isi2 lapkas
TRANSCRIPT
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu. Sejak itu,
manusia kecil telah memasuki masa perjuangan hidup yang salah satunya menghadapi
kemungkinan kurangnya zat gizi yang diterima dari ibu yang mengandungnya. Jika
zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan
mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya.
Sejarah klasik tentang dampak kurang gizi selama kehamilan terhadap outcome
kehamilan telah banyak didokumentasikan. 1
Fenomena the Dutch Famine menunjukkan bahwa bayi-bayi yang masa
kandungannya (terutama trimester 2 dan 3) jatuh pada saat-saat paceklik mempunyai
rata-rata berat badan, panjang badan, lingkar kepala, dan berat placenta yang lebih
rendah dibandingkan bayi-bayi yang masa kandungannya tidak terpapar masa
paceklik dan hal ini terjadi karena adanya penurunan asupan kalori, protein dan zat
gizi essential lainnya.1
Perbaikan dalam angka kematian perinatal dapat dicapai dengan pemberian
pengawasan antenatal untuk semua wanita hamildan dengan menemukan dan
mempebaiki factor-faktor yang mempengarui keselamatan janin dan neonates.2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Page 1
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Kematian Janin dalam Kandungan adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda
kehidupan janin dalam kandungan. Kematian janin dalam kandungan (KJDK) atau
Intra uterine fetalDeath (IUFD) sering dijumpai, baik pada kehamilan dibawah 20
minggu maupun sesudah kehamilan 20 minggu. 1,2,3
Kematian janin dalam kandungan (KJDK) atau Intra uterine fetal Death
(IUFD) dibagi dalam 4 golongan:
1. Golongan I
Sebelum kehamilan 20 minggu; kematian janin dapat terjadi dan biasanya
berakhir dengan abortus. Bila hasil konsepsi yang sudah mati tidak
dikeluarkan dan tetap tinggal dalam rahim disebut dengan missed abortion.
2. Golongan II
Sesudah 20 minggu; biasanya ibu telah merasakan gerakan janin sejak
kehamilan 20 minggu dan seterusnya. Apabila wanita tidak merasakan
gerakan janin dapat disangka terjadi kematian janin dalam rahim.
3. Golongan III
Kematian sesudah masa kehamilan lebih 28 minggu (late fetal death).
4. Golongan IV
Kematian yang tidak dapat digolongkan pada ketiga golongan diatas.
2.2 PERKEMBANGAN JANIN DALAM KANDUNGAN
Proses pertumbuhan janin selama 40 minggu itu merupakan proses yang
sangat pesat terutama pada trimester pertama. Pembuahan dimana sperma dan ovum
bertemu membentuk zygote. Proses multiplikasi sel-sel ini akan terjadi dengan
pesatnya sehingga terdapat tiga lapisan sel-sel yang berlainan, yaitu ektoderm,
mesoderm dan endoderm. Dari lapisan-lapisan ini akan tumbuh berbagai organ dan
sistem janin.1,3
Kecacatan janin dan kematian janin dapat terjadi karena berbagai faktor. Ada
penyebab kecacatan pada janin yang kini dapat diketahui selama masih dalam
kandungan tetapi ada juga yang masih tidak dapat diketahui walaupun pada saat ini
terdapat teknologi yang begitu maju (USG). 1,4
Page 2
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Gambar 2.1: Janin dalam Kandungan
Masa kehamilan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu trimester pertama, trimester
kedua dan trimester ketiga. Satu trimester itu adalah selama 12 minggu. Trimester
pertama yaitu kehamilan 12 minggu pertama yang merupakan waktu yang sangat
penting karena suatu masa pembentukan organ yang sangat rentan terhadap bahan-
bahan kimia, obat dan hal-hal yang lain. Itulah sebabnya penyakit Rubella jika terjadi
pada seorang wanita yang hamil lebih berbahaya jika terkena pada trimester pertama.
Suatu gangguan pertumbuhan janin pada trimester pertama seperti penyakit yang
dihadapi oleh ibu, radiasi, bahan-bahan kimia di udara dan obat-obat yang teratogenik
bukan saja akan mengganggu pertumbuhan janin tapi juga menyebabkan keguguran.
Jika keguguran tidak terjadi, pertumbuhan janin akan terus berjalan tetapi janin itu
besar kemungkinan akan cacat. Jika kecacatan pada organ-organ terlampau parah
janin itu mungkin akan mati saat masih didalam kandungan (KJDK). 1,4
Page 3
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Gambar 2.2: Janin dalm Kandungan
Gangguan pertumbuhan janin yang terjadi pada trimester kedua dan ketiga
biasanya tidak menyebabkan masalah pertumbuhan janin yang berat. Umpamanya,
jika wanita hamil menderita penyakit Rubella pada kehamilan usia 18 minggu, bayi
yang dilahirkan mungkin hanya tuli saja. Sedangkan, jika menderita penyakit ini pada
waktu trimester pertama, bayi yang dilahirkan akan lebih kecil dari biasa, mengalami
radang hati (neonatal hepatitis), selaput dimata (cataract), atau gangguan jantung dan
ukuran kepalanya kecil serta tuli dan sebagainya.1,5,6
2.2.1 Perkembangan janin dalam kandungan pada trimester I mulai 1 minggu
samapi 12 minggu
1. Minggu ke 1
Pada minggu ini, menjadi menstruasi yang terakhir sebelum kehamilan.
Perdarahan terjadi dan hormone-hormon ditubuh mempersiapkan sel telur
untuk dilepaskan.
2. Minggu ke 2
Uterus (dinding rahim) menebal dan mempersiapkan untuk tahap ovulasi.
3. Minggu ke 3
Merupakan masa ovulasi (pelepasan telur). Kehamilan terjadi pada saat ini.
Pembuahan terjadi pada saat sperma bertemu dengan ovum di tuba falopi.
Pembuahan memerlukan waktu 4 hari, setelah telur dibuahi maka dinamakan
zygote
Page 4
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
4. Minggu ke 4
Zygote menuju kedalam rahim. Dengan berakhirnya minggu ini, maka
mentruasi tidak terjadi lagi, dan menjadi tanda pertama kemungkinan
kehamilan. Pada beberapa wanita mendapatkan sedikit perdarahan yang
disebut dengan hartmen sign
5. Minggu ke 5
Ukuran bayi sekarang sebesar biji apple dan disebut sebagai embrio. Bayi
sudah mempunyai detak jantung sendiri, plasenta dan tali pusat sudah berkerja
sepenuhnya pada minggu ini. Vesikel-vesikel otak primer mulai terbentuk,
sistim saraf mulai berkembang.
6. Minggu ke 6
Embrio terlihat seperti berudu. Pada minggu ini dapat mengenali kepala, ekor,
tangan dan anggota badan masih seperti tunas. Pada minggu ini pembentukan
awal dari hati, pancreas, paru-paru,kelenjar tiroid dan jantung.
7. Minggu ke 7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan unutk
pertama kalinya. Bayi mempunyai reflek dan bergerak spontan(tetapi belum
dapat merasakannya). Akhir minggu ke ini otak akan terbentuk lengkap
8. Minggu ke 8
Embrio sekarang berukuran panjang sekitar 25-30 mm. Lengan dan kaki sudah
terbagi menjadi komponen paha, kaki,tangan, lengan, dan bahu. Organ
reproduksinya mulai terbentuk begitu juga dengan kartilago dan tulang.
Telinga luar sudah terbentuk sempurna, mata membentuk pigmen. Didalam
otak, jaringan saraf berhubungan dengan lobi penciuman di otak. Jantung
sudah memompa dengan kuat dan irama teratur.
9. Minggu ke 9
Pergerakan pertama fetus dapat dideteksi dengan USG. Pada minggu ini perut
dan rongga dada sudah terpisah dan otot mata dan bibir atas terbentuk.
10. Minggu ke 10
Tulang sedang menggantikan kartilago. Diafragma memisahkan jantung
dan paru-paru dari perut. Otot leher terbentuk. Otak berkembang cepat
Page 5
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
dalam bulan terakhir ini sehingga proporsi kepala lebih besar daripada
tubuh.
11. Minggu ke 11
Organ seks luar sudah terbentuk, juga folikel-folikel rambut dan gigi. Bayi
sudah dapat menelan cairan amnion dan mengeluarkan kembali (kencing).
12. Minggu ke 12
Ukuran fetus sekarang sekitar 8 cm. Semua organ vital bayi sudah terbentuk.
Dengan signal dari otak, otot akan merespon dan bayi sudah dapat
menendang.6
Akhir trimester pertama, organ-organ tubuh bayi sudah terbentuk. Rasa mual
dan lelah pada sudah hilang. Ketika memasuki trimester ke dua ini maka perut sudah
mulai terlihat. Bersamaan dengan rasa mual, lemas menghilang pada akhir trimester
pertama, bayi akan terus tumbuh.
2.2.2. Perkembangan janin dalam kandungan pada trimester II mulai 12 minggu
Samapi 28 minggu
1. Minggu ke 13
Panjang bayi sekitar 7,5 cm dengan trakea, paru-paru, perut,hati, pancreas, dan
usus berkembang ke fungsi terakhir. Pita suara mulai terbentuk, dan tunas gigi
muncul dengan 20 gigi bayi. Pada minggu ini jari tangan, telapak kaki, mulai
terlihat.
2. Minggu ke 14
Pada minggu ini organ seks bayi sudah dapat dibedakan antara laki dan
perempuan. Denyut jantung bayi berdetak kuat (detak jantung hampir 2X lebih
cepat dari anda) dan dapat mendengarkannya. Sudah memberi respon terhadap
dunia diluar rahim ibu, bayi mungkin akan bergerak bila perut diusap
3. Minggu ke 15
Bayi sudah mulai dapat mendengarkan kita, mendengarkan denyut jantung
kita, suara perut kita, juga suara kita. Sekarang bayi sudah mulai mempunyai
rambut di kepalanya, juga bulu mata dan alis. beratnya sekarang 114 gram
dengan panjang sekitar 15 cm.
Page 6
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
4. Minggu ke 16
Jika melakukan USG saat ini mungkin sudah dapat mengetahui jenis kelamin.
Otot bayi sudah berkembang dan menjadi kuat. Gerakannya semakin aktif.
Mulai mengisap ibu jarinya, menguap, merenggangkan tubuhnya, sudah
menelan-kencing. Pada minggu ini jika sinar terang diletakkan diperut bayi
akan mengerakkan tangan–matanya.
5. Minggu ke 17
Masih banyak ruang dalam rahim, bayi akan bergerak merasakan sekitarnya.
Kulit bayi berkembang dan transparan. Terlihat merah sebab pembluh darah
masih terlihat jelas.
6. Minggu ke 18
Sekarang bayi sudah dapat mendengarkan suara dari luar tubuh kita, bayi akan
bergerak atau melompat ketika mendengarkan suara keras. Otot bayi sudah
dapat berkontraksi dan relaksasi, bayi sudah dapat menendang atau meninju.
Bergerak sangat aktif, dalam minggu ini mungkin sudah dapat merasakan
gerakan putarannya untuk pertama kali.
7. Minggu ke 19:
Sekarang panjang bayi sekitar 23 cm. Jika minggu sebelumnya belum
merasakan gerakan bayi, maka akan mulai mersakan gerakkanya minggu ini.
8. Minggu ke 20
Otot bayi semakin kuat tiap minggu. Jika masih belum juga dapat meraakan
gerakkanya, minggu ini pasti akan merasakan gerakkanya. Bayi bergerak
sekitar 200 kali sehari, tapi hanya sedikit dari semua gerakan ini yang kita
rasakan
9. Minggu ke 21
Panjang sekitar 28 cm. Akan merasakan lebih banyak gerakan bayi sekarang
karena bayi makin aktif.
10. Minggu ke 22
Page 7
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Bayi sadar akan lingkungannya dan bayi akan merasa tenang ketika
mendengarkan suara dan sentuhan diperut. Tubuh bayi mulai memproduksi sel
darah putih. Ini penting untuk bayi dalam melawan penyakit dan infeksi.
11. Minggu ke 23
Panjangnya sekitar 23 cm. Sekarang ukuran kepalanya sudah sesuai dengan
tubuhya. Saat ini bayi terlihat sama seperti akan lahir nanti tapi lebih kecil dan
kurus saat ini. Dapat mendengarkan detak jantung bayi dengan stestoskop.
Pertumbuhan otak sangat cepat.
12. Minggu ke 24
Pendengaran bayi sudah terbentuk sempurna. Bayi akan bergerak dengan
suara musik dari luar. Bayi membentuk pola kapan saat tidur dan kapan saat
bangun, kita akan merasakan dengan suatu saat bayi bergerak terus, dan saat
lain tidak.
13. Minggu ke 25
Bayi mulai berlatih bernafas dengan menghirup dan menhembuskan cairan
amnion, yang mana kadang membuat bayi cegukan—dan kita akan dapat
merasakannya juga.
14. Minggu ke 26
Bayi sudah mempunyai lemak dibawah kulit, yang akan membantu
mengontrol suhu tubuhnya pada saat lahir. Wajah dan tubuhnya secara umum
akan terlihat bayi saat lahir. Panjang sekitar 28-32 cm dengan berat sekitar 680
gram.
15. Minggu ke 27
Matanya sudah terbuka dan melihat sekelilingnya untuk pertama kalinya. Bayi
terlihat seperti bernafas tetapi sebenarnya bayi mengambil air bukan udara. Ini
merupakan latihan yang baik untuk paru-parunya.
16. Minggu ke 28:
Pada bayi laki testis akan turun ke kantung skrotum. Jaringan otak
berkembang. Sekarang bayi mulai dapat bermimpi.6
Page 8
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Gambar 2.3: Bayi dalam Kandungan
2.3 ZAT BERBAHAYA BAGI JANIN DALAM KANDUNGN
Masa-masa kehamilan merupakan masa-masa penting dan kritis bagi
perkembangan dan pertumbuhan bayi yang dikandung. Pertumbuhan dan
perkembangan tersebut sangat dipengaruhi oleh zat-zat yang masuk ke dalam tubuh
ibu hamil dan janin. Banyak zat-zat berbahaya yang beredar di sekeliling kita. Zat-zat
berbahaya tersebut sangat membahayakan kesehatan ibu-ibu hamil beserta bayi yang
dikandungnya. Berikut adalah zat-zat berbahaya bagi kehamilan yang patut dihindari:
2.3.1 Rokok
Beberapa fakta tentang rokok dan kehamilan:
Dalam rokok, terkandung zat-zat kimia yang bisa membatasi pertumbuhan
janin. Zat-zat kimia tersebut mereduksi jumlah sel yang dihasilkan di
dalam tubuh dan otak janin. Nikotin yang terandung di dalam rokok
membuat pembuluh-pembuluh darah menjadi mengkerut, sehingga
mengurangi persediaan darah untuk plasenta yang berakibat terganggunya
pertumbuhan janin.
Dalam darah perokok kadar karbon moniksidanya lebih tinggi. Perempuan
perokok yang hamil harus menghentikan kebiasaan merokoknya karena
akan sangat merugikan kesehatan janin yang dikandung. Karbon
monoksida akan terkonsentrasi dalam darah janin. Karbondioksida akan
Page 9
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
meracuni dan mengurangi jumlah oksigen yang dibawa ke dalam darah.
Semakin banyak jumlah karbonmonoksida dalam darah janin, maka akan
semakin rendah berat badan bayi saat lahir.
Menurut penelitan, ibu perokok biasanya akan melahirkan bayi dengan
berat badan yang lebih rendah 200 gram dari bayi yang dilahirkan dari ibu
bukan perokok. Bayi dengan berat badan rendah lebih rentan terhadap
berbagai infeksi, bisa terkena berbagai masalah kesehatan dan lebih kecil
kemungkinannya untuk bertahan hidup.
Masih menurut hasil penelitian, kemungkinan bayi lahir premature pada
perempuan perokok hampir dua kali lipat.
Orang yang merokok biasanya makan lebih sedikit, sehingga janin yang
dikandung tidak akan mendapatkan gizi yang cukup untuk tumbuh dengan
baik. Ibu perokok sering mengalami defisiensi (kekurangan) zinc (seng),
mangan, vitamin A, B6, B12, dan C.
Perokok lebih mungkin melahirkan anak dengan segala jenis cacat
bawaan, khususnya pecah-pecah pada langit-langit mulut, bibir sumbing,
kelainan system saraf pusat. Resiko-resiko kelainan tersebut akan semakin
besar pada perokok berat.
Resiko keguguran (aborsi spontan) dan bayi lahir mati juga semakin besar
(dua kali lipat) pada perokok. Hal tersebut dikarenakan merokok
menyebabkan resiko plasenta turun ke bawah di dalam rahim.
Merokok juga bisa menyebabkan plasenta bayi menjadi lebih tipis,
pembuluh-pembuluh darah menjadi rusak.
Kematian neonatal lebih sering terjadi pada janin yang ibunya perokok.
Ibu-ibu yang masih terus merokok setelah bulan keempat kehamilan
memiliki resiko hampir sepertiga bayinya mati dalam seminggu setelah
lahir.
Asap rokok menyebabkan bayi sangat beresiko mengalami gangguan
kesehatan selama tahun pertama kehidupannya. Bayi cenderung menderita
bronchitis dan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kematian
mendadak atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).
Page 10
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Wanita yang sebelumnya merokok lalu mengurangi atau berhenti merokok
sebelum minggu ke-20 kehamilan bisa saja melahirkan bayi dengan berat
badan yang sama dengan bayi yang lahir dari wanita bukan perokok,
namun masih tetap menyisakan resiko abnormalitas/kelainan bawaan
karena pernah merokok pada fase-fase awal kehamilan atau sebelum
pembuahan.
Resiko kelainan pada bayi juga dimiliki oleh wanita-wanita perokok pasif
yang terbiasa hidup dengan asap rokok. Anak-anak yang ayahnya perokok
berat beresiko dua kali lipat terkena abnormalitas/kelainan. 5,6,7
2.3.2 Alkohol
Alkohol merupakan racun yang dapat mengganggu perkembangan janin.
Dampak alcohol terhadap kehamilan baru benar-benar diperhatikan secara serius
dalam 15 tahun terakhir. Alkohol bisa masuk ke dalam aliran darah bayi dan sangat
mengganggu selama masa-masa penting perkembangan bayi, yaitu sekitar minggu ke-
6 sampai minggu ke-12, dan minggu-minggu selanjutnya selama kehamilan. 3,6,7
Jika meminum alcohol lebih dari dua kali (dua gelas) sehari, satu diantara
sepuluh janin akan mengalami fetal alcohol syndrome (FAS) yang bisa
mengakibatkan kelaianan-kelainan pada wajah seperti pecah-pecah pada langit-langit
mulut, dan bibir sumbing. Kelainanan lain yang bisa muncul adalah kelainan jantung,
perkembangan anggota badan yang tidak normal, dan bayi dengan tingkat kecerdasan
yang lebih rendah.
Jika ibu hamil meminum alcohol kurang dari dua gelas sehari, maka resiko
kelainan pada janin masih tetap ada. Hal ini disebabkan karena sebagian tubuh ibu
hamil mengolah alcohol menjadi acetaldehyde, zat yang sangat beracun. Bayi yang
lahir dari wanita peminum alcohol, beresiko memiliki berat badan yang lebih rendah
dari bayi rata-rata yang ibunya bukan peminum. Selain itu, bayi yang ibunya
peminum biasanya tidak bisa lama bertahan hidup. Menurut hasil penelitian, sekecil
Page 11
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
apapun kadar alcohol yang diminum selama hamil bisa beresiko mengalami berbagai
kelainan, baik kelainan fisik maupun kelainan mental.6,7
2.3.3 Obat-obatan
Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obat herbal dan vitamin dosis
tinggi, atau obat-obatan lainnya tanpa pengawasan dokter. Obat-obatan dapat
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, khususnya pada masa-masa
awal kehamilan masa sensitive antara minggu ke-6 sampai minggu ke -12, yaitu fase
kehamilan dimana semua organ vital bayi sedang dibentuk.Obat-obatan mungkin saja
aman bagi ibu hamil, namun berbahaya bagi janin apalagi jika dikombinasikan
dengan obat-obatan lainnya atau makanan-makanan tertentu. Jika obat-obat yang
biasanya diperbolehkan saja tidak diizinkan untuk dikonsumsi sembarangan selama
hamil, apalagi obat-obatan terlarang seperti narkotika. Obat-obatan semacam itu tentu
memberikan efek yang lebih buruk dan lebih parah lagi untuk Anda dan bayi Anda.
Bila Anda sedang sakit, beritahukan kepada dokter bahwa Anda sedang hamil
agar dokter tahu harus meresepkan obat-obatan yang boleh dikonsumsi oleh Anda.
Jangan minum obat dengan resep yang kedaluwarsa atau obat yang diresepkan untuk
orang lain.Sebagian obat –obatan memang harus diminum untuk menyembuhkan
penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, masalah tiroid, rematik, dan
lainnya yang tetapi harus berdasarkan resep dokter.
Beberapa obat yang masih relative aman untuk wanita hamil diantaranya
amoxicillin, ampicillin, ephedrine, paracetamol. Namun, ingat semuanya harus tetap
sepengetahuan dokter .6,7
2.4 PERGERAKAN JANIN DALAM KANDUNAGN
Gerakan janin merupakan gerakan spontan yang dilakukan oleh janin dalam
kandungan.Ibu mulai dapat merasakan gerakan janin pada kehamilan 4 bulan. Adanya
variasi waktu memang biasa terjadi. Seorang ibu yang pernah memiliki anak
sebelumnya akan lebih cepat mengenali gerak janin, ini karena otot rahimnya sudah
Page 12
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
lemas terlebih dahulu. Seorang wanita yang ramping akan dapat merasakan lebih awal
dari pada seorang wanita yang tertalu gemuk.
2.4.1 Janin akan aktif bergerak pada:
Satu jam pertama setelah makan
waktu tengah malam
Gerakan janin yang normal menurut penelitian akan bergerak lebih dari 10x
dalam 12 jam. Cara menghitung gerakan janin:
1. Metode sederhana
Letakkan uang logam dalam mangkok.
Keluarkan dan letakkan diatas meja.
Masukkan lagi uang logam ke dalam mangkok setiap kali janin bergerak.
Jika logam tidak kembali lagi seluruhnya ke dalam mangkok dalam 12
jam, segera hubungi atau konsultasikan dengan tenaga kesehatan / bidan
setempat.
2. Menghitung gerakkan sehari-hari
Ibu hamil menentukan satu waktu dalam satu hari dan ibu hamil
mempunyai waktu untuk benar-benar memperhatikan pada gerakkan
kandungannya.
Setiap hari pada saat yang sama, tentukan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk memperoleh 10 gerakan.
Jika untuk mencapai 10 gerakkan membutuhkan waktu lebih lama dari
biasannya atau tisak terjadi gerakkan maka di harapkan anda menghubungi
tenaga kesehatan / bidan setempat untuk berkonsultasi masalah tersebut.
2.4.2 Sebab sebab dimana ibu hamil tidak merasakan gerakan janinnya
Page 13
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Aktivitas ibu sendiri, misalnya ibu banyak berjalan atau bergerak, janin
dibuai untuk tidur
Ibu tertidur pada saat bayi aktif bergerak.6
2.5 ETIOLOGI
Faktor yang menyebabkan kematian janin dalam kandungan, antara lain:
1. Ketidakcocokan rhesus darah ibu dengan janin
Akan timbul masalah bila ibu memiliki rhesus negatif, sementara
bapak rhesus positif. Sehingga anak akan mengikuti yang dominan; menjadi
rhesus positif. Akibatnya antara ibu dan janin mengalami ketidakcocokan
rhesus. Ketidakcocokan ini akan mempengaruhi kondisi janin tersebut.
Misalnya, dapat terjadi hidrops fetalis; suatu reaksi imunologis yang
menimbulkan gambaran klinis pada janin, antara lain pembengkakan pada
perut akibat terbentuknya cairan berlebih dalam rongga perut (asites),
pembengkakan kulit janin, penumpukan cairan di dalam rongga dada atau
rongga jantung, dan lain-lain.
Akibat penimbunan cairan yang berlebihan tersebut, maka tubuh janin
akan membengkak. Bahkan darahnya pun bisa tercampur air. Biasanya kalau
sudah demikian, janin tak akan tertolong lagi. Sebenarnya, hidrops fetalis
merupakan manifestasi dari bermacam penyakit. Bisa karena kelainan darah,
rhesus, atau kelainan genetik. Biasanya bila kasusnya hidrops fetalis, maka
tak ada manfaatnya kehamilan dipertahankan. Karena memang janinnya
pasti mati. Sayangnya, seringkali tidak dilakukan otopsi pada janin yang
mati tersebut, sehingga tidak bisa diketahui penyebab hidrops fetalis.
Padahal dengan mengetahui penyebabnya bisa untuk tindakan pencegahan
pada kehamilan berikutnya.7,8
2. Ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan janin
Page 14
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Terutama pada golongan darah A,B,O. Yang ksering terjadi antara
golongan darah anak A atau B dengan ibu bergolongan O atau sebaliknya."
Sebab, pada saat masih dalam kandungan, darah ibu dan janin akan saling
mengalir lewat plasenta. Bila darah janin tidak cocok dengan darah ibunya,
maka ibu akan membentuk zat antibodinya.7,8
3. Gerakan sangat aktif
Gerakan bayi dalam rahim yang sangat berlebihan, terutama jika
terjadi gerakan satu arah saja. Karena gerakannya berlebihan, terlebih satu
arah saja, maka tali pusat yang menghubungkan janin dengan ibu akan
terpelintir. Kalau tali pusat terpelintir, maka pembuluh darah yang
mengalirkan plasenta ke bayi jadi tersumbat. Kalau janin sampai
memberontak, yang ditandai gerakan "liar", biasanya karena kebutuhannya
ada yang tidak terpenuhi misalnya kekurangan oksigen, atau makanan.
Karena itu, harus segera dilakukan tindakan yang mengarah pada
pemenuhan kebutuhan janin. Kalau ibu punya riwayat sebelumnya dengan
janin meninggal, maka sebaiknya aktivitas ibu jangan berlebihan. Sebab,
dengan aktivitas berlebihan, maka gizi dan zat makanan hanya dikonsumsi
ibunya sendiri, sehingga janin relatif kekurangan.
4. Berbagai penyakit pada ibu hamil
Salah satu contohnya preeklampsia dan diabetes. Itulah mengapa pada
ibu hamil perlu dilakukan cardiotopografi (CTG) untuk melihat
kesejahteraan janin dalam rahim
5. Kelainan kromosom
Bisa disebut penyakit bawaan, misalnya, kelainan genetik berat
trisomy. "Kematian janin akibat kelainan genetik biasanya baru terdeteksi
saat kematian sudah terjadi, yaitu dari otopsi bayi. Sebab, jarang sekali
dilakukan pemeriksaan kromosom saat janin masih dalam kandungan. Selain
biayanya mahal, risikonya juga tinggi.
Page 15
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Karena harus mengambil air ketuban dari plasenta janin sehingga
berisiko besar terinfeksi, juga bisa lahir prematur. Kecuali kalau memang
ada keganjilan dalam kehamilan tersebut yang dicurigai sebagai kelainan
kromosom.
6. Trauma saat hamil
Trauma bisa mengakibatkan terjadi solusio plasentae atau plasenta
terlepas. Trauma terjadi, misalnya, karena benturan pada perut, misalnya
karena kecelakaan atau pemukulan. Benturan ini bisa saja mengenai
pembuluh darah di plasenta, sehingga timbul perdarahan di plasenta atau
plasenta lepas sebagian. Akhirnya aliran darah ke bayi tidak ada
7. Infeksi pada ibu hamil
Ibu hamil sebaiknya menghindari berbagai infeksi, seperti infeksi
akibat bakteri maupun virus. Bahkan demam tinggi pada ibu hamil bisa
menyebabkan janin tak tahan akan panas tubuh ibunya.
8. Kelainan bawaan bayi
Kelainan bawaan pada bayi sendiri, seperti jantung atau paru-paru, bisa
mengakibatkan kematian di kandungan.5,
9. Gawat janin
Bila air ketuban habis otomatis tali pusat terkompresi antara badan
janin dengan ibunya. Kondisi ini bisa mengakibatkan janin 'tercekik' karena
suplai oksigen dari ibu ke janin terhenti. Gejalanya dapat diketahui melalui
cardiotopografi (CTG). Mula-mula detak jantung janin kencang, lama-
kelamaan malah menurun hingga di bawah rata-rata. 7,8
10. Kehamilan lewat waktu (postdate)
Kehamilan lebih dari 42 minggu.Jika kehamilan telah lewat waktu,
plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya akan berkurang. Janin
akan kekurangan asupan nutrisi dan oksigen. Cairan ketuban bisa berubah
menjadi sangat kental dan hijau, akibatnya cairan dapat terhisap masuk ke
dalam paru-paru janin. Hal ini bisa dievaluasi melalui USG dengan color
doppler sehingga bisa dilihat arus arteri umbilikalis jantung ke janin. Jika
demikian, maka kehamilan harus segera dihentikan dengan cara diinduksi.
Page 16
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Itulah perlunya taksiran kehamilan pada awal kehamilan dan akhir
kehamilan melalui USG.4,7,8
\
Bila terjadi hal-hal di atas, segera periksakan diri ke dokter. Bila terdapat
infeksi, maka akan diobati infeksinya. Tetapi, apabila keadaan sudah sangat parah,
seringkali dokter memutuskan agar janin segera dilahirkan atau lahir prematur guna
menghindari terjadinya kematian janin. Jika bayi sudah terlanjur meninggal saat
masih dalam kandungan, maka bayi harus segera dikeluarkan. Persalinan sebaiknya
dilakukan secara normal agar tidak terlalu berisiko bagi ibu. Tetapi bila ada
penghalang, misal posisi bayi sungsang, ibu mengalami preeklampsia, plasenta previa
dan sebagainya, maka operasi cesar terpaksa dilakukan.
Janin yang meninggal sebaiknya jangan dibiarkan di dalam rahim lebih dari 2
minggu, sebab jika terlalu lama akan mempengaruhi faktor-faktor pembekuan darah
Mibu. Zat pembekuan darah atau fibrinogen bisa turun dan menyebabkan darah agak
sulit membeku. Bila ini terjadi, akan berakibat fatal pada saat ibu melahirkan. Jika
fibrinogen rendah, maka perdarahan yang terjadi pada proses persalinan akan sulit
berhenti. Bisa-bisa nyawa ibu tidak tertolong akibat perdarahan tersebut. ,4,8
2.6 GAMBARAN KLINIS
1. Ibu tidak merasakan gerakan jnin dalam beberapa hari atau gerakan janin
sangat berkurang
2. Ibu merasakan perutnya tidak bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau
kehamilan tidak seperti biasanya.
3. Wanita belakangan ini merasa perutnya sring menjadi keras dan merasakan
sakit seperti mau melahirkan.
4. tidak kelihatan gerakan-gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat terutama
pada ibu yang kurus
5. Penurunan atau terhentinya peningkatan bobot berat badan ibu
6. Terhentinya perubahan payudara
7. Baik memamakai setetoskop monoral maupun dengan Deptone tidak
terdengar DJJ
8. Tinggi fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan ; tdak teraba
gerakan-gerakan janin
Page 17
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
9. Dengan palpasi yang teliti dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang kepala
janin.
10. Reaksi kehamilan negatif
2.7 DIAGNOSIS
Kematian jann Dalam Kandungan Ditegakkan berdasarkan 8,9
2.7.1 Anamnesa
1. Ibu tidak merasakan gerakan jnin dalam beberaopa hari atau gerakan janin
sangat berkurang
2. Ibu merasakan perutnya bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau
kehamilan tidak seperti biasanya.
3. Wanita belakangan ini merasa perutnya sring menjadi keras dan merasakan
sakit seperti mau melahirkan.
2.7.2 Pemerksaan Fisik
1. Inspeksi
a. tidak kelhiatan gerakan-gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat
terutama pada ibu yang kurus
b. Penurunan atau terhentinya peningkatan bobot berat badan ibu
c. Terhentinya perubahan payudara
2. Palpasi
a. Tinggi fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan ; tdak
teraba gerakan-gerakan janin
b. Dengan palpasi yang teliti dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang
kepala janin.
3. Auskultasi
a. Baik memamakai setetoskop monoral maupun dengan Deptone tidak akan
terdengar DJJ
2.7.3 Pemeriksan penunjang
a. USG
Page 18
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Tidak kelihatan denyut jantung janin dan gerakan-gerakan janin.
b. Rontgen abdomen
Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah besar janin
Tanda nojoks ; adanya angulasi yang tajam tulang belakang janin
Tanda spalding ; overlapping tulang-tulang kepala (sutura) janin
Disintegrasi tulang janin bila ibu berdiri tegak
Kepala janin kelihatan seperti kantong berisi benda padat.
Kepala janin terkulai
c. Laboratorium
Reaksi kehamilan baru negatif setelah beberapa minggu janin mati
dalam kandungan.8,9
Gambar 2.8: Bayi
2.8 DIAGNOSA BANDING
1. Kematian Janin Dalam Kandungan
Kematian Janin dalam Kandungan adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda
kehidupan janin dalam kandungan. Kematian janin dalam kandungan (KJDK)
atau Intra uterine fetal Death (IUFD) sering dijumpai, baik pada kehamilan
dibawah 20 minggu maupun sesudah kehamilan 20 minggu.
2. Mssed abortion
Karena denyut jantung tidak terdengar, pembesaran uterus tidak bertambah
dan pergerakan janin tidak dirasakan tetapi pda KJDK dapat dirasakan
krepitasi pada saat palpasi sedangkan missed abortion tidak.
3. Kehamilan ektrauterin
Pada KJDK planotes negative sedangkan pada kehamilan ektrauterin positif
4. Mola hidatidosa
Page 19
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Memang DJJ dan gerakan janin tidak ada tetapi planotes positif malah HCG
nya tinggi sedangkan pada KJDK planotes negative
2.9 KOMPLIKASI
Kematian janin dalam kandungan 3-4 minggu, biasanya tidak
memvbahayakan ibu. Setelah lewat 4 minggu maka kemungkinan terjadinya kelainan
darah (hipofibrinogenemia) akan lebih besar karena itu pemeriksaan pembekuan
darah harus dilakukan setiap minggu selah diagnosis ditegakkan. Bila terjdai
hipofibrinogenemia bahayanya adalah perdarahan postpartum.
Terapinya adalah dengan pemberian darah segar atau pemberian fibrinogen.
Resiko yang perlu ditangani adalah koagulasi intravaskuler (DIC). Koagulasi
intravaskuler yang mungkin terjadi yaitu protombin, partial protombin, fibrinogen dan
platelet yang dimonitor tiap minggu. Bila hasil tes tetap pada rentang normal dapat
dilakukan penantian kelahiran spontan. Bila platelet fibrinogen menurun dan atau
peningkatan protombin dan partial protombin, konsultasi dengan dokter untuk
melakukan induksi kelahiran.selain itu maka komplikasi yang lain adalah:
Trauma emosional yang berat terjadi bila waktu antara kematian janin dan
persalinan cukup bulan.
Dapat terjadi infeksi bila ketuban pecah.
Dapat terjadi koagulasi bila kematian janin berlangsung > 2 minggu.8.9
2.10 PENANGANAN
1. Bila disangka telah terjadi kematian janin dalam rahim tidak usah terburu-buru
bertindak, sebaiknya diobservasi dulu dalam 2-3 minggu untuk mencari
kepastian diagnosis.
2. Biasanya selama masih menunggu ini 70-90 % akan terjadi persalinan yang
spontan.9
3. Jika persalinan tidak terjadi dalam 2 minggu, trombosit menurun dan serviks
belum matang, matangkan servik dengan misoprostol. Tepatkan misoprostol
25 mcg di puncak vagina, dapat diulangi sesudah 6 jam. Jika tidak ada respon
sesudah 2x 25 mcg isoprostol naikkan dosis menjadi 50 mcg setiap 6 jam.8
Page 20
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
4. Bila setelah 3 minggu kematian janin dalam kandungan atau 1 minggu setelah
diagnosis. Partus belum mulai maka wanita harus dirawat agar dapat
dilakukan induksi persalinan
5. Induksi partus dapat dimulai dengan pemberian esterogen untuk mengurangi
efek progesteron atau langsung dengan pemberian oksitosin drip dengan atau
tanpa amniotomi.9
2.11 PENCEGAHAN
Tips-tips yang sangat dianjurkan bagi Ibu hamil dalam masa pertumbuhan
bayi di dalam kandungan:
1. Kontrol teratur ke dokter untuk memeriksakan kehamilan. Bulan-bulan
terakhir kehamilan, kontrol harus dilakukan lebih sering lagi.
2. Hindari bahan atau zat-zat kimia yang yang menimbulkan keracunan seperti
insektisida, cat, bahan-bahan yang mengandung merkuri (air raksa) atau timah
hitam.
3. Berhenti merokok atau menjadi perokok pasif, karena asap rokok akan
membuat si kecil lahir dengan berat badan yang kurang, kematian si kecil
dalam kandungan atau si kecil mudah jatuh sakit atau lambat dalam
mempelajari sesuatu nantinya, dapat juga menyebabkan keguguran.
4. Minumlah yang lebih banyak, terutama air putih. Cairan yang masuk berguna
untuk membantu peningkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan.
Minumlah sedikitnya 6 – 8 gelas sehari, dapat berupa jus buah, susu, atau air
putih biasa. Cara mudah untuk melihat kecukupan cairan dalam tubuh ialah
dengan melihat warna air seni. Bila air seni, jernih seperti air putih atau hanya
sedikit kuning, itu menunjukkan cukup mengkonsumsi cairan.
5. Konsumsi makanan yang bergizi, untuk memenuhi kecukupan gizi untuk ibu
dan si kecil dalam kandungan. Makanan harus memenuhi 5 kelompok
makanan utama: nasi atau sumber karbohidrat lainnya, daging dan protein
lainnya, sayuran, buah-buahan dan susu. Kurangi makanan berlemak dan
perbanyak makanan berserat
Page 21
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
6. Konsumsi vitamin Asam Folat 400 mikrogram perhari, sebelum kehamilan
hingga beberapa bulan pertama dalam kehamilan. Hal ini berguna untuk
mencegah cacat tabung saraf dan tulang belakang pada si kecil. Asam Folat ini
juga penting diperoleh dari makanan yang mengandung Asam Folat seperti
pada sereal, beras merah, jeruk, sayuran hijau, kacang-kacangan, brokoli, dan
lainnya.
7. Konsumsi juga tablet penambah darah, yaitu tablet yang mengandung zat Besi
sebanyak 30 miligram sehari selama masa kehamilan, atau sesuai yang
dianjurkan oleh dokter. Zat Besi ini berguna untuk mencegah terjadinya
anemia pada saat kehamilan, yang dapat menyebabkan terjadinya risiko untuk
terjadinya perdarahan saat persalinan. Sebenarnya semua wanita yang berusia
subur, sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak Zat besi.
8. Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah memegang daging mentah
pada saat memasak atau setelah menggunakan kamar kecil. Karena dengan
cuci tangan akan mencegah penyebaran kuman dan virus yang dapat
menyebakan penyakit.
9. Kenali keadaan diri sendiri. Bila ada tanda atau gejala yang tidak biasanya
seperti nyeri, perdarahan vagina, merembesnya air ketuban, pusing, pingsan,
nafas menjadi pendek, gemetar, nadi menjadi cepat, mual dan muntah,
pembengkakan pada sendi, tidak merasakan pergerakan janin, dan gejala atau
tanda lainnya, konsultasikanlah dengan dokter .
10. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat-obatan termasuk juga obat-obat
tradisional. Termasuk juga alkohol dan kafein. Kafein yang ada pada teh, kopi,
minuman ringan dan coklat perlu juga dibatasi.
11. Obat-obatan yang sering diminum sebelum hamil, misalnyaobat-obatan untuk
hipertensi, epilepsi, asma atau kencing manis, perlu dikonsultasikan kembali
dengan dokter Anda. ini aman digunakan dalam kehamilan
12. Obat-obatan yang dijual bebas seperti untuk mengatasi flu dan batuk, mungkin
dapat membahayakan janin dalam kandungan. Oleh sebab itu,
konsultasikanlah dulu dengan dokter sebelum meminumnya.
Page 22
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
13. Bergabung dalam kelas untuk ibu hamil seperti kelas senam hamil.
Selain dapat mengambil manfaat dari kelas tersebut, calon-calon ibu juga
dapat membagi pengalaman dan menambah pengetahuan dengan sesama calon
ibu lainnya.
14. Tetaplah beraktifitas karena akan baik untuk sang ibu maupun sang calon bayi.
Olahraga yang biasanya aman untuk ibu hamil seperti berjalan, berolahraga,
bersepeda statis. Tapi ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter
sebelum memulainya.
15. Makanlah dalam porsi kecil tapi sering, sekitar 5 – 6 kali perhari. Ini jauh
lebih baik daripada makan dalam 3 porsi besar sehari. Pola makan dengan
porsi kecil yang lebih sering, dapat mengurangi mual-muntah di pagi hari dan
nyeri lambung. Hindarilah makanan yang dapat membuat lambung nyeri,
walaupun menyukainya. Gantilah dengan makanan yang lebih bergizi.
16. Hindari mandi atau berendam dengan air panas saat hamil. Karena panas yang
tinggi dapat membahayakan kehamilan.
17. Hindarilah daging yang belum dimasak atau yang dimasak kurang matang,
cucilah tangan setelah memegang hewan peliharaan atau berkebun. Ini untuk
mencegah terjangkit parasit toksoplasma yang menyebabkan penyakit
toksoplasmosis, yang dapat membahayakan janin dalam kandungan.
18. Karena ukuran rahim yang semakin besar, seiring dengan kurang efisiennya
fungsi ginjal akibat kehamilan, dapat menyebabkan ibu lebih sering buang air
kecil. Dapat juga terjadi keluar air seni saat bersin, batuk atau ketawa. Ini
disebabkan karena adanya tekanan rahim pada kandung kemih, yang sering
terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Jika buang air kecil disertai rasa
panas, nyeri dan lebih sering, periksakanlah ke dokter.
19. Berat badan yang berlebihan atau kurang selama kehamilan dapat
menyebabkan masalah bagi si kecil yang masih dalam kandungan. Janganlah
melakukan diet selama hamil untuk menurunkan berat badan yang berlebih
sebelum berkonsultasi dengan dokter.
20. Melakukan vaksinasi untuk kehamilan. Tanyakanlah pada dokter mengenai
hal ini, kapan sebaiknya vaksinasi diberikan.
Page 23
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
21. Hindari pemeriksaan dengan sinar X (ronsen). Jelaskan pada dokter bila Anda
sedang hamil bila dokter meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan itu.
22. Istirahatlah yang cukup. Pada saat beristirahat sebaiknya berbaring ke
samping, terutama ke sisi kiri bila sesuai saran dokter. Posisi ini akan
memberikan sirkulasi darah terbaik untuk sang janindan dapat mengurangi
pembengkakan pada tungkai kaki.
BAB III
KESIMPULAN
Kematian Janin dalam Kandungan adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda
kehidupan janin dalam kandungan. Kematian janin dalam kandungan (KJDK) atau
Intra uterine fetalDeath (IUFD) sering dijumpai, baik pada kehamilan dibawah 20
minggu maupun sesudah kehamilan 20 minggu.
Faktor yang menyebabkan kematian janin dalam kandungan, antara lain:
Ketidakcocokan rhesus darah ibu dengan janin, Ketidakcocokan golongan darah
antara ibu dan janin, Gerakan sangat aktif, Berbagai penyakit pada ibu hamil,
Page 24
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Kelainan kromosom, Trauma saat hamil, Infeksi pada ibu hamil, Kelainan bawaan
bayi, Gawat janin dan Kehamilan lewat waktu (postdate).
Gambaran Klinis berupa Ibu tidak merasakan gerakan jnin dalam beberapa
hari atau gerakan janin sangat berkurang. Ibu merasakan perutnya tidak bertambah
besar, bahkan bertambah kecil atau kehamilan tidak seperti biasanya. Wanita
belakangan ini merasa perutnya sring menjadi keras dan merasakan sakit seperti mau
melahirkan. Tidak kelihatan gerakan-gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat
terutama pada ibu yang kurus. Penurunan atau terhentinya peningkatan bobot berat
badan ibu. Terhentinya perubahan payudara. Baik memamakai setetoskop monoral
maupun dengan Deptone tidak terdengar DJJ. Tinggi fundus uteri lebih rendah dari
seharusnya tua kehamila; tdak teraba gerakan-gerakan janin. Dengan palpasi yang
teliti dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang kepala janin. Reaksi kehamilan
negatif.
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang. Bila disangka telah terjadi kematian janin dalam rahim tidak
usah terburu-buru bertindak, sebaiknya diobservasi dulu dalam 2-3 minggu untuk
mencari kepastian diagnosis. Biasanya selama masih menunggu ini 70-90 % akan
terjadi persalinan yang spontan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Moctar,rustam.Sinopsis Obstetri,EGC,Jakarta,1998
2. Prawirobihardjo,sarwono,1999,Ilmu Kebidanan, edisi kedua,yayasan bina
pustaka, Jakarta
3. Taber Ben-Zion,Kedaruratan Obstetric dan Ginekologi,EGC,Jakarta,1994
4. Anonim. 2012. Kematian Janin dalam Kandungan. Di unduh dari:
http://cpddokter.com/home/index2.php?
option=com_content&do_pdf=1&id=938. [Diakses pada 2 Maret 2014]
Page 25
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
5. Anonim. 2013. Penyakit- Penyakit Yang dapat Mempengaruhi Kehamilan. Di
unduh dari: http://obstetriginekologi.com/penyakit-penyakit-yang-dapat-
mempengaruhi-kehamilan.com. [Diakses pada 1 Maret 2014]
6. Anonim. 2013. Kematian Janin Dalam kandungan. Di unduh dari:
http://obstetriginekologi.com/perkembangan-janin-dalam-kandungan.
[Diakses pada 2 Maret 2014]
7. Anonim. Dampak Kematian Janin dalam Kandungan. Di unduh dari:
http://www.anak-ibu.com/panduan/tanda-tanda-dan-dampak-kematian-janin-
di-kandungan. [Diakses pada 1 Maret 2014]
8. Rosfanty.2009. Kematian Janin dalam Kndungan. Di unduh dari:
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.pathguy.com/lectures/
hydrops.jpg&imgrefurl=http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kematian-
janin-dalam-kandungan-iufd.html. [Diakses pada 4 Maret 2014]
9. Frederick, S. T. 2010. Kematian Janin dalam Kandungan. Di unduh dari:
http://www.medical-journal.co.cc/2010/02/kematian-janin-dalam-
kandungan.html. [Diakses pada 5 Maret 2014]
STATUS PASIEN
ANAMNESA PRIBADI
Nama : Ny. Sasmitiani
Umur : 33 Tahun
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Page 26
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Pendidikan : SLTA
Alamat : Stabat
Nama Suami : Suhermanto
Tgl. Masuk : 06 Maret 2014 pukul 14:00 Wib
ANAMNESA PENYAKIT
KU : Gerakan janin tidak dirasakan
Telaah : Os datang ke RSUD.DR.R.M.DJOELHAM dengan keluhan
gerakan janin tidak dirasakan lagi selama 3 hari ini sebelumnya
gerakannya dirasakan kuat, os juga mengatakan perutnya sangat keras
(+). Os juga mengaku sebelumnya telah melakukan USG di prakter
dokter dengan hasil USG dikatakan bayi sudah meninggal.
Riwayat mentruasi sebelumnya:
Menarche : 14 Tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
HPHT : 10 Juli 2013
TTP : 17 Mei 2014
Riwayat persalinan:
Hamil ini dengan Kematian janin Dalam Kandungan
RPT : Hipertensi
RPO : (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
1. Keadaan Umum
Sensorium : Compos Mentis
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Respirasi Rate : 22x/menit
Heart Rate : 100x/menit
Page 27
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Suhu : 36,5 0 C
2. Keadaan Penyakit
Anemia : (-)
Sianosis : (-)
Dyspnoe : (-)
Ikterus : (-)
Edema : (+)
Status Lokalisata
1. Kepala
Mata : conjungtiva palpebra superior pucat (-/-)
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-/-)
2. Thorax
Inspeksi : simetris
Palpasi : Sterm fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
3. Abdomen
Inspeksi : Abdomen sudah tampak membesar, striae gravidarum
(+), bekas operasi (-),
Palpasi : Hati tidak teraba, nyeri tekan abdomen (+)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik usus normal
4. Ektremitas
Superior : dbn
Inferior : edema pretibia
Status Obstetri dan Ginekologi
1. Abdomen
Inspeksi : Abdomen sudah tampak membesar, striae gravidarum
Page 28
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
(+), bekas operasi (-)
Palpasi : Fundus uteri teraba 2 jari diatas pusat, nyeri tekan
Abdomen (+), gerakan janin (-), HIS (-)
Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : Tidak terdengar denyut jantung janin dengan
menggunakan monoral dan doppler
2. Genetalia Ekterna
Inspeksi : Perdarahan (-), Massa (-), Lesi (-), Udem (-)
3. Genetalia Interna
Inspeksi : Tampak kepala di vulva
Vaginal Thoucer : Ada pembukaan 5 cm
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. USG
Dilakukan pada tanggal 06 Maret 2014 (dilakukan 1 hari sebelum kerumah
sakit) hasilnya adalah:
Janin tunggal
DJJ (-)
Gerak (-)
Usia kehamilan 30-32 minggu
Kesan Kematian janin dalam kandungan (IUFD)
2. Laboratorium
Dilakukan pada tanggal 06 Maret 2014
Darah rutin :
Hb : 12,0 gr/dl
Leukosit : 11,3 x 103/µl
Hematokrit : 35,6%
Trombosit : 412 x 103/µl
Page 29
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Golongan Darah : “B”
Urin rutin : Protein (++++) mg/dl
RESUME
ANEMNESA
KU : Gerakan janin tidak dirasakan
Telaah : Os datang ke RSUD.DR.R.M.DJOELHAM dengan keluhan
gerakan janin tidak dirasakan lagi selama 3 ini sebelumnya gerakannya
dirasakan kuat, os juga mengatakan perutnya sangat keras (+). Os juga
mengaku sebelumnya telah melakukan USG di prakter dokter dengan
hasil USG dikatakan bayi sudah meninggal.
PEMERIKSAAN FISKIK
Status Lokalisata
1. Abdomen
Inspeksi : Abdomen sudah tampak membesar, striae gravidarum
(+)
Palpasi : Nyeri tekan abdomen (+)
Status Obstetri dan Ginekologi
1. Abdomen
Inspeksi : Abdomen sudah tampak membesar, striae gravidarum
(+)
Palpasi : Fundus uteri teraba 2 jari diatas pusat, nyeri tekan
abdomen (+), gerakan janin (-), HIS (-)
Auskultasi : Tidak terdengar denyut jantung janin dengan
menggunakan monoral dan Doppler
2. Genetalia Ekterna
Inspeksi : Perdarahan (-)
3. Genetalia Interna
Inspeksi : Tampak kepala di vulva
Page 30
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Vaginal Thoucer : Ada pembukaan 5 cm
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. USG
Dilakukan pada tanggal 06 Maret 2014 (dilakukan 1 hari sebelum kerumah
sakit) hasilnya adalah:
Janin tunggal
DJJ (-)
Gerak (-)
Usia kehamilan 30-32 minggu
Kesan Kematian janin dalam kandungan (IUFD)
2. Laboratorium
Dilakukan pada tanggal 06 Maret 2014
Darah rutin normal
Golongan Darah : “B”
Urin rutin : Protein (++++) mg/dl
DIAGNOSA BANDING
KJDK
Missed abortion
Mola hidatidosa
Kehamilan ektrauterin
DIAGNOSA KERJA
IUFD + PG + KDR ( 30-32 minggu) + JT
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 gtt/ menit
Page 31
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
- Cyntosenon 2 amp
- Ciprofloksasin 500 mg 2x1
- Asam mefenamat 3x1
- Linoral 3x1
- Diet MB
LAPORAN
Pada tanggal 06 Maret 2014 pukul 20.05 bayi lahir spontan dengan BB 1200 gr dan
PB 40 cm
FOLLOW UP
FOLLOW UP Tgl 06 Maret 2014 pukul 14:10
Wib
Tgl 22 Maret 2014 pukul 17.15
Wib
KU Baik Baik
Kesadaran CM CM
Keluhan - Nyeri abdomen (+) - Nyeri abdomen (+)
Vital Sign TD :150/100 mmhg
RR :22x/i
HR :100x/i
T :36,5 0 C
TD :150/100 mmHg
RR :24x/i
HR :90x/i
T : 36,2 0 C
Terapi - IVFD RL 20 gtt/ menit
- Cyntosenon 2 amp
- Ciprofloksasin 500 mg 2x1
- Asam mefenamat 3x1
- Linoral 3x1
- Diet MB
- IVFD RL 20 gtt/ menit
- Cyntosenon 2 amp
- Ciprofloksasin 500 mg
2x1
- Asam mefenamat 3x1
- Linoral 3x1
- Diet MB
FOLLOW UP Tgl 06 Maret 2014 pukul Tgl 07 Maret 2014 pukul 06.35
Page 32
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
19:15 Wib Wib
KU Baik Baik
Kesadaran CM CM
Keluhan - Nyeri abdomen (+) - Keadaan mulai membaik
Vital Sign TD :120/80 mmhg
RR :24x/i
HR :76x/i
T :36,5 0 C
TD :120/90 mmHg
RR :24x/i
HR :76x/i
T : 36,5 0 C
Terapi - IVFD RL 20 gtt/ menit
- Ciprofloksasin 500 mg
2x1
- Asam mefenamat 3x1
- Linoral 3x1
- Diet MB
- IVFD RL 20 gtt/ menit
- Ciprofloksasin 500 mg
2x1
- Asam mefenamat 3x1
- Linoral 3x1
- Diet MB
Page 33
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
KESIMPULAN
Pada kasus ini pasien datang ke RSUD.DR.R.M.DJOELHAM dengan keluhan
gerakan janin tidak dirasakan lagi selama 3 hari ini sebelumnya gerakannya dirasakan
kuat, os juga mengatakan perutnya sangat keras (+). Os juga mengaku sebelumnya
telah melakukan USG di prakter dokter dengan hasil USG dikatakan bayi sudah
meninggal.
Pada pemeriksaan penunjang hasil laboratorium Leukosit 11,3x103, Hb 12,0 gr
%, Ht 35,6%, Trombosi 412 x 103, Urin rutin Protein (++++) mg/dl. Diagnosa yang
dapat ditegakkan dari anamnesa, pemeriksaan penunjang adalah “Kematian Janin
Dalam Kandungan”, tindakan yang dilakukan adalah segera mengeluarkan bayi yang
belum lahir.
Pada kasus ini KJDK terjadi karena disebabkan Berbagai penyakit pada ibu
hamil. Salah satu contohnya preeklampsia. Pre-eklampsia merupakan kumpulan
gejala yang timbul pada wanita yang hamil, pada persalinan atau dalam 40 jam
sesudah persalinan, yang terdiri atas trias, yaitu Hipertensi, Proteinuri, atau Oedem
yang terjadi pada kehamilan > 20 minggu. Pasien ini memiliki penyakit hipertensi dan
dari hasil laboratorium menunjukan proteinuria.
Pada tanggal 06 Maret 2014 pukul 20.05 bayi lahir spontan dengan BB 1200
gr dan PB 40 cm. Jenis kelamin perempuan.
Pasien PBJ pada tanggal 07 Maret 2014 dengan keadaan baik. Terapi PBJ
yaitu: Ciprofloksasin 500 mg 2x1, Asam mefenamat 3x1, Linoral 3x1. Pasien pulang
dalam kondisi sehat.
Page 34