kkn.unnes.ac.id · web viewcovid-19 merupakan infeksi virus baru yang mengakibatkan terinfeksinya...

9
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN HAND SANITIZER DENGAN ANTISEPTIK ALAMI Development of Learning Media in the Form of COVID-19 Handbook for Communities Dzikri Fahruzi 1 ; Khoerun Niam 2 ; Mohamad Kamil F 3 ; Dina Silmi H 4 ; Diah Nur Indah S 5 dan Laila Listiyana Ulya 6 1,2,3,4,5 Universitas Negeri Semarang [email protected] 1 ; [email protected] 2 ; [email protected] 3 ; [email protected] 4 ; [email protected] 5 ; [email protected] 6 Abstrak Penyakit menular telah menjadi penyebab utama kematian jutaan manusia. Seperti saat ini, dunia tengah diguncangkan oleh mewabahnya penyakit COVID-19. Pola adaptasi baru dengan melakukan perilaku bersih hidup sehat, melakukan cuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan massa, penggunaan masker atau pelindung wajah, merupakan cara yang cukup efektif untuk mencegah penularan virus Corona. Selain itu, penggunaan hand sanitizer juga dapat meminimalisasi penularan virus kepada orang lain disaat tidak tersedia fasilitas cuci tangan di luar rumah. Selain mudah dan praktis untuk dibawa kemanapun, handsanitizer ini juga bisa dibuat di rumah dengan menggunakan bahan dasar alami. Namun, kurangnya sosialisasi akan bahaya Covid-19 terkadang membuat masyarakat masih abai akan larangan pola bersih hidup sehat yang sudah diterapkan oleh pemerintah. Sehingga masih banyak ditemukan kasus positif maupun reaktif Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan uraian tersebut, penulis memiliki gagasan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai pembuatan hand sanitizer. Pelatihan pembuatan hand sanitizer ini bertujuan melatih warga agar dapat memanfaatkan potensi usaha ini di masa pandemi dengan menggunakan bahan alami. Selain itu, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai perilaku sehat yang kedepannya menjadi pola adaptasi sosial baru di masa pandemi ini. Kata kunci: COVID-19, pelatihan, pandemik, hand sanitizer.

Upload: others

Post on 01-Aug-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kkn.unnes.ac.id · Web viewCovid-19 merupakan infeksi virus baru yang mengakibatkan terinfeksinya 90.308 orang per tanggal 2 Maret 2020. Virus yang merupakan virus RNA strain tunggal

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASAPANDEMI MELALUI PEMBUATAN HANDSANITIZER DENGAN ANTISEPTIK ALAMI

Development of Learning Media in the Form of COVID-19 Handbook for Communities

Dzikri Fahruzi1; Khoerun Niam2; Mohamad Kamil F3; Dina Silmi H4; Diah Nur Indah S5 dan Laila Listiyana Ulya6

1,2,3,4,5Universitas Negeri Semarang

[email protected]; [email protected]; [email protected]; [email protected];

[email protected]; [email protected]

Abstrak

Penyakit menular telah menjadi penyebab utama kematian jutaan manusia. Seperti saat ini, dunia tengah diguncangkan oleh mewabahnya penyakit COVID-19. Pola adaptasi baru dengan melakukan perilaku bersih hidup sehat, melakukan cuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan massa, penggunaan masker atau pelindung wajah, merupakan cara yang cukup efektif untuk mencegah penularan virus Corona. Selain itu, penggunaan hand sanitizer juga dapat meminimalisasi penularan virus kepada orang lain disaat tidak tersedia fasilitas cuci tangan di luar rumah. Selain mudah dan praktis untuk dibawa kemanapun, handsanitizer ini juga bisa dibuat di rumah dengan menggunakan bahan dasar alami. Namun, kurangnya sosialisasi akan bahaya Covid-19 terkadang membuat masyarakat masih abai akan larangan pola bersih hidup sehat yang sudah diterapkan oleh pemerintah. Sehingga masih banyak ditemukan kasus positif maupun reaktif Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan uraian tersebut, penulis memiliki gagasan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai pembuatan hand sanitizer. Pelatihan pembuatan hand sanitizer ini bertujuan melatih warga agar dapat memanfaatkan potensi usaha ini di masa pandemi dengan menggunakan bahan alami. Selain itu, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai perilaku sehat yang kedepannya menjadi pola adaptasi sosial baru di masa pandemi ini.

Kata kunci: COVID-19, pelatihan, pandemik, hand sanitizer.Infectious diseases have become the leading cause of death for millions of people. Like now, the world is being shaken by the outbreak of the COVID-19 disease. The new adaptation pattern by carrying out clean behavior and healthy living, washing hands with soap, avoiding crowds, using masks or face shields, are quite effective ways to prevent the transmission of the Corona virus. In addition, the use of hand sanitizers can also minimize transmission of the virus to others when hand washing facilities are not available outside the home. Besides being easy and practical to carry anywhere, this handsanitizer can also be made at home using natural ingredients. However, the lack of socialization about the dangers of Covid-19 sometimes makes people still ignore the prohibition on clean healthy living patterns that have been implemented by the government. So that there are still many positive and reactive cases of Covid-19 in various regions in Indonesia. Based on this description, the author has the idea of providing training to the community regarding the manufacture of hand sanitizers. This hand sanitizer training aims to train residents to take advantage of the potential of this business during a pandemic by using natural ingredients. In addition, this training aims to provide socialization to the public regarding healthy behavior which in the future will become a new pattern of social adaptation during this pandemic.

Keywords: COVID-19, training, pandemic, hand sanitizerPENDAHULUAN

Page 2: kkn.unnes.ac.id · Web viewCovid-19 merupakan infeksi virus baru yang mengakibatkan terinfeksinya 90.308 orang per tanggal 2 Maret 2020. Virus yang merupakan virus RNA strain tunggal

Pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapakan imbalan dalam bentuk apapun (Wikipedia, 2017). Dengan tujuan menciptakan inovasi, memberikan solusi, dan melalukan kegiatan yang mampu mendorong kreativitas masyarakat untuk peningkatan mutu ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Pada masa pandemi Covid-19 kebanyakan masyarakat berdiam diri di rumah atau melakukan physical distancing. Menurut WHO, physical distancing lebih direkomendasikan untuk menjaga jarak untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 (Kompas.com, 2020).

Di awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan kejadian infeksi berat dengan penyebab yang belum diketahui. Berawal dari laporan China kepada World Health Organization (WHO) terdapat 44 pasien pneumonia berat di suatu wilayah yaitu Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, tepatnya di hari terakhir tahun 2019. Dugaan penyebab awal hal ini terkait dengan pasar basah yang ada di wilayah tersebut. Pada 10 Januari 2020 penyebabnya mulai teridentifikasi didapatkan kode genetiknya yaitu virus Corona baru (Handayani, 2020).

Covid-19 merupakan infeksi virus baru yang mengakibatkan terinfeksinya 90.308 orang per tanggal 2 Maret 2020. Virus yang merupakan virus RNA strain tunggal positif ini menginfeksi saluran pernapasan. Penegakan diagnosis dimulai dari gejala umum berupa deman, batuk dan sulit bernapas hingga adanya kontak erat dengan negara-negara yang sudah terinfeksi. Pengambilan swab tenggorokan dan saluran napas menjadi dasar penegakan diagnosis coronavirus disease. Penatalaksanaan berupa isolasi harus dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut (Yuliana, 2020).

Berbagai macam jenis mikroorganisme seperti virus, bakteri dan jamur menempel pada tangan setiap harinya melalui kontak fisik dengan lingkungan, dan diantaranya dapat menyebabkan/menimbulkan berbagai penyakit. Untuk itu mikroorganisme ini perlu dimusnahkan atau dicegah penyebarannya, salah satu cara yang paling mudah dan tepat adalah dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir. Jika air bersih tidak tersedia, dapat juga digunakan sediaan pembersih tangan

berbasis alkohol atau mengandung antibakteri yang dikenal dengan hand sanitizer (Wahyono, 2010).

Pembersihan tangan dengan mengunakan bahan antiseptik mulai dikenal sejak awal abad 19. Perkembangan masyarakat saat ini terutama yang berdomisili di daerah perkotaan, menuntut manusia dengan berbagai kesibukan untuk bergerak cepat dan menggunakan waktu seefisien mungkin. Tuntutan zaman yang demikian mengharuskan manusia untuk menjaga kesehatannya agar terhindar dari penyakit dengan cara yang tidak dapat menghambat gerak dan tidak mengurangi efisiensi waktunya (Wahyono, 2010). Pemakaian antiseptik tangan dalam bentuk sediaan gel yang lebih populer dengan nama hand sanitizer di kalangan masyarakat menengah ke atas sudah menjadi suatu gaya hidup. Beberapa hand sanitizer dapat dijumpai di pasaran dengan cara pemakaian yang cukup sederhana dan cepat yaitu dengan diteteskan pada telapak tangan, kemudian diratakan pada permukaan tangan. Namun biasanya banyak mengandung alkohol dan antiseptik berupa bahan kimia sintetis yang harganya relatif mahal dan sering menimbulkan masalah kesehatan kulit, misalnya kulit menjadi kering (terjadi pennurunan kelembapan kulit normal) (Retnosari, 2007). Oleh karena itu perlu dicari antiseptik dari bahan alam yang relatif lebih murah, aman, efektif, dan mudah didapat, salah satu contohnya adalah buah lemon. Lemon dapat dijadikan bahan alami hand sanitizer dikarenakan, bahan ini mudah ditemui dan dipercaya dapat mengangkat kotoran dan sebagai pembersih. Lemon memiliki kandungan asam yang berfungsi sebagai antibakteri dan membantu menjaga kebersihan tangan.

Hand sanitizer merupakan suatu produk sediaan cair yang penggunaannya tanpa menggunakan air. Produk ini berfungsi sebagai pemberi aroma yang sehat dan segar pada tangan sekaligus dapat membunuh kuman, yang saat ini banyak digemari oleh masyarakat untuk pemeliharaan kebersihan dan kesehatan tangan, serta mencegah pencemaran kuman pada saat hendak konsumsi makanan. sehingga sangat potensial untuk dikembangkan menjadi suatu produk. Hasil produksi ini nantinya dapat dipasarkan melalui toko-toko keperluan sehari-hari, swalayan, rumah makan, maupun melalui koperasi unit desa.

Page 3: kkn.unnes.ac.id · Web viewCovid-19 merupakan infeksi virus baru yang mengakibatkan terinfeksinya 90.308 orang per tanggal 2 Maret 2020. Virus yang merupakan virus RNA strain tunggal

Pembuatan hand sanitizer dalam bentuk sediaan cair yang hiegenis dari bahan tumbuhan (alami) tidak sulit dan tidak membutuhkan biaya yang mahal dengan bahan dan peralatan yang dibutuhkan sangat sederhana, sehingga dapat diproduksi dan mempunyai nilai ekonomi, di samping itu tumbuhan yang dibutuhkan untuk keperluan pembuatan hand sanitizer ini dapat dibudidayakan di pekarangan. Berdasarkan hal tersebut di atas, dipandang perlu untuk menyikapi situasi ini, dengan memberi pelatihan pembuatan hand sanitizer bagi masyarakat.

METODE PELAKSANAANUpaya yang dilakukan pada penelitian

ini adalah dengan melakukan tahap pelatihan pembuatan hand sanitizer, diantaranya:

Materi tertulisMateri tertulis meliputi penjelasan rinci

tentang cara pembuatan, serta alat dan bahan yang digunakan untuk membuat handsanitizer, dan pelaksanaan pembuatan.

Gambar 3.1 Screenshoot media pembuatan handsanitizer melalui https://www.merdeka.com/trending/6-cara-membuat-hand-sanitizer-sendiri-dengan-alami-mudah-praktis-dan-aman

Metode PraktekAlat-alat yang digunakan

Pisau, baskom, pengaduk, wadah kemasan.

Gambar 3.2 Alat dan bahan yang digunakan

Bahan dasar hand sanitizer1. Alkohol 70%2. Gel lidah buaya tube 3. Sari bahan tumbuhan 10 ml4. Minyak essential : apel 1-2 tetes5. Air yang telah dimasak sampai 100 ml

Gambar 3.3 Ilustrasi gambar disadur dari https://www.instagram.com/p/CCssTP2pL0U/?utm_source=ig_web_copy_link

Tahap pelaksanaan1. Pembuatan sari buah lemon2. Proses pembuatan sari buah lemon

dilakukan dengan cara : memeras buah lemon dan disarin menggunakan saringan teh, untuk memisahkan hasil perasan dengan ampasnya.

3. Menyediakan gel lidah buaya tube 300 ml

4. Pelarutan alkohol 7 0% dengan gel lidah buaya 2/4 cangkir ditambahkan ke dalam wadah yang sudah disediakan, lalu aduk sampai merata

5. Campurkan sari buah lemon yang sudah di saring ke dalam wadah larutan alkohol dan gel

6. Lalu masukkan semua bahan tadi ke dalam botol spray ukuran 100 ml.

Page 4: kkn.unnes.ac.id · Web viewCovid-19 merupakan infeksi virus baru yang mengakibatkan terinfeksinya 90.308 orang per tanggal 2 Maret 2020. Virus yang merupakan virus RNA strain tunggal

Gambar 3.4 Tahap Pelaksanaan Pembuatan Handsanitizer

EvaluasiSetelah dilakukan pembuatan seluruh

bahan untuk 20 botol spray ukuran 100 ml. Menurut anjuran WHO sebelum digunakan handsanitizer ini sebaiknya disimpan disuhu ber-AC atau dalam kulkas dan disimpan selam 72 jam sebelum dipakai. Untuk menguji ketahanan dan uji higienitas dari bahan handsanitizer yang digunakan.

Cara PembuatanDi dalam suatu wadah dicampurkan

Alkohol, gel lidah buaya, dicampurkan sampai benar benar homogen dan kelihatan tekstur yang lembut. Kemudian ditambahkan sari dari bahan tumbuhan alami, serta minyak essential. Dimasukkan ke dalam wadah yang telah diseterilkan dengan dicuci menggunakan rebusan air panas, lalu semua bahan di aduk, setelahnya disaring ulang untuk menghilangkan kotoran disaat mencampurkan bahan-bahan sebelumnya. Terakhir, menuangkan semua bahan campuran tadi ke dalam botol sprey menggunakan corong. Selanjutnya diberi etiket yang menarik dan disimpan selama 72 jam untuk mensterilkan handsanitizer sebelum dipakai.

HASIL DAN PEMBAHASANKegiatan pengabdian kepada

masyarakat, melibatkan warga untuk meningkatkan pemahaman/pengetahuan warga mengenai banyaknya manfaat yang dikandung buah lemon sebagai salah satu kekayaan alam Indonesia. Dalam kegiatan ini pula diharapkan dapat meningkatkan keterampilan melalui pelatihan pembuatan handsanitizer dari sari buah lemon dengan metode sederhana dan biaya yang realtif terjangkau.

Hand sanitizer adalah produk kesehatan yang secara instan dapat menghambat dan mematikan kuman tanpa menggunakan air, dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2020 dan dihadiri oleh warga, ibu-ibu pkk, dan ketua posyandu rw.01 dan rw.02. respon peserta terhadap pelatihan ini terlihat sangat anntusias mengingat hand sanitizer sering digunakan dalam keseharian. Pengetahuan baru mengenai cara pembuatan dengan menggunakan alkohol dan sari buah lemon ini memberikan gambaran baru kepada warga yang masih awam dengan produk hand sanitizer ini. Selain sebagai pengetahuan, dari aplikasi pembuatan sendiri memberikan wawasan baru mengenai keekonomisan, dan solusi kesehatan yang di rasa praktis oleh warga sehingga dapat dipraktikkan dengan olahan bahan yang sediaan di rumah, dan juga setelah pengolahan dan sebagainya bahan – bahan ini dapat dikatakan menghasilkan suatu produk yang memiliki kekhasan nilai jual di pasar.

Pelatihan ini diawali dengan sosialisasi mengenai cara pembuatan, cara penggunaan, dan juga baik manfaat dan kegunaan dari hand sanitizer berbahan dasar sari buah lemon. Dengan memberitahukan hal ini bertujuan peserta dapat mengetahui manfaat dan kegunaan hand sanitizer yang bahan – bahannya dapat didapatkan dari sekitar.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan hand sanitizer berupa alkohol 70%, gel lidah buaya, dan minyak essential apel. Buah lemon diambil sarinya untuk dimanfaatkan sebagai bahan untuk membersihkan dan menyegarkan. Kualitasnya sebagai penyegar sangat menonjol pada sari buah, dengan disandingkan dengan bahan lain lemon dapat dijadikan campuran untuk pembersihan dan berguna untuk mengentaskan bakteri dan lainnya. Lidah buaya, membantu menyembuhkan luka, membantu kolagen, mengurangi peradangan dan melembabkan kulit.

Seperti yang disampaikan pada bagian sebelumnya bahwa pada tahap pembuatan handsanitizer, maka dihasilkan hand sanitizer dengan bentuk gel.

Beberapa keuntungan sediaan gel (Voigt, 1994) adalah sebagai berikut:1. Kemampuan penyebarannya baik pada

kulit2. Efek dingin, yang dijelaskan melalui

penguapan lambat dari kulit3. Tidak ada penghambatan fungsi rambut

secara fisiologis

Page 5: kkn.unnes.ac.id · Web viewCovid-19 merupakan infeksi virus baru yang mengakibatkan terinfeksinya 90.308 orang per tanggal 2 Maret 2020. Virus yang merupakan virus RNA strain tunggal

4. Kemudahan pencuciannya dengan air yang baik

5. Pelepasan obatnya baikTingginya kandungan air dalam sediaan

gel dapat menyebabkan terjadinya kontaminasimikroba, yang secara efektif dapat dihindari dengan penambahan bahan pengawet. Untuk upaya stabilisasi dari segi mikrobial di samping penggunaan bahan-bahan pengawet seperti dalam balsam, khususnya untuk basis ini sangat cocok pemakaian metil dan propil paraben yang umumnya disatukan dalam bentuk larutan pengawet. Upaya lain yang diperlukan adalah perlindungan terhadap penguapan yaitu untuk menghindari masalah pengeringan. Oleh karena itu, untuk menyimpannya lebih baik menggunakan tube. Pengisian ke dalam botol, meskipun telah tertutup baik tetap tidak menjamin perlindungan yang memuaskan (Voigt, 1994).

Setelah rangkain pembuatan produk selesai dibuat maka peserta dapat langsung merasakan produk yang telah dibuat sehingga pelatihan ini benar-benar dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh warga. Dengan dibuat dan dikemas dalam wadah yang sederhana, produk ini dapat dimanfaatkan oleh diri sendiri ataupun dapat dipasarkan sesuai dengan harapan yang dibuat. Dengan cara yang sederhana dan cost yang cukup murah.

KESIMPULAN DAN SARANKegiatan pengabdian kepada

masyarakat yang telah dilakukan pada tanggal 21 Agustus dapat disimpulkan bahwa Hand sanitizer merupakan suatu produk sediaan cair yang penggunaannya tanpa menggunakan air. Produk ini berfungsi sebagai pemberi aroma yang sehat dan segar pada tangan sekaligus dapat membunuh kuman, yang saat ini banyak digemari oleh masyarakat untuk pemeliharaan kebersihan dan kesehatan tangan, serta mencegah pencemaran kuman pada saat hendak konsumsi makanan. sehingga sangat potensial untuk dikembangkan menjadi suatu produk. Hasil produksi ini nantinya dapat dipasarkan melalui toko-toko keperluan sehari-hari, swalayan, rumah makan, maupun melalui koperasi unit desa.

Untuk memperoleh keaneka ragaman keterampilan dan bentuk wira usaha bagi masyarakat, sebaiknya diadakan bimbingan dan pelatihan untuk pembekalan keterampilansecara rutin setiap tahun dengan bentuk produk yang berbeda, sehingga diharapkan

masyarakat mempunyai keterampilan yang beraneka ragam dan dapat berwira usaha dengan berbagai produk. Demi kelancaran kewirausahaan masyarakat tersebut, perlu dibentuk koperasi dan bantuan pemasaran produk misalnya adanya penghubung koperasi dengan swalayan-swalayan terdekat, sampai jangkauan yang semakin hari semakin meluas.Selain itu, pemberdayaan masyarakat dalam menghasilkan suatu produk dapat menjadikan masyarakat menjadi lebih produktif dan meningkatkan pendapatan daerah serta mengurangi jumlah pengangguran yang ada.

DAFTAR PUSTAKAAzizah, K. (2020, Maret 10).

https://www.merdeka.com/trending/6-cara-membuat-hand-sanitizer-sendiri-dengan-alami-mudah-praktis-dan-aman-kln.html. Retrieved Agustus 21, 2020, from https://www.merdeka.com/: https://www.merdeka.com/

Diah Handayani, D. R. (2020). Penyakit Virus Corona 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 119-129.

Ginting, Rosalina. “PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA JUNGSEMI DI MASA PANDEMI COVID 19 MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER DAN PELINDUNG WAJAH.” IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services, Volume 1, Nomor 1, April 2020, Halaman 20- www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/ijecs

Pramulani Mulya Lestari, A. P. (2018). Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Perasan Buah Jeruk Nipis Bagi Guru, Siswa Siswi SMA Dan SMK Mutiara 17 Agustus Kelurahan Teluk Pucung Bekasi Utara. Jurnal Semar, 20-24.

Rafie, B. T. (2020, April 1). https://kesehatan.kontan.co.id/news/who-gunakan-istilah-physical-distancing-apa-bedanya-dengan-social-distancing?page=all. Retrieved September 7, 2020, from https://kesehatan.kontan.co.id/: https://kesehatan.kontan.co.id

Wijaya, Y. A. (2008, Oktober 14). Daya Analgesik Sari Buah Jeruk Lemon

Page 6: kkn.unnes.ac.id · Web viewCovid-19 merupakan infeksi virus baru yang mengakibatkan terinfeksinya 90.308 orang per tanggal 2 Maret 2020. Virus yang merupakan virus RNA strain tunggal

(Citrus limon (L.) Burm. F.) Pada Mencit Putih Betina . Skripsi, pp. 8-9.

Wijaya, Johan Iswara. "FORMULASI SEDIAAN GEL HAND SANITIZER DENGAN BAHAN AKTIF TRIKLOSAN 1,5% DAN 2%." Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Wikipedia.org. (2017, Desember 11). https://id.wikipedia.org/wiki/Pengabdian_masyarakat. Retrieved September 10, 2020, from https://id.wikipedia.org/: https://id.wikipedia.org

BIBLIOGRAPHY Yuliana. (2020). Corona Virus Diseases (Covid-19); Sebuah Tinjauan Literatur. Wellness And Healthy Magazine, 187-192.