kontrak agribisnis budidaya jamur tiram

11
TUGAS MATA KULIAH HUKUM AGRIBISNIS KONTRAK AGRIBISNIS SURAT PERJANJIAN KERJASAMA BUDIDAYA JAMUR TIRAM (Pleurotus spp.) Oleh : RACHARDY ANDRIYANTO 090710101240

Upload: rachardy-andriyanto

Post on 24-Jun-2015

2.330 views

Category:

Education


5 download

DESCRIPTION

KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM

TRANSCRIPT

Page 1: KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM

TUGAS MATA KULIAH HUKUM AGRIBISNIS

KONTRAK AGRIBISNIS

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

(Pleurotus spp.)

Oleh :

RACHARDY ANDRIYANTO

090710101240

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS HUKUM

2014

Page 2: KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

BUDIDAYA JAMUR TIRAM (Pleurotus spp.)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1.  Nama                    : RACHARDY ANDRIYANTO

Tempat / Tgl Lahir : Jember, 16 mei 1990

No. KTP                 : 1234567890

Alamat                  : Jl. Semangka RT 01 RW O4, Sukamadu, Kec.

Sukamadu

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2.       Nama                    : ABDUL HASAN

Tempat / Tgl Lahir : Jember, 16 Juni 1978

No. KTP                 : 0987654321

Alamat                  : Jl. Srikaya RT 01 RW O4, Sukamadu, Kec. Sukamadu

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Berdasarkan prinsip saling percaya, keterbukaan dan menjunjung tinggi

kebenaran, kedua belah pihak tersebut di atas telah setuju dan sepakat tanpa paksaan

melakukan hubungan kerjasama usaha budidaya jamur tiram. Adapun hak dan

kewajiban kedua belah pihak diatur sebagai berikut :

PASAL 1

Ruang Lingkup Kerjasama

Page 3: KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM

1. Kerjasama yang dimaksudkan dalam surat perjanjian ini yaitu Kerjasama Usaha

Produksi Jamur Tiram Segar.

2. PIHAK PERTAMA menyediakan media tanam jamur tiram siap produksi yang

kemudian disebut sebagai baglog dengan cara membeli baglog kepada PIHAK

KEDUA.

3. PIHAK KEDUA menyediakan / memproduksi baglog sebagai barang pembelian

oleh PIHAK PERTAMA.

4. PIHAK KEDUA menggunakan baglog tersebut di ayat 2 dan 3 sebagai barang

investasi dari PIHAK PERTAMA untuk memproduksi jamur tiram seperti

tersebut di ayat 1.

PASAL 2

Harga Baglog dan Pembayaran

1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah menyepakati harga satuan baglog

sebesar Rp. 1.800,- (seribu delapan ratus rupiah).

2. PIHAK PERTAMA membeli baglog kepada PIHAK KEDUA sesuai harga

tersebut di ayat 1 dengan jumlah 10.000 buah sehingga total harga pembelian

menjadi Rp. 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah).

3. PIHAK PERTAMA telah melakukan pembayaran untuk pembelian 10.000 baglog

dari PIHAK KEDUA secara tunai / kontan / cash.

PASAL 3

Jangka Waktu

1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyepakati jangka waktu perjanjian

hubungan kerjasama seperti tersebut di PASAL 1 selama 5 bulan 14 hari.

2. Rincian waktu tersebut di ayat 1 yaitu 1 bulan 14 hari adalah waktu yang

diberikan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA untuk menyelesaikan

produksi baglog dan 4 bulan adalah waktu kerjasama produksi jamur tiram

segar yang selanjutnya disebut sebagai periode produksi.

Page 4: KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM

3. Periode produksi terhitung saat pertama kali jamur tiram dipanen dan terjual.

4. Jangka waktu surat perjanjian kerjasama ini dapat diperpanjang / dilanjutkan

sesuai kesepakatan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

PASAL 4

Spesifikasi Baglog

1. Baglog yang diproduksi oleh PIHAK KEDUA untuk PIHAK PERTAMA

menggunakan ukuran plastik 17 x 35 cm dengan ketebalam 0.3 – 0.4 mm dan

berat rata-rata 1 – 1.2 kilogram.

2. Baglog tersebut di ayat 1 telah memiliki misellium sempurna ditandai dengan

warna putih menutupi seluruh permukaan baglog.

3. Baglog tersebut di ayat 1 tidak menggunakan ring sebagai penutup mulut plastik

tetapi menggunakan steples atau karet (sesuai ketersediaan).

PASAL 5

Biaya Operasional dan Rincian Pendapatan

1. PIHAK PERTAMA membayarkan Rp. 1.000,- (seribu rupiah) kepada PIHAK

KEDUA dari hasil panen jamur tiram segar terhitung setiap kilogram dan berlaku

kelipatannya sebagai biaya operasional / jasa pemeliharaan baglog.

2. Pembayaran tersebut di ayat 1 dilakukan dengan cara pemotongan / auto debet

pendapatan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA dari hasil penjualan jamur tiram

segar sejumlah tersebut di ayat 1 yaitu Rp. 1.000,- (seribu rupiah) setiap kilogram

penjualan panen.

3. Diasumsikan harga penjualan jamur tiram segar setiap kilogram adalah Rp.

7.000,- (tujuh ribu rupiah), maka PIHAK PERTAMA akan mendapatkan

pendapatan sebesar Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dan PIHAK KEDUA

mendapatkan pendapatan sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) dari setiap kilogram

penjualan.

Page 5: KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM

4. Harga penjualan tidak ditentukan dalam surat perjanjian ini melainkan mengikuti /

sesuai dengan harga pasar yang berlaku. Harga Penjualan tersebut di ayat 3

sebesar Rp. 7.000,- (tujuh ribu rupiah) merupakan harga asumsi dan bukan harga

mutlak.

PASAL 6

Perihal Kemungkinan Rugi

1. Perihal rugi-laba secara total sejak pertama kali panen hingga akhir periode tanam

dihitung pada akhir periode tanam.

2. Apabila total perhitungan rugi-laba selama periode tanam mengalami kerugian,

jumlah kerugian akan ditanggung oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA

dengan perbandingan 50% : 50%.

PASAL 7

Hak dan Kewajiban Pihak Pertama

1. PIHAK PERTAMA memiliki hak melakukan sendiri atau menugaskan tenaga

kerjanya untuk memantau hasil panen dari baglog miliknya dan harga pasar yang

berlaku di pasaran jamur tiram Bogor.

2. PIHAK PERTAMA memiliki hak untuk mendapatkan laporan hasil produksi

jamur tiram dari baglog miliknya dan pendapatan setelah hasil panen dipasarkan

setiap bulan.

3. PIHAK PERTAMA tidak memiliki hak dalam manajemen produksi dan

pemeliharaan baglog yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA atas baglog miliknya.

4. PIHAK PERTAMA memiliki hak memberi saran dan masukan dalam manajemen

produksi dan pemeliharaan baglog yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA atas

baglog miliknya akan tetapi keputusan akhir tetap di tangan PIHAK KEDUA.

Page 6: KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM

5. PIHAK PERTAMA memiliki hak mendapat garansi penggantian baglog dengan

yang baru apabila terjadi kontaminasi pada baglog miliknya selama 1 bulan

pertama dalam periode produksi. Baglog yang diganti apabila mengandung

kontaminan yang di diperkirakan kwalitas maupun kwantitasnya dapat

membahayakan baglog itu atau baglog-baglog lainnya yaitu kontaminan dengan

ketebalan pekat dan luasan mencapai 25% dari luas permukaan baglog.

6. PIHAK PERTAMA memiliki hak mendapatkan pendapatan seperti tersebut di

Pasal 5 sebesar Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dengan asumsi harga jual Rp.

7.000,- (tujuh ribu rupiah) untuk setiap kilogram hasil panen dari baglognya yang

telah dipasarkan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 8

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua

1. PIHAK KEDUA memiliki kewajiban memproduksi baglog yang telah dibeli oleh

PIHAK PERTAMA sesuai dengan spesifikasi tersebut di Pasal 4 dengan jumlah

tersebut di Pasal 2 ayat 2 yaitu 10.000 baglog dengan tenggang waktu seperti

disebut di Pasal 3 ayat 2 yaitu selama 1 bulan 14 hari.

2. PIHAK KEDUA memiliki kewajiban memberikan laporan hasil produksi jamur

tiram dan pendapatan setelah hasil panen dipasarkan kepada PIHAK PERTAMA

setiap bulan.

3. PIHAK KEDUA memiliki kewajiban mengontrol pemeliharaan baglog milik

PIHAK PERTAMA agar hasil panen jamur tiram mencapai rata-rata total minimal

per baglog sebanyak 0,4 kilogram.

4. PIHAK KEDUA memiliki kewajiban memberikan garansi penggantian baglog

dengan yang baru kepada PIHAK PERTAMA apabila terjadi kontaminasi pada

baglog miliknya selama 1 bulan pertama dalam periode produksi.

5. PIHAK KEDUA memiliki hak mendapatkan pendapatan seperti tersebut di Pasal

5 sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) untuk setiap kilogram hasil panen dari

baglog milik PIHAK PERTAMA yang telah dipasarkan.

Page 7: KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM

PASAL 9

Force Majeure

PIHAK PETAMA atau PIHAK KEDUA tidak dianggap bersalah atau melanggar

salah satu ketentuan dalam surat perjanjian ini oleh sebab-sebab yang bersifat force

majeure. Hal-hal yang bersifat force majeure yaitu :

1.     Bencana Alam, seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir dan longsor

2.     Wabah penyakit

3.     Perang atau huru-hara

4.     Kebakaran

5.     Pemberontakan

6.     Teroris

7.     Sabotase

Apabila terjadi salah satu yang bersifat force majeure di atas, dalam jangka waktu 3

hari PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bertemu dan membicarakan

pemecahannya secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

PASAL 10

Penyelesaian Perselisihan

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sadar akan menyelesaikan segala

permasalahan yang dimungkinkan terjadi dengan jalan kekeluargaan yaitu

musyawarah untuk mufakat serta menjunjung tinggi nilai-nilai hukum yang berlaku di

Negara Indonesia.

PASAL 11

Penutup

Page 8: KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM

1. Seluruh isi Surat Perjanjian Kerjasama Usaha Produksi Jamur Tiram Segar ini

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan halaman per halaman, pasal

per pasal atau ayat per ayat.

2. Surat Perjanjian Kerjasama Usaha Produksi Jamur Tiram Segar ini dibuat

rangkap 2 (dua), bermaterai secukupnya, dan masing-masing mempunyai

kekuatan hukum yang sama.

3. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menerima / memiliki 1 (satu) rangkap /

jilid Surat Perjanjian Kerjasama Usaha Produksi Jamur Tiram Segar.

4. Surat Perjanjian Kerjasama Usaha Produksi Jamur Tiram Segar ini berlaku

setelah ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

5. Surat Perjanjian Kerjasama Usaha Produksi Jamur Tiram Segar ini tidak lagi

berlaku setelah 5 bulan 14 hari dari tanggal yang tertera di Surat Perjanjian ini dan

atau tidak berlaku setelah periode tanam berakhir dan atau tidak berlaku sesuai

tanggal yang tertera pada sudut kiri bawah halaman 6 (enam).

Jember , 02 – 01 -2014

PIHAK PERTAMA                                                    PIHAK KEDUA

RACHARDY ANDRIYANTO                                           ABDUL HASAN

SAKSI SATU                                                           SAKSI DUA

PAIJO                                             SAMSUL

Surat Perjanjian ini berlaku hingga: 02 – 07 -2014