kerangka acuan bab 2

12
2.1 Lingkup rencana kegiatan Rencana kegiatan pembangunan pabrik pupuk ini terdiri dari studi kelayakan 2.2 Tahapan kegiatan Rencana kegiatan pabrik pupuk ini terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan-tahapan ini terdiri dari sebelum dibangunnya pabrik pupuk atau tahapan pra konstruksi, hingga tahapan pasca operasi. Secara rinci tahapan-tahapan tersebut, yaitu 1. Tahap pra-konstruksi 2. Tahap konstruksi 3. Tahap operasi 4. Tahap pasca-operasi 2.2.1 tahap pra-konstruksi Tahapan pra konstruksi adalah suatu tahapan kegiatan sebelum kegiatan pembangunan dilaksanakan. Kegiatan prakonstruksi dalam proyek pembangunan industri pupuk antara lain : 1. Survey Lapangan Penentuan Lokasi Kegiatan yang akan dilakukan meliputi survey langsung ke lokasi proyek, pemetaan dan pengurusan perizinan yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan industri pupuk dengan berkoordinasi dengan instansi/dinas terkait. Pemetaan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran nyata terkait lokasi proyek pembangunan industri pupuk dan sekitarnya, mulai dari titik awal hingga titik akhir rencana pembangunan industri pupuk. Dalam hal ini, pemetaan dilakukan untuk menentukan dimana daerah

Upload: veronica-astrid

Post on 18-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Contoh singkat kerangka acuan amdal

TRANSCRIPT

2.1 Lingkup rencana kegiatanRencana kegiatan pembangunan pabrik pupuk ini terdiri dari studi kelayakan

2.2 Tahapan kegiatanRencana kegiatan pabrik pupuk ini terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan-tahapan ini terdiri dari sebelum dibangunnya pabrik pupuk atau tahapan pra konstruksi, hingga tahapan pasca operasi. Secara rinci tahapan-tahapan tersebut, yaitu1. Tahap pra-konstruksi2. Tahap konstruksi3. Tahap operasi4. Tahap pasca-operasi

2.2.1 tahap pra-konstruksiTahapan pra konstruksi adalah suatu tahapan kegiatan sebelum kegiatan pembangunan dilaksanakan. Kegiatan prakonstruksi dalam proyek pembangunan industri pupuk antara lain :1. Survey Lapangan Penentuan LokasiKegiatan yang akan dilakukan meliputi survey langsung ke lokasi proyek, pemetaan dan pengurusan perizinan yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan industri pupuk dengan berkoordinasi dengan instansi/dinas terkait. Pemetaan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran nyata terkait lokasi proyek pembangunan industri pupuk dan sekitarnya, mulai dari titik awal hingga titik akhir rencana pembangunan industri pupuk. Dalam hal ini, pemetaan dilakukan untuk menentukan dimana daerah perumahan, jasa, perdagangan, pertanian, hingga industri yang mungkin terkena dampak dari pembangunan industri pupuk.2. Perhitungan dan Pembebasan LahanKegiatan yang akan dilakukan adalah menghitung seberapa luas daerah yang akan dibebaskan lahannya untuk pembangunan industri pupuk ini. Dilakukan pula kegiatan sosialisasi dimana pemrakarsa dan tim akan menginformasikan rencana kegiatan pembangunan industri pupuk kepada pihak-pihak yang diperkirakan terkena dampak (sebagian masyarakat di wilayah Jalan Raya Cicalengka-Majalaya). Setelah itu, akan dilakukan proses pembebasan lahan kepada masyarakat sesuai dengan luas wilayah yang digunakan. Proses pembebasan lahan ini akan dilakukan langsung kepada masyarakat untuk menghindari adanya kesalahan komunikasi sehingga berpotensi memperlambat pembangunan industri pupuk. Pembebasan lahan ini juga dilakukan sebagai bentuk ganti rugi kepada warga yang tanahnya digunakan untuk pembangunan industri pupuk ini.3. Pemindahan PendudukKegiatan yang dilakukan adalah merelokasi masyarakat sekitar sebelum kegiatan konstruksi dilakukan, hal ini dimaksudkan agar proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan keselamatan masyarakat tidak terganggu. Setelah dilakukan pemastian daerah-daerah yang akan digunakan untuk pembangunan industri pupuk steril, barulah dilanjutkan pada tahap konstruksi.

2.2.2 tahap konstruksiKegiatan yang dilakukan pada tahap konstruksi adalah sebagai berikut.1. Site Clearing (Pembersihan Lokasi), meliputi pembersihan, pencangkulan, pengupasan lapisan tanah atasm dan pemindahan serta pembuangan puing dan tumbuhan.2. Pembongkaran , meliputi pembongkaran, pembuangan sebagian tanah dari semua bangunan dan penghalang lainnya.3. Pembangunan gedung pabrik pupuk, meliputi pemasangan tiang-tiang pondasi, bangunan keseluruhan beserta ruangan-ruangan yang terdapat dibagian dalamnya4. Penempatan dan pemasangan alat-alat yang akan dugunakan untuk operasi, terdiri dari unit utilitas, unit ammonia, dan unit urea5. Pemasangan alat pengendali pencemaran udara pada unit-unit yang menghasilkan gas pencemar6. Pembuatan saluran dan instalasi pengolahan air limbah dari operasi pembuatan pupuk ini7. Pembuatan bangunan-bangunan untuk pengelolaan sampah maupun B3 dan limbah B3, seperti misalnya gudang B3, TPS limbah B3, TPS sampah, dan sebagainya.

2.2.3 tahap operasiRencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini secara garis besar meliputi kegiatan pengoperasian dan produksi industri pupuk serta pengamatan terhadap pengoperasian sertaa produksi industri pupuk ini. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati apakah industri pupuk yang dibuat bekerja sesuai dengan yang diinginkan atau tidak. Selain itu hal ini juga berfungsi apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dari operasi industri pupuk ini, dapat dilakukan tindakan perbaikan. Kegiatan yang selanjutnya dilakukan adalah melakukan dokumentasi kondisi pabrik pupuk dengan kamera sebagai dokumentasi dan dasar rekomendasi selanjutnya, agar dapat melaporkan kejadian yang terdapat di lapangan secara efektif dan effisien.Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap operasi secara rinci adalah sebagai berikut.1. Pengamatan pabrik saat beroperasi; untuk melihat apakah pabrik bekerja sesuai yang direncanakan atau tidak2. Pengamatan alat-alat dan kelengkapan lainya diindustri pupuk ini apakah ada yang mengalami kerusakan atau tidak3. Pemeriksaan saluran pembuangan apakah bekerja dengan baik atau tidak4. Pemeriksaan pengelolaan B3 maupun limbah B3 yang ada di pabrik pupuk ini; untuk mengetahui apakah bekerja dengan baik atau tidak, sehingga tidak akan mencemari lingkungan5. Pemeriksaan kualitas udara, kebisingan, dan getaran yang terjadi selama proses operasi industri pupuk ini6. Pemeriksaan pengelolaan sampah yang terbentuk selama proses produksi pupuk ini7. Pemeriksaan rambu-rambu yang terdapat dipabrik pupuk ini sebagai upaya meninggkatkan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan8. Pengecekan apakah semua alat-alat berfungsi dengan baik atau tidak.9. Pemeliharaan alat-alat yang digunakan dalam operasi ini10. Penerapan dan pengecekan SOP terhadap kinerja karyawan

2.2.4 pasca-operasiKegiatan pasca-operasi yaitu kegiatan setelah industri pupuk ini tidak beroperasi lagi. Kegiatan yang direncanakan pada tahap pasca operasi antara lain1. Pengecekan kualitas air di badan air sekitar, maupun di air tanah2. Pengecekan kualitas udara3. Pengecekan flora dan fauna, untuk mengetahui apakah flora dan fauna yang dahulu sempat hilang akibta pembangunan industri pupuk ini telah kembali atau tidak.

2.3 lingkup rona lingkungan hidupPabrik pupuk ini akan dibangun di lokasi Jalan Raya Cicalengka-Majalaya. Rona lingkungan hidup pabrik pupuk ini dapat dilihat secara rinci pada subbab berikut.

2.3.1 iklim dan kualitas udaraAnalisis tren kenaikan suhu udara akibat meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca umumnya dilakukan dengan analisis tren linier seperti yang dilaporkan oleh IPCC (2007). Analisis untuk Kota Bandung menunjukkan hal yang sama, yaitu adanya tren peningkatan rata-rata suhu udara yang nyata dengan laju sekitar 0.017oC per tahun. Namum demikian selang suhu (perbedaaan antara suhu maksimum dan minimum) cenderung menurun dengan penurunan yang sangat keci sehingga dapat dianggap tidak mengalami banyak perubahan, khususnya pada 15 tahun terakhir. Tren peningkatan suhu maksimum hampir sama dengan suhu minimum .Kenaikan suhu minimum sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan suhu maksimum

Gambar XX. Tren Peningkatan Suhu di Kota BandungSumber : BPLH Kota Bandung

Curah hujan di Kota Bandung mengalami penurunan. Meningkatnya keragaman hujan tahunan pada beberapa dasawarsa terakhir terutama disebabkan oleh besarnya keragaman hujan pada musim transisi tersebut. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan kejadian iklim esktrim akhir-akhir ini.

Gambar XX. Tren Perubahan rataan hujan tahunan di Kota BandungSumber : BPLHD Kota Bandung

Kualitas UdaraKualitas udara merupakan salah satu parameter penting yang harus diperhatikan dalam kajian lingkungan proyek pembangunan jalan layang. Kualitas udara perlu dipantau baik sebelum proyek, saat proyek berlangsung, dan saat jalan layang telah beroperasi. Berikut adalah data kualitas udara di area sekitar lokasi pembangunan jalan layang.

Tabel 5. Kualitas Udara di Wilayah CicalengkaNoParameterSatuanBaku MutuHasil PengujianMetode Acuan

Up WindTengah LokasiDown Wind

Kimia

1NO2g/Nm3400< 10< 10< 10SNI 19-7119.2-2005

2SO2g/Nm3900104.32< 25< 25SNI 19-7119.7-2005

3COg/Nm330000850640550Direct Reading

4O3g/Nm323524.76