kasus ch
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 6 Juni 2011 Pkl. 13.30 WIB di Ruang
Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang.
1. Identitas Klien
Nama : Ny. T
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 61 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jetak Sendangsari Kembangarum RT 05
RW 06 Mranggen Demak
No. Register : 6625105
Tanggal Masuk : 24 Mei 2011
Diagnose medis : Cirosis Hati, Pneumonis (etiologi kuman),
anemis makrosites.
Penanggung jawab klien
Nama : Tn. N (67 tahun)
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jetak Sendangsari Kembangarum RT 05
RW 06 Mranggen Demak
Hubungan dengan klien : Suami
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak napas meskipun sudah terpasang nasal kanul
sejak masuk RS. Klien juga mengeluhkan perutnya yang begah
dan kencang di sebelah kiri bawah menjalar ke punggung. Klien
menderita batuk berdahak sejak 1 bulan yang lalu dan seringkali
demam ketika malam hari maupun pagi hari.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien masuk RSDK pada 24 Mei 2011 setelah dirujuk dari RS
Klipang dengan keluhan utama mual sejak 3 hari sebelumnya, mata
kuning,nyeri ulu hati, makan minum sedikit, BAB dan BAK
kecoklatan, pekat. Sudah sejak 1 minggu sebelum klien masuk
RSDK, klien mengalami demam, dan sejak sebulan yang lalu klien
menderita batuk berdahak yang semakin memperburuk usaha
bernapasnya. Klien didiagnosa mengidap pneumonia. Dua
minggu sebelum klien datang ke RSDK, klien mengalami ikterik
pada matanya.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien memiliki riwayat dirawat di RSDK 1 tahun yang lalu karena
hepatitis C. selain itu, klien juga pernah dirawat di RSU Kota
Semarang karena penyakit serupa. 7 bulan yang lalu klien kembali
mengalami hepatitis C.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit DM maupun
hipertensi di keluarganya.
3. Genogram
61th 65th
Hepatitis
40th 35th 30th 22th 16th
38th 32th 25th 19th 14th
4. Pemeriksaan fisik
a. Tanda – tanda vital
Tanggal /
jam
TD
(mmHg)
HR :
Frekuensi
Irama
RR :
Frekuensi
Irama
Suhu
(0C)
Saturasi
6 Juni
2011
Pkl.13.30
WIB
110/70
mmHg
90
x/menit
Reguler,
normal
20
x/menit
normal
370C 70-97%
b. Kepala dan leher
Yang dikaji Keterangan
Bentuk Mesosephal, simetris
Tn.R Ny.J Ny.STn.K
Ny.M
Tn.M
Tn.M
Tn.N
Tn.I
Tn.I
Tn.T
Tn.I
Ny.A
Ny.T
Ny.I
Ny.N
Rambut berwarna hitam, botak, persebaran merata, kusut masai,
ubanan, ikal, kering, tidak terawat.
Mata simetris, konjungtiva anemis, sclera ikterik.
THT simetris, tidak ada tonsil, tidak ada discharge, tidak
epitasi
Mulut gigi tampak kurang terawat, tidak ada lesi oral, tidak ada
candidiasis oral, mukosa bibir kering.
Leher trakea posisi di garis tengah, tidak ada luka, JVP tidak
meningkat.
c. Jantung
Tgl /
jam
Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
6 Juni
2011
Pkl.
22.30
WIB
IC tidak
terlihat
IC tidak teraba,
ukuran jantung
pada sebelah kiri
memanjang dari
garis media
klavikularis di
ruang interkostal
ke3 –ke5, batas
kanan jantung :
dibawah batas
kanan sternum dan
tidak dapat
dideteksi
Konfigurasi
jantung
dalam batas
normal
Bunyi I –
II murni
d. Paru – paru
Tgl / jam Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
6 Juni
2011
Pkl.
22.30
WIB
pergerakan
dinding dada
simetris dan
dinamis.
Ekspansi paru
tampak
terbatas
(tersengal)
Getaran paru
sebelah kiri
lebih terasa
dari kanan.
Pekak Ada bunyi
napas
tambahan
e. Abdomen
Tgl / jam Inspeksi Auskultasi Palpasi Perkusi
6 Juni
2011 Pkl.
22.30
WIB
Perut besar,
membuncit,
tampak
kencang,
tanpa lesi.
Bising usus
tidak
terdengar.
Perut
teraba
kencang,
nyeri tekan
pada
abdomen
kuadran
kanan atas
Pekak.
Hepar
mengecil
hingga
seukuran 5
cm.
f. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Tanggal /
jam
Kanan Kiri
Lemas edema Baal nyeri Lema Edem baal nyeri
s a
6 Juni
2011
Pkl.
22.30
WIB
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Ekstremitas bawah
Tanggal /
jam
Kanan Kiri
Lemas edema Baal nyeri lemas Edema baal Nyeri
6 Juni
2011
Pkl.
22.30
WIB
ya ya Tidak ya ya ya tidak ya
g. Sistem integumen
Tanggal /
jam
Warna kulit Turgor Mukosa bibir Capilar
refill
Dekubitus
coklat buruk kering 3 detik tidak ada
h. Motorik
Ekstremitas atas Ekstremitas bawah
Kanan Kiri Kanan Kiri
Kekuatan
otot
5 5 4 4
Tonus otot baik baik kurang kurang
Skala kekuatan otot
Nilai 0 : bila tidak terlihat kontraksi, lumpuh total
Nilai 1 : bila terlihat sedikit pergerakan, tidak ada pergerakan
Nilai 2 : ada gerakan pada seni tetapi tidak mampu melawan
gravitasi
Nilai 3 : terdapat pergerakan dan mampu melawan gravitasi
Nilai 4 : mampu melawan gravitasi dan melawan sedikit tahanan
Nilai 5 : dapat melawan gravitasi dan tahanan dengan kekuatan
maksimal
i. Sistem persyarafan
1) Tingkat kesadaran
Tgl
/
jam
Kesadaran Membuka
mata
Respon
motori
k
Respon
vertebral
Total
GCS
Nyeri
kepala
Pandangan
kabur
Composmen
tis
4 6 5 15 ya ya
2) Syaraf kranial
Nervus Respon Kanan Kiri
N. I Olfaktori Kemampuan membau + +
N. II Optikus Ketajaman penglihatan, lapang
pandang dan melihat warna
- -
N. III Okulomotor Eksopthalamus
Pupil
Reflek terhadap cahaya
Pergerakan bola mata ke atas dan
ke bawah
+
+
+
+
+
+
+
+
N. IV Trochlear Pergerakan bola mata ke arah + +
nasal
N. VI Abdusen Pergerakan bola mata ke arah
lateral
+ +
N. V trigeminal Membuka mulut
Mengunyah
Menggigit
+
+
+
+
+
+
N. VII Fasialis Sensibilitas wajah
Mengerutkan dahi
Menutup mata
Memperlihatkan gigi
Perasaan lidah 2/3 anterior
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
N. VIII Octavus Detik arloji
Suara berbisik
+
+
+
+
N. IX Glossopharingeus Perasaan lidah
Sensibilitas farink
+
+
+
+
N. X Fagus Bicara
Menelan
Mengangkat bahu
+
+
+
+
+
+
N. XI Accesoorius Memalingkan kepala + +
N. XII Hipoglosus Pergerakan lidah
Artikulasi
+
-
+
-
Keterangan : + : dapat melakukan
- : tidak dapat melakukan
3) Refleks dan sensibilitas
Keterangan : + : dapat dikaji
5. Pengkajian Kebutuhan Dasar
Menurut Virginia Henderson :
a. Pola pernapasan
Klien mengatakan mengalami sesak napas sejak beberapa hari
sebelum masuk RS. Jika tanpa pemberian oksigen, napas klien
pendek-pendek, dangkal, takipnea, tapi tidak wheezing. Klien
menerima oksigen nasal 3 L selama di RS. Klien didiagnosa
mengidap juga penyakit obstruksi paru, pneumonia, dan
mendapatkan terapi nebulizer dengan medikasi atroven dan
bisolvon untuk mengatasi batuk berdahak yang sudah diderita
selama lebih dari 1 bulan. Tidak ditemukan adanya ronchi. Klien
mengatakan perutnya yang membengkak menyulitkannya
mengambil awitan inspirasi.
b. Kebutuhan nutrisi
Klien mengatakan tidak memiliki napsu makan yang baik ketika
masih belum masuk RS karena lebih memfokuskan diri pada batuk
berdahak yang dideritanya. Sesak napasnya juga menghalangi
keinginannya mengkonsumsi makanan secara teratur. Klien lebih
mengkhawatirkan masalah pemenuhan kebutuhan oksigen yang
tidak adekuat daripada kebutuhan nutrisinya. Saat di RS, klien
mengaku mengalami peningkatan napsu makan karena kebutuhan
oksigen dan batuknya telah cukup teratasi. Klien menghabiskan ½
porsi makanan diet bubur setiap kali waktu makan, dikombinasikan
dengan konsumsi kentang kurang lebih 1 butir dan 1 buah pisang.
Selain itu, klien minum air putih dicampur larutan gula 3 gelas
setiap harinya. Klien menerima infuse NaCl 20 tpm.
c. Kebutuhan eliminasi
Klien mengatakan sudah BAK 3x dalam sehari dengan volume
kurang lebih 600 cc setiap hari, warna pekat. Klien BAB 2x sehari
dengan bantuan pencahar dan memiliki karakteristik feses warna
tanah liat, konsistensi agak keras.
d. Kebutuhan istirahat dan tidur
Klien mengatakan pola tidur tidak teratur. Seringkali klien
menghabiskan waktu dengan tidur kemudian terbangun setiap dini
hari dan siang hari dihabiskan dengan tidur. Jika klien tidak
sedang sesak napas, klien tidur kurang lebih selama 10-12 jam,
namun jika sedang mengalami sesak napas, klien hanya bisa tidur
kurang dari 5 jam selama sehari.
e. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Klien tampak gelisah. Klien mengeluhkan nyeri pada abdomen
sebelah kanan setiap kali melakukan pergerakan maupun ketika
menggeser tubuhnya kesamping. Kualitas nyeri tajam, dan
skalanya 6 dari 10. Nyeri datang dengan intensitas sebentar-
sebentar, bukan nyeri yang bertahan lama. Nyeri berhenti ketika
klien tidak melakukan pergerakan. Penanganan nyeri difokuskan
pada medikasi.
f. Kebutuhan berpakaian
Klien ganti pakaian dengan dibantu oleh keluarga maupun perawat.
g. Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh dan sirkulasi
Saat dikaji suhu tubuh klien 370C.
h. Kebutuhan personal hygiene
Klien tidak dapat memenuhi kebutuhan personal hygiene sendiri
dan keluarga tidak terlalu memperhatikan mengenai personal
hygiene selain mandi. Klien disibin tetapi untuk keramas maupun
menyikat gigi tidak pernah dilakukan.
i. Kebutuhan gerak dan keseimbangan tubuh
Klien mampu bergerak bebas tetapi tidak memiliki minat untuk
beraktivitas karena takut akan memicu nyeri.
ADL :
Tanggal Bathin Dressin Toiletin transferrin continanc feedin Indek
g g g g e g s
KAT
Z
9/5/201
1
T T T T T T G
Keterangan :
T : Tergantung
M : Mandiri
Pemeriksaan Hasil Satuan Harga normal
24 Mei
2011
30 Mei
2011
Hematologi
paket :
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
MCH
MCV
MCHC
Leukosit
Trombosit
RDW
Plasma
prothrombin
time
Waktu
prothrombin
Ppt kontrol
Glukosa
sewaktu
Ureum
Creatinin
Albumin
Globulin
Bilirubin
total
Bilirubin
direk
SGOT
(AST)
SGPT (ALT)
Natrium
Kalium
Chloride
9,8
26,7
2,25
43,8
118,7
36,9
31,5
119
13,5
29,5
13,6
128
43
1,58
2,5
5,2
10,01
6,33
81
77
117
6,5
89
gr%
%
Juta/mmk
Pg
fL
g/dL
ribu/mmk
ribu/mmk
%
Second
mg/dl
mg/dl
mg/dl
g/dl
mg/dl
mg/dl
U/I
U/I
Mmol/L
Mmol/L
9,5 – 19,6
32,0 – 62,0
3,6 – 6,5
23,0 – 34,0
76,0 – 110,0
29,0 – 36,0
4,0 – 25,0
150,0 – 400,0
11,6 – 14,8
10-15
74-106
15-39
0,6-1,3
0-1
0-0,3
15-37
30-65
136-145
3,5-5,1
j. Kebutuhan berkomunikasi dengan orang lain
Klien kurang dapat berkomunikasi dengan lancar. Artikulasi tidak
jelas karena terganggu sesak napas. Akan tetapi klien dapat
menerima informasi dengan tepat dan dapat menyampaikan
informasi dengan cukup terarah.
k. Kebutuhan spiritual
Klien mengatakan melakukan ibadah shalat lima waktu dengan
tiduran.
l. Kebutuhan bekerja
Klien mengatakan lebih suka di rumah karena memiliki kesibukan
daripada di RS yang membuat klien tidak produktif.
m. Kebutuhan bermain dan rekreasi
Kebutuhan rekreasi klien tidak terpenuhi saat di rumah sakit. Klien
merasa bosan dan ingin cepat pulang, ingin kembali bekerja.
n. Kebutuhan belajar
Klien dan keluarga cukup tahu tentang penyakitnya namun hanya
sebatas pengetahuan yang umum tentang penyakitnya.
a. Kebutuhan gerak dan keseimbangan tubuh
Sebelum sakit : klien mengatakan kebutuhan gerak dan
keseimbangan tubuh klien sebelum sakit normal.
Saat dikaji : klien merasa tidak memiliki motivasi untuk
melakukan pergerakan karena takut akan memicu nyeri pada
abdomen.
6. Pathway
Terlampir.
7. Hasil pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada 24 dan 30 Mei 2011.
- Hematologi :
Kimia Klinik Hasil Nilai Normal
Ureum
Creatinin
Asam Urat
Choleiterol
Trigliserida
HDL kolesterol
LDL kolesterol
Albumin
Elekrolit
Natrium
Kalium
chloride
22 mg/dl
0,9 mg/dl
6,14 mg/dl
29 mg/dl
161 mg/dl
58 mg/dl
204 mg/dl
3,9 gr/dl
140 mmol/L
3,9 mmol
108 mmol
15
0,6
2,6
50
30
35
62
3.4
136
3,5
98
a. Terapi medis
Nama
obat
Cara
pemberian
Dosis 9/5/2011 10/5/2011 11/5/2011
√
Fungsi terapi
No Jenis obat Komposisi Indikasi Efek samping
Diit :
A. ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Etiologi Ttd.
1 DS:
- Klien mengeluh nyeri
pada ulu hati menjalar ke
pinggang mendekati
daerah tempat berkemih.
- Klien mengeluhkan nyeri
dengan:
P : ketika sedang
beraktivitas
Q : tajam
R : ulu hati dan pinggang
kiri
S : 6 (dari rentan 0 s/d
10)
T : tiba-tiba
DO :
- Riwayat batu saluran
kencing dirawat di
RSDK 4 bulan yang lalu
- Klien tampak gelisah
Gangguan rasa
nyaman : nyeri
respon
neurolosensori
terhadap
trauma
jaringan,
Peningkatan
frekuensi/
dorongan
kontraksi
ureteral
2 DS :
- Klien mengatakan sering
BAK dengan volume
sedikit-sedikit sebanyak
kurang lebih 5x dalam
Gangguan pola
eliminasi urine :
retensi urine
obstruksi
mekanik,
stimulasi
kandung
kemih oleh
sehari, setelah BAK
masih terasa belum puas
dan terasa nyeri di perut
bagian bawah
DO :
- Riwayat batu saluran
kencing dirawat di
RSDK 4 bulan yang lalu,
sudah keluar batu 7x
- nyeri tekan di abdomen
bagian kiri bawah.
batu
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil
1 Gangguan rasa nyaman :
nyeri b.d respon
neurolosensori terhadap
trauma jaringan,
Peningkatan frekuensi/
dorongan kontraksi ureteral
setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama…..diharapkan
2 Gangguan pola eliminasi
urine : retensi urine b.d
obstruksi mekanik,
stimulasi kandung kemih
oleh batu
setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama……….diharapkan
C. INTERVENSI
No Intervensi Keperawatan Rasional
1 Mandiri :
1. Kaji sifat, intensitas, lokasi,
lama, dan factor pencetus dan
penghilang rasa nyeri
2. Jelaskan dan bantu klien dengan
tindakan pereda nyeri
nonfarmakologi dan non invasif.
1) Ajarkan Relaksasi: Tehnik-
tehnik untuk menurunkan
ketegangan otot rangka,
yang dapat menurunkan
intensitas nyeri
2) Ajarkan metode distraksi
selama nyeri akut
3) Ajarkan tehnik nafas dalam
4) Lakukan massage pada area
yang nyeri
3. Bantu pasien untuk
mendapatkan posisi yang
nyaman
Kolaburasi dengan dokter:
Pemberian obat anti nyeri
Mandiri :
1. Untuk mempermudah melakukan
tindakan yang sesuai
2. Pendekatan dengan menggunakan
relaksasi dan nonfarmakologi
lainnya telah menunjukkan
keefektifan dalam mengurangi
nyeri.
1) Akan melancarkan peredaran
darah, sehingga kebutuhan O2
oleh jaringan akan terpenuhi,
sehingga akan mengurangi
nyerinya.
2) Mengalihkan perhatian
nyerinya ke hal-hal yang
menyenangkan.
3) Menekan daerah yang nyeri,
melatih ekspansi maksimal
4) memberikan kenyamanan
3. Posisi yang nyaman dapat
menurunkan rasa nyeri pasien
Kolaburasi :
Menurunkan nyeri pasien
(analgetik)
2 Mandiri :
1. Awasi pemasukan dan
pengeluaran serta karakteristik
urine
2. Dorong meningkatkan
pemasukan cairan
3. Awasi pemeriksaan
laboratorium
4. Observasi perubahan status
mental, perilaku atau tingkat
kesadaran
Mandiri :
1. memberikan informasi tentang
fungsi ginjal dan adanya
komplikasi
2. peningkatan hidrasi dapat
membilas bakteri, darah, dan
debris dan dapat membantu
lewatnya batu
3. peninggian BUN, kreatinin, dan
elektrolit mengindikasikan
disfungsi ginjal.
4.
D. IMPLEMENTASI
E. EVALUASI
No Diagnosa Evaluasi
Keperawatan
1 S :
O :
A :
P :