konsep kerangka
DESCRIPTION
gsvdfgdTRANSCRIPT
METODEOLOGI PENELITIAN KEBIDANAN
KERANGKA KONSEP
DISUSUN OLEH:
1. AMALIA KHAIRUNISA
2. AVIANA DEWI
3. DEA NUR ANISA
4. DEWI MUSTIKA SARI
5. DEWI SHINTIAWATI
6. DIAH AYU WULANDARI
7. DWI TIARA SARI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA I
JURUSAN KEBIDANAN
2013-2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga makalah yang bejudul “Kerangka Konsep”ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan, untuk itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dosen pembimbing dan pengajar mata kuliahMetodeologi Penelitian Kebidanan di
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Jakarta 1.
2. Kedua orang tua yang selalu member dukungan baik moral maupun materil.
3. Teman-teman di Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Jakarta 1 yang selalu
memberikan bantuan dan dukungan.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
dijadikan bahan tindak lanjut dalam mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan
“Kerangka Konsep”.Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca.
Jakarta, 3 September 2013
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. ii
BAB IPENDAHULUAN.............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB IIPEMBAHASAN..............................................................................................................................2
2.1 Pengertian Kerangka Konsep................................................................................................2
2.2 Peranan Kerangka Konsep....................................................................................................4
2.3 Cara Mengembangkan Konsep Metodologi Penelitian........................................................6
BAB IIIPENUTUP...................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................10
3.2 Saran....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan
dilakukan.
Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus.
Oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat langsung diamati dan
diukur. Konsep hanya dapat diamati atua diukur melalui konstruk atau yang lebih dikenal
dengan nama variabel. Jadi variabel adalah simbol atau lambang yang menunjukkan nilai
atau bilangan dari konsep. Variabel adalah sesuatu yang berfariasi
Sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi se setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
1.2 Tujuan
• Dapat mengetahui pengertian dari kerangka konsep
• Dapat mengetahui peranan kerangka konsep
• dapat mengerti cara pengembangan kerangka konsep
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kerangka Konsep
Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus. Oleh
karena konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat langsung diamati dan
diukur. Konsep hanya dapat diamati atua diukur melalui konstruk atau yang lebih dikenal
dengan nama variabel. Jadi variabel adalah simbol atau lambang yang menunjukkan nilai
atau bilangan dari konsep. Variabel adalah sesuatu yang berfariasi.
Konsep adalah Generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat
dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Dalam kenyataannya,
KONSEP dapat mempunyai tingkat generalisasi yang berbeda.Semakin dekat suatu
KONSEP pada realita, maka semakin mudah pula KONSEP tersebut diukur dan
diartikan.
Misalnya :Konsep ilmu alam lebih jelas dan konkrit, karena dapat diketahui dengan
paca indera. Sebaliknya, banyak konsep ilmu – ilmu sosial menggambarkan fenomena
sosial yang bersifat abstrak dan tidak segera dapat dimengerti. Seperti konsep
tentang Tingkah Laku, Kecemasan, Kenakalan Remaja dsb. Oleh karena itu perlu
kejelasan konsep yang dipakai dalam penelitian.
Konsep adalah Suatu abstraksi yang dibentuk dengan me-generalisasikan suatu
pengertian. Oleh karena itu, KONSEP tidak dapat diukur dan diamati secara
langsung. Agar dapat diamati dan dapat diukur, maka KONSEP tersebut harus
dijabarkan ke dalam variable – variable. Dari variableitulah KONSEP dapat
diamati dan diukur.
Contoh : Ekonomi Keluarga adalah suatu konsep, untuk dapat mengukur konsep
ekonomi keluarga dapat melalui variable Pendapatan atau Pengeluaran keluarga.
Status Sosialmisalnya, dapat diamati dari variable Pekerjaan dsb.
Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang sesuatu hal atas persoalan
yang perlu dirumuskan. Dalam merumuskannya, peneliti harus dapat menjelaskan
2
sesuai dengan maksud peneliti memakai konsep tersebut. Oleh karena itu, peneliti harus
“konsisten” dalam memakainya.ari uraian pengertian tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan beberapa pengertian dan peranan dari KERANGKA KONSEP dalam
suatu penelitiansebagai berikut :
Kerangka Konsep adalah Suatu hubungan atau kaitan antara konsep – konsep
atau variable – variable yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan
dilaksanakan.Contoh .Penelitian dengan judul “FAKTOR 2 YANG
BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA PENDUDUK
DI DESA X KECAMATAN Y KABUPATEN Z”
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan
dilakukan.
3
Kerangka Konsep
Menurut Masri Singarimbun (1982). “Konsep adalah generalisasi dari sekelompok
fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena
yang sama.” Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau
persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai
dengan maksud kita memakainya. Jika kerangka teori digunakan untuk memebrikan
landasan atau dasar berpijak penelitian yang akan dilakukan, maka “konsep”
dimaksudkan untuk menjelaskan makna dan maksud dari teori yang dipakai, untuk
menjelaskan kata-kata yang mungkin masih abstrak pengertian dalam teori
tersebut.pengertian kerangka konsep
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-
konsep yang ingin diamati atau di ukur melalui penelitian yang akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2002).
2.2 Peranan Kerangka Konsep
Kerangka Konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana
seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa factor
yang dianggap penting untuk masalah. Sehingga KERANGKA KONSEP akan
membahas saling ketergantungan antar variable yang dianggap perlu untuk
melengkapi dinamika situasi atau hal – hal yang diteliti.
Penyusunan KERANGKA KONSEP akan membantu kita untuk membuat
hipotesis, menguji hubungan tertentu dan membantu peneliti dalam menghubungkan
hasil penemuan dengan teori yang hanya dapat diamati atau diukur melalui
variable. Oleh karena itu, dalam menyusun sebuah KERANGKA KONSEP, peneliti
hendaknya memahami variable konsep yang hendak diukur.
4
Kerangka Konsep juga berperan untuk mengidentifikasi jaringan hubungan antar
variable yang dianggap penting bagi masalah yang sedang diteliti. Dengan demikian,
sangatlah penting untuk memahami apa arti variable dan apa saja jenis variable yang
ada yang berkaitan dengan konsep dari masalah yang ditelititersebut.
Contoh : Pada penelitian yang berjudul “FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMENGARUHI mPERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI”.
Berdasarkan KERANGKA KONSEP tersebut diatas, ada 4 (empat) konsep
utama, yaitu: Konsep tentang Faktor Predisposisi, Faktor Pendukung dan
FaktorPendorong terjadinya perilaku serta konsep tentang Perilaku Pemberian ASI.
Setiap konsep mempunyai variable sebagai indikasi pengukuran dari konsep itu sendiri.
Pengukuran terhadap Factor Predisposisi dilakukan melalui variable tingkat
pendidikan dan pengetahuan. Factor Pendukung diukur dengan vaiabel tingkat
pendapatan keluarga dan ketersediaan waktu, dan Factor Pendorong diamati
melalui variable sikap ibu dan sikap petugas kesehatan. Sedangkan Perilaku
Pemberia ASI(sebagai Variabel Dependent) dapat diukur melalui variable Praktek
Pemberian ASI/Menyusui
5
2.3 Cara Mengembangkan Konsep Metodologi Penelitian
Jenis penelitian (research type).
Jenis penelitian ini berkaitan dengan sifat data dan cara atau teknik analisis data yang
digunakan. Apabila data yang digunakan atau data yang dianalisis adalah data numerik
(angka) dan cara analisisnya dengan cara matematis atau menggunakan teknik statistik,
maka jenis penelitian tersebut adalah penelitian kuantitatif. (quantitative research)
(kuantitas berkaitan dengan angka nominal atau bilangan yang dapat dihitung)
Sedangkan, apabila data yang digunakan dalah data string atau sebagai bentuk record atas
suatu kondisi tertentu (seperti kondisi sosial, kondisi seseorang / individu) yang lebih
berkaitan dengan kualitas atau sifat dan perilakunya, maka jenis penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif. Disamping itu, terdapat jenis penelitian lainnya, yaitu apabila data
yang akan dianalisis adalah data tunggal yang diperoleh dari kasus tertentu, maka
penelitian ini merupakan penelitian studi kasus (case research). Dapat juga dalam jenis
penelitian ini dimasukkan berdasarkan cara dan tujuan penelitiannya, yaitu dengan jenis
penelitian eksperimen atau jenis penelitian tindakan (action research) (seperti tindakan
kelas). Jenis penelitian eksperimen adalah penelitian untuk mencari suatu hubungan atau
pengaruh suatu hal tertentu terhadap hal lainnya dalam kondisi alamiah.Maksud dari
dalam kondisi alamiah disini adalah dalam penelitian tersebut tidak dilakukan tindakan
yang sikluistik berulang-ulang yang sifatnya untuk memperbaiki hubungan yang
terjadi.Apabila penelitian dilakukan dalam konteks mengkaji suatu tindakan tertentu
dengan tujuan untuk mengembangkan suatu metode kerja yang efisien, maka jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research). Dalam metode tindakan, pada
umumnya dilakukan dengan cara menganlisis tindakan pertama (mungkin dalam bentuk
analisis pengaruh atau hubungan suatu hal dengan hal lainnya), yang selanjutnya
dilakukan upaya solusi terhadap masalah dalam tindakan pertama untuk dikembangkan
dalam tindakan kedua, yang selanjutnya diteliti lagi pengaruh yang ditrimbulkan dari
suatu hal terhadap hal lain dalam tindakan kedua ini, dan seterusnya hingga membentuk
beberapa siklus tindakan. Penelitian tindakan yang umum dilakukan adalah penelitian
tindakan kelas untuk mengembangkanlangkah-langkah efisien dalam model pembelajaran
yang diterapkan.Dalam kaitannya dengan menyusun metodologi penelitian (metode
penelitian), jenis penelitian ini tidak mutlak untuk dicantumkan.
6
Waktu dan tempat penelitian.
Waktu dan tempat penelitian mutlak harus dicantumkan dalam metodologi penelitian
(metode penelitian).Waktu adalah watu keseluruhan dari jalannya penelitian yang
berkaitan dengan pengambilan data saat penelitian. Sebagai contoh adalah apabila hendak
mengambil data untuk nilai siswa semester II, maka waktu penelitian adalah semester II
tahun ajaran…. yang dimulai pada bulan … tahun …. sampai dengan bulan … tahun ….
Sedangkan apabila tidak berkaitan dengan waktu-waktu khusus seperti itu, maka
dicantumkan waktu dari awal dilaksanaknnya penelitian sampai akhir penelitian.Tidak
boleh dilupakan adalah tempat penelitian, dan usahakan untuk memberikan alasan yang
logis ilmiah mengapa tempat tersebut dipilih sebagai lokasi penelitian.
Data dan Pengumpulan (collecting) Data.
Dalam poin ini, perlu diuraikan apakah data dalam penelitian adalah data primer atau data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengukuran langsung oleh
peneliti yang bukan berasal dari data yang telah ada, sedangkan data sekunder adalah data
yang dikumpulkan oleh pihak lain dan telah didokumentasikan sehingga dapat digunakan
oleh pihak lain (peneliti). Perlu juga diuraikan data-data apa saja yang digunakan dalam
penelitian secara jelas. Sedangkan dalam pengumpulan data, perlu diuraikan bagaimana
cara peneliti memperoleh dan mengumpulkan data, dengan menggunakan media apa.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan instrumen (media) kuisioner yaitu serangkain
pertanyaan untuk dijawab responden, instrumen alat pengukur lainnya (seperti alat
pengukur kondisi fisik suatu benda).Dapat juga digunakan teknik wawancara, yaitu data
diambil bersadarkan wawancara peneliti terhadap responden.Dalam hal ini, peneliti
melakukan wawancara berdasarkan panduan wawancara yang telah disusun untuk
penelitian.Apabila panduan wawancara yang digunakan hanyalah bersifat pertanyaan
dasar dan responden diharapkan dapat menjawab secara mengembang, maka tekik ini
disebut dengan wawancara mendalam (circumstantial interview).Apabila data yang
digunakan adalah data sekunder, maka pada umumnya pengumpulan data yang dilakukan
adalah dengan dokumentasi dan observasi. Dokumentasi adalah memanfaatkan dokumen
yang sudah ada, dan dalam hal ini perlu diuraikan dokumen apa saja secara jelas,
sedangkan observasi adalah pengamatan kualitatif secara langsung oleh peneliti untuk
mengambil data-data berdasarkan kondisi tertentu sesuai dengan maksud penelitian.
7
Sebagai contoh observasi disini adalah tindakan peneliti mengamati perilaku siswa saat
dilaksanakannya penelitian.
Populasi, Sampel, dan Sampling.
Penelitian yang melibatkan banyak data akan menjadi sulit dilaksanakan atau tidak
efektif apabila dilakukukan dengan menggunakan seleuruh data yang ada. Apabila jumlah
data yang diteliti kurang dari 100 atau dirasa masih mudah untuk diambil semuanya,
maka sebaiknya seluruh data tersebut digunakan, sedangkan apabila jumlah data lebih
dari 100 atau dirasa akan banyak kesulitan apabila digunakan seluruhnya, maka sebaiknya
dilakukan sampling. Populasi merupakan seluruh unit yang dikaji dalam
penelitian.Sebagai contoh adalah siswa SMP Negeri 1 Yogyakarta.Sedangkan sampel
adalah sebagian dari populasi yang digunakan sebagai data dalam penelitian.Sampel ini
haruslah representatif atau mewakili, yaitu satu sampel diambil pada data yang sekiranya
memiliki kesamaan sifat dengan data lainnya (sampel diambil darai kelompok yang
homogen).Cara pengambilan sampel agar memenuhi kriteria representatif ini disebut
sebagai sampling. Terdapat beragamteknik sampling atau pengambiulan sampel, yaitu:
Random sampling, yaitu sampel diambil secara acak dari populasi yang heterogen
atau memiliki variasi sifat yang besar.Teknik ini merupakan pengambilan secara acak,
tidak memilih, agar memperoleh sampel yang merata. Dengan teknik random, seluruh
anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Teknik random ini dapat
dilakukan seperti dengan loteray atau pemilihan secara acak dengan media lainnya.
stratified sampling. Stratifikasi adalah perilaku pemberian tingkatan atau kelas pada
data. Dalam stratified sampling, data sebelumnya dikelompokkan kedalam tingkatan-
tingkatan tertentu, seperti tingkatan tinggi, sedang, rendah, atau baik, sedang, buruk,
kemudian sampel diambil dari setiap tingkatan tersebut. Misalkan penelitian yang
dilakukan adalah pengaruh Kurikulum saat ini (KTSP) terhadap perstasi siswa, maka
dapat dilakukan stratified sampling dengan cara mengelompokkan siswa kedalam
tingkatan pandai, sedang, tidak pandai, dan kemudian dari masing-masing tingkatan
tersebut diambil dalam jumlah yang memadai. Apabila cara pengambilan sampel dalam
setiap tingkatan (strata) tersebut adalah acak, maka teknik sampling ini dikenal dengan
stratified random sampling. Dalam stratified sampling ini, tiap kelompok jelas memiliki
8
populasi yang homogen bersadarkan tingkatannya. Sebagai contoh adalah dalam
kelompok siswa berprestasi baik, maka seluruh anggota kelompok jelas memiliki nilai
tertentu yang dikategorikan dalam tingkatan baik.
Cluster Sampling. Cluster adalah kelompok. Cluster sampling merupakan
pengambilan sampel dari kelompok-kelompok kecil yang sifat antar kelompok tersebut
tidak menunjukkan tingkatan. Dalam cluster sampling ini, anggota setiap kelompok
tidaklah homogen seperti dalam strtified sampling. Pengelompokan dalam cluster
sampling ini sifatnya sekedar untuk mempermudah jalannya penelitian. Sebagai contoh
adalah dalam penelitian tentang pemanfaatan biotech di Kabupaten Klaten, maka
dilakukan pemabgian wilayah kabupaten menjadi kelompok kecamatan-kecamatan, dan
kemudian sampel diambil dari setiap kecamatan tersebut.Apabila pengambilan sampel
tiap kelompok ini dilakukan secara random, makateknik ini dikenal dengan cluster
random sampling. Tentusaja kondisi petani dalam setiap kecamatan tersebut tidaklah
homogen, sehingga dengan memadukannya dengan random sampling akan lebih mampu
memberikan data yang lebih representatif.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat diambil kesimpulan bahwa, Konsep merupakan abstraksi
yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus. Oleh karena konsep merupakan
abstraksi, maka konsep tidak dapat langsung diamati dan diukur.
Dengan demikian kerangka konsep dan sampling dapat digunakan untuk
menentukan masalah utama dalam suatu metode penelitian. Oleh karena itu suatu
kerangka konsep dan sampling sangat diperlukan untuk menyusun metode penelitian.
3.2 Saran
Dengan menggunakan kerangka konsep dan sampling diharapkan pembaca dan
peneliti dapat memahami dan memberikan contoh yang nyata dan akurat sehingga hasil
yang diperoleh dari penelitian tersebut lebih bermutu atau berkualitas.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta, Rineka Cipta.
2. Alimul, Azis (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data,
Jakarta, Salemba Medika.
3. Notoatmodjo, Soekidjo (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka
Cipta.
4. Mardalis (2002). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta, Bumi
Aksara.
5. Sugiyono (2000). Statistik untuk Penelitian, Jakarta, Alfabeta.
6. Dawson, C. 2010. Metode Penelitian Praktis: Sebuah Panduan. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
7. Ideputri, M.E., Muhith, A., Nasir, A. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian:
Konsep Pembuatan Karya Tulis dan Tesis untuk Mahasiswa Kesehatan.
Yogyakarta. Nuha Medika
11