infeksi saluran pernafasan(2) (1)

32
NAMA KELOMPOK RATNA SARI DEWI LIA IKROMAH MUTIARA YULIANDINI AKMAL TUWISTIKA RISKI SUSANTI SANTI NOVIANTI EBIH MAIBANA WAHYU NURCAHYO * INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Upload: vivi

Post on 17-Feb-2016

22 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ispa

TRANSCRIPT

Page 1: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

NAMA KELOMPOKRATNA SARI DEWI

LIA IKROMAHMUTIARA YULIANDINI AKMAL

TUWISTIKA RISKI SUSANTISANTI NOVIANTIEBIH MAIBANA

WAHYU NURCAHYO

*INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Page 2: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura

PENDAHULUAN DEFINISI

Page 3: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia.

Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptokokus,

Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofillus, Bordetelia dan Korinebakterium.

Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adnovirus,

Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain

(Suhandayani, 2007).

Etiologi ISPA

Page 4: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

FAKTOR FAKTOR ISPA1. Faktor Demografi

2. Faktor Biologis

Faktor biologis terdiri dari 2 aspek yaitu (Notoatmodjo, 2007):

Status gizi

Faktor rumah

Syarat-syarat rumah yang sehat (Suhandayani, 2007):

Bahan bangunan : Lantai, Dinding, Atap Genteng, Lain-lain (tiang, kaso dan

reng)

Ventilasi

Cahaya

3. Faktor Polusi

4. Faktor timbulnya penyakit

Page 5: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

Terjadinya infeksi antara bakteri dan flora normal di saluran nafas. Infeksi

oleh bakteri, virus dan jamur dapat merubah pola kolonisasi bakteri. Timbul

mekanisme pertahanan pada jalan nafas seperti filtrasi udara inspirasi di

rongga hidung, refleksi batuk, refleksi epiglotis, pembersihan mukosilier dan

fagositosis. Karena menurunnya daya tahan tubuh penderita maka bakteri

pathogen dapat melewati mekanisme sistem pertahanan tersebut akibatnya

terjadi invasi di daerah-daerah saluran pernafasan atas maupun bawah (Fuad,

2008).

Patofisiologi ISPA

Page 6: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

Klasifikasi ISPA menurut Depkes RI (2002) adalah :

ISPA ringan

Seseorang yang menderita ISPA ringan apabila ditemukan gejala batuk,

pilek dan sesak.

ISPA sedang

ISPA sedang apabila timbul gejala sesak nafas, suhu tubuh lebih dari

39ᵒC dan bila bernafas mengeluarkan suara seperti mengorok.

ISPA berat

Gejala meliputi: kesadaran menurun, nadi cepat atau tidak teraba, nafsu

makan menurun, bibir dan ujung nadi membiru (sianosis) dan gelisah.

Klasifikasi ISPA

Page 7: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

Sedangkan tanda gejala ISPA menurut Depkes RI (2002) adalah

1. Gejala dari ISPA Ringan

Batuk,

Serak (anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara misal pada waktu berbicara

atau menangis).

Pilek dan panas atau demam, suhu badan lebih dari 37º C atau jika dahi anak diraba.

2. Gejala dari ISPA Sedang

Pernafasan lebih dari 50 kali per menit pada anak yang berumur kurang dari satu tahun

atau lebih dari 40 kali per menit pada anak yang berumur satu tahun atau lebih.

Suhu lebih dari 39º C (diukur dengan termometer).

Tenggorokan berwarna merah.

Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak.

Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga.

Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur) dan pernafasan berbunyi menciut-

ciut.

Gejala

Page 8: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

3. Gejala dari ISPA Berat

Seorang anak dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejala-gejala ISPA

ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut:

Bibir atau kulit membiru.

Lubang hidung kembang kempis (dengan cukup lebar) pada waktu bernafas.

Anak tidak sadar atau kesadaran menurun.

Pernafasan berbunyi seperti orang mengorok dan anak tampak gelisah.

Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernafas.

Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.

Tenggorokan berwarna merah.

Page 9: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

STUDI KASUS ISPAKasus 1 dan kasus 2

Page 10: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

Klinik : Kesehatan anakTanggal : 13 Juli 2015 jam 09.00 WIBNama Pasien : An. AgusUmur : 1 tahun 7 bulanNami Ibu : SuriAgama : IslamAlamat : Handil Bakti No.10 Rt. 18. TangerangPekerjaan Orang Tua : SwastaNo. RMK : 563094

Seorang ibu membawa anak umur 1 tahun 7 bulan ke RSU Kasih Bunda Tangerang berobat ke poli klinik anak. Dengan keluhan bahwa anak tersebut mengalami batuk pilek, sesak napas, makan minum kurang dari biasanya, dan sariawan selama 3 hari sebelumnya. Pada awalnya anak tersebut hanya mengalami batuk pilek dan tidak terlalu parah, tidak minum obat apapun hanya di kompres dengan air hangat.

Identitas Pasien

Anamnesis

Page 11: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

Riwayat Penyakit Terdahulu

Ibu mengatakan bahwa anaknya tidak pernah mengalami penyakit yang di derita saat ini. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat Psiko-Sosial

Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit TBC, hepatitis menurun seperti Asma, DM, dan tidak mempunyai penyakit jantung.

Anak tinggal di rumah dengan ukuran 7,5 x 7,5 m, terdiri dari2 kamar, dengan jendela 3 buah, dan ventilasi cukup. MCK di kamar mandi , air minum menggunakan air isi ulang tidak di masak sebelum dikonsumsi. Pembuangan sampah di depan rumah dan jarang di ambil oleh petugas sampah. Jarak rumah dengan tetangga berdekatan. Orang tua penderita mengatakan di lingkungan sekitar rumah (tetangga dekat dan keluarga terdekat) tidak ada menderita sakit tenggorokan dan TBC. Di wilayah penderita sedang banjir dan anaknya suka bermain banjir dengan teman-temannya.

Page 12: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

Riwayat alergi dan pengobatanTidak pernah mengalami Alergi makanan & obat (-), sebelumnya belum di

bawa berobat

Riwayat imunisasi :

Imunisasi tidak lengkap.

Riwayat kelahiran dan perkembangan

Lahir normal di bidan

Pemeriksaan UmumKeadaan umum : baikKesadaran : composmentisTTV : HR : 120x/menit

RR : 35x/menitS : 37,5oC

BB : 25 kgTB : 117cm

Page 13: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

Nama : An. Agus Jenis kelamin : Laki-lakiUmur : 1 tahun 7bulanBerat badan : 25 KgDO : KU : baikTTV : HR : 120x/menit

RR : 35x/menitS : 37,5oC

Keluhan : 3 hari batuk pilek, sesak napas, dan sariawan.

Resume

Assesement

Setelah di periksadengan teliti An. Agus terdiagnosa ISPA ringan

Page 14: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

1. Non farmakologi (DEPKES 2001)

Menjaga keadaan gizi agar tetap baik

Immunisasi.

Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan

Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA

Tidakmembiarkan anak bermain banjir

Penata Laksanaan Ispa

Page 15: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

2. Farmakologi

Page 16: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

Amoksisilin

Pemberian Amoksisilin kepada An. Agus karena Amoksisilin merupakan antibiotik spektrum luas, aktif terhadap kuman-kuman Gram positif dan sejumlah kuman Gram negatif. Secara umum pada penderita ISPA di sebebkan oleh bakteri Streptococcus

rentan (α- atau β-hemolitik strain saja), S.pneumoniae,

Staphylococcus, atau H. influenzae. Amoksisilin bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih pada ikatan penisilin-protein (PBPs – Protein binding penisilin’s), sehingga menyebabkan penghambatan pada tahapan akhir transpeptidase sintesis peptidoglikan dalam dinding sel bakteri, akibatnya biosintesis dinding sel terhambat, dan sel bakteri menjadi pecah (lisis).

Page 17: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

Kandistatin mengandung nystatin digunakan pada pasien An. Agus karena adanya sariawan. nystatin dapat menghambat pertumbuhan berbagai jamur dan ragi. Nistatin terutama digunakan untuk infeksi kandida di kulit, selaput lendir dan saluran cerna. Memiliki aktivitas antifungi (anti jamur), yaitu dengan mengikat sterol (terutama ergosterol) dalam membran sel fungi. Nystatin tidak aktif melawan organisme (contohnya: bakteri) yang tidak mempunyai sterol pada membran selnya. Hasil dari ikatan ini membuat membran tidak dapat berfungsi lagi sebagai rintangan yang selektif (selective barrier), dan kalium serta komponen sel yang lainnya akan hilang. Aksi utama nystatin adalah melawan Candida (Monilia) spp.

Kandistatin

Page 18: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

Efedrin

Obat ini berguna untuk mengurangi kekentalan dahak dan mengeluarkan dahak dari saluran pernapasan dan Pengobatan bronkospasme (asma bronkial) Serta memiliki efek samping yang ringan.Efedrin memiliki dua mekanisme kerja utama, pertama mengaktifkan reseptor alfa dan reseptor beta pasca sinaps terhadap noraedrenaline secara tidak selektif. Kedua bekerja dengan melepaskan dopamin dan serotonin dari ujung saraf.

Page 19: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

Bromhexine merupakan obat dari golongan mukolitik (obat yang dapat membantu menurunkan kekentalan sputum, khususnya dari saluran napas bagian bawah) yang berasal dari turunan sintetik alkaloid tumbuhan Adhatoda

vasica. Oleh karena itu, obat ini diindikasikan untuk pasien dengan radang pada bronkus baik akut maupun kronik (emfisema, bronkitis, dan chronic asthmatic bronchitis).

Bromhexine

Page 20: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

MetilprednisolonMethylprednisolone bekerja dengan menekan

sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi gejala peradangan seperti pembengkakan, nyeri, dan ruam. Obat ini dapat digunakan untuk menangani peradangan atau inflamasi dalam berbagai penyakit, misalnya penyakit Crohn, kolitis ulseratif, alergi, artritis reumatoid, asma, serangan multiple sclerosis, serta jenis-jenis kanker tertentu.

Page 21: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

Ctm (Chlorpheniramine Maleat)

CTM sebagai AH1 menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan bermacam-macam otot polos. AH1 juga bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas dan keadaan lain yang disertai pelepasan histamin endogen berlebih.

Dosis terapi AH1 umumnya menyebabkan penghambatan sistem saraf pusat dengan gejala seperti kantuk, berkurangnya kewaspadaan dan waktu reaksi yang lambat.Efek samping ini menguntungkan bagi pasien yang memerlukan istirahat namun dirasa menggangu bagi mereka yang dituntut melakukan pekerjaan dengan kewaspadaan tinggi.

Page 22: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

Sirupus Simplek merupakan Larutan pekat gula dalam air dengan

atau tanpa flavoring agent dan bahan berkhasiat obat.Sirup mengandung

flavoring agent mengandung bahan obat disebut sebagai Non-Medicated

Sirup / Flavored Vehicle Syrup. Hanya digunakan sebagai bahan pembawa

yang memberikan rasa manis dan aroma yang diinginkan. Contoh : Cherry

Sirup, Cocoa Sirup, Orange Sirup.

Sirupus Simplek

Page 23: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Klasifikasi ISPA terdiri dari ISPA ringan, ISPA sedang, ISPA berat.

Pada kasus ini seorang pasien An. Agus umur 1 tahun 7 bulan terdiagnosa ISPA ringan dengan bukti pemeriksaan fisik dan keluhan yang dirasakan seperti batuk pilek, sesak napas, makan minum kurang dari biasanya dan sariawan yang disebabkan kurangnya kebersihan di depan rumah pasien dan terjadinya banjir.

Penata laksanaan untuk An. Agus disarankan kepada ibunya untuk Menjaga keadaan gizi An.agus agar tetap baik, Immunisasi, Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan, Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA, dan jangan bermain banjir dengan teman-temannya dan meminum obat diantaranya. obat antibiotik yaitu amoksisilin, kandistatin drop, efedrin, bromhexin, metilprednisolon, CTM (sirup)

KESIMPULAN

Page 24: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

*Kasus 21. Identitas

Nama : Ny. MelatiJenis kelamin : PerempuanUmur : 30 tahun

2. AnamnesisKeluhan utama : sesak nafas selama 2 hari.

Page 25: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

3. Riwayat penyakit sekarang :

Sejak berusia 25 tahun, pasien sudah mengeluhkan sesak nafas, sesak nafas dipicu oleh debu rumah, pada saat emosi dan juga cuaca. Keluhan sesak lebih dirasakan pada malam hari. Keluhan sesak tidak diperberat oleh aktivitas, berjalan jauh dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu. Sejak setahun terakhir setiap sesak nafas pasien langsung meminum obat dexamethason dan gejala sesak berkurang.Sejak seminggu pasien mengeluhkan sesak nafas, disertai batuk-batuk, dahak dapat dikeluarkan tetapi sedikit berwarna kuning, tidak ada darah dan tenggorokan terasa gatal dalam beberapa jam sesak bertambah berat, lalu pasien mengkonsumsi obat dexamethason seperti biasa dan keluhan berkurang.Sejak 2 hari pasien kembali mengeluhkan sesak nafas pada pagi harinya, terus-menerus, pasien bernapas dalam dan saat mengeluarkan nafas terdengar bunyi pada suara nafasnya. Sesak nafas memberat pada malam harinya dan ketika pasien berbaring. Untuk menguranginya pasien duduk sedikit membungkuk. Lalu pasien minum obat sebanyak 2 tablet tetapi keluhan tetap ada. Demam tidak ada, mual dan muntah tidak ada, BAB dan BAK tidak ada keluhan dan nafsu makan baik. Lalu pasien dibawa ke unit gawat darurat RS dan mendapat pengobatan serta dipasang oksigen. Selama 2 jam di UGD gejala berkurang dan pasien diperbolehkan pulang. Malam harinya sesak bertambah berat dan dada terasa sakit. Kemudian dibawa ke UGD dan dirawat inap.

4. Riwayat penyakit dahulu :

Tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan.

Page 26: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

5. Riwayat penyakit keluarga :

Riwayat asma dalam keluarga (-)Tidak ada anggota keluarga yang serumah menderita

batuk-batuk6. Riwayat pekerjaan, sosial ekonomi, kejiwaan dan kebiasaan

Pasien mengeluhkan sesak nafas setelah melakukan pekerjaan rumah tangga seperti terkena debu, udara dingin dan emosi.

Page 27: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

7. Pemeriksaan umumKesadaran : komposmentisKeadaan umum : sedangTekanan darah : 110/70mmHgKeadaan gizi : baikNadi : 100x/menitTB : 157cmBB : 48kgPernafasan : 28x/menitIMT : 19,47kg/m2

Suhu : 36,4oC

8. Pemeriksaan penunjangDarah rutin :Hb : 14,4 gr%Leukosit : 17400/mm3

Trombosit : 260000/mm3

Page 28: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

DiagnosaPasien terdiagnosa Asma bronkial intermitten

sedang

PenatalaksanaanA.Non farmakologi

Menjaga kesehatanMenjaga kebersihan lingkunganMenghindari faktor pencetus

Page 29: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

*PenatalaksanaanB. Farmakologi

R/ oksigen 3-4 L /i

ʃ 2x1

R/ Nacl 0,9% inf 20 tts/I + ½ ampul aminofilin

R/ Deksamethason inj no I

ʃ 2x1 amp

R/ Nebulizer combivent no I

R/ OBH sirup no I

ʃ 3x1 C

R/ Ciprofloxacin 500 mg

Page 30: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

1.Nacl 0,9 % inf Merupakan garam yang berperan penting dalam memelihara tekanan osmosis darah dan jaringan2. aminofilin amp untuk Asma dan penyakit paru obstruksi kronis3. Deksamethason inj Mengurangi inflamasi dengan menekan migrasi neutrofil, mengurangi produksi mediator inflamasi, dan menurunkan permeabilitas kapiler yang semula tinggi dan menekan respon imun.4. OBH sirup Untuk meredakan batuk yang disertai gejala-gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin.5. Ciprofloxacin 500 mgUntuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka terhadap ciprofloxacin, antara lain pada : - Saluran kemih termasuk prostatitis. - Uretritis dan serpisitis gonore. - Saluran cerna, termasuk demam thyfoid dan parathyfoid. - Saluran nafas, kecuali pneumonia dan streptococus. - Kulit dan jaringan lunak. - Tulang dan sendi.

Page 31: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

*Kesimpulan Asma bronchial adalah gangguan inflamasi kronik saluran nafas yang melibatkan berbagai sel inflamasi. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperresponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa whezzing, sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama pada malam hari dan atau dini hari. Episodic tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan sering kali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.Pada kasus ini seorang perempuan bernama melati umur 30 tahun telah terdiagnosa infeksi saluran pernapasan dengan terkena Asma bronkial intermitten sedang. Gejala yang timbul diantaranya pasien mengeluhkan sesak nafas, disertai batuk-batuk, dahak dapat dikeluarkan tetapi sedikit berwarna kuning, tidak ada darah dan tenggorokan terasa gatal dalam beberapa jam sesak bertambah berat.pengobatan yang diberikan berupa Nacl 0,9% inf, aminophilin amp, deksamethason inj, OBH sirup, dan Ciprofloxacin.

Page 32: Infeksi Saluran Pernafasan(2) (1)

TERIMAKASIH