kasus estraksi vakum

8
PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN KLINIK EKSTRAKSI VAKUM Langkah/kegiatan nilai persenta se Persetujuan tindakan medic 1 2 3 1 Sapa pasien dan keluarganya, perkenalkan bahwa anda petugas yang akan melakukan tindakan medic 2 Jelaskan tentang diagnosis dan penatalaksanaan Kala II lama 3 Jelaskan bahwa setiap tindakan medik mengandung risiko, baik yang telah diduga sebelumnya maupun tidak 4 Pastikan bahwa pasien dan keluarganya telah mengerti dengan jelas tentang penjelasan tersebut diatas 5 Beri kesempatan kepada pasien dan keluarganya untuk mendapat penjelasan ulang, apabila ragu atau belum mengerti 6 Setelah pasien dan keluarganya mengerti dan memberikan persetujuan untuk dilakukan tindakan ini, mintakan persetujuan secara tertulis dengan mengisi dan menandatangani formulir yang telah disediakan 7 Masukan lembar persetujuan medik yang telah diisi dan ditandatangani ke dalam catatan medik pasien 8 Serahkan kembali catatan medik pasien setelah penolong memeriksa kelengkapannya, catatan

Upload: ugi-rahul

Post on 23-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ekstraksi vakum

TRANSCRIPT

Page 1: KASUS estraksi vakum

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN KLINIK

EKSTRAKSI VAKUM

Langkah/kegiatan nilai persentasePersetujuan tindakan medic 1 2 31 Sapa pasien dan keluarganya, perkenalkan bahwa anda petugas yang akan

melakukan tindakan medic

2 Jelaskan tentang diagnosis dan penatalaksanaan Kala II lama

3 Jelaskan bahwa setiap tindakan medik mengandung risiko, baik yang telah

diduga sebelumnya maupun tidak

4 Pastikan bahwa pasien dan keluarganya telah mengerti dengan jelas

tentang penjelasan tersebut diatas

5 Beri kesempatan kepada pasien dan keluarganya untuk mendapat

penjelasan ulang, apabila ragu atau belum mengerti

6 Setelah pasien dan keluarganya mengerti dan memberikan persetujuan

untuk dilakukan tindakan ini, mintakan persetujuan secara tertulis dengan

mengisi dan menandatangani formulir yang telah disediakan

7 Masukan lembar persetujuan medik yang telah diisi dan ditandatangani ke

dalam catatan medik pasien

8 Serahkan kembali catatan medik pasien setelah penolong memeriksa

kelengkapannya, catatan kondisi pasien dan pelaksanaan instruksi

PERSIAPAN SEBELUM TINDAKANA.    PASIEN9 Cairan dan selang infus sudah terpasang. Perut bawah dan lipat paha

sudah dibersihkan dengan air dan sabun

10 Uji pungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi kardiopulmoner

11 Siapkan kain alas bokong, sarung kaki, dan penutup perut bawah

12 Medikamantosa:

        oksitosin

b.       ergometrin

        prokain

Page 2: KASUS estraksi vakum

13 Larutan antiseptik (providon iodin 10%)

14 Oksigen dengan regulator

15 Instrumen

a.       partus set: 1 set

b.      vakum ekstraltor: 1 set

c.       klem ovum: 2

d.      cunam tampon: 1

e.       tabung 5 ml dan jarum suntik no.23 (sekali pakai):2

f.       spikulum sims’s atau L dan kateter karet: 2 dan 1

B.  B. PENOLONG (Operator dan asisten)16 Baju kamar tindakan, pelapis plastik, masker dan kacamata pelindung : 1

set

17 Sarung tangan DTT sterilL: 2 pasang

18 Alas kaki (sepatu “boot” karet): 1pasang

19 Instrumen:

a. 

b.      monoaural stetoskop dan stetoskop, tensimeter: 1

C. ANAK20 Instrumen

         penghisap lendir dan sudep/penekan lidah: 1 set

         kain penyeka muka dan badan: 2

         meja bersih, kering dan hangat (untuk tindakan): 1

        inkubator: 1 set

         pemotong dan pengikat tali pusat: 1 set

         tabung 20 ml dan jarum suntik no 23/insulin (sekali pakai): 2

         katetern intravena atau jarum kupu-kupu: 2

         popok dan selimut: 1

21 Medikamentosa

Larutan bikarbonat Natrikus 7,5% atau 8,4

Nalokson (narkan) 0,01 mg/kgBB

Epinefrin 0,01%

Antibiotika

Akuabidestilata dan dekstrose 10%

22 Oksigen dan Regulator

Page 3: KASUS estraksi vakum

PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN23 Cuci tangan dan lengan (hingga siku) dengan sabun di bawah air mengalir

24 Keringkan tangan dengan handuk DTT

25 Pakai baju dan alas kaki kamar tindakan, masker dan kacamata pelindung

26 Pakai sarung tangan DTT/steril

27 Pasien dengan posisi litotomi, pasangkan alas bokong, sarung, kaki, dan

penutup perut bawah, fiksasi dengan klem kain 

28 Instruksikan asisten untuk menyiapkan ekstraktor vakum dan pastikan

petugas dan alat untuk menolong bayi telah siap

29 Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan terpenuhinya persyaratan

ekstraksi vakum (presentasi belakang kepala, tidak prematur, pembukaan

lengkap, Hodge IV/didasar panggul)

30 Masukkan tangan ke dalam wadah yang mengandung larutan klorin 0,5%,

bersihkan darah dan cairan tubuh yang melekat pada sarung tangan,

lepaskan secara terbalik dan rendam dalam larutan tersebut

31 Pakai sarung tangan DTT steril yang baru

PEMASANGAN MANGKUK VAKUM32 Masukkan mangkuk vakum melalui introitus vagina secara miring dan

setelah melewati introitus, pasangkan pada kepala bayi (perhatikan agar

tepi mangkuk tidak terpasang pada bagian yang tidak rata/moulage di

daerah ubun-ubun kecil)

33 Dengan jari tengah dan telunjuk tangan kiri, tahan mangkuk pada

posisinya dan dengan jari tengah dan telunjuk tangan kiri, lakukan

pemeriksaan di sekeliling tepi mangkuk, untuk memastikan tidak ada

bagian vagina atau portio yang terjepit diantara mangkuk dan kepala

34 Setelah hasil pemeriksaan ternyata baik, keluarkan jari tangan kiri, jari

tangan kanan tetap menahan mangkuk pada posisinya, instruksikan asisten

untuk mulai menaikkan tekanan negatif dalam mangkuk vakum secara

bertahap

35 Pompa hingga tekanan 100 mmHg (skala 10 atau -0,2 kg/sm2 pada jenis

Malmstroom klasik) setelah 2 menit, naikkan hingga 400 mmHg (skala 40

atau -0,4 kg/sm2 Malmstroom klasik). Tekanan maksimal adalah 600

mmHg (skala 60 atau -0,6 kg/sm2 Malmstroom), hanya dipakai bila his

kurang kuat/memerlukan tarikan kuat (ingat: jangan menggunakan

Page 4: KASUS estraksi vakum

tekanan maksimal pada kepala bayi, lebih dari 8 menit)

36 Sambil menunggu his, jelaskan pada pasien bahwa pada his puncak (fase

acme) pasien harus mengedan sekuat & selama mungkin. Tarik lipat lutut

dengan lipat siku agar tekanan abdomen menjadi lebih efektif.

PENARIKAN37 Pada fase acme (puncak) dari his, minta pasien untuk mengejan seperti

tersebut diatas, lakukan penarikan dengan pengait mangkuk, dengan arah

sejajar lantai (tangan kanan menarik pengait, ibu jari tangan kiri menahan

mangkuk, telunjuk dan jari tengah pada kulit kepala bayi)

38 Bila belum berhasil pada tarikan pertama, ulangi lagi pada tarikan kedua.

Episiotomi (pada primi atau pasien dengan perineum kaku) dilakukan saat

kepala mendorong perineum: bila tarikan kedua dilakukan dengan benar

dan bayi belum lahir, sebaiknya pasien dirujuk (ingat: penatalaksaan

rujukan)

39 Saat suboksiput berada di bawah simfisis, arahkan tarikan ke atas hingga

lahir berturut-turut dahi, muka, dan dagu.

LAHIRKAN BAYI40 Kepala bayi dipegang biparietal, gerakan ke bawah untuk melahirkan bahu

depan, kemudian gerakan ke atas untuk melahirkan bahu belakang,

kemudian lahirkan bayi

41 Bersihkan muka (hidung dan mulut) bayi dengan kain bersih, potong tali

pusat dan serahkan bayi kepada petugas bagian anak

LAHIRKAN PLASENTA42 Tunggu tanda lepasnya plasenta, lahirkan plasenta dengan menarik tali

pusat dan mendorong ke arah dorsokranial

43 Periksa kelengkapan plasenta (perhatikan bila terdapat bagian-bagian yang

lepas atau tidak lengkap)

44 Masukkan plasenta ke dalam tempatnya

EKSPLORASI JALAN LAHIR45 Masukkan spekulum sim’s/L atas dan bawah pada vagina

46 Perhatikan apakah terdapat robekan perpanjangan luka episiotomo atau

robekan pada dinding vagina di tempat lain

47 Ambil klem ovum sebanyak 2 buah, lakukan penjepitan secara bergantian

ke arah samping, searah jarum jam, perhatikan ada tidaknya robekan

portio

Page 5: KASUS estraksi vakum

48 Bila terjadi robekan di luar luka episiotomi, lakukan penjahitan

PENJAHITAN EPISIOTOMI51 Dimulai dari ujung luka episiotomy bagian dalam, jahit luka bagian dalam

secara jelujur bersimpul kearah luar kemudian tautkan kembali lika kulit

dan mukosa secara subkutikuler atau jelujur

52 Tarik tali pengikat tampon vagina secara perlahan-lahan hingga tampon

dapat dikeluarkan, kemudian kosongkan kandung kemih

53 Bersihkan noda darah cairan tubuh dan air ketuban dengan kapas yang

telah diberi larutan antiseptic

54 Pasang kasa yang telah dibasahi dengan povidon iodin pada jtempat

jahitan episiotomy

KONTAMINASI55 Sementara masih mengguanakn sarung tangan, kumpulkan instrument dan

masukan kedalam wadah yang berisi cairan klorin 0,5%

56 Masukan sampah bahan habis pakai ke tempat yang tersedia

57 Benda atau bagian yang tercemar darah atau , cairan tubuh dibubuhi

dengan larutan klorin 0,5%

58 Masukan tangan kedalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5% bersihkan

darah atau cairan tubuh pasien yang melekat pada sarung tangan, lepaskan

terbalik dan rendam dalam wadah tersebut

CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN59 Cuci tangan dengan lengan hingga ke siku dengan sabun, dibawah air

mengalir

60 Keringkan tangan dengan handuk/tissue yang bersih

PERAWATAN PASCA TINDAKAN61 Periksa kembali tanda vital pasien lakukan tindakan dan beri intruksi

lanjut bila diperlukan

62 Catat kondisi pasien pasca tindakan dan buat laporan tindakan pada kolom

yang tersedia dalam status pasien

63 Buat intruksi pengobatan lanjutan dan pemantauan kondisi pasien

(pertahankan infus bila diperlukan. Bila keadaan umm pasien cukup baik

lepaskan infuse)

64 Beritahu pada pasien bahwa tindakan telah selesai dilaksanakan dan

pasien masih memerlukan perawatan lanjutan

65 Bersama petugas yang akan melakukan perawatan, jelaskan jenis dan lama

Page 6: KASUS estraksi vakum

perawatan serta laporkan pada petugas tersebut jika ada keluhan/ atau

gangguan pasca tindakan

66 Tegaskan pada petugas yang merawat untuk melaksanakan intruksi

pengobatan dan perawatan serta laporkan bila pemantauan lanjutan terjadi

perubahan seperti yang ditulis dalam catatan pasca tindakan