konsol revisi ii
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
MODUL 3
KONSOLIDASI
KELOMPOK 3
Abdul Aziz 0806328890
Achmad Damar 0806328902
Andre 0806328953
Aryasa Pradeni 0806328991
Budi Mulyanto 0806329022
Kika Pranika 0806321190
Tanggal Praktikum : 9 Oktober 2010
Asisten Praktikum : Ucik Nurhayati
Tanggal Disetujui :
Nilai :
Paraf Asisten :
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2010
KONSOLIDASI
I. TUJUAN
Menentukan koefisien konsolidasi (Cv) dari suatu jenis tanah.
Menentukan koefisien pemampatan / compression index (Cc).
Mencari tegangan pre-consolidation (Pc) untuk mengetahui kondisi tanah dalam
keadaan normally consolidated atau over consolidated dengan cara
membandingkannya dari harga effective overburden pressure.
II. ALAT DAN BAHAN
consolidometer
ring of consolidometer
batu pourous
extruder
beban (1kg, 2kg, 4kg, 8kg, kg, 32 kg)
stopwatch
timbangan dengan ketelitian 0.01 gr
can
jangka sorong dengan ketelitian 0.01 mm
oven
spatula
vaseline
kertas pori
kawat sebagai pemotong
III. DASAR TEORI
Konsolidasi adalah proses penyusutan volume secara perlahan-lahan pada tanah
jenuh sempurna dengan permeabilitas yang rendah akibat pengaliran sebagian air pori.
Proses konsolidasi berlangsung terus sampai kelebihan tekanan air pori yang
disebabkan kenaikan tekanan total yang benar-benar hilang.
Penurunan konsolidasi adalah perpindahan vertikal permukaan tanah sehubungan
dengan perubahan volume pada suatu tingkat dalam proses konsolidasi.
Perkembangan konsolidasi di lapangan dapat diketahui dengan menggunakan alat
piezometer yang dapat mencatat perubahan air pori terhadap waktu. Pada
peristiwa konsolidasi ada dua hal penting :
1. Besarnya penurunan yang akan terjadi, yang ditentukan :
- Kompresibitas tanah.
- Tebal tanah kompresibel.
- Besarnya tambahan tekanan efektif.
2. Laju konsolidasi, dipengaruhi oleh :
- Permeabilitas tanah.
- Tebal tanah kompresibel.
- Kondisi drainasi di atas dan di bawah lapisan tanah kompresibel.
Untuk bisa mampat, air yang ada didalam pori tanah harus dikeluarkan. Kecepatan
pemampatan dipengaruhi oleh proses keluarnya air dari dalam pori tanah dan sifat
kompresibelitas tanah. Pasir adalah tanah yang sangat permeabel dan tanah yang tidak
kompresibel, sehingga proses penurunan terjadi sangat cepat dan penurunanya kecil.
Lempung yang kenyang air adalah tanah yang rapat air dan bersifat sangat
kompresibel sehingga penurunan yang terjadi bisa bertahun-tahun dan penurunan
yang terjadi besar.
NILAI INDEKS KOMPRESSI (Cc)
Adalah nilai parameter suatu tanah Cc dicari dari grafik e-logP berdasarkan hasil
percobaan konsolidasi laboratorium. Diperoleh dari pengamatan penurunan
setelah konsolidasi 11% pembacaan 24 jam. Bagi setiap tahap beban mula-mula s-P
diubah menjadi e-P.
Nilai Cc untuk bermacam-macam tanah:
PRAKTIKUM
IV.1 Jalannya Praktikum
- Ring konsolidometer dibersihkan dan diolesi vaseline di seluruh permukaan
bagian dalam, kemudian dimensi dan massa ring diukur dengan jangka sorong
dan timbangan.
- Sampel tanah dikeluarkan dengan menggunakan extruder dan dimasukkan ke
dalam ring dengan diratakan permukaannya.
- Diambil sisa tanah untuk ditentukan kadar airnya.
- Menyusun modul ke dalam sel konsolidometer dengan urutan dari bawah:
batu pourous
kertas pori
sample tanah dalam ring
kertas pori
batu pourous
silinder tembaga yang berfungsi menahan beban
penahan dengan 3 mur
IV.2 Jalannya Praktikum
- Set dial menjadi nol sebelum beban ditambahkan, sedangkan lengan beban
masih ditahan baut penyeimbang.
- Diberikan pembebanan konstan sebesar 1 kg dengan interval waktu 6”; 15”;
30”; 60”; 120”; 240”; 480”; 900”; 1800”; 3600”; dan 24 jam. Dan masing-
masing pembacaan pada dial dicatat.
- Percobaan diulangi untuk pembebanan 2kg, 4kg, 8kg, 16kg, dan 32kg dengan
interval waktu konstan 24 jam. Dan masing-masing pembacaan pada dial
dicatat.
- Tanah dikeluarkan dari sel konsolidometer dan ring berikut sampel tanah
kemudian ditimbang dan dimasukkan dalam oven untuk ditentukan kadar
airnya.
IV. DATA PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA
V.I. Data Pengamatan dan Perhitungan
(Terlampir)
V.II. Contoh Perhitungan
a. Menentukan harga T90
Menurut Taylor untuk mendapatkan harga T90 diperlukan grafik penurunan
terhadap fungsi akar waktu.
Langkah-langkah dalam menentukan harga T90 ialah:
- Buat garis strain vs akar waktu penurunan.
- Tarik garis singgung pada kurva di daerah penurunan awal dan cari titik
potong dengan sumbu akar waktu sebesar 1.15 kali absis titik potong
pertama tadi untuk dihubungkan dengan titik potong antara
perpanjanagan garis singgung tadi dan sumbu vertikal. Absis titik potong
antara garis terakhir dengan kurva itulah yang dinamakan dengan T90.
Di bawah ini adalah salah satu contoh grafik T90 untuk pembebanan 1kg :
0 2 4 6 8 10 120.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
0.80
0.90
1.00
Titik potong antara garis dengan kurva ditarik ke perpotongan garis absis
(sumbu x) adalah nilai ⎷T90, maka nilai T90 adalah kuadrat dari ⎷T90. Dapat
dilihat nilai ⎷T90 = 1 sehingga nilai T90 = 1.pembebanan 2kg, 4kg, 8kg, 16kg,
dan 32kg terlampir.
b. Menentukan koefisien konsolidasi
Rumus yang digunakan adalah:
Cv=0 . 848H2
T 90
Dimana:
Cv = koefisien konsolidasi
H= half average load height =
12 (H− ΔH
2 )
Perhitungan Cv untuk pembebanan 1 kg
Cv=0 . 8481 .0052
0.64
Cv = 1.339 cm2/menit
Perhitungan Cv untuk pembebanan 2 kg
Cv=0 . 8480 . 9992
0 .64
Cv = 1.322 cm2/menit
Perhitungan Cv untuk pembebanan 4 kg
Cv=0 .8480 . 9862
1Cv = 0.825 cm2/menit
Perhitungan Cv untuk pembebanan 8 kg
Cv=0 .8480 .9742
0 .64Cv = 1.256 cm2/menit
Perhitungan Cv untuk pembebanan 16 kg
Cv=0 . 8480 .9592
1Cv = 0.779 cm2/menit
Perhitungan Cv untuk pembebanan 32 kg
Cv=0 . 8480 .9402
0 .64Cv = 1.171 cm2/menit
c. Menentukan tegangan pre-consolidation (Pc)
Harga Pc ditentukan melalui grafik penurunan terhadap tegangan
dengan langkah sebagai berikut:
- Sketsa grafik angka pori vs tegangan.
- Secara visual judgment ditentukan titik (p) yang memiliki kelengkungan
(curvature) maksimum ataupun titik yang mempunyai radius minimum.
- Dibuat garis singgung dan garis horizontal melalui titik (p).
- Dibuat garis tengah antara kedua garis pada point di atas.
- Ditarik garis singgung yang menyinggung kelengkungan bagian bawah
hingga memotong garis tengah pada point di atas.
- Absis titik potong tersebut adalah harga Pc yang dicari.
Grafik Penentuan Tekanan Prakonsolidasi (Pc)
0.10 1.00 10.00 100.000.60
0.65
0.70
0.75
0.80
0.85
0.90
0.95
1.00
1.05
1.10
Pressure (kg/cm2)
Void
Rati
o (e
)
Pc = 1.5kg/cm2
Dari grafik angka pori vs tegangan diperoleh nilai Pc = 1.5 kg/cm2.
d. Menentukan harga compression index (Cc)
Rumus yang digunakan adalah:
Cc=(e2−e1 )
( log p2−log p1 )
C c=0.79−0.72
log10.015−log 5.007
C c=¿0.25
Di mana:
Cc = compression index
el ,e2= angka pori
p1 ,p2 = tegangan
Pada modul, ditentukan nilai e1 adalah angka pori dari beban 32 kg dan e2
adalah angka pori dari dari beban 16 kg, P1 adalah besar beban dari 32 kg
dan P2 adalah besar beban dari 16 kg. void ratio dan tekanan dari
penambahan beban sebesar 32 kg sedangkan nilai e2 dan P2 adalah nilai
void ratio dan tekanan dari penambahan beban sebesar 16 kg.
e. Menentukan Harga Recompression Index (Cr)
Rumus yang digunakan sama dengan rumus pencarian Cc, hanya saja untuk nilai e1 dan e2 diambil pada titik 0 dan 2 (pada pembebanan 1 kg dan 2 kg) sehingga :
Cr=( e2−e1 )
( log p2−log p1)
C r=0.98−0.95
log 0.626−log 0.313
Cr = 0.08
f. Menentukan Po
Po=γ w × h
Po=( W t
hi × A )hPo=( 113.84 gram
2.03 cm× 31.95 cm2 )2250 cm
Po=3949.213 g /cm2
Po=3.949 kg/cm2
OCR=Pc
Po
= 1.63.949
=0.405
V. ANALISA
IV.1 Analisa Praktikum
Hal pertama yang dilakukan pada praktikum ini adalah dengan
mempersiapkan tanah undisturbed sebagai sampel tanah yang akan diuji coba.
Sampel tanah yang telah disiapkan tersebut kemudian dikeluarkan dari extruder
dan setelah itu dimasukkan ke dalam ring konsolidometer. Namun, sebelum
dimasukkan ke dalam ring, ring konsolidometer tersebut diukur dimensinya,
yaitu diameter, ketinggian dan beratnya, selain itu permukaan dalam ring diolesi
dengan vaselin. Pengolesan permukaan dalam ring dengan vaselin bertujuan
agar tanah yang diujicobakan mudah dimasukkan ke dalam ring. Setelah itu,
tanah dimasukkan ke dalam ring lalu diratakan dengan spatula. Sisa tanah dari
perataan tanah tadi dimasukkan ke dalam can yang sebelumnya telah ditimbang
dan diketahui beratnya, lalu dimasukkan ke dalam oven. Hal ini dilakukan
bertujuan untuk mencari kadar air dari sampel tanah undisturb tersebut. Sampel
tanah yang telah dimasukkan ke dalam ring konsolidometer dimasukkan ke
dalam sel konsolidasi dengan urutan (dari bawah) sebagai berikut:
batu pourous
kertas pori
sampel tanah dalam ring
kertas pori
batu pourous
silinder tembaga yang berfungsi meratakan beban
penahan dengan 3 mur
Kemudian di atas susunan sel konsolidasi tersebut dipasang dial,
kemudian diberikan air disekeliling sel konsolidasi tersebut, dan diberi beban
sebesar 1kg pada penggantung beban. Dial tersebut kemudian dibaca untuk 0
detik, 6 detik, 15 detik, 30 detik, 1 menit, 2 menit, 4 menit, 8 menit, 15 menit,
30 menit, 60 menit dan 24 jam. Pada saat pemberian beban, stopwatch yang
digunakan untuk menunjukkan waktu pembacaan harus tepat dijalankan saat
beban tersebut ditambahkan untuk meminilalisir kesalahan pembacaan dial.
Penambahan beban dan pembacaan tersebut dilakukan selama 5 hari untuk
beban 2 kg, 4 kg, 8 kg, 16 kg, dan 32 kg. Setelah dilakukan pembebanan
(loading) selama 5 hari, dilakukan pelepasan beban (unloading) selama 5 hari
juga dengan beban yang sama pada proses loading, yaitu 2kg, 4 kg, 8 kg, 16,
dan 32 kg. Sebelum beban dilepas, dial dibaca terlebih dahulu sebagai data
unloadingnya. Beban yang dilepas sesuai dengan beban yang dipasang pada
awalnya. Pada hari terakhir unloading, setelah dilakukan pembacaan dial
unloading, tanah dilepas dari sel konsolidasi, lalu diletakkan ke dalam can,
yang telah diketahui beratnya, kemudian ditimbang untuk mengetahui berat
basah tanah beserta ring dan can. Kemudian dimasukkan ke dalam oven. Hari
selanjutnya tanah dikeluarkan dari oven lalu ditimbang kembali untuk
mendapatkan berat kering tanah beserta ring dan cannya.
IV.2 Analisa Hasil
Pada praktikum konsolidasi ini, perhitungan pertama yang dilakukan
adalah perhitungan mencari nilai T90. T90 adalah waktu untuk mencapai
konsolidasi 90%. Nilai T90 diperlukan untuk menentukan besarnya nilai
koefisien konsolidasi (Cv).
Koefisien Konsolidasi (Cv) ini merupakan parameter konsolidasi yang
didapat dari percobaan konsolidasi. Besaran Cv didasarkan atas aliran satu
dimensi dan pada keadaan jenuh (saturated).
Compression Index (Cc) diperoleh dari grafik hubungan angka pori
dan tegangan yang diformulasikan seperti berikut :
Cc=(e2−e1 )
( log p2−log p1 )
Recompression Index (Cr) juga diperoleh seperti pencarian nilai Cc,
hanya saja nilai e1 dan e2 diambil pada titik 0 dan 2 (pembebanan 1 kg dan 2
kg). Gangguan pada saat pengambilan contoh tanah cenderung untuk
menurunkan harga Cc atau Cr.
Pada praktikum ini didapat nilai Pc dari grafik dibawah ini :
0.10 1.00 10.00 100.000.60
0.65
0.70
0.75
0.80
0.85
0.90
0.95
1.00
1.05
1.10
Pressure (kg/cm2)
Void
Rati
o (e
)
Pc = 1.5kg/cm2
Secara keseluruhan dari hasil praktikum diperoleh nilai :
Pc = 1.5 kg/cm2
Po=3,949 kg/cm2
OCR=0,405
C c=0,25
Cr = 0.08
OCR tanah yang diuji ada dalam keadaan under consolidated karena
nilai OCR < 1, artinya tanah belum pernah mengalami pembebanan
sebelumnya. Selain itu, praktikan juga dapat menentukan nilai Cc sebesar
0.25 dan Cr sebesar 0.08. Nilai tv sangat berpengaruh dalam nilai menentukan
nilai Cv. Maka demikian, pembacaan nilai tv dari grafik pun sangat dilakukan
dengan baik. Namun, rentannya skala yang sangat kecil juga menjadi kendala
dan dapat menimbulkan kesalahan bagi praktikan dalam menentukan tv.
IV.3 Analisa Kesalahan
- Kesalahan pembacaan skala load dial yang kurang tepat pada waktu yang
ditentukan.
- Adanya goncangan pada saat praktikum berjalan sehingga menyebabkan
pembacaan load dial berubah.
- Kesalahan penimbangan tanah (belum dalam keadaan stabil) dan pengukuran
dimensi.
- Dial tidak dibaca setiap hari dalam waktu yang sama
- Pembacaan skala pada grafik dalam menentukan nilai tv sehingga nilainya juga
dapat mempengaruhi Cv
- Penarikan garis dan pembuatan garis singgung pada grafik dalam menentukan
Pc juga tidak akurat karena skala grafik mesih terlalu besar.
VI. KESIMPULAN
Tujuan dari praktikum konsolidasi adalah untuk menentukan koefisien konsolidasi
(Cv) dari suatu jenis tanah, menentukan koefisien pemampatan/compression index
(Cc), dan mencari tegangan pre-consolidation (Pc) untuk mengetahui kondisi
tanah dalam keadaan normally consolidated atau over consolidated dengan cara
membandingkannya dari harga effective overburden pressure.
Dari data yang diperoleh, maka dapat ditentukan :
Pc = 1.5 kg/cm2
Po=3,949 kg/cm2
OCR=0,405
C c=0,25
Cr = 0.08
Dari parameter konsolidasi yang telah didapatkan, maka dapat ditentukan bahwa
tanah berada dalam keadaan underconsolidated soil.
VII. REFERENSI
Pedoman Praktikum Mekanika Tanah, Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia Tahun 2010
Gopal, Ranjan and A. S. R. Rao.2005. Basic and Applied Soil Mechanics.
New Age International Publisher; New Delhi
VIII. LAMPIRAN
Pembebanan 1 Kg
Pembebanan 2 Kg
Pembebanan 4 Kg
Pembebanan 8 Kg
Pembebanan 16 Kg
Pembebanan 32 Kg