kota mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/renstra-dkp-.pdf · dalam ketentuan perundang-undangan...

61
i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Kuasa, karena atas izin dan rahmat-Nya, sehingga Rencana Strategis (Renstra ) Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 2021 ini dapat diselesaikan. Penyusunan Renstra ini sebagai bentuk dari penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram selama 5 (lima) tahun yang mengacu kepada tugas pokok dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah, serta memberikan kebijakan umum dan program pembangunan daerah di Bidang Ketahanan Pangan selama lima tahun kedepan. Selanjutnya Renstra ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan untuk penyusunan Rencana Kerja Tahunan (Renja) Organisasi Perangkat Daerah serta disesuaikan dengan kebijakan Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Kami yakin dan percaya bahwa dokumen Renstra ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang terkait dengan penyempurnaan dokumen ini sangat diharapkan sehingga dokumen ini benar-benar dapat dijadikan acuan pelaksanaan pembangunan di Bidang Ketahanan Pangan. Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Renstra ini. Mataram, Februari 2017 KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA MATARAM Ir. Hj. TASNIM SASTIANI Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19590714 198508 2 001

Upload: vokien

Post on 11-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

K A T A P E N G A N T A R

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Kuasa, karena atas izin dan

rahmat-Nya, sehingga Rencana Strategis (Renstra ) Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

Tahun 2016 – 2021 ini dapat diselesaikan.

Penyusunan Renstra ini sebagai bentuk dari penjabaran Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram selama 5 (lima) tahun yang mengacu

kepada tugas pokok dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah, serta memberikan kebijakan

umum dan program pembangunan daerah di Bidang Ketahanan Pangan selama lima tahun

kedepan.

Selanjutnya Renstra ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan untuk penyusunan

Rencana Kerja Tahunan (Renja) Organisasi Perangkat Daerah serta disesuaikan dengan

kebijakan Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Kami yakin dan percaya bahwa dokumen Renstra ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang terkait dengan penyempurnaan dokumen

ini sangat diharapkan sehingga dokumen ini benar-benar dapat dijadikan acuan pelaksanaan

pembangunan di Bidang Ketahanan Pangan.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penyusunan Renstra ini.

Mataram, Februari 2017

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN

KOTA MATARAM

Ir. Hj. TASNIM SASTIANI

Pembina Utama Muda (IV/c)

NIP. 19590714 198508 2 001

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………….………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ii

BAB. 1 PENDAHULUAN …………………………………....................... 1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1

1.2 Landasan Hukum ……………………..…................................................ 2

1.3 Maksud dan Tujuan ………………………………………………..…… 4

1.4 Sistematika Penulisan …………..……………………………................. 5

BAB. 2 GAMBARAN PELAYANAN OPD ................................................... 7

2.1 Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ....................... 7

2.2 Sumber Daya OPD ..................................................................................... 10

2.3 Kinerja Pelayanan OPD............................................................................... 11

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ……………… 17

BAB. 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

OPD ......................................................................................................

26

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

……………………………………………………………………………...

26

3.2 Telaahan, Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih …………………………………….…………….............................

26

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra .............................................................. 28

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)......................................... 30

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis .............................................................. 32

BAB. 4 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 36

4.1 Visi dan Misi Dinas Ketahanan Pangan ......................................................... 36

4.1.1 Visi .................................................................................................... 36

4.1.2 Misi .................................................................................................. 36

4.2. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Dinas Ketahanan Pangan ............. 37

iii

4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Ketahanan Pangan .......................................

37

BAB 5. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF .....................

45

5.1 Rencana program dan kegiatan .................................................................. 45

5.2 Indikator Kinerja ......................................................................................... 47

5.3 Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif .............................................. 48

BAB 6. INDIKATOR KINERJA OPD MENGACU KEPADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD .

49

BAB 7. PENUTUP ......................................................................................................... 52

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyusunan Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah ( Resntra – OPD )

Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahu 2016 – 2021 pada dasarnya dilatar

belakangi oleh tekad dan kesungguhan untuk melaksanakan tugas yang ditetapkan

dalam ketentuan perundang-undangan yang ada maupun Dokumen Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

serta ikut memenuhi tuntutan visi, misi dan agenda pembangunan Walikota Mataram

sebagai acuan adalam penyelenggaraan pembangunan di Kota Mataram.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun

Rencana Pembangunan Daerah secara sistimatis, terarah terpadu dan tanggap terhadap

perubahan, dengan jenjang perencanaan jangka panjang ( 25 tahun) , jangka menengah

( 5 tahun ), maupun jangka pendek ( 1 tahun ). Setiap daerah harus menetapkan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan jangka

Menengah Daerah (RPJMD) dan Dokumen tersebut akan menjadi acuan untuk

penyusunan rencana organisasi perangkat daerah. Renstra OPD Dinas Ketahanan

Pangan Kota Mataram tahun 2016 – 2021 merupakan penjabaran visi, misi dan

program Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram yang akan dilaksanakan dalam periode

5 tahun yaitu untuk tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 menyesuaikan dengan

RPJMD Kota Mataram. Penyusunan Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

tahu 2016 – 2021 berpedoman pada RPJP Kota Matram Rahun 2005 – 2025 dan RPKMD

Kota Mataram tahun 2016 – 2021 dengan memperhatikan sumberdaya dan potensi

yang dimiliki , faktor keberhasilan , evaluasi pembangunan sert isu strategis yang

berkembang.

Mengingat peran dan fungsi Renstra Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram

sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat maka penyusunan Renstra Dinas

Ketahanan Pangan Kota Mataram dilakukan secara transparan dan partisipatif untuk

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 2

menghasilkan dokumen perencanaan yang berkesinambungan yang nantinya akan

dijabarkan kembali secara lebih teknis di Rencana Kerja ( Renja ).

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota

Mataram tahun 2016 – 2021 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 );

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005

tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia 2007

Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi

Pangan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republlik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor

4585);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tata Cara Penyusunan Rencana

Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 2006 Nomor

97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664 );

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 3

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah ( Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817 );

12. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010-2014.

13. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan;

14. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah;

15. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28

Tahun 2010, Nomor 0199/MPPN/04/2010, Nomor PMK/PMK07/2010 tentang

Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

16. Peraturan Provinsi Nusa Tenggara barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RJPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun

2005-2025;

17. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram.

18. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ) Kota Mataram Tahun 2005-

2025.

19. Peraturan Walikota Kota Mataram Nomor 54 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan

Kota Mataram

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan

Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 ini adalah sebagai penjabaran dari tujuan secara

struktur, sesuatu yang akan dicapai dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 4

atau bulanan. Hal tersebut dituangkan berupa program dan kegiatan beserta besaran

dan tahapan pencapaiannya, serta sebagai perangkat untuk mencapai harmonisasi

perencanaan pembangunan ketahanan pangan secara menyeluruh, terintegrasi, efisien

dan sinergi dengan sektor lain dalam mencapai tujuan pembangunan ketahanan pangan

yang berlangsung selama kurun waktu 1 – 5 tahun kedepan yaitu pada 2016-2021.

Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi yang akan atau ingin

dicapai dalam jangka waktu 1 – 5 tahun. Secara spesifik penyusunan Rencana Strategis

Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 ini bertujuan untuk:

1. Memberi arah bagi program dan kegiatan pada Dinas Ketahanan Pangan

Kota Mataram.

2. Sebagai landasan penyusunan RAPBD pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram.

3. Sebagai bahan acuan penilaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram.

4. Sebagai acuan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

( LKIP ) Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Kepada Sekretaris Daerah dan DPRD.

1.4. Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.

Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021

memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program prioritas dan

kegiatan pembangunan berdasarkan pagu angggaran kantor yang bersifat indikatif

untuk jangka waktu 5 tahun, sesuai dengan tugas dan fungsi yang berpedoman pada

RPJMD Kota Mataram. Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan

daerah, sebagaimana yang diamanatkan dalam Visi dan Misi Kepala Daerah, Rencana

Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 merupakan

salah satu bagian yang utuh dari manajemen kerja dilingkungan kantor khususnya

dalam menjalankan agenda pembangunan Kota Mataram (RPJPD dan RPJMD).

Dengan menterjemahkan secara strategis, sistematis dan terpadu kedalam tataran

yang lebih teknis, yaitu: tujuan, strategi, kebijakan, program prioritas, kegiatan, serta

tolak ukur kinerja pencapaiannya.

Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram ini disusun sesuai amanat

Undang-Undang Nomor 25 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

yang menyatakan bahwa rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah Daerah,

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 5

yang selanjutnya akan diimplementasikan menjadi Rencana Strategi (Renstra)

Daerah adalah dokumen perencanaan strategis untuk periode 5 ( lima ) tahun.

1.5. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

Tahun 2016 - 2021 adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Masud dan Tujuan 1.4 Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 1.5 Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN UMUM PENYELENGGARAAN PELAYANAN SKPD KOTA MATARAM

2.1 Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi 2.2 Struktur Organisasi 2.3 Susunan Kepegawaian

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD

3.1 Kondisi Umum 3.2 Isu-isu Strategis

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD KOTA MATARAM 4.1 Visi

4.2 Misi

4.3 Tujuan

4.4 Strategi

4.5 Kebijakan

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN SUMBER PENDANAAN SKPD KOTA MATARAM BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN SKPD

BAB VII. PENUTUP

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 6

BAB II

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA MATARAM

2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi

a. Kedudukan

Dengan adanya Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011

tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Walikota

Mataram Nomor 54 Tahun 2016 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Ketahanan Pangan Kota Mataram yang secara resmi bertugas untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat Kota Mataram dalam ketahanan pangan dengan

memanfaatkan potensi lokal yang ada. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah, maka keluarlah Peraturan Walikota

Kota Mataram Nomor 54 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram yang ditetapkan

pada tanggal 21 November 2016.

b. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Dinas merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah

dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

c. Fungsi

Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud menyelenggarakan

fungsi:

a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh wali kota terkait dengan tugas dan

fungsinya.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 7

d. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram adalah

sebagai berikut terdiri dari :

a. Kepala.

b. Sekretariat terdiri terdiri atas:

1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan.

2) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang terdiri dari:

1. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, terdiri atas:

1) Seksi Ketersediaan Pangan.

2) Seksi Kerawanan Pangan.

2. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, terdiri atas:

1) Seksi Distribusi Pangan.

2) Seksi Cadangan Pangan.

3. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, terdiri atas:

1) Seksi Konsumsi Pangan.

2) Seksi Keamanan Pangan.

d. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 8

Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKRETARIS

SUBBAGIAN PROGRAM DAN

KEUANGAN

SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

BIDANG KETERSEDIAAN

DAN KERAWANAN

PANGAN

BIDANG

DISTRIBUSI DAN

CADANGAN

PANGAN

BIDANG KONSUMSI DAN

KEAMANAN PANGAN

SEKSI KETERSEDIAAN

PANGAN

SEKSI DISTRIBUSI

PANGAN

SEKSI KERAWANAN

PANGAN

SEKSI KONSUMSI PANGAN

SEKSI KEAMANAN PANGAN

SEKSI CADANGAN

PANGAN

UPT

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 9

2.2. Sumber Daya Organisasi Perangkat Daerah ( OPD )

Dukungan dan komitmen pemerintah untuk melakukan perubahan mendasar

dalam cara pandang terhadap permasalahan yang dihadapi dan upaya untuk

mengatasinya dengan menempatkan pemerintah sebagai fasilator, diamisator dan

regulator merupakan kekuatan utama untuk mencapai keberhasilan pembangunan.

Disamping itu dengan memperioritaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia

baik dari segi ekonomi, pendidikan dan kesehatan sebagai program utama

pembangunan daerah merupakan cara cepat dalam memyelesaikan persoalan

mendasar. Terkait dengan hal tersebut, jumlah aparatur Dinas Ketahanan Pangan Kota

Mataram berdasarkan data dari Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sampai dengan

tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2 - 1 Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon Jabatan

No Uraian Eselon

I

Eselon II Eselon

III

Eselon

IV

Staf Jumlah

1 Kepala Dinas 1 1

2 Sekretariat 1 2 7 10

3 Bid. Ketersediaan dan

Kerawanan Pangan

1 2 2 5

4 Bid. Konsumsi dan

Keamanan Pangan

1 2 2 5

5 Bid. Distribusi dan

Cadangan Pangan

1 2 1 4

Sumber : Subbagian Umum dan Kepegawaian Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

Jumlah pegawai pada Dinas Ketahanan Pangna Kota Mataram adalah sebanyak 25

orang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil, sedangkan 16 orang berstatus Tenaga

Kontrak/Honor Daerah yang terdiri dari pejaga malam kantor 2 orang, penjaga malam

gudang cadangan pangan 1 orang, Peramusaji 5 orang, sopir 4 orang, cleaning service 4

orang. Sekretariat memiliki jumlah karyawan yang lebih banyak daripada bidang lain,

mengingat beban kerja di sekretariat yang cukup tinggi. Kondisi kepegawaian Dinas

Ketahanan Pangan Kota Mataram berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada

tabel.dibawah ini :

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 10

Tabel 2.2 Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Pendidkan Yang Ditamatkan

No Uraian S2 S1 D3 SLTA SLTP SD Jumlah

1 Kepala Dinas 1 1

2 Sekretariat 9 1 10

3 Bid. Ketersediaan dan Kerawanan

Pangan

1 3 1 4

4 Bid. Konsumsi dan Keamanan

Pangan

4

1 4

5 Bid. Distribusi dan Cadangan

Pangan

4 4

JUMLAH 1 21 2 1

Sumber : Subbagian Umum dan Kepegawaian Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

Kapasitas dan kapabilitas karyawan berkaitan erat dengan tingkat pendidikan.

Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2.2, tingkat pendidikan karyawan Dinas

Ketahanan Pangan Kota Mataram yang paling banyak adalah pendidikan Strata Satu

( S-1 ) sebanyak 21 orang. Tingkat pendidikan merupakan modal dasar yang penting

dalam peningkatan kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram secara umum.

Kendala dalam ketersediaan sumber daya manusia menjadi isu strategis pada

Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram khususnya mengenai kualitas dan

kuantitasnya.

2.3. Anggaran

Dari sisi anggaran Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram mendapat alokasi

anggaran yang meningkat dari tahun ke tahun, tabel dibawah ini memperlihatkan

jumlah alokasi anggaran 2012 – 2017 beserta serapan anggaranya sebagai berikut :

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 11

Tabel 2.3 Alokasi Anggaran Dinas Ketahanan Pangan 2012 – 2017

No. Tahun Anggaran Jumlah Anggaran (Rp)

1 2012 1.660.092.772

2 2013 1.651.089.091

3 2014 2.579.012.324

4 2015 2.524.080.408

5 2016 1.838.880.874

6 2017 4.131.961.298

Peningkatan alokasi anggaran berbanding lurus dengan serapan anggarannya,

penyerapan anggaran rata-rata diatas 90% dalam penyerapannya. Adapun permasalah

yang ada seringkali disebabkan karena beberapa kegiatan dilaksanakan pada APBD

Perubahan di bulan Oktober sehingga ada keterbatasan waktu dalam melaksanakan

kegiatan dan penyerapan anggarannya. Kecermatan dalam menyusun rencana kegiatan

dan anggaran (RKA) yang menjadi pedoman pelaksanaan program/kegiatan baik dari

sisi anggaran maupun dari indikator kinerja turut menentukan serapan dan alokasi

anggaran yang dibutuhkan.

2.4. Aset, Sarana dan Prasarana

Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram menempati kantor yang berdiri diatas

lahan milik Pemerintah Kotas Mataram yang beralamat di jalan Dr. Soejono Lingkar

selatan. Secara umum kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki dan dipergunakan

dalam mendukung pelaksanaan kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kota dapat dilihat

pada Tabel 2.4 sebagai berikut :

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 12

Tabel 2. 4 Rekapitulasi Sarana dan prasarana Dinas Ketahan Pangan Kota Mataram

sampai dengan Tahun 2017

Rekapitulasi Sarana dan Prasarana

No Nama Barang Banyaknya (unit)

Kondisi Barang

B KB RB

1 Kendaraan roda 4 3 3

2 Kendaraan Roda 2 22 22

3 Kendaraan Roda 3 1 1

4 Mesin Tik 5 5 2

5 Rak Kayu 19 19

6 Filling kabinet besi 6 6 2

7 Filling kayu 7 7

8 Brand Kas 1 1

9 Lemari kaca 1 1

10 Lemari kayu 22 22

11 Kursi Tamu 4 3 1

12 Kursi putar 18 18

13 Kursi lipat 25 25

14 Meja Biro 44 44 1

15 Meja rapat 14 14

17 Meja komputer 7 7

18 Wireless 3 3

19 P.C Unit 1 1

20 Komputer 14 2 1

21 Laptop 10 10

22 printer 16 16

23 Kamera digital 2 2

24 UPS 2 2

25 Lemari Es 1 1

26 Alas beras ( stafel) 10 10

27 Timbangan duduk 1 1

28 Mesin sidik jari 1 1

29 Facsmile 1 1

30 AC unit 6 6

31 AC Split 5 5

32 Kipas Angin 5 5 Sumber Data Kasubag Umum Dan Kepegawaian

Catatan : B = Baik KB = Kurang Baik RB = Rusak Berat

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 13

Lokasi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram yang cukup strategis memudahkan

aksebilitas dari dan menuju kantor Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram, lokasi yang

yang terpisah dari komplek perkantoran Pemerintah Kota Mataram di jalan Pejanggik

dapat memberikan peluang untuk menyelenggarakan kegiatan secara lebih mandiri dan

terfokus.

Demikian juga sarana pendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan yang

tersedia dalam jumlah dan kualitas yang memadai seperti kendaraan dinas maupun

peralatan penunjang pekerjaan (komputer, laptop dll) dengan anggaran untuk

pemeliharaan yang cukup memadai.

Permasalahan dalam pengelolaan barang berkaitan dengan inventarisasi aset

adalah banyaknya barang yang sudah rusak tetapi belum dilakukan penghapusan,

serta tidak tersediaanya tempat penyimpanan yang memadai untuk barang dan

dokumen produk Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram.

2.6. Kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

Capaian kinerja Dinas Ketahanan pangan dari semenjak berdirinya sampai dengan

tahun 2017 telah melalui lima tahun perjalanan pelaksanaan program dan kegiatan

yang menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Ketahanan Panga . Capaian tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Capaian berdasarkan kinerja keuangan

Tabel 2.5 Capaian berdasarkan Kinerja Keuangan Tahun 2012 – 2017

Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

No. Tahun Anggaran

Jumlah Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

Persentase (%)

1 2012 1.660.092.772 1.125.047.602 67,77

2 2013 1.651.089.091 1.494.996.565 90,55

3 2014 2.579.012.324 2.470.619.000 95,80

4 2015 2.524.080.408 2.358.144.298 93,43

5 2016 1.838.880.874 1.817.853.998 98,86

6 2017 4.131.961.298 3.967.048.369 96,01

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 14

Kinerja Dinas Ketahanan Pangan diarahkan pada program Peningkatan

Ketahanan Pangan. Pembangunan Ketahanan pangan terdiri dari 3 (tiga) pilar yaitu

(1) Ketersediaan, (2) Distribusi, dan (3) Pemanfaatan/Konsumsi.

Dinas Ketahanan Pangan mempunyai Standar Pelayanan Minimal (SPM)

berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/2010

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Propinsi dan

Kabupaten/Kota. Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan adalah

ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib

daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal, yang kualitas

pencapaiannya merupakan tolak ukur kinerja pelayanan ketahanan pangan yang

diselenggarakan oleh propinsi dan kabupaten/kota. Dalam hal ketentuan

SPM Bidang Ketahanan Pangan kabupaten/kota ditentukan 4 (empat)

jenis pelayanan dasar dengan 7 (tujuh) indikator dalam target pencapaian

tahun 2015 sebagaimana dapat kita lihat pada tabel berikut

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 15

Tabel 2.6 Capaian Kinerja berdasarkan Indikator Standar Pelayanan Minimal ( SPM )

N

o

JENIS PELAYANAN

DASAR

Capaian Indikator Kinerja

Indikator

2012

2013

2014

2015

TARGET

REALISASI

TARGET

REALISASI

TARGET

REALISASI

TARGET

REALISASI

A

Ketersediaan dan

Cadangan Pangan

1.Ketersediaan Energi dan

Protein Per kapita

2.Penguatan Cadangan Pangan

75

45

139,89 (-61,49)

80

50

148,26 24,97

85

55

171,78 14,26

90

60

155,05 20,00

B

Distribusi dan Akses

Pangan

3.Ketersediaan informasi

pasokan,harga dan akses

Pangan di daerah

4. Stabilitas Harga Dan pasokan

pangan

70

75

70 100

75

80

100 100

80

85

100 100

90

90

100,00

100,00

C

Penganekaragaman dan

Keamanan Pangan

5.Skor Pola Pangan Harapan

(PPH)

6.Pengawasan dan Pembinaan

Keamanan Pangan

75

65

71,90 100

80

70

77,20 100

85

75

80,80 50,00

90

80

82,13

100,00

D Penanganan Rawan

Pangan

7.Penanganan Rawan Pangan 45 N/A 50 100 55 100 60

100,00

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 16

pencapaian target sesuai dengan SPM rata-rata sudah tercapai. Untuk SPM

ketersediaan Energi dan protein perkapita pencapaian telah Ketersediaan Energi dan

Protein Per kapita untuk tahun 2015 sudah melampaui target yaitu sebesar (energi :

2.876,46 K.kal/Kap/Hr) lebih tinggi 476,46 K.kal/Kap/Hr dari anjuran sebesar 2.400

K.kal/Kap/Hr atau sebesar 19,85% dari standar anjuran. Dan (Protein : 119,85

gram/Kap/hari) lebih tinggi 56,85 gram/Kap/hari dari standar anjuran sebesar 63

gram/Kap/hari. Apabila diprosentasekan, ketersediaan protein penduduk di wilayah

Kota Mataram sebesar 90,24 % lebih tinggi dari standar anjuran. Sehingga indikator

Ketersediaan Energi dan Protein tahun 2015 adalah sebesar 155,05%.

Untuk Penguatan cadangan pangan Kota Mataram di tahun 2015 mendapat

alokasi dana dari APBD II sebesar 20 ton beras. Sehingga pada tahun 2015 nilai SPM

untuk indikator Penguatan Cadangan Pangan adalah sebesar 20%. Sementara

ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan daerah adalah sebesar 100 %

dan untuk stabilitas harga dan pasokan pangan adalah 100 %. Untuk perhitungan Skor

pola pangan harapan (PPH) Kota Mataram Tahun 2015, berdasarkan data Susenas

tahun 2014 adalah sebesar 82,13 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai capaian

SPM pada indikator Skor Pola Pangan Harapan Kota Mataram tahun 2015 masih kurang

dari target yaitu sebesar 82,13% kurang 2,87% lebih kecil dari target sebesar 85,00.

Untuk diketahui bahwa penyusunan PPH adalah tahun +1 dari data yang digunakan.

PPH yang disusun pada tahun 2015 merupakan data PPH pada tahun 2014 sehingga

target yang digunakan adalah target 2014. Untuk Pengawasan dan Pembinaan

Keamanan Pangan nilai SPM untuk Kota Mataram adalah sebesar 100%. Untuk

Penanganan Kerawanan Pangan sesuai dengan hasil pertemuan evaluasi pencapaian

SPM tingkat propinsi Nusa Tengggara Barat diambil kesepakatan bahwa data yang

dipakai untuk menentukan apakah suatu daerah termasuk rawan pangan atau tidak

adalah data SKPG, data peta kerawanan pangan dan data jumlah keluarga pra sejahtera.

Kabupaten/Kota dapat menggunakan salah satu atau semua sumber data tersebut

tergantung kesiapan data dari masing-masing Kabupaten/Kota. Untuk Kota Mataram

sampai dengan tahun 2015 masih menggunakan data SKPG yang dibuat setiap bulan

dari hasil pemantauan petugas setiap kecamatan. Dari hasil pemantauan yang dilakukan

didalam laporan SKPG terdapat 3 (tiga) data acuan bagi laporan SKPG. Data tersebut

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 17

adalah Ketersediaan, Akses dan pemanfaatan. Penanganan daerah rawan pangan

indikator pencapaian SPM untuk Kota Mataram adalah 100 %.

2.7. Tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan OPD

Dalam upaya melanjutkan pembangunan ketahanan pangan yang mengarah pada

kemandirian pangan, masih banyak permasalahan yang dihadapi baik dalam aspek

ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, penyediaan cadangan

pangan, penganekaragaman konsumsi pangan, penanganan keamanan pangan,

kelembagaan ketahanan pangan, maupun manajemen ketahanan pangan.

1. Ketersediaan dan Kerawanan Pangan

Ketahanan pangan pada tataran nasional merupakan kemampuan suatu bangsa

untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan dalam jumlah yang

cukup, mutu yang layak, aman dan halal yang didasarkan pada optimasi

pemanfaatan dan berbasis keragaman sumberdaya yang ada. Terpaut dengan hal

tersebut, maka permasalahan dalam ketersediaan dan kerawanan pangan

dihadapkan pada :

a. Produksi dan kapasitas produksi pangan di Kota Mataram semakin terbatas

karena :

1. berlanjutnya konversi lahan pertanian ke penggunaan nonpertanian,

2. menurunnya kualitas dan kesuburan lahan akibat kerusakan lingkungan,

3. semakin terbatas dan tidak pastinya ketersediaan air,

4. tingginya kerusakan lingkungan akibat perubahan iklim serta bencana alam,

serta kualitas lingkungan dan fungsi perlindungan alamiah semakin berkurang,

5. masih tingginya proporsi kehilangan hasil panen pada proses produksi,

penanganan hasil panen, dan pengelolaan pasca panen yang berdampak pada

penurunan kemampuan penyediaan pangan,

6. tidak terealisasinya harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi,

7. terbatasnya dukungan permodalan dipedesaan/kelurahan,

8. lambatnya penerapan tehnologi akibat kurangnya insentif ekonomi,

9. masih berlanjutnya pemotongan hewan ternak betina produksi sebagai sumber

protein hewani,

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 18

10. adanya gangguan hama dan penyakit pada tanaman dan ternak sehingga

menggangu upaya peningkatan produktivitas.

b. Jumlah permintaan pangan semakin meningkat seiring dengan peningkatan

jumlah penduduk, pemenuhan kebutuhan bahan baku industri dan penggunaan

c. Hasil analisis ketersediaan pangan belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai

dasar perencanaan dan pelaksanaan program

d. Pengelolaan kelembagaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat belum

berkembang secara optimal.

2. Distribusi dan harga pangan

Ketidakstabilan harga dan rendahnya efisiensi sistem pemasaran hasil-hasil pangan

merupakan kondisi yang kurang kondusif bagi produsen dan konsumen pangan

disebabkan:

1. lemahnya disiplin dan dan penegakan peraturan untuk menjamin sistem

pemasaran yang adil dan bertanggungjawab,

2. terbatasnya fasilitas perangkat keras dan lunak untuk mendukung transparasi

informasi pasar dan

3. Terbatasnya kemampuan teknis institusi dan pelaku pemasaran. Penurunan harga

komoditas pangan pada saat panen raya cenderung merugikan petani, sebaliknya

pada saat tertentu pada musim paceklik dan hari-hari besar harga pangan

meningkat tinggi dan menekan konsumen. Upaya pembinaan distribusi dan harga

pangan melalui pelaksanaan monitoring dan pemantauan harga pangan strategis

belum berjalan secara maksimal dan berkelanjutan, penyediaan hasil analisis, peta

distribusi pangan strategis serta hasil kajian distribusi dan harga pangan yang

akurat masih terbatas dan belum tersedia secara periodik. Sedangkan kerjasama

kelembagaan pemerintah dan kelembagaag masyarakat untuk mendorong

stabilisasi dan distribusi pangan di daerah sentra pangan masih perlu ditingkatkan.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 19

4. Penganekaragamanan dan Pola Konsumsi Pangan

Kualitas dan kuantitas konsumsi pangan sebagian besar masyarakat masih rendah

yang dicirikan pada pola konsumsi pangan yang belum beragam, bergizi, seimbang

dan aman. Kondisi tersebut tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang

dihadapai dalam pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan menuju pola

konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman antara lain:

1. keterbatasan kemampuan ekonomi dari keluarga,

2. keterbatasan pengetahuan dan kesadaran tentang pangan dan gizi,

3. adanya kecenderungan penurunan proporsi konsumsi pangan berbasis sumber

daya lokal,

4. lambatnya perkembangan, penyebaran, dan penyerapan teknologi pengolahan

pangan lokal untuk meningkatkan kepraktisan dalam pengolahan nilai gizi, nilai

ekonomi, nilai sosial, citra dan daya terima,

5. adanya pengaruh globalisasi industri pangan siap saji yang berbasis bahan impor,

6. adanya pengaruh nilai-nilai budaya kebiasaan makan yang tidak selaras dengan

prinsip konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman. Sampai saat ini

pembinaan penganekaragaman konsumsi pangan yang telah dilakukan masih

belum optimal yang ditandai oleh: 1) keterbatasan dalam memberikan dukungan

program bagi dunia usaha dan asosiasi yang mengembangkan aneka produk

olahan pangan lokal dan 2) kurangnya fasilitasi pemberdayaan ekonomi

masyarakat untuk meningkatkan aksesibilitas pangan yang beragam, bergizi

seimbang dan aman, 3) dukungan sosialisais, promosi dalam penganekaragaman

konsumsi pangan melalui berbagai media masih terbatas dan 4) masih sedikitnya

informasi menu/kuliner berbasis pangan lokal.

5. Keamanan Pangan

Hasil pemantauan dan evaluasi menunjukan bahwa masih banyak permasalahan

yang dihadapi dalam penanganan keamanan pangan antara lain:

1. kurangnya pengetahuan dan keperdulian masyarakat produsen dan konsumen

terhadap pentingnya keamanan pangan terutama pada produk pangan segar;

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 20

2. belum dipahami dan diterapkannya cara-cara budidaya dan produksi pertanian

yang baik dan benar;

3. belum optimalnya kontrol penggunaan pestisida, bahan kimia dan bahan

tambahan pengawet;

4. masih buruk pratek-pratek sanitasi dan higiene dalam produksi,

5. masih rendahnya kesadaran para ritel untuk menjual produk segar yang aman

dan bermutu,

6. belum efektifnya penangana keamanan pangan karena sistem yang

dikembangakan SDM dan pedoman masih terbatas,

7. terbatasnya laboraturium yang telah terakreditasi,

8. merebaknya penyalahgunaan bahan kimia berbahaya untuk pangan segar;

9. standar kemanan pangan untuk sayur dan buah segar impor belum jelas

diterapkan sehingga buah impor yang belum terjamin keamanan pangannya

masih mudah masuk ke dalam negeri;

10. belum ada penerapan saksi yang tegas bagi pelanggar hukum dibidang pangan

segar;

11. koordinasi lintas sektor dan subsektor terkait dengan keamanan pangan belum

optimal.

6. Kelembagaan dan Manajemen Ketahanan Pangan

Kelembagaan dan manajemen ketahanan pangan sebagai aspek non-teknis

merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan pembangunan ketahanan

pangan. Berbagai permasalah yang dihadapi perlu ditanggulangi secara terkoordinasi

antaram lain :

a. Komitmen dan langkah nyata untuk membangun ketahanan pangan

berkelanjutan masih perlu ditingkatkan.

b. Pelaksanaan monitoring dan pemantauan program ketahanan pangan masih

perlu ditingkatkan dan kurang berkelanjutan.

c. Penyediaan hasil analisis peta ketahanan pangan serta hasil kajian ketahanan

pangan yang akurat masih terbatas dan belum tersedia secara periodik.

d. Hasil analisis ketahanan pangan belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai

dasar dasar perencanaan dan pelaksanaan program.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 21

e. Tersediaan teknologi komunikasi dan informasi yang belum dimanfaatkan secara

optimal dalam mendukung perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

program.

f. Belum optimalnya pemahaman aparatur terhadap Standar Pelayanan Minimal

bidang Ketahanan Pangan.

2.8 Potensi Ketahanan Pangan

Secara umum masih cukup tersedia potensi sumber daya alam dan belum

dimanfaatkan secara optimal untuk peningkatan produksi pangan yang berkelanjutan.

Sedangkan dari kapasitas sumberdaya manusia dan sumberdaya teknologi, memiliki

potensi untuk ditingkatkan untuk mendukung pengembangan ketersediaan dan

distribusi pangan serta perbaikan konsumsi pangan

Disisi lain penguatan kelembagaan ketahanan pangan pemerintah dan masyarakat

berpeluang semakin besar untuk mendorong pencapaian sasaran program

ketahahanan pangan.

1. Ketersediaan Pangan

Dalam upaya peningkatan produksi dan ketersediaan pangan belum seluruh

potensi sumberdaya alam yang terdapat di Kota Mataram dikelola secara optimal.

Terkait dengan penyediaan pangan dan perwujudan ketahanan pangan maka

pengelolaan lahan dan air merupakan sumberdaya alam utama yang perlu

dioptimalkan untuk menghasilkan pangan. Dengan potensi sumberdaya alam yang

beragam dan didukung ketersediaan teknologi memberikan peluang untuk

meningkatkan kapasitas produksi pangan, meningkatkan produktivitas dan efisiensi

usaha serta meningkatkan usaha agribisnis pangan.

Peran pengembangan ilmu dan teknologi inovatif dalam pertanian sangat

penting artinya sebagai sarana untuk mempermudah proses transformasi biomassa

menjadi bahan pangan dan energi terbaru. Perkembangan tehnologi industri,

pengolahan, penympanan dan pasca panen pangan serta transportasi dan

komunikasi yang sangat pesat menjadi penunjang penting untuk pemantapan

ketersediaan pangan, cadangan pangan dan penanganan rawan pangan. Kantor

ketahanan pangan Kota Mataram yang mempunyai tugas melaksanakan

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 22

pengkajian, pengembangan dan koordinasi di bidang pemantapan ketahanan

pangan, memiliki potensi dan peluang untuk mendorong pemantapan ketersediaan

pangan yaitu berperan pada :

a) peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan produksi, ketersediaan dan

penanganan kerawanan pangan, b) penyempurnaan sistem pemantauan produksi

pangan dan ketersediaan pangan untuk mengantipasi rawan pangan, c)

mengembangkan program kemandirian pangan pada daerah rawan pangan serta d)

pengembangan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat.

1. Distribusi Pangan

Fungsi distribusi pangan dilaksanankan oleh pelaku usaha dalam perdagangan dan

jasa pemasaran sedangkan pemerintah berperan memfasilitasi prasarana umum

distribusi serta pengaturan agar proses distribusi pangan terselenggara secara

teratur, adil dan bertanggung jawab. Potensi masyarakat dalam pengembangan

usaha distribusi di bidang jasa, pemasaran, pengangkutan, pengolahan, dan

penyimpanan cukup besar dan sangat bervariasi dari yang bersifat individu berskala

kecil, usaha bersama berbentuk koperasi hingga perusahaan besar dan

multinasional. Peran pemerintah menyempurnakan sistem standarnisasi dan mutu

komoditas pangan, serta melaksanakan perangkat kebijakan yang mampu

memberikan insentif dan lingkungan yang kondusif bagi pelaku pasar, dapat

meningkatkan potensi dan peluang pengembangan usaha distribusi pangan yang

dapat menjamin stabilitas pasokan pangan di seluruh wilayah kota mataram dari

waktu ke waktu. Sehubungan dengan dengan hal tersebut Kantor Ketahanan

Pangan Kota Mataram memiliki potensi dan peluang memantapkan distribusi

pangan yaitu yaitu berperan pada a) peningkatan koordinasi dalam perumusan

kebijakan distribusi pangan, b) penyempurnaan program dan kegiatan dalam

pengembangan sistem distribusi pangan melalui peningkatan pemantauan dan

analisis harga pangan, c) pengembangan kelembagaan distribusi pangan

masyarakat serta peningkatan akses pangan.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 23

2. Konsumsi dan Keamanan Pangan

Potensi sumberdaya alam sebagai sumber bahan pangan yang besar menjamin

ketersediaan pangan yang beragam di wilayah Kota Mataram sehingga terbuka

peluang untuk pengembangan diversifikasi konsumsi pangan melalui pemanfaatan

pangan lokal dan makanan tradisional untuk memenuhi kebutuhan pangan

masyarakat. Semakin meningkatnya pengetahuan yang didukung adanya

perkembangan teknologi informatika serta strategi komunikasi publik, memberikan

peluang bagi percepatan proses peningkatan kesadaran terhadap pangan yang

beragam gizi, seimbanga dan aman yang diharapkan dapat mengubah perilaku

konsumsi masyarakat sehingga mencapai status gizi yang baik. Hal ini merupakan

peluang yang tinggi untuk mempercepat proses serta memperluas jangkauan upaya

pendidikan masyarakata untuk meningkatkan kesadaran gizi. Meningkatnya

pembinaan dan pengawasan pada pelaku usaha dibidang pangan terutama UKM

pangan dalam penanganan keamanan pangan diharapkan dapat

meningkatkanpenyediaan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman.

Sementara itu terdapat berbagai kelembagaan di tingkat lokal kecamatan dan

kelurahan dapat menjadi mitra kerja pemerintag maupun lembaga swadaya

masyarakat dalam rangka gerakan penganekaragaman konsumsi pangan seperti

posyandu, Balai Penyuluhan Pertanian, para penyuluh dari berbagai instansi terkait

dan kelembagaan masyarakat (Tim Penggerak PKK, Majelis taklim dan sebagainya ).

Kelembagaan ini dapat berperan aktif dalam mendetektif masalah serta

memfasilitasi upaya-upaya peningkatan kualitas konsumsi pangan dan perbaikan

gizi. Kantor Ketahanan Pangan memiliki tugas dan fungsi mendorong percepatan

penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan yaitu berperan pada a)

peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan konsumsi dan kemanan

pangan, b) penyempurnaan program dan kegiatan dalam rangka pengembangan

konsumsi dan keamanan pangan melalui peningkatan pemantauan dan analisis

pola konsumsi pangan, serta c) membina pengembangan kelembagaan di

kelurahan dalam diversifikasi konsumsi pangan, keamanan pangan dan preferensi

pangan masyarakat.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 24

3. Manajemen ketahanan Pangan

Kemampuan manajemen ketahanan pangan nasional dan daerah merupakan

pendodrong dan penggerak dalam pelaksanaan pemantapan ketahanan pangan

tingkat nasional hingga rumah tangga yang mencakup antara lain :

a. Sekretariat Dewan Ketahan Pangan Kota Mataram besrta jaringan pendukung

ketahanan pangan dan institusi ketahanan pangan yang ada perlu lebih

ditingkatkan kemampuannya untuk memantapkan program ketahanan daerah

dan nasional.

b. Kerjasama dengan swasta dan masyarakat. Paradigmabaru manajemen

pembangunan dan pemerintahan kearah desentralisasi dan partipasi

masyarakat, dapat dijadikan momentum bagi pemantapan ketahanan pangan

yang dimulai pada tngkat rumah tangga. Di sisi lain sebagai dampak positif dari

proses pendidikan masyarakat telah mendodrong tingkat kesadaran masyarakat

terhadap keamanan, mutu, halal, dan gizi pangan serta tumbuhnya kesadaran

masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.

Dukungan informasi yang proaktf akan mendorong peningkatan kerjasama yang

efektif antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam upaya pemantapan

ketahanan pangan.

c. Tersedianya bebagai metode analisis ketahanan pangan seperti Neraca Bahan

Makanan ( NBM), Pola Pangan Harapan (PPH), Food Security and Vurnalibility

Atlas (FSVA), Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG ) untuk membantu

melakukan evaluasi dan melakukan evaluasi dan melakukan kajian yang

komprehensif, meghadapi tantangan pembangunan ketahanan pangan yang

beragam dan global.

d. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan. Pelaksanaan pembangunan

ketahanan pangan terkait dengan perlindungan bagi pelaku usah dan konsumen

yang sbagian besar tergolong masyarakat kecil. Mereka memerlukan adanya

sistem perlindungan yang adil dan bertanggung jawab yang didukung dengan

peraturan dan penegakan hukum yang tegas.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 25

e. Tuntutan sebagai agen pembangunan dapat melaksanakan pengelolaan

manajemen pembangunan ketahanan pangan secara transparan, produktif,

efektif, efisien dan akuntabel pada setiap fungsi manajemen (perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan)

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 26

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas

Ketahanan Pangan Kota Mataram

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas

Ketahanan Pangan Kota Mataram dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. Kebutuhan pangan masyarakat Kota Mataram yang sebagian besar mengandalkan

pasokan dari luar wilayah kota Mataram

2. Pengetahuan dan kesadaran tentang budidaya tanaman pekarangan masih

rendah

3. Masih ditemukannya penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya pada komoditas

pangan.

4. Tingginya konsumsi beras ( karbohidrat ) sehingga harus ada upaya diversifikasi

pangan. Adanya keterbatasan sumber daya manusia, informasi yang masih

kurang, sumber daya alam yang terbatas dan masih tergantungnya masyarakat

Kota Mataram dengan makanan pokok berasal dari beras sulit untuk

menggantikan sumber karbohidrat dari jenis olahan pangan lain.

5. Tingkat pengolahan hasil masih rendah

Kurangnya sosialisasi cara pengolahan pangan lokal pada masyarakat

berpengaruh terhadap tingkat pengolahan pangan sehingga pengolahan yang ada

saat ini lebih monoton dengan ciri khas daerah masing-masing. Hal tersebut juga

dipengaruhi oleh pemasaran, kemasan yang kurang menarik, daya saing dengan

produk luar serta tingkat higienes yang masih rendah.

6. Integrasi dan sinkronisasi program antar instansi belum optimal

Adanya ego sektoral masing-masing instansi dalam penyusunan dan pelaksanaan

program/kegiatan menyebabkan tumpang tindihnya program/kegiatan pada

masing-masing instansi sehingga pelaksanaan kegiatan tidak optimal

7. Pertambahan jumlah penduduk yang semakin pesat

Dengan pertambahan jumlah penduduk yang semakin pesat setiap tahun

mengakibatkan bertambahnya kebutuhan akan pangan dan sekaligus menuntut

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 27

ketersediaan pangan yang semakin besar sementara luas lahan pertanian semakin

menyempit dan upaya pembukaan lahan pertanian yang baru sangat tidak

memungkinkan.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

A. VISI

Berdasarkan analisis terhadap kondisi umum Kota Mataram saat ini dan

tantangan yang dihadapai lima tahun kedepan dengan memperhitungan modal dasar

yang dimiliki, maka visi pembangunan Kota Mataram Tahun 2016 – 2021 adalah

“ Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya “. Kota Mataram

merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah yang

berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat kota menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Visi tersebut merupakan satu kesatuan konsep

yang memiliki nilai yang tak terpisahkan sebagai pedoaman dalam pencapaian tujuan

masyarakat adil dan makmur. Sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Makna yang terkandung dalam Visi Kota Mataram adalah :

a. Visi Tersebut mengandung arti bahwa Kota Mataram yang ingin diwujudkan dalam

lima tahun kedepan adalah Kota yang memiliki masyarakat maju, religius dan

berbudaya.

b. Maju mengandung makna bahwa dalam lima tahun kedepan terjadi peningkatan

kualitas SDM Kota Mataram yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,

termasuk didalamnya seni dan budaya sehingga kemajuan yang dicapai

berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kearifan untuk mewujudkan masyarakat

Gumi Mentaram yang sejahtera. Kemajuan ini dapat diukur berdasarkan perbaikan

angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

c. Religius mengandung makna dalam lima tahun kedepan akan terjadi peningkatan

kualitas masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai KeTuhanan, mengedepankan

kebersamaan serta toleransi yang tinggi antar umat beragama dalam suasana yang

harmonis dalam kerangka penciptaan masyarakat madani. Nilai-nilai religius

menjadi spirit dalam menentukan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 28

d. Berbudaya mengandung makna dalam lima tahun kedepan terjadi peningkatan

kualitas masyarakat yang memiliki keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas

yang saling berterima dalam kemajemukan, menguatan identitas dan karakter

masyarakat yang mandiri, bermoral dan bermartabat melainkan juga pada

berkembangya infrastruktur yang berkarakter kearifan lokal.

B. MISI

Untuk mencapai Visi “ Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan

Berbudaya “, maka Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan lima Misi yaitu :

a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat melalui penerapan nilai-nilai

agama dan kearifan lokal dalam rangka mewujudkan masyarakat yang aman, rukun

dan damai

b. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui pemenuhan pelayanan

sosial dasar dan penguasaan iptek dalam rangka mewujudkan daerah yang berdaya

saing

c. Mendorong kemajuan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis

potensi lokal dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera

d. Meningkatkan kelayakan hidup masyarakat melalui penanganan sarana dan

prasaran perkotaan yang berbasis tata ruang dalam rangka mewujudkan

pembangunan yang berkelanjutan

e. Meningkatkan keandalan pelayanan publik melalui reformasi birokrasi dalam

rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance ).

Dinas Ketahanan Pangan tercantum pada Misi ketiga yaitu Mendorong

Kemajuan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Berbasis Potensi Lokal

Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,

Strategi dan arah kebijakan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan

terkait tugas pokok dan fungsi pelayanan bidang ketahanan pangan sebagaimana yang

telah diidentifikasikan diatas.

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra Provinsi

1. Telaahan Renstra Kementerian Pertanian

Visi Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 29

Perencanaan pembangunan ketahanan pangan tidak hanya pada peningkatan

produktifitas yang tinggi, tetapi apakah peningkatan produksi pangan tersebut

sudah dapat memperbaiki gizi masyarakatnya. Oleh karena itu perencanaan

ketahanan pangan harus bersifat holistik, realistik, kontinyu dan aktual.

Konsekuensinya dalam pembuatan perencanaan pangan bukan hanya hasil saja

yang harus diperhatikan tetapi juga mengenai bagaimana caranya merumuskan

pilar ketersediaan, pilar distribusi dan pilar konsumsi dapat berproses dan berjalan

secara sinergis.

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian mempunyai visi yaitu “Menjadi

Institusi Yang Handal Aspiratif, Dan Inovatif Dalam Pemantapan Ketahanan

Pangan”

Misi Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian

Untuk mencapai visi diatas, Badan Ketahanan Pangan mengemban misi :

a. Peningkatan kualitas pengkajian dan perumusan kebijakan pembangunan

ketahanan pangan

b. Pengembangan dan pemantapan ketahanan pangan masyarakat, daerah dan

nasional

c. Pengembangan kemampuan kelembagaan ketahanan pangan daerah

d. Peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan dan pengembangan

ketahanan pangan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya.

Tujuan yang ditetapkan antara lain :

a. Meningkatkan ketersediaan pangan dengan mengoptimalkan sumber daya yang

dimilikinya/dikuasainya secara berkelanjutan;

b. Membangun kesiapan dalam mengantisipasi dan menanggulangi kerawanan

pangan;

c. Mengembangkan sistim distribusi, harga dan cadangan pangan untuk

memelihara stabilitas pasokan dan harga pangan yang terjangkau bagi

masyarakat;

d. Memepercepat penganekaragaman konsumsi pangan yang beragam, bergizi

seimbang dan aman guna meningkatkan kualitas SDM dan penurunan konsumsi

beras perkapita;

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 30

e. Mengembangkan sistem pengawasan keamanan pangan segar.

Dengan sasaran strategis yaitu :

a. Ketersediaan energi perkapita dipertahankan minimal 2.200 kilokalori/hari dan

penyediaan protein perkapita minimal 57 gr/hari;

b. Jumlah penduduk rawan pangan berkurang minimal 1% setiap tahun;

c. Jumlah konsumsi pangan perkapita untuk memenuhi kecukupan energi

minimal 2.000 kilokalori/hari dan protein minimal sebesar 52 gram/hari;

d. Konsumsi beras pertahun menurun sebesar 1,5% yang diimbangi dengan

kenaikan konsumsi umbi-umbian dan sumber protein hewani, buah-buahan

dan sayuran, sehingga terjadi peningkatan kualitas konsumsi pangan

masyarakat yang diindikasikan dengan skor pola pangan harapan tahun 2014

sebesar 93,3;

e. Terpantaunya distribusi pangan yang lancar sehingga dapat menjaga stabilitas

harga dan pasokan harga yang terjangkau oleh masyarakat;

f. Tersedianya cadangan pangan pemerintah provinsi di 17 provinsi dan

cadangan pemerintah kabupaten/kota di 100 kab/kota, serta berkembangnya

2.600 lumbung pangan masyarakat di 2.000 desa;

g. Meningkatnya pengawasan keamanan pangan segar melalui peran dan

partisipasi masyarakat; dan

h. Meningkatnya efektivitas koordinasi kebijakan ketahanan pangan melalui

Dewan Ketahanan Pangan.

2. Telaahan Renstra Badan Ketahanan Pangan Propinsi

Visi Renstra Badan Ketahanan PanganPropinsi

“Terwujudnya Ketahan Pangan Menuju Masyarakat NTB yang Sejahtera” Misi Renstra Badan Ketahanan Pangan Propinsi

a. Meningkatkan ketersediaan dan kewaspadaan pangan

b. Meningkatkan keterjangkauan dan kestabilan harga pangan

c. Meningkatkan keanekaragaman konsumsi pangan dan gizi masyarakat

d. Meningkatkan keamanan pangan segar

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 31

e. Meningkatkan kelancaran pelayanan dan kualitas sumberdaya aparatur

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram

Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman,

produktif, efektif, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, berbasis perdagangan,

jasa dan industri kreatif yang bertaraf nasional.

Dalam RTRW Nasional, Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan

Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai simpul utama transportasi serta kegiatan

perdagangan dan jasa skala regional. Sementara dalam RTRW Provinsi NTB, Kota

Mataram ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mataram Metro di

bidang pertumbuhan ekonomi.

RTRWK berfungsi sebagai :

a. Penyelarasan kebijakan penataan ruang nasional, provinsi dan kota

b. Acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan masyarakat

untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang

berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota.

Kedudukan RTRWK yaitu sebagai pedoman bagi :

a. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), rencana

rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya

b. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota

c. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor, antar

daerah, dan antara pemangku kepentingan

d. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi dan

e. penataan ruang kawasan strategi kota

Penyusunan rencana pembangunan harus disesuaikan dengan perencanaan tata

ruang sebagai wadah dimana perencanaan tersebut akan diimplementasikan sehingga

lokasi kegiatan akan dijalankan dapat diarahkan.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 32

Penyediaan RTH publik dan privat yang menjadi target pemerintah Kota Tahu 2016

sebesar 20%, bukan saja melalui penambahan luasan tapi juga melalui pengembangan

roof garden, wall garden, urban farming, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 1 Tahun 2007 yang mengklasifikasikan RTH dengan pengembangan kawasan

pusat ekologi kota, penertiban Peraturan Daerah tentang green building serta zoning

regulation.

Dalam kebijakan struktur ruang kota untuk mewujudkan pusat pelayanan kota yang

efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota

perdagangan dan jasa yang didukung industri kratif dalam lingkup kawasan perkotaan,

perencanaan yang berkaitan dengan pengembanngan Mataram sebagai kota jasa

menjadi perhatian penting.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam

proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan

yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis

meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan dapat dioperasionalkan dan secara

moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan dan menjawab persoalan

yang dihadapi dalam pembangunan.

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi OPD adalah kondisi yang menjadi

perhatian dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi

OPD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu stategis adalah keadaan

yang apabila tidak diantipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau

sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk

meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.

Pembangunan ketahanan pangan di Kota Mataram masih dihadapkan pada isu-isu

spesifik yang masih perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Beberapa

isu strategis yang perlu diperhatikan dalam pembangunan ketahanan pangan antara

lain :

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 33

1. Pemantapan ketersediaan pangan berbasis kemandirian, dengan isu yang

berkembang adalah :

a. Kapasitas produksi lokal/domestik, menghadapi permasalahan antara lain : 1)

laju peningkatan produksi pangan cenderung melandai sedangkan laju

pertambahan penduduk meningkat setiap tahunnya; 2) hasil produksi pangan

selain untuk mencukupi daerah sendiri juga untuk mencukupi daerah yang

lain.

b. Kelestarian sumberdaya lahan dan air saat ini serta tingkat alih fungsí lahan

pertanian ke non pertanian (perumahan, perkantoran dll). Kondisi sumber air

di Kota Mataram perlu diwaspadai, daerah tangkapan air yakni daerah aliran

sungai (DAS) kondisi lahannya harus sudah mendapatkan perhatian yang

serius. Ancaman defisit air dan ancaman banjir, erosi, dan tanah longsor pada

musim hujan bergantian dengan kekeringan hebat pada musim kemarau. Bila

laju degradasi terus berjalan maka akan mempercepat terjadinya defisit air.

c. Cadangan pangan. Adanya kondisi iklim yang tidak menentu sehingga sering

terjadi pergeseran penanaman, masa pemanenan yang tidak merata

sepanjang tahun, serta sering timbulnya bencana yang tidak terduga

(banjir,longsor, kekeringan, gempa) memerlukan sistem pencadangan pangan

yang baik.

2. Peningkatan kemudahan dan kemampuan mengakses pangan, dengan isu yang

berkembang antara lain :

a. Pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Masyarakat yang rendah dalam mengakses pangan ada pada golongan

masyarakat miskin, yang kebanyakan tinggal di pedesaan/kelurahan di mana

umumnya adalah petani dan nelayan.

b. Kelancaran distribusi dan akses pangan. Permasalahan yang dijumpai adalah:

1) infrastruktur distribusi, 2) sarana dan prasarana pasca panen, 3)

pemasaran dan distribusi antar dan keluar daerah dan isolasi daerah, 4)

sistem informasi pasar, 5) keterbatasan Lembaga pemasaran daerah, 6)

hambatan distribusi karena pungutan resmi dan tidak resmi, 7) kasus

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 34

penimbunan komoditas pangan oleh spekulan, 8) adanya penurunan akses

pangan karena terkena bencana.

c. Penjaminan stabilitas harga pangan. Isu stabilitas harga pangan penting

karena : (1) masa panen yang tidak merata sepanjang bulan, sehigga harga

tinggi pada masa paceklik dan rendah pada waktu musim panen, 2) harga

pangan dunia semakin tidak menentu, dan Indonesia sangat rentan terhadap

pengaruh pasar dunia. Di samping itu, dengan adanya stabilitas harga pangan

akan menguatkan posisi tawar petani dan menjamin akses pangan

masyarakat.

3. Peningkatan Kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju gizi seimbang

berbasis pada pangan lokal, dengan permasalahan dan isu yang berkembang

adalah :

a. Konsumsi beras masih cukup tinggi, walaupun kualitas konsumsi terus

meningkat namun konsumsi pangan sumber protein, sumber lemak dan

vitamin/mineral masih jauh dari harapan. Konsumsi pangan dengan bahan

baku dari terigu terus mengalami peningkatan.

b. Faktor penyebab belum berkembangannya pangan lokal adalah : (1) belum

berkembangnya teknologi tepat guna dan terjangkau mengenai pengolahan

pangan berbasis tepung umbi-umbian lokal dan pengembangan aneka

pangan lokal lainnya, (2) belum berkembangnya bisnis pangan untuk

peningkatan nilai tambah ekonomi melalui penguatan kerjasama pemerintah-

masyarakat-dan swasta, (3) belum optimalnya usaha perubahan perlaku

diversifikasi konsumsi pangan dan gizi sejak usia dini melalui jalur pendidikan

formal dan non formal, (4) rendahnya citra pangan lokal, (5) belum

optimalnya Pengembangan program perbaikan gizi yang cost effective,

diantaranya melalui peningkatan dan penguatan program fortifikasi pangan

dan program suplementasi zat gizi mikro khususnya zat besi dan vitamin A

4. Peningkatan status gizi masyarakat, permasalahan dan isu yang berkembang

diantaranya :

a. Jumlah anak balita dengan status gizi buruk dan gizi kurang di Kota Mataram

tahun 2016 sebesar 18,60% dan beberapa masalah gizi lainnya seperti anemia

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 35

gizi besi (AGB), gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) dan kurang vtamin

A (KVA), masalah kurang energi kronis (KEK) dan ada saat yang bersamaan

pada kelompok usia produktif juga terdapat masalah kegemukan dan

obesitas.

b. Peningkatan status gizi harus dilakukan dengan dalam rangka mengurangi

jumlah penderita gizi kurang, termasuk kurang gizi mikro yang diprioritas

pada kelompok penentu masa depan anak, yaitu, ibu hamil dan calon ibu

hamil/remaja putri, ibu nifas dan menyusui, bayi sampai usia dua tahun tanpa

mengabaikan kelompok usia lainnya. Hal ini dapat ditempuh melalui : (1)

komunikasi, informasi dan edukasi tentang gizi dan kesehatan, (2) penguatan

kelembagaan pedesaan seperti Posyandu, PKK, dan Dasa Wisma; (3)

peningkatan efektivitas fungsi koordinasi lembaga-lembaga pemerintah dan

swasta di pusat dan daerah, dibidang pangan dan gizi.

5. Peningkatan mutu dan keamanan pangan, isu dan permasalahan yang terjadi

antara lain :

a. Saat ini masih cukup banyak digunakan bahan tambahan pangan (penyedap,

pewarna, pemanis, pengawet, pengental, pemucat dan anti gumpal) yang

beracun atau berbahaya bagi kesehatan.

b. Masih kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat konsumen

maupun produsen (khususnya industri kecil dan menengah) terhadap

keamanan pangan, yang ditandai merebaknya kasus keracunan pangan baik

produk pangan segar maupun olahan.

c. Belum ada sangsi yang tegas terhadap pelanggaran peraturan keamanan

pangan. Oleh karena itu usaha-usaha untuk pencegahan dan pengendalian

keamanan pangan harus dilakukan.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 36

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

4.1.1 V I S I

Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram menetapkan Visinya adalah :

“Menjadikan Dinas Ketahanan Pangan Yang Proaktif Dan Aspiratif Dalam

Mewujudkan Ketahanan Pangan Yang Berkelanjutan.” Uraian Visi Dinas Ketahanan

Pangan Kota Mataram yaitu mewujudkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat

sesuai dengan misi pembangunan Kota Mataram dengan mengutamakan sumber daya

manusia dan sumber daya alam lokal yang tersedia.

4.1.2 MISI

Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat

dilaksanakan dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan.

Dengan adanya misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan

(Stake Holders) dapat mengenal Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram dan

mengetahui peran serta program – programnya juga hasil yang akan diperoleh dimasa

yang akan datang. Berdasarkan Visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan

Misi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan ketersediaan pangan dengan mengandalkan produktifitas dan

potensi lokal.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 37

b. Meningkatkan konsumsi pangan yang cukup dan bermutu dengan mengandalkan

keanekaragaman sumber pangan lokal.

c. Meningkatkan keanekaragaman konsumsi pangan dan gizi masyarakat

d. Meningkatkan keamanan pangan segar

e. Meningkatkan kualitas SDM aparat dan mendorong partisipasi masyarakat sebagai

kekuatan utama ketahanan pangan

4.2. Tujuan

Dalam upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan Dinas Ketahanan Pangan

Kota Mataram, memiliki tujuan utama yaitu :

1. Terpenuhinya ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, berdasarkan pendekatan Pola Pangan Harapan (PPH).

2. Mengembangkan dan meningkatnya sistim pengawasan mutu dan keamanan pangan

3. Mengembangkan sistim distribusi, harga dan cadangan pangan untuk memelihara stabilitas pasokan dan harga pangan yang terjangkau bagi masyarakat

4. Mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan penurunan konsumsi beras perkapita

4.3. Sasaran

a. Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan yang bergizi, simbang dan aman dengan memanfaatkan pangan lokal

b. Meningkatnya pengawasan keamanan pangan masyarakat c. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pemanfaatan pekarangan

untuk tanaman pangan

4.4. Strategi

Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang dirancang

secara konseptual, analistis, rasional dan komprehensip. Strategi Dinas Ketahanan

Pangan Kota Mataram adalah :

1. Menciptakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman

( B2SA ) melalui pengembangan pangan lokal.

2. Mengoptimalisasi pemanfaatan pekarangan untuk kelompok Kawasan Rumah

Pangan Lestari

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 38

3. Meningkatkan Sistim kewaspadaan dan gizi untuk mencegah penanggulangan

kerawanan pangan

4. Menguatkan sistim pengawasan pangan dan pembinaan keamanan pangan

Sedangkan Kebijakan yang ditetapkan oleh Dinas Ketahanan Pangan adalah :

1. Peningkatan skor PPH serta peningkatan keamanan pangan segar

2. Peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan dan pengembangan

ketahanan pangan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 39

Tabel. 2.7. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Organisasi Perangkat Daerah

No

Tujuan

Sasaran

Indikator kinerja

Satua

n

Kondisi

awal

Target kinerja pada tahun

Kondisi

akhir

Renstra 2106 2017 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Mempercepat

penganekaragaman konsumsi

pangan yang beragam, bergizi,

seimbang dan aman guna

meningkatkan kualitas SDA dan

penurunan konsumsi beras

perkapita

Meningkatnya

penganekaragamanan

konsumsi pangan yang

bergizi, seimbang dan

aman dengan

memanfaatkan pangan

lokal

Persentase Pola Pangan

Harapan

%

82,13

83,50

84,50

85,00

85,50

86,00

86,50

87,00

2 Mengembangkan dan

meningkatkan sistim

pengawasan mutu dan keamanan

pangan

Meningkatnya pengawasan

keamanan pangan

masyarakat

Prsentase Keamanan

Pangan Yang

dikonsumsi

%

80

80

80

85

85

85

90

90

3 Terpenuhinya ketersediaan

pangan dalam jumlah yang

cukup, berdasarkan pendekatan

pola pangan harapan dan

optimalisasi pemanfaatan

pekarangan

Meningkatnya Peran serta

masyarakat dalam

pemanfaatan pekarangan

untuk tanaman pangan

Peningkatan kesadaran

masyarakat dalam

pemanfaatan

pekarangan untuk

tanaman pangan

strategis

Kelo

mpok

5

5

6

6

6

6

8

8

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 40

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata

pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman

Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Indikator

Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis

instansi pemerintah. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota

Mataram juga melakukan reviu terhadap indikator kinerja utama baik tingkat

Pemerintah Daerah maupun tingkat Organisasi Perangkat Daerah dalam melakukan

reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang

sangat memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat

mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target Indikator

Kinerja Utama Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram tahun 2016 – 2021 dapat dilihat

pada Tabel 2.8 sebagai berikut :

Tabel 2.8 Target Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

Tahun 2016 – 2021

No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN PENJELASAN

1 Meningkatnya

penganekaragamanan konsumsi

pangan yang bergizi, seimbang

dan aman dengan memanfaatkan

pangan lokal

Persentase Pola

Pangan Harapan

%

Pola pangan harapan merupakan suatu metode yang digunakan untuk menilai jumlah dan komposisi atau ketersediaan pangan, golongan bahan pangan. Cara perhitungan PPH : Penyediaan pangan terdiri dari komponen produksi, perubahan stok, impor dan ekspor

2 Meningkatnya pengawasan

keamanan pangan masyarakat

Persentase

Keamanan Pangan

Yang dikonsumsi

%

Melakukan uji lab terhadap 6 sampel produk segar yang biasa dikonsumsi masyarakat

3 Meningkatnya peran serta

masyarakat dalam pemanfaatan

pekarangan untuk tanaman

pangan

Peningkatan

kesadaran

masyarakat dalam

pemanfaatan

pekarangan untuk

tanaman pangan

strategis

Kelompok

Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap kelompok KRPL dalam pemanfaatan lahan pekarangan

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 41

4.6. Strategi dan Kebijakan Organisasi Perangkat Daerah

Untuk merumuskan strategi dan kebijakan Organisasi Perangkat Daerah yang

perlu diperhatikan adalah kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam

mengembangkan kelembagaan secara menyeluruh, untuk itulah perlu dilakukan

analisis terhadap faktor-faktor tersebut sebagai berikut :

A. Nilai-Nilai Strategis Organisasi

Nilai – nilai strategis yang menjadi landasan Dinas Ketahanan Pangan Kota

Mataram dalam melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan dalam

mewujudkan Visi dan Misi tersebut adalah untuk menuju Kota Mataram yang

Maju, Religius dan Berbudaya. Hal ini mencerminkan nilai-nilai yang perlu

dimiliki oleh suatu organisasi adalah sebagai berikut :

1. Prestasi

Dalam melaksankan tugasnya selalu ditujukan untuk pencapaian hasil yang

memiliki kualitas tinggi

2. Dedikasi

Komitmen dan konsisten terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

sebelumnya

3. Partisipasi

Dalam pencapaian tujuan (Visi dan Misi) dilaksanakan secara bersama-sama

secara kolaborasi kohesifitas antar unsur-unsur intern dan kemitraan yang

harmonis dan dinamis

4. Akuntabilitas

Berorientasi pada pertanggungjawaban yang transparan baik dalam proses,

output maupun Outcome

5. Keterbukaan

Menerima saran dan kritik yang dapat meningkatkan kinerja organisasi

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 42

B. Lingkungan Strategis Organisasi

1. Analisis SWOT

Untuk mewujudkan dinamisasi dan sinkronisasi kegiatan dengan

kebutuhan dan kondisi faktual yang ada maka pengenalan lingkungan

strategis sangat penting untuk dilaksanakan, sehingga dalam analisis

lingkungan strategis ini diharapkan Dinas Ketahanan Pangan Kota Matraam

dapat lebih mengenal mengenai faktor-faktor internal dan eksternal yang

diperkirakan dapat mempengaruhi terhadap kinerja suatu organisasi.

Faktor internal dapat berupa potensi (strategi) dan

kelemahan(eakness), yang penting untuk dipahami seberapa besar kekuatan

yang dapat dimabfaatkan dan seberapa besar kekuatan yang dapat

dimanfaatkan dan seberapa besar kelemahan yang harus diatasi. Sedangkan

faktor eksternal merupakan faktor yang timbul dari lingkungan diluar

organisasi tetapi diperkirakan memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja

organisasi dapat berupa peluang (opportunities) dan tantangan (theats).

2. Analisis Lingkungan Internal ( ALI )

1. Kekuatan ( Strenghts )

a. Adanya Perwal Nomor 54 Tahun 2016

b. Adanya Sumber Daya Manusia (SDM)

c. Adanya dukungan dana APBD yang berkesinambungan

d. Jumlah saranan dan prasarana yang memadai

e. Dukungan regulasi ketahanan pangan

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 43

2. Kelemahan ( Weakness)

a. Pelayanan terhadap masyarakat masih belum optimal

b. Masih rendahnya kinerja aparat dinas

c. Lingkungan kerja yang kurang mendukung

d. Belum dapat diterapkannya peraturan perundang-undangan

secara tegas

e. Kualitas sarana dan prasarana yang kurang memadai

f. Penguasaan dan penerapan kemajuan teknologi belum optimal

g. Kurangnya jumlah dan penempatan aparatur khusus yang teknis

tidak sesuai keahliannya

h. Belum adanya Standar Operasional Prosedur

3. Analisis Lingkungan Eksternal

a. Peluang (Opportunities )

1. Terbukanya peluang kemitraan dengan pihak lain yang

berkaitan

2. Kemajuan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi

3. Dukungan strategi dan kebijakan Pemerintah Pusat

4. Adanya Dewan Ketahanan Pangan

b. Tantangan ( Threats )

1. Alih fungsi lahan pertanian semakin besar tiap tahun

sebagai dapat pesatnya kemajuan dan perkembangan

dinamika masyarakat Kota Mataram

2. Diversifikasi pangan masih rendah

3. Masuknya pangan impor dan berkembangnya makanan siap

saji akibat adanya pasar global

4. Citra birokrasi yang kurang baik dimata masyarakat

5. Mudahnya muncul isu politik

6. Tingginya daya kritis masyarakat

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 44

C. Analisis Stategis

Pendekatan analisis SWOT ( strenght, weakness, opportunity, threats)

disajikan untuk melihat kompleksitas permasalahan dasar sebagai strategi

untuk mengatasi dan menghilangkan atau mengurangi kelemahan dan

ancaman serta memperkuat atau meningkatkan kekuatan dan peluang.

Kekuatan ( Strength ) Kelemahan ( Weaknesses )

ALI ALE

a. Adanya Perwal Nomor 54 Tahun 2016

b. Adanya Sumber Daya Manusia (SDM)

c. Adanya dukungan dana APBD yang berkesinambungan

d. Jumlah sarana dan prasarana yang memadai

e. Dukungan Regulasi Ketahanan Pangan

a. Pelayanan terhadap masyarakat masih belum optimal

b. Masih rendahnya kinerja aparat dinas c. Lingkungan kerja yang kurang mendukung d. Belum dapat diterapkannya

peraturan perundang-undangan secara tegas

e. Kualitas sarana dan prasarana yang kurang memadai

f. Penguasaan dan penerapan kemajuan teknologi belum optimal

g. Kurangnya jumlah dan penempatan aparatur khusus yang teknis tidak sesuai keahliannya

h. Belum adanya Standar Operasional Prosedur

Peluang (opportunities)

S - O ( Pendorong ) O - W ( Status Quo )

a.terbukannya memitraan dengan pihak lain yang berkaitan

b.Kemajuan tehnologi, informasi, komunikasi dan transportasi

c.Dukungan strategi pemerintah pusat

d. Adanya Dewan Ketahanan Pangan

Adanya faktor-faktor kekuatan dan didukung faktor peluang maka visi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram adalah menjadikan dinas Ketahanan Pangan yang proaktif dan aspiratif dalam menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan

Adanya faktor-faktor eksternal merupakan peluang untuk mendorong tercapainya Visi dan Misi yang diharapkan namun sangat terpengaruh faktor-faktor intern berupa kelemahan yang menjadi kendala yang dapat memperlambat terealisisasinya Visi dan Misi

Tantangan (threat) S + T ( Status Quo ) T + W ( Penghambat ) a. Tingginya alih funsi lahan b. Diversifikasi pangan masih

rendah c. Masuknya pangan impor dan

makanan siap saji d. Citar birokrasi yang kurang

baik dimata masyarakat e. mudahnya muncul isu politis f. Daya kritis masyarakat yang

tinggi

Walaupun terjadi ancaman yang dapat menghambat terwujudnya visi dan misi tetapi dengan adanya faktor kekuatan dari internal dapat mengatasi ancaman tersebut

Faktor-faktor internal dan eksternal yang berupa kelemahan dan ancaman merupakn faktor-faktor yang sangan menghambat bahkan dapat mengagalkan pencapai Visi dan Misi yang telah disepakati

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 45

D. Faktor – faktor kunci Keberhasilan

Faktor-faktor kunci keberhasilan (critical succes factor ) merupakan faktor

yang sangat penting dalam penetapan pencapaian keberhasilan ini ditetapkan

dengan terlebih dahulu manganalisis faktor lingkungan baik internal maupun

ekternal dengan pendekatan SWOT analisis dilanjutkan untuk menentukan tingkat

urgensi dan dampak potensial serta skala prioritasnya.

Adapun faktor-faktor kunci keberhasilan dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Adanya peraturan perundang-undangan dan sarana prasarana yang mendukung

penyelenggaraan pemerintah yang baik

b. Tersedianya dan APBD yang mencukupi dan berkesinambungan

c. Adanya aparatur yang profesional

d. Net Working yaitu dukungan stake holder dengan membuat jaringan kerja dengan

pihak ketiga yang efektif dan efisien

e. Penerapan teknologi tepat guna

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 46

BAB V

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1 Rencana Program dan Kegiatan

Program adalah satu bentuk instrumen yang berisi satu atau lebih kegiatan

yang dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah atau masyarakat yang

dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan

pembangunan daerah.

Kegiatan Organisasi Perangkat Daerah adalah bagian dari program yang

dilaksanakan oleh satu atau beberapa sebagai bagian dari pencapaian sasaran

terukur pada suatu program.

Rencana program dan kegiatan yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan

Kota Mataram untuk periode 2016 – 2021 antara lain :

1. Program Rutin Organisasi Perangkat Daerah

Program rutin OPD merupakan program yang berfungsi untuk mendukung

program utama/belanja langsung. Program rutin OPD ini berisi kegiatan atau

belanja rutin yang dilaksanakan oleh OPD. Program rutin yang dilaksanakan

oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram antara lain :

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :

1) Penyediaan jasa surat menyurat

2) Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik

3) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan

dinas/operasional

4) Penyediaan jasa administrasi keuangan

5) Penyediaan Komponen instalasi listrik/penerangan bangnan kantor

6) Penyediaan ATK

7) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

8) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

9) Penyediaan makanan dan minuman

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 47

10) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

11) Penyediaan jasa administrasi kepegawaian

12) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

13) Penyususnan dokumen prencanaan

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan

kegiatan:

1) Pengadaan kendaraan dinas/operasional

2) Pengadaan mebeuler

3) Pengadaan alat studio dan komunikasi

4) Pengadaan komputer

5) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

6) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

7) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan antara lain :

1) Penyusunan laporan akuntabilitas instansi pemerintah (LKIP)

2) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun dan tahunan

3) Penyusunan pelaporan keuangan semesteran

4) Penyusunan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja OPD

2. Program Urusan Wajib

Program urusan wajib merupakan program yang berisi kegiatan-kegiatan

pokok bidang ketahanan pangan. Hanya ada 1 (satu) program yaitu

a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan antara

lain :

1) Pemantauan Daerah RawanPangan (PDRP)

2) Penyusunan Database Potensi Produksi Pangan

3) Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Makanan

4) Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

5) Prognosa KetersediaanPangan

6) Pengembangan rumah Pangan Lestari

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 48

7) Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat

8) Pemantauan dan analisis harga pangan pokok

9) Pengembangan Cadangan Pangan Daerah

10) Pengembangan desa mandiri pangan

11) Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif

12) Penguatan Pelaksanaan Kelembagaan Pangan

13) Pemantauan dan kajian Sisim Distribusi

5.2 Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan atau

kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan atau dampak yang

menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan.

Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat

spesifik di bidang ketahanan pangan daerah. Ada tiga aspek penting ketahanan

pangan yaitu :

1. Ketersediaan pangan, yang diartikan bahwa pangan tersedia cukup untuk

memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, baik jumlah maupun mutunya serta

aman;

2. Distribusi pangan, adalah pasokan pangan yang dapat menjangkau keseluruh

wilayah sehingga harga stabil dan terjangkau oleh rumah tangga; dan

3. Konsumsi pangan, adalah setiap rumah tangga dapat mengakses pangan yang

cukup dan mampu mengelola konsumsi yang beragam, bergizi dan seimbang

serta prefarensinya.

Dari ke tiga aspek tersebut, ada 4 (empat) jenis pelayanan dasar, yaitu

1. Bidang ketersediaan dan cadangan pangan;

2. Bidang distribusi dan akses pangan;

3. Bidang penganekaragaman dan keamanan pangan; dan

4. Bidang penanganan kerawanan pangan.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 49

5.3 Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Kelompok sasaran adalah kumpulan target atau hasil yang diharapkan dari

suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. Kelompok

sasaran pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram adalah sebagai berikut :

1. Keluarga miskin, perempuan buta huruf, dan masyarakat gizi buruk

2. Kelompok wanita tani

3. Pengrajin/pengolahan pangan lokal

4. Perubahan pola konsumsi di masyarakat

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 50

BAB VI

INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja Organisasi Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan

dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan

kinerja yang akan dicapai organisasi perangkat daerah dalam 5 ( lima ) tahun

mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ).

Indikator Kinerja dalam Rencana Strategis merupakan alat ukur

keberhasilan kinerja dalam pencapaian visi dan misi dalam pelaksanaan

pembangunan untuk periode waktu 5 ( Lima ) tahun. Secara rinci indikator kinerja

Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram yang mengacu pada tujuan dan sasaran

RPJMD dapat dilihat pada tabel berikut ;

Tabel. 2.9

Indikator Kinerja OPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

No

Sasaran

Indikator

kinerja

Kondisi

kinerja

pada

awal

periode

RPJMD

(Tahun

0)

Target kinerja pada tahun

Kondisi

akhir

Renstra 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Meningkatnya

penganekaragamana

n konsumsi pangan

yang bergizi,

seimbang dan aman

dengan

memanfaatkan

pangan lokal

Persentase

Pola Pangan

Harapan

82,13

83,50

84,50

85,00

85,50

86,00

86,50

87,00

2 Meningkatnya

pengawasan

keamanan pangan

masyarakat

Persentase

Keamanan

Pangan

Yang

dikonsumsi

80

80

80

85

85

85

90

90

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 51

3 Meningkatnya Peran

serta masyarakat

dalam pemanfaatan

pekarangan untuk

tanaman pangan

Peningkatan

kesadaran

masyarakat

dalam

pemanfaatan

pekarangan

untuk

tanaman

pangan

strategis

5

5

6

6

6

6

8

8

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 52

BAB VII

PENUTUP

Dalam mengantipasi perkembangan pada masa yang akan datang ditengah-tengah

persaingan yang semakin tajam, Maka Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram bekerja

karena untuk mempersiapkan diri dan secara terus menerus melakukan perubahan kearah

perbaikan dengan melalui tahapan-tahapan yang konsisten dan berkelanjutan serta

berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat yang optimal

Dalam Inpres Nomor. 7 Tahun 1999 terkandung bahwa perencanaan strategis

merupakan suatu proses yang beorientasi apad ahasil yang ingin dicapai selama kurun

waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahun dengan memperhatikan potensi, peluang dan

kendala yang mungkin timbul

Adapun rencana strategi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram tahun 2016 – 2021

merupakan acuan bagi pembangunan ketahanan pangan khususnya di Kota Mataram yang

bersifat fleksibel dan dinamis selam proses pembagunan ketahanan pangan sesuai dengan

visi dan misi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram yang telah ditetapkan

Dengan rencana strategis ini diharapkan akan terjadi sinkronisasi program antar

instansi/lembaga terkait dalam pembangunan Ketahanan Pangan di Kota Mataram.

Mataram, Februari 2017 Kepala Dinas Ketahanan Pangan

Kota Mataram

Ir. Hj. Tasnim Sastiani Nip. 19590714 198508 2 001

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 53

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 54

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 - 2021 Page 55

PEMERINTAH KOTA MATARAM

D I N A S K E T A H A N A N P A N G A N

Jl. Dr. Soedjono Lingkar Selatan Mataram Telp. (0370) – 643085 Fax : (647158)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN

KOTA MATARAM

NOMOR :

TENTANG

PENETAPAN RENCANA STRATEGIS DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA MATARAM TAHUN 2016-2021

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA MATARAM,

Menimbang : a. bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Selama Kurun waktu 5 (lima) Tahun;

b. bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah

(Renstra-SKPD) Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram di susun untuk memberikan kepastian kebijakan dalam melaksanakan program dan kegiatan Dinas Ketahanan

Pangan Kota Mataram; c. bahwa sesuai dengan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Renstra SKPD ditetapkan dengan peraturan Pimpinan SKPD setelah disesuaikan dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota

Mataram tentang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016-2021.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional; 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4817);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

13. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembagunan Daerah;

15. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,

dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

16. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan

Pemerintahan Daerah Kota Mataram;

17. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 10 Tahun 2016

tentang Rencana Pembagunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2016-2021;

18. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2016 Nomor 1 Seri D);

19. Keputusan Walikota Mataram Nomor: 675/VIII/2016

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Rencana

Pembagungunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram.

MEMUTUSKAN:

PERTAMA : Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

Tahun 2016-2021.

KEDUA : Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016-2021 sebagaimana Diktum Pertama merupakan

landasan bagi unit kerja di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram dalam melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD yang telah

ditetapkan.

KETIGA : Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

Tahun 2016-2021 dijadikan bahan acuan dalam evaluasi kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram.

KEEMPAT : Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

Tahun 2016-2021 sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang

tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam

keputusan ini, akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Mataram pada tanggal :

Kepala Dinas Ketahanan Pangan

Kota Mataram,

Ir. Hj. Tasnim Sastiani

NIP. 19590714 198508 2 001

Tembusan disampaikan kepada Yth: 1. Bapak Walikota Mataram (sebagai laporan);

2. Sekretaris Daerah Kota Mataram (sebagai laporan); 3. Inspektur Kota Mataram;