amp sistem pernapasan

46
ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Sederajat Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XI / II Topik : Struktur dan fungsi sel pada system pernapasan. Alokasi waktu : 3 minggu x 4 jam pelajaran (6 kali pertemuan) = 2 x 45 menit (Pertemuan 1) 2 x 45 menit (Pertemuan 2) 2 x 45 menit (Pertemuan 3) 2 x 45 menit (Pertemuan 4) 2 x 45 menit (Pertemuan 5) A. Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung, jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Upload: apuadi-antonio

Post on 04-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Analisis Materi Pembelajaran

TRANSCRIPT

Page 1: AMP Sistem Pernapasan

ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Sederajat

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI / II

Topik : Struktur dan fungsi sel pada system pernapasan.

Alokasi waktu : 3 minggu x 4 jam pelajaran (6 kali pertemuan) = 2 x 45 menit (Pertemuan 1)

2 x 45 menit (Pertemuan 2)

2 x 45 menit (Pertemuan 3)

2 x 45 menit (Pertemuan 4)

2 x 45 menit (Pertemuan 5)

A. Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung, jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Page 2: AMP Sistem Pernapasan

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar :

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun system dan bioproses

yang terjadi pada makhluk hidup.

1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.

1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan

ajaran agama yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen,

berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai,

berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan

percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan

dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya

sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi

literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.

4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan

sistem respirasi manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.

4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran udara dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok

pada remaja untuk menentukan keputusan

Page 3: AMP Sistem Pernapasan

Pertemuan 1 (2 x 45 menit)

Indikator Materi Pokok Uraian Materi Pendekatan/

Model/ Metode Soal Jawaban Waktu Sumber

3.8.1.

Menjelaskan

struktur,

fungsi dan

proses sistem

pernapasan

pada

manusia.

1) Struktur

sistem

pernapasan

pada

manusia

2) Fungsi

sistem

pernapasan

pada

manusia.

3) Proses

sistem

pernapasan

pernapasan

pada

manusia

a) Pada

manusia,

organ

pernapasan

utamanya

adalah paru-

paru (pulmo)

dan dibantu

oleh alat-alat

pernapasan

lain.

Alat Pernapasan

Manusia:

a) Rongga

Hidung

Merupakan alat

pernapasan paling

awal yang dilalui

Pendekatan:

Scientific

Model

pembelajaran :

discovery

Metode

Pembelajaran:

Ceramah,

diskusi dan

tanya jawab

1. Jelaskan

Struktur

sistem

pernapasan

pada

manusia !

2. Jelaskan

Fungsi

sistem

pernapasan

pada

manusia !

3. Jelaskan

Proses sistem

pernapasan

pernapasan

pada

manusia !

1) Pada manusia, organ

pernapasan utamanya

adalah paru-paru

(pulmo) dan dibantu

oleh alat-alat

pernapasan lain.

Alat Pernapasan

Manusia:

a) Rongga Hidung

Merupakan alat

pernapasan paling

awal yang dilalui

udara. Di rongga

hidung terdapat

rambut2 dan selaput

lender Faring (tekak)

Merupakan rongga

pertigaan ke arah

2 x 45” Rachmawat

i, Faidah.

Dkk. 2009.

Biologi :

untuk

SMA/ MA

Kelas XI

Program

IPA.

Jakarta:

Pusat

Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

Purnomo.

Dkk. 2009.

Biologi

Kelas XI

untuk SMA

dan MA.

Jakarta:

Pusat

Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

Page 4: AMP Sistem Pernapasan

udara. Di rongga

hidung terdapat

rambut2 dan selaput

lender Faring (tekak)

Merupakan rongga

pertigaan ke arah

kerongkongan

(esophagus) batang

tenggorokan dan

saluran rongga hidung.

Laring (pangkal

tenggorokan)

Terdiri dari lempengan

2 tulang rawan yang

membentuk jakun.

Bagian dalam

dindingnya digerakkan

oleh otot untuk

membuka dan

mennutup glottis.

kerongkongan

(esophagus) batang

tenggorokan dan

saluran rongga

hidung. Laring

(pangkal

tenggorokan)

Terdiri dari

lempengan 2 tulang

rawan yang

membentuk jakun.

Bagian dalam

dindingnya

digerakkan oleh otot

untuk membuka dan

mennutup glottis.

b) Trakea (batang

tenggorokan)

Letak pada leher

depan

keronggkongan.

Diastuti,

Renni.

2009.

Biologi 2

untuk

SMA/MA

Kelas X.

Jakarta:

Pusat

Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

Page 5: AMP Sistem Pernapasan

b) Trakea

(batang

tenggorokan)

Letak pada leher

depan keronggkongan.

Berbentuk pipa,

tersusun gelang-gelang

tulang rawan.

Dindingnya dilapisi

jaringan epitel silindirs

bersira dan

berlendirlapisan tulang

rawan dengan otot

polos nya dan lapisan

terluar yang terdiri

jaringan pengikat.

c) Bronkus

(cabang

batang

tengorokan )

Berbentuk pipa,

tersusun gelang-

gelang tulang rawan.

Dindingnya dilapisi

jaringan epitel

silindirs bersira dan

berlendirlapisan

tulang rawan dengan

otot polos nya dan

lapisan terluar yang

terdiri jaringan

pengikat.

c) Bronkus (cabang

batang tengorokan )

Merupakan bagian

yang

menghubungkan

trakea dan paru paru,

terdapat pada paru

paru kanan dan kiri,

terdiri dari

Page 6: AMP Sistem Pernapasan

Merupakan bagian

yang menghubungkan

trakea dan paru paru,

terdapat pada paru

paru kanan dan kiri,

terdiri dari lempengan

tulang rawan,

dindingnya terdiri dari

otot halus, bronkus

bercabang- cabang

membentuk

bronkiolus.

d) Bronkeolus

Berbentuk saluran

dengan dinding

semakin tipis, tidak

terdapat tulang rawan

dan tidak bersilra.

Pada ujung ahir

terdapat gelembung

gelembung yang

lempengan tulang

rawan, dindingnya

terdiri dari otot halus,

bronkus bercabang-

cabang membentuk

bronkiolus.

d) Bronkeolus

Berbentuk saluran

dengan dinding

semakin tipis, tidak

terdapat tulang rawan

dan tidak bersilra.

Pada ujung ahir

terdapat gelembung

gelembung yang

dinding

luarnyamempunyai

gelembung-

gelembung halus

disebut alveolus.

e) Paru paru (pulmo)

Page 7: AMP Sistem Pernapasan

dinding

luarnyamempunyai

gelembung-gelembung

halus disebut alveolus.

e) Paru paru

(pulmo)

Letak dironga dada

dan diatas sekat

diafrahma. Dilapisi

oleh selaput elastic

yang disebut pleura.

2) Fungsi beberapa

alat-alat sistem

pernapasan pada

manusia:

a) Rongga Hidung.

Rongga hidung

memiliki fungsi,

yaitu: menyaring

udara yang masuk

f) Letak dironga dada

dan diatas sekat

diafrahma. Dilapisi

oleh selaput elastic

yang disebut pleura.

2) Fungsi beberapa alat-

alat sistem

pernapasan pada

manusia :

a) Rongga

Hidung.

Rongga hidung

memiliki fungsi,

yaitu: menyaring

udara yang masuk

hidung;

menghangatkan

udara sehingga udara

dari luar akan sama

suhunya dengan

Page 8: AMP Sistem Pernapasan

hidung;

menghangatkan

udara sehingga udara

dari luar akan sama

suhunya dengan

tubuh; dan

melembapkan udara.

b) Faring (tekak).

Faring berfungsi

sebagai jalannya

udara dan makanan.

c) Laring (pangkal

tenggorokan).

Laring memiliki

katup yang disebut

epiglotis. Pada saat

menelan makanan,

epiglotis tertutup

sehingga makanan

tidak masuk ke

tenggorokan tetapi

tubuh; dan

melembapkan udara.

b) Faring (tekak).

Faring berfungsi

sebagai jalannya

udara dan makanan.

c) Laring (pangkal

tenggorokan).

Laring memiliki

katup yang disebut

epiglotis. Pada saat

menelan makanan,

epiglotis tertutup

sehingga makanan

tidak masuk ke

tenggorokan tetapi

menuju

kerongkongan.

d) Trakea (batang

tenggorokan).

Bagian dalam trakea

Page 9: AMP Sistem Pernapasan

menuju

kerongkongan.

d) Trakea (batang

tenggorokan).

Bagian dalam trakea

terdapat sel-sel epitel

bersilia yang

mempunyai fungsi

untuk mengeluarkan

benda asing yang

masuk ke alat

pernapasan bersama

udara.

e) Bronkus (cabang

batang tengorokan).

Bronkus adalah

saluran yang

menghubungkan

trakea dengan paru-

paru. Bronkus kanan

menghubungkan

terdapat sel-sel epitel

bersilia yang

mempunyai fungsi

untuk mengeluarkan

benda asing yang

masuk ke alat

pernapasan bersama

udara.

e) Bronkus (cabang

batang tengorokan).

Bronkus adalah

saluran yang

menghubungkan

trakea dengan paru-

paru. Bronkus kanan

menghubungkan

trakea dengan paru-

paru kanan dan

bronkus kiri

menghubungkan

trakea dengan paru-

Page 10: AMP Sistem Pernapasan

trakea dengan paru-

paru kanan dan

bronkus kiri

menghubungkan

trakea dengan paru-

paru kiri.

3) Proses sistem

pernapasan

pernapasan pada

manusia:

Proses Pernapasan

Berdasarkan cara

melakukan inspirasi

dan ekspirasi serta

terjadinya manusia

dapat melakukan dua

mekanisme

pernapasan yaitu :

a. Pernapasan dada

Inspirasi terjadi ketika,

paru kiri.

1) Proses sistem

pernapasan

pernapasan pada

manusia:

Proses Pernapasan

Berdasarkan cara

melakukan inspirasi

dan ekspirasi serta

terjadinya manusia

dapat melakukan dua

mekanisme

pernapasan yaitu :

a. Pernapasan dada

Inspirasi terjadi ketika,

otot tulang rusuk

kontraksi-tulang

rusuk terangkat ke

atas-rongga dada

membesar – paru-

Page 11: AMP Sistem Pernapasan

otot tulang rusuk

kontraksi-tulang

rusuk terangkat ke

atas-rongga dada

membesar – paru-

paru membesar –

tekanan udara di

paru-paru turun –

udara masuk ke

paru-paru.

Ekspirasi terjadi ketika

otot tulang rusuk

relaksasi – tulang

rusuk turun – rongga

dada mengecil –

paru-paru mengecil

– tekanan udara di

paru-paru naik –

udara keluar dari

paru-paru

b. Pernapasan perut

paru membesar –

tekanan udara di

paru-paru turun –

udara masuk ke

paru-paru.

Ekspirasi terjadi ketika

otot tulang rusuk

relaksasi – tulang

rusuk turun – rongga

dada mengecil –

paru-paru mengecil

– tekanan udara di

paru-paru naik –

udara keluar dari

paru-paru

b. Pernapasan perut

Inspirasi terjadi ketika

otot diafragma

kontraksi- diafragma

mendatar -rongga

dada membesar –

Page 12: AMP Sistem Pernapasan

Inspirasi terjadi ketika

otot diafragma

kontraksi- diafragma

mendatar -rongga

dada membesar –

paru-paru membesar

– tekanan udara

diparu-paru turun –

udara masuk ke

paru-paru.

Ekspirasi terjadi ketika

otot diafragma

relaksasi –

diafragma

melengkung –

rongga dada

mengecil – paru-

paru mengecil –

tekanan udara di

paru-paru naik –

udara keluar dari

paru-paru membesar

– tekanan udara

diparu-paru turun –

udara masuk ke

paru-paru.

Ekspirasi terjadi ketika

otot diafragma

relaksasi – diafragma

melengkung – rongga

dada mengecil – paru-

paru mengecil –

tekanan udara di paru-

paru naik – udara

keluar dari paru-paru.

Page 13: AMP Sistem Pernapasan

paru-paru.

Page 14: AMP Sistem Pernapasan

Pertemuan 2 (2 x 45 menit)

Indikator Materi Pokok Uraian Materi Pendekatan/

Model/ Metode Soal Jawaban Waktu Sumber

3.8.2.

Menguraikan

sistem

pernapasan/

respirasi

pada hewan

(Insecta,

Amphibia,

ikan, dan

Burung).

1) Sistem

pernapasan/

respirasi

pada

Insecta.

2) Sistem

pernapasan/

respirasi

pada Ikan.

3) Sistem

pernapasan/

respirasi

pada

Amphibia.

4) Sistem

pernapasan/

respirasi

pada

Alat respirasi

pada hewan bervariasi

antara hewan yang

satu dengan hewan

yang lain, ada yang

berupa paru-paru,

insang, kulit, trakea,

dan paruparu buku,

bahkan ada beberapa

organisme yang belum

mempunyai alat

khusus sehingga

oksigen berdifusi

langsung dari

lingkungan ke dalam

tubuh, contohnya pada

hewan bersel satu,

porifera, dan

Pendekatan:

Scientific

Model

pembelajaran :

discovery

Metode

Pembelajaran:

Ceramah,

diskusi dan

tanya jawab.

1. Uraikan

Sistem

pernapasan/

respirasi pada

Insecta !

2. Uraikan

Sistem

pernapasan/

respirasi pada

Ikan !

3. Uraikan

Sistem

pernapasan/

respirasi pada

Amphibia !

4. Uraikan

Sistem

pernapasan/

1. Pernapasan pada

Insecta

Corong hawa

(trakea) adalah alat

pernapasan yang

dimiliki oleh

serangga dan

arthropoda lainnya.

Pembuluh trakea

bermuara pada

lubang kecil yang

ada di kerangka luar

(eksoskeleton) yang

disebut spirakel.

Spirakel berbentuk

pembuluh silindris

yang berlapis zat

kitin, dan terletak

2 X 45” Rachmawati,

Faidah. Dkk.

2009. Biologi

: untuk SMA/

MA Kelas XI

Program

IPA. Jakarta:

Pusat

Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

Purnomo.

Dkk. 2009.

Biologi Kelas

XI untuk

SMA dan

Page 15: AMP Sistem Pernapasan

Burung. coelenterata. Pada

ketiga hewan ini

oksigen berdifusi dari

lingkungan melalui

rongga tubuh.

1. Pernapasan pada

Insecta

Corong hawa (trakea)

adalah alat

pernapasan yang

dimiliki oleh

serangga dan

arthropoda lainnya.

Pembuluh trakea

bermuara pada

lubang kecil yang

ada di kerangka luar

(eksoskeleton) yang

disebut spirakel.

Spirakel berbentuk

pembuluh silindris

respirasi pada

burung !

berpasangan pada

setiap segmen tubuh.

Spirakel mempunyai

katup yang dikontrol

oleh otot sehingga

membuka dan

menutupnya spirakel

terjadi secara teratur.

Pada umumnya

spirakel terbuka

selama serangga

terbang, dan tertutup

saat serangga

beristirahat.

2. Pernapasan pada

Ikan

Insang dimiliki oleh

jenis ikan (pisces).

Insang berbentuk

lembaran-lembaran

tipis berwarna merah

MA. Jakarta:

Pusat

Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

Diastuti, Renni.

2009. Biologi

2 untuk

SMA/MA

Kelas X.

Jakarta: Pusat

Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

Page 16: AMP Sistem Pernapasan

yang berlapis zat

kitin, dan terletak

berpasangan pada

setiap segmen tubuh.

Spirakel mempunyai

katup yang dikontrol

oleh otot sehingga

membuka dan

menutupnya spirakel

terjadi secara teratur.

Pada umumnya

spirakel terbuka

selama serangga

terbang, dan tertutup

saat serangga

beristirahat.

2. Pernapasan pada

Ikan

Insang dimiliki oleh

jenis ikan (pisces).

Insang berbentuk

muda dan selalu

lembap. Bagian

terluar dare insang

berhubungan dengan

air, sedangkan

bagian dalam

berhubungan erat

dengan kapiler-

kapiler darah. Tiap

lembaran insang

terdiri dare sepasang

filamen, dan tiap

filament

mengandung banyak

lapisan tipis (lamela).

Pada filamen

terdapat pembuluh

darah yang memiliki

banyak kapiler

sehingga

memungkinkan O2

Page 17: AMP Sistem Pernapasan

lembaran-lembaran

tipis berwarna merah

muda dan selalu

lembap. Bagian

terluar dare insang

berhubungan dengan

air, sedangkan

bagian dalam

berhubungan erat

dengan kapiler-

kapiler darah. Tiap

lembaran insang

terdiri dare sepasang

filamen, dan tiap

filament

mengandung banyak

lapisan tipis

(lamela). Pada

filamen terdapat

pembuluh darah

yang memiliki

berdifusi masuk dan

CO2 berdifusi

keluar. Insang pada

ikan bertulang sejati

ditutupi oleh tutup

insang yang disebut

operkulum,

sedangkan insang

pada ikan bertulang

rawan tidak ditutupi

oleh operkulum.

3. Pernapasan pada

Amphibia

Pada katak, oksigen

berdifusi lewat

selaput rongga

mulut, kulit, dan

paru-paru. Kecuali

pada fase berudu

bernapas dengan

insang karena

Page 18: AMP Sistem Pernapasan

banyak kapiler

sehingga

memungkinkan O2

berdifusi masuk dan

CO2 berdifusi

keluar. Insang pada

ikan bertulang sejati

ditutupi oleh tutup

insang yang disebut

operkulum,

sedangkan insang

pada ikan bertulang

rawan tidak ditutupi

oleh operkulum.

3. Pernapasan pada

Amphibia

Pada katak, oksigen

berdifusi lewat

selaput rongga

mulut, kulit, dan

paru-paru. Kecuali

hidupnya di air.

Selaput rongga mulut

dapat berfungsi

sebagai alat

pernapasan karma

tipis dan banyak

terdapat kapiler yang

bermuara di tempat

itu. Pada saat terjadi

gerakan rongga

mulut dan faring,

Iubang hidung

terbuka dan glotis

tertutup sehingga

udara berada di

rongga mulut dan

berdifusi masuk

melalui selaput

rongga mulut yang

tipis. Selain bernapas

dengan selaput

Page 19: AMP Sistem Pernapasan

pada fase berudu

bernapas dengan

insang karena

hidupnya di air.

Selaput rongga

mulut dapat

berfungsi sebagai

alat pernapasan

karma tipis dan

banyak terdapat

kapiler yang

bermuara di tempat

itu. Pada saat terjadi

gerakan rongga

mulut dan faring,

Iubang hidung

terbuka dan glotis

tertutup sehingga

udara berada di

rongga mulut dan

berdifusi masuk

rongga mulut, katak

bernapas pula dengan

kulit, ini

dimungkinkan karma

kulitnya selalu dalam

keadaan basah dan

mengandung banyak

kapiler sehingga gas

pernapasan mudah

berdifusi. Oksigen

yang masuk lewat

kulit akan melewati

vena kulit (vena

kutanea) kemudian

dibawa ke jantung

untuk diedarkan ke

seluruh tubuh.

Sebaliknya karbon

dioksida dari

jaringan akan di

bawa ke jantung, dari

Page 20: AMP Sistem Pernapasan

melalui selaput

rongga mulut yang

tipis. Selain bernapas

dengan selaput

rongga mulut, katak

bernapas pula

dengan kulit, ini

dimungkinkan karma

kulitnya selalu

dalam keadaan basah

dan mengandung

banyak kapiler

sehingga gas

pernapasan mudah

berdifusi. Oksigen

yang masuk lewat

kulit akan melewati

vena kulit (vena

kutanea) kemudian

dibawa ke jantung

untuk diedarkan ke

jantung dipompa ke

kulit dan paru-paru

lewat arteri kulit

pare-paru (arteri

pulmo kutanea).

Dengan demikian

pertukaran oksigen

dan karbon dioksida

dapat terjadi di kulit.

Selain bernapas

dengan selaput

rongga mulut dan

kulit, katak bernapas

juga dengan paruparu

walaupun paru-

parunya belum

sebaik paru-paru

mamalia. Katak

mempunyai sepasang

paru-paru yang

berbentuk

Page 21: AMP Sistem Pernapasan

seluruh tubuh.

Sebaliknya karbon

dioksida dari

jaringan akan di

bawa ke jantung,

dari jantung

dipompa ke kulit dan

paru-paru lewat

arteri kulit pare-paru

(arteri pulmo

kutanea). Dengan

demikian pertukaran

oksigen dan karbon

dioksida dapat

terjadi di kulit.

Selain bernapas

dengan selaput

rongga mulut dan

kulit, katak bernapas

juga dengan

paruparu walaupun

gelembung tempat

bermuaranya kapiler

darah. Permukaan

paru-paru diperbesar

oleh adanya bentuk-

bentuk seperti

kantung sehingga gas

pernapasan dapat

berdifusi. Paru-paru

dengan rongga mulut

dihubungkan oleh

bronkus yang

pendek. Dalam paru-

paru terjadi

mekanisme inspirasi

dan ekspirasi yang

keduanya terjadi saat

mulut tertutup. Fase

inspirasi adalah saat

udara (kaya oksigen)

yang masuk lewat

Page 22: AMP Sistem Pernapasan

paru-parunya belum

sebaik paru-paru

mamalia. Katak

mempunyai

sepasang paru-paru

yang berbentuk

gelembung tempat

bermuaranya kapiler

darah. Permukaan

paru-paru diperbesar

oleh adanya bentuk-

bentuk seperti

kantung sehingga

gas pernapasan dapat

berdifusi. Paru-paru

dengan rongga mulut

dihubungkan oleh

bronkus yang

pendek. Dalam paru-

paru terjadi

mekanisme inspirasi

selaput rongga mulut

dan kulit berdifusi

pada gelembung

gelembung diparu-

paru. Mekanisme

inspirasi adalah

sebagai berikut. Otot

Sternohioideus

berkonstraksi

sehingga rongga

mulut membesar,

akibatnya oksigen

masuk melalui

koane. Setelah itu

koane menutup dan

otot rahang bawah

dan otot

geniohioideus

berkontraksi

sehingga rongga

mulut mengecil.

Page 23: AMP Sistem Pernapasan

dan ekspirasi yang

keduanya terjadi saat

mulut tertutup. Fase

inspirasi adalah saat

udara (kaya oksigen)

yang masuk lewat

selaput rongga mulut

dan kulit berdifusi

pada gelembung

gelembung diparu-

paru. Mekanisme

inspirasi adalah

sebagai berikut. Otot

Sternohioideus

berkonstraksi

sehingga rongga

mulut membesar,

akibatnya oksigen

masuk melalui

koane. Setelah itu

koane menutup dan

Mengecilnya rongga

mulut mendorong

oksigen masuk ke

paru-paru lewat

celah-celah. Dalam

paru paru terjadi

pertukaran gas,

oksigen diikat oleh

darah yang berada

dalam kapiler

dinding paruparu dan

sebaliknya, karbon

dioksida dilepaskan

ke lingkungan.

Mekanisme ekspirasi

adalah sebagai

berikut. Otot-otot

perut dan

sternohioideus

berkontraksi

sehingga udara

Page 24: AMP Sistem Pernapasan

otot rahang bawah

dan otot

geniohioideus

berkontraksi

sehingga rongga

mulut mengecil.

Mengecilnya rongga

mulut mendorong

oksigen masuk ke

paru-paru lewat

celah-celah. Dalam

paru paru terjadi

pertukaran gas,

oksigen diikat oleh

darah yang berada

dalam kapiler

dinding paruparu

dan sebaliknya,

karbon dioksida

dilepaskan ke

lingkungan.

dalam paru-paru

tertekan keluar dan

masuk ke dalam

rongga mulut. Celah

tekak menutup dan

sebaliknya koane

membuka.

Bersamaan dengan

itu, otot rahang

bawah berkontraksi

yang juga diikuti

dengan

berkontraksinya

geniohioideus

sehingga rongga

mulut mengecil.

Dengan mengecilnya

rongga mulut maka

udara yang kaya

karbon dioksida

keluar.

Page 25: AMP Sistem Pernapasan

Mekanisme ekspirasi

adalah sebagai

berikut. Otot-otot

perut dan

sternohioideus

berkontraksi

sehingga udara

dalam paru-paru

tertekan keluar dan

masuk ke dalam

rongga mulut. Celah

tekak menutup dan

sebaliknya koane

membuka.

Bersamaan dengan

itu, otot rahang

bawah berkontraksi

yang juga diikuti

dengan

berkontraksinya

geniohioideus

4. Pernapasan pada

Burung.

Pada burung, tempat

berdifusinya gas

pernapasan hanya

terjadi di paru-paru.

Paru-paru burung

berjumlah sepasang

dan terletak dalam

rongga dada yang

dilindungi oleh

tulang rusuk. Jalur

pernapasan pada

burung berawal di

lubang hidung. Pada

tempat ini, udara

masuk kemudian

diteruskan pada celah

tekak yang terdapat

pada dasar faring

yang

Page 26: AMP Sistem Pernapasan

sehingga rongga

mulut mengecil.

Dengan mengecilnya

rongga mulut maka

udara yang kaya

karbon dioksida

keluar.

4. Pernapasan pada

Burung.

Pada burung, tempat

berdifusinya gas

pernapasan hanya

terjadi di paru-paru.

Paru-paru burung

berjumlah sepasang

dan terletak dalam

rongga dada yang

dilindungi oleh

tulang rusuk. Jalur

pernapasan pada

burung berawal di

menghubungkan

trakea. Trakeanya

panjang berupa pipa

bertulang rawan yang

berbentuk cincin, dan

bagian akhir trakea

bercabang menjadi

dua bagian, yaitu

bronkus kanan dan

bronkus kiri. Dalam

bronkus pada

pangkal trakea

terdapat siring yang

pada bagian

dalamnya terdapat

lipatan-lipatan

berupa selaput yang

dapat bergetar.

Bergetarnya selaput

itu menimbulkan

suara. Bronkus

Page 27: AMP Sistem Pernapasan

lubang hidung. Pada

tempat ini, udara

masuk kemudian

diteruskan pada

celah tekak yang

terdapat pada dasar

faring yang

menghubungkan

trakea. Trakeanya

panjang berupa pipa

bertulang rawan

yang berbentuk

cincin, dan bagian

akhir trakea

bercabang menjadi

dua bagian, yaitu

bronkus kanan dan

bronkus kiri. Dalam

bronkus pada

pangkal trakea

terdapat siring yang

bercabang lagi

menjadi

mesobronkus yang

merupakan bronkus

sekunder dan dapat

dibedakan menjadi

ventrobronkus (di

bagian ventral) dan

dorsobronkus ( di

bagian dorsal).

Ventrobronkus

dihubungkan dengan

dorsobronkus, oleh

banyak parabronkus

(100 atau lebih).

Page 28: AMP Sistem Pernapasan

pada bagian

dalamnya terdapat

lipatan-lipatan

berupa selaput yang

dapat bergetar.

Bergetarnya selaput

itu menimbulkan

suara. Bronkus

bercabang lagi

menjadi

mesobronkus yang

merupakan bronkus

sekunder dan dapat

dibedakan menjadi

ventrobronkus (di

bagian ventral) dan

dorsobronkus ( di

bagian dorsal).

Ventrobronkus

dihubungkan dengan

dorsobronkus, oleh

Page 29: AMP Sistem Pernapasan

banyak parabronkus

(100 atau lebih).

Page 30: AMP Sistem Pernapasan

Pertemuan 3 (2 x 45 menit)

Indikator Materi Pokok Uraian Materi Pendekatan/

Model/ Metode Soal Jawaban Waktu Sumber

3.8.3.

Menganalisis

kelainan

yang terjadi

pada sistem

pernapasan.

1) Kelainan

penyakit

yang terjadi

pada

system

pernapasan

manusia.

A. Kelainan dan

Gangguan pada

Sistem

Pernapasan

Sistem pernapasan

dapat mengalami

gangguan.

Gangguan tersebut

dapat disebabkan

oleh kuman, polusi

udara, atau factor

keturunan

(genetik).

1. Berkurangnya

jumlah

hemoglobin.

Berkurangnya jumlah

hemoglobin dalam

Pendekatan:

Scientific

Model

pembelajaran :

discovery

Metode

Pembelajaran:

Ceramah,

diskusi dan

tanya jawab.

1) Coba analisis

kelainan

penyakit

yang terjadi

pada system

pernapasan

manusia !

1) Sistem pernapasan

dapat mengalami

gangguan.

Gangguan tersebut

dapat disebabkan

oleh kuman, polusi

udara, atau factor

keturunan

(genetik).

a) Berkurangnya

jumlah hemoglobin.

Berkurangnya

jumlah hemoglobin

dalam darah akan

menghambat proses

penyampaian

oksigen ke dalam

sel-sel tubuh.

2 X 45” Rachmawati,

Faidah. Dkk.

2009. Biologi

: untuk SMA/

MA Kelas XI

Program

IPA. Jakarta:

Pusat

Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

Purnomo.

Dkk. 2009.

Biologi Kelas

XI untuk

SMA dan

Page 31: AMP Sistem Pernapasan

darah akan

menghambat

proses

penyampaian

oksigen ke dalam

sel-sel tubuh.

2. Keracunan gas CN

(sianida) dan atau

CO

(karbonmonoksida)

Keracunan gas-gas ini

mengganggu

proses pengikatan

O2 oleh darah

karena gas CO dan

CN memiliki daya

ikat jauh lebih

tinggi terhadap

hemoglobin

daripada daya ikat

hemoglobin

b) Keracunan gas CN

(sianida) dan atau

CO

(karbonmonoksida)

Keracunan gas-gas

ini mengganggu

proses pengikatan

O2 oleh darah

karena gas CO dan

CN memiliki daya

ikat jauh lebih

tinggi terhadap

hemoglobin

daripada daya ikat

hemoglobin

terhadap O2.

c) Kanker paru-paru.

Penyakit ini dapat

dipicu oleh polusi

udara dan polusi

asap rokok yang

MA. Jakarta:

Pusat

Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

Diastuti, Renni.

2009. Biologi

2 untuk

SMA/MA

Kelas X.

Jakarta: Pusat

Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

Page 32: AMP Sistem Pernapasan

terhadap O2.

3. Kanker paru-paru.

Penyakit ini dapat

dipicu oleh polusi

udara dan polusi

asap rokok yang

mengandung

hidrokarbon

termasuk

benzopiren.

4. Emfisema.

Penyakit paru-paru

degeneratif ini

terjadi karena

jaringan paru-paru

kehilangan

elastisitasnya

akibat gangguan

jaringan elastic dan

kerusakan dinding

di antara alveoli.

mengandung

hidrokarbon

termasuk

benzopiren.

d) Emfisema.

Penyakit paru-paru

degeneratif ini

terjadi karena

jaringan paru-paru

kehilangan

elastisitasnya akibat

gangguan jaringan

elastic dan

kerusakan dinding

di antara alveoli.

e) Asma.

Penyakit ini terjadi

akibat penyempitan

saluran pernapasan.

f) TBC (tuberkulosis)

TBC dapat

Page 33: AMP Sistem Pernapasan

5. Asma.

Penyakit ini terjadi

akibat penyempitan

saluran pernapasan.

6. TBC (tuberkulosis)

TBC dapat

mengganggu

proses difusi

oksigen karena

timbulnya bintil-

bintil kecil pada

alveolus yang

disebabkan bakteri

Mycobacterium

tuberculosis.

7. Pneumonia.

Infeksi bakteri

Diplococcus

pneumonia

menyebabkan

penyakit

mengganggu proses

difusi oksigen

karena timbulnya

bintil-bintil kecil

pada alveolus yang

disebabkan bakteri

Mycobacterium

tuberculosis.

g) Pneumonia.

Infeksi bakteri

Diplococcus

pneumonia

menyebabkan

penyakit

pneumonia (radang

paru-paru atau

radang dinding

alveolus).

h) Radang.

Penyakit radang

pada bronkus

Page 34: AMP Sistem Pernapasan

pneumonia (radang

paru-paru atau

radang dinding

alveolus).

8. Radang.

Penyakit radang pada

bronkus disebut

bronchitis.

9. Tonsilitis.

Tonsilitis adalah

peradangan pada

tonsil (amandel).

disebut bronchitis.

i) Tonsilitis.

Tonsilitis adalah

peradangan pada

tonsil (amandel).

Page 35: AMP Sistem Pernapasan

Pertemuan 4 (2 x 45 menit)

Indikator Materi Pokok Uraian Materi Pendekatan/

Model/ Metode

Soal Jawaban Waktu Sumber

3.8.4.

Menganalisa

pengaruh

rokok

terhadap

kesehatan

dan

mencontohka

n teknologi

yang

berhubungan

dengan

kelainan

yang terjadi

pada sistem

pernapasan.

1. Pengaruh

Rokok

terhadap

kesehatan

manusia.

2. Teknologi

yang

berhubunga

n dengan

kelainan

yang terjadi

pada sistem

pernapasan.

1. Perngaruh rokok

terhadap kesehatan

Berbagai

penelitian

membuktikan bahwa

merokok berbahaya

bagi kesehatan.

Merokok mengganggu

saluran pernapasan,

menyebabkan

hilangnya nafsu

makan, rasa mual,

napas pendek, dan

ketidakteraturan detak

jantung.

Kandungan rokok

Dari sekian banyak

kandungan zat

Pendekatan:

Scientific

Model

pembelajaran :

discovery

Metode

Pembelajaran:

Ceramah,

diskusi dan

tanya jawab.

1. Coba,

Analisa

pengaruh

Rokok

terhadap

kesehatan

manusia !

2. Coba,

Analisa

teknologi

yang

berhubungan

dengan

kelainan yang

terjadi pada

sistem

pernapasan !

1. Merokok

mengganggu saluran

pernapasan,

menyebabkan

hilangnya nafsu

makan, rasa mual,

napas pendek, dan

ketidakteraturan

detak jantung.

Kandungan rokok

Dari sekian banyak

kandungan zat

berbahaya dalam

asap rokok, tiga

bahan pokok yang

paling berbahaya

bagi kesehatan

adalah nikotin,

2 X 45” Rachmawati,

Faidah. Dkk.

2009. Biologi

: untuk SMA/

MA Kelas XI

Program

IPA. Jakarta:

Pusat

Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

Purnomo.

Dkk. 2009.

Biologi Kelas

XI untuk

SMA dan

Page 36: AMP Sistem Pernapasan

berbahaya dalam asap

rokok, tiga bahan

pokok yang paling

berbahaya bagi

kesehatan adalah

nikotin,

karbonmonoksida, dan

tar.

1. Nikotin

Nikotin dalam jumlah

kecil mempunyai

pengaruh

menenangkan, tetapi

dapat menyebabkan

radang saluran

pernapasan. Dalam

jumlah besar nikotin

sangat berbahaya

dapat menyebabkan

pernapasan terhenti.

2. Karbon monoksida

(CO)

karbonmonoksida,

dan tar.

Nikotin

Nikotin dalam jumlah

kecil mempunyai

pengaruh

menenangkan, tetapi

dapat menyebabkan

radang saluran

pernapasan. Dalam

jumlah besar nikotin

sangat berbahaya

dapat menyebabkan

pernapasan terhenti.

Karbon monoksida

(CO)

Karbon monoksida

merupakan gas

beracun yang tidak

berbau.

Tar

Tar adalah

MA. Jakarta:

Pusat

Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

Diastuti, Renni.

2009. Biologi

2 untuk

SMA/MA

Kelas X.

Jakarta: Pusat

Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

Page 37: AMP Sistem Pernapasan

Karbon monoksida

merupakan gas

beracun yang tidak

berbau.

3. Tar

Tar adalah komponen

dalam asap rokok

yang tinggal sebagai

sisa setelah nikotin

dan tetesan-tetesan

cairannya dihilangkan.

Tar mempunyai efek

karsinogenik

(menyebabkan

kanker).

2. Teknologi yang

Berkaitan dengan

Sistem

Pernapasan

Berbagai penyakit dan

gangguan pernapasan

komponen dalam

asap rokok yang

tinggal sebagai sisa

setelah nikotin dan

tetesan-tetesan

cairannya

dihilangkan. Tar

mempunyai efek

karsinogenik

(menyebabkan

kanker).

2. Teknologi yang

Berkaitan dengan

Sistem Pernapasan

Berbagai penyakit dan

gangguan pernapasan

dapat berakibat fatal.

Saat ini telah

dikembangkan

berbagai cara untuk

mengatasi dan

mencegahnya.

Page 38: AMP Sistem Pernapasan

dapat berakibat fatal.

Saat ini telah

dikembangkan

berbagai cara untuk

mengatasi dan

mencegahnya.

1. Intubasi endotrakea

dan trakeostomi

Kedua cara ini

dilakukan untuk

menjaga agar trakea

tetap terbuka. Intubasi

endotrakea sering

dilakukan terhadap

pasien yang baru saja

menjalani operasi.

3. Intubasi endotrakea

dan trakeostomi

Kedua cara ini

dilakukan untuk

menjaga agar trakea

tetap terbuka. Intubasi

endotrakea sering

dilakukan terhadap

pasien yang baru saja

menjalani operasi.

4. Radiasi menggunakan

sinar X

Penyinaran bagian

dalam (rontgen) sering

dilakukan untuk

Gambar Trakeostomi

Page 39: AMP Sistem Pernapasan

2. Radiasi menggunakan

sinar X

Penyinaran bagian

dalam (rontgen) sering

dilakukan untuk

mendiagnosis

penyakit alat

pernapasan, misalnya

kanker paru-paru.

mendiagnosis

penyakit alat

pernapasan, misalnya

kanker paru-paru.

Gambar Trakeostomi

Gambar Rontgen

di bagian dada

Gambar Rontgen

di bagian dada

Page 40: AMP Sistem Pernapasan

Pertemuan 5 (2 x 45 menit)

Indikator Materi Pokok Uraian Materi Pendekatan/

Model/ Metode

Soal Jawaban Waktu Sumber

3.8.5.

Mendiagnosi

sis Volume,

Kapasitas,

dan

Frekuensi

Paru-paru

pada

manusia

1. Volume

Paru-paru

manusia.

2. Kapasitas

paru-paru

manusia.

3. Frekuensi

paru-paru

manusia.

1. Volume

Volume udara yang

dihirup setiap orang

biasanya berbeda-

beda. Perbedaan ini

terjadi karena

dipengaruhi oleh

beberapa faktor,

misalnya ukuran paru-

paru, kekuatan

bernapas, dan cara

bernapas.

2. Frekuensi paru-

paru Sementara

kecepatan

(frekuensi)

seseorang dalam

bernapas juga

Pendekatan:

Scientific

Model

pembelajaran :

discovery

Metode

Pembelajaran:

Ceramah,

diskusi dan

tanya jawab.

1. Coba

diagnosa

volume Paru-

paru manusia

!

2. Coba

diagnosa

kapasitas dan

frekuensi

paru-paru

manusia !

3. Coba

diagnosa

frekuensi

paru-paru

pada manusia

1. Saat kita bersantai

atau dalam keadaan

normal, udara yang

kita hirup dan

hembuskan dari

paru-paru memiliki

volume yang tidak

besar, sekitar 500

cm3 atau 500 cc.

Volume udara yang

demikian dinamakan

volume udara tidal.

Namun demikian,

dalam volume udara

tidal tersebut, masih

kemungkinan untuk

menambah volume

udara ekstra dari luar

2 X 45” 1. Widayati,

Sri. Dkk.

2009. Biologi

: SMA dan

MA Kelas

XI. Jakarta :

Pusat

Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

Page 41: AMP Sistem Pernapasan

berbeda-beda.

Perbedaan frekuensi

paru-paru setiap

orang ini disebabkan

faktor usia, jenis

kelamin, suhu tubuh,

posisi tubuh, dan

kegiatan yang

dilakukan tubuh.

Seorang laki-laki

muda dengan suhu

tubuh tinggi dan

banyak aktivitas,

akan lebih tinggi

frekuensi

pernapasannya

dibandingkan

kondisi sebaliknya.

Saat kita bersantai

atau dalam keadaan

normal, udara yang

kita hirup dan

sebesar 1.500 cm3

atau 1.500 cc.

Volume udara ekstra

dinamakan volume

udara cadang an ins

pirasi atau udara

komplementer.

Demikian pula

sebaliknya, volume

udara sekitar 1.500

cm3 atau 1.500 cc

dapat kita keluarkan

setelah melakukan

pernapasan normal.

Volume udara yang

demikian dinamakan

volume udara

cadangan ekspirasi

atau udara

suplementer

2. Saat kita bernapas

sekuat-kuatnya, baik

Page 42: AMP Sistem Pernapasan

hembuskan dari

paru-paru memiliki

volume yang tidak

besar, sekitar 500

cm3 atau 500 cc.

Volume udara yang

demikian dinamakan

volume udara tidal.

Namun demikian,

dalam volume udara

tidal tersebut, masih

kemungkinan untuk

menambah volume

udara ekstra dari luar

sebesar 1.500 cm3

atau 1.500 cc. Volume

udara ekstra

dinamakan volume

udara cadang an ins

pirasi atau udara

komplementer.

Demikian pula

secara inspirasi

maupun ekspirasi, di

dalam paru-paru

akan terdapat jumlah

volume udara sekitar

3.500 sampai 4.000

cm3. Kita namakan

kondisi demikian

sebagai kapasitas

vital paru-paru.

Oleh karena itu,

kapasitas vital

paruparu dapat

dirumuskan sebagai

berikut.

Kapasitas vital =

volume tidal + udara

komplementer +

udara suplementer.

Namun demikian,

sesudah kita

melakukan

Page 43: AMP Sistem Pernapasan

sebaliknya, volume

udara sekitar 1.500

cm3 atau 1.500 cc

dapat kita keluarkan

setelah melakukan

pernapasan normal.

Volume udara yang

demikian dinamakan

volume udara

cadangan ekspirasi

atau udara

suplementer.

3. Kapasitas paru-

paru.

Jadi, saat kita bernapas

sekuat-kuatnya, baik

secara inspirasi

maupun ekspirasi, di

dalam paru-paru akan

terdapat jumlah

volume udara sekitar

3.500 sampai 4.000

pernapasan secara

maksimal, di dalam

paru-paru masih

tersimpan volume

udara sekitar 1.500

cm3. Volume udara

ini dinamakan udara

residu (sisa). Akan

lebih lengkap kiranya

apabila kalian

memerhatikan

kapasitas paru-paru

manusia saat

bernapas.

3. Sementara kecepatan

(frekuensi) seseorang

dalam bernapas juga

berbeda-beda.

Perbedaan frekuensi

paru-paru setiap

orang ini disebabkan

faktor usia, jenis

Page 44: AMP Sistem Pernapasan

cm3. Kita namakan

kondisi demikian

sebagai kapasitas

vital paru-paru. Oleh

karena itu, kapasitas

vital paruparu dapat

dirumuskan sebagai

berikut.

Kapasitas vital =

volume tidal + udara

komplementer +

udara suplementer.

Namun demikian,

sesudah kita

melakukan pernapasan

secara maksimal, di

dalam paru-paru

masih tersimpan

volume udara sekitar

1.500 cm3. Volume

udara ini dinamakan

udara residu (sisa).

kelamin, suhu tubuh,

posisi tubuh, dan

kegiatan yang

dilakukan tubuh.

Seorang laki-laki

muda dengan suhu

tubuh tinggi dan

banyak aktivitas,

akan lebih tinggi

frekuensi

pernapasannya

dibandingkan kondisi

sebaliknya.

Page 45: AMP Sistem Pernapasan

Akan lebih lengkap

kiranya apabila kalian

memerhatikan

kapasitas paru-paru

manusia saat bernapas

pada Gambar 7.9

berikut.

Page 46: AMP Sistem Pernapasan