jamur tiram

Upload: dinda-bunga-safitri

Post on 15-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jknhk

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANGJamur Tiram putih (Pleuratus florida) merupakan salah satu jenis jamur yang saat ini menjadi alternatif pilihan sebagai makanan sehat yang layak dikonsumsi.Spesies jamur tiram, Pleurotus ostreatus selain dapat dikonsumsi juga bernilai ekonomi tinggi. Selain itu masih banyak species jamur tiram lainnya dari Genus Pleurotus yang telah dibudidayakan antara lain Pleurotus umbellatus, P. flabellatus, P. dryngeus, P. sajor caju, P. iringii, P. abalonus. Jamur tiram yang banyak dikenal oleh petani jamur secara umum antara lain : Tiram putih (Pleurotus ostreatus), jenis ini memiliki tangkai bercabang. Disebut jamur tiram putih karena jamur ini memang berwarna putih, tudungnya bulat 3-15 cm. Tiram abu-abu (Pleurotus cystidius), jenis jamur ini tangkainya tidak bercabang, tudung bulat dengan diameter lebih kecil dibandingkan dengan tiram putih. Tiram abu-abu keunggulannya mempunyai rasa manis. Tiram raja (Pleurotus umbellatus), atau King oyster tidak bercabang, tudung besar berwarna kecoklat-coklatan dan pecah-pecah bagian pinggirnya.Disamping rasanya yang lezat - bahkan mirip dengan daging ayam - juga memiliki kandungan gizi yang cukup bermanfaat, sehingga saat ini sudah menjadi pilihan bagi masyarakat sebagai makanan yang layak dikonsumsi. Hal tersebut menjadikan permintaan pasar akan jamur tiram semakin meningkat, bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga permintaan dari luar negeri yang masih sangat besar peluangnya.Selain itu, keunggulan lainnya, cara budidaya mudah dan dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak memerlukan lahan yang luas. Jamur tiram cukup toleran terhadap lingkungan dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan. Diversifikasi produk jamur tiram cukup banyak dapat bentuk segar, kering, kaleng, serta diolah menjadi keripik, pepes, tumis, dan nugget.

1.2.PERMASALAHANBudidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang prospektif dan potensial. Beberapa pertimbangan kelayakan usaha ini antara lain :1.Daya serap pasar sangat tinggi dan semakin meningkat2.Kemungkinan stagnasi pasar sangat kecil karena merupakan konsumsimasyarakat sehari-hari.3.Bahanbaku mudah diperoleh dan murah4.Kebutuhanskilltidak begitu tinggi5.Proses pemeliharaan tergolong mudah6.Tidak memerlukan lahan yang luas7.Budidaya jamur tiram tidak mengenal musim sehingga dapat menghasilkan keuntungan terus menerus sepanjang tahun.8.Jamur tiram merupakan pangan alternatif yang lezat, sehat dan bergizi tinggi.9.Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.10.Kompos bekas media tanam dapat digunakan untuk pupuk kolam ikan, campuran pakan ikan, campuran pakan ternak, dan media memelihara cacing.1.3.PEMBATASAN MASALAHUntuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :a.Penyusun memfokuskan kepada budidaya jamur tiram

1.4.TUJUAN DAN MANFAATAdapun penulis menyusun makalah ini dengan tujuan untuk :1.Memberikan tambahan informasi kepada siapa saja yang berminat untuk memulai bisnis (usaha) sampingan dan menambah penghasilan keluarga.2.Memberi motivasi kepada orang yang mempunyai waktu luang sehingga dapat mempergunakan waktunya dengan lebih terarah.3.Mendidik dan menanamkan sifat berwiraswasta dan mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya kepada anak

BAB IPEMBAHASAN MASALAH

Berbeda dengan jamur merang yang perlu ruangan tertutup dan hangat serta kedap udara, jamur tiram tidak memerlukan suhu tertentu atau ruang kedap udara. Pada suhu biasa jamur tiram bisa tumbuh dengan baikJamur tiram yang umum dikembangkan untuk budidaya biasanya berwarna putih, sementara warna coklat dan merah muda tidak. Secara umum, jamur termasuk dalam jenis sayuran yang mengandung sedikit sekali protein dan hidrat arang, seperti halnya kangkung, ketimun, kool, kembang kool, tauge, sawi. Karena kandungan kalorinya rendah, jamur boleh dimakan sekehendak atau bebas tanpa memperhitungkan banyaknya Jamur ini, tumbuh di kayu yang mengalami pelapukan atau yang sudah mati, tumbuh pula di ilalang, sampah tebu dan sampah sagu.Jamur tersebut tidak beracun dan boleh dimakan. Jamur yang tergolong beracun dan tidak dapat dikonsumsi, jika jamur tiram misalnya, tumbuh di kayu yang masih hidup, tumbuh di bangkai, kotoran ayam atau binatang ternak. Jika termakan, jamur jenis ini akan menyebabkan keracunan dan dalam konsentrasi racun tinggi dan bisa menyebabkan kematian. Ciri-ciri jamur beracun antara lain, umumnya tangkai payungnya bergelang atau terdapat lingkaran menyerupai cincin. Tetapi, tidak semua yang bergelang merupakan jamur beracun. Selain itu, aroma jamur akan terasa berbau sangat tajam, jika dipotong terdapat cairan kekuning-kuningan dan berlendir.Selain dikonsumsi dalam keadaan segar, jamur juga kerap dikonsumsi setelah mengalami pengeringan untuk pengawetan, antara jamur segar dan jamur kering terdapat perbedaan kalori yang dikandungnya. Jamur segar dalam 100 gram di dalamnya terdapat 15 kalori, protein 3,8 gram, lemak 0,6 gr, karbohidrat 0,9 gr, kalsium 3 mg, zat besi 1,7 mg, vitamin B 0,1 mg dan vitamin C 5 mg.Sedangkan pada 100 gram jamur kering terdapat 128 kalori, protein 16 gram, lemak 0,9 gr, karbohidrat 64,6 mg, kalsium 51 mg, zat besi 6,7 mg, vitamin B 0,1 mg dan tidak mengandung vitamin C. Jamur segar maupun jamur kering keduanya tidak mengandung vitamin A.Adateknologi yang cukup praktis untuk budidaya jamur tiram Pleurotus spp, yakni tahapan membuat media bibit induk (spawn) dan tahanan memproduksi jamur tiramnya.

Tempat budidaya jamur tiram / media jamur dapat dibuat dari tahapan berikut:1.Serbuk gergajian kayudicampur kapur dan dedak, lalu diaduk dan diayak dengan sedikit air/dibasahi2.Sterilisasi selama 5 jam dengan 100 derajat, dalam karung atau plastic3.Setelah dingin diinokulasi/masukin bibit4.Lalu masukan kapas, ikat dengan karung5.Disimpan di ruang inkubasi selama dua bulan, baru kemudian dipanen.Perlu diingat, untuk menghasilkanjamur tiramyang bagus, harus memiliki kelembaban suhu18-25 derajat.Untuk media tanamnya dapat berupa serbuk kayu (yang paling baik adalah serbuk gergajian kayu albasia karena sifatnya yang empuk dan tidak terlalu keras seperti kayu akasia, sehingga memudahkan akar jamur mencengkeram media tanam), jerami padi, alang-alang, limbah kertas, ampas tebu dan lainnya.

Sebagai campuran dapat ditambahkan bahan-bahan lain berupa bekatul (dedak) dan kapur pertanian dengan perbandingan 80:15:5. Media dimasukkan dalam plastik polypropilen dan dipadatkan kemudian diseterilisasi selama 10-12 jam. Sterilisasi bertujuan untuk menekan pertumbuhan mikrobia lain yang bersifat antagonis dan menjadi penghambat pertumbuhan bagi tanaman induk dalam hal ini jamur tiram.

Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara memanaskan baglog dengan uap panas selama 8-12 jam pada suhu 95 C. Setelah sterilisasi selesai, baglog didinginkan dalam ruangan tertutup selama 24 jam untuk menghindari kontaminasi baglog.

Tahapan selanjutnya adalah proses inokulasi. Inokulasi adalah proses penularan miselium dari bibit (F3) ke media tanam. Proses ini dilakukan dengan steril dan dalam ruang inokulasi.

Proses lanjutan yakni masa inkubasi yakni tahap penumbuhan miselia jamur. Proses ini memerlukan waktu kurang lebih 40 - 60 hari sampai baglog berwarna putih. Suhu ruang inkubasi harus dijaga dalam kondisi yang stabil dan rendah cahaya 22- 28 C dengan kelembaban 70 90 %. Setelah baglog berwarna putih merata, kemudian dipindahkan ke kumbung. Biasanya, umur baglog yang dipindahkan telah mencapai 40 hari. Proses penumbuhan tubuh buah diawali dengan membuka ujung baglog untuk memberikan ruang pada tubuh buah jamur. Biasanya 7-14 hari kemudian, tubuh buah akan tumbuh.

Setelah 7-30 hari sejak penyobekan baglog akan tumbuh tubuh buah yang terus mernbesar hingga mencapai pertumbuhan optimal yang siap dipanen (3-4 hari). Selama masa pemeliharaan suhu dan kelembaban udara harus dijaga dengan baik pada kisaran suhu 20- 22 C dan kelembaban 95 - 100 %, dengan cara pengembunan kumbung.

Panen pertama 30 hari sejak penyobekan baglog, sedangkan pemanenan berikutnya setiap 10-14 hari. Tubuh buah yang sudah siap panen harus segara panen agar kualitas jamur baik.

Untuki penanganan pascapanen langkah-langkah yang harus dilakukan adalahsegera bersihkan jamur dari kotoran yang menempel pada tubuh buah jamur. Hal itu bertujuan untuk menjaga daya tahan produk. Jamur tiram segera disimpan dalam freezer agar tahan dalam waktu 1 sampai dua minggu. Sementara untuk produk jamur kering, dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari selama kurang lebih 5 hari.ANALISIS KELAYAKAN USAHA JAMUR TIRAMBudidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang prospektif dan potensial.Usaha budidaya jamur tiram dapat dilakukan secara parsial ataupun keseluruhan. beberapa sub usaha yang bisa dilakukan diantaranya : Produksi Bibit (Kultur Murni/parental) Produksi Bibit induk F1 Produksi bibit Tebar F2 Produksi F3 (log produksi) Produksi Jamur Tiram Segar Produk Olahan : Keripik Jamur, Jamur crispy, Burger Jamur (vegetarian Burger), Kerupuk Jamur, Abon Jamur, dll. Kompos dan Pakan Ternak dari sisa log produksi Tempat Wisata : Wisata Petik Jamur, restoran healthy food, dan lain-lainSebetulnya ada banyak pilihan usaha dalam budidaya jamur tiram ini beberapa diantaranya di bawah ini1. Produksi bibit F1/bibit botol dan F2Dengan teknik sederhana dan modal yang relatif ringan kita bisa mengkhususkan diri untuk memproduksi bibit dan menjualnya pada para petani yang membutuhkan.prospek usaha ini cukup baik dikarenakan belum banyak petani yang memiliki keahlian memproduksi bibit, kebanyakan petani membeli bibit yang sudah jadi kepada produsen / perusahaan besar.Yang diperlukan untuk usaha ini diantaranya ruangan mini laboratorium. dimana kebersihannya senantiasa terjaga. Selain itu diperlukan beberapa peralatan lab yang tersedia banyak di toko kimia. dengan modal awal sekitar 1 juta rupiah usaha ini sudah bisa berjalan. teknik pembuatan bibit relatif mudah untuk dilakukan.2. Budidaya jamur tiram segarWaktu yang diperlukan untuk satu musim sekitar 5 bulan. Gambaran sederhananya adalahasumsi budidaya 5000 baglogSewa kumbung satu musim: Rp. 1.500.000Pembelian 5000 baglog jamur: Rp. 9.000.000Upah pegawai 5 bulan: Rp. 1.500.000Total: Rp.12.000.000persentase kegagalan dari 5000 log sebanyak 10% = 500 log terbuang

Perbaglog bisa menghasilkan rata rata total : 0,5 kg4500 log x 0,5 = 2250 kgharga 1 kg pemasaran melalui agen rata rata Rp. 7000total omset = 2250 kg x Rp. 7000 = Rp. 15.750.000keuntungan 3.750.000 dalam satu musimKeuntungan yang diperoleh sebesar Rp.750.000 per bulan dengan asumsi tidak banyak mengeluarkan waktu dan tenaga karena pemeliharaan maupun pemasaran sudah dikerjakan orang lain.untuk hasil yang lebih memuaskan ada baiknya memotong jalur pemasaran tidak melalui agen melainkan dipasarkan langsung ke pasar tradisional, atau bahkan langsung ke konsumen. lebih baik lagi jika ada link ke swalayan/supermarket/hotel. tentu harganya jauh lebih tinggi dan menguntungkan. Bisa diatas Rp 10.000 /kg. tapi tentu butuh usaha lebih.3. Produksi olahan jamur tiramUntuk meningkatkan harga jual dan meningkatkan kreatifitas kita tentunya, sangat dianjurkan untuk rajin otak atik membuat olahan jamur tiram semisal keripik jamur, burger jamur, abon jamur dan lain-lain.

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULANJamur tiram yang umum dikembangkan untuk budidaya biasanya berwarna putih, sementara warna coklat dan merah muda tidak. Secara umum, jamur termasuk dalam jenis sayuran yang mengandung sedikit sekali protein dan hidrat arang, seperti halnya kangkung, ketimun, kool, kembang kool, tauge, sawi. Karena kandungan kalorinya rendah, jamur boleh dimakan sekehendak atau bebas tanpa memperhitungkan banyaknya Jamur ini, tumbuh di kayu yang mengalami pelapukan atau yang sudah mati, tumbuh pula di ilalang, sampah tebu dan sampah sagu.Jamur tersebut tidak beracun dan boleh dimakan.Budidaya jamur tiram sangat mudah dan tidak memerlukan modal yang besar

B.SARANDari hasil yang penyusun dapat dari makalah organisasi ini, maka penulis menyarankan :Berdasarkan hasil Analisis kelayakan usaha budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang prospektif dan potensial.

Budidaya Jamur Tiram Putih menjadi bisnis produksi jamur yang semakin bagus prospeknya dan sangat menjanjikan. Jamur tiram putih besar sekali manfaatnya untuk kesehatan dan juga dapat di masak dengan berbagai menu masakan yang nikmat. Budidaya jamur tiram putih sangat menjanjikan sebab cara budidayanya tidak sulit dan permintaan pasar terhadap jamur tiram putih sangat besar.Trik Budidaya Jamur Tiram Putih adalah dengan melengkapi segala keperluannya. Bahan-bahan dan alat yang diperlukan adalah :A. Bahan-bahan :Bibit jamur harus yang berkualitas.Bekatul.Air bersih untuk membasahi bekatul.Kapur dolomite untuk mengatur PH.Tepung jagung.Kapas.Serbuk gergaji ( serguk gergaji kayu yang homogen bukan heterogen ) dan hindari serbuk kayu yang bergetah.Bag LogB. Alat-alat :Kumbung jamur atau ruangan khusus untuk mengatur suhu panas dan dingin. Baca : Cara membuat kumbung jamurRak Jamur.Alat pengepres untuk pemadatan campuran media.Alat pengaduk bibit ( Spatula ).Cara budidaya jamur tiram putih :1. MediaSerbuk gergaji ditambahkan air dengan kelembaban kira-kira 50 65%.Apabila dicampur dengan tepung jagung maka kompsisinya adalah tepung jagung ( 10% ), bekatul ( 10% ), dan serbuk gergaji ( 80% ). Apabila tanpa tepung jagung maka serbuk gergajinya 15% dan 85%.Campur dengan macam-macam media sampai rata.Kasih kapur dolomite hingga PH menjadi netral atau 7.2. Pengemasan MediaMasukkan dalam plastik bahan-bahan media yang sudah tercampur dengan rata.Media kemudian dipres dengan rapat namun pada mulut pastiknya di beri cincin yang fungsinya untuk memasukkan bibit jamur nantinya.Tutup ujung media dengan kapas agar tak terkena uap.3. SeterilisasiTrik budidaya jamur tiram tak lepas dengan yang namanya sterilisasi media. Sebab media yang di gunakan harus bersih dari microbia pathogen seperti bakteri dan jamur.Berikut ini trik seterilisasi media :Masukkan dulu sepatula yang akan di gunakan untuk menyebarkan bibit agar tidak merepotkan saat seterilisasi alat.Sepatula sebaiknya di bungukus dengan plastik dan di tutup agar lebih aman.Masukkan dan tata media dalam drum pemanas untuk proses sterilisasi.Panaskan media hingga suhunya mencapi 90 derajat dan bisarkan selama 8 sampai 9 jam.Biarkan drum tetap tertutup untuk menghindari penguapan air pada tepi plastik.4. Inokulasi Bibit JamurCuci tangan dengan sabun anti kuman dan semprot dengan alkohol 70% untuk meminimalisir kontaminan.Angkat dan keluarkan sepatula dari plastik.Buka tutup wadah bibit dan aduk dengan sepatula yang sudah seteril.Buka kapas di mulut plastik dan masukkan bibit setelah itu tutup kembali dengan kapas.Pasang kembali tutup media.Bibit siap di inkubasi.5. Cara InkubasiLetakkan media yang sudah di beri bibit pada rak pentimpanan.Lama inkubasi kurang lebih 40 hari dengan suhu optimal 22 hingga 28 derajat celsius.6. PemeliharaanSelama masa pemeliharaan penutup baglog sebaiknya sedikit di buka.Usahan ventilias udaranya lancar agar dapat mensuplai oksigen dengan baik.Lakukan penyiraman setiap hari terutama pada saat tengah hari untuk mempertahankan kelembaban udara.7. PanenJamur tira putih sudah bisa di panen jika badan jamur sudah tumbuh besar dan lebar.Dalam budidaya jamur tiram putih yang perlu di perhatikan adalah kelembaban. namun semakin lembab lingkungannya semakin meicu terjadinya kontaminan. Oleh sebab itu jika budidaya jamur tiram putih dilakukan di tempat yang lembab sebainya kadar nutrisinya dikurangi untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur penyakit.

BAB IPENDAHULUANPendidikan mengenai pertumbuhan jamur yang dapat dimakan, secara alami tumbuh pada hasil penguraian bahan organik. Budidaya jamur tiram(Pleurotusspp.)dan spesies kerabat dekat lainnya sangat dikembangkan di pasaran. Semua jenis saprofit khususnya yang tumbuh pada kayu dapat dengan mudah dibudidayakan, meskipun dalam beberapa hal jamur-jamur tersebut hampir sulit dipasarkan dalam jumlah besar karena sifatnya yang lunak sehingga mudah rusak. Jamur tiram yang banyak dijumpai di pasar swalayan adalah jamur tiram putih(P. ostreatus)tetapi adapula jenis lain yang sudah dibudidayakan seperti yang berwarna merah jambu (P. flabellatus) dan hitam (P. cystidiosus).Pleurotusspp. umumnya hidup pada kayu sebagai saprob meskipun satu jenis yaituP. eryngiidapat hidup sebagai parasit.Selain sebagai pengetahuan pengethuan pendidikan , jamur dapat digunakan sebagai bisnis yang menguntungkan kedepannya.maka dari itu penulis menambil judul cara mengembangkan jamur tiram , dengan maksud pembaca dapat mencontoh di kemudian hariBAB IIPEMBAHASAN1. PENGERTIAN JAMUR TIRAMJamur tiram(Pleurotus ostreatus) ataujamur tiram putihadalahjamur pangandengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkangtiramdengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Jamur tiram masih satu kerabat denganPleurotus eryngiiatauKing Oyster Mushroom.Tubuh buahmemiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin:pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomialPleurotus ostreatus. Bagian tudung berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm. Tepi tudung mulus sedikit berlekuk.Sporaberbentuk batang berukuran 8-113-4m.Miseliaberwarna putih dan bisa tumbuh dengan cepat.Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang.Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipeliharan dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.Selain campuran pada berbagai jenis masakan, jamur tiram merupakan bahan bakuobatstatin. Jamur tiram diketahui membunuh dan mencernanematodayang kemungkinan besar dilakukan untuk memperolehnitrogen.2. PERUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JAMUR TIRAMPengamatan mengenai pertumbuhan jamur yang dapat dimakan, secara alami tumbuh pada hasil penguraian bahan organik. Budidaya jamur tiram(Pleurotusspp.)dan spesies kerabat dekat lainnya sangat dikembangkan di pasaran. Semua jenis saprofit khususnya yang tumbuh pada kayu dapat dengan mudah dibudidayakan, meskipun dalam beberapa hal jamur-jamur tersebut hampir sulit dipasarkan dalam jumlah besar karena sifatnya yang lunak sehingga mudah rusak. Jamur tiram yang banyak dijumpai di pasar swalayan adalah jamur tiram putih(P. ostreatus)tetapi adapula jenis lain yang sudah dibudidayakan seperti yang berwarna merah jambu (P. flabellatus) dan hitam (P. cystidiosus).Pleurotusspp. umumnya hidup pada kayu sebagai saprob meskipun satu jenis yaituP. eryngiidapat hidup sebagai parasit.Jamur tiram dapat ditumbuhkan pada media kompos serbuk gergaji kayu. Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu 25-39 ?C. Agar bakal tubuh buah terbentuk biasanya dibutuhkan kejutan fisik seperti perubahan suhu, cahaya, tingkat CO2, kelembaban relatif udara dan aerasi. Suhu substrat yang tinggi dapat memicu pertumbuhan mikroflora termofilik. Mikroorganisme termofilik tumbuh pada kisaran suhu 30-55oC, ketika tumbuh mikroorganisme tersebut menghasilkan panas yang lebih pada substrat sehingga dapat mematikan miselium jamur yang dibudidayakan. Substrat sebaiknya memiliki konduktivitas panas yang rendah, oleh karena itu susunan tinggi kompos kurang dari 25 cm dan log jamur tidak lebih dari 25 kg. Selama pembentukan tubuh buah, beberapa jamur sensitif terhadap tingkat CO2yang tinggi, sehingga tubuh buah yang terbentuk akan memiliki tangkai yang panjang dan tudung yang kecil. Kisaran konsentrasi CO2yang baik untuk pertumbuhan galur tertentu dariP. ostreatusantara 550-700 ppm. Faktor cahaya sangat menentukan pembentukan tubuh buah. Beberapa jamur akan membentuk tubuh buah jika kekurangan cahaya. Untuk pembentukan tubuh buahnyaPleurotusspp. diperlukan 8 jam penyinaran cahaya, namunPleurotusyang tumbuh tanpa cahaya akan membentuk struktur seperti koral dengan banyak tangkai yang bercabang.Bakal tubuh buah atau primordia daribasidiomisetadalah gumpalan kecil yang terdiri dari kumpulan miselia yang akan berkembang menjadi tubuh buah. Diameter tubuh buah sekitar 1 mm. Primordia berkembang dan pada tubuh buah muda terlihat bagian-bagian tubuh buah seperti tudung dan tangkai yang terletak tidak di tengah tudung. Pada permukaan bawah tudung dari tubuh buah muda terdapat bilah-bilah (lamela). Lamela tubuh menurun dan melekat pada tangkai. Pada lamela terdapat sel-sel pembentuk spora (basidium), yang berisi basidiospora. Basidiospora biasanya dibentuk pada saat tubuh buah dewasa mengalami kematangan. Selama tepi tudung masih berlipat-lipat, tubuh buah dikatakan belum dewasa. Pada saat tepi tudung meregang penuh tubuh buah mencapai fase dewasa dan dapat dipanen. Tubuh buah yang matang biasanya rapuh dan spora-spora dapat dilepaskan.Spora pada jamur berfungsi untuk alat reproduksi dan bertahan. Karakteristik spora sering digunakan untuk mempelajari sistematika dan klasifikasi jamur. Paraahli mikologi dapat menggunakan spora atau lebih tepatnyajejak sporayang dapat membantunya untuk mengidentifikasi ribuan spesies jamur yang memiliki tudung. Jejak spora adalah kumpulan spora dalam jumlah besar. Hal ini bisa diperoleh dengan meletakkan tudung dengan himenium menghadap ke bawah pada selembar kertas putih atau sepotong kaca. Setelah beberapa jam, terkadang tidak sampai esok harinya, lapisan spora akan terkumpul. Warna spora terbagi ke dalam 4 atau 5 tipe umum, yaitu: putih, merah muda, kuning tanah dan ungu kehitaman, namun kelompok terakhir dapat dibedakan lagi menjadi ungu dan hitam. Warna spora kadang-kadang dapat dilihat secara visual dengan melihat lamela pada jamur dewasa, tetapi kadang-kadang warna dari lamela menyembunyikan warna sporanya.3. ALAT DAN BAHANAlat dan Bahan :1. BibitP. cystidiosus, P. flabellatus,danP. ostreatus.2. Media produksi steril, merupakan kompos dari campuran serbuk gergaji, bekatul, gips dan kapur.3. Karton hitam dan putih4. Kantong plastik5. Gelas preparat dan gelas penutup6. Air danhairsprayer4. CARA KERJA1. Satu sendok makan bibit jamur ditanam pada media produksi dan disimpan ditempat yang gelap sampai seluruh permukaan media ditutupi oleh miselia.2. Setelah fase kolonisasi substrat berakhir, sumbat dapat dibuka atau kantong plastik dilubangi. Media sebaiknya dipindahkan di tempat terang dan teduh. Perubahan kondisi dapat merangsang pembentukan primordia.3. Agar perkembangan primordia tidak terganggu, kelembaban media harus dijaga dengan cara penyiraman.4. Amati perkembangan jamur hingga panen

BAB IIIKESIMPULANJamur tiram dapat ditumbuh kembangkan pada media serbuk kayu yang dikemas dalam kantong lastik. Pemeliharaan dapat dilakukan di dalam kumbung yang difasilitasi hujan buatan, disusun diatas rak secara vertikal.Pertumbuhan dan produksi jamur tiram sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, sehingga peranan ketekunan pemelihara sangat menentukan.Kegiatan percontohan budidaya jamur tiram di desa telah menjadi perhatian dan rujukan oleh masyarakat jamur di kota-kota lainselain itu jamur merupakan komoditas yang baik untuk kedepanya, sehingga semua aspek masyarakat dapat mencoba untuk membudidayakanya.