konsep jarlit dan peran penelitian kebijakan · pdf filenegeri di lingkungan kementerian dalam...

KONSEP JARLITDAN PERAN PENELITIAN KEBIJAKAN

PUSA

T PE

NEL

ITIA

N K

EBIJ

AKAN

, BAL

ITBA

NG

, KEM

DIK

BUD

2014

Disampaikan pada Percepatan Pembentukan Jaringan Penelitian (Jarlit) Daerah,diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang, Kemdikbud

DR. YAYA JAKARIA, S.Si, MMEmail: [email protected]

Peneliti Madya bidang Kebijakan Pendidikan - IV/aKabid. Pembinaan dan Jaringan Penelitian

Pusat Penelitian Kebijakan

POKOK BAHASAN

2

KONSEP JARINGAN PENELITIAN (JARLIT)

POLA PIKIR DAN PARADIGMA LEMBAGA LITBANG

KEBIJAKAN DAN PENELITIAN

BEBERAPA ISU PENELITIAN KEBIJAKAN

1

2

3

4

KONSEP JARLIT PENDIDIKAN

3

Jaringan Penelitian apa itu?

Jaringan (networking) antarlembaga penelitian atau yang melaksanakan fungsi penelitian, baik dari unsurPemerintah, Pemerintah Daerah dalam Pembangunan Pendidikan melalui Penelitian Kebijakan Pendidikan

Bappeda/Balitbangda

Bappeda/Balitbangda

Bappeda/Balitbangda

Bappeda/Balitbangda

Peneliti Peneliti Peneliti Peneliti

Pemda Pemda Pemda Pemda

Kemdikbud

Networking Jarlit Pendidikan

5

• Bappeda/BalitbangDa

DinasPendidikan/Kanwil Agama,Disnaker, dll

Bappeda

Balitbang Kemdikbud

Balitbang Kemdagri

BalitbangDa, PT,Kt Statistik, dll.

BalitbangKemenag

PENDIDIKAN DI ERA OTONOMI

KONDISI PENDIDIKAN DI ERA OTONOMI

• Bupati/walikota menetapkan beberapa kebijakan pendidikan. Bupati/walikota memerlukan masukan/bahan untuk membuat keputusan / menetapkan kebijakan Pembuatan keputusan / penetapan kebijakan harus dilakukan atas dasar data Perlu ada pihak yang memberi usulan kebijakan kepada Bupati/Walikota atas dasar data / hasil

penelitian / hasil analisis kebijakan

Jarlit PENDIDIKAN melaksanakan fungsi tsb6

BahanRekomendasi

Kebijakan

Data

Penetapan Keputusan

TUJUAN JARLIT

7

Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi program dan sharingpendanaan antara pusat, propinsi dan kabupaten/kota

Melaksanakan kerjasama penelitian dan pengembangan yang terkaitdengan penetapan kebijakan

Melaksanakan peningkatan mutu SDM dan kelembagaan penelitian danpengembangan

Melakukan pertukaran informasi hasil – hasil penelitian

Merekomendasikan rumusan kebijakan berbasis penelitian dalam upayamengatasi permasalahan pembangunan

melalui networking

MANFAAT JARLIT PENDIDIKAN

8

Pemda

SDM di daerah dapat ditingkatkan mutunya berkaitan dengan kegiatan penelitiankebijakan, melalui: pelatihan, seminar, workshop, dll.

Memperoleh pengetahuan dan hasil penelitian kebijakan pendidikan yang dapat menjadibahan bagi penyusunan kebijakan di daerah.

Wawasan tentang pentingnya penelitian dalam merumuskan kebijakan menjadibertambah.

Puslitjak

dapat memanfaatkan Jarlit Daerah sebagai mitra dalam pelaksanaan penelitian-penelitian yang dilaksanakan

dapat menghimpun hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh Jarlit Daerah, yangselanjutnya dianalisis untuk memberikan masukan kepada pimpinan kementerian

1. kerjasama pelaksanaanpenelitian danpengembangan yangterkait denganpenetapan kebijakanpendidikan berbasisinformasi (informationbased decision making);

2. peningkatan mutu SDMdan kelembagaanpenelitian danpengembangan; dan

3. pertukaran informasihasil-hasil penelitian

KEGIATAN JARLIT PENDIDIKAN

9

PENINGKATAN KOMPETENSI• Penelitian kebijakan (policy research)• Analisis kebijakan (policy analysis)

KERJASAMA PENELITIAN KEBIJAKAN• Hibah penelitian kompetitif

SEMINAR HASIL-HASIL PENELITIAN:• Seminar hasil-hasil penelitian jarlit• Simposium Nasional Hasil Penelitian Pendidikan (tahunan)

PENERBITAN ARTIKEL DALAM JURNAL:• Jurnal Penelitian Kebijakan; Jurnal Penelitian Evaluasi; dan Jurnal Inovasi Pendidikan

BANTUAN TEKNIS:• Kegiatan penelitian• Penyusunan master plan pendidikan

LAINNYA: sesuai kebutuhan daerah & kemampuan pusat

DUKUNGAN PUSLITJAK

10

http://sippendidikan.kemdikbud.go.id/

http://kerjasamajarlit2014.com/

• Pusat: Balitbang Kemdikbud, Balitbang Kemenag, dan BalitbangKemdagri

• Provinsi: Bappeda, atau Balitbangda, Dinas Pendidikan, Kanwil Agama,perguruan tinggi, dll.

• Kabupaten/kota: Bappeda, atau Balitbangda, Dinas Pendidikan,Kantor Agama, perguruan tinggi, dll.

KOORDINATOR & ANGGOTA

14

MEKANISME KERJA• Jejaring kerja (networking)

3 aspek yang harus dipenuhi dalam pembentukan Jarlit:

PEMBENTUKAN JARLITdi KABUPATEN/KOTA

15

3. Dukungan SumberDaya (Tenaga,Fasilitas, Dana)

1. Keabsahan Secara Hukum

2. Dukungan Program Kerja

• Jarlit Kabupaten/Kota ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK)Bupati/Walikota.

• Dasar hukum pembentukan Jarlit a.l.1. UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional2. Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005-

2025, dan Jangka Menengah (2010-2014)3. Permendagri No 33/2007 tentang Penyelenggaraan Litbang4. Perda dan Perbup/Perwakot yang relevan;5. Permendagri No 20/2011 ttg pedoman penyelengaraan litbang di lingk.

Kemendagri & Pemda;6. Kemendagri No 070-360/2011 ttg pokok2 kode etik peneliti di lingk.

Kemendagri & Pemda;7. Surat Mendagri No 50/883/SJ tgl 21 maret 2011 ttg pedoman penyus. Prog

litbang di lingk. Kemendagri & Pemda tahun 20128. Peraturan Bersama Menteri Negara Ristek dan Mendagri Nomor 03Tahun 2011 dan Nomor 36 Tahun 2012 Tentang Penguatan SistemInovasi Daerah (SIDa).


16

1. Keabsahan secara hukum

Permendagri No. 20 Tahun 2011: Pasal 7 Ayat 21. menyusun kebijakan teknis, rencana, dan program, kelitbangan di

lingkungan pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota diwilayahnya;

2. melaksanakan kelitbangan di lingkungan pemerintahan provinsi;3. mengoordinasikan kelitbangan di lingkungan pemerintahan provinsi dan

pemerintahan kabupaten/kota di wilayahnya;4. membina BPP Kabupaten/Kota atau sebutan lainnya atau lembaga yang

menyelenggarakan fungsi kelitbangan;5. memberikan fasilitasi BPP Kabupaten/Kota atau sebutan lainnya atau

lembaga yang menyelenggarakan fungsi kelitbangan; dan6. memberikan rekomendasi regulasi dan kebijakan kepada Gubernur dan

SKPD di lingkungan provinsi.

17

BPP Provinsi atau sebutan lainnya atau lembaga yang menyelenggarakanfungsi kelitbangan memiliki tugas:


Permendagri No. 20 Tahun 2011: Pasal 7 Ayat 31. menyusun kebijakan teknis, rencana, dan program kelitbangan

pemerintahan kabupaten/kota;2. melaksanakan dan mengoordinasikan kelitbangan pemerintahan di

wilayah kabupaten/kota; dan3. Memberikan rekomendasi regulasi dan kebijakan kepada Bupati/Walikota

dan SKPD di lingkungan kabupaten/kota.

18

BPP Kab./Kota atau sebutan lainnya atau lembaga yang menyelenggarakanfungsi kelitbangan memiliki tugas:


19

Apa itu “KELITBANGAN”?

Kelitbangan adalah rangkaian kegiatan ilmiah(penelitian, pengembangan, pengkajian,penerapan, perekayasaan, dan pengoperasian)yang bertujuan menghasilkan pemahaman baru &mengembangkan penerapan praktis nilai & konteksilmu pengetahuan yang baru atau cara baru dalamrangka penyelenggaraan pemerintahan dalamnegeri di lingkungan Kementerian Dalam Negeri &Pemerintahan Daerah


KELITBANGANPemerintahan Dalam Negeri &

Pemerintahan Daerah

Penelitian

Pengembangan

Pengkajian

Penerapan

Perekayasaan

Pengoperasian

Permendagri No. 20 Tahun 2011Pasal 3 Ayat 2

6 (Enam) Aktivitas Utama


Kelitbangan

Keempat

Sumber DayaOrganisasi Lainnya

Pertama

PeningkatanKapasitas

Kelembagaan

Ketiga

Sumber DayaManusia (SDM)

Kedua

Ketatalaksanaan

4 (Empat) Aktivitas Pendukung!1. Keabsahan secara hukum

Permendagri No. 20 Tahun 2011Pasal 3 Ayat 3

Research

Penelitian

DevelopmentPengembangan

Engineering

Perekayasaan

Operation

Pengoperasian

Perekayasa

Peneliti

Mencari informasi ,data atau keteranganuntuk pembuktiankebenaran atauketakbenaran suatuhipotesis yangbekaitan dengansubyek IpTek

Mengembangkankaidah dan teoriyang sudah terbuktibenar untukmeningkatkanpemanfaatannyabagi terciptanyasuatu produkteknologi

Merealisasikan hasilpengembangandengan menciptakannilai , produk atauproses produksidenganmempertimbangkansemua aspek unsurteknologi(UU No 18/2002 Ttg Sistem Nasional IpTek)

Melaksanakanpenerapanoperasional produkperekayasaankepada pelanggan

Sinergisitas Agenda Kelitbangan Dalam“Pemantapan Kebijakan”


Perangkat Daerah & PNS DalamRUU Pemerintahan Daerah

Pasal 89(1) Perangkat daerah PROVINSI

terdiri atas:a. sekretariat daerah;b. sekretariat DPRD;c. inspektorat;d. dinas;e. badan;f. unit pelaksana daerah;

dang. lembaga lain yang

diamanatkan peraturanperundang-undangan.

Pasal 89(3) Perangkat daerah

KABUPATEN/KOTA terdiri atas:a. sekretariat daerah;b. sekretariat DPRD;c. inspektorat;d. dinas;e. badan;f. unit pelaksana daerah;g. KECAMATAN; danh. lembaga lain yang diamanatkan

peraturan perundang-undangan.


Pasal 97 ayat (3) – Badan DalamRUU Pemerintahan Daerah

(3) Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 ayat (1) huruf e dan ayat (3) huruf edibentuk untuk melaksanakan fungsi-fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerahmeliputi:

a. perencanaan;b. keuangan;c. kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;d. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN; dane. fungsi lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(4) Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diklasifikasikan:a. badan tipe A dibentuk untuk mewadahi pelaksanaan fungsi dengan beban kerja

yang besar;b. badan tipe B dibentuk untuk mewadahi pelaksanaan fungsi dengan beban kerja

yang sedang; danc. badan tipe C dibentuk untuk mewadahi pelaksanaan fungsi dengan beban kerja

yang kecil.

(5) Penentuan beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) didasarkanpada jumlah penduduk, luas wilayah, dan kemampuan keuangan daerah untuk urusan


2. Dukungan program Kerja Program kerja dalam memberikan layanan pendidikan

yang terbaik kepada masyarakat.

Program awal tahun: pembentukan tim teknis &penguatan kapasitas. Tahun berikutnya, kerjasamapelaksanaan analisis dan penelitian kebijakan.

3. Dukungan Sumber Daya Sumber Daya Manusia (tenaga)

Fasilitas

Dana


25

PUSLITJAK BALITBANGDA/BAPPEDA/DINAS DIK

PROV/KAB/KOTA

(1 ) (alt.1) sosialisasi

(a) konsultasi(alt.2)

(b) Informasi pembentukan

(2) lapor

GUB/BUP/WLKOTA

(6) Kirim SK

(3) Sosialisasi kpd instansi terkaitDinas Naker, Kant.Statistik, PT, Kanwi/Kandep Agama, LSM, dll

(4) penyusunan

Konsep SK pembentukan(5) Penandatanganan SK

(7) tindak lanjut kerjasama

26

JARLIT YANG SUDAHTERBENTUK s.d. Desember 2013

27

Sudah terbentuk Belum Terbentuk

32 Provinsi

Papua Barat

274 Jarlit Kabupaten/Kota

KERJASAMA PENELITIAN JARLIT DAERAH DAN PUSLITJAK

27

5550

25

40

0

10

20

30

40

50

60

2012 2013 2014

Usulan Diterima

BAPPEDA/BALITBANGDA KETUA PENELITIAN JUDUL PENELITIAN

Kab. Langkat Drs. H. Mulyono, M.Si Kajian Implementasi Pendidikan Karakter Secara Terpadu dalam KegiatanPembelajaran di Kabupaten Langkat

Kab. Lebak Drs. Mutakin Lutfi, M.Si Efektivitas Pelaksanaan EDS untuk Perencanaan Peningkatan Mutu SMP diKabupaten Lebak

Kota Singkawang Dra. Bety Putranti, M.PDImplementasi Kebijakan Pemerintah dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakterdi Kota Singkawang (Studi Eksploratoris Kesiapan Implementasi PendidikanKarakter di Satuan Pendidikan Kota Singkawang)

Kab. Banjarnegara Haryanto Agus Setyadi, ST., M.SiStudi Komparasi Antara Siswa SMP RSBI dan SMP SSN Pada PeningkatanKemampuan Pemahaman Siswa Dalam Mempelajari Sains MenggunakanDesain Pembelajaran Berbasis Masalah di Kabupaten Banjarnegara

Kab. Bengkulu Utara Agus Haryanto, SE., MM Peran Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada SatuanPendidikan SMP Negeri di Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara

Prov. Sumut Dwi Endah Purwanti, S.S., M.Si Penerapan Standar Pendidikan Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional(RSBI) di Sumatera Utara

Prov. Jateng Drs. Mursid Zuhri, M.Si Pelayanan Pendidikan Daerah Khusus Perbatasan Antar Provinsi di JawaTengah

Kota Yogyakarta Drs. Hajar Pamadhi, MA Efektivitas Kebijakan Sertifikasi Guru (Studi Evaluasi Terhadap KompetensiGuru Bersertifikasi di Kota Yogyakarta)

Kota Banjarmasin Dr. Sarbaini, M.Pd Pemetaan Tes UASBN SDN di Kota Banjarmasin

Kab. Dharmas Raya Drs. Zulmardi, M.Si Analisis Kebutuhan Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Dharmas Raya Tahun2012

Kota Sukabumi Dr. H. Kohar Pradesa, M.Pd Implementasi Pendidikan Karakter di Persekolahan

Kota Tangsel Dr. Ir. Musni Ahyani, M.M Analisis Alokasi Pembiayaan Pendidikan dalam APBD Kota Tangerang SelatanTahun 2009 - 2012

KERJASAMA PENELITIAN JARLIT DAERAH DAN PUSLITJAKTAHUN 2012


Kota BandarLampung Winaryanti, SE Analisa Kinerja Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi

pada SMP Negeri 2 Kota Bandar Lampung)

Kota Banjar Baru Dra. Fatimah, M.Hum Kajian Terhadap Keberadaan, Efisiensi, Efektivitas dak KeberlanjutanProgram RSBI di Kota Banjar Baru

Kab. Barito Kuala Drs. Nurmansyah, MM Analisis Biaya Satuan Pendidikan di Kabupaten Barito Kuala

Kab. Tanah Laut Mariatul Kiptiah, S.Pd., M.Pd Integrasi Pendidikan Karakter dalam pembelajaran di SDN Kabupaten TanahLaut

Kab. Tanah Bumbu Muhammad Rahmatullah, M.Pd Kajian Implementasi Kebijakan Sekolah Gratis pada Pendidikan Dasar diKabupaten Tanah Bumbu

Kab. Tapin Drs. Wajidi Dampak Otonomi Daerah Terhadap Kebiajakn Operasional Pada TingkatSekolah di Kabupaten Tapin

Kab. KotaBaru Prof. Dr. Suratno, M.Pd Kajian Pendanaan dan Pembiayaan BOS Pada Pendidikan Dasar diKabupaten Kotabaru - Kalimantan Selatan

Kab. Hulu SungaiTengah Ellyn Normelani, M.Pd Kajian Pemanfaatan Tunjangan Sertifikasi Pada Guru - Guru di SDN Se

Kabupaten Hulu Sungai TengahKab. Banjar Suyidno, S.Pd., M.Pd Pemetaan Kompetensi Guru SD di Kabupaten Banjar

Kab. Lampung Utara Yusrizal, S.Sos., M.M Pengaruh Komunikasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru di SMPNegeri 3 Kotabumi Kab. Lampung Utara

Kab. Rembang Mardi, S.Pd., M.TPengaruh Limitasi 20 Persen Alokasi Dana BOS Untuk PembayaranHonorium Terhadap Pendapatan GTT dan PTT di Sekolah di KabupatenRembang

Kab. Sumedang Hj. Reni Fahdini, S.Pd., M.Si Analisis Indikator Pendidikan dalam Rangka Perintisan Wajib Belajar 12Tahun di Kabupaten Sumedang

Kota Tebing Tinggi Drs. Rehmuli Karo Karo, MIP Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Kualitas Pendidikan di Kota Tebing Tinggi



Kab. Kapahiang Pi isman, SE,M.Si Kajian Kebijakan Desentralisasi Pendidikan dasar danmenengah di Kab.Kepahian

Kota Sukabumi Dr. H. Kohar Pradesa, M.Pd Peningkatan profesionalime guru dalam meningkatkanprestasi akademik berkelanjutan berdasarkan kurikulum 2013

Propinsi Sulteng Dr. H. Asep Mahpudz, M.Si

Analisis Kebijakan Peningkatan Kompetensi DanProfesionalisme Guru Dalam Rangka Meningkatkan MutuPenyelenggaraan Pendidikan Dasar Di Kabupaten Sigi ProvinsiSulawesi Tengah

Kab.Tanggamus Hery Apriansyah, ST., MIP Studi Kelayakan SMP Unggulan Guna PengimplementasianSekolah Unggulan Tingkat SMP Di Kabupaten Tanggamus

Propinsi Lampung Winaryanti, SE Analisis Kebijakan Pendidikan Sistem Ganda SekolahMenengah Kejuruan Di Provinsi Lampung

Kota Yogyakarta Drs. Hajar Pamadhi, MAPeningkatan Profesionaisme Guru dan Implikasina terhadapskor nilai Ujian Nasional dan Implementasi kurikulum 2013 dikota Yogyakarta

Kab. Dharmasraya Drs. Zulmardi, M.Si Pengkajian Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah di Kab.Dharmasraya tahun 2013

Kab. Nganjuk Drs. H. BUDIONO, M.Ed Pengkajian Peningkatan Profesionalisme Guru Melaui IctTerhadap Prestasi Belajar Siswa Di Kabupaten Nganjuk

Kota Metro

1. Kartini, S.Sos 1. Kajian Tentang Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah diKota Metro

2. Ridwan Saifuddin, S.E., M.Si. 2. Kajian Tentang Peningkatan Profesionalisme Guru di KotaMetro

3. Kartini, S.Sos 3. Program Pendidikan Menengah Universal Sebagai LompatanSignifikan Di Kota Metro

4. Ridwan Saifuddin, S.E., M.Si. 4. Analisis Efektivitas Pelaksanaan Program BantuanOperasional Sekolah (BOS) SMP Negeri Di Kota Metro

Kab. Magelang Anjar Prasetyo Kajian Pencapaian Standar Nasional Pendidikan dan EkonomiPasca Pembatalan Status RSBI di Kota Magelang



Kota Banjarbaru Ali Rahman, M.PdPengkajian Desentralisasi Pendidikan; Ketersediaan Sarana danPrasarana dan Porsi pendanaan antara Pemerintah Pusat danDaerah serta Kemampuan Fiskal Pemerintah Kota Banjabaru

Kab. Rembang Mardi, S.Pd,MT

Pengaruh Ketersediaan Sarana Pendidikandan biaya penyediaansarana dan prasarana terhadap prestasi akademik satuanpendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dikabupaten Rembang

Kab. Blora Drs. Slamet, MM, M.Pd Studi Implementasi Kewenangan Urusan Pemerintahan BidangPendidikan Kabupaten Blora

Kota Singkawang Aria Djalil, MA., Ph.DKualitas Guru Sebagai Faktor Penentu Dalam Meningkatkan KinerjaSiswa: Keterkaitan antara profesionalisme guru dengan skor UN danUASBN

Kab. Tapin Dra. Fatimah, M.HumPengkajian Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Ketersediaan danPemanfaatan Sarana Prasarana, Biaya Satuan Penyediaan SaranaPrasarana dan Prestasi Akademik Peserta Didik Di Kabupaten Tapin

Kab. Hulu Sungai Utara Mariatul Kiptiah, S.Pd, M.PdKajian Pemanfaatan Dana Bos Dalam Meningkatkan Prestasi BelajarSiswa Sekolah Dasar Di Kabupaten Hulu Sungai Utara KalimantanSelatan

Kab. Tanah Laut DR. Sarbaini, M.PdPENGKAJIAN PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU; Identifikasi

Kompetensi Guru dan Sumbangannya Terhadap Prestasi AkademisSiswa Di Kabupaten Tanah Laut

Kota Banjarmasin Prof. Dwi Atmono, M.Pd., M.Si Pemetaan Pencapaian Standar Nasional Pendidikan JenjangPendidikan Dasar Dan Menengah Di Kota Banjarmasin

Kab. Banjar Suyidno, M.Pd Kesiapan Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Universal (PMU)Di Kabupaten Banjar

Kab. Hulu Sungai Selatan Ellin Normellany, M.Pd Kompetensi Guru Ips Terpadu Di SMP Se-Kabupaten Hulu SungaiSelatan



Kab. Kotabaru Prof. Dr. Suratno, M.Pd Kajian Penyelenggaraan Program Pendidikan MenengahUniversal Di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan

Kab. Tabalong Herry Susanto, M.Pd Kajian Implementasi Kebijakan Desentralisasi Pendidikan PadaPendidikan Dasar dan Menengah Di Kabupaten Tabalong

Kab. Tanah Bumbu Muhammad Rahmattullah, M.Pd Kajian Kesiapan Penyelenggaraan Program PendidikanMenengah Universal Di Kabupaten Tanah Bumbu

Kab. Barito Kuala Mahmudah Hasanah, M.Pd Pengkajian Mutu Pendidikan Dasar Dan Menengah diKabupaten Barito Kuala

Kab. Balangan Monry FNGR, S.Pd Kajian Implementasi Program Pendidikan Menengah UniversalPada Sma Dan Smk Di Kabupaten Balangan

Kab. Sukabumi Adam, S.Pd.,M.Pd Program wajar Dikdas 9 tahun yang berkelanjutan di kab.Sukabumi

Kota Semarang Drs. Mursid Zuhri, Msi Relevansi Pendidikan di Jawa Tengah

Kab. Padang Pariaman DR. TEGUH WIDODO, A.KS, M.TP Analisis Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Pendidikan SekolahDasar Dan Menengah Di Kabupaten Padang Pariaman

Kota Medan Dr. Irsan, M.Si. Pengkajian Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (Spm)Jenjang Pendidikan Dasar Di Kota Medan Tahun 2013

Kab. Kerinci Atmir,SE,M.Si Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru UntukMeningkatkan Mutu Pendidikan Di Kabupaten Kerinci.



Kab. Lampung Utara Dewi Setiyawati, SP., MSE., MSc Kajian Efektifitas Desentralisasi Pendidikan Di Kabupaten Lampung Utara

Kab. Banjarnegara Haryanto Agus S, St, Msi Analisis Belanja Publik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara

Kota ProbolinggoDra. Musringah, MM Implementasi Profesionalitas Guru Dalam Pelaksanaan Tugas Pada Lembaga Pendididkan

Dasar di Kota ProbolinggoAhmad Fais, S.Sos.I, M.Si Pengkajian Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah di Kota ProbolinggoDrs. H. Abd Aziz RM, M.H. Strategi Perluasan Akses Pendidikan Menengah dii Kota Probolinggo

Kab. Tomohon Ni Nengah Vera Utari, SS.MSi Kajian Pengembangan dan Peningkatan Profesionalisme Guru

Kab. Lebak Drs. Muttakin Lutfi, M.Si Analisis Perhitungan Biaya Operasional Satuan Pendidikan Tingkat SLTA Di Kabupaten LebakTahun 2013

Propinsi Sulut Dr. Robert R. Winerungan, M.Si Analisis Kompetensi Dan Kinerja Guru Dalam Mengiplementasi Kurikulum 2013 Di ProvinsiSulawesi Utara

Kota Bogor Maman Iskandar, S.Pd, MT Analisis Sebaran Tenaga Pendidik Dalam Upaya Pemenuhan Tenaga Pendidik YangProfesional Pada Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah D1 Kota Bogor

Kab. Temanggung Drs. Hendro Martono, M.Pd. Studi Kasus Strategi Pengembangan Kabupaten Temanggung Sebagai Kabupaten VokasiDalam Menopang MP3EI

Kota Gorontalo Hj. MEIDY N. SILANGEN, S.Pi,M.Si

Analisis Kebijakan Pembinaan Dan Pengembangan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar DiKota Gorontalo

Kota Palu Dr. H. Sudarman Bennu, M.Pd Pengkajian Profesionalisme Guru Sekolah Dasar di Kota Palu

Kab. Bengkulu Utara Drs. Kisro Zanito, MMHubungan Kompetensi dan Karakteristik Guru Dalam Upaya Meningktkan KemampuanProfesionalismenya Terhadap Keberhasilan Belajar Siswa SMK Yang ada Di Kab. BengkuluUtara

Kab. Sumedang Hj. Reni Fahdini, S.Pd., M.Si Identifikasi Kompetensi Guru Sebagai Cerminan Profesionalisme Tenaga Kependidikan diKabupaten Sumedang

Kab. Seram BagianBarat

Dr. Dominggus Rumahlatu,M.Pd

Analisis Mutu Proses Pembelajaran Pada Jenjang Sekolah Dasar dan Menengah diKabupaten Seram Bagian Barat

Propinsi SumateraUtara Dwi Endah Purwanti, S.S., M.Si. Analisis Kebutuhan Pendidikan Kejuruan Dalam Mendukung Pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke Di Provinsi Sumatera Utara

Kab. Sidoardjo Didik Hariyanto, M.Si Analisa Pelaksanaan Delapan Standar Nasional Pendidikan Pada Sekolah Menengah PertamaDi Kabupaten Sidoardjo


POLA PIKIR LEMBAGA PENELITIAN DANPENGEMBANGAN

3

POLA PIKIR LEMBAGA LITBANGASPEK LAMA BARUKESADARAN MELAKUKAN PENELITIAN MELAKUKAN PENELITIAN

SETELAH ADANYA SEBAGAI KEPEKAANPERISTIWA ATAU ISU TERHADAP ISU-ISU YANG

(REAKTIF) MUNCUL (PROAKTIF)

IDENTIFIKASI BERPIKIR DALAM BERINTERAKSI DENGANMASALAH LINGKUP INTERNAL (UNIT BERBAGAI UNIT ATAU

SENDIRI) PEMANGKU KEPENTINGAN

PELAKSANAAN INDIVIDU ATAU TIM BERSINERGI DANBERANGGOTAKAN BERKOLABORASI DENGANLEMBAGA SENDIRI PIHAK LUAR

HASIL DIGUNAKAN SEBAGAI DIKOMUNIKASIKAN DANPRODUKSI SENDIRI ATAU DIPUBLIKASIKAN

ANGKA KREDIT (PENGGUNAAN TIK)

PENDANAAN TERGANTUNG APBN ATAU BERMITRA DENGAN BERBAGAIAPBD LEMBAGA DI DALAM MAUPUN

LUAR NEGERI

20

FOKUS KEGIATAN LITBANG

Memberikan rekomendasikebijakan melalui penelitian danpengembangan yang terintegrasidan terkini melalui sinergidengan berbagai unit sertalembaga terkait

“integrated - updated policy recommendations”10 21

KEBIJAKAN DAN PENELITIAN

3

KEBIJAKAN PUBLIK

Monitoring danEvaluasiSistem Setting

Analisis Kebijakan Publik

Sistem-Proses

Alternatif danMasalahFeed backAnalisis Implementasi

-Siklus Rekomendasi

Peran InformasiDampakImplementasi

13 23

KEBIJAKAN DAN PENELITIANDALAM KONTEKS EFEKTIF DAN EFISIEN

PERMASALAHANIMPLEMENTASIIMPLEMENTASI

KEBIJAKAN (KRITIKAN,KENDALA,KESENJANGAN IMPLEMENTASI)

SEGERA1. ANGGARAN (<<<<) KAJIAN/EVALUASI2. SDM - (terbatas)

TIK

1. LINGKUP ++++PROVINSI2. AKURASI >>>

KAB/KOTA 3. KEAKTUALAN DATAMASYARAKAT+++++

PTDUDILSM

24

KONSEP EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS

(Integrasi)Proses

Efisiensi &Efektivitas(Mengurangi Input,Meningkatkan Hasil)

Birokrasi

(Berbagi) (Sentuhan)Sumberdaya TIK

BEBERAPA ISU AKTUALTERKAIT PENELITIAN KEBIJAKAN

3

Apa reaksi Saudara terhadap isu ini?

35

•fenomena

Pendidikan Agama Islam = Islamic Education, Seni Budaya = Art and Culture,Bimbingan dan Penyuluhan = Counseling/BK

44,10 41,43 44,95 45,53

Pedagogik Profesional Peda + Prof TK 26,661 44.95 46.20 45.84 SD 436,608 42.36 41.93 42.06 SMP 215,734 47.08 52.96 51.26 SMA 131,052 45.08 48.91 47.72 SMK 62,710 48.67 50.31 49.78 SLB 5,368 43.32 44.15 43.90

NASIONAL 878,133 44.46 46.42 45.85

JENJANG Jml PesertaRata-rata

0

10

20

30

40

50

60

TK SD SMP SMA SMK SLB

44.9542.36

47.08 45.0848.67

43.3246.20

41.93

52.9648.91 50.31

44.15

Pedagogik Profesional

Hasil UKG Tahun 2012 per JenjangPerbandingan Kompetensi Pedagogi & Profesional

Distribusi Nilai UKG per Jenjang dan KompetensiHasil UKG Tahun 2013: Perbandingan Kompetensi Pedagogi & Profesional

44,10 41,43 44,95 45,53

50

0

10

20

30

40

50

60

TK SD SMP SMA SMK SDLB

46.9141.83

49.33 49.86 49.91 50.09

57.58

44.47

50.6054.03

51.66

44.92

Pedagogik ProfesionalPedagogik Profesional Peda + Prof

TK 109.388 46,91 57,58 54,38 SD 290.707 41,83 44,47 43,68 SMP 81.910 49,33 50,60 50,22 SMA 37.574 49,86 54,03 52,77 SMK 38.078 49,91 51,66 51,09 SLB 4.199 50,09 44,92 46,47

NASIONAL 561.856 45,06 49,05 47,84

JENJANG Jml PesertaRata-rata

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (BPSDMPK-PMP)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

51

MAPEL BAHASA INDONESIA DAN SASTRA SMP (PEDAGOGI)

No Indikator JenisJmh

Pesertaf

benar% f

benar f salah % f salah

1 Diberi deskripsi suatu komponen RPP, gurudapat menentukan pilihan yang menggambarkanpengembangan komponen tersebut.

pedagogik 26,685 1,706 6.39% 24,979 93.61%

2 Diberi jenis karakteristik peserta didik dalampembelajaran bahasa Indonesia), guru dapatmengidentifikasikannya dengan benar.

pedagogik 26,685 3,131 11.73% 23,554 88.27%

3 Diberi suatu rumusan indikator pencapaiansuatu KD pembelajaran bahasa Indonesiatertentu, guru dapat menentukan rumusantujuan pembelajaran yang sesuai.

pedagogik 26,685 3,937 14.75% 22,748 85.25%

4 Diberi pernyataan tentang rancanganpembelajaran, guru dapat menentukan pilihanlangkah-langkah rancangan pembelajaran.

pedagogik 26,685 7,160 26.83% 19,525 73.17%

5 Diberikan suatu rumusan KD, indikator atautujuan pembelajaran bahasa Indonesia tertentu,guru dapat menentukan pendekatan, strategi,metode, atau teknik pembelajaran.ng akandipergu

pedagogik 26,685 7,193 26.96% 19,492 73.04%

6 Disediakan sebuah kasus , guru dapatmenentukan dialog yang tepat terhadap kasustersebut,

pedagogik 26,685 7,665 28.72% 19,020 71.28%

MAPEL BIOLOGI SMA (PEDAGOGI)

No Indikator Jenis JmhPeserta

fbenar

% fbenar

f salah % f salah

1 Menginformasikan hasil penilaian dan evaluasikepada pemangku kepentingan

pedagogik 8,368 254 3.04% 8,114 96.96%

2 Disajikan beberapa pilihan judul PTK, pesertamampu menunjukkan judul PTK yang tidak tepat

pedagogik 8,368 814 9.73% 7,554 90.27%

3 Memahami beberapa teori belajar dalammembelajarkan biologi

pedagogik 8,368 2,210 26.41% 6,158 73.59%

4 Mendeskripsikan karakteristik perkembanganpeserta didik SMA berkaitan dengan aspekintelektual.

pedagogik 8,368 2,226 26.60% 6,142 73.40%

5 Memilih penggunaan TIK yang tepat dalammembelajarkan suatu konsep dalam biologi

pedagogik 8,368 3,839 45.88% 4,529 54.12%

6 Disajikan suatu kasus, peserta mampumenunjukkan refleksi terhadap pembelajaranyang telah dilaksanakan

pedagogik 8,368 3,908 46.70% 4,460 53.30%

MAPEL BIOLOGI SMA (PROFESIONAL)

No Indikator Jenis JmhPeserta

fbenar

% fbenar

f salah % f salah

1 Menjelaskan ilmu terkini di bidang ekologi profesional 8,380 359 4.28% 8,021 95.72% 2 Menyebutkan gaya antar molekul dalam

peristiwa transpor air pada jaringan xylem profesional 8,380 695 8.29% 7,685 91.71%

3 Menjelaskan pokok-pokok pikiran teori evolusiDarwin

profesional 8,380 1,307 15.60% 7,073 84.40%

4 Menjelaskan tentang vitamin D profesional 8,380 1,420 16.95% 6,960 83.05% 5 Menunjukkan ketergantungan sistem

pernapasan pada sistem saraf dalammekanisme pernapasan

profesional 8,380 1,431 17.08% 6,949 82.92%

6 Memahami gametogenesis pada pautan gen profesional 8,380 1,642 19.59% 6,738 80.41%

Rasio Siswa:Guru di SD (Negeri & Swasta)Tahun 2009/2010

Sumber: diolah dari PSP danPMPTK

131414141415151515151515161616161717181818181819

2223242424

2525

2628

0 5 10 15 20 25 30

Sulawesi TenggaraKalimantan Selatan

Sulawesi TengahGorontalo

Sulawesi SelatanNanggroe Aceh Darussalam

Kalimantan TengahSumatera BaratSulawesi BaratSulawesi UtaraDI Yogyakarta

JambiMaluku

Jawa TimurSumatera Selatan

BengkuluBangka Belitung

Kalimantan TimurLampung

Kalimantan BaratNusa Tenggara Barat

Kepulauan RiauSumatera Utara

RiauDKI Jakarta

Jawa TengahNusa Tenggara Timur

BaliJawa Barat

BantenPapua Barat

Maluku UtaraPapua

SD

Nasional =18

Rasio Minimal Siswa:Guru

Jenjang PP 74/2008 PermendiknasNo. 41/2007

SD 1:20 1:28

Secara Nasional Rasio SD saat ini adalah 1:18.Hal ini menunjukkan bahwa rasio berada dibawah standar minimal PP 74 danPermendiknas No.41

Sumber: diolah dari PSP danPMPTK

Rasio Siswa:Guru di SMP (Negeri & Swasta)Tahun 2009/2010

Rasio Minimal Siswa:Guru

Jenjang PP 74/2008 PermendiknasNo. 41/2007

SMP 1:20 1:32

Secara Nasional Rasio di SMP saat ini adalah 1:17.Hal ini menunjukkan bahwa rasio berada di bawahstandar minimal PP 74 dan Permendiknas No.41

1414141415161616161717171717181818

191919192020202121

222222

242626

28

0 5 10 15 20 25 30

GorontaloDI YogyakartaSulawesi Utara

Sumatera BaratSulawesi Tenggara

Nanggroe Aceh DarussalamJambi

Kalimantan TengahKalimantan Selatan

MalukuSulawesi SelatanSumatera UtaraSulawesi Tengah

RiauSumatera Selatan

BengkuluLampung

DKI JakartaJawa Timur

PapuaKalimantan Timur

Sulawesi BaratKalimantan Barat

Papua BaratKepulauan Riau

Nusa Tenggara BaratBangka Belitung

Maluku UtaraJawa Tengah

BaliJawa Barat

Nusa Tenggara TimurBanten

SMP

Sumber: diolah dari PSPdan PMPTK

Distribusi Guru Tidak Merata Antar Wilayah

55%68%

52%

17%

-34%-21%

-37%-66%

-80%

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

Total Kota Desa Terpencil

P% sekolah kelebihan guru % Sekolah kekurangan guru

• Terdapat ketimpangan ketersediaan guru antara perkotaan dan pedesaan(68% sekolah di perkotaan dan 52% sekolah pedesaan kelebihan guru);

• 66% Sekolah di daerah terpencil kekurangan guru.

1. APAKAH KITA HARUS BERDIAMDIRI TERHADAP BERBAGAI ISUPENDIDIKAN YANG ADA DIKAB./KOTA/PROV. BAPAK/IBU?

2. APAKAH KITA MENYERAHKANKEPADA PIHAK LAIN UNTUKMENCARI SOLUSI TERHADAP ISU-ISU PENDIDIKAN TERSEBUT?

3. APAKAH KITA MEMBIARKAN ISU-ISU TERSEBUT MENJADIPERMANEN DARI WAKTU KEWAKTU?

53

1. KATAKAN “TIDAK”

2. KATAKAN“KITA YANG AKANMENJADI PEMECAH MASALAHYANG ADA”

3. KATAKAN “KITA YANG AKANBEKERJA KERAS MELALUIPENELITIAN UNTUK MENDAPATKANALTERNATIF SOLUSI DANREKOMENDASI KEBIJAKANUNTUK DAERAH BAPAK/IBU YANGTERCINTA”

“

54

Bermula dari kesulitan menentukan arah

Kemudian mempunyai tujuan yang berbeda

Akhirnya sulit menyatukan tujuan

Walaupun beda peran tetap satu tujuan

Untuk saling mendukung satudengan lainnya

Akhir dari perjalanan: ke depanyang lebih baik

PUSA

T PE

NEL

ITIA

N K

EBIJ

AKAN

, BAL

ITBA

NG

, KEM

DIK

BUD

6868

konsep jarlit dan peran penelitian kebijakan · pdf filenegeri di lingkungan kementerian dalam...

Documents