itraconazole merupakan golongan obat antijamur

24
itraconazole merupakan golongan obat antijamur (antifungal). Itraconazole digunakan untuk mengobati infeksi jamur yang parah, seperti oropharyngeal candidiasis, Oesophageal candidiasis (candida esophagitis), Blastomycosis (penyakit Gilchrist), dan lain-lain. Obat ini bekerja dengan membunuh jamur dan mencegah pertumbuhannya. Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter. Indikasi Obat ini untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur, antara lain: 1. Oesophageal candidiasis 2. Oral candidiasis 3. Oropharyngeal candidiasis 4. Vulvovaginal candidiasis 5. Pityriasis versicolor 6. Tinea corporis 7. Infeksi jamur pada kaki 8. Infeksi sistemik oleh karena jamur 9. Histoplasmosis 10. Blastomycosis (penyakit Gilchrist) 11. Aspergilosis (infeksi jamur di paru-paru) Kontraindikasi 1. Pasien hipersensitif terhadap obat antijamur 2. Wanita hamil 3. Ibu menyusui 4. Penyakit hati Dosis Dosis obat ini berbeda pada setiap pasien. Ikutilah petunjuk dokter atau petunjuk pada label. Jumlah obat yang dikonsumsi tergantung pada kekuatan obat. Jumlah dosis, waktu yang diberikan antara dosis, dan lamanya waktu mengonsumsi obat ini tergantung pada kasus yang dialami

Upload: anggi-trianita

Post on 12-Dec-2014

175 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

itraconazole merupakan golongan obat antijamur (antifungal). Itraconazole digunakan untuk mengobati infeksi jamur yang parah, seperti oropharyngeal candidiasis, Oesophageal candidiasis (candida esophagitis), Blastomycosis (penyakit Gilchrist), dan lain-lain.

Obat ini bekerja dengan membunuh jamur dan mencegah pertumbuhannya. Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter.

Indikasi

Obat ini untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur, antara lain:1. Oesophageal candidiasis2. Oral candidiasis3. Oropharyngeal candidiasis4. Vulvovaginal candidiasis5. Pityriasis versicolor6. Tinea corporis7. Infeksi jamur pada kaki8. Infeksi sistemik oleh karena jamur9. Histoplasmosis10. Blastomycosis (penyakit Gilchrist)11. Aspergilosis (infeksi jamur di paru-paru)

Kontraindikasi

1. Pasien hipersensitif terhadap obat antijamur2. Wanita hamil3. Ibu menyusui4. Penyakit hati

Dosis

Dosis obat ini berbeda pada setiap pasien. Ikutilah petunjuk dokter atau petunjuk pada label. Jumlah obat yang dikonsumsi tergantung pada kekuatan obat. Jumlah dosis, waktu yang diberikan antara dosis, dan lamanya waktu mengonsumsi obat ini tergantung pada kasus yang dialami pasien.

Kemasan

Produk ini tersedia dalam bentuk sediaan berikut:1. Solusi2. Kapsul

Efek samping

Page 2: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

1. Kejang2. Penurunan jumlah urin3. Mulut kering4. Demam5. Peningkatan kebutuhan minum6. Detak jantung tidak teratur7. Kehilangan nafsu makan8. Perubahan mood9. Nyeri atau kram otot10. Mual atau muntah11. Mati rasa atau kesemutan di tangan, kaki, atau bibir12. Sesak napas13. Kelelahan atau kelemahan

5 pencegahan infeksi jamur28/08/2008 - Oleh: Dr. Ryan S. Mulyana, Dr. Steven Januar Kusmanto, MMEditor: Prof. DR. Dr. Jan Susilo, Sp.MK, Sp.ParK

Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis, panas dan lembab. Kondisi iklim ini yang membuat kita berkeringat lebih banyak, apalagi ditambah dengan tingkat aktifitas yang tinggi, akan membuat kulit kita rentan terhadap infeksi jamur. Infeksi jamur lebih cenderung mengenai daerah-daerah yang sering berkeringat dan lembab, seperti muka, badan, kaki, lipatan paha, dan lengan.

Sesungguhnya penularan infeksi jamur pada kulit ini disebarkan oleh spora ataupun bagian jamur yang didapatkan melalui kontak langsung dengan kulit penderita atau dibawa oleh peralatan pribadi (handuk, baju, kaus kaki, dll). Spora ini mudah tumbuh pada bagian tubuh yang lembab, sehingga suasana lembab dan berkeringat ini yang bisa mempermudah pertumbuhan jamur pada kulit.

Infeksi jamur yang paling sering di Indonesia adalah ”panu” yang disebabkan jamur Malassezia furfur yang angka kejadiannya mencapai 50% di negara yang beriklim panas dan Athlete’s foot atau infeksi jamur pada kaki.

Namun infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan 5 Pencegahan Infeksi

Page 3: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof. DR. Dr. Jan Susilo Sp.MK, Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik), yakni:

1. Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat. 2. Jangan bertukar handuk dengan orang lain. 3. Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari.4. Gunting kuku tangan dan kaki. 5. Cuci tangan dan mandi dengan air bersih.

Kebiasaan mengganti baju setiap hari dan selalu menjaga baju kita agar tetap kering wajib hukumnya, sebab baju yang berkeringat akan menciptakan kelembaban yang tinggi pada daerah badan dan punggung dan bisa menjadi tempat yang cocok bagi jamur untuk tumbuh.

Mungkin tak pernah terbesit di pikiran kita kalau bercak putih ”panu” itu akan ada pada kulit kita yang sehat dan bersih. Namun kita harus tahu bahwa bercak keputihan ini bisa muncul jika kita bertukaran handuk dengan mereka yang menderita infeksi jamur ini, sebab pada prinsipnya infeksi jamur bisa berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya melalui alat sanitasi yang digunakan bersama-sama, terlebih lagi jika handuk itu lembab dan basah karena tidak pernah dijemur atau dicuci.

Kaos kaki yang baik adalah kaos kaki yang nyaman, terbuat dari bahan katun yang menyerap keringat. Hal ini berguna agar kaki Anda tidak menjadi lembab, yang akan menjadi tempat yang nyaman untuk tumbuhnya jamur. Sebuah survey mengatakan 25% penduduk dunia menderita Athlete’s foot atau infeksi jamur pada kaki, atau satu dari setiap empat orang penduduk menderita infeksi jamur pada kakinya.

Tak banyak dari kita yang meyadari bahwa jamur dapat tumbuh di daerah kuku dan sekitarnya. Jika ada kulit kita yang terinfeksi jamur, kadang secara tidak sengaja ingin rasanya jari ini menggaruknya sekedar untuk menghilangkan perasaan gatal tersebut. Hal itu justru akan membuat jamur itu menempel di bawah kuku kita dan mulai menginfeksi jaringan di bawah kuku, bahkan memindahkan infeksi jamur itu ke tempat atau kulit di daerah lain tubuh kita.

Kebiasaan mencuci tangan dan mandi dengan air bersih juga merupakan langkah yang efektif untuk mencegah infeksi jamur. Tentunya air bersih ini juga harus memperhatikan sumbernya. Perhatikan bahwa air yang terkontaminasi jamur bisa menjadi sarana penularan yang sangat baik. Jadi mulailah kebiasaan hidup sehat dengan selalu menggunakan air bersih.

Lakukan kelima pencegahan di atas untuk menghindari infeksi jamur pada kulit. Namun jika infeksi jamur tetap terjadi, pengobatan tentunya sangat diperlukan.

Page 4: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

Anti-jamur yang efektif hingga saat ini berasal dari golongan Azole seperti: Klotrimazol (Merek dagang – Canesten®). Obat anti-jamur dalam bentuk krim, yang memiliki pelarut (gallenic) yang terbukti secara riset klinis mampu melakukan penetrasi ke dalam lapisan kulit lebih baik. Sediaan bedak baik digunakan untuk pencegahan timbulnya jamur pada kulit, dengan mengurangi kelembaban seperti pada daerah kaki dan lipatan paha.

Sampai saat ini Canesten® dengan zat aktif Klotrimazol dipercaya oleh banyak orang mampu untuk menyingkirkan infeksi jamur. Karena uji lab yang dilakukan di Jerman menunjukkan bahwa molekul Klotrimazol pada Canesten® mampu menembus hingga lapisan kulit yang paling dalam, sehingga mampu mencabut jamur itu sampai ke akarnya.

Oral thrush adalah suatu kondisi di mana jamur Candida albicans terakumulasi pada lapisan mulut, yang juga dapat disebut dengan candidiasis. Oral thrush menyebabkan lesi berwarna putih krem, biasanya di lidah atau pipi bagian dalam.

Lesi dapat menyakitkan dan dapat berdarah sedikit ketika lesi dikeruk. Kadang-kadang oral thrush dapat menyebar ke langit-langit mulut, gusi, amandel (tonsil) atau bagian belakang tenggorokan.

Meskipun oral thrush dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih mungkin terjadi pada bayi dan pada orang yang memakai gigi palsu, penggunaan kortikosteroid inhalasi atau seseorang dengan kekebalan tubuh yang rendah.

Oral thrush merupakan masalah sepele jika tubuh sehat, tetapi jika tubuh memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, gejala oral thrush mungkin lebih parah dan sulit untuk dikontrol.

Penyebab

Oral thrush dan infeksi Candida lainnya dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah oleh karena penyakit atau obat-obatan seperti prednison, atau ketika antibiotik mengganggu keseimbangan alami mikroorganisme dalam tubuh.

Biasanya sistem kekebalan tubuh bekerja untuk mengusir invasi organisme berbahaya, seperti virus, bakteri dan jamur, sambil mempertahankan keseimbangan antara mikroba "baik" dan "buruk" yang biasanya menghuni tubuh.

Tetapi kadang-kadang mekanisme pelindung gagal, sehingga dapat memungkinkan infeksi oral thrush terus berlanjut.

Penyakit-penyakit yang dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi kandidiasis mulut (oral trush), antara lain:

Page 5: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

1. HIV/AIDSVirus human immunodeficiency (HIV) merupakan virus penyebab AIDS, yang dapat menimbulkan kerusakan atau menghancurkan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi oportunistik yang biasanya tubuh akan menolak. Serangan berulang dari oral trush mungkin merupakan tanda pertama dari infeksi HIV.

2. KankerJika seseorang menderita kanker, sistem kekebalan tubuhnya mungkin akan melemah oleh karena penyakit kanker tersebut dan karena perawatan penyakit, seperti kemoterapi dan radiasi. Penyakit kanker dan perawatan penyakit ini dapat meningkatkan risiko infeksi Candida seperti oral thrush.

3. Diabetes mellitusJika seseorang menderita diabetes yang tidak diobati atau diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, air liur (saliva) mungkin akan mengandung sejumlah besar gula, sehingga dapat mendorong pertumbuhan candida.

4. Infeksi jamur vaginaInfeksi jamur vagina yang disebabkan oleh jamur yang sama dapat menyebabkan candidiasis mulut. Meskipun infeksi jamur tidak berbahaya, jika seseorang sedang hamil maka jamur dapat menular pada bayi selama persalinan. Akibatnya, bayi tersebut juga dapat mengalami oral thrush.

Gejala

1. Pada anak-anak dan dewasaAwalnya, seseorang mungkin tidak menyadari gejala oral trush. Tergantung pada penyebab, tanda dan gejala dapat terjadi tiba-tiba dan bertahan untuk waktu yang lama. Gejala-gejala tersebut, antara lain:

a. Lesi putih atau krem di lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, gusi, dan amandel (tonsil)b. Lesi menyerupai kejuc. Nyerid. Sedikit perdarahan jika lesi digosok atau tergorese. Pecah-pecah dan kemerahan pada sudut mulut (terutama pada pemakai gigi tiruan)f. Sensasi seperti terdapat kapas pada mulutg. Kehilangan selera makan

Pada kasus yang berat, lesi dapat menyebar ke bawah ke kerongkongan dan esofagus (Candida esophagitis). Jika hal ini terjadi, pasien mungkin akan mengalami kesulitan menelan atau merasa seolah-olah makanan terjebak di tenggorokan.

Page 6: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

2. Pada bayi dan ibu menyusuiSelain lesi mulut khas berwarna putih, bayi mungkin juga memiliki kesulitan makan atau rewel dan mudah marah. Bayi dapat menularkan infeksi tersebut kepada ibu mereka selama menyusui. Wanita yang payudaranya terinfeksi candida mungkin mengalami tanda-tanda dan gejala, antara lain:

a. Puting berwarna sangat merah, sensitif, dan gatalb. Terdapat serpihan kulit di daerah berwarna gelap yang melingkari puting (areola)c. Puting terasa sakit saat menyusuid. Sakit yang tajam jauh di dalam payudara

Kapan perlu ke Dokter?

Jika seseorang atau bayi mengalami lesi putih yang menyakitkan di dalam mulut, kunjungi dokter atau dokter gigi.

Pengobatan

Tujuan dari setiap pengobatan oral trush adalah untuk menghentikan penyebaran cepat dari jamur, tetapi pendekatan terbaik mungkin tergantung pada usia pasien, kesehatan pasien secara keseluruhan dan penyebab infeksi.

1. Untuk bayi dan ibu menyusuiJika seseorang menyusui bayi yang memiliki oral trush, sebaiknya ibu dan bayi segera diobati. Selain harus segera diobati, tindakan lain yang biasa dilakukan, antara lain:

a. Dokter mungkin meresepkan obat antijamur ringan untuk bayi dan krim antijamur untuk payudara ibu.b. Jika bayi menggunakan empeng atau dot, bilas puting dan dot secara rutin setiap hari dalam larutan cuka dan air dan keringkan untuk mencegah pertumbuhan jamur.c. Jika ibu menggunakan pompa payudara, bilaslah dalam larutan cuka dan air.

2. Untuk dewasa sehat dan anak-anakOrang dewasa atau anak yang memiliki oral trush tetapi sehat dapat mencoba salah satu dari cara dibawah ini:

a. Makan yoghurt tanpa gulab. Mengonsumsi kapsul acidophilus atau acidophilus cair

Yogurt dan acidophilus tidak menghancurkan jamur, tetapi keduanya dapat membantu mengembalikan flora bakteri normal dalam tubuh. Jika infeksi belum sembuh, maka dokter akan

Page 7: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

meresepkan obat antijamur.

3. Untuk dewasa dengan sistem kekebalan yang lemahSeringkali dokter akan memberikan resep, antara lain:

a. Obat antijamurObat ini terdapat dalam beberapa bentuk, termasuk permen, tablet atau cairan yang dikumurkan di dalam mulut dan kemudian ditelan.

b. Amfoterisin BCandida albicans dapat menjadi resisten terhadap obat antijamur, terutama pada orang dengan stadium akhir infeksi HIV. Obat ini dapat digunakan ketika obat lainnya tidak efektif.

Beberapa obat antijamur dapat menyebabkan kerusakan hati. Untuk alasan ini, dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk memantau fungsi hati pasien, terutama jika pasien memerlukan pengobatan jangka panjang atau memiliki riwayat penyakit hati.

Sumber: MayoClinic

PENDAHULUAN

Infeksi jamur dewasa ini semakin sering terjadi seiring dengan meningkatnya penggunaan antibiotika berspektrum luas, steroid, obat-obat sitostatika, penyakit kronik, keganasan, bayi- bayi dengan berat badan lahir rendah dan penderita-penderita dengan penurunan daya tahan tubuh(1-5).Antara tahun 1980�1990 dari data rumah sakit di Amerika Serikat yang melakukan sur- veillance terhadap patogen nosokomial didapati 7,9% (22,200 kasus) disebabkan oleh infeksi jamur, sekitar 79% infeksi jamur ini disebabkan oleh spesies ka dida(6).Sekitar 8,8% bayi prematur (berat kurang dari 1500 gram) yang dirawat di NICU, Universitas Gottingen, dan pemeriksaan mukokutaneus didapati adanya ko- toni jamur kandida(7). Spesies jamur yang paling sering dijumpai pada penderita

Page 8: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

immunokompromi yaitu infeksi kandida(5-8). Jamur kandida me- rupakan flora mikrobial normal rongga mulut, saluran pencerna- an dan vagina, bersifat invasif/patogen bila daya tahan host (pejamu) terganggu(2,4,6,8-10). Infeksi jamur ini umumnya terjadi di daerah mukokutaneus, tetapi dapat pula terjadi pada organ- organ lain di dalam tubuh seperti esofagus, ginjal, hati, jantung, mata, otak dan paru(1,2,4,11). Walaupun kasus infeksi nosokomial oleh jamur semakin banyak, tetapi laporan mengenai infeksi jamur di paru baik primer maupun sekunder masih jarang di- temui(8,11).Pada kandidiasis paru sekunder, di Indonesia, penyakit primer yang terpenting ialah tuberkulosis paru dan keganasan paru(11). Diagnosis dan terapi kandidiasis sampai saat ini masih meru-pakan tantangan besar bagi para klinisi, karena umumnya pasien datang dengan gejala-gejala yang tidak spesifik(2). Tujuan tulisan ini yaitu untuk mengingatkan kembali pato- genesis, diagnosis dan tata laksana kandidiasis paru. DEFINISI Kandidiasis (moniliasis, kandidosis) yaitu infeksi yang dise- babkan oleh jamur kandida baik primer maupun sekunder ter- hadap penyakit lain yang telah ada(11). ETIOLOGI Sel jamur kandida berbentuk bulat, lonjong, dengan ukuran 2�5� x 3�6 � hingga 2�5 � x 5�28,5 � Spesies-spesies kandida dapat dibedakan berdasarkan kemampuan fermentasi dan asimi- lasi terhadap larutan glukosa, maltosa, sakarosa, galaktosa dan Iaktosa. Jamur kandida dapat hidup sebagai saprofit tanpa me- nyebabkan kelainan apapun di dalam berbagai alat tubuh baik manusia maupun hewan(2,11). Kandida albikan merupakan spesies jamur kandida yang pa-

Page 9: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

ling sering menyebabkan kandidiasis pada manusia, baik kandi- diasis superfisialis maupun sistemik(2,11). Pada media agar khusus akan terlihat struktur hyphae, pseudohyphae dan ragi(8,11). PATOGENESIS Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut, sa-luran cerna dan vagina pada sekitar 80% individu normal(2,12)dan hanya menginvasi penderita dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang 1ama(2,9,12). Faktor predisposisi ter- jadinya infeksi kandidiasis sistemik dapat dilihat pada Tabel 1(2). Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada sistem bronkopulmoner atau yang tersering terjadi secara endogen karenajamur telah ada di dalam tubuh penderita terutama di usus, selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam di seluruh tubuh melalui aliran darah(2,4,9). Castellani pada awal abad ke-20 telah mempelajari bronkitis oleh kandida pada pemilih daun teh di Srilangka. Pemilih daun teh tersebut men- dapatkan penyakit oleh karena mereka setiap hari harus mencium daun teh yang telah disimpan di dalam gudang, untuk melakukan seleksi apakah daun masih baik atau tidak; dengan cara itu spora jamur yang terdapat pada daun teh terhirup dalam jumlah besar secara berulang(11). Perkembangan penyakit disebabkan kandida ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu(2,11). Mekanisme pertahanan pejamu yang berperan selama in-feksi kandida merupakan proses yang kompleks dan belum selu- Cermin Dunia Kedokteran No. 114, 1997 24

Page 10: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur
Page 11: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

Tabel 1. Faktor predisposisi terhadap infeksi kandida(2)ruhnya dimengerti. Diperkirakan faktor imun dan non-imun turut berperan di sini(2,4,9,11-13). Faktor imun yang berperan dalam pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler(2,11). Faktor imun seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting. Bukti-bukti ini didapat dan pengalaman pada kandidiasis muko- kutaneus kronik dan infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus), adanya defek imunitas seluler tersebut menyebabkan kan-didiasis superfisialis yang luas, walaupun sistem imunitas humo-ral normal atau sedikit meningkat(2). Pada individu normal dapat juga dijumpai sedikit peningkatan titer produksi antibodi serum terhadap antigen glikoprotein dinding sel utama kandida(2). Faktor non-imun yang berperan antara lain : (1) Interaksi dengan flora-flora mikrobial lain, (2) Integritas stratum korneum, (3) Proses deskuamasi karena proliferasi epidermis oleh adanya peradangan, (4) Opsonisasi dan fagositosis, (5) Faktor-faktor serum lain. Flora mikrobial normal merupakan mekanisme protektif untuk pejamu, karena flora ini mengadakan kompetisi dengan kandida untuk mendapatkan makanan dan tempat per- lekatan pada epitelial dan juga flora ini dapat menghasilkan produk-produk toksik terhadap jamur. Kulit yang intact dengan proses regenerasi dan lipid permukaannya merupakan barier yang efektif terhadap kandida. Ketika terjadi infeksi di kulit, maka kulit yang sakit tersebut akan meningkatkan proses deskuamasi-nya, hal ini membantu menyingkirkan organisme penyebab pe-nyakit(2). Penderita-penderita dengan netropenia yang berlangsung lama sering pula terinfeksi jamur ini, ternyata pada percobaan in vitro terlihat sel-sel netrofil ini dapat membunuh sel ragi kandida dan merusak segmen-segmen pseudohifa, sehingga di- perkirakan netrofil ini berperanan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap jamur ini(4,9).

Page 12: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

Percobaan-percobaan yang dilakukan pada binatang, me- nunjukkan antar spesies-spesies kandida mempunyai kemampu-an yang berbeda untuk menimbulkan infeksi., Ray dkk (dikutip dari 2) pada penelitiannya menemukan hanya kandida albikan dan kandida stellatoidea yang dapat menimbulkan reaksi pe- radangan dan dapat menembus stratum korneum yang ditanam- kan pada epidermis yang telah dibuat keadaannya menjadi lisis. Faktor mekanik Trauma (luka bakar, abrasi, dll) Okiusi lokal, kelembaban dan atau maserasi Faktor nutrisi Avitarninosis Defisiensi besi (kandidiasis mukokutaneus kronik) Malnutrisi Perubahan-perubahan fisiologis Usia tua Kehamilan Menstruasi Penyakit sistemik Sindroma Down, Acrodermatitis enteropathica Diabetes melitus dan beberapa penyakit endokrinopati lain Uremia, keganasan (hematologi, timoma) Keadaan imunodefisiensi intrinsik (DiGeorge's syndrome dll) Penyebab-penyebab iatrogenik Tindakan yang melemahkan daya tahan (pemakaian kateter, intravena) Penyinaran sinar-x, obat-obatan, kortikosteroid atau obat-obatimunosupresif Antibiotik (terutama dengan spektrum luas, metronidazole) Trankuiliser Kontrasepsi oral (terutama estrogen dominan) Coichicine, phenilbutason Faktor lain yang turut mengawali terjadinya infeksi yaitu kemampuan organisme tersebut untuk melekat pada sel-sel epitelial dan selanjutnya mengadakan invasi(2,6). Mekanisme pasti terjadinya invasi masih belum diketahui seluruhnya, diperkirakan karena pengaruh pengeluaran enzim-enzim keratinolitik atau

Page 13: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

enzim-enzim proteolitik spesifik dan masing-masing strain kandida Secara ultrastruktur, terlihat pseudohifa mengadakan penetrasi intraseluler ke dalam korneosit pada lesi-lesi kandida, juga terlihat rongga-rongga terang di sekitar organisme yang me-nunjukkan adanya proses lisis jaringan epitelial(11). GEJALA DAN TANDA Kandidiasis paru biasanya terjadi sekunder terhadap pe- nyakit lain dalam stadium lanjut(2). Gejalanya menyerupai penyakit paru oleh sebab lain, yaitu suhu tubuh meninggi, nyeri dada, sesak napas, batuk dengan dahak sangat kental dan dapat tercampur darah(2,8,9). Kelainan menyerupai bronkopneumoni de-ngan lekositosis sering pula dijumpai(2,14). Kandidiasis paru ini dapat disertai dengan kandidiasis mukokutaneus atau kandidiasis alat-alat dalam tubuh lainnya(6). DIAGNOSIS Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan sering sekali seperti gejala flu biasa atau infeksi paru oleh sebab lain(1,2,9). Permasalahan lain dalam mendiagnosis infeksi oleh jamur yaitu kita harus dapat menentukan apakah jamur tersebut hanya bersifat koloni atau telah terjadi infeksi/patogenik(14,15). Hal ini perlu dipastikan oleh karena pengobatan dengan antijamur dapat menimbulkan beberapa efek toksik(2,14), sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan biopsi jaringan dan kultur untuk kon- firmasi diagnosis(4,8,9,12). Pada sediaan jaringan, jamur dapat di- temukan dalam bentuk ragi, pseudohifa dan hifa(8).

Page 14: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

Kecungaan adanya kandidiasis paru perlu dipertimbangkan bila dijumpai pneumonia yang tidak sembuh dengan pengobatan yang umum atau pada penderita-penderita imunokompromi(5,14). Kandidiasis paru ini dapat dengan atau tanpa kandidiasis oral atau kandidiasis di tempat lain, bila hal ini didapati maka akan lebih menyokong ke arah diagnosis(8,10). Lesi kandidiasis paru secara radiologi umumnya memberi- kan gambaran berupa bronkopneumonia, tetapi dapat pula mem-berikan gambaran berupa infiltrat bulat seperti cotton ball, singel atau multipel, gambanam atau abses pan' (Gambar 1 dan 2)(2,6,15). Didapatinya jamur kandida di dalam sputum bukan diag-nostik pasti, karena hal ini dapat terjadi juga pada pasien nor-mal(9,16). Kultur kandida dan darah menunjukkan hasil-hasil yang tidak memuaskan. Pada penderita dengan gambaran klinis cukupCermin Dunia Kedokteran No. 114, 1997 25

Page 15: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur
Page 16: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

jelas ternyata sering menunjukkan kultur darah yang negatif dan hampir 50% pasien dengan kandidiasis luas yang diotopsi tidak pernah menghasilkan kultur darah yang positif sebelum me- ninggal. Tes-tes serologi terhadap antibodi dan antigen kandida menunjukkan hasil sensitifitas yang rendah dan kurang bermakna untuk menetapkan suatu diagnosis(8,17). PENGOBATAN Aspek terpenting dalam pengobatan kandidiasis adalah meng-koreksi faktor-faktor predisposisi yang ada(2). Obat-obatan yang dapat digunakan antara lain yaitu: amfoterisin-B, obat ini termasuk golongan antibiotik polyene(18,19). Obat ini tidak dapat diberikan secara oral, harus diberikan secara intravena(18). Dosis yang dapat diberikan antara 0,3�I mg/kgBB/hari dibagi dalam 6 dosis(18). Obat ini sering menimbulkan efek samping antara lain : toksik terhadap ginjal, sering menimbulkan demam, mun- tah-muntah, takikardi ventrikel, kadang-kadang hipokalemi dan anemi(18). Lama terapi bervariasi tergantung respon klinik pen- derita dan umumnya antara 6�12 minggu(19). Obat lain yang dapat digunakan yaitu flucytosine atau 5- fluorocytosine, yaitu suatu derivat pirimidin, pada awalnya obat ini digunakan untuk kemoterapi kanker(18). Oleh karena obat ini selain menimbulkan efek toksik terhadap fungsi ginjal, hati, sumsum tulang dan kadang-kadang menyebabkan muntah- muntah dan diare serta cepat menimbulkan resistensi maka obat ini tidak dianjurkan lagi untuk pengobatan tunggal, obat ini hanya diberikan dengan kombinasi amfoterisin-B(18). Kombinasi amfoterisin-B dengan flucytosin mempunyai sifat sinergistik, lebih efektif daripada pemberian masing-masing obat dan dapat

Page 17: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur

mengurangi kemungkinan timbulnya resistensi. Dosis kombinasi yang dapat diberikan yaitu amfoterisin-B 0,25�0,5 mg/kgBB/ hari secara intravena dan flucytosine 150 mg/kgBB/hari peroral dibagi 4 dosis(9,13,18,19). Suatu obat baru, fluconazole, dikatakan mempunyai aktifitas anti kandida(9,20).Keuntungan obat ini antata lain: dapat diberikan secara oral dan intravena, ikatan dengan protein plasma minimal, konsentrasinya tinggi di dalam plasma, urin, saliva, sputum, cair-an serebrospinal dan cairan vagina(20). Beberapa kepustakaan menyebutkan pada penelitian-penelitian awal yang dilakukan, fluconazole sama efektifnya dengan pemberian kombinasi amfoteris in-B dengan flucytosine dan aman untuk anak-anak di atas usia 3 tahun dengan dosis 3�6 mg/kgbb/hari dosis tunggal, tetapi penelitian-penelitian yang lebih luas masih perlu dilaku kan(12,13,20). PROGNOSIS Kandidiasis sistemik biasanya sekunder terhadap penyakit lainnya, bila penyakit yang mendasarinya dapat diatasi umumnya memberikan prognosis yang baik sedangkan sistem pertahanan tubuh yang rendah sering menyebabkan kegagalan terapi(3). Rekurensi jarang ditemukan bila sistim imunitas pejamu telah membaik dan penyakit yang mendasarinya telah diatasi(3,4,21). PENUTUP Dari uraian di atas beberapa hal yang dapat diambil disim-pulkan antara lain : 1) Sangat sulit menegakkan diagnosis kandidiasis paru karena penyakit ini dapat menyerupai segala macam penyakit paru lain. 2) Diagnosis pasti kandidiasis paru yaitu dengan melakukan biopsi dan kultur jaringan dan tempat lesi. 3) Dalam pengobatan kandidiasis paru selain pemberian obat antijamur, perlu dicari dan diatasi faktor predisposisi timbulnya penyakit tersebut. Cermin Dunia Kedokteran No. 114, 1997 26

Page 18: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur
Page 19: Itraconazole Merupakan Golongan Obat Antijamur