kementerian perindustrian republik indonesia...industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan...

21
Jakarta, 19 Februari 2020 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA mendorong daya saing industri pengguna gas bumi melalui harga beli gas bumi yang kompetitif

Upload: others

Post on 29-Feb-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

Jakarta, 19 Februari 2020

KEMENTERIAN PERINDUSTRIANREPUBLIK INDONESIA

mendorong daya saing industri pengguna gas bumi

melalui harga beli gas bumi yang kompetitif

Page 2: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

Daftar isi

I. Kinerja Ekonomi dan Sektor Industri Secara Umum

II. Rationale Pengurangan Harga Gas Bumi Sektor Industri

III. Analisis Manfaat Program Penurunan Harga Gas Bumi Industri

IV. On Going Measures

V. Kesimpulan dan Tindak Lanjut

2

Page 3: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

3,64

4,50

4,78 5,03 5,69

5,50 6,35 6,01

4,63 6,38

6,17 6,03

5,56 5,01

4,88

5,03

5,07

5,17 5,02

5,3 5,7 6

6,36,5

4,86

5,69 5,97

7,51 5,86 5,27 5,15

4,05

2,56 3,82

7,46 6,98

5,45

5,61

5,05 4,43

4,85

4,77 4,34

5,3

5,55,9

6,5 78,73

(50,47)

43,09

(16,14)

53,97

(4,43)

42,94

11,36

(27,45)

1,68

74,95

51,79

29,42

0,12

18,72

42,21

(18,17)(19,11)

(2,86)

42,03

21,49 21,77 21,82 21,62

(10,22)

2,42

5,50

18,43

13,95 16,97 17,35

15,57

(16,94)

33,30

24,71

(4,74)(2,50)

3,99

(9,31)

1,75

13,21

4,01

(2,73)

5,71

7,4 8,98 10,34 11,28

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

PER

SEN

(%

)

Ekonomi Indonesia PDB Industri Pengolahan Non Migas

Investasi Industri Pengolahan Ekspor Industri Pengolahan Non Migas

PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI TAHUN 2000-2024

I. Kinerja Ekonomi dan Sektor Industri Secara Umum

3

Page 4: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

KINERJA INDUSTRI TAHUN 2015 S.D 2019

Sumber: BPS

• Sektor industri pengolahan tumbuh lebih

rendah dari perekonomian Indonesia

sejak tahun 2016. Di tahun 2019, sektor

industri pengolahan tumbuh 3,80 persen,

sedangkan PDB Indonesia tumbuh 5,02

persen.

• Industri pengolahan non-migas

mengalami perlambatan selama 3 tahun

terakhir. Di tahun 2019 sektor industri

pengolahan non-migas tumbuh 4,34

persen.

• Kondisi ini mengakibatkan share PDB

industri pengolahan turun menjadi di

bawah 20 persen yang sudah terjadi

selama 2 tahun terakhir. Di tahun

menjadi 2019, share PDB industri

pengolahan adalah sebesar 19,7 persen.

• Kebijakan dan program harus diarahkan

untuk membawa pertumbuhan sektor

industri non migas berada di atas

pertumbuhan Ekonomi. Kontribusi

industri pengolahan harus di atas 20

persen.4

Page 5: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

Sumber:

BPS, 2020

3,8

4,3

15,3455

8,8616

8,4815

8,352

7,7786

5,1701

3,3558

2,8348

-0,5089

-0,9937

-1,0272

-3,4255

-4,1295

-4,5543

-5,5189

Industri Pengolahan

Industri Pengolahan Non-Migas

Industri Tekstil dan Pakaian Jadi

Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan…

Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional

Industri Furnitur

Industri Makanan dan Minuman

Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan…

Industri Pengolahan Tembakau

Industri Logam Dasar

Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik,…

Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

Industri Barang Galian bukan Logam

Industri Alat Angkutan

Industri Mesin dan Perlengkapan

Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang…

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik

KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

(USD Miliar)

Ekspor

75,2611

72,6731

2018 2019

PMA Industri – Milyar USD PMDN Industri – Trilyun Rupiah

3,4

%

10,4

9,5

2018 2019

1,9

%

KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN PADA EKONOMI NASIONAL TAHUN 2019

PDB NASIONAL (%)

5

Page 6: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

-4,7947

-0,0898

3,8252

8,7262

15,3455

-6,00

0,00

6,00

12,00

18,00

2015 2016 2017 2018 2019

Industri Tekstil dan Pakaian Jadi

-0,1603

2,6122

0,33251,4331

8,8616

-2,81

0,00

2,81

5,63

8,44

11,25

2015 2016 2017 2018 2019

Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman

7,6056

5,84

4,534

-1,4192

8,4815

-2,81

0,00

2,81

5,63

8,44

11,25

2015 2016 2017 2018 2019

Industri Kimia, Farmasi dan ObatTradisional

5,1661

0,4611

3,6501

2,2152

8,352

0,00

2,25

4,50

6,75

9,00

2015 2016 2017 2018 2019

Industri Furnitur

4,6622

-3,0399-1,6818

-0,8301

5,1701

-5,25

-2,63

0,00

2,63

5,25

7,88

2015 2016 2017 2018 2019

Industri Pengolahan Lainnya; JasaReparasi dan Pemasangan Mesin danPeralatan

KINERJA PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2015 S.D 2019

SEKTOR YANG MENGALAMI PENINGKATAN KINERJA

• Pengelompokan sektor industri

berdasarkan klasifikasi data

BPS

• Sumber data: BPS 2019

• Sektor Industri Pengguna

potensial Produk Oleochemical

: (i). industri kimia, farmasi, dan

obat, (ii). Industri tekstil dan

pakaian jadi, dsb 6

Page 7: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

7,5378,3272

9,2266

7,9127 7,7786

0,00

2,50

5,00

7,50

10,00

2015 2016 2017 2018 2019

Industri Makanan dan Minuman

6,2374

1,5764

-0,643

3,5192 3,3558

-2,19

0,00

2,19

4,38

6,56

8,75

2015 2016 2017 2018 2019

Industri PengolahanTembakau

3,9686

8,3592

2,2172

9,4246

-0,9937-3,13

0,00

3,13

6,25

9,38

12,50

2015 2016 2017 2018 2019

Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

-1,6311

1,7374

0,12910,7546

-4,5543-5,63

-3,75

-1,88

0,00

1,88

3,75

2015 2016 2017 2018 2019

Industri Kayu, Barang dari Kayu danGabus dan Barang Anyaman dariBambu, Rotan dan Sejenisnya

5,0356

-8,5047

2,4677

6,9223

-5,5189

-13,50

-9,00

-4,50

0,00

4,50

9,00

2015 2016 2017 2018 2019

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik

KINERJA PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2015 S.D 2019

SEKTOR YANG MENGALAMI PENURUNAN KINERJA .... (1)

• Pengelompokan sektor industri

berdasarkan klasifikasi data BPS

• Sumber data: BPS Tahun 2019

• Sektor Industri Pengguna potensial

Produk Oleochemical yang terdampak

: (i). industri makanan-minuman, (ii).

Industri Karet, Barang dari Karet, dan

Plastik, (iii). Industri Kulit, barang dari

Kulit dan Alas kaki7

Page 8: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

6,02555,4651

-0,864

2,7498

-1,0272-2,19

0,00

2,19

4,38

6,56

2015 2016 2017 2018 2019

Industri Barang Galian bukanLogam

6,2074

0,9942

5,8732

8,9891

2,8348

0,00

2,25

4,50

6,75

9,00

11,25

2015 2016 2017 2018 2019

Industri Logam Dasar

7,8321

4,32822,7922

-0,6066 -0,5089-2,50

0,00

2,50

5,00

7,50

10,00

2015 2016 2017 2018 2019

Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik

7,5812

5,0481 5,5545

9,4886

-4,1295-7,50

-3,75

0,00

3,75

7,50

11,25

2015 2016 2017 2018 2019

Industri Mesin dan Perlengkapan

2,3967

4,5172

3,67654,2421

-3,4255

-5,00

-2,50

0,00

2,50

5,00

2015 2016 2017 2018 2019

Industri Alat Angkutan

8

• Pengelompokan sektor industri

berdasarkan klasifikasi data BPS

• Sumber data: BPS Tahun 2019

• Terdapat Dampak tidak langsung

penurunan kinerja subsektor industri

ini terhadap prospek kinerja industri

oleokimia:

KINERJA PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2015 S.D 2019

SEKTOR YANG MENGALAMI PENURUNAN KINERJA .... (2)

Page 9: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

KINERJA EKSPOR – IMPOR SEKTOR INDUSTRI S.D. OCT 2019

9

Page 10: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

KINERJA EKSPOR – IMPOR SEKTOR INDUSTRI S.D. OCT 2019

10

Page 11: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI PADA PENDAPATAN NEGARA S.D. SEPT 2019

11

Page 12: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

Tahun 2015-2019

No INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019

1 Ekonomi Indonesia 4,88 5,03 5,07 5,17 5,02

2 PDB Industri Pengolahan Non Migas 5,05 4,43 4,85 4,77 4,34

3 Investasi Industri Pengolahan 18,72 42,21 (18,17) (19,11) (2,86)

4 Ekspor Industri Pengolahan Non Migas (9,31) 1,75 13,21 4,01 (2,73)

5 Ni lai Investasi Industri Pengolahan (Rp Tri liun) 236,1 335,8 274,8 222,3 215,9

6Ni lai Ekspor Industri Pengolahan Non Migas (USD

Mil iar)108,60 110,50 125,10 130,12 126,57

4,88

5,03

5,07 5,17

5,02 5,05 4,43

4,85

4,77 4,34

18,72

42,21

(18,17) (19,11)(2,86)

(9,31)

1,75

13,21

4,01 (2,73)

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

2015 2016 2017 2018 2019

PE

RS

EN

(%

)

Ekonomi Indonesia PDB Industri Pengolahan Non Migas

Investasi Industri Pengolahan Ekspor Industri Pengolahan Non Migas

5,35,7

6

6,3 6,55,3 5,5 5,9

6,57

42,03

21,49 21,77 21,82 21,62

5,71 7,4 8,98 10,34 11,28

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

2020 2021 2022 2023 2024

PE

RS

EN

(%

)

Ekonomi Indonesia PDB Industri Pengolahan Non Migas

Investasi Industri Pengolahan Ekspor Industri Pengolahan Non Migas

No INDIKATOR 2020 2021 2022 2023 2024

1 Ekonomi Indonesia 5,3 5,7 6 6,3 6,5

2 PDB Industri Pengolahan Non Migas 5,3 5,5 5,9 6,5 7

3 Investasi Industri Pengolahan 42,03 21,49 21,77 21,82 21,62

4 Ekspor Industri Pengolahan Non Migas 5,71 7,4 8,98 10,34 11,28

5 Ni lai Investasi Industri Pengolahan (Rp Tri liun) 306,7 372,6 453,7 552,7 672,2

6Ni lai Ekspor Industri Pengolahan Non Migas (USD

Mi l iar)133,80 143,70 156,60 172,80 192,30

Tahun 2020-2024Sumber : BPS (PDB dan Ekspor) dan BKPM (Investasi)Catatan:- Pertumbuhan PDB 2001-2009 ADHK 2000=100- Pertumbuhan PDB 2010-2019 ADHK 2010=100

PROYEKSI KINERJA EKONOMI INDUSTRI KABINET KERJA I DAN II

12

Page 13: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

II. Rationale Pengurangan Harga Gas Bumi Sektor Industri

KebijakanHarga Gas

(Harga Gas Turun)

DampakMultiplier

OUTPUT Naik

PDB Naik PPN Naik

ImporNaik*)

Pajak Bea Masuk Naik

Profit Perusahaan

Naik

PPh BadanNaik

Upah TK Naik

PPh OrangNaik

JumlahTenaga Kerja

Naik

• Penerimaan pemerintahdari bagi hasil penjualangas turun

OmsetPenjualan Gas

Turun

*) Catatan : Impor akan naik dengan asumsi meningkatnya kapasitas produksi dalam negeri akan

meningkatkan kebutuhan bahan penolong yang masih belum diproduksi di dalam negeri, sehingga

memberikan pajak bea masuk.13

Sumber: Dit Ind Kimia Hulu, 2019

Page 14: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

Harga Minyak dan Gas Global

Sumber: Dit Ind Kimia Hulu, 2019 Dari Bloomberg (diolah)

Sumber : FIPGB, 2019

Harga Gas Domestik

WilayahHarga

(USD/MMBTU)

Jawa Bag Barat 9,14

Jawa Bag.Timur 8,01

Sumatera Utara 9,95

Harga Minyak dan Gas Global turun, Harga Gas Domestik Tetap

Faktor Pendukung kebijakan Penurunan Harga

Gas Bumi untuk Sektor Industri

14

Page 15: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

Ind

on

esia M

alay

sia

Vie

tnam

Sumber: IGU Wholesale Gas Price Report, May 2018

Wholesale Price by Country 2018

Harga wholesale gas (hulu) di Indonesia di kisaran USD 5-6/MMBTU,

Malaysia sedikit lebih mahal namun masih dibawah USD 6/MMBTU,

sementara Vietnam lebih murah di level USD 5/MMBTU.

Harga transmisi dan distribusi gas di Indonesia masih di bawah rata-

rata ASEAN, namun sedikit lebih mahal dari Malaysia dan lebih murah

dari Vietnam.

Jika dibandingkan dengan Malaysia dan Vietnam harga gas di end

user Indonesia memang lebih tinggi, Malaysia sekitar USD 6-

7/MMBTU, Demikian juga dengan Vietnam harga di end user nya

hanya USD 6-6,5/MMBTU.

Sumber: Wood Mackenzie report

15

Komparasi Harga End-user Negara Tetangga, Sumber: Dit Ind Kimia Hulu, 2019

Page 16: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

1 Pupuk 5 3,34-6,78 70 791

2 Petrokimia 24 8,93-16,7 70/15-25 468

3 Oleokimia 7 6,7-13,5 15-25 39

4 Baja dan logam lainnya 10 9,0-13,0 20/15-25 229 5,87 8,99

5 Keramik 33 6,4-9,2 20-24 134

6 Kaca 21 6,43-10,87 20-25 110

7 Ban dan Sarung Tangan Karet 24 7,56-14,0 7-14 58 2,47 6,92

124 1829

3,46 2,87

4,85 4,77

5,07 5,17

Pertumbuhan

2018 (%) *No Jenis Industri

Jumlah

Perusahaan

Harga

US$/MMBTU

Struktur

biaya (%)

Kebutuhan

(MMSCFD)

Pertumbuhan

2017 (%) *

Industri Pengolahan Non Migas Pengguna Gas

-1,42

2,75

Industri Pengolahan Non Migas

Pertumbuhan Ekonomi

4,53

-0,86

* Sumber : BPS, Data Kumulatif

Dengan harga gas saat ini memperlihatkan perlambatan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pengguna gas dan di bawah laju pertumbuhan industri pengolahan non migas secarakeseluruhan.

Ketujuh sektor industri tersebut merupakan industri yang lahap energi.

KONTRIBUSI INDUSTRI PENGGUNA GAS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

16Sumber: Dit Ind Kimia Hulu, 2019

Page 17: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

RATIONALE INDUSTRI OLEOKIMIA SEBAGAI SALAH SATU SEKTOR YANG PERLU

MENDAPATKAN PENGURANGAN HARGA GAS BUMI UNTUK MENDONGKRAK DAYA SAING

• Industri Oleokimia menggunakan gas bumi sebagai bahan penolong untuk pembuatan gas hidrogen dalam proses hidrogenasi pada produksi fatty acid dan fatty alcohol bernilai tambah tinggi.

• Sebagai gambaran, harga CPO sebagai bahan baku industri oleokimia mencapai USD729/MT (Desember 2019), harga fatty acid mencapai USD 1.100/MT, dan harga fatty alcohol mencapai USD 1.300/MT; lebih dari 80% produksi oleokimia nasional untuk pasar ekspor China, USA, Afrika, dsb

• Penggunaan gas bumi oleh industri oleokimia dapat dipertimbangkan masuk kategori “tidak dapat digantikan”, karena opsi lain produksi gas hidrogen berasal dari penguraian methanol, yang harganya lebih mahal daripada gas bumi (methanol juga dihasilkan dari gas bumi).

• Selain itu, Indonesia masih mengimpor methanol dalam jumlah besar, termasuk methanol sebagai bahan penolong produksi Biodiesel dalam rangka program mandatory B30 (mulai 1 Januari 2020).

Kementerian Perindustrian cq. Ditjen Industri Agro mengusulkan agar Industri Oleokimia (KBLI 20115: Industri Kimia Dasar Organik yang Bersumber dari Hasil Pertanian) dapat dimasukkan dalam sektor industri yang mendapatkan harga khusus pembelian gas bumi, berdasarkan Perpres No 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi untuk Industri.

sumber gambar: www.britannica.com

sumber gambar: www.cnnindonesia.com

17

Page 18: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

Semakin hilir, nilaitambah semakinbesar, peluangmendapatkanprofit gain sangattinggi.

Pohon Industri Oleokimia dan Bioenergy berbasis Kelapa Sawit

18

Page 19: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

Multiplier effects penurunan harga gas bagi industri:• Peningkatan daya saing melalui peningkatan utilisasi dan nilai tambah; • Berdampak positif pada kinerja penjualan, baik dalam negeri maupun ekspor;• Dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kualitas dan kapasitas produksi melalui

peningkatan litbang, teknologi, infrastruktur, dan SDM;• Berpengaruh terhadap industri lain yang mendukung industri tersebut (c/o: IKM

dan IRT, industri packaging, industri produk antara), di mana denganbertambahnya kapasitas produksi, maka industri pendukung akan ikut tumbuh;

• Dengan bertumbuhnya industri, maka bertambah pula kontribusi industri padaPDB dan Negara juga akan mendapatkan peningkatan pemasukan.

ANALISA MANFAAT PENURUNAN HARGA GAS INDUSTRI AGRO

Sektor

Harga gas bumi di

hilir saat ini(USD/MMBTU)

Komponen biaya

gas bumi padabiaya produksi

Kebutuhan gas

bumi per tahun(MMBTU)

Harga Gas Bumi di

Hilir US$ 6/MMBTU

Penurunanbiaya

produksi

Pulp & kertas 7,69 – 11,9 4 - 25% 19.446.591 5 – 12%

Makanan & Minuman 7,98 – 14,8 5 - 15% 18.432.000 3 – 15%

Oleokimia 7,22 – 12,99 30% 11.558.040 5 – 16%

19

Bagaimana dengan Industri Oleokimia, apakah manfaat penurunan gas industri akan memberikan multiplier effect bagi kinerja sektor industri dan ekonomi nasional?

III. Analisis Manfaat Program Penurunan Harga Gas Bumi Industri

Page 20: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

Upaya-upaya untuk penurunan harga gas sesuaidengan Perpres 40/2016 tentang Penetapan HargaGas Bumi sebesar USD 6/MMBTU

1) Pengurangan porsi penerimaan negara (PNBP) disektor hulu dari PNBP semaksimal mungkindengan tidak mengurangi keuntungan dankeberlanjutan investasi Kontraktor Kontrak KerjaSama (K3S) sehingga dapat menurunkan hargagas industri yang saat ini rata-rata sebesar USD 8-9 /MMBTU.

2) K3S diwajibkan melakukan Domestic MarketObligation (DMO) gas yang bisa diberikan kepadaPGN sehingga akan menjamin ketersediaanalokasi gas untuk industri dengan harga spot yangsaat ini 4,5 USD/MMBTU.

3) Swasta diberikan kemudahan importasi gas untukpengembangan kawasan-kawasan industri yangbelum ada jaringan gas nasional.

IV. On Going Measures

Instruksi Presiden pada RATAS tanggal 6 Januari 2020

1) Harga gas sebesar USD 6/MMBTU.

2) Segera dilaksanakan sesuai PerpresNo 40 Tahun 2016 Untuk 7 SektorIndustri (Industri Pupuk, IndustriPetrokimia, Industri Oleochemical,Industri Baja, Industri Keramik,Industri Kaca, dan Industri SarungTangan Karet).

3) Diselesaikan dalam 3 bulan.

20

Page 21: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA...Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang… Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik KONTRIBUSI INDUSTRI MANUFAKTUR

1. Kementerian Perindustrian cq. Ditjen Industri Agro cq. Dit IHHP akan terus berkoordinasi

dengan DitjeN IKFT C.q. Dit Industri Kimia Hulu sebagai focal point pelaksanaan tugas

presiden untuk pengurangan harga gas bumi sektor industri.

2. Kementerian Perindustrian akan senantiasa menjalin kerjasama dengan Asosiasi Industri

Oleokimia untuk mengupayakan penurunan harga gas bumibagi sektor industri oleokimia,

khususnya untuk melengkapi analisis cost/benefit, dan prosedur administratif program ini

3. Diperlukan adanya kerjasama (cooperation) , keterbukaan data/informasi (open book),

kebenaran data (truth), kecepatan respon, rasa saling percaya (trust) dan hal – hal yang

dianggap perlu antara Sektor Industri Pengguna, Asosiasi Industri Oleokimia, dan Ditjen

Industri Agro untuk menjalankan Prosedur dalam Program Pengurangan harga gas bumi

bagi sektor Industri Oleokimia dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

4. Diharapkan Sektor Industri Oleokimia dapat segera menikamti fasilitas non fiskal ini dan

mampu mendongkrak kinerja industri dan ekspor produk manufaktur sehingga

menyelesaikan permasalahan nasional berupa defisit neraca perdagangan.

21

V. Kesimpulan dan Langkah Tindak Lanjut

TERIMA KASIH