isolasi limpa

Upload: abdul-rosyid-al-muhammady

Post on 03-Jun-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 isolasi limpa

    1/4

    BAB III

    METOLOGI PERCOBAAN

    A. AlatPeralatan yang digunakan dalam praktikum ini terdiri dari sarung tangan,

    papan bius, botol semprot alkohol, alat bedah, syringe, cawan pet ri steril, tabung sentrifus

    teril (1,5 ml), rak tabung sentrifus, sentri fus, mikroskop, dan cover glass, jarum pentul,

    pipet, beker glass.

    B. BahanBahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah limpa tikus, al cohol 70%,

    RPMI standar, NaCl,akuades, k a p a s , k e r t a s s a r i n g , t i s s u e kloroform, dan

    pewarna giemsa.

    C. Waktu Dan Tempat PercobaanPraktikum isolasi limpa dilakukan pada tanggal 10 Juni 2014 di laboratorium

    mikroteknik dan biologi molekuler FMIPA UNNES.

    D. Prosedur KerjaHewan coba yang digunakan adalah tikus. Tikus dimasukkan ke dalam beker glass

    yang sudah diisi dengan kapas berkloroform. Tikust yang sudah lemas kemudian dipegang

    pada bagian tengkuk dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk kiri, dan secara bersamaan

    tangan kanan menahan tubuh tikus agar tidak bergerak. Tubuh tikus kemudian dibalik,

    sehingga bagian ventral menghadap ke atas, lalu diletakkan di papan bius. Bagian ventral

    tikus diusap dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 70% sebagai desinfeksi. Tikus

    diterminasi kemudian dibedah untuk diambil organ limpanya. Pengambilan organ limpa dari

    badan tikus dilakukan dengan cepat untuk menjaga limpa agar tetap steril. Limpa yang

    didapat kemudian dimasukkan ke dalam kertas saring, kemudian di letakkan pada

    cawan petri yang sudah di tetesi dengan NaCl. Kertas saring yang berisi organ

    limpa kemudian digerus. Larutan hasil gerusan tersebut disedot menggunakan

    syringe kemudian dimasukkan ke dalam microtube 1,5 ml. Kemudian dilakukan

    sentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 1500 rpm. Pelet hasil sentrifugasi

    di ambil kemudian di sedot menggunakan pipet lalu di teteskan di atas kaca

  • 8/12/2019 isolasi limpa

    2/4

    preparatA kemudian di apus dengan kaca preparat B, diker inganginkan . Di tet esi

    dengan giemsa, kemudian dikeringanginkan, setelah cukup kering kira-kira 15

    menit dicuci dengan air mengalir,kemudian dikeringanginkan. Jika preparat

    sudah kering maka dapat diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah

    kemudian dengan perbesaran kuat.

  • 8/12/2019 isolasi limpa

    3/4

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil.Hasil pengamatan menunjuukan terdapat sellimfosit yang berwarna bening dan biru.

    Hasildapat dilihat di Gambar 1.

    Gambar 1. Hasil isolasi limfosit limpa tikus. (perbesaran 10 x 40)

    B. PembahasanLimfosit merupakan sel kunci dalam sitem imun. Limfosit adalah sel yang paling

    dominan di dalam organ dan jaringan sistem imun. Lokasi limfosit T adalah pada lien

    dan kelenjar limfa yaitu pada masing-masing daerah periarterioler, parakortikal dan

    perifolikuler. Jumlah 65%-85% dari total limfosit dalam darah. Limfosit berperan

    dalam sistem imun spesifik seluler (sel T) untuk pertahanan terhadap bakteri yang hidup

    intraseluler, virus, jamur, parasit dan keganasan. Kerusakan membran pada sel limfosit,

    yang antara lain dapat disebabkan oleh senyawa-senyawa radikal, berdampak pada

    penurunan responnya, antara lain penurunan proliferasi limfosit. Proliferasi limfosit

    merupakan penanda adanya fase aktivasi dari respon imun tubuh. Proliferasi limfosit ini

    berupa peningkatan produksi limfoblas yang kemudian akan menjadi limfosit di limpa.

    Secara makroskopis dapat terlihat dengan adanya pembesaran organ-organ limfoid.

    Limpa merupakan salah satu organ limfoid perifer dan bagian dari sistem imun(Khasanah 2009).

  • 8/12/2019 isolasi limpa

    4/4

    Jumlah sel limfosit pada tubuh dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain

    keberadaan antioksidan dan kandungan gizi lain yang terkandung dalam pangan. Melalui

    mikroskop dapat terlihat bahwa sel limfosit yang hidup berwarna bening, sedangkan sel

    limfosit yang mati akan berwarna biru.