jawaban dk 2 kuljar p1 no 10 dan 12

4
10. Hubungan air hangat dengan kasus Air hangat dapat membersihkan kulit Pori yang tersumbat dapat menyebabkan blemish dan penumpukan toksin pada kulit. Air hangat akan membuka pori, membuatnya mudah untuk dibersihkan, dan segala kotoran pun terlepas. Tetapi bila pori dibiarkan terbuka akan menyebabkan kulit kering karena dengan pori yang dibiarkan terbuka akan membuat lapisan lemak yang ada di bawahnya terdegradasi. Dan jumlah minyak di kulit akan berkurang karena fungsi minyak (sebum) untuk melembabkan kulit. Sumber: http://itd.unair.ac.id/index.php/health-news-archive/378- manfaat-mandi-air-hangat 12. Faktor yang mempengaruhi kesehatan kulit? Jelaskan! Faktor internal yang mempengaruhi kesehatan kulit 1. Genetik Beberapa kelainan kulit bersifat herediter dan jarang ditemukan, dapat bersifat resesif, dominan, atau terpaut kromosom seks. Penyakit kulit yang dipengaruhi faktor genetik antara lain adalah eksema/dermatitis atopik, psoriasis, akne vulgaris, kebotakan, dan iktiosis. 2. Endokrin dan metabolisme Hormon-hormon seks meningkatkan produksi sebum terutama saat pubertas, mempengaruhi pertumbuhan, distribusi jaringan lemak tubuh, dan aktivitas kelenjar keringat apokrin. Hormon-hormon adrenal mempengaruhi aliran darah pada dermis dan membantu pelepasan lipid dari adiposit. 3. Sistem muskuloskeletal Kontraksi otot-otot rangka dapat menarik kulit untuk menghasilkan ekspresi tertentu pada wajah. Orang yang sering mengerutkan wajahnya dapat memiliki kerutan yang lebih banyak. 4. Sistem imun Sistem imun dapat menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi/peradangan pada kulit (dermatitis/eksema) terhadap infeksi yang terjadi pada kulit. Kulit menjadi merah, panas,

Upload: naufal-dian

Post on 15-Feb-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Jawaban Dk 2 Kuljar p1 No 10 Dan 12

10. Hubungan air hangat dengan kasus

Air hangat dapat membersihkan kulitPori yang tersumbat dapat menyebabkan blemish dan penumpukan toksin pada kulit.

Air hangat akan membuka pori, membuatnya mudah untuk dibersihkan, dan segala kotoran pun terlepas. Tetapi bila pori dibiarkan terbuka akan menyebabkan kulit kering karena dengan pori yang dibiarkan terbuka akan membuat lapisan lemak yang ada di bawahnya terdegradasi. Dan jumlah minyak di kulit akan berkurang karena fungsi minyak (sebum) untuk melembabkan kulit.

Sumber: http://itd.unair.ac.id/index.php/health-news-archive/378-manfaat-mandi-air-hangat

12. Faktor yang mempengaruhi kesehatan kulit? Jelaskan!

Faktor internal yang mempengaruhi kesehatan kulit

1. GenetikBeberapa kelainan kulit bersifat herediter dan jarang ditemukan, dapat bersifat resesif, dominan, atau terpaut kromosom seks. Penyakit kulit yang dipengaruhi faktor genetik antara lain adalah eksema/dermatitis atopik, psoriasis, akne vulgaris, kebotakan, dan iktiosis.

2. Endokrin dan metabolismeHormon-hormon seks meningkatkan produksi sebum terutama saat pubertas, mempengaruhi pertumbuhan, distribusi jaringan lemak tubuh, dan aktivitas kelenjar keringat apokrin. Hormon-hormon adrenal mempengaruhi aliran darah pada dermis dan membantu pelepasan lipid dari adiposit.

3. Sistem muskuloskeletalKontraksi otot-otot rangka dapat menarik kulit untuk menghasilkan ekspresi tertentu pada wajah. Orang yang sering mengerutkan wajahnya dapat memiliki kerutan yang lebih banyak.

4. Sistem imunSistem imun dapat menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi/peradangan pada kulit (dermatitis/eksema) terhadap infeksi yang terjadi pada kulit. Kulit menjadi merah, panas, dan terasa nyeri. Selain itu juga tampak edema pada jaringan dermis akibat pembuluh darah yang mengalami vasodilatasi.

5. Stres fisik dan psikologis dapat mengganggu sistem tubuh, sirkulasi hormon dan aliran darah, yang dapat mempengaruhi kulit. Tidur yang cukup berkontribusi terhadap regenerasi seluruh jaringan tubuh, termasuk kulit.

Faktor eksternal yang mempengaruhi kesehatan kulit

1. NutrisiNutrisi yang baik mendukung pertumbuhan dan perkembangan kulit yang baik. Zat gizi yang sangat penting bagi kulit antara lain adalah vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin C, vitamin D, vitamin E, biotin, protein, dan asam lemak esensial. Defisiensi zat-zat tersebut mengakibatkan terjadinya kerusakan pada kulit, seperti hiperkeratosis, jerawat, kulit kering dan bersisik, lebih rentan infeksi, dermatitis, dan anemia. Malnutrisi yang berat, seperti marasmus dan kwashiorkor juga dapat menimbulkan gangguan pada kulit berupa kulit kering, edema, hipo/hiperpigmentasi, dan dermatosis. Selain itu, alergi terhadap makanan juga dapat mempengaruhi kulit berupa

Page 2: Jawaban Dk 2 Kuljar p1 No 10 Dan 12

reaksi inflamasi/eksema. Makanan yang biasanya menimbulkan alergi adalah Crustacean, telur, susu, kacang, tepung, dan bentuk protein lainnya. Untuk memperlambat/menunda penuaan, dapat dikonsumsi bahan makanan yang bersifat antioksidan.

2. Lingkungana. Gesekan

Gesekan dapat mengganggu fungsi kulit sebagai proteksi, terutama jika terjadi luka akibat benda tajam. Luka tersebut memungkinkan terjadinya infeksi dan menimbulkan reaksi inflamasi pada kulit. Selain itu, gesekan dapat mengakibatkan kulit menjadi lebih tebal, kasar dengan garis-garis yang jelas dan keriput, kehilangan sifat lembut dan elastis, serta penuaan dini pada kulit.

b. Iklim dan cuacaDaerah yang beriklim tropis memiliki paparan sinar matahari yang lebih banyak daripada daerah subtropis atau kutub. Oleh karena itu, kulit harus melakukan perlindungan dengan cara membentuk lebih banyak pigmen melanin. Pigmen melanin akan menyaring sinar UV sehingga mengurangi risiko kerusakan pada kulit. Akan tetapi, terjadinya global warming akhir-akhir ini membuat lapisan ozon semakin tipis dan makin banyak sinar UV yang masuk, serta peningkatan suhu global. Hal-hal tersebut dapat merusak kulit.

Cuaca juga mempengaruhi kondisi kulit. Orang yang tinggal di daerah bertemperatur rendah cenderung berkulit kering. Kulit kering disebabkan oleh kelembaban yang rendah. Kulit mengering, bersisik, dan mengelupas, terutama di tempat-tempat yang hanya sedikit kelenjar lemak, seperti punggung tangan dan kaki bagian bawah. Maka, kulit menjadi suram dan kusam.

c. Sinar matahari (UV)Sinar matahari dapat berpengaruh positif dan negatif terhadap kulit. Pengaruh positif terjadi bila mendapat paparan sebelum pukul 9.00 pagi di mana kulit melakukan fungsi sintesis vitamin D, sedangkan pengaruh negatif terjadi selama pukul 9.00-16.00. Radiasi sinar UV dapat menyebabkan terjadinya kelainan pada kulit. Radiasi yang bersifat kronis dapat menyebabkan kanker dan keratosis; kulit menjadi kuning, kasar, dan berkeriput (dikenal dengan istilah photo-aging). Radiasi akut menyebabkan kulit terbakar (sunburn). Gangguan kulit lainnya yang dapat disebabkan sinar matahari antara lain erupsi polimorfik akibat sinar matahari, urtikaria solaris, prurigo aktinik, eksema fotosensitif, porfiria, xeroderma pigmentosum, fitofotodermatitis, dan pelagra.

Perlindungan terhadap sunburn sebaiknya dilakukan dengan menghindari sinar matahari tengah hari, pemakaian topi dan pakaian, kacamata, dan krim tabir surya. Semua permukaan kulit yang terpapar sebaiknya dilindungi. Tabir surya memiliki kisaran potensi yang tingkatannya ditunjukkan oleh nomor SPF (Sun Protecting Factor). Nomor SPF menunjukkan berapa kira-kira penggandaan waktu yang diperlukan untuk menimbulkan kemerahan pada kulit yang diberikan zat tersebut. Misalnya, bila waktu paparan untuk menimbulkan kemerahan normal di kulit adalah 10 menit, tabir surya dengan SPF 20 dapat memperpanjang waktu tersebut menjadi sekitar 200 menit.

d. PolusiPolusi mengandung banyak radikal bebas yang memiliki efek kurang baik bagi sel-sel tubuh, terutama kulit. Radikal bebas mempercepat terjadinya proses penuaan (aging), membuat kulit kering dan memecah kapiler kulit. Selain itu, debu dan pasir dalam udara dapat mengakibatkan timbulnya jerawat, terutama jika suhu tubuh panas karena minyak di bawah kulit akan naik ke permukaan dan menyerap debu. Bila pori-pori tertutup, minyak akan terperangkap dengan bakteri dan kotoran pembentuk jerawat.

e. Suhu dan kelembaban udara

Page 3: Jawaban Dk 2 Kuljar p1 No 10 Dan 12

Suhu dan kelembaban udara sangat mempengaruhi efektivitas kerja dan kenyamanan. Tubuh membuang kalor dari metabolisme basal dan muskular ke lingkungan. Kelembaban udara yang rendah (kering) akan menyebabkan membran selaput lendir mengering, sedangkan kelembaban udara yang tinggi akan meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme. Kualitas udara yang buruk saat bekerja dapat mengakibatkan kulit kering dan gatal.

f. Air mampu memperbaiki sirkulasi dan mencegah dehidrasi sehingga kulit tidak kering.g. Angin membawa debu dan kotoran yang dapat masuk ke pori-pori kulit.

Sumber:

Graham-Brown R, Burns T. Lecture Notes on Dermatology. 8 th ed. Leicester: Blackwell Science Ltd., 2002.

Mahan LK, Escott-Stump S. Krause’s Food and Nutrition Therapy. 12th ed. Philadelphia: Elsevier Inc., 2008.

Martini FH. Fundamentals of Anatomy and Physiology. 7th ed. USA: Pearson Education, Inc., 2006.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 11 th ed. USA: John Wiley & Sons, Inc., 2006.