kartu kesehatan haji · mou dengan perhimpunan dokter penyakit dalam indonesia (papdi) 5....
TRANSCRIPT
PENYELENGGARAANKESEHATAN HAJI
PERTEMUAN KOORDINASI KESEHATAN HAJI
HOTEL CROWN JAKARTA, 1 S/D 3 FEBRUARI 2018
KEPALA PUSAT KESEHATAN HAJI
PENYELENGGARAAN OPERASIONAL KESEHATAN HAJI
1. MENGACU KEPADA PERMENKES NOMOR 15
TAHUN 2016 TENTANG ISTITHAAH KESEHATAN
JEMAAH HAJI
2. PERMENKES NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG
PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
3. SURAT EDARAN DIRJEN PENYELENGGARA HAJI
DAN UMRAH (PHU) KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR 4001 TAHUN 2018
BEBERAPA HAL PENTINGUNTUK DIKOORDINASIKAN
1. Istithaah dijadikan syarat pelunasan BPIH sesuai SE
Dirjen PHU Nomor 4001 Tahun 2018.
2. Kartu Kesehatan Haji digunakan diseluruh embarkasi
(Penguatan Siskohatkes, BKJH tidak dicetak lagi).
3. Gelang Risti hanya memiliki satu warna.
4. Penguatan kerjasama Kemitraan dengan Organisasi
Profesi dan Universitas.
5. Percepatan Rekruitmen PKHI.
(1) ISTITHAAH DIJADIKAN SYARATDALAM PELUNASAN BPIH
a. Istithaah merupakan syarat wajib haji dan perlu
diimplementasikan sebagai tindaklanjut Permenkes
Nomor 15 tahun 2016.
b. Surat Edaran Dirjen PHU merupakan kebijakan
pemerintah yang mendukung pelaksanaan pembinaan
dan pemeriksaan Kesehatan Jemaah haji menuju
Istithaah.
ISTITHAAH..... (lanjutan)
c. Istithaah dijadikan syarat pelunasan, sehingga Jemaah haji
yang TIDAK MEMENUHI SYARAT ISTITHAAH KESEHATAN,
tidak akan diberikan kesempatan untuk melunasi BPIH,
tidak divaksinasi dan tidak akan diberikan Surat Panggilan
Masuk Asrama Haji (SPMA).
d. Pola Kesehatan Jemaah haji menjadi tanggung jawab
penuh Kementerian Kesehatan dan jajarannya terutama di
kabupaten/kota. Untuk itu perlu peningkatan koordinasi
dan kapasitas Kesehatan haji di kabupaten/kota.
e. Penentuan Laik dan Tidak Laik menjadi fokus Kantor
Kesehatan Pelabuhan, sehingga diharapkan tidak ada lagi
konflik Penentuan Istithaah di embarkasi/asrama haji.
PROSES PEMERIKSAAN DAN PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJIPERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG
ISTITHAAH KESEHATAN HAJI
Pemeriksaan KesehatanTahap Pertama
Pembinaan Masa Tunggu
Pemeriksaan Kesehatan TahapKedua
Pembinaan Masa Keberangkatan
Pemeriksaan Kesehatan TahapKetiga
Risti Non Risti
Memenuhi Syarat Istithaahdengan Pendampingan
•Tidak diberikan kesempatan pelunasan•Tidak diberikan SPMA•Tidak divaksinasi Meningitis
LaikTerbang
Tidak LaikTerbang
EMBARKASI/ ASRAMA HAJI
K A B U P A T E N /K O T A
Tidak Memenuhi Syarat IstithaahSementara
Tidak Memenuhi SyaratIstithaah
Memenuhi Syarat Istithaah
Pola
pemeriksaan
dan
pembinaan
Kesehatan
haji 2018
(2) KARTU KESEHATAN HAJI
1. Prinsip Kartu Kesehatan Jemaah Haji (elektronik)
adalah alat penyimpanan data kesehatan Jemaah
haji yang dipegang secara individu seperti halnya
Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH).
2. Kartu kesehatan haji akan mengakses data
kesehatan Jemaah haji, karena terhubung dengan
data based Kesehatan haji dalam Siskohatkes.
3. Kartu Kesehatan Haji elektronik dapat di akses dari
Mobile Phone petugas kesehatan haji Indonesia.
4. Penggunaan kartu kesehatan haji akan menambah kepatuhan Jemaah
haji dalam mengikuti program pemeriksaan dan pembinaan
kesehatan yang selama ini hasil pemeriksaan dan pembinaan di input
dalam Siskohatkes oleh pengelola program kesehatan haji di
kabupaten/kota.
5. Kartu Kesehatan haji akan memuat ICV dan jenis Risiko Tinggi Jemaah
haji.
6. Jika dibandingkan dengan BKJH, penggunaan BKJH memiliki
keterbatasan, karena hanya memuat data pemeriksaan kesehatan
yang ditulis secara manual, tidak memuat proses pembinaan
kesehatan Jemaah haji. Sedangkan KKJH memuat data secara dinamis
yang tertera dalam Siskohatkes
7. Tahun 2017 telah digunakan KKJH di embarkasi Jawa Barat, dan pada
2018 akan diterapkan ke seluruh embarkasi di Indonesia.
KARTU KESEHATAN HAJI... (lanjutan)
KARTU KESEHATAN HAJI SEBAGAI PENGUATAN SISKOHATKES
2018
JAWA, SULSEL dan SUMSEL
1. Kartu Kesehatan Haji (RFID)
2. Dibagikan di
Kabupaten/Kota
3. Gelang Risti (Orange)
4. ICV
LUAR JAWA
1. Kartu Kesehatan Haji
2. Dibagikan di Embarkasi
3. Sudah terdapat ICV
KABUPATEN SUMEDANG
32110211727
(3) GELANG PENANDA RISTI
1.Gelang penanda risti terhadap Jemaah Haji merupakan
bentuk pengendalian faktor risiko kesehatan jemaah haji.
2.Pemberian gelang bertujuan untuk mengidentifikasi
jemaah haji secara aktif, sehingga jemaah haji dapat
memahami kondisi kesehatan dan petugas dapat
melakukan pengendalian kesehatan terhadap jemaah haji.
3.Penentapan jumlah warna gelang berdasar pada jenis
risiko tinggi jemaah haji yang terdapat dalam Sistem
Informasi Haji Terpadu bidang Kesehatan (SISKOHATKES).
4.Data dalam SISKOHATKES merupakan data pemeriksaan
kesehatan Jemaah Haji yang dientri petugas kesehatan di
Puskesmas, Dinas Kesehatan Kab/Kota.
GELANG PENANDA RISTI…lanjutan
5.Pemeriksaan kesehatan, entri data, perubahan status risiko
kesehatan yang dinamis serta pemanggilan Jemaah haji (karena
Kuota) menjadi faktor dalam perencanaan dan distribusi jumlah
masing masing warna gelang.
6.Penanda jemaah haji risiko tinggi kesehatan dengan gelang tiga
warna, dinilai kurang memilik manfaat yang spesifik diantara
kelompok risti dalam pengendalian faktor risiko kesehatan haji.
7.Selain tidak spesifik, dalam pendistribusian gelang, terdapat
kendala dalam penetapan dan distribusi jumlah yang pasti
untuk jumlah masing masing jenis warna gelang kepada Jemaah
haji. Sehingga diputuskan penggunaan gelang tetap ada namun
dengan SATU WARNA.
Untuk optimalisasi pengendalian faktor risiko kesehatan
jemaah haji dan ketepatan perencanaan pengadaan
instrumen penanda risiko tinggi serta distribusinya perlu
disiapkan instrumen penanda risiko tinggi dalam bentuk
gelang SATU WARNA (orange) yang akan diberikan
kepada jemaah haji risiko tinggi kesehatan.
GELANG PENANDA RISTI…lanjutan
(4) PENGUATAN KOORDINASI
Koordinasi dan kerjasama dengan Organisasi Profesi dan
Universitas
1. MoU dengan PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
2. MoU dengan Perhimpunan Kardiologi Indonesia (PP
PERKI)
3. MoU dengan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)
4. MoU dengan Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam
Indonesia (PAPDI)
5. Perjanjian Kerjasama dengan FKIK UIN Malang
6. Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kekuatan
Pertahanan, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia
PENANDATANGANAN MOU ANTARAPUSKESHAJI DENGAN PB IDI
PENANDATANGANAN MOU ANTARAPUSKESHAJI DENGAN PP.PERKI
PENANDATANGANAN MOU ANTARAPUSKESHAJI DENGAN PP.PDPI
PENANDATANGANAN PERJANJIANKERJASAMA ANTARA PUSKESHAJI DENGAN
UIN MALANG
KERJASAMA KESEHATAN HAJI DENGANKEMENTERIAN PERTAHANAN
(5) PERCEPATAN REKRUITMEN
1.Pendaftaran PKHI 1439H/2018M sudah dimulai sejak
16 Oktober 2017
2.Proses Seleksi berkas on-line dan validasi dokumen
sudah diselesaikan dan telah diumumkan pada pada
tanggal 23 Januari 2018
3.Pengumuman nominasi peserta latih TKHI dan PPIH
akan segera dilaksanakan di bulan Februari 2018
dan dilanjutkan dengan Pelatihan Kompetensi TKHI
dan PPIH
TERIMA KASIH