kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas...

116
KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS TERHADAP KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA PADANGSIDIMPUAN TESIS Oleh : IBNU HAJAR NIM 19061 Oleh : IBNU HAJAR NIM 19061 Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

Upload: dodieu

Post on 30-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN

KOMITMEN TUGAS TERHADAP KINERJA GURU

PADA SMP NEGERI KOTA PADANGSIDIMPUAN

TESIS

Oleh :

IBNU HAJAR

NIM 19061

Oleh :

IBNU HAJAR

NIM 19061

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

mendapatkan gelar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

Page 2: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

ABSTRACT

Ibnu Hajar, 2013. “The contribution of Learning Management and

Commitment Task on Teacher’s Performance at Junior High School in

Padangsidimpuan” Thesis Program on Graduate Padang.

The Research motivated by declining indication teacher’s performance in

Padangsidimpuan. Such as the motivation to arrange learning device is still low,

the effort to implementation active learning strategies and teaching methods,

learning and evaluation are still monotonous.

The purposes of this research are to know: (1) Contribution of learning

management to Junior High School teacher’s performance in Padangsidimpuan.

(2) Contribution of task commitment to Junior High School teacher’s performance

in Padangsidimpuan. (3) Contribution of teaching management task commitment

to Junior High School teacher’s performance in Padangsidimpuan.

This research was classificated as quantitative research. The population of

this research was 571 people. Furthermore, from all the population was defined 86

people as a sample, this sample was set stratified sampling, based on the level of

class teacher. The instrument of data collecting used consist of tests and

questionnaires. The collected data were analyzed by using statistical analysis.

Statistical analysis was done by using SPSS (Statistical Package for The Sosial

Sciences version 17.00) Program.

From research which has been done, can be conclude, (1) Learning

management contribution to teacher’s performance on Junior High School in

Padangsidimpuan in amount contribution 40.30%. Data analysis of lesson

planning, learning organizing, leadership on learning, and learning evaluation

were on good category. Task commitment contributed to Junior High School

teacher’s performance in Padangsidimpuan amount contribution 24.90%. Data

analysis of highly attention to students, much effort and time were given to do the

task and responsibility as a teacher, and work hard for other people were on good

category. Learning management and commitment task together contributed to

Junior High School teacher’s performance in Padangsidimpuan were on 40.30%.

It was explained that to increase a teacher’s performance needed ability to do well

learning management and good commitment task.

i

Page 3: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

ii

ABSTRAK

Ibnu Hajar, 2013. “Kontribusi Manajemen Pembelajaran dan Komitmen

Tugas Terhadap Kinerja Guru Pada SMP Negeri Kota Padangsidimpuan”

Tesis Program Pascasarjana Padang.

Penelitian ini dilatar belakangi adanya gejala penurunan kinerja guru di

Kota Padangsidimpuan. Hal ini antara lain tampak motivasi menyusun perangkat

pembelajaran yang masih rendah, upaya untuk menerapkan pembelajaran aktif

dengan variasi strategi dan metode pembelajaran, serta pelaksanaan evaluasi

belajar yang masih monoton.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Kontribusi manajemen

pembelajaran terhadap kinerja guru pada SMP Negeri Kota Padangsidimpuan. (2)

Kontribusi komitmen tugas terhadap kinerja guru pada SMP Negeri Kota

Padangsidimpuan. (3) Kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas

terhadap kinerja guru pada SMP Negeri Kota Padangsidimpuan.

Penelitian ini digolongkan kepada penelitian kuantitatif. Populasi penelitian

ini berjumlah 571 orang. Selanjutnya dari seluruh populasi ditetapkan sampel

sebanyak 86 orang yang ditetapkan secara stratifikasi sampling, yaitu berdasarkan

tingkatan golongan guru. Instrumen pengumpulan data yang digunakan terdiri dari

tes dan angket. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis

statistik. Analisis statistik dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical

Package for The Sosial Sciences versi 17.00).

Dari penelitian yang dilaksanakan diperoleh kesimpulan: (1) Manajemen

pembelajaran berkontribusi terhadap kiberja guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan dengan besaran kontribusi 33,30%. Analisis data perencanaan

pembelajaran, pengorganisasian pembelajaran, kepemimpinan dalam

pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran berada pada kategori baik. (2)

Komitmen tugas berkontribusi terhadap kinerja guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan dengan besaran kontribusi sebesar 24,90%. Analisis data

tingginya perhatian terhadap siswa, banyaknya tenaga dan waktu yang diberikan

untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru, dan bekerja

sebanyak-banyaknya untuk orang lain berada pada kategori baik. (3) Manajemen

pembelajaran dan komitmen tugas secara bersama-sama berkontribusi terhadap

kinerja guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan sebesar 40,30%. Hal ini

menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kinerja guru diperlukan kemampuan

melaksanakan manajemen pembelajaran dan komitmen tugas yang baik/tinggi.

ii

Page 4: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

iii

iii

Page 5: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil alamin, Puji dan syukur ke hadirat Allah swt. yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat

melaksanakan penelitian dan menuangkan hasilnya dalam tulisan ini. Salawat

dan salam kepada junjungan kita Rasulullah saw. yang merupakan contoh teladan

kepada umat manusia, sekaligus menuntun umatnya kepada dunia ilmu

pengetahuan.

Tesis yang berjudul “Kontribusi Manajemen Pembelajaran dan Komitmen

Tugas Terhadap Kinerja Guru Pada SMP Negeri Kota Padangsidimpuan”, ini

ditulis dalam rangka melengkapi sebagian persyaratan dan tugas-tugas untuk

menyelesaikan kuliah pada program studi Administrasi Pendidikan Program

Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang.

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis mengalami berbagai

hambatan, baik yang disebabkan keterbatasan ilmu pengetahuan, literatur, maupun

karena keterbatasan tenaga dan waktu. Namun demikian berkat kerja keras dan

bantuan semua pihak akhirnya tesis ini dapat diselesaikan. Sehubungan dengan

hal tersebut penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan moril dan material kepada penulis selama

melaksanakan penelitian ini, di antaranya:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.Pd sebagai Pembimbing I dan Prof.

Dr. Kasman Rukun, M.Pd, sebagai Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan motivasi, kepada penulis mulai dari penyusunan

Proposal sampai kepada penyelesaian tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. Rusdinal, M. Pd, Bapak Prof. Dr. Mukhaiyar dan Bapak Dr.

Yahya, M. Pd, selaku Kontributor pada seminar proposal dan seminar hasil

penelitian serta sebagai tim penguji yang telah banyak memberikan

sumbangan pikiran dan pengetahuan, serta kritik dan saran-saran dalam upaya

menyempurnakan tesis yang penulis susun.

vi

Page 6: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

vii

3. Bapak Rektor Universitas Negeri Padang, Pembantu Rektor, Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Padang, seluruh Dosen yang telah

memberikan ilmu pengetahuan selama mengikuti perkuliahan dan pegawai

tata usaha yang ikut mensukseskan perkuliahan pada Program Pascasarjana

Universitas Negeri Padang.

4. Bapak Ketua Yayasan Al-Iman, Ketua STKIP “Tapanuli Selatan”, dan seluruh

civitas akademika STKIP “Tapanuli Selatan”, yang senentiasa memberikan

semangat dan dukungan moral.

5. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, Kepala SMP

Negeri se-Kota Padangsidimpuan serta segenap jajaran guru, yang telah

membantu penulis dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini.

6. Kepala dan Staf Perpustakaan Universitas Negeri Padang dan Perpustakaan

STKIP Padangsidimpuan yang telah membantu penulis mengumpulkan

literatur yang dibutuhkan dalam penulisan tesis ini.

7. Isteri tercinta yang senantiasa memberikan dorongan kepada penulis dan anak-

anak tercinta yang senantiasa menjadi sumber inspirasi bagi penulis.

8. Ibunda (alm) dan Ayahanda (alm), yang telah mengasuh, mendidik dan

senantiasa mendoakan penulis.

9. Seluruh Keluarga, kerabat, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan

moril dan materil kepada penulis selama mengikuti kuliah.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih butuh penyempurnaan, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang budiman untuk

kesempurnaan tesis ini. Dengan berserah diri kepada Allah, penulis bermohon

semoga tesis ini bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa.

Padang, 01 Mei 2013

Penulis

IBNU HAJAR

NIM. 19061

vii

Page 7: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

viii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ………………………………………………………...…. i

ABSTRAK ……………………………………………………………... ii

PERSETUJUAN AKHIR TESIS ……………………………………… iii

PERSETUJUAN KOMISI …………………………………………..….. iv

SURAT PERNYATAAN …………………………………………….… v

KATA PENGANTAR ……………………………….............................. vi

DAFTAR ISI ………………………………………………...........…… viii

DAFTAR TABEL …………………………………………………...….. x

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………...……. xii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………...……. xiii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………….....……… 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………..........… 1

B. Identifikasiasalah ……………………………………….. 3

C. Batasan Masalah …………………………………...…… 4

D. Rumusan Masalah …………………………………...…. 5

E. Tujuan Penelitian …………………………………...…. 5

F. Manfaat Penelitian …………………………………..….. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA …………..........……………………… 7

A. Landasan Teori …………...……………………………….. 7

1. Kinerja Guru …………………………………………… 7

2. Manajemen Pembelajaran .……………………………. 22

3. Komitmen Tugas ……………………………………… 33

B. Kajian Penelitian yang Relevan ………………………….. 41

C. Kerangka Berpikir ……………...………………………… 42

D. Hipotesis …........................................................................... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………… 46

A. Jenis Penelitian……………………………………………. 46

B. Populasi dan Sampel ………..…………………………….. 47

C. Defenisi Operasional …………………………………….. 48

D. Pengembangan Instrumen ………………………………. 49

1. Rancangan Instrumen …………………………………. 49

2. Uji Coba Instrumen …………………………………… 51

E. Teknik Pengumpulan Data ………………………............. 53

F. Teknik Analisis Data ……………………………………… 53

1. Deskripsi Data ………………………………………… 53

2. Pengujian Persyaratan Analisis ………………………. 54

3. Pengujian Hipotesis …………………………………… 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………. 56

A. Hasil Penelitian …………………………………………. 56

viii

Page 8: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

ix

1. Deskripsi Data………………………………………… 56

a. Kinerja Guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan .............................................

56

b. Manajemen Pembelajaran (X1) ………………….. 59

c. Komitmen Tugas (X2) Guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan …………………………………

62

B. Pengujian Persyaratan Analisis …………………….…… 66

1. Uji Normalitas …………………….....……………… 66

2. Uji Homogenitas Data ……..…………………………. 67

3. Uji Independensi Antar Variabel Bebas ……………… 67

4. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ….....……….. 68

C. Pengujian Hipotesis ………………………….......………. 69

D. Pembahasan …………………………………..………….. 83

E. Keterbatasan Penelitian ……………………….…………. 90

BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...............….. 92

A. Kesimpulan …………………….....…………………..… 92

B. Implikasi Hasil Penelitian ………………………………… 92

C. Saran-saran ……………………………………………….. 93

DAFTAR RUJUKAN ………………………………....……………….. 95

Page 9: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Populasi Guru Pada SMP Negeri Kota Padangsidimpua Tahun

Ajaran 2011-2012………………………………………………

47

Tabel 2 : Kisi-kisi Angket Kinerja Guru (Y)…………………………….. 49

Tabel 3 : Kisi-kisi Angket Manajemen Pembelajaran…………………….. 50

Tabel 4 : Kisi-kisi Angket Komitmen Tugas…………………………….. 50

Tabel 5 : Kesimpulan Uji Reliabilitas Instrumen dengan Menggunakan

Rumus Alpha…………………………………………………

52

Tabel 6 : Skor Angket …………………………………………………….. 53

Tabel 7 : Klasifikasi Tingkat Pencapaian Responden…………………….. 54

Tabel 8 : Data Statistik Kinerja Guru (Y)…………………………………. 57

Tabel 9 : Distribusi Frekuensi Kinerja Guru (Y)………………………….. 57

Tabel 10 : Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Guru SMP Negeri se

Kota Padangsidimpuan…………………………………………

58

Tabel 11 : Data Statistik Variabel Manajemen Pembelajaran…………… 60

Tabel 12 : Distribusi Frekuensi Manajemen Pembelajaran (X1)………….. 60

Tabel 13 : Tingkat Pencapaian Indikator Manajemen Pembelajaran Guru

SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan……………………..

62

Tabel 14 : Data Statistik Variabel Komitmen Tugas (X2) ……………… 63

Tabel 15 : Distribusi Frekuensi Komitmen Tugas (X2) …………………. 64

Tabel 16 : Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Guru SMP Negeri se

Kota Padangsidimpuan……………………………………….

65

Tabel 17 : Uji Independensi Antar Variabel Bebas…………………….. 68

x

Page 10: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

xi

Tabel 18 : Hasil Analisis Linieritas Garis Regresi ……..………………… 69

Tabel 19 : Rangkuman Hasil Analisis Kontribusi Manajemen

Pembelajaran (X1) Terhadap Kinerja Guru (Y)……………….

70

Tabel 20 : Uji F Tingkat Keberartian Regresi X1 dan Y ANOVAb

…...…….. 71

Tabel 21 : Uji Koefisien Persamaan Garis Regresi X1 dan Y (Uji-t)

Coeficient……………………………………………………..

72

Tabel 22 : Rangkuman Hasil Analisis Kontribusi Komitmen Tugas (X1)

Terhadap Kinerja Guru (Y) ………………………………….

74

Tabel 23 : Uji F Tingkat Keberartian Regresi X2 dan Y ANOVAb 75

Tabel 24 : Uji Koefisien Persamaan Garis Regresi X2 dan Y (Uji-t)

Coeficient……………………………………………………..

76

Tabel 25 : Rangkuman Hasil Analisis Manajemen Pembelajaran (X1) dan

Komitmen Tugas (X2) Terhadap Kinerja Guru (Y) ………….

77

Tabel 26 : Uji F Tingkat Keberartian Regresi X1, X2 dan Y ANOVAb 78

Tabel 27 : Uji Koefisien Persamaan Garis Regresi X1, X2 dan Y (Uji-t)

Coeficient ………………………………………………………

79

Tabel 28 : Rangkuman Sumbangan Efektif dan Relatif Variabel X1 dan

X2 Terhadap Variabel Terikat (Y) …………………………..

81

Tabel 29 : Rangkuman Korelasi Variabel Antar Variabel Bebas dengan

Variabel Terikat………………………………………………

82

Page 11: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Diagram Skematis Teori Perilaku dan Kinerja dari Gibson 10

Gambar 2: Histogram Distribusi Frekuensi Kinerja Guru (Y)……………. 58

Gambar 3: Histogram Distribusi Frekuensi Manajemen Pembelajaran (X1) 61

Gambar 4: Histogram Distribusi Frekuensi Komitmen Tugas (X2)………… 64

xii

Page 12: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Angket ………………………………………………… 98

Lampiran 2 : Rekapitulasi Hasil Angket Tentang Manajemen

Pembelajaran …..............................................................

105

Lampiran 3 : Rekapitulasi Hasil Angket Tentang Komitmen Tugas .... 108

Lampiran 4 : Rekapitulasi Hasil Angket Tentang Kinerja Guru …..…. 111

Lampiran 5 : Validitas dan Reliabilitas Data Variabel Manajemen

Pembelajaran (X1) …………………………………..….

114

Lampiran 6 : Perhitungan Validitas dan reliabilitas Data Variabel

Komitmen Tugas (X2) ……………………………..…..

115

Lampiran 7 : Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Guru (Y) 116

Lampiran 8 : Perhitungan Homogenitas Variabel X1, X2 dengan Y 117

Lampiran 9 : Perhitungan Uji Normalitas Variabel X1, X2 dengan Y 118

Lampiran 10 : Perhitungan Linieritas X1 dengan Y ………….......……. 119

Lampiran 11 : Perhitungan Linieritas X1 dengan Y …………….......…. 120

Lampiran 12 : Korelasi variable X1 dengan Y dan X2 dengan Y 121

Lampiran 13 : Perhitungan Regresi Berganda………………...……….. 123

Lampiran 14 : Corelation Uji Independensi…………………...……….. 125

Lampiran 15 : Partial Corelation ………….…………………..……….. 126

xiii

Page 13: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan dari

kinerja guru. Sebagai orang yang bertugas memberikan pendidikan dan

pengajaran kepada siswanya, guru dituntut untuk senantiasa meningkatkan

kinerjanya agar lebih profesional. Menurut Suharsimi Arikunto (1990:265)

kemantapan kerja seorang guru akan berpengaruh terhadap kualitas

pembelajaran.

Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru. Salah satu

diantaranya adalah dengan memberikan tunjangan profesi kepada guru yang

sudah memiliki sertifikat pendidik. Kinerja guru tidak hanya ditentukan faktor

finansial, tetapi juga oleh manajemen yang diterapkan di suatu sekolah.

Sekolah yang dikelola dengan manajemen yang baik, tentu akan berusaha

untuk meningkatkan kinerja guru-gurunya secara maksimal agar

penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan berjalan dengan lancar.

Peningkatan kinerja guru tidak dapat dipisahkan dari penyelenggaraan

manajemen yang berkualitas pula. Pendidikan membutuhkan manajemen

yang baik agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan lancar.

Lemahnya lembaga pendidikan kita mencetak sumber daya manusia yang

berkualitas antara lain disebabkan sistem manajemen yang lemah. Untuk itu

penyelenggaraan manajemen harus senantiasa mengedepankan pelaksanaan

1

Page 14: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

2

konsep manajemen mutu serta nilai-nilai manajerial kontemporer dalam

penyelenggaraan pendidikan agar output pendidikan dapat menjawab

tantangan perubahan zaman.

Dalam kegiatan belajar mengajar guru adalah manejer pendidikan

yang mempengaruhi para anak didiknya untuk melaksanakan kegiatan belajar

mengajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Dalam melaksanakan

manajemen proses belajar mengajar, peran guru adalah penolong anak didik

untuk mengembangkan kapasitas pembelajaran dalam rangka memberikan

peluang kepada siswa untuk melaksanakan aktivitas belajar yang maksimal.

Karena itu untuk mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang

berkualitas, guru harus mampu menerapkan manajemen pembelajaran yang

berkualitas.

Kinerja guru juga dipengaruhi oleh komitmen tugas yang dimilikinya.

Seorang guru yang memiliki komitmen tugas yang baik, akan berusaha

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sampai tuntas.

Komitmen tugas tersebut memberikan motivasi kepada guru untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih baik.

Pada saat ini tampak ada gejala penurunan kinerja guru di Kota

Padangsidimpuan. Hal ini antara lain tampak motivasi menyusun perangkat

pembelajaran yang masih rendah, upaya untuk menerapkan pembelajaran

aktif dengan variasi strategi dan metode pembelajaran, serta pelaksanaan

evaluasi belajar yang masih monoton. Hal ini menunjukkan sikap mental guru

dan kinerja yang dimilikinya belum sepenuhnya mencerminkan pribadi guru

Page 15: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

3

sebagaimana yang diharapkan oleh tuntutan profesi dan kode etik. Hal ini

antara lain disebabkan tingginya biaya hidup sedangkan penghasilan yang

diperoleh guru dari profesinya tidak mencukupi kebutuhan keluarganya.

Kondisi ini mendorong para guru mencari pekerjaan sampingan untuk

menambah penghasilan, akhirnya tugasnya sebagai guru kurang mendapat

perhatian. Dengan kata lain guru melaksanakan pekerjaan mengajarnya

hanya sekedar melepas tugas.

Kurangnya perhatian dari atasan terhadap guru yang berprestasi dan

tidak adanya tegoran terhadap guru yang malas, juga merupakan salah satu

faktor yang menyebabkan kurangnya kinerja guru dalam melaksanakan

profesinya. Guru yang rajin dan berprestasi akan merasa bahwa kerja

kerasnya tidak dihargai. Sedangkan guru yang malas akan merasa tidak apa-

apa meninggalkan tugas sebab tidak ada sanksi jika ia tidak bekerja sesuai

dengan bidang tugasnya. Semua masalah tersebut dapat mengakibatkan

menurunya kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Berbagai permasalahan di atas, mendorong penulis untuk

melaksanakan penelitian dengan judul “Kontribusi Manajemen Pembelajaran

dan Komitmen Tugas Terhadap Kinerja Guru Pada SMP Negeri Kota

Padangsidimpuan”.

B. Identifikasi Masalah

Pada dasarnya banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, diantaranya adalah:

Page 16: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

4

1. Kualifikasi pendidikan yang rendah dapat menyebabkan kinerja juga

rendah.

2. Kurangnya kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat

mengakibatkan kinerja guru menjadi rendah.

3. Kurangnya profesionalitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat

mengakibatkan kinerja guru rendah.

4. Kurangnya minat dan motivasi melaksanakan kegiatan pembelajaran dapat

mengakibatkan kinerja guru rendah.

5. Kurangnya motivasi dan penghargaan dari atasan dapat mengakibatkan

kinerja guru rendah.

6. Kurangnya Kemampuan melaksanakan manajemen pembelajaran dapat

mengakibarkan kinerja guru rendah.

7. Kurangnya komitmen tugas guru dapat mengakibatkan kinerja guru

rendah.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luas dan kompleksnya masalah yang ada, maka masalah

yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi kepada:

1. Kontribusi manajemen pembelajaran terhadap kinerja guru.

2. Kontribusi komitmen tugas terhadap kinerja guru.

3. Kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

kinerja guru.

Pemilihan masalah di atas sebagai topik yang dibahas dalam penelitian

ini adalah mengingat manajemen pembelajaran dapat membantu guru dalam

Page 17: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

5

merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengawasi dan mengevaluasi

kegiatan pembelajaran, yang tentunya akan meningkatkan kinerja guru.

Demikian pula dengan komitmen tugas. Guru yang memiliki komitmen

tugas yang baik tentu akan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang diuraikan di atas, maka

rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah manajemen pembelajaran berkontribusi terhadap kinerja guru

pada SMP Negeri Kota Padangsidimpuan?

2. Apakah komitmen tugas berkontribusi terhadap kinerja guru pada SMP

Negeri Kota Padangsidimpuan?

3. Apakah manajemen pembelajaran dan komitmen tugas secara bersama-

sama berkontribusi terhadap kinerja guru pada SMP Negeri Kota

Padangsidimpuan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1. Kontribusi manajemen pembelajaran terhadap kinerja guru pada SMP

Negeri Kota Padangsidimpuan.

2. Kontribusi komitmen tugas terhadap kinerja guru pada SMP Negeri Kota

Padangsidimpuan.

Page 18: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

6

3. Kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas secara bersama-

sama terhadap kinerja guru pada SMP Negeri Kota Padangsidimpuan.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat penelitian ini secara teoritis adalah sebagai berikut:

a. Memperkaya khasanah pengetahuan kinerja guru, khususnya tentang

kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

kinerja guru.

b. Sebagai salah satu inovasi pendidikan dalam meningkatkan kinerja

guru melalui peningkatan manajemen pembelajaran dan komitmen

tugas.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Informasi ilmiah sekaligus masukan berharga bagi instansi terkait,

tentang pengaruh manajemen sekolah dan komitmen tugas terhadap

kinerja guru.

b. Merupakan suatu model atau inovasi dalam meningkatkan kinerja guru.

c. Bahan komparatif kepada peneliti lain yang memiliki keinginan

membahas permasalahan yang sama atau penelitian lebih lanjut.

Page 19: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kinerja guru

a. Pengertian Kinerja Guru

Keberhasilan pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari kinerja

guru. Secara etimologi kinerja berasal dari kata kerja yang berarti

“perbuatan melakukan sesuatu”. (Hasan Alwi, 2005:492) Dengan

demikian segala perbuatan melakukan sesuatu disebut dengan kinerja.

Jika dilihat dari asal katanya, kinerja merupakan terjemahan dari

kata performance. Menurut A.A. Prabu Mangkunegara (2000:67) kata

performance berasal dari akar kata to perform, yaitu: (1) melakukan,

menjalankan, melaksanakan, (2) memenuhi atau melaksanakan

kewajiban suatu niat atau nazar, (3) melaksanakan atau

menyempurnakan tanggung jawab, dan (4) melakukan sesuatu yang

diharapkan oleh seseorang atau mesin. Selanjutnya E. Mulyasa (136-

139), mengemukakan beberapa model operasional berkaitan dengan

kinerja guru, yaitu:

1) Model Vroom yang dikemukakan oleh Vroom, yaitu Performance = f

(ability x motivation). Model ini memberikan informasi bahwa kinerja

merupakan fungsi perkalian antara kemampuan (ability) dan motivasi.

2) Model Lawler dan Poter yang menyatakan Performance = effort x

ability x role perceptions. Effort adalah banyaknya energy yang

7

Page 20: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

8

dikeluarkan seseorang dalam situasi tertentu. Ability adalah

karakteristik individu seperti inteligensi, keterampilan dan sikap

sebagai kekuatan potensial untuk berbuat dan melaksanakan sesuatu.

Role perceptions adalah kesesuaian antara usaha yang dilakukan

seseorang dengan pandangan atasan langsung tentang tugas yang

seharusnya dikerjakan.

3) Model Ander dan Butzin, yaitu Future performance = past

performance + (motivation ability).

Dari beberapa teori di atas dapat dipahami bahwa dalam kinerja

terdapat dua komponen utama, yaitu ability dan motivasi. Jika seseorang

memiliki karakteristik individu seperti inteligensi, keterampilan dan sikap

yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan, didukung oleh

motivasi yang tinggi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, besar

kemungkinan orang tersebut akan memiliki kinerja yang baik dalam

melaksanakan pekerjaannya. Hal ini sejalan dengan penjelasan

Sutermeister dalam Nasir Usman (2011:63) yang menyatakan kinerja

merupakan perpaduan antara kecakapan dan motivasi, di mana masing-

masing variabelnya dihasilkan dari sejumlah faktor lain yang saling

mempengaruhi.

Guru merupakan pekerjaan professional. Dalam Hasan Alwi

(2005:335) dijelaskan pengertian guru, yaitu orang yang kerjanya

mengajar”. Jadi menurut pengertian ini setiap orang yang pekerjaannya

mengajar disebut dengan guru.

Page 21: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

9

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

memberikan definisi yang lebih lengkap tentang guru. Pada ketentuan

umum pasal 1 ayat 1 Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa guru

adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar dan pendidikan menengah. Dengan demikian tugas utama guru

dalam melaksanakan profesinya terdiri dari mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

didik pada pendidikan.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja guru

adalah usaha yang dilakukan orang yang berprofesi sebagai pendidik

profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Pada dasannya kinerja guru dipengaruhi oleh beberapa faktor. Gibson,

sebagaimana dikutip oleh Illyas (1999: 55-58), mengemukakan ada tiga

kelompok variabel yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja yaitu:

variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Diagram

skematis variabel yang mempengaruhi perilaku dan kinerja seperti pada

gambar berikut ini:

Page 22: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

10

4)

Gambar 1: Diagram Skematis Teori Perilaku dan Kinerja dari Gibson

Variabel individu dikelompokkan pada sub variabel kemampuan dan

keterampilan, latar belakang dan demografis. Sub variabel kemampuan dan

ketrampilan merupakan faktor yang paling utama dalam mempengaruhi

perilaku dan kinerja individu. Variabel demografis, merupakan variabel yang

memberikan efek tidak langsung pada perilaku dan kinerja individu,

sedangkan variabel psikologis terdiri dari sub variabel persepsi, sikap,

kepribadian, belajar, dan motivasi.

Jika dikaitkan dengan manajemen pembelajaran dan komitmen tugas,

maka manajemen pembelajaran berada variabel organisasi yang

mempengaruhi kinerja individu. Sedangkan komitmen tugas pada aspek

psikologis yaitu sikap seseorang dalam melakukan kinerjanya merupakan

perwujudan komitmennya terhadap tugas dan tanggung jawabnya.

1. Kemampuan

dan

keterampilan:

(mental dan

fisik)

2. Latar

belakang:

- Keluarga

- Tingkat sosial

- Pengalaman

3. Demografis:

- Umur

- Etnis

- Jenis kelamin

Prilaku individu:

Apa yang dikerjakan

(Kinerja)

Variabel Organisasi:

- Sumber daya

- Kepemimpinan

- Imbalan

- Struktur

- Disain pekerjaan

Psikologis:

- Persepsi

- Sikap

- Kepribadian

- Belajar

- Motivasi

Page 23: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

11

Menurut Peters dan Waterman sebagaimana dikutip Sagala (2007:181)

Kinerja seseorang atau organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang disebut

dengan 7-S Framework, yaitu:

a. Strategy (strategi), yaitu seperangkat tindakan yang koheren sebagai

suatu pola tanggap perusahaan (baca: organisasi) terhadap

lingkungannya dalam rencana jangka panjang berkenaan dengan

alokasi dan penggunaan sumber daya yang tersedia untuk mencapai

tujuan.

b. Structure (struktur) adalah susunan yang menggambarkan hubungan

antara pembagian tugas dan tanggung jawab dalam suatu organisasi.

c. Sistem (sistem) adalah keseluruhan proses dan prosedur dalam suatu

keteraturan yang utuh dan terintegrasi dalam suatu organisasi. Dengan

sistem dapat diketahui cara suatu organisasi beroperasi.

d. Staff (staf/karyawan) adalah orang-orang yang terlibat dalam

pengelolaan organisasi perusahaan. Penekanannya bukan pada aspek

individualnya, tapi pada aspek demografi perusahaan (demografis

corporate).

e. Style (gaya), yaitu bukti nyata (tangible evidence) yang ditunjukkan

oleh manajemen yang menggambarkan apa yang dianggap penting.

Bukti nyata dapat berupa cara manajemen menggunakan waktu dan

perhatiannya melalui simbol-simbol perilaku.

f. Skills (keahlian/keterampilan) adalah kapasitas kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki manajemen dan seluruh karyawan

perusahaan. Kemampuan pengelolaan oleh karyawan secara

keseluruhan dalam organisasi (skills as whole in organization) bukan

kemampuan per individu.

g. Shared values/superordinate goals (Nilai-nilai bersama) adalah nilai-

nilai dasar yang menyatakan suatu tujuan dalam menentukan citra

organisasi, yang dikembangkan bersama oleh orang-orang yang

berada dalam organisasi tersebut.

Seluruh faktor yang mempengaruhi kinerja saling berkaitan antara satu

dengan yang lain. Adanya keserasian dan keselarasan di antara faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja tersebut, akan berpengaruh besar terhadap

peningkatan kinerja guru. Misalnya seorang guru yang memiliki pengetahuan

dan keterampilan yang baik tentang pekerjaan guru, pengalaman yang luas

tentang hal-hal yang berkaitan dengan guru, umur yang masih produktif,

Page 24: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

12

memiliki persepsi yang baik tentang pekerjaan guru, memiliki kemauan belajar

dan motivasi yang tinggi untuk melaksanakan pembelajaran, tentu kinerjanya

dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru akan semakin

baik. Kinerja guru akan menjadi optimal, apabila diintegrasikan dengan

komponen sekolah baik kepala sekolah, fasilitas kerja, guru, karyawan,

maupun anak didik. Dengan demikian kinerja guru akan semakin meningkat

jika seluruh komponen sekolah saling mendukung dalam menciptakan

proses belajar mengajar dalam rangka mencapai hasil pembelajaran yang

optimal. Misalnya Kepala Sekolah melaksanakan kepemimpinan dengan baik,

fasilitas yang tersedia memadai, kontribusi sesama guru dan pegawai rukun

dan harmonis, serta anak didik memiliki potensi yang mendukung.

c. Indikator Kinerja Guru

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut Usman (2012:64-75),

kinerja guru dapat dilihat dari: (1) kemampuan melaksanakan tugas dan (2)

motivasi kerja.

1) Kemampuan Melaksanakan Tugas

Kemampuan guru melaksanakan tugasnya dalam mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

memberikan gambaran tentang kinerjanya. Kemampuan identik dengan

Page 25: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

13

kompetensi. Usman (2012:68) mengemukakan kompetensi adalah kemampuan

yang menggambarkan kelayakan setiap individu dalam menjalankan tugas.

Kompetensi memperlihatkan perilaku yang memungkinkan mereka

menjalankan tugas dengan cara yang paling diinginkan dan tidak sekedar

menjalankan tugas rutinitas.

Spencer and Spencer sebagaimana dikutip oleh Usman (2012:68)

mengemukakan bahwa kompetensi merupakan karakteristik dasar individu

yang menggunakan bagian kepribadiannya sehingga dapat mempengaruhi

perilakunya ketika ia menghadapi pekerjaan. Lebih lanjut Spencer and

Spencer dalam Usman (2012:68) mengemukakan ada lima bentuk

karakteristik kompetensi, yaitu: (a) Motives (pemikiran atau niat dasar

konstan dan mendorong individu untuk bertindak atau berperilaku tertentu).

(b) Traits (karakteristik fisik dan respon yang konsisten atas situasi atau

informasi tertentu), (c) Self Concept (sikap individu, nilai-nilai yang dianut,

citra diri), (d) Knowledge (ilmu yang dimiliki Individu dalam bidang pekerjaan

atau area tertentu), (e) Skill (kemampuan untuk unjuk kinerja fisik ataupun

mental).

Kemampuan guru melaksanakan tugas tidak dapat dipisahkan dari

kompetensi yang dimilikinya. Kunandar (2007:55) mengemukakan

kompetensi adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam

diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif.

Selanjutnya Abdul Majid (2005:6) menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh

setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi

Page 26: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

14

tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan

profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Menurut Irianto

(2001:76), seseorang dapat dikategorikan sebagai individu yang kompeten

adalah apabila ia memiliki kemampuan untuk menangani suatu tugas dan

pekerjaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa kompetensi guru

menggambarkan kemampuan, karakteristik, dan tindakan dari setiap guru

dalam melakukan tugasnya dalam mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Karakteristik seorang profesional menurut Makmun (2000:70-71)

harus dapat menunjukkan karakteristik sebagai berikut:

a) Mampu melakukan sesuatu pekerjaan tertentu secara rasional, dalam arti ia

harus memiliki visi dan misi yang jelas mengapa ia melakukan apa yang

dilakukannya berdasarkan analisis kritis dan pertimbangan logis dalam

membuat pilihan dan mengambil keputusan tentang apa yang

dikerjakannya.

b) Menguasai perangkat pengetahuan (teori dan konsep, prinsip dan kaidah,

hipotesis dan generalisasi, informasi, dan sebagainya) tentang seluk beluk

apa yang menjadi bidang tugas pekerjaannya.

c) Menguasai perangkat keterampilan (strategi dan taktik, metode dan teknik,

prosedur dan mekanisme, sarana dan instrument, dan sebagainya) tentang

cara bagaimana dan dengan apa harus melakukan tugas (pekerjaannya).

d) Memahami perangkat persyaratan ambang (basic standars) tentang

ketentuan kelayakan normatif minimal kondisi dari proses yangi dapati

ditoleransikan dan kriteria keberhasilan yang diterima dari apa yang

dilakukannya.

e) Memiliki daya (motivasi) dan citra (aspirasi) unggulan dalami melakukan

tugas (pekerjaannya), dan tidak hanya sekedar puas dengan memadai

persyaratan minimal, melainkan berusaha mencapai yang sebaik-baiknya

mungkin (profesiencies).

f) Memiliki kewenangan (otoritas) yang memancar atas penguasaan perangkat

kompetensinya yang dalam batas tertentu dapat didemonstrasikan

(observable) dan teruji (measurable), sehingga memungkinkan memperoleh

pengakuan pihak berwenang (certifiable).

Page 27: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

15

Pendapat tersebut memberikan penekanan bahwa sebagai pendidik

professional, guru harus mampu mendidik, melaksanakan tugas-tugas guru,

menguasai perangkat pengetahuan berkaitan dengan pekerjaan guru, memiliki

keterampilan yang dibutuhkan melaksanakan tugas guru, mengetahui batas

minimal keberhasilan dari pekerjaannya, memiliki motivasi untuk

melaksanakan tugas guru, dan memiliki kewenangan melaksanakan tugas-

tugas guru.

Karakteristik yang dikemukakan di atas, menurut Usman (2012:71)

terdapat pula dalam kompetensi yang dimiliki guru dalam melakukan

pekerjaannya. Jonson dalam Makmun (2000:71) menjelaskan terdapat enam

komponen dari karakteristik kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu “(a)

performance component, (b) subject component, (c) profesional component, (d)

process component, (e) adjusment component, dan (f) attitudes component.

Lebih lanjut keenam komponen tersebut dijelaskan oleh Usman (2012:71-72)

sebagaimana yang terdapat pada uraian berikut ini: Performance component

adalah komponen yang terdiri atas beberapa prilaku yang sedang ditampilkan

dalam kegiatan kerja (proses pembelajaran), yang merupakan totalitas dari

pengetahuan, keterampilan, proses, dan nilai untuk membuat keputusan bagi

penampilan mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Teaching subject

component merupakan ilmu pengetahuan yang digabungkan dengan tujuan

pembelajaran. Komponen ini terdiri atas fakta-fakta, gagasan, nilai-nilai,

proses, dan keterampilan di mana pengajar berupaya membantu siswa

memperolehnya. Teaching process component, yaitu berisi pemikiran

Page 28: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

16

pengolahan (proses pembelajaran) yang memungkinkan komponen ini

digunakan sebagai acuan bagi sejumlah teknik-tekni manusia tempat

diproduksinya gagasan-gagasan, desain-desain, strategi, membuat keputusan

dan mengevaluasi kemajuan hasil pembelajaran. Profesional component

merupakan sumber dasar yang berbentuk himpunan informasi teori dan praktek

dalam dunia pendidikan, sebagai acuan professional. Komponen ini termasuk

dalam filsafat pendidikan, sosiologi pendidikan, psikologi pendidikan,

kurikulum, tes dan pengukuran, manajemen pembelajaran, media pendidikan,

dan sebagainya. Sedangkan attitudes component berisi saripati elemen-elemen

sikap, nilai, dan peranan yang penting bagi semua kompetensi pendidik.

Kemampuan guru melaksanakan tugas antara lain dapat dilihat dari

kompetensi yang dimilikinya. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

No. 27 Tahun 2007 dijelaskan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi

paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi (Kementerian

Pendidikan Nasional, 2007:18-23).

1) Kompetensi Paedagogik

Kompetensi paedagogik berarti kemampuan yang harus dimiliki guru

dalam melaksanakan dan mengelola kegiatan belajar mengajar. Dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27 Tahun 2007 kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan bahwa kompetensi paedagogik

paedagogik guru terdiri dari: (a) Menguasai karakteristik peserta didik dari

aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. (b) Menguasai

Page 29: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

17

teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. (c)

Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang

pengembangan yang diampu. (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang

mendidik. (e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

kepentingan pembelajaran. (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. (g)

Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. (h)

Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. (i)

Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.(j)

Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

(Kementerian Pendidikan Nasional, 2007:20-21). Kemampuan-kemampuan

tersebut penting dimiliki guru agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan baik dan lancar.

2) Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan salah satu kompetensi yang wajib

dimiliki guru. E. Mulyasa (2009:37) mengemukakan kompetensi kepribadian

mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Dengan demikian

seorang guru dituntut untuk memiliki tanggung jawab, berwibawa, mandiri dan

disiplin dalam melaksanakan tugasnya dan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27 Tahun 2007

kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan bahwa indikator

kompetensi kepribadian adalah (a) bertindak sesuai dengan norma agama,

hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. (b) Menampilkan diri

Page 30: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

18

sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan

masyarakat. (c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,

arif, dan berwibawa. (d) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi,

rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. (e) Menjunjung tinggi kode

etik profesi guru (Kementerian Pendidikan Nasional, 2007:19-20).

3) Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kompetensi yang berhubungan dengan

kemampuan bersosialisasi dengan orang lain dalam kehidupan bermasyarakat.

Kompetensi sosial yang wajib dimiliki guru dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No. 27 Tahun 2007 kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru adalah: (a) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak

diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik,

latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. (b) Berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan,

orang tua, dan masyarakat. (c) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh

wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. (d)

Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan

dan tulisan atau bentuk lain (Kementerian Pendidikan Nasional, 2007:21-22).

4) Kompetensi Profesional

Kompetensi professional berarti kemampuan yang berkaitan langsung

dengan profesi guru. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27

Tahun 2007 kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan

Page 31: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

19

kompetensi professional guru terdiri dari: (a) Menguasai materi, struktur,

konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

(b) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang

pengembangan yang diampu. (c) Mengembangkan materi pembelajaran yang

diampu secara kreatif. (d) Mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. (e) Memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri

(Kementerian Pendidikan Nasional, 2007:22-23).

Kemampuan-kemampuan dasar yang disebutkan di atas tercermin

dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru. Dengan demikian

kemampuan melaksanakan tugas dapat dilihat dari kemampuan guru dalam

mengimplementasikan kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial dan

professional dalam proses pembelajaran.

5) Motivasi Kerja

Motivasi berasal dari kata motif yang artinya tema, motive, artinya

mendorong, menyebabkan, kemudian menjadi motivation yang berarti

pengalasan daya batin, dorongan, motivasi (John M. Echols dan Hasan

Shadily, 2006:386). Sudarwan Danim (2004:2) menjelaskan bahwa motivasi

(motivation) diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat,

tekanan, atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau

sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang

dikehendakinya.

Page 32: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

20

Robins (1988:87) mengemukakan motivasi adalah kesediaan untuk

mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang

dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi kebutuhan

individual. Weather dan Davis (1996:501) mengemukakan “motivation can be

defined as a person’s wants to do so” (motivasi dapat didefinisikan sebagai

keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu)”.

Menurut Bimo Walgito (2010:240) motivasi merupakan keadaan

dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan.

Dengan demikian motivasi mempunyai tiga aspek, yaitu: (a) Keadaan

terdorong dalam diri organisme (a driving state), yaitu kesiapan bergerak

karena kebutuhan. Misalnya kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan, keadaan

mental seperti berpikir dan ingatan. (b) perilaku yang timbul dan terarah karena

keadaan ini, dan (c) Goal atau tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut.

Sejalan dengan hal di atas, menurut Komang Ardana, dkk. (2009:31)

proses timbulnya motivasi adalah sebagai berikut: (a) kebutuhan yang belum

terpenuhi, (b) mencari dan memilih cara-cara untuk memuaskan kebutuhan (di

sini akan terlibat kemampuan, keterampilan, pengalaman), (c) perilaku yang

diarahkan pada tujuan, (d) evaluasi prestasi, (e) imbalan dan hukuman, (f)

kepuasan, (g) menilai kembali kebutuhan yang belum terpenuhi.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa motivasi merupakan

dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang. Dorongan itu memaksa

seseorang untuk bergerak atau bertindak. Motivasi merupakan dorongan untuk

berbuat yang berasal dari dalam diri manusia dan mempunyai peran penting

Page 33: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

21

dalam meraih suatu keberhasilan. Dalam hal ini usaha yang dilakukan

seseorang dalam melakukan sesuatu banyak ditentukan oleh motivasi yang

dimilikinya.

Jika dikaitkan dengan pekerjaan menurut Usman (2012:75) pengertian

motivasi dalam konteks dorongan untuk bekerja pada suatu organisasi

merupakan gagasan yang mampu menggerakkan seseorang untuk bekerja.

Sejalan dengan hal ini Ernest L. McCormic dalam Mangkunegara (2000:94)

menjelaskan motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan,

mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan

kerja. Menurut Hadari Nawawi (2006:328) motivasi kerja merupakan dorongan

atau kehendak untuk melaksanakan tindakan dalam lingkup tugas-tugas yang

merupakan pekerjaannya di lingkungan organisasi.

Selanjutnya Kenneth N. Wexley & Gary A. Yuki (2005:101)

mengemukakan ciri-ciri yang dapat diamati dari seseorang yang memiliki

motivasi kerja adalah sebagai berikut : (1) kinerjanya tergantung pada usaha

dan kemampuan yang dimilikinya dibandingkan dengan kinerja melalui

kelompok, (2) memiliki kemampuan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang

sulit, dan (3) seringkali terdapat umpan balik yang kongkrit tentang bagaimana

seharusnya ia melaksanakan tugas secara optimal, efektif dan efisien.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan

motivasi kerja adalah kondisi atau dorongan yang timbul dari dalam diri

seseorang untuk membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang

berhubungan dengan lingkungan kerja untuk melaksanaan pekerjaan sesuai

Page 34: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

22

dengan tanggung jawabnya masing-masing dalam mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Indikatornya adalah (1) kinerjanya tergantung pada usaha dan

kemampuan yang dimilikinya dibandingkan dengan kinerja melalui kelompok,

(2) memiliki kemampuan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sulit, dan (3)

seringkali terdapat umpan balik yang kongkrit tentang bagaimana seharusnya

ia melaksanakan tugas secara optimal, efektif dan efisien.

2. Manajemen Pembelajaran

a. Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan hal yang penting dalam segala aspek

kehidupan. Setiap organisasi maupun aktivitas yang dilakukan dengan

manajemen yang baik, akan memberikan hasil yang maksimal. Menurut

Sagala (2006:13) Manajemen berasal dari kata “managio, yaitu pengurusan

atau managiare yaitu melatih dalam mengatur langkah-langkah”.

Abdurrahmat Fathoni (2006:56) menjelaskan bahwa hakikat

manajemen adalah proses pemberian bimbingan, pimpinan, pengaturan,

pengendalian dan pemberian fasilitas lainnya, sedangkan pengertian

manajemen adalah pembinaan, pengendalian, pengelolaan, kepemimpinan,

ketatalaksanaan yang merupakan proses kegairahan untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian proses manajemen

berarti melakukan pembinaan, pengendalian, pengelolaan, kepemimpinan,

ketatalaksanaan dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan.

Page 35: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

23

James A.F. Stoner dalam T. Hani Han Handoko (2004:6) menjelaskan

bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber

daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang

telah ditetapkan

Mondy dan Premeaux (2005:6) mengemukakan management is the

process of getting thing done trough the efforts of other people. Menurut

pengertian ini, proses manajemen dilakukan oleh para manejer di dalam

suatu organisasi dengan cara mempengaruhi para anggota organisasi agar

mereka bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing dengan penuh

tanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama.

Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa manajemen

adalah melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

pengendalian menjadi suatu rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang

bersifat mendasar dan menyeluruh dalam proses pendayagunaan segala

sumber daya secara efisien disertai penetapan pelaksanaannya oleh seluruh

personil organisasi.

b. Pengertian dan Fungsi-fungsi Manajemen Pembelajaran

Guru adalah manejer di dalam organisasi kelas, karena itu manajemen

pembelajaran merupakan hal yang penting dalam kegiatan pembelajaran.

Manajemen pembelajaran merupakan bagian dari manajemen pendidikan.

Menurut Made Pidarta (2004:4) manajemen dalam pendidikan dapat diartikan

sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam

Page 36: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

24

usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan

demikian segala upaya yang dilakukan untuk memadukan sumber-sumber

pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan

merupakan proses manajemen.

Reigeluth (1983:8) menjelaskan bahwa: “Intructional management is

concerned with understanding, improving and applying of managing the use

of and implemented intructional program”. Maksudnya adalah manajemen

pembelajaran berkenaan dengan pemahaman, peningkatan dan pelaksanaan

dari pengelolaan program pengajaran yang dilaksanakan.

Sebagai seorang manejer, maka aktivitas guru dalam kegiatan

pembelajaran menurut Syafaruddin dan Nasution (2005:75) mencakup

merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi kegiatan belajar

yang dikelolanya.

Sementara itu Usman (1995:6) mengklasifikasikan pekerjaan guru

dalam pembelajaran, yaitu (1) guru sebagai demonstrator, (2) guru sebagai

pengelola kelas, (3) guru sebagai mediator dan fasilitator, serta (4) guru

sebagai evaluator. Sedangkan menurut Imron (1995:65) pekerjaan guru

sebagai profesi terdiri dari merencanakan pengajaran, melaksanakan

pengajaran, dan mengevaluasi pengajaran.

Sejalan dengan uraian di atas, Davis (1991:35) menjelaskan bahwa

peranan guru sebagai manajer dalam proses pembelajaran adalah sebagai

berikut:

1) Merencanakan, yaitu menyusun tujuan belajar mengajar

(pengajaran).

Page 37: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

25

2) Mengorganisasikan, yaitu menghubungkan atau menggabungkan

seluruh sumber daya belajar mengajar dalam mencapai tujuan

secara efektif dan efisien.

3) Memimpin, yaitu memotivasi peserta didik untuk siap menerima

materi pelajaran.

4) Mengawasi, yaitu apakah pekerjaan atau kegiatan belajar mengajar

mencapai tujuan pengajaran. Karena itu harus ada proses evaluasi

pengajaran sehingga diketahui hasil yang dicapai.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa manajemen

pembelajaran adalah proses pendayagunaan seluruh komponen yang saling

berinteraksi (sumber daya pengajaran) untuk mencapai tujuan program

pengajaran. Sedangkan fungsi-fungsi manajemen mencakup merencanakan,

mengorganisasikan, memimpin, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan

belajar mengajar.

1) Merencanakan Pembelajaran

Merencanakan pembelajaran merupakan fungsi pertama dari

manajemen pembelajaran. Merencanakan pembelajaran berarti melakukan

proses pemikiran dan melakukan penentuan prioritas yang harus dilakukan

secara rasional sebelum melakukan tindakan yang sebenar-benarnya dalam

rangka mencapai tujuan. Hal ini sesuai dengan penjelasan Wardoyo (1969:7)

yang mengatakan bahwa perencanaan adalah “hasil pemikiran rasional

berdasarkan fakta/perkiraan yang mendekat, memuat cara-cara kerja dan

merupakan persiapan bertindak/bekerja untuk mencapai tujuan”.

Selanjutnya menurut Anderson (1989:47) “perencanaan adalah

pandangan masa depan dan menciptakan kerangka kerja untuk mengarahkan

Page 38: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

26

tindakan seseorang di masa depan”. Adapun manfaat perencanaan menurut

Pidarta (2004:36) dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

a) Memberikan tafsiran (gambaran, interpretasi) sesuatu

kebijaksanaan.

b) Meramalkan apa yang akan terjadi.

c) Membuat ekonomis.

d) Menjamin kepastian, karena ia merupakan hasil yang rasional

berdasarkan fakta.

e) Mengkordinir kegiatan-kegiatan.

f) Mengontrol kegiatan-kegiatan.

g) Merupakan pedoman bagi pelaksana.

Dalam proses belajar mengajar perencanaan sering disebut dengan

rencana pembelajaran. Menurut Usman (1995:61) “rencana pengajaran

merupakan persiapan guru untuk mengajar setiap kali pertemuan yang

berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di dalam

kelas agar lebih efektif dan efisien”. Dengan demikian dalam merencanakan

pembelajaran merupakan persiapan yang disusun guru agar pengajaran

berjalan lebih lancar dan hasilnya lebih baik. Aktivitas membuat perencanaan

pembelajaran tersebut lazim disebut dengan perencanaan pembelajaran.

Dengan demikian yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran menurut

Imron (1995:169) adalah “suatu aktivitas merumuskan sesuatu terlebih dahulu

sebelum kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan”.

Sebelum guru melaksanakan pengajaran, terlebih dahulu harus

membuat rencana pengajaran. Aktivitas membuat rencana pengajaran tersebut

lazim disebut dengan merencanakan pembelajaran. Dengan demikian yang

dimaksud dengan merencanakan pembelajaran menurut Davis (1991:169)

Page 39: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

27

adalah suatu aktivitas merumuskan sesuatu terlebih dahulu sebelum kegiatan

belajar mengajar yang dilaksanakan.

Perencanaan pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar

kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi,

tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

Menurut Syafaruddin (2005:95) dalam kedudukannya sebagai manajer

guru melakukan perencanaan pembelajaran yang mencakup usaha untuk “(1)

menganalisis tugas, (2) mengidentifikasi kebutuhan pelatihan/belajar, (3)

menulis tujuan belajar. Hal-hal yang perlu dilakukan guru dalam perencanaan

pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Penyusunan Program Semester dan Program Tahunan

Program tahunan merupakan salah satu perencncaan pembelajaran

yang dibuat oleh guru sebagai acuan dalam menyusun program semester.

Menurut Kunandar (2010:236) program tahunan merupakan program umum

setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata

pelajaran yang bersangkutan sebagai pedoman bagi pengembangan program

selanjutnya. Isi program tahunan di antaranya adalah pembagian materi

pelajaran pada setiap semester, kompetensi dasar dan alokasi waktu setiap

kompetensi dasar.

Penyusunan program semester merupakan pengembangan dari

program tahunan. Menurut Kunandar (2010:236) program tahunan berisikan

Page 40: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

28

garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai

dalam semester tersebut. Isi dari program semester adalah tentang bulan,

pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan

keterangan-keterangan. Isi dari program semester ini selanjutnya dijabarkan

ke dalam silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

b) Menyusun Silabus

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata

pelajaran dengan tema tertentu. Kunandar (2010:183) menjelaskan isi silabus

terdiri dari: standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,

indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan

oleh setiap satuan pendidikan. Pengembangan setiap komponen tersebut

merupakan kewenangan guru, termasuk pengembangan format silabus dan

penambahan komponen-komponen lain dalam silabus di luar komponen

minimal.

c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menurut Kunandar (2010:262-

264) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian

pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam

standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Komponen-komponen yang

terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdiri dari: (1) Identitas

mata pelajaran. (2) Standar kompetensi dan kompetensi dasar. (3) Materi

Page 41: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

29

pembelajaran. (4) Strategi pembelajaran. (5) Sarana dan sumber pembelajaran.

(6) Penilaian dan tindak lanjut.

Perencanaan pembelajaran merupakan perencanaan jangka pendek

untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam

pembelajaran. Dengan demikian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran.

Menurut Mulyasa (2007:213) komponen-komponen yang terdapat

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah kompetensi dasar,

materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian. Kompetensi dasar

berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standar berfungsi

memberi makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar berfungsi

menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi peserta didik, sedangkan

penilaian berfungsi mengukur pembentukan kompetensi dan menentukan

tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi standar belum terbentuk

atau belum tercapai. Dengan demikian perencanaan yang disusun dalam

manajemen pembelajaran terdiri dari: penyusunan program tahunan dan

profram semester, penyusunan silabus, dan penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran.

2) Mengorganisasikan Pembelajaran

Setelah guru menyusun rencana pembelajaran, maka langkah

selanjutnya adalah mengorganisasikan pembelajaran, yaitu menghubungkan

Page 42: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

30

atau menggabungkan seluruh sumber daya belajar mengajar dalam mencapai

tujuan secara efektif dan efisien.

Menurut Arikunto (2003:26) pengorganisasian adalah “usaha untuk

mewujudkan kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai suatu tujuan”.

Selanjutnya Terry (1973:4) mengemukakan bahwa pengorganisasian adalah

membangun hubungan perilaku yang efektif di antara semua orang, karena

mereka akan dapat bekerjasama secara efisien dan mencapai kepuasan pribadi

dalam melakukan pekerjaan dalam konteks pengaruh lingkungan untuk

mencapai tujuan dan saran. Dengan demikian pengorganisasian merupakan

usaha yang dilakukan oleh sekelompok manusia dalam bentuk kerja sama

untuk mencapai tujuan bersama.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa pengorganisasian merupakan

usaha untuk menciptakan hubungan tugas yang jelas antara seluruh personil

organisasi, sehingga setiap personil dapat bekerja bersama-sama untuk

mencapai tujuan organisasi.

Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki guru dalam

mengorganisasikan pembelajaran menurut Davis (1991:173-175) adalah

sebagai berikut:

a) Kemampuan menggunakan metode, media dan bahan latihan

sesuai dengan tujuan pengajaran.

b) Kemampuan berkomunikasi dengan siswa.

c) Kemampuan mendemonstrasikan khasanah metode mengajar.

d) Kemampuan mendorong dan menggalakkan keterlibatan siswa

dalam pengajaran.

e) Kemampuan mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan

relevansinya.

f) Kemampuan mengorganisasikan waktu, ruang, bahan dan

perlengkapan pengajaran.

Page 43: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

31

Pengorganisasian dalam proses belajar mengajar penting dilaksanakan

untuk memperoleh hasil maksimal dalam pencapaian tujuan pengajaran yang

ditetapkan.

3) Kepemimpinan

Peran selanjutnya yang dilakukan guru sebagai manejer adalah

memimpin siswanya dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Pidarta

(2004:3) kepemimpinan meliputi: (a) Mengelola orang-orang, (b)

Pengambilan keputusan dan (c) Proses mengorganisasi dan memakai

sumber-sumber untuk menyelesaikan tujuan yang ditentukan. Dengan

demikian kepemimpinan pendidikan merupakan kegiatan mengelola,

mengambil keputusan dan mengorganisasikan segala sesuatu yang

berhubungan dengan pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sejalan dengan uraian di atas, Hersey dan Blanchard (1978: 418 –

428) mengemukakan pemimpin-pemimpin itu hendaknya tidak hanya

menilai perilaku kepemimpinan mereka agar mengerti bagaimana sebenarnya

mereka mempengaruhi orang-orang lain, akan tetapi mereka seharusnya juga

mengamati posisi mereka dan cara menggunakan kekuasaannya.

Selanjutnya sifat-sifat yang harus dimiliki guru menurut Fachruddin

(2003:32) dalam melaksanakan kepemimpinan adalah sebagai berikut:

a) Berpengetahuan luas, kreatif, inisiatif peka, lapang dada dan selalu

tanggap.

b) Bertindak adil, jujur dan konsekwen.

c) Bertanggung jawab.

d) Selektif terhadap semua informasi.

e) Memberikan peringatan ataupun nasehat.

f) Memberikan petunjuk dan pengarahan.

g) Memberikan contoh teladan.

Page 44: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

32

h) Bersikap asih, asah, dan asuh.

i) Selalu mengusahakan kebajikan dan kesempurnaan.

Sifat-sifat di atas penting dimiliki guru dalam melaksanakan

kepemimpinan agar dapat melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan secara

optimal dalam proses belajar mengajar.

4) Evaluasi Belajar

Evaluasi belajar merupakan upaya yang dilakukan untuk memeriksa

sejauh mana siswa telah mengalami kemajuan belajar atau telah mencapai

tujuan belajar dan pembelajaran. Evaluasi menurut Arikunto (2003:3)

mencakup mengukur dan menilai, sebagaimana dijelaskan berikut ini:

a) Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran.

Pengukuran bersifat kuantitatif.

b) Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu

dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.

c) Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas, yakni

mengukur dan menilai.

Selanjutnya menurut Sudijono (2009:29) Evaluasi pendidikan di

sekolah mencakup tiga komponen utama yaitu: (a) Evaluasi mengenai

program pengajaran, (b) Evaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran,

(c) Evaluasi mengenai hasil belajar (hasil pengajaran). Jadi evaluasi

merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan

belajar siswa dan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam

melaksanakan manajemen pembelajaran terdiri dari merencanakan,

mengorganisasikan, memimpin dan melaksanakan evaluasi dalam kegiatan

pembelajaran.

Page 45: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

33

2. Komitmen Tugas

a. Pengertian Komitmen Tugas

Komitmen memberikan pengaruh besar terhadap kinerja guru. Karena

itu guru perlu didorong agar memiliki komitmen tinggi terhadap profesinya.

Komitmen merupakan tindakan yang diambil untuk menopang suatu pilihan

tindakan tertentu, sehingga pilihan tindakan itu dapat dijalankan dengan

mantap dan sepenuh hati. Kata komitmen berasal dari bahasa latin commitere,

to connect, entrust-the state of being obligated or emotionally, impelled adalah

keyakinan yang mengikat (aqad). Sedemikian kukuhnya sehingga

membelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakan perilaku

menuju arah yang diyakininya (Tasmara, 2006:26).

Menurut Piet A. Saherttian (2006:44) Komitmen adalah

kecenderungan dalam diri seseorang untuk merasa terlibat aktif dengan penuh

rasa tanggung jawab. Jadi orang yang memiliki komitmen akan cenderung

aktif melaksanakan tugas-tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

Sementara itu Riggio (2000:227) menjelaskan “Organizational

commitment is a worker’s feelings and attitudes about the entire work

organization”. Artinya komitmen organisasi adalah semua perasaan dan sikap

karyawan terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan organisasi dimana

mereka bekerja termasuk pada pekerjaan mereka. Selanjutnya Luthans

(1995:30) menjelaskan pengertian komitmen organisasi sebagai berikut:

a. A strong desire to remain a member of particular organization.

Keinginan yang kuat untuk mempertahankan seorang anggota

organisasi tertentu.

Page 46: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

34

b. A willingness to exert high levels of effort on behalf of the

organization. Sebuah kemauan yang kuat untuk berusaha

mempertahankan nama organisasi.

c. A definite belief in, and acceptance of, the values and goals of the

organization. Keyakinan dan penerimaan.nilai-nilai dan tujuan

organisasi.

Menurut Robbins (2003:140) komitmen pada organisasi merupakan

suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi dan

tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu

Organizational commitment is the collection of feelings and beliefs that people

have about their organization as a whole.

E. Mulyasa (2003:151) menjelaskan komitmen secara mandiri perlu

dibangun pada setiap individu warga sekolah termasuk guru, terutama untuk

menghilangkan setting pemikiran dan budaya kekakuan birokrasi, seperti

harus menunggu petunjuk atasan dengan mengubahnya menjadi pemikiran

yang kreatif dan inovatif.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa komitmen

merupakan satu bentuk loyalitas dan identifikasi diri terhadap organisasi.

Komitmen pada organisasi tidak hanya menyangkut pada kesetiaan karyawan

pada organisasi yang bersifat positif tetapi juga melibatkan kontribusi yang

aktif dengan organisasi, di mana karyawan bersedia atas kemauan sendiri

untuk memberikan segala sesuatu yang ada pada dirinya guna membantu

merealisasikan tujuan dan kelangsungan organisasi. Jadi komitmen tugas

adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk merasa terlibat aktif dengan

penuh rasa tanggung jawab melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Guru yang memiliki komitmen tugas yang tinggi cenderung mencurahkan

Page 47: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

35

pikiran, perhatian, kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Dengan kata lain guru tersebut memiliki motivasi yang tinggi dalam

merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar.

Sebaliknya, guru yang memiliki komitmen rendah biasanya kurang

memperhatikan tugas-tugasnya.

b. Dimensi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen

Luthans (1995:30) mengemukakan tiga dimensi didalam komitmen

organisasi, antara lain :

a. Affective commitment involves the employee’s emotional attachment to,

identification with, and involvement in the organization.

Affective commitment mengacu pada keterikatan emosional, identifikasi

serta keterlibatan seorang karyawan pada suatu organisasi. Komitmen

afektif seseorang akan menjadi lebih kuat bila pengalamannya dalam suatu

organisasi konsisten dengan harapan-harapan dan memuaskan kebutuhan

dasarnya dan sebaliknya. Goal congruence orientation seseorang terhadap

organisasi menekankan pada sejauh mana seseorang mengidentifikasikan

dirinya dengan organisasi memiliki tujuan-tujuan pribadi yang sejalan

dengan tujuan-tujuan organisasi. Pendekatan ini mencerminkan keinginan

seseorang untuk menerima dan berusaha mewujudkan tujuan-tujuan

organisasi. Ada suatu jenis komitmen yang berkontribusi dengan

pendekatan kongruensi tujuan (goal congruence approach), yaitu

komitmen afektif (affective commitment) yang menunjukkan kuatnya

keinginan seseorang untuk terus bekerja bagi suatu organisasi karena ia

Page 48: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

36

memang setuju dengan organisasi itu dan memang berkeinginan

melakukannya. Pegawai yang mempunyai komitmen afektif yang kuat

tetap bekerja dengan perusahaan karena mereka menginginkan untuk

bekerja di perusahaan itu.

b. Continuance commitment involves commitment based on the costs that the

employee associates with leaving the organization.

Konsep side-bets orientation yang menekankan pada sumbangan

seseorang yang sewaktu-waktu dapat hilang jika orang itu meninggalkan

organisasi. Tindakan meninggalkan organisasi menjadi sesuatu yang

beresiko tinggi karena orang merasa takut akan kehilangan sumbangan

yang mereka tanamkan pada organisasi itu dan menyadari bahwa mereka

tak mungkin mencari gantinya.

c. Normative commitment involves the employee’s feelings of obligation to

stay with the organization. Komitmen normatif bisa dipengaruhi beberapa

aspek antara lain sosialisasi awal dan bentuk peran seseorang dari

pengalaman organisasinya.

Dalam penyelenggaraan pendidikan, komitmen guru antara lain

tampak pada moral kerja guru. Menurut Sudarwan Danim (2004:48) Moral

kerja adalah kesepakatan batiniah seorang atau sekelompok orang untuk

mencapai tujuan tertentu sesuai dengan baku mutu yang ditetapka. Jadi

komitmen tugas muncul jika seseorang memiliki sikap batin berupa

kegairahan atau semangat yang kuat untuk melakukan pekerjaannya.

Page 49: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

37

Menurut Sudarwan Danim (2004:52:53) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi moral kerja karyawan, yaitu:

a. Kesadaran akan tujuan organisasi. Manusia yang sadar akan tujuan

oraganisasinya biasanya memiliki tanggung jawab dan terdorong

mencapai target kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

b. Kontribusi antar manusia dalam organisasi berjalan harmonis.

Keharmonisan ini melahirkan suasana atau iklim interaktif yang

menyenangkan. Dengan suasana yang menyenangkan ini gairtah kerja

seseorang, setidaknya secara hipotetik, otomatis akan dapat terangsang.

c. Kepemimpinan yang menyenangkan. Gaya kepemimpianan yang

demokaratis, jujur dan adil akan membangkitkan moral kerja karyawan

karena merasakan adanya pengakuan dan penghargaan.

d. Tingkatan organisasi. Makin tinggi posisi organisasional, pekerjaan yang

dilakukannya makin konseptual. Sebaliknya makin rendah posisi

manusia organisasional, pekerjaan yang dilakukannya makin teknis.

e. Upah dan gaji. Secara umum makin tinggi upah dan gaji makin tinggi

pula moral kerja karyawan. Hal ini tidaklah mutlak karena pada unit

kerja yang menawarkan upah dan gaji tinggi, biasanya tuntutan kerja pun

sangat tinggi, sehingga tidak semua orang mampu melakukannya.

f. Kesempatan untuk meningkat atau promosi. Manusia organisasional

akan terdorong moral kerjanya manakala ada keyakinan bahwa dengan

tampilan semacam itu terbuka akses baginya untuk meningkatkan karier

atau promosi.

Page 50: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

38

g. Pembagian tugas dan tanggung jawab. Kejelasan akan tugas dan

tanggung jawab utama membuat manusia organisasional dapat bekerja

dalam suasana kepastian.

h. Kemampuan individu. Manusia organisasional berbeda potensi, minat,

inteligensi, kekuatan fisik, dan sebagainya. Orang yang mempunyai daya

tanggap tinggi, dengan sinyal sedikit saja, moral kerjanya akan

meningkat secara instan.

i. Perasaan diterima dalam kelompok. Rasa diterima oleh anggota

kelompok merupakan prasyarat bagi seseorang untuk dapat bekerja

dengan derajat moral verja tertentu.

j. Dinamika lingkungan. Faktor lingkungan baik fisik maupun non fisik

akan menentukan apakah seseorang terdorong untuk tampil dengan moral

kerja yang tinggi atau sebaliknya.

k. Kepribadian. Manusia dengan kepribadian terbuka, umumnya moral

kerjanya mudah terangsang. Sebaliknya manusia organisasional yang

cenderung tertutup amat sulit menerima rangsangan dan isyarat

perubahan.

Jika faktor-faktor yang mempengaruhi moral kerja guru di atas

dikaitkan dengan pelaksanaan tugas-tugas guru, maka komitmen tugas dapat

ditingkatkan dengan cara menggugah kesadaran guru tentang tujuan proses

belajar mengajar, menjalin kontribusi yang harmonis antar personil sekolah,

kepemimpinan Kepala Sekolah yang menyenangkan, memberikan gaji dan

tunjangan profesi yang memadai (sudah dilaksanakan melalui tunjangan

Page 51: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

39

profesi bagi guru yang sudah disertifikasi), memberikan penghargaan kepada

guru berprestasi, melaksanakan pembagian tugas dan atanggung jawab,

memperhatikan kemampuan individual guru, dan mencipatakan lingkungan

yang kondusif untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Selain faktor-faktor yang dikemukakan di atas, faktor yang tidak kalah

pentingnya dalam meningkatkan komitmen tugas guru adalah menciptakan

rasa kepemilikan terhadap sekolah, untuk menciptakan kondisi ini guru harus

mampu mengidentifikasi dirinya dalam organisasi sekolah. Seorang guru

harus merasakan manfaat dan kenyamanan bekerja sebagai guru. Hal ini

sejalan dengan pendapat Kimbal Wiles dalam (Piet Sahertian, 2002:276-281)

hal-hal yang diinginkan guru dalam kerjanya adalah:

1. Rasa aman dan hidup layak

2. Kondisi kerja yang menyenangkan

3. Rasa diikutsertakan

4. Perlakuan yang wajar dan Jujur

5. Rasa mampu

6. Pengakuan dan penghargaan atas sumbangan

7. Ikut ambil bagian dalam pembentukan kebijakan sekolah

8. Kesempatan untuk mempertahankan self respect.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa rasa aman dan hidup layak

(imbalan yang diperoleh dari profesi guru memenuhi hal tersebut), kondisi

kerja yang menyenangkan, rasa diikutsertakan, perlakuan yang wajar dan

Jujur, rasa mampu, pengakuan dan penghargaan atas sumbangan, ikut ambil

bagian dalam pembentukan kebijakan sekolah dan kesempatan untuk

mempertahankan self respect, mempunyai peran besar dalam mempengaruhi

komitmen guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Page 52: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

40

c. Indikator Komitmen Tugas Guru

Guru merupakan pekerjaan profesional yang mempunyai tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Guru yang

professional adalah guru-guru yang mempunyai komitmen tinggi dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Guru yang memiliki komitmen

tugas akan berusaha untuk meningkatkan profesionalitasnya melalui

peningkatan kemampuan secara terus menerus. Hal ini sejalan dengan

penjelasan Karena itu menurut Sahertian (2006:45-47) yang mengatakan

bahwa orang yang professional selalu mempunyai kemampuan untuk

mengembangkan dirinya terus-menerus.

Sejalan dengan hal di atas, Glickman sebagaimana dikutip Burhanudin

dkk. (2006: 124) mengemukakan ciri-ciri komitmen tugas guru profesional,

adalah sebagai berikut: (1) tingginya perhatian terhadap siswa, (2) banyaknya

tenaga dan waktu yang diberikan, dan (3) bekerja sebanyak-banyaknya untuk

orang lain.

1) Tingginya perhatian terhadap siswa-siswi, yaitu ditunjukkan dengan cara:

a) Memberikan bimbingan. Membimbing berarti mengarahkan siswa-

siswi yang mempunyai kemampuan yang lebih baik. Dalam

memberikan bimbingan ini, guru harus memahami latar belakang dan

karakteristik peserta didik.

b) Mengadakan komunikasi yang intensif terutama dalam memperoleh

infomasi tentang peserta didik.

Page 53: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

41

2) Banyaknya waktu dan tenaga yang dikeluarkan, yaitu:

a) Guru tidak hanya pendidik didalam kelas, tetapi juga disela-sela

waktu di luar jam mengajar.

b) Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat

3) Bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain yang terdiri dari:

a. Melaksanakan tugas professional

b. Melaksanakan tugas kemanusiaan

c. Melaksanakan tugas kemasyarakatan

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa komitmen tugas guru dapat

dilihat dari tingginya perhatian guru terhadap siswa, banyaknya tenaga dan

waktu yang diberikan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

sebagai guru, dan bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebelumnya

telah pernah dilaksanakan, di antaranya adalah:

1. Penelitian yang dilaksanakan oleh Maralias Siregar, 2010, dengan judul

“Kontribusi Pengetahuan Tentang Manajemen Pembelajaran dan Motivasi

Berprestasi Terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Negeri 1

Padangsidimpuan”. Hasil penelitian ini adalah pengetahuan tentang

manajemen pembelajaran dan motivasi berprestasi memberikan kontribusi

yang signifikan terhadap kinerja Guru di Madrasah Aliyah Negeri 1

Padangsidimpuan.

Page 54: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

42

2. Penelitian yang dilaksanakan oleh Edi Gustian, 2011 dengan judul

“Hubungan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dan

Komitmen Tugas dengan Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Negeri 2

Model Padangsidimpuan”. Hasil penelitian ini adalah persepsi guru

tentang kepemimpinan kepala Madrasah dan komitmen tugas memiliki

hubungan yang signifikan dengan kinerja guru di Madrasah Aliyah Negeri.

Dari kedua penelitian yang relevan tersebut belum ada yang membahas

secara khusus tentang kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen

tugas terhadap kinerja guru pada SMP Negeri Kota Padangsidimpuan, yang

merupakan fokus pembahasan dalam penelitian ini.

C. Kerangka Berpikir

1. Kontribusi Manajemen Pembelajaran Terhadap Kinerja Guru

Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran antara lain

ditentukan oleh factor organisasi. Diantaranya adalah penerapan manajemen

pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, melaksanakan

kepemimpinan, dan evaluasi dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan

membuat perencanaan yang baik, keterampilan melakukan komunikasi yang

efektif, di mana pesan yang disampaikan guru dapat dipahami peserta didik,

dan dapat mengevaluasi keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan

dengan baik merupakan hal yang penting dalam mewujudkan pembelajaran

yang berkualitas.

Penerapan fungsi-fungsi manajemen pembelajaran seperti

merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran,

Page 55: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

43

melaksanakan fungsi kepemimpinan dalam pembelajaran dan mengevaluasi

kegiatan pembelajaran, akan membantu guru meningkatkan kinerjanya dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan demikian manajemen

pembelajaran berkontribusi terhadap kinerja guru. Artinya semakin baik

pelaksanaan manajemen sekolah semakin baik pula kinerja guru dalam

merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar.

2. Kontribusi Komitmen Tugas dengan Kinerja Guru

Komitmen tugas merupakan kecenderungan dalam diri seseorang

untuk merasa terlibat aktif dengan penuh rasa tanggung jawab

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Komitmen tugas merupakan

unsur psikologis yang mempengaruhi kinerja guru. Guru yang memiliki

komitmen tugas tinggi cenderung mencurahkan pikiran, perhatian,

kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugasnya, yaitu akan memberikan

perhatian yang tinggi terhadap siswa, memberikan tenaga dan waktu yang

sebanyak-banyaknya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,

serta bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain, terutama kepada siswa

yang merupakan peserta didiknya. Dengan kata lain guru tersebut memiliki

motivasi yang tinggi dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

kegiatan belajar mengajar. Sebaliknya, guru yang memiliki komitmen rendah

biasanya kurang memperhatikan tugas-tugasnya.

Seorang guru yang memiliki komitmen tugas akan berusaha untuk

terlibat secara aktif dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

kegiatan belajar mengajar. Guru yang memiliki komitmen tugas akan

Page 56: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

44

mencurahkan pikiran, perhatian, kemampuannya dalam melaksanakan tugas-

tugasnya. Dengan demikian komitmen tugas memiliki kontribusi yang

signifikan dengan kinerja guru.

3. Kontribusi Manajemen Pembelajaran dan Komitmen Tugas Terhadap

Kinerja Guru

Manajemen pembelajaran akan mendorong guru untuk melaksanakan

tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Fungsi-fungsi manajemen yang

berjalan dengan baik akan mendorong guru untuk melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya sebagai perencana, pelaksana dan pengevaluasi kegiatan

belajar mengajar dengan lebih baik.

Komitmen tugas yang merupakan kecenderungan dalam diri

seseorang untuk merasa terlibat aktif dengan penuh rasa tanggung jawab

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya akan memacu guru untuk

bekerja dan berprestasi lebih baik. Komitmen tugas memacu guru untuk

melaksanaan perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan

mengevaluasi pembelajaran dengan lebih baik sehingga hasil belajar yang

diperoleh siswa juga semakin baik.

Keberhasilan pengajaran tidak dapat dilepaskan dari kinerja guru.

Kinerja Kinerja guru antara lain tampak dari perbuatan yang dilakukan guru

dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan belajar

mengajar. Kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar antara

lain dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar dirinya.

Page 57: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

45

Apabila manajemen pembelajaran berjalan dengan baik, serta guru

memiliki komitmen tugas yang tinggi dalam melaksanakan tugas-tugasnya

maka guru akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya dalam

melaksanakan tugas-tugasnya sebagai perencana, pelaksana dan pengevaluasi

kegiatan pengajaran, sehingga kinerja guru semakin meningkat. Dengan

demikian manajemen pembelajaran dan komitmen tugas secara bersama-sama

berkontribusi positif terhadap kinerja guru.

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berpikir di atas dapat

dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah

1. Manajemen pembelajaran berkontribusi terhadap kinerja guru pada SMP

Negeri Kota Padangsidimpuan (Ha).

2. Komitmen tugas berkontribusi terhadap kinerja guru pada SMP Negeri

Kota Padangsidimpuan (Ha).

3. Manajemen pemnbelajaran dan komitmen tugas secara bersama-sama

berkontribusi terhadap kinerja guru pada SMP Negeri Kota

Padangsidimpuan (Ha).

Page 58: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini digolongkan kepada penelitian kuantitatif. Selanjutnya

menurut Ibnu Hajar (1996) “Hasil penelitian kuantitatif disajikan dalam

bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik”. Suharsimi

Arikunto (2006:12) mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang didasarkan kepada kuantitas data. Sesuai dengan namanya

penelitian kuantitatif banyak dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

hasilnya. Sejalan dengan pengertian tersebut, tujuan penelitian kuantitatif

adalah sebagai berikut:

Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji suatu teori yang

menjelaskan tentang hubungan antara kenyataan sosial. Pengujian

tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah teori yang ditetapkan

didukung oleh kenyataan atau bukti-bukti emperis atau tidak. Bila

bukti-bukti yang dikumpulkan mendukung, maka teori tersebut dapat

diterima, dan sebaliknya bila tidak mendukung teori yang diajukan

tersebut ditolak sehingga perlu diuji kembali atau direvisi”.

Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka penelitian ini menggunakan

pendekatan yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan “untuk

menemukan ada tidaknya hubungan, dan apabila ada berapa eratnya hubungan

serta berarti atau tidaknya hubungan itu”.(Suharsimi Arikunto:2006:251)

Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk

korelasional.

46

Page 59: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

47

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Winarno

Surakhmad (1982:68) mengatakan bahwa: Populasi adalah wilayah yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Selanjutnya

Suharsimi Arikunto (2006:130) mengatakan populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Sejalan dengan pengertian tersebut, maka populasi

merupakan subjek dari suatu penelitian. Dalam hal ini populasi penelitian ini

adalah seluruh guru pada SMP Negeri Kota Padangsidimpuan tahun pelajaran

2011-2012 sebanyak 571 orang sebagaimana yang terdapat pada tabel berikut

ini:

Tabel 1: Populasi Guru Pada SMP Negeri Kota Padangsidimpuan Tahun

Ajaran 2011-212

No Golongan Jumlah

1 IV/a 365 orang

2 III/d 41 orang

3 III/c 26 orang

4 III/b 95 oramg

5 III/a 44 orang

Jumlah 571 orang

2. Sampel

Penetapan sampel dilaksanakan dengan menggunakan simple random

sampling, yaitu pengambilan sampel tanpa memperlihatkan strata di dalam

populasi. Sejalan dengan hal ini Suharsimi Arikunto (2006:109) menyatakan

jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%” atau

Page 60: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

48

lebih. Mengingat keterbatasan waktu dan biaya penelitian maka ditetapkan

sampel ditetapkan sebanyak 15%. Dengan demikian sampel penelitian ini

berjumlah 86 orang (15%) dari populasi. Penetapan populasi dilaksanakan

dengan cara stratifikasi sampling, yaitu 15% dari jumlah guru pada setiap

tingkatan golongan.

C. Definisi Operasional

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa penelitian ini terdiri

dari tiga variabel, yaitu variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X1) dan (X2).

Kemudian dari masing-masing variabel dikembangkan ke dalam beberapa

indikator.

1. Kinerja guru (Y) adalah kualitas kerja yang dicapai guru dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Indikatornya adalah (1)

kemampuan untuk melaksanakan tugas, (2) motivasi kerja.

2. Manajemen pembelajaran (X1) adalah melaksanakan fungsi-fungsi

manajemen dalam kegiatan pembelajaran. Indikatornya adalah (a)

perencanaan pembelajaran (b) pengorganisasian pembelajaran, (c)

kepemimpinan dalam pembelajaran, dan (d) evaluasi pembelajaran.

3. Komitmen tugas (X2) adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk

merasa terlibat aktif dengan penuh rasa tanggung jawab melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya. Indikatornya adalah (a) Tingginya perhatian

terhadap siswa, (2) Banyaknya tenaga dan waktu yang diberikan untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru, (3) Bekerja

sebanyak-banyaknya untuk orang lain.

Page 61: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

49

D. Pengembangan Instrumen

1. Rancangan Instrumen

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa penelitian ini terdiri

dari tiga variabel, yaitu yaitu terikat (Y) dan variabel bebas (X1) dan (X2).

Kemudian dari masing-masing variabel dikembangkan ke dalam beberapa

indikator sebagaimana yang diuraikan berikut ini:

a. Variabel Kinerja Guru (Y)

Untuk mengumpulkan data tentang kinerja guru (Y) disusun

instrumen yang terdiri dari 30 item. Faktor-faktor yang diukur meliputi (1)

kemampuan untuk melaksanakan tugas, (2) motivasi kerja. Kisi-kisi instrumen

kinerja guru adalah sebagai berikut:.

Tabel 2: Kisi-Kisi Angket Kinerja Guru (Y)

No Indikator Nomor Item Jumlah

1 Kemampuan untuk

melaksanakan tugas

1 – 20 20

2 Motivasi kerja 21 – 30 10

Jumlah 30

b. Variabel Manajemen Pembelajaran ( X1)

Untuk mengumpulkan data tentang manajemen sekolah disusun

instrument yang terdiri dari 30 item. Faktor-faktor yang diukur terdiri dari:

(1), perencanaan pembelajaran (2) pengorganisasian pembelajaran, (3)

kepemimpinan dalam pembelajaran, (4) evaluasi pembelajaran. Selanjutnya

Page 62: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

50

kisi-kisi angket tentang manajemen pembelajaran dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 3: Kisi-Kisi Angket Manajemen Pembelajaran

No Indikator Nomor Item Jumlah

1 Perencanaan pembelajaran 1 – 8 8

2 Pengorganisasian pembelajaran 9 – 16 8

3 Kepemimpinan dalam

Pembelajaran

17 – 27 11

4 Evaluasi Pembelajaran 28 – 30 3

Jumlah 30

c. Variabel Komitmen Tugas (X2)

Untuk mengumpulkan data tentang komitmen tugas disusun

instrument yang terdiri dari 30 item. Fa0ktor-faktor yang diukur meliputi:

(1) tingginya perhatian terhadap siswa, (2) Banyaknya tenaga dan waktu yang

diberikan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru, (3)

Bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain. Berdasarkan indikator tersebut,

kisi-kisi instrument komitmen tugas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4: Kisi-Kisi Angket Komitmen Tugas

No Indikator Nomor Item Jumlah

1 Tingginya perhatian terhadap

siswa

1 – 10 10

2 Banyaknya tenaga dan waktu yang

diberikan untuk melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya

sebagai guru

11 – 20

10

3 Bekerja sebanyak-banyaknya

untuk orang lain

21 - 30 10

Jumlah 30

Page 63: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

51

2. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrument dilaksanakan sebelum angket disebarkan kepada

responden yang sesungguhnya. Hal ini dilakukan kepada guru yang bukan

dipilih sebagai sampel sebenarnya dengan maksud untuk mengetahui tingkat

validitas dan reliabilitas butir dan pertanyaan-pertanyaan. Hasil pengolahan

validitas dan reliabilitas digunakan untuk mendapatkan instrument yang yang

memiliki tingkat kesahihan dan kehandalan.

a) Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrument dilakukan dengan menguji validitas isi

(content validity). Untuk mengetahui validitas isi instrument dilakukan

dengan menggunakan software SPSS 17.0 for Windows. Sebuah instrument

dikatakan valid jika angka korelasi (rxy) lebih besar atau sama dengan

regresi tabel, dan jika rxy lebih kecil dari regresi tabel maka butir instrumen

tersebut tidak valid.

Uji coba instrument dilaksanakan pada tanggal 12 s.d 14 Agustus

2012, yang diberikan kepada 30 orang guru SMP Negeri di Kota

Padangsidimpuan, yang tidak termasuk sampel. Setelah disebarkan angket

dan dilakukan uji validitas dengan menggunakan program software SPSS 17.0

for Windows. Hasilnya adalah dari 30 item angket yang diajukan tentang

manajemen pembelajaran, sebanyak 27 item dinyatakan valid dan 3 item

dibuang, yaitu angket no. 9, 18, 25. Dengan demikian angket yang digunakan

berjumlah 27 item. Angket tentang komitmen tugas diajukan sebanyak 30

item, sebanyak 28 item dinyatakan valid, sedangkan 2 item dibuang, yaitu

Page 64: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

52

angket no 28 dan 30, sehingga angket yang digunakan untuk komitmen tugas

berjumlah 28 item. Angket kinerja guru diajukan sebanyak 30 item, sebanyak

29 item dinyatakan valid dan 1 dibuang, yaitu angket no. 25, sehingga angket

tentang kinerja guru yang digunakan untuk kinerja guru berjumlah 29 item.

b) Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini sebuah instrument dikatakan valid jika nilai α

tidak lebih kecil dari 0,8. Pemeriksaan ketehandalan butir item (reliabilitas),

dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for the

Sosial Sciences). Pengujian dilakukan terhadap butir-butirnya yang sudah

sahih. Berdasarkan hasil perhitungan maka kesimpulan uji reliabilitas data

adalah sebagai berikut:

Tabel 5: Kesimpulan Uji Reliabilitas Instrumen dengan Menggunakan Rumus

Alpha

.

No Variabel rtt Ket

1 Kinerja Guru (Y) 0,958 Reliabel

2 Manajemen pembelajaran (X1) 0,890 Reliabel

3 Komitmen tugas (X2) 0,955 Reliabel

Data di atas menunjukkan bahwa nilai α dari masing-masing variabel

yang diteliti (manajemen pembelajaran, komitmen tugas, dan kinerja guru)

lebih besar dari 0,8, sehingga dapat disimpulkan bahwa tes yang digunakan

untuk masing-masing variabel adalah reliabel, sehingga dapat digunakan

sebagai instrument penelitian.

Page 65: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

53

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini alat pengumpul data yang digunakan adalah

angket, yaitu mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis dengan menyediakan

alternatif jawaban kepada responden penelitian ini, bertujuan untuk

mengetahui bagaimana manajemen sekolah, komitmen tugas dan kinerja

guru. Angket ini menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang menggunakan

sangat sesuai (SS), sesuai (S) Kurang sesuai (KS) Tidak Sesuai (TS) dan

Sangat Tidak Sesuai (STS), sebagaimana yang terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 6: Skor Angket

No Alternatif Pilihan

Positif Negatif

1 Sangat Sesuai (SS) 5 1

2 Sesuai (S) 4 2

3 Kurang Sesuai (KS) 3 3

4 Tidak Sesuai (TS) 2 4

5 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 5

F. Teknik Analisis Data

1. Deskripsi Data

Analisis deskriptif dilakukan untuk menggambarkan keadaan masing-

masing variabel penelitian yang mencakup nilai maksimum dan nilai

minimum, nilai rata-rata (mean), modus, median dan simpangan baku

(standard deviation) serta histogram kurva normal. Selanjutnya untuk

distribusi frekuensi dianalisis secara statistik manual. Tingkat pencapaian

responden pada masing-masing variabel dicari dengan menggunakan rumus

yang sama dengan uji tingkat pemahaman responden terhadap instrument

penelitian. Uji coba seperti itu telah diuraikan di atas.

Page 66: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

54

Untuk menentukan kategori tingkat pencapaian responden digunakan

klasifikasi yang dikemukakan Sudjana (2009:15) berikut ini:

Tabel 7: Klasifikasi Tingkat Pencapaian Responden

Persentase Kategori

90% - 100% Sangat baik/sangat tinggi

80% – 89% Baik/tinggi

65% - 79% Cukup/sedang

55% - 64% Kurang baik/kurang

0% - 54% Tidak baik/rendah

2. Pengujian Persyaratan Analisis

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik dalam

bentuk korelasi. Untuk dapat menggunakan analisis korelasi maka

persyarakatan yang harus dipenuhi adalah data bersumber dari sampel yang

dipilih secara acak, data berasal dari populasi yang berdistribusi normal,

kelompok populasi mempunyai varians yang homogen, independensi antar

variabel bebas, dan linieritas. Adapun penjelasan mengenai persyaratan

korelasi adalah sebagai berikut:

Data yang bersumber dari sampel yang diperoleh secara acak. Prosedur

pengambilan sampel dilakukan sewaktu memilih sampel dilakukan dengan

cara random sampling.

Pemeriksaan normalitas dengan menggunakan teknik uji Kolmogorov

Smirnov. Pemeriksaan normalitas digunakan untuk melihat apakah data

penelitian berdistribusi normal atau tidak.

Page 67: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

55

Pemeriksaan independensi antar variabel bebas dengan menggunakan

teknik korelasi sederhana (Product Moment). Pemeriksaan Independensi ini

dilakukan untuk melihat kemandirian (independent) antar variabel bebas (X1)

dan (X2) .Pemeriksaan linieritas dengan menggunakan teknik One Way Anova.

Pemeriksaan lineritas dilakukan untuk menentukan kelinieran antara

variabel penguasaan guru pada materi pelajaran (X1) dan pengelolaan kelas

(X2) terhadap efektifitas mengajar guru (Y).

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis analisis data yang digunakan adalah teknik

analisis korelasi, dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment oleh

Pearson, yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan

software SPSS 17.0. for Windows.

Pengujian hipotesis dilaksanakan dengan cara mengkonsultasikan nilai

rxy kepada r tabel (rt) jika rxy rt maka hipotesis diterima. Sebaliknya jika rxy

rt maka hipotesis ditolak.

Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X1 terhadap variabel

Y, variabel X2 terhadap variabel Y, dan X1 dan X2 terhadap variabel Y, maka

dilakukan uji koefisien determinasi dengan menggunakan rumus:

%1002xrKD

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien korelasi Product Moment.

Page 68: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan pemaparan hasil penelitian berdasarkan

variabel masing-masing. Deskripsi data dilaksanakan berdasarkan urutan

variabel, yaitu dimulai dari variabel manajemen pembelajaran (X1), variabel

komitmen tugas (X2), dan kinerja guru (Y). Selanjutnya dipaparkan tentang

kecenderungan variabel penelitian, uji persyaratan analisis yang terdiri dari

uji homogenitas dan linieritas terhadap variabel X1, X2 dan Y. Pada akhir bab

ini dilakukan pengujian hipótesis dan pembahasan hasil penelitian.

a. Kinerja Guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan

Kinerja guru merupakan kualitas kerja yang dicapai guru dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kinerja guru adalah kualitas kerja

yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya (a)

sebagai demonstrator, (b) sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator

dan fasilitator, dan (d) sebagai evaluator.

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan terhadap 86 orang responden,

diperoleh tentang kinerja guru (Y), menyebar dari skor terendah 106 dan

skor tertinggi 142, skor rata-rata (mean) sebesar 125,03, standar deviasi 0,93,

nilai tengah (median) 123, dan mode 121. Data statistik variabel kinerja guru

(Y), selanjutnya dapat dilihat dari rangkuman data statistik berikut ini:

56

Page 69: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

57

Tabel 8: Data Statistik Kinerja guru (Y)

No Statistik Skor

1 Skor mínimum 106

2 Skor maksimum 142

3 Mean (Rata-rata) 125,03

4 Median (Nilai Tengah) 123

5 Mode (Nilai yang paling sering muncul) 121

6 Standar Deviasi (Simpangan baku) 8,71

Data di atas menunjukkan bahwa modus dan median tidak jauh

berbeda dan tidak melebihi satu simpangan baku. Ini berarti bahwa distribusi

kinerja guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan cenderung normal.

Gambaran distribusi frekuensi skor kinerja guru se Kota Padangsidimpuan

dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dan histogram berikut ini:

Tabel 9: Distribusi Frekuensi Kinerja Guru (Y)

Kelas Interval Fo %fo Fk % fk

137 -142 11 12,79 11 12,79

131 – 136 16 18,06 27 31,40

125 – 130 11 12,79 38 44,19

119 – 124 28 32,56 66 76,74

113 – 118 15 17,44 81 94,19

106 – 112 5 5,81 86 100

86 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang memperoleh skor

pada interval 137 – 142 berjumlah 11 orang (12,79%), interval 131 – 136

sebanyak 16 orang (18,06%), interval 125 – 130 sebanyak 11 orang

(12,79%0, interval 119 – 124 sebanyak 28 orang (32,56%), interval 113 – 118

sebanyak 15 orang (17,44%), dan interval 106 – 112 sebanyak 5 orang

(5,81%). Selanjutnya data tersebut digambarkan ke dalam histogram,

sebagaimana yang terdapat pada gambar berikut ini:

Page 70: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

58

f

28

26

24

22

20

18

16

14

12

10

8

6

4

2

1

0

139,5 133,5 127,5 121,5 115,5 109 Y X Y

Gambar 2: Histogram Distribusi Frekuensi Kinerja Guru (Y)

Tabel dan histogram di atas menunjukkan bahwa dari skor kinerja guru

SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan, 46,69% berada di atas skor rata-rata

dan 53,31 berada di bawah interval skor rata-rata. Dengan demikian sebagian

besar skor kinerja guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan berada di bawah

kelas interval skor rata-rata.

Selanjutnya hasil análisis tingkat pencapaian responden untuk setiap

indikator dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 10: Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan

Indikator Skor

Ideal

Rata-

rata

% Tingkat

Pencapaian Kategori

Kemampuan untuk

melaksanakan tugas

100 87,72 87,72 Baik

Motivasi kerja 45 37,31 82,91 Baik

Skor kinerja guru secara

keseluruhan

145 125,03 85,32 Baik

Page 71: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

59

Tabel 10 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata kinerja guru SMP

Negeri se Kota Padangsidimpuan 85,52% berada pada skor ideal. Pencapaian

tertinggi berada pada indikator kemampuan untuk melaksanakan tugas, yaitu

sebesar 87,72% (kategori baik/tinggi) disusul oleh indikator motivasi kerja

sebesar 82,91%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru SMP Negeri se

Kota Padangsidimpuan yang dilihat dari kemampuan melaksanakan tugas dan

motgivasi kerja berada pada kategori baik/tinggi.

b. Manajemen Pembelajaran (Variabel X1)

Manajemen pembelajaran (X1) adalah melaksanakan fungsi-fungsi

manajemen dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan manajemen

pembelajaran dapat dilihat dari (1) perencanaan pembelajaran (2)

pengorganisasian pembelajaran, (3) kepemimpinan dalam pembelajaran, (4)

evaluasi pembelajaran.

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan terhadap 86 orang guru SMP

Negeri se Kota Padangsidimpuan, maka diperoleh rekapitulasi data tentang

manajemen pembelajaran (X1), menyebar dari skor terendah 102 dan skor

tertinggi 135, skor rata-rata (mean) sebesar 119,24, standar deviasi 7,71,

nilai tengah (median) 119 dan mode 110.

Untuk lebih jelasnya gambaran distribusi frekuensi data statistik

variabel manajemen pembelajaran guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 72: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

60

Tabel 11: Data Statistik Variabel Manajemen Pembelajaran

No Statistik Skor

1 Skor mínimum 102

2 Skor maksimum 135

3 Mean (Rata-rata) 119,24

4 Median (Nilai Tengah) 119

5 Mode (Nilai yang paling sering muncul) 115

6 Standar Deviasi (Simpangan baku) 7,71

Data di atas menunjukkan bahwa modus dan median tidak jauh

berbeda dan tidak melebihi satu simpangan baku. Ini berarti bahwa distribusi

variabel manajemen pembelajaran guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan cenderung normal. Gambaran distribusi frekuensi skor

kinerja guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel

distribusi frekuensi dan histogram berikut ini:

Tabel 12: Distribusi Frekuensi Manajemen Pembelajaran (X1)

Kelas Interval Fo %fo Fk % fk

131 - 135 6 6,98 6 6,98

126 - 130 15 17,44 21 24,42

121 - 125 19 22,09 40 46,51

116 - 120 15 17,44 55 63,95

111 - 115 17 19,77 72 83,72

106 - 110 13 15,12 85 98,54

102 - 105 1 1,16 86 100

86 100

Data di atas menunjukkan bahwa penyebaran data variabel manajemen

pembelajaran adalah adalah interval 131 – 135 sebanyak 6 orang (6,98%),

Page 73: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

61

interval 126 – 130 sebanyak 15 orang (17,44%), interval 121 – 125 sebanyak

19 orang (22,09%), interval 116 – 120 sebanyak 15 orang (17,44%), interval

111 – 115 sebanyak 17 orang (19,77%), interval 106 – 110 sebanyak 13 orang

(15,12%), dan interval 102 – 105 sebanyak 1 orang (1,16%). Untuk lebih

jelasnya penyebaran data manajemen pembelajaran dapat dilihat pada

histogram berikut ini:

f

20

18

16

14

12

10

8

6

4

2

0

103,5 108

113 118 123 128 1331 X

Gambar 3: Histogram Distribusi Frekuensi Manajemen Pembelajaran (X1)

Tabel 12 dan histogram di atas menunjukkan bahwa dari skor

manajemen pembelajaran yang diperoleh guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan, 48,84% berada di atas skor rata-rata dan 51,16% berada di

bawah interval skor rata-rata. Dengan demikian sebagian besar skor

manajemen pembelajaran guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan berada

di bawah kelas interval skor rata-rata.

Selanjutnya hasil análisis tingkat pencapaian responden untuk setiap

indikator dapat dilihat pada tabel berikut ini:

X1

Page 74: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

62

Tabel 13: Tingkat Pencapaian Indikator Manajemen Pembelajaran Guru SMP

Negeri se Kota Padangsidimpuan

Indikator Skor

Ideal

Rata-

rata

% Tingkat

Pencapaian Kategori

Perencanaan pembelajaran 35 31,04 88,69 Baik

Pengorganisasian pembelajaran 35 30,31 86,60 Baik

Kepemimpinan dalam

Pembelajaran

50 45,19 90,38

Sangat

baik

Evaluasi Pembelajaran 15 12,68 84,53 Baik

Skor manajemen pembelajaran

secara keseluruhan 135 119,22 87,55 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata manajemen

pembelajaran guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan sebesar 87,55%

berada pada skor ideal. Pencapaian tertinggi berada pada indikator

kepemimpinan dalam pembelajaran, yaitu sebesar 90,38% (kategori

baik/tinggi) disusul oleh indikator perencanaan pembelajaran sebesar 88,69 %,

pengorganisasian dalam pembelajaran 86,60%, dan evaluasi pembelajaran

84,53%. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen pembelajaran guru SMP

Negeri se Kota Padangsidimpuan yang dilihat dari perencanaan pembelajaran,

pengorganisasian pembelajaran, kepemimpinan dalam pembelajaran, dan

evaluasi pembelajaran berada pada kategori baik/tinggi.

c. Komitmen Tugas (X2) Guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan

Komitmen tugas adalah adalah kecenderungan dalam diri seseorang

untuk merasa terlibat aktif dengan penuh rasa tanggung jawab melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya. Indikatornya adalah (a) senang melaksanakan

tugas, (b) Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, (c) Melibatkan

diri secara aktif dalam pengambilan keputusan.

Page 75: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

63

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan terhadap 86 orang

responden, diperoleh data tentang komitmen tugas (X2) menyebar dari skor

terendah 6 dan skor tertinggi 23, skor rata-rata (mean) sebesar 12,17, standar

deviasi 2,8, nilai tengah (median) 12, dan mode 12.

Data statistik variabel komitmen tugas (X2) di SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan, selanjutnya dapat dilihat dari rangkuman data statistik yang

terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 14: Data Statistik Variabel Komitmen Tugas (X2)

No Statistik Skor

1 Skor mínimum 97

2 Skor maksimum 124

3 Mean (Rata-rata) 112,88

4 Median (Nilai Tengah) 113

5 Mode (Nilai yang paling sering muncul) 115

6 Standar Deviasi (Simpangan baku) 6,48

Data di atas menunjukkan bahwa dari perhitungan yang dilaksanakan

diperoleh modus 115 dan median 113. Dengan demikian modus dan median

tidak jauh berbeda dan tidak melebihi satu simpangan baku. Ini berarti bahwa

distribusi variabel komitmen tugas guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan cenderung normal.

Penyebaran data variabel komitmen tugas selanjutnya disusun kje

dalam tabel distribusi frekuensi. Gambaran distribusi frekuensi skor variabel

komitmen tugas guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan dapat dilihat

pada tabel distribusi frekuensi berikut ini:

Page 76: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

64

Tabel 15: Distribusi Frekuensi Komitmen Tugas (X2)

Kelas Interval Fo %fo Fk % fk

121 - 124 11 12,79 11 12,79

117 - 120 11 12,79 22 25,58

113 - 116 23 26,74 45 52,33

109 - 112 17 19,77 62 72,09

105 - 108 16 18,60 78 90,70

101 - 104 7 8,14 85 98,84

97 -100 1 1,16 86 100

86 100

Data di atas menunjukkan bahwa penyebaran data variabel komitmen

tugas adalah interval 121 – 124 sebanyak 11 orang (12,79%), interval 117 –

120 sebanyak 11 orang (12,79%), interval 113 – 116 sebanyak 23 orang

(26,74%), interval 109 – 112 sebanyak 17 orang (1977%), interval 105 – 108

sebanyak 16 orang (18,60%), interval 101 – 104 sebanyak 7 orang (8,14%),

dan interval 97 – 100 sebanyak 1 orang (1,16%). Data tersebut selanjutnya

digambarkan pada histogram berikut ini:

24

22

20

18

16

14

12

10

8

6

4

2

X 0

103,5 108 113 118 123 128 1331

Gambar 4: Histogram Distribusi Frekuensi Komitmen Tugas (X2)

X2

f

Page 77: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

65

Tabel 15 dan histogram di atas menunjukkan bahwa dari skor komitmen

tugas yang diperoleh guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan, 45%

berada di atas skor rata-rata dan 55% berada di bawah interval skor rata-rata.

Dengan demikian sebagian besar skor manajemen pembelajaran guru SMP

Negeri se Kota Padangsidimpuan berada di bawah kelas interval skor rata-rata.

Selanjutnya hasil análisis tingkat pencapaian responden untuk setiap

indikator dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 16: Tingkat Pencapaian Indikator Komitmen Tugas Guru SMP Negeri

se Kota Padangsidimpuan

Indikator Skor

Ideal

Rata-

rata

% Tingkat

Pencapaian Kategori

Tingginya perhatian terhadap

siswa

50

39,12 78,24 Cukup

Banyaknya tenaga dan waktu

yang diberikan untuk

melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya sebagai guru

50

37,93 75,94 Cukup

Bekerja sebanyak-banyaknya

untuk orang lain

40 35,83 89,58 Baik

Skor komitmen tugas keseluruhan 140 112,88 81,25 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata komitmen tugas guru

SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan sebesar 81,25% berada pada skor ideal.

Pencapaian tertinggi berada pada indikator bekerja sebanyak-banyaknya untuk

orang lain, yaitu sebesar 89,58% (kategori baik/tinggi) disusul oleh indikator

tingginya perhatian terhadap siswa sebesar 78,24%, dan banyaknya tenaga dan

waktu yang diberikan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

sebesar 75,94%. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen tugas guru SMP

Negeri se Kota Padangsidimpuan yang dilihat dari tingginya perhatian terhadap

siswa, banyaknya tenaga dan waktu yang diberikan untuk melaksanakan tugas

Page 78: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

66

dan tanggung jawabnya sebagai guru, dan bekerja sebanyak-banyaknya untuk

orang lain berada pada kategori baik/tinggi.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh dari lapangan penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas dilaksanakan dengan menggunakan uji normalitas lilliefors

(Kolmogorov-Smirnov) dan Shapiro-Wilk. Apabila nilai berartisi > 0,05

signifikandata yang diperoleh berdistribusi normal. Sebaliknya apabila nilai

berartisi < 0,05 signifikandata yang diperoleh tidak berdistribusi normal.

Berdasarkan uji normalitas yang dilaksanakan terhadap data

manajemen pembelajaran (X1) diperoleh P-value = 0,200 untuk uji normalitas

lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) dan 0,159 untuk Shapiro-Wilk. Sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan maka data variabel manajemen

pembelajaran berdistribusi normal karena P-value > Signifikan Alpha (0,05).

Hasil uji normalitas variabel komitmen tugas (X2) diperoleh P-value = 0,058

untuk uji normalitas lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) dan 0,055 untuk

Shapiro-Wilk.

Berdasarkan kriteria yang ditetapkan maka data variabel komitmen

tugas berdistribusi normal karena P-value > Signifikan Alpha (0,05). Uji

normalitas yang dilaksanakan terhadap data kinerja guru (Y) diperoleh P-

value = 0,058 untuk uji normalitas lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) dan 0,055

Page 79: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

67

untuk Shapiro-Wilk, sehingga data variabel kinerja guru (Y) berdistribusi

normal karena P-value > Signifikan Alpha (0,05).

2. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan beberapa

kelompok sampel yang diteliti, dengan maksud untuk mengetahui

keseragamanan variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.

Uji homogenitas dilaksanakan dengan menggunakan test of homogenity of

variance, yaitu apabila nilai probabilitas > 0,05, maka kelompok sampel yang

diteliti homogen.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai probabilitas variabel yang

diteliti sebesar 0,264 dan 0,464. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa

sampel penelitian ini tergolong homogen karena 0,264 dan 0,464 > 0,05.

3. Uji Independensi Antar Variabel Bebas

Uji independensi antar variabel bebas dilakukan untuk meyakinkan

bahwa kedua variabel bebas tersebut tidak berkorelasi. Jika terjadi korelasi

tinggi, maka ini berarti terdapat problem multikolineriatas (multy

ccolineearity). Suatu model regresi harus bebas dari problema

multikolinieritas, yaitu korelasi antar variabel bebas harus lemah (di bawah

0,05).

Berikut ini ditampilkan rangkuman análisis hasil uji independensi

antar variabel bebas berikut ini:

Page 80: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

68

Tabel 17: Uji Independensi Antar Variabel Bebas

Variabel Sig. Korelasi Pearson

Manajemen Pembelajaran (X1) dan

Komitmen tugas (X2)

0,478 0,018

Tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara

manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terlihat lemah, yaitu sebesar

0,018 dengan nilai signifikansi 0,478 yang lebih besar dari Alpha 0,05. Hal

ini menunjukkan tidak terjadi problem multikolineriatas (multy ccolineearity).

4. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi

Pengujian linieritas persamaan regresi dilakukan antara variabel bebas

dengan variabel terikat, yaitu antara manajemen pembelajaran (X1) dengan

kinerja guru (Y) dan komitmen tugas (X2) dengan kinerja guru (Y).

Pengujian linieritas dan keberartian regresi dilaksanakan dengan

menggunakan uji Oneway Anova dan uji berartisi garis. Uji Oneway Anova

dan uji berartisi garis dilaksanakan dengan melihat skor garis probabilitas (p),

pada saat pengujian apakah persamaan regresi yang diperoleh itu linier atau

tidak. Berdasarkan perhitungan yang dilaksanakan, maka hasil analisis

Oneway Anova dan uji berartisi garis antara variabel manajemen pembelajaran

(X1) dengan kinerja guru (Y) dan komitmen tugas(X2) dengan kinerja guru (Y)

adalah sebagai berikut:

1) Hasil perhitungan untuk variabel manajemen pembelajaran (X1) diperoleh

Fhitung = 42,030 dan skor p = 0,000. (lihat lampiran). Sebagai kriteria

linieritas adalah apabila skor p < 0,05 maka korelasi antara variabel bebas

Page 81: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

69

dengan variabel terikat adalah linier. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel manajemen pembelajaran dengan kinerja guru adalah

linier.

2) Hasil perhitungan untuk variabel komitmen tugas dengan kinerja guru

diperoleh Fhitung = 27.883 dan skor p = 0,000 (lihat lampiran). Sebagai

kriteria linieritas adalah apabila skor p < 0,05. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa variabel komitmen tugas dengan kinerja guru adalah

linier.

Dari data di atas, maka dibuat hasil ringkasan uji linieritas antara

variabel bebas dengan variabel terikat pada penelitian ini seperti pada tabel

berikut ini:

Tabel 18: Hasil Analisis Linieritas Garis Regresi

No Korelasi F. Hitung P Beda Garis Regresi

1 X1 dengan Y 42,030 0,000 Linier

2 X2 dengan Y 27,883 0,000 Linier

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa variabel manajemen

pembelajaran (X1) dan variabel komitmen tugas (X2) memiliki hubungan

linier dengan kinerja guru (Y) di SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan.

Dengan demikian uji linieritas ini telah memenuhi persyaratan untuk

melakukan analisis korelasi.

C. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik dengan Uji t dan Uji F

dan melalui teknik regresi sederhana dan regresi berganda. Regresi sederhana

Page 82: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

70

digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua, sedangkan untuk

hipotesis ketiga dilakukan dengan uji regresi berganda. Hasil pengujian

hipotesis yang dilakukan dapat dilihat pada uraian berikut ini:

1. Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama yang diajukan adalah “Terdapat kontribusi yang

signifikan manajemen pembelajaran terhadap kinerja guru pada SMP Negeri

Kota Padangsidimpuan”. Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat ada

tidaknya kontribusi manajemen pembelajaran (X1) terhadap kinerja guru (Y),

maka dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut:

H0 = Tidak terdapat kontribusi yang signifikan antara manajemen

pembelajaran terhadap kinerja guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan.

HI= Terdapat kontribusi yang signifikan antara manajemen

pembelajaran terhadap kinerja guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan.

Dasar pengambilan keputusan:

Terima: H0 jika nilai signifikansi > nilai signifikansi alpha (0,05)

HI jika nilai signifikansi < nilai signifikansi alpha (0,05)

Hasil analisis hipotesis ini terangkum pada tabel berikut ini:

Tabel 19: Rangkuman Hasil Analisis Kontribusi Manajemen Pembelajaran

(X1) Terhadap Kinerja Guru (Y)

Korelasi N Koefisien

Korelasi ( r )

Koefisien

Determinasi (r2)

Sig.

ry.1 86 0,577 0,333 0,000

Page 83: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

71

Rangkuman hasil analisis di atas memberikan gambaran bahwa

koefisien korelasi antara manajemen pembelajaran dengan kinerja guru (ry.1)

sebesar 0,577 (0,000). Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang

signifikan antara manajemen pembelajaran dengan kinerja guru SMP Negeri

se Kota Padangsidimpuan. Selanjutnya koefisien determinasi (r2) yang

diperoleh dari hasil perhitungan adalah sebesar 0,333. Hal ini menunjukkan

kontribusi manajemen pembelajaran terhadap kinerja guru SMP Negeri se

Kota Padangsidimpuan sebesar 33,30%. Artinya semakin baik manajemen

pembelajaran yang dilaksanakan guru, semakin baik pula kinerjanya. Dengan

demikian HI yang menyatakan bahwa “Terdapat kontribusi yang signifikan

manajemen pembelajaran terhadap kinerja guru pada SMP Negeri Kota

Padangsidimpuan”, dapat diterima.

Dengan terujinya hipotesis pertama secara emperis, selanjutnya

dilakukan pengujian analisis tingkat keberartian persamaan regresi yang

terbentuk, Pengujian ini dilakukan dengan uji-F, seperti yang terdapat pada

tabel berikut ini:

Tabel 20: Uji-F Tingkat Keberartian Regresi X1 dan Y ANOVA

Model

Penjumlahan

Kuadrat dk

Rata-rata

Kuadrat F Sig.

1 Regresi 2148.665 1 2148.665 42.030 .000a

Sisa 4294.230 84 51.122

Jumlah 6442.895 85

a. Prediktor: Manajemen Pembelajaran (X1)

b.Variabel Terikat: Kinerja Guru (Y)

Page 84: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

72

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, nilai F = 42,030

dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini memberikan

indikasi bahwa persamaan garis regresi yang terbentuk sebagai alat prediksi

untuk melihat adanya gejala hubungan antara manajemen pembelajaran

dengan kinerja guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan, melalui data

yang tersebar dan dapat diterima kebenarannya.

Analisis lebih lanjut dari pembentukan persamaan garis regresi ini

dapat dilihat berdasarkan analisis uji-t yang sekaligus untuk membuktikan

apakah koefisien persamaan garis regresi yang terdapat pada variabel

manajemen pembelajaran (X1) dapat diterima sebagai alat prediksi untuk

mengidentifikasi gejala yang terjadi, seperti gejala hubungan dan sumbangan

manajemen pembelajaran (X1) terhadap kinerja guru (Y). Hasil uji-t yang

dimaksudkan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 21: Uji Koefisien Persamaan Garis Regresi X1 dan Y (Uji-t)

Model

Koefisien yang Bukan

Standar

Korfisien

Standar

t Sig. B

Std.

Kesalahan Beta

1 Tetap 47.329 12.011 3.941 .000

Manajemen

Pembelajar

an (X1)

.652

.101 .577 6.483 .000

Variabel terikat: Kinerja Guru (Y)

Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000

konstanta yang terbentuk 47,329, sedangkan koefisien persamaan garis

Page 85: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

73

regresi yang diperoleh adalah 0,557. Jika dibandingkan dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000 pada tabel di atas, jauh di bawah nilai signifikansi

0,05, maka dapat dinyatakan bahwa nilai koefisien persamaan garis regresi

sebesar 0,557 dapat dijadikan sebagai alat prediksi untuk ikut menentukan

setiap gejala yang terjadi pada variabel manajemen pembelajaran (X1) baik

berupa sifat hubungan, pengaruh dan sumbangan melalui data-data variabel

manajemen pembelajaran (X1). Hal ini menunjukkan jika guru tidak memiliki

manajemen pembelajaran, maka kinerja yang diperolehnya adalah 47,329.

Namun jika terjadi penambahan sebesar 1 (satu) satuan, pada variabel

manajemen pembelajaran (X1) akan meningkat menjadi 47,329 + 0,557 x 1 =

47,886.

Dari penjelasan di atas, maka diperoleh persamaan garis regresi

sederhana Ŷ = a + bx1, di mana a = 47,329 dan b = 0,557, sehingga

persamaan garis regresinya adalah Ŷ = 47,329 + 0,557.

2. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua yang diajukan adalah “Terdapat kontribusi yang

signifikan antara komitmen tugas terhadap kinerja guru pada SMP Negeri

Kota Padangsidimpuan”. Untuk melihat ada tidaknya kontribusi komitmen

tugas (X2) terhadap kinerja guru (Y), maka dilakukan pengajuan hipótesis

sebagai berikut:

H0 = Tidak terdapat kontribusi yang signifikan antara komitmen tugas

terhadap kinerja guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan.

Page 86: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

74

HI= Terdapat kontribusi yang signifikan antara komitmen tugas

terhadap kinerja guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan.

Dasar pengambilan keputusan:

Terima: H0 jika nilai signifikansi > nilai signifikansi alpha (0,05)

HI jika nilai signifikansi < nilai signifikansi alpha (0,05)

Hasil analisis hipotesis ini selanjutnya terangkum pada tabel 22

berikut ini:

Tabel 22: Rangkuman Hasil Analisis Kontribusi Komitmen Tugas (X1)

Terhadap Kinerja Guru (Y)

Korelasi N Koefisien

Korelasi ( r )

Koefisien

Determinasi (r2)

Sig.

ry.2 86 0,499 0,249 0,000

Rangkuman hasil analisis di atas memberikan gambaran bahwa

koefisien korelasi antara komitmen tugas dengan kinerja guru (ry.1) sebesar

0,499 (0,000). Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan

antara komitmen tugas dengan kinerja guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan. Selanjutnya koefisien determinasi (r2) yang diperoleh dari

hasil perhitungan adalah sebesar 0,249. Hal ini menunjukkan kontribusi

komitmen tugas terhadap kinerja guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan

sebesar 24,90%. Artinya semakin baik komitmen tugas guru, semakin baik

pula kinerjanya. Dengan demikian HI yang menyatakan bahwa “Terdapat

kontribusi yang signifikan komitmen tugas terhadap kinerja guru pada SMP

Negeri Kota Padangsidimpuan”, dapat diterima.

Dengan terujinya hipotesis pertama secara emperis, selanjutnya

dilakukan pengujian analisis tingkat keberartian persamaan regresi yang

Page 87: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

75

terbentuk, Pengujian ini dilakukan dengan uji-F, seperti yang terdapat pada

tabel berikut ini:

Tabel 23: Uji-F Tingkat Keberartian Regresi X2 dan Y ANOVAb

Model Penjumlahan

Kuadrat dk

Rata-rata

Kuadrat F Sig.

1 Regresi 1605.677 1 1605.677 27.883 .000a

Sisa 4837.219 84 57.586

Jumlah 6442.895 85

a. Prediktor: Komitmen Tugas (X2)

b. Variabel terikat: Kinerja Guru (Y)

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, nilai F = 27,883

dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini

mengindikasikan bahwa persamaan garis regresi yang terbentuk sebagai alat

prediksi untuk melihat adanya gejala hubungan antara komitmen tugas

dengan kinerja guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan, melalui data

yang tersebar dan dapat diterima kebenarannya.

Analisis lebih lanjut dari pembentukan persamaan garis regresi ini

dapat dilihat berdasarkan analisis uji-t yang sekaligus untuk membuktikan

apakah koefisien persamaan garis regresi yang terdapat pada variabel

komitmen tugas (X2) dapat diterima sebagai alat prediksi untuk

mengidentifikasi gejala yang terjadi, seperti gejala hubungan dan sumbangan

komitmen tugas (X2) terhadap kinerja guru (Y). Hasil uji-t yang

dimaksudkan dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 88: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

76

Tabel 24: Uji Koefisien Persamaan Garis Regresi X2 dan Y (Uji-t)

Model

Koefisien yang

Bukan Standar

Korfisien

Standar

T Sig. B

Std.

Kesalahan Beta

1 Tetap 49.387 14.349 3.442 .001

Komitmen

tugas (X2)

.671 .127 .499 5.280 .000

Variabel Terikat: Kinerja Guru (Y)

Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000

konstanta yang terbentuk 49,387, sedangkan koefisien persamaan garis

regresi yang diperoleh adalah 0,499. Jika dibandingkan dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000 pada tabel di atas, jauh di bawah nilai signifikansi

0,05, maka dapat dinyatakan bahwa nilai koefisien persamaan garis regresi

sebesar 0,499 dapat dijadikan sebagai alat prediksi untuk ikut menentukan

setiap gejala yang terjadi pada variabel komitmen tugas (X2) baik berupa

sifat hubungan, pengaruh dan sumbangan melalui data-data variabel

komitmen tugas (X2). Hal ini menunjukkan jika guru tidak memiliki

komitmen tugas, maka kinerja yang diperolehnya adalah 49,387. Namun jika

terjadi penambahan sebesar 1 (satu) satuan, pada variabel komitmen tugas

(X2) akan meningkat menjadi 49,387 + 0,499 x 1 = 49,886.

Dari penjelasan di atas, maka diperoleh persamaan garis regresi

sederhana Ŷ = a + bx1, di mana a = 49,387 dan b =0,499, sehingga

persamaan garis regresinya adalah Ŷ = 49,387 + 0,499.

Page 89: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

77

3. Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga yang diajukan “Terdapat kontribusi yang signifikan

antara manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap kinerja guru

pada SMP Negeri Kota Padangsidimpuan”, Untuk melihat ada tidaknya

hubungan antara variabel manajemen pembelajaran (X1) dan komitmen tugas

(X2) secara bersama-sama terhadap kinerja guru (Y), maka dilakukan

pengujian hipotesis sebagai berikut:

H0 = Tidak terdapat kontribusi yang signifikan antara manajemen

pembelajaran dan komitmen tugas terhadap kinerja guru pada

SMP Negeri Kota Padangsidimpuan.

HI= Tidak terdapat kontribusi yang signifikan antara manajemen

pembelajaran dan komitmen tugas terhadap kinerja guru pada

SMP Negeri Kota Padangsidimpuan.

Dasar pengambilan keputusan:

Terima: H0 jika nilai signifikansi > nilai signifikansi alpha (0,05)

HI jika nilai signifikansi < nilai signifikansi alpha (0,05)

Hasil analisis hipotesis ini terangkum pada tabel berikut ini:

Tabel 25: Rangkuman Hasil Analisis Kontribusi Manajemen Pembelajaran

(X1) dan Komitmen Tugas (X2) Terhadap Kinerja Guru (Y)

Korelasi N Koefisien

Korelasi ( r )

Koefisien

Determinasi (r2)

Sig.

ry.1.2 86 0,635 0,403 0,000

Rangkuman hasil analisis di atas memberikan gambaran bahwa

koefisien korelasi antara manajemen pembelajaran dan komitmen tugas

dengan kinerja guru (ry.12) sebesar 0,635 (0,000). Hal ini menunjukkan

Page 90: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

78

terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen pembelajaran dan

komitmen tugas secara bersama-sama dengan kinerja guru SMP Negeri se

Kota Padangsidimpuan. Selanjutnya koefisien determinasi (r2) yang

diperoleh dari hasil perhitungan adalah sebesar 0,403. Hal ini menunjukkan

kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap kinerja

guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan sebesar 40,30%. Artinya

semakin baik manajemen pembelajaran dan komitmen tugas guru, semakin

baik pula kinerjanya. Dengan demikian HI yang menyatakan bahwa

“Terdapat kontribusi yang signifikan manajemen pembelajaran dan

komitmen tugas terhadap kinerja guru pada SMP Negeri Kota

Padangsidimpuan”, dapat diterima.

Dengan terujinya hipotesis pertama secara emperis, selanjutnya

dilakukan pengujian analisis tingkat keberartian persamaan regresi yang

terbentuk, Pengujian ini dilakukan dengan uji-F, seperti yang terdapat pada

tabel berikut ini:

Tabel 26: Uji-F Tingkat Keberartian Regresi X1, X2, dan Y ANOVA

Model Penjumlahan

Kuadrat dk

Rata-rata

Kuadrat F Sig.

1 Regresi 2599.439 1 1299.720 28.068 .000a

Sisa 3843.456 84 46.307

Jumlah 6442.895 85

a. Prediktor: Manajemen Pembelajaran (X1) dan Komitmen Tugas (X2)

b. Variabel terikat: Kinerja Guru (Y)

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, nilai F = 28,068

dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini

Page 91: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

79

mengindikasikan bahwa persamaan garis regresi yang terbentuk sebagai alat

prediksi untuk melihat adanya gejala hubungan antara manajemen

pembelajaran dan komitmen tugas secara bersama-sama dengan kinerja guru

SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan, melalui data yang tersebar dan dapat

diterima kebenarannya.

Analisis lebih lanjut dari pembentukan persamaan garis regresi ini

dapat dilihat berdasarkan analisis uji-t yang sekaligus untuk membuktikan

apakah koefisien persamaan garis regresi yang terdapat pada variabel

manajemen pembelajaran (X1) dan komitmen tugas (X2) dapat diterima

sebagai alat prediksi untuk mengidentifikasi gejala yang terjadi, seperti gejala

hubungan dan sumbangan manajemen pembelajaran (X1) dan komitmen tugas

(X2) terhadap kinerja guru (Y). Hasil uji-t yang dimaksudkan dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 27: Uji Koefisien Persamaan Garis Regresi X1, X2 dan Y (Uji-t)

Model

Koefisien yang Bukan

Standar

Korfisien

Standar

T Sig. B Std. Kesalahan Beta

1 (Tetap) 20.555 14.294 1.438 .154

Manajemen

Pembelajaran

(X1) dan

.498 .108 .442 4.633 .000

Komitmen

Tugas (X2)

.399 .128 .297 3.120 .002

a. Variabel Terikat: Kinerja Guru (Y)

Dari tabel di atas, dijelaskan bahwa nilai konstanta signifikansi

sebesar 0,000 konstanta yang terbentuk 20,555, sedangkan koefisien

Page 92: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

80

persamaan garis regresi variabel manajemen pembelajaran (X1) sebesar 0,498

dan variabel komitmen tugas (X2) sebesar 0,399. Taraf signifikan kedua

variabel itu juga tampak lebih rendah dari taraf signifikansi yang dianut, yaitu

alpha 0,05 yang dipersyaratkan, yaitu 0,000 untuk variabel manajemen

pembelajaran (X2) dan 0,002 untuk variabel komitmen tugas (X2). Dengan

demikian dapat dinyatakan bahwa nilai persamaan bidang regresi yang

terbentuk dapat dipakai sebagai alat untuk memprediksi gejala hubungan dan

sumbungan yang terjadi dari factor manajemen pembelajaran (X1) dan faktor

komitmen tugas (X2) secara bersama-sama terhadap kinerja guru SMP Negeri

se Kota Padangsidimpuan.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa nilai konstanta sebesar 20.555

mengindikasikan bahwa jika manajemen pembelajaran dan komitmen tugas

tidak diikutsertakan secara bersama-sama, maka kinerja yang diperolehnya

adalah 20.555. Sedangkan nilai koefisien persamaan bidang regresi yang

terbentuk dapat dipakai sebagai alat untuk memprediksi gejala hubungan dan

sumbangan yang terjadi dari factor manajemen pembelajaran (X1) dan factor

komitmen tugas (X2) secara bersama-sama terhadap kinerja guru (Y) SMP

Negeri se Kota Padangsidimpuan.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa nilai konstanta sebesar 20.555

mengindikasikan bahwa jika tidak diikutsertakan, manajemen pembelajaran

dan komitmen tugas secara bersama-sama, maka kinerja guru yang

diperolehnya sebesar 20.555. Sedangkan nilai koefisien persamaan bidang

regresi yaitu 0,498 untuk variabel manajemen pembelajaran (X1) dan 0,399

Page 93: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

81

untuk variabel komitmen tugas. Hal ini mengindikasikan bahwa jika variabel

manajemen pembelajaran (X1) dan manajemen pembelajaran (X2)

ditingkatkan sebesar 0,498 + 0,399 x 1 = 0,897.

Dari penjelasan di atas, maka diperoleh persamaan regresi ganda Ŷ =

a + b1X1 + b2X2 di mana a = 20.555 dan b1 = 0,498, b2 = 0,399, sehingga

persamaan garis regresinya adalah Ŷ = 20.555 + 0,498X1 + 0,399X2. Dari

persamaan regresi ini dapat disimpulkan bahwa manajemen pembelajaran dan

komitmen tugas, secara bersama-sama memiliki kontribusi yang signifikan

terhadap kinerja guru. Koefisien determinasi sebesar 0,403 menunjukkan

bahwa kinerja guru turut ditentukan oleh manajemen pembelajaran dan

komitmen tugas sebesar 40,30%, dan sisanya ditentukan faktor lain.

4. Sumbangan Relatif Variabel Bebas (X1 dan X2) Terhadap Variabel

Terikat

Untuk mengetahui sumbangan relative masing-masing variabel bebas

secara murni atau tidak adanya pengaruh dari variabel bebas lainnya dilakukan

dengan analisis korelasi parsial. Proses perhitungan ini dilakukan dengan

menentukan harga r dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel

terikat dengan melakukan pengontrolan atas variabel bebas lainnya. Hasil

analisis korelasi parsial dapat dilihat pada tabel 25 berikut ini:

Tabel 28: Rangkuman Sumbangan Efektif dan Relatif Variabel X1 dan X2

Terhadap Variabel Terikat (Y).

Variabel Korelasi (rxy) Sumbangan Relatif

(SR)

Sumbangan

Efektif (SE)

X1 0,577 57,22% 23,06%

X2 0,499 42,78% 17,24%

TOTAL 100,00% 40,30%

Page 94: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

82

Dari tabel 25 di atas dapat dijelaskan bahwa variabel manajemen

pembelajaran (X1) memberikan sumbangan relatif (SR) sebesar 57,22% dan

variabel komitmen tugas (X2) memberikan kontribusi relative sebesar

42,78%. Hal ini menginformasikan bahwa perbandingan dukungan variabel

manajemen pembelajaran (X1) dan variabel komitmen tugas (X2) terhadap

kinerja guru adalah sebesar 57,22% : 42,78%.

Kontribusi efektif (SE) variabel manajemen pembelajaran (X1)

terhadap kinerja guru (X1) sebesar 23,06% dan komitmen tugas (X2) terhadap

kinerja guru (Y) sebesar 17,24%. Dengan demikian sumbangan variabel

manajemen pembelajaran (X1) dan komitmen tugas (X2) secara keseluruhan

sebesar 40,30%.

5. Sumbangan Efektif Murni Variabel Bebas (X1 dan X2) Terhadap

Variabel Terikat (Y)

Untuk mengetahui sumbangan efektif masing-masing variabel secara

murni atau tidak adanya pengaruh dari variabel bebas dilakukan dengan

analisis korelasi parsial. Proses perhitungan ini dilakukan dengan menentukan

harga r dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan

melakukan pengontrolan atas variabel bebas lainnya. Hasil analisis korelasi

parsial dapat dilihat pada tabel 26 berikut ini:

Tabel 29: Rangkuman Korelasi variabel Antar Variabel Bebas dengan Variabel

Terikat

Variabel Korelasi (rxy) Koefisien

Determinasi

Probabilitas

ry1.2 0,447 0,199 0,000

ry2.1 0,304 0,092 0,005

TOTAL 100,00% 40,30%

Page 95: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

83

Dari tabel 26 dapat diketahui secara parsial besarnya sumbangan yang

diberikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat sebagai

berikut: Hubungan antara variabel manajemen pembelajaran (X1) dengan

kinerja guru, dengan control komitmen tugas diperoleh sebesar 0,447 dan

koefisien determinasi sebesar 0,199 dan Probabilitas 0,000. Hal ini

menunjukkan bahwa manajemen pembelajaran guru SMP negeri se Kota

Padangsidimpuan memberikan kontribusi sebesar 0,199 x 100% = 19,90%

terhadap kinerja guru.

Variabel komitmen tugas (X2) dengan kinerja guru (Y) dengan control

manajemen pembelajaran (X1) yaitu sebesar 0,304 dan koefisien determinasi

sebesar 0,092 dan probabilitas sebesar 0,005. Ini berarti komitmen tugas

memberikan kontribusi sebesar 9,20% terhadap kinerja guru, bila manajemen

pembelajaran guru tetap.

B. Pembahasan

1. Kontribusi Yang Signifikan Manajemen Pembelajaran Terhadap

Kinerja Guru Pada SMP Negeri Kota Padangsidimpuan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam deskripsi

data, yang dilanjutkan dengan análisis data dan pengujian hipótesis, diperoleh

beberapa hal yang merupakan temuan penelitian, yaitu: tingkat ketercapaian

manajemen pembelajaran yang diperoleh guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan, adalah sebesar 48,84%, yaitu berada di atas skor rata-rata

dan 51,16% berada di bawah interval skor rata-rata. Dengan demikian

Page 96: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

84

sebagian besar skor manajemen pembelajaran guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan berada di bawah kelas interval skor rata-rata.

Skor rata-rata manajemen pembelajaran guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan sebesar 87,55% berada pada skor ideal. Pencapaian

tertinggi berada pada indikator kepemimpinan dalam pembelajaran, yaitu

sebesar 90,38% (kategori baik/tinggi) disusul oleh indikator perencanaan

pembelajaran sebesar 88,69 %, pengorganisasian dalam pembelajaran

86,60%, dan evaluasi pembelajaran 84,53%. Hal ini menunjukkan bahwa

manajemen pembelajaran guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan yang

dilihat dari perencanaan pembelajaran, pengorganisasian pembelajaran,

kepemimpinan dalam pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran berada pada

kategori baik/tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa masih perlu dilakukan

berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru

menerapkan anajemen pembelajaran, karena pengetahuan tentang manajemen

memberikan pengaruh yang besar terhadap pelaksanaan pembelajaran. Hal ini

sejalan pendapat Syafaruddin dan Nasution (2005:79) yang menyatakan

bahwa manfaat manajemen pembelajaran adalah sebagai aktivitas profesional

dalam menggunakan dan memelihara satuan program pengajaran yang

dilaksanakan. Penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam pembelajaran akan

meningkatkan kualitas pembelajaran. Fungsi-fungsi manajemen tersebut

menurut Soetjipto dan Raflis Kosasi (2007:134-138) terdiri atas (1)

perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) pengarahan, (4) pengkordinasian, dan

(5) penilaian (evaluasi).

Page 97: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

85

Kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

kinerja guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan sebesar 33,30%. Data ini

menunjukkan bahwa variabel manajemen pembelajaran memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru. Kontribusi manajemen

pembelajaran terhadap kinerja guru antara lain disebabkan guru perlu

memiliki pengetahuan dan keterampilan menerapkan manajemen

pembelajaran dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, terutama

dalam membuat perencanaan, melaksanakan pembelajaran, serta

melaksanakan evaluasi pembelajaran. Keith Davis dalam Nasution dan

Nasution (2005:77) menyatakan bahwa peranan guru sebagai manajer dalam

proses pengajaran adalah sebagai beriku: (a) Merencanakan, yaitu menyusun

tujuan belajar mengajar (pengajaran). (2) Mengorganisasikan, yaitu

menghubungkan atau menggabungkan seluruh sumber daya belajar mengajar

dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. (3) Memimpin, yaitu

memotivasi para siswa untuk siap menerima materi pelajaran. (4) Mengawasi,

yaitu apakah pekerjaan atau kegiatan belajar mengajar mencapai tujuan

pengajaran. Karena itu harus ada proses evaluasi pengajaran sehingga

diketahui hasil yang dicapai. Dengan demikian adanya kebutuhan terhadap

fungsi-fungsi manajemen menyebabkan manajemen pembelajaran

memberikan kontribusi terhadap kinerja guru.

Perbedaan antara studi awal dengan hasil penelitian disebabkan pada

waktu studi awal peneliti hanya melaksanakan wawancara dengan beberapa

guru dan melakukan observasi dalam waktu yang relatif singkat. Sedangkan

Page 98: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

86

pada penelitian yang sebenarnya, peneliti melakukan penelitian terhadap guru

SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan yang diambil secara acak. Kinerja

guru yang berada pada kategori sedang tersebut antara lain tampak dari

perencanaan yang dibuat oleh guru seperti perangkat pembelajaran (program

tahunan, program semester, jadwal mata pelajaran, KKM, silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran seperti

penguasaan materi pelajaran, penerapan strategi dan metode mengajar,

pemanfaatan media pembelajaran dan sebagainya.

2. Kontribusi Yang Signifikan Antara Komitmen Tugas Terhadap

Kinerja Guru Pada SMP Negeri Kota Padangsidimpuan

Tingkat ketercapaian variabel komitmen tugas yang diperoleh guru

SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan adalah sebesar 45% berada di atas

skor rata-rata dan 55% berada di bawah interval skor rata-rata. Dengan

demikian sebagian besar skor manajemen pembelajaran guru SMP Negeri se

Kota Padangsidimpuan berada di bawah kelas interval skor rata-rata.

Ketercapain komitmen tugas guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan sebesar 81,25% berada pada skor ideal. Pencapaian

tertinggi berada pada indikator bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang

lain, yaitu sebesar 89,58% (kategori baik/tinggi) disusul oleh indikator

tingginya perhatian terhadap siswa sebesar 78,24%, dan banyaknya tenaga

dan waktu yang diberikan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

sebesar 75,94%. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen tugas guru SMP

Negeri se Kota Padangsidimpuan yang dilihat dari tingginya perhatian

Page 99: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

87

terhadap siswa, banyaknya tenaga dan waktu yang diberikan untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru, dan bekerja

sebanyak-banyaknya untuk orang lain berada pada kategori baik/tinggi.

Kontribusi komitmen tugas terhadap kinerja guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan sebesar 24,90%. Hal ini menunjukkan bahwa guru-guru

SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan memiliki loyalitas dan identifikasi diri

terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru, meskipun belum

maksimal. Dengan demikian masih perlu dilakukan berbagai upaya untuk

meningkatkan komitmen tugas guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan komitmen tugas guru adalah dengan menumbuhkan moral

kerja, yaitu kesepakatan batiniah seorang atau sekelompok orang untuk

mencapai tujuan tertentu sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan

(Sudarwan Danim, 2004: 48). Untuk meningkatkan moral kerja guru maka

hubungan guru-guru, staf dan siswa harus berlangsung secara harmonis,

memiliki kepemimpinan Kepala Sekolah yang menyenangkan, tingkatan

organisasi yang berlangsung sebagaimana mestinya, adanya gaji yang

memadai yang diperoleh guru, adanya kesempatan untuk meningkatkan

karier, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, kemampuan individu

guru, perasaan diterima di lingkungan Sekolah, adanya dimaika lingkungan

untuk menjadi lebih baik, serta kepribadian yang dimiliki merupakan faktor-

faktor pendukung moral kerja guru. Penjelasan di atas sesuai dengan

pendapat Danim (2004:52-53) yang menyatakan bahwa: (a) Manusia yang

Page 100: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

88

sadar akan tujuan oraganisasinya biasanya memiliki tanggung jawab dan

terdorong mencapai target kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. (b)

Hubungan antar manusia yang berjalan harmonis akan melahirkan suasana

atau iklim interaktif yang menyenangkan. Dengan suasana yang

menyenangkan ini gairtah kerja seseorang, setidaknya secara hipotetik,

otomatis akan dapat terangsang. (c) Kepemimpinan yang menyenangkan, di

mana diterapkan gaya kepemimpianan yang demokaratis, jujur dan adil akan

membangkitkan moral kerja karyawan karena merasakan adanya pengakuan

dan penghargaan. (d) Makin tinggi posisi organisasional, pekerjaan yang

dilakukannya makin konseptual. Sebaliknya makin rendah posisi amanusia

organisasional, pekerjaan yang dilakukannya makin teknis. (e) Secara umum

makin tinggi upah dan gaji makin tinggi pula moral kerja karyawan. Hal ini

tidaklah mutlak karena pada unit kerja yang menawarkan upah dan gaji

tinggi, biasanya tuntutan kerja pun sangat tinggi, sehingga tidak semua orang

mampu melakukannya. (f) Manusia organizacional akan terdorong moral

kerjanya manakala ada keyakinan bahwa dengan tampilan semacam itu

terbuka akses baginya untuk meningkatkan karier atau promosi. (g)

Pembagian tugas dan tanggung jawab. Kejelasan akan tugas dan tanggung

jawab utama membuat manusia organizacional dapat bekerja dalam suasana

kepastian. (h) Manusia organizacional berbeda potensi, minat, inteligensi,

kekuatan fisik, dan sebagainya. Orang yang mempunyai daya tanggap tinggi,

dengan sinyal sedikit saja, moral kerjanya akan meningkat secara instan. (i)

Perasaan diterima dalam kelompok. Rasa diterima oleh anggota kelompok

Page 101: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

89

merupakan prasyarat bagi seseorang untuk dapat bekerja dengan derajat

moral kerja tertentu. (j) Faktor lingkungan baik fisik maupun non fisik akan

menentukan apakah seseorang terdorong untuk tampil dengan moral kerja

yang tinggi atau sebaliknya. (k) Manusia dengan kepribadian terbuka,

umumnya moral kerjanya mudah terangsang. Sebaliknya manusia

organizacional yang cenderung tertutup amat sulit menerima rangsangan dan

isyarat perubahan.

Dari uraian di atas, hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen

tugas memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru. Adanya

kontribusi ini disebabkan komitmen tugas akan menimbulkan kesadaran dan

motivasi yang kuat untuk melaksanakan pekerjaan atau tugasnya dengan

penuh tanggung jawab.

3. Kontribusi Manajemen Pemnbelajaran Dan Komitmen Tugas Secara

Bersama-sama Terhadap Kinerja Guru Pada SMP Negeri Kota

Padangsidimpuan

Ketercapaian variabel kinerja guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan, 46,69% berada di atas skor rata-rata dan 53,31 berada di

bawah interval skor rata-rata. Dengan demikian sebagian besar skor kinerja

guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan berada di bawah kelas interval

skor rata-rata.

Skor rata-rata kinerja guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan

85,52% berada pada skor ideal. Pencapaian tertinggi berada pada indikator

kemampuan untuk melaksanakan tugas, yaitu sebesar 87,72% (kategori

baik/tinggi) disusul oleh indikator motivasi kerja sebesar 82,91%. Hal ini

Page 102: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

90

menunjukkan bahwa kinerja guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan yang

dilihat dari kemampuan melaksanakan tugas dan motgivasi kerja berada pada

kategori baik/tinggi.

Kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

kinerja guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan sebesar 40,30%. Adanya

kontribusi manajemen pembelajaran dan lomitmen tugas tersebut secara

bersama-sama sebesar 40,30% membuktikan bahwa factor organisasi termasuk

manajemen dan psikologis termasuk komitmen tugas berkontribusi terhadap

kinerja guru. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Gibson dalam Ilyas

(55-58) tentang Diagram Skematis Teori Perilaku dan Kinerja, bahwa di antara

factor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja terdapat variable organisasi

yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, imbalan, dan struktur yang

merupakan bagian dari manajemen. Sedangkan pada aspek psikologis terdapat

aspek sikap dan kepribadian yang di dalamnya termasuk komitmen tugas.

Dari uraian di astas dapat dipahami bahwa perlu dilakukan berbagai

upaya untuk meningkatkan manajemen pembelajaran dan komitmen tugas agar

kinerja guru semakin meningkat.

C. Keterbatasan Penelitian

Pada dasarnya penelitian ini telah dilaksanakan sesuai dengan langkah-

langkah yang telah ditetapkan pada metodologi penelitian. Dari hasil

penelitian diketahui bahwa manajemen pembelajaran (X1) dan komitmen

tugas memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru SMP

Negeri se Kota Padangsidimpuan.

Page 103: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

91

Dari analisis hasil penelitian di atas dapat diketahui masih terdapat

beberapa masalah yang belum diteliti secara mendalam berkaitan kontribusi

manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap kinerja guru SMP

Negeri se Kota Padangsidimpuann. Hal ini antara lain disebabkan keterbatasan

peneliti dalam melakukan penelitian secara lebih mendalam, sehingga

dibutuhkan peran aktif responden untuk memberikan jawaban terhadap

kondisi yang sebenarnya.

Keterbatasan- keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil akhir

penelitian ini diantaranya adalah seabagai berikut:

1. Adanya kemungkinan responden penelitian yang tidak sepenuhnya berlaku

jujur dalam mengisi angket dan tes yang diajukan, sehingga mungkin saja

jawaban responden berbeda dengan fakta yang sebenarnya.

2. Waktu penelitian, yaitu waktu yang digunakan untuk mengumpulkan data

relatif singkat, sehingga data yang diperoleh rentan terhadap berbagai bias

dalam memperoleh data tersebut.

3. Kemungkinan terdapat unsur kurangnya pemahaman responden tentang

pertanyaan yang diajukan yang menyebabkan jawaban responden tidak

sesuai dengan yang diharapkan.

4. Pendekatan penelitian kuantitatif memiliki keterbatasan dalam penggunaan

alat ukur, terutama untuk mengukur aspek-aspek psikologis yang

menyebabkan manajemen Pembelajaran, komitmen tugas yang berada

pada kategori sedang dan kinerja guru yang berada pada kategori cukup.

Page 104: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

92

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

a. Manajemen pembelajaran berkontribusi terhadap kinerja guru SMP Negeri

se Kota Padangsidimpuan. Analisis data perencanaan pembelajaran,

pengorganisasian pembelajaran, kepemimpinan dalam pembelajaran, dan

evaluasi pembelajaran berada pada kategori baik.

b. Komitmen tugas berkontribusi terhadap kinerja guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan. Analisis data tingginya perhatian terhadap siswa,

banyaknya tenaga dan waktu yang diberikan untuk melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya sebagai guru, dan bekerja sebanyak-banyaknya untuk

orang lain berada pada kategori baik.

c. Manajemen pembelajaran dan komitmen tugas secara bersama-sama

berkontribusi terhadap kinerja guru SMP Negeri se Kota Padangsidimpuan.

Hal ini menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kinerja guru diperlukan

kemampuan melaksanakan manajemen pembelajaran dan komitmen tugas

yang baik/tinggi.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat kontribusi yang

signifikan secara bersama-sama antara manajemen pembelajaran dan

komitmen tugas terhadap kinerja guru di SMP Negeri se Kota

92

Page 105: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

93

Padangsidimpuan. Sebagai implikasinya manajemen pembelajaran dan

komitmen tugas guru perlu terus ditingkatkan agar kinerja guru dalam

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi

pembelajaran semakin meningkat.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru di

antaranya adalah dengan meningkatkan manajemen pembelajaran melalui

penyediaan buku-buku tentang manajemen pembelajaran dan pelatihan

tentang manajemen pembelajaran, menumbuhkan minat baca guru, diskusi

tentang manajemen pembelajaran dan komitmen tugas, dan sebagainya. Hal

ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampulan guru

menerapkan manajemen pembelajaran, serta agar guru memiliki komitmen

tugas yang tinggi dalam melaksanakan tgugas dan tanggung jawabnya.

Dengan demikian diharapkan manajemen pembelajaran dan komitmen tugas

guru semakin meningkat, sehingga kinerja guru dalam merencanakan,

melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran juga akan semakin

meningkat pula.

C. Saran-Saran

Sesuai dengan hasil penelitian, maka penulis mengajukan saran-saran

sebagai berikut:

1. Disarankan kepada para guru, khususnya guru-guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan untuk meningkatkan manajemen pembelajaran,

terutama yang berkaitan dengan pengorganisasian dan pelaksanaan

Page 106: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

94

evaluasi dalam manajemen pembelajaran agar kinerja guru semakin

meningkat.

2. Disarankan kepada para guru, khususnya guru SMP Negeri se Kota

Padangsidimpuan untuk meningkatkan komitmen tugas, terutama yang

menyangkut perhatian terhadap siswa, tenaga dan waktu yang diberikan

untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru agar

kinerja guru semakin meningkat.

3. Disarankan kepada instansi terkait, khususnya Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan untuk melakukan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan

kemampuan guru menerapkan manajemen pembelajaran dan komitmen

tugas guru agar kinerja guru semakin meningkat.

Page 107: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

95

DAFTAR RUJUKAN

Anderson, Lorin W. 1989. Effektive Teacher. Amerika: McGrawhill International.

Arikunto, Suharsimi, 1993. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

----------. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah & Masyarakat Strategi

Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: Niamas Multima.

----------, 1993. Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

--------, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta.

Boediono, 2006. Kegiatan Belajar Mengajar Makalah Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta : Puskur, Balitbang Depdiknas.

.

Danim, Sudarwan, 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok,

Jakarta: Rineka Cipta.

Davis, Ivor K. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali Press.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2006. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Fachruddin. 2003. Administrasi Pendidikan. Bandung: Citapustaka Media.

Gibson, Ivancevich dan Donelly, 1990.

Hadjar, Ibnu, 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantititatif. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Hasibuan, H. Malayu S. P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:

PT. Bumi Aksara.

Hersey and Blancchard, 1978. Management of Organizational Behavior, Utiling

Human Resources. New Delhi: Prentices Hall of India Private Limited.

Imron, Ali, 1995. Pembinaan Guru di Indonesia, Cet. Ketiga, Jakarta: Pustaka

Jaya.

Kenneth, N.Wexley. Gary A. Yuki, 2005. Organizational Behavior and Personal

Psychology, Illinois: Richard. Irwin, Inc.

95

Page 108: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

96

Luthans F, 1995. Organizational Behavior (6th ed.), Singapore: McGraw-Hill,

Inc.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, , 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, Bandung: Rosdakarya.

Mondy R.W. and Premeaux, 1995. Management Concepts, Praktical and Skills.

New Jersey: Prentice Hall Inc Englewood Cliffs.

Pidarta, Made. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.

Riggio, Ronald, E. 1991. Introduction to Industrial/Organizational Psychology,

Glenview, Illinois: Scott, Foresman/Little, Brown Higher Education.

Robbins, S. P. 2003. Organizational behavior, New Jersey: Prentice Hall.

Sagala, Syaiful, 2007. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Sahertian, Piet A. 1981. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, Surabaya:

Usaha Nasional.

Sahertian, Piet, A. 1994. Profil Pendidik Profesional, YogJakarta: Andi Offset.

Sardiman, A.M. 2000. Interaksi Belajar-mengajar. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Soetjipto dan Raflis Kosasi, 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sulistyani, Ambar Teguh, 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan,

YogJakarta: Gaya Gava Media.

Surakhmad, Winarno, 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik,

Bandung: Tarsito.

Syafaruddin dan Irwan Nasution. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta:

Quantum Teaching.

Terry, George R. 1973. Principle of Management. Illionis: Richart D.Irwin Inc.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Bahasa Depdikbud, 2005. Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Page 109: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

97

Usman, Moh. Uzer, 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Usman, Nasir, 2012. Manajemen Peningkatan Kinerja Guru. Jakarta: Citapustaka

Media Perintis.

Wahjosumidjo, 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Wether, William B. dan Keith Davis, 1996. Human Resources and Personnel

Management, New York: McGraw Hill, Inc.

Wardoyo, 1969. Management Beberapa Persoalan Pokok. Jakarta: CV. Mulia.

Winardi. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 110: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

Lampiran : 1

ANGKET

A. Pengantar

Instrumen ini bertujuan untuk mengumpulkan data penelitian yang berjudul KONTRIBUSI

MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS TERHADAP KINERJA

GURU PADA SMP NEGERI KOTA PADANGSIDIMPUAN.

B. Petunjuk Pengisian Angket

1. Dimohon kepada Bapak/Ibu untuk membaca dengan seksama setiap pertanyaan yang

tersedia dalam Angket ini.

2. Bubuhilah tanda silang (X) pada salah satu huruf SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), KS (Kurang

Sesuai), TS (Tidak Sesuai) dan STS (Sangat Tidak Sesuai) pada jawaban yang paling tepat

menurut Bapak/Ibu.

3. Dimohon agar Angket ini diisi dengan jujur.

4. Setelah diisi mohon Angket ini dikembalikan kepada kami.

5. Terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu mengisi Angket ini.

I. PERNYATAAN TENTANG MANAJEMEN PEMBELAJARAN (X1)

No Indikator Pernyataan Jawaban

1 Perencanaan pembelajaran:

a. Menyusun program

tahunan dan program

semester

1. Saya menyusun program tahunan

pada awal tahun ajaran baru

SS S KS TS STS

2. Saya tidak pernah menyusun

program tahunan.

SS S KS TS STS

3. Saya menyusun program semester

setiap awal semester.

SS S KS TS STS

4. Saya tidak pernah menyusun

program semester

SS S KS TS STS

b. Menyusun silabus 5. Saya menyusun silabus setiap awal

tahun ajaran baru

SS S KS TS STS

6. Saya tidak pernah menyusun

silabus

SS S KS TS STS

c. Membuat rencana

pelaksanaan

pembelajaran (RPP)

7. Saya membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

setiap awal tahun ajaran baru

sesuai dengan panduan

SS S KS TS STS

8. Saya jarang menggunakan

panduan ketika menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

SS S KS TS STS

2 Pengorganisasian Pembelajaran

a. Menggunakan metode,

media dan bahan

latihan sesuai dengan

tujuan pengajaran

9. Saya jarang menggunakan media

pembelajaran

SS S KS TS STS

10. Saya menggunakan bahan latihan

untuk meningkatkan pemahaman

siswa pada materi yang diajarkan.

SS S KS TS STS

98

Page 111: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

99

b. Berkomunikasi dengan

siswa

11. Saya melakukan kumunikasi

interaktif dalam kegiatan

pembelajaran

SS S KS TS STS

c. Mendemontrasikan

metode mengajar

12. Saya menggunakan metode yang

bervariasi dalam melaksanakan

pembelajaran

SS S KS TS STS

d. Mendorong dan

mengga-lakkan

keterlibatan siswa

dalam pengajaran.

13. Saya mendorong siswa untuk

berpartisipasi aktif dalam kegiatan

pembelajaran

SS S KS TS STS

e. Mendemonstrasikan

pengu-asaan mata

pelajaran dan

relevansinya.

14. Saya berusaha menguasai materi

pelajaran dan menghubungkannya

dengan kehidupan siswa

SS S KS TS STS

f. Mengorganisasikan

waktu, ruang, bahan dan

perlengkapan pengajaran

15. Dalam kegiatan belajar saya

mengorganisasikan waktu, ruang,

bahan dan perlengkapan pengajaran

agar kegiatan pembelajaran

berlangsung efektif

SS S KS TS STS

3 Kepemimpinan dalam Pembelajaran

a. Berpengetahuan luas,

kreatif, inisiatif peka,

lapang dada dan selalu

tanggap.

16. Saya berusaha untuk menjawab

setiap pertanyaan siswa dengan

baik

SS S KS TS STS

17. Saya malas mengurus siswa yang

bandel

SS S KS TS STS

b. Bertindak adil, jujur

dan konsekwen.

18. Saya bersikap adil, jujur dan

konsekwen terhadap semua siswa

SS S KS TS STS

c. Bertanggung jawab. 19. Saya bertanggung jawab terhadap

semua tindakan saya, baik di

dalam kelas maupun di luar kelas

SS S KS TS STS

d. Selektif terhadap

semua informasi

20. Saya mengecek kebenaran berita

yang disampaikan kepada saya

SS S KS TS STS

e. Memberikan

peringatan ataupun

nasehat

21. Saya memberikan peringatan dan

nasehat kepada siswa yang

melakukan pelanggaran tata tertib

ketika proses pembelajaran

berlangsung

SS S KS TS STS

f. Memberikan petunjuk

dan pengarahan

22. Sebelum memulai pembelajaran,

saya memberikan petunjuk dan

pengarahan kepada siswa

SS S KS TS STS

g. Bersikap asih, asah,

dan asuh

23. Saya berusaha bersikap asih, asah,

dan asuh terhadap semua siswa

SS S KS TS STS

h. Selalu mengusahakan

kebajikan dan

kesempurnaan

24. Saya berusaha melakukan yang

terbaik dalam melaksanakan

pembelajaran

SS S KS TS STS

Page 112: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

100

4 Evaluasi belajar:

a. Evaluasi proses 25. Saya selalu melaksanakan evaluasi

pada setiap pembelajaran untuk

mengetahui penguasaan siswa

pada materi yang disampaikan

SS S KS TS STS

b. Evaluasi hasil 26. Saya jarang melakukan penilaian

formatif

SS S KS TS STS

27. Saya menggunakan hasil penilaian

untuk mengukur keberhasilan

belajar siswa sekaligus sebagai

umpan balik untuk melaksanakan

pembelajaran berikutnya.

SS S KS TS STS

II. PERNYATAAN TENTANG KOMITMEN TUGAS (X2)

No Indikator Pernyataan Jawaban

1. Tingginya perhatian terhadap siswa

a. Memberikan bimbingan 1. Saya membimbimbing siswa dalam

mengerjakan tugas-tugas-tugas

yang sulit

SS S KS TS STS

2. Saya membimbing siswa yang

mengalami kesulitan belajar

melalui kegiatan remedial

SS S KS TS STS

3. Saya jarang membimbing siswa

yang mengalami kesulitan belajar

SS S KS TS STS

4. Saya membimbing siswa yang

telah tuntas belajar melalui

kegiatan pengayaan

SS S KS TS STS

5. Saya jarang memberikan

pengayaan kepada siswa yang

telah tuntas belajarnya

SS S KS TS STS

6. Saya mempertimbangkan latar

belakang keluarga siswa ketika

memberikan bimbingan kepada

siswa

SS S KS TS STS

7. Saya mempertimbangkan

karakteristik siswa ketika

memberikan bimbingan kepada

siswa

SS S KS TS STS

b. Mengadakan komuni-

kasi yang intensif

terutama dalam

memperoleh infomasi

tentang peserta didik.

8. Saya mengajak siswa berdiskusi

tentang masalah yang dihadapinya

dalam belajar

SS S KS TS STS

9. Saya berusaha menggali informasi

tentang siswa dari orangtua dan

teman-temannya

SS S KS TS STS

10. Saya jarang menanyakan informasi

yang berkaitan dengan siswa

SS S KS TS STS

2 Banyaknya tenaga dan waktu yang diberikan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

sebagai guru

Page 113: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

101

a. Guru tidak hanya

pendidik didalam kelas,

tetapi juga disela-sela

waktu di luar jam

mengajar

11. Saya memperhatikan aktivitas

siswa ketika waktu istirahat

sekolah

SS S KS TS STS

12. Saya jarang memperhatikan

aktivitas siswa waktu istilahat

sekolah

SS S KS TS STS

13. Saya meladeni siswa yang

bertanya di luar jam mengajar

SS S KS TS STS

14. Saya tidak meladeni siswa yang

bertanya di luar jam mengajar

SS S KS TS STS

15. Kadang-kadang saya

memperhatikan aktivitas siswa di

luar sekolah

SS S KS TS STS

16. Saya malas memperhatikan

aktivitas siswa di luar sekolah

karena tugas saya hanya di sekolah

saja

SS S KS TS STS

b. Guru sebagai

penghubung antara

sekolah dan masyarakat

17.Saya berusaha untuk

menyampaikan kepentingan

masyarakat kepada sekolah

SS S KS TS STS

18. Saya tidak pernah menyampaikan

kepentingan masyarakat kepada

sekolah

SS S KS TS STS

19. Saya menyampaikan kepentingan

sekolah kepada masyarakat

SS S KS TS STS

20. Saya tidak pernah menyampaikan

kepentingan sekolah kepada

masyarakat

SS S KS TS STS

3 Bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain

a. Melaksanakan tugas

profesional

21. Saya berusaha memberikan contoh

teladan kepada siswa agar mereka

berprilaku baik

SS S KS TS STS

22. Saya berusaha melaksanakan

tugas-tugas sebagai guru dengan

sebaik mungkin

SS S KS TS STS

23. Saya berusaha meningkatkan

pengetahuan yang berkaitan

dengan guru

SS S KS TS STS

24. Saya berusaha untuk

meningkatkan keterampilan yang

dibutuhkan untuk melaksanakan

tugas sebagai guru

SS S KS TS STS

b. Melaksanakan tugas

kemanusiaan

25. Selain menjadi guru, saya juga

bersikap sebagai orangtua bagi

siswa

SS S KS TS STS

26. Kadang-kadang saya membantu

siswa mengatasi masalah yang

dihadapinya

SS S KS TS STS

27. Saya malas membantu siswa SS S KS TS STS

Page 114: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

102

mengatasi masalah yang

dihadapinya karena tugas saya

adalah mengajar

c. Melaksanakan tugas

kemasyarakatan

28. Saya malas mengikuti kegiatan-

kegiatan masyarakat karena di

masyarakat karena sudah capek di

sekolah

SS S KS TS STS

III. PERNYATAAN TENTANG KINERJA GURU (Y)

No Indikator Pernyataan Jawaban

1. Kemampuan melaksanakan tugas

a. Kompetensi

Paedagogik

1. Saya berusaha memahami

karakteristik peserta didik dalam

melaksanakan pembelajaran

SS S KS TS STS

2. Saya menerapkan teori-teori belajar

dan prinsip-prinsip pembelajaran

dalam kegiatan pembelajaran

SS S KS TS STS

3. Saya berperan aktif

mengembangkan kurikulum yang

terkait dengan mata pelajaran yang

saya ampu

SS S KS TS STS

4. Saya menerapkan pembelajaran

yang mendidik kepada siswa

SS S KS TS STS

5. Saya memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi untuk

kepentingan pembelajaran

SS S KS TS STS

6. Saya berkomunikasi secara efektif,

empatik, dan santun dengan

peserta didik

SS S KS TS STS

7. Saya menyelenggarakan penilaian

dan evaluasi proses dan hasil

belajar

SS S KS TS STS

8. Saya memanfaatkan hasil penilaian

dan evaluasi untuk kepentingan

pembelajaran

SS S KS TS STS

b. Kompetensi

kepribadian

9. Saya bertindak sesuai dengan

norma agama, hukum, sosial, dan

kebudayaan nasional Indonesia

SS S KS TS STS

10. Saya berusaha bersikap jujur,

berakhlak mulia, dan teladan bagi

peserta didik dan masyarakat

SS S KS TS STS

11. Saya berusaha menjaga wibawa

saya, terutama di hadapan peserta

didik

SS S KS TS STS

12. Saya melaksanakan pekerjaan saya

dengan penuh tanggung jawab

SS S KS TS STS

13. Saya bangga menjadi guru SS S KS TS STS

Page 115: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

103

c. Kompetensi sosial 14. Saya bertindak objektif kepada

siswa tanpa membedakan jenis

kelamin, agama, ras, kondisi fisik,

latar belakang keluarga, dan status

sosial ekonomi.

SS S KS TS STS

15. Saya berkomunikasi secara efektif,

empatik, dan santun dengan

sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orang tua, dan

masyarakat.

SS S KS TS STS

d. Kompetensi

profesional

16. Saya menguasai materi yang

mendukung mata pelajaran yang

diampu.

SS S KS TS STS

17. Saya menguasai standar

kompetensi dan kompetensi dasar

mata pelajaran yang diampu

SS S KS TS STS

18. Saya mengembangkan materi

pembelajaran yang diampu secara

kreatif

SS S KS TS STS

19. Saya mengembangkan

keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif.

SS S KS TS STS

20. Saya tidak memanfaatkan

teknologi informasi dan

komunikasi untuk

mengembangkan diri

SS S KS TS STS

2. Motivasi kerja

a. Kinerjanya tergantung

pada usaha dan

kemampuan yang

dimilikinya

dibandingkan dengan

kinerja melalui

kelompok

21. Saya berusaha menggunakan

strategi dan metode mengajar yang

bervariasi untuk meningkatkan

keaktifan belajar siswa

SS S KS TS STS

22. Saya berusaha menggunakan media

pembelajaran yang tepat agar

siswa tertarik mengikuti kegiatan

pembelajaran

SS S KS TS STS

23. Saya tidak pernah menggunakan

media pembelajaran

SS S KS TS STS

24. Saya lebih senang bekerja secara

mandiri

SS S KS TS STS

b. Memiliki kemampuan

dalam menyelesaikan

tugas-tugas yang sulit

25. Saya berusaha menyelesaikan

tugas tepat pada waktunya

SS S KS TS STS

26. Saya malas mengerjakan tugas-

tugas yang sulit

SS S KS TS STS

Page 116: KONTRIBUSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN KOMITMEN TUGAS ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_IBNU_HAJAR...kontribusi manajemen pembelajaran dan komitmen tugas terhadap

104

c. Melaksanakan tugas

secara optimal, efektif

dan efisien

27. Saya berusaha melaksanakan tugas

dalam pembelajaran secara optimal

SS S KS TS STS

28. Saya berusaha melaksanakan tugas

dengan efektif.

SS S KS TS STS

29. Saya kurang memperhatikan

efisiensi tugas-tugas yang saya

kerjakan

SS S KS TS STS

Terimakasih semoga anda selalu sukses!!