konsep hernia diskus lumbal

4
KONSEP HERNIA DISKUS LUMBAL A. Pengertian Herniasi diskus lumbal atau hernia nucleus pulposus sering terjadi pada pria dewasa dengan insiden puncak decade ke 4 dan ke 5. Kelainan ini dapat terjadi pada individu yang bekerja membungkuk dan mengangkat berat B. Etiologi C. Manifestasi klinis Lebih dari separuh pasien akan menghubungkan gejala yang dideritanya dengan beberapa jenis trauma misalnya jatuh terbentur atau angkat berat atau terputar punggungnya. Keluhan utama : 1. Nyeri punggung bawah yang onsetnya perlahan-lahan 2. Bersifat tumpul atau terasa tidak enak 3. Sering intermiten 4. Kadang-kadang nyeri tersebut onsetnya mendadak dan berat 5. Nyeri terjadi akibat regangan ligamentum longitudinalis posterior karena diskus tidak memiliki serabut nyeri, nyeri tersebut khas yaitu diperhebat oleh aktifitas atau pengerahan tenaga serta mengedan 6. Batuk atau bersin

Upload: ikenurjanah16

Post on 27-Sep-2015

31 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Hernia Diskul Lumbal

TRANSCRIPT

KONSEP HERNIA DISKUS LUMBAL

A. Pengertian

Herniasi diskus lumbal atau hernia nucleus pulposus sering terjadi pada pria dewasa dengan insiden puncak decade ke 4 dan ke 5. Kelainan ini dapat terjadi pada individu yang bekerja membungkuk dan mengangkat berat

B. Etiologi

C. Manifestasi klinis

Lebih dari separuh pasien akan menghubungkan gejala yang dideritanya dengan beberapa jenis trauma misalnya jatuh terbentur atau angkat berat atau terputar punggungnya. Keluhan utama :

1. Nyeri punggung bawah yang onsetnya perlahan-lahan

2. Bersifat tumpul atau terasa tidak enak

3. Sering intermiten

4. Kadang-kadang nyeri tersebut onsetnya mendadak dan berat

5. Nyeri terjadi akibat regangan ligamentum longitudinalis posterior karena diskus tidak memiliki serabut nyeri, nyeri tersebut khas yaitu diperhebat oleh aktifitas atau pengerahan tenaga serta mengedan

6. Batuk atau bersin

7. Nyeri menghilang bila berbaring pada sisi yang tidak terkena dengan tungkai yang sakit di fleksikan

8. Sering terdapat spasme reflek otot-otot parapetebra menyebabkan nyeri dan pasien tidak bisa berdiri secara penuh

9. Nyeri pinggul pada sisi posterior atau posterolatral paha serta tungkai sisi yang terkena (skiatika/iskialia)

10. Rasa baal dan kesemutan menjalar pada sebagian kaki

D. Patofisiologi

E. Klasifikasi

F. Pemeriksaan penunjang

1. Foto polos tulang belakang tidak lagi dilakukan seiring masa sebelum ada CT Scan. Pemeriksaan ini bermanfaat untuk menyingkirkan anomali atau deformitas kongenital, penyakit rematik tulang belakang, tumor metastatic atau primer

2. Kadar serum kalsium, fosfat, alkali dan asam fosfatase, serta kadar gula haarus diperiksa pada setiap pasien sebab penyakit tulang metaboli, tumor metastasik dan mononeuritis dibetik dapat menyerupai penyakit diskus intervetebra

3. Fungsi lumbal. Walaupun cairan serebrospinal dapat mempertahankan peningkatan kadar protein ringan dengan adanya penyakit diskus. Jika terdapat blok spinal total, kadar protein dapat meningkat sedikit dengan manuver Queckenstedt yang abnormal.

4. Pemeriksaan neuro fisiologis. Elektromiografi ( EMG) dapat normal pada penyakit diskus, atau potensial fibrirasi gelombang tajam positif dapat dijumpai pada otot-otot yang di persarafi oleh radiks yang terkena pada beberapa minggu. Kadang kala EMG berguna untuk membedakan kompresi radiks dari neuropati perifer, karena pada komperesi radiks kecepatan pada saraf motoric biasanya normal bahkan dengan adanya klasikulasi daan fibrirasi, srta hantaran sensorik yang terganggu. Reflex Hoffman terlambat atau menghilang.

5. Mielografi. Bila diagnosis sindrom diskus sudah pasti, dan tidak ada kemungkinan tumor kauda ekuina atau beberapa kelainan lain, mielografi tidak akan dilakukan kecuali operasi dipertimbangkan. Bila operasi dipertimbangkan, maka mielografi dilakukan untuk dilakukan untuk menentukan tingkat protrusi diskus.

6. MRI terutama bermanfaat untuk diagnosis kompresi medulla spenallis atau kauda ekuina. Alat ini sedikit kurang teliti daripada CT scan dalam hal mengevaluasi gangguan radiks saraf.

7. Diskrografi belum jelas manfaatnya untuk mengevaluasi penyakit diskus, karena hasilnya sulit ditafsirkan. Malahan, prosedur ini dapat merusak diskus intervetebra.

G. Penatalaksanaan

H.