pengembangan perangkat pembelajaran fisika...

95
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR KELAS X SMA ADABIAH PADANG TESIS Oleh: MEGASYANI ANAPERTA NIM 11102 Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam Mendapatkan gelar Magister Pendidikan PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN KONSENTRASI PENDIDIKAN FISIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

Upload: phamhanh

Post on 06-Feb-2018

296 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM

MATERI SUHU DAN KALOR KELAS X SMA ADABIAH PADANG

TESIS

Oleh:

MEGASYANI ANAPERTA NIM 11102

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

Mendapatkan gelar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

KONSENTRASI PENDIDIKAN FISIKA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2011 

Page 2: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

i  

ABSTRACT MEGASYANI ANAPERTA. 2011. Learning-oriented Development Tools Contextual Teaching and Learning (CTL) in the Material Temperature and the Heat of the Class X Adabiah High School Padang. Thesis. Graduate Program, Padang State University. The research was based on the issues raised in the field, especially in Adabiahhigh school, to improve the quality of learning Physics High School (SMA), by designing a learning device. Learning device is an important factor in the learning process and lead students to gain learning experience. The purpose of this study to produce a device-oriented teaching high school Physics Contextual Teaching and Learning (CTL) are valid, practical and effective. This type of research is the development research by using 4D models (Four-D Model). Stages of the research is defenition (Define), design (Design), development (Development) and deployment (Dessimination). Stage do not disseminate. Penggumpulan data was validation and testing of learning tools are developed. The design of learning tools that have been designed and validated by two experts and practitioners 2orang and trials are limited in high school to find out praticality in Adabiah Padang and effectiveness developed. Results of research conducted found that the device-oriented high school learning Contextual Teaching and Learning (CTL) that includes Learning Implementation Plan, Hand outs, and Student Activity Sheets are in the category of very valid. Value based on the observation sheet and practicality practicality of the draft questionnaire by teachers in high school Adabiah practical categorized. Effectiveness of cognitive learning outcomes with an average of 78 and psychomotor domains in Adabiah high school with an average of 90. The results of the analysis indicate that the observation of activity students develop effective learning device. This research resulted in device-oriented approach to learning physics Contextual Teachinng and Leraning (CTL) on the material temperature and the Heat of the X-class Adabiah high school very valid, practical and effective.

Page 3: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

ii  

ABSTRAK

MEGASYANI ANAPERTA. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran berorientasi Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam materi Suhu dan Kalor di Kelas X SMA Adabiah Padang. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Penelitian ini berdasarkan dari permasalahan yang terjadi di lapangan khususnya di SMA Adabiah, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas (SMA), dengan cara merancang perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran merupakan faktor yang penting dalam proses pembelajaran dan mengarahkan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran Fisika SMA berorientasi Contextual Teaching and Learning (CTL) yang valid, praktis dan efektif.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4D (Four-D Model). Tahapan penelitian adalah pendefenisian (Define), perancangan (Design), pengembangan (Develop) dan penyebaran (Dessimination). Tahap disseminate tidak dilakukan. Penggumpulan data dilakukan dengan validasi dan uji coba perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Rancangan perangkat pembelajaran yang telah didesain kemudian divalidasi oleh 2 orang pakar dan 2 orang praktisi dan uji coba secara terbatas di SMA Adabiah Padang untuk mengetahui praktikalitas dan efektifitas yang dikembangkan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa perangkat pembelajaran SMA berorientasi Contextual Teaching and Learning (CTL) yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Hand out, dan Lembar Kegiatan Siswa berada dalam kategori sangat valid. Nilai kepraktisan berdasarkan lembar observasi dan angket kepraktisan rancangan oleh guru di SMA Adabiah dikategori praktis. Efektifitas dari hasil belajar ranah kognitif dengan rata-rata 78 dan ranah psikomotor di SMA Adabiah dengan rata-rata 90. Hasil analisis obsevasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dikembangkan efektif. Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran Fisika berorientasi pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi Suhu dan Kalor kelas X SMA Adabiah yang sangat valid, praktis dan efektif.

Page 4: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

iii  

Page 5: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

iv  

Page 6: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

v  

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya, tesis dengan judul Pengembangan Perangkat

Pembelajaran berorientasi Contextual Teaching and Learning (CTL)

dalam materi Suhu dan Kalor di Kelas X SMA Adabiah Padang

adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik

baik di Universitas Negeri Padang maupun diperguruan tinggi lainnya

2. Karya tulis ini murni gagasan, penilian, dan rumusan saya sendiri, tanpa

bantuan tidak sah dari pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.

3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah

ditulis atau dipublikasi orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan

jelas dan dicantumkan sebagai acuan pada daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran pernyataan ini, saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya dengan norma dan

ketentuan hukum yang berlaku.

Padang, Agustus 2011

Saya yang menyatakan

Megasyani Anaperta

Nim. 11102

Page 7: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

vi  

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan hanya bagi Allah SWT yang

Maha memiliki ilmu dan Maha luas ilmu-Nya yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal penelitian.

Salawat serta salam tidak lupa selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar

Muhammad SAW.

Proposal penelitian berjudul “ Pengembangan Perangkat Pembelajaran

berorientasi Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam materi Suhu

dan Kalor di Kelas X SMA Adabiah Padang’’. Penelitian ini diajukan untuk

memenuhi persyaratan menyelesaikan program Magister Pendidikan di Program

Studi Teknologi Pendidikan, konsentrasi Pendidikan Fisika, Program

Pascasarjana, Universitas Negeri Padang.

Penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan saran, dan bantuan dari

berbgai pihak. Oleh sebab itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Ibu Dr. Ratnawulan, M.Si, sebagai pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Lufri,

M.S, sebagai pembimbing II yang telah membimbing penulis hingga

selesainya pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.

2. Bapak Dr. Hamdi, M.Si, sebagai kontributor dan validator serta Bapak

Dr. Yulkifli. S.Pd.M.Si dan Dr. Wakhinuddin, M.Pd, sebagai kontributor dan

penguji.

3. Prof. Dr. Mukhaiyar selaku Direktur Program Pascasarjana, beserta Asisten

Direktur I dan Asisten Direktur II, Dr Yuni Ahda, M.Si, selaku Ketua Program

Page 8: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

vii  

Studi Teknologi Pendidikan, Kepala Bagian Tata Usaha beserta Staf yang

telah memberikan pelayanan dan berbagai kemudahan dalam penyelesaian

administrasi perkuliahan.

4. Bapak Dr. Usmeldi, M.Pd, sebagai validator.

5. Bapak Drs. Akhiar, S.Pd, MM, selaku Kepala Sekolah SMA Adabiah Padang

beserta siswa dan staf pengajar.

6. Rekan-rekan mahasiswa Konsentrasi Fisika Program Pascasarjana Universitas

Negeri Padang Tahun masuk 2008.

Penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi penelitian lain. Mudah-

mudahan berkah dan hidayah selalu senantiasa terlimpah pada kita semua.

Amin.

Padang, Agustus 2011

Penulis

Page 9: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

viii  

DAFTAR ISI

ABSTRACT . .......................................................................................................... i

ABSTRAK ... .. ....................................................................................................... ii

PERSETUJUAN AKHIR . .................................................................................... iii

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING . ........................................................ iv

SURAT PERNYATAAN . ...................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL . ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN . ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 9

D. Perumusan Masalah .................................................................................. 10

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 11

G. Produk Spesifik .......................................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Fisika di SMA ..................................................................... 13

Page 10: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

ix  

B. Pendekakatan Konstektual atau Contextual Teaching and Learning

(CTL)………………………………………………………………… ..... 15

C. Perangkat Pembelajaran. ............................................................................. 24

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ......................................... 25

b. Lembar Kerja Siswa (LKS) ................................................................. 26

c. Bahan Ajar (Hand Out) ........................................................................ 27

D. Kualitas Pengembangan Perangkat Pembelajaran ...................................... 28

E. Penelitian yang Relevan …………. ........................................................... 31

F. Kerangka Berpikir ……. ............................................................................ 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 34

B. Rancangan Pengembangan ....................................................................... 34

C. Subjek Uji Coba ........................................................................................ 41

D. Definisi Operasional ................................................................................. 42

E. Instrumen Penelitian. .................................................................................. 42

F. Teknik Pengumpulan Data......................................................................... .45

G. Teknik Analisis Data . ................................................................................ 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Data dan Hasil Pengembangan. ..................................................... 51

B. Pembahasan . .............................................................................................. 73

C. Keterbatasan Penelitian . ............................................................................ 77

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan…...………………………………………………………….78

Page 11: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

x  

B. Implikasi………………………………………………………………….78

C. Saran ……………………………………………………………………..80

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 81

Page 12: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

xi  

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Kategori validasi perangkat pembelajaran. .................................... 46

2. Kategori praktikalitas perangkat pembelajaran. ............................. 47

3. Kategori efektifitas perangkat pembelajaran. ................................ 50

4. Daftar nama validator. .................................................................... 56

5. Hasil validasi perangkat pembelajaran........................................... 57

6. Hasil Validasi Komponen RPP. ..................................................... 58

7. Hasil Validasi RPP . ...................................................................... 59

8. Hasil Validasi Hand Out. ............................................................... 61

9. Hasil Validasi LKS. ....................................................................... 62

10. Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP pada Aspek Umum. ............ 64

11. Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP pada Aspek Khusus. ........... 65

12. Hasil angket respon guru terhadap Perangkat Pembelajaran. ........ 66

13. Hasil angket respon siswa terhadap Hand Out dan LKS. .............. 67

14. Hasil observasi aktivitas siswa di kelas. ........................................ 69

15. Hasil analisis ranah kognitif. .......................................................... 70

16. Hasil analisis ranah psikomotor. .................................................... 71

Page 13: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

xii  

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berfikir ......................................................................... 33

2. Diagram Rancangan Pengembangan Perangkat Pembelajaran ...... 36

Page 14: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

xiii  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lembar validasi RPP. ................................................................................. 82

2. Lembar validasi Hand Out. ........................................................................ 92

3. Lembar validasi LKS. ................................................................................ 96

4. Lembar validasi angket kepraktisan rancangan guru. .............................. 101

5. Lembar validasi angket kepraktisan rancangan siswa. ............................ 103

6. Rekapitulasi validasi perangkat pembelajaran.. ....................................... 105

7. Lembar observasi aktivitas siswa. ............................................................ 107

8. Lembar hasil belajar ranah psikomotor. ................................................... 109

9. Lembar hasil angket respon guru. ............................................................ 111

10. Lembar hasil angket respon siswa............................................................ 113

11. Observasi aktivitas siswa. ........................................................................ 115

12. Hasil belajar ranah kognitif. ..................................................................... 118

13. Hasil belajar ranah psikomotor. ............................................................... 119

14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.. ...................................................... 120

15. Hand Out. ................................................................................................. 166

16. Lembar Kerja Siswa. ................................................................................ 190

17. Evaluasi.. .................................................................................................. 201

18. Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP...................................................208

19. Surat Izin. ................................................................................................. 210

Page 15: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

1  

  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik

untuk mempelajari dirinya sendiri sebagai makhluk hidup di alam ini. Proses

pembelajaran IPA lebih menekankan pada pemberian pengalaman secara

langsung. Siswa dalam memahami alam sekitar secara ilmiah melalui

penggunaan, pengembangan keterampilan proses, sikap ilmiah dan bukan cara

menghafal konsep atau fakta-fakta.

Fisika merupakan ilmu yang mempelajari jawaban atas pertanyaan kenapa,

mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam dapat terjadi. Disamping itu fisika

juga merupakan bidang ilmu yang memegang peranan penting dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hampir semua aspek kehidupan

berhubungan dengan ilmu fisika. Ilmu fisika memberikan masukan yang sangat

besar bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Teknologi

informasi memanfaatkan ilmu fisika sebagai dasar perkembangannya. Seorang

arsitek, astronom, ahli nuklir, dokter, ahli antariksa tidak akan mampu

mengembangkan ilmunya jika tidak menguasai fisika. Perkembangan teknologi

informasi juga didasari oleh ilmu fisika. Dalam hal ini jelas bahwa fisika

memegang peranan penting dalam kehidupan dan kemajuan suatu bangsa.

Mengingat besarnya peranan dan kontribusi fisika dalam kehidupan

manusia dan perkembangan teknologi, maka seharusnyalah fisika menjadi

 

1

Page 16: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

2  

  

pelajaran yang menarik, menyenangkan dan mampu mengembangkan kreativitas

siswa. Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan membuat siswa

antusias dan tidak merasa bosan selama belajar. Pembelajaran yang menantang

akan memacu kreativitas siswa. Ini penting untuk menyiapkan sumber daya

manusia indonesia yang bermutu dan siap bersaing di dunia global.

Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan seperti melalui penyempurnaan kurikulum,

pengadaan buku ajar, peningkatan mutu guru, sertifikasi guru, peningkatan

manajemen pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru. Namun demikian

berbagai indikator menunjukkan bahwa mutu pendidikan belum meningkat secara

signifikan. Fenomena di lapangan khususnya di SMA Adabiah menunjukan

bahwa kebanyakan siswa kurang menyenangi mata pelajaran fisika, dan siswa

beranggapan fisika adalah mata pelajaran yang sulit, tidak menarik, abstrak, sarat

dengan rumus matematika yang sulit untuk di mengerti. Akibatnya fisika menjadi

pelajaran yang dijauhi oleh siswa di kelas. Siswa tidak memiliki kemauan yang

keras untuk mempelajari fisika, enggan untuk belajar, takut untuk bertanya,

merasa malu dan serba salah. Fisika menjadi pelajaran yang sulit dan abstrak

dipelajari diduga karena pembelajaran fisika kurang menghubungkan dengan

contoh manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengalaman mengajar dan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap

rekan-rekan sesama guru dan siswa SMA Adabiah diperoleh bahwa metode

ceramah merupakan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran fisika,

siswa hanya menerima informasi dari guru. Akibatnya, siswa tidak menemukan

Page 17: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

3  

  

pengetahuan, ide dan informasi melalui usaha sendiri. Menyebabkan banyak

siswa yang memperoleh hasil belajar yang rendah karena siswa tidak tertarik

dengan model pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Gejala ini terlihat dari

rendahnya hasil belajar siswa pada materi suhu dan kalor yang dapat diamati dari

nilai rata-rata hasil ujian harian sekolah mata pelajaran fisika SMA Adabiah tahun

ajaran 2008/2009 semester genap kelas X1 adalah 4,53 dengan banyak 48 siswa,

kelas X2 adalah 4,72 dengan banyak 49 siswa dan kelas X3 adalah 5,59 dengan

banyak 47 siswa.

Dari data yang di atas dapat dilihat nilai ujian harian fisika masih rendah

dan masih jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh

sekolah yaitu 62. Rendahnya hasil belajar fisika tersebut salah satu penyebabnya

adalah lemahnya penguasaan siswa terhadap konsep suhu dan kalor. Dampak dari

pengembangan pembelajaran yang hanya menitikberatkan pada konsep-konsep

yang terdapat dalam buku, tidak mengkondisikan siswa untuk mengkonstruksi

konsep sendiri sehingga siswa tidak terlibat dalam penemuan informasi. Guru

juga masih banyak yang belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

memadai untuk memilih dan mengaplikasikan berbagai metode atau pendekatan

pembelajaran yang mampu meningkatkan kegairahan, keaktivitas, dan motivasi

belajar siswa. Tantangan saat ini adalah bagaimana membangkitkan respon

positif dari siswa bahwa fisika merupakan pelajaran yang menyenangkan,

sehingga siswa mulai menerima fisika sebagai pelajaran yang menarik dan tidak

membosankan. Salah satu upaya adalah mengaitkan konsep fisika dengan

kehidupan sehari-hari.

Page 18: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

4  

  

Materi Suhu dan Kalor merupakan salah satu materi pada mata pelajaran

fisika yang dapat diperoleh siswa dari pengalaman belajar. Pengalaman belajar

yang diperoleh adalah dalam bentuk kemampuan bernalar menggunakan berbagai

konsep fisika dan memperoleh pengalaman belajar melalui kerja ilmiah. Dalam

pembelajaran siswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan menganalisis,

sehingga dibutuhkan suatu perangkat pembelajaran yang mampu membantu siswa

lebih cepat memahami materi pelajaran. Materi Suhu dan Kalor memiliki standar

kompetensi menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada

berbagai perubahan energi. Kompetensi dasar menganalisis pengaruh kalor

terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor dan menerapkan asas

Black dalam pemecahan masalah. Indikator yang ingin dicapai dalam

pembelajaran yakni: 1) Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suatu

zat/benda. 2) Menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran

benda (pemuaian). 3) Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud

benda. 4) Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi. 5) Menganalisis

perpindahan kalor dengan cara konveksi. 6) Menganalisis perpindahan kalor

dengan cara radiasi. 7) Mendeskripsikan perbedaan kalor yang diserap dan kalor

yang dilepas. 8) Menerapkan asas Black dalam peristiwa pertukaran kalor.

Pemilihan dan penggunaan perangkat pembelajaran dalam suatu proses

pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam mengarahkan siswa

untuk memperoleh pengalaman belajar. Cara guru mengajar sangat terkait dengan

penggunaan Hand Out dan pengunaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang tepat dan bagaimana siswa belajar sangat terkait dengan penggunaan Hand

Page 19: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

5  

  

Out dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Perangkat pembelajaran yang tersedia

selama ini memiliki beberapa kelemahan sehingga guru menjadi tidak maksimal

dalam proses pembelajaran

Pada pembuatan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru

cenderung tidak memaparkan kegiatan pembelajaran secara menyeluruh. Hal ini

sering kali menjadi kendala bagi guru dalam memberikan batasan materi serta

kesesuaian penyajian materi dengan waktu yang tersedia. Dengan tidak jelasnya

skenario pembelajaran menyebabkan guru tidak mempunyai rancangan tertentu

dalam menyusun strategi jitu untuk merangsang dan meningkatkan keaktifan

berfikir siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Selama ini Hand Out yang digunakan menyebabkan siswa sering kali

menghafal konsep-konsep tanpa adanya proses untuk memperoleh konsep-konsep

tersebut sehingga siswa tidak tersedia menemukan sendiri pengetahuan dari

pengalaman yang siswa miliki secara proses ilmiah. Selain itu terdapat perbedaan

indikator pada Hand Out dan LKS, sehingga pada saat mengerjakan LKS siswa

menjadi kebingungan karena ada beberapa materi yang tidak terdapat di Hand

Out. Uraian dari contoh-contoh yang terdapat dalam Hand Out terkadang tidak

sesuai dengan indikator. Selain itu Hand Out juga jarang menampilkan contoh-

contoh dalam kehidupan sehari-hari serta ilustrasi gambar yang ditampilkan tidak

mampu menjelaskan konsep.

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang ada tidak melatih keterampilan proses

ilmiah siswa dan cenderung menyebabkan siswa tidak menjadi kreatif.

Disebabkan pola penyusunan LKS tidak menunjang sistem pembelajaran yang

Page 20: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

6  

  

berpusat pada siswa aktif. LKS juga tidak mengundang keingintahuan siswa lebih

lanjut.

Salah satu strategi pebelajaran yang dianggap cocok dalam pengembangan

perangkat pembelajaran dan dianggap mampu dalam meningkatkan pengalaman

siswa terhadap konsep materi yang dipelajarinya adalah pendekatan pembelajaran

berorientasi Contextual Teaching and Learning (CTL). Menurut Wina (2006)

CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses

keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkan dengan situasi nyata sehingga mendorong siswa untuk

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan konsep CTL ini diharapkan siswa mampu memahami konsep suhu

dan kalor yang benar, sehingga bermakna bagi siswa. Belajar akan bermakna

jika siswa “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya. Dengan berlangsungnya

proses pembelajaran secara ilmiah dalam bentuk kegiastan siswa yang bekerja dan

mengalami sendiri, diharapkan transfer pengetahuan dari guru ke siswa dapat

digantikan dengan proses pembelajaran secara aktif.

Dalam pembelajaran berorientasi CTL, tugas guru adalah membantu siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru lebih banyak berurusan dengan

strategi dari pada menyampaikan informasi. Guru dan siswa menjadi sebuah tim

dalam mengelola kelas yang bertujuan untuk menemukan sesuatu yang baru, baik

dalam bentuk pengetahuan maupun dalam bentuk keterampilan. Agar proses

pembelajaran dengan CTL dapat terlaksana dengan baik, maka siswa perlu tahu

apa makna belajar, apa manfaat belajar dan bagaimana mencapainya. Siswa harus

Page 21: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

7  

  

memiliki kesadaran bahwa yang mereka pelajari berguna bagi kehidupannya

dikemudian hari. Untuk memberi pemahaman tersebut kepada siswa, tidak

terlepas dari peranan guru sebagai seorang pengajar dan pendidik.

Penelitian ini sudah diujicobakan oleh Romelia (2007) dalam

penelitiannya yang berjudul ”Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi

CTL (Contextual Teaching and Learning) untuk Pelajaran Kimia pada Materi

Sistem Koloid Kelas XI SMA, menyimpulkan bahwa perangkat pembelajaran

berorientasi CTL untuk pelajaran kimia pada materi koloid di kelas XI SMA

sudah valid menurut sudut pandang pakar, guru dan siswa, serta praktis dari sudut

pandang guru dan siswa namun kelemahan yang ditemui adalah banyaknya

indikator yang harus diamati, sementara pengamat pembelajaran hanya dua orang

sehingga pengamatan yang diperlukan kurang efektif karena terdiri 40 siswa,

terutama mengenai aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran maupun saat

melakukan percobaan LKS tidak dapat dilakukan dengan sempurna. Segala alat

dan bahan yang digunakan selama proses pembelajaran berlansung tidak

disediakan sekolah. Sementara itu, Romelia (2007) menyarankan selama ujicoba

berlangsung, sebaiknya peneliti bertindak dalam satu peran, yaitu sebagai guru

saja atau sebagai pengamat saja. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh

untuk instrument penelitian tidak bias.

Syafrial (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Efektifitas Model

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Hasil Belajar

Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri Kota Pekanbaru”, menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Page 22: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

8  

  

Learning (CTL) lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran secara

tradisional, namun kelemahan yang ditemui ketersediaan media dan dana untuk

pengadaan media pembelajaran relative terbatas, sedangkan sistem pembelajaran

yang menggunakan pendekatan CTL mengharuskan siswa untuk melakukan

kontak langsung dengan sumber materi (media). Dalam pembelajaran CTL siswa

didorong untuk belajar sendiri dan guru hanya berperan sebagai fasilitator,

realitanya pembelajaran tetap konvensional, karena siswa hanya diberi tugas

belajar sendiri dan gurunya santai, sehingga hanya meringankan guru dan

memberatkan siswa.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam belajar fisika dengan

mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Hand Out, RPP, LKS dan alat

evaluasi. Dengan mempedomani penelitian terdahulu untuk mengurangi

permasalahan yang akan terjadi agar peniliti berusaha lebih baik. Untuk itu

dilakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran

berorientasi Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam materi Suhu

dan Kalor di Kelas X SMA Adabiah Padang’’.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang di atas dapat di

identifikasi beberapa masalah dalam pembelajaran sebagai berikut :

1. Perangkat pembelajaran yang diberikan di sekolah belum memperlihatkan

keterampilan proses melalui kegiatan proses ilmiah

Page 23: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

9  

  

2. Perangkat pembelajaran yang digunakan guru dalam pelaksanaan

pembelajaran Suhu dan Kalor belum berorientasi suatu pendekatan.

3. Siswa kurang didorong untuk menumbuhkan sikap ilmiah melalui proses

ilmiah. Sehingga, proses pembelajaran didalam kelas lebih banyak diarahkan

kepada kemampuan untuk menghafal informasi.

4. Penyajian materi pembelajaran fisika yang dilakukan masih berpusat pada

guru serta tidak mengkondisikan siswa untuk mengkonstruksi konsep sendiri.

5. Banyak kompetensi yang dicapai tetapi kurang ketuntasannya dalam mencapai

kompetensi tersebut.

6. Kreatifitas guru dalam mengembangkan perangkat pebelajaan masih rendah.

7. Hasil belajar siswa untuk mata pelajaran masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka peneliti dibatasi pada permasalah

berikut:

1. Keterbatasan perangkat pembelajaran yang mencakup Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Hand Out dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang

berorientasi Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk mata pelajaran

fisika pada Suhu dan Kalor.

2. Dalam penelitian ini akan dikembangkan perangkat pembelajaran fisika

berorientasi Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk materi suhu dan

kalor yang praktis dan mudah dimengerti.

Page 24: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

10  

  

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka rumusan masalah yang

dikemukakan adalah:

1. Bagaimanakah validitas, praktikalitas dan efektifitas perangkat pembelajaran

fisika SMA Adabiah kelas X pada materi Suhu dan Kalor semester II

berorientasi CTL?

2. Bagaimana hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran fisika dalam

materi Suhu dan Kalor kelas X SMA Adabiah.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka

penelitian ini bertujuan:

1. Menghasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP, Hand Out, dan LKS

dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yang valid,

praktis dan efektif pada pembelajaran fisika untuk materi Suhu dan Kalor

dengan kompetensi dasar mendeskripsikan peran suhu dan kalor dalam suatu

benda serta perananya dalam kehidupan sehari-hari di kelas X SMA Adabiah

Padang.

2. Mengetahui validitas, praktikalitas dan keefektifan perangkat pembelajaran

fisika SMA kelas X SMA Adabiah pada materi Suhu dan Kalor berorientasi

Contextual Teaching and Learning.

Page 25: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

11  

  

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dapat digunakan sebagai contoh

perangkat pembelajaran fisika untuk materi fisika lain.

2. Memberi tambahan pengetahuan, pengalaman bagi peneliti sebagai bekal

nantinya dalam mengajar dengan menggunakan mendekatan pembelajaran

CTL

3. Sebagai salah satu alternatif bagi guru fisika untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran fisika sesuai dengan tuntutan KTSP pada mata pelajaran

fisika.

G. Produk Spesifik

Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini yaitu perangkat

pembelajaran yang berupa RPP, Hand Out, LKS dan alat evaluasi untuk materi

suhu dan kalor dalam pembelajaran fisika. Adapun ciri-ciri khusus dari perangkat

pembelajaran berorientasi CTL yang dikembangkan adalah:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggambarkan secara

jelas ciri khas dari pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

pada materi Suhu dan Kalor pendekatan ini ditandai dengan adanya tujuh

komponen pokok dalam proses pembelajaran, yaitu: konsruktivisme

(Constructivisme), menemukan (Inquiri), bertanya (Questioning),

masyarakat belajar (Learning communite), permodelan (Modelling),

Page 26: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

12  

  

refleksi (Reflection) dan penilaian yang sebenarnya (Authentic

assessment). Dari ketujuh komponen CTL tersebut siswa diharapkan

memperoleh pengetahuan melalui proses pengamatan dan pengalaman,

sehingga telibat dalam penemuan informasi.

2. Hand Out

Hand Out memberikan ringkasan materi yang memudahkan siswa

untuk menemukan sendiri konsep-konsep Suhu dan Kalor. Hand out

diawali dengan pengaitan materi yang akan dipelajari dengan dunia siswa

secara nyata. Uraian materi, bagian rumus penting atau inti materi ditulis

dalam sebuah kotak berwarna sebagai penekanan materi kepada siswa,

gambar-gambar berwarna yang sangat menarik dan memudahkan siswa

untuk lebih memahami materi yang diberikan, diakhiri materi diberikan

rangkuman yang merupakan kesimpulan dari keseluruhan materi yang

dipelajari.

3. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS) diawali dengan pengaitan materi yang

akan dipelajari dengan dunia siswa secara nyata, tujuan siswa diarahkan

untuk melakukan percobaan LKS juga berisi pertanyaan-pertanyaan yang

dapat mengarahkan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir,

serta percobaan-percobaan yang dapat meningkatkan ketrampilan proses

ilmiah siswa.

Page 27: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

13  

  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Fisika SMA

Fisika adalah salah satu mata pelajaran sains yang mempelajari gejala-

gejala alam, yang dan segala sesuatu yang sangat erat kaitannya dengan

kehidupan manusia sehari-hari. Sebagai salah satu mata pelajaran sains

pembelajaran fisika memiliki dua dimensi, yaitu fisika sebagai sebuah materi

belajar dan belajar fisika sebagai sebuah proses berpikir ilmiah. Sesuai dengan

yang dinyatakan Depdiknas (2003) bahwa:

Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Kutipan ini mensiratkan bahwa pembelajaran fisika menuntut intelektualitas dan

kreativitas yang relatif tinggi dari peserta didik yang mempelajarinya. Selain itu,

setelah mempelajari fisika, selain memiliki kemampuan akademis, peserta didik

dituntut memiliki keterampilan melalui belajar penemuan.

Mempelajari fisika memberikan banyak sekali manfaat kepada siswa di

SMA. Ada banyak hal yang dapat diperoleh siswa setelah mempelajari fisika,

seperti bekal ilmu kepada siswa, dan menumbuhkan kemampuan berpikir yang

berguna untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu

dengan mempelajari fisika siswa diharapkan memperoleh pengetahuan,

pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki

jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi.

 

13 

Page 28: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

14  

  

Menurut Depdiknas (2007) tujuan pembelajaran Fisika di SMA adalah

agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain

3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis

4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif

5. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pembelajaran Fisika yang dihendaki adalah pembelajaran yang diarahkan

pada kegitan-kegiatan yang mendorong peserta didik belajar secara aktif baik

fisik, mental, intelektual maupun sosial. Siswa diharapkan memahami konsep-

konsep fisika tanpa mengabaikan hakikat fisika itu sendiri. Siswa dapat

memahami manfaat praktis dalam kehidupan sehari-hari tentang pembelajaran

fisika yang mereka terima di kelas

Proses belajar mengajar merupakan dua pengertian yang berbeda namun

merupakan satu kesatuan yang tidak dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.

Belajar merupakan aktifitas peserta didik dalam mengumpulkan pengalaman-

pengalaman dan ilmu pengetahuan, perlu diarahkan dan dibimbing. Mengajar

merupakan kegiatan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada

peserta didik yang sedang belajar. Dalam hal ini guru merupakan salah satu

Page 29: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

15  

  

komponen yang terkait delam memberikan pengarahan, bimbingan dan

menstranfer ilmu yang dimilikinya kepada peserta didik sesuai dengan apa yang

telah digariskan dalam kurikulum yang berlaku. Keaktifitas peserta didik dalam

menemukan pola dan struktur fisika, akan memahami konsep dan teorema lebih

baik, ingat lebih lama dan mampu mengaplikasikan ke situasi yang lain.

B. Pendekatan Konstektual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)

Pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)

merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang

diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu,

hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran

berlangung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami,

bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Selanjutnya tentang pendekatan ini, Nurhadi (2003) menyebutkan “proses

pembelajaran berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja

dan memahami, guru bukannya hanya sekedar menstranfer pengetahuannya

kepada siswa, tetapi lebih mementingkan strategi pembelajarannya daripada hasil.

Dengan demikian, melalui pendekatan ini pembelajaran tidak akan didominasi

oleh guru/berpusat pada guru, tetapi sebaliknya siswalah yang akan beraktivitas

lebih banyak dari guru. Pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa, karena

merekalah yang mencari sumber belajar, informasi, serta menganalisis informasi-

Page 30: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

16  

  

informasi yang diperoleh, baik secara sendiri-sendiri maupun mendiskusikan

secara berkelompok.

Dengan pendekatan CTL, peran guru adalah membantu siswa mencapai

tujuan. Maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada

memberi informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang

bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi

siswa. Pengetahuan dan keterampilan diperoleh dengan ‘menemukan sendiri’.

Berbagai peranan dan aktivitas akan dilakukan siswa dalam pembelajaran

kontrektual seperti dikemukakan Nana (2008) sebagai berikut:

1. Siswa berperan sebagai pembelajar aktif mengelola dirinya sendiri,

mengembangkan minatnya sendiri atau bekerja kelompok, belajar melalui

perbuatan.

2. Membentuk hubungan antara apa yang dipelajari di sekolah dengan

kehidupan di masyarakat, lembaga kemasyarakatan dan dunia kerja.

3. Melakukan pekerjaan-pekerjaan yang penting dan berarti bagi dirinya

maupun orang lain, membuat pilihan, memberikan hasil tampak maupun tak

tampak.

4. Menggunakan pemikiran tahap tinggi, berpikir kritis, kreatif, melakukan

analisis, sintesis, pemecahan masalah, membuat keputusan menggunakan

logika dan fakta-fakta.

5. Mengembangkan kemampuan bekerja sama. Guru membantu siswa bekerja

secara efektif dalam kelompok, memahami orang lain, berkomunikasi, saling

membantu dan mempengaruhi

Page 31: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

17  

  

Menurut Blanchard dalam (Depdiknas, 2007) ciri-ciri kontekstual: 1)

Menekankan pada pentingnya pemecahan masalah. 2) Kegiatan belajar dilakukan

dalam berbagai konteks. 3) Kegiatan belajar dipantau dan diarahkan agar siswa

dapat belajar mandiri. 4) Mendorong siswa untuk belajar dengan temannya dalam

kelompok atau secara mandiri. 5) Pelajaran menekankan pada konteks kehidupan

siswa yang berbeda-beda. 6) Menggunakan penilitian otentik.

Dengan memperhatikan pendapat-pendapat para ahli tentang pembelajaran

dengan pendekatan konstektual, menurut penulis pembelajaran ini menekankan

pada berpikir tingkat tinggi, pengaitan dan penggunaan antar lintas disiplin, serta

pengumpulan, penganalisisan informasi data dari berbagai sumber, sehingga

pembelajaran konstektual diduga akan meningkatkan kemampuan koneksi untuk

menemukan makna pengetahuan dan penerapannya dikehidupan sehari-hari siswa.

Berdasarkan keunggulan tersebut, peneliti akan mengembangkan perangkat

pembelajaran dengan pendekatan CTL.

Pada hakekatnya pembelajaran menurut aliran CTL merupakan suatu konsep

yang membantu guru mengaitkan suatu konsep dengan dunia nyata dalam

kehidupan sehari-hari dan memotivasi peserta didik membuat hubungan antara

pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka. CTL menekankan pada

berfikir tinggi, transfer pengetahuan lintas disiplin akademik, pengumpulan,

penganalisisan, pengsintesisan informasi dari berbagai sumber titik pandang.

Menurut Nurhadi (2003) pendekatan CTL adalah konsep belajar yang

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia

nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

Page 32: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

18  

  

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha mengkontruksi sendiri

pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar.

Melalui CTL pembelajaran dikaitkan dengan konteks lingkungan

kehidupan siswa sehari-hari, sehingga siswa lebih mudah memahami isi pelajaran,

Mengaitkan isi pelajaran dengan lingkungan sekitar siswa akan membuat

pembelajaran lebih bermakna, karena siswa mengetahui pelajaran yang diperoleh

di kelas akan bermanfaat dalam kehidupannya sehari-hari. Pola pembelajaran

CTL dengan berbagai kegiatannya menyebabkan pembelajaran lebih menarik dan

menyenangkan bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk

belajar. Jika siswa termotivasi, diharapkan merasa aktif untuk belajar, baik di

kelas, di luar kelas, maupun di rumah. Dengan demikian siswa datang ke sekolah

tidak dengan kepala kosong, tetapi sudah mempunyai bekal awal yang terkait

dengan materi pembelajaran yang akan dipelajarinya. Diharapkan semua ini

memberi dampak positif terhadap hasil belajar siswa sekaligus meningkatkan

mutu belajar siswa.

Menurut Depdiknas (2007) untuk penerapan, pendekatan CTL memiliki

tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme (Constructivism), menemukan

(Inquiri), bertanya (Questioning), asyarakat Belajar (Learning Community),

pemodelan (Modelling), refleksi (Reflection), dan penilaian yang sebenarnya

(Authentic Assessment). Adapun tujuh komponen tersebut sebagai berikut:

Page 33: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

19  

  

1. Kontruktivisme

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir atau filosofi pendekatan

kontekstual dimana menurut pandangan ini pengetahuan didapat oleh manusia

sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui kontek yang terbatas atau

sempit. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna

melalui pengalaman nyata. Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan

masalah, untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi

dirinya dengan kemampuan untuk bergelut dengan ide-ide yang dapat

digeneralisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu tugas guru adalah

memfalitasi proses tersebut dengan hal-hal sebagai berikut: (1) menjadikan

pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa, (2) memberi kesempatan

kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-idenya sendiri dan (3)

menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri.

Menurut Romelia (2007) Prosedur pembelajaran konstruktivisme meliputi

beberapa hal berikut:

1) Carilah dan gunakanlah pertanyaan dan gagasan siswa untuk menuntun pelajaran dan keseluruhan unit pelajaran.

2) Biarkan siswa mengemukakan gagasannya dulu. 3) Kembangkan kepemimpinan, kerja sama, pencarian informasi, dan

aktivitas siswa dengan hasil dari proses pembelajaran. 4) Gunakan pemikiran, pengalaman, dan minat siswa untuk

mengarahkan proses pembelajaran. 5) Kembangkan penggunaan alternatif sumber informasi baik dalam

bentuk bahan tertulis maupun bahan-bahan para pakar. 6) Carilah gagasan siswa sebelum guru menyajikan pendapatnya atau

sebelum siswa mempelajarinya gagasan-gagasan yang ada dalam buku teks atau sumber-sumber lainnya.

7) Doronglah siswa untuk melakukan analisis sendiri, mengumpulkan bukti nyata untuk mendukung gagasan dan reformulasi gagasan sesuai dengan pengetahuan baru yang dipelajarinya.

Page 34: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

20  

  

8) Gunakanlah masalah yang didefenisikan oleh siswa sesuai minatnya dan dampak yang ditimbulkannya.

9) Gunakanlah sumber lokal (manusia dan benda) sebagai sumber-sumber informasi asli yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah.

10) Libatkan siswa dalam mencari dan memecahkan masalah yang ada dalam kenyataannya.

2. Menemukan (Inquiri)

Menemukan merupakan bagian inti dari pendekatan konstektual yang

artinya pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan

hasil menghafal materi yang sudah ada, tetapi dari menemukan sendiri. Guru

harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan.

Untuk kepentingan menemukan ini siswa dapat melakukan kegiatan:

Observasi (observation), bertanya (questioning), mengajukan dugaan

hipotesis, pengumpulan data (data gathering) dan penyimpulan (conclussion)

1) Diawali dengan kegiatan pengamatan dalam rangka untuk

memahami suatu konsep.

2) Siklus yang terdiri dari kegiatan mengamati, bertanya, menyelidiki,

menganalisis dan merumuskan teori, baik secara individu maupun

bersama-sama teman lainnya.

3) Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir

kritis.

3. Bertanya (Questioning)

Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari “bertanya”.

bertanya merupakan strategi utama pembelajaran yang berorientasi CTL.

Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru mendorong,

Page 35: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

21  

  

membimbing dan menilai kemampuan berfikir siswa. Bagi siswa, kegiatan

bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran guna

menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan

mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Dan sebuah

pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk :

1) Menggali informasi, baik administrasi maupun akademik

2) Mengecek pemahaman siswa

3) Membangkitkan respon pada siswa

4) Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa

5) Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa

6) Memfokuskan pengetahuan siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru

7) Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa

8) Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa

4. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Konsep masyarakat belajar menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari

sharing antara teman, antar kelompok dan antara yang tahu ke yang belum

tahu. Dalam kelas CTL, guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran

dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen, yang pandai

mengajari yang belum tahu, yang cepat mendorong temannya yang lambat.

Masyarakat belajar bila terjadi apabila ada proses komunikasi dua arah.

Kegiatan saling belajar bila terjadi apabila tidak ada pihak yang dominan

Page 36: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

22  

  

dalam komunikasi. Pembelajaran dengan teknik “learning community” sangat

membantu proses pembelajaran di kelas.

Prakteknya dalam pembelajaran dapat terlihat dari:

1) Pembentukan kelompok kecil

2) Pembentukan kelompok besar

3) Mendatangkan ahli ke kelas

4) Bekerja dengan kelas sederajat

5) Bekerja kelompok dengan kelas diatasya

6) Bekerja dengan masyarakat

5. Pemodelan (Modelling)

Kelompok CTL selanjutnya adalah pemodelan dalam sebuah pembelajaran

keterampilan atau pengetahuan tertentu, ada model yang bisa ditiru. Dalam

pendekatan CTL, guru bukanlah satu-satunya model. Model dapat dirancang

dengan melibatkan siswa. Model juga dapat didatangkan dari luar.

6. Refleksi (Reflection)

Refleksi juga bagian penting dalam pembelajaran CTL. Refleksi

adalah cara berfikir tentang apa yang baru di pelajaran atau berfikir ke

belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan dimasa yang lalu. Refleksi

merupakan respon terhadap kepedulian, aktivitas atau pengetahuan yang baru

diberikan pada akhir pembelajaran, guru mengsisakan waktu sejenak agar

siswa melakukan refleksi. Realisasinya berupa:

1) Pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperoleh hari ini

2) Catatan atau jurnal dibuku siswa

Page 37: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

23  

  

3) Kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari ini

4) Hasil karya

7. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)

Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran

perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan

bahwa siswa mengalami proses pembelajaran yang benar, karena assessment

menekankan pada proses pembelajaran, maka data yang diperoleh dari

kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses

pembelajaran. Data yang diambil dari kegiatan siswa saat melakukan kegiatan

pembelajaran baik di kelas maupun diluar kelas itulah yang disebut data

authentic. Karakteristik authentic assessment yaitu: dilaksanakan selama dan

sesudah proses pembelajaran berlangsung, bisa digunakan untuk formatif dan

sumatif, yang diukur keterampilan dan performasi, bukan mengingat fakta,

berkesinambungan, terintegrasi dan dapat digunakan sebagai feed back

Kelebihan CTL adalah 1) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan

ril. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman

belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab

dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan

nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan

tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa,

sehingga tidak akan mudah dilupakan. 2) Pembelajaran lebih produktif dan

mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode

Page 38: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

24  

  

pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa

dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan

filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami”

bukan ”menghafal”.

Kelemahan CTL adalah 1) Guru lebih intensif dalam membimbing

karena dalam metode CTL. Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi.

Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama

untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi siswa. Siswa

dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar

seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan

pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai

instruktur atau ”penguasa” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah

pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap

perkembangannya. 2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa agar

menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.

Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan

yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.

C. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran merupakan segala alat dan bahan yang digunakan

guru untuk melakukan proses pembelajaran. Untuk menghasilkan perangkat

pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan Lembar Kerja

Page 39: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

25  

  

Siswa ditempuh melalui beberapa tahap, yaitu: (1) analisis, (2) perencanaan, (3)

perancangan, dan (4) pengembangan perangkat pembelajaran.

Berikut ini akan dijelaskan masing-masing perangkat pembelajaran yang

akan dikembangkan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

yang ditentukan oleh Depdiknas.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

mengambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai

satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan

dalam silabus (Depdiknas, 2007). RPP merupakan komponen penting dalam

kurikulum, yang pengembangannya harus dilakukan secara professional.

Langkah-langkah perencanaan RPP adalah sebagai berikut:

1. Mengisi kolom identitas.

2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang

telah ditetapkan.

3. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator

yang digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun.

4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi,

kompetensi dasar, dan indikator yang telah ditemukan.

5. Megindenfikasi materi ajar berdasarkan materi pokok yang

terdapat dalam silabus.

6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan.

Page 40: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

26  

  

7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari

kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

8. Menentukan alat/bahan/sumber belajar yang digunakan.

9. Penyusunan kriteria penilaian.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menurut Depdikbud (1995), LKS merupakan salah satu bentuk Hand

Out. LKS merupakan materi Hand Out yang sudah dikemas sedemikian rupa

sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar itu secara mandiri.

LKS berasal dari terjemahan student work sheet yang merupakan suatu

lembaran (bukan buku) yang berisi pedoman bagi siswa melakukan kegiatan

yang terprogram. Sementara itu menurut Elida (2003), LKS adalah sarana

untuk menyampaikan konsep kepada siswa baik secara individual maupun

kelompok kecil yang berisi petunjuk untuk melakukan berbagai kegiatan.

LKS hendaknya ditulis secara sederhana dan menggunakan kalimat

yang mudah dipahami siswa. LKS juga perlu dilengkapi dengan cara

penggunaannya. LKS didesain sedemikian rupa sehingga dalam siswa dapat

menggunakannya secara terstruktur dan mandiri dalam rangka menemukan

sendiri konsep-konsep fisika. LKS dapat membantu guru dalam

mengoptimalkan tercapainya hasil belajar dan meningkatkan ketertiban dan

aktivitas siswa.

Dalam penggunaanya LKS dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu

LKS eksperimen dan LKS non eksperimen. Menurut Prayitno (LKS)

Page 41: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

27  

  

eksperimen biasanya digunakan untuk membimbing siswa dalam

berpraktikum dan menentukan konsep dengan bekerja ilmiah. Sedangkan LKS

non eksperimen biasa digunakan sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi

hambatan proses belajar mengajar, misalnya sekolah tidak memiliki peralatan

yang memadai untuk kegiatan laboratorium sehingga perlu adanya diskusi

diantara siswa untuk menemukan satu konsep yang disajikan dalam bentuk

kegiatan kelas, dapat dalam bentuk diskusi kelompok.

Depdiknas (2006) menyatakan bahwa LKS adalah lembaran-lembaran

yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembaran kegiatan harus

berisi petunjuk. Struktur Lembar Kerja siswa (LKS) secara umum adalah

sebagai berikut: 1) judul, mata pelajaran, semester, tempat, 2) petunjuk

belajar, 3) kompetensi yang akan dicapai, 4) indikator, 5) informasi

pendukung, 6) tugas-tugas dan langkah kerja, 7) penelitian.

c. Hand Out

Hand Out merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dapat

digunakan guru dalam pembelajaran. Menurut Depdiknas (2008) “Hand Out

adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya

pengetahuan peserta didik”.

Ballstaedt dalam Depdiknas (2008) mengemukakan bahwa dua

fungsi Hand Out yaitu: (1) membatu pendengar agar tidak perlu mencatat dan

(2) pendamping penjelasan penceramah. Agar sebuah Hand Out dapat

digunakan dalam sebuah pembelajaran maka Hand Out haruslah ditulis

dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti. Hand Out

Page 42: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

28  

  

yang baik dilengkapi dengan gambar-gambar menarik beserta keterangannya

yang sesuai dengan isi Hand Out. Lebih lanjut Hand Out pelajaran haruslah

berisi ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk

belajar sesuai KD yang harus dicapai peserta didik.

D. Kualitas Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Kualitas produk/hasil pengembangan suatu perangkat pembelajaran

menurut Muliyardi (2006) dapat ditentukan berdasarkan validity (kevalidan),

practicality (kepraktisan) dan effectiveness (keefektifan). Validitas suatu

perangkat pembelajaran berkaitan dengan validitas isi dan validitas konstruksi.

Menurut Muliyardi (2006), aspek validitas dikaitkan dengan dua hal, yaitu (a)

Apakah perangkat pembelajaran yang dikembangkan didasarkan pada rasional

teoritik yang kuat dan (b) Apakah terdapat konsistensi secara internal.

Untuk aspek kepraktisan, Muliyardi (2006) mengatakan bahwa perangkat

pembelajaran dikatakan praktis bila terdapat konsistensi antara harapan dan

penilaian, serta harapan dan operasional. Untuk aspek keefektifan perangkat

pembelajaran ditentukan bila terdapat konsistensi antara harapan dan perolehan.

Menurut Ahmad (2002), kualitas produk/hasil pengembangan pendidikan

(model pembelajaran) dapat ditentukan berdasarkan Validity (kevalidan),

practicality (kepraktisan), dan effectiveness (keefektifan).

1. Kriteria valid

Istilah valid dalam perangkat pembelajaran yang dikembangkan ini

didasarkan pada kriteria yamg dikembangkan oleh beberapa orang pakar,

Page 43: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

29  

  

diantaranya Nieveen (1999), dalam Ottevager(2001) mengemukakan

”Validity refer to the use of state of the knowlidge in designing prototypes

and internal consistency of the material, i, e all componen’s of the itended

curriculum(e.g.subject material, skill, attitudes, pedagogy, assesment) are

connected in a coherent and logical way”. Sedang Ahmad (2002)

menjelaskan “Validity refer to the extent that the design of the intervention

should in clude” state of the art knowledge”(content validity) and the

various components of the intervention as appealing and usable in normal

condition” .

Dari pendapat di atas dikemukakan bahwa validitas mengacu kepada

pengembangan alur belajar dan teori belajar yang dikembangkan meliputi

validitas isi (Content Validity) dan validitas konstruksi (Construct Validity).

“Validitas isi” berkenaan dengan isi dan format dari perangkat pembelajaran

yang dikembangkan. Sedang “validitas konstruksi berkenaan dengan

konstruksi atau struktur dan karakteristik dari perangkat pembelajaran yang

dikembangkan.

Model pembelajaran mempunyai kriteria yang valid bila

menggambarkan kurikulum harapan, yaitu komponen-komponen dari

perangkat pembelajaran menunjukkan validitas isi dan validitas konstruksi.

Dalam menentukan validitas isi, ada beberapa pertanyaan yang harus

dikemukan diantaranya adalah apakah materi yang disajikan berorientasi

CTL mendukung pembelajaran tentang materi Suhu dan Kalor siswa kelas X

SMA Adabiah.

Page 44: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

30  

  

2. Kriteria praktis

Istilah praktis (practical) juga mengacu pada pengertian yang

dikemukakan oleh pakar, diantaranya Nieveen, dalam Ottevager (2001)

mengemukakan “Practicallty of Support Materials thus implies that

materials should meet Theneed, wishes and Contextuall constrain of the

member Teacher”.

Ahmad (2002) menjelaskan “Practically refer to the extent that user

(teacher and pupil) and other expert consider the intervention as appealing

and usable innormal condition” .

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi model

perangkat pembelajaran mempunyai aspek kepraktisan bila terdapat harapan

dan penilaian, serta harapan dan operasional. Dengan demikian kriteria

praktis mengacu pada pertanyaan untuk mendapatkan respon siswa dan guru

terhadap praktikalitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan.

Instrument ini diisi oleh siswa dan guru setelah mengikuti proses

pembelajaran.

3. Kriteria efektif

Untuk aspek efektivitas Nieveen (1999) dan Ahmad (2002), bahwa

kurikulum (model pembelajaran) bila terdapat konsistensi antara harapan dan

pengalaman, serta harapan dan perolehan.

Page 45: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

31  

  

Dengan demikian pendapat Nieveen (1999) dan Ahmad (2002) ini

dapat disimpulkan bahwa ada tiga kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu

model pembelajaran. Ketiga kriteria adalah valid, praktis, dan efektif. Aspek

validitas dikaitkan dengan dua hal yaitu: (1) apakah kurikulum atau model

yang dikembangkan berdasarkan pada rasional teoritik yang kuat, (2) apakah

terdapat konsistensi secara internal. Aspek kepraktisan dipenuhi, jika: (1) ahli

dari praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan, (2)

kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan memang dapat

dikembangkan. Untuk aspek efektitivitas menurut Nieveen (1999) dan

Ahmad (2002), mengajukan dua indikator yaitu: (1) ahli dan praktisi

berdasarkan pengalamannya mengatakan model tersebut efektif, (2) dalam

operasionalnya model tersebut memberikan hasil sesuai dengan harapan.

Untuk menentukan kualitas CTL penulis mengacu pada pendapat yang

dikemukakan Nieveen (1999) dan Ahmad (2002). Rincian dari kriteria yang

harus dipenuhi diperlihatkan pada Bab III.

E. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan ini adalah:

1. Romelia Rusli (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Berorientasi CTL (Contextual Teaching and

Learning) untuk Pelajaran Kimia pada Materi Sistem Koloid Kelas XI

SMA”, menyimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berorientasi CTL

untuk pelajaran kimia pada materi koloid di kelas XI SMA sudah valid

Page 46: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

32  

  

menurut sudut pandang pakar, guru dan siswa, serta praktis dari sudut

pandang guru dan siswa.

2. Syafrial A (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Efektifitas Model

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Hasil

Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri Kota Pekanbaru”,

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL

lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran secara tradisional.

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan, maka peneliti melakukan

penelitian mengenai “Pengembangan Perangkat Pembelajaran berorientasi CTL

dalam materi Suhu dan Kalor di Kelas X SMA Adabiah Padang’’.

F. Kerangka Berpikir

Pembelajaran Fisika dilaksanakan bertujuan untuk menumbuhkan

kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai

salah satu aspek penting kecakapan hidup. Agar tujuan ini tercapai Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan menuntut pembelajaran fisika di kelas lebih

berorientasi kepada siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah

dengan pembelajaran berorientasi CTL.

Pada pendekatan ini siswa dituntut mencari dan menyelidiki sesuatu (benda,

manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka

dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Hal ini

sesuai dengan tujuan pembelajaran fisika yang dituntut dalam KTSP. Untuk itu

penulis mengembangkan perangkat pembelajara berorientasi CTL pada materi

Page 47: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

33  

  

Suhu dan Kalor, secara ringkas kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat

digambarkan dengan diagram berikut:

Efektifitas

Peningkatan Aktivitas Belajar

Gambar 1: Kerangka berpikir

validitas Praktikalitas

Masalah Pembelajaran Fisika di SMA Adabiah

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika berorientasi Contextual Teaching and Learning

Validitas isi Validitas konstruksi

Page 48: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

34  

  

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka jenis

penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan (Research and

Development). Menurut Sugiyono (2008) metode penelitian dan pengembangan

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,

dan menguji keefektifan produk tersebut. Nana (2006) menyatakan bahwa

“penelitian pengembangan adalah suatu proses dan langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah

ada”. Selain itu, Sunarto (2005) menyatakan penelitian pengembangan adalah

upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk berupa materi,

media, alat atau strategi pembelajaran.

Penelitian ini difokuskan pada materi Suhu dan Kalor. Ujicoba perangkat

dilaksanakan di SMA Adabiah Padang pada semester II tahun pelajaran

2010/2011 sebagai uji coba terbatas pada siswa kelas X SMA Adabiah Padang.

Subjek pada uji coba ini adalah siswa kelas X1.

B. Rancangan Pengembangan

1. Model pengembangan

Pengembangan perangkat pembelajaran fisika berorientasi CTL ini

menggunakan model 4-D (four D model). Menurut Thiagarajan dkk

 

34

Page 49: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

35  

  

(dalam Trianto 2007) tahap-tahap itu adalah pendefenisian (define),

perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran

(disseminate). Penelitian ini hanya dilakukan pada tiga tahapan pertama

saja. Ini dikarenakan untuk melakukan penyebaran dibutuhkan waktu yang

panjang dan sekolah dalam jumlah yang besar.

2. Prosedur pengembangan

Penelitian ini dimulai dengan menyusun perangkat pembelajaran,

yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Hand Out, Lembar Kerja

Siswa (LKS), dan alat evaluasi. Adapun langkah-langkah pengembangan

perangkat pembelajaran digambarkan seperti Gambar 2 berikut:

Page 50: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

36  

  

Gambar 2 Diagram Rancangan Pengembangan Perangkat Pembelajaran (dimodifikasi dari Trianto ,2009)

Pengembangan

Pendefenisian

Perancangan

Analisis Kurikulum 2006 (KTSP)

Analisis Konsep Analisis Siswa

Perancangan Perangkat Pembelajaran

Validasi Oleh Pakar Dan Praktisi

Uji Coba Coba Untuk Melihat Praktikalitas Dan Efektifitas

Analisis Hasil Uji Coba

Penyebaran Dan Pengadopsian

Perangkat Pembelajaran Yang Valid

Perangkat Pembelajaran Yang Praktis Dan Efektif

penyebaran

Ya

Revisi

Tidak

Page 51: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

37  

  

Langkah-langkah rancangan pengembangan perangkat pembelajaran dijelaskan

sebagai berikut:

a. Pendefenisian (define)

Tahap ini bertujuan untuk mendefenisikan syarat-syarat pembelajaran dengan

menganalisis tujuan pembelajaran. Pada tahap ini terdapat empat langkah

kegiatan, yaitu:

1) Analisis konsep

Pada tahap ini dilakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Sebelum melakukan pengembangan perangkat

pembelajaran dilakukan analisis konsep-konsep penting yang sesuai dengan

SK, KD dan indikator pada materi Suhu dan Kalor. Konsep ini meliputi:

- Pengertian suhu dan kalor

- Pemuaian

- Perubahan wujud benda

- Perpindahan kalor

2) Analisis siswa

Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui kharakteristik siswa.

Kharakteristik ini meliputi: usia, motivasi belajar, latarbelakang pengetahuan

siswa, kemampuan akademik, dan keterampilan sosial. Analisis terhadap

siswa ini berpengaruh terhadap proses pemilihan dan pengembangan yang

akan dilakukan agar sesuai dengan kharakteristik siswa. Pada mata pelajaran

fisika, siswa banyak menggali potensi dan kemampuan untuk berkreasi serta

Page 52: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

38  

  

berinovasi untuk mendapatkan pengalaman belajar sesuai dengan kurikulum

KTSP yang membuat siswa aktif.

b. Perancangan (design)

Tahap perancangan terdiri atas dua tahap yaitu: perancangan perangkat

pembelajaran dan penyusunan instrument yang diperlukan dalam penelitian ini.

Konsep pengembangan perangkat pembelajaan yang dirancang harus meliputi hal-

hal sebagai berikut: 1) kesesuain materi dengan kurikulum, 2) pemilihan sumber

belajar, 3) penentuan urutan proses pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan

CTL. 4) kesesuain perangkat pembelajaran dan alokasi waktu yang tersedia, 5)

tata bahasa yang digunakan, 6) cara penyajian materi, dan aspek lain yang penting

dan mempengaruhi dalam pengembangan perangkat pembelajaran dengan

pendekatan CTL.

Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap perangkat pembelajaran,

berupa RPP, Hand Out, LKS, dan alat evaluasi yang berorientasi CTL Perangkat

pembelajaran ini dirancang sesuai dengan indikator-indikator yang telah

ditetapkan.

1) RPP menggunakan sintaks pendekatan CTL. Format penulisan ini sesuai

dengan tuntunan permendiknas Nomor 41 tahun 2007 yang tertulis dalam

buku panduan pengembangan RPP dari Depdiknas tahun 2008.

2) Hand Out dilakukan dengan menggunakan standar mutu panduan

pengembangan dari Depdiknas 2008 yang meliputi: aspek materi, aspek

penyajian dan aspek bahasa yang berorientasi CTL.

Page 53: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

39  

  

3) Perancangan LKS dilakukan dengan memilih format yang sesuai dengan

format LKS yang baik dan benar sesuai dengan syarat didaktik, konstruksi

dan teknis berorientasi CTL. Dalam LKS ditampilkan kegiatan-kegiatan

sederhana dengan memanfaatkan bahan yang mudah didapatkan.

Dilengkapi dengan gambar-gambar dan soal-soal yang membimbing siswa

untuk memahami konsep.

Setelah ketiga tahap perancangan pada masing-masing perangkat yang

dikembangkan selesai, dilakukan perencanaan awal secara keseluruhan.

Perencanaan awal ini dilakukan dengan penulisan, penelaahan dan pengeditan

perangkat pembelajaran yang disusun.

c. Pengembangan (develop)

Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran

yang valid, praktis, dan efektif. Tahap pengembangan yang dimaksud

meliputi:

1) Validasi perangkat pembelajaran.

Perangkat pembelajaran yang digunakan guru dan siswa terlebih

dahulu divalidasi, yaitu validasi isi dan validasi konstruksi. Validasi

perangkat pembelajaran dilakukan oleh pakar yang terdiri 2 orang dosen

pascasarjana di UNP yaitu Dr. Hamdi, M.Si dan Dr. Usmeldi, M.Pd, serta

2 orang praktisi (guru) yang terdiri dari Desmalinda, M.Pd dan

Islah Firsdaus, S.Si

Perangkat pembelajaran yang sudah dirancang terlebih dahulu

divalidasi. Validasi perangkat pembelajaan dilakukan oleh pakar dan

Page 54: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

40  

  

praktisi pendidikan sesuai dengan bidang kajiannya yang terdiri dari 4

(empat) orang yaitu 2 (dua) orang dosen Pasca sarjana fisika UNP dan 2

(dua) orang guru fisika SMA di Padang. Melalui proses validasi diperoleh

masukan dari validator yang digunakan untuk merevisi perangkat

pembelajaran yang dikembangkan. Dari hasil validasi tersebut dilakukan

analisis. Jika hasil analisis menyatakan bahwa perangkat pembelajaran

belum valid, maka dilakukan revisi sehingga diperoleh perangkat

pembelajaran yang valid.

2) Tahap Uji Praktikalitas

Praktikalitas adalah tingkat keterpakaian perangkat pembelajaran

oleh guru, yaitu melaksanakan eksperimen pengajaran dengan

menggunakan perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan

penilaian validator. Perangkat pembelajaran dikatakan memiliki

praktikalitas yang sangat tinggi apabila bersifat praktis dan mudah

pengadministrasiannya. Dalam artian, mudah digunakan, mudah

pemeriksaanya serta lengkap dengan petunjuk yang jelas.

Pada tahap ini dilakukan uji coba terbatas pada SMA Adabiah. Uji

coba dilakukan pada kelas X. Praktikalitas diperoleh dari lembar observasi

guru dan angket kepraktisan. Hasil observasi guru dan angket kepraktisan,

data yang diperoleh kemudian ditentukan kategori kepraktisannya sesuai

dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Page 55: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

41  

  

3) Tahap Uji Efektifitas

Pada tahap ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah

perangkat pembelajaran yang dibuat efektif untuk meningkatkan kualitas

dan prestasi belajar siswa. Aspek efektifitas yang diamati dalam proses

pembelajaran fisika yang menggunakan perangkat pembelajaran dengan

berorientasi CTL dikelas ujicoba adalah hasil belajar siswa yang meliputi

ranah kognitif, ranah psikomotor dan ranah efektif.

Hasil ranah kognitif diperolah dari hasil tes kognitif, kemudian di

analisis sehingga diperoleh kategori hasil belajar berdasaran kriteria yang

ditetapkan. Hasil belajar ranah psikomotor diperoleh dari lembar penilaian

observer yang dilakukan oleh 1 orang observer. Data hasil belajar siswa

pada ranah psikomotor dianalisis dengan menggunakan analisi deskriptif.

Hasil ranah efektif diperoleh dari aktivitas siswa selama pembelajaran di

analisis dengan menggunakan analisis deskriptif.

C. Subjek Uji Coba

Subjek untuk uji coba pengembangan perangkat pembelajaran pada

materi Suhu dan Kalor adalah kelas X SMA Adabiah. Kriteria yang

digunakan sebagai pemilihan sekolah uji coba adalah kondisi siswa yang

sesuai dengan kebutuhan peneliti, lingkungan sekolah merupakan tempat

peneliti mengajar sehingga mendukung keterlaksanaan penelitian dan

umumnya guru yang mengajar belum membuat perangkat pembelajaran

fisika berorientasi CTL.

Page 56: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

42  

  

D. Definisi Operasional

1. Pengembangan perangkat pembelajaran adalah pengembangan yang

dilakukan terhadap segala alat dan bahan yang digunakan guru dalam

proses pembelajaran.

2. Validitasi perangkat pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pakar dan praktis untuk mendapatkan tingkat kevalidan dari perangkat

pembelajaran.

3. Praktikalitas pembelajaran adalah kegiatan ujicoba perangkat

pembelajaran untuk mengetahui tingkat kepraktisan perangkat

pembejaran.

4. Efektivitas perangkat pembelajaran, yaitu dampak atau pengaruh dari

penggunaan perangkat pembelajaran terhadap aktivitas siswa di kelas.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang dikembangkan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Instrumen validasi

a. Lembar validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaan

Lembar validasi ini berisi beberapa aspek penilaian yang terdiri

dari kesesuaian tujuan pembelajaran dengan materi, kesesuaian model

pembelajaran dengan konsep yang diberikan, ketepatan dalam pemilihan

pendekatan pembelajaran, kesesuaian sumber, latihan/bahan pembelajaran

dengan materi, kesesuaian urutan kegiatan pembelajaran dengan sintaks

Page 57: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

43  

  

pendekatan pembelajaran berorientasi CTL, ketepatan alokasi waktu yang

disediakan, ketepatan pemilihan prosedur dan jenis penilaian, ketepatan

alat penilaian dan kunci jawaban. Lembar validasi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 1.

b. Lembar validasi Hand Out

Lembar validasi ini berisikan beberapa aspek penilaian yang terdiri

dari kesesuain materi dengan kurikulum, kebenaran konsep dapat

dipertangguangjawabkan, kesesuain uraian dan contoh dengan indikator,

menampilkan contoh-contoh dari kehidupan sehari-hari, menyajikan

permasalahan yang sesuai dengan karakteristik pendekatan pembelajaran

berorientasi CTL. Ilustrasi pada gambar memudahkan pemahaman

sehingga siswa mampu menentukan konsep sendiri, ketepatan istilah-

istilah yang digunakan, bahasa yang digunakan sederhana dan

komunikatif. Lembar validasi hand out dapat dilihat pada Lampiran 2.

c. Lembar validasi Lembar Kerja Siswa

Lembar validasi ini berisikan beberapa aspek penilaian yang terdiri

dari materi mengacu pada KTSP, dapat mengukur kemampuan siswa,

kegiatan mendukung pemahaman konsep, kegiatan dikaitkan dengan

kehidupan nyata siswa, mempunyai identitas, misalnya mata pelajaran,

kelas, topik yang dibahas, memiliki tujuan belajar yang jelas, sesuai

dengan konsep yang dipelajari, menggunakan kalimat yang sederhana,

jelas dan mudah dipahami, menunjang kelancaran keterlaksanaan

pembelajaran, mendorong siswa belajar atau bekerja secara ilmiah,

Page 58: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

44  

  

memiliki kegaiatan yang sesuai dengan langkah kerja pembelajaran

berorientasi CTL, menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah EYD,

format LKS menarik. Lembar validasi Lembar Kerja Siswa dapat dilihat

pada lampiran 3.

2. Instrumen Kepraktisan

Instrumen ini digunakan untuk mengumpulkan data kepraktisan,

instrumen ini terdiri dari:

a. Angket kepraktisan rancangan oleh guru

Angket kepraktisan rancangan oleh guru ini berisikan beberapa

aspek penilian yang terdiri dari daya tarik, proses pengembangan,

kemudahan penggunaan dan nilai ekonomis. Lembar validasi angket

kepraktisan rancangan oleh guru dapat dilihat pada Lampiran 4.

b. Angket kepraktisan rancangan oleh siswa

Angket respon siswa digunakan untuk mendapatkan respon

siswa terhadap praktikalitas perangkat pembelajaran yang

dikembangkan. Instrument ini diisi oleh siswa setelah mengikuti

proses pembelajaran. Lembar validasi angket kepraktisan rancangan

oleh siswa dapat dilihat pada lampiran 5.

3. Instrumen Keefektifan

Instrumen ini digunakan untuk mengumpulkan data efektif, yang

terdiri dari:

a. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk menilai

aktivitas dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran

Page 59: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

45  

  

berlangsung. Pengamatan ini dilakukan oleh pengamat atau

obsever. Pencatatannya dilakukan pada setiap langkah-langkah

kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Contoh

lembaran observer aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 7.

b. Lembaran test hasil belajar

Data yang diperoleh untuk melihat dampak perangkat

pembelajaran yang dikembangkan terhadap hasil belajar siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik data yang akan diambil sebagai berikut:

1. Hasil pengamatan keterlaksanaan RPP dari pengamat/observer.

2. Hasil pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan hasil belajar siswa

dari ranah psikomotor.

3. Respon guru dan siswa terhadap perangkat pembelajaran yang

dikembangkan setelah perangkat pembelajaran di ujicobakan.

4. Tes hasil belajaran dari ranah kognitif.

G. Teknik Analisi Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu

dengan mendeskripsikan validasi, kepraktisan dan efektifitas perangkat

pembelajaran Suhu dan Kalor berorientasi CTL.

Page 60: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

46  

  

a. Analisis Validasi Perangkat Pembelajaran

Analisis validasi isi dan konstruk menggunakan skala Likert berdasarkan

lembar validasi, dengan langkah-langkah:

1. Penskoran untuk masing-masing digunakan skala Likert skor 1-4

dengan ketentuan: nilai 4 = sangat baik, nilai 3 = baik, nilai 2 =

kurang, nilai 1 = sangat kurang.

2. Menjumlahkan skor tiap validator untuk seluruh indikator

3. Pemberian nilai validasi dengan cara:

%100max

XN

NNV ∑=

Keterangan: NV = Nilai Validator

ΣN = Skor yang diperoleh

Nmax = Jumlah skor tertinggi

(Suharsimi, 1999)

Kategori kevalidan menggunakan klasifikasi pada Tabel 1.

Tabel 1. Kategori validitas perangkat pembelajaran

(%) Kategori

0 – 20 21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 - 100

Tidak valid Kurang valid Cukup valid

Valid Sangat valid

(Riduwan, 2007)

b. Analisis Kepraktisan Perangkat Pembelajaran

Data untuk praktikalitas diperoleh dari lembar observasi

keterlaksanaan RPP, angket respon guru dan siswa terhadap perangkat

Page 61: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

47  

  

pembelajaran berorientasi CTL. Data keterlaksanaan perangkat

pembelajaran fisika berorientasi CTL yang dikumpulkan berupa skala

Likert. Penskoran untuk skala Likert 1-4 dengan ketentuan: nilai 1 = tidak

melaksanakan, nilai 2 = melaksanakan, tapi tidak sesuai dengan rencana,

nilai 3 = melaksanakan kurang sesuai dengan rencana, nilai 4 =

melaksanakan sesuai rencana. Data angket respon siswa dan guru yang

dikumpulkan berupa skala Likert 1-4 dengan ketentuan: nilai 1 = sangat

tidak setuju, nilai 2 = tidak setuju, nilai 3 = setuju, dan nilai 4 = sangat

setuju. Data dianalisis dengan rumus:

%100max

XN

NNP ∑=

Keterangan: NP = Nilai Psikomotor

ΣN = Skor yang diperoleh

Nmax = Jumlah skor tertinggi

(Suharsimi, 1999)

Nilai Praktikalitas yang diperoleh ditetapkan kriteria pada Tabel 2.

Tabel 2. Kategori praktikalitas perangkat pembelajaran

(%) Kategori

0 – 20 21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 – 100

Tidak praktis Kurang praktis Cukup praktis

Praktis Sangat praktis

(Riduwan, 2007)

Page 62: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

48  

  

c. Analisis Hasil Belajar

Untuk menganalisis data hasil belajar siswa digunakan analisis deskriptif.

1. Ranah Kognitif

Untuk menganalisis data hasil belajar siswa digunakan analisis

deskriptif. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa menurut Suharsimi

(1999) baik secara individu maupun klasikal untuk ranah kognitif

menggunakan rumus berikut:

%100max

XN

NKI ∑=

Keterangan: KI = Ketuntasan Individu

ΣN = Skor yang diperoleh

Nmax = Jumlah skor tertinggi

%100max

XN

NKK ∑=

Keterangan: KK = Ketuntasan Klasikal

ΣN = Skor yang diperoleh

Nmax = Jumlah skor tertinggi

(Suharsimi, 1999)

2. Ranah psikomotor

Analisis data hasil belajar siswa pada ranah psikomotor menggunakan

analaisis deskriptif. Langkah yang dilakukan dalam penilaian ranah ini

adalah:

Page 63: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

49  

  

a. Pemberian nilai terhadap masing-masing indikator ranah

psikomotor dengan ketentuan penilaian sebagai berikut: nilai 4 =

dilakukan dengan baik, tepat dan teliti, nilai 3 = dilakukan dengan

baik dan tepat waktu, nilai 2 = dilakukan dengan baik tapi tidak

tepat waktu, nilai 1 = dilakukan dengan tidak baik.

b. Menjumlahkan nilai seluruh indikator masing-masing siswa

c. Pemberian nilai tiap tatap muka dengan cara:

%100max

×Ν

Ν∑=NP

Keterangan: NP = Nilai Psikomotor

ΣN = Skor yang diperoleh

Nmax = Jumlah skor tertinggi

(M. Ngalim,1990)

Untuk menganalisis penilaian akhir dari hasil ranah belajar

psikomotor adalah:

NHB = NP1 NP2 NP33

NHB = Nilai Hasil Belajar

Ketuntasan belajar siswa berdasarkan KKM pada materi Suhu dan

Kalor yaitu 62 untuk ranah kognitif dan psikomotor. Siswa

dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai minimal 62 untuk ranah

kognitif maupun ranah psikomotor.

Page 64: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

50  

  

3. Ranah Afektif

Analisis data hasil belajar siswa pada ranah afektif menggunakan

analisis deskriptif. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penilaian

pada ranah ini adalah:

a. Pemberitahuan nilai terhadap masing-masing indikator ranah

afektif, dengan ketentuan penilaian sebagai berikut: nilai 4 =

sangat setuju, nilai 3 = setuju, nilai 2 = tidak setuju, nilai 1 = sangat

tidak setuju.

b. Menjumlahkan nilai seluruh indikator masing-masing siswa.

c. Pemberian nilai afektif dengan cara:

%100max

×Ν

Ν∑=NA

Keterangan: NA = Nilai Afektif

ΣN = Skor yang diperoleh

Nmax = Jumlah skor tertinggi

(M. Ngalim,1999)

Kategori hasil belajar ranah afektif ditentukan dari acuan pada

Tabel 3 berikut:

Tabel 3. Kategori efektifitas perangkat pembelajaran

(%) Kategori

90 – 100 80 – 89 65 – 79 55 – 64 0 – 54

Sangat baik Baik

Cukup baik Kurang baik Tidak baik

(M. Ngalim, 1999)

Page 65: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

51  

  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data dan Hasil Pengembangan

1. Tahap Pendefinisian (Define)

Pada tahap ini dilakukan analisis kurikulum, analisis siswa dan

analisis konsep. Langkah kegiatan yang dilakukan untuk ketiga analisis

tersebut yaitu:

a. Analisis Kurikulum

Kurikulum 2006 atau kurikulum KTSP adalah kurikulum yang

memiliki pendekatan berorientasi kompetensi yaitu memuai

seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang

dilakukan dengan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan

kemampuan siswa, sekolah dan daerah. Standar Kompetensi Lulusan

(SKL), Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), organisasi

kegiatan pembelajaran dan aktivitas yang akan dilakukan.

Pelaksanaan pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum 2006

menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran menuntut siswa yang

harus aktif dalam membangun pengetahuannya dan guru lebih

berperan sebagai fasilitator. Hal ini sesuai dengan tujuan mata

pelajaran fisika yaitu mengembangkan keterampilan proses untuk

menyilidiki kejadian sekitar, memecahkan masalah dan membuat

keputusan.

51

Page 66: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

52  

  

Salah satu pendekatan yang sesuai adalah pendekatan berorientasi

CTL. Penggunaan pendekatan berorientasi CTL dapat memberikan

pengalaman belajar secara langsung dan melakukan serangkaian

ketrampilan proses sehingga menemukan sendiri konsep,

mengumpulkan informasi atau data yang sesuai, melaksanakan

eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah

secara alamiah.

Berdasarkan analisis kurikulum, perangkat pembelajaran dengan

berdasarkan pada masalah agar tuntutan kurikulum dapat terpenuhi.

b. Analisis Siswa

Analisis siswa sangat penting dan dapat dijadikan gambaran untuk

mengembangkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran, Hand out, dan Lembar Kerja Siswa.

Berdasarkan tahap perkembangan siswa maka penggunaan

pendekatan berorientasi CTL diharapkan siswa menjadi lebih aktif

dalam belajar karena berorientasi CTL dapat memberi pengalaman

belajar dan mengajak siswa untuk melakukan kerja ilmiah. Pada

pembelajaran fisika, siswa SMA jarang sekali melakukan kerja ilmiah.

Siswa hanya menghafal teori dan konsep tetapi tidak pernah

menemukan konsep terutama masalah sehari-hari melalui kerja ilmiah

yang dilakukan pada proses pembelajaran.

c. Analisis Konsep

Pada pembelajaran materi Suhu dan Kalor siswa diharapkan

mampu mengidenfikasi Suhu dan Kalor. Siswa diberikan masalah

Page 67: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

53  

  

untuk mengidenfikasi fungsi Suhu dan Kalor. Kemudian siswa

melakukan serangkaian percobaan sehingga menemukan sendiri

konsep, mengumpulkan informasi yang sesuai, dan mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah secara ilmiah. Melalui tahap-tahap

pembelajaran tersebut siswa diharapkan mampu berfikir kritis dan

memiliki ketranpilan proses seperti mengamati, mengukur, menarik

kesimpulan, dan merumuskan hipotesis. Dengan mempelajari materi

ini siswa mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan analisis konsep tersebut, penulis merancang perangkat

pembelajaran dengan berdasarkan masalah sehingga siswa mampu

memecahkan masalah melalui percobaan serta diskusi yang dilakukan.

2. Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap ini perangkat pembelajaran dirancang dengan

menggunakan pendekatan berorientasi CTL untuk materi Suhu dan Kalor

pada perangkat yang berupa RPP, hand out, dan LKS serta merancang

perangkat penilaian psikomotor dan efektf.

2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun dalam penelitian

ini terdiri dari lima RPP untuk lima kali pertemuan, yang berisikan

standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi

ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, penilaian hasil belajar dan

kegiatan pembelajaran. Dalam materi ini terdiri dari tiga Kompetensi

Dasar yaitu: Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat,

Page 68: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

54  

  

menganalisis cara perpindahan kalor dan menerapakan asas Black

dalam pemecahan masalah. Materi pada pertemuaan pertama adalah

menemukan konsep suhu, pada pertemuan kedua menemukan konsep

pemuaian, pada pertemuan ketiga perubahan wujud zat, pada

pertemuan keempat adalah perpindahan kalor dan pertemuan kelima

adalah menemukan konsep asas Black. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dirancang dengan menggunakan sintaks CTL, dimana

siswa melakukan penyelidikan dengan percobaan untuk menjelaskan

permasalahan yang diberikan guru. Sehingga siswa akan menemukan

konsep dari percobaan tersebut sebagai penjelasan dari permasalahan

yang diberikan dari materi Suhu dan Kalor. Siswa dilatih untuk

melakukan percobaan secara mandiri dan berdiskusi untuk

memecahkan permasalahan yang ada. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dapat dilihat Lampiran 14

2.2 Hand Out

Hand Out yang dirancang sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang ditetapkan dalam kurikulum. Kemudian

peneliti menetapkan indikator untuk pencapaian kompetensi dasar

tersebut. Hand Out yang dirancang bercirikan CTL yang dimulai dari

permasalahan kongkrit. Kemudian Hand Out yang dirancang secara

tidak langsung mengajak siswa berfikir untuk melakukan penyelidikan

terhadap permasalahan yang terjadi tersebut secara mendalam,

sehingga dilahirkan konsep dari penyelidikan permasalahan tersebut.

Page 69: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

55  

  

Gambar-gambar yang ditampilkan merupakan gambar yang

menjelaskan konsep serta contoh-contoh yang dapat ditemui dalam

kehidupan sehari-hari yang menyangkut materi Suhu dan Kalor. Hand

Out dapat dilihat pada Lampiran 15.

2.3 Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS) disusun untuk kelima kali pertemuan

yang berisikan judul, masalah, alat dan bahan, cara kerja yang singkat

dan jelas, pengamatan, kesimpulan dan pertanyaan. Materi pada LKS 1

adalah mengenai konsep suhu, LKS 2 tentang konsep pemuaian LKS 3

tentang perubahan wujud benda, LKS 4 tentang cara perpindahan kalor

dan LKS 5 tentang penerapan Asas Black. LKS yang dirancang juga

bercirikan CTL. Permasalahan pada kompetensi dasar yang diberikan

mengajak siswa untuk melakukan penyelidikan melalui percobaan-

percobaan sehingga meningkatkan keterampilan proses siswa.

Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan mampu meningkatkan

kemampuan berfikir siswa. Lembar Kerja Siswa dapat dilihat pada

Lampiran 16.

3. Tahap Pengembangan (develop)

Tahap pengembangan (develop) terdiri dari 3 tahap yaitu tahap

validasi perangkat pembelajaran, tahap uji praktikalitas dan tahap uji

efektifitas. Berikut ini akan dijelaskan deskripsi dan analisis data dari

ketiga tahap tersebut.

Page 70: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

56  

  

3.1 Validasi Perangkat Produk

Pada kegiatan ini pakar diminta untuk menilai perangkat

pembelajaran yang sudah dibuat. Penilaian mencakup isi, penyajian, dan

bahasa. Dalam memvalidasi, validator diminta untuk memberikan penilaian

dan pendapat terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Hand

Out dan Lembar Kerja Siswa yang telah dirancang

Para validator akan memberikan pendapat untuk revisi media yang

sudah dibuat. Validasi dikatakan selesai apabila validator sudah menyatakan

bahwa RPP. Hand Out dan LKS sudah valid dan siap untuk diujicobakan.

Daftar nama validator dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Daftar nama validator

No Nama Validator Keterangan Produk yang divalidasi

1 2 3 4 1 Dr. Hamdi, M.Si Staf Pengajar Konsentrasi

Pendidikan Fisika PPs UNP RPP, Hand Out, dan LKS

2 Dr. Usmeldi, M.Pd Staf Pengajar Konsentrasi Pendidikan Fisika PPs UNP

RPP, Hand Out, dan LKS

3 Islah Firdaus. S.Si Guru Fisika SMA Adabiah Padang

RPP, Hand Out, dan LKS

4 Desmalinda. M.P.d Guru Fisika SMA 10 Padang RPP, Hand Out, dan LKS

Setelah perangkat pembelajaran dirancang maka tahap

selanjutnya adalah melakukan pengujian apakah perangkat tersebut

valid, praktis dan efesien digunakan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil validasi dari pakar dan praktisi yang

terdapat pada Lampiran 6 diperoleh data seperti Tabel 5 berikut ini:

Page 71: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

57  

  

Tabel 5. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran

No Perangkat Pembelajaran

% rata-rata penilaian dari validator Jumlah Rata

-rata 1 2 3 4

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

96 88 88 96 366.67 95.8

2 Hand Out 79 91.7 95.8 95.8 362.5 90.6

3 Lembar Kegiatan Siswa 87.5 91.7 95.8 91.7 366.67 91.6

Dari Tabel 5 secara umum terlihat bahwa perangkat pembelajaran

telah mengacu pada kategori valid sehingga perangkat pembelajaran sudah

layak untuk diujicobakan dan digunakan dalam pembelajaran pada materi

Suhu dan Kalor.

Berdasarkan rekapitulasi hasil validasi perangkat pembelajaran

maka dilakukan pengelompokan aspek-aspek penilaian pada masing-

masing perangkat pembalajaran. Berikut ini dijelaskan pengelompokan

aspek penilaian dan hasil validasi masing-masing perangkat pembelajaran.

3.1.1 Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Validasi dilakukan setelah perangkat pembelajaran selesai

dirancang. Untuk memvalidasi peneliti meminta kepada validator

untuk memvalidasi perangkat pembelajaran yang telah dibuat.

Hasil validasi menunjukkan bahwa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah dirancang dapat digunakan dengan

melakukan revisi. Hasil penilaian validator terhadap RPP dapat

dilihat pada Tabel 6 berikut ini:

Page 72: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

58  

  

Tabel 6: Hasil Validasi Komponen RPP

No Komponen RPP Nilai Kategori Validator

1 2 3 4 1 Identitas Ada Ada Ada Ada Sangat Valid 2 Standar kompetensi Ada Ada Ada Ada Sangat Valid 3 Kompetensi dasar Ada Ada Ada Ada Sangat Valid 4 Indikator pencapaian

kompetensi Ada Ada Ada Ada Sangat Valid

5 Tujuan pembelajaran Ada Ada Ada Ada Sangat Valid 6 Materi ajar Ada Ada Ada Ada Sangat Valid 7 Alokasi waktu Ada Ada Ada Ada Sangat Valid 8 Metode pembelajaran Ada Ada Ada Ada Sangat Valid 9 Kegiatan

pembelajaran Ada Ada Ada Ada Sangat Valid

10 Penilaian hasil belajar Ada Ada Ada Ada Sangat Valid 11 Sumber belajar Ada Ada Ada Ada Sangat Valid

Tabel 6 memperlihatkan bahwa RPP yang telah dirancang

berkategori sangat valid. Semua komponen RPP yang dituntut dalam

permendiknas tentang standar proses telah ada dalam rancangan RPP

yang dibuat. Untuk hasil validasi komponen isi RPP yang telah dinilai

oleh validator dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini:

Page 73: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

59  

  

Tabel 7: Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

No Indikator Validator Rata- Rata

Kategori 1 2 3 4

1. Perumusan indikator mencapaian kompetensi 100 75 100 88 92  Sangat

Valid 2. Perumusan tujuan

pembelajaran 92 100 92 92 94  Sangat Valid

3. Prinsip pemilihan materi 100 94 100 94 97  Sangat Valid

4. Pengorganisasian materi 81 80 81 100 86  Sangat Valid

5. Pemilihan pendekatan dan metode 92 100 92 92 94  Sangat

Valid 6. Penggunaan alat bantu dan

media 75 92 75 83 81  Sangat Valid

7. Penggunaan sumber belajar 88 94 88 88 90  Sangat Valid

8. Jenis kegiatan pembelajaran 88 95 88 88 90  Sangat Valid

9. Susunan langkah-langkah pembelajaran 92 100 92 92 94  Sangat

Valid 10. Komponen-komponen CTL 93 80 93 93 90  Sangat

Valid 11. Pilihan cara-cara

memotivasi siswa 85 95 85 79 86  Sangat Valid

12. Pilihan cara-cara pengorganisasian siswa agar dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran

100 100 100 94 99  Sangat Valid

13. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan urutan yang logis

85 100 85 100 93 Sangat Valid

14. Prosedur penilaian meliputi penilaian awal, penilaian tengah (proses), dan penilaian akhir

100 100 100 75 94 

Sangat Valid

15. Pembuatan alat-alat penilaian 85 70 85 85 81  Sangat

Valid 16. Penggunaan bahasa 92 100 92 92 75 Valid

Jumlah rata-rata 1433 % Validasi 90% Kategori Sangat Valid

Page 74: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

60  

  

Tabel 7 memperlihatkan bahwa RPP yang telah dirancang

berkategori sangat valid. Semua komponen RPP yang dituntut telah

ada dalam rancangan RPP yang dibuat. Isi RPP yang dibuat sudah

sangat baik. Beberapa indikator isi RPP memperoleh nilai diatas 90

yang berkategori sangat valid. Indikator-indikator tersebut adalah

perumusan tujuan pembelajaran, prinsip pemilihan materi, pemilihan

pendekatan dan metode, penggunaan sumber belajar, jenis kegiatan

pembelajaran, susunan langkah-langkah pembelajaran, komponen-

komponen CTL, pilihan cara-cara pengorganisasian siswa agar dapat

berpartisipasi dalam proses pembelajaran, melaksanakan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan urutan yang logis, prosedur penilaian

meliputi penilaian awal, penilaian tengah (proses), dan penilaian akhir

dan penggunaan bahasa. Ini berarti indikator-indikator yang harus ada

pada sebuah RPP sudah tepat sesuai dengan panduan pengembangan

RPP dan pendekatan yang digunakan.

Inidikator-indikator lain memiliki nilai di bawah 90 yang

berkategori sangat valid diantaranya perumusan indikator mencapaian

kompetensi, pengorganisasian materi, penggunaan alat bantu dan

media, pilihan cara-cara memotivasi siswa dan pembuatan alat-alat

penilaian. Indikator-indikator lain memiliki di bawah 75 yang

berkategori valid adalah penggunaan bahasa. Indikator-indikator ini

tidak memiliki nilai sempurna dikarenakan ada beberapa sub indikator

yang tidak memiliki nilai sempurna. Ini berarti indikator tersebut

Page 75: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

61  

  

belum sesuai dengan pedoman pengembangan RPP dan pendekatan

yang digunakan.

Secara umum RPP sudah sangat baik. Meskipun dikategorikan

sangat valid namun RPP terlebih dahulu direvisi sesuai dengan saran

validator. Setelah dilakukan revisi barulah RPP digunakan dalam

proses pembelajaran.

3.1.2 Validasi Hand Out

Sebelum Hand Out digunakan, Hand Out divalidasi oleh

validator yang kompoten. Validasi Hand Out dilakukan untuk

mengetahui apakah isi, penyajian dan penggunaan bahasanya sudah

tepat. Hasil validasi yang telah dilakukan oleh validator ditunjukkan

oleh Tabel 8 berikut ini:

Tabel 8: Hasil validasi Hand Out

No Indikator Validator Rata-rata Kategori 1 2 3 4

1. Kelayakan Isi 90 90 94 94 92 Sangat Valid

2. Kelayakan Konstruksi (Komponen Penyajian) 90 90 95 95 93 Sangat

Valid 3. Komponen Bahasa 88 94 94 94 93 Sangat

Valid

Berdasarkan Tabel 8 di atas terlihat bahwa isi Hand Out

yang telah dirancang memiliki kategori sangat valid. Ini terlihat dari

kelayakan isi nilai 92 yang diberikan validator. Konstruksi Hand

Out memperoleh nilai 93 yang berati juga dikategorikan sangat

valid. Penggunaan bahasa Indonesia memperoleh nilai 93. Ini

Page 76: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

62  

  

berarti Bahasa Indonesia yang digunakan pada Hand Out juga

sudah sangat baik.

Kategori sangat valid ini disebabkan isi Hand Out,

kelayakan konstruksi, dan penggunaan bahasa sudah sesuai dengan

pedoman pengembangan Hand Out. Selain itu, pengembangan

Hand Out juga sudah sesuai dengan berorientasi CTL yang

digunakan. Meskipun Hand Out dinyatakan sangat valid, sebelum

digunakan Hand Out direvisi sesuai dengan saran validator.

Hasil diskusi dengan validator disarankan kepada peneliti

untuk melakukan perbaikan pada Hand Out. Perbaikan terutama

dilakukan pada penjelasan materi Suhu dan Kalor. Di samping itu

juga perlu perbaikan pada kesalahan-kesalahan ketikan.

3.1.3 Validasi Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dirancang divalidasi

oleh validator untuk mengetahui apakah isi, penyajian dan

penggunaan bahasanya sudah tepat. Hasil validasi yang telah

dilakukan oleh validator ditunjukkan oleh Tabel 9.

Tabel 9: Hasil validasi Lembar Kerja Siswa (LKS)

No Indikator Validator Rata-rata Kategori1 2 3 4

1. Kelayakan Isi 85 81 92 96 89 Sangat Valid

2. Kelayakan Konstruksi (Komponen Penyajian) 95 79 93 93 90 Sangat

Valid 3. Komponen Bahasa 88 88 94 94 91 Sangat

Valid

Page 77: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

63  

  

Berdasarkan Tabel 9 di atas terlihat validator memberikan

nilai 89 untuk isi LKS. Ini berarti isi LKS berada dalam kategori

sangat valid. Dari segi konstruksi LKS dikategorikan sangat valid ini

terlihat dari penilaian yang diberikan validator yaitu 90. Penggunaan

bahasa Indonesia pada LKS juga sudah sangat baik yang ditunjukkan

dengan nilai 91 dari validator.

Kategori sangat valid ini disebabkan indikator-indikator yang

dituntut ada pada LKS terdapat dan sesuai dengan pendekatan yang

digunakan. Walaupun begitu indikator-indikator ini belum bernilai

sempurna. Oleh karena itu, sebelum digunakan LKS direvisi sesuai

dengan saran validator.

3.2 Tahap Uji Praktikalitas Produk

3.2.1 Praktikalitas Perangkat Pembelajaran

Data praktikalitas diperoleh dari hasil observasi terhadap

keterlaksanaan RPP dan angket respon guru serta angket respon siswa.

1) Hasil Obervasi Keterlaksanaan RPP

Data observasi keterlaksanaan RPP dikumpulkan melalui lembar

observasi keterlaksanaan RPP. Observasi terhadap keterlaksanaan RPP

terdiri dari dua aspek yaitu aspek umum dan aspek khusus. Hasil

analisis data observasi keterlaksanaan RPP dapat dilihat dalam Tabel 10

dan Tabel 11 di bawah ini

Page 78: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

64  

  

Tabel 10. Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP pada Aspek Umum

NO

Aspek yang diamati

Hasil observasi keterlaksanaan

RPP 1 RPP 2 RPP 3 RPP 4 RPP 5 1. Tujuan

pembelajaran 4 4 4 4 4

2. Materi pembelajaran 4 4 4 4 4

3. Metode pembelajaran 4 4 3 4 4

4. Alokasi waktu 3 4 4 4 4

Total penilaian 15 16 16 16 16 Skor maksimum 16 16 16 16 16 % kepraktisan 94 100 100 100 100

Kategori Sangat praktis

Sangat praktis

Sangat praktis

Sangat praktis

Sangat praktis

Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa Praktikalitas

penilaian observer untuk aspek umum RPP 2, RPP 3, RPP4 dan RPP 5

di SMA Adabiah adalah 100%. Sedangkan untuk RPP 1 brnilai 94%.

Berdasarkan pengamatan observer. Sehingga dari penilaian observer ini

dapat disimpulkan bahwa secara umum aspek umum RPP dapat

dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan, tetapi jika dirujuk pada

kategori yang sudah ditetapkan maka aspek umum pada semua RPP

mulai dari RPP 1 sampai pada RPP 5 berkategori sangat praktis.

Page 79: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

65  

  

Tabel 11. Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP pada Aspek Khusus

NO Aspek Yang Diamati

Hasil Penilaian Keterlaksanaan RPP 1 RPP 2 RPP 3 RPP 4 RPP 5

1 1. Apersepsi dan motivasi 4 4 4 4 4

2. Menayampaikan kompetensi/tujuan 3 4 4 4 4

2. Kegiatan Inti 1. Constructivisme 4 4 4 4 4 2. Inquiri 4 4 4 4 4

3. Questioning 3 4 4 4 4

4.Learning Community 4 4 4 4 4

5. Modelling 4 4 4 4 4 6. Reflection 4 4 4 4 4 3 Kegiatan penutup

1. Assessment Auhtentic 4 4 4 4 4

Skor maksimum 36 36 36 36 36 % praktikalitas 94 94 97 97 100

Kategori sangat praktis

sangat praktis

sangat praktis

sangat praktis

sangat praktis

Dari Tabel 11 terlihat bahwa persentase penilaian observer

terhadap keterlaksanaan RPP pada aspek khusus berkisar antara 94%

sampai dengan 100%. Persentase keterlaksanaan RPP dari pertemuan

pertama sampai pertemuan keempat mengalami peningkatan.

Berdasarkan penilaian observer maka keterlaksanaan RPP dari segi

aspek khusus berkategori sangat praktis

Pada langkah ini, produk yang dihasilkan diimplementasikan

dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui tingkat kepraktisan

perangkat pembelajaran yang telah dihasilkan, peneliti meminta respon

guru yang akan menggunakan perangkat tersebut. Di samping itu,

peneliti juga meminta respon siswa mengenai kepraktisan penggunaan

Page 80: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

66  

  

perangkat yang telah dihasilkan. Ujicoba dilakukan kepada siswa kelas

X SMA Adabiah Padang.

2) Angket respon guru

Angket respon guru diberikan untuk mengetahui tanggapan guru

terhadap perangkat pembelajaran yang telah disusun, meliputi RPP,

Hand Out dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan. Hasil

angket respon guru terhadap RPP, Hand Out dan LKS dapat dilihat

pada Tabel 12 dan Lampiran 9.

Tabel 12: Hasil angket respon guru terhadap Perangkat Pembelajaran

Pernyataan Guru Skor Skor maksimum % Kategori

1 2 1. 4 4 8  8 100  Sangat Praktis 2. 4 4 8  8 100  Sangat Praktis 3. 4 4 8  8 100  Sangat Praktis 4. 3 3 6  8 75  Praktis 5. 4 4 8  8 100  Sangat Praktis 6. 3 3 6  8 75  Praktis 7. 4 3 7  8 88  Sangat Praktis 8. 4 4 8  8 100  Sangat Praktis 9. 3 4 7  8 88  Sangat Praktis 10. 4 4 8  8 100  Sangat Praktis 11. 4 4 8  8 100  Sangat Praktis 12. 4 3 7  8 88  Sangat Praktis 13. 4 4 8  8 100  Sangat Praktis

Tabel 12 tentang hasil analisis respon guru terhadap perangkat

pembelajaran menunjukkan bahwa penilaian guru terhadap perangkat

pembelajaran memiliki kategori praktis dan sangat praktis. Perangkat

pembelajaran dinilai dapat memudahkan guru dalam menyampaikan

Page 81: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

67  

  

konsep Suhu dan Kalor nilai 100 yang diberikan responden.

Pernyataan-pernyataan lain pada angket memperoleh nilai 75 yang

memiliki kategori praktis. Ini berarti Hand Out dan LKS dapat

mengatasi keterbatasan waktu dalam pembelajaran. Di samping itu

Hand Out dan LKS dinilai juga dapat memudahkan guru membimbing

siswa melakukan kegiatan-kegiatan percobaan. Perangkat

pembelajaran Fisika SMA berorientasi CTL yang digunakan selama

pembelajaran dapat memudahkan guru dan praktis digunakan dalam

pembelajaran.

3) Angket respon siswa

Angket respon siswa diberikan untuk mengetahui tanggapan

siswa tentang LKS dan Hand Out yang digunakan. Hasil angket respon

siswa terhadap LKS dan Hand Out yang digunakan selama

pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 13 dan Lampiran 10.

Tabel 13: Hasil angket respon siswa terhadap Hand Out dan LKS

pernyataan Total Rata-Rata Kategori 1 55 86 Sangat Praktis 2 50 78 Praktis 3 52 81 Sangat praktis 4 53 83 Sangat praktis 5 52 81 Sangat praktis 6 52 81 Sangat praktis 7 52 81 Sangat praktis 8 52 81 Sangat praktis 9 52 81 Sangat praktis 10 54 84 Sangat praktis 11 59 92 Sangat praktis 12 50 78 Praktis 13 52 81 Sangat praktis 14 53 82 Sangat praktis

Page 82: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

68  

  

Berdasarkan analisis respon siswa terhadap Hand Out dan

LKS pada Tabel 13 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor penilaian

siswa terhadap setiap pertanyaan pada angket Hand Out dan LKS

berkisar pada nilai 78 hingga 92. Nilai pada rentangan ini memiliki

kategori praktis dan sangat praktis. Nilai-nilai ini diperoleh karena

siswa menilai Hand Out dan LKS Suhu dan Kalor yang digunakan

selama kegiatan pembelajaran praktis dan membantu mereka

memahami konsep suhu dan kalor. Ini menggambarkan ketertarikan

siswa terhadap Hand Out dan LKS suhu dan kalor yang digunakan

selama pembelajaran.

3.3 Tahap Uji Efektifitas

Berdasarkan karakteristik penilaian sebenarnya tersebut, maka

tingkat efektifitas yang diamati adalah penilaian hasil belajar yang

meliputi ranah kognitif, efektif dan ranah psikomotor. Penilaian ranah

kognitif dilakukan setelah proses belajar, sedangkan penilian ranah

afektif dan psikomotor dilakukan selama proses belajar berlangsung.

3.3.1 Hasil analisis observasi aktivitas siswa

Data efektivitas salah satunya dapat diperoleh dari observasi

aktivitas siswa selama pembelajaran seperti Tabel 14 dan Lampiran 11.

Page 83: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

69  

  

Tabel 14. Observasi aktivitas siswa di kelas

SISWA A B C D E F G H I J K

JUMLAH HADIR 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

% 19 100 94 94 100 31 38 38 100 81 100

KRITERIA TB SB SB SB SB KB KB KB SB SB SB

FREKUENSI 5 16 15 16 16 6 7 2 16 5 16JUMLAH HADIR 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

% 31 100 94 100 100 38 44 13 100 31 100

KRITERIA KB SB SB SB SB KB CB TB SB KB SB

FREKUENSI 6 16 16 16 16 8 8 5 16 16 6JUMLAH HADIR 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

% 38 100 100 100 100 50 50 31 100 100 38

KRITERIA KB SB SB SB SB CB CB KB SB SB KB

FREKUENSI 12 16 16 16 16 12 9 9 16 12 16JUMLAH HADIR 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

% 75 100 100 100 100 75 56 56 100 75 100

KRITERIA B SB SB SB SB B CB CB SB CB SB

FREKUENSI 15 16 15 16 16 14 13 14 16 16 15JUMLAH HADIR 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

% 94 100 94 100 100 88 81 88 100 100 94

KRITERIA SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB

PER

TEM

UA

N II

I

24-J

an-1

1

PER

TEM

UA

N IV

PER

TEM

UA

N V

27-J

an-1

130

-Jan

-11

PER

TEM

UA

N II

20-J

an-1

1

16 5 63 16 15 15 13 16FREKUENSI PE

RTE

MU

AN

I

17-J

an-1

1 6 16

Keterangan:

SB: Sangat Baik, BB: Baik, CB: Cukup Baik, KB: Kurang Baik, TB: Tidak Baik

Dari hasil analisis data aktivitas siswa dalam Tabel 14 diatas

dapat dilihat persentase aktivitas di SMA Adabiah mengalami

peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan kelima.

Walaupun dipertemuan pertama dan kedua masih ada aktivitas yang

bernilai cukup baik, tetapi pada pertemuan ketiga dan keempat

berubah baik dan pertemuan kelima semua aktivitas siswa

berkategori sangat baik.

Page 84: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

70  

  

3.3.2 Hasil Belajar Ranah Kognitif

Data hasil belajar ranah kognitif diperoleh dari nilai

ulangan harian siswa. Ulangan harian dilakukan setelah siswa

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan perangkat

pembelajaran pendekatan berorientasi CTL untuk Suhu dan Kalor.

Hasil belajar siswa ditinjau dari Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). KKM Suhu dan Kalor di SMA Adabiah Padang adalah 62

untuk ranah kognitif, artinya siswa dikatakan telah tuntas jika

sudah memperoleh nilai minimal 62 untuk ranah kognitif. Data

hasil belajar ranah kognitif siswa kelas X secara ringkas dapat

dilihat dalam Tabel 15 dan Lampiran 12.

Tabel 15. Hasil belajar ranah kognitif

Kode No Siswa Nilai Tuntas/tidak

tuntas 1 73 Tuntas 2 87 Tuntas 3 93 Tuntas 4 73 Tuntas 5 58 Tidak Tuntas 6 80 Tuntas 7 93 Tuntas 8 100 Tuntas 9 80 Tuntas 10 87 Tuntas 11 58 Tidak Tuntas 12 67 Tuntas 13 73 Tuntas 14 80 Tuntas 15 73 Tuntas 16 73 Tuntas

Rata-rata Daya Serap

78

Page 85: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

71  

  

Dari deskripsi data hasil belajar aspek kogniif dalam Tabel

15 di atas dapat diketahui bahwa untuk kelas X dari 16 orang

siswa, 2 orang siswa memperoleh nilai dibawah KKM (<62), 14

orang siswa memperoleh nilai di atas KKM (> 62). Jumlah siswa

yang sudah tuntas adalah sebanyak 14 orang siswa sedangkan

jumlah siswa yang belum tuntas adalah sebanyak 2 orang siswa.

Persentase ketuntasan belajar siswa pada materi Suhu dan Kalor

adalah sebesar 88%.

3.3.3 Hasil Belajar Ranah Psikomotor

Data hasil belajar ranah psikomotor diperoleh dari hasil

observasi pengamatan pada setiap proses pembelajaran. Data

hasil belajar ranah psikomotor siswa untuk tiap pertemuan dapat

dilihat pada Tabel 16 dan Lampiran 13.

Tabel 16. Hasil belajar ranah Psikomotor siswa

Kode No Siswa Nilai Tuntas/tidak tuntas

1 83 Tuntas 2 95 Tuntas 3 93 Tuntas 4 97 Tuntas 5 78 Tuntas 6 97 Tuntas 7 93 Tuntas 8 88 Tuntas 9 90 Tuntas 10 90 Tuntas 11 93 Tuntas 12 82 Tuntas 13 90 Tuntas 14 88 Tuntas 15 92 Tuntas 16 92 Tuntas

Rata-rata ketuntasan kelas 90

Page 86: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

72  

  

Dari hasil analisis data pada Tabel 16 memberikan

gambaran bahwa semua siswa telah menuntukkan kinerja yang

baik dalam kegiatan percobaan yang dilakukan. Semua siswa

memperoleh nilai di atas 80. Tabel ini juga memberikan

gambaran bahwa semua indikator yang diobservasi pada

kegiatan percobaan telah dilakukan dengan benar oleh siswa.

B. Pembahasan

1. Validitas perangkat pembelajaran

Kevalidan perangkat pembelajaran yang dihasilkan dapat

diketahui dengan melakukan validasi perangkat oleh validator. Hasil

validasi dianalisis untuk mengetahui validitas perangkat baik dari segi isi

maupun kostruksinya. Analisis validasi isi terhadap Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) menunjukkan RPP sangat valid. Ini berarti validator

menilai RPP yang dihasilkan sesuai dengan konsep-konsep pembelajaran

berorientasi CTL yang siap digunakan. Selanjutnya diujicobakan pada

pembelajaran di kelas X SMA Adabiah Padang.

Perangkat pembelajaran selanjutnya yang divalidasi adalah

Hand Out dan LKS. Pengembangan Hand Out dan LKS merujuk pada

prinsip-prinsip pengembangan Hand Out dan LKS yang dikeluarkan oleh

Departemen Pendidikan Nasional. Hand Out siswa dan LKS

dikembangkan menggunakan berorientasi CTL pada materi Suhu dan

Kalor.

Page 87: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

73  

  

Validitas Hand Out dan LKS diketahui dengan melakukan

analisis data validasi oleh validator. Hasil analisis aspek isi, validator

mengkategorikan Hand Out dan LKS berorientasi CTL yang

dikembangkan sangat valid. Validator juga menilai aspek konstruksi

Hand Out dan LKS siswa berkategori sangat valid. Penggunaan bahasa,

juga dinilai validator sudah sangat baik.

Hand Out dan LKS yang telah divalidasi selanjutnya

diujicobakan pada pembelajaran fisika di SMA Adabiah Padang. Sebelum

diujicobakan direvisi sesuai dengan saran validator meliputi:

1. Kesalahan-kesalahan ketikan pada Hand Out dan LKS agar

diperbaiki.

2. Materi Hand Out agar lebih diperkuat lagi sesuai dengan berorientasi

CTL.

3. Gambar-gambar pada LKS agar dikaitkan permasalahan yang

dimunculkan.

2. Praktikalitas perangkat pembelajaran

Tingkat praktikalitas dilihat dari sejauh mana guru dan siswa

dapat menggunakan perangkat pembelajaran dalam pembelajaran fisika

berorientasi CTL pada materi Suhu dan Kalor. Untuk melihat apakah

perangkat pembelajaran yang telah dibuat praktis digunakan atau

sebaliknya, maka dilakukan ujicoba pada siswa kelas X di SMA Adabiah

Padang. Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan RPP pada Tabel 10

dan Tabel 11 serta hasil angket respon guru dan siswa terhadap perangkat

Page 88: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

74  

  

pembelajaran pada Tabel 12 dan Tabel 13 menunjukkan bahwa

praktikalitas perangkat pembelajaran berorientasi CTL pada materi Suhu

dan Kalor kelas X sudah praktis digunakan dalam pembelajaran fisika di

SMA Adabiah Padang.

Praktikalitas penggunaan Hand Out dan Lembar Kerja Siswa

dilihat dari analisis respon siswa dan respon guru. Hasil analisis terhadap

angket respon siswa menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih mudah

memahami konsep Suhu dan Kalor. Hand Out dan LKS yang digunakan

juga menarik bagi siswa. Ini dikarenakan dengan memiliki kemampuan

awal melalui Hand Out siswa dan LKS yang telah dikembangkan, siswa

akan berhasil belajar.

Di samping mengisi angket, guru juga diminta pendapatnya

secara langsung tentang perangkat yang telah dikembangkan. Hasilnya,

guru yang diwawancarai tersebut menyatakan bahwa perangkat

pembelajaran tersebut berbeda dari yang telah ada dan mudah digunakan.

Selain itu, percobaan-percobaan pada LKS juga sangat mudah dan

sederhana.

3. Keefektifan Perangkat Pembelajaran

Keefektifan perangkat pembelajaran berkaitan dengan kesesuaian

hasil yang diperoleh siswa dengan harapan yang telah ditetapkan.

Keefektifan dapat dilihat dari aktivitas siswa dan hasil belajar.

Berdasarkan hasil analisis data aktivitas siswa dapat diketahui

bahwa aktivitas siswa yang berhubungan dengan pembelajaran

Page 89: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

75  

  

mempunyai rentang yang sangat tinggi yaitu berkisar dari aktivitas tidak

baik sampai sangat baik. Tetapi aktivitas siswa ini terus naik dari

pertemuan pertama sampai pada pertemuan terakhir. Aktivitas siswa

mempersentasikan hasil diskusi merupakan aktivitas dengan kategori tidak

baik. Tetapi kategori ini terus meningkat menjadi baik. Sedangkan

aktivitas menjawab pertanyaan guru dan bertanya kepada guru berkategori

kurang baik, tetapi pada pertemuan berikutnya terus berubah menjadi baik.

Dan secara umum berdasarkan kriteria yang ditetapkan maka perangkat

pembelajaran tergolong efektif. Pada setiap pertemuan aktivitas siswa

mengerjakan LKS, berdiskusi antar siswa, bekerja kelompok, menemukan

konsep dilakukan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan perangkat pembelajaran berorientasi CTL bersifat

student centered sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan berorientasi CTL merupakan

strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa

secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkan dengan situasi nyata dan mendorong siswa untuk

menerapkan dalam kehidupan.

Analisis data hasil belajar ranah kognitif siswa menunjukkan

tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal sangat tinggi dengan nilai

88%. Tidak hanya itu, nilai rata-rata hasil belajar siswa juga sangat tinggi

yakni 78 juga berada di atas KKM dapat dilihat pada Lampiran 12.

Page 90: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

76  

  

Analisis data hasil belajar siswa pada ranah psikomotor

menunjukkan bahwa persentase tingkat ketuntasan belajar adalah 100%

dan rata-rata perolehan nilai 90 juga berada di atas KKM dapat dilihat

pada Lampiran 12.

Berdasarkan data hasil belajar siswa baik ranah kognitif maupun

ranah psikomotor menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran

berorientasi CTL yang dikembangkan pada materi Suhu dan Kalor bersifat

efektif. Pembelajaran dengan menggunakan perangkat pebelajaran

berorientasi CTL dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna

bagi siswa karena dalam pembelajaran CTL siswa menemukan sendiri

konsep-konsep yang dipelajari dan mengaitkannya dengan kehidupan

sehari-hari.

C. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat keterbatasan yaitu perangkat pembelajaran

hanya pada materi Suhu dan Kalor. Sebaiknya materi pada perangkat

pembelajaran dibuat satu semester agar terjadi kesinambungan pada proses

pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan CTL.

Page 91: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

77  

  

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengembangan dan uji coba yang telah dilakukan,

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penelitian dan pengembangan menghasilkan perangkat pembelajaran,

berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Hand Out, dan Lembar

Kerja Siswa (LKS) berorientasi CTL yang valid

2. Perangkat pembelajaran berorientasi Contextual Teaching and Learning

(CTL) SMA Adabiah pada materi Suhu dan Kalor terdiri dari Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Hand Out, dan Lembar Kerja Siswa

(LKS) yang sudah praktis yang dilihat melalui observasi guru dan angket

praktikalitas.

3. Berdasarkan data hasil belajar siswa dapat diambil kesimpulan bahwa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Hand Out, dan Lembar Kerja

Siswa (LKS) berorientasi CTL yang dihasilkan berkategori efektif.

B. Implikasi

Implikasi perangkat pembelajaran berorientasi Contextual Teaching

and Learning (CTL) untuk pembelajaran fisika kelas X pada materi Suhu dan

Kalor yang valid, praktis dan efektif akan meningkatkan minat dan motivasi

siswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian ini juga memberi

77 

Page 92: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

78  

  

gambaran dan masukan kepada guru-guru fisika SMA yang telah

menghasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP, Hand Out dan LKS

berorientasi pendekatan CTL. Pada dasarnya penelitian ini juga dapat

memberikan gambaran dan masukan khususnya kepada penyelenggara

pendidikan (kepala sekolah, guru fisika), karena dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran fisika di sekolah. Selain itu, dapat membuat pembelajaran fisika

menjadi menyenangkan serta dapat dijadikan indikator untuk meningkatkan

hasil belajar siswa. Lebih lanjut pembelajaran fisika yang kreatif

menggunakan Hand Out dan LKS yang praktis digunakan.

Pengembangan perangkat pembelajaran ini juga dapat dilakukan oleh

guru-guru di suatu sekolah atau di Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP) fisika. Namun yang perlu diperhatikan adalah validitas,

praktikalitas, dan efektifitas dari perangkat pembelajaran tersebut tidak boleh

diabaikan karena faktor ini sangat menentukan kualitas perangkat

pembelajaran yang dibuat. Dengan menggunakan perangkat pembelajaran

suatu pembelajaran yang bervariasi dapat dilakukan sehingga siswa tidak

jenuh dengan pelajaran yang diberikan.

Page 93: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

79  

  

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis

menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis validasi, kepraktisan dan keefektifan perangkat

yang telah dilaksanakan, perangkat pembelajaran penelitian fisika untuk

materi Suhu dan Kalor yang berorientasi pada pendekatan CTL ini dapat

digunakan oleh guru fisika sebagai salah satu alternatif perangkat yang

dapat digunakan dalam pembelajaran.

2. Disarankan kepada peneliti lain agar membuat pengembangan perangkat

pembelajaran berorientasi pendekatan CTL untuk meteri lain.

3. Pada pembelajaran jenis-jenis kalor dibutuhkan waktu pembelajaran yang

lebih lama dari alokasi waktu yang disedian. Untuk itu perlu dilakukan

revisi terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) terutama pada langkah-langkah

kegiatan.

4. Ketidaksediaan ruang laboratorium menyebabkan percobaan terpaksa

dilasanakan di ruang kelas sehingga dibutuhkan waktu untuk persiapan

percobaan lebih lama.

Page 94: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

80  

  

DAFTAR PUSTAKA

AbdulMajid. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Ahmad Fauzan. 2002. Penelitian Pengembangan untuk Materi Kuliah Evaluasi

Pendidikan. Padang.

Aziz N.1989. Perencanaan Pengajaran. Padang : FPTK IKIP.

Depdikbud. 1995. Buku Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar SMU. Jakarta.

Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas

dan Madrasyah Aliah. Jakarta: Pusat Ballitbang Depdiknas. Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 22 Tahun 2006,

tentang Standar Isi Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Untuk Satuan

Pendidikan Dasar SD/MI (semester I & II). Jakarta: Cipta Jaya. Depdiknas. 2008. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Elida Prayitno. 2003. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: Proyek Pengembangan

Lembaga tenaga Kependidikan. Muliyardi. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan

Menggunakan Komik dikelas I Sekolah Dasar. Disertasi, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Surabaya.

M. Ngalim Purwanto. 1990. Evaluasi Pengajaran. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nana Syaodih Sukmadinata.2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:PPS-

UPI dan Reamaja Rosdakarya. Nurhadi, (2003). Pendekatan Konstektual (Contextual Teaching and Learning).

Jakarta, Ditjen Dikdasmen Depdiknas.

Page 95: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_MEGASYANI... · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA ... ajaran 2008/2009 semester

81  

  

Purwanto, Dkk. 2007. Seri Teknologi Pembelajaran ”Pengembangan Modul”. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta

Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula, Bandung : Alfabeta. Romelia Rusli. 2007. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika

Berorientasi Contextual Teaching and Learning (CTL) Kimia pada Materi Sistem Koloid XI SMA. Padang: Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi IPA UNP.

SagalaSyaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alpabeta

Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara

Sunarto. 2005. Metodologi Penelitian Pengembangan untuk Peningkatan Kualitas

Pembelajaran (Research Metodology to the Improve of Instruction) Kumpulan Makalah Pelatihan Nasional Penelitian Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Penelitian Tindakan Kelas (PPKP dan PTK). Batam 8-11 Agustus 2005.

Syafrial.A. 2006. Efektifitas Model Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri Kota Pekanbaru. Padang: Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi IPA UNP

Suharsimi Arikunto. 1999. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara:

Jakarta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:

Prestasi Pustaka Publisher Universitas Negeri Padang. 2004. Buku Panduan Tesis dan disesrtasi. Padang:

PPs UNP Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Preanada Media.