jurnal tekpeng ikan kelompok 6.docx

10
REVIEW JURNAL TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN dan HASIL PERTANIAN Disusun oleh Kelompok 6 THP-A : 1. Qoimatul Fitriyah (141710101010) 2. Danang Dwi Cahyo (141710101019) 3. Oriza Krisnata Wiwata (141710101043) 4. Moh. Ergi Guntara (141710101058) 5. Ambar Sukma S (141710101067) JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2015

Upload: siro-cool

Post on 26-Sep-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

REVIEW JURNALTEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN dan HASIL PERTANIAN

Disusun olehKelompok 6 THP-A :1. Qoimatul Fitriyah(141710101010)2. Danang Dwi Cahyo (141710101019)3. Oriza Krisnata Wiwata(141710101043)4. Moh. Ergi Guntara (141710101058)5. Ambar Sukma S(141710101067)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER2015

PENGARUH PENAMBAHAN BUBUR WORTEL (Daucus carrota) DAN TEPUNG TAPIOKA TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORIS BAKSO IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus)

TUJUANPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bakso ikan yang secara fisikokimia dan sensoris disukai panelis dari perlakuan penambahan bubur wortel sebagai sumber pewarna alami pada bakso ikan gabus.

PROSEDUR PENELITIAN1. Pembuatan Bubur WortelWortel segar disortasi, dicuci, dan dipotong-potong tipis tipis, setelah itu ditimbang sebanyak 250g, kemudian dimasukkan ke dalam blender, lalu dihaluskan dan air sebanyak 25 ml agar menjadi bubur wortel.2. Metode PenelitianPenelitian pembuatan bakso ikan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap. (RAL) dengan perlakuan penambahan bubur wortel dan tepung tapioka dengan formula sebagai berikut:Perlakuan A = Bubur Wortel 0g: Tepung Tapioka15g dalam 100g daging ikan gabus.Perlakuan B = Bubur Wortel 2,5g: Tepung Tapioka12,5g dalam 100g daging ikan gabus.PerlakuanC = Bubur Wortel 5g: Tepung Tapioka10g dalam 100g daging ikan gabus.PerlakuanD = Bubur Wortel 7,5g: Tepung Tapioka7,5g dalam 100g daging ikan gabus.PerlakuanE = Bubur Wortel 10g: Tepung Tapioka55g dalam 100g daging ikan gabus.3. Pembuatan Bakso Ikan GabusProses pembuatan bakso ikan gabus adalah yang pertama adalah ikan yang masih segar di bersihkan, kemudian ambil bagian yang digunakan dan dipotong-potong. Lalu, tambahkan garam dan es masing masing 2% dan 15% dari 100g ikan yang telah dipotong potong selanjutnya digiling menggunakan chopper hingga halus. Tahap berikutnya, tambahkan bumbu atau rempah-rempah, penambahan bubur wortel serta tepung tapioca dan kemudian dicetak menjadi bulatan. Terakhir, direbu dalam air mendidih 100C sampai mengapung, hasil rebusan ditiris dan bakso matang siap dikonsumsi.- Uji Organoleptik (Metode Skala Hedonik), Rahayu, 2001Uji organoleptik dilakukan dengan menggunakan Skala Hedonik, yaitu tingkat kesukaan terhadap rasa, tekstur, bau, dan warna. Contohnya disajikan secara acak kepada panelis untuk menilai menurut kesukaan. Jumlah skala yang digunakan terdiri dari 5 skala yaitu :1. Sangat tidak suka2. Tidak suka3. Netral4. Suka5. Sangat Suka Uji Sifat Kimia Bakso Ikan GabusUji sifat kimia menggunakan analisis proksimt. Analisis proksimat digunakan untuk mengetahui kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat dalam bakso ikan.

HASIL DAN PEMBAHASANA. Uji Organoleptik Uji organoleptik merupakan salah satu parameter pengujian produk pangan untuk menilai suatu komoditi pangan atau produk pangan berdasarkan pada indera. Uji organoleptik yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan uji hedonik yang dilakukan oleh 25 orang panelis terhadap tingkat kesukaan rasa, warna, aroma, dan tekstur.1. Tigkat kesukaan terhadap rasaTabel 1. Nilai Kesukaan Terhadap Rasa Bakso Ikan GabusPerlakuanRata rata

A (0g Bubur Wortel +15g Tapioka)

B (2,5g Bubur Wortel + 12,5g Tapioka)

C (5g Bubur Wortel + 10g Tapioka)

D (7,5g Bubur Wortel + 7,5g Tapioka)

E (10g Bubur Wortel +5g Tapioka) 3,4

3,24

3,32

3,24

3,56

Dari hasil data Tabel 1 yang diperoleh dari 25 orang panelis, menunjukkan bahwa bakso yang paling disukai adalah bakso ikan gabus perlakuan E (10g bubur wortel+5g tepung tapioka) dalam 100g daging ikan. Sedangkan perlakuan B (2,5g bubur wortel+12,5g tapioka) dan D (7,5g bubur wortel+7,5g tapioka) dalam 100g daging ikan paling tidak disukai panelis. Hasil yang diperoleh dari 25 orang panelis, menyatakan bahwa rasa bakso ikan pada perlakuan E dengan campuran 10g bubur wortel dan 5g tepung tapioka memiliki rasa yang enak dan dapat diterima oleh indera pengecap rasa dari panelis.

2. Tingkat Kesukaan Terhadap WarnaTabel 2. Nilai Kesukaan Terhadap WarnaBakso Ikan GabusPerlakuanRata rata

A (0g Bubur Wortel +15g Tapioka)

B (2,5g Bubur Wortel + 12,5g Tapioka)

C (5g Bubur Wortel + 10g Tapioka)

D (7,5g Bubur Wortel + 7,5g Tapioka)

E (10g Bubur Wortel +5g Tapioka) 3,4

3,36

3,44

3,68

3,84

Dari hasil data Tabel 2 yang diperoleh dari 25 orang panelis, menyatakan bahwa warna bakso ikan pada perlakuan E yaitu penambahan 10g bubur wortel dan 5g tepung tapioka dalam 100g daging ikan memiliki warna jingga (orange) yang paling menarik, jika dibandingkan dengan perlakuan lain.

3. Tingkat Kesukaan Terhadap AromaTabel 3. Nilai Kesukaan Terhadap Aroma Bakso Ikan GabusPerlakuanRata rata

A (0g Bubur Wortel +15g Tapioka)

B (2,5g Bubur Wortel + 12,5g Tapioka)

C (5g Bubur Wortel + 10g Tapioka)

D (7,5g Bubur Wortel + 7,5g Tapioka)

E (10g Bubur Wortel +5g Tapioka) 3,4

3,36

3,64

3,48

4

Dari hasil data Tabel 3 yang diperoleh dari 25 orang panelis adalah pada perlakuan E yang dibuat menggunakan formulasi penambahan 10g bubur wortel dan 5g tepung tapioka dalam 100g daging ikan gabus. Sedangkan nilai terendah diperoleh pada perlakuan B (2,5g bubur wortel+12,5g tepung tapioka dalam 100g daging ikan gabus).

4. Tingkat Kesukaan Terhadap TeksturTabel 4. Nilai Kesukaan Terhadap Tekstur Bakso Ikan GabusPerlakuanRata rata

A (0g Bubur Wortel +15g Tapioka)

B (2,5g Bubur Wortel + 12,5g Tapioka)

C (5g Bubur Wortel + 10g Tapioka)

D (7,5g Bubur Wortel + 7,5g Tapioka)

E (10g Bubur Wortel +5g Tapioka) 3,52

3,56

3,68

3,76

4,04

Dari hasil data Tabel 4 yang diperoleh dari 25 orang panelis adalah pada perlakuan E, yaitu penambahan 10g bubur wortel dan 5g tepung tapioka dalam 100g daging ikan, sedangkan nilai terendah adalah pada perlakuan A yang dibuat menggunakan formulasi tanpa penambahan bubur wortel dengan penambahan 15g tepung tapioka dalam 100g daging ikan gabus. Hasil yang diperoleh dari 25 orang panelis, menyatakan bahwa tekstur bakso ikan pada perlakuan E yaitu penambahan bubur wortel 10g dan tepung tapioka 5g memiliki tekstur yang kenyal dan tidak mudah hancur. Tesktur pada bakso ikan gabus terbentuk karena adanya matriks 3 dimensi, yaitu terjadinya ikatan silang antara protein myofibril pada daging ikan gabus dengan pati dari tepung tapioka sehingga membentuk jembatan disulfida, yang berperan pada pembentukkan gel, sehingga membentuk tekstur bakso ikan yang kenyal dan kokoh (Astuti,2009).B. Uji Sifat Kimia Bakso Ikan GabusAnalisis proksimat dilakukan pada perlakuan E penambahan 10g bubur wortel dengan 5g tepung tapioka dalam 100g daging ikan gabus, sebagai perlakuan yang paling disukai dari hasil uji organoleptik. Tabel Hasil Uji Sifat Kimia Bakso Ikan GabusNo Parameter Mutu Kimia Nilai Rata Rata dari 3 Ulangan

1 Kadar Air (%) 77,36

2 Kadar Abu (%) 1,54

3 Kadar Protein (%) 13,38

4 Kadar Lemak (%) 1,19

5 Serat Kasar (%) 0,57

6 Karbohidrat (%) 5,96

7 Vitamin A IU/100gr