kascade koagulasi dan pembentuka trombosis

5
Day 1 Trombosit dihasilkan melalui frakmentasi sitoplasma megaksariosit. Pematangan megakariosit dengan replikasi inti endomiotik yang sinkron, memperbesar volume sitoplasma sejalan dengan penambahan lobus inti menjadi kelipatan duanya. Setelah itu sitoplasma menjadi granular & trombosit dilepaskan. Trombosit diatur oleh Trombopoetin, Trombopoetin meningkatkan jumlah & kecepatan maturasi megakariosit. 1 megakariosit bertanggung jawab untuk menghasilkan sekitar 4.000 trombosit. Interval waktu dari diferensiasi sel induk manusia sampai produksi trombosit berkisar sekitar 10 hari. Lama hidup trombosit 7-10 hari. Trombosit punya reseptor untuk trombopoietin (C-MPL) dan mengeluarkan dari sirkulasi. Jadi trombopoietin meningkat saat trombositopenia akibat aplasia sumsung tulang. Adhesi pada kolagen difasilitasi oleh glikoprotein Ia (GPIa). Glikoprotein Ib dan IIb/IIIa penting dalam perlekatan trombosit pada faktor von Willebrand (vWF). Membran plasma berinvaginasi ke dalam trombosit membentuk sistem membran (kanalikular) terbuka yang menyediskan permukaan reaktif yang luas tempat protein koagulasi plasma diabsorpsi secara selektif. Fosfolipid (dulu dikenal dengan sebutan faktor 3) penting dalam konversi faktor X menjadi Xa dan protrombin menjadi trombin (Hoffbrand, Pettit, dan Moss, 2005). - Granula padat elektron = Ca2+, nukleotida (ADP dan ATP), serotonin - Granula alfa spesifik = antagonis heparin, faktor pertumbuhan yang berasal dari trombosit (PDGF/Platelet-Derived Growth Factor), beta tromboglobulin, fibrinogen, vWF, dan faktor pembekuan lain. - Lisosom = enzim hidrolitik & peroksisom untuk katalase (Hoffbrand, Pettit, dan Moss, 2005).

Upload: anggarani-nia

Post on 29-Dec-2014

15 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hematologi

TRANSCRIPT

Page 1: Kascade Koagulasi Dan Pembentuka Trombosis

Day 1

Trombosit dihasilkan melalui frakmentasi sitoplasma megaksariosit. Pematangan

megakariosit dengan replikasi inti endomiotik yang sinkron, memperbesar volume sitoplasma

sejalan dengan penambahan lobus inti menjadi kelipatan duanya. Setelah itu sitoplasma

menjadi granular & trombosit dilepaskan. Trombosit diatur oleh Trombopoetin,

Trombopoetin meningkatkan jumlah & kecepatan maturasi megakariosit. 1 megakariosit

bertanggung jawab untuk menghasilkan sekitar 4.000 trombosit. Interval waktu dari

diferensiasi sel induk manusia sampai produksi trombosit berkisar sekitar 10 hari. Lama

hidup trombosit 7-10 hari. Trombosit punya reseptor untuk trombopoietin (C-MPL) dan

mengeluarkan dari sirkulasi. Jadi trombopoietin meningkat saat trombositopenia akibat

aplasia sumsung tulang.

Adhesi pada kolagen difasilitasi oleh glikoprotein Ia (GPIa). Glikoprotein Ib dan IIb/IIIa penting dalam perlekatan trombosit pada faktor von Willebrand (vWF). Membran plasma berinvaginasi ke dalam trombosit membentuk sistem membran (kanalikular) terbuka yang menyediskan permukaan reaktif yang luas tempat protein koagulasi plasma diabsorpsi secara selektif. Fosfolipid (dulu dikenal dengan sebutan faktor 3) penting dalam konversi faktor X menjadi Xa dan protrombin menjadi trombin (Hoffbrand, Pettit, dan Moss, 2005).

- Granula padat elektron = Ca2+, nukleotida (ADP dan ATP), serotonin

- Granula alfa spesifik = antagonis heparin, faktor pertumbuhan yang berasal dari trombosit

(PDGF/Platelet-Derived Growth Factor), beta tromboglobulin, fibrinogen, vWF, dan faktor

pembekuan lain.

- Lisosom = enzim hidrolitik & peroksisom untuk katalase (Hoffbrand, Pettit, dan Moss, 2005).

Dibawah tekanan shear stress, trombosit bergerak di sepanjang permukaan pembuluh darah sampai GPIa/IIa (integrin alfa2beta1) mengikat kolagen & menghentikan translokasi. Setelah adhesi, trombosit menjadi lebih sferis & menonjolkan pseudopodia-pseudopodia panjang, yang memperkuat interaksi antar trombosit yang berdekatan. Aktifitas trombosit kemudian dicapai melalui glikoprotein IIb/IIIa (integrin alfaIIb beta3) yang mengikat fibrinogen untuk menghasilkan agregasi trombosit. Kompleks reseptor IIb/IIIa juga membentuk tempat pengikatan sekunder dengan vWF yang menyebabkan adhesi lebih lanjut (Hoffbrand, Pettit, dan Moss, 2005).

Day 2

Semua faktor kecuali faktor III dan IV (ion kalsium), protein plasma yang ada di sirkulasi adalah molekul inaktif. Prakalikrein & kinogen dengan berat molekul-tinggi (HMWK), bersama dengan faktor XII & XI disebut faktor kontak & diinaktivasi pada saat cedera dengan berkontak dengan permukaan jaringan (faktor-faktor tersebut berperan dalam pemecahan bekuan-bekuan pada saat terbentuk) (Price & Wilson, 2006).

Page 2: Kascade Koagulasi Dan Pembentuka Trombosis

Faktor VII ada 3 bagian :

1. Prokoagulan, mengandung anti hemofilia.2. Subunit lain, mengandung antigenik.3. vWF, yang diperlukan untuk adhesi trombosit pada dinding pembuluh darah (Price & Wilson,

2006).

Kaskade koagulasi

(Hoffbrand, Pettit, dan Moss, 2005)

Kaskade koagulasi terdiri dari 3 tahap, yaitu ekstrinsik, intrinsik & bersama. Ketiga jalur tersebut dijelaskan dengan gambar di atas.

In vivo (ekstrinsik) : Dicetuskan oleh faktor III yang ditemukan pada permukaan jaringan perivaskuler, yang terikat pada faktor VII. Kemudian mengaktifkan faktor VIIa, X, dan IX. Faktor Xa mengamplifikasi proses koagulasi dengan mengaktifkan faktor V dan VIII (terikat dengan faktor vWF dalam plasma). Faktor VIII dan IX mempunyai peran dominan untuk memperkuat pembentukan faktor Xa. Trombin juga mengaktifkan faktor XI, yang meningkatkan produksi faktor IXa.

In vitro (intrinsik) : Dimulai dengan bantuan faktor kontak (faktor XII, kalikrein, HMWK) membentuk faktor XI kemudian menghasilkan faktor IXa yang langkah-langkahnya sama seperti jalur ekstrinsik.

Jalur bersama : Setelah proses-proses tadi, terbentuklah faktor Xa dan Va yang pada permukaan fosfolipid dan kalsium mengakselerasi pembentukan protombin menjadi trombin. Trombin mengakselerasi pembentukan fibrinogen menjadi fibrin monomer (fibrin peptida A & B). Fibrin monomer berikatan secara spontan melalui ikatan hidrogen untuk membentuk suatu fibrin polimer yang longgar dan tidak larut. Faktor XIII diaktifkan oleh trombin bersama dengan kalsium

Page 3: Kascade Koagulasi Dan Pembentuka Trombosis

membentuk faktor XIIIa. Faktor XIIIa menstabilkan polimer fibrin dengan pembentukan ikatan silang yang secara kovalen sehingga dihasilkan hasil akhir fibrin yang stabil (Hoffbrand, Pettit, dan Moss, 2005).

Fibrinolisis Plasminogen (proenzim beta-globulin dalam darah & cairan jaringan) dirubah menjadi plasmin oleh aktivator-aktivator baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Jalur terpenting terjadi setelah pelepasan aktivator plasminogen jaringan (tPA) dari sel endotel. tPA adalah protease serin yang mengikat plasminogen. Sehingga kerja tPA bergantung pada fibrin. Pelepasan tPA terjadi setelah stimulasi trauma, olahraga atau stres emosional.Protein C aktif merangsang fibrinolisis dengan menghancurkan inhibitor tPA dalam plasma. Trombin menghambat fibrinolisis dengan mengaktifkan inhibitor fibrinolisis yang diaktifkan trombin (Thrombin-Activated Fibrinolisis Inhibitor, TAFI) (Hoffbrand, Pettit, dan Moss, 2005).

Faktor pembekuan darah yang tidak terkendali dapat menyababkan trombosis, maka dari itu dibutuhkan inhibitor faktor pembekuan yaitu :

1. TFPI : Tissue Factor Pathway Inhibitor, inhibitor awal dalam koagulasi jalur ekstrinsik. Terdapat dalam plasma, trombosit, dan terakumulasi pada lokasi cedera menghambat faktor Xa & VIIa, serta faktor III untuk membatasi jalur ekstrinsik.

2. Protein C & protein S : Trombin berikatan dengan reseptor permukaan sel endotel (trombomodulin) sehingga mengaktifkan protein C yang merupakan protein serin tergantung-vitamin K, yang mampu menghancurkan faktor Va & VIIIa. Sehingga mencegah pembentukan trombin lebih lanjut.Protein S menguatkan protein C, protein S juga bergantung vitamin K, yang berfungsi mengikat protein C pada permukaan trombosit. Protein C aktif mempunyai peran dalam menguatkan fibrinolisis.

3. Aliran darah : Aliran darah dengan cepat mengalami dilusi & penyebaran faktor-faktor aktif sebelum terjadi pembentukan fibrin. Kemudian faktor aktif dihancurkan oleh sel-sel parenkim hati & masa berupa partikel disingkirkan oleh sel Kupffer & sel-sel retikuloendotel lainnya.

4. Plasmin & produksi pemecahan fibrin : pembentukan plasmin pada tempat terjadinya cedera juga membatasi besarnya trombus yang terbentuk.

5. Sel endotel : Mempunyai pengaruh inhibisi yang kuat terhadap respon hemostasis, terutama sistein PGI2 & NO (Nitrat Oksida) yang bersifat vasodilator & menghambat agregasi trombosit. Endotelin adalahfamili peptida vasoaktif yang punya perananmengaktifkan fibrinolisis melalui pelepasan tPA (Hoffbrand, Pettit, dan Moss, 2005).

Price, Silvia A., Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi Volume I Edisi 6. Jakarta : EGC.Hoffbrand, A.V., Pettit, J.E., Moss, P.A.H. 2005. Kapita Selekta HEMATOLOGI Edisi 4. Jakarta : EGC, hal. 221-230.