isolasi virus

Upload: merlino-lingguit-felix

Post on 09-Oct-2015

172 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

vir

TRANSCRIPT

ISOLASI ATAU PEMBIAKAN VIRUS

ISOLASI ATAU PEMBIAKAN VIRUSMakdalena LawingMarzela Riyaya SafitriMeiliana SuryandariMeliana IndrawatiMerlin HerofiantiDisusun Oleh :PendahuluanVirus adalah parasit obligat intrasel, virus tidak dapat berkembang biak di dalam medium mati. Oleh karena itu cara pembiakannya lebih sulit daripada pembiakan bakteria. Tiga Metode mengembangbiakan virusInokulasi pada hewan percobaanInokulasi pada telur berembrioKultur jaringan (in vitro) dan telur bertunas (in vivo).1. Hewan percobaanDahulu sebagai satu2nya ara untuk pembiakan virusBanyak perbedaan kepekaan hewan percobaan terhadap infeksi dengan virus sehingga timbul reaksi berbeda baik bagi yg spesiesnya tidak sejenis maupun spesiesnya sejenis.Masih digunakan untuk mempelajari sifat2 onkogenik virus, patogenesis penyakit virus. Reaksi imun trhdp virus, pengaruh lingkungan terhadap infeksi virus dan isolasi primer trhdp beberapa jenis virus, misalnya: virus coxsackie A.

Metode tergantung pada jenis virus yg akan dicoba dan lokasi anatomi dari sel yang dituju dalam percobaan.Ex: virus berselubung segera menjadi tidak aktif jika berada pada ph asam shg tdk mungkin di biakkan dg cara inokulasi melalui alat pencernaan. Cara yg sering dilakukan melalui jalan intravena, intraserebral, intraperitonal, intranasal, intratrakeal, intradermal, dan subkutansesudah terjadi replikasi virus, jaringan yang terinfeksi diambil. Dihancurkan Dihomogenkan dlm larutan pengawet disimpan dlm keadaan beku digunakan sbg virus yang infektif.Kelemahan Biaya mahalButuh pemeliharaanDipengaruhi oleh sistem imunVariasi individuSulit memilih hewan yang cocok2. Telur berembrio (Metode Kultivasi)Telur berembrio yang dapat digunakan untuk pembiakan virus adalah telur bebek dan telur ayam (lebih sering).Tempat inokulasi dan umur embrio tergantung virus yang dibiakkan.Telur yang akan digunakan untuk percobaan tidak boleh dicuci, karena pada bagian luar telur ada semacam zat seperti lilin yang berfungsi melindungi telur agar kuman tidak dapat masuk ke dalam telur.Sebelum digunakan telur dimasukkan ke dalam alat pengeram atau incubator, letak telur tiap hari harus diubah supaya tidak terjadi perlekatan selaput-selaput bagian dalam telur dengan embrionya ( supaya embrio tersebut tetep ditengah-tengah ).

Lanjutan.Macam- macam inokulasi telur berembrioYolk sac (kuning telur)Allantoic sacChorio Allantoic Membrane (CAM)Amniotic cavityIntravenousAnatomi telur Ayam dengan embrio

Kulit telurf. Allantoic sacMembran kulitg. Amniotic sacEmbrioh. yolk sacMembran korioalantoisi. albumin Rongga Udara

Embrio berada dalam kantung amnion yang berisi cairan amnion yang berwarna putih jernih9Embrio ayam akan mati Misalnya : Virus Javanes B Encephalitis yang disuntikan secara intra yolk sac.Tumbuh pocks atau plaques.Pock adalah bintik-bintik putih berbentuk bundar dan menonjol pada permukaan CAM.Plaques adalah bintik-bintik putih tapi tidak menonjol dari permukaan CAM

Beberapa kemugkinan bila virus ditanam atau disuntikan pada telur berembrioLanjutan.Virus-virus yang dapat membetuk pock adalah : Virus VariolaVirus VacciniaVirus CowpoxVirus Foo PoxVirus B Encephalitis

Virus yang dapat membetuk Plaques adalah virus Herves Simplex

Lanjutan..3. Pembentukan antigenAntigen yang terbentuk ada dua macam, yaitu antigen hemaglutinin dan antigen ikatan komplemen. Misalnya : Virus yang membentuk antigen tersebut adalah virus Influenza dan virus mumps.4. Daya infeksi virus terhadap hewan atau manusia berubah menjadi virulen atau kurang virulen.

Hemaglutinin: zat yang menyebabkan sel darah merah menggumpal. Proses penggumpalan tersebut disebut hemaglutinasi.Penyakit flu dan beberapa virus yang lain memiliki molekul hemaglutinin yang mencerap glikoprotein dari sel inang untuk memicu proses infeksi.Antibodi dan lectin juga merupakan contoh hemagglutinin yang banyak dikenal.12Isolasi dan kultivasi banyak unggas dan sedikit virus-virus mamaliaTelur berembrio merupakan tempat yang cocok untuk pertumbuhan virusJaringan dan cairan luas dan sterilBiaya murahMembutuhkan sedikit tenagaMudah didapatkanBebas dari bakteri dan banyak virus-virus laten (tersembunyi)Bebas dari faktor pertahanan yang spesifik dan non spesifikSensitif terhadap virus yang tidak menimbulkan infeksi pada burung dewasaKeunggulan inokulasi pada telur berembrio :3. Kultur jaringan/ tissue CulturesTeknik kultur sel telah menggantikan sebagian besar peranan binatang percobaan dan telur berembrio yang mahal dan sulit penanganannya. Dengan kultur jaringan ini selain pembiakan virus juga dapat dilakukan berbagai macam tindakan, misalnya penemuan berbagai virus baru, penelitian sifat virus dalam jangka panjang misalnya virus polio dan juga usaha untuk menemukan vaksin terhadap penyakit virus.

Terdapat tiga dasar jenis kultur sel hewani yaitu:a. kultur primer dan kultur sekunderb. diploid cell strainsc. continous cell lines.

Kultur primer berasal langsung dari jaringan hewan atau telur berembrio dan merupakan sel-sel satu lapis (monolayer). Sedangkan kultur sekunder merupakan subkultur dari kultur primer jaringan normal. Sesudah melalui 30 sampai 50 subkultur atau bila dilakukan subkultur ulangan, sel-sel mengalami degenerasi atau mati. Kadang-kadang sel mengalami perubahan sehingga mampu hidup sesudah melewati subkultur lebih dari 50 kali atau lebih. Sel-sel ini umumnya telah mengalami perubahan morfologi meskipun jumlah kromosom tidak berubah dan disebut sebagai diploid cell strains. Selama mengadakan kultur dari cell strains dapat terjadi continuous cell lines yang berubah sifat-sifat khasnya, tumbuh dengan cepat, membentuk beberapa lapis sel dan juga berubah jumlah kromosomnya. Continuous cell lines ini juga dapat terbentuk dari kultur primer dari jaringan maglina secara langsung atau tumbuh dari kultur primer yang diinfeksi dengan virus onkogenik.

Komponen kultur jaringan :Sel / jaringanSerumSistem buffer (penyangga) PHAntibiotikAnti jamurKultur SelPrimera. Beraneka ragam banyak tipe selb. Closest to animalc. Technical hassle2. Diploid cell straina. Relatively homogeneous sedikit tipe selb. Further from animalc. Technically less hassle3. Continous cell linea. Immortalb. Most homogeneousc. Genetically weird furthest from animald. Hassle freee. Suspension on monolayer Ada 3 jenis kultur jaringanKultur Jaringan Primer (Primary cell culture)- kultur jaringan hamster- kultur jaringan ginjal keraKultur jaringan semi lestari (Semi continuous cell culture)tissue culture of human embryonal lungKultur jaringan lestari (Continuous Cell Culture)Contoh : sel hela, berasal dari kanker servixLLC-MK 2, berasal dari ginjal kera rhesusBHK-21, berasal dari ginjal bayi hamsterNoVirusKultur Jaringan1.Herpes SimplexVero Hep-2, human diploid (HEK, HEL) human amnion2.VZVHuman diploid (HEK, HEL)3.CMVHuman diploid fibroblast4.AdenovirusHep-2, HEK5.PoliovirusMK, BGM, LLC-MK2, Human Diploid, Vero HEP-2, Rhadomyosarcoma6.Coxsackie-BMK, BGM, LLC-MK2, Vero-hep27.ECHOMK, BGM, LLC-MK2, Human Diploid, Rd8.Influenza-AMK, LLC-MK2, MDCK9.Influenza-BMK, LLC-MK2, MDCK10Para-InfluenzaMK, LLC-MK211.MumpsMK, LLC-MK2, HEK, Vero12.RSVHep-2, Vero13.RhinovirusHuman diploid (HEK,HEM)14.MeaslessMK, HEK15.RubellaVero, RK-13Teknik kultur jaringan pada epitel dari usus embrio ayam

Kultur berbagai sel (perbesaran 100x)Sel endotel porcine aorta.Sel fibroblas chick embryo.Jaringan tiroidSel otot jantung mouse embryo.ADCBTERIMAKASIH