kajian teoretis -...

21
8 BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Hakikat Pembinaan Olahraga 2.1.1 Pengertian Pembinaan Pembinaan berasal dari kata “bina” yang mendapat awalan pe - dan akhiran -an, yang berarti bangun/bangunan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pembinaan berarti membina, memperbaharui atau proses, perbuatan, cara membina, usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Secara umum pembinaan diartikan sebagai usaha untuk memberi pengarahan dan bimbingan guna mencapai suatu tujuan tertentu. Pembinaan merupakan hal umum yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dibidang pendidikan, ekonomi, sosial, kemasyarakatan dan lainnya. Pembinaan menekankan pada pendekatan praktis, pengembangan sikap, kemampuan dan kecakapan. Pada umumnya pembinaan terjadi melalui proses melepaskan hal-hal yang bersifat menghambat, dan mempelajari pengetahuan dengan kecakapan baru yang dapat meningkatkan taraf hidup dan kerja yang lebih baik. Pembinaan tersebut menyangkut kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan pengawasan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan hasil yang maksimal. Dalam definisi tersebut secara implicit mengandung suatu interpretasi bahwa pembinaan adalah segala usaha dan kegiatan mengenai perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan pengawasan suatu pekerjaan dalam mencapai tujuan hasil yang maksimal. Seperti yang diungkapkan

Upload: phamdien

Post on 08-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

8

BAB II

KAJIAN TEORETIS

2.1 Hakikat Pembinaan Olahraga

2.1.1 Pengertian Pembinaan

Pembinaan berasal dari kata “bina” yang mendapat awalan pe- dan akhiran

-an, yang berarti bangun/bangunan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

pembinaan berarti membina, memperbaharui atau proses, perbuatan, cara

membina, usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan

berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Secara umum pembinaan

diartikan sebagai usaha untuk memberi pengarahan dan bimbingan guna mencapai

suatu tujuan tertentu. Pembinaan merupakan hal umum yang digunakan untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dibidang pendidikan, ekonomi,

sosial, kemasyarakatan dan lainnya. Pembinaan menekankan pada pendekatan

praktis, pengembangan sikap, kemampuan dan kecakapan.

Pada umumnya pembinaan terjadi melalui proses melepaskan hal-hal yang

bersifat menghambat, dan mempelajari pengetahuan dengan kecakapan baru yang

dapat meningkatkan taraf hidup dan kerja yang lebih baik. Pembinaan tersebut

menyangkut kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi,

pelaksanaan, dan pengawasan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan hasil yang

maksimal. Dalam definisi tersebut secara implicit mengandung suatu interpretasi

bahwa pembinaan adalah segala usaha dan kegiatan mengenai perencanaan,

pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan pengawasan suatu

pekerjaan dalam mencapai tujuan hasil yang maksimal. Seperti yang diungkapkan

Page 2: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

9

oleh Widjaja (1998):

Pembinaan adalah suatu proses atau pengembangan yang mencakup urutan-urutan pengertian, diawali dengan mendirikan, membutuhkan, memeliharapertumbuhan tersebut yang diserta dengan usaha-usaha perbaikan,penyempurnaan, dan mengembangkannya.

Untuk menghindari kepentingan individu dengan kepentingan organisasi,

maka diperlukan pembianaan yang bermuatan suatu tugas yakni meningkatkan

disiplin dan motivasi yang disebut dengan mendirikan sehingga menjadi suatu

kebutuhan yang akhirnya memelihara atas apa yang didapat dengan melakukan

berbagai perbaikan ke hal yang jauh lebih baik. Merujuk pada definisi di atas, jika

diinterpretasikan lebih jauh, maka pembinaan didasarkan atas suatu consensus

yang baku dan memiliki sifat berlaku untuk semua. Pembinaan merupakan suatu

perangkat sistem yang harus dijalankan secara fungsional untuk menjamin

bertahannya sistem tersebut hingga mencapai tujuan yang diharapkan.

Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:327)

bahwa “pembinaan adalah pembangunan atau pembaharauan”. Poerwadarminta

memberikan pemahaman bahwa dalam aktivitas pembinaan terdapat kegiatan

pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru.

Dengan kata lain, aktivitas pembinaan senantiasa bersifat dinamik progresif dan

bahkan inovatif.

Salah satu definisi, pembinaan adalah suatu proses atau pengembangan

yang mencakup urutan–urutan pengertian, diawali dengan mendirikan,

menumbuhkan, memelihara pertumbuhan tersebut yang disertai usaha–usaha

perbaikan, menyempurnakan, dan mengembangkannya (Widjaja, 1988).

Dalam definisi tersebut secara implisit mengandung suatu interpretasi

Page 3: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

10

bahwa pembinaan adalah segala usaha dan kegiatan mengenai perencanaan,

pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan pengawasan suatu

pekerjaan untuk mencapai tujuan dengan hasil yang maksimal. Untuk

menghindari bias kepentingan individu dengan kepentingan organisasi, maka

diperlukan pembinaan yang bermuatan suatu tugas, yakni meningkatkan disiplin

dan motivasi. Masyarakat mengartikan peningkatan kepedulian untuk turut

berpartisipasi dalam pembangunan sehingga pembinaan berfungsi untuk

meningkatkan rasa kebangsaan dan disiplin kerja yang tinggi untuk mencapai

tujuan pembangunan nasional.

Aktivitas pembinaan yang mengandung unsur-unsur mempertahankan,

menyempurnakan dan pembaharuan dengan sifat-sifat dinamik, progresif, dan

inovatif, dapat berjalan dengan baik bila dilaksanakan berdasarkan perencanaan

yang matang. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Merill (1981:217)

bahwa pembinaan merupakan suatu usaha vang dilaksanakan berdasarkan

perencanaan tertentu agar pengetahuan, sikap dan keterampilan sasaran

pembinaan (subyek) dapat meningkat.

Tujuan untuk meningkatkan ketiga domain tersebut di atas memberikan

pemahaman kepada kita bahwa pembinaan juga mengandung dimensi

pengembangan. Kedua kegiatan itu hampir tidak mempunvai perbedaan, karena

keduanya mengandung unsur mempertahankan dan menyempurnakan.

Untuk membedakan keduanya, sebagian para ahli berpendapat

“Pembinaan dimaksudkan atau diperuntukkan pada manusia, sedangkan

pengembangan diperuntukan pada organisasi”. Walaupun demikian, keduanya

Page 4: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

11

tetap mengandung unsur mempertahankan dan menyempurnakan serta bersifat

dinamis, progresif dan inovatif. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa keduanya

mempunyai substansi yang sama, sehingga menjadi jelas bahwa aktivitas

pembinaan, juga mengandung dimensi pengembangan.

Thoha (1999:244) mengemukakan pula bahwa ada dua unsur yang

terdapat dalam pengertian itu, yakni pembinaan merupakan suatu tindakan,

proses, atau pernyataan dari suatu tujuan dan kedua pembinaan menunjukan

perbaikan atas sesuatu.

Permasalahan yang dapat diajukan adalah titik berat dari makna

pembinaan itu sendiri yang dapat diartikan sebagai proses atau materi upaya

pembinaan. Dari penjelasan di atas, menggambarkan bahwa pembinaan

merupakan suatu proses untuk mempertahankan, menyempurnakan dan

mengembangkan berbagai tindakan. Sedangkan materi pembinaan hanyalah salah

situ bagian dari proses. Hal ini dapat dipahami sebab pembinaan juga merupakan

sebuah cara atau prosedur yang ditempuh dalam pencapaian tujuan. Proses dan

kegiatan itu sendiri bersifat dinamis, progresif dan inovatif. Karena itu dapat

disimpulkan bahwa pembinaan adalah suatu proses, tindakan dan kegiatan yang

dilaksanakan budasarkan percncanaan tertentu dengan maksud untuk

mempertahankan, meningkatkan, menyempurnakan dan mengembangkan

tindakan, proses serta hasil yang telah kita capai. Dengan demikian jelas

pembinaan yang dimaksudkan di sini juga mengandung dimensi pengembangan

sehingga dalam uraian selanjutnya akan digunakan istilah pembinaan, atau

keduanya dipakai secara bersamaan.

Page 5: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

12

Pembinaan adalah sebuah konsep populer dalam sistem organisasi

birokrasi di Indonesia. Sering didengar istilah konsep aparatur negara, pembinaan

pegawai negeri sipil, pembinaan karier, pembinaan masyarakat terasing,

pembinaan remaja, pembinaan masyarakat desa, dan sebagainya. Konsep ini

dianggap penting sebab sangat menentukan kesinambungan tujuan pembangunan

nasional dan stabilitas nasional.

Pembinaan adalah suatu proses hasil atau pertanyaan menjadi lebih baik,

dalam hal ini mewujudkan adanya perubahan, kemajuan, peningkatan,

pertumbuhan, evaluasi atau berbagai kemungkinan atas sesuatu Thoha

(1999:243). Pembinaan juga merupakan suatu proses atau pengembangan yang

mencakup urutan-urutan pengertian, diawali dengan mendirikan, membutuhkan,

memelihara pertumbuhan tersebut yang disertai usaha-usaha perbaikan,

menyempurnakan dan mengembangkannya.

Berhubungan dengan hal ini, menurut Poerwadarminta dalam

http://repository.upi.edu/operator/upload/ssdt06081588chapter2.pdf, menyatakan

bahwa “pembinaan adalah yang dilakukan secara sadar, terencana, teratur dan

terarah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan subjek dengan

tindakan pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan”.

Dari beberapa definisi di atas, jelas bagi kita maksud dari pembinaan itu

sendiri dan pembinaan tersebut bermuara pada adanya perubahan ke arah yang

lebih baik dari sebelumnya, yang diawali dengan kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan pengawasan

(Santoso, 2010:139).

Page 6: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

13

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembinaan adalah suatu yang

dilakukan demi mencapai perubahan dengan usaha yang sangat keras demi hasil

yang lebih baik pula.

Di samping itu juga pembinaan ini harus dilakukan semaksimal mungkin,

karena hal ini memiliki pengaruh bagi kelompok belajar atau peserta yang di

didik. Seperti yang di katakan oleh Coakley & White (dalam Rusli 2002:38)

“Dalam studinya terhadap remaja di inggris, menemukan bahwa keterlibatan

dalam program olahraga masyarakat, dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman

masa lalu, pada waktu pelajaran Penjas di sekolah. Pengalaman negatif dalam

pendidikan jasmani, biasanya terpaku pada masalah kebosanan dan keterbatasan

pilihan, dihinggapi perasaan bodoh atau tidak mampu, serta adanya penilaian

negatif, berupa ejekan dari teman sebaya.”

Dari beberapa penjelasan tentang pembinaan di atas, jelas bagi kita

maksud pembinaan itu sendiri dan pembinaan tersebut bermuara pada adanya

perubahan kearah yang lebih baik dari sebelumnya, yang diawali dengan kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi dan pengawasan suatu

pekerjaan untuk mencapai tujuan dengan hasil yang lebih baik.

2.1.2 Pengertian Olahraga

Pengertian olahraga menurut Jayawardana (2010:1) merupakan

kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang bisa dikembangkan dan dilatih

untuk kepentingan kesehatan bagi dirinya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa olahraga itu mungkin sama tuanya

dengan keberadaan manusia itu sendiri. Olahraga memiliki tujuan dan cara-cara

Page 7: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

14

yang berguna untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam beradaptasi

dengan alam dan lingkungan tempat tinggalnya.

Secara umum banyak sekali manfaat yang kita peroleh dari berolahraga.

Berolahraga secara teratur akan menjaga kesehatan dan meningkatkan kebugaran

tubuh. Aliran darah menjadi lancar sehingga proses pengangkutan nutrisi ke

seluruh jaringan tubuh menjadi lancar pula. Begitu pula halnya dengan suplai

oksigen ke otak menjadi lebih cepat dan banyak sehingga membantu dalam

meningkatkan konsentrasi dan kejernihan berpikir.

Bahkan Daniel Landers, seorang profesor pendidikan olahraga dari

Arizona State University, menemukan manfaat lain olahraga untuk otak manusia.

Menurut Daniel Landers, (dalam Jawardana, 2010:28-29) manfaat olahraga bagi

otak alah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kemampuan otak

Latihan Fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas dan

kesehatan mental. Karena olahraga dapat meningkatkan jumlah oksigen

dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya

bahwa hal-hal itu dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.

b. Membantu menunda proses penuaan

Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur

dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun.

Semakin sering dan lama mereka melakukannya, penurunan mental pun kian

lambat.

c. Mengurangi stres

Page 8: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

15

Olahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa

membantu kita mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan

kemampuan jantung dan membuat kita lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas

seperti jalan kaki, berenang, bersepeda dan lari merupakan cara terbaik

mengurangi stres.

d. Menaikkan daya tahan tubuh

Olahraga yang dilakukan secara rutin meskipun tidak terlalu lama atau

olahraga yang dilakukan dengan santai dapat meningkatkan zat-zat kimia

dalam otak seperti adrenalin, serotonim, dopamin dan endrofin. Zat-zat kimia

tersebut memiliki fungsi yang berkaitan dengan daya tahan tubuh.

e. Memperbaiki kepercayaan diri

Umumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, kepercayaan

dirinya pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja

yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-

temannya yang tidak melakukan olahraga.

Dalam bukunya Jawardana (2010:29-30) menyatakan bahwa berdasarkan

tujuannya, olahraga mempunyai empat tujuan dasar yaitu pencegahan,

pengobatan, pemulihan dan peningkatan kesehatan. Secara lebih rinci dijelaskan

bahwa, tujuan dasar olahraga yaitu :

a. Pencegahan penyakit

Bagaimanapun juga mencegah lebih baik daripada mengobati. Itulah slogan

kesehatan yang sering kita kenal. Salah satu cara untuk mencegah agar tubuh

Page 9: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

16

tidak mudah sakit yaitu dengan cara berolahraga dengan teratur serta

memakan makanan yang mengandung nutrisi yang seimbang

b. Pengobatan penyakit

Olahraga dapat membantu proses penyembuhan penyakit kardiovaskular,

kencing manis, rematik, asma, keropos tulang dan sebagainya. Peredaran

darah orang yang berolahraga lebih lancar sehingga racun yang menumpuk

dalam tubuh cepat dikeluarkan.

c. Pemulihan rasa sakit

Olahraga membantu dalam proses pemulihan dari sakit. Berolahraga secara

teratur dapat meningkatkan imunitas tubuh, sehingga tubuh tidak rentan

terhadap organisme patogen. Olahraga juga perlu dilakukan oleh penyandang

cacat agar organ tubuh yang cacat tersebut dapat cepat pulih atau normal

kembali. Bahkan, beberapa penderita cacat tubuh dapat menunjukkan prestasi

yang sangat baik di bidang olahraga tertentu.

d. Peningkatan kesehatan

Orang yang bebas dari penyakit belum tentu dinyatakan sehat. Sehat atau

tidaknya seseorang dapat dilihat dari kebugarannya. Latihan fisik yang teratur

dan terukur, disertai dengan makan makanan yang bergizi, akan sangat

membantu menjaga dan meningkatkan kebugaran seseorang. Kebugaran itu

ditandai oleh daya tahan jantung, otot, kelenturan tubuh, proporsi tubuh,

kecepatan gerak, kelincahan, denyut nadi dan lain sebagainya.

Olah raga merupakan suatu aktivitas yang dapat memberikan manfaat

kepada masyarakat. Aktivitasnya yang bila dilakukan dengan benar dan tetapi,

Page 10: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

17

akan menghasilkan hidup yang berkualitas. Olah raga juga dapat dibentuk dan

disusun sebagai kegiatan pembelajaran, oleh karena itu, Pendidikan Luar Sekolah

harus mampu memberikan suatu kontribusi yang dapat menjadikan kegiatan olah

raga yang bersifat edukatif. Sehingga Kelompok Belajar Olah Raga (KBO) harus

mampu ditinjau dari aspek keilmuan Pendidikan Luar Sekolah. Pelaksanaan

program Kelompok Belajar Olah Raga (KBO) sebagai suatu pendekatan kegiatan

pembelajaran pada Pendidikan Luar Sekolah dalam rangka meningkatkan

kesadaran olah raga.

2.1.3 Program Pembinaan Olahraga

Program merupakan salah satu komponen yang dapat menjalankan sebuah

sistem. Demikian halnya dengan sistem pembinaan olahraga, sudah seharusnya

memiliki sebuah program yang mampu menunjang keberlangsungan sistem

tersebut.

Dari penjelasan tentang pengertian program dan pengertian olahraga maka

dapat disimpulkan bahwa program dalam pembinaan olahraga yang terpenting

adalah melakukan latihan secara rutin, teratur dan tentu saja harus terbimbing.

Selain latihan rutin, bentuk latihan yang kerap dijalani para anggota tim

Kelompok Belajar Olahraga adalah dengan mengadakan sparing (bertandang dan

bertanding di desa/kelurahan lain yang memiliki komunitas olahraga). Meski

belum memiliki catatan gemilang, keikutsertaan sebuah Kelompok Belajar

Olahraga dalam turnamen dalam dan antar kabupaten, mengisyaratkan bahwa

warga belajar dianggap telah siap untuk berinteraksi tanpa perlu rendah diri.

Page 11: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

18

Dalam dunia olahraga terdapat beberapa cabang olahraga yang dapat

dijadikan sebagai pembinaan. Sehingga dalam penentuan cabang olahraga yang

dapat dibina melalui kelompok belajar olahraga, dapat dilakukan melalui

penelusuran minat serta bakat dan antusias masyarakat terhadap sebuah cabang

olahraga. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan kegiatan dalam sebuah Kelompok

Belajar Olahraga dapat terlaksana secara optimal karena adanya dukungan dari

masyarakat itu sendiri.

Program keolahragaan yang dapat dilakukan melalui kelompok belajar

olahraga antara lain meliputi : cabang olahraga Bola Voli, cabang olahraga sepak

bola, cabang olahraga bulu tangkis, cabang olahraga takraw, dan cabang olahraga

tenis meja. Pada intinya semua cabang olahraga yang lebih banyak dapat

dilakukan dengan mudah dan menarik minat masyarakat secara lebih luas.

a. Bola Voli

Permainan ini diciptakan oleh William C. Morgan, seorang guru Young

Man Christian’s Association (YMCA), Massachusset, Amerika pada tahun 1895.

Pada tahun 1948, barulah dibentuk organisasi Bola Voli dunia yaitu International

Volley Ball Federation (IVBF). Bangsa Indonesia mengenal olahraga ini pada

waktu penjajahan. Induk bola voli Indonesia adalah Persatuan Bola Voli Seluruh

Indonesia (PBVSI) yang dibentuk tahun 1955. Pada dasarnya, olahraga bola voli

dimainkan oleh dua regu saling berhadapan dengan masing-masing regu

berjumlah enam orang dan cadangan sebanyak 6 orang juga. Setiap regu hanya

diperbolehkan memainkan bola di daerah pertahanannya sebanyak-banyaknya tiga

pukulan oleh orang yang berbeda. Lapangan permainan bola voli berbentuk empat

Page 12: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

19

persegi panjang dengan ukuran panjang 18 meter dan lebar 9 meter, (dalam

Ancelo, 2007:19-20).

Menurut Dieter (2008:35) permainan bola voli merupakan jenis permainan

bola besar yang berbentuk bulat yang terbuat dari bahan lunak atau kulit dengan

bahan karet di bagian dalamnya. Berdiameter 65m-67m, ukuran berat bola voli

250gram-280gram. Selain itu permainan bola voli juga menggunakan sebuah

jaring yang disebut dengan net, berbentuk empat persegi panjang yang dibuat dari

anyaman benang.

b. Sepak Bola

Menurut Charlim, dkk (2010:1) konon sepak bola berasal dari Inggris.

Dalam sejarah sepak bola modern, abad ke-19, pemerintah Inggris mengakui

bahwa sepak bola merupakan alat penyehat rakyat. FIFA adalah badan tertinggi

olahraga sepak bola. FIFA mengeluarkan segala peraturan bermain sepak bola

yang meliputi peraturan pemain, pelatih dan wasit. Sedangkan menurut Ancelo

(2007:15-17) permainan sepak bola di Indonesia, dipopulerkan pada zaman

penjajahan Belanda. Olahraga ini dimainkan di lapangan rumput oleh dua regu

atau dua kesebelasan yang saling berhadapan. Tujuan permainan sepak bola

adalah memasukkan ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan mempertahankan

daerah sendiri dari serangan lawan. Teknik dasar memainkan bola adalah dengan

menggunakan kaki dan seluruh anggota tubuh, kecuali tangan.

Lapangan sepak bola berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran

panjang 100-110m dan lebar 64-75m, jumlah pemain setiap regu adalah 11 orang,

termasuk 1 orang penjaga gawang. Oleh karena itu sepak bola sering disebut

Page 13: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

20

sebagai kesebelasan. Pertandingan sepak bola dipimpin oleh satu orang wasit dan

dibantu dua orang penjaga garis. Sedangkan lamanya permainan sepak bola

adalah 90 menit yang dibagi menjadi dua babak. Masing-masing 45 menit.

c. Bulu Tangkis

Menurut Ancelo (2007:15-17) permainan bulu tangkis pertama kali

dimainkan di Inggris, tepatnya di kota Badminton pada tahun 1883. Asosiasi bulu

tangkis dibentuk pada tahun 1890. Bangsa Indonesia kemudian mengenal

permainan bulutangkis sebelum tahun lima puluhan. Pada tahun 1951,

dibentuklah Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Pada dasarnya, bulu tangkis adalah cabang olahraga yang dimainkan dengan raket

dan bola yang dipukul melampaui jaring yang direntangkan di tengah lapangan.

Lapangan bulu tangkis sendiri berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran

panjang 13.40m dan lebar 6.40m. Bolanya terbuat dari 14-16 helau bulu ayam

atau bahan sejenis dengan ukuran panjang bulu 60-70mm dengan diameter

gabus25-28mm.

2.2 Hakikat Kelompok Belajar Olahraga (KBO)

Kelompok Belajar Olahraga atau yang sering disingkat dengan KBO

merupakan salah satu bentuk dari pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah. Di mana

bentuk pendidikan ini lebih difokuskan pada pembinaan olahraga bagi masyarakat

di sekitarnya.

Tujuan pendirian sebuah Kelompok Belajar Olahraga (KBO) tidak terlepas

dari adanya keinginan untuk melaksanakan program-program pendidikan

masyarakat, pembinaan generasi muda, dan pembinaan olahraga dengan tugas

Page 14: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

21

melaksanakan program-program pendidikan olahraga pada suatu desa/kelurahan

tertentu.

Program keolahragaan yang dapat dilakukan melalui kelompok belajar

olahraga antara lain meliputi latihan bagi pembina dan pelatih, KBO Bola Voli,

KBO Sepak Bola, KBO Bulu Tangkis, KBO Takraw, dan KBO Tenis Meja. Pada

intinya semua cabang olahraga yang lebih banyak dapat dilakukan dengan mudah

dan menarik minat masyarakat secara lebih luas.

Selain itu salah satu hal yang penting adalah melalui Kelompok Belajar

Olahraga (KBO), warga belajar dapat menyalurkan hobi mereka dalam

berolahraga, serta memperoleh pembinaan yang sesuai sehingga mampu dalam

meningkatkan prestasi masyarakat tersebut.

2.3 Kelompok Belajar Olahraga (KBO) sebagai salah satu Program PLS

2.3.1 Pengertian Pendidikan Luar Sekolah

Adikusumo (1986:57) dalam bukunya Pendidikan Kemasyarakatan

mengemukakan pengertian pendidikan luar sekolah sebagai berikut pendidikan

luar sekolah adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur

dan terarah di luar sekolah, dimana seseorang memperoleh informasi-informasi

pengetahuan, latihan ataupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan

hidupnya dengan tujuan mengembangkan tingkat kerterampilan, sikap-sikap

peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga bahkan masyarakat

dan negaranya. Sudjana, mengemukakan pengertian pendidikan luar sekolah

sebagai berikut: "Pendidikan luar sekolah adalah setiap kegiatan belajar

membelajarkan, diselenggara-kan luar jalur pendidikan sekolah dengan tujuan

Page 15: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

22

untuk membantu peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi diri berupa

pengetahuan, sikap, keterampilan, dan aspirasi yang bermanfaat bagi dirinya,

keluarga, masyarakat, lembaga, bangsa, dan negara..

Pendidikan luar sekolah merupakan salah satu bentuk pendidikan yang

diterapkan dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia. Bentuk pendidikan ini

merupakan suatu bentuk pendidikan yang lebih difokuskan kepada pemberdayaan

serta pembinaan bagi masyarakat, terutama masyarakat yang ada di desa maupun

kelurahan.

Sedangkan menurut Zahran (2004:12) Pendidikan luar sekolah merupakan

segala bentuk kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan mulai dari keluarga

sampai masyarakat di luar sekolah formal, pendidikan luar sekolah mengandung

konsep pendidikan sepanjang hayat.

Dari kutipan tersebut jelaslah bahwa pada dasarnya Pendidikan Luar

Sekolah ada sejak manusia dilahirkan, dimana memberikan kesempatan di antara

manusia untuk saling memberikan informasi, pengetahuan, keterampilan guna

peningkatan taraf hidupnya.

Pendidikan luar sekolah dapat dikatakan merupakan sistem baru dalam

dunia pendidikan di Indonesia yang bentuk dan pelaksanaannya berbeda dengan

sistem pendidikan sekolah yang sudah ada. Dalam pendidikan luar sekolah

terdapat hal-hal yang sama pentingnya bila dibandingkan dengan pendidikan di

sekolah, seperti bentuk pendidikan, tujuan, sasaran, pelaksanaan dan sebagainya.

Dalam bukunya Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah Prof. Drs

Soelaiman Joesoef mengungkapkan batasan tentang definisi Pendidikan Luar

Page 16: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

23

Sekolah yang dikemukakan oleh Phillips H. Combs, yaitu setiap kegiatan

pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar sistem formal, baik

sendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang

dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam

rangka mencapai tujuan-tujuan belajar.

Dari batasan tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Pendidikan

Luar Sekolah merupakan suatu sistem pendidikan yang diselenggarakan secara

terorganisir di luar sistem formal yang telah ada, yang diselenggarakan untuk

mencapai tujuan tertentu dan dimaksudkan bagi sasaran tertentu.

2.3.2 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Terdapat banyak pendapat yang mengungkapkan tentang apa

sesungguhnya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau yang lebih sering dikenal

dengan sebutan PKBM, salah satunya adalah dalam Langgulu (2004:11) yang

menyatakan bahwa dalam Buku Modul Pendirian dan Pengelolaan PKBM

dijelaskan yang dimaksud dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

adalah merupakan pusat pelaksanaan pembelajaran terhadap masyarakat yang

berlokasi di desa atau kelurahan. Pernyataan ini mengandung arti bahwa PKBM

adalah merupakan tempat untuk melaksanakan berbagai kegiatan pembelajaran

masyarakat terutama yang dilaksanakan oleh DIKMAS maupun yang

dilaksanakan oleh instansi-instansi sosial lainnya serta yang dilaksanakan oleh

organisasi sosial kemasyarakatan lainnya.

Selain itu Langgulu (2004:11) menyatakan pula bahwa pengertian Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat menurut Depdikbud adalah tempat pembelajaran

Page 17: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

24

masyarakat terhadap berbagai macam pengetahuan dan keterampilan dengan

memanfaatkan sarana, prasarana dan potensi yang ada di sekitar lingkungan desa

atau kelurahan agar masyarakat memiliki keterampilan yang dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan taraf hidup.

Pusat kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang merupakan tindak lanjut

dari gagasan Community Learning Center telah dikenal di Indonesia sejak tahun

enam puluhan. Secara kelembagaan, perintisannya di Indonesia dengan nama

PKBM baru dimulai pada tahun 1998 sejalan dengan upaya untuk memperluas

kesempatan masyarakat memperoleh layanan pendidikan (Sudjana, 2003).

Definisi lain menyebutkan PKBM adalah tempat pembelajaran dalam

bentuk berbagai macam keterampilan dengan memanfaatkan sarana, prasarana,

dan segala potensi yang ada di sekitar lingkungan kehidupan masyarakat, agar

masyarakat memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan dan memperbaiki taraf hidupnya (BPKB Jatim, 2000).

Di samping itu, PKBM adalah wujud dari pendidikan yang berbasis

masyarakat yaitu pendidikan yang pada dasarnya dirancang oleh masyarakat

untuk membelajarkan masyarakat sehingga mereka berdaya, dalam arti memiliki

kekuatan untuk membangun dirinya sendiri yang sudah barang tentu melalui

interaksi dengan lingkungannya (Fasli & Dedi, 2001).

PKBM merupakan tempat berbagai kegiatan pembelajaran yang

dibutuhkan oleh masyarakat sesuai dengan minat dan kebutuhannya dengan

pendekatan pendidikan berbasis masyarakat. PKBM merupakan sebuah lembaga

pendidikan bentukan masyarakat, yang dikelola dan dikembangkan oleh

Page 18: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

25

masyarakat itu sendiri dengan tujuan untuk memberikan kebutuhan pelayanan

pendidikan di masyarakat. PKBM sebagai sumber informasi berisi berbagai jenis

program pembelajaran yang berguna terutama dalam peningkatan kemampuan

dalam bidang keterampilan fungsional yang berorientasi pada pemberdayaan

potensi masyarakat setempat melalui pendekatan pendidikan berbasis masyarakat

untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap masyarakat dalam

bidang ekonomi, sosial dan budaya.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat bertujuan untuk memberdayakan

potensi dan fasilitas pendidikan yang ada di Desa atau kelurahan sebagai upaya

membelajarkan masyarakat yang diarahkan untuk mendukung pengentasan

kemiskinan (miskin pendidikan dan miskin ekonomi). Adapun prinsip dalam

pengembangan PKBM ini adalah dalam rangka mewujudkan demokrasi di bidang

pendidikan. Hasil yang diharapkan dengan berdirinya PKBM adalah untuk dapat

menunjang bahkan mempercepat terbentuknya manusia yang terampil dan

mandiri dengan ditandai makin banyaknya warga masyarakat yang berperan aktif.

Pusat kegiatan belajar masyarakat dilaksanakan dengan cara

menggerakkan seluruh potensi yang tersedia di sekitar desa atau kelurahan baik

potensi sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana

yang ada di masyarakat.

Keberadaan PKBM memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai

koordinasi program-program pembelajaran di masyarakat. Tersedianya

pengelola/penyelenggara, tenaga pengajar/tutor yang berkualitas, merupakan daya

pikat tersendiri bagi masyarakat untuk datang ke PKBM. Tujuan PKBM adalah

Page 19: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

26

memberdayakan masyarakat untuk kemandirian, melalui program-program yang

dilaksanakan di PKBM, agar dapat membentuk manusia yang memiliki

pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Dalam hal pengembangan organisasi PKBM langkah penting untuk

mengelola perubahan yang efektif dapat dilakukan dengan menerapkan lima

tahapan pengelolaan perubahan. Model ini menekankan tanggung jawab

manajemen untuk melakukan hal-hal penting yang meningkatkan kemungkinan

efektivitas individu, kelompok dan organisasi.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembinaan Olahraga pada

Kelompok Belajar Olahraga

Dalam sebuah sistem selalu saja terdapat beberapa faktor yang mampu

menunjang jalannya sistem tersebut sehingga mampu mencapai suatu tujuan yang

diharapkan. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor pendorong maupun faktor

penarik serta faktor yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal.

Demikian halnya dengan pembinaan olahraga pada sebuah Kelompok Belajar

Olahraga (KBO), tentu saja memiliki berbagai faktor yang mempengaruhi

keberlangsungan pembinaan olahraga di dalamnya. Faktor-faktor tersebut antara

lain berupa 1). faktor pelatih, 2). faktor sarana dan prasarana, 3). faktor

dana/pendanaan serta faktor yang tak kalah pentingnya adalah 4). faktor

partisipasi masyarakat itu sendiri.

Dalam sebuah pembinaan olahraga, peran pelatih atau pembina tentu

memiliki posisi yang sangat penting. Pelatih atau pembina bertugas sebagai

fasilitator dan mediator dalam pembentukan dan peningkatan kemampuan

Page 20: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

27

olahraga peserta latihan. Selain itu, pelatih juga berperan dalam membentuk

mental dan karakter para peserta. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pelatih

atau pembimbing memiliki peran yang cukup strategis dalam sebuah program

pembinaan olahraga seperti dalam Kelompok Belajar Olahraga (KBO).

Selain faktor pelatih, terdapat juga beberapa faktor lain yang dapat

mempengaruhi pembinaan olahraga pada sebuah Kegiatan Belajar Olahraga. Hal

tersebut adalah sarana dan prasarana penunjang dalam pembinaan olahraga itu

sendiri.

Pembangunan olahraga di Indonesia sendiri, tidak dapat dipungkiri bahwa

negara kita masih mengalami tantangan dan permasalahan terutama dalam bidang

alat, sarana dan prasarana olahraga. Alat, sarana dan prasarana merupakan faktor

yang tidak dapat ditinggalkan saja dalam pembinaan olahraga. Pelatih yang handal

atau atlet yang hebat tidak akan mencapai puncak prestasi maksimal, jika alat

sarana dan prasarana kurang memadai dan tidak diperhatikan bahkan masih

tradisional atau ketinggalan jaman.

Untuk meningkatkan keberadaan serta kualitas sarana dan prasarana, dan

tentu saja bagi kesejahteraan pelatih atau pembina, tentu saja faktor yang memiliki

peran dalam hal tersebut adalah faktor pendanaan. Dana yang cukup tentu saja

akan mampu memberikan pengaruh yang positif terhadap pembinaan olahraga

dalam sebuah Kelompok Belajar Olahraga.

Pembinaan olahraga dalam sebuah kelompok olahraga pada sebuah

lingkup masyarakat, haruslah memiliki prinsip demokratis. Prinsip demokratis

yaitu pembinaan olahraga dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk

Page 21: KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru

28

masyarakat. Sehingganya faktor pendukung yang dapat mempengaruhi pembinaan

olahraga dalam sebuah Kelompok Belajar Olahraga selain dari faktor pelatih,

sarana dan prasarana serta faktor pendanaan, adalah adanya partisipasi dari

masyarakatnya sendiri. Tanpa partisipasi tersebut tentu saja keberadaan

pembinaan olahraga akan terasa sia-sia.