kasus 2

12
Kasus 2 ( SGD 4, 5, 6) Tn. S (37 tahun) masuk rumah sakit dengan keluhan suhu tubuhnya meningkat disertai batuk dan nyeri tenggorokan 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Dari hasil pengkajian didapatkan suhu tubuh 40 o C, tekanan darah 110/80 mmHg, RR 24 x/menit dan pasien mengeluh rinorhea, myalgia, muntah-muntah, lemas dan diare. Dari hasil pemeriksaan laboratorium dari apus tenggorokan PCR dinyatakan (+) flu babi dengan AGD masih dalam batas normal. Hasil foto rontgen didapatkan adanya pneumonia. Pasien 5 hari yang lalu pergi ke luar negeri untuk menengok teman bisnisnya yang dirawat di rumah sakit karena menderita flu. 1. Buatlah tinjauan teori /laporan pendahuluan ashuhan keperawatan pada kasus di atas lengkap dengan pohon masalah. ! 2. Buatlah diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus di atas beserta intervensinya ! 3. Jelaskan kewaspadaan yang perlu diperharikan tenaga kesehatan dalam perawatan pasien untuk mencegah penularan penyakit. FLU BABI (H1N1) 1.Pengertian flu babi. Swine Influenza (flu babi) adalah penyakit saluran pernafasan akut pada babi yang disebabkan oleh virus influensa tipe A. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), secara umum penyakit ini mirip influenza dengan gejala demam, batuk, pilek, sesak nafas, nyeri tenggorokan, lesu, letih dan mungkin disertai mual, muntah dan diare. Penyakit ini dengan sangat cepat menyebar ke dalam kelompok ternak dalam waktu 1 minggu, umumnya penyakit ini dapat sembuh dengan cepat kecuali bila terjadi komplikasi dengan bronchopneumonia (radang paru-paru), akan berakibat pada kematian. Flu babi adalah influensa babi adalah penyakit saluran pernafasan akut pada babi yang disebabkan oleh virus influensa

Upload: indah-hermayoni

Post on 07-Aug-2015

17 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus 2

Kasus 2 ( SGD 4, 5, 6)

Tn. S (37 tahun) masuk rumah sakit dengan keluhan suhu tubuhnya meningkat disertai batuk dan nyeri tenggorokan 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Dari hasil pengkajian didapatkan suhu tubuh 40oC, tekanan darah 110/80 mmHg, RR 24 x/menit dan pasien mengeluh rinorhea, myalgia, muntah-muntah, lemas dan diare. Dari hasil pemeriksaan laboratorium dari apus tenggorokan PCR dinyatakan (+) flu babi dengan AGD masih dalam batas normal. Hasil foto rontgen didapatkan adanya pneumonia. Pasien 5 hari yang lalu pergi ke luar negeri untuk menengok teman bisnisnya yang dirawat di rumah sakit karena menderita flu.

1. Buatlah tinjauan teori /laporan pendahuluan ashuhan keperawatan pada kasus di atas lengkap dengan pohon masalah. !

2. Buatlah diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus di atas beserta intervensinya !

3. Jelaskan kewaspadaan yang perlu diperharikan tenaga kesehatan dalam perawatan pasien untuk mencegah penularan penyakit.

FLU BABI (H1N1)

1.Pengertian flu babi.

Swine Influenza (flu babi) adalah penyakit saluran pernafasan akut pada babi yang

disebabkan oleh virus influensa tipe A. Menurut Centers for Disease Control and

Prevention (CDC), secara umum penyakit ini mirip influenza dengan gejala demam,

batuk, pilek, sesak nafas, nyeri tenggorokan, lesu, letih dan mungkin disertai mual,

muntah dan diare. Penyakit ini dengan sangat cepat menyebar ke dalam kelompok

ternak dalam waktu 1 minggu, umumnya penyakit ini dapat sembuh dengan cepat

kecuali bila terjadi komplikasi dengan bronchopneumonia (radang paru-paru), akan

berakibat pada kematian.

Flu babi adalah influensa babi adalah penyakit saluran pernafasan akut pada babi

yang disebabkan oleh virus influensa tipe A. Gejala klinis penyakit ini terlihat secara

mendadak, yaitu berupa batuk, dispnu, demam dan sangat lemah. Penyakit ini dengan

sangat cepat menyebar ke dalam kelompok ternak dalam waktu 1 minggu, umumnya

penyakit ini dapat sembuh dengan cepat kecuali bila terjadi komplikasi dengan

bronchopneumonia, akan berakibat pada kematian (FENNER et al., 1987).

Flu babi (H1N1) Swine flu merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan

oleh virus influenza.penyakit ini sebenarnya umumnya menyerang ternak babi,namun

kini telah mengalami perubahan yang drastis dan mampu  untuk menginfeksi

manusia(cdc) atau centre control and prevation,pada kejadian wabah penyakit mas

inkubasi beskisar 1-2 hari,tetapi bias 2-7 dengan rata-rata 4 hari.penyakit menyebar

Page 2: Kasus 2

cepat.Hampir 100% babi yang rentan terkena dan di tandai dengan apatis, sangat lemah

dan enggan bergerak, eritema pada kulit,anoreksia,deman.apabila penyakit cukup hebat

di barengi dengan muntah,eksudat,lender,bersin,dispnu.

Menurut pendapat Cahyono, 2009 : 43) flu babi (disebut pula swine flu, swine

influenza, influenza A, H1N1, hog flu, pig flu) merupakan suatu penyakit influenza

yang ditandai dengan keluhan : demam, menggigil, nyeri telan, nyeri otot, nyeri kepala,

batuk, pilek, badan lemas. Penyakit flu babi ini disebabkan oleh virus influenza yang

dikenal sebagai swine influenza virus (SIV), yang biasanya menyerang binatang babi.

Dan penyakit ini dengan sangat cepat menyebar ke dalam kelompok ternak dalam

waktu satu minggu. Virus ini banyak menginfeksi babi di negara Amerika Serikat,

Meksiko, Kanada, Amerika Selatan, Eropa, Kenya, Cina, Taiwan, Jepang, dan

sebagian Asia Timur.

Flu babi adalah penyakit alat pernapasan yang seng kali secara enzootic/endemic kejadian penyakit dalam periode tertentu pada suatu daerah yang sering kali terjadi pada kasus penyakit dalam jumlah yang selalu relative sama dan biasa terjadi. Namun demikian kasus flu babi yang terjadi pada manusia saat ini sudah bersifat pandemic (penyakit sudah tersebar ke mancanegara). Menurut situs Center for Control and Prefention (CDC) AS, normalnya virus flu babi hanya berjangkit pada babi dengan kematian rendah. Namun secara sporadic terjadi infeksi pada manusia.Flu babi pertama kali diisolasi dari seekor babi yang terinfeksi pada tahun 1930 di Amerika Serikat. Pada perkembangannya, penyakit ini dapat berpinadah ke manusia terutama menyerang mereka yang kontak dekat dengan babi. Lama tidak terdengar lagi kabarnya ternyata virus ini menaglami serangkaianmutasi sehingga muncul varian baru yang pertama kali menyerang manusia di Meksiko pada awal tahun 2009. Varian baru ini dikenal dengan nama vrus H1N1 yang merupakan singkatan dari dua antigen utama virus yaitu hemagglutinin tipe 1 dan neuraminidase tipe 1.

2.Eteologi (penyebab penyakit)

Penyebab Influenza A H1N1 adalah sub type dari virus influensa A dan sebagian besar

merupakan penyebab kasus influensa (flu) pada manusia. Virus influenza tipe A ini

termasuk Famili Orthomyxoviridae. Virus ini erat kaitannya dengan penyebab swine

influenza, equine influenza dan avian influenza (fowl plaque). Ukuran virus tersebut

berdiameter 80-120 nm.

Virus ini digambarkan sebagai subtipe baru dari influenza tipe A (H1N1) yang

sebelumnya tidak terdeteksi di babi atau manusia. Tahun 2009 virus flu babi tipe A

(H1N1) galur mengandung campuran yang tidak biasa ada pada segmen gen.

Pengurutan genetik sampel di Centers for Disease Control (CDC) Atlanta menunjukkan

bahwa virus flu baru berisi empat segmen dari virus yang berbeda. Virus flu babi yang

Page 3: Kasus 2

telah terisolasi pada babi ada 4, yaitu: H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1. Virus flu babi

klasik yang pertama di temukan yaitu virus influenza tipe A (H1N1). (Wikipedia, 2010)

            Flu babi merupakan penyakit yang di sebabkan virus binfluenza Famili ortami

koviri tipe A suptipe H1N1 yang dapat di tularkan oleh binatang terutama babi dan ada

kemungkinan menular antar manusia.Virus ini erat kaitanya dengan penyebab swine

influenza,equine influenza dan avian influenza.Selain influenza tipe A,terdapat influenza

B dan C,Kedua tipe ini di ketahui sangat progresif dalam perubahan antigen yang sangat

dramatic sekali.ketiga tipe virus yaitu influenza A,B,C adalah virus yang mempunyai

bentuk sama di bawah mikrskop electron dan hanya berada dalam hal kekebalan saja.

Ketiga tipe virus tersebut mempunyai RNA dngan sumbu protein dan pemukaan virusnya 

di selubungi oleh semacam paku yang mengandung antigen haegmagglutinin (H).

Penyebab influenza yang ditemukan pada babi, bersamaan dengan penyakit yang

langsung menyerang manusia. Pertama kali, virus influenza babi diisolasi tahun 1930,

sudah banyak aspek dari penyakit tersebut yang diungkapkan, antara lain meliputi tanda

klinis, lesi (luka pada saluran pernafasan), imunitas, transmisi, adaptasi virus terhadap

hewan percobaan dan hubungan antigenik dengan virus influenza lainnya serta kejadian

penyakit di alam.

Flu babi merupakan penyakit yang disebabkan virus influenza Famili Orthomyxoviridae

tipe A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan oleh binatang, terutama babi, dan ada

kemungkinan menular antarmanusia.

Virus ini erat kaitannya dengan penyebab swine influenza, equine influenza dan avian

influenza (fowl plaque). Ukuran virus tersebut berdiameter 80- 120 nm. Selain influenza

A, terdapat influenza B dan C yang juga sudah dapat diisolasi dari babi. Sedangkan 2

tipevirus influenza pada manusia adalah tipe A dan B. Kedua tipe ini diketahui sangat

progresif dalam perubahan antigenik yang sangat dramatik sekali (antigenik shift).

Pergeseran antigenik tersebut sangat berhubungan dengan sifat penularan secara

pandemik dan keganasan penyakit. Hal ini dapat terjadi seperti adanya genetic

reassortment antara bangsa burung dan manusia.

Ketiga tipe virus yaitu influensa A, B, C adalah virus yang mempunyai bentuk yang sama

dibawah mikroskop elektron dan hanya berbeda dalam hal kekebalannya saja. Ketiga

tipe virus tersebut mempunyai RNA dengan sumbu protein dan permukaan virionnya

diselubungi oleh semacam paku yang mengandung antigen haemagglutinin (H) dan

enzim neuraminidase (N).

Peranan haemagglutinin adalah sebagai alat melekat virion pada sel dan menyebabkan

terjadinya aglutinasi sel darah merah, sedangkan enzim neurominidase bertanggung

Page 4: Kasus 2

jawab terhadap elusi, terlepasnyavirus dari sel darah merah dan juga mempunyai

peranan dalam melepaskan virus dari sel yang terinfeksi. Antibodi terhadap

haemaglutinin berperan dalam mencegah infeksi ulang oleh virus yang mengandung

haemaglutinin yang sama. Antibodi juga terbentuk terhadap antigen neurominidase,

tetapi tidak berperan dalam pencegahan infeksi. Influensa babi yang terjadi di Amerika

Serikat disebabkan oleh influensa A H1N1, sedangkan di banyak negara Eropa

termasuk Inggris, Jepang dan Asia Tenggara disebabkan oleh influensa A H3N2.

Banyak isolat babi H3N2 dari Eropa yang mempunyai hubungan antigenik sangat dekat

dengan A/Port Chalmers/1/73 strain asal manusia. Peristiwa rekombinan dapat terjadi,

seperti H1N2 yang dilaporkan di Jepang kemungkinan berasal dari rekombinasi H1N1

dan H3N2. Peristiwa semacam ini juga dilaporkan di Italy, Jepang, Hongaria,

Cekoslowakia dan Perancis. BEVERIDGE (1977) melaporkan bahwa pada tahun 1935,

WILSON MITH menemukanvirus influenza yang dapat ditumbuhkan dengan cara

menginokulasikannya pada telor ayam berembrio umur 10 hari. Setelah diuji dalam 2

hari, cairan alantoisnya mengandungvirus sebanyak 10.000 juta (1010) partikel karena

virus tersebut dapat menyebabkan aglutinasi sel darah merah, maka dari kejadian

tersebut dikembangkan uji HA dan HI. Teknik ini kemudian digunakan sebagai cara yang

termudah untuk digunakan di laboratorium. Setelah penemuan tersebut banyak para

peneliti tertarik untuk mempelajarivirus influenza. Oleh sebab itu, sekarang banyak ilmu

pengetahuan mengenai virus influeza telah diungkapkan dibandingkan dengan virus

lainnya yang menyerang manusia. Virus influenza selain dapat ditumbuhkan dalam telur

berembrio juga dapat ditumbuhkan pada sejumlah biakan jaringan (sel lestari) seperti

chicken embryo fibroblast (CEF), canine kidney (CK), Madin-Darby canine kidney

(MDCK).

3.3.Tanda dan gejala pada manusia.

.1 Keluhan dan Gejala

Keluhan dan gejala Influenza A H1N1 atau flu babi serupa dengan influenza musiman.

Keluhan dan gejala influenza yang disebabkan oleh pandemi virus influenza A bervariasi

pada orang dewasa dan anak-anak, yaitu sebagai berikut : Keluhan peringatan keadaan

darurat pada anak-anak : Keluhan peringatan keadaan darurat pada orang dewasa :

• Ganguan bernapas

• Warna kulit kebiruan atau keabuan

• Kekurangan cairan

• Muntah-muntah

Page 5: Kasus 2

• Tidak bisa bangun/berinteraksi

• Menjadi sangat sensitive

• Gejala seperti influenza, membaik akan tetapi kembali dengan demam dan batuk lebih

buruk

• Susah bernapas /pemendekan napas

• Pusing mendadak

• Merasa sakit/tekanan pada perut/dada

• Muntah-muntah

• Bingung

• Gejala seperti influenza, membaik akan tetapi kembali dengan demam dan batuk lebih

buruk

Gejala influenza H1N1 serupa dengan influenza musiman, tetapi dapat meliputi gejala

tambahan seperti muntah dan diare. Gejala influenza musiman dan H1N1 adalah:

Seasonal Flu H1N1 Flu

Semua jenis flu dapat menyebabkan:

• demam

• batuk dan/sakit tenggorokan

• hidung basah dan tersumbat

• sakit kepala dan/nyeri badan

• Kedinginan

• Kelelahan Serupa dengan flu musiman, tetapi gejala dapat lebih berat.

Ada gejala tambahan, yang penting pada kasus flu H1N1, yaitu:

• Muntah-muntah

• Diare

(Anonim, 2010)

            Terjadi demam lesu,kurang semangat,batuk,hidung meler,radang tengorokan,

mual,muntah,diare.Tahap lanjut,terjadi sesak napas, kematian terjadi akibat kegagalan

pernapasan.

3.4.Gejala pada babiPeningkatan suhu tubuh, depresi, batuk, keluar cairan dari hidung atau mata, bersin, susah

bernafas, mata merah, tak mau makan.

3.5.VaksinSama dengan flu burung (H5N1). Gunakan antivirus oseltamivir (Tamiflu), zanamivir,

mantadine, dan rimantadine. Vaksin tersebut hanya efektif jika diberikan pada tahap dini

saat infeksi sel paru-paru belum terlalu parah. 

Page 6: Kasus 2

3.5.Pencegahan.

            Untuk pencegahan infeksi,direkomendasikan untuk mencuci tangan sesering

mungkin dengan mengunakan sabun senilizer berbahan dasar alcohol.terutama jika

berpergian di tempat umum,hindari menyetuh,mata,hidung,mulut sebelum membersihkan

tangan terlebih dahulu.jika batuk tutup dengan tisu dan buang segera ke tempat sampah

dan cuci tangan kembali.

            Virus flu babi rentan terhadap obat-obatan seperti amantidine,mantadine,

osaltamikir dan janamiur.pencegahan penularan juga bisa dilakukan oleh mereka yang

telah terinveksi dengan cara menghindari keramaian dan selalu tinggal di rumah.cara

mengatasi flu babi yaitu laporkan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat agar bisa di

rawat dengan intensif oleh tim medis.

3.5.Dampak flu babi bagi manusia.

            Dampak negatif dari penyakit ini adalah penyakit ini bias menyebabkan

kematian.karena dari beribu kasus yang terjadi hanya sebagian penderita yang bisa

disembuhkan.

            Dampak positifnya yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut,peneliti menemukan

vaksin flu influenza.

3.2 Pemeriksaan Penunjang Diagnostik

Menurut Thorner, untuk diagnosis pandemi virus influenza A H1N1 atau flu babi telah dirilis

oleh Amerika Serikat Centers for Disease Control and Prevention (CDC), yaitu sebagai

berikut :

3.2.1 Real-time reverse transcriptase (RRT)-PCR adalah pengujian yang paling sensitif dan

spesifik untuk tes diagnosis pandemi infeksi virus influenza A H1N1, karena RRT-PCR atau

kultur virus dapat juga digunakan pada orang yang sudah meninggal yang dicurigai atau

dikonfirmasikan telah infeksi Influenza A H1N1 atau flu babi.

3.2.2 Polymerase chain reaction - tes amplifikasi asam nukleat, seperti halnya real-time

reverse transcriptase (RRT)-PCR, adalah yang paling sensitif dan tes spesifik untuk

diagnosis infeksi virus influenza. Namun, mungkin tidak tersedia dan / atau mungkin

memerlukan beberapa hari untuk diproses karena banyak rumah sakit dan klinik harus

mengirimkan sampel untuk diproses pada kesehatan umum atau laboratorium komersial.

Page 7: Kasus 2

Hasil tes tergantung pada individu RRT-PCR digunakan, serta kualitas sampel yang

diperoleh.

3.2.3 Rapid tes antigen – merupakan pengujian secara cepat yangmenggunakan tes antigen

influenza sebagai bagian dari evaluasi pasien yang diduga menderita pandemi influenza A

H1N1 atau flu babi, tetapi hasilnya harus ditafsirkan dengan hati-hati. Tes antigen influenza

yang tersedia secara komersial dapat membedakan antara influenza A dan B virus, tetapi

tidak dapat membedakan antara berbagai subtipe influenza A (misalnya, pandemi influenza

A H1N1 musiman versus H1N1 atau H3N2 influenza A). Konfirmasi pandemi influenza A

H1N1 infeksi hanya dapat dilakukan oleh real-time reverse-transcriptase (RRT)-PCR atau

kultur virus. Tes sensitivitas antigen dengan cepat mendeteksi infeksi virus influenza A

H1N1 berkisar antara 10-70 persen dibandingkan dengan RRT-PCR.

3.2.4 Tes antibodi Immunofluorescent - secara langsung atau tidak langsung (DFA atau IFA)

dapat membedakan antara influenza A dan B, tetapi tidak membedakan antara berbagai

influenza A subtipe.

3.4 Cara PencegahanMenurut WHO, penyakit flu babi sampai saat ini belum ditemukan vaksinya. Namun, ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah masuknya virus tersebut kedalam tubuh kita, dan mencegah persebarannya.1. Kegiatan sehari-hari yang dapat membabtu mencegah penyebaran virus :

Menutup hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk atau bersin, tisu yang sudah

digunakan hendaknya dibuang di tempat sampah.

Mencuci tangan dengan sabun dan air sesering mungkin, terutama setelah batuk

atau bersin. Untuk hasil yang efektif gunakan pemersih tangan dengan bahan dasar

alcohol.

Hindari menyentuh mata, hidung atau mulut, karena kuman dapat menyebar melalui

hal tersebut

Hindari kontak langsung dan intensif dengan orang yang sakit.

Jika sakit influenza, lebih baik istirahat dari bekerja, atau sekolah dan kurangi kontak

dengan orang lain untuk menghindari penularan pada mereka.

2 Mencegah persebaran virus agar tidak menyebabkan jenis virus flu baru yang lebih membahayakan :

Memisahkan babi dari hewan ternak lain.

Menghindari kontak langsung dengan babi yang taerinfeksi flu babi.

Memberi cuti kepada pekerja peternakan yang sakit seperti sakit influenza.

Page 8: Kasus 2

Pemberian vaksin influenza musiman kepada pekerja peternakan, dan pemberian

vaksin flu babin untuk hewan ternak.

Memelihara system ventilasi yang baik.

Pencegahan

Vaksin telah dikembangkan untuk mencegah flu babi. Vaksin ini direkomendasikan untuk:•    Wanita hamil•    Pengasuh anak-anak berusia kurang dari 6 bulan•    Penyedia layanan kesehatan•    Bayi, anak-anak dan remaja dari 6 bulan sampai 18 tahun•    Orang dewasa dari usia 19 tahun sampai 24 tahun karena banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dan berpergian.•    Mereka yang berusia 25 tahun ke atas karena rentan terhadap komplikasi medis.

Tindakan yang dapat membantu mencegah flu dan membatasi penyebarannya adalah:•    Tetap dirumah jika anda sedang sakit untuk menghindari penularan terhadap orang lain.•    Cuci tangan anda secara benar dan sering•    Hindari kontak dari kerumunan orang jika memungkinkan•    Kurangi kontak dengan mereka yang sedang sakit

3.5 Cara Pengobatan

Pengobatan flu babi sama dengan pengobatan flu musiman., ada empat obat yang sering

digunakan yaitu: amantadine, rimantadine, oseltamivir dan zanamivir. Sementara

kebanyakan virus influenza H1N1 telah rentan terhadap semua empat obat, yang paling

terbaru virus influenza babi yang terisolasi dari manusia adalah resisten terhadap

amantadine dan rimantadine. Pada saat ini, CDC merekomendasikan penggunaan

oseltamivir atau zanamivir untuk pengobatan dan / atau pencegahan infeksi dengan virus

influenza babi

3.6 Prognosis

Penyakit flu babi mempunyai prognosis yang baik, karena masa hidup virus flu babi didalam tubuh yaitu 7 hari, ditunjang dengan pengobatan yang intensif. Kemungkinan terjadinya kematian disebabkan karena penderita tidak mendapat perawatan kesehatan yang baik.DAFTAR PUSTAKA

www.aasv.org/shap/abstracts/issue.php, diakses tanggal 10 Maret 2010

http://www.cdc.gov/swineflu, diakses tanggal 4 Februari 2010

www.flu.gov/individualfamily/about/h1n1/index.html, diakses tanggal 4 Februari 2010www.pdf-word.net/influenza/swine-influenza-swine-flu-fact-sheet.html, diakses tanggal10

Page 9: Kasus 2

Maret 2010www.southernnevadahealthdistrict.org/download/health-topics/swine-flu.pdf, diakses tanggal 10 Maret 2010http://www.who.int/en/lswineflu, diakses tanggal 31 desember 2012