketahanan pangan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya.
Tujuan yang ditetapkan antara lain :
a. Meningkatkan ketersediaan pangan dengan mengoptimalkan sumber daya yang
dimilikinya/dikuasainya secara berkelanjutan;
b. Membangun kesiapan dalam mengantisipasi dan menanggulangi kerawanan
pangan;
c. Mengembangkan sistim distribusi, harga dan cadangan pangan untuk
memelihara stabilitas pasokan dan harga pangan yang terjangkau bagi
masyarakat;
d. Memepercepat penganekaragaman konsumsi pangan yang beragam, bergizi
seimbang dan aman guna meningkatkan kualitas SDM dan penurunan konsumsi
beras perkapita;
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 30
e. Mengembangkan sistem pengawasan keamanan pangan segar.
Dengan sasaran strategis yaitu :
a. Ketersediaan energi perkapita dipertahankan minimal 2.200 kilokalori/hari dan
penyediaan protein perkapita minimal 57 gr/hari;
b. Jumlah penduduk rawan pangan berkurang minimal 1% setiap tahun;
c. Jumlah konsumsi pangan perkapita untuk memenuhi kecukupan energi
minimal 2.000 kilokalori/hari dan protein minimal sebesar 52 gram/hari;
d. Konsumsi beras pertahun menurun sebesar 1,5% yang diimbangi dengan
kenaikan konsumsi umbi-umbian dan sumber protein hewani, buah-buahan
dan sayuran, sehingga terjadi peningkatan kualitas konsumsi pangan
masyarakat yang diindikasikan dengan skor pola pangan harapan tahun 2014
sebesar 93,3;
e. Terpantaunya distribusi pangan yang lancar sehingga dapat menjaga stabilitas
harga dan pasokan harga yang terjangkau oleh masyarakat;
f. Tersedianya cadangan pangan pemerintah provinsi di 17 provinsi dan
cadangan pemerintah kabupaten/kota di 100 kab/kota, serta berkembangnya
2.600 lumbung pangan masyarakat di 2.000 desa;
g. Meningkatnya pengawasan keamanan pangan segar melalui peran dan
partisipasi masyarakat; dan
h. Meningkatnya efektivitas koordinasi kebijakan ketahanan pangan melalui
Dewan Ketahanan Pangan.
2. Telaahan Renstra Badan Ketahanan Pangan Propinsi
Visi Renstra Badan Ketahanan PanganPropinsi
“Terwujudnya Ketahan Pangan Menuju Masyarakat NTB yang Sejahtera” Misi Renstra Badan Ketahanan Pangan Propinsi
a. Meningkatkan ketersediaan dan kewaspadaan pangan
b. Meningkatkan keterjangkauan dan kestabilan harga pangan
c. Meningkatkan keanekaragaman konsumsi pangan dan gizi masyarakat
d. Meningkatkan keamanan pangan segar
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 31
e. Meningkatkan kelancaran pelayanan dan kualitas sumberdaya aparatur
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram
Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman,
produktif, efektif, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, berbasis perdagangan,
jasa dan industri kreatif yang bertaraf nasional.
Dalam RTRW Nasional, Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan
Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai simpul utama transportasi serta kegiatan
perdagangan dan jasa skala regional. Sementara dalam RTRW Provinsi NTB, Kota
Mataram ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mataram Metro di
bidang pertumbuhan ekonomi.
RTRWK berfungsi sebagai :
a. Penyelarasan kebijakan penataan ruang nasional, provinsi dan kota
b. Acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan masyarakat
untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang
berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota.
Kedudukan RTRWK yaitu sebagai pedoman bagi :
a. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), rencana
rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya
b. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota
c. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor, antar
daerah, dan antara pemangku kepentingan
d. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi dan
e. penataan ruang kawasan strategi kota
Penyusunan rencana pembangunan harus disesuaikan dengan perencanaan tata
ruang sebagai wadah dimana perencanaan tersebut akan diimplementasikan sehingga
lokasi kegiatan akan dijalankan dapat diarahkan.
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 32
Penyediaan RTH publik dan privat yang menjadi target pemerintah Kota Tahu 2016
sebesar 20%, bukan saja melalui penambahan luasan tapi juga melalui pengembangan
roof garden, wall garden, urban farming, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 1 Tahun 2007 yang mengklasifikasikan RTH dengan pengembangan kawasan
pusat ekologi kota, penertiban Peraturan Daerah tentang green building serta zoning
regulation.
Dalam kebijakan struktur ruang kota untuk mewujudkan pusat pelayanan kota yang
efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota
perdagangan dan jasa yang didukung industri kratif dalam lingkup kawasan perkotaan,
perencanaan yang berkaitan dengan pengembanngan Mataram sebagai kota jasa
menjadi perhatian penting.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam
proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan
yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis
meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan dapat dioperasionalkan dan secara
moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan dan menjawab persoalan
yang dihadapi dalam pembangunan.
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi OPD adalah kondisi yang menjadi
perhatian dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi
OPD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu stategis adalah keadaan
yang apabila tidak diantipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau
sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk
meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
Pembangunan ketahanan pangan di Kota Mataram masih dihadapkan pada isu-isu
spesifik yang masih perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Beberapa
isu strategis yang perlu diperhatikan dalam pembangunan ketahanan pangan antara
lain :
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 33
1. Pemantapan ketersediaan pangan berbasis kemandirian, dengan isu yang
berkembang adalah :
a. Kapasitas produksi lokal/domestik, menghadapi permasalahan antara lain : 1)
laju peningkatan produksi pangan cenderung melandai sedangkan laju
pertambahan penduduk meningkat setiap tahunnya; 2) hasil produksi pangan
selain untuk mencukupi daerah sendiri juga untuk mencukupi daerah yang
lain.
b. Kelestarian sumberdaya lahan dan air saat ini serta tingkat alih fungsí lahan
pertanian ke non pertanian (perumahan, perkantoran dll). Kondisi sumber air
di Kota Mataram perlu diwaspadai, daerah tangkapan air yakni daerah aliran
sungai (DAS) kondisi lahannya harus sudah mendapatkan perhatian yang
serius. Ancaman defisit air dan ancaman banjir, erosi, dan tanah longsor pada
musim hujan bergantian dengan kekeringan hebat pada musim kemarau. Bila
laju degradasi terus berjalan maka akan mempercepat terjadinya defisit air.
c. Cadangan pangan. Adanya kondisi iklim yang tidak menentu sehingga sering
terjadi pergeseran penanaman, masa pemanenan yang tidak merata
sepanjang tahun, serta sering timbulnya bencana yang tidak terduga
(banjir,longsor, kekeringan, gempa) memerlukan sistem pencadangan pangan
yang baik.
2. Peningkatan kemudahan dan kemampuan mengakses pangan, dengan isu yang
berkembang antara lain :
a. Pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Masyarakat yang rendah dalam mengakses pangan ada pada golongan
masyarakat miskin, yang kebanyakan tinggal di pedesaan/kelurahan di mana
umumnya adalah petani dan nelayan.
b. Kelancaran distribusi dan akses pangan. Permasalahan yang dijumpai adalah:
1) infrastruktur distribusi, 2) sarana dan prasarana pasca panen, 3)
pemasaran dan distribusi antar dan keluar daerah dan isolasi daerah, 4)
sistem informasi pasar, 5) keterbatasan Lembaga pemasaran daerah, 6)
hambatan distribusi karena pungutan resmi dan tidak resmi, 7) kasus
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 34
penimbunan komoditas pangan oleh spekulan, 8) adanya penurunan akses
pangan karena terkena bencana.
c. Penjaminan stabilitas harga pangan. Isu stabilitas harga pangan penting
karena : (1) masa panen yang tidak merata sepanjang bulan, sehigga harga
tinggi pada masa paceklik dan rendah pada waktu musim panen, 2) harga
pangan dunia semakin tidak menentu, dan Indonesia sangat rentan terhadap
pengaruh pasar dunia. Di samping itu, dengan adanya stabilitas harga pangan
akan menguatkan posisi tawar petani dan menjamin akses pangan
masyarakat.
3. Peningkatan Kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju gizi seimbang
berbasis pada pangan lokal, dengan permasalahan dan isu yang berkembang
adalah :
a. Konsumsi beras masih cukup tinggi, walaupun kualitas konsumsi terus
meningkat namun konsumsi pangan sumber protein, sumber lemak dan
vitamin/mineral masih jauh dari harapan. Konsumsi pangan dengan bahan
baku dari terigu terus mengalami peningkatan.
b. Faktor penyebab belum berkembangannya pangan lokal adalah : (1) belum
berkembangnya teknologi tepat guna dan terjangkau mengenai pengolahan
pangan berbasis tepung umbi-umbian lokal dan pengembangan aneka
pangan lokal lainnya, (2) belum berkembangnya bisnis pangan untuk
peningkatan nilai tambah ekonomi melalui penguatan kerjasama pemerintah-
masyarakat-dan swasta, (3) belum optimalnya usaha perubahan perlaku
diversifikasi konsumsi pangan dan gizi sejak usia dini melalui jalur pendidikan
formal dan non formal, (4) rendahnya citra pangan lokal, (5) belum
optimalnya Pengembangan program perbaikan gizi yang cost effective,
diantaranya melalui peningkatan dan penguatan program fortifikasi pangan
dan program suplementasi zat gizi mikro khususnya zat besi dan vitamin A
4. Peningkatan status gizi masyarakat, permasalahan dan isu yang berkembang
diantaranya :
a. Jumlah anak balita dengan status gizi buruk dan gizi kurang di Kota Mataram
tahun 2016 sebesar 18,60% dan beberapa masalah gizi lainnya seperti anemia
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 35
gizi besi (AGB), gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) dan kurang vtamin
A (KVA), masalah kurang energi kronis (KEK) dan ada saat yang bersamaan
pada kelompok usia produktif juga terdapat masalah kegemukan dan
obesitas.
b. Peningkatan status gizi harus dilakukan dengan dalam rangka mengurangi
jumlah penderita gizi kurang, termasuk kurang gizi mikro yang diprioritas
pada kelompok penentu masa depan anak, yaitu, ibu hamil dan calon ibu
hamil/remaja putri, ibu nifas dan menyusui, bayi sampai usia dua tahun tanpa
mengabaikan kelompok usia lainnya. Hal ini dapat ditempuh melalui : (1)
komunikasi, informasi dan edukasi tentang gizi dan kesehatan, (2) penguatan
kelembagaan pedesaan seperti Posyandu, PKK, dan Dasa Wisma; (3)
peningkatan efektivitas fungsi koordinasi lembaga-lembaga pemerintah dan
swasta di pusat dan daerah, dibidang pangan dan gizi.
5. Peningkatan mutu dan keamanan pangan, isu dan permasalahan yang terjadi
antara lain :
a. Saat ini masih cukup banyak digunakan bahan tambahan pangan (penyedap,
pewarna, pemanis, pengawet, pengental, pemucat dan anti gumpal) yang
beracun atau berbahaya bagi kesehatan.
b. Masih kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat konsumen
maupun produsen (khususnya industri kecil dan menengah) terhadap
keamanan pangan, yang ditandai merebaknya kasus keracunan pangan baik
produk pangan segar maupun olahan.
c. Belum ada sangsi yang tegas terhadap pelanggaran peraturan keamanan
pangan. Oleh karena itu usaha-usaha untuk pencegahan dan pengendalian
keamanan pangan harus dilakukan.
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 36
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram
4.1.1 V I S I
Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram menetapkan Visinya adalah :
“Menjadikan Dinas Ketahanan Pangan Yang Proaktif Dan Aspiratif Dalam
Mewujudkan Ketahanan Pangan Yang Berkelanjutan.” Uraian Visi Dinas Ketahanan
Pangan Kota Mataram yaitu mewujudkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat
sesuai dengan misi pembangunan Kota Mataram dengan mengutamakan sumber daya
manusia dan sumber daya alam lokal yang tersedia.
4.1.2 MISI
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat
dilaksanakan dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan.
Dengan adanya misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan
(Stake Holders) dapat mengenal Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram dan
mengetahui peran serta program – programnya juga hasil yang akan diperoleh dimasa
yang akan datang. Berdasarkan Visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan
Misi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan ketersediaan pangan dengan mengandalkan produktifitas dan
potensi lokal.
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 37
b. Meningkatkan konsumsi pangan yang cukup dan bermutu dengan mengandalkan
keanekaragaman sumber pangan lokal.
c. Meningkatkan keanekaragaman konsumsi pangan dan gizi masyarakat
d. Meningkatkan keamanan pangan segar
e. Meningkatkan kualitas SDM aparat dan mendorong partisipasi masyarakat sebagai
kekuatan utama ketahanan pangan
4.2. Tujuan
Dalam upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan Dinas Ketahanan Pangan
Kota Mataram, memiliki tujuan utama yaitu :
1. Terpenuhinya ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, berdasarkan pendekatan Pola Pangan Harapan (PPH).
2. Mengembangkan dan meningkatnya sistim pengawasan mutu dan keamanan pangan
3. Mengembangkan sistim distribusi, harga dan cadangan pangan untuk memelihara stabilitas pasokan dan harga pangan yang terjangkau bagi masyarakat
4. Mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan penurunan konsumsi beras perkapita
4.3. Sasaran
a. Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan yang bergizi, simbang dan aman dengan memanfaatkan pangan lokal
b. Meningkatnya pengawasan keamanan pangan masyarakat c. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pemanfaatan pekarangan
untuk tanaman pangan
4.4. Strategi
Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang dirancang
secara konseptual, analistis, rasional dan komprehensip. Strategi Dinas Ketahanan
Pangan Kota Mataram adalah :
1. Menciptakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman
( B2SA ) melalui pengembangan pangan lokal.
2. Mengoptimalisasi pemanfaatan pekarangan untuk kelompok Kawasan Rumah
Pangan Lestari
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 38
3. Meningkatkan Sistim kewaspadaan dan gizi untuk mencegah penanggulangan
kerawanan pangan
4. Menguatkan sistim pengawasan pangan dan pembinaan keamanan pangan
Sedangkan Kebijakan yang ditetapkan oleh Dinas Ketahanan Pangan adalah :
1. Peningkatan skor PPH serta peningkatan keamanan pangan segar
2. Peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan dan pengembangan
ketahanan pangan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya.
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 39
Tabel. 2.7. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Organisasi Perangkat Daerah
No
Tujuan
Sasaran
Indikator kinerja
Satua
n
Kondisi
awal
Target kinerja pada tahun
Kondisi
akhir
Renstra 2106 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Mempercepat
penganekaragaman konsumsi
pangan yang beragam, bergizi,
seimbang dan aman guna
meningkatkan kualitas SDA dan
penurunan konsumsi beras
perkapita
Meningkatnya
penganekaragamanan
konsumsi pangan yang
bergizi, seimbang dan
aman dengan
memanfaatkan pangan
lokal
Persentase Pola Pangan
Harapan
%
82,13
83,50
84,50
85,00
85,50
86,00
86,50
87,00
2 Mengembangkan dan
meningkatkan sistim
pengawasan mutu dan keamanan
pangan
Meningkatnya pengawasan
keamanan pangan
masyarakat
Prsentase Keamanan
Pangan Yang
dikonsumsi
%
80
80
80
85
85
85
90
90
3 Terpenuhinya ketersediaan
pangan dalam jumlah yang
cukup, berdasarkan pendekatan
pola pangan harapan dan
optimalisasi pemanfaatan
pekarangan
Meningkatnya Peran serta
masyarakat dalam
pemanfaatan pekarangan
untuk tanaman pangan
Peningkatan kesadaran
masyarakat dalam
pemanfaatan
pekarangan untuk
tanaman pangan
strategis
Kelo
mpok
5
5
6
6
6
6
8
8
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 40
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata
pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman
Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Indikator
Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis
instansi pemerintah. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota
Mataram juga melakukan reviu terhadap indikator kinerja utama baik tingkat
Pemerintah Daerah maupun tingkat Organisasi Perangkat Daerah dalam melakukan
reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang
sangat memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target Indikator
Kinerja Utama Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram tahun 2016 – 2021 dapat dilihat
pada Tabel 2.8 sebagai berikut :
Tabel 2.8 Target Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram
Tahun 2016 – 2021
No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN PENJELASAN
1 Meningkatnya
penganekaragamanan konsumsi
pangan yang bergizi, seimbang
dan aman dengan memanfaatkan
pangan lokal
Persentase Pola
Pangan Harapan
%
Pola pangan harapan merupakan suatu metode yang digunakan untuk menilai jumlah dan komposisi atau ketersediaan pangan, golongan bahan pangan. Cara perhitungan PPH : Penyediaan pangan terdiri dari komponen produksi, perubahan stok, impor dan ekspor
2 Meningkatnya pengawasan
keamanan pangan masyarakat
Persentase
Keamanan Pangan
Yang dikonsumsi
%
Melakukan uji lab terhadap 6 sampel produk segar yang biasa dikonsumsi masyarakat
3 Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam pemanfaatan
pekarangan untuk tanaman
pangan
Peningkatan
kesadaran
masyarakat dalam
pemanfaatan
pekarangan untuk
tanaman pangan
strategis
Kelompok
Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap kelompok KRPL dalam pemanfaatan lahan pekarangan
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 41
4.6. Strategi dan Kebijakan Organisasi Perangkat Daerah
Untuk merumuskan strategi dan kebijakan Organisasi Perangkat Daerah yang
perlu diperhatikan adalah kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam
mengembangkan kelembagaan secara menyeluruh, untuk itulah perlu dilakukan
analisis terhadap faktor-faktor tersebut sebagai berikut :
A. Nilai-Nilai Strategis Organisasi
Nilai – nilai strategis yang menjadi landasan Dinas Ketahanan Pangan Kota
Mataram dalam melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan dalam
mewujudkan Visi dan Misi tersebut adalah untuk menuju Kota Mataram yang
Maju, Religius dan Berbudaya. Hal ini mencerminkan nilai-nilai yang perlu
dimiliki oleh suatu organisasi adalah sebagai berikut :
1. Prestasi
Dalam melaksankan tugasnya selalu ditujukan untuk pencapaian hasil yang
memiliki kualitas tinggi
2. Dedikasi
Komitmen dan konsisten terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya
3. Partisipasi
Dalam pencapaian tujuan (Visi dan Misi) dilaksanakan secara bersama-sama
secara kolaborasi kohesifitas antar unsur-unsur intern dan kemitraan yang
harmonis dan dinamis
4. Akuntabilitas
Berorientasi pada pertanggungjawaban yang transparan baik dalam proses,
output maupun Outcome
5. Keterbukaan
Menerima saran dan kritik yang dapat meningkatkan kinerja organisasi
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 42
B. Lingkungan Strategis Organisasi
1. Analisis SWOT
Untuk mewujudkan dinamisasi dan sinkronisasi kegiatan dengan
kebutuhan dan kondisi faktual yang ada maka pengenalan lingkungan
strategis sangat penting untuk dilaksanakan, sehingga dalam analisis
lingkungan strategis ini diharapkan Dinas Ketahanan Pangan Kota Matraam
dapat lebih mengenal mengenai faktor-faktor internal dan eksternal yang
diperkirakan dapat mempengaruhi terhadap kinerja suatu organisasi.
Faktor internal dapat berupa potensi (strategi) dan
kelemahan(eakness), yang penting untuk dipahami seberapa besar kekuatan
yang dapat dimabfaatkan dan seberapa besar kekuatan yang dapat
dimanfaatkan dan seberapa besar kelemahan yang harus diatasi. Sedangkan
faktor eksternal merupakan faktor yang timbul dari lingkungan diluar
organisasi tetapi diperkirakan memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja
organisasi dapat berupa peluang (opportunities) dan tantangan (theats).
2. Analisis Lingkungan Internal ( ALI )
1. Kekuatan ( Strenghts )
a. Adanya Perwal Nomor 54 Tahun 2016
b. Adanya Sumber Daya Manusia (SDM)
c. Adanya dukungan dana APBD yang berkesinambungan
d. Jumlah saranan dan prasarana yang memadai
e. Dukungan regulasi ketahanan pangan
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 43
2. Kelemahan ( Weakness)
a. Pelayanan terhadap masyarakat masih belum optimal
b. Masih rendahnya kinerja aparat dinas
c. Lingkungan kerja yang kurang mendukung
d. Belum dapat diterapkannya peraturan perundang-undangan
secara tegas
e. Kualitas sarana dan prasarana yang kurang memadai
f. Penguasaan dan penerapan kemajuan teknologi belum optimal
g. Kurangnya jumlah dan penempatan aparatur khusus yang teknis
tidak sesuai keahliannya
h. Belum adanya Standar Operasional Prosedur
3. Analisis Lingkungan Eksternal
a. Peluang (Opportunities )
1. Terbukanya peluang kemitraan dengan pihak lain yang
berkaitan
2. Kemajuan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi
3. Dukungan strategi dan kebijakan Pemerintah Pusat
4. Adanya Dewan Ketahanan Pangan
b. Tantangan ( Threats )
1. Alih fungsi lahan pertanian semakin besar tiap tahun
sebagai dapat pesatnya kemajuan dan perkembangan
dinamika masyarakat Kota Mataram
2. Diversifikasi pangan masih rendah
3. Masuknya pangan impor dan berkembangnya makanan siap
saji akibat adanya pasar global
4. Citra birokrasi yang kurang baik dimata masyarakat
5. Mudahnya muncul isu politik
6. Tingginya daya kritis masyarakat
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 44
C. Analisis Stategis
Pendekatan analisis SWOT ( strenght, weakness, opportunity, threats)
disajikan untuk melihat kompleksitas permasalahan dasar sebagai strategi
untuk mengatasi dan menghilangkan atau mengurangi kelemahan dan
ancaman serta memperkuat atau meningkatkan kekuatan dan peluang.
Kekuatan ( Strength ) Kelemahan ( Weaknesses )
ALI ALE
a. Adanya Perwal Nomor 54 Tahun 2016
b. Adanya Sumber Daya Manusia (SDM)
c. Adanya dukungan dana APBD yang berkesinambungan
d. Jumlah sarana dan prasarana yang memadai
e. Dukungan Regulasi Ketahanan Pangan
a. Pelayanan terhadap masyarakat masih belum optimal
b. Masih rendahnya kinerja aparat dinas c. Lingkungan kerja yang kurang mendukung d. Belum dapat diterapkannya
peraturan perundang-undangan secara tegas
e. Kualitas sarana dan prasarana yang kurang memadai
f. Penguasaan dan penerapan kemajuan teknologi belum optimal
g. Kurangnya jumlah dan penempatan aparatur khusus yang teknis tidak sesuai keahliannya
h. Belum adanya Standar Operasional Prosedur
Peluang (opportunities)
S - O ( Pendorong ) O - W ( Status Quo )
a.terbukannya memitraan dengan pihak lain yang berkaitan
b.Kemajuan tehnologi, informasi, komunikasi dan transportasi
c.Dukungan strategi pemerintah pusat
d. Adanya Dewan Ketahanan Pangan
Adanya faktor-faktor kekuatan dan didukung faktor peluang maka visi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram adalah menjadikan dinas Ketahanan Pangan yang proaktif dan aspiratif dalam menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan
Adanya faktor-faktor eksternal merupakan peluang untuk mendorong tercapainya Visi dan Misi yang diharapkan namun sangat terpengaruh faktor-faktor intern berupa kelemahan yang menjadi kendala yang dapat memperlambat terealisisasinya Visi dan Misi
Tantangan (threat) S + T ( Status Quo ) T + W ( Penghambat ) a. Tingginya alih funsi lahan b. Diversifikasi pangan masih
rendah c. Masuknya pangan impor dan
makanan siap saji d. Citar birokrasi yang kurang
baik dimata masyarakat e. mudahnya muncul isu politis f. Daya kritis masyarakat yang
tinggi
Walaupun terjadi ancaman yang dapat menghambat terwujudnya visi dan misi tetapi dengan adanya faktor kekuatan dari internal dapat mengatasi ancaman tersebut
Faktor-faktor internal dan eksternal yang berupa kelemahan dan ancaman merupakn faktor-faktor yang sangan menghambat bahkan dapat mengagalkan pencapai Visi dan Misi yang telah disepakati
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 45
D. Faktor – faktor kunci Keberhasilan
Faktor-faktor kunci keberhasilan (critical succes factor ) merupakan faktor
yang sangat penting dalam penetapan pencapaian keberhasilan ini ditetapkan
dengan terlebih dahulu manganalisis faktor lingkungan baik internal maupun
ekternal dengan pendekatan SWOT analisis dilanjutkan untuk menentukan tingkat
urgensi dan dampak potensial serta skala prioritasnya.
Adapun faktor-faktor kunci keberhasilan dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Adanya peraturan perundang-undangan dan sarana prasarana yang mendukung
penyelenggaraan pemerintah yang baik
b. Tersedianya dan APBD yang mencukupi dan berkesinambungan
c. Adanya aparatur yang profesional
d. Net Working yaitu dukungan stake holder dengan membuat jaringan kerja dengan
pihak ketiga yang efektif dan efisien
e. Penerapan teknologi tepat guna
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 46
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Rencana Program dan Kegiatan
Program adalah satu bentuk instrumen yang berisi satu atau lebih kegiatan
yang dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah atau masyarakat yang
dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan
pembangunan daerah.
Kegiatan Organisasi Perangkat Daerah adalah bagian dari program yang
dilaksanakan oleh satu atau beberapa sebagai bagian dari pencapaian sasaran
terukur pada suatu program.
Rencana program dan kegiatan yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan
Kota Mataram untuk periode 2016 – 2021 antara lain :
1. Program Rutin Organisasi Perangkat Daerah
Program rutin OPD merupakan program yang berfungsi untuk mendukung
program utama/belanja langsung. Program rutin OPD ini berisi kegiatan atau
belanja rutin yang dilaksanakan oleh OPD. Program rutin yang dilaksanakan
oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram antara lain :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :
1) Penyediaan jasa surat menyurat
2) Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik
3) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan
dinas/operasional
4) Penyediaan jasa administrasi keuangan
5) Penyediaan Komponen instalasi listrik/penerangan bangnan kantor
6) Penyediaan ATK
7) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
8) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
9) Penyediaan makanan dan minuman
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 47
10) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
11) Penyediaan jasa administrasi kepegawaian
12) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
13) Penyususnan dokumen prencanaan
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan:
1) Pengadaan kendaraan dinas/operasional
2) Pengadaan mebeuler
3) Pengadaan alat studio dan komunikasi
4) Pengadaan komputer
5) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
6) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
7) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan antara lain :
1) Penyusunan laporan akuntabilitas instansi pemerintah (LKIP)
2) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun dan tahunan
3) Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
4) Penyusunan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja OPD
2. Program Urusan Wajib
Program urusan wajib merupakan program yang berisi kegiatan-kegiatan
pokok bidang ketahanan pangan. Hanya ada 1 (satu) program yaitu
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan antara
lain :
1) Pemantauan Daerah RawanPangan (PDRP)
2) Penyusunan Database Potensi Produksi Pangan
3) Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Makanan
4) Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
5) Prognosa KetersediaanPangan
6) Pengembangan rumah Pangan Lestari
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 48
7) Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat
8) Pemantauan dan analisis harga pangan pokok
9) Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
10) Pengembangan desa mandiri pangan
11) Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
12) Penguatan Pelaksanaan Kelembagaan Pangan
13) Pemantauan dan kajian Sisim Distribusi
5.2 Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan atau
kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan atau dampak yang
menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan.
Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat
spesifik di bidang ketahanan pangan daerah. Ada tiga aspek penting ketahanan
pangan yaitu :
1. Ketersediaan pangan, yang diartikan bahwa pangan tersedia cukup untuk
memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, baik jumlah maupun mutunya serta
aman;
2. Distribusi pangan, adalah pasokan pangan yang dapat menjangkau keseluruh
wilayah sehingga harga stabil dan terjangkau oleh rumah tangga; dan
3. Konsumsi pangan, adalah setiap rumah tangga dapat mengakses pangan yang
cukup dan mampu mengelola konsumsi yang beragam, bergizi dan seimbang
serta prefarensinya.
Dari ke tiga aspek tersebut, ada 4 (empat) jenis pelayanan dasar, yaitu
1. Bidang ketersediaan dan cadangan pangan;
2. Bidang distribusi dan akses pangan;
3. Bidang penganekaragaman dan keamanan pangan; dan
4. Bidang penanganan kerawanan pangan.
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 49
5.3 Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Kelompok sasaran adalah kumpulan target atau hasil yang diharapkan dari
suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. Kelompok
sasaran pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram adalah sebagai berikut :
1. Keluarga miskin, perempuan buta huruf, dan masyarakat gizi buruk
2. Kelompok wanita tani
3. Pengrajin/pengolahan pangan lokal
4. Perubahan pola konsumsi di masyarakat
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 50
BAB VI
INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja Organisasi Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan
dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan
kinerja yang akan dicapai organisasi perangkat daerah dalam 5 ( lima ) tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ).
Indikator Kinerja dalam Rencana Strategis merupakan alat ukur
keberhasilan kinerja dalam pencapaian visi dan misi dalam pelaksanaan
pembangunan untuk periode waktu 5 ( Lima ) tahun. Secara rinci indikator kinerja
Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD dapat dilihat pada tabel berikut ;
Tabel. 2.9
Indikator Kinerja OPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No
Sasaran
Indikator
kinerja
Kondisi
kinerja
pada
awal
periode
RPJMD
(Tahun
0)
Target kinerja pada tahun
Kondisi
akhir
Renstra 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Meningkatnya
penganekaragamana
n konsumsi pangan
yang bergizi,
seimbang dan aman
dengan
memanfaatkan
pangan lokal
Persentase
Pola Pangan
Harapan
82,13
83,50
84,50
85,00
85,50
86,00
86,50
87,00
2 Meningkatnya
pengawasan
keamanan pangan
masyarakat
Persentase
Keamanan
Pangan
Yang
dikonsumsi
80
80
80
85
85
85
90
90
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 51
3 Meningkatnya Peran
serta masyarakat
dalam pemanfaatan
pekarangan untuk
tanaman pangan
Peningkatan
kesadaran
masyarakat
dalam
pemanfaatan
pekarangan
untuk
tanaman
pangan
strategis
5
5
6
6
6
6
8
8
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 52
BAB VII
PENUTUP
Dalam mengantipasi perkembangan pada masa yang akan datang ditengah-tengah
persaingan yang semakin tajam, Maka Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram bekerja
karena untuk mempersiapkan diri dan secara terus menerus melakukan perubahan kearah
perbaikan dengan melalui tahapan-tahapan yang konsisten dan berkelanjutan serta
berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat yang optimal
Dalam Inpres Nomor. 7 Tahun 1999 terkandung bahwa perencanaan strategis
merupakan suatu proses yang beorientasi apad ahasil yang ingin dicapai selama kurun
waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahun dengan memperhatikan potensi, peluang dan
kendala yang mungkin timbul
Adapun rencana strategi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram tahun 2016 – 2021
merupakan acuan bagi pembangunan ketahanan pangan khususnya di Kota Mataram yang
bersifat fleksibel dan dinamis selam proses pembagunan ketahanan pangan sesuai dengan
visi dan misi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram yang telah ditetapkan
Dengan rencana strategis ini diharapkan akan terjadi sinkronisasi program antar
instansi/lembaga terkait dalam pembangunan Ketahanan Pangan di Kota Mataram.
Mataram, Februari 2017 Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Kota Mataram
Ir. Hj. Tasnim Sastiani Nip. 19590714 198508 2 001
PEMERINTAH KOTA MATARAM
D I N A S K E T A H A N A N P A N G A N
Jl. Dr. Soedjono Lingkar Selatan Mataram Telp. (0370) – 643085 Fax : (647158)
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN
KOTA MATARAM
NOMOR :
TENTANG
PENETAPAN RENCANA STRATEGIS DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA MATARAM TAHUN 2016-2021
KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA MATARAM,
Menimbang : a. bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Selama Kurun waktu 5 (lima) Tahun;
b. bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra-SKPD) Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram di susun untuk memberikan kepastian kebijakan dalam melaksanakan program dan kegiatan Dinas Ketahanan
Pangan Kota Mataram; c. bahwa sesuai dengan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Renstra SKPD ditetapkan dengan peraturan Pimpinan SKPD setelah disesuaikan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota
Mataram tentang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016-2021.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
13. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembagunan Daerah;
15. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
16. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan
Pemerintahan Daerah Kota Mataram;
17. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 10 Tahun 2016
tentang Rencana Pembagunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2016-2021;
18. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2016 Nomor 1 Seri D);
19. Keputusan Walikota Mataram Nomor: 675/VIII/2016
tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Rencana
Pembagungunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram.
MEMUTUSKAN:
PERTAMA : Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram
Tahun 2016-2021.
KEDUA : Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016-2021 sebagaimana Diktum Pertama merupakan
landasan bagi unit kerja di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram dalam melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD yang telah
ditetapkan.
KETIGA : Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram
Tahun 2016-2021 dijadikan bahan acuan dalam evaluasi kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram.
KEEMPAT : Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram
Tahun 2016-2021 sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Mataram pada tanggal :
Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Kota Mataram,
Ir. Hj. Tasnim Sastiani
NIP. 19590714 198508 2 001
Tembusan disampaikan kepada Yth: 1. Bapak Walikota Mataram (sebagai laporan);
2. Sekretaris Daerah Kota Mataram (sebagai laporan); 3. Inspektur Kota Mataram;