kel 4. kompleksometri

29
Alvi Mardiana Efi Ratna Sari Ganarsih Ayu Safitri M. Dhani Pratama KELOMPOK 4

Upload: efi-ratna-sari

Post on 17-Feb-2016

106 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

kompleksometri

TRANSCRIPT

Page 1: Kel 4. Kompleksometri

Alvi MardianaEfi Ratna Sari

Ganarsih Ayu SafitriM. Dhani Pratama

KELOMPOK 4

Page 2: Kel 4. Kompleksometri

KOMPLEKSO

METRI

Page 3: Kel 4. Kompleksometri

PENGERTIAN KOMPLEKSOMETRI

kompleksometri adalah Jenis titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah satu zat pembentuk kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium etilendiamina tetraasetat(dinatrium EDTA)

Page 4: Kel 4. Kompleksometri

Apa itu senyawa Kompleks?

SENYAWA KOMPLEKS secara sederhana bisa dibilang senyawa yang memiliki atom pusat, ligan, serta bilangan koordinasinya

Page 5: Kel 4. Kompleksometri

Apa itu Atom Pusat, Ligan, dan Bilangan Koordinasi?

Ligan

Atom Pusat

molekul netral yang memiliki sepasang atau lebih elektron sunyi

yang bisa disumbangIn ke atom pusat

letaknya dipusat dikelilingnya ada para ligan yang terikat dengan

cara menyumbangkan sepasang elektron sunyinya

MONODENTAT

BIDENTAT

POLIDENTAT

Page 6: Kel 4. Kompleksometri

Apa itu Atom Pusat, Ligan, dan Bilangan Koordinasi?

Bilangan Koordinasi

Bilangan yang menyatakan banyaknya jumlah

pasangan elektron ligan yang digunakan dalam

membentuk ikatan dengan atom pusatnya

Page 7: Kel 4. Kompleksometri

adalah ligan heksadentat

mempunyai 6 tempat untuk mengikat ion logam 4 di gugus

karboksilat 2 di gugus amino

EDTA

Page 8: Kel 4. Kompleksometri

Faktor – faktor yang membuat EDTA ampuh sebagai pereaksi titrimetri antara lain :

Page 9: Kel 4. Kompleksometri

LIGAN

Ion/molekul yg berfungsi sbg donor elektron dalam 1 atau

lbh koordinasi Ligan yang mempunyai atom

elektronegatif, misal: nitrogen, oksigen, halogen

Page 10: Kel 4. Kompleksometri
Page 11: Kel 4. Kompleksometri

LIGAN1. Ligan unidentat(monodentat)

Ligan yg menyerahkan 1 (satu) pasang elektron utk membentuk ikatan kovalen dgn ion logam contoh NH:

NH3 mempunyai 1 pasang elektron yg tak dipakai bersama jd dpt membentuk 1 ikatan dgn ion logam

Page 12: Kel 4. Kompleksometri

2. BidentatLigan yang mempunyai 2 gugus donor pasangan elektron.

• Contoh : anion diamin, difosfin, dieter

Page 13: Kel 4. Kompleksometri

3. Ligan polidentat (multidentat)Ligan yg menyerahkan >1 (satu) pasang elektron utk membentuk ikatan kovalen dgn ion logam Contoh NH2CH2CH2NH2

etilendiamin mempunyai 2 pasang elektron yg tak dipakai bersamajd dpt membentuk 2 ikatan dgn ion logam.contoh: EDTA

Page 14: Kel 4. Kompleksometri

MASKING DAN DEMASKING

Masking atau penutup adalah suatu proses diamana suatu zat dapat dirubah sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi ikut dalam suatu reaksi. Dimasking adalah suatu peristiwa dimana zat yang dimasking dikembalikan dalam keadaan semula

Page 15: Kel 4. Kompleksometri

STABILITASPada titrasi kompleksometri

Stabilitas sangat dipengaruhi oleh harga konstanta senyawa

kompleks.Semakin besar harga konstanta pembentukan senyawa

komplek, maka semakin stabil senyawa komplek tersebut dan sebaliknya.Semakin kecil harga konstanta kestabilan senyawa

komplek, maka senyawa komplek tersebut makin tidak (kurang) stabil

Page 16: Kel 4. Kompleksometri

Indikator yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah:

1. Hitam eriokrom

Pada pH 8 -10 senyawa ini berwarna biru dan

kompleksnya berwarna merah anggur. Pada pH 5

senyawa itu sendiri berwarna merah,

sehingga titik akhir sukar diamati, demikian juga pada pH 12. Umumnya titrasi dengan indikator

ini dilakukan pada pH 10

Page 17: Kel 4. Kompleksometri

2. Jingga xilenol

Indikator ini berwarna kuning sitrun dalam suasana asam dan merah dalam suasana alkali. Kompleks logam-jingga xilenol berwarna merah, karena itu digunakan pada titrasi dalam suasana asam

Page 18: Kel 4. Kompleksometri

3. Biru Hidroksi Naftol

Indikator ini memberikan warna

merah sampai lembayung pada daerah pH 12 –13 dan menjadi biru jernih jika terjadi kelebihan edetat

Page 19: Kel 4. Kompleksometri

Pengaruh pH

1. Suasan terlalu asamjika H+ yang dilepaskan terlalu

tinggi, maka hal tersebut dapat terdisosiasi sehingga kesetimbangan pembentukkan kompleks dapat bergeser ke kiri, karena terganggu oleh suasana system titrasi yang terlalu asam.

Pencegahan : sistem titrasi perlu didapar untuk mempertahankan pH yang diinginkan.

Page 20: Kel 4. Kompleksometri

2. Suasana terlalu basaJika pH terlalu basa, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan, sehingga pada suasana basa yang banyak akan terbentuk endapan.

Page 21: Kel 4. Kompleksometri

Jenis – Jenis Titrasi

Page 22: Kel 4. Kompleksometri

jenis titrasi

1. Titrasi langsung merupakan metode

yang paling sederhana dan sering dipakai. Larutan ion yang akan ditetapkan ditambah dengan dapar, misalnya dapat pH 10 lalu ditambahkan indikator logam yang sesuai dan dititrasi langsung dengan larutan baku dinatrium edetat.

Page 23: Kel 4. Kompleksometri

2. Titrasi kembali cara ini penting untuk logam yang mengendap dengan hidroksida pada pH yang dikehendaki untuk titrasi. Untuk senyawa yang tidak larut misalnya sulfat, kalsium oksalat, untuk senyawa yang membentuk kompleks yang sangat lambat dan ion logam yang membentuk kompleks lebih stabil dengan natrium edetat daripada dengan indikator.

Page 24: Kel 4. Kompleksometri

3. Titrasi substitusicara ini dilakukan bila ion

logam tersebut tidak memberikan titik akhir yang jelas apabila dititrasi secara langsung atau dengan titrasi kembali, atau juga jika ion logam tersebut membentuk kompleks dengan dinatrium edetat lebih stabil daripada logam lain seperti magnesium dan kalsium

Page 25: Kel 4. Kompleksometri

4. Titrasi tidak langsung cara titrasi tidak langsung dapat digunakan untuk menentukan kadar ion-ion seperti anion yang tidak bereaksi dengan pengkelat. Sebagai contoh barbiturat tidak bereaksi dengan EDTA akan tetapi secara kuantitatif dapat diendapkan dengan ion merkuri dalam keadaan basa sebagai ion kompleks 1:1.

Page 26: Kel 4. Kompleksometri

5. Titrasi alkalimetri, pada metode ini proto dari dinatrium edetat (Na2H2Y) dibebaskan oleh logam berat dan dititrasi dengan larutan baku alkali sesuai dengan persamaan reaksi berikut :

Mn+ + H2Y2- ↔ (MY)+n-4 + 2H+

Larutan logam yang ditetapkan dengan metode ini sebelum dititrasi harus dalam suasana netral terhadap indikator yang dipergunakan.Penetapan titik akhir menggunakan indikator asam-basa atau secara potensiometri.

Page 27: Kel 4. Kompleksometri

kesadahan

Kesadahan air disebabkan oleh ion-ion Ca2+ dan Mg2+. Jadi air yang mempunyai kesadahan tinggi mengandung banyak garam-garam Ca2+ dan Mg2+. Ada dua macam kesadahan, yaitu :Kesadahan sementara (temporer hardness)Kesadahan tetap (permanent hardness)

Page 28: Kel 4. Kompleksometri

Aplikasi komplexometri dalam analisis obat dan bahan obat dan beberapa contohnya :

Page 29: Kel 4. Kompleksometri