konsep dasar ktsp ok

102
MODUL DIKLAT RUMPUN BIDANG PENDIDIKAN DAN AKADEMIK KONSEP DASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Upload: nasrul-fuad-erfansyah

Post on 09-Feb-2016

43 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar KTSP OK

MODUL DIKLATRUMPUN BIDANG PENDIDIKAN DAN AKADEMIK

KONSEP DASARKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DEPARTEMEN AGAMA RIBADAN LITBANG DAN DIKLAT

PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS KEAGAMAANJAKARTA, 2006

Page 2: Konsep Dasar KTSP OK

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................DAFTAR ISI...................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................B. Deskripsi Singkat ........................................................................C. Relevansi / Manfaat ....................................................................D. Tujuan Pembelajaran ..................................................................E.Petunjuk Pembelajaran Modul .......................................................

BAB II PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN, PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Kompetensi Dasar ..............................................................................A. Landasan......................................................................................B. PengertianC. Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan...................................................................................D. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan................................................................................... E.Prinsip-Prinsip Pelaksanaan ...........................................................F.Rangkuman ....................................................................................G. Latihan ........................................................................................H. Tes Formatif ...............................................................................

BAB III KOMPONEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Kompetensi Dasar ..............................................................................A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan..........................B. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.....C. Kalender Pendidikan ..................................................................D. Latihan.........................................................................................

BAB IV STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN UMUMKompetensi Dasar ..............................................................................A. Strukutur Kurikulum SD/MI.......................................................

.....................................................................................................B. Strukutur Kurikulum SMP/MTs.................................................. C. Struktur Kurikulum SMA/MA....................................................

i

Page 3: Konsep Dasar KTSP OK

BAB V STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN

Kompetensi Dasar...........................................................................................................................................................................................Struktur Kurikulum SMK/MAK........................................................

BAB VI STRUKUTUR KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

Kompetensi Dasar...........................................................................................................................................................................................Struktur Kurikulum Pendidikan Khusus.............................................

BAB VII CAKUPAN MATERI PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Kompetensi Dasar ..............................................................................A. Kelompok Mata Pelajaran ...........................................................B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...............................C. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah

Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs) ........D. Latar Belakang..............................................................................E.Tujuan ............................................................................................F.Ruang Lingkup ...............................................................................G. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...............................H. Arah Pengembangan

BAB IX BEBAN BELAJAR DAN KALENDER PENDIDIKAN

Kompetensi Dasar ..............................................................................A. Beban Belajar...............................................................................B. Kalender Pendidiakn ....................................................................C. Tes Formatif ................................................................................

ii

Page 4: Konsep Dasar KTSP OK

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya

disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitw standar

isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Secara lengkap bunyi

Undang-Undang Nomor 20 Pasal 35 mengatakan:

(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,

kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,

pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang hares ditingkatkan secara

berencana dan berkala. (2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai

acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pengelolaan, dan pembiayaan. (3) Pengembangan standar nasional pendidikan

serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan

oleh suatu badan standardisasi, penjaminan, dan pengendalian mute

pendidikan. (4) Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut

dengan peraturan pemerintah.

Selanjutnya Pasal 36 menyebutkan: (1) Pengembangan kurikulum

dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (2) Kurikulum pada semua jenjang

dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai

dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Sebagaimana

dijelaskan di atas bahwa peraturan pemerintah yang menjabarkan UU tersebut

salah satunya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19. Isi dari Peraturan

1

Page 5: Konsep Dasar KTSP OK

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang telh disebutkan di atas yang

langsung mengait dengan pengembangan kurikulum adalah:

1. Standar Isi yang telah dilegalisasi dengan Peraturan Menteri

(Kepmendiknas) Nomor 22 Tahun 2006, yang memuat tentang;

- Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

- Beban Belajar

- Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

- Kalender Pendidikan

2. Standar Kompetensi Lulusan yang telah dilegalisasi dengan Peraturan

Menteri (Kepmendiknas) Nomor 23 Tahun 2006.

3. Selain Permen (Kepmendiknas) Nomor 22, 23, Tahun 2006 Biro hukum

Depdiknas jugs mengeluarkan Permen (Kepmendiknas) Nomor 24 yang

berisi tentang petunjuk pelaksanaan dari Permen 22, dan 23 Tahun 2006.

Tatanan hukum itulah yang mengarahkan agar kurikulum disusun

berdasarkan Standar Nasional Pendidikan, dan dikembangkan dengan prinsip

diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta

didik. Artinya kurikulum yang akan digunakan dalam pengembangan

pendidikan di Indonesia harus dikembangkan oleh daerah dengan

memperhatikan faktor faktor potensi daerah, peserta didiknya yang kemudian

kurikulumnya dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

yang kemudian nama kurikulum disesuaikan dengan nama satuan pendidikan

itu sendiri, misalnya; "Kurikulum Madrasah lbtidaiyah Negeri Majenang",

"Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri Tasikmalaya", "Kurikulum

Madrasah Aliyah Negeri Medan", dan lain sebagainya. Pada bagian akhir

modul ini dapat dilihat specimen kurikulum KTSP yang dikeluarkan BSNP

bersama Puslibang Puskur.

B. Deskripsi Singkat

Modul ini merupakan panduan bagi peserta diktat untuk membantu

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan, Modul ini membahas tentang Konsep Dasar

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang terdiri

2

Page 6: Konsep Dasar KTSP OK

dari Landasan, Pengertian, Prinsip Pengembangan, dan Pelaksanaan, serta

Tujuan; Struktur dan Sistem Persekolahan dan Madrasah; Standar

kompetensi; Struktur kurikulum; serta Penilaian dan Pengembangan

Kurikulum Selanjutnya.

C. Relevansi/Manfaat

Materi modul ini sangat bermanfaat bagi para peserta dalam

memberikan pengetahuan dasar dalam mengembangkan kurikulum tingkat

satuan pendidikan disekolah/madrasah dimana mereka bekeda. Guna

menambah pengetahuan yang lebih lengkap terkait dengan pengembangan

kurikulum ini peserta harus membaca rangkaian modul ini.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat:

1. menjelaskan alasan tentang perlu adanya upaya penyempurnaan kurikulum

pendidikan di Indonesia.

2. Menjelaskan tentang landasan pengembangan kurikulum tingkat satuan

pendidikan.

3. menjelaskan pengertian kurikulum tingkat satuan pendidikan.

4. menjelaskan prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum tingkat

satuan pendidikan.

5. menjelaskan kerangka dasar dan struktur berdasarkan standar isi standar

nasional pendidikan.

6. menjelaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar dan

pengembangannya sesuai dengan anjuran pengembangan kurikulum

tingkat satuan pendidikan

7. menjelaskan menjelaskan beban belajar dan kalender pendidikan

berdasarkan standar isi standar nasional pendidikan.

3

Page 7: Konsep Dasar KTSP OK

E. Petunjuk Pembelajaran Modul

Modul ini terdiri dari delapan bab, yaitu:

Bab I. Pendahuluan

Bab II. Prinsip Dasar Pengembangan, Pelaksanaan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP).

Bab III. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bab IV. Struktur

Kurikulum Pendidikan Umum.

Bab V Struktur Kurikulum Pendidikan Kejuruan Bab VI. Struktur

Kurikulum Pendidikan Khusus

Bab VII Standar Kompetensi dan Koprmpetensi Dasar

Bab VIII. Beban Belajar dan Kalender Pendidikan

Untuk memahami dan melengkapi pengetahuan tentang Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), peserta diktat dapat menggalinya dari

materi yang terdapat dalam paket modul ini secara sistimatis mulai dari bab I

sampai dengan Bab VII. Kemudian informasi lebih lanjut tentang materi ini

akan dijabarkan lebih rinci pada rangkaian paket modul yang lainnya yang

judul-judul sebagai berikut; Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan; Pembelajaran Tematik; Pembelajaran

Pembiasaan dan Pengembangan Diri, Penilaian Berbasis Kelas, Pemanfaatan

Sumber dan Media Pembelajaran, Model-model Pembelajaran; dan

dilengkapi dengan modul modul yang terkait dengan pengelolaan sekolah.

Selamat belajar.

4

Page 8: Konsep Dasar KTSP OK

BAB II

PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN, DAN PELAKSANAANKURIKULUM TINGKAT SATURN PENDIDIKAN (KTSP)

Kompetensi Dasar : Menjelaskan landasan, pengertian, prinsip pengembangan

dan Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

A. Landasan

Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara di Indonesia tidak terlepas dari

pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan secara terus menerus ini

menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk

penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu

bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut.

Atas dasar tuntutan mewujudkan masyarakat seperti itu diperlukan

upaya peningkatan mutu pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh

mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni

aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan,

keterampilan dan seni. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada

peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui

pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup, menyesuaikan

diri, dan berhasil di mass datang. Dengan demikian, peserta didik memiliki

ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang dikembangkan melalui

pembelajaran dan atau pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan

berkesinambungan. Oleh karena itu dipedukan penyempurnaan kurikulum

sekolah/madrasah yang berbasis pada kompetensi peserta didik. Oleh karena

itu melalui landasan-landasar yuridis pemerintah sangat ingin merealisasikan

keinginan-keinginan tersebut guns mewujudkan tujuan pendidikan nasional,

yang salah satunya melalui penyempurnaan kurikum. Penyempumaan

kurikulum ini dilandasi oleh kebijakan-kebijakan yang dituangkan dalam

peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

5

Page 9: Konsep Dasar KTSP OK

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur

KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32

ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37

ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

standar Nasional Pendidikan. Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang

mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1),

(2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8

ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4);

Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1),

(2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.

3. Standar Isi (SI). SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi

untuk mencapaikompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan

tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur

kurikulum, standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap

mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang

pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No.

22 Tahun 2006.

4. Standar Kompetensi Lulusan (SKL). SKL merupakan kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan

sebagaimana yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.

B. Pengertian

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta

kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan

dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan

(sekolah/madrasah) untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan

6

Page 10: Konsep Dasar KTSP OK

dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah, yang kemudian disebut

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

beragam hares mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin

pencapaian tujuan pendidikan nasional. standar nasional pendidikan terdiri

atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan

prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari

kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar Isi (SI) dan

standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan

pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan

pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat

satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok

mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi

dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan

penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian.

Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-

nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi

dapat dikenali melalui sejumlah hasil belajar dan indikatornya yang dapat

diukur dan diamati. Kompetensi dapat dicapai melalui pengalaman belajar

yang dikaitkan dengan bahan kajian dan bahan pelajaran secara kontekstual.

Pada pendidikan kejuruan kompetensi yang berkait dengan tugas-tugas

lulusan di tempat kerja, ditetapkan berdasarkan standar kompetensi yang

berlaku di dunia kerja sesuai dengan keahliannya.

Kompetensi dikembangkan secara berkesinambungan sejak Taman

Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal, Kelas I sampai dengan Kelas XII yang

menggambarkan suatu rangkaian kemampuan yang bertahap, berkelanjutan,

7

Page 11: Konsep Dasar KTSP OK

dan konsisten seiring dengan perkembangan psikologis peserta didik. Khusus

pendidikan kejuruan kompetensi yang dituangkan dalam kurikulum adalah

standar kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap

kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervise dinas

pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk

pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan

KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan

kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan

komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus

dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman

pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh

BSNP

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan

kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,

kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada

peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan,

serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,

8

Page 12: Konsep Dasar KTSP OK

budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan fender. Kurikulum

meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan

pengembangan dire secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan

kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh

karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar

peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan

kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,

dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan

pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan

akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,

bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan

disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,

pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung

sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur

pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan

kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah

pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan

nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan

9

Page 13: Konsep Dasar KTSP OK

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan

kepentingan daerah harus sating mengisi dan memberdayakan sejalan

dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI).

D. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan

kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang

memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman

dan takwa serta akhlak mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat

manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,

psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum

disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,

kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik

peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman

karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan

sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh

karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk

menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan

daerah

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang

otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong

partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.

Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan sating

10

Page 14: Konsep Dasar KTSP OK

mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya

pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai

kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum pedu memuat kecakapan

hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat

penting terutama bagi satuan pendidikan dan peserta didik yang tidak

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa

masyarakat berbasis pengetahuan dimana IPTEKS sangat berperan sebagai

penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan

adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan

dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus

dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan

perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

7. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan

taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan

kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semuamata

pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak

mulia.

8. Dinamika perkembangan global

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun

bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.

Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang

mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup

berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan

kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya

11

Page 15: Konsep Dasar KTSP OK

memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh

karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan

sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan

bangsa dalam wilayah NKRI.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik

sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian

keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat

harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari

daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan Jender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang

berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi,

dan ciri khas satuan pendidikan.

E. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan

menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan

kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi

dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan

pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk

mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:

(1) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

(2) belajar untuk memahami dan menghayati, (3) belajar untuk mampu

melaksanakan dan berbuat secara efektif, (4) belajar untuk hidup bersama

dan berguna bagi orang lain, dan (5) belajar untuk membangun dan

menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan.

12

Page 16: Konsep Dasar KTSP OK

c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan

yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan

potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap

memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang

berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan

pendidik yang sating menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan

hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing

ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di

tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh

dan teladan).

e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi

dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan

memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip

alam takambang jadi guru (semua yang tedadi, tergelar dan berkembang

di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan slam semesta

dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).

f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, social

dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan

muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata

pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam

keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai

antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

F. Rangkuman

Sekurang-kurangnya ada dua alasan mengapa Kurikulum di Indonesia

perlu disempumakan, pertama terkait dengan alasan tentang kenyataan bahwa

begitu rendahnya hasil pendidikan yang diperoleh dari penyelenggaraan

proses pendidikan yang selama ini telah dilakukan di negara kita. Kedua,

seiring dengan bergulirnya paradigma pemerintahan dari sentralistik ke

otonomi daerah, yang diatur dengan berbagai undang-undang dan peraturan

13

Page 17: Konsep Dasar KTSP OK

pemerintah, hal ini berakibat langsung pada bangkitnya paradigma pendidikan

yang barn pula, dalam hal ini UU Nomor 20 Tahun 2003 mengisyaratkan

bahwa penyusunan kurikulum hendaknya di dasarkan pada standar Nasional.

Dalam penyusunan kurikulum hendaknya didasarkan pada potensi

derah dan potensi peserta didiknya. Di era otonomi daerah ini, pemerintah

daerah mendapatkan porsi untuk mengatur penyelenggaraan pendidikan sesuai

dengan kebijakan yang ditetapkan oleh daerah, namun demikian pemerintah

pusat tetap berperan membuat standar-standar nasional sebagai acuan

pengambilan kebijaksanaan daerah. Kemudian pemerintah daerah dalam hal

ini Dinas Pendidikan secara langsung memberikan bimbingan kepada sekolah

untuk melekukan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

Artinya sekolah diberikan kebebasan untuk mengembangkan silabus sesuai

dengan kemampuan masingmasing daerah dan peserta didiknya, dengan tetap

memperhatikan acuan-acuan Standar Nasional.

G. Latihan

1. Jelaskan sekurang-kurangnya dua alasan mengapa Kurikulum Pendidikan

di Indonesia perlu disempurnakan!

2. Jelaskan implikasi UU Nomor 20 Tahun 2003 dan PP Nomor 19 Tahun

2005 terhadap penyusunan kurikulum?

3. Bagaimanakah prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan?

1. Bagaimanakah prinsip-prinsip pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan?

H. Tes Formatif

1. Sebutkan sekurang-kurangnya tiga landasan pengembangan kurikulum

tingkat satuan pendidikan!

2. Jelaskan pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan!

3. Sebutkan 8 delapan unsur Standar Nasional Pendidikan, dan Standar

Nasional yang manakah yang langsung terkait dengan dasar penyusunan

14

Page 18: Konsep Dasar KTSP OK

kurikulum tingkat satuan pendidikan?

4. Jelaskan sekurang-kurangnya 3 (tiga) prinsip pengembangan kurikulum

tingkat satuan pendidikan!

5. Sebutkan pula sekurang-kurangnya 3 (tiga) prinsip pelaksanaan

kurikulum tingkat satuan pendidikan!

15

Page 19: Konsep Dasar KTSP OK

BAB III

KOMPONEN KURIKULUM TINGKAT SATURN PENDIDIKAN

Kompetensi Dasar : Setelah mempelajari materi ini, para peserta diktat

diharapkan dapat memahami komponen urikulum tingkat

satuan pendidikan yang meliputi; tujuan pendidikan tingkat

satuan pendidikan, beban belajar, struktur dan muatan

kurikulum, kalender pendidikan

A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

Rumusan tujuan untuk masing-masing satuan pendidikan mengacu

pada fungsi dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional beserta peraturan-peraturan pemerintah yang

menyertainya.

Penyelenggaraan pendidikan dasar bertujuan untuk menghasilkan

lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia; mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi anggota

masyarakat yang bertanggung jawab dan demokratis; dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut.

Penyelenggaraan pendidikan menengah bertujuan untuk menghasilkan

lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia; mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi anggota

masyarakat yang bertanggung jawab dan demokratis; menguasai dasar-dasar

ilmu pengetahuan dan teknologi; memiliki etos dan budaya kegs; dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut. Tujuan pendidikan tingkat satuan

pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum

pendidikan berikut.

1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,

16

Page 20: Konsep Dasar KTSP OK

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan

kejuruannya.

B. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi

meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.

(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

(3) Kelompok mata pelajaranilmu pengetahuan dan teknologi

(4) Kelompok mata pelajaran estetika

(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan

dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005

Pasal 7.

Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi sejumlah mata

pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi

peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan

kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

1. Mata pelajaran

Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masingmasing tingkat satuan

pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam

Standar Isi.

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian

dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi

17

Page 21: Konsep Dasar KTSP OK

mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan

pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal

merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus

mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap

jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat

menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. IN

berarti bahwa dalam satua tahun satuan pendidikan dapat

menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.

3. Kegiatan Pengembangan Did

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri

difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga

kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan

pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan

kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta

kegiatan keparamukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja.

Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama

ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.

Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada

peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan

khusus peserta didik.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan

pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti

pada mata pelajaran.

4. Pengaturan Beban Belajar

a. Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan

pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB baik kategori standar

maupun mandiri, SMA/MA/SMALB /SMK/MAK kategori standar.

Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat digunakan

18

Page 22: Konsep Dasar KTSP OK

oleh SMP/MTs/SMPLB kategori mandiri, dan oleh

SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori standar.

Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) digunakan oleh

SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori mandiri.

b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket

dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat

pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat

dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.

Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam

pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam

pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik

dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata

pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam

struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.

c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur dalam sistem paket untuk SD/MI/SDLB 0% - 40%,

SMP/MTs/SMPLB 0% - 50% dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 0%

- 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang

bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan

potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah

setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah

setara dengan satu jam tatap muka.

e. Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan

mandiri tidak terstruktur untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK

yang menggunakan sistem SKS mengikuti aturan sebagai berikut.

(1) Satu SKS pada SMP/MTs terdiri atas: 40 menit tatap muka, 20

menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

(2) Satu SKS pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: 45 menit tatap

muka, 25 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur.

19

Page 23: Konsep Dasar KTSP OK

5. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu

kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk

masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan

kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat

kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan cumber days

pendukung dalam penyelenggaraanpembelajaran. Satuan pendidikan

diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus

untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria

kenaikan kelas diatur oleh masingmasing direktorat teknis terkait.

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik

dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan

menengah setelah:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh

mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,

kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran

estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan

kesehatan;

c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi; dan

d. lulus Ujian Nasional.

7. Penjurusan

Penjurusan dilakukan pada kelas XI dan XII di SMA/MA. Kriteria

penjurusan diatur oleh direktorat teknis terkait.

8. Pendidikan Kecakapan Hidup

a. Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/

SMALB, SMK/MAK dapat memasukkan pendidikan kecakapan

hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,

kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.

20

Page 24: Konsep Dasar KTSP OK

b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari

pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang

direncanakan secara khusus

c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan

pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal

lain dan/atau nonformal.

9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan

yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan days saing global

dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan

komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi

pengembangan kompetensi peserta didik.

b. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan

pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan

bagian dari semua mata pelajaran dan jugs dapat menjadi mata

pelajaran muatan lokal.

d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik

dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal yang sudah

memperoleh akreditasi.

C. Kalender Pendidikan

Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender

pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan

peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan

sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.

C. Latihan

1. Sebutkan komponen-komponen kurikulum tingkat satuan pendidikan!

2. Jelaskan kriteria ketuntasan belajar siswa sehingga mereka berhak naik

kelas.

3. Apa yang dimaksud dengan keuuggulan kwalitas pendidikan kwalitas

21

Page 25: Konsep Dasar KTSP OK

lokal dan global?

4. Apakah yang dimaksud dengan ketuntasan belajar?

5. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan pengembangan diri?

22

Page 26: Konsep Dasar KTSP OK

BAB IV

STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN UMUM

Kompetensi Dasar : Setelah mempelajari bagian ini peserta diharapkan dapat

menjelaskan struktur kurikulum pendidikan umum

berdasarkan tatanan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus

ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan

kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan

dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar

yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan

standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri

merupakan bagian integral dad struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah.

A. Struktur Kurikulum SD/MI

Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang

ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I

sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan

standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan

ketentuan sebagai berikut.

a. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan

pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 2.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan

ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh

satuan pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh

oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada

23

Page 27: Konsep Dasar KTSP OK

peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai

dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan

kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau

dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat

dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan

diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan

dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan

pengembangan karir peserta didik.

b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan "IPA

Terpadu" dan "IPS Terpadu".

c. Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan

tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui

pendekatan mata pelajaran.

d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana

tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan

menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara

keseluruhan.

e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38

minggu.

Struktur kurikulum SD/MI disajikan pada Tabel 1

Tabel 1. Struktur Kurikulum SD/MI

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu1 II III IV, V, dan VI

A. Mata Pelajaran31. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Kewarganegaraan 23. Bahasa Indonesia 54. Matematika 55. Ilmu Pengetahuan Alam 46. Ilmu Pengetahuan Sosial 37. Seni Budaya dan Keterampilan 4

24

Page 28: Konsep Dasar KTSP OK

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4

B. Muatan Lokal 2 C. Pengembangan Diri 2*)

Jumlah 26 27 28 32

*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

B. Struktur Kurikulum SMP/MTs

Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang

ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII

sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar

kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan

sebagai berikut.

a. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan

pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 2.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan cid khas dan potensi daerah,

termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan

ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh

satuan pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh

oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai

dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan

kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau

dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat

dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan

diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan

dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan

pengembangan karir peserta didik.

b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan "IPA

Terpadu" dan "IPS Terpadu".

25

Page 29: Konsep Dasar KTSP OK

c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana

tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan

menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara

keseluruhan.

d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38

minggu.

Struktur kurikulum SMP/MTs disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Struktur Kurikulum SMP/MTs

KomponenKelas dan Alokasi Waktu

VII VIII IXA. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 44. Bahasa Inggris 4 4 45. Matematika 4 4 46. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 47. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 48. Seni Budaya 2 2 29. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan 2 2 2

10.Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

Jumlah 32 32 32

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

C. Struktur Kurikulum SMA/MA

Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang

ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X

sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar

kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam dua

kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh

26

Page 30: Konsep Dasar KTSP OK

peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang

terdiri atas empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program

Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan,

khusus untuk MA.

1. Kurikulum SMA/MA Kelas X

a. Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan

lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 3.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat

dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan

lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang hares

diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan

diri dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan

yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan

pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan kionseling

yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,

belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan

dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per

minggu secara keseluruhan.

c. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38

minggu.

Struktur kurikulum SMA/MA Kelas X disajikan pada Tabel 3

27

Page 31: Konsep Dasar KTSP OK

Tabel 3. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas X

KomponenAlokasi Waktu

Semester 1 Semester 2A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 23. Bahasa Indonesia 4 44. Bahasa Inggris 4 45. Matematika 4 46. Fisika 2 27. Biologi 2 28. Kimia 2 29. Sejarah 1 110. Geografi 1 111. Ekonomi 2 212. Sosiologi 2 213. Seni Budaya 2 214. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 2 2

15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2

16. Keterampilan /Bahasa Asing 2 2B. Muatan Lokal 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*)

Jumlah 38 38

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

2. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII

a. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS,

Program Bahasa, dan Program Keagamaan terdiri atas 13 mata

pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Kurikulum tersebut

secara berturut-turut disajikan pada Tabel 5, 6, 7, dan 8.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat

dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan

lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus

diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan

28

Page 32: Konsep Dasar KTSP OK

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan

diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga

kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui

kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri

pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta

didik.

b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan

dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per

minggu secara keseluruhan.

c. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38

minggu.

Tabel 4. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPA

KomponenAlokasi Waktu

Kelas XI Kelas XIISmt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 2 22. Pendidikan

Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 44. Bahasa Inggris 4 4 4 45. Matematika 4 4 4 46. Fisika 4 4 4 47. Kimia 4 4 4 48. Biologi 4 4 4 49. Sejarah 1 1 1 110. Seni Budaya 2 2 2 211. Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2

13. Keterampilan/ Bahasa Asing 2 2 2 2

29

Page 33: Konsep Dasar KTSP OK

B. Muatan Lokal 2 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 39 39 39 39 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 5. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPS

KomponenAlokasi Waktu

Kelas XI Kelas XIISmt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 2 22. Pendidikan

Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 44. Bahasa Inggris 4 4 4 45. Matematika 4 4 4 46. Sejarah 3 3 3 37. Geografi 3 3 3 38. Ekonomi 4 4 4 49. Sosiologi 3 3 3 310. Seni Budaya 2 2 2 211. Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2

13. Keterampilan/ Bahasa Asing 2 2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 39 39 39 39 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 6. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program Bahasa

KomponenAlokasi Waktu

Kelas XI Kelas XIISmt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 2 22. Pendidikan

Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 5 5 5 54. Bahasa Inggris 5 5 5 55. Matematika 3 3 3 3

30

Page 34: Konsep Dasar KTSP OK

6. Sastra Indonesia 4 4 4 47. Bahasa Asing 4 4 4 48. Antropologi 2 2 2 29. Sejarah 2 2 2 210. Seni Budaya 2 2 2 211. Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2

13. Keterampilan 2 2 2 2B. Muatan Lokal 2 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 39 39 39 39 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 7. Struktur Kurikulum MA Kelas XI dan XII program Keagamaan

KomponenAlokasi Waktu

Kelas XI Kelas XIISmt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 2 22. Pendidikan

Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 44. Bahasa Inggris 4 4 4 45. Matematika 4 4 4 46. Tafsir dan Ilmu Tafsir 3 3 3 37. Ilmu Hadits 3 3 3 38. Ushul Fiqih 3 3 3 39. Tasawuf/Ilmu Kalam 3 3 3 310. Seni Budaya 2 2 2 211. Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2

13. Keterampilan 2 2 2 2B. Muatan Lokal 2 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 39 39 39 39 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran**) Ditentukan oleh Departemen Agama

31

Page 35: Konsep Dasar KTSP OK

BAB V

STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN

Kompetensi Dasar : Setelah mempelajari bagian ini peserta harapkan dapat

menjelaskan struktur kurikulum pendidikan uruan

berdasarkan tatanan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Struktur Kurikulum SMK / MAK

Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program

kejuruannya. Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mengembangkan

keahlian dan keterampilan, mereka harus memiliki stamina yang tinggi,

menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi,

memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan

tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri. Struktur

kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) diarahkan untuk mencapai tujuan

tersebut. Kurikulum SMK/MAK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran

Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri seperti tertera pada Tabel 9.

Mata pelajaran wajib terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan

Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan

Jasmani dan Olahraga, dan Keterampilan/Kejuruan. Mata pelajaran ini bertujuan

untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja.

Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang

bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan

pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek

pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat

dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal

ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang

32

Page 36: Konsep Dasar KTSP OK

diselenggarakan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh

oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,

bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan

pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau

tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan

konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,

belajar, dan pembentukan karier peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta

didik SMK/MAK terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan

bimbingan karier.

Struktur kurikulum SMK/MAK meliputi substansi pembelajaran yang

ditempuh dalam sate jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat

diperpanjang hingga empat tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau

kelas X111. Struktur kurikulum SMK/MAK disusun berdasarkan standar

kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

Struktur kurikulum SMK/MAK disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Struktur Kurikulum SMK/MAK

Komponen Durasi Waktu(Jam)

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 1922. Pendidikan Kewarganegaraan 1923. Bahasa Indonesia 1924. Bahasa Inggris 440 a)

5. Matematika5.1 Matematika Kelompok Seni,

Pariwisata, dan TeknologiKerumahtanggaan

330 a)

5.2 Matematika Kelompok Sosial,Administrasi Perkantoran danAkuntansi

403 a)

5.3 Matematika KelompokTeknologi, Kesehatan, dan Pertanian 516 a)

Ilmu Pengetahuan Alam

33

Page 37: Konsep Dasar KTSP OK

6.1 IPA 192 a)

6.2 Fisika6.2.1 Fisika Kelompok Pertanian 192 a)

6.2.2 Fisika Kelompok Teknologi 276 a)

6.3 Kimia6.3.1 Kimia Kelompok Pertanian 192 a)

6.3.2 Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan 192 a)

6.4 Biologi6.4.1 Biologi Kelompok Pertanian 192 a)

6.4.2 Biologi Kelompok Kesehatan 192 a)

Ilmu Pengetahuan Sosial 128 Seni Budaya 128Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

192

10. Kejuruan10.1 Keterampilan Komputer dan

Pengelolaan Informasi10.2 Kewirausahaan10.3 Dasar Kompetensi Kejuruan b)

10.4 Kompetensi Kejuruan b)

202192140

1044 c)

B. Muatan Lokal 192C. Pengembangan Diri d) (192)

Keterangan notasia) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program

keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama, di luar jumlah jam yang dicantumkan.

b) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian.

c) Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasamya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam.

d) Ekuivalen 2 jam pembelajaran.

Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut.

1. Di dalam penyusunan kurikulum SMK/MAK mata pelajaran dibagi ke dalam

tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok

normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi

Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok

adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS,

34

Page 38: Konsep Dasar KTSP OK

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan.

Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mats pelajaran yang dikelompokkan

dalam Dasar, Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok

adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya

disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan

dalam blok waktu atau alternatif lain.

2. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan

disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar

kompetensi kerja di dunia kerja.

3. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar

kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata

pelajaran.

4. Pendidikan SMK/MAK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem

ganda.

5. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.

6. Beban belajar SMK/MAK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik

di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan

36 jam pelajaran per minggu.

7. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK adalah 38 minggu

dalam satu tahun pelajaran.

8. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK tiga tahun, maksimum empat

tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian.

35

Page 39: Konsep Dasar KTSP OK

BAB VI

STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

Kompetensi Dasar : Setelah mempelajari bagian ini peserta akan dapat

menjelaskan struktur kurikulum pendidikan kejuruan

berdasarkan tatanan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Struktur Kurikulum Pendidikan Khusus

Struktur Kurikulum dikembangkan untuk peserta didik berkelainan fisik,

emosional, mental, intelektual dan/atau sosial berdasarkan standar kompetensi

lulusan, standar kompetensi kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi

mata pelajaran. Peserta didik berkelainan dapat dikelompokkan menjadi dua

kategori, (1) peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan

intelektual di bawah rata-rata, dan (2) peserta didik berkelainan disertai dengan

kemampuan intelektual di bawah rata-rata.

Kurikulum Pendidikan Khusus terdiri atas delapan sampai dengan 10 mata

pelajaran, muatan lokal, program khusus, dan pengembangan diri.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk

keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata

pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

Program khusus berisi kegiatan yang bervariasi sesuai dengan jenis

ketunaannya, yaitu program orientasi dan mobilitas untuk peserta didik tunanetra,

bina komunikasi persepsi bunyi dan irama untuk peserta didik tunarungu, bina diri

untuk peserta didik tunagrahita, bina gerak untuk peserta didik tunadaksa, dan

bina pribadi dan sosial untuk peserta didik tunalaras.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh

oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,

kemampuan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.

Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru,

atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan

36

Page 40: Konsep Dasar KTSP OK

ekstrakurikuler.

Peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual di

bawah rata-rata, dalam batas-batas tertentu masih dimungkinkan dapat mengikuti

kurikulum standar meskipun harus dengan penyesuaian-penyesuaian. Peserta

didik berkelainan yang disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata,

diperlukan kurikulum yang sangat spesifik, sederhana dan bersifat tematik untuk

mendorong kemandirian dalam hidup sehari-hari.

Peserta didik berkelainan tanpa disertai kemampuan intelektual di bawah

rata-rata, yang berkeinginan untuk melanjutkan sampai ke jenjang pendidikan

tinggi, semaksimal mungkin didorong untuk dapat mengikuti pendidikan secara

inklusif pada satuan pendidikan umum sejak Sekolah Dasar. Jika peserta didik

mengikuti pendidikan pada satuan pendidikan SDLB, setelah lulus, didorong

untuk dapat melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama umum. Bagi mereka

yang tidak memungkinkan dan/atau tidak berkeinginan untuk melanjutkan ke

jenjang pendidikan tinggi, setelah menyelesaikan pada jenjang SDLB dapat

melanjutkan pendidikan ke jenjang SMPLB, dan SMALB.

Untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik yang mernerlukan

pindah jalur pendidikan antar satuan pendidikan yang setara sesuai dengan

ketentuan pasal. 12 ayat (1).e Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, maka mekanisme pendidikan bagi peserta didik

melalui jalur formal dapat dilukiskan sebagai berikut

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu struktur kurikulum

37

SDLB SMPLB SMALB Masyarakat

Jalur 1ALB / ABK

Jalur 2

SD/MI SMP/MTs SMA/MA Masyarakat

SMK/MAK

Page 41: Konsep Dasar KTSP OK

satuan Pendidikan Khusus dikembangkan dengan memperhatikan hal-hal sebagai

berikut.

1. Kurikulum untuk peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan

intelektual di bawah rata-rata, menggunakan sebutan Kurikulum SDLB A, B,

D, E; SMPLB A , B, D, E; dan SMALB A, B, D, E (A = tunanetra, B =

tunarungu, D tunadaksa ringan, E = tunalaras).

2. Kurikulum untuk peserta didik berkelainan yang disertai dengan kemampuan

intelektual di bawah rata-rata, menggunakan sebutan Kurikulum SDLB C, C1,

D1, G; SMPLB C, C1, D1, G, dan SMALB C, C1, D1, G. (C = tunagrahita

ringan, C1 = tunagrahita sedang, D1 tunadaksa sedang, G = tunaganda).

3. Kurikulum satuan pendidikan SDLB A, B, D, E relatif sama dengan

kurikulum SD umum. Pada satuan pendidikan SMPLB A, B, D, E dan

SMALB A, B, D, E dirancang untuk peserta didik yang tidak memungkinkan

dan/atau tidak berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang

pendidikan tinggi.

4. Proporsi muatan isi kurikulum satuan pendidikan SMPLB A,B,D,E terdiri atas

60% - 70% aspek akademik dan 40% -30% berisi aspek keterampilan

vokasional. Muatan isi kurikulum satuan pendidikan SMALB A,B,D,E terdiri

atas 40% – 50% aspek akademik dan 60% - 50% aspek keterampilan

vokasional.

5. Kurikulum satuan pendidikan SDLB, SMPLB, SMALB C,C1,D1,G,

dirancang sangat sederhana sesuai dengan batas-batas kemampuan peserta

didik dan sifatnya lebih individual.

6. Pembelajaran untuk satuan Pendidikan Khusus SDLB, SMPLB dan SMALB

C,C1,D1,G menggunakan pendekatan tematik.

7. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran umum

SDLB, SMPLB, SMALB A,B,D,E mengacu kepada SK dan KD sekolah

umum yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan khusus peserta

didik, dikembangkan oleh BSNP, sedangkan SK dan KD untuk mata pelajaran

Program Khusus, dan Keterampilan dikembangkan oleh satuan Pendidikan

Khusus dengan memperhatikan jenjang dan jenis satuan pendidikan.

8. Pengembangan SK dan KD untuk semua mata pelajaran pada SDLB, SMPLB

38

Page 42: Konsep Dasar KTSP OK

dan SMALB C,C1,D1,G diserahkan kepada satuan Pendidikan Khusus yang

bersangkutan dengan memperhatikan tingkat dan jenis satuan pendidikan.

9. Struktur kurikulum pada satuan Pendidikan Khusus SDLB dan SMPLB

mengacu pada Struktur Kurikulum SD dan SMP dengan penambahan Program

Khusus sesuai jenis kelainan, dengan alokasi waktu 2 jam/minggu. Untuk

jenjang SMALB, program khusus bersifat kasuistik sesuai dengan kondisi dan

kebutuhan peserta didik tertentu, dan tidak dihitung sebagai beban belajar:

10. Program Khusus sesuai jenis kelainan peserta didik meliputi sebagai berikut.

a. Orientasi dan Mobilitas untuk peserta didik Tunanetra

b. Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama untuk peserta didik

Tunarungu

c. Bina Diri untuk peserta didik Tunagrahita Ringan dan Sedang

d. Bina Gerak untuk peserta didik Tunadaksa Ringan

e. Bina Pribadi dan Sosial untuk peserta didik Tunalaras

f. Bina Diri dan Bina Gerak untuk peserta didik Tunadaksa Sedang, dan

Tunaganda.

11. Jumlah dan alokasi waktu jam pembelajaran diatur sebagai berikut.

a. Jumlah jam pembelajaran SDLB A,B,D,E kelas I, 11, 111 berkisar antara

28 – 30 jam pembelajaran/minggu dan 34 jam pembelajaran/minggu untuk

kelas IV, V, VI. Kelebihan 2 jam pembelajaran dari SD umum karena ada

tambahan mata pelajaran program khusus

b. Jumlah jam pembelajaran SMPLB A,B,D,E kelas VII, VIII, IX adalah 34

jam/minggu. Kelebihan 2 jam pembelajaran dad SMP umum karena ada

penambahan mata pelajaran program khusus

c. Jumlah jam pembelajaran SMALB A,B,D,E kelas X, XI, XII adalah 36

jam/minggu, sama dengan jumlah jam pembelajaran SMA umum.

Program khusus pada jenjang SMALB bersifat fakultatif dan tidak

termasuk beban pembelajaran

d. Jumlah jam pembelajaran SDLB, SMPLB, SMALB C,C1,D1,G sama

dengan jumlah jam pembelajaran pada SDLB, SMPLB, SMALB A,B,D,E,

tetapi penyajiannya melalui pendekatan tematik

e. Alokasi per jam pembelajaran untuk SDLB, SMPLB danSMALB A, B, D,

39

Page 43: Konsep Dasar KTSP OK

E maupun C,C1,D1,G masing-masing 30', 35' dan 40'. Selisih 5 menit dar

sekolah reguler disesuaikan dengan kondisi peserta didik berkelainan.

f. Satuan pendidikan khusus SDLB dan SMPLB dapat menambah

maksimum 6 jam pembelajaran/minggu untuk keseluruhan jam

pembelajaran, dan 4 jam pembelajaran untuk tingkat SMALB sesuai

kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan yang bersangkutan

12. Muatan isi pada setiap mata pelajaran diatur sebagai berikut

a. Muatan isi setiap mata pelajaran pada SDLB A,B,D,E pada dasarnya sama

dengan SD umum, tetapi karena kelainan dan kebutuhan khususnya, maka

diperlukan modifikasi dan/atau penyesuaian secara terbatas

b. Muatan isi mata pelajaran Program Khusus disusun tersendid oleh satuan

pendidikan

c. Muatan isi mata pelajaran SMPLB A, B, C, D, E bidang akademik

mengalami modifikasi dan penyesuaian dari SMP umum sehingga menjadi

sekitar 60% - 70%. Sisanya sekitar 40% - 30% muatan isi kurikulum

ditekankan pada bidang keterampilan vokasional

d. Muatan isi mata pelajaran keterampilan vokasional meliputi tingkat dasar,

tingkat terampil dan tingkat mahir. Jenis keterampilan yang akan

dikembangkan, diserahkan kepada satuan pendidikan sesuai dengan minat,

potensi, kemampuan dan kebutuhan peserta didik serta kondisi satuan

pendidikan.

e. Muatan isi mata pelajaran untuk SMALB A,B,D,E bidang akademik

mengalami modifikasi dan penyesuaian dari SMA umum sehingga

menjadi sekitar 40% – 50% bidang akademik, dan sekitar 60% – 50%

bidang keterampilan vokasional.

f. Muatan kurikulum SDLB, SMPLB, SMALB C,C1,D1,G lebih ditekankan

pada kemampuan menolong diri sendiri dan keterampilan sederhana yang

memungkinkan untuk menunjang kemandirian peserta didik. Oleh karena

itu, proporsi muatan keterampilan vokasional lebih diutamakan.

g. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh

oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai

40

Page 44: Konsep Dasar KTSP OK

dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan

kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau

dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat

dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan

diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan

dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan

pengembangan karir peserta didik. Pengembangan diri terutama ditujukan

untuk peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan

kebutuhan khusus peserta didik.

13. Struktur Kurikulum SDLB, SMPLB, SMALB A,B,D,E dan C, C1, D1, G

disajikan pada tabel 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23 dan

24.Tabel 10. Struktur Kurikulum SDLB Tunanetra

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuI II III IV, V, dan VI

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 32. Pendidikan Kewarganegaraan 23. Bahasa Indonesia 54. Matematika 55. Ilmu Pengetahuan Alam 46. Ilmu Pengetahuan Sosial 37. Seni Budaya dan Keterampilan 48. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 4

B. Muatan Lokal 2C. Program Khusus Orientasi dan

Mobilitas 2

D. Pengembangan Diri 2*)Jumlah 28 29 30 34

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 11. Struktur Kurikulum SDLB Tunarungu

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuI II III IV, V, dan VI

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 32. Pendidikan Kewarganegaraan 23. Bahasa Indonesia 5

41

Page 45: Konsep Dasar KTSP OK

4. Matematika 55. Ilmu Pengetahuan Alam 46. Ilmu Pengetahuan Sosial 37. Seni Budaya dan Keterampilan 48. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 4

B. Muatan Lokal 2C. Program Khusus Bina Komunikasi,

Persepsi Bunyi & Irama 2

D. Pengembangan Diri 2*)Jumlah 28 29 30 34

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 12. Struktur Kurikulum SDLB Tunadaksa

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuI II III IV, V, dan VI

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 32. Pendidikan Kewarganegaraan 23. Bahasa Indonesia 54. Matematika 55. Ilmu Pengetahuan Alam 46. Ilmu Pengetahuan Sosial 37. Seni Budaya dan Keterampilan 48. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 4

B. Muatan Lokal 2C. Program Khusus Bina Gerak 2D. Pengembangan Diri 2*)

Jumlah 28 29 30 34

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 13. Struktur Kurikulum SDLB Tunalaras

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuI II III IV, V, dan VI

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 32. Pendidikan Kewarganegaraan 23. Bahasa Indonesia 54. Matematika 55. Ilmu Pengetahuan Alam 46. Ilmu Pengetahuan Sosial 37. Seni Budaya dan Keterampilan 48. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan4

42

Page 46: Konsep Dasar KTSP OK

B. Muatan Lokal 2C. Program Khusus Bina Pribadi dan

Sosial 2

D. Pengembangan Diri 2*)Jumlah 28 29 30 34

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 14. Struktur Kurikulum SMPLB Tunanetra

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuVII VIII IX

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 2 2 24. Bahasa Inggris 2 2 25. Matematika 3 3 36. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 27. Ilmu Pengetahuan Alam 3 3 38. Seni Budaya 2 2 29. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 2 2 2

10. Keterampilan Vokasional/ Teknologi Informasi dan Komunikasi *)

10 10 10

B. Muatan Lokal 2 2 2C. Program Khusus Orientasi dan

Mobilitas 2 2 2

D. Pengembangan Diri 2**) 2**) 2**)Jumlah 34 34 34

*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi yang dikembangkan diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah

2**) Ekivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 15. Struktur Kurikulum SMPLB Tunarungu

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuVII VIII IX

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 2 2 24. Bahasa Inggris 2 2 25. Matematika 3 3 36. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2

43

Page 47: Konsep Dasar KTSP OK

7. Ilmu Pengetahuan Alam 3 3 38. Seni Budaya 2 2 29. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 2 2 2

10. Keterampilan Vokasional/ Teknologi Informasi dan Komunikasi *)

10 10 10

B. Muatan Lokal 2 2 2C. Program Khusus Bina Komunikasi,

Persepsi Bunyi dan Irama 2 2 2

D. Pengembangan Diri 2**) 2**) 2**)Jumlah 34 34 34

*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi yang dikembangkan diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah

2**) Ekivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 16. Struktur Kurikulum SMPLB Tunadaksa

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuVII VIII IX

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 2 2 24. Bahasa Inggris 2 2 25. Matematika 3 3 36. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 27. Ilmu Pengetahuan Alam 3 3 38. Seni Budaya 2 2 29. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 2 2 2

10. Keterampilan Vokasional/ Teknologi Informasi dan Komunikasi *)

10 10 10

B. Muatan Lokal 2 2 2C. Program Khusus Bina Gerak 2 2 2D. Pengembangan Diri 2**) 2**) 2**)

Jumlah 34 34 34

*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi yang dikembangkan diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah

2**) Ekivalen 2 jam pembelajaranTabel 17. Struktur Kurikulum SMPLB Tunalaras

44

Page 48: Konsep Dasar KTSP OK

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuVII VIII IX

E. Mata Pelajaran11. Pendidikan Agama 2 2 212. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 213. Bahasa Indonesia 2 2 214. Bahasa Inggris 2 2 215. Matematika 3 3 316. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 217. Ilmu Pengetahuan Alam 3 3 318. Seni Budaya 2 2 219. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 2 2 2

20. Keterampilan Vokasional/ Teknologi Informasi dan Komunikasi *)

10 10 10

F. Muatan Lokal 2 2 2G. Program Khusus Bina Pribadi dan

Sosial 2 2 2

H. Pengembangan Diri 2**) 2**) 2**)Jumlah 34 34 34

*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi yang dikembangkan diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah

2**) Ekivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 18. Struktur Kurikulum SMALB Tunanetra

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuVII VIII IX

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 2 2 24. Bahasa Inggris 2 2 25. Matematika 2 2 26. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 27. Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 28. Seni Budaya 2 2 29. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 2 2 2

10. Keterampilan Vokasional/ Teknologi Informasi dan Komunikasi *)

16 16 16

B. Muatan Lokal 2 2 2C. Program Khusus Orientasi dan

Mobilitas - - -

45

Page 49: Konsep Dasar KTSP OK

D. Pengembangan Diri 2**) 2**) 2**)Jumlah 36 36 36

*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi yang dikembangkan diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah

2**) Ekivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 19. Struktur Kurikulum SMALB Tunarungu

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuVII VIII IX

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 2 2 24. Bahasa Inggris 2 2 25. Matematika 2 2 26. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 27. Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 28. Seni Budaya 2 2 29. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 2 2 2

10. Keterampilan Vokasional/ Teknologi Informasi dan Komunikasi *)

16 16 16

B. Muatan Lokal 2 2 2C. Program Khusus Bina Komunikasi,

Persepsi Bunyi dan Irama - - -

D. Pengembangan Diri 2**) 2**) 2**)Jumlah 36 36 36

*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi yang dikembangkan diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah

2**) Ekivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 20. Struktur Kurikulum SMALB Tunadaksa

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

46

Page 50: Konsep Dasar KTSP OK

VII VIII IXA. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 2 2 24. Bahasa Inggris 2 2 25. Matematika 2 2 26. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 27. Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 28. Seni Budaya 2 2 29. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 2 2 2

10. Keterampilan Vokasional/ Teknologi Informasi dan Komunikasi *)

16 16 16

B. Muatan Lokal 2 2 2C. Program Khusus Bina Gerak - - -D. Pengembangan Diri 2**) 2**) 2**)

Jumlah 36 36 36

*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi yang dikembangkan diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah

2**) Ekivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 21. Struktur Kurikulum SMALB Tunalaras

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuVII VIII IX

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 2 2 24. Bahasa Inggris 2 2 25. Matematika 2 2 26. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 27. Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 28. Seni Budaya 2 2 29. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 2 2 2

10. Keterampilan Vokasional/ Teknologi Informasi dan Komunikasi *)

16 16 16

B. Muatan Lokal 2 2 2C. Program Khusus Bina Pribadi dan

Sosial - - -

D. Pengembangan Diri 2**) 2**) 2**)

47

Page 51: Konsep Dasar KTSP OK

Jumlah 36 36 36

*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi yang dikembangkan diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah

2**) Ekivalen 2 jam pembelajaran

14. Struktur Kurikulum SDLB, SMPLB, dan SMALB C,C1,D1,G

Struktur kurikulum satuan pendidikan khusus tingkat DLB, SMPLB

dan SMALB C,C1,D1 dan G merupakan satu rumpun yang relatif sama

antara satu jenis kelainan dengan jenis kelainan yang lain. Karena itu di

bawah ini disajikan bel struktur kurikulum untuk SDLB C,C1,D1,G, SMPLB,

C1,D1,G dan SMALB C, C1, D1, G sebagai berikut.

Tabel 22. Struktur Kurikulum SDLB Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang , dan Tunaganda

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuI, II, dan III IV, V, dan VI

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama

29 – 32(pendekatan

tematik)

30(pendekatan

tematika)

2. Pendidikan Kewarganegaraan3. Bahasa Indonesia4. Matematika5. Ilmu Pengetahuan Alam6. Ilmu Pengetahuan Sosial7. Seni Budaya dan Keterampilan8. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan KesehatanB. Muatan Lokal 2C. Program Khusus *) 2D. Pengembangan Diri 2*)

Jumlah 29 – 32 34

*) Disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan peserta didik

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 23. Struktur Kurikulum SMPLB Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang, dan Tunaganda

48

Page 52: Konsep Dasar KTSP OK

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuVII VIII IX

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama

10(pendekatan

tematika)

10(pendekatan

tematika)

10(pendekatan

tematika)

2. Pendidikan Kewarganegaraan3. Bahasa Indonesia4. Bahasa Inggris5. Matematika6. Ilmu Pengetahuan Sosial7. Ilmu Pengetahuan Alam8. Seni Budaya 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan10. Keterampilan Vokasional/

Teknologi Informasi dan Komunikasi *)

20 20 20

B. Muatan Lokal 2 2 2C. Program Khusus **) 2 2 2D. Pengembangan Diri 2**) 2**) 2**)

Jumlah 36 36 36

*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.

**) Disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan peserta didik 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 24. Struktur Kurikulum SMALB Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang, dan Tunaganda.

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuVII VIII IX

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama

10(pendekatan

tematika)

10(pendekatan

tematika)

10(pendekatan

tematika)

2. Pendidikan Kewarganegaraan3. Bahasa Indonesia4. Bahasa Inggris5. Matematika6. Ilmu Pengetahuan Sosial7. Ilmu Pengetahuan Alam8. Seni Budaya 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan10. Keterampilan Vokasional/

Teknologi Informasi dan 24 24 24

49

Page 53: Konsep Dasar KTSP OK

Komunikasi *)B. Muatan Lokal 2 2 2C. Program Khusus **) - - -D. Pengembangan Diri 2**) 2**) 2**)

Jumlah 36 36 36

*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.

**) Disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan peserta didik 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

50

Page 54: Konsep Dasar KTSP OK

BAB VII

CAKUPAN MATERI PELAJARAN

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Kompetensi dasar : Setelah mempelajari bagian ini peserta diharapkan mampu

menjelaskan tentang cakupan materi kelompok mata

pelajaran dan penjabarannya ke dalam standar petensi serta

kompetensi dasar yang harus dikembangkan dalam silabus

dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

A. Kelompok Mata Pelajaran

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis

pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah terdiri atas:

a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

d. kelompok mata pelajaran estetika;

e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel 1

Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompo Mata Pelajaran Cakupan

1. Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2. Kewarganegaraan dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas

51

Page 55: Konsep Dasar KTSP OK

dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme beta negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi iImu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis

5. Jasmani,Olahraga danKesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanarnkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, danhidup sehat.Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan

52

Page 56: Konsep Dasar KTSP OK

perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupunyang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan

dituangkan dalam kompetensi yang terdiri atas kompetensi dan kompetensi

dasar pada setiap dan/atau semester. Standar kompetensi dan kompetensi dasar

untuk setiap mata pelajaran pada setiap dan semester disajikan pada lampiran-

lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, yang terdiri atas: Lampiran

1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SID/MI dan SDLB, Lampiran 2

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP/MTs dan SMPLB,

dan Lampiran 3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK.

Berikut ini contoh lampiran yang di maksud di atas standar kompetensi

dan kompetensi dasar mata pelajaran IPS untuk SMP/MTs.

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran yang

diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS

mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang

berkaitan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat

materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran

IPS, peserta didik diarhkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia

yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta

damai.

Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan

berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan

setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk

53

Page 57: Konsep Dasar KTSP OK

mengembangkan pengethauan, pemahaman, dan kemampuan analisis

terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan

bermasyarakat yang dinamis.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan

terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan

dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan

peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih lugs dan mendalam

pada bidang ilmu yang berkaitan.

B. Tujuan

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut.

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekedasama dan berkompetisi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan

global.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai

berikut.

1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

3. Sistem Sosial dan Budaya

4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

54

Page 58: Konsep Dasar KTSP OK

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kelas VII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami lingkungan kehidupan manusia

1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan

1.2 Mendeskripsikan kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia

2. Memahami kehidupan sosial manusia

2.1 Mendeskripsikan interaksi sebagai proses sosial

2.2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagaiproses pembentukan kepribadian

2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial

2.4 Menguraikan proses interaksi sosial3. Memahami usaha

manusia memenuhi kebutuhan

3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan

3.2 Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari

Kelas VII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya

4.1 Menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan

4.2 Membuat sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan objek geografi

4.3 Mendeskripsikan kondisi geografis dan penduduk

4.4 Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer, serta dampaknya terhadap kehidupan

5. Memahami perkembangan masyarakat sejak masa Hindu-Budha sampai masa Kolonial Eropa

5.1 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada mass Hindu-Budha, serta peninggalan-peninggalannya

5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam di Indonesia, serta peninggalan- peninggalannya

5.3 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa Kolonial Eropa

6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat

6.1 Mendeskripsikan pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan dan pola permukiman berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi

55

Page 59: Konsep Dasar KTSP OK

6.2 Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang4asa

6.3 Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk koperasi, sebagai tempat berlangsungnya proses produksi dalam kaitannya dengan pelaku ekonomi

6.4 Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan

Kelas VIII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami permasalahan social berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk

1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk

1.2 Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya

1.3 Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan

1.4 Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan

2. Memahami prosesKebangkitan nasional

2.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat, serta pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah

2.2 Menguraikan proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia, dan perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia

3. Memahami masalah penyimpangan sosial

3.1 Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial (miras, judi, narkoba, HIV/Aids, PSK, dan sebagainya) sebagai akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat

3.2 Mengidentifikasi berbagai upaya pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat

4. Memahami kegiatan pelaku ekonomi di masyarakat

4.1 Mendeskripsikan hubungan antara kelangkaan sumber days dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas

4.2 Mendeskripsikan pelaku ekonomi: rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara

4.3 Mengidentifikasi bentuk pasar dalamkegiatan ekonomi masyarakat

Kelas VIII, Semester 2

56

Page 60: Konsep Dasar KTSP OK

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan

5.1 Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia

5.2 Menjelaskan proses persiapan kemerdekaan Indonesia

6. Memahami pranata dan penyimpangan sosial

6.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk hubungan sosial

6.2 Mendeskripsikan pranata social dalam kehidupan masyarakat

6.3 Mendeskripsikan upaya pengendalian penyimpangan social

7. Memahami kegiatan perekonomian Indonesia

7.1 Mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah dalam upaya penanggulangannya

7.2 Mendeskripsikan pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia

7.3 Mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian nasional

7.4 Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga pasar

Kelas IX, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami kondisi perkembangan negara di dunia

1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri negara berkembang dan negara maju

1.2 Mendeskripsikan Perang Dunia II (termasuk pendudukan Jepang) serta pengaruhnya terhadap keadaan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia

2. Memahami usaha mempertahank an kemerdekaan

2.1 Mengidentifikasi usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

2.2 Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa politik dan ekonomi Indonesia pasca pengakuan kedaulatan

3. Memahami perubahan sosial budaya

3.1 Mendeskripsikan perubahan sosial budaya pada masyarakat

3.2 Menguraikan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam menyikapi perubahan

4. Memahami lembaga keuangan dan perdagangan internasional

4.1 Mendeskripsikan uang dan lembaga keuangan4.2 Mendeskripsikan perdagangan internasional

dan darnpaknya terhadap perekonomian Indonesia

Kelas IX, Semester 2

57

Page 61: Konsep Dasar KTSP OK

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Memahami hubungan manusia dengan bumi

5.1 Menginterpretasl'pate tentang bentuk dan pole muka burni

5.2 Mendeskripsikan ket&kaftan unsur-unsur geografis dan penduduk di kawasan Asia Tenggara

5.3 Mendeskripsikan pernbagian permukaan bumf etas benua dan samudera

6. Memahami usaha mempertahankan RepublikIndonesia

6.1 Mendeskripsikan peduangan bangsa Indonesia merebut Irian Barat

6.2 Mendeskripsikan peristiwa tragedy nasional Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G30S/PKI dan konflik-konflik internal lainnya

7. Memahami perubahan pemerintahan dan kerjasama internasional

7.1 Menjelaskan berakhirnya masa Orde Baru dan lahimya Reformasi

7.2 Menguraikan perkembangan lembaga-lembaga internasional dan peran Indonesia dalam kerjasama internasional

7.3 Menguraikan perilaku masyarakat dalam perubahan sosial-budaya di era global

7.4 Mendeskripsikan kerjasama antarnegara di bidang ekonomi

7.5 Mengidentifikasi dampak kerjasama antarnegara terhadap perekonomian Indonesia

E. Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan

landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran,

dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang

kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses

dan Standar Penilaian.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar inilah yang harus

dikernbangkan ke dalam Silabus dan RPP.

BAB VII

58

Page 62: Konsep Dasar KTSP OK

CAKUPAN MATERI PELAJARAN

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Kompetensi dasar : Setelah selesai mempelajari materi ini peserta diharapkan

dapat menjelaskan tentang beban belajar dan kalender

pendidikan dalam rangka pelaksanaan kurikulum tingkat

satuan pendidikan.

A. Beban Belajar

Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan

menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket

atau sistem kredit semester. Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang

dan kategori satuan pendidikan yang bersangkutan.

Satuan pendidikan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan pendidikan

dengan menggunakan sistem paket. Satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB,

SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori standar menggunakan sistem

paket atau dapat menggunakan sistem kredit semester. Satuan pendidikan

SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori mandiri menggunakan sistem

kredit semester.

Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar

sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem paket

adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya

diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang

sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang

berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada

Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan

oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap

muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu

dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan

memperhatikan perkembangan peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses

59

Page 63: Konsep Dasar KTSP OK

interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap

muka per jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan

sebagai berikut:

a. SD/MI/SDLB berlangsung selama 35 menit

b. SMP/MTs/SMPLB berlangsung selama 40 menit

c. SMA/MA/SMALB/SMAK/MAK berlangsung selama 45 menit

Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan

pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SD/MI/SDLB:

1. Kelas I s.d III adalah 29 s.d 32 jam pembelajaran

2. Kelas IV s.d VI adalah 34 jam pembelajaran

b. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk

SMP/MTs/SMPLB adalah 34 jam pembelajaran

c. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk

SMA/MA/SMALB/SMK/MAK adalah 38 s.d 39 jam pembelajaran

Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap satuan

pendidikan adalah sebagaimana tertera pada table 25

60

Page 64: Konsep Dasar KTSP OK

Tabel 25. Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk setiap Satuan Pendidikan

Satuan Pendidikan KelasSatu jam pemb.

Tatap muka (menit)

Jumlah jam pemb. Per minggu

Minggu efektif per

tahun ajaran

Waktu pembelajaran per tahun

Jumlah per tahun (@60 menit)

SD/MI/SDLB *)

I s.d III 35 26-28 34-38884-1064 jam pembelajaran

(30940 – 37240 menit)516 – 621

IV s.d VI 35 32 34-381088-1216 jam pembelajaran

(38080 – 42560 menit)635 – 709

SMP/MTs/SMPLB *) VII s.d IX 40 32 34-381088-1216 jam pembelajaran

(43520 – 48640 menit)725 – 811

SMA/MA/SMALB *) X s.d XII 45 38-39 34-381292 – 1482 jam

pembelajaran(30940 – 37240 menit)

969 – 1111,5

SMK/MAK X s.d XII 45 36 38 1368 jam pembelajaran(61560menit)

1026 (standar minimum)

*) untuk SDLB, SMPLB, SMALB alokasi waktu jam pembelajaran tatap muka dikurangi 5 menit

61

Page 65: Konsep Dasar KTSP OK

Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh

pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan

terstruktur ditentukan oleh pendidik.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang

berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang

oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya

diatur sendiri oleh peserta didik.

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur terdiri dari:

1. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur

bagi peserta didik pada SD/MI/SDLB maksimum 40% dari jumlah waktu

kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

2. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur

bagi pesertadidik pada SMP/MTs/SMPLB maksimum 50% dari jumlah

waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

3. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur

bagi peserta didik pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK maksimum 60%

dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang

bersangkutan.

Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket

adalah enam tahun untuk SD/MI/SDLB, tiga tahun untuk SMP/MTs/SMPLB

dan SMA/MA/SMALB, dan tiga sampai dengan empat tahun untuk

SMK/MAK. Program percepatan dapat diselenggarakan untuk

mengakomodasi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat

istimewa.

Sistem kredit semester adalah sistem penyelenggaraan program

pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata

pelajaran yang

diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap

mata pelajaran pada sistem kredit semester dinyatakan dalam satuan kredit

semester (sks). Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap

62

Page 66: Konsep Dasar KTSP OK

muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak

terstruktur. Panduan tentang sistem kredit semester diuraikan secara khusus

dalam dokumen tersendiri.

B. Kalender Pendidikan

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang

diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun

ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup

permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif

dan hari libur.

1. Alokasi Waktu

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan

pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan

pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap

minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran

termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan

pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan

kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud.

Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester,

libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum

termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan

lainnya tertera pada Tabel 26.

63

Page 67: Konsep Dasar KTSP OK

Tabel 26. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan1. Minggu efektif belajar Minimum 34 minggu

dan maksimum 38 minggu

Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan

2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester3. Jeda antar semester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II4. Libur akhir tahun

pelajaranMaksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan

kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran

5. Hari libur keagamaan 2 - 4 minggu Daerah khusus yang memedukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatumya sandiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

6. Hari libur umum/ nasional

Maksimum 2 minggu Disesualkan dengan Peraturan Pemerintah

7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing

8. Kegiatan khusussekolah/madrasah

Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

2. Penetapan Kalender Pendidikan

a. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir

pada bulan Juni tahun berikutnya.

b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait

dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota,

dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari

libur khusus.

c. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari

libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

d. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh

masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu

64

Page 68: Konsep Dasar KTSP OK

sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini dengan

memperhatikan ketentuan dari pemerintah/ pemerintah daerah.

C. Tes Formatif

Jawablah pertanyaan berikut!

1. Apa yang dimaksud dengan kegiatan muatan lokal?

2. Jelaskan maksud kegiatan ektrakurikuler dan berikan contoh

pelaksanaannya di sekolah!

3. Bagaimana merumuskan hari efektif untuk pembelajaran dengan

rancangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .

4. Prasyarat apa yang harus dimiliki oleh guru-guru dalam penyelenggraan

proses pembelajaran dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?

5. Sebutkan hal-hal yang harus dipersiapkan guru ketika akan melakukan

proses pembelajaran dengan rancangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan!

65