jawaban nomer 2 dan 3 - osteoporosis
DESCRIPTION
deasTRANSCRIPT
1. Jelaskan kaitan antara gejala yang muncul dan patogenesis penyakit!
Pasien menderita penyakit osteoporosis. Osteoporosis terjadi karena adanya
ketidakseimbangan antara osteoblas (sel pembentuk masa tulang) dan osteoklas (sel
pendekstruksi masa tulang), yakni jumlah dan aktivitas osteoklas lebih besar daripada
osteoblas. Faktor yang berperan dalam menjaga keseimbangan fungsi osteoklas dan
osteoblas yaitu hormon seks estrogen. Adanya estrogen akan meningkatkan apoptosis
osteoklas dan menurunkan apoptosis osteoblas. Diketahui bahwa pasien wanita
berusia 67 tahun dan kemungkinan sudah mengalami menopouse sehingga jumlah
estrogen dalam tubuhnya sehikit dan mengakibatkan apoptosis osteoklas menurun
(jumlah osteoklas banyak) sedangkan apoptosis osteoblas meningkat (jumlah
osteoblas menurun). Dengan meningkatnya jumlah osteoklas maka akan
mengakibatkan destruksi tulang terus menerus tanpa diimbangi dengan pembentukan
tulang oleh osteoblas sehingga masa tulang menurun. Penurunan masa tulang akan
mengakibatkan nyari dan kaku pada tulang seperti yang diderita pasien, serta kifosis
(membungkuk ke depan) sehingga menurunkan tinggi pasien. Nyeri dan kaku dialami
pasien pada tulang punggung, pinggul, kaki, dan tangan dikarenakan tulang – tulang
tersebut terdiri dari tulang spongi yang rusak karena defisiensi hormon seks. Adanya
nyeri dan kaku pada tulang mengakibatkan pasien sulit berjalan dan mudah jatuh.
Pasien penderita osteoporosis yang jatuh, rawan mengalami patah tulang pada tulang
belakang, pinggul, telapak tangan, dan kaki.
2. Jelaskan proses kehilangan masa tulang akibat penuaan!
Penuaan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya osteoporosis. Hal yang
mempengaruhi terjadinya osteoporosis yaitu fungsi organ, hormon sex, dan stress
mekanik pada tulang.
Pada orang tua, fungsi organ mengalami penurunan, misalnya fungsi absorbsi
pada saluran cerna. Ketika fungsi organ saluran cerna menurun maka kemampuan
uptake dan absorbsi kalsium juga menurun. Diketahui bahwa kalsium merupakan
salah satu penyusun tulang sehingga jika absorbsi kalsium berkurang maka bahan
penyusun tulang juga berkurang dan mengakibatkan osteoporosis.
Hormon sex yang berperan dalam proses kehilangan masa tulang yaitu hormon
estrogen. Hormon estrogen pada rang tua, terutama wanita yang sudah mengalami
masa menopause, banyak berkurang. Hormon estrogen sangat berperan dalam
pembentukan masa tulang, yakni meningkatkan apoptosis sel osteoklas (sel pen
destruksi tulang), menurunkan induksi RANKL, menurunkan apoptosis osteoblas
(sel pembentuk masa tulang), meurunkan stress oksidasi, dsb. Dengan demikian,
penuaan menyebabkan berkurangnya hormon estrogen sehingga menghambat
pembentukan masa tulang dan meningkatkan kehilangan masa tulang.
Orang tua banyak melakukan kegiatan sehingga meningkatkan stess mekanik
pada tulang. Dengan meningkatnya stess mekanik maka akan meningkatkan
terjadinya osteoporosis.